Anda di halaman 1dari 5

RESUME

Analisis Laporan Keuangan

Disusun untuk Memenuhi Tugas:

Mata Kuliah : Manajemen Keuangan


Dosen Pengampu : Dr. I Gusti Ketut Agung
Ulupui, S.E., M.Si., AK, CA.

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA (UNJ)

2022
Analisis Laporan Keuangan

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan adalah aktivitas identifikasi, menilai, mengolah hingga
membandingkan informasi laporan keuangan menjadi informasi yang sebenar-benarnya dan
mendalam.
2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Sebagai dasar pengambilan keputusan strategis dan informasi nilai bisnis
perusahaan. Namun sebenarnya, analisis laporan keuangan memiliki tujuan yang lebih spesifik
seperti:
a. Mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang-hutangnya baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
b. Menilai kinerja bisnis pada tahun berjalan.
c. Membandingkan nilai perusahaan sendiri dengan pesaing.
d. Mengetahui kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aset ke arah yang lebih
menguntungkan.
e. Memproyeksikan bisnis yang terjadi di masa depan.
f. Mengetahui perubahan posisi keuangan pada periode tertentu.
g. Mengidentifikasi pos-pos keuangan yang bermasalah.
3. Metode Analisis Laporan Keuangan
a. Analisis Horizontal adalah metode analisis dengan membandingkan pos-pos laporan
keuangan yang sama pada periode yang berbeda. Analisis ini digunakan dengan melihat
persentase penurunan dan kenaikan pos-pos laporan keuangan dari periode yang
dibandingkan. Ada beberapa metode lain yang umum digunakan untuk melakukan analisis
horizontal, yaitu:
• Analisis trend atau indeks. analisis untuk mengetahui kecenderungan dari posisi
keuangan. Analisis ini biasanya dinyatakan dalam persentase. Namun dapat juga
dinyatakan dalam indeks apabila menggunakan lebih dari dua periode.

• Analisis sumber dan modal kerja. digunakan apabila ingin mengetahui sumber dan
alokasi modal perusahaan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahannya.
• Analisis perubahan laba kotor. digunakan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab
perubahan laba kotor perusahaan dari periode ke periode.
• Analisis sumber dan penggunaan kas. digunakan untuk mengetahui kondisi kas dan
penyebab terjadinya perubahan kas pada suatu periode tertentu.

Contoh Sederhana Analisis Laporan Keuangan Horizontal


Sebuah perusahaan PT ABC pada tahun 2019 memiliki pendapatan sebesar Rp625.500.000
dan pada tahun 2020 memiliki pendapatan sebesar Rp575.000.000
Maka untuk melakukan analisis horizontal, Anda perlu mencari persentase perubahan
pendapatan dari periode tahun 2019 ke tahun 2020 dengan cara:
= (Pendapatan tahun 2020 – Pendapatan 2019) / Pendapatan 2019.
= (Rp625.500.000 – Rp 575.000.000) / Rp575.000.000
= 8.78%
Maka terdapat penurunan pendapatan PT ABC sebesar 8.78% dari tahun 2019 ke
tahun 2020. Melalui persentase ini, Anda bisa melihat penyebab adanya penurunan dari
persentase pos-pos lain dari perbandingan laporan periode sebelumnya.

b. Analisis Vertikal digunakan dengan membandingkan pos-pos keuangan yang berbeda pada
satu laporan keuangan yang sama di satu periode yang sama. Oleh karena itu, analisis
vertikal sering disebut juga sebagai metode analisis statis. Adapun yang termasuk ke dalam
analisis laporan keuangan vertikal adalah sebagai berikut.
1) Analisis Common Size
Analisis common size adalah analisis yang membandingkan pos-pos laporan keuangan
dengan menggunakan persentase dalam satu periode tertentu. Laporan yang dianalisis
biasanya adalah laporan laba rugi dan neraca. Untuk laporan laba rugi dinyatakan
sebagai persentase dimana setiap akun barisnya dibagi dengan pendapatan.
Sedangkan pada laporan neraca, setiap akun dibandingkan dengan total aset.
2) Analisis Break Even
Analisis break even atau analisis titik impas adalah analisis yang digunakan untuk
menentukan tingkat pendapatan yang harus dicapai oleh perusahaan. Analisis break
even membantu perusahaan untuk menganalisis berapa produk yang harus dijual atau
berapa rupiah yang harus diterima pada satu periode tertentu. Analisis ini bertujuan
untuk membantu perusahaan dalam mengambil keputusan strategi bisnis agar
perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dan mengurangi risiko kerugian.
3) Analisis Rasio Keuangan
Analisis rasio keuangan digunakan untuk menilai suatu kinerja perusahaan berdasarkan
pos-pos laporan keuangan pada satu periode tertentu. Analisis rasio keuangan berfungsi
sebagai tolak ukur dalam mengambil langkah strategis perusahaan pada periode
selanjutnya dan mengevaluasi sumber daya perusahaan. Ada empat alat ukur dalam
analisis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan
rasio aktivitas.
• Rasio likuiditas berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas membandingkan kas,
efek, dan piutang dengan hutang jangka pendeknya.
• Rasio solvabilitas digunakan mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya. Rasio solvabilitas membandingkan seluruh beban
utang perusahaan terhadap aset atau modalnya.
• Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba
yang berhubungan dengan nilai penjualan, aktiva, dan modal.
• Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam
memanfaatkan asetnya untuk dikonversikan menjadi keuntungan.

Contoh Sederhana dari Analisis Laporan Keuangan Vertikal


Contoh analisis likuiditas lancar (current ratio).
PT ABC memiliki total aset lancar sebesar Rp10.000.000 dan memiliki utang yang harus
dilunasi dalam jangka waktu satu tahun sebesar Rp5.000.000 pada tahun 2020.
Maka, pada analisis ini Anda akan membandingkan dua pos laporan keuangan yaitu total
aset lancar dan juga utang jangka pendek perusahaan dalam satu periode tertentu.
Melalui rumus rasio likuiditas lancar maka:
= Total aset lancar/utang jangka pendek
= Rp10.000.000/Rp5.000.000 X 100% = 2
Pada current ratio, jika perbandingan angkanya di atas 1, maka perusahaan terbilang
aman dan mampu melunasi utang lancar atau jangka pendeknya.

Anda mungkin juga menyukai