Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS


PADA CV. FAZA PUTRA SEMI TANAH GROGOT

Di Susun Oleh:

NAMA : RIZKI AMANDA SAGITA MULIA SAPUTRI


NIM : 20013643
MATA KULIAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
DOSEN PENGAMPU
SYIFI FAUZIYAH, S.E., M.M.

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)


WIDYA PRAJA TANAH GROGOT
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin. Maha Kuasa Allah SWT yang memiliki,

menciptakan dan memelihara segala yang ada di langit dan di bumi. Rabb yang

senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah dengan judul

“Analisis Rasio Likuiditas Pada CV. Faza Putra Semi Tanah Grogot” dapat

tersusun. Adapun maksud dalam penulisan makalah ini dikarenakan adanya

kewajiban dan rasa tanggung jawab sebagai mahasiswa yang mengambil program

pada mata kuliah Analisis Laporan Keuangan

Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,

semoga dengan makalah ini pembaca bisa mendapatkan manfaaatnya. Rabbana

tinggikanlah ilmu pengetahuan kami, dan berikanlah kepada kami pemahaman

yang tinggi. Amin...

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Tanah Grogot, Mei 2023

Penulis

Rizki Amanda Sagita Mulia Saputri

2
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman judul .................................................................................................. 1


Kata Pengantar ................................................................................................. 2
Daftar Isi........................................................................................................... 3
BAB I TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Landasan Teori .......................................................................................... 4

1.1.1. Laporan Keuangan ................................................................................. 4


1.1.2. Analisis Laporan Keuangan .................................................................... 5
1.1.3. Analisis Rasio Likuiditas....................................................................... 7
1.2. Metode Perhitungan Likuiditas............................................................... 7
1.2.1.Rasio Lancar ....................................................................................... 7
1.2.2.Rasio Cepat ......................................................................................... 7
1.2.3.Rasio Kas ............................................................................................ 7
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1. Hasil .......................................................................................................... 8

2.1.1.Rasio Lancar...................................................................................9
2.1.2.Rasio Cepat.....................................................................................10
2.1.3.Rasio Kas.......................................................................................11

2.2. Pembahasan...........................................................................................13
2.2.1.Pembahasan perhitungan analisis...................................................13
2.2.2.Pembahasan hasil analisis................................................................15
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan ............................................................................................... 17
3.2. Saran-saran ................................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

3
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Landasan Teori

1.1.1. Laporan Keuangan


Untuk memahami pengertian dari laporan keuangan, berikut dijelaskan

beberapa definisi laporan keuangan dari beberapa ahli :

Menurut IAI (1994), laporan keuangan merupakan bagian dari proses

pelaporan keuangan, laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi : neraca,

laba rugi, laporan keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai bentuk seperti

laporan arus kas, dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian

integral dari laporan keuangan). Pertanggungjawaban pimpinan perusahaan

dituangkan dalam bentuk laporan keuangan hanya sampai pada penyajian secara

wajar posisi keuangan dan hasil usaha dalam suatu periode sesuai dengan prinsip

akuntansi yang dilaksanakan secara konsisten.

Menurut Dr.Kasmir (2008 : 6), laporan keuangan adalah laporan yang

menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode

tertentu.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 2015, laporan keuangan

merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba

rugi, laporan perubahan posisi keuangan , catatan dan laporan lain serta materi

penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

4
Secara umum laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu

perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk

menggambarkan kinerja perusahaan tersebut melalui proses pelaporan keuangan.

1.2.2. Analisis Laporan Keuangan

Menurut Dwi Prastowo, analisis laporan keuangan adalah analisa

mengenai dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode untuk suatu

perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca/daftar posisi keuangan dan

daftar pendapatan/daftar laba rugi. Selain itu juga ditambahkan daftar yang ketiga

yaitu daftar laba yang tidak dibagikan.

Menurut Dr.Kasmir (2008:66), agar laporan keuangan menjadi berarti

sehingga dapat dipahami dan dimegerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan

analisis laporan keuangan.

V. Wiranta Sujarweni (2017:6) menyebutkan bahwa, analisis laporan

keuangan adalah suatu proses dalam rangka membantu menganalisis atau

mengevaluasi keadaan keuangan perusahaan, hasil operasi perusahaan masa lalu

dan masa depan.

Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis

laporan keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat pada suatu

keadaan keuangan perusahaan, bagaimana pencapaian keberhasilan perusahaan

masa lalu, saat ini, dan prediksi di masa mendatang, analisis laporan keuangan

tersebut akan digunakan dasar pengambilan keputusan oleh pihak yang

berkepentingan.

5
Bernstein dalam Hery (2016:114), mengatakan “adapun tujuan dan

manfaat analisis laporan keuangan yaitu screening, forcasting, diagnosis,

evaluation. & understanding”.

Penjelasan tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan, diuraukan

sebagai berikut :

1. Screening

Analisis dilakukan dengan melihat secara kritis data yang terkandung

dalam laporan keuangan unuk kepentingan pemilihan investasi atau

kemungkinan merger,

2. Forcasting

Analisis dilakukan untuk memprediksi kondisi keungan persahaan fi

masa yang kana datang .

3. Diagnosis

Analisis dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah

yang terjadi dalam perusahaan, bak dalam manajemen operasi,

keuangan, atau pun masalah lainya.

4. Evaluation

Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, kinerja

operasional, dan tingkay efisiensi.

5. Understanding

Dengan melakukan analisis laporan keuangan, informasi mentah yang

ada dalam laporan keungan akan menjadi lebih bermaksa.

6
1.2.3. Analisis Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas dapat didefinisikan sebagai rasio yang menunjukan

kapabilitas perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio

likuiditas dikenal juga sebagai rasio yang dapat digunakan untuk mengukur

sampai seberapa jauh tingkat kapabilitas perusahaan dalam melunasi kewajiban

jangka pendeknya yang akan jatuh tempo (Hery, 2016: 149).

Sejalan dengan itu Prastowo, (2011:83) mengatakan bahwa rasio likuiditas

adalah rasio yang mengambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban jangka pendeknya kepada kreditor jangka pendek. Rasio likuiditas atau

disebut juga rasio modal kerja bertujuan mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Berdasarkan pengertian diatas maka rasio likuiditas adalah rasio keuangan

yang menunjukan kemampuan finansial perusahaan dalam memenuhi kewajiban

jangka pendeknya tepat waktu kepada kreditor.

1.3. Metode Perhitungan Likuiditas

1.2.1.Rasio Lancar

Current Ratio = Aktiva Lancar (Current Asset)


Hutang Lancar (Current Liabilities)

1.2.3.Rasio Cepat

Quick Ratio (Acid Test Ratio) = Current Asset - Inventory


Current Liabilities
1.3.2. Rasio Kas
Cash Ratio = Kas + Bank
Current Liabilities)

7
BAB II

HASL DAN PEMBAHASAN


2.1.Hasil Data Untuk Analisis
Analisis rasio keuangan merupakan suatu teknik analisis yang

menggambarkan hubungan antar satu pos dengan pos-pos yang lainnya yang

terdapat dalam laporan keuangan. Berikut hasil data CV. Faza Putra Semi

selama 3 tahun beroperasi dari tahun 2018, 2019, dan 2020, Maka dapat

disajikan data Rekapitulasi Laporan Keuangan CV. Faza Putra Semi tahun

2018, 2019, dan 2020 sebagai Berikut :

8
Rasio Likuiditas

2.1.1.Rasio Lancar

 Current Rasio (Rasio Lancar) Tahun 2018

Current Ratio = Aktiva Lancar (Current Asset)


Hutang Lancar (Current Liabilities)

= 193.937.000
85.665.000

= 2,26 kali

Rasio lancar tahun 2018 adalah sebesar 2,26. Artinya jumlah

aktiva lancarsebanyak 3,50 kali dari utang lancar

 Current Rasio (Rasio Lancar) Tahun 2019


Current Ratio = Aktiva Lancar (Current Asset)
Hutang Lancar (Current Liabilities)

= 195.389.947
110.306.000

= 1,77 kali

Rasio lancar tahun 2019 adalah sebesar 1,77 Artinya jumlah

aktiva lancarsebanyak 1,77 kali dari utang lancar.

 Current Rasio (Rasio Lancar) Tahun 2020

Current Ratio = Aktiva Lancar (Current Asset)


Hutang Lancar (Current Liabilities)

= 211.303.297
148.660.000

= 1,42 kali

9
Rasio lancar tahun 2020 adalah sebesar 1,42. Artinya jumlah

aktiva lancarsebanyak 1,42 kali utang lancar.

2.1.2.Rasio Cepat

 Quick Rasio (Rasio Cepat) Tahun 2018

Quick Ratio (Acid Test Ratio)= Current Asset - Inventory


Current Liabilities

= 193.937.000-73.610.000
85.665.000

= 1,40 kali

Rasio Cepat (Quick Ratio) tahun 2018 adalah sebesar 1,40.

Artinya setiapRp1 hutang lancar akan dijamin dengan 1,40

aktiva lancar.

 Quick Rasio (Rasio Cepat) Tahun 2019

Quick Ratio (Acid Test Ratio) = Current Asset - Inventory


Current Liabilities

= 195.389.947-98.503.000
110.306.000

= 0,88 kali

Rasio Cepat (Quick Ratio) tahun 2019 adalah sebesar 0,88. Artinya

setiapRp 1hutang lancar akan dijamin dengan 0,88 aktiva lancar.

10
 Quick Rasio (Rasio Cepat) Tahun 2020

Quick Ratio (Acid Test Ratio) = Curren Asset - Inventory

Current Liabilities

= 211.303.297-114.537.000
148.660.000

= 0,65 kali

Rasio Cepat (Quick Ratio) tahun 2020 adalah sebesar 0,65.

Artinya setiapRp1hutang lancar akan dijamin dengan 0,65

aktiva lancar

2.1.3.Rasio Kas

 Cash Ratio (Rasio Kas) 2018

Cash Ratio = Kas + Bank


Current Liabilities

= 34.964.000+ 39.708.265
85.665.000

= 0,87 atau 87%

Rasio Kas (Cash Ratio) pada tahun 2018 sebesar 87%. Artinya

setiap Rp1hutang lancar dijamin dengan kas dan kas di bank

sebesar 87%.

11
 Cash Ratio (Rasio Kas) 2019

Cash Ratio = Kas + Bank


Current Liabilities

= 35.500.000 + 31.392.197
110.306.000

= 0,60 atau 60%

Rasio Kas (Cash Ratio) pada tahun 2019 sebesar 60 %. Artinya

setiap Rp1 hutanglancar dijamin dengan kas dan kas di bank sebesar

60%.

 Cash Ratio (Rasio Kas) 2020

Cash Ratio = Kas + Bank

Current Liabilities

= 30.300.000 + 30.665.447
148.660.000

= 0,41 atau 41%

Rasio Kas (Cash Ratio) pada tahun 2020 sebesar 40%.

Artinya setiap Rp 1hutang lancar akan dijamin dengan kas

dan kas di bank sebesar 40%.

12
2.2. Pembahasan

2.2.1. Pembahasan Perhitungan Analisis

Untuk lebih jelasnya disajikan hasil Analisis Rasio Likuiditas

Pada CV. PUTRA SEMI tahun 2018, 2019, 2020 sebagai berikut :

TABEL14
Hasil Analisis Rasio Likuiditas Tahun 2018,2019 dan 2020

Hasil (% atau Kali) Perubahan Perubahan


N Rasio Likuiditas
o 2018 2019 2020 2018-2019 2019-2020
1 Current Ratio 2,26 kali 1,77 kali 1,42 kali 0,49 kali 0,35 kali
2 Quick Ratio 1,40 kali 0,88 kali 0,65 kali 0,52 kali 0,23 kali
3 Cash Ratio 87 % 60 % 41 % 27% 21%
Sumber Data: CV. Faza Putra Semi

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

Berdasarkan hasil perhitungan rasio lancar pada CV. FAZA PUTRA

SEMI setiap Rp. 1 hutang lancar akan dijamin oleh aktiva lancar

pada tahun 2018 sebesar 2,26 kali dan mengalami penurunan pada

tahun 2018 sebesar 0,49 kali menjadi 1,77 kali dan pada tahun 2020

mengalami penurunan sebesar 0,35 kali menjadi 1,42 kali.

Jika rata-rata industri untuk current Ratio adalah dua kali atau

200% atau 2:1 sesuai yang telah ditetapkan, maka current rasio

CV.PUTRA SEMI untuk tahun 2018 dikatakan baik karena berada

diatas rata- rata industri. Dan pada Tahun 2019 dan 2020

dikatakan kurang baik karena keberadaannya kurang dari rata –

rata industri. Berdasarkan Current Rasio yang dihasilkan

maka CV. FAZA PUTRA SEMI pada tahun 2018 dapat

13
dikategorikan bahwa perusahaan ini mempunyai kondisi likuid

atau likuiditas baik. Dan pada tahun 2019 dan 2020 dapat

dikategorikan perusahaan ini mempunyai kondisi iliquid

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Berdasarkan hasil perhitungan rasio cepat pada CV. FAZA

PUTRA SEMI setiap Rp. 1 hutang lancar akan dijamin oleh aktiva

yang paling lancar pada Tahun 2018 sebesar 1,40 kali dan

mengalami penurunan pada tahun 2019 sebesar 0,49 kali menjadi

0,88 kali dan tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 0,23 kali

menjadi 0,65 kali.

Jika rata-rata industri untuk quick ratio adalah 1,5 kali sesuai yang

telah ditetapkan, maka quick ratio CV. F A Z A PUTRA SEMI ini

untuk tahun 2018, 2019 dan 2020 kurang baik karena berada

dibawah rata-rata industri. Kondisi ini menunjukkan bahwa CV.

FAZA PUTRA SEMI dalam keadaan Ilikuid atau likuiditas buruk.

3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Berdasarkan hasil perhitungan rasio kas pada CV. FAZA PUTRA

SEMI setiap Rp. 1 dimana cash ratio yang dipandang baik minimal

50 % , pada tahun 2018 sebesar 87%, dan mengalami penurunan

pada tahun 2019 sebesar 27% menjadi 60% dan

pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 21% menjadi 41%.

Jika rata-rata industri untuk cash ratio adalah 50 % maka keadaan

14
CV. FAZA PUTRA SEMI pada tahun 2018 dan 2019 dalam

keadaan liquid atau liquiditas baik. pada 2020 dalam keadaan

ilikuid atau likuiditas buruk karena kondisi perusahaan kurang dari

rata-rata industry..

2.2.2. Pembahasan Hasil Analisis Likuiditas

Kelemahan CV Faza Putra Semi dari Analisis Likuiditas

>Dari hasil analisis rasio lancar, perusahaan CV Faza Putra semi menunjukan

rasio yang kurang baik artinya pengelolaan aset diperusahaan tersebut terkelola

dengan buruk.

> Dari hasil analisis rasio cepat, perusahaan CV Faza Putra Semi menunjukan

rasio yang kurang baik artinya perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban nya

dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahan tanpa harus menjual persediaan

yang dimilikinya.

>Dari hasil analisis likuiditas, perusahaan CV Faza Putra semi menunjukan

kondisi yang tidak atau dalam keadaan buruk berarti menunjukan perusahaan

tersebut tidam dapat menumbuhkan tingkat kepercayaan berbagai pihak kepada

perusahaan khususnya kepada pihak kreditur.

>Dari hasil analisis likuiditas, perusahaan CV Faza Putra semi menunjukan

kondisi yang tidak baik atau dalam keadaan likuid artinya perusahaan dalam

pengelolaan kewajibannya tidak dikelola dengan baik, sehingga terlihat dari tahun

ke tahun kewajibanya tidak mencapai likuid

15
>Dari hasil analisis likuiditas, perusahaan CV Faza Putra Semi menunjukan

kondisi yang tidak baik atau dari periode ke periode ,hal ini menjelaskan kinerja

manajemen perusahaan tersebut dalam mengelola keuangan belum baik terutama

dalam pengelolaan asset dan kewajiban.

