1. Filum Porifera
3. Filum Ctenophora
4. Filum Platyhelminthes
5. Filum Nemathelminthes
6. Filum Annellida
7. Filum Mollusca
8. Filum Arthropoda
9. Filum Echinodermata
1. Jumlah Sel
Multiseluler, yaitu individu yang memiliki jumlah sel lebih dari satu.
Contoh : Filum Porifera, cnidaria, platihelmintes, nemathelmintes,
annelida, mollusca, arthropoda, echinodermata, dan Chordata.
2. Lapisan Tubuh
Yaitu lapisan tubuh yang terbentuk sewaktu masih embrional. Pada saat
pertumbuhan dan perkembangan hewan sejak Zygot, terjadi pembelahan –
pembelahan sel secara biner, sehingga terbentuk bagian sel yang meyerupai
bola, selanjutnya terbentuk lekukan ke dalam membentuk lapisan lembaga
tubuh, yaitu Ekstoderm (lapisan luar), Endoderm (lapisan dalam), dan
Mesoderm (lapisan tengah).
Asimetri, yaitu hewan yang tidak memiliki pembagian tubuh yang tetap /
sama. Misal Protozoa.
Yaitu ruas – ruas tubuh. Berdasarkan ruas – ruas tubuhnya, hewan dibedakan
menjadi :
Non Metameri, yaitu hewan yang tubuhnya tidak memiliki ruas – ruas
tubuh. Contoh : Protozoa, Porifera, Platyhelmintes, Nemathelmintes,
Molusca. Pada Platyhelmintes ada yang mengelompokkan dalam
metameri semu (pseudosegmen).
A. Porifera
Ciri-Ciri Porifera :
- Bentuk tubuhnya seperti vas bunga
- Simetri Radial
- Berpori
- Multiseluler
- Diploblastik Aselomata
Struktur Tubuh
ostium
Reproduksi
Butir gemmulae ini berasal dari sel archeocyte yang berada dalam Menaglea.
Kemudian butir gemmulae ini dibungkus dengan spicula sehingga menjadi resisten /
tahan terhadap keadaan buruk) dan terbentuklah semacam cyste. Dengan demikian
gemmulae ini tahan terhadap kekeringan
Jika kekeringan intuk Porifera akan pecah berhamburan tetapi butir gemmulae ini bis
tetap tahan hidup.
Jika keadaan lingkungan baik maka gemmulae ini menjadi profera baru.
Contoh Spesies
Klasifikasi Porifera :
- Kelas Calcarea
Ciri-ciri :
1. Kerangka Tubuhnya terbentuk dari zat kapur atau kalsium karbonat (CaCo3)
2. Tubuh berwarna pucat, berbentuk vas, dompet,
kendi, atau silinder
3. Saluran air tipe askonoid, sikonoid, atau leukonoid
4. Hidup di laut dangkal
5. Peranan sebagai spons mandi atau alat gosok, dan
berpotensi sebagai obat kanker
Contohnya : Leucosolenia, Grantie, Clathrina, Sycon,
Scypha
Gambar : Clathrina
- Kelas Haexactinellida
Ciri-ciri:
1. Kerangka tubuhnya dari zat silikat (zat kersik)
2. Memiliki spikula yang terdiri dari silika
3. Ujung spikula ada 6 berbentuk bintang
4. Tubuh biasanya berwarna pucat, dan berbentuk vas bunga atau mangkuk
5. Saluran air tipe sikonoid
6. Hidup soliter di kedalaman 200-1000m
Contohnya : Pheronema, Euplectella
- Kelas Demospongia
1. Kerangka tubuhnya terbentuk dari zat kersik dan serabut spongin, namun demikian
ada juga yang hanya memiliki salah satu dari zat tersebut
2. Tubuh berwarna cerah, karena ada pigmen di amoebosit
3. Bentuk tidak beraturan dan bercabang-cabang
4. Saluran air tipe leukonid
Contohnya : Euspongia molisima, Spongilla, Hippospongia, Niphates digitalis
Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia dapat digunakan sebagai spons
mandi.
B. Coelenterata
Ciri-Ciri Coelenterata :
- Multiseluler
- Diploblastik Aselomata
- Tubuh simetris Radial
- Memiliki rongga Gastrovaskuler yang berfungsi sebagai usus dan pengedar makanan
- Lubang mulutnya dikelilingi oelh tentakel
- Pada permukaan tentakel terdapat sel knidoblast yang mengandung sel penyengat nematokis
- Tipe bentuk tubuhnya : Polip dan Medusa
- Sistem saraf diffuse berbentuk jala
Struktur Tubuh
- Ektoderm terdiri dari sel epitel, sel saraf, sel sengat dan sel kelamin
- Endoderm terdiri dari sel kelenjar, sel pencerna, sel ameboid
Contoh Spesies
Klasifikasi Coelenterata
- Kelas Hydrozoa
Siklus hidup memiliki fase polip dan medusa, salah satu contoh organismenya adalah Hydra
viridis yang hidup di air tawar, bentuk tubuhnya selalu polip dan bertunas . Contoh lainnya
adalah Obelia geniculata yang hidup di air laut, bentuk tubuhnya polip & medusa, Obelia
memiliki Polip Hydrant yang berfungsi sebagai pemangsa dan Polip Gonagium sebagai alat
reproduksi, selain itu Obelia juga bertunas. Namun pada polip koloni seperti Obelia, tunas-
tunas tetap menempel pada induknya dan saling berhubungan disebut koloni hidroid, yang
menetap di suatu tempat dengan hidrohiza yaitu percabangan horizontal yang tertanam di
dalam substrat. Hydrozoa memiliki 2 alat indra yaitu oseli sebagai indra cahaya dan
statosista sebagai alat keseimbangan. Contoh lainnya yaitu Physalia dan Hydra .
Berikut ini reproduksi Hydrozoa Obelia sp. dan Aurelia sp. :
Siklus Hidup Hydrozoa Obelia sp. :
1. Medusa dewasa jantan dan berma diploid (2n) rnenghasilkan sel gamet (sperma atau
sel telur) yang haploid (n).
2. Sel telur (n) dibuahi oleh sperma (n), akan menghasilkan zigot (2n). Fertilisasi terjadi
secara eksternal di dalam air.
3. Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis dan tumbuh menjadi blastula,
gastrula, kemudian menjadi larva bersilia planula yang berenang bebas beberapa
waktu.
4. Planula kemudian menempel pada suatu substrat dan tumbuh menjadi larva polip
berukuran kecil yang bertentakel, disebut skifistoma. Polip skifistoma dapat
membentuk tunas-tunas.
Pada masa hidupnya, bentuk tubuh medusa lebih dominan dibandingkan dengan bentuk
polip. Bentuk polip hanya dijumpai pada waktu larva. Hewan ini memiliki alat kelamin yang
terpisah pada individu jantan dan betina. Pembuahan ovum oleh sperma secara internal di
dalam tubuh individu betina. Hasil pembuahan adalah zigot yang akan berkembang menjadi
larva bersilia disebut planula. Planula akan berenang dan menempel pada tempat yang
sesuai. Setelah menempel. Silia dilepaskan dan planula tumbuh menjadi polip muda disebut
scifistoma, kemudian membentuk tunas-tunas lateral sehingga tampak seperti tumpukan
piring atau strobilasi. Kuncup dewasa paling atas akan melepaskan diri menjadi medusa
disebut efira. Selanjutnya efira berkembang menjadi medusa dewasa.
- Kelas Scyphozoa
Scyphozoa mempunyai ciri-ciri tubuh medusa berukuran besar, berbentuk seperti
paying/lonceng, dan memiliki tentakel yang mengandung sel penyengat. Reproduksinya
mengalami metagenesis. Sychphozoa pada umumnya diesis dan gonad terdapat di
gastrodermis. Fertilisasi secara eksternal di air atau koral.
Contoh : Aurelia aurita, Periphylla, Chrysaora, Cyanea, Rhizostoma.
- Kelas Anthozoa
Anthozoa memilki tubuh yang mirip bunga, hanya bersifat polip dan tubunhya mengandung
kerangka dan zat kapur yang keras dan dapat membentuk terumbu karang atau atol.
Anthozoa terbagi menjadi dua yaitu
a. Hexacoralia
Contoh : Fungia patella, Acrophora, Oculina, Meandrina, Astrea pallida
b. Octacoralia
Contoh : Euplexaura anthipathes, Corralium rubrum, Tubifora musica
- Kelas Cubozoa
Medusa dari Cubozoa bentuknya mirip kubus dalam potongan transversal sehingga disebut
kubomedusa. Seperti halnya Scyphozoa, fase utama dari daur hidupnya adalah stadium
medusa. Walaupun daur hidup Cubozoa mirip dengan daur hidup Scyphozoa, fase polip
Cubozoa tidak melalui tahap strobila. Tahap skifistoma terkadang langsung bertunas
membentuk polip baru/tambahan. Polip ini juga langsung bermetamorfosis menjadi medusa
baru.
Kubomedusa berwarna transparan, berukuran kecil, dan berdiameter sekitar 2 sampai 3 cm.
Tentakelnya memiliki nematokis yang sangat beracun, bahkan dapat membunuh manusia
sehingga kubomedusa ini mendapat julukan “tawon laut” (sea wasp). Penyebaran Cubozoa
hanya terbatas di perairan wilayah tropis dan subtropis. Cubozoa dapat terlihat pada waktu-
waktu tertentu saja dalam setiap tahunnya.
Cnidaria dari kelas Anthozoa merupakan pembentuk ekosistem terumbu karang yang
menjadi habitat ikan dan hewan laut lainnya. Ekosistem terumbu karang dapat
dijadikan sebagai objek wisata maritim dan berfungsi mencegah terjadinya erosi
pantai.
Beberapa jenis ubur-ubur (jellyfish) yang tidak beracun dapat dikonsumsi dan
diperdagangkan sebagai ubur ubur asin. Ubur-ubur asin di Jepang disebut “kurage”,
yang dimakan sebagai teman minum teh. Ubur-ubur asin juga dapat dimakan sebagai
campuran asinan, salad, mie, acar, dan gulai.
Kerangka luar beberapa jenis Cnidaria dapat digunakan sebagai hiasan akuarium,
misalnya Corallium rubrum (koral merah), karang piring (Fungia actiniformis), akar
bahar (Paramuricea), karang otak (Favia speciosa), dan karang kuku (Euphyllia
fimbriata).
C. Ctenophora
Ciri-ciri :
Memiliki tubuh yang lunak, tidak berwarna dan mampu menghasilkan cahaya
(bioluminesensi). Ukuran tubuh berdiameter yang berkisar dari 1 sampai 10 cm.
Sebagian besar diantaranya berbentuk bulat dan oval. Tetapi ada juga yang berbentuk
memanjang dan seperti pita yang mencapai panjang 1 m.
Pada permukaan tubuh bagian luar dilengkapi oleh delapan baris silia yang
membantunya untuk bergerak dalam air.
Merupakan hewan diploblastik yang tubuhnya memiliki simetri radial.
Dinding tubuhnya dapat dibedakan menjadi mesoderma dan endoderma.
Hewan ini tidak memiliki nematosista, akan tetapi tentakelnya dilengkapi oleh sel –
sel yang menghasilkan zat perekat untuk menangkap mangsanya.
Memiliki tentakel yang mengandung struktur lengket yang
disebut dengan koloblas (colloblast) atau disebut juga
dengan lasso.
memiliki system pencernaan yang berbeda dengan cnidaria
yaitu ctenophora memiliki mulut untuk masuknya makanan
serta dua lubang anus untuk mengeluarkan air dan kotoran
di ujung lain.
Subkelas Nuda (tak punya tentakel), terdiri atas satu ordo, berupa ordo Beroida, memiliki
tubuh kerucut atau silinder. Contoh : Beroe.
D. Platyhelminthes
Ciri-ciri Platyhelminthes :
- Tubuh simetris bilateral
- Bentuk tubuhnya pipih dan lunak
- Tubuh tidak bersegmen kecuali Cestoda
- Lapisan tubuh Triploblastik Aselomata
- Alat eksresinya menggunakan flame cell
- Mempunyai mata
- Bersifat Hermafrodit
- Tidak mempunyai alat respirasi
- Sistem pencernaannya Gastrovaskuler
- Sistem saraf Ganglion
- Hidup bebas di air tawar dan
tempat lembab
Struktur tubuh
Tubuh Platyhelminthes terdiri atas tiga lapisan embrionik (triploblastik). Tubuhnya aselomata
atau tidak memiliki rongga tubuh. Ada Platyhelminthes yang sudah memiliki sistem
pencernaan makanan, terutama yang hidup bebas. Namun, ada pula yang tidak memiliki
sistem pencernaan makanan, misalnya cacing pita (Cestoda). Platyhelminthes tidak memiliki
sistem pernapasan dan sistem peredaran darah, sehingga pertukaran dan transportasi zat
terjadi secara difusi. Sistem saraf Platyhelminthes berupa beberapa pasang benang saraf. Alat
ekskresi masih sangat sederhana, berupa saluran bercabang-cabang yang berakhir pada sel api
(flame cell). Alat indra berupa bintik mata untuk mendeteksi
adanya sinar dan kemoreseptor. Cacing yang hidup
endoparasit, seperti cacing pita, tidak memiliki alat indra.
Fragmentasi Contoh Spesies
Klasifikasi Platyhelminthes
- Turbelaria (cacing getar
Ciri-ciri :
Merupakan cacing pipih yang dapat bergerak dengan menggetarkan bulu gatarnya.
Di permukaan ventral cacing ini terdapat yang dapat digetarkan
Sebagian besar Turbellaria adalah cacing yang hidup bebas
Panjang tubuh bervariasi dari 5-50 mm.
Dengan mikroskop biasa bulu getar tak terlihat contohnya PLANARIA.
Hidup di air laut,air tawar dan tanah basah.
Contoh : Planaria (Dugesia tigrina)
- Trematoda (cacing hati)
Ciri-ciri :
Hidup sebagai parasit
Tidak bersilia dan tubuhnya dilapisi oleh kutikula agar tidak tercerna oleh tubuh
inang
Memiliki alat pengisap yang dilenkapi dengan kait-kait untuk melekatkan diri pada
inangnya
Memiliki batil isap perut dan batil isap mulut
Ada yang hidup ektoparasit ada juga yang hidup endoparasit.
Hewan monogenea umumnya adalah parasit yang hidup pada tubuh ikan. Hewan ini tidak
memiliki rongga tubuh dan mempunyai sistem pencernaan yang sangat sederhana berupa
mulut, usus, dan lubang anus. Monogenea adalah hewan hemafrodit, hewan ini tidak
mengalami fase aseksual. Telur Monogenea yang menetas akan mengalami fase larva yang
disebut dengan onkomirasidium. Contoh spesies yang termasuk ke dalam kelas monogenea
adalah
Schistosoma mansoni
E.Nemathelminthes
Ciri-ciri Nemathelminthes :
- Tubuh
simetris bilateral
- Bentuk tubuh bulat dan panjang
- Tidak mempunyai segmen tubuh
- Lapisan tubuh Triploblastik pseudocelomata
- Alat ekskresi sel glanduler
- Reproduksi dengan Gonokoris
- Respirasi dengan cara difusi melalui seluruh permukaan tubuh
- Alat pencernaan lengkap
- Sistem saraf Ganglion cerebral
Struktur Tubuh
Nemathelminthes memiliki tubuh berbentuk bulat panjang seperti benang dengan
ujung-ujung yang meruncing. Cacing ini memiliki rongga tubuh semu, sehingga
disebut sebagai hewan pseudoselomata. Nemathelminthes umumnya memiliki ukuran
tubuh yang mikroskopis, namun ada pula yang mencapai panjang 1 meter. Individu
betina berukuran lebih besar daripada individu jantan.
Struktur Nemathelminthes
Permukaan tubuh Nemathelminthes dilapisi kutikula untuk melindungi diri dari enzim
pencernaan yang berasal dari inangnya. Kutikula ini akan semakin menguat apabila
cacing ini hidup parasit pada usus inang daripada hidup bebas. Sistem pencernaan
cacing ini telah lengkap, terdiri dari mulut, faring, usus, dan anus. Mulut terdapat pada
ujung anterior, sedangkan anus
terdapat pada ujung posterior. Beberapa jenis ada yang memiliki kait pada mulutnya.
Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi. Cairan
pseudoselom yang akan mengalirkan makanan ke seluruh tubuh dan pernapasan akan
berlangsung secara difusi melalui permukaan tubuh.
Reproduksi / Siklus hidup
Aseksual : -
Seksual : Gonokoris yaitu alat kelamin
jantan dan betinanya terpisah pada
individu yang berbeda
Cacing Kremi
Cacing Perut
Contoh Spesies:
Klasifikasi Nemathelminthes
Peranan Nematoda
1. Nematoda mampu memodifikasi
lingkungan dan menyediakan unsur hara bagi
organisme lain.
2. Nematoda dapat dimanfaatkan sebagai obat
penyakit tifus dan sebagai bahan kosmetik
dalam bentuk tepung untuk menghaluskan
kulit. Di Cina dimanfaatkan sebagai bahan campuran kue. Di Indonesia digunakan untuk
makanan ternak.
3. Berperan dalam
sustainable agriculture
yang berprinsip mengurangi
pupuk kimia yang mencemari
lingkungan dan polusi air
tanah yang akan
mempengaruhi kahidupan
organisme perairan..
4. Nematoda berperan
sebagai parasit pada
tanaman dan hewan.
5. Merupakan parasit pada
manusia dan mamalia di
Afrika dan Asia. Larvanya
terdapat dalam tubuh
cyclops di perairan
tawar.
F.Annelida
Ciri-ciri Annelida:
- Triploblastik Selomata
- Simetris Bilateral
- Panjang, bersegmen, berambut
- Sekresi dengan nephridia
- Hemafrodit dan gonokoris
- Reproduksi dengan seksual
- Pernafasan difusi & insang
- System syaraf tangga tali
- Pencernaan lengkap
- Peredaran darah dengan 5 lengkung aorta
Struktur Tubuh
Annelida memiliki sistem pencernaan yang lengkap, yaitu mulut, faring, esofagus,
tembolok, lambung otot (empedal), usus halus, dan anus. Cacing ini memiliki sistem
peredaran darah tertutup, yaitu darah mengalir di dalam pembuluh darah. Terdapat
dua pembuluh darah utama, yaitu pembuluh darah dorsal dan pembuluh darah ventral
yang sejajar dengan saluran pencernaan. Annelida bernapas dengan seluruh
permukaan tubuhnya, namun ada pula yang bernapas dengan insang yang merupakan
modifikasi sebagian parapodia atau ciri (rambut-rambut kasar) dorsal. Annelida
memiliki alat ekskresi berupa metanefridia, yang terdiri atas nefrostom (corong
bersilia), nefridia (saluran yang terbungkus peritoneum), dan nefridiopor (lubang
ekskresi).
Annelida memiliki sistem saraf tangga tali dengan ganglia otak di bagian dorsal depan
faring serta sel indra atau sel petaba di seluruh permukaan tubuhnya. Annelida
memiliki bintik mata dan alar keseimbangan statosista.
Reproduksi
Aseksual : Konjugasi
Seksual : Pembuahan silang secara internal
Contoh Spesies
Klasifikasi Annelida
- Polychaeta
Ciri – ciri :
Memiliki rambut yang lebat.
Hidup di laut dan dapat dibedakan antara jantan dan betina.
Memiliki parapodia ( semacam kaki ).
