Anda di halaman 1dari 43

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Posisi geografis Universitas Hasanuddin terletak di tengah kota

Makassar dan berada di kecamatan Tamalanrea. Kecamatan Tamalanrea

merupakan kawasan pendidikan dimana terdapat kurang lebih 15 Lembaga

Perguruan Tinggi Negeri dan swasta di dalamnya, salah satu diantarnya

adalah Universitas Hasanuddin (UNHAS) yang terletak di kelurahan

Tamalanrea Indah (www.makassarkota.go.id). Di sekitar UNHAS terdapat

beberapa perumahan, rumah sakit, kantor, toko, rumah makan, sekolah,

dan masih banyak fasilitas publik lainnya. Maka dari itu, karena memiliki

letak geografis yang stategis serta berada di kawasan pendidikan di kota

Makassar, jalur menuju ke UNHAS dan jalur kembali dari UNHAS terbilang

ramai dan tidak terlalu lancar. Terlebih pada saat hari produktif yaitu senin

sampai dengan jum’at dimana jalanan diramaikan oleh berbagai macam

transportasi darat yang digunakan pekerja, pelajar, dan mahasiswa yang

hendak berangkat ke tempat kerja, ke sekolah, ke kampus, dan pulang

kembali ke rumah mereka, hal tersebut mengakibatkan seringnya terjadi

kemaceta di sekitar UNHAS.

Kemacetan tersebut menjadi penghambat mahasiswa dalam

melakukan aktivitasnya sehari-hari. Mahasiswa seringkali terlambat

mengikuti perkuliahan di akibatkan terjebak macet di jalan. Hampir

1
2

sebagian besar aktivitas mahasiswa didukung oleh transportasi yang

memadai.

mobil
tidak ada 14%
kendaraan
38%
motor
48%

Gambar 1.1 Diagram jenis kepemilikan kendaraan mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Sumber : (Susilawati, 2016:9)

Dari bagan (Susilawati,2016) di atas menunjukkan mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (FEB-UH) yang memiliki

kendaraan motor adalah 48% atau 292 orang, yang tidak memiliki

kendaraan cukup banyak yaitu 38% atau 226 orang, dan yang memiliki

kendaraan mobil hanya 14% atau 83 orang. Mahasiwa yang tidak memiliki

kendaraan pribadi sebanyak 38% memanfaatkan alat transportasi umum

yang ada di kota Makassar seperti pete’ - pete’, ojek, becak, bentor, taksi,

BRT. Tetapi, sayangnya transportasi umum ini tidak menjadi solusi yang

efektif digunakan ketika sedang dikejar waktu dan terjebak macet, karena

membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukannya dan

beberapa transportasi umum yang cepat memasang tarif yang tinggi bagi

mahasiswa.

2
2

Sekarang ini, perusahaan - perusahaan dibidang jasa transportasi

sedang bersaing meningkatkan pelayanannya untuk menarik konsumen.

Seiring perkembangan zaman, teknologi juga ikut berkembang.

Pekembangan tersebut ditandai dengan masuknya perusahaan -

perusahaan transportasi berbasis pemesanan Online di Indonesia.

Perusahaan - perusahaan ini memanfaatkan teknologi yang semakin di

rasakan manfaatnya saat ini yaitu Internet. Asosiasi Penyelenggara Jasa

Internet Indonesia (APJII) membuat survey yang di terbitkan pada bulan

November 2016 dimana jumlah pengguna Internet di Indonesia adalah

132,7 juta orang dari total populasi penduduk Indonesia sebanyak 256,2

juta orang. Sebanyak 89,7% pengguna Internet di Indonesia didominasi

oleh Mahasiswa. Salah satu Jenis konten internet yang paling sering di

akses masyarakat adalah layanan publik, diakses sebanyak 91,6% atau

121,5 juta penduduk Indonesia.

Pertumbuhan pengguna Internet didukung dengan pertumbuhan

pengguna perangkat mobile, khususnya smartphone. APJII mencatat, di

tahun kemarin sebanyak 47,6% penduduk Indonesia menggunakan mobile

sebagai perangkat untuk mengakses Internet. Perkembangan ini dilihat

sebagai peluang besar bagi pengusaha dibidang jasa transportasi. Mereka

memanfaatkan teknologi Internet untuk menunjang bisnisnya. Salah satu

jasa transportasi yang sedang berkembang dan memanfaatkan teknologi

Internet adalah jasa transportasi online GO-JEK. Jasa transportasi ini

sangat banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia khususnya

Mahasiswa, tidak terkecuali dengan mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Hasanuddin.

3
2

Pada awal tahun 2015 GO-JEK meluncurkan aplikasi dimana

semua pelanggan bisa men-download aplikasi ini di smarthphone yang

mereka miliki. Pemesanan jasa transportasi dan transaksi semuanya di

lakukan secara Online melalu aplikasi bernama GO-JEK . Hanya dengan

mengklik layar smarthphone yang anda genggam dan menghubungkan

smarthphone kejaringan Internet, anda bisa memesan dan menemukan

driver ojek dengan mudah dan sangat cepat. Setelah aplikasi menemukan

driver yang berada di sekitar lokasi anda, driver tersebut akan menjemput

anda dan mengantar sampai ke lokasi tujuan layanan ini bernama GO-

RIDE di dalam aplikasi. Sistem pembayaran jasa transportasi ini juga

sangat mudah pelanggan bisa membayar dengan uang tunai, GO-Pay,

GO- Points, dan GO-Pulsa. Jasa transportasi GO-JEK ini memilik berbagai

macam layanan di dalam aplikasinya yang dapat digunakan di kota

Makassar diantaranya adalah :

No Nama layanan Keterangan

1 GO-RIDE Layanan ojek online

2 GO-CAR Layanan transportasi untuk lebih dari satu

penumpang menggunakan mobil

3 GO-BLUEBIRD Pengguna jasa dapat memesan taksi Blue Bird

tanpa harus memesan secara konvensional

4 GO-FOOD Layanan pesan-antar makanan online

5 GO-SEND Layanan kurir instan untuk pengiriman barang

6 GO-PULSA Layanan isi pulsa dan paket data online

7 GO-SHOP Layanan belanja yang memudahkan anda untuk

membeli barang apa pun yang anda inginkan dari

4
2

toko mana pun

8 GO-MART Belanja instan untuk kebutuhan sehari - hari

diantarkan langsung ke tempat anda

10 GO-BOX layanan pemesanan mobil pickup untuk pindah

rumah

Tabel 1.1 Macam – macam layanan yang di sediakan perusahaan GO-JEK.

Sumber : www.go-jek.com

Melihat layanan yang disediakan GO-JEK, jelas sekali perusahaan

ini berusaha menjadi solusi bagi para konsumen yang memiliki aktivitas

padat setiap harinya dan dikejar waktu seperti mahasiswa karena layanan

ini tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pemesanan, pengantaran,

dan pembayaran. Kemudahan pemesanan jasa transportasi ini menjadi

keunggulan GO-JEK dibandingkan dengan ojek di pangkalan. Sehingga

sekarang ini banyak konsumen yang beralih menggunakan jasa

transportasi GO-JEK, terkhususnya mahasiswa yang memiliki jadwal kuliah

dan kegiatan organisasi yang padat layanan transportasi GO-JEK menjadi

solusi yang tepat untuk mahasiswa menghadapi macetnya jalanan di

ibukota menuju kampus. Ada beberapa faktor seperti faktor motivasi,

presepsi, dan sikap yang mempengaruhi konsumen dalam pengambilan

keputusan penggunaan jasa.

Semakin besarnya minat konsumen menggunakan jasa transportasi

dengan berbasis pemesanan Online, maka diperlukan penelitian agar

pelaku bisnis dapat terus berinovasi dan meningkatkan kualitas

pelayanannya agar bisa memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.

5
2

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai

“Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Penggunaan Jasa

Transportasi GO-JEK (Studi Pada Mahasiswa Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin) “.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah motivasi, presepsi, dan sikap berpengaruh signifikan

terhadap Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin dalam pengambilan keputusan

penggunaan jasa transportasi GO-JEK ?

2. Faktor apakah yang paling dominan mempengaruhi Mahasiswa

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin

dalam pengambilan keputusan penggunaan jasa transportasi GO-

JEK ?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis (motivasi, presepsi, dan sikap)

yang mempengaruhi Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Hasanuddin dalam

pengambilan keputusan penggunaan jasa transportasi GO-JEK.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor yang dominan

mempengaruhi Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Hasanuddin dalam

pengambilan keputusan penggunaan jasa transportasi GO-JEK.

6
2

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk

menambah pengetahun tentang ilmu pemasaran jasa, pengetahuan

tentang keputusan pembelian konsumen terhadap usaha dibidang jasa

transportasi, dan menambah pengetahuan tentang faktor – faktor yang

mempengaruhi keputusan penggunaan jasa GO-JEK. Penilitian ini dapat

menjadi penemuan baru atau merupakan pengembangan penelitian

terdahulu yang sudah ada. Selain itu, penelitian ini memberi kontribusi

sebagai bahan referensi peneliti yang meneliti penelitian sejenis.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada

perusahaan – perusahaan jasa transportasi mengenai faktor – faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian jasa

transportasi. Sehingga perusahaan bisa mengembangkan usaha dengan

meningkatkan kualitas layanan atau berinovasi menyediakan layanan yang

dibutuhkan konsumen.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada bidang pemasaran jasa mengenai

faktor – faktor yang memengaruhi proses pengambilan keputusan

konsumen dalam memilih GO-JEK sebagai jasa transportasi yang

digunakan. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah

mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin yang

menggunakan jasa transportasi GO-JEK.

7
2

1.6 Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang

lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan teori meliputi landasan teori, kerangka pikir, dan

hipotesis penelitian.

Bab III : Metodologi penelitian terdiri dari rancanangan penelitian,

lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, jenis dan

sumber data, metode pengumpulan data, definisi

operasional, instrument penelitian dan analisis data.

8
2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pemasaran Jasa

Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi menuntut kinerja

yang sempurna dari setiap proses yang dijalankan oleh perusahaan.

Pemasaran tidak lagi dipandang sebagai bagian yang terpisah dari

organisasi yang hanya berperan sebagai proses penjualan produk.

Perkembangan konsep pemasaran sendiri tidak terlepas dari fungsi-fungsi

organisasi yang lain dan pada akhirnya mempunyai tujuan untuk

memuaskan pelanggan. Pemasaran yang tidak efektif (ineffective

marketing) dapat membahayakan bisnis karena dapat berakibat pada

konsumen yang tidak puas. Pemasaran yang efektif (effective marketing)

justru berakibat sebaliknya yaitu menciptakan nilai atau utilitas.

Menciptakan nilai dan kepuasan pelanggan adalah inti pemikiran

pemasaran modern. Tujuan kegiatan pemasaran adalah menarik

pelanggan baru dengan menjanjikan nilai yang tepat dan mempertahankan

pelanggan saat ini dengan memenuhi harapannya sehingga dapat

menciptakan tingkat kepuasan.

Menurut Lupiyoadi (2006:5), pemasaran jasa adalah setiap tindakan

yang ditawarkan oleh salah satu pihak kepada pihak lain yang secara

prinsip intangible dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan

apapun. Sedangkan menurut Umar (2003:76), pemasaran jasa adalah

9
2

pemasaran yang bersifat intangible dan immaterial dan dilakukan pada

saat konsumen berhadapan dengan produsen.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran jasa

adalah suatu tindakan yang ditawarkan pihak produsen kepada konsumen,

dalam arti jasa yang diberikan tidak dapat dilihat, dirasa, didengar atau

diraba sebelum dikonsumsi.

Bauran pemasaran jasa merupakan pengembangan bauran

pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) produk hanya mencakup

4P yaitu Product, Price, Place, dan Promotion. Sedangkan untuk jasa

keempat P tersebut masih kurang mencukupi, sehingga para ahli

pemasaran menambahkan 3 unsur, yaitu : People, Process, dan Customer

Service. Menurut Lupiyoadi (2006:70), elemen marketing mix terdiri dari

tujuh hal, antara lain; Product membahas jasa seperti apa yang ingin

ditawarkan kepada konsumen, Price membahas bagaimana strategi

penentuan harga, Place membahas bagaimana sistem penghantaran/

penyampaian yang akan diterapkan, Promotion membahas bagaimana

promosi yang harus dilakukan, People membahas tipe kualitas dan

kuantitas orang yang akan terlibat dalam pemberian jasa, Process

bagaimana proses dalam operasi jasa, dan Customer Service membahas

pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen.

2.1.2 Pengertian Jasa

Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata

“jasa” atau “service” itu sendiri mempunyai banyak arti, mulai dari

pelayanan pribadi atau personal service sampai jasa sebagai suatu produk.

Sejauh ini sudah banyak pakar pemasaran jasa yang berusaha

10
2

mendefinisikan pengertian jasa. Valerie A. Zeithaml dan Mary Jo Bitner

(1996) mendefinisikan jasa ialah semua aktivitas ekonomi yang hasilnya

bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan

dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah

misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan konsumen.

Tidak jauh berbeda dengan definisi diatas, Kotler (1994)

mendefinisikan jasa ialah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa

berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.

Dari kedua pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

didalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak

produsen (penyedia jasa), meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu

menyadari. Jasa bukan suatu barang, melainkan suatu proses atau

aktivitas yang tidak berwujud.

2.1.3 Jasa Transportasi

Sekarang ini sangat banyak bermunculan berbagai macam usaha

yang bergerak di bidang jasa, para pelaku bisnis dalam bidang ini bersaing

menyediakan layanan jasa yang sesuai dengan apa yang diinginkan dan

dibutuhkan konsumen. Pelaku bisnis jasa menciptakan berbagai macam

inovasi dan bentuk pelayanan yang baru. Menurut Paul D. Converse yang

dikutip dalam Buchari Alma (2000:208), macam-macam jasa dapat

dikelompokkan menjadi 5 yaitu, personalized service, financial service,

public utility and transportation services, entertainment, dan hotel services.

11
2

Perusahaan public utility biasanya adalah perusahaan monopoli, di

Indonesia perusahaan public utility kebanyakan dipegang oleh pemerintah,

misalnya perusahaan listrik, perusahaan air minum, dan perusahaan

penyedia bahan bakar. Sedangkan dalam perusahaan transportation

services sekarang ini megalami banyak kemajuan. Contoh perusahaan

transportation services adalah perusahaan angkutan umum, perusahaan

kereta api, perusahaan kendaraan umum, perusahaan pesawat udara dan

perusahaan kapal laut. Sekarang ini di Indonesia banyak bermunculan

perusahaan kendaraan umum online yang memanfaatkan perkembangan

teknologi untuk memasarkan dan mengoperasikan jasanya seperti GO-

JEK, UBER, GRAB, dan lain sebagainya. Perusahaan transportation

services tersebut menyediakan berbagai layanan jasa transportasi yang

dipesan secara online melalui aplikasi yang diunduh di dalam

smarthphone.

2.1.4 Perilaku Konsumen

Setiadi (2003:3) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah

tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan

menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses yang mendahului dan

menyusuli tindakan ini. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:6) perilaku

konsumen adalah cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan

sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna membeli

barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi.

Menurut Kotler dan Keller (2009:166) mendefinisikan perilku

konsumen sebagai studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan

organisasi memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa,

ide atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan

12
2

konsumen. Swasta dan Handoko (2002:10) mengemukakan bahwa

perilaku konsumen sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang

dan jasa-jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada

persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.

Dari definisi yang telah dipaparkan oleh beberapa para ahli diatas

dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan

yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang secara

langsung terlibat atau berhubungan dengan proses pengambilan

keputusan dalam mendapatkan dan menggunakan barang atau jasa

ekonomis yang dapat dipengaruhi oleh pengaruh internal dan eksternal.

2.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

(Amirullah,2002) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pilihan

konsumen diantaranya faktor konsumen individu, faktor pengaruh

lingkungan dan faktor strategi pemasaran.

1. Faktor individu konsumen adalah pilihan untuk membeli suatu

produk dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada

pada diri konsumen. Kebutuhan, persepsi terhadap karakteristik

merek, sikap, kondisi demografis, gaya hidup dan karakteristik

kepribadian individu akan mempengaruhi pilihan individu terhadap

berbagai alternatif merek yang tersedia.

2. Faktor lingkungan adalah faktor eksternal yang berasal dari

lingkungan konsumen yang mempengaruhi perilaku konsumen,

yang terdiri dari budaya dan kelas sosial, pengaruh sub-budaya,

pengaruh lintas budaya, kelompok referensi, komunikasi dalam

13
2

kelompok baik itu komunikasi dari mulut ke mulut maupun opini

pemimpin, pengaruh keluarga, dan pengaruh situasi.

3. Faktor bauran pemasaran adalah faktor yang berhubungan dengan

pemasaran mengenai produk, promosi, dan distribusi. Dalam teori

ini yang dibahas adalah mengenai segmentasi pasar dan

memposisikan produk, komunikasi pemasaran, pilihan toko dan

perilaku dalam berbelanja, serta harga dan penjualan

perseorangan.

2.1.6 Keputusan Pembelian / Keputusan Penggunaan Jasa

Ketika konsumen melakukan pembelian, mereka akan melewati

suatu proses sebelum benar-benar mengambil keputusan untuk melakukan

pembelian. Proses pengambilan keputusan pembelian ini terjadi dengan

sangat cepat dan tanpa kita sadari, terutama dalam pembelian produk yang

bersifat kompleks dan untuk mengurangi ketidak cocokan maka proses

keputusan pembelian akan sangat terasa.

Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004:547) adalah

pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya

bahwa seseorang dapat membuat keputusan pembelian produk atau jasa

jika tersedia beberapa alternatif pilihan. Sofyan Assuari (2004:141)

mendefinisikan keputusan pembelian produk/jasa adalah suatu proses

pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa

yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan ini

diperoleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya.

14
2

2.1.7 Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Setiadi dalam Nasrullah (2004:27) ada lima tahapan yang

dilalui konsumen dalam proses penetapan keputusan untuk membeli atau

menggunakan suatu jasa/produk. Kelima tahapan tersebut dapat dilihat

dari gambar berikut :

pengenalan masalah

pencarian informasi

evaluasi alternatif

keputusan pembelian

perilaku pasca pembelian

Gambar 2.1 Tahapan Pengambilan Keputusan

Sumber : Nasrullah (2004:27)

Tahap pertama yaitu pengenalan produk, adalah proses dimulainya

saat memilih barang atau jasa dengan menyadari adanya banyak pilihan

dalam memperoleh kebutuhan yang diinginkan. Tahap kedua yaitu,

pencarian informasi adalah kegiatan mencari sebanyak mungkin informasi

yang dibutuhkan sehubung dengan kebutuhan yang diinginkan. Tahap

ketiga yaitu evaluasi alternatif adalah konsumen mencari manfaat tertentu

dari produk/jasa tersebut. Tahap keempat yaitu pemilihan keputusan

pembelian produk/jasa yang akan dibeli konsumen sesuai dengan

kebutuhannya. Tahap kelima yaitu perilaku setelah pembelian yaitu dimana

15
2

konsumen akan mengalami dua kemungkinan yaitu, merasakan kepuasan

atau ketidakpuasan terhadap keputusannya.

2.1.8 Teori Motivasi, Presepsi, Dan Sikap Yang Mempengaruhi

Keputusan Konsumen.

Sumarwan (2002) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah

semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong

tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,

menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan kegiatan

mengevaluasi.

