PROPOSAL
Oleh :
BAB I
2
PENDAHULUAN
pengguna jasa kereta api. Terdapat menu-menu khas kereta api yang dapat di nikmati oleh
pelanggan. Kru restorasi terdiri dari: koki, prama dan prami yang siap melayani
pelanggan pengguna kereta api Indonesia dalam perjalanannya. Dan tidak hanya itu saja
Kru KA ada juga bagian bertugas sebagai petugas Kereta Api yang bertanggung jawab
selama dalam perjalanan. Kru KA terdiri dari: Masinis, Assisten Masinis, Kondektur,
Teknisi KA dan Runner AC. Mereka secara profesional terlatih untuk melayani
pelanggan Kereta Api. Setiap kereta memiliki seorang Customer Service On Train
sebagai Customer Service kereta api yang menemani perjalanan penumpang Kereta Api.
Siap menerima kritik, saran, komplain guna memenuhi kebutuhan pelanggan akan
pelayanan yang prima. Dan yang terakhir yang bertugas melayani perjalanan penumpang
kereta api yaitu petugas On Train Cleaning (OTC) yang bertugas menjaga kebersihan
Kereta Api selama dalam perjalanan. Terdapat dua petugas OTC di setiap Kereta yang
siap melayani pelanggan kereta api.
Akan tetapi, perusahaan ini sebenarnya juga memperhatikan pula aspek pelanggan
dimana selalu dilakukan peningkatan kualitas produk, peningkatan pelayanan terhadap
penumpang agar nilai yang dirasakan penumpang atas jasa yang mereka berikan menjadi
lebih baik disetiap kali penggunaan karena jika penumpang merasakan apa yang sudah
mereka berikan sesuai dengan apa yang mereka terima maka penumpang juga sendiri
akan lebih puas dengan apa yang mereka dapatkan sesuai harga yang di order oleh
penumpang. Maka dari itu, tujuan penelitian ingin mengetahui kepuasan pelanggan PT.
Kereta Api Indonesia (persero) agar menjadi suatu gambaran yang dapat menunjukkan
penilaian masyarakat terhadap kinerja PT. KAI. (Fikri dkk, 2018)
Temuan awal pada objek yang diteliti PT. Kereta Api (Persero) Medan ditemukan
berbagai permasalahan antara lain kedisiplinan yang ditetapkan perusahaan untuk
karyawan yang berbuat salah masih kurang tegas seperti karyawan terlambat akan
diberikan sanksi dengan potongan gaji dan lain –lain, masih banyaknya karyawan yang
tidak disiplin akan peraturan yang diterapkan oleh perusahaan seperti datang terlambat
dan keluar jam istirahat kerja lebih awal, dan terlambatt masuk pada jam istirahat.
Karyawan merasa tidak diperhatikan oleh pimpinan dan kurang memberikan arahan kepada
karyawan dalam melaksanakan tugas, ini bisa berakibat membuat karyawan sering
melakukan kesalahan yang tidak seharusnya terjadi, seperti tidak mematuhi peraturan jam
kerja, masuk dan pulang kerja sesuka hati, sehingga masyarakat yang membutuhkan tidak
terlayani dengan baik. Kurangnya arahan dari atasan kepada karyawan tentang pemahanan
terhadap karakter masayarak, sehingga karyawan terlihat tidak sabar dalam menghadapi
4
masyarakat, karyawan terlihat tidak menguasai produk perusahaan yang membuat informasi
yang disampaikan tidak memenuhi harapan yang dibutuhkan oleh masyarakat pengguna jasa,
ini akan berakibat pada kekecewaan yang diterima pelanggan dan berdampak pada nama baik
perusahaan. (Sinaga, Trifena Setiawaty, and Rahmat Hidayat , 2020)
Berbagai permasalahan pada PT. Kereta Api (Persero) Medan, menjadi dasar penelitian untuk
menganalisis sebab atau faktor yang muncul. Hal ini dapat dijadikan sebagai perbaikan dalam
meningkatkan kedisiplinan karyawan kerja pegawai. Banyak permasalahan yang terjadi pada
objek penelitian, namun penulis membatasi masalah penelitian mengenai motivasi,
kedisiplinan, kepemimpinan.
Kedisipinan adalah kualitas inti dari tanggung jawab pribadi kedisipinan diri terlihat melalui
kerapian, ketepatan waktu, hemat dan lain-lain. Kedisipinan memotivasi orang-orang untuk
melakukan apa yang mereka tahu mereka harus lakukan, dan dimana mereka menginginkan
itu atau tidak. Hal tersebut didasarkan pada penerimaan mereka akan tanggung jawab pribadi
mereka dan setiap aspek dalam hidupnya. Disiplin diri adalah instruksi pribadi yang
diberikan dan diterima oleh disiplin itu sendiri. Menurut sejarah, keadaan ini diasumsikan
bahwa pemerintah itu dibutuhkan untuk belajar, dan perintah membawa hasil pembelajaran.
(Garmo, John 2013)
Kedisipinan dalam bahasa Arab artinya aindibat yang merupakan pembinaan disiplin. Seperti
didalam Surah An- Nisa Ayat 59 yang berbunyi :
<س<< و< َل< َو< أُ< و<لِ< ي <ُ <َّ<ط< ي< ُع< و<ا< ا<ل<ر <ِ <َط< ي< ُع< و<ا< هَّللا َ< َو< أ <ِ <َا< أَ< ي<ُّ< هَ< ا< ا<لَّ< ِذ< ي< َ<ن< آ< َم< نُ< و<ا< أ
<ِ ي< ٍء< فَ<<< ُر< ُّد< و<هُ< إِ< لَ< ى< هَّللا <ْ <<ش <َ <ا<أْل َ< ْم<<< ِر< ِم< ْن< ُك< ْم< ۖ< فَ<<< إِ< ْ<ن< تَ< نَ<<< ا< َز< ْع< تُ< ْم< فِ< ي
َ <<َِو< ا<ل<ر<َّ< ُس< < و< ِ<ل< إِ< ْ<ن< ُك< ْن< تُ< ْم< تُ< ْ<ؤ< ِم< نُ< < و< َ<ن< بِ< ا<هَّلل ِ< َو< ا< ْل< يَ< < ْ<و< ِ<م< ا<آْل ِخ<< ِر< ۚ< ٰ< َذ< ل
<ك
َخ< ْي< ٌر< َو< أَ< ْ<ح< َس< ُ<ن< تَ< أْ< ِو< ي<اًل
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya. (Q.S An-Nisa : 59)
5
Ayat diatas dapat kita ketahui bahwa kedisiplinan adalah Orang-orang yang beriman wajib
taat kepada Allah dan Rasulullah secara mutlak. Yakni mengamalkan Al Quran dan Sunnah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Wajib taat kepada ulil amri selama tidak bertentangan
dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain sehingga orang lain ittu
bersikap dan berlaku sesuai tujuan pemimpin. ( Ranoh : 2006)
Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan
organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa
kebutuhan individual. ( Menurut Robbins :2001. Dalam jurnal Silitonga: 2020). Pada PT
Kereta Api Indonesia Medan cabang Menemukan bahwa terdspat peningkatan antara
kedisipinan dengan kepemimpinan terhadap motivasi kerja pada karyawan PT Kereta Api
Indonesia cabang Medan.
Berdasarkan uraian diatas, bahwa kedisiplinan , kepemimpinan dan motivasi keja
mempunyai keterkaitan satu sama lain . Maka penulis tertarik untuk meneliti tentang
kedisiplinan, kepemimpinan dan motivasi kerja. Untuk itu penulis menetapkan judul “
Pengaruh Kedisiplinan dan Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja pada PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) Cabang Medan”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil penelitian tersebut permasalahan – permasalahan yang berkaitan
dengan yang penulis identifikasi, sebagai brikut :
1. Kurangnya kedisipinnya karyawan terhadap peraturan yang sudah dibuat oleh
perusahaan
2. Karyawan merasa kurang diperhatikan oleh pimpinan dan Pimpinan kurang
memberikan arahan kepada karyawan
3. Masyarakat merasa tidak terlayani dengan baik.
2. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas sebagai dasar dalam pembahasan penelitian ini, maka penelitian
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
a. Apakah ada pengaruh kedisiplinan terhadap motivasi kerja pada PT Kereta Api
Indonesia (Persero) Cabang Medan?
