Universitas KEBANGSAAN
https://universitaskebangsaan.ac.id//
ABSTRAK
Ruang terbuka hijau (RTH) yang terletak di Jl. Dr. setiabudhi ini adalah taman gaya tepatnya berada
di kecamatan sukajadi, taman ini sering sekali banyak dikunjungi masyarakat sekitar, pada umunya
masyarakat yang berkunjung datang hanya untuk sekedar menikmati suasana taman, menemani anak-anak
bermain dan menikmati makanan, ruang terbuka ini dianalisis dengan seksama oleh penulis agar bisa
memberikan manfaat ruang terbuka hijau yang lebih maksimal bagi masyarakat yang berkunjung seperti
perlu adanya lahan parkir, akses taman yang nyaman, selter tempat berteduh dan tempat untuk mencuci
tangan.
ABSTRACT
Green open space (RTH) located on Jl. Dr. Setiabudhi is a Gaya Garden to be precise in Sukajadi sub-
district, this park is often visited by the local community, in general people who visit come just to enjoy the
atmosphere of the park, accompany children to play and enjoy food, this open space is analyzed carefully
by the author in order to be able to provide maximum benefits of green open space for visiting people such
as the need for parking lots, comfortable garden access, shelter shelters and places to wash hands.
1. PENDAHULUAN
Dikota bandung umumnya hampir setiap lingkungan perkotaan yang berguna untuk
waktu mengalami dinamika perkembangan kepentingan masyarakat setempat untuk
perkotaan, ruang terbuka hijau sangat diperlukan menciptakan lingkungan yang nyaman dan bersih.
bagi keseimbangan pembangunan di sebuah kota, Taman gaya yang terletak di jl.Dr.
untuk itu proporsi RTH menurut Pemerintah Setiabudhi kecamatan sukajadi ini meskipun luas
dalam Undang-undang (UU) Nomor 26 tahun tidak begitu besar akan tetapi banyak sekali
2007 pasal 29 wilayah perkotaan biasanya sebesar pengunjung yang menikmati dan memanfaatkan
sedikitnya 30% yang terdiri dari 20% ruang ruang terbuka hijau tersebut.
terbuka hijau publik dan 10% terdiri dari ruang Kondisi taman gaya yang sering
terbuka hijau privat. dikunjungi masyarakat tersebut terdapat beberapa
Dikota bandung terdapat beberapa permasalahan yang kurang menunjang aktifitas
kecamatan, salah satu kecamatn yang dipilih masyarakat.
merupakan kecamatan sukajadi. Menurut Grey (1996) Bentuk-bentuk
Kecamatan sukajadi memiliki beberapa RTH diklasifikasikan sebagai taman kota (city
RTH yaitu diantaranya taman metrology, taman park), lapangan terbuka / bermain ( public
bejo, taman macan, juga taman gaya. Dengan squares), halaman gedung / pekarangan (ground
adanya ruang terbuka hijau yaitu untuk menjaga of city building), pemakaman dan monument, jalur
ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air, hijau (streetsides) dan median jalan, sempadan
menciptakan aspek planologis perkotaan melalui kawasan limitasi (riparian areas) dan kawasan
keseimbangan antara lingkungan alam binaan dan khusus (special areas).
1
Jurnal arsitektur berkelanjutan | Achmad Sumirat| Maulana Ikhlasul Amal | Imam Taupik 2
Website: https://universitaskebangsaan.ac.id//
Jurnal arsitektur berkelanjutan | Achmad Sumirat| Maulana Ikhlasul Amal | Imam Taupik 3
Website: https://universitaskebangsaan.ac.id//
Jurnal arsitektur berkelanjutan | Achmad Sumirat| Maulana Ikhlasul Amal | Imam Taupik 4
…
2. Community (komunitas social)
NY
NY
NY
BU
KE
KE
KE
KE
Berkaitan dengan kehidupan sosial.,
keberadaan ‘taman gaya’ memberikan reaksi
terhadap masyarakat sekitar dimana ‘taman Gambar 2. Porsentase Kebutuhan Pengunjung Taman
gaya’ menjadi ruang baru untuk masyarakat Gaya
melakukan kegiatan bermain bersama
keluarga, berkumpul dengan komunitas atau Anak-anak : 2-12 tahun
antar komunitas dan sampai menjadi lahan Remaja : 13- 18 tahun
Dewasa : 19- 56 tahun keatas
baru berdagang untuk PKL.
3. Health and Well-being (Aspek Kesehatan) Grafik diatas menunjukan bahwa
RTH taman gaya bisa dikatakan tidak pengunjung taman gaya kecamatan sukajadi kota
menimbulkan dampak kesehatan yang buruk bandung membutuhkan tambahan fasilitas taman
untuk lingkungan sekitar, baik untuk manusia kota untuk menunjang pemanfaatan taman kota
maupun makhluk hidup karena lebih menitik yang lebih optimal seperti area parkir yang
beratkan kepada penataan taman dan jalur nyaman, entrance taman kota yang memadai dan
pedestrian saja. Bangunan-bangunan massif bersih, selter peneduh disaat cuaca panas dan
baru yang berdiri di taman gaya hampir tidak hujan juga wastafel untuk mencuci tangan.
ada..
4. Material (Bahan Bangunan) 5. KESIMPULAN DAN SARAN
Pemilihan material pada RTH ‘taman gaya’ Kesimpulan
70% menggunakan material lokal seperti Pada umumnya taman gaya ini sudah
batu andesit, Pearl stone dengan energi serta sesuai dengan standar ruang terbuka hijau akan
biaya produksi yang rendah. tetapi lokasi objek dapat disimpulkan tingkat
5. Energy (energy) presentase kenyamanan dan fasilitas taman gaya
Penggunaan energi listrik di taman gaya kurang dari 50%.
dipastikan hampir tidak ada, karena Sehingga perlu adanya perbaikan fasilitas
berdasarkan pengamatan di lapangan tidak di taman gaya yang berkelanjutan.
temukan satu pun titik penerangan atau pun Saran
power point. Sehingga konsumsi energi di 1. Sebaiknya perlu adanya anggaran perbaikan
‘taman gaya’ bisa dikatakan sangat rendah. dan pemeliharaan rutin disetiap tahunnya
6. Water (Air) untuk berkelanjutan RTH taman gaya
Penggunaan air internal di ‘taman gaya’ 2. Penyediaan area parkir yang nyaman untuk
dipastikan tidak ada karena proses perawatan pengunjung taman gaya
Website: https://universitaskebangsaan.ac.id//
Jurnal arsitektur berkelanjutan | Achmad Sumirat| Maulana Ikhlasul Amal | Imam Taupik 5
3. Alokasi tempat yang sesuai untuk pedagang 5. Penyediaan wastafel untuk menjaga
kaki lima sehingga memudahkan pengunjung kebersihan pengujung taman gaya
menggunakan entrace taman gaya sethiabudhi
4. Penyediaan selter peneduh untuk
memberikan kenyamanan bagi pengunjung
dari cuaca panas maupun hujan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Ruang_terbuka_hijau
https://adjar.grid.id/read/543016941/fungsi-ruang-terbuka-hijau-dan-manfaatnya-pada-daerah-
perkotaan?page=all
Altman, Irwin & Stokol, Daniel. 1987. Handbook of Environmental Psyichology. John Willey &
Sons. Inc.
Lovejoy, Derek. 1979. Landuse and Landscape Planning. Second Edition,Leonard Hill, Scotland
Nazaruddin. 1994. Penghijauan Kota. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.
Philips E. Leonard and ASLA. 1993. Urban Trees “ A Guide for Selection, Maintenance, and
Master Planning”. McGraw-Hill, Inc.USA
Senda, Mitsuru. 1998. Play Space for Children. Ichigaya Publications.
Website: https://universitaskebangsaan.ac.id//