PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
oleh moda transportasi lain yaitu, dia mempunyai jalur tersendiri atau
1
pencemaraan yang rendah, serta lebih efisien di bandingkan dengan moda
transportasi jalan untuk jarak jauh dan untuk daerah yang padat lalu
lintasnya.
membuat kereta api tersebut sebagai moda transportasi yang paling banyak
Kota Padang.
2
dengan jasa kereta api, pariwisata berbasis kereta api, restoran di kereta api
(on train services) dan di stasiun, termasuk jasa catering dan distribusi
Oleh karena itu, PT KAI sebagai salah satu unit pelayanan publik
bagi masyarakat. Hal ini didasarkan pada setiap warga negara memiliki
hak untuk mendapatkan pelayanan dari aparat pemerintah secara baik. Hal
berkewajiban melayani atau orang luar yang harus dilayani. Jadi hak atas
pelayanan ini sifatnya sudah universal berlaku terhadap siapa saja yang
maupun jarak dekat. Kereta menawarkan banyak hal seperti waktu tempuh
yang tepat waktu dan harga yang murah dengan penyesuaian kualitas.
3
serta melakukan pengaturan penyediaan fasilitas pendukung untuk
stasiun. Salah satunya yaitu pelayanan yang ada di PT. Kereta Api
Rapid Test, fasilitas cuci tangan dan hand sanitizer, pengaturan tempat
suhu saat boarding dan saat di dalam kereta, serta mewajibkan pelanggan
4
PT KeretaApi Indonesia khususnya Divisi Regional II Sumatera
KAI memiliki strategi yang disusun berdasarkan situasi dan kondisi yang
ada.
5
peluang dan ancaman yang berkaitan dengan kondisi dan situasi
Perusahaan, 2022: hal 54) PT. Kereta Api Indonesia menjelaskan bahwa
6
4. Meningkatkan performa dan kualitas sarana dan prasarana serta
mendukung pendapatan;
keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api yang mana masih banyak
terjadinya kecelakaan kereta api pada tahun 2022 yang mana tercatat
sebidang antara jalur kereta api dan jalan. Untuk itu sebagai bentuk upaya
7
bersama Ditjen Perkeretaapian Kemenhub dan Pemda setempat terkait
dan prasarana kereta api sempat tertunda seperti pada pembangunan peron
Tabel 1.1
8
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terjadinya
Jika dilihat dari data jumlah penumpang PT. Kereta Api Indonesia
9
B. Identifikasi Masalah
masalahnya adalah :
Barat.
Sumatera Barat.
C. Pembatasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini lebih spesifik dan terfokus, serta untuk
10
D. Rumusan Masalah
SWOT ?
E. Tujuan Penelitian
Indonesia (Persero).
F. Manfaat Penelitian
11
Administrasi Kepegawaian, Administrasi Perkantoran, dan
12
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Kajian Teoritis
1. Konsep Efektivitas
a. Pengertian Efektivitas
b. Efektivitas Organisasi
13
untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Ada beberapa pendekatan
suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh suatu organisasi.
1) Pencapaian Tujuan.
14
2) Integrasi.
sosialisasi.
3) Adaptasi
tenaga kerja.
c. Efektivitas Strategi
dapat diartikan saat jika organisasi dapat mencapai tujuan yang telah
15
dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Jadi dapat disimpulkan
mendidik.
pada tujuannya.
16
nantinya seberapa banyak sasaran yang dapat tercapai, yang mana
2. Konsep Strategi
a. Pengertian Strategi
dicapai.
17
alokasi sumber daya. Sedangkan menurut Porter (1985) strategi
bersaing. Selain itu juga ada defenisi yang lebih khusus, misalnya
18
mencapai tujuan yang diinginkan. Rencana ini meliputi tujuan,
kompetitif.
yangdapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Misalnya
dilakukan.
19
Menurut pendapat dari Goldworthy dan Ashley (1996),
sebaliknya.
ke atas.
20
3) Siapa yang akan bertanggungjawab untuk atau
mengoperasionalkan strategi.
mensukseskan strategi.
strategi tersebut .
akan dicapai di waktu yang akan datang, selain itu suatu organisasi
pokok. Strategi secara umum akan gagal, pada saat organisasi tidak
21
b. Peranan Strategi
22
demikian, strategi juga dapat berperan sebagai target
perusahaan.
c. Indikator Strategi
23
4) Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang
lebih kuat.
telah dicapai.
24
strategi manajemen merupakan serangkaian keputusan dan tindakan
25
berbagai keputusan fungsional organisasi baik bisnis
maupun non bisnis yang selalu dipengaruhi oleh lingkungan
internal dan eksternal yang senantiasa berubah sehingga
memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mencapai
tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Mengukutu beberapa
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa strategi
manajemen merupakan suatu cara/teknik pembuatan
keputusan oleh pimpinan organisasi dan implementasinya
dengan melibatkan semua komponen organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi”.
optimal.
akan dilaksanakan.
26
Implementasi strategi menyaratkan organisasi untuk menetapkan
organisasi.
dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau esin
banyak.
27
organisasi itu sesuai dengan aturan pokok tatacara yang telah
1) Transparansi
mudah dimengerti
2) Akuntabilitas
peraturan perundang-undangan
3) Kondisional
28
4) Partisipatif
5) Kesamaan hak
29
Penyelengaraan Pelayanan Publik, terdapat kesepuluh prinsip
1) Kesederhanaan
2) Kejelasan
pelayanan publik.
pembayaran.
3) Kepastian Waktu
4) Akurasi
sah.
5) Keamanan
30
6) Tanggung Jawab
pelayanan publik.
8) Kemudahan Akses
31
d. Kualitas Pelayanan Publik
kerja, proses dan hasil kerja atau produk yang berupa barang dan
32
buruk.Dengan demikian baik tidaknya kualitas jasa/layanan
persepsi pelangan.
kepercayaan konsumen.
33
4. Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan
34
c. Pembenahan dan penemuan kembali berbagai hal, seperti: keluhan
selanjutnya.
tersebut.
selalu responsif.
selalu tepat.
35
unit pelayanan, selalu belajar dari pengalaman, memberikan
penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya. Agar dapat dilihat dan
Kereta Api di PT. KAI (Persero) Divre I Sumatera Utara Periode 2016-
36
pintu persilangan di beberapa titik perlintasan kereta. Persamaan
dengan cepat dan proaktif. Humas PT KAI tidak bisa berdiri sendiri,
37
pesannya. Selanjutnya, melakukan strategi aksi dengan cepat, proaktif
judul Strategi Komunikasi PT. KAI dalam Masa Pandemi Covid 19.
38
yang akan diberikan bantuan agar tepat sasaran dan berdaya guna
39
telah dijelaskan pada bab II, didapat kesimpulan bahwa pemimpin
penelitian kualitatif.
40
C. Kerangka Konseptual
hubungan antara konsep yang akan diteliti dengan tujuan yang dapat
Sumatera Barat).”. Berangkat dari latar belakang masalah dan kajian teoritis,
sebagai berikut :
41
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian ini akan
bentuk gambar atau kata dan data yang akan dituangkan dalam bentuk tulisan.
Penelitian ini digunakan dalam kondisi objek yang alamiah, yang mana
dan analisis data bersifat kualitatif atau induktif, pada penelitian ini lebih
menekankan generalisasi.
B. Waktu Penelitian
Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan yaitu mulai dari bulan
Agustus-November 2022.
