Anda di halaman 1dari 8

TEORI MAKNA ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN ALAM

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR
ARSITEKTUR

Oleh
Dea Fanda Yuniar
215060501111031

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
OKTOBER 2021
BAB 1
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Makna adalah filsafah tertua dalam umur manusia. Konsep makna telah menarik banyak
disiplin ilmu tidak terkecuali arsitektur. Pengertian makna menurut ilmu komunikasi yaitu
proses pembentukan makna di antara dua orang atau lebih. Menurut Spradley (1997) makna
adalah menyampaikan pengalaman sebagian besar umat manusia di semua masyarakat.
Sedangkan pengertian arsitektur menurut kbbi adalah seni dan ilmu merancang serta
membuat konstruksi bangunan, jembatan, dan sebagainya. Arsitektur memiliki arti sebagai
pemikiran matang dalam bentuk ruang dan memperbarui diri karena perubahan konsep ruang.
arsitektur lahir dari dinamika kebutuhan manusia. Pada zaman prasejarah arsitektur disebut
dengan arsitektur primitif seiring dengan dinamika dan perubahan zaman arsitektur
berkembang menjadi suatu keterampilan arsitektur.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencangkup keadaan sumber daya
alam. Arsitektur dan lingkungan saling berkaitan, merancang kontruksi harus memperhatikan
dampak lingkungan, yang meliputi air, tanah, udara, iklim, cahaya, bunyi dan kelembapan.
Penerapan arsitektur lingkungan
Lingkungan merupakan suatu hal yang mudah berubah di mana manusia memiliki andil yang
besar dalam perubahan lingkungan tersebut. Salah satu contohnya adalah terumbu karang.
Karena berbagai alasan, terumbu karang tersebut dirusak sehingga mengganggu
keseimbangan ekosistem di laut. Namun, belakangan ini usaha pelestarian terumbu karang
mulai digalakkan. Bagaimana peran arsitektur dalam hal ini? Arsitektur bukan hanya untuk
manusia saja, tapi juga bagi lingkungan tempatnya berada. Arsitektur di sini berperan
mewadahi usaha pelestarian terumbu karang yang muncul karena kepedulian terhadap
keseimbangan alam.

Identifikasi masalah
Masalah yang akan diidentifikasi pada makalah ini adalah :
1. Pengertian arsitektur, lingkungan, dan alam
2. Hubungan arsitektur dan lingkungan alam
3. Sejarah arsitektur dalam ruang lingkup lingkungan alam
4. Dinamika dan globalisasi arsitektur dalam lingkungan

Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapt diidentifikasi pada makalah ini adalah :
1. Apa pengertian arsitektur, lingkungan, dan alam?
2. Bagaimana hubungan antara arsitektur dan lingkungan alam?
3. Bagaimana sejarah arsitektur dalam ruang lingkup lingkungan alam?
4. Bagaimana dinamika dan globalisasi dalam bidang arsitektur?
Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari makalah ini adalah untuk menyampaikan pengetahuan mengenai
pengetian arsitektur, lingkungan, dan alam. Sejarah arsitektur dalam ruang lingkup
lingkungan alam, dan dinamika globalisasi di bidang arsitektur.
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian arsitektur, lingkungan, dan alam


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata arsitektur adalah metode dan gaya
rancangan suatu konstruksi bangunan. Arti lainnya dari arsitektur adalah seni dan ilmu
merancang serta membuat konstruksi bangunan, jembatan dan sebagainya. Arsitektur juga
merupakan pemikiran tentang bentuk ruang dan terus berubah karena konsep ruang.
pengertian lebih luasnya Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam
artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaituperencanaan kota, perencanaan perkotaan,
arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain parabot dan desain
produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.
Pada awalnya arsitektur hanya berkaitan dengan bangunan untuk tempat tinggal, kemudian
dengan adanya kemajuan zaman maka arsitektur memiliki banyak fungsi dan bentuknya.
Cakupan definisi arsitektur juga lebih kompleks. Salah satu wujud arsitektur adalah
perwujutan dari kesenian dan keindahan bangunan. Arsitektur bukan hanya dilihat saja tetapi
didengar dan dirasa. Arsitektur merupakan perwujutan dari kebudayaan yang mencerminkan
kebudayaan masyarakat daerah masing-masing arsitektur ini disebut dengan arsitektur
tradisional. Arsitektur tradisonal menjelaskan bagaimana hubungan manusia dengan
lingkungan dan alam.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya
alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti
keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Pengertian arsitektur dan
lingkungan binaaan adalah bagaimana kita memanfaatkan penggunaan energi secara efisien,
membuat keamanan dan kedamaian, mampu meminimalisir polusi, limbah dan kerusakan
lingkungan.
Pengertian alam (dalam artian luas memiliki makna yang setara dengan dunia alam, dunia
fisik, atau dunia materi) mengacu kepada fenomena dunia fisik dan juga kehidupan secara
umum. Skala alam terbentang dari sub-atomik sampai kosmik. Studi tentang alam adalah
bagian besar dari ilmu pengetahuan. Meskipun manusia adalah bagian dari alam, kegiatan
manusia sering dipahami sebagai kategori terpisah dari fenomena alam lainnya. Alam
menyediakan contoh bagaimana seharusnya manusia untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Manusia seharusnya memanfaatkan lingkungan dengan bijak, dan arsitektur harus
menyesuaikan keadaan lingkungan alam setempat dengan demikian bentuk arsitektur
memiliki perbedaan antara satu daerah dengandaerah lainnya.
Hubungan arsitektur dan lingkungan alam
Lingkungan alam menyediakan kebutuhan hidup manusia untuk tetap berdaptasi dalam
berkegiatan. Salah satunya berarsitektur, arsitektur disini berarti memahami bahasa alam dan
manusia. Artinya arsitektur harus menjalin komunikasi dengan alam dan lingkungan setempat
karena arsitektur harus membuat kenyamanan dan perlindungan. Arsitektur juga berfungsi
untuk menjaga keseimbangan lingkungan hidup.
Perwujutan arsitektur dan lingkungan dapat dilihat pada arsitektur tradisional. Arsitektur
tradisional mencerminkan kebudayaan dan keadaan lingkungan alam setempat, sehingga
bentuk arsitektur tradisional berbeda setiap daerahnya. Keterkaitan alam dengan lingkungan
serta data yang diturunkan dari satu generasi ke generasi lain yang menyebabkan respon
masing-masing aderah dari pemanfaatan lingkungan memiliki hubungan yang berbeda-beda
pada bidang arsitektur.
Contoh penerapan hubungan arsitektur tradisonal dengan lingkungan alam pada arsitektur
tradisional adalah rumah Honai,

Rumah Honai adalah rumah adat Suku Dani, Papua. Lingkungan tempat tinggal Suku Dani di
pegunungan dengan suhu yang rendah sehingga rumah Honai dibuat dengan model pendek
dan tidak memiliki jendela. Fungsi dari model rumah honai tersebut untuk mempertahankan
suhu di dalam rumah agar tetap hangat dan nyaman.
Peran seorang arsitek tidak hanya terbatas membangun sebuah bangunan. Dalam merancang
sebuah bangunan , pertama-tama seorang arsitek akan melakukan analisa. Salah satunya
adalah analisa terhadap lingkungan . di bagian inilah seorang arsitek berinteraksi langsung
dengan lingkungan dan alam.
Kepekaan seorang arsitek dengan lingkungan pada nantinya akan membentuk suatu
harmonisasi antara bangunan dengan lingkungannya. Banyak arsitek masa kini yang telah
menyadari dampak lingkungan akibat suatu pembangunan bangunan , untuk itu di era ini
muncul konsep-konsep bangunan yang disebut green arsitektur, yang meminimalisir bahkan
memperbaiki lingkungan.

Sejarah arsitektur dalam ruang lingkup lingkungan alam


Manusia sudah berarsitektur sejak zama prasejarah. Bentuk arsitektur manusia dalam
lingkungan alam adalah tempat tinggal di gua. Manusia prasejarah beradaptasi dengan
lingkungan alam untuk bertahan hidup dan mencari tempat untuk menjamin keselamatan
lebih dan rasa nyaman. Sedangkan hubungan arsitektur dengan alamnya dapat dilihat pada
arsitektur tradisional. Perkembangan arsitektur tradisional sangat panjang. Pada setiap masa
memiliki ciri khas yang spesifik sesuai pengaruh dan keadaan lingkungan saaat itu.
Arsitektur tradisional berakar pada prinsip tradisional dan alam untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan tempat tinggal. Sebelum datangnya dunia luar lahirlah arsitektur nusantara
yang sangat menonjolkan kearifan lokal dan kebudayaan. Setiap daerah memiliki ciri khas
daerah masing-masing yang sesuai juga dengan kondisi alam yang berbeda-beda. Penerapan
unsur lingkungan alam dalam arsitektur nusantara dapat dilihat pada rumah-rumah daerah
yang ada di Indonesia.
Setelah arsitektur tradisional, masuknya era arsitektur hindu budha yang memberi pengaruh
kuat terhadap perkembangan arsitektur nusantara. Banyak bangunan-bangunan seperti kuil-
kuil yang berbahan batu atau bata dengan motif relief yang khas. Dari bahan bangunan ini,
bisa dilihat dengan pemanfaatan sumber daya alam batu yang melimpah di Indonesia. Setelah
itu, masuknya era islam yang masih berakulturasi dengan arsitektur hindu budha. Contoh
arsitektur nusantara era islam adalah Masjid Raya Sultan Riau.
Masuknya bangsa Portugis dan Belanda menandai babak baru Arsitektur Nusantara. Gaya
Arsitektur Eropa mendominasi bangunan-bangunan tua di Indonesia. Model bangunan gaya
arsitektur eroba di Indonesia menyesuaikan dengan iklim tropis di Indonesia. Contohnya pada
bangunan kota tua di DKI Jakarta, bangunan dibuat tinggi sehingga suhu didalam bangunan
tetap rendah dan menjaga sirkulasi udara baik. Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945,
Indonesia mulai melakukan pembangunan infrastruktur secara masif yang didukung dengan
politik mercusuar Bung Karno. Dengan didasari semnagat menghapus jejak kolonialisme saat
itu, pemerintah Indonesia membongkar bangunan lama dan mendirikan bangunan baru
dengan mengutamakan fungsi, kenyamanan, kesederhanaan, serta kesesuaian dengan iklim di
Indonesia.

Dinamika dan globalisasi arsitektur dalam lingkungan


Globalisasi adalah proses mendunianya suatu hal sehingga batas antara negara menjadi hilang
Globalisasi didukung oleh berbagai faktor, seperti perkembangan teknologi, transportasi,
ilmu pengetahuan, telekomunikasi, dan sebagainya yang kemudian berpengaruh pada
perubahan berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat.
Banyaknya kontak budaya, teknologi, gagasan, dan ilmu pengetahuan berdampak pada
perkembangan arsitektur di Indonesia. Globalisasi terjadi sejak lama di Indonesia. Dimulai
dengan adanya interaksi-interaksi dengan dunia luar mengakibatkan pencampuran gaya
arsitektur yang sudah ada. Proses globalisasi perkembangan arsitektur di Indonesia
dipengaruhi oleh geografi keadaan alam, tradisi, dan pengaruh asing. Hal ini dapat dilihat
pada sejarah arsitektur Indonesia
Perkembangan arsitektur lokal dalam konteks globalisasi menjadi penting untuk menuatkan
potensi jadi diri untuk mengahadapi arsitektur dari luar. Indonesia pada hakekatnya memiliki
tradisi arsitektur yang kuat dan unggul sejak masa lalu. Dibuktikan dengan adanya
peninggalan-peninggalan seperti borobudur dan prambanan. Pembangunan Borobudur dan
Prambanan memperhatikan lingkungannnya, stuktur kontruksi yang sesuai dengan keadan
geologi membuat candi Borobudur dan Prambanan memiliki ketahanan struktur yang kokoh.
Contoh dari rumah adat yaitu rumah adat gadang
Rangka rumah gadang disusun fleksibel dengan permukaan bumi dan keadaan geologi, kerangkanya
bisa menyesuaikan dan menyikuti arah getaran gempa. Oleh sebab itu rumah gadang tahan terhadap
gempa.
Globalisasi dan dinamika arsitektur di Indonesia, keterbukaan Indonesia terhadap Arsitektur bangsa
asing menunjukkan bangsa Indonesia memberikan penghargaan terhadap Arsitektur lokal dan
arsitektur kontemporer dapat diterima dengan baik pada awalnya arsitektur indonesia memakai bahan
kayu dan daun kini berubah menjadi baja dan semen, penerimaan kemajuan teknologi mengajarkan
bahwa lokalitas arsitektur tidak bisa dilihat secara sempit dari bentuk maupun material yang dipakai,
melainkan harus dilihat keadaan lingkungan, geologis, dan alamnya sebagai salah satu fokus utama
berarsitektur.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Arsitektur lingkungan adalah ilmu bangun membangun yang berkaitan dengan perencanaan tata kota,
landscape planning, urban design, interior maupun eksterior yang memperhatikan kondisi fisik
sumber daya alam, yang meliputi air, tanah, udara, iklim, cahaya, bunyi dan kelembapan. Sejarah
hubungan arsitektur dengan lingkungan sudah ada sejak dahulu, arsitektur tradisional merupakan
salah satu perwujutan hubungan arsitektur dengan alam. Dinamika globalisasi arsitektur terus berubah
seiring dengan perubahan zaman dan keadaan dunia yang tanpa batas. Perubahan berarsitektur juga
disebabkan oleh perubahan keadaan lingkungan seperti iklim dan alamnya.

Saran
Arsitektur memiliki hubungan erat dengan lingkungan. Sehingga dalam berarsitektur harus
mempertimbangkan dampak yang terjadi pada lingkungan alam dan sekitar. Sejarah
arsitektur indonesia hendaknya tidak tergerus dengan adanya globalisasi. Maka dalam
berarsitektur lebih baik menggunakan arsitektural lokal yang disesuaikan dengan keadaan
lingkungan sekitar.

Daftar pustaka
Lauren, joy. 2005. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Surabaya: Gramedia
Kusumawanto, arif. Arsitektur Hijau Dalam Inovasi Kota. Jogjakarta: UGM Press
Ratuama, Indra. MENGGALI MAKNA ARSITEKTUR VERNAKULAR: Ranah, Unsur, dan Aspek-
Aspek Vernakularitas. 2021. E-jurnal
Suharjanto, Gatot. Membandingkan Istilah Arsitektur Tradisional Versus Arsitektur Vernakular: Studi
Kasus Bangunan Minangkabau dan Bangunan Bali. 2011. E-Jurnal

Anda mungkin juga menyukai