Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANALISIS RASIO KEUANGAN BANK BNI SYARIAH

Tugas Ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Analisis Laporan Keuangan” Dosen pengampuh
Ibu Dr. Hj. Sri Dewi Yusuf, SE.,MM.

OLEH

Kelompok V

1 Mustakim saleh

2. Nazmi Adila

3. Tiara Priclia

4.Murtiani A.Uba

5.Harmin Damiti

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SULTAN AMAI GORONTALO

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil’alamin, segala puji bagi Allah tuhan semesta alam yang telah
menganugerahkan keimanan, keislaman,kesehatan, dan kesempatan sehingga penulis bisa
menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan dengan baik. Makalah yang
berjudul “ANALISIS RASIO” ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok yang diberikan oleh
dosen mata kuliah pembelajaran ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH Ibu
Dr. Hj. Sri Dewi Yusuf, SE.,MM Kendala penulis dalam pembuatan makalah ini ialah kurangnya
referensi dari buku, sehingganya penulis hanya mengambil referensi dari jurnal ataupun artikel
dari internet yang memiliki keterkaitan dengan judul makalah ini

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Sri Dewi Yusuf, SE.,MM
selaku dosen mata kuliah pembelajaran ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BANK
SYARIAH. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan
dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada semua anggota kelompok yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih melakukan
banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketidak
sempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik
serta saran yang membangun dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Gorontalo, 5 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

A. Latar Belakang .....................................................................................


B. Identifikasi Masalah..............................................................................
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................

A. Pengertian rasio....................................................................................
B. Definisi likuiditas..................................................................................
C. Rasio likuiditas.....................................................................................
D. Pengertian Rentabilitas.........................................................................
E. Pengertian Solvabilitas.................................................................
 Menilai solvabilitas.................................................................
 Rasio solvabilitas..................................................................
 Menilai rasio solvabilitas......................................................
 Manfaat rasio sovabilitas......................................................

BAB III PENUTUP..........................................................................................

A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Penutup.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laporan keuangan dibuat untuk mengetahui gambaran tentang posisi keuangan suatu
perusahaan serta hasil-hasil yang telah diperoleh perusahaan. Laporan keuangan pada dasarnya adalah
hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi data keuangan antara pengelola
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data tersebut. Laporan keuangan
akan melaporkan posisi keuangan pada satu titik waktu tertentu maupun satu periode di masa lalu,
tetapi nilai sebenarnya dari laporan keuangan terletak pada kenyataan bahwa laporan tersebut dapat di
gunakan untuk membantu meramalkan keuntungan di masa mendatang. Salah satu cara untuk
mengetahuinya adalah menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut dengan menggunakan salah
satu teknik analisa, yaitu teknik analisa rasio.

Perusahaan perlu melakukan analisis laporan keuangan karena laporan keuangan digunakan
untuk menilai kinerja perusahaan, dan digunakan untuk membandingkan kondisi persusahaan dari
tahun sebelumnya dengan tahun sekarang apakah perusahaan tersebut meningkat atau tidak sehingga
perusahaan mempertimbangkan keputusan yang akan diambil untuk tahun yang akan datang sesuai
dengan kinerja perusahaannya. Kinerja adalah sesuatu yang ingin dicapai, untuk melakukan sesuatu
yang ingin dicapai oleh seseorang. Jadi kinerja perusahaan adalah proses pengkajian secara kritis
terhadap keuangan perusahaan untuk memberikan solusi dalam pengambilan suatu keputusan yang
tepat pada suatu periode tertentu.

Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi


keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Rasio dapat dihitung
berdasarkan sumber datanya yang terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang disusun dari data yang
berasal dari neraca, rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dari data yang berasal dari perhitungan
laba-rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang disusun berasal dari data neraca dan laporan laba-rugi.
Laporan keuangan perlu disusun untuk mengetahui apakah kinerja perusahaan tersebut meningkat atau
bahkan menurun dan didalam menganalisis laporan keuangan diperlukan alat analisis keuangan, salah
satunya adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan.

1.2. Identifikasi Masalah

Analisis laporan keuangan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan untuk membatasi
ruang lingkup permasalahan di atas, maka pkami hanya akan membahas tentang analisis kinerja
keuangan dengan menggunakan rasio liquiditas, rasio solvabilitas, dan rasio Rentabilitas untuk menilai
kinerja bank BNI SYARIAH pada tahun 2018-2020.Adapun data yang akan kami pakai adalah neraca dan
laporan laba rugi.
1.3.Tujuan penulisan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui kinerja BANK BNI SYARIAH dilihat dari rasio likuiditas.

2. Untuk mengetahui kinerja BANK BNI SYARIAH dilihat dari rasio solvabilitas.

3. Untuk mengetahui kinerja BANK BNI SYARIAH dilihat dari rasio Rentabilitas

1.4.Manfaat Penulisan

1. Bagi Perusahaan

Untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan sehingga memberikan gambaran dan


pertimbangan bagi BANK BNI SYARIAH untuk mengambil keputusan di masa yang akan datang
dan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam penilaian Kinerja
Keuangan instansi dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk masalah keuangan yang
dihadapi.

2. Bagi Pembaca

Untuk dapat dijadikan sebagai referensi dalam menghadapi masalah yang sama dan
sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan.

3. Bagi Penulis

Untuk sarana menambah ilmu pengetahuan dan penerapan teori yang diperoleh dengan
praktek yang sesungguhnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rasio

Rasio dapat dipahami sebagai perbandingan suatu angka tertentu pada suatu akun terhadap angka
dari akun lainnya. Analisa rasio sering digunakan oleh manajer, analisis kredit, analisis saham. Analisis
rasio bermanfaat karena membandingkan suatu angka secara relatif, sehingga bisa menghindari kesalahan
penafsir pada angka mutlak yang ada di dalam laporan keuangan. itulah dilihat perbandingan dengan
harapan nantinya akan ditemukan jawaban yang selanjutnya itu dijadikan bahan kajian untuk dianalisis
dan diputuskan. (Murhadi, 2013; 56)

B. Definisi Likuiditas

Masalah likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya yang segera harus dipenuhi. Perusahaan yang mampu memenuhi segala kewajiban
keuangan jangka pendeknya tepat waktu digolongkan sebagai perusahaan yang likuid. Sebaliknya
perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya tepat waktu berarti
perusahaan tersebut dalam keadaan illikuid.

Sedangkan menurut Munawir (2004) mengemukakan definisi likuiditas sebagai berikut :

”Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya
yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya pada
saat ditagih.”

Sementara itu mengacu pada pendapat Bambang Riyanto (2001), mendefinisikan likuiditas adalah
sebagai berikut :

”Likuiditas adalah berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban finansiilnya yang segera harus dipenuhi”

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa likuiditas menunjukkan kemampuan dari
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya. Bambang Riyanto (2001)

C. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi liabilitas jangka
pendeknya. Rasio ini membandingkan liabilitas jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek (atau
lancar) yang tersedia untuk memenuhi liabilitas tersebut. Dari rasio ini banyak pandangan ke dalam yang
bisa didapatkan mengenai kompetnsi keuangan perusahaan saat ini dan kemampuan perusahaan untuk
tetap kompeten jika terjadi masalah.
Mengacu pada pendapat J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland yang diterjemahkan oleh Jaka Wasana
Kirbrandoko (1999) mengemukakan bahwa ”Rasio likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya bila jatuh tempo.” Sedangkan mengacu pada
pendapat Bambang Riyanto (2001), mengemukakan bahwa : ”Rasio likuiditas adalah rasio – rasio yang
dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan.”

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas merupakan rasio yang
digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek
nya yang akan jatuh tempo.

a. Cash Rasio
adalah rasio keuangan yang membandingkan kas dan setara kas perusahaan (seperti surat
berharga yang dijual untuk menciptakan arus kas) dengan kewajiban lancarnya, seperti utang
jangka pendek. Rasio ini berfokus secara eksklusif pada kewajiban jangka pendek, contohnya
seperti hutang dan gaji karyawan tetap.

alat liquid
Cash rasio= X 100 %
pinjaman yang harus segeradibayar

2O17 = kas+giro

+2.771

……………
= X 100
… … … … ..

= ............

2018 =Kas+Giro

275.58+3.529

=279,109

279,109
X 100%
… … … ..

2019 =Kas+Giro

=355,84+7.706

=363,546

363.546
X 100%
…………

2020 = Kas+Giro
=416,06+6.439

=422,4

422,499
X 100%
…………

b. Reserve requirement (RR) atau legal reserve requirement (LRR) di Indonesia dikenal dengan
istilah Giro Wajib Minimum (GWM) adalah suatu simpanan minimum yang wajib diperlihara
dalam bentuk giro pada Bank Indonesia bagi semua bank

jumlah alat liquid


RR= X 100 %
jumlah simpanan pihak ketiga

2017=Kas+Giro

= + 2,771

…………….
= X 100%
… … … … … ..

2018=Kas+Giro

=275.58+3.529

=279.109

279.109
= X 100%
35.497

= ........
2019=Kas+Giro

=355.84+7.706

=363,546

363,546
X 100%
35.497

= .........

2020=Kas+Giro

=416.06+6.439

=422,499

422,499
= X 100%
47.974

= .........

c. Financing to Deposit Ratio (FDR)


Financing to deposit ratio (FDR) adalah istilah untuk perbankan syariah yang berfungsi sebagai
intermediasi bank syariah. Istilah FDR digunakan karena dalam perbankan syariah tidak dikenal
istilah utang (loan). Bank syariah hanya mengenal financing atau pembiayaan.

Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur likuiditas
suatu bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan
mengandalkan pembiayaan yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya, yaitu dengan cara
membagi jumlah pembiayaan yang diberikan oleh bank terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK).
Rumus FDR

Jumlah pembiayaan yang diberikan


FDR = x 100%
Jumlah dana yang diterima oleh b ank

23.597
2017= X 100%
3.189

=..........

28,299
2018= X100%
3,599
=...........

32,580
2019= X 100%
4,083

=............

33,049
2020= X100%
4,095

=..................

D. Pengertian Rentabilitas

Rasio Rentabilitas merupakan sebuah pengukuran terpenilaian terhadap kemampuan bank untuk menilai
kegiatan Operasionalnya atau aktifitas bank apakah telah dilakukan dengan baik agar bank dapat
memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal (Sumitra & Ibrahim, 2016). Rasio Rentabilitas
merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang akan dibandingkan dengan modal
yang dipergunakan aktiva atau modal yang akan menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas
sering digunakan untuk mengukur kemampuan dari suatu perusahaan dalam menghasilkan laba dalam
waktu periode tertentu.

a. return on asset adalah indikator dalam mengukur tingkat profitabilitas perusahaan dengan
membandingkannya berdasarkan total aset keseluruhan. Selain itu, perhitungan ROA juga
berfungsi menilai sejauh mana efektivitas perusahaan.

Rumus ROA :
LABA BERSIH
ROA = X 100%
TOTAL AKTIVA
307
2017= X 1oo%
…….
=
416
2o18= X100%
… … … ..
=
603
2019= X 100%
………
=
505
2020= X1oo%
……….
=

b. Net Profit Margin (NPM)


adalah rasio perbandingan antara pendapatan bersih dan penjualan bersih. Sederhananya, NPM
menunjukkan berapa prosentase keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam setiap 1 rupiah
penjualan barang
Rumus NPM:

LABA BERSIH
NPM = X 100%
PENDAPATAN OPERASIONAL

307
2017= X100%
2.338

416
2018= X100%
2.719

603
2019= X 100%
3.255

........

505
2020= X 100%
3,352

=............

E. Pengertian Solvabilitas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar
utang-utangnya karena jumlah aktivanya melebihi utang-utang tersebut (KBBI Daring, 2016).

Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia, solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi
semua kewajiban finansialnya dalam jangka panjang. Solvabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini
sesungguhnya jarang terjadi kecuali perusahaan mengalami kepailitan. Kemampuan operasi perusahaan
dicerminkan dari asetaset yang dimiliki oleh perusahaan. (Wikipedia B. Indonesia, 2016)

Dengan kata lain, solvabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi segala
kewajiban finansialnya pada saat perusahaan tersebut dilikuidasi.

Solvabilitas itu sendiri sebenarnya adalah angka perbandingan antara jumlah aktiva dengan jumlah uang,
maka setiap penambahan utang akan menurunkan tingkat solvabilitasnya.
Tingkat solvabilitas dapat dipertinggi sebagai berikut:

a. Menambah aktiva tanpa menambah utang atau menambah aktiva relatif lebih besar daripada tambahan
utang.

b. Mengurangi utang tanpa mengurangi aktiva atau mengurangi utang relatif lebih besar daripada
berkurangnya aktiva.

1. Menilai Solvabilitas

Investor dapat menggunakan rasio untuk menganalisis solvabilitas sebuah perusahaan. Rasio pemenuhan
bunga yaitu rasio pendapatan operasional terhadap belanja bunga menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk membayar bunga utangnya, dengan hasil yang tinggi menunjukkan sebuah solvabilitas yang tinggi.
Rasio DER berupa rasio utang perusahaan terhadap ekuitasnya untuk menunjukkan apakah sebuah
perusahaan telah berutang terlalu banyak, dengan hasil yang rendah, juga menunjukkan solvabilitas yang
tinggi. Rasio solvabilitas berbeda-beda tergantung industrinya, sehingga sangat penting untuk mengerti
jenis kegagalan bayar perusahaan sebelum menarik kesimpulan berdasarkan perhitungan rasio.
(Investopedia, 2016)

2. Rasio Solvabilitas Rasio solvabilitas (leverage)

merupakan rasio yang digunkan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dari utang.
Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam
arti luas dikatakan bahwa rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar
seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan
(dilikuidasi).

Semakin tinggi rasio solvabilitas maka semakin tinggi pula resiko kerugian yang dihadapi, tetapi juga ada
kesempatan mendapatkan laba yang besar. Sebaliknya apabila perusahaan memiliki rasio solvabilitas
yang rendah tentu mempunyai resiko kerugian yang lebih kecil. Dampak ini juga mengakibatkan
rendahnya tingkat hasil pengembalian (return) pada saat perekonomian tinggi.

3. Menilai Rasio Solvabilitas

Tingkat solvabilitas diukur dengan beberapa rasio, yaitu:

1. Total assets to total debt ratio, adalah rasio yang dihasilkan dengan membandingkan jumlah aktiva
(total asset) disatu pihak dengan jumlah utang (total debt di lain pihak).

2. Net worth to total debt ratio, rasio ini membandingkan modal sendiri (net worth) di satu pihak dengan
total hutang (total debt) di lain pihak.

4. Manfaat Rasio Solvabilitas

Manfaat Rasio Solvabilitas (leverage) antara lain :

1. untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya.

2. untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap.


3. untuk menganalisis keseimbangan antara lain aktiva khususnya aktiva khususnya aktiva tetap dengan
modal.

4. untuk menganalisis seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.

5. untuk menganalisis seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva

6. untuk menganalisis atau mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiriyang dijadikan
jaminan utang jangka panjang.

7. untuk menganalisis berapa dana pinjaman yang segera akan ditagih ada terdapatsekian kalinya modal
sendiri. Intinya dengan analisis rasio solvabilitas, perusahaan akan mengetahui beberapa hal berkaitan
dengan penggunaan modal sendiri dan modal pinjaman serta mengetahui rasio kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajibannya.

a. Capital Adequacy Ratio 

adalah rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana guna keperluan
pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko kerugian yang diakibatkan dalam
operasional bank. Semakin besar rasio tersebut, maka semakin baik. Peningkatan Capital Adequacy
Ratio dapat meningkatkan keamanan nasabah yang secara tidak langsung dapat meningkatkan
kepercayaan nasabah pada bank tersebut, yang kemudian dapat berdampak positif pada peningkatan
profitabilitas bank. Dengan kata lain, rasio kecukupan modal (CAR) adalah ukuran seberapa banyak
modal yang dimiliki bank, dilaporkan sebagai persentase dari eksposur kredit tertimbang menurut risiko
bank.

Rumus CAR

MODAL BANK
CAR = X 100%
AKTIVA TERTIMBANG MENURUT RESIKO( ATMR)
… … … … … … ..
2017= X 100%
……………….

=
… … … … … … ..
2018= X 100%
………………

=
341,47
2019= X100%
25,030,08

=
348.86
2020= X 100%
26.088,03
=
b.  Debt to Equity Ratio (DER)

 Debt to Equity Ratio atau Rasio Hutang terhadap Ekuitas yang optimal pada suatu perusahaan adalah
sekitar 1 kali, dimana Jumlah Hutang adalah sama dengan Jumlah Ekuitas. Namun rasio ini berbeda
antara satu jenis industri dengan jenis industri lainnya karena tergantung pada proporsi aktiva lancar dan
aktiva tidak lancar.

Rumus DER:

JUMLAH HUTANG
DER = ¿ X 100%
JUMLAH MODAL SENDIRI ¿

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Sebuah rasio keuangan tidak akan mempunyai arti jika berdiri sendiri, rasio harus dibandingkan
dengan rasio yang lain agar rasio tersebut terwujud secara sempurna. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan metode perbandingan rasio keuangan pada periode saat ini dengan periode yang sebelumnya.

Selain itu, analisis rasio keuangan bisa dikerjakan dengan melakukan perbandingan rasio
keuangan perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis pada industri yang sama. Selanjutnya bisa
dipahami bagaimana prestasi yang dicapai oleh perusahaan itu dalam bidang industri.

B.Saran

Dengan adanya pembahasan mengenai Rasio keuangan bank Untuk mata kuliah
analisis laporan keuangan ini, diharapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut tentang
perkembangan rasio keuangan yang ada di BANK BNI SYARIAH khususnya pada
tahun 2017,2018,2019,2020.Penulis menyadari masih banyak terdapat ketidak
sempurnaan dalam hal penulisan makalah ini oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

James C. Van Horner dkk, Prinsip – Prinsip Manajemen Keuangan, Jakarta : Salemba Empat, 2009, hal.
167

James C. Van Horne dkk, opcit, hal. 167

http://mypdfdownload.info/files/Jurnal

https://dosen.perbanas.id/reserve-requirement-rr

www.jurnal.id/id/blog/cara-menghitung-cash-ratio/

wartaekonomi.co.id/read321611/apa-itu-financing-to-deposit-ratio

ocbcnisp.com/id/article/2021/08/12/roa-adalah

pintu.co.id/blog/net-profit-margin

KBBI Daring, 2016)

Wikipedia B. Indonesia, 2016

Investopedia, 2016

pintu.co.id/blog/pengertian-dan-cara-menghitung-car
https://www.idntimes.com/business/finance/rinda

ilmumanajemenindustri.com/pengertian-debt-to-equity-rat…

Anda mungkin juga menyukai