Anda di halaman 1dari 8

RESUME

Tinjauan Atas Manajemen Keuangan

Disusun untuk Memenuhi Tugas:

Mata Kuliah : Manajemen Keuangan


Dosen Pengampu : Dr. I Gusti Ketut Agung
Ulupui, S.E., M.Si., AK, CA.

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA (UNJ)


2022

Tinjauan Atas Manajemen Keuangan

A. Manajemen Keuangan
1. Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah keseluruhan tugas manajer keuangan untuk membuat
keputusan investasi, pembiayaan, dan deviden berdasarkan perencanaan, pengalokasian,
memperoleh maupun menggunakan dana secara efektif dan efisien. fungsi Manajemen
Keuangan adalah sebagai pedoman sehingga beberapa ruang lingkup harus dilihat oleh
seorang manajer keuangan tentang pengambilan keputusan keuangan seperti bagaimana
mencari, mengelola dan mambagi dana.
2. Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi manajemen keuangan yang utama adalah alat yang dapat membuat
suatu keputusan mengenai investasi, pembiayaan, dan deviden untuk suatu
perusahaan atau organisasi.
3. Tujuan Manajemen Keuangan
Memaksimumkan nilai perusahaan
b. Menjaga stabilitas finansial dalam keadaan yang selalu terkendali
c. Memperkecil risiko perusahaan di masa sekarang dan yang akan datang.
B. Laporan Keuangan
1. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan secara umum bertujuan untuk memberikan informasi
keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu kepada pihak internal maupun
pihak eskternal perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan.
2. Jenis-jenis Laporan Keuangan
1) neraca.
2) laporan laba rugi.
3) laporan perubahan modal.
4) laporan arus kas.
5) laporan catatan atas laporan keuangan.
3. Analisis Laporan Keuangan
Setelah laporan keuangan disusun berdasarkan data yang relevan, serta
dilakukan dengan prosedur dan penilaian yang benar, akan terlihat kondisi
keuangan perusahaan yang sesungguhnya.
a. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
1) Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat
dalam laporan keuangan biasa.
2) Dapat menggali informasi yang tidak Nampak secara kasat mata
(explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik
laporan keuangan (implicit).
3) Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan
keuangan.
4) Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten baik
dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun
kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
5) Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan
model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti
prediksi dan peningkatan (rating).
6) Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para
pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang
dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan
analisis laporan keuangan juga, antara lain:
a) dapat menilai prestasi perusahaan
b) dapat memproyeksi keuangan perusahaan
c) dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa
sekarang dari aspek waktu tertentu:
• Posisi keuangan (asset, neraca dan modal)
• Hasil usaha perusahaan (hasil dan biaya)
• Likuiditas
• Solvabilitas
• Aktivitas
• Rentabilitas atau Profitabilitas
• Indicator pasar modal
d) menilai perkembangan dari waktu ke waktu
e) menilai komposisi struktur keuangan dan arus dana.
7) Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut
criteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
8) Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan
lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industry
normal atau standar ideal.
9) Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang dialami
perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan
dan sebagainya.
10) Bisa juga memprediksi potensi apa yang mungkin dialami
perusahaan di masa yang akan datang.
C. Rasio Keuangan
Bagi investor jangka pendek dan menengah umumnya lebih banyak tertarik
kepada kondisi keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan untuk
membayar dividen yang memadai. Informasi tersebut dapat diketahui dengan cara
yang lebih sederhana yaitu dengan menghitung rasio-rasio keuangan yang sesuai
dengan keinginan.
D. Profitabilitas
Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu bank yang terpenting adalah
memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal - hal lainnya.
Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu bank, digunakan rasio keuntungan atau
rasio profitabilitas yang dikenal juga dengan nama rasio rentabilitas.
1. Tujuan Rasio Profitabilitas
a. Untuk mengukur dan menghitung laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode tertentu.
b. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang.
c. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
e. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
2. Manfaat Rasio Profitabilitas
a. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode.
b. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang.
c. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal
sendiri.
d. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri.
E. Bentuk Alternatif Organisasi Bisnis
Terhadap tiga bentuk utama organisasi bisnis:
1. Kepemilikan Perseorangan
Kepemilikan perseorangan (Sole Proprietorship) adalah suatu bisnis tidak terinkorprasi
yang dimiliki oleh seorang individu. Memulai bisnis sebagai kepemilikan perseorangan
adalah mudah-- kita hanya tinggal memulai operasi bisnis. Akan tetapi, bahkan bisnis
yang terkecil sekalipun biasanya harus diberi izin terlebih dahulu oleh suatu badan
pemerintah.
2. Persekutuan
Suatu persekutuan (Partnership) terjadi ketika dua ata lebih orang bekerja sama untuk
melakukan suatu bisnis nonkorporasi. Persekutuan dapat beroperasi dibawah derajat
formalitas yang berbeda-beda, mulai dari informal, kesepakatan lisan, sampai persetujuan
formal yang dicatatkan pada sekretaris negara bagian di Amerika Serikat di mana
persekutuan tersebut dibentuk. Keunggulan utama dari persekutuan adalah biayanya yang
rendah dan kemudahan pembentukan.
3. Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas (Corporation) adalah sesuatu entitas legal yang diciptakan oleh suatu
negara bagian, dan terpisah serta berbeda dari para pemilik dan manajernya. Keterpisahan
ini memberi perseroan terbatas tiga keunggulan utamanya: (1) usia yang tidak terbatas.
Suatu perseroan terbatas dapat terus ada setelah pemilik dan manajer awalnya meninggal
dunia. (2) kemudahan dalam perpindahan kepemilikan. Kepemilikan dapat dibagi
menjadi lembar-lembar saham, yang selanjutnya dapat jauh lebih mudah untuk
dipindahkan dari pada kepemilikab perseorangan atau persekutuan. (3) kewajiban yang
terbatas. Kerugian dibatasi hanya sampai dana aktual yang diinvestasikan.
F. Posisi Keuangan Di Dalam Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi akan bervariasi dari masing-masing perusahaan, tetapi
Tampilan 1-1 menyajikan suatu gambar yang cukup umum mengenai peranan keuangan di
dalam sebuah perusahaan. Direktur keuangan (chief financial officer-CFO) umumnya
memiliki jabatan sebagai wakil peresiden direktur keuangan adalah bendahara dan kontroler.

