Anda di halaman 1dari 4

DISKUSI UNIT PEMBELAJARAN II

KELOMPOK :6

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. Ahmad Nur Rafli

2. Anisa Amalia A.

3. Chusnul Chotimah

4. Fasih Islahatusani

5. M. Hadiyan Najib

6. Nabilla Anggita Vidiarini

JAWABAN PERTANYAAN DISKUSI KB II

1. Apakah membersihkan organ reproduksi Wanita tidak boleh menggunakan


sabun?
Jawab : Menurut kelompok kami membersihkan organ reproduksi Wanita
memang sebaiknya jangan menggunakan sabun karena pembersih kewanitaan
mengandung banyak senyawa kimia yang bisa saja berbahaya bagi tubuh apabila
terlalu sering digunakan dan pasti akan menimbulkan efek buruk bagi tubuh.

2. Jelaskan alasan yang mendukung pendapat kalian!


Jawab : Dilansir dari laman artikel yang pernah saya baca, Tindakan ini dapat
membunuh bakteri baik yang terdapat di area kewanitaan tersebut. Miss V
adalah bagian tubuh wanita yang memiliki bakteri paling banyak setelah usus.
Kamu tidak perlu khawatir karena bakteri tersebut memiliki peran penting
menjaga kesehatan kewanitaan. Bakteri tersebut dikenal dengan nama
Lactobacilli, dan memiliki beberapa peran, antara lain:
A. Menjaga kadar asam di area Miss V sehingga organisme lain tidak dapat
tumbuh di area tersebut.
B. Menghasilkan bakteriosin, yakni sejenis antibiotik alami untuk menangkal
masuknya bakteri jenis lain yang berbahaya bagi area intim kewanitaan.
C. Menghasilkan zat yang mampu menghentikan pertumbuhan bakteri lain di
dalam dinding Miss V.
D. Membersihkan area Miss V dengan sabun, maka bakteri baik tersebut mati
dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

3. Bagaiman dampak pemakaian sabun pembersih kewanitaan?


Jawab: Dampak terlalu sering pakai sabun pembersih kewanitaan tidak boleh
dianggap sepele. Lingkungan dalam vagina bersifat asam yang secara alami
sangat ideal untuk memelihara koloni bakteri baik. Keberadaan bakteri baik
inilah yang menjadi pelindung terhadap risiko infeksi.

Sabun pembersih kewanitaan yang dijual di pasaran mengandung banyak bahan


kimia, keseimbangan pH dalam vagina akan terganggu. Ini membuat bakteri dan
ragi (jamur) jahat bisa tumbuh secara berlebih sampai menyebabkan infeksi.

1. Infeksi Vagina

Dampak terlalu sering pakai sabun pembersih kewanitaan yang pertama yakni
dapat menyebabkan infeksi vagina. Vagina memiliki bakteri baik yang berfungsi
untuk melindungi tubuh dari infeksi. Produk sabun kewanitaan yang berpewangi
atau berwarna bisa mengubah keasaman vagina sehingga kadar bakteri baiknya
berkurang. Ketika pHnya terganggu, kamu akan rentan mengalami infeksi
bakteri (bacterial vaginosis) dan infeksi jamur vagina. Oleh sebab itu ada
baiknya kamu membatasi penggunaan sabun pembersih ini atau tidak
menggunakannya.

Infeksi bakteri dan jamur bisa membuat vagina terasa gatal, mengeluarkan
keputihan yang tidak normal, bahkan terasa panas seperti terbakar. Jika tidak
diobati, infeksi pada vagina bisa menyebar dan masuk ke organ reproduksi
lainnya. Infeksi yang menyebar berisiko membuat wanita sulit hamil dan rentan
terkena penyakit menular seksual.

2. Vagina Kering

Dampak terlalu sering pakai sabun pembersih kewanitaan selanjutnya yakni


dapat menyebabkan vagina menjadi kering. Vagina yang kering memang tidak
selalu tanda bahaya, tetapi bisa membuat tidak nyaman. Selain itu, vagina yang
kering akibat bahan kimia dalam sabun kewanitaan juga bisa membuat seks
terasa sakit.

3. Risiko Penyakit Kelamin

Dapat menyebabkan risiko penyakit kelamin merupakan dampat terlalu sering


pakai sabun pembersih kewanitaan selanjutnya yang tidak boleh dianggap
sepele. Menggunakan sabun kewanitaan dapat merusak keseimbangan bakteri
baik pelindung vagina dari infeksi. Itu kenapa sabun pembersih vagina justru
bisa meningkatkan risiko Anda tertular penyakit kelamin dari aktivitas seksual
yang tidak aman.

4. Penyakit Radang Panggul

Dampak terlalu sering pakai sabun pembersih kewanitaan selanjutnya yakni


dapat menyebabkan penyakit radang panggul. Penyakit radang panggul adalah
infeksi pada rahim, saluran tuba, dan atau ovarium. Fakta menyebutkan bahwa
wanita yang menggunakan pembersih vagina atau melakukan douching berisiko
73% lebih tinggi terkena penyakit ini.

Douching adalah teknik membersihkan bagian dalam vagina dengan


menyemprotkan larutan air dengan cuka, soda kue, atau yodium.
Kemunculan penyakit radang panggul cukup sulit dikenali. Pasalnya, penyakit
ini sering kali tidak menimbulkan gejala di awal terinfeksi. Radang panggul ini
bisa menyebabkan :

- Nyeri di perut bagian bawah atau panggul

- Keputihan tidak normal

- Mengalami perdarahan setelah berhubungan seks atau di antara siklus haid

- Rasa sakit saat berhubungan intim

- Demam terkadang disertai dengan menggigil

- Sakit saat kencing

5. Risiko Komplikasi Kehamilan

Dampak terlalu sering pakai sabun pembersih kewanitaan selanjutnya yakni


dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Wanita yang menggunakan
sabun kewanitaan lebih dari seminggu sekali dilaporkan berpotensi sulit hamil
dibandingkan dengan yang tidak.

Menggunakan pembersih vagina juga dicurigai dapat meningkatkan risiko


kehamilan ektopik sebanyak 76 persen. Kehamilan ektopik membuat embrio
menempel pada organ di luar rahim.

Anda mungkin juga menyukai