Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Analisis laporan keuangan bank syariah”
Fandriawan (204022012)
TAHUN 2022
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga
saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis diberi
untuk menyelesaikan makalah tentang “analisis laporan keuangan menggunakan ratio
profitabilitas”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Analisis
laporan keuangan bank syariah.
1. Ibu Dr. Hj. Sri Dewi Yusuf, SE., MM selaku dosen pembimbing atas bimbingan dan
tugas yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih jauh dari sempurna
serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis. Maka dari itu
penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca. Penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Gorontalo, 03 Oktober
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................6
C. TUJUAN.......................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................7
1. Rasio likuiditas........................................................................................7
2. Rasio rentabilitas.....................................................................................9
3. Rasio solvabilitas...................................................................................12
a. Kesimpulan.....................................................................................16
b. Saran ...............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
4
Salah satu teknik analisis yang paling sering digunakan untuk menilai Posisi
keuangan adalah analisis rasio keuangan, karena dalam penggunaannya Relatif lebih
mudah. Pengertian analisis rasio keuangan menurut Jumingan (2005:242) “Analisis
rasio keuangan merupakan analisis dengan Membandingkan satu pos laporan dengan
dengan pos laporan keuangan Lainnya, baik secara individu maupun bersama-sama
guna mengetahui Hubungan di antara pos tertentu, baik dalam neraca maupun dalam
laporan Laba rugi”. Rasio mengambarkan suatu hubungan dan perbandingan antara
Jumlah tertentu dalam satu pos laporan keuangan dengan jumlah yang lain Pada pos
laporan keuangan yang lain. Ada beberapa kelompok rasio yang Sering dipakai dalam
menganalisis keuangan perusahaan seperti: analisis rasio Likuiditas, solvabilitas, dan
rentabilitas. Dimana masing-masing rasio tersebut Memiliki peran yang berbeda-beda
dalam mengukur kinerja keuangan suatu Perusahaan/koperasi.
Dari data laporan neraca dan laporan Rugi/Laba KPRI SMEP Ponorogo Antara
tiap tahun periode 2009, 2010 dan 2011 mengalami pergeseran yang cukupBesar
sehingga dengan penelitian ini dimaksudkan agar nantinya dapat diperoleh Data tentang
pengukuran kinerja keuangan yang valid yang dapat digunakan Sebagai tolak ukur baik
atau tidaknya badan usaha tersebut jika dinilai dan Dibandingkan tiap periodenya.
5
dalam memberikan jumlah besar kecilnya pinjaman kepada Anggotanya dan memenuhi
kebutuhan anggotanya. Untuk itu koperasi Memerlukan modal besar yang diperoleh
dari simpanan anggota, pinjaman dari Bank dan sumber-sumber lain. Selain itu, adanya
perkembangan tersebut Diperlukan tenaga perkoperasian yang profesional, penambahan
usaha dan pola Operasional koperasi serta pola pikir dan sikap yang lebih bertanggung
jawab Dalam memajukan kesejahteraan ekonomi anggotanya.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
6
BAB II
PEMBAHASAN
1. RASIO LIKUIDITAS
Masalah likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya yang segera harus dipenuhi. Perusahaan yang
mampu memenuhi segala kewajiban keuangan jangka pendeknya tepat waktu
digolongkan sebagai perusahaan yang likuid. Sebaliknya perusahaan yang tidak mampu
memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya tepat waktu berarti perusahaan
tersebut dalam keadaan illikuid.
”The liquidity of a firm is measured by its ability to satisfy its short-term obligations as
they come due.”
7
kompetnsi keuangan perusahaan saat ini dan kemampuan perusahaan untuk tetap
kompeten jika terjadi masalah. rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek
nya yang akan jatuh tempo. Dan untuk menilai tingkat likuiditas suatu perusahaan, ada
beberapa rasio yang dapat digunakan, seperti berikut ini :
a) cash ratio, yaitu likuiditas minimum yang harus dipelihara oleh bank dalam
membayar kembali pinjaman jangka pendek bank. Semakin tinggi rasio ini semakin
tinggi pula kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan, namun dalam prakteknya
akan dapat mempengaruhi profitabilitas. Rasio ini merupakan perbandingan antara
jumlah alat likuid yang dimiliki bank dengan pinjaman yang harus segera dibayar.
2.968.50 5.906
Cash rasio = ×100 %
4.038 .350
Cash rasio = 73,50%
Alat likuid dalam rasio diatas terdiri dari kas dan giro pada bank Indonesia
b) reserve requirement, yaitu likuiditas wajib minimum yang wajib dipelihara
dalam bentuk giro pada bank Indonesia. Reserve requirement merupakan
ketentuan bagi setiap bank umum untuk menyisihkan sebagian dari dana pihak
ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum yang
berupa rekening bank yang bersangkutan pada bank Indonesia. Menurut surat
edaran bank Indonesia tahun 1997, besarnya RR minimal 5%.
jumlah alat likuid
RR = ×100 %
jumlah simpanan pihak ketiga
14.041.750 .
RR = ×100 %
812.376 .229
RR = 1.72%
Komponen dana pihak ketiga pada rasio diatas adalah: giro, deposito berjangka,
sertifikat deposito, tabungan dan kewajiban jangka pendek lainnya.
8
c) loan deposit ratio (LDR), yaitu rasio jumlah seluruh pembiayaan yang
diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. FDR menyatakan
seberapa jauh kemampuan bank untuk membayar kembali penarikan dana yang
dilakukan oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diterima oleh bank
yang bersangkutan. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin
rendahnya kempuan likuiditas suatu bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan
karena jumlah dana yng diperlukan untuk pembiayaan semakin besar. Rasio
FDR ini merupakan indicator kerawanan dan kemampuan dari suatu bank.
Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman FDR dari suatu
bank adalah sekitar 80%. Namun batas toleransi berkisar antara 85%-100%.
Rasio dirumuskan sebagai berikut:
jumlah pembiayaan yang diberikan
LDR = × 100 %
jumlah dana yang diterima oleh bank
328. 343.095
LDR = ×100 %
10.791.360 .620
LDR = 3.04%
Jumlah dana yang diterima oleh bank termasuk pada kriteria ini adalah:
1. kredit likuiditas pada bank Indonesia (jika ada)
2. giro/deposito pada tabungan masyarakat
3. deposito dan pinjaman bank lain berjangka waktu lebih dari 3 bulan
4. surat berharga yang diterbitkan oleh bank berjangka waktu lebih dari 3 bulan
5. modal pinjaman
6. modal inti
2. RASIO RENTABILITAS
Rasio profitabilitas/rentabilitas mengukur kemampuan para eksekutif
perusahaan dalam menciptakan tingkat keuntungan baik dalam bentuk laba
perusahaan maupun nilai ekonomis atas penjualan, aset bersih perusahaan
maupun modal sendiri (shareholder equity). Rasio ini lebih diminati oleh para
pemegang saham dan manjemen perusahaan sebagai salah satu alat keputusan
investasi, apakah investasi bisnis ini akan dikembangkan, dipertahankan, dan
sebagainya.
9
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu
perusahaan, hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan
pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan
efesiensi perusahaan. Penggunaan rasio rentabilitas dapat dilakukan dengan
menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada dilaporan
keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi, pengukuran
dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya agar terlihat
perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau
kenaikan, sekaligus mencari penyebab perusahaan tersebut.
Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja
manajemen selama ini, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak.
Jika berhasil mencapai target yang telah ditentukan, mereka dikatakan berhasil
mencapai target untuk periode atau bebrapa periode. Namun, sebaliknya jika
gagal atau tidak berhasil mencapai target yang telah ditentukan, ini akan menjadi
pelajaran bagi manajemen untuk periode kedepan. Kegagalan ini harus diselidiki
di mana letak kesalahan dan kelemahannya sehingga kejadian tersebut tidak
terulang. Kemudian, kegagalan atau keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan
acuan untuk perencanaan laba kedepan, sekaligus kemungkinan untuk
menggantikan manjemen yang baru terutama setelah manajemen lama
mengalami kegagalan. Oleh karena itu, rasio ini sering disebut juga salah satu
alat ukur kinerja manjemen.
a) Tujuan rasio rentabilitas
Untuk mengukur atau menghitung laba yang
diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.
Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang.
Untuk menilai perkembangan laba dari waktu kewaktu.
Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan
yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
10
Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal sendiri, dan tujuan lainnya
b) Manfaat rasio rentabilitas
a) retuen on asset (ROA), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin
besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dalam penggunaan aset.
laba bersih
ROA = ×100 %
¿ total aktiva
58.829.354
ROA = ×100 %
¿ 14.041.750 .908
ROA = 0.42%
11
b) return on equity (ROE), yaitu perbandingan diantara laba bersih bank dengan
modal sendiri. REO ini merupakan indicator yang amat penting bagi para pemegang
saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba
bersih yang dikaitkan dengan pembagian deviden. Rasio ini dirumuskan:
laba bersih
ROE = ×100 %
¿ modal sendiri
58.829.354
ROE = ×100 %
¿ 1.960.419 .931
ROE = 3.00%
beban operasional
BOPO = ×100 %
¿ pendapatan operasional
458.188 .883
BOPO = × 100 %
¿ 1.237.433 .583
BOPO = 37.02%
d) net profit margin (NPM), yaitu rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan
bank, dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya.
Rasio ini dirumuskan:
lababersih
NPM = ×100 %
¿ pendapatan operasional
12
58.829.354
NPM = × 100 %
¿ 1.237.433 .583
NPM = 4.75%
3. RASIO SOLVABILITAS
13
yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas
dikatakan bahwa rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila
perusahaan dibubarkan (dilikuidasi).
Semakin tinggi rasio solvabilitas maka semakin tinggi pula resiko kerugian
yang dihadapi, tetapi juga ada kesempatan mendapatkan laba yang besar. Sebaliknya
apabila perusahaan memiliki rasio solvabilitas yang rendah tentu mempunyai resiko
kerugian yang lebih kecil. Dampak ini juga mengakibatkan rendahnya tingkat hasil
pengembalian (return) pada saat perekonomian tinggi.
Manfaat dari rasio solvabilitas:
a) capital adequacy ratio (CAR), Adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh
aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada
bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri disamping bank memperoleh dana-dana
dari sumber diluar bank seperti dana masyarakat, pinjaman (hutang) dll. Dengan kata
lain CAR adalah rasio untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
14
menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko misalnya kredit yang
diberikan. Berdasarkan deregulasi BI tertanggal 29 februari 1993, bank yang dinyatakan
termasuk bank sehat (berkinerja baik) apabila memiliki CAR paling sedikit sekitar 8%,
sesuai dengn ketentuan yang ditetapkan oleh Bank For International Settlements (BIS).
modal bank
CAR = ×100 %
¿ aktiva tertimbang menurut resiko
1.150.000 .000
CAR = × 100 %
¿ 7.482 .501
CAR = 15.36%
b) debt to equity ratio (DER), rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
bank dalam menutup sebagian atau seluruh hutang-hutangnya, baik jangka panjang
maupun jamgka pendek, dengan dana yang berasal dari dana bank itu sendiri. Dengan
kata lain, rasio ini mengukur seberapa besar total pasiva yang terdiri atas persentase
modal bank sendiri dibandingkan dengan besarnya hutang.
jumlah hutang
DER = ×100 %
¿ jumlah modal sendiri
12.081 .331
DER = ×100 %
¿ 1.200.000
DER = 1.007%
15
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari pembahasan makalah di atas, ditarik kesimpulan sebagai berikut :
likuiditas perusahaan adalah apabila kemampuan membayar dihubungkan
dengan kewajiban finansial.
untuk menyelenggarakan proses produksi solvabilitas suatu perusahaan
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban
finansiilnya apabila sekiranya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasikan.
Pengertian solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan
untuk membaca semua utang-utangnya.
rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu.
b. Saran
16
mempelajari lebih lanjut tentang likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas terutama yang
ada didalam realitas kehidupan kita.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk
kelengkapan dan kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://mypdfdownload.info/files/Jurnal
17