Anda di halaman 1dari 17

Rasio Keuangan Bank

MAKALAH

Ditugaskan Pada Mata Kuliah Analisis Laporan Keuangan Program Studi Perbankan
Syariah Semester 5 Tahun 2021

Oleh:

KELOMPOK VII

Kelas C

Nurul Izza Rahmadani 90500119069


Firdayanti F 90500119085
Rangga Yudistira 90500119086

Dosen Pengampu:

Ismawati, SE., M. Si

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR T.A 2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Rasio Keuangan Bank” ini tepat
pada waktunya. Tidak lupa pula shalawat serta salam senantiasa tercurahkan bagi Baginda
Agung Rasulullah SAW yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.

Adapun penulisan makalah berjudul “Rasio Keuangan Bank” ini dibuat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan

Dengan kerendahan hati, kami memohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan
kesalahan dalam makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan menjadi sarana untuk
menambah ilmu,wawasan serta pemahaman kita, Aamiin.

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh‟

Bajeng, November 2021

Kelompok VII
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………..............................………..i

DAFTAR ISI………….……………………………………………….............................……….ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................

1.2.Tujuan.............................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN2.1.Rasio Keuangan......................................................................................

2.2 Rasio Keuangan Bank.....................................................................................................................

2.3 Tujuan Rasio Keuangan Bank.........................................................................................................


2.4 Manfaat Rasio Keuangan Bank.......................................................................................................

2.5 Jenis – Jenis Rasio Keuangan Bank.................................................................................................

1.1 Latar Belakang………………………………...……………………......................................1

1.2 Rumusan Masalah……………………….…………............................…................................2

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...………………………………………………………........................……...…14

DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rasio Financial (Rasio Keuangan) merupakan alat Analisis Perusahaan untuk menilai

kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada

laporan pos keuangan (neraca, laporan/laba rugi, laporan arus kas). Rasio merupakan alat

ukur yang digunakan perusahaan untuk mengenalisis laporan keuangan. Rasio

menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan

jumlah yang lain. Dengan menggunkan alat analisa berupa rasio keuangan dapat menjelaskan

dan memberikan gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau

posisi keuangan suatu perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya.

Analisis rasio keuangan adalah analisis yang menghubungkan perkiraan neraca dan

laporan laba rugi terhadap satu dengan lainnya, yang memberikan gambaran tentang sejarah

perusahaan serta penilaian terhadap keadaan suatu perusahaan tertentu. Analisis rasio

keuangan memungkinkan manajer keuangan meramalkan reaksi para calon investor dan

kreditur serta dapat ditempuh untuk memperoleh tambahan dana. (Zaki Baridwan, 1997 :17).

Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan suatu perusahaan, seorang

penganalisis memerlukan adanya ukuran atau yardstick tertentu. Ukuran yang sering
digunakan dalam analisis keuangan adalah rasio. Pengertian rasio sebenarnya hanyalah alat

yang dinyatakan dalam “aritmatical terms” yang dapat digunakan untuk menjelaskan

hubungan antara dua macam data keuangan. Macamnya rasio banyak sekali, karena dapat

dibuat menurut kebutuhan penganalisis.

Salah satu rasio laporan keuangan adalah rasio laporan keuangan bank. Rasio laporan

keuangan bank adalah rasio yang digunakan untuk menilai kinerja usaha bank dalam suatu

periode akuntansi, akan tetapi disini rasio yang digunakan lebih bersifat kompleks daripada

rasio-rasio yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan nonbank pada umumnya. Risiko

yang dihadapai bank jauh lebih besar ketimbang perusahaan nonbank sehingga beberapa rasio

dikhususkan untuk memperhatikan rasio ini. Pengolahan laporan keuangan dibuat sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan. Analisis yang digunakan dalam hai ini menggunakan

rasio-rasio keuangan sesuai dengan standar yang berlaku. Laporan keuangan yang belum

diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga rasio-rasio yang dihitung juga kurang

akurat. Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang

digunakan haruslah sama.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa itu rasio keuangan serta rasio keuangan bank?

2. Apa tujuan rasio keuangan bank?

3. Apa saja jenis – jenis rasio keuangan bank?

1.3 Tujuan

Dapat membantu proses pengambilan keputusan laporan keuangan dalam perusahaan. Dari

laporan keuangan dapat mencerminkan baik buruknya kinerja perusahaan, sehingga dalam

pengambilan keputusanpun bisa menjadi lebih mudah oleh pihak yang berkepentingan.
1.4 Manfaat

Untuk mengetahui beberapa permasalahan yang ada sebagai berikut

1. Mengetahui rasio keuangan bank serta tujuannya

2. Mengetahui jenis jenis rasio keuangan bank


BAB II PEMBAHASAN 2.1 Rasio Keuangan

Rasio keuangan yang digunakan oleh bank dengan perusahaan non bank sebenarnya

relatif tidak jauh berbeda. Perbedaannya terutama terletak pada jenis rasio yang digunkakan

untuk menilai suatu rasio yamg jumlahnya lebih banyak. Hal ini wajar saja karena komponen

neraca dan laporan laba rugi yang dimiliki bank berbeda dengan laporan neraca dan laba rugi

perusahaan nonbank. Bank merupakan perusahaan keuangan yang bergerak dalam

memberikan layanan keuangan yang mengandalkan kepercayaan dari masyarakat dalam

mengelola dananya. Risiko yang di hadapi bank jauh lebih besar ketimbang perusahaan non

bank sehingga beberapa rasio dikhususkan untuk memerhatikan rasio ini.

Sama seperti perusahaan nonbank, untuk mengetahui kondisi keuangan suatu bank

dapat dilihat laporan keuangan yang disajikan oleh suatu bank secara periodik. Laporan ini

juga sekaligus menggambarkan kinerja bank selama periode tersebut. Laporan ini sangat

berguna terutama bagi pemilik, manajemen, pemerintah, dan masyarakat sebagai nasabah,

guna mengetahui kondisi bank tersebut pada waktu tertentu. Setiap laporan yang disajikan

haruslah dibuat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Agar laporan ini dapat dibaca sehingga menjadi berarti perlu dilakukan analisis

terlebih dahulu. Analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio – rasio keuangan

bank sesuai dengan standar yang berlaku.

Rasio Financial (Rasio Keuangan) merupakan alat Analisis Perusahaan untuk


menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat
pada laporan pos keuangan (neraca, laporan/laba rugi, laporan arus kas). Rasio
Keuangan adalah suatu indikator yang digunakan sebagai media analisa secara lebih
mendalam terhadap sebab terjadinya suatu masalah. Dunia perbankan syariah sangat
memahami tentang arti pentingnya analisis rasio yang menjadi bagian dari analisis
laporan keuangan, karena untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana gambaran
kinerja Bank Syariah Mandiri dari analisis laporan keuangan tersebut di atas diperlukan
alat analisisnya. Salah satunya adalah analisis rasio. Analisis rasio terbagi menjadi 4 yaitu
rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio profiitabilitas/ rentabilitas.
Jenis-jenis rasio yang telah disebutkan di atas, kita dapat menggunakan rasio
keuangan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan atau kinerja perusahaan
dalan satu periode maupun beberapa periode ke depan. Informasi yang di peroleh dari
analisis rasio digunakan sebagai bahan untuk pengambilan keputusan dan penentu
langkah perusahaan kedepannya.
Berdasarkan hasil analisis rasio yang telah dilakukan pada Bank Syariah Mandiri
menunjukkan bahwa dalam kurun waktu 2014, 2015 dan 2016 menunjukkan hasil rasio
yang menimbulkan gejala naik dan turunnya agar senantiasa menjaga rasio-rasio
keuangannya agar tetap stabil sehingga perusahaan tersebut dapat dikatakan perusahaan
yang sehat.

Rasio keuangan sangat membantu dalam upaya analisa hubungan matematis antara

berbagai penjumlahan dalam bentuk rates, prosentase (%), atau proporsi yang sederhana.

Berikut adalah pengertian rasio keuangan menurut para ahli :

1) Van Horne dan Wachowizs (1997:133)

“Indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu

angka dengan angka lainnya.”

2) Bambang Riyanto (2001:329)

“Rasio keuangan adalah ukuran yang digunakan dalam interpretasi dan analisis laporan

finansial suatu perusahaan. Pengertian rasio itu sebenarnya hanyalah alat yang dinyatakan

dalam arithmatical terms yang dapat digunakan untuk menjelaskanh hubungan antara dua

macam data finansial.”

3) S. Munawir (2007:65)
“Suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau

laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.”

4) Weston (1995:225)

“Analisis rasio keuangan memberikan kerangka hubungan antar pos-pos neraca dan

perhitungan laba rugi, memungkinkan seseorang menelusuri sejarah suatu perusahaan dan

menilai posisi keuangannya saat ini, serta memungkinkan bagi manajer keuangan

memperkirakan reaksi kreditur atau investor terhadap keadaan keuangan perusahaan dan

dengan demikian dapat mancari cara-cara yang tepat untuk mendapatkan dana.”

5) Agus Sartono (2001:113)

“Dasar untuk menilai dan mengarahkan prestasi operasi perusahaan. Disamping itu, analisa

rasio keuangan juga dapat dipergunakan sebagai kerangka kerja perencanaan dan

pengendalian keuangan.”

6) Bambang Riyanto (2001:329)

penganalisa finansial dalam mengadakan analisis rasio keuangan pada dasarnya dapat

melakukannya dengan 2 macam cara pembandingan, yaitu:

• Pembandingan present ratio dengan rasio-rasio semacam di waktu-waktu yang lalu (rasio

historis) dari perusahaan yang sama.

• Pembandingan antara rasio-rasio suatu perusahaan dengan rasio-rasio semacam dari

perusahaan-perusahaan atau industri lain yang sejenis (rasio rata-rata atau rasio industri).

2.2 Rasio Keuangan Bank

Rasio Keuangan Bank adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui kesehatan

bank dan mengetahui kondisi keuangan bank dilihat dari laporan keuangan yang disajikan

oleh bank secara periodik. Dalam laporan keuangan yang dibuat bank menggambarkan

kinerja bank selama periode tertentu. Pengolahan laporan keuangan dibuat sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan. Analisis yang digunakan dalam hai ini menggunakan rasiorasio

keuangan sesuai dengan standar yang berlaku.

Rasio bank merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kinerja usaha bank dalam

suatu periode akuntansi, akan tetapi disini rasio yang digunakan lebih bersifat kompleks

daripada rasio-rasio yang digunakan untuk menilai kinerja perusahaan nonbank pada

umumnya. Risiko yang dihadapai bank jauh lebih besar ketimbang perusahaan nonbank

sehingga beberapa rasio dikhususkan untuk memperhatikan rasio ini.

Sama seperti perusahaan nonbank, untuk mengetahui kondisi keuangan suatu bank

dapat dilihat dari laporan keuangan yang disajikan oleh suatu bank secara periodik. Laporan

ini juga sekaligus menggambarkan kinerja bank selama periode bersangkutan dimana

informasi tersebut sangat dibutuhkan oleh pemilik, manajemen, pemerintah, dan masyarakat

sebagai nasabah guna mengetahui kondisi bank pada waktu tertentu yang dibuat sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.3 Tujuan Rasio Keuangan Bank

Dalam buku Laporan Keuangan menurut Jumingan (2006:243) dikatakan bahwa

rasio keuangan bank memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1) Untuk mengetahui kemampuan kecukupan modal bank dalam mendukung kegiatan bank

secara efisien.

2) Untuk mengukur kemampuan bank dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendek.

3) Untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan profit melalui operasi bank.

4) Untuk mengukur kemampuan bank dalam menyanggah risiko dari aktivitas operasi.

5) Untuk mengetahui kinerja manajemen dalam menggunakan semua assets secara efisien.
2.4 Manfaat Rasio Keuangan Bank

1) Perkiraan terhadap hasil dan kondisi keuangan bank.


2) Diagnosis terhadap masalah manajerial, operasional, dan masalah lainnya.

3) Mengurangi ketidakpastian yang sulit dihindari dan sering ditemui dalam proses

pengambilan keputusan.

4) Pertimbangan awal dalam pemilihan investasi.

5) Mengukur tingkat keberhasilan manajemen bank.

2.5 Jenis-Jenis Rasio Keuangan Bank

1) Rasio Likuiditas

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban

jangka pendek. Dengan catatan semakin besar rasio likuiditas maka semakin likuid.

Perhitungan rasio likuiditas dengan cara:

a) Quick Ratio

Quick Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

memenuhi kewajibannya pada para deposan (pemilik giro, tabungan dan deposito) dengan

harta yang paling likuid yang dimiliki oleh bank.

Rumus :

QR = (Cash asset) / (Total Deposit) x 100%

b) Investing Policy Ratio

Investing Policy Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

melunasi kewajibannya kepada para deposannya dengan cara melikuidasi surat-surat berharga

yang dimilikinya.

Rumus :
IPR = (Securities) / (Total deposit) x 100%

c) Banking Ratio

Banking Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank dengan

membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimilki. Semakin

tinggi rasio ini, maka semakin rendah tingkat likuiditas bank karena jumlah dana yang

digunakan untuk membiayai kredit makin kecil, begitupun sebaliknya.

Rumus :

BR = (Total Loans) / (total deposit) x 100%

d) Assets to Loan Ratio

Assets to Loan Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah kredit yang

disalurkan dengan harta yang dimiliki bank. Semakin tinggi tingkat rasio menunjukan makin

rendahnya tingkat likuiditas bank.

Rumus :

ALR = (Total Loans) / (Total Assets) x 100%

e) Cash Ratio
Cash Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi

kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang dimiliki bank tersebut.

Rumus :

CR = (liquid assets) / (short term borrowing) x 100%

f) Loan to Deposit Ratio (LDR)


Loan to deposit ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah

kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang

digunakan. Besarnya loan to deposit ratio menurut peraturan pemerintah maksimum adalah

110%.

Rumus untuk mencari loan to deposit ratio sebagai berikut:

Loan To Deposit Ratio = Total Loan / (Total Deposit + Equity) x 100%

g) Investment risk ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur risiko yang terjadi
dalam investasi surat-surat berharga, yaitu dengan membandingkan harga pasar surat

berharga dengan harga nominalnya. Makin tinggi rasio ini berarti makin besar kemampuan

bank dalam menyediakan

alat-alat likuid.

Rumus :

IRF = Market Value of Securities / Statement Value of Securities x 100%

h) Liquidity Risk

Liquidity risk merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur risiko yang akan dihadapi

bank apabila gagal untuk memenuhi kewajiban terhadap para deposannya dengan harta liquid

yang dimilikinya.

Rumus :
Liquidity Risk = (liquid assets – short term borrowing) / Total deposit x 100%

i)Credit risk ratio

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur risiko terhadap kredit yang disalurkan

dengan membandingkan kredit macet dengan jumlah kredit yang disalurkan.

Rumus :

Credit Risk Ratio = Bed Debts / Total Loans x 100%

j) Deposit Risk ratio

Credit risk ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur risiko terhadap kredit yang

disalurkan dengan membandingkan kredit macet dengan jumlah kredit yang disalurkan.

Rumus :

Deposit Risk Ratio = Equity Capital / Total Deposit x 100%

2) Rasio Solvabilitas

Rasio ini digunakan mengukur kemempuan bank mencari sumber dana untuk

membiayai kegiatan bank atau alat ukur untuk melihat kekayaan bank serta melihat efisiensi pihak

manajemen bank. Perhitungan rasio ini dilakukan dengan cara : a) Primary Ratio

Primary Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur apakah permodalan yang

dimiliki bank sudah memadai atau sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total asset

masuk dapat ditutupi oleh capital equity.