G. Etika Bisnis
Kata "etika" didefinisikan dalam kamus webster sebagai "standar tingkah laku atau
perilaku moral." Etika bisnis (business ethics) dapat dinyatakan sebagai sikap dan tingkah laku
perusahaan kepada karyawan, pelangan, masyarakat, dan pemegang sahamnya. Standar
perilaku etis yang tinggi menuntut agar setiap perusahaan memperlakukan masing-masing
pihak yang berhubungan dengannya dengan cara yang adil dan jujur.

H. Hubungan Keagenan
Hubungan keagenan (agency relationship) terjadi ketika satu atau lebih individu,
yang disebut sebagai prinsipal menyewa individu atau organisasi lain, yang disebut sebagai
agen, untuk melakukan sejumlah jasa dan mendelegasikan kewenangan untuk membuat
keputusan kepada agen tersebut. Dalam manajemen keuangan, hubungan keagenan utama
terjadi di antara (1) pemegang saham dan manajer dan (2) manajer dan pemilik utang.
1. Pemegang Saham Versus Manajer
Suatu potensi masalah keagenan (agency problem) terjadi ketika manajer
dari sebuah perusahaan memiliki kepemilikan saham biasa kurang dari 100% di
perusahaan tersebut. Para manajer dapat didorong untuk bertindak demi kepentingan
utama dari pemegang saham melalui insentif-insentif yang memberikan imbalan atas
setiap kinetja yang baik atau hukuman untuk kinerja yang buruk. Beberapa mekanisme
spesifik yang digunakan untuk memotivasi para manajer untuk bertindak sesuai dengan
kepentingan pemegang saham antara lain (1) kompensasi manajerial, (2) intervensi
langsung oleh pemegang saham, (3) ancaman pemecatan, dan (4) ancaman
pengambilalihan.

2. Pemegang Saham (Melalui Manajer) versus Kreditor


Sebagai tambahan dari konflik yang terjadi di antara pemegang saham dan
manajer, dapat juga terjadi konflik antara kreditor dan pemengang saham. Kreditor
memiliki klaim atas sebagian dari arus laba perusahaan untuk pembayaran bunga dan
pokok utang, dan mereka memiliki klaim atas aset perusahaan di waktu terjadi
kebangkrutan. Akan tetapi, pemegang saham memiliki kendali (melalui manajernya) atas
keputusan-keputusan yang memengaruhi profitabilitas dan risiko perusahaan. Kreditor
meminjamkan dana dengan tarif yang didasarkan pada (1) tingkat risiko dari aset
perusahaan yang telah ada, (2) ekspetasi sehubungan dengan tingkat risiko dari tambahan
aset di masa depan, (3) struktur modal perusahaan yang telah ada (yaitu jumlah pendanaan
melalui utang yang digunakan), (4) ekspetasi sehubungan dengan keputusan-keputusan
struktur modal di masa depan. Hal-hal di atas merupakan determinan-determinan utama
dari seberapa berisikonya arus kas perusahaan, yaitu tingkat keselamatan dari utang
dikeluarkan.

3. Tindakan Manajerial Untuk Memaksimalkan Kekayaan Pemegang Saham


Jenis-jenis tindakan yang dapat diambil oleh para manajer untuk
memaksimalkan harga dari saham sebuah perusahaan (1) Semua aset keuangan, termasuk
saham perusahaan, dinilai hanya sampai sejauh mana aset tersebut dapat menghasilkan
arus kas. (2) Kapan arus kas tersebut terjadi juga berarti uang yang diterima lebih cepat
adalah lebih baik, karena dapat diinvestasikan kembali untuk menghasilkan tambahan
laba. (3) Para investor biasanya tidak menyukai risiko, sehingga jika semua hal adalah
sama, mereka akan membayar lebih banyak untuk suatu saham yang arus kasnya secara
relatif adalah lebih pasti daripada saham yang arus kasnya secara relatif berisiko. Karena
ketiga faktor tersebut, para manajer dapat meningkatkan nilai perusahaan mereka (dan
harga sahamnya) dengan meningkatkan arus kas yang diharapkan, mempercepat
penerimaannya, serta mengurangi tingkat risikonya.
1. Pasar Keuangan
a. Jenis-Jenis Pasar:
1) Pasar Aset Fisik versus Pasar Aset Keuangan
2) Pasar Spot versus Pasar Future
3) Pasar Uang versus Pasar Modal
4) Pasar Primer versus Pasar sekunder
5) Pasar Private versus Pasar Publik
2. Institusi Keuangan
1) Bank Investasi
2) Bank Umum atau Komersial
3) Perusahaan Jasa Keuangan
4) Serikat kredit
5) Dana Pensiun
6) Perusahaan asuransi jiwa
7) Reksadana
8) Exchange traded fund
9) Hedge Funds
10) Perusahaan Private Equity

Anda mungkin juga menyukai