Anda di halaman 1dari 2

Nama : Riris Arta D Simanjuntak

NPM : 224102200432

ASAL MULA BUDAYA ARSITEKTUR


Arsitektur bermula sebagai tempat bernaung, seperti tempat tinggal atau perumahan. Namun tempat
bernaung bukan satu satunya fungsi, atau bahkan bukan fungsi pokok dari perumahan. Lingkungan
buatan (build environment) mempunyai bermacam macam kegunaan: melindungi manusia dan kegiatan
kegiatannya serta hak miliknya dari elemen-elemen, dari musuh-musu berupa manusia dan hewan, dan
dari kekuatan-kekuatan adikodrati, membuat tempat, menciptakan suatu kawasan aman yang
berpenduduk dalam suatu dunia fana dan cukup berbahaya; menekankan identitas sosial dan
menunjukan status; dan sebagainya. Dengan demikian asal mula arsitektur dapat dipahami dengan
sebaik-baiknya bila orang memilih pandangan yang lebih luas dan meninjau faktor-faktor sosio-budaya,
dalam arti seluas-luasnya, lebih penting dari iklim, teknologi, bahan-bahan, dan ekonomi.
Untuk menjelaskan bentuk bangunan, satu penjelasan saja tidak memadai, karena bangunan-bahkan
rumah yan tampaknya sederhana-adalah lebih daripada sekedar obek kebendaan atau struktur. Mereka
adalah lembaga gejala budaya dasar

PEMBEDAAN RUANG
Arsitektur memperjelas transisi ruang, yang tentunya mempunyai arti sosial dan konseptual. Jadi
tembok, gerbang, pintu, ambang, dan sebagainya sering menandai peralihan antara didalam atau diluar,
suci atau duniawi, pria atau wanita, umum atau pribadi, dan jenis-jenis domain lainnya. Demikianlah
pentingnya, tapi yang lebih penting lagi adalah fakta mengenai perbedaan itu.
Contoh seperti rumah maya dari Cozumel, seumpamanya rumah maya berkamar tunggal, ukuran 23
kali 20 kaki, pada dasarnya dibagi dengan cara yang agak rumit ke dalam daerah kediaman pria dan
wanita. Walaupun tidak terbagi secara fisik pembagian ruang terlihat jelas dengan adanya pendiangan
dan gudang jagung merupakan daerah wanita , dan tempat dengan ruang altar merupakan daerah pria.

PENINGGALAN ARSITEK
Secara lebih umum, dapat ditunjukkan bahwa alam pikiran manusia mempunyai kebutuhan untuk
mengadakan pembedaan, menggolongkan, memberi nama, dan membedakan - di antara tempat tempat;
taksonomi dan domain merupakan dasar bagi pengingatan dan untuk menjadikan dunia bermakna.
Dalam tahun-tahun belakangan ini asal-usul manusia telah terdorong mundur dalam waktu. Bangunan-
bangunan juga tampaknya mundur lebih jauh daripada yang mungkin diduga orang selama ini. Contoh
yang menyolok ialah pembuktian bahwa hominid-hominid seperti Australopithecines pliosen Atas
memiliki beberapa tempat bernaung. Unsur-unsur batu berbentuk setengah lingkaran yang mungkin
menjadi penahan angin atau pondasi untuk gubuk selebar 2 meter terdapat di olduvai Gorge, Tanzania,
dan berasal dari kira-kira 1,8 juta tahun yang la1u. Tampaknya tempat ini telah dibuat dengan baik
ketika itu; hai ini didasarkan pada pemikiran bahwa 'homebase behavior' merupakan ciri pokok dari
perilaku manusia yang berbeda dengan perilaku hewan tegak lainnya. Fungsi bukan-tempat bernaung
dari konstrutsi demikian-yang menandai rumah (keluarga) barangkali setidak-tidaknya sama
pentingnya (kalau tidak lebih penting) dengan peranannya sebagai tempat bernaung.
Jadi, telah dijelaskan bahwa tempat-tempat tinggal dan bangunan-bangunan monumental tersebar
sejak dini dan secara meluas, dan dengan demikian diperoleh bukti untuk kegiatan kognitif utama;
keduanya tampaknya bertalian. Kita menemukan sumber daya dalam jumlah yang besar, tenaga kerja,
dan upaya yang digunakan dalam konstruksi bukan tempat tinggal, dan bila timbul bentrokan antara
rencana yang diusahakan dan kesulitan-kesulitan konstruksi serta perekonomian, yang terdahululah
yang menang. Hasilnya adalah suatu pembangunan dengan dimensi yang sangat berbeda-beda dan
dalam cara-cara yang sangat rumit.

APA ARSITEKTUR ITU ?


Manusia sudah sejak lama merencanakan dan membuat bangunan tapi apa itu arsitektur? sampai
beberapa waktu yang lalu, sudah biasa untuk membedakan antara arsitektur dan "bangunan biasa", akan
tetapi hal ini menjadi makin sulit. Sudah pasti bahwa asal mula arsitektur lebih dini dari arsitek
pertama, yang biasanya dianggap sebagai si perancang piramida berbentuk tangga di Mesir.
Jadi dalam mempersoalkan asal mula arsitektur atau pemahaman tentang apakah arsitektur itu, kita
harus memperhatikan tradisi rakyat atau tradisi yang disenangi masyarakat - bangunan-bangunan yang
disebut "primitif" atau "asli" yang selalu merupakan bagian terbesar dari lingkungan buatan dan yang
hakiki bagi setiap generalisasi yang absah, dan yang pasti penting untuk suatu pembahasan tentang asal
mula. semua lingkungan berasal dari pilihan yang dibuat dari semua alternatif yang mungkin. Pilihan
yang khas cenderung menuruti hukum, mencerminkan kebudayaan manusia yang bersangkutan. salah
satu cara untuk memandang kebudayaan ialah dari segi pilihan yang paling umum dibuat. Keabsahan
keputusan inilah yang menjadikan tempat-dan bangunan jelas berbeda satu sama lain; ketaatan pada
norma ini juga menghasilkan cara cara khas dalam berpakaian, berperilaku, makan, dan sebagainya. Ia
mempengaruhi cara manusia berinteraksi serta menyusun ruang dan waktu. Semuanya ini sering
terwujud dalam bagan yang ideal. Lingkungan, sedikit banyak, mencerminkan dan meng kiaskan
skemata-skemata serta tatanan yang mereka cirikan. Tatanan yang diekspresikan melalui proses
pemilihan, citra yang terkandung, dan bentuk yang diberikan merupakan suatu pandangan dari
lingkungan ideal yang dikemukakan oleh lingkungan buatan betapapun tidak sempurnanya. Dengan
demikian, kebudayaan menyangkut sekelompok manusia yang memiliki seperangkat nilai dan
keyakinan dan suatu pandangan terhadap dunia yang mewujudkan suatu cita-cita. Ketentuan ini juga
menimbulkan pilihan-pilihan yang sistematik dan mantap.
Dengan pernyataan kita terdahulu bahwa arsitektur terutam sekali merupakan hasil dari faktor-
faktor sosiobudaya, dan dengan definisi kita tentang perancangan yang mencakup pengubahan-
pengubahan yang paling berguna terhadap lingkungan fisik, arsitektur dapat dianggap sebagai suatu
konstruksi yang dengan sengaja mengubah lingkungan fisik menurut suatu bagan pengaturan.
Perbedaan antara bangunan dan permukiman adalah perbedaan dalam skala. Seperti pernah dikatakan
Aldo Van Eyck: "Sebuah bangunan adalah suatu kota kecil, sebuah kota adalah suatu bangunan yang
besar."

PENATAAN LINGKUNGAN
Tujuan penyusunan ruang dan waktu adalah untuk mengatur dan menyusun komunikasi (interaksi,
penghindaran, dominasi, dan sebagainya). Melalui perilaku yang suci dan berbagai cara menandai
wilayah kekuasaan, makna diberikan pada tempat dan perilaku. Makna dengan demikian juga ditata.
Dalam kasus manusia lebih-lebih lagi, ketika lingkungan diatur, keempat unsur inilah-ruang, makna,
komunikasi, dan waktu-yang diatur' Artinya, lingkungan dapat dianggap sebagai serangkaian hubungan
antara benda dengan benda yang lain, benda dengan manusia, dan antara manusia dengan manusia yang
lain. Hubungan ini teratur; ada pola dan strukturnya. Lingkungan bukanlah suatu kumpulan benda acak.
Hubungan terutama (tapi tidak hanya) adalah mengenai ruang; obyek dan manusia dihubungkan
melalui berbagai tingkat pemisahan dalam dan oleh ruang.
Sesungguhnya perencanaan dan perancangan pada semua skala, mulai dari daerah yang sangat luas
sampaipengaturan parabot rumah, dapat dianggap sebagai pengaturan ruang untuk berbagai kegunaan,
menurut ketentuan yang mencerminkan kebutuhan-kebutuhan, nilai nilai dan hasrat-hasrat kelompok
atau pribadi yang melakukan pengaturan tersebut. Ketentuan-ketentuan iuga mewujudkan citra ideal
yang menunjukkan kesesusian (atau kekurang sesuaian) antara ruang fisik dan ruang sosial, konseptual,
dan jenis-jenis ruang lainnya. lni juga merupakan contoh dari penataan makna, dan keduanya dapat
dipisahkan secara konseptual. Sementara pengaturan ruang itu sendiri mengekspresikan makna dan
mempunyai sifat-sifat komunikatif, makna sering terwujud dalam tanda, bahan, bentuk, ukuran,
perlengkapan perabot, pertamanan, dan sebagainya. Jadi, makna bisa saling berkaitan dengan
pengaturan ruang, dan biasanya memang demikianlah dalam kebanyakan rona tradisional umumnya.
Tetapi, ia dapat pula merupakan suatu sistem lambang tersendiri yang tidak saling berkaitan dan
melalui hal ini berbagai rona menjadi indikator kedudukan sosial-cara-cara untuk menerapkan identitas
sosial pada diri sendiri dan orang lain, atau untuk menunjukkan perilaku yang diharapkan, dan
seterusnya. Tentu saja makna akan paling ielas dan paling kuat bila dinyatakan berlebihan, bila sistem-
sistem ruang, makna, dan kegiatan bersesuaian dan karenanya saling memperkuat satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai