Anda di halaman 1dari 4

JURNAL EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO.

1, JUNI 2011 : 59-62 59

PERAN PENINGKATAN SISTEM INFORMASI KUALITAS JASA


UNTUK MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF
PADA INDUSTRI TRANSPORTASI DARAT
(STUDI KASUS : PT. KERETA API INDONESIA)

Aminah, Hayati Fatimah

Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Jakarta, Kampus Baru UI Depok 16425


Email : aminah.fauzy@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan memberikan pemahaman kepada PT KAI dan para stakeholders
mengenai: efektivitas pelaksanaan sistem informasi kualitas jasa yang akan memberikan
keunggulan kompetitif bagi suatu perusahaan/organisasi, dimensi kualitas jasa yang harus
dipertahankan oleh perusahaan dalam menarik pelanggan, dan perbaikan yang berkelanjutan
atas pelayanan perusahaan kepada pelanggan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah survey dengan memberikan kuesioner dan melakukan wawancara manajemen dengan
manajemen PT KAI dan dengan beberapa pihak terkait. Analisis data dilakukan dengan metode
deskriptif kualitatif. Hasil pembahasan diperoleh bahwa perumusan strategi dengan implementasi
strategi khususnya dalam hal pelayanan kepada konsumen yang dilakukan oleh PT. KA (Persero)
masih belum memadai sehingga hasil yang diperoleh masih belum optimal. Padahal antara
strategi perusahaan dengan implementasi strategi harus sesuai sehingga tujuan yang tertuang
dalam misi perusahaan dapat tercapai.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Kualitas Jasa, Strategi

Abstract
This study aims to provide an understanding of PT KAI and stakeholders on: the effectiveness of
the implementation of information systems quality of service that will provide a competitive
advantage for a company / organization, the dimensions of service quality to be maintained by the
company in attracting customers, and continuous improvement of services to enterprise customers.
The method used in this study is a survey with questionnaires and interviews provide management
with the management of PT KAI and some with stakeholders. Data analysis was performed with a
qualitative descriptive method. The results that the formulation of strategy discussions with the
implementation of the strategy, particularly in terms of services to consumers conducted by PT.
KAI (Persero) is still inadequate so that the results obtained are still not optimal. Although the
company's strategy to implement the strategy should be appropriate so that the objectives
contained in the company's mission can achieved.

Keywords: Information System, Quality of Service, Strategy.


60 JURNAL EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO. 1, JUNI 2011 : 59-62

1. PENDAHULUAN dan melakukan wawancara dengan


beberapa pihak terkait.
PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) Analisis data dilakukan dengan metode
merupakan satu-satunya perusahaan jasa kualitatif data primer dari responden
transportasi kereta yang melayani ditabulasi, diklasifikasi dan kemudian
angkutan penumpang dengan tujuan diringkas.
perjalanan antar kota dan antar propinsi
melalui darat. Sekarang ini, kualitas
pelayanan yang diberikan oleh perusahaan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
dirasakan kurang memenuhi harapan Hasil penelitian memperlihatkan bahwa
pelanggan sehingga perusahaan perlu penyelenggaraan pengangkutan PT. KA
melakukan perbaikan pada kualitas (Persero) diwarnai oleh berbagai persoalan
pelayanan yang diberikan kepada yang kompleks. Sementara selama PT.
pelanggan. Perbaikan kualitas pelayanan Kereta Api selaku pemegang hak otoritas
harus didasarkan pada kebutuhan dan dalam melakukan operasi perkeretaapian
keinginan pelanggan sehingga harapan di Indonesia disinyalir masih belum
pelanggan dapat terpenuhi dengan baik. memiliki sistem manajemen keselamatan
Salah satu konsep yang memiliki kaitan dan kesehatan kerja yang terpadu untuk
erat dan berdampak langsung terhadap menjamin keselamatan publik. Setelah
keberhasilan pendekatan service quality dilakukan audit pada tubuh PT. KA, tiga
adalah sistem informasi. Bagian Sistem hal yang dapat diambil adalah regulasi,
Informasi Manajemen (SIM) akan organisasi, sistem dan prosedur serta
mendapatkan informasi dari keluhan dan prasarana tidak mendukung terciptanya
pendapat dari: pelanggan luar yang pernah keselamatan publik. Audit yang dilakukan
merasakan pelayanan perusahaan (external tersebut berdasarkan pada UU 13 Tahun
customer), pelanggan perusahaan pesaing 1992 tentang Perkeretaapian, UU No. 1
(competitor’s customer), dan pelanggan Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
yang ada di dalam perusahaan (pegawai) UU No. 8 Tahun 1996 tentang
dalam melakukan pelayanannya kepada perlindungan konsumen; PP 69 Tahun
pelanggan di luar perusahaan (internal 1998 tentang prasarana dan sarana KA; PP
customer). (Parasuraman dan Berry, 81 tahun 1998 tentang lalulintas &
2001). Angkutan KA serta Kepmen Tenaga Kerja
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui No. 5 Tahun 1996 tentang Sistem
implementasi Sistem Informasi Kualitas Manajemen Keselamatan Kerja. Padahal
Jasa PT KAI dan faktor-faktor penyebab aspek keamanan tidak hanya berupa
timbulnya keunggulan kompetitif pada PT keamanan penumpang dalam perjalanan
KAI. saja, tetapi juga mencakup keamanan bagi
masyarakat, dan aman bagi setiap pekerja
2. METODE PENELITIAN Hal ini sangat riskan mengingat bahwa
kereta api merupakan sarana transportasi
Tempat penelitian dilakukan di PT KAI umum yang banyak diminati daripada
DAOP Jakarta. Waktu yang dibutuhkan angkutan yang umum lainnya.
selama 6 bulan dari bulan Mei 2010 Faktor lain yang juga sangat
sampai Oktober 2010. Objek penelitian ini mempengaruhi terjadinya kecelakaan
adalah manajemen PT KAI. kereta api adalah tidak memadainya daya
Metode survey digunakan dalam penelitian angkut kereta dibandingkan jumlah
ini, dengan memberikan kuesioner penumpang, sehingga seringkali
ditujukan terhadap manajemen PT KAI menyebabkan penumpang nekat naik di
atas gerbong kereta api. Kemudian sering
JURNAL EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO. 1, JUNI 2011 : 59-62 61

terlambatnya jadwal datang dan dapat ditampung gerbong kereta api,


keberangkatan kereta api menyebabkan akibatnya penumpang penuh sesak dan
penumpang menumpuk di stasiun, saling berdesakan. Kemudian sistem
sehingga ketika kereta api datang mereka penjualan tiket yang masih menghadapi
berebut untuk naik yang tidak menutup berbagai kendala diantaranya masalah
kemungkinan sering terjadi tindakan percaloan dapat menjadi salah satu faktor
kriminal seperti pencopetan di daerah pintu yang merugikan bagi PT. KA, yaitu dapat
masuk kereta api. Memang semuanya tidak berupa menurunnya tingkat pengguna jasa
seratus persen kesalahan PT. KA, namun kereta api. Dan tentu saja hal ini akan
hendaknya sebagai penyedia jasa angkutan memberikan efek negatif bagi PT. KA
tetap harus memperhatikan hal-hal seperti untuk dapat bersaing dengan perusahaan
itu. Ditemukan pula oleh tim audit bahwa lainnya, seperti bus, pesawat terbang, dan
dari sisi lingkungan dan pihak terkait, sebagainya. Sebagai BUMN yang
dinilai penerapan operasi KA telah berbentuk Persero, PT. KA memang
ketinggalan zaman. Perubahan lingkungan berhak mencari keuntungan (profit
masyarakat tidak diantisipasi dengan oriented) dalam penyelenggaraan
kapasitas daya dukung yang memadai. pengangkutan melalui kereta api komersial
Tidak ada lembaga eksternal untuk cek dan (eksekutif dan bisnis). Tetapi sebagai
ricek, serta tidak ada proses pembelajaran badan hukum publik, PT. KA juga
dari pihak terkait. Pelayanan jasa PT. KA berkewajiban untuk memberikan
yang masih minim ini seringkali menjadi pelayanan kepada masyarakat luas
masalah bagi pengguna jasa kereta api baik termasuk penumpang kelas ekonomi.
pengguna jasa kereta kelas eksekutif, Masalah ketepatan jadwal perjalanan KA
bisnis maupun ekonomi yang masih diwarnai dengan kelambatan, karena
menyebabkan turunnya jumlah pengguna pada bagian jalan KA tertentu sedang ada
kereta api. Aspek operasional dan pelaksanaan pekerjaan perbaikan pada
keselamatan angkutan kereta api juga komponen jalan rel, baik berupa
mengundang keprihatinan. Frekuensi penggantian rel, bantalan, maupun
gangguan lokomotif mogok, gangguan penambahan balas, sehingga KA harus
persinyalan serta telekomunikasi, tabrakan berjalan perlahan dan berpengaruh
kereta api juga keterlambatan tiba maupun terhadap total waktu tempuh.
berangkat cenderung meningkat. Dalam
persoalan keterlambatan berangkat dan 4. KESIMPULAN
tiba, kinerja PT. KA (Persero) juga masih Berdasarkan hasil penelitian yang telah
memprihatinkan. Keterlambatan berangkat dijelaskan sebelumnya, terdapat beberapa
tiap kereta rata-rata mencapai 10 menit. kesimpulan terkait dengan sistem kualitas
Sementara keterlambatan tiba di stasiun jasa pada PT Kereta Api Indonesia, yaitu:
rata-rata 62 menit. Dalam aspek pelayanan, 1) PT KAI berusaha memperbaiki system
selalu mengundang keluhan masyarakat kualitas jasa secara berkelanjutan
pengguna jasa angkutan kereta api. dengan melakukan beberapa perbaikan
Keluhan-keluhan mulai dari kondisi toilet dalam hal kinerja, sarana dan
di atas kereta api yang tidak bersih, juga prasarana yang mendukung
mengenai rasa tidak nyaman dan tidak terciptanya keselamatan publik.
aman masyarakat dalam menggunakan jasa 2) Kereta api merupakan alat transportasi
angkutan kereta api eksekutif, bisnis dan dengan multi keunggulan kompetitif
khususnya pada kereta api ekonomi karena seperti hemat bahan bakar, energi,
pada hari-hari sibuk jumlah penumpang rendah polusi, bersifat massal, adaptif
seringkali melebihi batas maksimal yang dengan tugas pokok dan fungsi
62 JURNAL EKONOMI DAN BISNIS, VOL 10, NO. 1, JUNI 2011 : 59-62

mobilisasi arus penumpang dan untuk melakukan penelitian ini. Selain itu
barang di atas rel. kepada manajemen PT KAI dan pelanggan
3) Kereta api merupakan salah satu kereta api yang telah memberikan
modal transportasi yang memiliki informasi yang mendukung
peran strategis dalam ekonomi terselesaikannya penelitian ini.
nasional. Sebagai salah satu modal
transportasi yang strategis, 6. DAFTAR ACUAN
penyelenggaraan angkutan kereta api [1] Parasuraman. and L. Berry Leonard,
dilakukan oleh Badan Usaha Milik 2001, Delivering Quality Service :
Negara dalam hal ini PT. Kereta Api Balancing Customer Perceptions and
Indonesia (Persero). Sebagai badan Expectations/Tome. Journal of
penyelenggara tunggal jasa angkutan Marketing, p. 15-20.
kereta api, PT. KAI (Persero) dituntut [2] Parasuraman, Valerie A. Zeithmal &
untuk menyelenggarakan Leonard L. Berry, 1985, A Conceptual
pengangkutan yang memperhatikan Model of Service Quality and Its
kenyamanan, keamanan dan Implication for Future Research,
keselamatan penumpang. Journal of Marketing, p. 44-50.
4) Dengan semakin meningkatnya [3] Kotler, Phillip, 1994, Marketing
kebutuhan akan jasa transportasi maka Management:Analysis, Planning,
semakin banyak perusahaan yang Implementation, and Control, 8 Ed,
bergerak di bidang transportasi Prentice Hall, New York.
sehingga akan meningkatkan pula [4] Porter, Michael, 1996, Competitive
persaingan dalam bidang transportasi. Advantage: Creating and Sustaining
Oleh karena itu PT KAI harus Superior Performance, Business
memiliki strategi yang efektif untuk Harvard School, England.
memenangkan persaingan. [5] Makalah Seminar--------, 2007,
5) Untuk meningkatkan jumlah Pengukuran Kualitas Jasa Hotel
konsumen yang menggunakan jasa Nalendra Mengacu Pada Model
transportasi kereta api, maka PT. KAI Servqual, Jakarta.
(Persero) perlu melakukan evaluasi [6] Makalah Seminar-------, 2007, Survei
strategi yang telah diterapkan sebagai dan Analisis Gap Kualitas Jasa Pada
acuan dalam peningkatan kualitas PO. Bandung Express, Jakarta.
pelayanan kepada konsumen. [7] UU 13 Tahun 1992 tentang
6) Sebagai BUMN yang berbentuk Perkeretaapian,
Persero, PT. KAI memang berhak [8] www.kereta-api.com
mencari keuntungan (profit oriented)
dalam penyelenggaraan pengangkutan
melalui kereta api komersial
(eksekutif dan bisnis). Tetapi sebagai
badan hukum publik, PT. KAI juga
berkewajiban untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat luas
termasuk penumpang kelas ekonomi.

5. UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terimakasih kepada
manajemen Politeknik Negeri Jakarta dan
UP2M yang telah memberikan kesempatan

Anda mungkin juga menyukai