Anda di halaman 1dari 9

DAMPAK KONDISI LINGKUNGAN SUNGAI MUSI

AKIBAT PEMBANGUNAN RESTAURANT RIVERSIDE


YANG DIPENGARUHI OLEH AKTIVITAS MANUSIA
(STUDI KASUS DI RESTAURANT RIVERSIDE, AREA SUNGAI MUSI, KOTA
PALEMBANG, PROVINSI SUMATERA SELATAN)

CORNELIA PRICILYA
03061381722066

DOSEN PEMBIMBING
IR. ARIE SISWANTO, MCRP, PH.D

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayah-Nya baik kesehatan fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas “ISSUE PAPER” dari mata
kuliah Arsitektur Lingkungan dengan judul “Pengaruh Kondisi Lingkungan Terhadap
Restoran Riverside di Kota Palembang”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran untuk makalah ini, supaya nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Palembang, 1 Oktober 2018

Cornelia Pricilya,
Penulis
DAMPAK KONDISI LINGKUNGAN SUNGAI MUSI
AKIBAT PEMBANGUNAN RESTAURANT RIVERSIDE
YANG DIPENGARUHI OLEH AKTIVITAS MANUSIA
(STUDI KASUS DI RESTAURANT RIVERSIDE, AREA SUNGAI MUSI, KOTA
PALEMBANG, PROVINSI SUMATERA SELATAN)

Cornelia Pricilya
03061381722066
Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Sriwijaya

ABSTRAK

Arsitektur memiliki makna yang luas di dalam kehidupan manusia. Makna-


makna arsitektur dalam kehidupan manusia didasari oleh ruang lingkup bidang
arsitektur yang luas. Beberapa bidang seperti seni, matematika, hukum, ekonomi,
psikologi, hingga filsafat dapat berkaitan dan berhubungan dengan arsitektur. Dengan
demikian bidang arsitektur dapat di aplikasikan secara lebih kompleks di dalam
kehidupan manusia. Penerapan arsitektur di kehidupan manusia memberikan arti
bahwa lingkungan manusia juga saling berhubungan satu sama lain. Lingkungan itu
sendiri adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di
atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan
manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Dengan
begitu, arsitektur memiliki hubungan antara lingkungan disekitar manusia dan perilaku
manusia itu sendiri.
Hubungan arsitektur dengan lingkungan manusia menunjukkan bahwa sumber
daya alam menjadi hal pokok yang perlu diperhatikan. Sebagian besar wilayah
perkotaan yang didominasi area permukiman mengakibatkan sebagian besar
permasalahan sumber daya alam muncul dari area ini, mulai dari isu sosial, ekonomi,
kepadatan tinggi, bencana alam, dan lingkungan alam. Salah satu yang banyak
mendapat sorotan adalah kondisi lingkungan di sekitaran area sungai. Area yang satu
ini sering diidentikkan dengan lingkungan yang padat, kotor, dan kumuh. Hal itu tidak
dipungkiri karena realita yang terjadi di area Sungai Musi di Kota Palembang menjadi
salah satu contohnya. Penyebab permasalahannya dapat dari berbagai aspek. Contoh
aspeknya adalah perilaku manusia terhadap lingkungan di sekitar Sungai Musi.
Perilaku itu sendiri dapat berupa dari penyalahgunaan hak dan kewajiban serta
kebiasaan yang menyimpang.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara suatu bangunan
dengan lingkungannya . Data penelitian ini di peroleh dari observasi secara langsung
ke Restaurant Riverside di Kota Palembang. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif desktriptif.

