ANIMALIA
A. Karakteristik Hewan
1. Organisme eukariotik dan multiseluler
2. Tidak memiliki dinding sel dan klorofil
3. Tidak memiliki dinding sel
4. Bersifat heterotroph, memperoleh makanan dari organisme lain karena tidak memiliki klorofil
5. reproduksi umumnya dilakukan secara kawin (seksual). Beberapa ada yang dilakukan secara tak
kawin (aseksual)
6. Umumnya dapat bergerak untuk survive dan mencari makanan
2
(a) Triploblastik aselomata
(b) Triploblastik Pseudoselomata
(c) Triploblastik selomata
3. Simetri tubuh
• Asimetri, yaitu hewan yang tidak memiliki pembagian tubuh yang tetap / sama. Contohnya:
Protozoa, Porifera.
• Simetri Bilateral, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2 melalui pusatnya
diperoleh bentuk dan ukuran yang sama. Contohnya : Platyhelmintes, Nemathelmintes,
Annellida, Arthrophoda, chordata. Hewan ini memiliki tubuh dorsal/bagian atas,
ventral/bawah, anterior/depan dan posterior/belakang).
• Simetri Radial, yaitu hewan yang apabila tubuhnya dibagi 2 melalui pusatnya dari arah manapun
diperoleh bentuk dan ukuran yang sama. Hewan ini hanya memiliki tubuh dorsal/bagian atas dan
ventral/bawah, dan tidak memiliki bagian anterior/depan dan posterior/belakang). Contohnya :
Coelenterata/Hydra, Echinodermata.
3
D. Klasifikasi Hewan
1. PORIFERA (hewan berpori)
Ciri-Ciri Porifera
• Porifera (Latin: phorus = pori,ferre = membawa) atau spons
• multiseluler
• Diploblastik
• Asimetri (tidak beraturan), atau simetri radial
• Berbentuk seperti tabung, vas bunga, mangkuk
• Tidak memiliki susunan saraf
• Rrespirasi dan ekskresi secara difusi melalui permukaan tubuh
• Sistem pencernaan;
➢
pencernaan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit
Struktur tubuh Porifera
Spongocoel: rongga tubuh
Ostia: lubang masuknya air
Oskulum: lubang keluarnya air
Dinding tubuh tersusun atas dua lapisan sel
1. lapisan luar (sel-sel pinakosit) : sebagai pelindung
2. lapisan dalam (sel-sel koanosit): sel-sel yang
berbentuk botol dan mempunyai flagel.
Fuungsinya mengalirkan air, menangkap bahan
makanan dan mencernanya
1. Sel Amoebosit
2. Sel Spikula
3. Sel Arkeosit
4. Sel Pinakosit
5. Sel Porosit, berfungsi membuka/menutup pori
6.Sel- sel koanosit
4
Klasifikasi berdasarkan tipe saluran air
a. Ascon/sistem saluran air sederhana (pori/ostium berhubungan langsung ke spongeocoel.
o Koanosit terdapat pada seluruh permukaan dinding dalam yang membatasi spongocoel.
Contohnya, Leucosolenia
b. Sicon/sistem saluran air inkuren dan radial (pori/ostium dihubungkan dengan saluran bercabang
dengan spongeocoel).
o Koanosit hanya terdapat pada saluran Radial. Contohnya, Sycon ciliatum
c. Leucon atau Rhagon /sistem saluran air kompleks (pori/ostium banyak serta bercabang - cabang
membentuk rongga – rongga kecil.
o Saluran radial bercabang-cabang sebagai saluran masuk ke spongocoel dan keluar dari
spongocoel
o Koanosit : terdapat pada rongga berkoanosit. Contoh, Leuconia
A. Calcarea/Calcispongie B. Hexactinellida/Hyalospongiae
Spikula tersusun atas zat kapur karbonat (CaCO3), Spikula tersusun dari silica/kaca atau zat kersik
hidup di air dangkal. Memiliki tipe saluran air ascon, (silikat)/SiO2, hidup di laut dalam. Tipe saluran
sycon, dan leucon. air sicon.
Contoh: Sycon dan Clathrina, Scypa, Euspongia Contoh: Euplectella, Hyalonema
Clathrina coriacea
Euplectella aspergillum
C. Demospongia (spons tebal)
Rangka tersusun dari serabut spongin, zat kersik atau D. Sclerospongiae/spon karang
campuran keduanya. Habitat di tepi pantai, air tawar, Spikula tersusun dari Kristal kalsium
menempel pada batuan/tumbuhan dan benda padat. karbonat. Contoh porifera koral, Merlia
Tipe saluran air leucon.
Peranan Porifera
Beberapa jenis Porifera seperti Spongilla dapat
digunakan sebagai spons mandi.
Spongilla
5
2. CNIDARIA
Filum Cnidaria dan Ctenophora termasuk kelompok hewan Coelenterata.
Coelenterata (Yunani, koillos; rongga, enteron; usus)→ hewan memiliki rongga usus sebagai alat
pencernaan makanan/gastrovaskuler.
Cnidaria (Yunani, cnide = sengat): karena memiliki alat sengat untuk pertahanan diri dan menangkap
mangsa.
Ciri-Ciri
1. Habitat di laut berupa polip (sesil) atau medusa (motil)
2. Diploblastik
3. Simetris radial
4. Pencernaan makanan di dalam rongga gastrovaskular /rongga di bagian tengah tubuh
5. Memiliki tentakel dan penyengat yang disebut nematosista
6. Respirasi dan ekskresi secara difusi
7. Bentuk tubuh ada 2 macam:
a. Polip, berbentuk tabung menempel pada tempat hidupnya
b. Medusa, berbentuk payung yang dapat melayang bebas
8. Reproduksi:
→
– Aseksual pembentuan tunas pada polip
→
– Seksual pembentukan gamet pada medusa
Struktur tubuh Tubuh terdiri atas 3 lapisan.
1. Epidermis; terdapat sel epitel otot, sel interstisial, sel
knidosit, sel kelenjar lender dan sel saraf indra. Tentakel
berfungsi menangkap mangsa dan memasukkannya ke
dalam mulut. Tentakel dilengkapi dengan sel Knidoblas
yang mengandung racun atau kapsul penyengat
(nematokist). Nematokist, berfungsi untuk
melumpuhkan mangsa/musuh. Sel interstisial berfungsi
dalam regenerasi dan menghasilkan sel (knidosit,
sperma, telur).
2. Mesoglea, terletak diantara epidermis dan gastrodermis.
Berisi bahan seperti gelatin dan tidak mengandung sel-
sel.
3. Gastrodermis, terdiri atas beberapa macam sel, yaitu sel
otot pencerna berflagel, sel kelenjar enzim, sel kelenjar
lendir.
Klasifikasi Cnidaria
A. Hydrozoa (hewan air)
1. Contoh: Hydra
• Hidup di air tawar, hermafrodit, sistem saraf difusi atau sel saraf tersebar
• Bentuk tubuh selalu polip.
• Pada ujung Hydra yang bebas terdapat mulut yang dikelilingi Hipostomae yang berfungsi
menangkap mangsa. Pada bagian bawah membentuk basal disk untuk melekatkan tubuh pada
tempat hidupnya.
• Memiliki dua macam alat indra, yaitu oseli sebagai pengindra cahaya dan statosista sebagai alat
keseimbangan.
• Reproduksi vegetatif dengan membentuk tunas dan reproduksi generative melalui pembuahan
ovum dan spermatozoid
6
2. Obelia (hidup di laut, bermetagenesis, hidup
berkoloni). Polip pada Obelia :
1. Hydrant: mengambil dan mencerna makanan. Hydrant dibungkus hydroteca
2. Gonangium: melakukan reproduksi vegetative menghasilkan Obelia dalam bentuk medusa.
Gonangium dibungkus oleh gonoteca
Reproduksi Obelia
Mengalami metagenesis dari reproduksi generatif dan vegetatif.
Keterangan:
1: silia termodifikasi jadi duri
2: nematokis
3: tutup kapsul
4: lilitan duri
5: knidosit
7
D. Cubozoa
1. Mengalami metamorphosis lengkap dari polip hingga
medusa payung (tubuh) berbentuk kotak, memiliki lensa
mata kompleks. Medusa berbentuk lonceng dengan empat
sisir datar, sehingga berbentuk mirip kubus.
2. Bentuk medusa menyerupai kubus dengan tentakel
yang menggantung di sekitar
3. Bentuk polip sangat kecil
4. Perenang aktif dan memiliki nematokis
Peranan
• Hewan ubur-ubur dibuat tepung ubur-ubur yang diolah menjadi bahan kosmetik / kecantikan.
• Di Jepang, ubur-ubur dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
• Karang atol, karang pantai, dan karang penghalang dapat melindungi pantai dari aberasi air laut.
• Karang merupakan tempat persembunyian dan tempat perkembangbiakan ikan.
Kelas Platyhelminthes
1. Tubellaria (Cacing Bulu Getar)
2. Trematoda (Cacing Isap)
3. Cestoda (Cacing Pita)
8
Struktur Tubuh Planaria Reproduksi Planaria/Dugesia
A = Terpotong alami
B = Terbelah menjadi 2
C = Terbelah menjadi 3
Planaria;
o Kepala berbentuk segitiga. Memiliki bentuk tubuh lonjong hingga panjang, pipih dorsoventral dan
tidak beruas-ruas. Sis-sisi kepala melebar membentuk tentakel yang disebut aurikel (organ yang peka
terhadap sentuhan, aliran air dan makanan).
o Mulut berhubungan dengan kerongkongan yang dapat dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa.
o Memiliki 2 bintik mata untuk mendeteksi cahaya dan kemoreseptor. Pada ummumnya gerak secara
fototaksis negatif.
o Pada bagian ventral terdapat silia untuk merayap
o Tubuh ditutupi oleh epidermis yang banyak mengandung lender. Lender berfungsi untuk melekat dan
membalut mangsanya.
o Memiliki rhabdite pada bagian epidermis, berupa struktur seperti batang yang dihasilkan saat eksresi
mucus dan berfungsi untuk pertahanan diri.
o Memiliki system pencernaan yang terdiri atas mulut, faring, dan rongga gastrovaskuler yang disebut
enteron/usus.
9
Tahapan:
1. Telur yang sudah dibuahi menetas menjadi mirasidium (larva besilia)
2. Larva mirasidium yang mempunyai silia masuk ke dalam tubuh siput membentuk sporokista
3. Sporokista Berkembang secara aseksual menjadi redia
4. Redia berkembang menjadi larva berekor (serkaria) keluar dari tubuh siput dan menempel pada
tumbuhan air berkembang menjadi metaserkaria
5. Jika Termakan oleh hewan ternak/manusia masuk ke usus, terbawa aliran darah menjadi cacing
dewasa pada organ hati.
Note book: Cacing isap dapat bereproduksi dengan Paedogenesis, yaitu cacing hati belum dewasa/larva mampu
menghasilkan individu baru tanpa melalui perkawian.
Daur Hidup Taenia saginata Cacing pita dewasa terdiri dari scolex dan
proglotid.Proglotid pada bagian ujung mengandung telur
yang telah dibuahi yang siap dikeluarkan bersama feses
untuk menginfeksi kembali.
Tahapan: T - O - C
Cacing dewasa → telur → Onkosfer → tertelan
sapi/babi → menembus dinding usus → ikut aliran
darah → otot sapi/babi (di dalam otot, larva
membentuk sista, ukurannya membesar membentuk
gelembung pada otot) → Sistiserkus → termakan
manusia, sistiserkus berkembang menjadi cacing pita
baru dan sudah memiliki skoleks→menetas dan
berkembang di usus halus.
10
Peranan Platyhelminthes
• Pada umumnya Platyhelminthes merugikan, sebab parasit pada manusia maupun hewan, kecuali
Planaria. Planaria dapat dimanfaatkan untuk makanan ikan.