Bahkan ketika dua orang konsumen memiliki keterlibatan yang

sama terhadap produk, mereka sering membeli merek yang berbeda

karena alasan yang berbeda. Informasi yang mereka kumpulkan, cara

mereka memproses dan menjabarkannya, serta evaluasi mereka terhadap

merek-merek alternativ semuanya dipengaruhi oleh karakteristik psikologis

dan pribadi. Sebagian dari variabel-variabel psikologis atau pikiran, yang

penting yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan mencakup:

motivasi, persepsi konsumen, dan sikap.

2.1.8.1 Teori dan Proses Motivasi

Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) menyatakan bahwa motivasi

sebagai keadaan tertekan karena dorongan kebutuhan yang membuat

individu melakukan perilaku yang menurut anggapannya akan memuaskan

kebutuhan dan dengan demikian akan mengurangi ketegangan. Apakah

kepuasan akan benar – benar tercapai tergantung pada tindakan yang

dilakukan. Individu secara sadar bahkan tanpa sadar berjuang untuk

mengurangi ketegangan ini melalui perilaku yang mereka harapkan akan

16
2

memenuhi kebutuhan mereka dan dengan demikian akan membebaskan

mereka dari tekanan yang mereka rasakan. Tujuan tertentu yang mereka

pilih dan pola tindakan yang merek lakukan untuk mencapai tujuan tersebut

merupakan hasil dari pemikiran dan proses belajar individu.

Menurut Mowen dan Minor (2002) menyatakan bahwa motivasi

adalah keadaan yang diaktivasi atau digerakan dimana seseorang

mengarahkan perilaku berdasarkan tujuan. Hal ini termasuk dorongang,

keinginan, harapan, atau hasrat. Motivasi dimulai dengan timbulnya

rangsangan yang memacu pengenalan kebutuhan. Rangsangan ini bisa

berasal dari dalam diri konsumen (rangsangan internal) yang dapat

menimbulkan pengenalan kebutuhan. Rangsangan juga dapat berasal dari

luar konsumen (rangsangan eksternal) seperti komentar teman. Jika

rangsangan menimbulkan perbedaan antara keadaan yang diinginkan

seseorang dengan keadaan sebenarnya orang tersebut, maka akan timbul

kebutuhan.

Bagaimana motivasi terbentuk bisa dilihat pada gambar berikut ini:

Belajar
Kebutuhan, Pemenuhan
keinginan, yang Kebutuhan/tuju
belum terpenuhi Ketengangan Dorongan perilaku
an

Proses
Kesadaran

Pengurangan Ketegangan

Gambar 2.2. Model Proses Motivasi

Sumber : Schiffman dan Kanuk (2007)

17
2

Tujuan khusus yang ingin dicapai konsumen dan rangkaian

tindakan yang mereka ambil untuk mencapai semua tujuan dipilih atas

dasar proses berfikir (kesadaran) dan proses belajar sebelumnya. Menurut

Setiadi (2003) menyatakan bahwa: motivasi konsumen bertujuan untuk

meningkatkan kepuasan, mempertahankan loyalitas, efisiensi, efektivitas,

dan mencipta suatu hubungan yang harmonis antara produsen dengan

konsumen.

Schiffman dan Kanuk (2007) menyatakan bahwa motivasi yang

dimiliki kinsmen terbagi dua kelompok yaitu motivasi berdasarkan rasional

dan motivasi berdasarkan emosional. Motivasi yang berdasarkan rasional

akan menentukan pilihan terhadap suatu produk didasarkan pada kriteria

yang betul – betul objektif seperti ukuran, berat, atau harga secara matang

serta dipertimbangkan terlebih dahulu menurut pikiran yang sehat, patut,

dan layak untuk membeli produk tersebut. Kecenderungan yang akan

dirasakan oleh konsumen terhadap produk tersebut sangat puas.

Sedangkan untuk motivasi yang berdasarkan emosional pemilihan produk

menurut criteria pribasi yang dipengaruhi oleh perasaan subyektif seperti

kebanggan, ketakutan, kasih saying dan status. Kecenderungan yang

terlihat ialah konsumen tidak merasa puas.

2.1.8.2 Persepsi

Boyd, et al (2000) menyatakan bahwa persepsi adalah proses

dengan apa seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasi informasi.

Berdasarkan pendapat tersebut persepsi dapat diartikan sebagai cara kita

memandang dunia di sekitar kita, serta bagaimana kita dapat mengetahui

18
2

bahwa kita membutuhkan bantuan dalam membuat suatu keputusan

pembelian.

Persepsi setiap orang berbeda – beda terhadap suatu objek. Oleh

karena itu persepsi memiliki sifat subjektif. Persepsi yang dibentuk oleh

seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan sekitarnya. Konsumen

yang ingin membeli atau menggunakan jasa biasanya menggunakan

konsumen lain sebagai petunjuk akan jasa yang dibelinya. Oleh karena itu

konsumen lain dapat memepengaruhi persepsi seseorang tentang jasa.

2.1.8.3 Pengertian dan Karakteristik Sikap

Menurut Lamb, et al (2001) menyatakan bahwa sikap memiliki 3

unsur yaitu kognitif (pengetahuan), afektif (emosi, perasaan), konatid

(tindakan). Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang suatu

objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa menggambarkan

kepercyaan konsumen terhadap berbagai atribut dan manfaat dari objek

tersebut.

Menurut Sumarwan (2002) menyatakan bahwa karakteristik sikap

terdiri dari :

1. Sikap memiliki objek: di dalam pemasaran sikap konsumen harus

terkait dengan objek, objek tersebut bisa terkait dengan produk,

merek, iklan, harga, kemasan, media, dan sebagainya.

2. Konsistensi sikap: sikap adalah gambaran perasaan dari seorang

konsumen dan perasaan tersebut direfleksikan oleh perilakunya.

Karena itu sikap memiliki konsistensi dengan perilaku.

3. Sikap positif, negative, dan netral: ini disebut karakteristik valance

dari sikap

19
2

4. Intensitas sikap: sikap konsumen terhadap suatu produk/jasa akan

sangat bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukai bahkan

ada yang sangat tidak menyukai. Ketika konsumen menyatakan

derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk maka ia

mengungkapkan intensitas sikapnya. Intensitas sikap disebut

sebagai karakteristik extriminity dari sikap.

5. Resistensi sikap (Resistance): resistensi adalah seberapa besar

sikap seorang konsumen bisa berubah.

6. Persitensi sikap (Persistence): Persistensi adalah karakteristik sikap

yang menggambarkan bahwa sikap berubah karena berlalunya

waktu

7. Keyakinan sikap (Confidance): keyakinan adalah kepercayaan

konsumen mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya.

8. Sikap dan situasi: sikap seseorang terhadap suatu objek seringkali

muncul dalam konteks situasi. Ini artinya situasi akan

memepengaruhi sikap konsumen terhadap suatu objek.