b. Apakah ada pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja pada PT. Kereta Api
Indonesia (Persero ) Cabang Medan ?
c. Apakah ada pengaruh kedisiplinan dan kepemimpinan secara efektif terhadap
motivasi kerja pada karyawan pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero ) Cabang
Medan ?
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian yaitu :
a. Bagi penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai kedisiplinan
terhadap kepemimpinan dengan motivasi
b. Bagi perusahaan
Memberikan sumbangan pikiran bagi perusahaan yang bersangkutan dalam
hubungan jasa pelayanan.
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi
perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan memberikan komitmen yang baik
dan konsisten dari perusahaan untuk menjaga pelayanan.
c. Bagi perguruan tinggi
7
.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Uraian Teoritis
1. Kedisiplinan
Kedisiplinan suatu kondisi dimana seseorang mematuhi dan melaksanakan ketentuan,
tata tertib, peraturan, nilai serta kaidah yang berlaku dengan kesadaran diri tanpa ada
paksaan.
a. Pengertian Kedisiplinan
Pengertian kedisiplinan menurut Garmo, Jhon (2013) Kedisiplinan adalah
suatu perhatian dan tujuan hidup dari kualitas karakter, kedisiplinan memampukan
seorang untuk berkonsentrasi dalam mencapai tujuan, baik dibidang pendidikan, olah
raga, musik, bisnis, atau hubungan antar pribadi. Walaupun tanpa penyemangat dari
luar atau larangan-larangan, seorang yang disiplin dapat mengatasi kelemahannya,
dan berkembang menjadi kekuatan.
Kedisiplinan adalah disiplin kerja sebagai suatu sikap, tingkah laku, dan
perbuatan yang sesuai peraturan dari organisasi dalam bentuk tertulismaupun tidak.
Menurut (Dermawan (2013 : 41 dalam jurnal Assagaf,dkk :2015) . mengemukakan
disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi
memenuhi tuntunan berbagai ketentuan. Uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
disiplin kerja sangat penting dan harus dimiliki oleh seluruh pegawai baik atasan
maupun bawahannya, karena kedisiplinan yang baik merupakan cerminan dari rasa
tanggung jawab seseorang terhadap tugas – tugas yang diberikan kepadanya dan
ketaatan terhadap peraturan pada suatu organisasi. Menurut Siagian (2007:32 dalam
jurnal Assagaf, dkk : 2015).
Kedisiplinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap produktivitas
kerja pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Manado Karena disiplin dipengaruhi
oleh budaya kerja dan gaya kepemimpinan, hal ini menunjukkan bahwa semakin
9
b. Tujuan Kedisiplinan
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap
tugas – tugas yang diberikan kepadanya. Karena hal ini akan mendorong gairah
atau semangat kerja, dan mendorong terwujudnya tujuan organisasi. ( Afandi :
2016)
Tujuan disiplin kerja menurut Simamora (Permatasari,2015) :
1) Tujuan utama disiplin kerja adalah untuk memastikan perilaku karyawan konsisten
sesuai dengan aturan perusahaan
2) Tujuan disiplin yang kedua adalah untuk menumbuhkan atau mempertahankan rasa
hormat dan saling percaya diantara penyelia dan bawahannya
3) Tindakan disipliner dapat pula membantu karyawan supaya menjadi lebih
produktif frngan demikian menguntungkan dalam jangka panjang
4) Tindakan disipliner yang efektif dapat memacu individu karyawan untuk
meningkatkan prestasi kerja yang pada akhirnya menghasilkan pencapain bagi
individu bersangkutan.
d. Indikator Kedisiplinan
Menurut Hasibuan, 2002:195 dalam jurnal Yugusna, dkk tujuan dan kemampuan,
kepemimpinan, bala jasa, keadilan, pengawasan melekat, ketegasan, sangsi. Adapun
indikator
11
Disiplin Kerja menurut Sastrohadiwiryo (2013:291) dalam jurnal Saleh, dkk yaitu :
a) Frekuensi Kehadiran
b) Tingkat Kewaspadaan
e) Etika Kerja
2. Kepemimpinan
a. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah interaksi saling memengaruhi antara pemimpin
dengan para pengikutnya.(Hermanto : 2020) kepemimpinan dapat diartikan
sebagai proses pemimpin menciptakan visi dan melakukan interaksi saling
memengaruhi dengan para pengikut untuk merealisasikan visi (Wirawan, 2014
dalam jurnal Hermanto :2020 ) untuk menjadi pemimpin seseorang harus
mempunyai visi mengenai sistem sosial yang dipimpinnya. Visi adalah segala hal
yang ingin dicapai, keadaan yang ingin diciptakan dimasa yang akan datang.
Pemimpin. Inti pemimpin adalah pemimpin organisasi atau sistem
sosial yang mempunyai sebutan atau predikat berbeda. Dalam kepemimpinan
politik pemimpin disebut presiden, raja, ratu, perdana mentri, ketua partai, dst.
Pada kepemimpinan dunia bisnis pemimpin disebut direktur utama, direktur, chief
executive official. Pada kepemimpinan pendidikan pemimpin disebut mentri
pendidikan, rektor, kepala dinas pendidikan,dan kepala sekolah. Pada
kepemimpinan militer pemimpin disebut mentri pertahanan, panglima dan
12
۞ ف َ اَل َخي َْر ِف ْي َكثِي ٍْر ِّم ْن نَّجْ ٰوىهُ ْم اِاَّل َم ْن اَ َم َر ِب
ٍ ص َدقَ ٍة اَ ْو َم ْعر ُْو
ف َ ت هّٰللا ِ فَ َس ْو
ِ ضا َ ْك ا ْبتِ َغ ۤا َء َمر
َ ِاس َو َم ْن يَّ ْف َعلْ ٰذل
ِ ۗ َّح بَي َْن النٍ ۢ اَ ْو اِصْ اَل
نُ ْؤتِ ْي ِه اَجْ رًا َع ِظ ْي ًما
Artinya: “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali
bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau
berbuat ma'ruf, atau Mengadakan perdamaian di antara manusia. dan Barangsiapa
yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak Kami
memberi kepadanya pahala yang besar”. (Q.S. An-Nisa (04):114)
Berdasarkan berbagai penjelasan tentang definisi kepemimpinan diatas dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah saling interaksi memengaruhi antara
pemimpin dengan para karyawan perusahaan kepemimpinan dapat diartikan
sebagai proses pemimpin menciptakan visi dan melakukan interaksi saling
memengaruhi dengan para pengikut untuk merealisasikan visi.
b. Tujuan Kepemimpinan
Tujuan kepemimpinan adalah merealisasikan visi dan misi dari pemimpin dan
pengikutnya. (Hermanto : 2020)
c. Indikator Kepemimpinan
Menurut Siagian 2002:121 dalam jurnal Yugusna, dkk mengemukakan bahwa
terdapat or gaya kepemimpinan demokratis adalah : Pengawasan dilakukan secara
wajar, menghargai ide dari bawahan, memperhitungkan perasaan bawahan, perhatian
pada kenyamanan kerja bawahan, menjalin hubungan baik dengan bawahan, bisa
beradaptasi dengan kondisi, teliti dengan keputusan yang akan diambil, bersahabat
dan ramah, memberikan pengarahan pada tugas-tugas yang diberikan, komunikasi
13
3. Motivasi
motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Dengan demikian motivasi merupakan variabel penting untuk mendapatkan produktivitas
kerja pegawai yang optimal.
a. Pengertian Motivasi
Menurut (Suwatno & Priansa 2011:171 dalam jurnal Assagaf, dkk : 2015)
mengemukakan motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan, daya
penggerak atau kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan. Hasibuan
(2009:141) mengemukakan motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Uraian sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah pendorong atau penggerak seseorang untuk
bertindak dan bekerja dengan giat dalam melaksanakan pekerjaan dan kewajibannya
dengan rasa tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan yang maksimal.