• Agar terhindar dari infeksi cacing parasit (cacing pita) sebaiknya dilakukan beberapa cara, antara lain:
– memutuskan daur hidupnya,
– menghindari infeksi dari larva cacing,
– tidak membuang tinja sembarangan (sesuai dengan syarat-syarat hidup sehat),dan
– tidak memakan daging mentah atau setengah matang (masak daging sampai matang).
5. Rotifera
Ciri-ciri
1. Memiliki mahkota bersilia
2. Sebagian besar Habitat air tawar
3. Memiliki alat pencernaan mulut dan anus
4. Triploblastik Pseudocelomata
5. Reproduksi partenogenesis
6. Lophophorata
Ciri-Ciri
• Memiliki Lophophore: alat untuk menangkap makanan berupa lipatan melingkar pada tinding tubuh
yang dilengkapi dengan tentakel
Ciri-Ciri Nemathelminthes
• Tubuh berbentuk gilig (bulat panjang) yang ujung-ujungnya meruncing, tidak bersegmen
• Bersilia
• Tertutup lapisan lilin (kutikula)
• Tidak bersegmen, simetris bilateral. Triploblastik pseudoselomata
• Alat pencernaan sempurna (mulut, faring, esophagus, usus, dan anus). Nematoda memiliki stilet
yang berbentuk seperti jarum atau gigi di dalam rongga mulutnya yang berfungsi untuk menusuk dan
menghisap sari makanan dati mangsanya.
• Kosmopolit atau terdapat di laut, air tawar, darat, kutub, hingga tropis.
• Hidup bebas dan sebagian parasit.
• Belum memiliki alat sirkulasi dan respirasi. Transportasi dan sirkulasi terjadi secara difusi.
• Reproduksi Gonokoris : organ repruksi yang terdapat pada individu yang berbeda.
11
Klasifikasi Nematoda
1. Kelas Adenophora
o Tidak memiliki phasmid/organ kemoreseptor sehingga disebut Aphasmida.
Contoh cacing Trichinella spiralis
Parasit di usus karnivor dan manusia. Menyebabkan penyakit
trikinosis/kerusakan otot, yang ditandai dengan rasa mual yang hebat dan
kadang-kadang menimbulkan kematian ketika larva menembus otot.
Trichinella spiralis
2. Kelas Secernentea
o Disebut juga Phasmida, karena anggotanya memiliki phasmid.
o Berikut akan diuraikan beberapa contoh spesies dari Secernentea.
• Cacing betina ukuran tubuh lebih besar dan ujung ekor lurus. Tubuh bagian anterior memiliki
mulut yang dikelilingi tiga bibir dan gigi kecil-kecil.
• Cacing jantan ukuran kecil dan ujung ekor runcing melengkung, dan dibagian anus
terdapat spikula yang berbentuk kait untuk memasukkan sperma ke tubuh betina.
• Warna merah muda
Tahapannya:
1. Cacing dewasa hidup di dalam usus halus dan
bertelur.
2. Telur dikeluarkan manusia melalui feses. Tanaman
yang ditempeli telur cacing mungkin termakan manusia
dan masuk masuk ke mukosa usus halus.
12
2. Daur Hidup Cacing Tambang
(Ancylostoma duodenale &Necator americanus)→ anemia dan radang usus
Larvafilariform
Rhabditiform Filariform
13
• Sistem peredaran darah tertutup, darah mengalir di dalam pembuluh darah. Darah Annelida
mengandung protein pengikat oksigen (hemoglobin) sehingga berwarna merah. Ada juga darah yang
berwarna kehijauan karena mengandung protein klorokruorin.
• Sistem saraf tangga tali
• Bergerak dengan kontraksi otot tubuh (otot sirkuler dan otot longitudinal) atau dengan rambut (seta)
→ membantu pergerakan.
• Ekskresi berupa metanefridia, yang terdiri atas nefrostom (corong bersilia) untuk mengumpulkan
zat sisa, nefridia (saluran yang membungkus peritoneum) dan nefridiofor (lubang ekskresi).
Klasifikasi Annelida
1. Polichaeta (Cacing berambut banyak)
– Cacing palolo (Eunice sp) dan cacing wawo (Lysidice oele) → dapat dimakan
– Tiap ruas tubuhnya terdapat PARAPODIA (kaki berdaging) yang ditumbuhi banyak rambut yang
berfungsi sebagai alat gerak dan alat Pernapasan karena mengandung pembuluh darah yang halus.
– Dalam daur hidupnya ada yang disebut epitoke dan atoke. Epitoke/individu reproduktif. Epitoke
dapat terbentuk melalui pertunasan. Epitoke akan berenang ke permukaan air menjelang pagi atau
petang hari untuk melepaskan sperma dan telur, peristiwa ini disebut swarming. Atoke/individu
non-reproduktif atau cacing belum dewasa.
– Bagian kepala terdiri atas;
a. Prostomium: terdapat mata, antena, dan sepasang sensor
b. Peristomium: terdapat mulut, alat indra, dan sirus/cirrus, sungut/rambut kasar sebagai alat
peraba.
14
9. Mollusca (hewan bertubuh lunak)
Ciri-ciri Mollusca
• Tubuh tidak beruas-ruas, bercangkang
• Umumnya memiliki organ untuk melumatkan makanan (Radula) kecuali Pelecypoda.
• Simetris bilateral
• Triploblastik selomata
• Sistem peredaran darah terbuka. Pigmen darah hemosianin yang larut dalam plasma darah
mengandung Cu, berwarna biru pucat bila mengandung oksigen dan tidak berwarna bila kekurangan
oksigen.
