DISUSUN OLEH:
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu kota membutuhkan setidaknya satu ruang terbuka hijau sebagai bagian
dari sistem sirkulasi udara kota dan sebagai penyerap polutan media udara, air dan
tanah. Ruang terbuka hijau atau taman juga berfungsi sebagai wadah komunikasi kota
dan juga dapat memperindah kota. Adanya ruang terbuka hijau akan menambah
kenyaman kota, sehingga sangat penting keberadaanya di tengah-tengah kota.
Ruang terbuka hijau ditujukan untuk penggunaan bersama oleh warga kota. Hal
ini menyebabkan ruang terbuka hijau dapat diakses oleh semua kalangan, mulai dari
anak kecil sampai orang dewasa. Karena dapat diakses semua orang, ruang terbuka
hijau dapat dengan mudah dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Kurangnya rasa memiliki ruang tersebut merupakan penyebab terjadinya tindakan
merusak atau vandalisme. Rasa memiliki dapat juga berkurang oleh karna desain
ruangan tersebut yang minim pengawasan ataupun desain yang dapat menimbulkan
rasa ketidaknyamanan ketika di dalam ruang tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
● Apa yang menyebabkan tindakan vandalisme yang terjadi pada taman
sebagai ruang publik perkotaan?
● Apakah tindakan vandalisme pada ruang publik dipengaruhi oleh desain
arsitektur?
● Bagaimana desain arsitektur mempengaruhi adanya tindakan
vandalisme?
● Bagaimana solusi desain arsitektur yang dapat mengurangi adanya
tindakan vandalisme pada taman sebagai ruang publik?
1.3 Tujuan
● Mengetahui faktor-faktor penyebab tindakan vandalisme pada taman
sebagai ruang publik
● Mengetahui apakah tindakan vandalisme dipengaruhi oleh desain
arsitektur
● Mengetahui desain-desain arsitektur yang mempengaruhi tindakan
vandalisme
● Mengetahui solusi desain arsitektur yang dapat mengurangi adanya
tindakan vandalisme
● Meningkatkan kepekaan masyarakat dalam menjaga dan merawat ruang
publik
1.4 Sasaran
● Diperolehnya solusi-solusi desain arsitektur yang dapat mengurangi
tindakan vandalisme
● Meningkatnya kepekaan masyarakat dalam menjaga dan merawat ruang
publik
1.5 Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan :
● Menambah wawasan dan menerapkan teori yang telah didapat dari mata
kuliah yang diterima, kedalam penelitian yang sebenarnya
● Membantu mengurangi tidak vandalisme terhadap ruang publik
perkotaan
● Dapat dijadikan sebagai sarana acuan agar tidak terjadinya tindak
vandalisme
1.6 Batasan/ Ruang Lingkup
● Ruang Lingkup Substansi
Ruang lingkup substansi pembahasan pada penelitian ini yaitu
melakukan pembahasan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan
vandalisme pada ruang publik, analisa desain arsitektur yang mempengaruhi
tindakan vandalisme dan solusi desain yang dapat mengurangi adanya tindakan
vandalisme.
● Ruang Lingkup Wilayah
Ruang Lingkup wilayah penelitian adalah wilayah Kota Bandar
Lampung dengan adanya ruang-ruang publik perkotaan.
● Ruang Lingkup Waktu
Pengamatan dilakukan pada siang dan malam hari.
Survey lokasi
Pengelompokkan vandalisme
Solusi desain
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
Ruang terbuka hijau kota merupakan beberapa ruang yang berada di wilayah
perkotaaan yang memiliki tumbuhan, tanaman, dan vegetasi lainnya. karena fungsi lain
ruang terbuka hijau merupakan sistem sirkulasi udara kota, dibutuhkan beberapa
tanaman yang dijadikan sebagai sistem pergantian udara di wilayah perkotaan.
2.3 Taman
Taman merupakan sebuah ruang yang dirancang atau dibuat oleh seseorang,
yang di dalamnya terdapat elemen softscape dan hardscape, atau bidang lunak dan
bidang bidang keras, dan juga sebagai ruang hijau yang memiliki banyak pohon,
rumput, bunga dan sebagainya yang berguna sebagai peneduh dan penyegar di ruang
terbuka. Taman dapat berada di dalam ruangan, namun biasanya berada di luar
ruangan, seperti taman rekreasi, taman botani, taman bermain dan sebagainya. terdapat
juga taman alami yang memiliki elemen softscape yang telah ada secara alami, namun
perlu adanya tatanan elemen hardscape agar sebuah taman dapat menjadi sebuah ruang
yang menampilkan sebuah keindahan yang dapat dinikmati penggunanya.
Taman memiliki pengertian secara etimologis, kata garden berasal dari bahasa
Ibrani yaitu gan dan oden atau eden. gan yang berarti melindungi atau
mempertahankan, menyatakan sebuah ruang yang memiliki batas fisik. oden atau eden
merupakan kesenangan atau kegembiraan. dapat disimpulkan bahwa garden
merupakan sebuah ruang yang bertujuan untuk kegembiraan yang memiliki batasan
fisik.
2.4 Vandalisme
Vandalisme merupakan perilaku yang menimbulkan kerusakan dan
penghancuran, baik pada benda pribadi ataupun publik (Haryadi dan Setiawan, 1995).
Menurut Kim & Bruchman (2005), vandalisme merupakan penodaan atau perusakan
yang menarik perhatian dan dilakukan sebagai ekspresi kemarahan, kreativitas, atau
keduanya. Sehingga vandalisme merupakan segala bentuk perilaku yang yang dapat
merusak suatu properti yang juga mengacu pada motivasi dari masing-masing pelaku.
Menurut lase (2003), vandalisme merupakan tindakan atau perilaku yang merugikan,
merusak berbagai objek lingkungan fisik dan lingkungan buatan.
Jenis vandalisme mengacu pada motivasi pelaku atau pun tingkat kerusakan
yang ditimbulkan, sehingga menurut Moser (1987), para ahli melakukan pendefinisian
vandalisme melalui tiga pendekatan, yaitu definisi vandalisme berdasarkan pelaku,
nilai, dan kerusakan. Definisi vandalisme berdasarkan pelaku mengacu pada bidang
psikologi, menekankan latar belakang pelaku dalam melakukan vandalisme. Definisi
vandalisme berdasarkan nilai menekankan pada nilai sosial yang berlaku. Sedangkan
vandalisme berdasarkan kerusakan berorientasi pada pengidentifikiasian objek yang
menjadi sasaran vandalisme yang juga mengacu pada pengaruh lingkungan sasaran
tersebut.
Identifikasi Praga, Ida Ayu, & Setting pada Taman Kota Denpasar
hubungan perilaku Anak, 2018 mempengaruhi ketiga aktivitas
vandalisme dengan vandalisme (membuang sampah tidak
setting taman kota pada tempatnya, mengambil atau
Lumintang, merusak bagian tanaman, dan mencoret-
Denpasar, Bali coret fasilitas).
Untuk menghindari aktivitas vandalisme
yang terjadi dapat dilakukan dengan
menambah volume tempat sampah,
meletakkan tempat sampah di titik-titik
berkumpulnya pengunjung, memelihara
dan merawat tanaman dengan teratur dan
rapi serta memperbaiki struktur fasilitas
yang sudah ada coretan di sekitar taman
Kota Lumintang Denpasar.
2.6 Kerangka Teori
.
Ruang Publik
Taman
Penataan Taman
Pengguna