2.2 Penelitian Terdahulu

Devi Kartika Sari (2016) dalam penelitiannya yang berjudul: Analisis

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Penggunaan Jasa

Transportasi Go-Jek (Studi Kasus Masyarakat Yang Tinggal Di Kota

Bogor). Penelitian dilakukan dengan menggunakan lembar kuisioner yang

diisi oleh responden yang menggunakan jasa transportasi GO-JEK dan

berdomisili di Bogor. Waktu penelitian dilakukan selama satu bulan, yaitu

dari bulan April hingga Mei 2016. Metode pengambilan sampel yang

digunakan adalah metode nonprobability sampling (non acak). Penyebaran

kuisioner dilakukan dengan menggunakan teknik quota sampling. Alat

20
2

analisi penelitian ini memakai analisis deksriptif dan analisis faktor.

Pengelolaan analisis data menggunakan uji reliabilitas data dan uji validitas

data. Variabel independent (X) dari penelitian ini adalah, X1: karakteristik

dan proses pengambilan keputusan, dan X2: faktor – faktor yang

mempengaruhi keputusan yaitu: 1. Faktor social (budaya, demografi, kelas

social, kelompok acuan, keluarga), 2. Marketing activities (product, price,

place, promotion, process, physical evidence, people, productivity and

quality), 3. Faktor personal (persepsi, pengetahuan, pengalaman, motif,

pribadi, emosi). Variabel dependent (Y) dari penelitian ini adalah keputusan

penggunaan jasa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perilaku

pengambilan keputusan pembelian terbagi dalam lima tahap. Pada tahap

pengenalan masalah, motivasi konsumen menggunakan jasa transportasi

GO-JEK karena urusan sekolah atau kuliah. Pada tahap pencarian

informasi, sumber informasi mengenai GO-JEK diperoleh dari teman. Pada

tahap evaluasi alternatif, hal yang menjadi pertimbangan memilih GO-JEK

adalah harga/tarif, kemudian pilihan jenis jasa transportasi selain GO-JEK

adalah angkutan umum dan Grab. Pada tahap pembelian, cara

memperoleh keputusan menggunakan GO-JEK adalah telah direncanakan

kemudian memilih, kemudian pihak yang memengaruhi keputusan

menggunakan GO-JEK adalah diri sendiri. Pada tahap pasca pembelian,

tingkat kepuasan konsumen dalam menggunakan GO-JEK adalah puas

dan akan menyarankan orang lain untuk menggunakan jasa transportasi

GO-JEK. Faktor-faktor yang memengaruhi konsumen dalam menggunakan

jasa transportasi GO-JEK ada 11, yaitu kualitas pelayanan driver dan

grafis, perkembangan teknologi, demografis dan psikografis, perbedaan

individu, pengaruh pertemanan, fasilitas pendukung, kenyamanan, promosi

above the line, tempat dan waktu, promosi below the line dan ketersediaan

21
2

jasa. Faktor yang paling dominan adalah kualitas pelayanan driver dan

grafis.

Nora Ronia Pangaribuan, Ni Made Sofia Wijaya, dan Ni Putu Eka

Mahadewi (2016) dalam penelitiannya yang berjudul: Faktor – faktor yang

mempengaruhi keputusan wisatawan menggunakan transportasi berbasis

aplikasi PT. GOJEK Indonesia. Adapun lokasi penelitian ini di Kuta Provinsi

Bali. Variabel Independent (X) terdiri dari 6 variabel yang mempunyai 17

indikator. Variabel X tersebut antara lain; faktor psikologis indikatornya:

(persepsi, motivasi, pembelajaran), faktor situasional indikatornya: (sarana,

penggunaan produk, kondisi pembelian), faktor social indikatornya:

(keluarga, referensi, budaya), faktor harga indikatornya: (hemat,

persaingan harga, faktor kepercayaan) indikatornya: (persepsi keamanan,

kepercayaan pada internet, kepercayaan pada aplikasi), faktor

kenyamanan indikatornya: (menghemat waktu, menghemat tenaga,

berbelanja setiap waktu). Sedangkan Variabel dependent (Y) penelitian ini

adalah keputusan penggunaan jasa. Variabel X penelitian ini digunakan

untuk mengukur faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan

untuk menggunakan transportasi berbasis aplikasi GoJek. Jenis data

yang digunakan yakni data deskriptif kuantitatif. Sedangkan teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, studi kepustakaan

melalui berbagai literatur, buku, jurnal dan penelitian sebelumnya,

wawancara tidak disengaja sebelum penelitian kepada driver. Selain itu,

terdapat pula wawancara kepada responden. Teknik mengolah data

kuesioner dilakukan dengan menggunakan proses uji validitas, uji

realibilitas dan analisis faktor yang dilakukan pada program SPSS 16.0

for Windows. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis

22
2

faktor. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat 5 (lima) faktor yang

mempengaruhi keputusan wisatawan menggunakan aplikasi GoJek yaitu:

Faktor eksternal terdiri dari variable referensi, budaya, hemat,

persaingan harga, persepsi keamanan, kepercayaan pada internet, faktor

psikologis terdiri dari variabel persepsi, pembelajaran dan sarana, faktor

internal terdiri dari variabel penggunaan produk, kondisi pembelian, dan

keluarga, faktor motivasi terdiri dari motivasi, kepercayaan pada aplikasi,

dan menghemat waktu, dan faktor menghemat tenaga hanya memiliki 1

variabel saja yaitu variabel menghemat tenaga tersebut. Faktor yang

memiliki kontribusi paling besa dalam mempengaruhi keputusan keputusan

wisatawa menggunakan GoJek adalah faktor pertama yakni faktor

eksternal.

2.3 Kerangka Pikir

Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin meningkat,

menjadi peluang bagi pelaku bisnis dalam menjalankan usahanya,

termasuk pelaku bisnis pada jasa transportasi. Kemacetan yang seringkali

terjadi di daerah padat penduduk menjadi salah satu penghambat bagi

masyarakat dalam menjalani beragam aktivitas setiap harinya. Melihat

perkembangan teknologi dalam penggunaan internet serta adanya

fenomena kemacetan yang semakin marak tersebut, banyak pelaku bisnis

memanfaatkan peluang usaha dengan memanfaatkan teknologi internet

yang memudahkan proses pemesanan. Salah satunya adalah jasa

transportasi GO-JEK. Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan

konsumen dalam memilih GO-JEK sebagai sarana transportasi. Oleh

karena itu, hendaknya perusahaan GO-JEK mengetahui faktor-faktor yang

23
2

menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga dapat meningkatkan

kualitas pelayanannya.

Sumarwan (2002) menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah

semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong

tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli,

menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan kegiatan

mengevaluasi. Informasi yang konsumen kumpulkan, cara mereka

memproses dan menjabarkannya, serta evaluasi mereka terhadap merek-

merek alternativ semuanya dipengaruhi oleh karakteristik psikologis dan

pribadi. Sebagian dari variabel-variabel psikologis atau pikiran, yang

penting yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan mencakup:

motivasi, persepsi konsumen, dan sikap.

Berdasarkan uraian dan teori dari pakar yang dijelaskan di atas

maka dapat disusun kerangka pikir dalam penelitian ini. Kerangka pikir

dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Service Quality
(X1) Keputusan
Penggunaan
Jasa (Y)
Perceived Ease
Of Use (X2)

Gambar 2.3. Kerangka Pikir

24
2

2.4 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,

dan kegunaan penelitian yang telah diuraikan pada BAB I, maka hipotesis

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Diduga bahwa faktor motivasi, presepsi, dan sikap mempunyai

pengaruh signifikan terhadap keputusan penggunaan jasa

transportasi GO-JEK.

2. Diduga faktor presepsi paling berpengaruh terhadap keputusan

penggunaan jasa transportasi GO-JEK.

25
2

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian

deskriptif kuantitatif merupakan jenis penelitian tentang data yang

dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka, meskipun juga

terdapat data kualitatif sebagai pendukungnya, seperti kata-kata dan

kalimat yang tersusun di dalam angket, serta kalimat hasil konsultasi atau

wawancara antara peneliti dan informan. Jika dilihat dari sisi tujuannya,

penelitian ini termasuk jenis penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan

informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Penelitian ini

dilakukan secara sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas

sehingga desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini untuk

mengetahui pengaruh antara variabel bebas (motivasi, presepsi, dan sikap)

dengan variabel terikat (keputusan penggunaan jasa) melalui penyebaran

kuisioner terhadap mahasiswa jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Hasanuddin yang perna menggunakan jasa

transportasi GO-JEK.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar khususnya di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Sedangkan jangka waktu

penelitian diperkirakan selama 2 bulan dimulai dari bulan Desember 2017

sampai dengan Januari 2018.

26
2

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program

studi manajemen yang masih melaksanakan studi di kampus. Diperoleh

data dari akademik bahwa jumlah mahasiswa angkatan 2013 sebanyak

118 orang, jumlah mahasiswa angkatan 2014 sebesar 102 orang, jumlah

mahasiswa angkatan 2015 sebanyak 113 orang, jumlah mahasiswa

angkatan 2016 sebanyak 107, dan jumlah mahasiswa angkatan 2017

sebanya 130, jadi jumlah seluruh mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin yang masih aktif

melaksanakan studi di kampus adalah sebanyak 570 orang.

Melihat populasi yang sangat banyak, maka dari itu digunakan

sampel. Menentukan sampel menggunakan teori solvin dengan rumus :

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑒)2

570
𝑛=
1 + 570 (0,10)2

570
𝑛=
1 + 570 (0,10)2

570
𝑛=
5,71

𝑛 = 99,82

Jadi responden penelitian ini sebanyak 99,82 orang atau dibulatkan

menjadi 100 orang. Kemudian metode penarikan sampel digunakan

metode proporsional Stratified Random Sampling dengan perhitungan

dibawah ini :

27
2

118
Angkatan 2013 = 570 x 100 = 21 orang

102
Angkatan 2014 = 570 x 100 = 18 orang

113
Angkatan 2015 = 570 x 100 = 20 orang

107
Angkatan 2016 = 570 x 100 = 19 orang

130
Angkatan 2017 = x 100 = 22 orang
570

Jumlah = 100 Orang

Dari hasil perhitungan di atas, dalam penelitian penulis akan menggunakan

sampel sebanyak 100 orang mahasiswa dan jumlah ini dianggap

representatif.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Dalam melakukan penelitian selalu dihadapkan pada sumber data

tertentu yang diharapkan dapat memberikan informasi dan keterangan

yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun jenis data dan

sumber data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

3.4.1 Jenis Data

a. Data kualitatif, adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema,

dan gambar, contohnya seperti literature serta teori-teori yang

berkaitan dengan penelitian penulis.

b. Data Kuantitatif, yaitu data yang diperoleh berupa angka-angka

secara tertulis, contohnya seperti jumlah pelanggan, pendapatan

perusahaan, serta data lainnya yang menunjang pokok

pembahasan ini.

28
2

3.4.2 Sumber Data

a. Data Primer, adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya. Data primer yang ada dalam penelitian ini diperoleh

dari hasil penyebaran kuesioner kepada sejumlah responden yang

menjadi sampel dari penelitian ini. Data primer berupa data mentah

dengan skala Likert untuk mengetahui respon dari responden

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan

keputusan penggunaan jasa transportasi GO-JEK, kemudian data

tersebut diolah oleh peneliti.

b. Data Sekunder, adalah data yang diperoleh melalui media

perantara atau secara tidak langsung seperti buku, jurnal, catatan,

bukti yang telah ada, atau arsip baik dipublikasikan secara umum

maupun yang tidak dipublikasikan secara umum, serta informasi

seputar layanan dan profil perusahaan yang dapat menunjang

pokok pembahasan penelitian ini.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan

data adalah dengan menggunakan metode survei dengan melakukan

pengumpulan data melalui :

1. Kuesioner

Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan

panduan kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan

pertanyaan terbuka dan tertutup. Kuesioner dari penelitian ini

merupakan kuesioner yang menggunakan skala likert, untuk

mengklasifikasi variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian

29
2

tersebut. Skala likert ini biasa digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi sesorang atau kelompok tentang kejadian atau

gejala sosial. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang

diukur dan dijabarkan menjadi subvariabel, kemudian sub-variabel

dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya

indikator-indikator yang dapat terukur ini dapat dijadikan titik tolak

untuk membuat item instrument yang berupa pertanyaan atau

pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden (Sugiyono,2016).

2. Studi Pustaka

Teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan data melalui buku-

buku, literatur-literatur, jurnal, berbagai artikel yang dicari melalui

website, majalah, maupun Koran yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. Interview

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan wawancara atau

tanya jawab kepada mahasiswa yang menggunakan layanan jasa

transportasi GO-JEK, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-

data yang mendukung penelitian ini.

4. Observasi

Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara

langsung dengan melihat mahasiswa yang menggunakan GO-JEK ke

kampus.

3.6 Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:265), instrumen penelitian

adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam

kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis

dan dipermudah olehnya.

30
2

Dalam pengukuran jawaban responden dan pengisian kuesioner

terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan penggunaan jasa

peneliti menggunakan alat ukur skala likert, dengan ukuran skala sebagai

berikut :

a. Jawaban sangat setuju diberi bobot (SS) dengan point 5.

b. Jawaban setuju diberi bobot (S) dengan point 4.

c. Jawaban kurang setuju diberi bobot (KS) dengan point 3.

d. Jawaban tidak setuju diberi bobot (TS) dengan point 2.

e. Jawaban sangat tidak setuju (STS) dengan point 1.

Dengan menggunakan skala ini, peneliti dapat mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi responden. Skala ini juga memudahkan peneliti untuk

mempelajari bagaimana respon dari tiap-tiap responden.

3.7 Definisi Operasional dan Variabel Penelitian

Definisi Operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada

suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikasikan kegiatan atau

membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel

tersebut. Penelitian yang dilakukan menggunakan alat bantu berupa

kuesioner, yang mana jawaban-jawaban responden tersebut akan diukur

dengan menggunakan skala Likert. Definisi variabel yang dikemukakan

dalam penelitian ini adalah :

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Indikator Pengukuran

Motivasi Dorongan a. Kesesuaian harga Skala Likert


(X1) untuk layanan GO-JEK (go-ride,
melakukan go-car, go-bluebird, dan go-

31
2

tindakan box) dengan kemampuan


mencapai konsumen
tujuan yang b. Pengaruh orang lain
dikehendaki. c. Pengalaman setelah
menggunakan jasa
d. Tingkat kebutuhan akan
jasa transportasi GO-JEK
e. Kemudahan mendapatkan
layanan
Persepsi Tanggapan a. Citra perusahaan Skala likert
(X2) yang b. Tingkat pelayanan
dihasilkan c. Kecepatan waktu sampai
sesorang di lokasi tujuan
dari informasi d. Keamanan menggunakan
yang layanan
diperoleh e. Jangkauan pelayanan jasa
Sikap (X3) Perbuatan a. Keyakinan memilih jasa Skala Likert
yang transportasi GO-JEK
berdasarkan b. Kepercayaan memilih
pada kembali jasa transportasi
pendirian GO-JEK
(keyakinan) c. komitmen untuk tetap
memilih jasa transportasi
GO-JEK
Keputusan Menetapkan a. Frekuensi pemakaian jasa Skala Likert
Penggunaan pilihan transportasi GO-JEK
Jasa (Y) terhadap b. Kepuasan setelah
suatu jasa menggunakan jasa
yang transportasi GO-JEK
memberikan c. Kesetiaan memilih jasa
nilai yang transportasi GO-JEK
diharapkan d. Merekomendasikan jasa
transportasi GO-JEK kepada
orang lain

32
2

3.8 Analisis Data

Agar data yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan, maka data

tersebut diolah, dianalisis terlebih dahulu sehingga nantinya dapat dijadikan

dasar dalam pengambilan keputusan. Data yang diperoleh dalam penelitian

ini akan diolah dengan menggunakan software SPSS. Metode analisis

yang digunakan adalah :

1. Analisis deskriptif

Adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi

kecenderungan tiap-tiap variabel dalam tabel distribusi frekuensi

responden.

2. Uji Instrumen Penelitian

a) Uji Validitas, Ghozali (2013) berpendapat bahwa uji validitas

digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut dengan syarat sah atau validnya item

pertanyaan apabila memiliki nilai rhit ≥ 0,30. (Sugiyono, 2016).

b) Uji Realibilitas, sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

Suatu koesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu (Ghozali, 2013). yang kemudian hasilnya

dibandingkan dengan pertanyaan lain. SPSS memberikan fasilitas

untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistic Cronbach Alpha (α).

33
2

Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60, maka bahwa suatu konstruk atau

variabel dapat dikatakan reliabel.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Menurut Ghozali (2013), Uji statistik F berfungsi menunjukkan

apakah semua variabel independent (bebas) yang dimasukkan dalam

model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependent (terikat).

a. Membuat hipotesis untuk pengujian F-test, yaitu :

H0 : β1 = β3 = 0

Artinya, tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel–variabel

Independent yaitu: Motivasi (X1), Presepsi (X2), Sikap (X3), secara

simultan terhadap variabel dependent yaitu : Keputusan konsumen

menggunakan jasa transportasi GO-JEK (Y).

Ha : b1-b3 > 0

Artinya : Ada pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel

independent yaitu: Motivasi (X1), Presepsi (X2), Sikap (X3), secara

simultan terhadap variabel dependent yaitu : Keputusan konsumen

menggunakan jasa transportasi GO-JEK (Y).

b. Menentukan F tabel dan F hitung dengan tingkat kepercayaan

sebesar 95% atau taraf signifikasi sebesar 5% (α = 0,05), maka:

34
2

Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima, berarti

masing-masing variabel bebas secara bersama-sama mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, berarti

masing-masing variabel bebas secara bersama-sama tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.

b. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji statistic t bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel indepenent secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependent (Ghozali, 2013). Kriteria yang digunakan adalah :

H0 : b1 = 0, Artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada

masing–masing variabel independent.

Ha : b1 > 0, Artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada

masing–masing variabel independen.

Kriteria pengujiannya adalah : Taraf signifikan (α= 0,05) Distribusi t dengan

derajat kebebasan (n–k) apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Apabila t hitung < table, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk menganalisis

pengaruh variabel independent (bebas) : motivasi (X1), presepsi (X2),

sikap (X3), terhadap variabel dependent (terikat), keputusan penggunaan

jasa (Y). Berikut bentuk dari regresi linier berganda dikemukakan oleh

Sugiyono (2016 : 275) dengan rumus :

35
2

Y = β1X1 + β2X2 + β3X3 + e

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian

X1 = Motivasi

X2 = Presepsi

X3 = Sikap

β1,β4 = Koefisien Regresi

e = Eror

b. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk

variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan

melihat besarnya koefisien determinasi totalnya 1 (satu) maka dapat

dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel

bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R2) makin mendekati 0

(nol), maka semakin lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap

variabel terikat. Karena variabel independen pada penelitian ini lebih dari 2

(dua), maka koefisien determinasi yang digunakan adalah Adjusted R

Square (Imam Ghozali dalam Pradipta, 2012:45). Dari koefisien

determinasi (R2) ini dapat diperoleh suatu nilai untuk mengukur besarnya

sumbangan dari beberapa variabel X terhadap variasi.

36
2

DAFTAR PUSTAKA

Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta: Graha Ilmu.

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Edisi Revisi VI. Rineka Cipta: Jakarta

Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia. 2016. Infografis.

Penetrasi dan Perilaku Penggunaan Internet di Indonesia, (Online),

(myapjii@apjii.or.id, diakses 3 Oktober 2017).

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Press

Basu, Swastha dan T. Hani, Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran,

Analisa Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Bitner, Mary Jo. Dan Zeithaml, Valarie A. 1996. Services Marketing. Edisi

1. Boston: MCGraw Hill.

Boyd, W. Harper Jr, Orville C. jr. dan Jean-Claude Larreche. 2000.

Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi

Global. Jakarta: Erlangga.

Buchari, Alma. 2000. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa.

Bandung: Penerbit Alfabet.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM

SPSS 21, Edisi 7. Penerbit : Universitas Diponegoro Semarang

Gojek Indonesia. 2017. Layanan Kami (Online), (www.go-jek.com, diakses

3 Oktober 2017).

37
2

Kartika Sari, Devi. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi

Keputusan Penggunaan Jasa Transportasi GO-JEK (Studi Kasus

Masyarakat yang Tinggal di Kota Bogor). Skripsi. Bogor: Institut Pertanian

Bogor.

Kotler, Philip. 1994. Marketing Management: Analysis, Planing,

Implementation Control, Ed 8.New jersey: Prentice Hall. Inc.

Kotler, dan Keller. 2009. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Erlangga: Jakarta.

Kotler, Phillip. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi 13. Jakarta; Erlangga.

Lamb, Charles W; Joseph F. Hair: dan Carl McDaniel. 2002. Marketing 6th

Edition. South Western: Thomson.

Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi Kedua.

Jakarta : Penerbit Salemba.

Mowen, John.C dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen Edisi Kelima,

Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Profil Kecamatan Tamalanrea. Kec. Tamalanrea, (Online),

(www.makassarkota.go.id, diakses 3 Oktober 2017).

Ronia Pangaribuan, Nora; Sofia Wijaya, Ni Made; dan Eka Mahadewi, Ni

Putu. 2016. Faktor – Faktor yang mempengaruhi keputusan wisatawan

menggunakan transportasi berbasis aplikasi PT. GOJEK Indonesia. Jurnal

IPTA, (Online), Vol.4, No.2, (www.ojs.unud.ac.id di akses pada 5 Oktober

2017)

Schiffman dan Kanuk. 2004. Perilaku Konsumen.Edisi 7. Prentice Hall.

Jakarta.

38
2

Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen. Ahli

Bahasa. Jakarta: Indeks.

Schiffman dan Kanuk. 2008. Perilaku konsumen. Edisi 7. Jakarta: Indeks

Setiadi, Nugroho J. (2003). Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi

untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Bandung: Prenada Media

Sugiyono, 2011, Statistik Untuk Penelitian, cetakan kesembilanbelas,

Penerbit : Alfabeta, Bandung.

Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi Untuk

Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakartal: Prenada Media.

Susilawati. 2016. Analisis Karakteristik Perjalanan Mahasiswa Perguruan

Negeri Berbasis Spatial Di Kota Makassar (Studi Kasus Fakultas Non

Exact Unhas). Skripsi. Makassar : Universitas Hasanuddin

Umar, Husein. 2003. Metodologi Penelitian: Aplikasi dalam Pemasaran.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Umar, Husein. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

39
2

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 6

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ......................................................................... 7

1.4.1 Kegunaan Teoritis ....................................................................... 7

1.4.2 Kegunaan Praktis ....................................................................... 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian.................................................................. 7

1.6 Sistematika Penulisan ....................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 9

2.1 Landasan Teori ................................................................................. 9

2.1.1 Pemasaran Jasa ......................................................................... 9

2.1.2 Pengertian Jasa ........................................................................ 10

2.1.3 Jasa Transportasi ..................................................................... 11

2.1.4 Perilaku Konsumen ................................................................... 12

2.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ...................... 13

2.1.6 Keputusan Pembelian / Keputusan Penggunaan Jasa.............. 14

2.1.7 Proses Pengambilan Keputusan . ............................................. 15

2.1.8 Teori Motivasi, Presepsi, dan Sikap Yang Mempengaruhi

Keputusan Konsumen ....................................................................... 16

40
2

2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 20

2.3 Kerangka Pikir ................................................................................. 23

2.4 Hipotesis ......................................................................................... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 26

3.1 Rancangan Penelitian ..................................................................... 26

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian.......................................................... 26

3.3 Populasi dan Sampel ...................................................................... 27

3.4 Jenis dan Sumber Data ................................................................... 28

3.4.1 Jenis Data ................................................................................. 28

3.4.2 Sumber Data............................................................................. 29

3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 29

3.6 Instrumen Penelitian........................................................................ 30

3.7 Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ................................... 31

3.8 Analisis Data ................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 37

41
2

USULAN PENELITIAN SKRIPSI


FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM PENGGUNAAN JASA TRANSPORTASI
GO-JEK

Disusun dan diajukan oleh

AYUNADIAH R.MARASOBU

A21114513

Kepada

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017

42
2

Menurut Nadiem CEO Go-Jek yang dikutip dari situs web

(www.kompas.com) 13 Juni 2017 menyatakan “firma penelitian App Annie

mengeluarkan data yang menunjukkan aplikasi Go-Jek digunakan secara

aktif oleh 10 juta orang setiap minggu”. Berdasarkan dari hasil

wawancaranya dengan Nadiem situs web kompas.com menuliskan

“sampai tahun 2017 aplikasi Go-Jek sudah diunduh sebanyak 40 juta kali

oleh masyarakat Indonesia. Sebanyak 50% masyakat menggunakan jasa

Go-Ride artinya jika dihitung kasar ada 20 juta pengguna Go-Ride di

Indonesia dan Go-Food menguasai 95% pangsa pasar di Indonesia”.

Sedangkan Grab yang merupakan pesaing Go-Jek, telah diunduh

sebanyak 45 juta orang per mei 2017 tapi angka itu merupakan

penggabungan dari pengunduh di beberapa Negara asia tenggara, tidak

ada data yang menunjukkan pengguna aplikasi Grab di Indonesia.

Bisa di simpulkan dari data diatas bahwa Go-Jek mempunyai

pengunduh dan pengguna layanan yang jauh lebih banyak dari pesaingnya

di Indonesia. Indikator Perceived ease of use menurut Jugiyanto

(2007:118) adalah kemudahan mempelajari, mengerjakan dengan mudah

apa yang diinginkan pengguna, kemudahan yang dapat meningkatkan

keinginan pengguna, dan kemudahan dalam pengoperasian. Melalui

Indikator ini dapat diukur pengaruh Perceived ease of use konsumen Go-

Jek dalam keputusannya menggunakan jasa ini.

43

Anda mungkin juga menyukai