Kata Kunci : Hubungan Bangunan dan Lingkungan, Perilaku Manusia, Sumber


Daya Alam, Kondisi Lingkungan Sekitar Restaurant Riverside di
Kota Palembang
THE IMPACT OF THE MUSI RIVER’S
ENVIROMENTAL CONDITIONS DUE TO THE
CONSTRUCTION OF RIVERSIDE RESTAURANT
WHICH ARE INFLUENCED BY HUMAN ACTIVITIES
(CASE STUDIES AT RIVERSIDE RESTAURANT, MUSI RIVER AREA,
PALEMBANG CITY, SOUTH SUMATERA PROVINCE)

Cornelia Pricilya
03061381722066
Architectural Engineering Study Program, Universitas Sriwijaya

ABSTRAK
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu arsitektur tidak pernah lepas dengan fenomena akan perkembangan suatu
bidang ilmu yang akan saling mempengaruhi keberadaan satu sama lain. Hal itu
dapat ditunjukkan dengan adanya ilmu seni yang diimajinasikan oleh individu atau
kelompok dalam merancang suatu bangunan sebagaimana artian ilmu arsitektur.
Namun dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan
membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro
yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke
level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk.

Kepedulian akan kualitas hidup manusia membantu berkembangnya ilmu


arsitektur ke arah hal-hal yang mengandung permasalahan sosial. Permasalahan
sosial yang pada mulanya tidak banyak dibicarakan, bahkan sering dihindari
dengan alasan sempit bahwa masalah sosial adalah masalahnya bidang ilmu sosial
akhirnya menjadi bahan kajian. Isu tentang kenyamanan ruang, kesesakan, rasa
terisolasi, hilangnya prifasi seseorang, citra budaya suatu bangunan atau kawasan
adalah sekedar contoh yang mulai banyak dibicarakan. Dalam hal ini, bantuan ilmu
seperti ekologi memiliki peran besar dalam mengkaji permasalahan sosial dalam
arsitektur.

Arsitektur ekologi merupakan suatu keselarasan antara suatu bentuk masa


(bangunan) dengan alam atau lingkungan sekitarnya, mulai dari
atmosfer, biosfer, lithosfer serta komunitas, yang mana semua unsur serta nilai-
nilai yang ada dapat berjalan harmoni sehingga dapat di rasakan
kenyaman, kemanan, keindahan serta ketertarikan. Arsitektur ekologi sendiri telah
lama di terapkan di eropa, amerika dan Asia, di mulai dengan merencanakan suatu
resort, villa, lodge, taman, dan lain-lain sesuai dengan fungsi bangunannya.
Sementara nilai-nilai ekologi adalah suatu kewajiban yang di bawa ke
dalamnya, tetapi sekarang ini setelah semakain banyak timbulnya bencana, nilai
nilai ekologi ini di terapkan kembali sebagai suatu prioritas, jadi mungkin dapat
kita mengerti bahwa kita dapat memulainya dari lingkungan kita sendiri, baik itu
tempat kita tinggal, dan tempat kita bekerja, sehingga ada suatu kenyaman serta
kepuasan dengan apa yang telah kita pertahankan untuk menjaga kualitas
lingkungan kita.

Maka, diangkatlah suatu kajian mengenai hubungan antara lingkungan dengan


salah satu bangunan yang ada disekitar Kota Palembang seperti Restoran Riverside
yang terletak di Jalan Benteng Kuto Besar, 19 Ilir, Bukit Kecil, Kota Palembang,
Sumatera Selatan serta pengaruhnya terhadap permasalah sosial yang ada di sekitar
lingkungan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Mengetahui teori-teori mengenai hubungan antara bangunan dengan


lingkungan.
1.2.2 Mengetahui hubungan antara Restoran Riverside dengan lingkungan
sekitarnya.
1.2.3 Mengatahui pengaruh Restoran Riverside terhadap kawasan lingkungannya.
1.2.4 Mengetahui keterkaitan pengaruh Restoran Riverside teradap permasalahan
sosial di lingkungan sekitarnya?

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu ruang lingkup wilayah
studi dan ruang lingkup materi.

1.3.1 Ruang Lingkup Wilayah


Kawasan Restoran Riverside termasuk ruang terbuka public yang menjadi
objek studi yaitu Sungai Musi dan kawasan Benteng Kuto Besak.
1.3.2 Ruang Lingkup Materi
Hubungan factor ekologis, geografi, sosial, dan arsitektural terhadap
lingkungan pada Restoran Riverside di Kota Palembang.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai