Anda di halaman 1dari 7

RESUME BUKU

“THE TEN BOOKS ON ARCHITECTURE BOOK 3”


Disajikan sebagai tugas mata kuliah Pengantar Arsitektur Kota pada Program Studi Arsitektur
Universitas Negeri Makassar

Dosen: Dr. techn. Andi Abidah, S.T.,M.T.


Etiwu, S.T ., M.Ars

Oleh :Dea Kautsaria


NIM: 220211500003

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
2022
A. PENGERTIAN KOTA

Urban seringkali juga dimengerti sebgai kota, untuk membedakannya dengan rural atau
pedesaan. pengertian urban sendiri lebih kepada permukiman, dimana kawasan terbangun lebih
mendominasi, sedangkan rural didominasi oleh Kawasan yang tidak terbangun, atau ruang
terbuka.
Town merupakan sebuah tempat tinggal yang lebih luas daripada sebuah desa namun lebih kecil
dari city. Town sering diartikan sebagai kota-kota kecil, yaitu kota yang tidak terlalu ramai dan
padat, jika di Indonesia contohnya seperti kota Tegal, Brebes dan juga Garut.

Rural Sub urban Urban

City merupakan sebuah kota besar dan permanen sebagai sebuah tempat tinggal. Dengan kata
lain, City merupakan sebuah kota yang memiliki penduduk yang banyak juga tata kota yang
sudah terkondisikan dengan baik. Contoh city di indonesia adalah Jakarta, Bandung ataupun
Bogor
Kota adalah barisan pertemuan semua kepentingan manusia dalam sebuah kolase ruang besar,
sehingga kota dapatdikatakan sebagai sebuah organisme, yang merupakan sebuah pusat industri,
perdagangan, pendidikan, pemerintalralt, atau mencakup semua kegiatan tersebut

B. HAKIKAT KOTA
Beberapa pandangan tentang hakikat kota menurut ahli di bidang perencanaan dan perancangan
perkotaan:
l. Pandangan menurut Dickinson
Kota merupakan suatu permukirnarl yang bangunan rurnahnya rapat, dan penduduknya
bernafkah bukan dari pertanian.
2. Pandangan menurut Mumford
Kota merupakan suatu pertemuan yang berorientasi keluar di mana kota merupakan daya tarik
bagi penghuni luar kota untuk kepentingan perdagangan dan kerohanian.

B. HUBUNGAN ARSITEKTUR DAN PERKOTAAN


Ilmu arsitektur adalah ihnu yang menyangkut bentuk fisik ruang buatan sebagai tempat (place)
bagi manusia yang berhubungan dengan segala kompleksitas kebutuhan kehidupannya, baik
individu maupun komunal. Bentuk ruang fisik buatan tersebut dapat berupa bangunan individu
maupun lingkungan terbangun yang mewadahi manusia, baik individu maupun komunal yang
berada di dalam lingkungan alam.
oleh karena itu, ilmu arsitektur merupakan bagian dari ilmu tempat bermukim manusia (human
settlement) di dalam arti luas. Doxiadis membagi
hunian settlement dalam dua elemen besar: (l) fisik wadah (the cotntainer),
yaitu ruang fisik buatan dan ruang alam, dan (2) isi (the content), yaitu manusia
dan masyarakat. Kedua elemen besar tersebut selanjutrrya dapat dijabarkan menjadi elemen
elemen
: Shell, Network, Nature, dan Human resources
Arsitektur sebagai bagian dari Human Settlement adalah hasil sintesis produk lima elemen
tersebut dari skala mikro, mezzo hingga makro. Sebagai salah satu pandangan, maka batasan
ihnu arsitektur adalah iknu yang rnenjelaskan tentang bentuk suatu ruang fisik buatan dan segala
pengaruhnya terhadap manusia maupun lingkungannya. Hal tersebut akan menjelaskan
hubungan antara ruang fisik buatan dengan berbagai aspek lain, yaitu:
1. Aspek fisik dan visual: estetika' teknologi' serta kondisi alam dan hubungan timbal balik
dengan lingkungannya.
2. Aspek kehidupan manusia (anthropos): social, ekonomi, dan budaya beserta segala aspek
kegiatan dan perilaku manusianya Pendalaman ilmu arsitektur dan perkotaan pendekatan riset
akan selalu masuk kepada elemen-elemen human settlement tersebut diatas yang menyangkut
berbagai ilmu seperti teknologi, ilmu alam, seni dan humaniritas dalam berbagai aspek: sosial,
ekonomi dan budaya.Arsitektur dan Perkotaan sebagai hasil bentuk build environment. tentang
kehidupan manusianya (sebagai Container dan Conten)terjadi dalam proses yang terencana dan
terancang (design)secara formal maupun tidak merupakan karya manusia, Oleh karena itu, ilmu
arsitektur dan perkotaan menyangkut ilmu perencanaan (Plnannig) dan perancangan (Design)
Dalanm bidang arsitektur, terdapat ilmu "Perancangan kota". perancangan kota dapat dilihat
sebagai perluasan bidang arsitektur. Karena dari satu sisi skala atau cakupan area, arsitektur
meranncang bangunan pada satu persil (atau disebut berskala rnikro), sedangkan cakupan
perancanggan kota meluas tidak hanya satu persil. tapi suatu kawasan (yang biasanya terdiri atas
banyak persil). dapat pula disebut sebagai berskala mezzo. Dengan demikian perancangan kota
berkaitan dengan penataan lingkungan fisikyang lebih luas dari hanya satu persil yang teerdapat
dalam arsitektur.

C. PERANCANGAN KOTA
Batasan Pengertian Perancangan Kota Perancangan Kota (Urban Design) merupakan
suatu perpaduan kegiatan antara profesi perencana kota, arsitektur, lansekap, rekayasa sipil, dan
transportasi dalam wujud fisik. Perancangan kota lazimnya lebih memperhatikan pada bentuk
fisik kota. Perancangan kota dapat mewujudkan dirinya dalam betuk tampak depan bangunan,
desain sebuah jalan, atau sebuah rencana kota tau dapat dikatakan pula bahwa perancangan kota
berkaitan dengan bentuk wilayah perkotaan. Ruangruang terbuka berbentuk jalan, taman, dan
akhirnya ruang yang lebih besar, dirancang bersamaan dengan perancangan fisik bangunannya,
sehingga kota tersebur merupakan proses dan produk dari perancangan kota. Produk
perancangan kota tersebut dapat dikategorikan dalam dua bentuk umum yang disebut Ruang
Kota (Urban Space) dan Ruang Terbuka (Open Space). (Prof. Eko; Kota Berkelanjutan,1999,59)
Ruang Kota (Urban Space Pada dasarnya ruang kota harus dibedakan oleh suatu
karakteristik yang menonjol, seperti kualitas pengolahan detail dan aktivitas yang berlangsung di
dalamnya. Sebuah dilingkupi oleh dinding, lantai dan mempunyai maksud yang tegas utnuk
melayani. Sekelompok bangunan, baik perkantoran maupun komersial dapat membentuk sebuah
ruang di sekelilinginya baik berupa plaza, jalan maupun ruang terbuka lainnya. Sebuah ruang
kota dapat diolah dengan lansekap yang indah sebagai taman kota yang tenang. Dalam hal ini
sebuah tempat tertentu dalam kota berfungsi sebagai lokasi suatu aktivitas penting, tetapi tidak
mempunyai pelingkup fisik dan lantai yang semestinya. (Prof. Eko; Kota Berkelanjutan,1999,63)
Ruang Terbuka (Open Space Ruang
terbuka dapat dikatakan sebagai unsur ruang alam yang dibawa ke dalam kota atau
lapangan terbuka yang dibiarkan tetap seperti keadaan aslinya. Skala ruang terbuka ini lebih pada
pohon, semak, batu-batuan dan permukaan tanah daripada ditentukan oleh lebar dan
panjangnya. Penampilannya dicirikan oleh pemandangan tumbuh tumbuhan alam segar daripada
bangunan sekitar. Ruang terbuka Pada dasarnya ruang kota harus dibedakan oleh suatu
karakteristik yang menonjol, seperti kualitas pengolahan detail dan aktivitas yang berlangsung di
dalamnya. Sebuah ruang kota secara ideal dilingkupi oleh dinding, lantai dan mempunyai
maksud yang tegas utnuk melayani. Sekelompok bangunan, baik perkantoran maupun komersial
dapat membentuk sebuah ruang di sekelilinginya baik berupa plaza, jalan nya. Sebuah ruang kota
dapat diolah dengan lansekap yang indah sebagai taman kota yang tenang. Dalam hal ini sebuah
tempat tertentu dalam kota berfungsi sebagai lokasi suatu aktivitas penting, tetapi tidak
mempunyai pelingkup fisik dan lantai yang (Prof. Eko; Kota Berkelanjutan,1999,63) Open
Space). Ruang terbuka dapat dikatakan sebagai unsur ruang alam yang dibawa ke dalam kota
atau lapangan terbuka yang dibiarkan tetap seperti keadaan aslinya. Skala ruang terbuka ini lebih
banyak ditentukan oleh batuan dan permukaan tanah daripada ditentukan oleh lebar dan
panjangnya. Penampilannya dicirikan oleh pemandangan tumbuhtumbuhan alam segar daripada
bangunan sekitar. Ruang terbuka di dalam kota mempunyai beberapa maksud sebagai pelengkap
dan pengontras bentuk urban, menyediakan tanah untuk penggunaan di masa depan. Pada saat
melakukan survei untuk perancangan kota, kita harus mempelajari ruang-ruang kota sebagai
struktur keseluruhan. (Prof. Eko; Kota Berkelanjutan,1999,65)