Panjang tubuhnya antara 5 – 10 cm, berdiameter 2-10 mm.
Pada bagian anterior tubuh, terdapat kapala yang dilengkapi mata, tentakel, serta
mulut yang berahang.
Contoh : Eunice viridis (cacing wawo), Lysidice olele (cacing palolo)
- Olygochaeta
Ciri-ciri :
Oligochaeta tidak memiliki parapodia.
Memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen.
Memiliki sedikit rambut.
Kepala berukuran kecil, tanpa alat peraba / tentakel dan mata.
Mengalami penebalan antara segmen ke 32 – 37, yang disebut klitelum.
Fertilisasi terjadi secara internal.
Pernafasan secara difusi.
Contoh : Lumbricus terrestris (cacing tanah), Pherethima (cacing tanah), Tubifex (cacing
air)
- Hirudinea
Ciri-ciri :
Hewan ini tidak memiliki parapodium maupun seta pada segmen tubuhnya.
Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm.
Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing.
Tubuhnya tidak memiliki rambut.
Memiliki zat anti koagulan.
Contoh : Hirudo medicinalis (lintah), Haemadipsa (pacet)
G.Mollusca
Ciri-ciri Mollusca :
- Tubuhnya bilateral simetris
- Dinding tubuhnya bersifat tripoblastik
- Tubuh pendek terlindung cangkokyang tersusun atas zat kapur yang dihasilkan oleh zat
mantel. Struktur kepala Mollusca semakin berkembang
- Alat pencernaan telah berkembang sempurna
- Kecuali Cephalopoda, peredaran darahnya terbuka jantungnya terdiri atas bagian dorsal yang
dikelilingi pericardium
- Pernapasannya dilakukan oleh pulmonum, epidermis, insang atau mantel
- Alat ekskresinya berupa ginjal
- Reproduksi secara seksual
- Sistem syarafnya berupa tiga pasang simpul syaraf (ganglion) yaitu ganglion serebral,
ganglion visceral, dan ganglion pedal, ketiganya dihubungkan oleh serabut-serabut syaraf
- Alat kelamin umumnya terpisah (dioesus), tetapi ada pula yang hermaphrodit. Yang
berkelamin terpisah, pembuahannya eksternal
Struktur Tubuh
1. Kaki
Kaki berfungsi
untuk bergerak.
Sebagian Mollusca
kaki telah berubah
menjadi tentakel
yang berfungsi
untuk menangkap
mangsa.
2. Massa Viseral
Di dalam Massa
Viseral terdapat
organ pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Massa Viseral dilindungi oleh mantel.
3. Mantel
Mantel adalah jaringan tebal yang melindungi Massa Viseral. Mantel membentuk rongga
mantel, yang isinya adalah tempat lubang insang, lubang ekskresi, dan anus.
Reproduksi
Aseksual : -
Seksual : Fertilisasi internal dan eksternal
Contoh Spesies
Klasifikasi Mollusca
- Gastropoda
Gastropoda memiliki kaki otot yang pipih untuk merayap, kebanyakan memiliki cangkok
(kecuali Vaginula sp). Kepala dengan tentakel berjumlah dua atau empat, pada lubang mulut
terdapat gigi radula (lidah parut) untuk mengunyah makanan. Gastropoda memiliki bintik
mata sebagai fotoreseptor, biasanya terdapat di ujung tentakel yang panjang, dan tentakel
pendek berfungsi sebagai kemoreseptor. Bernapas dengan insang atau paru-paru,
disesuaikan dengan habitatnya. Gastropoda darat bernapas dengan paru-paru, sedangkan
Gastropoda air bernapas dengan insang. Jenis kelaminnya diesis atau hermaprodit.
Contoh : Achatina fulica (bekicot), Limnea javanica (siput air tawar)
- Cephalophoda
Kelas Cephalopoda memiliki bagian kepala yang jelas, mata besar, telah berkembang baik
seperti mata pada Vertebrata. Cephalopoda memiliki tentakel di bagian kepala (berjumlah 8
atau 10 buah) untuk menangkap mangsa atau membela diri. Semua hewan Cephalopoda
tidak bercangkang (kecuali Nautilus sp), memiliki kelenjar tinta yang menghasilkan cairan
tinta yang berguna untuk mengelabuhi pemangsa. Jenis kelamin terpisah (dioesis), tidak
mengalami fase larva.
Contoh : Nautilus, Octopus, Loligo sp.
- Pelecyphoda
Tubuhnya bilateral simetris, kaki terdapat di bagian ventral memanjang. Bagian dorsal
tubuhnya dilindungi oleh beberapa (biasanya berjumlah 8) papan berkapur. Ruang mantel
banyak mengandung insang. Habitat cacing ini di laut, menempel pada bebatuan dengan
melingkarkan tubuhnya. Jenis kelaminnya dioesius tapi ada juga yang hermaprodit.
Fertilisasi terjadi secara eksternal. Hewan betina dapat bertelur sampai 200.000 butir.
Contoh : Pinctada margaritifera, Pinctada mertensi, Pinctada margaritifera
- Aplacophora
Tubuh menyerupai cacing, tidak bercangkang dan hanya diselubungi mantel yang liat.
- Monoplacophora
Binatang ini mempunyai cangkang tunggal satu sisi dan insang ganda.
- Scaphopoda
Mollusca anggota kelas ini memiliki cangkang berbentuk pena atau gading gajah yang
panjang. Tubuhnya memanjang dorsoventral, kepala rudimenter/ menyusut, kaki lancip
berguna untuk menggali lumpur. Habitat di laut sampai kedalaman 5.000 meter. Jenis
kelaminnya bersifat diesis, mengalami bentuk larva trokofor. Di dekat mulut terdapat
semacam tentakel untuk alat peraba yang berfungsi menangkap mikroflora dan mikrofauna
(plankton). Scaphopoda bernapas menggunakan rongga mantel, dan tidak memiliki insang.
Contoh: Dentalium sp (siput pena).
Peranan Mollusca dalam Kehidupan Manusia
Sumber makanan berprotein tinggi, misalnya tiram batu (Aemaea sp.), kerang
(Anadara sp.), kerang hijau (Mytilus viridis), Tridacna sp., sotong (Sepia sp.)
cumi-cumi (Loligo sp.), remis (Corbicula javanica), dan bekicot (Achatina fulica).
Hiasan dan kancing, misalnya dari cangkang tiram batu, Nautilus, dan tiram mutiara.
Bahan baku teraso, misalnya cangkang Tridacna sp.
Mollusca yang merugikan bagi manusia, misalnya bekicot dan keong sawah yang
merupakan hama dari tanaman.
Siput air adalah perantara cacing Fasciola hepatica.
Dan peran Mollusca yang merugikan bagi manusia, yakni misalnya bekicot dan keong
sawah yang merupakan hama dari tanaman. Siput air adalah perantara cacing
Fasciola hepatica.
H. Arthropoda
Ciri-ciri Arthropoda :
- Tubuh beruas-ruas atau berbuku (arthros)
- Memiliki 3 lapisan (triploblastik) yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm dengan rongga
tubuh.
- Bagian tubuh terbungkus oleh eksoskelet yang mengandung khitin
- Sistem reproduksinya secara seksual yaitu dengan peluburan sel gamet jantan (spermatozoid)
dan sel gamet betina (ovum).
- Sistem pencernaannya berupa saluran tubular, terdapat mulut dan anus
- Memiliki sistem peredaran darah terbuka
- Sistem syaraf terdiri dari ganglion anterior yang merupkan “otak” terletak di atas saluran
pencernaan, sepasang syaraf yang menghubungkan otak dengan syaraf sebelah ventral,serta
pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan satu dengan yang lain oleh urat
syaraf ventral, berjalan sepanjang tubuh dari depan ke belakang di bawah saluran
pencernaan.
- Sistem eksresinya berupa berupa saluran-saluran malphigi
- Alat respirasinya memakai insang, trakhea dan spirakel
Struktur Tubuh
Arthropoda termasuk golongan hewan triplobastik selomata, yaitu mempunyai rongga sejati
dan tiga lapisan tubuh. Tubuhnya berbuku-buku/ beruas-ruas, kakinya pun beruas-ruas,
mempunyai rangka luar (eksoskeleton) dari bahan kitin yang berguna untuk melindungi alat-
alat tubuh bagian dalam dan dapat memberikan bentuk tubuh.
Tubuhnya dapat dibedakan atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Jika
dipotong menjadi dua, maka bersifat simetri bilateral. Mulutnya terdapat pada bagian ujung
anterior dan anus terdapat pada ujung posterior. Mempunyai alat-alat tubuh yang sudah
lengkap meliputi alat pencernaan, yaitu mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Respirasi
dengan insang, trakea, permukaan tubuh, atau dengan paru-paru buku. Hewan ini sudah
mempunyai sistem saraf, peredaran darah, ekskresi, serta indra.
Contoh Spesies
Klasifikasi Anthropoda
- Crustacea
Ciri-ciri:
Memiliki dua pasang antena.
Kepala menyatu dengan dada (sefalotoraks)
Tubuh terdiri dari Cephalothorax dan abdomen.
Memiliki eksoskeleton dari zat tanduk/kitin.
Dapat mengalamai pelepasan kulit dari tubuhnya
Tidak memiliki pembuluh darah kapiler.
Sebagian respirasinya menggunakan insang.
Pertukaran udara terjadi secara difusi.
Contoh : - Daphnia sp. , Oniscus assellus, Lernaea cyprinaceae
(Subkelas Enteromostraca)
- Pepanus sp. , Panulirus argus, Portunus sexdentatus
(Subkelas Malacostraca)
- Chelicerata
Chelicerata dalam pengertian yang luas merupakan salah satu kelompok fauna yang terdiri
dari Arachnida, Xiphosura, kelompok yang punah Eurypterida dan Chasmataspidida dan
juga Pycnogonida.
- Arachnida
Kelas Arachnida dibagi menjadi tiga ordo yaitu Araneae, Scorpiones, dan Acarina
1. Scorpiones
Spesies yang termasuk Scorpiones mencakup segala macam kala, antara lain
kalajengking, kala kuku, dan kala laba – laba. Tubuh Scorpiones dibagi
menjadi dua , yaitu sefalotoraks ( disebut juga prosoma ) dan bagian perut
( opisthosoma). Perut dibagi lagi menjadi nesosoma dan metasoma.
Pedipalpusnya berbentuk seperti capit besar, sedangkan kelisera – keliseranya
kecil.
2. Araneae
Ordo ini mencakup berbagai jenis laba – laba. Laba – laba bersifat predator.
Tubuhnya terdiri dari dua segmen, delapan kaki, dan tidak memiliki sayap
serta bagian mulut untuk mengunyah. Semua laba – laba menghasilkan sutra,
biasanya terdapat di bagian abdomen.
3. Acarina
Acarina dipelajari dalam cabang ilmu acarologi. Acarina mencakup caplak dan
tungau. Cirri khas acarina ialah tubuhnya tidak berbuku – buku.
Contoh : Chelifer cancroids, Heteropoda venatoria, Sacroptes scabiei
- Myriapoda
Ciri-ciri:
Tubuh terdiri atas kepala, toraks, dan abdomen.
Pada kepala terdapat sepasang mata, sepasang alat peraba besar, dan peraba kecil
yang beruas-ruas.
Tiap ruas pada tubuhnya terdapat sepasang atau dua pasang kaki.
Sistem respirasinya menggunakan trakea.
Tubuh berbentuk silindris, memanjang, terdiri dari cephalon (ruas-ruas kepala).
Contoh : Kelabang (lipan), Luing
- Insecta :
Ciri-ciri:
Tubuh tersusun atas kepala, dada, dan perut.
Mulut bertipe penggigit, penghisap dan penelan.
Memiliki 3 pasang kaki.
Sebagian besar hidup di darat.
Contoh : Monomorium monomorium (semut), Coccinella spesies (kepik), Leptocorica acuta
(Walang sangit) dll.
Metamorfosis Insecta ada 3 macam yaitu :
1. Metamorfosis Sempurna (holometabola) :
Telur - Larva - Kepompong (pupa) - Dewasa (imago).
2. Metamorfosis Tidak Sempurna (hemimetabola) :
Telur – Nimfa – Imago.
3. Tidak mengalami metamorfosis (Ametabola)
2) Merugikan
Contoh peran insecta yang merugikan manusia tercantum di bawah ini.
a) Insecta merupakan vektor (agen penular) berbagai penyakit, contohnya nyamuk
Anopheles sp, dan nyamuk Aedes aygepti.
b) Insecta merusak tanaman budidaya, contohnya ulat/larva Lepidoptera memakan
berbagai dedaunan, walang sengit mengisap cairan biji padi yang masih muda.
I.
Echinodermata
Ciri-ciri Echinodermata :
- Memiliki tiga lapisan embrional (triploblastik)
- Simetri tubuh bilateral pada fase larva dan radial pada fase dewasa
- Terdapat pembagian tubuh anterior dan posterior
- Euselomata / selomata
- Tidak memiliki segmen tubuh
- Sistem pencernaan sempurna, ada beberapa jenis yang tidak memiliki anus
- Tidak memiliki sistem peredaran darah
- Sistem pernapasan berupa insang kecil atau papulae dan ada juga yang menggunakan kaki
ambulakral (kaki tabung), atau teripang laut
- Tidak memiliki sistem ekskresi
- Sistem saraf dibentuk oleh saraf cincin, saraf radial dan saraf jala
- Reproduksi secara aseksual (regenerasi) dan seksual. Pada umumnya memiliki kelamin yang
terpisah namu beberapa jenis bersifat hermaprodit
- Penyokong tubuh berupa kerangka dalam (endoskleton), berupa pelat dan berada dibawah
kulit.
Struktur Tubuh
Ukuran tubuh bervariasi
dengan diameter 1 – 36 cm.
Echinodermata hidup sebagai plankton, bentuk simetri bilateral kemudian mengalami
metamorfosis dewasa dengan bentuk tubuh simetri radial dengan lima penjuru.
Echinodermata tidak memiliki kepala dan tubuh tersusun dalam sumbu oral-aboral.
Kulit keras karena terbuat dari Zat Kapur
Mulut terletak di bawah dan anus terletak di atas (tripblastik selomata)
Memiliki sistem ambukaral, gerakan terjadi dengan cara mengubah tekanan air yang diatur
system pembuluh air yang berkembang dari selom
Memiliki sistem pencernaan yang sempurna
Contoh Spesies
Klasifikasi Echinodermata
- Kelas Asteroidea
Tubuhnya berbentuk pipih seperti bintang atau pentagonal dan memiliki lima lengan
atau lebih yang tersusun secara simetri radial.
Pada setiap ujung lengan terdapat alat sensor yang bentuknya menyerupai tentakel
dengan bintik mata pada ujungnya. Bintik mata ini mengandung pigmen merah yang
peka terhadap cahaya.
Lekukan ambulakralnya terbuka dan didalamnya berisi kaki tabung. Kaki tabung ini
biasanya dilengkapi dengan sucker (batil penghisap).
Permukaan tubuh bagian atas (aboral) ditutupi oleh diri-diri tumpul berbentuk catut
(pediselaria).
- Kelas Echinoidea
- Kelas Ophiuroidea
Bentuk tubuhnya memipih, seperti bintang atau pentamerous dengan lengan yang
ramping dan fleskibel (elastis).
Tidak mempunyai kaki amburakral dan anus sehingga sisa makanan dikeluarkan
melalui mulut.
Lekukan ambulakralnya tertutup dan kaki tabung tidak memiliki sucker.
Madreporit terdapat pada permukaan oral.
Tidak mempunyai pediselaria.
Contoh : Ophioplocus (bintang ular)
- Kelas Crinoidea
- Holothuroidea
Tubuhnya memanjang dalam sumbu oral seperti cacing dan simetri bilateral.
Mulut dan anusnya terletak pada kedua ujung yang berlawanan.
Tidak mempunyai lengan dan duri. Durinya tereduksi menjadi spikula.
Kulitnya lunak dan tipis serta tidak memiliki spina (duri) atau pediselaria.
Memiliki kaki tabung
J.Chordata
Ciri-ciri Chordata
- Memiliki notokorda pada masa embrionik, yaitu sumbu penyokong tubuh primer
- Memiliki celah faring atau celah insang pada beberapa tahap selama masa perkembangannya
- Memiliki tali saraf dorsal
- Memiliki ekor, paling tidak pada masa embrionik
Struktur Tubuh
- Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan, dan ekor pada sebagian
vertebrata
- Kulit tersusun atas 2 bagian yakni epidermis dan dermis dan menghasilkan rambut, sisik,
bulu, kelenjar, atau horn
- Endoskeleton tersusun dari tulang atau tulang rawan
- Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada hewan darat hanya
terdapat pada tingkat embrio
- Otot melekat pada endoskeleton
- System pencernaan memiliki kelenjar pencernaan, hati, dan pancreas
- Jantung beruang 2 hingga 4
- Darah mengandung sel darah putih dan sel darah merah berhemoglobin
- Rongga tubuh mengandung system visceral
- Ginjal sepasang dengan salurannya untuk mengeluarkan zat sisa
- Gonad sepasang pada betina dan jantan
Contoh Spesies
Klasifikasi Chordata
- Hemichordata
Hemichordata adalah hewan mirip cacing yang hidup air, tinggal di dasar lumpur, di antara
bebatuan, atau di antara tanaman. Keempat ciri filum chordata dimiliki saat fase larvae dari
hewan tersebut. Larva hemichordata berukuran sekitar 0.5 sampai 1 mm dan memiliki silia
sebagai alat gerak.
Contoh : Balanoglossus dan Saccoglossus.
- Urochordata
Urochordata juga sering disebut dengan tunikata. Sebagian besar tunikata adalah hewan laut
yang diam menempel pada batuan, beberapa yang lain hidup seperti plankton. Keempat ciri
khas chordata hanya muncul saat fase larva dari hewan urochordata tersebut. Air laut
memasuki hewan ini melalui sifon arus masuk, kemudian lewat melalui celah faring ke dalam
suatu ruangan yang disebut atrium, dan keluar melalui sifon arus keluar yang disebut
atriopori.
- Cephalochordata
Cephalocordata dikenal juga dengan nama lancelet karena bentuknya yang seperti mata pisau.
Keempat ciri chordata dipertahankan hingga hewan ini dewasa. Lancelet dewasa memiliki
panjang hanya beberapa sentimeter dan tinggal di dasar laut yang dangkal. Lancelet
mengubur dirinya dalam pasir dan hanya menampakkan ujung anteriornya berupa tentakel-
tentakel yang berfungsi untuk menangkap makanan berupa plankton.
Contoh : Amphioxus
1. Sumber protein hewani, contohnya ayam, itik, ikan, kambing, sapi dan sebagainya.
2. Sumber bahan sandang, contohnya domba yang menghasilkan wol dan sapi penghasil
kulit samakan.
3. Di bidang kesehatan, minyak ular, minyak penyu, dan sirip ikan hiu dapat diolah
menjadi obat-obatan.
K. Vertebrata
Ciri-ciri Vertebrata
- Tubuh terdiri atas kepala, badan, dua pasang anggota badan dan ekor (tidak semua)
- Kulit terdiri atas epidermis dan dermis, menghasilkan rambut, sisik, bulu, kelenjar atau horn/
zat tanduk (plastron dan karapax pada penyu)
- Endoskeleton tersusun dari tulang sejati atau tulang rawan ( khusus Chondrichtyes)
- Faring bercelah, yang merupakan tempat insang pada ikan namun pada hewan darat terdapat
pada tingkat embrio
- Otot melekat pada endoskeleton untuk bergerak/alat gerak aktif
- Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar makanan berupa pankreas,
hati, dan empedu
- Jantung beruang 2 hingga 4
- Darah mengandung sel darah putih, sel darah merah dan hemoglobin dan peredaran darahnya
tertutup
- Rongga tubuh mengandung organ visceral ( organ organ dalam)
- Gonad sepasang baik pada betina dan jantan
- Terdapat sepasang ginjal untuk alat ekskresi berupa urine
- Poikilotermis suhu tubuh mengikuti suhu lingkungan ( berdarah dingin)
Fertilisasi pada vertebrata dapat terjadi secara eksternal atau secara internal.
- Fertilisasi eksternal
merupakan penyatuan sperma dan ovum di luar tubuh hewan betina, yakni berlangsung
dalam suatu media cair, misalnya air. Contohnya pada ikan (pisces) dan amfibi (katak).
- Fertilisasi internal
merupakan penyatuan sperma dan ovum yang terjadi di dalam tubuh hewan betina. Hal ini
dapat terjadi karena adanya peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat kelamin jantan ke dalam
alat kelamin betina. Fertilisasi internal terjadi pada hewan yang hidup di darat (terestrial),
misalnya hewan dari kelompok reptil, aves dan
- Mamalia.
Setelah fertilisasi internal, ada tiga cara perkembangan embrio dan kelahiran keturunannya,
yaitu dengan cara ovipar, vivipar dan ovovivipar.
- Ovipar (Bertelur)
Ovipar merupakan embrio yang berkembang dalam telur dan dilindungi oleh cangkang.
Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan yang ada di dalam telur. Telur
dikeluarkan dari tubuh induk betina lalu dierami hingga menetas menjadi anak. Ovipar
terjadi pada burung dan beberapa jenis reptil.
- Vivipar (Beranak)
Vivipar merupakan embrio yang berkembang dan mendapatkan makanan dari dalam uterus
(rahim) induk betina. Setelah anak siap untuk dilahirkan, anak akan dikeluarkan dari vagina
induk betinanya. Contoh hewan vivipar adalah kelompok mamalia (hewan yang menyusui),
misalnya kelinci dan kucing.
Ovovivipar merupakan embrio yang berkembang di dalam telur, tetapi telur tersebut masih
tersimpan di dalam tubuh induk betina. Embrio mendapat makanan dari cadangan makanan
yang berada di dalam telur. Setelah cukup umur, telur akan pecah di dalam tubuh induknya
dan anak akan keluar dari vagina induk betinanya. Contoh hewan ovovivipar adalah
kelompok reptil (kadal) dan ikan hiu.
Contoh Spesies
Klasifikasi Vertebrata
- Kelas Pisces
Ciri-ciri umum dari ikan :
1. Hidup di dalam air.
2. Mempunyai sisik yang berlendir.
3. Mempunyai sirip untuk bergerak.
4. Bernafas melalui insang.
5. Membiak secara bertelur.
Struktur pisces :
Kelas Agnatha
Rangka terdiri atas tulang rawan, sirip tidak
berpasangan. Di bagian ventral tubuh terdapat mulut
dan lubang hidung. Celah faring 5 pasang. Jantung 2
ruang: atrium dan ventrikel. Contoh: ikan bermulut
bundar (Cyclostomata), ikan lamprey (Petromyxin
Sp.), ikan hag (Polistotrema sp).
Kelas
Chondrichtyes
Endoskeleton semuanya terdiri dari tulang rawan. Celah faring 5
pasang. Tidak punya tutup insang. Bagian ventral tubu terdapat
lubang hidung dan mulut. Jantung terdiri dari 2 ruang, yaitu
atrium dan ventrikel. Contoh: ikan hiu (Squalus sp), ikan cucut
macan (Galeocerdoryneri), dan ikan pari.
Kelas Osteichthyes
Ikan bertulang sejati. Di kepala terdapat sepasang mata, selaput pendengaran, celah mulut,
lubang hidung, celah insang dan tutup insang. Alat gerak berupa sirip yang berpasangan,
untuk keseimbangan dibantu sirip punggung, untuk kemudi sirip ekor. Terdapat gurat sisi
dan 3 lubang keluar. Tubuh dilindungi kulit tipis, transparan, banyak kelenjar lendir,
tertutup sisik. Contoh: ikan bandeng, ikan mas, ikan tawas, ikan lele, dan ikan kakap.
Contoh : Ikan kakap, Ikan Bandeng
- Kelas Amphibi
Ciri-ciri Amphibi :
Kelas
- Kelas Reptilia
Ciri-ciri :
1. Bernapas dengan paru-paru.
2. Kulit kering bersisik.
3. Sisik dari zat tanduk.
4. Tidak berkelenjar lendir maupun kelenjar keringat.
5. Alat gerak berupa 2 pasang kaki yang berjari-jari dan berkuku.
6. Suhu tubuh poikiloterm.
7. Berkembang biak secara kawin.
8. Fertilisasi internal.
9. Ovipar, ovovivipar, maupun vivipar.
Struktur Reptilia :
Klasifikasi reptilia dibagi menjadi 3 ordo yaitu :
1) Ordo Chelonia
Chelonia meliputi sebangsa penyu dan kura-kura. Tubuhnya lebar, bagian dorsal dilindungi
oleh karapaks (perisai dorsal), dan plastron (perisai ventral). Rahangnya tidak bergigi, tapi
dilapisi zat tanduk. Rusuk-rusuknya bersatu dengan perisai dorsal. Habitat Chelonia di darat,
air laut, dan air tawar. Pembiakan secara Ovipar, telur diletakkan dalam lubang-lubang yang
dibuat oleh hewan betina.
Contoh: Chelonia myotas (penyu), Chelydra serpentina (kura-kura air tawar).
2) Ordo Squamata
Golongan reptilia bersisik, tanpa rusuk
abdominal.
b. SubOrdo Ophidia/Serpentes
Ophidia adalah bangsa ular, tubuh memanjang, tanpa kaki. Ular berbisa memiliki sepasang
taring untuk menyalurkan bisa pada tubuh mangsanya. Hewan ini tidak mempunyai kelopak
mata, tapi mata dilindungi membran. Lidah panjang, sempit, bercabang. Di dalam rongga
hidungnya terdapat organ Jacobson yang
dapat terangsang secara kimia untuk
membau mangsanya. Pada hewan yang
jantan terdapat alat bantu kopulasi yang
disebut hemipenis (penis palsu). Hewan-
hewan Phidir menelan bulat-bulat
mangsanya.
Contoh Phyton molurus, Phyton
reticulates (ular piton), Natrix sp (ular
air), Naja sp (kobra), Anaconda sp.
c. SubOrdo Amphisbaena
3) Ordo Crocodilia
Ordo ini meliputi golongan buaya. Hewan ini memiliki kulit
tebal, dengan rusuk-rusuk abdominal. Tubuhnya memanjang,
kepala besar dan panjang dengan rahang dan gigi-gigi yang
kuat. Crocodilia hidup di air tawar dan laut. Jantung dengan
sekat ventrikel yang sempurna. Pembiakan secara Ovipar,
telur diperam dalam daun-daun yang membusuk. Crocodilia
memiliki kaki sebanyak empat buah, pendek, jari-jari
berkuku.
Contoh: Crocodylus sp, Alligator sp.
Peranan Reptilia dalam Kehidupan Sehari-hari :
- Kelas Aves
Ciri-ciri :
Klasifikasi Aves :
1) Ordo Struthioniformes
Contoh hewan Struthioniformes adalah Struthio camelus (burung unta) dan omnivora.
Burung unta tergolong pemakan hewan dan tumbuhan tinggi dapat mencapai 2,5 m,
merupakan pelari ulung, tidak dapat terbang.
2) Ordo Casuariiformes
Contoh Ordo Casuariiformes adalah Dromiceius sp (burung kasuari); tidak dapat terbang,
sayap kecil, kepala dan leher tidak berbulu, tinggi mencapai 1,7 m, banyak terdapat di
Australia dan Papua.
3) Ordo Apterygiformes
Apterygiformes adalah hewan sejenis burung kiwi, paruh panjang, lubang hidung di ujung
paruh, sayap mereduksi, bulu-bulunya seperti rambut.
Contoh Apteryx sp (kiwi).
4) Ordo Procellariiformes
Procellariiformes adalah hewan sejenis burung albatros dengan ciri-ciri: lubang hidung
tubular, dalam hidung terdapat kelenjar, paruh berlapis beberapa papan, jari kaki
vestigial/mereduksi, hidup di lautan.
Contoh Oceanodroma sp (albatros kecil).
5) Ordo Pelecaniformes
Ordo Pelecaniorfmes adalah hewan sejenis burung pelikan, burung ganet. Paruh besar,
keempat jari dalam satu membran kulit, lubang hidung vestigial, hidup di laut tropis.
Contoh: Pelecanus occidentalis (pelikan putih), Morus bassana (camar).
6) Ordo Ciconiiformes
Ordo Ciconiiformes adalah hewan sebangsa burung blekok, flamengo. Dengan ciri-ciri leher
panjang, kaki panjang, hidup di sawah, berkelompok. Makanannya ikan dan hewan air
lainnya.
Contoh: Cosmerodius albus (blekok putih), Ardea herodias (blekok biru), Phoeniopterus
rubber (flamengo).
7) Ordo Anseriformes
Ordo Anseriformes adalah golongan angsa,
bebek, entok dengan ciri-ciri paruh lebar tertutup
lapisan yang banyak mengandung organ sensori.
Angsa mempunyai kaki pendek, jari dengan
membran kulit, ekor pendek. Hewan muda
berbulu seperti kapas.
Contoh: Anas sp (bebek liar), Anser sp (entok),
Cygnus sp (angsa).
8) Ordo Falconiformes
Falconiformes merupakan burung karnivor, paruh
kuat sekali dengan kait di ujungnya, kaki dengan kuku-kuku tajam untuk menerkam
mangsanya. Sayapnya kuat, mampu terbang dengan cepat dan melakukan manuver. Ordo
Falconiformes meliputi elang, garuda, burung pemakan bangkai.
9) Ordo Galliformes
Ordo Galliformes meliputi burung berparuh pendek, pemakan padi-padian. Paruh pendek,
kaki untuk berlari dan mengais. Contoh: Gallus varius (ayam hutan), Gallus gallus (ayam
kampung), Pavo cristatus (merak), Melleagris gallopavo (kalkun).
2) Ordo Insektivora
Insektivora adalah mamalia pemakan (terutama) serangga,
cacing, tunas, dan biji-bijian. Insektivora memiliki mata
tertutup, telapak kaki depan lebar dengan cakar-cakar besar.
Contoh: Scalopus sp, Scapanus sp, Echinosorex albus.
3) Ordo Dermoptera
Monyet terbang, keempat kaki dan ekornya bersama-sama membentuk parasut berbulu
(patagium), makanannya daun dan buah-buahan.
Contoh: Gakopithecus sp.
4) Ordo Chiroptera
Mamalia terbang, sayap berupa membran interdigital pada kaki depan dan kaki belakang.
Pemakan buah. Kaki belakang lebih kecil, kaki bercakar, pandai terbang, nocturnal.
Contoh Pteropus edulis (kalong Jawa), Myotes sp, Desmodus sp (vampire), pengisap darah
kuda, sapi, bahkan manusia.
5) Ordo Primata
Primata mencakup lemur, monyet, kera, orang utan, gorila. Primata termasuk pemakan
tumbuhan, hewan, atau pemakan segala. Hewan ini termasuk nocturnal atau diurnal. Tangan
dan kakinya besar, dengan jari untuk memanjat atau memegang.
6) Ordo Rodentia
Rodentia meliputi tikus, tupai, landak, hamster. Tidak memiliki gigi taring. Rodentia hidup
pada segala habitat.
Contoh: Sciurus sp (tupai pohon),
Marmota sp (marmut), Rattus sp (tikus),
Mus musculus (mencit), Erethyson sp
(landak).
7) Ordo Carnivora
Carnivora adalah mamalia pemakan
daging, gigi taring berkembang baik. Jari-
jarinya bercakar tajam.
Contoh: Canis lupus (serigala), Canis
familiaris (anjing), Felis leo (singa),
Felis tigris (harimau), Felis catus (tikus rumah), Zalophus sp (singa laut), Eumetopias jubata
(anjing laut).
8) Ordo Laghomorpha
Laghomorpha adalah hewan pemakan tumbuhan meliputi kelinci atau trewelu.
Contoh: Oryctologus cuniculus (kelinci).
9) Ordo Cetacea
Cetacea meliputi ikan paus dan lumba-lumba.
Contoh Dolphinus delvis (dolpin laut), Phalenoptera musculus (paus biru).
1. Penyebar kuman penyakit, contohnya penyakit pes yang dibawa tikus dan rabies
dibawa anjing yang terinfeksi virus rabies.
2. Pemakan buah-buahan kebun, contohnya kalong.
3. Perusak lahan pertanian, contohnya babi liar.