Anda di halaman 1dari 43

HEWAN (ANIMALIA)

HEWAN

Hewan (animalia) atau satwa/fauna adalah makhluk hidup yang


mempunyai ekor. Dalam klasifikasinya, hewan digolongkan
berdasarkan ada dan tidaknya tulang belakang (hewan
invertebrata dan hewan vertebrata).
KLASIFIKASI HEWAN (ANIMALIA)
Dunia hewan dibagi menjadi beberpa filum, yaitu:
1) Porifera
2) Coelenterata
3) Platyhelminthes
4) Nemathelminthes
5) Annelida
6) Mollusca
7) Echinodermata
8) Arthropoda
9) Chordata
Kriteria yang digunakan sebagai dasar pengelompokkan hewan
dalam tingkat filum antara lain sebagai berikut.
1. Jumlah Sel
a. Uniseluler/monoseluler
Contoh: Protozoa

b. Multiseluler
Contoh: Filum Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes,
Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata,
Arthropoda, dan Chordata.
• Individu yang bersel banyak dan telah membentuk jaringan
dinamakan Metazoa. Misalnya serangga, cacing, Hydra, dan
sebagainya. Sedangkan individu yang bersel banyak belum
memiliki jaringan dinamakan Parazoa, misalnya Porifera.
2. Lapisan Tubuh
Lapisan tubuh yaitu, lapisan tubuh yang terbentuk seaktu masih
embrional. Pada saat pertumbuhan dan perkembangan hewan sejak
zigot, terjadi pembelahan sel secara biner, sehingga terbentuk
bagian sel yang menyerupai bola, selanjutnya terbentuk lekukan ke
dalam membentuk lapisan lembaga tubuh, yaitu ektoderm (lapisan
luar), mesoderm (lapisan tengah), dan endoderm (lapisan dalam).
Berdasarkan lapisan tubuh pada setiap individu, hewan dibedakan
menjadi seperti berikut.
a. Diploblastik, yaitu hewan yang memiliki 2 lapisan tubuh
(endoderm dan ektoderm). Contohnya: Coelenterata.
b. Triploblastik, yaitu hewan yang memiliki 3 lapisan tubuh
(ektoderm, mesoderm, dan endoderm). Contohnya:
Platyhelmintes, Nemathelmintes, Annellida, Mollusca,
Arthropoda, dan Echinodermata.
3. Simetri Tubuh
Simetri tubuh yaitu sistem pembagian tubuh menurut sumbu
simetri tubuhnya. Berdasarakan simetri tubuhnya, hewan
dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Asimetri, yaitu hewan yang tidak memiliki pembagian tubuh
yang tetap/sama. Misalnya Protozoa.
b. Simetri bilateral, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2
melalui pusatnya diperoleh bentuk dan ukuran yang sama.
Misalnya Platyhelmintes, Nemathelmintes, Annellida,
Arthropoda, Chordata.
c. Simetri radial, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2
melalui pusatnya dari arah manapun diperoleh bentuk dan
ukuran yang sama. Misalnya Porifera, Coelenterata,
Echinodermata.
4. Rongga Tubuh (Coelom)
Coelom yaitu hewan yang tubuhnya terdapat rongga atau ruang
antarlapisan tubuh. Perkembangan selanjutnya rongga ini membentuk
sistem organ tubuh, seperti sitem pencernaan, pernapasan, ekskresi, dan
sebagainya. Berdasarkan rongga tubuhnya, hewan dibedakan menjadi
sebagai berikut.
a. Acoelomata, yaitu hewan yang tidak memiliki rongga tubuh, karena
hanya memiliki 2 lapisan tubuh (ektoderm dan endoderm). Contoh:
Platyhelmintes.
b. Pseudocoelomata, yaitu hewan yang memiliki rongga semu, karena
hanya sebagian saja lapisan tubuhnya yang dibatasi lapisan mesoderm.
c. Coelomata, yaitu hewan yang memiliki rongga tubuh yang nyata,
karena seluruh tubuh dibatasi lapisan mesoderm. Minimal memiliki
rongga gastrovasculer yang berperan sebagai sistem pencernaan.
Contohnya: Coelenterata, Annellida, Mollusca, Echinodermata, dan
Anthrophoda.
5. Segmentasi Tubuh
Segmentasi tubuh yaitu ruas-ruas tubuh. Berdasarkan ruas-ruas
tubuhnya, hewan dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Metameri, yaitu hewan yang tubuhnya memiliki ruas-ruas
tubuh. Contoh: Annellida, Artrophoda, Echinodermata.
b. Non-metameri, yaitu hewan yang tubuhnya tidak memiliki
ruas-ruas tubuh. Contoh: Protozoa, Porifera, Mollusca,
Platyhelmintes, Nemathelmintes. Pada Platyhelmintes ada
yang mengelompokkan dalam metameri semu
(pseudosegmen).
6. Kerangka Tubuh (Skeleton)
Kerangka tubuh yaitu bagian tubuh yang berperan sebagai alat
perlindungan. Berdasarkan kerangka tubuhnya, hewan dibedakan
sebagai berikut.
a. Eksoskeleton, yaitu hewan yang memiliki alat perlindungan
di luar tubuhnya. Contohnya pada hewan Invertabrata.
b. Endoskeleton, yaitu hewan yang memiliki alat perlindungan
di dalam tubuhnya. Contohnya oada Chordata (Vertebrata).
7. Susunan Saraf
Berdasarkan letak susunan sarafnya dibedakan dorsal (belakang)
dan ventral (depan/perut). Ada beberapa hewan yang belum
memiliki susunan saraf yang jelas, yaitu Protozoa, Porifera, dan
Coelenterata.
FILUM PADA HEWAN
• Porifera
Ciri-ciri :
Tubuh berpori-pori mikroskopis, mengalami dua bentuk
kehidupan (berenang bebas (polip), dan hidup menetap
(sesil)), belum memiliki organ pencernaan, habitat di air
laut dan air tawar, bentuk tubuh seperti vas bunga/piala, di
dalam tubuhnya terdapat rongga tubuh yang disebut
spongecoel.
Klasifikasi:
Berdasarkan tipe langka, Porifera dibagi:
1) Kelas Calcarea / Calcispongiea
• Rangka berspikula kapur,koanositnya besar ,hidup dilaut dangkal.
Contoh: Scypha, Leucosolenia, Ceranita, Ceranthrina, dan Sycon
Gelatinosum
2) Kelas Hexactinellida
• Rangka berspikula kersik, habitat dilaut dalam.
Contoh: Euplectella, Hyalonema, Pheronema
3) Kelas Demospongia
• Umumnya tidak berangka,rangka terdiri zat kersik atau spongin atau
campuran keduanya, sering dimanfaatkan sebagai bahan industri
spon.
Contoh: Euspongia mollisima, Hypospongia equine, Haliclona, Spongilla
corteri.
• Coelenterata
Ciri-ciri:
Tubuh berongga, Coelenterata disebut juga Cnidaria (dalam
bahasa yunani, cnido= penyengat) karena memiliki sel
penyengat yang terletak pada tentakel di sekitar
mulutnya,struktur tubuh lebih kompleks, sel-sel sudah
terorganisasi membentuk jaringan dan fungsi dikoordinasi
oleh saraf sederhana,simetris radial dengan bentuk berupa
medusa atau polip. Ada yang melekat pada bebatuan atau
benda lain di dasar perairan dan tidak dapat berpindah untuk
bentuk polip,sedangkan bentuk medusa dapat bergerak bebas
melayang di air,memiliki mulut sekaligus sebagai anus.
Klasifikasi:
Berdasarkan bentuk dasar tubuh, Coelenterata dibagi:
1)Kelas Hydrozoa
• Bentuk polip lebih dominan dibandingkan bentuk medusa.
Contoh: Hydra, Obelia, dan Physalia.
2) Kelas Scyphozoa
• Bentuknya seperti mangkuk,bentuk dominan medusa.
Contoh: Cyanea dan Chrysaora Fruttescens, Aurelia.
3)Kelas Anthozoa
• Memiliki banyak tentakel yang berwarna-warna seperti bunga.
Contoh: Tubipora, Meandrina, dan Acropora.
• Plathyhelminthes
Ciri-ciri :
Tubuh simetri bilaternal,belum memiliki sistem peredaran
darah, anus, dan rongga dada, triploblastik (tersusun tiga
jaringan (ektoderm, mesoderm, endoderm), memiliki alat
pengisap/sucker,sistem saraf sederhana yang disebut sistem
saraf tangga tali, alat ekskresinya disebut protonefridia yang
terakhir dengan sekumpulan sel yang disebut sel api.
Klasifikasi:
1)Kelas Turbellaria/cacing berambut getar
• Satu-satunya kelas yang hidup bebas (nonparasit)
Contoh: Planaria.
2)Kelas Tremadota/cacing isap
• Memiliki dua sucker.
Contoh: Fasciola hepatica (cacing hati pada ternak), Schistosoma sp. ,
Paragonimus westermani (cacing paru), Fasciolopsis buski.
3) Kelas Cestoda/cacing pita
• Tubuhnya terdiri rangkaian segmen-segmen yang masing-masing
disebut proglotid. Kepala disebut skoleks, punya sucker berkait
(rostelum) terbuat dari kitin. Mengalami peristiwa strobilasi, yaitu
pembentukan segmen (segmentasi)
Contoh: Taenia solium (cacing pita pada manusia dengan hospes sapi),
Diphyllobothrium latum (parasit pada manusia dengan perantaraan katak
sawah, ikan, dan Cyclops).
• Nemathelminthes
Ciri-ciri :
Bentuk tubuh gilik memanjang, multiseluler, parasit dalam
tubuh makhluk hidup, triploblastik pseudoselomata (selom
semu), bilateral simetris, dilapisi kutikula, sistem pencernaan
lengkap, tidak punya pembuluh darah dan sistem respirasi,
organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam individu
yang berbeda.
Klasifikasi:
1) Kelas Nematoda
• Tubuh cacing jantan lebih kecil dibanding cacing betina dan
ekor cacing jantan melingkar.
Contoh: Necator americanus, (cacing tambang) , Ascaris
lumbricoides (cacing gelang), Oxyuris vermincularis (cacing
kremi), Wuchereria (penyebab filariasis atau elefantiasis).
2) Nematomorpha
• Menyerupai rambut, bagian ujung posterior cacing
bercabang dua.
Contoh: Gordius sp., Nectonema sp.
• Annelida
Ciri-ciri:
Bentuk tubuh memanjang, dan tersusun atas ruas, tripblastik
selomata (punya selom sejati) hidup diperairan, mempunyai
kepala, bagian antarsegemen terdapat rambut kecil disebut
setae, sistem pencernaan lengkap, sistem saraf tangga tali,
sistem respirasi melalui seluruh permukaan tubuh, ekskresi
dengan nefridia.
Klasifikasi:
1) Polychaeta
• Banyak setae/rambutnya
Contoh: Nereis virens (kelabang laut), Lysisdice oele (cacing wawo),
Eunice viridis (cacing palolo).
2) Oligochaeta
• Setae/rambut sedikit
• Pada segmen ke-32 sampai ke-37 tubuhnya, terdapat struktur yang
menyerupai pelana yang dinamakan kliteleum. Kliteleum ini fungsinya
untuk menghasilkan kokon, yaitu selubung pelindung telur.
Contoh: Pheretima dan Lumbricus terestris, yaitu cacing tanah.
3) Hirudinae
• Tidak punya setae
Contoh: Lintah (Hirudo medicinalis) dan pacet (Haemadipsa javanica).
• Mollusca
Ciri-ciri:
Tubuh lunak ditutupi cangkang, simetri bilateral, tidak
bersegmen, habitat di air laut, air tawar, dan di darat, sistem
pencernaan lengkap, mempunyai lidah bergigi yang
melengkung ke belakang yang disebut radula. Radula berfungsi
untuk melumatkan makanan.
Klasifikasi:
1) Amphineura
• Bagian punggungnya terdapat cangkang yang tersusun atas beberapa (biasanya delapan)
lempeng terpisah yang saling tumpah tindih seperti genting, kaki perut melekat pada
bebatuan, insang terdapat di rongga, mantelnya.
Contoh: Chiton.
2) Scaphopoda
• Cangkoknya berbentuk taring atau terompet dengan kedua ujungnya terbuka.
Contoh: Dentalium elephantium.
3) Cephalopoda
• Mempunyai kepala jelas, mata besar, kaki otot dimodifikasi menjadi tangan, tentakel di
sekelilling mulut, dan corong yang merupakan saluran keluar dari rongga mantel.
Contoh: loligo (cumi-cumi), sepia (sotong).
4) Bivalvia/Pelecypoda/Lamellibranchia
• Cangkok terdiri atas dua bagian. Di tepi cangkok, mantel membentuk bagian cangkok semakin
lama semakin membesar.
Contoh: Pinctada maxima (tiram mutiara), Ostrea cucullata.
5) Gastropoda
• Berkaki lebar dan pipih sehingga membentuk kaki perut.
Contoh: Achatina fulica (bekicot).
• Arthropoda
Ciri-ciri:
Kaki beruas-ruas, tripblastik, punya eksoskeleton, sistem
pencernaan sudah lengkap, simetri bilateral, sistem saraf
tangga tali, bernapas dengan insang, trakea atau paru-paru
buku, sistem ekskresi oleh tubula malphigi, kelenjar ekskresi,
atau keduanya, darah arthropoda disebut hemolimfa.
Klasifikasi:
1) Arachnida (labah-labah)
• Tubuh terdiri atas sefalotorax dan perut, pada sefalotorax dilengkapi dengan
sepasang klisera, sepasang pedipalpi.
Contoh: Thelyphonus (kalajengking), Lycosa tarentula (tarantula).
2) Crustacea (udang-udangan)
• Mempunyai rangka luar dari kitin, kepala bergabung dengan dada membentuk
sefalotoraks.
Contoh: Daphania sp., Cancer pagurus (kepiting), Gammarus (udang air tawar kecil),
Astacus (udang sungai besar), teritip (Semibalanus).
3) Myriapoda (Chilopada)
• Bagian kepala terdapat sepasang antena yang panjang,dua kelompok mata tunggal,
dan alat mulut.
Contoh: Lipan.
4) Insecta (serangga)
• Tubuh terdiri atas kepala dilengkapi dengan antena, mata majemuk, dan mulut.
Contoh: Musadomestica (lalat), periplaneta (kecoa).
• Echinodermata
Ciri-ciri:
Memiliki eksoskleton dari zat kapur dengan tonjolan duri yang keras, dewasa
bersimetri radial, larva bersimetri bilateral, mempunyai sistem saluran air yang
disebut sistem ambulakral, tidak mempunyai sistem ekskresi, habitat di laut.

Klasifikasi:
1) Asteroidea
• Berlengan lima sehingga disebut bintang laut.
Contoh: Culcita sp., Asterias, Solaster.
2) Ophiuroidea
• Bentuk seperti bintang tetapi lengannya panjang dan sangat ramping sehingga jika
bergerak menyerupai ular.
Contoh: Ophiura ophiura.
3) Crinoidea
• Bentuk meyerupai bunga lili sehingga disebut lilia laut.
Contoh: Antedon sp.
• Chordata
Ciri-ciri:
Memiliki tubuh bilateral,susunan saraf pusat berbentuk
pembuluh,memiliki korda dorsalis/notokord,memiliki ekor
dibelakang anus,memiliki coelom. Berdasarkan ada tidaknya
kranium,chordata dibagi menjadi dibawah ini.
1) Acraniata (tidak berkranium)
Dibagi menjadi 3 subfilum,yaitu:
a. Hemichordata, contoh: Balanoglossus,Cephalodiscus sp.
b. Urochordata/Tunicata, contoh: Ascidia
intertinalis,Doliolum denticulatum,Appendicularia sp.
c. Cephalochordata, contoh: Amphioxus.
2) Craniata
Craniata terdiri atas golongan Vertebrata. Berdasarkan alat gerak nya craniata dibedakan
menjadi beberapa kelompok,yaitu:

a. Pisces
Pisces dibagi lagi menjadi beberapa kelas,yaitu:
1. Agantha, contoh: Cyclostomata,Petromyxin sp. , Polistotrema sp.
2. Chondritchtyes, contoh: Ikan Hiu (Squalus sp.), Ikan cucut macan, Ikan pari.
3. Osteichtyes, contoh: Ikan bandeng, Ikan mas, Ikan tawas, Ikan lele, Ikan kakap.

b. Tetrapoda
Tetrapoda dibagi lagi menjadi beberapa kelas,yaitu:
1) Amphibia
Dibagi lagi menjadi beberapa ordo,yaitu:
a) Aproda
b) Urodella atau Caudata, contoh: Salamander
c) Anura, contoh: Katak hijau, katak bangkong
2) Kelas Reptilia
Dibagi lagi menjadi beberapa ordo,yaitu:
a) Squmata
Dibagi beberapa sub-ordo:
• Lacertilia, contoh: cicak,kadal,tokek.
• Ophidia/Serpentes, contoh: ular kobra,ular derik.
b) Chelonia, contoh: kura-kura, penyu.
c) Crocodilia/Loricata, contoh: buaya.
d) Rhynchochephalia

3) Kelas Aves
4) Kelas Mamalia
Dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu:
a) Monotremata, contoh: Platypus, Ornithorynchus.
b) Marsupialia, contoh: kanguru, kuskus.
c) Chiroptera, contoh: kelelawar.
d) Insectivora, contoh: tikus curut (Suncus marinus).
e) Pholidota, contoh: trenggiling (Manis javanicus).
f) Rodentia, contoh: tikus, tupai, landak.
g) Logomorpha, contoh: kelinci.
(h) Primata
Primata dibedakan lagi menjadi 2 sub-ordo,yaitu:
i. Prosimii
Prosimii dibedakan lagi menjadi 3 familia,yaitu:
• Tupaidae,contohnya tupai
• Lemuridae,contohnya lemur
• Tarsiidae,contohnya tarsius

ii. Arthropoidae
Arthropoidae dibedakan lagi menjadi 3 familia,yaitu:
• Cercopithecidae,contoh kera babon
• Pongidae, contoh simpanse
• Hominidae, contoh manusia
INVERTEBRATA DAN VERTEBRATA
• Hewan invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang
belakang dan jumlah hewan ini mendominasi ±97% dari semua
jenis hewan yang ada. Seekor hewan dimasukkan ke dalam
kelompok Vertebrata, jika hewan itu mempunyai tulang
belakang untuk menopang otot-otot dan melindungi urat saraf
tulang belakang.
• Invertebrata meliputi: Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes,
Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, dan
Echinodermata. Sedangkan Cordata sama dengan Vertebrata.
Vertebrata meliputi: Pisces, Amfibia, Aves, Reptilia, Mamalia.
REPRODUKSI PADA PORIFERA
• Porifera berkembang biak dengan vegetatif dan generatif.
Vegetatif dengan pembentuan tunas dan gemmulae/butir
benih. Gemmulae adalah sejumlah sel mesenkim yang
berkelompok dan berbentuk seperti bola yang dilapisi kitin
serta diperkuat spikula.
• Sedangkan secara generatif berlangsung secara anisogami,
yaitu dengan peleburan gamet jantan (mikrogamet) dan gamet
betina (makrogamet).
REPRODUKSI PADA COELENTERATA

• Coelenterata berkembang biak secara aseksual dan


seksual. Aseksual dengan pembentukan tunas, sedangkan
seksual dengan pembentukan gamet.
REPRODUKSI PADA
PLATYHELMINTHES
• Perkembangbiakkan Platyhelminthes dilakukan secara
seksual dan aseksual. Seksual dengan menghasilkan
gamet, sedangkan aseksual dengan cara membelah diri
(fragmentasi), kemudian regenerasi potongan tubuh
tersebut menjadi individu baru.
REPRODUKSI PADA
NEMATHELMINTHES
• Alat kelamin pada Nemathelminthes ini terpisah.
REPRODUKSI PADA ANNELIDA
• Annelida umumnya berkembang biak secara seksual
dengan pembentukan gamet. Namun ada juga yang
berkembang biak secara fragmentasi, yang kemudian
beregenerasi. Organ seksual Annelida ada yang menjadi
satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah
pada individu lain (gonokoris).
REPRODUKSI PADA ARTHROPODA
• Perkembangbiakan Arthropoda umumnya terjadi secara
seksual. Tetapi ada juga yang secara aseksual, yaitu
dengan partenogenesis. Organ reproduksi jantan dan
betina pada arthropoda terpisah, masing-masing
menghasilkan gamet pada individu yang berbeda sehingga
bersifat dioseus (berumah dua). Hasil fertilisasi berupa
telur.
REPRODUKSI PADA ECHINODERMATA
• Fertilisasi pada echinodermata berlangsung secara
eksternal. Echinodermata bersifat dioseus bersaluran
reproduksi sederhana. Zigot berkembang menjadi larva
yang simetris bilateral bersilia. Echinodermata juga dapat
beregenerasi.
REPRODUKSI PADA VERTEBRATA

• Reproduksi pada vertebrata menggunakan alat reproduksi,


kecuali pada aves betina hanya mempunyai satu ovarium
kiri. Kelamin terpisah atau hermafrodit di stadium larva
dan dewasa sebagai hewan dioesis (berumah dua).
Fertilisasi eksternal dan internal. Ada yang ovipar, vivipar,
atau ovovivipar.
PERANAN INVERTEBRATA DAN
VERTEBRATA DALAM KEHIDUPAN

1. Peranan Positif Invertebrata dan Vertebrata

Invertebrata:
a. Sumber pangan/makanan.
b. Ikut berperan dalam mata rantai makanan.
c. Daya tarik ekowisata.
d. Terapi kesehatan
e. Membantu penyerbukan untuk tanaman pertanian.
Vertebrata:
a. Daging ikan merupakan sumber protein tinggi.
b. Katak dapat menjaga keseimbangan lingkungan.
c. Minyak ular untuk obat.
d. Kuda untuk alat transportasi.
e. Kerbau untuk membajak sawah.
2. Peranan Negatif Invertebrata dan Vertebrata

Invertebrata:
a. Menyebarkan dan menularkan penyakit seperti nyamuk &
lalat.
b. Sebagai parasit pada manusia dan hewan. Misalnya
kelompok Nemathelminthes.
c. Perusak bangunan manusia, seperti rayap.
d. Penyebar bisa dan racun, misalnya kalajengking & ubur-
ubur.
e. Hama tanaman, misalnya belalang dan ulat.
Vertebrata:
a. Penyebar dan penular penyakit, misalnya tikus.
b. Hama tanaman, misalnya babi hutan & tikus.
c. Penyebar virus, misalnya kelompok aves.
d. Menyebabkan rabies, misalnya anjing.
e. Menyebabkan badan gatal-gatal jika terkena semburan air
seninya, misalnya katak.

Anda mungkin juga menyukai