Anda di halaman 1dari 9

1/10/2021 Transportasi dan Adaptasi Kebiasaan Baru – Kompas.

id

Masukkan kata kunci pencarian...

OPINI › ARTIKEL OPINI › TRANSPORTASI DAN ADAPTASI KEBIASAAN BARU

KEBIJAKAN TRANSPORTASI

Transportasi dan Adaptasi Kebiasaan Baru


Betapapun beratnya, tantangan itu harus kita hadapi bersama sesuai prinsip ”berat sama
dipikul dan ringan sama dijinjing” dalam tradisi kegotongroyongan kita. Hal ini
membutuhkan dukungan dari para seluruh stakeholder.

Oleh BUDI KARYA SUMADI


6 Juni 2020 · 6 menit baca

KOMPAS/PRIYOMBODO

Penumpang kereta komuter seluruhnya mengenakan masker saat tiba di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu
(15/4/2020). Jakarta masih diserbu para pekerja yang tidak bisa bekerja dari rumah pada masa pelaksanaan pembatasan

https://kompas.id/baca/opini/2020/06/06/transportasi-dan-adaptasi-kebiasaan-baru/ 1/15
1/10/2021 Transportasi dan Adaptasi Kebiasaan Baru – Kompas.id

sosial berskala besar (PSBB) untuk wilayah DKI Jakarta.


Masukkan kata kunci pencarian...

Menindaklanjuti instruksi Presiden Jokowi terkait new normal (normal baru), pemerintah terus
mengkaji tahapan, pola, dan waktu yang tepat untuk menerapkan normal baru sesuai dengan

data dan fakta di lapangan.


Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan sejumlah universitas, yakni UGM, UI, ITB, dan

ITS, telah melaksanakan sejumlah kajian dan menghasilkan policy paper dari berbagai sudut
pandang sebagai bahan-bahan penyusunan kebijakan.

Pandemi Covid-19 merupakan satu ujian amat berat yang harus dihadapi bangsa kita. Upaya
mitigasi bencana Covid-19 yang dilakukan sering harus berbenturan arah dengan upaya

peningkatan kualitas kehidupan (aktivitas sosial ekonomi) dan penghidupan (mata pencarian)
masyarakat. Pembatasan sosial dan pergerakan penumpang melumpuhkan aktivitas sosial

ekonomi, juga membuat sektor transportasi secara umum mati suri.

Di subsektor transportasi udara, sejak awal tahun ini jumlah penumpang dan frekuensi
penerbangan (flight) internasional dan domestik terus menurun, bahkan sedemikian drastis.
Pada bulan Maret, April, dan Mei, bisnis/industri penerbangan semakin mendekati titik nadir

atau ”titik ambyar”-nya (shut down point). Untuk April saja, menurut BPS, jumlah penumpang
turun sangat tajam, yakni 81,7 persen, dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau turun 85
persen dibandingkan dengan April 2019.

Bandara-bandara tampak sepi dan maskapai penerbangan semakin banyak mengandangkan

pesawatnya. Demikian pula subsektor perkeretaapian, SDP, pelayaran penumpang kapal laut,
dan bus AKAP/AKDP, bahkan angkutan umum dan ojol, semua mengalami turbulensi
(guncangan) berat. Meski demikian, di tengah pandemi, sektor transportasi masih harus tetap
beroperasi secara minimal untuk misi-misi kemanusiaan dan mempertahankan rantai pasok

logistik.

Secara prinsip, selama vaksin belum tersedia, kendati penyebaran Covid-19 relatif terkendali,
keadaan tak akan kembali biasa seperti prapandemi. Sejumlah pakar bahkan menyebut pandemi
Covid-19 akan menjadi endemi sebagaimana HIV dan ebola. Satu-satunya senjata paling ampuh

https://kompas.id/baca/opini/2020/06/06/transportasi-dan-adaptasi-kebiasaan-baru/ 2/15
1/10/2021 Transportasi dan Adaptasi Kebiasaan Baru – Kompas.id

untuk melawan
Masukkan Covid-19
kata kunci adalah membatasi kontak antarmanusia sebisa mungkin dan
pencarian...

berperilaku higienis sebaik mungkin.

Implikasinya, kitalah yang harus beradaptasi dengan keadaan. Perilaku bertransportasi akan
berubah dari old normal menjadi new normal. Para pengguna dan penyelenggara/operator

transportasi perlu beradaptasi dengan kenormalan/kelaziman/kebiasaan baru dalam bentuk


prosedur atau protokol baru berbasis kesehatan dan kebersihan (higiene) serta spacing atau
physical distancing.

https://kompas.id/baca/opini/2020/06/06/transportasi-dan-adaptasi-kebiasaan-baru/ 3/15
1/10/2021 Transportasi dan Adaptasi Kebiasaan Baru – Kompas.id

Masukkan kata kunci pencarian...

https://kompas.id/baca/opini/2020/06/06/transportasi-dan-adaptasi-kebiasaan-baru/ 4/15
1/10/2021 Transportasi dan Adaptasi Kebiasaan Baru – Kompas.id

Masukkan kata kunci pencarian...

Sektor transportasi mengalami pergeseran paradigma dari lama ke baru. Selama ini salah satu

fungsi utama transportasi di masyarakat adalah mempertemukan warga secara tatap muka atau
jadi fasilitator interaksi sosial. Kini fungsi itu terhenti sebagai akibat restriksi-restriksi di

seluruh dunia. Secara bersamaan sektor transportasi dituntut terus berfungsi dalam mendukung

pergerakan orang dan barang. Rantai pasok harus terus bergerak untuk menekan dampak
ekonomi.

Secara umum, normal baru memiliki setidaknya dua keuntungan. Pertama, protokol kesehatan

akan menjaga Indonesia dari ancaman pandemi (berkelanjutan). Kedua, mendukung


keberlangsungan negara dari berbagai sisi dan mencegah berbagai masalah baru, seperti krisis

fiskal, ketahanan pangan, dan gangguan sistem pendidikan.

Tantangan normal baru

Menyongsong penerapan normal baru di sektor transportasi, ada beberapa tantangan yang akan

dihadapi. Pertama, penerapan protokol kesehatan dan physical distancing menjadi tantangan

https://kompas.id/baca/opini/2020/06/06/transportasi-dan-adaptasi-kebiasaan-baru/ 5/15
1/10/2021 Transportasi dan Adaptasi Kebiasaan Baru – Kompas.id

baik bagikata
Masukkan regulator/fasilitator,
kunci pencarian... operator prasarana/sarana, maupun pengguna transportasi,

terutama transportasi publik.

Regulator perlu menyiapkan pedoman sekomprehensif mungkin dalam penerapan protokol


kesehatan untuk diturunkan menjadi SOP oleh para operator. Pada subsektor transportasi

udara, operator bandara harus meningkatkan sarana, seperti helm pintar, hand sanitizer

otomatis, robot ultraviolet, penyemprot disinfektan, memasang tunnel ultraviolet ber-conveyor


belt untuk mendisinfeksi koper para penumpang, dan lainnya.

Operator bandara perlu menyiapkan tiang-tiang stainless berpita untuk mengatur antrean

berjarak 1,5 meter antar-penumpang dan mengatur pengisian tempat duduk di ruang tunggu
agar berjarak 1,5 meter antar-penumpang. Sejumlah langkah prosedural akan jadi ritual baru

bagi penumpang, antre chek in berjarak, pemindaian panas tubuh, memakai masker, cuci
tangan sesering mungkin, dan tak menyentuh wajah.

Penumpang yang akan masuk ke wilayah DKI harus berbekal surat izin keluar masuk (SIKM)

yang dapat diperoleh secara daring. Calon penumpang pesawat diharapkan datang ke bandara
jauh lebih awal (3-4 jam sebelum keberangkatan pesawat).

Pada subsektor transportasi laut dan SDP, operator pelabuhan ataupun kapal

penyeberangan/pelayaran harus menerapkan protokol kesehatan dan physical distancing,


termasuk penambahan peralatan perlindungan kesehatan pekerja pelabuhan dan awak kapal,
serta dekontaminasi bangunan pelabuhan dan kapal. Demikian pula pada subsektor

perkeretaapian, bus (kota, AKAP, AKDP).

https://kompas.id/baca/opini/2020/06/06/transportasi-dan-adaptasi-kebiasaan-baru/ 6/15
1/10/2021 Transportasi dan Adaptasi Kebiasaan Baru – Kompas.id

Masukkan kata kunci pencarian...

KOMPAS/AGUS SUSANTO

Petugas gabungan menunggu calon penumpang yang harus memenuhi surat-surat yang diperlukan sebelum naik bus
antarkota antarprovinsi (AKAP) di Terminal Bus Terpadu Sentra Timur, Pulo Gebang, Jakarta Timur, Jumat (29/5/2020).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadikan surat izin keluar masuk sebagai instrumen menyeleksi perantau yang kembali
ke ibu kota demi mencegah lonjakan penularan Covid-19 seusai libur Idul Fitri 2020.

Stasiun kereta/MRT/LRT, terminal/pul/halte bus, perlu menyiapkan sarana/prasarana untuk


penerapan protokol kesehatan, disinfeksi, dan physical distancing. Implikasinya, biaya
modal/operasional meningkat.

Kedua, penerapan physical distancing dengan pengisian tempat duduk hanya 50 persen

kapasitas jadi tantangan berat operator sarana transportasi. Dari sisi permintaan, kebijakan
restriksi membatasi jumlah penumpang, sedangkan dari sisi suplai, penerapan physical
distancing membatasi jumlah kursi yang tersedia bagi penumpang. Tanpa penyesuaian tarif, ini
berpengaruh besar pada ketahanan/keberlanjutan finansial operator transportasi dan

pengembalian biaya investasi.

Di sisi lain, penyesuaian tarif berdampak terhadap daya jangkau masyarakat/penumpang.


Tantangan lebih berat lagi akan dihadapi oleh operator transportasi/penyedia jasa transportasi
berskala kecil dan mikro (feeder, speedboat, angkutan kota, dan ojol).

Ketiga, digitalisasi menjadi strategi untuk meminimalkan kontak fisik antarmanusia sekaligus
tantangan dalam pengelolaan prasarana/sarana transportasi. Pada subsektor transportasi

udara, upaya digitalisasi diwujudkan dengan meningkatkan penggunaan e-ticketing,


pemeriksaan tanpa kontak, e-luggage tag, e-boarding pass, otomatisasi disinfeksi di bandara,
dan lainnya.

https://kompas.id/baca/opini/2020/06/06/transportasi-dan-adaptasi-kebiasaan-baru/ 7/15
1/10/2021 Transportasi dan Adaptasi Kebiasaan Baru – Kompas.id

Pada subsektor
Masukkan transportasi
kata kunci pencarian... laut, pelabuhan tetap beroperasi untuk menjaga rantai pasok

dengan meningkatkan digitalisasi (dokumentasi digital) dan otomatisasi dalam proses


transportasi logistik yang meliputi pergudangan, lapangan penumpukan, dan stevedoring
(membongkar muatan dari kapal ke dermaga atau dari truk ke kapal). Demikian pula digitalisasi

di subsektor perkeretaapian dan bus (kota, AKAP, AKDP) sertaSDP dapat meminimalkan
kontak antarmanusia sekaligus meningkatkan kinerja operasional. Implikasinya, biaya modal
dan operasional juga meningkat.

Antar-pemangku kepentingan

Pengendalian Covid-19 dan implementasi normal baru di sektor transportasi menghadirkan


tantangan-tantangan berat. Namun, tanpa fase ini, kita tak bisa melangkah maju, hanya berjalan
di tempat atau bahkan mundur. Tanpa sektor transportasi, mesin pertumbuhan ekonomi tak

akan berputar.

KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Soekarno-Hatta memeriksa dokumen calon penumpang penerbangan
domestik di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (14/5/2020). Calon penumpang
dihimbau untuk tiba di bandara antara 3-4 jam sebelum keberangkatan.

https://kompas.id/baca/opini/2020/06/06/transportasi-dan-adaptasi-kebiasaan-baru/ 8/15
1/10/2021 Transportasi dan Adaptasi Kebiasaan Baru – Kompas.id

Betapapun beratnya,
Masukkan kata tantangan itu harus kita hadapi bersama sesuai prinsip ”berat sama dipikul
kunci pencarian...

dan ringan sama dijinjing” dalam tradisi kegotongroyongan kita. Hal ini membutuhkan

kolaborasi dan saling dukung dari para pemangku kepentingan, baik pemerintah, masyarakat,
dunia usaha dan dunia industri, perguruan tinggi, maupun organisasi masyarakat madani.

Perguruan tinggi sangat diharapkan meningkatkan perannya, terutama melalui kegiatan


penelitian dan pengembangan, dalam rangka mitigasi dampak Covid-19 dan penerapan normal
baru.

Kita perlu membangun sistem transportasi berbudaya higienis (transportasi humanitarian) dan
meminimalkan kontak fisik, lebih terdigitalisasi, dan lebih terdesain secara adaptif meski tarif

transportasi publik cenderung lebih mahal atau perlu subsidi lebih besar dari pemerintah.
Namun, kita optimistis, normal baru, termasuk di transportasi, akan memberikan hikmah
dalam merestrukturisasi ekonomi nasional.

(Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan RI)

Editor:YOHANES KRISNAWAN

Bagikan

analisis ahli fenomena Kementerian Perhubungan normal baru pandemi covid-19 physical distancing

sektor transportasi

TULIS KOMENTAR

Komentar Anda..

Kirim

ARTIKEL TERKAIT

Sulitnya Memulai Kebiasaan Baru


10 September 2019

https://kompas.id/baca/opini/2020/06/06/transportasi-dan-adaptasi-kebiasaan-baru/ 9/15

Anda mungkin juga menyukai