C. Lokasi Penelitian
Berdasarkan judul penelitian dan subjek penelitian ini maka lokasi dan
tempat penelitian adalah di Instansi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divre
43
II Sumatera Barat yang berada di Jl. Stasiun No. 1, Jati, Padang Timur,
Sawahan Timur, Kec. Padang Timur dan Dinas Perhubungan Kota Padang
yang berada di Jl. Sutan Syahrir No. 501, Rawang, Kec. Padang Selatan dan di
Dinas Perhubungan Kota Padang yang berada di Jl. Sutan Syahrir No. 501,
D. Informan Penelitian
atau orang yang di anggap paling tahu tentang apa yang di harapkan.
informan. Adapun yang menjadi informan pada penelitian ini antara lain :
44
Tabel 3.1
Sumatera Barat.
Barat.
Peneliti akan menggunakan dua macam jenis data dalam penelitian ini,
a. Data Primer
45
kepada pengumpul data. Sumber data primer didapatkan melalui
b. Data Sekunder
Beberapa teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
46
a. Wawancara
b. Observasi
pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain. Melalui kegiatan
47
c. Studi Dokumentasi
arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta
yang tinggi jika didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik
data yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi
2007).
48
Agar data dalam penelitian kualitatif dapat dipertanggungjawabkan
sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data. Adapun uji
keabsahan data yang dapat dilaksanakan dalam penelitian ini yaitu teknik
sebagai berikut :
1. Triangulasi Sumber
2. Triangulasi Teknik
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya untuk
3. Triangulasi Waktu
49
Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada
saat narasumber masih segar, akan memberikan data lebih valid sehingga
wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang
berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data yang berbeda, maka dilakukan
(Sugiyono, 2007).
proses perencanaan. Hal utama yang ditekankan adalah bahwa dalam proses
internal dan eksternal yang dilakukan (Alma, dan Priansa, 2009: hal. 115-
125).
50
organisasi dan kesempatan-kesempatan (opportunities) serta ancaman-
baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki
51
yang saama secara umum akan merasa diuntungkan bila dihadapkan pada
kondisi eksternal tersebut. Misal, ada segmen pasar tertentu yang belum
hal 118-119).
Contoh: dua tahun yang akan datang akan masuk “pemain baru” dari luar
negri yang memiliki teknologi dan modal kuat. Secara umum kondisi
tersebut akan menjadi ancaman bagi semua organisasi yang saat ini
H. Matriks SWOT
52
dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Inilah yang merupakan
akan tercapai secara terencana dan terukur. Dalam strategi SO, organisasi
organisasi.
organisasi. Dalam hal ini perlu dirancang strategi turn around yaitu
peluang yang besar tadi perlu diturunkan skalanya sedikit. Dalam hal ini
53
dan dapat digunakan sebagai senjata untuk mengatasi ancaman tersebut.
ancaman dari luar juga akan menyerang. Bila tidak mengambil strategi
yang tepat, maka kondisi ini bisa berdampak buruk bagi citra dan
54
BAB IV
A. Temuan Umum
Gambar 4.1
55
Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NV. NISM)
(DSM).
56
Pada tahun 1942 Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa
57
pemerintah Hindia Belanda. Pengalihan dalam bentuk penggabungan
1) Visi
Indonesia.
2) Misi
58
b) Untuk mengembangkan solusi transportasi massal
terkait transportasi.
Gambar 4.2
59
d. Tugas dan Fungsi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Publik.
pemangku kepentingan.
60
6) Menyertakan alasan tertulis pengecualian Informasi Publik
Informasi Publik.
e. Budaya Perseroan
1) Amanah
2) Kompeten
3) Harmonis
4) Loyal
61
Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa
dan Negara.
5) Adaptif
menghadapi perubahan.
6) Kolaboratif
B. Temuan Khusus
serta apa sajakah tantangan dan hambatan yang dihadapiPT. Kereta Api
SWOT
62
waktu dan tarif terjangkau dengan peningkatan kualitas. PT. Kereta
kereta api. Dalam penelitiann ini yaitu mengkaji tentang strategi PT.
63
organisasi tersebut gagal memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat.
mengatakan bahwa:
64
kepada tenaga pelayanan dari masing-masing anak
perusahaan”
Dari wawancara diatas tersebut, dapat disimpulkan bahwa
7S.
2. Reliability (kehandalan)
65
Pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II Sumatera
66
Responsiveness (daya tanggap) merupakan kesanggupan
67
terbuka. Sebagaimana dari hasil wawancara dengan Bapak Febrian
4. Assurance (jaminan)
68
mendorong setiap karyawan untuk memperlakukan klien dengan
transportasi kereta api. Untuk itu PT. Kereta Api Indonesia selalu
bahwa:
Sumatera Barat.
5. Empathy (empati)
69
Empathy (empati) merupakan sikapyang tegas namun penuh
dari empati.
70
merasa senang dengan pelayanan yang diberikan oleh pegawai.
71
b. Tantangan dan Hambatan yang DihadapiPT. Kereta Api
pelayanan.
72
standar pelayanan, pelaksanaan survei kepuasan pelanggan
teknologi yang semakin berkembang. Dalam hal ini pihak dari PT.
73
wawancara dengan Bapak Heru Guntara telah menyampaikan
bahwa:
Gambar 4.3
Aplikasi KAI Access
(Sumber PT. KAI)
adalah aplikasi KAI Access yang mana pada aplikasi ini dijelaskan
74
bahwa adanya cara penggunaan bagi penumpang yang tidak
Gambar 4.4
Tata cara penggunaan KAI Access
(Sumber PT. KAI)
Berdasarkan gambar diatas, yaitu cara penggunaan dalam
kereta api tidak lagi harus membeli dan menunggu di loket ticket,
75
2) Hambatan yang dihadapi PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
menjadi tantangan baru yang harus dihadapi oleh pegawai PT. KAI
76
“Disistem kita aplikasi KAI Access sudah bisa pesan
tiket 7 hari sebelum berangkat. Jadi pebumpangyang
biasa tidak kebagian ticket sekarang sudah pakai
aplikasi KAI Accsess. Jadiyang baru dan tidak
tauaplikasi KAI Access jadi tidak kebagian ticket, jadi
yang perlu dikembangkan adalah edukasi mengenai
KAI Access”
C. Pembahasan
1. Analisis SWOT
a. Pengertian
77
Dalam (Rangkuti, 2006) dijelaskan, kinerja pengembangan
ataupun organisasi dapat ditentukan oleh kombinasi antara dua faktor
yaitu internal dan eksternal . Analisa SWOT adalah identifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisa
ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur
internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur
eksternal yaitu peluang dan ancaman. Dapat disimpulkan bahwa
analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar
unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-
unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman.
78
Gambar 4.5
Diagram SWOT
Sumber: Sarsby (2016: 7)
1. Strength.
79
dapat memberinya nilai lebih. Kekuatan disini adalah keterampilan,
sumber daya, serta keunggulan lain yang mempengaruhi kebutuhan
serta kepuasan publik sebagai konsumen. Kekutan bisa saja bersumber
dari kepemimpinan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta
faktor- faktor lainnya.
2. Weakness
80
Jadi berdasarkan diagram dan pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa weaknesess adalah faktor internal dari organisasi
yang bersifat negatif atau menghambat berjalannya sebuah program,
baik dari segi SDM, sarana dan prasarana, maupun relasi.
3. Opportunitiess
81
4. Threat
82
sehingga organisai perlu menanganinya agar tidak terjadi kerusakan
jangka panjang dalam programnya
Tabel 4.1
Matriks SWOT
83
(Sumber: Rangkuti, 2001)
84
2. Analisis SWOT pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Sumatera Barat
85
7) Membuka rekrutmen pegawai sesuai dengan syarat dan
kriteria.
Sumatera Barat
86
3) Kurangnya edukasi mengenai aplikasi KAI Access kepada
masyarakat.
4) Kekurangan armada kereta api
5) Kurangnya fasilitas yang diberikan kepada pelanggan
6) Kurang maksimalnya pembinaan rutin SDM PT. KAI
khususnya pada jajaran frontliner
Sumatera Barat
87
d. Ancaman PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II
Sumatera Barat
informasi
88
IFAS adalah Internal Strategic Factors Analisys Summary, yaitu
89
Tabel 4.2
90
a. Strategi S-O (strength, oppurtunity)
peluang sebesar-besarnya.
ada masyarakat yang baru tau tentang aplikasi KAI Access ini,
yang mana KAI Pay memiliki fungsi sebagai dompet digital, sehingga
dan peluang (O4) maka PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II
masyarakat yang hanya memiliki uang cash untuk mengisi saldo pada
fitur KAI Pay. Hal ini tentu akan memudahkan masyarakat untuk
91
Pada saat keberangkatan kereta api penumpang akan mengisi
apa-apa.
kereta. Hal ini akan memicu respon positif penumpang agar merasa
dewasa. Akan tetapi aksi tersebut dilakukan oleh anak atau orang
dewasa yang mengalami gangguan mental. Dari aksi tersebut PT. KAI
92
mengalami kerugian sehingga pihak dari PT. KAI meminta ganti rugi
terdiri dari polisi khusus kereta api (Polsuska) yang bertujuan untuk
keselamatan penumpang.
sebidang.
93
imbauan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi aturan perlintasan
yang tidak tahu atau tidak menggunakan aplikasi KAI Access untuk
Padang-Pariaman.
peluang (O2) maka pihak PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II
94
2) Meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana dengan berkolaborasi
(O3) untuk mengatasi kekurangan (W5), maka pihak PT. Kereta Api
perjalanan kereta api yang dibatasi maupun yang dibatalkan. Hal ini
95
menjadi suatu kerugian terhadap PT. Kereta Api Indonesia yang mana
ancaman (T1) maka pihak PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divre II
96
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
prinsip 7S.
c. Responsive (daya tanggap). Dalam hal ini, PT. KAI Divre II Sumatera
97
dilakukan oleh PT. KAI Divre II Sumatera Barat dengan tercapinya target
serta dengan pembinaan rutin dari pihak SDM PT. KAI khususnya pada
jajaran frontliner.
a. Tantangan yang sempat dihadapi oleh pihak PT. Kereta Api Indonesia
penurunan pengguna transportasi kereta api. Pada saat sekarang ini disaat
ini pihak dari PT. KAI menyikapi dengan membuat program aplikasi
yang bernama KAI Access yang berguna untuk pembelian ticket kereta
api.
98
api sehingga mengakibarkan tidak semua pengguna layanan kereta api
B. Saran
adalah hal terpenting karena supaya tidak adanya keluhan dari penumpang
penumpang kereta api yang tidak paham mengenai cara pemesanan tiket
99
DAFTAR PUSTAKA
100
TAHIR, Y. D., KIYAI, B., & DENGO, S. (2021). Strategi Promosi Pariwisata
Bunga di Kota Tomohon. Jurnal Administrasi Publik, 7(102).
Istiqomah, I., & Andriyanto, I. (2018). Analisis SWOT dalam Pengembangan
Bisnis (Studi pada Sentra Jenang di Desa Kaliputu Kudus). BISNIS:
Jurnal Bisnis Dan Manajemen Islam, 5(2), 363-382.
Pratiwi, A. (2019). Strategi Pt Kai Dalam Meningkatkan Pelayanan Transportasi
Kereta Api Di Pt Kai (Persero) Divre I Sumatera Utara Periode 2016-
2018 (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara).
Nurdin, I. (2019). Kualitas Pelayanan Publik (Perilaku Aparatur Dan Komunikasi
Birokrasi Dalam Pelayanan Publik).
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta :
Bandung
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta : Bandung
Annual Report PT. Kereta Api (PERSERO). 2021
https://www.kai.id/
101