KAMPUNG DI PEDESAAN
Disusun Oleh :
KELOMPOK XI
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas untuk memenuhi mata kuliah Arsitektur
Dan Pedesaan.
Dalam penulisan makalah ini saya selaku penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada ibu Dr. Noor Hamidah, S.T., MUP. selaku dosen pengampu mata kuliah yang
mengarahkan dalam penyelesaian penyusunan makalah ini.
Saya berharap dengan melalui pembuatan makalah ini tidak hanya terbatas pada
pemenuhan tugas saja. Namun, selain bermanfaat untuk diri saya sendiri, hendaknya juga membawa
manfaat pula bagi para pembaca, sehingga wawasan dan pengetahuan akan terus bertambah
kedepannya.
Dalam penulisan laporan ini saya merasa masih banyak kekurangan baik dalam
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan pembuat laporan ini sebagai
evaluasi diri kedepannya.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak terutama saya sendiri yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Dengan ini saya
selaku penulis ucapkan Terima Kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Arsitektur
Arsitektur adalah ilmu dan seni dalam perencanaan dan perancangan lingkungan
binaan, mulai dari lingkup makro hingga lingkup mikro. Dalam arti yang lebih sempit,
arsitektur dapat diartikan sebagai ilmu dan seni dalam perencanaan dan perancangan
bangunan. Francis D. K. Ching (2008) mengatakan bahwa arsitektur membentuk suatu
tautan yang mempersatukan ruang, bentuk, teknik, dan fungsi. Fungsi utama arsitektur
adalah untuk memfasilitasi segala bentuk aktivitas manusia (pengguna), baik itu di dalam
maupun di luar ruangan. Oleh karena itu, dalam proses perencanaan dan perancangannya,
sebuah lingkungan binaan (ruangan, bangunan, ataupun kawasan) harus memiliki sistem
sirkulasi yang baik dan memadahi, agar aktivitas penggunanya dapat berlangsung dengan
baik, lancar, dan nyaman.
Francis D. K. Ching (2008) menyatakan bahwa jalur pergerakan (sirkulasi) dapat
dianggap sebagai elemen penyambung yang menghubungkan ruanganruangan di dalam
sebuah bangunan, atau yang menghubungkan serangkaian ruang luar dengan ruang dalam
pada sebuah bangunan secara bersamaan. Komponen pokok sistem sirkulasi pada sebuah
bangunan dapat mempengaruhi persepsi seseorang (pengguna) terhadap bentuk dan ruang
pada sebuah bangunan. Komponen pokok tersebut meliputi pencapaian, pintu masuk,
konfigurasi jalur, hubungan jalur dengan ruang, dan bentuk ruang sirkulasi. Apabila kelima
komponen tersebut benar-benar diperhatikan dan diperhitungkan ketika merancang sebuah
bangunan, maka, bangunan tersebut dapat berfungsi dengan baik, begitu juga dengan
ruangan-ruangan yang ada di dalamnya. Hal ini dikarenakan sirkulasi merupakan salah satu
faktor penting dalam perancangan bangunan, dan menjadi faktor kunci dalam menunjang
fungsi sebuah bangunan, tak terkecuali pada salah satu bangunan yang ada di Universitas
Pendidikan Indonesia, yakni gedung Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK)
B. Kampung
Kampung merupakan kawasan pemukiman kumuh dengan ketersediaan sarana
umum buruk atau tidak ada sama sekali, kerap kawasan ini disebut slum (Budiharjo, 1992).
Secara garis besar bahwa kampung adalah kawasan kumuh yang minim dengan sarana
umum, dan menurut Budiharjo bahwa kampung sudah dipastikan tergolong slum atau
wilayah kumuh.
Kampung merupakan lingkungan tradisional khas Indonesia, ditandai ciri
kehidupan yang terjalin dalam ikatan kekeluargaan yang erat Kampung kotor yang
merupakan bentuk pemukiman yang unik, tidak dapat disamakan dengan “slum” atau juga
disamakan dengan pemukiman penduduk berpenghasilan rendah (Turner, 1972).
Kampung merupakan suatu kesatuan lingkungan tempat tinggal yang dihuni oleh
sekelompok masyarakat yang terdiri dari kesatuan keluarga-keluarga. Kumpulan sejumlah
kampung disebut desa. Kampung adalah satu-satunya jenis permukiman yang bisa
menampung golongan penduduk Indonesia yang tingkat perekonomian dan tingkat
pendidikan paling rendah meskipun tidak tertutup bagi penduduk berpenghasilan dan
berpendidikan tinggi (Khudori, 2002).
B. Desa
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dalam system pemerintahan nasional dan berada di daerah
kabupaten.
Desa juga dapat dikatakan sebagai suatu hasil perpaduan antara kegiatan
sekelompok manusia dengan lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu wujud
atau kenampakan di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, social,
ekonomi, politik dan cultural yang saling berinteraksi antar unsur tersebut dan juga dalam
hubungannya dengan daerah-daerah lain.
Desa dalam arti umum juga dapat dikatakan sebagai permukiman manusia yang
letaknya di luar kota dan penduduknya bermata pencaharian dengan bertani atau bercocok
tanam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Kampung
Kampung merupakan kawasan pemukiman kumuh dengan ketersediaan sarana
umum buruk atau tidak ada sama sekali, kerap kawasan ini disebut slum (Budiharjo, 1992).
Secara garis besar bahwa kampung adalah kawasan kumuh yang minim dengan sarana
umum, dan menurut Budiharjo bahwa kampung sudah dipastikan tergolong slum atau
wilayah kumuh.
Kampung merupakan lingkungan tradisional khas Indonesia, ditandai ciri kehidupan
yang terjalin dalam ikatan kekeluargaan yang erat Kampung kotor yang merupakan bentuk
pemukiman yang unik, tidak dapat disamakan dengan “slum” atau juga disamakan dengan
pemukiman penduduk berpenghasilan rendah (Turner, 1972).
Kampung merupakan suatu kesatuan lingkungan tempat tinggal yang dihuni oleh
sekelompok masyarakat yang terdiri dari kesatuan keluarga-keluarga. Kumpulan sejumlah
kampung disebut desa. Kampung adalah satu-satunya jenis permukiman yang bisa
menampung golongan penduduk Indonesia yang tingkat perekonomian dan tingkat
pendidikan paling rendah meskipun tidak tertutup bagi penduduk berpenghasilan dan
berpendidikan tinggi (Khudori, 2002).
B. Karakteristik Kampung
Kampung memiliki beberapa karakteristik yang signifikan menurut buku Pengantar
Sosiologi Pedesaan dan Pertanian karangan Raharjo yaitu :
a. besarnya kelompok primer
b. faktor geografik yang menentukan sebagai dasar pembentukan kelompok/asosiasi
c. hubungan lebih bersifat intim dan awet
d. homogen
e. mobilitas sosial rendah
f. keluarga lebih ditekankan fungsinya sebagai unit ekonomi
g. populasi anak dalam proporsi yang lebih besar
Sesuai dengan masalah dan tujuan yang dirumuskan, penelitian ini bermaksud untuk
menejlaskan hubungan kasualitas antara variabel terikat dengan variabel-variabel bebasnya.
Sehubungan dengan tujuan tersebut, penelitian ini merupakan penelitian explanatory reseach,
adapun model penedekatan analisis yang digunakan adalah analisis regresi liner berganda.
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan
dalam bentuk skoring. Data kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini dalam
bentuk skoring hasil jawaban responden.
2. Kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data
kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini berupa teori – teori komitmen pegawai,
kepemimpinan, Tesis, dll. Yang relevan dengan penelitian ini.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Data primer, yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari responden
pegawai Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah yang
dikumpulkan menggunakan kuesioner.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, meliputi semua data
yang berhubungan dengan kegiatan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kapuas
Kalimantan Tengah, seperti gambaran umum Lembaga, sejarah, struktur organisasi,
dan perkembanganpegawai.
Pada skala likert, beberapa pertanyaan diurutkan secara hierarkis untuk melihat sikap
tertentu dari sederetan jawaban tersebut. Jadi skala likert adalah skala yang digunakan untuk
jawaban yang bersikap jelas (tegas). Adapun teknik pengumpulan data dalam hasil penelitian
ini yaitu sebagai berikut:
1. Kuesioner, yaitu dengan cara menyampaikan kuisioner kepada responden untuk
mendapatkan data sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis pertanyaan yang digunakan
adalah pertanyaan yang bersifat tertutup. Dengan adanya dua pilihan alternatif yaitu
ya atau tidak, responden diminta untuk memberikan tanggapan secara pribadi yang
nantinya akan dianalisissesuai dengan hipotesis yang di ajukan.
2. 2. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati
langsung ke obyek penelitian.
3. 3. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya
jawab kepada pihak terkait di obyek penelitian.
4. 4. Dokumentas dan Studi Pustaka, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mempelajari literatur maupun dokumen dari obyek penelitian.
Serangkaian teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Uji Validitas. Digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu indikator. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pernyataan kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini, pengujian
validitas instrumen penelitian dilakukan dengan melihat angka signifikansi, yaitu
membandingkan nilai r hitung (Corrected Item-Total Correlation) dengan r tabel untuk
degree of freedom (df) = n-2.
2. Uji Reliabilitas. Digunakan untuk mengukur kehandalan indikator. Jika angka
reliabilitas Alpha Cronbach > 0.6 maka item variabel tersebut dinyatakan reliable, dan
jika angka reliabilitas Alpha < 0.6 maka item variabel tersebut dinyatakan tidak
reliable (Nunnaly,2011).
3. Uji asumsi klasik. Terdiri dari uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji
normalitas.
4. Uji F dan uji t untuk melihat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
simultan dan parsial.
BAB IV
KABUPATEN KAPUAS
A. Sejarah
Kabupaten kapuas dengan ibu kotanya kuala kapuas adalah satu satunya kabupaten
atonomeks daerah dayak besar dan swapraja kotawaringin yang termasuk dalam wilayah
karesidenan kalimantan selatan. Suku dayak ngaju merupakan penduduk asli kabupaten
kapuas. Suku ini terdiri dari dua sub suku : Suku oloh kapuas-kahayan dan oloh otdanum.
B. Kampung Basarang
Kesimpulan
Pengertian kampung.
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/20414/05.2%20bab%202.pdf?sequence
=6&isAllowed=y (diakses 2 Mei 2023, 23.60)