Rumus :

PR = (Equity capital) / (total assets) x 100%

b) Risk Assets Ratio


Risk Assets Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemungkinan penurunan risk

assets.

Rumus :
RAR = (Equity caital) / (total assets – cash assets – securities) x 100%

c) Secondary Risk Ratio

Secondary Risk Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur penurunan asset yang

mempunyai resiko lebih tinggi.

Rumus :

SRR = (Equity capital) / (Secondary risk assets) 100%

d) Capital Ratio

Capital Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur permodalan dan cadangan

penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama resiko yang terjadi karena ada

kegagalan dalam menagih bunga bank.

Rumus :

CR = (equity capital + reserve for loan losses) / (total loans) x 100%

3) Rasio Rentalbilitas (Profitabilitas Usaha)

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang

dicapai oleh bank. Perhitungan rasio ini dilakukan dengan cara:

a) Gross Profit Margin


Gross Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui presentasi laba dan

kegiatan usaha murni dari bank setelah dikurangi biaya-biaya

Rumus :

GPM = (operating income – operating expense) / (operating income) x 100%

b) Net Profit Margin

Net Profit Margi adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokok bank.

Rumus :

NPM = (net income) / (operating income) x 100%

c) Return Equity Capital atau ROE

Return Equity Capital atau ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengeola capital yang ada untuk mendapatkan net income.

Rumus :

ROE = (net income) / (equity income) x 100%

d) Return on Total Assets

Return on Total Assets adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengelola assets. Ada 2 cara yang dihitung antara lain:

• Gross Yield on Total Assets : mengukur kemampuan manajemen bank menghasilkan income

dari pengelolaan asset.


Rumus :

GRTA = (operating income) / (total assets) x 100%

• Net Income Total Assets : mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

profitabilitas dan manajerial efisiensi secara overall.

Rumus :

NITA = (net income) / (total assets) x 100%

e) Rate Return on Loans

Rate Return on Loans adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kamampuan manajemen

bank dalam mengelola kegiatan pengkreditannya.

Rumus :

RRL = (interest income) / (total loans) x 100%

f) Interest Margin on Earning Assets

Interest Margin On Earning Assets merupakan ratio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya biaya.

Rumus :

IMOEA = ( Interest Income – Interest Expense / Total Loans x 100%

g) Leverage Multiplier

Merupakan alat untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola asetnya karena

adanya biaya yang harus dikeluarkan akibat penggunaan aktiva

Rumus :
Leverage Multiplier = Total Asset / Total Equity

h) Asset Utilization

Ratio ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan manajemen suatu bank

dalam mengelola aset dalam rangka menghasilkan operating income dan nonoperating

income

Rumus ;
Asset Utilization = ( Operating Income + Nonoperating Income ) / Total Assets

i)Interest Expense Ratio

Merupakan ratio yang digunakan untuk mengukur besarnya presentase antara bunga yang

dibayar kepada para deposannya dengan total deposit yang ada dibank

Rumus :

Interest Expense Ratio = Interest Expense / Total Deposit x 100%

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Rasio biasa digunakan dalam hal untuk mengukur kinerja keuangan bank. Rasio keiuangan

ini sangat berguna bagi pihak dalam dan luar perusahaan untuk mengetahui dan menilai

keadaan keuangan perusahaan di masalalu, saat ini dan kemungkinannya dimasa yang akan

datang. Para pemegang saham dan calon pemegang saham menaruh perhatian utama pada

tingkat keuntungan, baik yang sekarang maupun kemungkinan di masa yang akan datang.

Jenis rasio yang digunakan yaitu: rasio solvabilitas, rasio rentabilitass, dan rasio likuiditas.
DAFTAR PUSTAKA

Jumingat. 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Raja Grafindo Munawir. 2014.

Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty

http://sriindrawahyuni.blogspot.com/2015/11/rasio-keuangan-bank.html?m=1

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-memahami-tentang-analisis-laporan-keuangan-bank/

Anda mungkin juga menyukai