• Alat eksresi berupa protonefridium
• Alat indra berupa osfradium (sebagai kemoreseptor), mata, dan statosista (alat keseimbangan)
• Alat pencernaan berupa mulut, kerongkongan, lambung usus, dan anus
• Reproduksi secara seksual tapi ada yang hermaprodit
KLASIFIKASI MOLLUSCA berdasarkan bentuk dan kedudukan kaki serta ada tidaknya cangkang
1. Polyplacophora/Amphineura
• Polyplacophora dikenal dengan nama Chiton. Tubuh berbentuk
lonjong, pipih dorsoventral, berwarna gelap, memiliki 8 cangkang
pipih. Tidak memiliki tentakel dan mata.
• Eksoskleton berupa valva (lembaran atau keping cangkang)
• Hidupnya melekat di dasar perairan,
• Mulutnya dilengkapi dengan lidah parut (radula) yang besar, kaki
besar, dan datar.
• Reproduksi dengan bersifat gonokoris. Telur menetas menjadi larva
trokofor yang berenang bebaskemudian turun ke substrat dan
mengalami metamorfosis menjadi anak chiton.
• Contoh: Chiton squamosum
2. Pelecypoda/Lamellibranchiata/Bivalvia
• Mempunyai insang berlapis-lapis (Lamellibranchiata) dan bercangkok sepasang (bivalvia), kaki
pipih (Pelecypoda)
• Tubuhnya simetris bilateral. Pelecypoda tidak memiliki kepala, bentuk pipih dan puncak
cangkang disebut umbo. Garis-garis melingkar disekitar umbo menunjukkan garis
pertumbuhan cangkang.
• Cangkang terdiri dari 3 lapisan: Peri-Prima-Nak
• Periostrakum (lapisan terluar); tersusun zat
tanduk, fungsinya melindungi lapisan dalam
• Prismatik (lapisan tengah); tersusun atas Kristal
kalsium karbonat yang berbentuk prisma
• Nakreas (lapisan dalam )/lapisan mutiara;
tersusun atas Kristal-kristal halus karbonat. Jika
terkena sinar mampu memancarkan warna.
Lapisan nakreas disebut juga sebagai Mother of
nacre.
Contoh: Asaphis detlorata (remis), Meleagrina margaritifera ( kerang mutiara), Mytilus edulis
(kerang hijau), Teredo navalis (kerang pengebor kayu).
15
3. Gastropoda
• Hewan berkaki perut
• Bersifat hemafrodit, alat reproduksi
Ovotestis (suatu badan penghasil ovum
dan sperma)
• Habitat di air tawar, air laut dan darat
• Univalve → tubuh terlindungi sebuah
cangkang berkatup satu.
• Memiliki lidah parut (Radula) • Cangkang terdiri dari 4 lapisan, yaitu:
• Pernapasan: insang (larva),paru- 2. Periostrakum (lapisan terluar, berpigmen,
paru(dewasa yang hidup di darat), insang mengandung zat tanduk conchiolin)
(dewasa yang hidup di air) 3. Prismatic (lapisan kalsium karbonat terluar,
• Di kepala terdapat sepasang tentakel mengandung kalsit)
dan mata (hidup di darat) 4. Lamela (lapisan kalsium karbonat
• Sitem saraf 3 pasang; ganglion visceral, tengah, mengandung aragonit)
ganglion pedal, ganglion serebral 5. Nacre (lapisan kalsium karbonat
Contoh : Limnaea trunchatula (siput), terdalam, berupa lembaran aragonit).
Achatina fulica (bekicot)
4. Scaphopoda
• Disebut siput taring karena memiliki bentuk cangkang
yang mirip gading gajah atau taring berwarna putih atau
kekuningan.
• Cangkang tubular (seperti taring atau terompet) yang
terbuka di kedua ujungnya.
• Kepalanya memiliki mulut dan kaptakula yang berbentuk
filament untuk menangkap makanan. Scaphopoda tidak
memiliki mata, tentakel, dan insang. Pertukaran udara
terjadi melalui permukaan mantel
• Hidupnya di laut dan terpendam di dalam pasir atau
lumpur.
• Contoh: Dentallium vulgare.
5. Chepalopoda
• Kaki terdapat dikepala, tidak bercangkok (kecuali
Nautilus). Cangkang dalam tersusun dari zat tanduk,
bersifat ringan dan transparan yang disebut Pen.
• Bergerak lambat dengan tentakel, sirip, dan cepat dengan
cara menyemprotkan air melalui corong (sifon/funnel)
• Kulit Cephalopoda mengandung zat kromatofora/sel-sel
pembawa warna: mengubah warna tubuh sesuai dengan
lingkungan. Sepia (sotong) mampu mengubah warna
tubuh sesuai dengan lingkungan, seperti pada bunglon.
• Beberapa jenis mengeluarkan tinta kecuali Nautilus.
Cairan tinta mengandung pigmen melanin, berwarna
coklat/hitam.
• Sistem saraf berkembang dengan baik
Contoh : Loligo indica (cumi), memiliki 10 buah (4 pasang
tentakel, 1 pasang tangan), Octopus vulgaris (gurita),
memiliki 8 tangan yang sama panjang, Nautilus,
memiliki 90 buah tentakel.
Peranan Mollusca
• Menguntungkan : dapat dimakan sebagian dan untuk hiasan (mutiara, tiram)
• Merugikan :
- (Kelas Pelecypoda); Tredo navalis (pengebor kayu di air asin)
- (Kelas Gastropoda); Helix aspera (perusak tanaman budi daya)
16
10. ARTHROPODA (hewan berkaki beruas-ruas/berbuku-buku)
Ciri-Ciri
• Tubuh beruas-ruas: kaput (kepala), toraks (dada), abdomen (perut). Bentuk simetris bilateral dengan
rangka luar dari zat kitin.
• Sistem organ lengkap: peredaran, pencernaan, saraf, pernafasan, eksresi, reproduksi dan panca indra.
Arthropoda bernapas dengan insang, trakea, paru-paru buku, atau permukaan tubuhnya. Sistem
trakea terdiri atas saluran udara bercabang-cabang. Pertukaran udara terjadi melalui lubang-lubang
respirasi pada setiap segmen tubuh yang disebut spirakel/stigma. Alat ekskresi berupa pembuluh
Malphigi yang berfungsi mengekskresikan Nitrogen.
• Peredaran darah terbuka, terdiri atas jantung dan aorta. Darah mengandung pigmen respirasi berupa
hemosianin atau hemoglobin.
• Alat pernafasan berupa trakea dan sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali
• Mengalami Molting/Ekdisis, dimulai dengan penghentian makan dan pengosongan isis usus.
Proses ini dikontrol oleh hormon yang bersirkulasi di darah. Hormon tersebut yaitu, brain hormone
dan ecdysone.
• Reproduksi dengan Partenogenesis; pembentukan individu baru tanpa melalui pembuahan, dimana
sel telur yang tidak dibuahi oleh sperma akan tumbuh menjadi individu jantan yang memiliki jumlah
kromosom separuh dari individu betina.
Klasifikasi Arthropoda
1) Crustacea (golongan udang dan kepiting)
2) Arachnida (golongan laba-laba)
3) Myriapoda (golongan lipan/kaki seribu)
4) Insecta (serangga)
1. CRUSTACEA
Keterangan:
• Antenna (alat keseimbangan)
• Antenula (alat peraba)
• Rostrum/seperti duri (alat pertahanan)
• Abdomen (perut)
• Karapaks (alat perlindungan)
• Telson (alat keseimbangan)
• Uropod (alat kemudi renang)
• Pereiopod (kaki jalan)
• Pleopod (kaki renang). Pada udang betina berfungsi
untuk menyimpan telur dan membawa anaknya.
• Maksiliped, menyaring dan memasukkan ke • Seliped/kaki capit, menangkap makanan dan
dalam mulut sebagai alat pertahanan diri
17
Ciri-ciri:
• Eksoskeleton keras, tersusun atas zat kitin/tanduk
• Terbagi menjadi 2 bagian: abdomen dan sefalotoraks (persatuan antara dada dengan kepala).
Sefalotoraks ditutupi karapaks dibagian dorsalnya. Bagian sefalotoraks terdiri dari 13 segmen dan
abdomen terdiri dari 6 segmen.
• Memiliki 5 pasang kaki (1 pasang kaki capit dan 4 pasang kaki jalan)
• Alat ekskresi berupa kelenjar hijau yang menghasilkan cairan berwarna hijau dan terdapat di dasar
antenna
• Hidup di air laut dan air tawar
• Kaki terdapat hampir disemua ruas tubuh
• Sistem respirasi melalui insang, pada crustacea tingkat rendah respirasi secara difusi
• Mempunyai sepasang antenna yang panjang atau sungut dan sepasang antenula yang pendek
• 1 psg mandibula berguna untuk menggigit dan mengunyah makanan
• 2 psg maksila untuk memegang mangsa
Klasifikasi CRUSTACEA
1) Entomostraca; berukuran mikroskopis, sebagai zooplankton. Contoh Daphnia
• Branchiopoda, tubuh transparan dan pucat. Panjang tubuh hanya beberapa millimeter,
bersifat parthenogenesis, dan larvanga dinamakan nauplius. Misalnya : Daphnia
pulex, Notostraca, dan Conchostraca.
• Cepepoda, tubuhnya terdiri atas kepala, dada dan perut. Cara hidupnya ada yang
parasit, dan ada yang hidup bebas. Misalnya : Cyclops viridis, Penella exocoeti.
• Ostracoda, merupakan zooplankton dan bergerak dengan antenna. Misalnya :
Cypris virens.
• Branchiura, parasit pada organisme perairan. Hewan tersebut mempunyai
karapaks lebar. Misalnya : argulus indicus.
• Cirripedia, hidup di laut secara bebas atau melekat pada suatu tempat. Tubuh
• Isopoda, tubuhnya terdiri atas 20 segmen dan mempunyai kaki yang sama. Hidup di air
tawar (parasit pada ikan) dan ada yang hidup pada katu-kayu kapal yang merugikan
karena menggerek kayu. Misalnya : Oniscus asellus.
• Stomatopoda, tubuhnya mirip dengan belalang sembah, kaki yang berasal dari rahang
panjang dan besar, serta insang terletak pada kaki badan belakang. Misalnya : Squilla
empusa.
• Decapoda, berkaki sepuluh dan mengandung arti ekonomi karena banyak peranannya
bagi kehidupan. Misalnya, udang gajah (Macrobrachium rosonbergii), udang windu
(Penaeua monodon ), udang satang (Birgus latro). Dan yuyu (Paratelpausa
18
Peranan
• Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
• Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal
anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
• Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
– Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
– Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
– Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.
2. ARACHNIDA
Ciri-ciri;
➢
Habitat di darat dan ada beberapa yang di laut
➢
Tubuh terbagi 2 bagian: abdomen dan sefalotoraks.
➢
Kaki 4 pasang terletak pada sefalotoraks
➢
Bernapas dengan paru-paru buku
➢
Mempunyai 2 pasang alat mulut:
❑
Sepasang kelisera/alat sengat, yang berupa gunting yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa
❑
Sepasang pedipalpus/alat capit, yang berbentuk cakar yang berfungsi memegang mangsa
Klasifikasi ARACHNIDA
1) Scorpionida (golongan kala) : perutnya
bersegmen, segmen terakhir menghasilkan
kelenjar beracun neurotoksin. Contohnya,
kalajengking (Thelyphous condotus).
Kalajengking betina membawa anaknya
dipunggung sampai mengalami pergantian kulit.
2) Arachnoida(golongan laba-laba):perutnya
tidak bersegmen, memiliki spineret untuk
menghasilkan benang. Antara sefalotoraks
dengan abdomen terdapat bagian yang
menyempit disebut Pedisel. Contohnya
tarantula (Rhechostica henzt), laba-laba beracun
(Lactrodectus sp); laba-laba betina lebih besar
daripada betina, setelah kawin laba-laba jantan
harus cepat meninggalkan betina jika tidak akan
dimakan laba-laba betina.