D. HUBUNGAN RUANG KOTA DAN RUANG TERBUKA DENGAN UNSUR JALAN

Hubungan ruang kota (Urban Space) dengan jalan adalah ruang kota dapat juga berupa
sebuah koridor. Ruang koridor adalah ruang untuk pergerakan linier sedang ruang pulau atau
oasis adalah tempat perhentian keduanya dapat dihubungkan timbal balik. Jalan sebagai “linear
urban space” jika terlingkup kedua sisinya atau mempunyai beberapa elemen dengan
karakteristik yang mempersatukan pohon-pohon atau bangunanbangunan seragam. (Prof. Eko;
Kota Berkelanjutan,1999,65) Hubungan ruang terbuka (Open Space) dengan jalan adalah jalan
termasuk sistem kota. Dimana jalan termasuk pathway yakni merupakan rute - rute sirkulasi
yang biasa digunakan orang dalam melakukan pergerakan, baik inter maupun antar kota, melalui
jaringan jalan primer dan sekunder. Jalan termasuk dalam ruang-ruang pertemuan aktivitas yang
ramai.
a. Teori Elemen Pembentuk Kota
Dalam setiap perancangan kota harus memperhatikan elemen elemen perancangan yang
ada sehingga nantinya kota tersebut akan mempunyai karakteristik yang jelas. Menur elemen
perancangan kota ada delapan yaitu sebagai berikut :
b. Tata Guna Lahan (Land Use)
Merupakan elemen pokok dalam dasar perencanaan dalam dua dimensi, bagi
terlaksananya ruang tiga dimensi. Tata guna lahan merupakan suatu pengaturan lahan dan
keputusan untuk menggunakan lahan bagi maksud tertentu sesuai dengan peruntukannya
c. Bentuk dan Massa Bangunan
(Building Form and Massing Building form and massing membahas mengenai bagaimana
bentuk dan massa-massa bangunan yang ada dapat membentuk suatu kota serta bagaimana
hubungan antar massa yang ada. Pada penataan suatu kota, bentuk dan hubungan antara massa
seperti ketinggian bangunan, pengaturan massa bangunan dan lain-lain harus diperhatikan
sehingga ruang yang terbentuk teratur, mempunyai garis langit yang dinamis serta menghindari
adanya lost space (ruang tidak terpakai).
d. Sirkulasi dan Parkir
(Circulation and Parking) Sirkulasi adalah elemen perancangan kota yang secara
langsung dapat membentuk dan mengkontrol pola kegiatan kota, sebagaimana halnya dengan
keberadaan sistem transportasi dari jalan publik, pedestrian ways, dan tempat-tempat transit yang
saling berhubungan akan membentuk pergerakan (suatu kegiatan). Sirkulasi di dalam kota
merupakan salah satu alat yang paling kuat untuk menstrukturkan lingkungan perkotaan karena
dapat membentuk, mengarahkan, dan mengendalikan pola aktivitas dalam suatu kota. Selain itu
sirkulasi dapat membentuk karakter suatu daerah, tempat aktivitas dan lain sebagainya.
e. Ruang Terbuka (Open Space)
Ruang luar (open space)adalah suatu sebutan yang diberikan orang atas ruang yang
terjadi karena pembatasan alat hanya pada dua unsur atau bidang, yaitu alas dan dinding tanpa
bidang atap (terbuka). Ruang luar adalah ruang yang terjadi dengan membatasi alam. Ruang luar
dipisahkan dengan alam dengan memberi “frame”, jadi bukan alam itu sendiri (yang dapat
meluas tak terhingga). Ruang terbuka adalah bentuk dasar dari ruang terbuka dari bangunan dan
dapat digunakan oleh publik atau semua orang, serta dapat memberi kesempatan untuk
bermacam-macam kegiatan.
f. Area Pedestrian (Pedestrian Ways)
Berjalan kaki merupakan suatu alat untuk pergerakan internal kota, satu-satunya alat
untuk memenuhi kebutuhan interaksi tatap muka yang ada di dalam aktivitas kehidupan kota.
Elemen pejalan kaki harus dibantu interaksinya pada elemenelemen dasar desain tata kota dan
harus berkaitan dengan lingkungan kota dan pola-pola aktivitas serta sesuai dengan rencana
perubahan atau pembangunan fisik bagi kota di masa mendatang

g. Aktivitas Pendukung (Activity Support)


Definisi activity support adalah semua kegiatan yang menyangkut seluruh penggunaan
dan kegiatan-kegiatan yang menunjang keberadaan ruang-ruang umum kota. Kegiatan-kegiatan
dan ruang-ruang umum tersebut merupakan dua hal yang selalu bersifat saling mengisi /
melengkapi antara satu dengan lainnya. Selanjutnnya bentuk, lokasi, dan karakteristik suatu area
(dalam hal ini adalah ruang-ruang umum kota), akan menghasilkan fungsi-fungsi, penggunaan,
dan kegiatan-kegiatan yang spesifik pula.
h. Preservasi
Preservasi dalam perancangan kota adalah perlindungan terhadap lingkungan tempat
tinggal (permukiman) yang ada dan alun, plasa, area perbelanjaan) yang ada dan mempunyai ciri
khas, seperti Desain Arsitektur Dalam pemasangan papan iklan harus memperhatikan pedoman
Penggunaan papan iklan harus merefleksikan karakter kawasan Jarak dan ukuran harus
memadahi dan diatur sedemikian rupa agar menjamin jarak penglihatan dan menghindari
kepadatan. Penggunaan harus harmonis dengan bangunan arsitektur di sekitar Pembatasan
penggunaan lampu hias kecuali penggunaan khusus untuk Pembatasan papan iklan yang
berukuran besar yang mendominir di Penandaan atau petunjuk yang mempunyai pengaruh
penting pada desain tata kota sehingga pengaturan pemunculan dan lokasi pemasangan papan
petunjuk sebaiknya tidak menimbulkan pengaruh visual rambu lalu lintas. Preservasi dalam
perancangan kota adalah perlindungan terhadap lingkungan tempat tinggal (permukiman) yang
ada dan urban places (alun - alun, plasa, area perbelanjaan) yang ada dan mempunyai ciri khas,
seperti PERANCANGAN KOTA Tugas Mata Kuliah Perancangan K 19 halnya perlindungan
terhadap bangunan bersejarah. Manfaat dari adanya preservasi antara lain:
 Peningkatan nilai lahan
 Peningkatan nilai lingkungan
 Menghindarkan dari pengalihan bentuk dan fungsi karena aspek komersial
 Peningkatan pendapatan dari pajak dan retribusi

Daftar Pustaka

1. Perancangan kota core pdf5/22/11,7:49:44pm https://core.ac.uk/download/pdf/11727405.pdf


2. Bintang Auliya Yasmin, 20019 http://bintangyasmin.blogspot.com/2019/10/arsitektur-kota.html,
https://youtu.be/OEYhkPlXbMY
3. Hestin mulyandari, Mei 2010, Pengantar Arsitektur kota, Yogyakarta, ANDI Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai