DOI: 10.31289/jaur.v3i1.2908
JAUR
(Journal of Architecture and Urbanism Research)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jaur
Abstract
Residential environment units are housing areas in various shapes and sizes with structured land and
space, infrastructure and environmental facilities. Environmental infrastructure is the basic physical
completeness of the environment that allows the residential environment to function as it should. Housing
and settlement planning in the form of city dwelling not only reviews or thinks about the current situation
or condition, but also the future. The existence of the RUTRK concept, or others in a plan should be the
focus or direction in the construction of housing and settlements for the developer or developer.
In Medan the development of housing and settlements is increasing as seen from the increasing population
in Medan City. Various efforts and programs are carried out, but we still find many poor settlements in
almost every corner of the city accompanied by disorder in living in urban society. Judging from the
limitations of the environment and the importance of a container needs for housing and settlement
Aulia Muflih Nasution, Permasalahan dan Permukiman di Kota Medan
facilities and facilities, it is necessary to develop urban areas, namely housing and settlements in the
suburbs of Medan. This research was conducted on several housing growing in the city of Medan. By
making comparisons, there will be an analysis of the problems in several housing estates. This is done by
conducting qualitative and quantitative research using interview and survey methods on housing.
Keywords: Housing, Settlement, City, Medan
How to Cite: N. Muflih Aulia (2019), Permasalahan Perumahan dan Permukiman di Kota Medan, Journal of
Architecture and Urbanism Research, 3 (1): Hal 27-46.
28
Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1) Oktober 2019: 27-46
29
Aulia Muflih Nasution, Permasalahan dan Permukiman di Kota Medan
30
Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1) Oktober 2019: 27-46
yang terjadi dalam masyarakat yang komunikasi, Drainase dan air kotor
mendiami suatu wilayah permukiman ,Tata letak fisik
adalah: Kepadatan dan komposisi Lokasi Dan Pola Perkembangan
penduduk, Kelompok sosial,Adat dan Perumahan
kebudayaan,Pengembangan ekonomi , Dalam penentuan lokasi perumahan
Pendidikan, Kesehatan,Hukum dan yang perlu diperhatikan adalah jarak
administrasi dengan tempat pekerjaan, pusat kota,
c. Bangunan atau rumah. Bangunan atau perdagangan, pendidikan, kesehatan,
rumah merupakan wadah bagi keamanan, fasilitas pelayanan kota.
manusia. Pada prinsipnya bangunan Kondisi fisiklokasi perumahan yang perlu
yang dapat digunakan sepanjang dipertimbangkan : persyaratan fisik tanah;
operasional kehidupan manusia bisa topografi; sumber-sumber alam.
dikategorikan sesuai dengan fungsi Hal-hal yang harus diperhatikan
masing-masing, yaitu: Rumah dalam perkembangan perumahan adalah
pelayanan masyarakat (sekolah, pewilayahan (zoning); utilitas (utilities);
rumah sakit, dan lain-lain), Fasilitas faktor-faktor teknis (technical factors);
rekreasi atau hiburan, Pusat lokasi (locations); estetika (aesthetics);
perbelanjaan, Industri, Pusat Pusat pertokoan, Penduduk
transportasi berpenghasilan tinggi, Kawasan yang
d. Networks. Networks merupakan sesuai untuk lokasi, Kegiatan pertanian,
sistem buatan maupun alami yang Penduduk berpenghasilan rendah,
menyediakan fasilitas untuk komunitas (community); pelayanan kota
operasional suatu wilayah (city services); dan biaya (Costs).
permukiman. Untuk sistem buatan, Daerah pinggiran kota (urban fringe)
tingkat pemenuhannya bersifat relatif, sebagai suatu wilayah peluberan kegiatan
dimana antara wilayah perkembangan kota telah menjadi
permukimansatu dengan yang lainnya perhatian banyak ahli di berbagai bidang
tidak sama. Sistem buatan yang yang ilmu seperti geografi, sosial, dan
keberadaannya diperlukan dalam perkotaan sejak tahun 1930-an saat
suatu wilayah antara lain Sistem pertama kali istilah urban fringe
jaringan air bersih, Sistem jaringan dikemukakan dalam literatur. Besarnya
listrik, Sistem transportasi, Sistem perhatian tersebut terutama tertuju pada
31
Aulia Muflih Nasution, Permasalahan dan Permukiman di Kota Medan
32
Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1) Oktober 2019: 27-46
33
Aulia Muflih Nasution, Permasalahan dan Permukiman di Kota Medan
34
Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1) Oktober 2019: 27-46
Studi kasus, dari perumahan yang berada tersebut tidak terdapat drainase, fasiiltas,
35
Aulia Muflih Nasution, Permasalahan dan Permukiman di Kota Medan
37
Aulia Muflih Nasution, Permasalahan dan Permukiman di Kota Medan
39
Aulia Muflih Nasution, Permasalahan dan Permukiman di Kota Medan
40
Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1) Oktober 2019: 27-46
41
Aulia Muflih Nasution, Permasalahan dan Permukiman di Kota Medan
Tidak memiliki pagar pengaman, sempurna palace yang tidak tertata dan
Lebar Jalan Pada Perumahan tidak fungsikan.
Berlian Residence 6 m, Tidak Berdasarkan analisis dan survey
sesuai dengan kebutuhan langsung ke lokasi, diambil kesimpulan,
standart perumahan antara lain sebagai berikut :
Berdasarkan analisis di perumahan c. Kondisi fisik perumahan tidak tertata
berlian residence permasalahan – dan dapat terlihat pada gambar diatas
permaslahan yang timbul tidak dipkirkan salah satu permasalahan yang timbul
aspek-aspek atau persyaratan pada perumahan sempurna palace
pembangunan perumahan yang memenuhi pamplet perumahan tidak
persyaratan yang ada, dan hanya bersifat menunjukkan cirri khas dari
komersil tanpa mementingkan perumahan sempurna palace
kenyamanan, kesehatan, pada suatu d. Pamplet perumahan diletakkan pada
tempat hunian perumahan. dinding rumah pribadi warga atau
tidak dibuat gapura yang layak untuk
b. Perumahan Sempurna Palace menunjukkan ciri kha dari perumahan
Terletak Pada kecamatan Medan tersebut
Denai merupakan Kawasan yang padat e. Tidak adanya penunjuk arah atau
permukiman, perumahan ini berlokasi di tanda rambu pada perumahan
jalan Air Bersih Medan, dengan lebar jalan f. Tidak adanya Drainase Berupa Parit-
utama 5 m, Kondisi jalan utama 5 m , Parit kecil
Penataan drainase yang kurang memadai. g. Kurangnya fasilitas pendukung lainnya
Terlihat Permasalahan Yang h. Fasilitas pos tidak digunakan dan
Timbul pada akses pintu masuk dan difungsikan
keluar pada perumahan sempurna palace, i. Tidak Memiliki Taman bermain untuk
terdapat pamplet atau penanda suatu anak, sarana rekreasi keluarga dengan
perumahan yang berada di dinding dan konstruksi yang aman dari kecelakaan;
ditempelkan pada dinding rumah pribadi j. Tidak memiliki pagar pengaman,
warga. Akses pintu masuk dan keluar pada Berdasarkan analisis di perumahan
perumahan sempurna palace dan terdapat sempurna palace permasalahan –
fasilitas pos satpam pada perumahan permaslahan yang timbul tidak dipikirkan
aspek-aspek atau persyaratan
42
Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1) Oktober 2019: 27-46
43
Aulia Muflih Nasution, Permasalahan dan Permukiman di Kota Medan
44
Journal of Architecture and Urbanism Research, 3 (1) Oktober 2019: 27-46
45
Aulia Muflih Nasution, Permasalahan dan Permukiman di Kota Medan
sejarah perencanaan perkotaan. Bandung. Untermand, Richard, and Small Robert, 1985, Site
n.d. hlm 22. Planning for Clauster Housing, London:
Thamrin, Husni, 2012 “Pesatnya Pertumbuhan Perseus;
Perumahan Dan Permukiman Menimbulkan UU NO. 1 TAHUN 2011/ Tentang Perumahan Dan
Dampak Bagi Prasarana Dan Pengelompokan Permukiman
Hunian” Bahan Kuliah Jurusan Planologi, UU No. 4 Tahun 1992/ Tentang Perumahan Dan
Medan: Institut Teknologi Medan. Permukiman
46