3) Acarina (golongan caplak); abdomen
bersatu dengan sefalotoraks, tubuhnya kecil
dan umumnya parasit. Contoh; caplak
(Sarcoptes scabei).
Peranan
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi
hewan ini juga banyak hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya:
a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing.
3. MYRIAPODA
Ciri-Ciri
• Tubuh terdiri atas kepala dan bagian belakang yang berbuku-buku.
• Habitat di darat
• Pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, kecuali segmenterakhir kakinya berubah menjadi kaki
cakar yang beracun (maksiliped) → membunuh mangsa
• Pada kepala terdapat sepasang antena
• Ruas tubuh 10 – 200 segmen
• Hewan karnivora buas
19
Klasifikasi MYRIAPODA
Ordo :
• Ordo Chilopoda (Centipede), 25-100 segmen
– Lipan (Scolopendra gipas)
– Tubuh pipih dorsoventral
– Memiliki sepasang antenna yang panjang
– Bersifat karnivor atau predator
– Kaki 1 psg tiap ruas
• Ordo Diplopoda, ± 177 segmen
– Keluwing/kaki seribu (Millipedes sp)
– Tubuh berbentuk silindris panjang
– Memiliki sepasang antenna yang pendek
– Kaki 2 psg tiap ruas
– Bersifat detritivor
4. INSECTA/Hexapoda
Ciri-Ciri
• Hexapoda; mempunyai kaki 6 buah
• Tubuh terbagi menjadi kepala, dada, dan perut
• Pada caput terdapat mulut, antena mata faset (mata majemuk) dan mata tunggal/OCELI → penerima
rangsang
mata faset→ tersusun atas banyak mata tunggal/OMATIDIUM yang berbentuk segi enam fungsi →
melihat ke segala arah
• Sayap biasanya terdapat pada dada bagian belakang (METATORAKS) dan bagian tengah
(MESOTORAKS)
• Kaki terdiri 3 pasang pada bagian dada
• Respirasi: trakea, setiap segmentubuhnya terdapat lubang trakea (SPIRAKEL)/lubang respiratori
• Sistem saraf: tangga tali.
• Sistem peredaran darah: peredaran darah terbuka dan darahnya tidak mengandung haemoglobin tetapi
mempunyai hemosianin
• Sistem pencernaan: lengkap dan memiliki kelenjar ludah
• Alat ekskresi: saluran Malphigi
• Abdomen segmen 9 dan 10 → alat kelamin. Insecta betina, kedua segmen membentuk alat peletak
telur (ovipositor) yang bentuk memanjang dan runcing. Kantong penyimpanan spermatozoid disebut
spermateka.
Mata faset
20
Daur hidup serangga berupa;
1. Ametabola (tidak mengalami metamorfosis): telur-muda-
dewasa Contoh; Kutu buku (Lepisma saccharina)
2. Holometabola (metamorfosis sempurna); T – L – P –
I Contoh; lalat, kupu-kupu, nyamuk
3. Hemimetabola (metamorfosis tidak sempurna); T – N –
I Contoh; jangkrik, kecoa, belalang sembah, capung
Klasifikasi serangga
21
Bentuk Polimorfisme Isoptera (rayap)
1. Ratu, Laron (rayap betina fertil); bertelur,
tubuh lebh besar, putih, dan tidak bersayap
2. Raja, Laron (rayap jantan steril);
melestarikan keturunan
3. Serdadu, rayap yang bertugas
mempertahankan sarang
4. Pekerja, rayap yang bertugas memberi
makan raja dan ratu, serta menjaga sarang
dari kerusakan
2). Endopterygota;
Ordo:
1. Coleoptera (2 psg sayap, sayap depan tebal/elitera dan sayap belakang tipis). Cth: kumbang kepik
(Coccinella arquata)
2. Hymenoptera (serangga bersayap selaput). Cth: lebah madu (Apis indica)
3. Diptera (serangga bersayap sepasang, pasangan sayap lain mereduksi menjadi keseimbangan
→ halter ). Cth: lalat rumah (Musa domestica), nyamuk malaria (Anopheles sp)
4. Lepidoptera (2 psg sayap dan bersisik halus). Cth: kupu-kupu si rama-rama (Attacus atlas)
5. Neuroptera (serangga bersayap jala). Cth: undur-undur (Myrmeleon frontalis)
6. Shiponoptera, meliputi golongan pinjal (bertubuh kecil dan tidak bersayap). Cth: kutu kucing,
kutu tikus.
Gambar:
1 2 3
4 5 6
Key word: Si-Le-Di-Co-Ne-Hy
Keterangan:
1. Culex natigans. Larvanya tegak dengan permukaan air, jika hinggap tidak menungging.
2. Nyamuk Anopheles (vektor penyakit malaria). Larvanya sama rata dengan permukaan air, jika hinggap
menungging.
3. Aedes aegypti (inang virus demam berdarah). Larvanya berkedudukan tegak di permukaan air.
22
Peran menguntungkan
• Membantu proses penyerbukan pada bunga
• Menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera)
• Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan
sutra (contoh: Bombix mori)
• Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman
Klasifikasi Echinodermata
1. Asteroidea (bintang laut)
✓
Bentuk seperti bintang dengan lima lengan yang besar
✓
Memiliki duri berbentuk catut yang diantaranya terdapat Pediselaria/kaki penjepit →
menangkap makanan dan membersihkan tubuh dari benda-benda asing
✓
Hasil pembuahan zigot berkembang menjadi larva bersilia (Bipinaria)
Contoh:
Asterias forbesi (bintang laut merah)
Peranan
• Pemakan bangkai atau sisa-sisa organisme dan juga pembersih laut (Holothuroidea)
• Dapat dimakan :
❑
dijadikan bahan sup (mentimun laut)
❑
Telur bulu babi
• Pemangsa kerang mutiara
24
Perbedaan Kelas Echinodermata
No. KelasEchinodermata Bentuk Tubuh Letak Mulut dan Anus Tempat Hidup
1. Asteroidea Berbentuk bintang dengan Mulut di permukaan oral Sekitar pantai di batu
5 lengan dan anus di permukaan karang dan di lumpur
aboral
2. Echinoidea Hampir bulat / gepeng Mulut di permukaan oral Sela-sela pasir atau
dipenuhi duri tajam seperti dan anus di permukaan bebatuan
duri landak aboral
3. Ophiuroidea Memiliki 5 lengan panjang- Mulut di daerah oral, tidakDi sekitar bebatuan,
panjang mempunyai amus rumput laut atau dalam
lumpur / pasir
4. Crinoidea Seperti tumbuhan, memiliki Mulut dan anus di Menempel di bebatuan di
5 lengan bercabang permukaan oral dasar laut
5. Holoturoidea Seperti mentimun, berduri Mulut di ujung anterior dan Di tepi pantai
halus, tidak mempunyai posterior
lengan
12. CHORDATA
Ciri-ciri:
❑
Memiliki korda dorsalis (notokorda) sebagai kerangka sumbu tubuh yang dapat berkembang menjadi columna
vertebralis
❑
Simetri tubuh bilateral
❑
Mempunyai selomata
❑
Sistem organ kompleks
❑
Sistem saraf berupa pembuluh, terdapat disebelah punggung
❑
Alat pernapasan berupa insang, dimana celah insang berhubungan dengan faring
Ada 4 subfilum
1. Hemichordata; Cacing Acorn
➢
Tubuh terdiri atas bagian belalai, leher, dan badan yang dilengkapi celah insang
➢
Bagian ujung depan badan terdapat belalai u/ melubangi lumpur
➢
Notokordanya hanya ditemukan dibagian depan saja
➢ ACRANIATA
2. Urochordata ; Tunicata (mirip hewan spons)
Notokordanya terdapat pada ekor saja 1,2,3
3. Cephalochordata/notokord di seluruh tubuh
➢
Amphioxus sp. (Ikan lanset) CRANIATA
➢ Tubuhnya transparan 4
➢ Belum memiliki kepala sejati
Gambar
1 2 3
4. Vertebrata
➢
Mempunyai ruas-ruas tulang belakang hasil perkembangan
notokorda yang hanya tampak pada masa embrio
25
Klasifikasi vertebrata
1. Kelas AGNATHA (Cyclostomata)
❑
Tidak memiliki rahang
❑
Tubuh seperti ikan, tidak bersisik, dan tidak
mempunyai pasangan sirip
❑
Jantung 2 ruang
❑
Cth: belut laut (Petromyzon sp.)
❑
ikan hantu/hagfish (Myxine sp.)
2. PISCES
❑
Poikiloterm
❑
Hidup di air tawar/laut
❑
Bernapas dengan insang (beberapa ada dengan kulit dan paru-paru)
❑
Otak dibungkus dengan kranium
❑
Mempunyai dua rahang
❑
Memiliki gurat sisi, untuk mengetahui perubahan tekanan air
26
3. AMPHIBIA
❑
Hidup di dua alam
❑
Berudu → insang ; dewasa → paru-paru, kulit
❑
Poikiloterm
❑
Kulit basah, berlendir untuk membantu pernapasan
❑
Jantung 3 ruang (2 atrium dan 1 ventrikel)
❑
Fertilisasi eksternal, ovivar
❑
Memiliki Membran Niktitans/selaput tidur; untuk menjaga kelembapan mata katak saat di darat dan
melindungi dari gesekan di dalam air.
❑
Cth: katak, kodok, salamander
Klasifikasi
1. Ordo Anura
• Tidak punya ekor saat dewasa
• Kaki belakang lebih panjang,
untuk melompat
2. Ordo Urodela
• Punya ekor dari larva – dewasa (2) salamander
• Semua kaki berukuran sama
3. Ordo Apoda
• Tidak memiliki kaki
• Bentuk tubuh menyerupai cacing (1) katak
tanah
(3) sesilia
4. REPTILIA
❑
Memiliki kulit kering
❑
Memiliki sisik yang terbentuk dari zat tanduk
❑
Mengalami pengelupasan kulit (Ekskuvikasi)
❑
Poikiloterm
❑
Jantung 4 ruang
❑
Sekat ventrikel kiri dan kanan belum sempurna
khusus pada buaya terdapat Foramen panizzae → satu lubang yang menghubungkan antara
ventrikel kiri dan kanan sehingga darah bersih dan kotor masih bercampur
❑
Cth: buaya, kadal, kura-kura dan ular
Klasifikasi Reptilia
1. Ordo Chelonia 2. Ordo Squamata 3. Ordo Crocodilia
• Memiliki kulit bersisik dari zat • Memiliki sisik tebal dari zat
• Memiliki tanduk keratin (Sisik rontok satu persatu )
cangkang/karapaks (atas). • Ekor tebal dan berotot
• Rahang longgar, gigi sepasang
Plastron (bawah)
Penyu hijau
berlubang, lidah berfungsi • Kaki depan 5 jari dan kaki
sebagai indra penciuman belakang 4 jari
(contoh, ular)
• Cicak, biawak, komodo
27
5. AVES
❑
Tubuh ditutupi oleh bulu
❑
Bernapas dengan paru-paru dan kantong udara (saccus pneumaticus)
❑
Homoioterm
❑
Jantung 4 ruang
❑
Cth: Ayam, merpati, elang
6. MAMALIA
❑
Hewan menyusui
❑
Tubuh dilindungi oleh rambut
❑
Vivivar kecuali Ornithorynchus
❑
Homoioterm
❑
Jantung 4 ruang serta sekatnya sudah sempurna
28
Klasifikasi Mamalia terdiri dari beberapa ordo:
Note Book
❖
Amphibia, Reptilia, dan Aves tidak memiliki anus namun berupa Kloaka ( 3 in one), sebagai saluran reproduksi,
saluran ekskresi dan saluran pencernaan.