16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan

Rasio Lancar (Current Ratio) Berdasarkan hasil perhitungan rasio lancar

pada CV. FAZA PUTRA SEMI setiap Rp. 1 hutang lancar akan dijamin

oleh aktiva lancar pada tahun 2018 sebesar 2,26 kali dan mengalami

penurunan pada tahun 2019 menjadi 1,77 kali lalu pada tahun 2020

mengalami penurunan menjadi 1,42 kali. Jika rata-rata industri untuk

current Ratio adalah dua kali atau 200% atau 2:1 sesuai yang telah

ditetapkan, maka current rasio CV.FAZA PUTRA SEMI untuk tahun 2018

dikatakan baik (likuid) karena berada diatas rata- rata industri. Dan pada

Tahun 2019 dan 2020 dikatakan kurang baik karena keberadaannya kurang

dari rata – rata industri( illikuid).

Rasio Cepat (Quick Ratio) Berdasarkan hasil perhitungan n rasio cepat

pada CV. FAZA PUTRA SEMI setiap Rp. 1 hutang lancar akan dijamin

oleh aktiva yang paling lancar pada Tahun 2018 sebesar 1,40 kali dan

mengalami penurunan pada tahun 2019 menjadi 0,88 kali dan kemudian

tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 0,65 kali. Jika rata-rata industri

untuk quick ratio adalah 1,5 kali sesuai yang telah ditetapkan, maka quick

ratio CV. FAZA PUTRA SEMI ini untuk tahun 2018, 2019 dan 2020

kurang baik karena berada dibawah rata-rata industri. Kondisi ini

menunjukkan bahwa CV. FAZA PUTRA SEMI dalam keadaan Ilikuid

atau likuiditas buruk

17
Rasio Kas (Cash Ratio) Berdasarkan hasil perhitungan rasio kas pada CV.

FAZA PUTRA SEMI setiap Rp. 1 dimana cash ratio yang dipandang baik

minimal 50 % , pada tahun 2018 sebesar 87%, dan mengalami penurunan

pada tahun 2019 menjadi 60% dan pada tahun 2020 mengalami penurunan

menjadi 41%. Jika rata-rata industri untuk cash ratio adalah 50 % maka

keadaan CV. FAZA PUTRA SEMI pada tahun 2018 dan 2019 dalam

keadaan liquid atau liquiditas baik. pada 2020 dalam keadaan ilikuid atau

likuiditas buruk karena kondisi perusahaan kurang dari rata-rata industry.

Berdasarkan analisis profitabilitas yang telah dilakukan dalam penelitian

ini, maka dapat disimpulkan bahwa CV. FAZA PUTRA SEMI pada

analisis rasio likuiditas perusahaan belum mampu dalam memenuhi

kewajiban jangka pendek dengan baik yang mengalami penurunan dari

tahun ke tahun.

3.2. Saran- Saran

3.2.1. Sebaiknya perusahaan meningkatkan nilai current ratio dengan meningkatkan

aset lancar dan menurunkan kewajiban jangka pendek seperti mengurangi

jumlah kewajiban imbalan kerja.

3.2.2. Sebaiknya perusahaan mengurangi jumlah utang seperti utang bank dengan

meningkatkan penyediaan dana oleh pemegang saham.

3.2.1. Sebaiknya perusahaan meningkatkan jumlah kas dan bank agar cash ratio
meningkat.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ikatan Akuntan Indonesia. Laporan Keuangan Ikatan 1994.

Kasmir, Dr. Laporan Keuangan 2008.

Standar Akuntansi Keuangan. Laporan Keuangan 2015.

Prastowo, Dwi. Analisis Laporan Keuangan.

Kasmir, Dr. Analisis Laporan Keuangan 2008.

Sujarweni, V. Wiranta. Analisis Laporan Keuangan 2017.

Bernstein. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan dalam Hery 2016.

Hery. Analisis Rasio Likuiditas 2016.

Prastowo, Dwi. Analisis Rasio Likuiditas 2011.

19
LAMPIRAN

20
21
22

Anda mungkin juga menyukai