❖
Ovovivivar: embrio yang berkembang di dalam telur, tetapi telur tersebut masih tersimpan di dalam tubuh
induk. Embrio mendapatkan makanan dari cadangan makanan yangberada dalam telur. Setelah cukup umur,
telur akan pecah di dalam tubuh induknya dan anaknya keluar. Contohnya reptil dan ikan hiu.
❖
Poikiloterm: hewan berdarah dingin, suhu tubuh tergantung dengan suhu lingkungan. Lingkungan panas
(aktif) sedangkan lingkungan dingin (diam). Hewan tersebut tidak bisa menghasilkan panas yang cukup
untuk tubuhnya karena darah bersih dan darah kotor masih bercampur. Hal ini disebakan karena belum
memiliki katup jantung yang sempurna.
29
LATIHAN MANDIRI
Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi
kehidupan
2. Kelompok cacing dari filum Platyhelminthes yang hidup di alam bebas dan tidak parasit adalah dari
kelas...
a. Cestoda
b. Nematoda
c. Nematophora
d. Trematoda
e. Turbellaria
3. Struktur tubuh Turbellaria yang memanjang dari pori-pori pada permukaan tubuh bagian dorsal dan
berfungsi sebagai ginjal primitif adalah…
a. Faring
b. Mulut
c. Protonefridia
d. Sel api
e. Usus
4. Struktur tubuh Turbellaria yang berfungsi dalam mengatur kadar air di dalam tubuh agar tetap terjaga
adalah…
a. Faring
b. Mulut
c. Protonefridia
d. Sel api
e. Usus
5. Permukaan tubuh Trematoda dilapisi oleh suatu lapisan tubuh non seluler, yaitu kutikula yang
berfungsi…
a. Menjaga tubuh dari cairan sekretori yang dikeluarkan oleh tubuh inang
b. Menjaga tubuh agar tetap lembap pada suhu yang normal
c. Membantu dalam menempel pada organ tubuh inang
d. Membantu mengisap cairan dan darah dari tubuh inang
e. Membantu dalam proses fertilisasi
6. Penyakit skistosomiasis dengan ciri-ciri demam, anemia, disentri dan penurunan berat badan yang
dialami penderita disebabkan oleh…
a. Ancylostoma duodenlae
b. Oxyuris vermicularis
c. Opisthorchis sinensis
d. Paragonimus westermani
e. Schistosoma japonicum
30
7. Dalam daur hidup cacing pita (Taenia sp.), bentuk yang keluar bersama feses atau sisa makanan
manusia adalah…
a. Dewasa
b. Heksakant
c. Proglotid
d. Sistiserkus
e. Telur
8. Dalam daur hidup cacing pita (Taenia sp.), di dalam tubuh manusia berkembang menjadi bentuk…
a. Dewasa
b. Heksakant
c. Onkosfer
d. Proglotid
e. Sistiserkus
9. Salah satu contoh cacing dari kelas Cestoda dengan inang utama hidup pada anjing dan serigala dan
dikenal juga sebagai cacing hidatid adalah…
a. Echinococcus granulosus
b. Hymenolepsis diminuta
c. Hymenolepsis nana
d. Taenia saginata
e. Taenia solium
10. Filum Nemathelminthes termasuk ke dalam hewan dengan reproduksi seksual bersifat gonokoris
yang artinya…
a. Kelamin jantan dan betina terdapat dalam individu yang sama
b. Dalam satu individu terdapat dua organ kelamin
c. Organ kelamin jantan dan betina terdapat dalam individu yang berbeda
d. Bersifat hermaprodit dan berumah satu (monoseus)
e. Fertilisasi dilakukan secara internal di dalam tubuh betina
11. Cacing Ascaris lumbricoides jantan dilengkapi dengan sepasang kait yang berfungsi untuk membuka
pori kelamin betina dan memindahkan sperma, yaitu…
a. Bursa kopulasi
b. Parapodia
c. Septum
d. Spikula
e. Vulva
12. Perbedaan antara cacing Ascaris jantan dan betina adalah terletak pada pada Ascaris jantan dengan
bagian … memiliki bentuk …
a. Anterior, lurus
b. Anterior, melenkung
c. Posterior, lurus
d. Posterior, melengkung
e. Ventral, lurus
13. Bagian ujung posterior cacing tambang (Ancylostoma duodenale) jantan memiliki organ yang
berfungsi menangkap dan memegang cacing betina saat kawin yang disebut…
a. Bursa kopulasi
b. Parapodia
c. Septum
d. Spikula
e. Vulva
14. Bagian tengah tubuh cacing tambang (Ancylostoma duodenale) betina memiliki organ kelamin luar
yang disebut…
a. Bursa kopulasi
b. Parapodia
c. Septum
d. Spikula
e. Vulva
31
15. Cacing tambang dapat menembus melewati kulit manusia terutama di bagian kaki, dalam daur
hidupnya cacing tambang dapat masuk ke dalam tubuh manusia menembus kulit dalam bentuk…
a. Telur
b. Larva
c. Rabditiform
d. Filariform
e. Cacing dewasa
16. Annelida dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan banyaknya jumlah rambut (seta) pada tubuhnya, yaitu
Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea. Polychaeta memiliki struktur tubuh berupa daerah kepala
dengan bintik mata, antenna, dan sepasang sensor. Bagian tubuh ini disebut…
a. Palpus
b. Parapodium
c. Peristomium
d. Prostomium
e. Seta
17. Struktur tubuh Polychaeta yang berfungsi sebagai alat gerak, dengan struktur seperti dayung,
berjumlah sepasang pada tiap segmen tubuhnya serta mengandung pembuluh darah halus dan dapat
berfungsi seperti insang adalah…
a. Palpus
b. Parapodium
c. Peristomium
d. Prostomium
e. Seta
32
20. Perhatikan gambar struktur tubuh cacing pita di bawah ini!
Lengkapilah struktur
proglotid berikut!
1 = _______________
1 2 = _______________
3 = _______________
4 4 = _______________
3
33