Menurut (Rivai 2009:838 dalam Jurnal Assagaf, dkk : 2015) mengemukakan
sumber motivasi ada tiga faktor, yakni: (1) kemungkinan untuk berkembang, (2) jenis
pekerjaan dan (3) apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari
perusahaan tempat mereka bekerja. Di samping itu terdapat beberapa aspek yang
berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai, yakni: rasa aman dalam bekerja,
mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif, lingkungan kerja yang menyenangkan,
penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil.
Berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan motivasi kerja merupakan
dorongan yang diberikan pemimpin kepada bawahan agar mampu bekerja lebih baik,
bekerja sama dengan tim dan sebagai upaya dalam mencapai kepuasan kerja. Dan
mendorong pribadi seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu
tujuan.
b. Tujuan Motivasi
14
c. Manfaat Motivasi
Motivasi bermanfaat bagi manajemen karena motivasi berfungsi sebagai
penggerak, pengarah dan pendorong terjadinya kelakuan, tindakan atau perbuatan.
Motivasi kerja karyawan berperan penting dalam menciptakan produktivitas kerja
karyawan. Karyawan yang memiliki motivasi yang baik akan menghasilkan
produktivitas kerja yang baik pula. ( Purnama : 2008 )
e. Indikator Motivasi
15
b. Penghargaan
c. Tantangan dan tanggung jawab
d. Pengembangan
B. KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual merupakan suatu kerangka yang menghubungkan
variabel bebas dengan variabel terikat dengan tujuan untuk mengukur hubungan antar
variabel.
1. Pengaruh kedisiplinan terhadap motivasi kerja
Kedisiplinan dan kepemimpinan mempunyai pengaruh positif antara satu sama
lain, karena disiplin kerja merupakan kesadaaran untuk menaati aturan aturan
perusahaan. Apabila disiplin yang diterapkan dalam perusahaan terjalin dengan baik
maka karyawan senantiasa bekerja dan semangat karena termotivasi menjadi
karyawan teladan dan membuat kinerja yang dihasilkan karyawan meningkat serta
optimal. Hal ini sejalan yang dilakukan oleh (Hasibuan & Handayani, 2017).
C. HIPOTESIS
Berdasarkan hasil dari penulisan yang telah dijabarkan diatas, dugaan sementara
hipotesis penulisannya adalah :
1. Adanya pengaruh kedisiplinan terhadap motivasi kerja pada PT Kereta Api
(Persero) Cabang Medan
2. Adanya pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja pada PT Kereta Api
(Persero) Cabang Medan
3. Adanya pengaruh tidak kedisiplinan terhadap kepemimpinan dan motivasi kerja
pada PT Kereta Api (Persero) Cabang Medan
17
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini dilihat dari cara penjelasannya dan bertujuan untuk
membuktikan adanya pengaruh antar variabel bebas ( Kedisiplinan X dan kepemimpinan
X ) terhadap variabel terikat ( motivasi kerja Y ). Menggambarkan jenis / bentuk
penelitian yang mendasari penelitian. Dalam pendekatan penelitian ini menggunakan
pendekatan kausal untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat yaitu untuk
memahami variabel mana yang mempengaruhi (variabel independen) dan variabel mana
yang merupakan akibat (variabel dependen) pada fenomena tertentu dan untuk
menentukan sifat hubungan antara variabel independen dan pengaruh yang akan
diperkirakan (Setiawan, 2013) Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif.
Tabel III. 1
Indikator Kepemimpinan
Variabel Indikator No. Item
Kepemimpinan 1. Sifat 1,2
(X) 2. Kebiasaan 3
3. Tempramen 4,5
4. Watak 6,7
5. Kepribadian 8
18
2. Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan sesorang menaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. (Hasibuan, 2011)
Adapun indikator disiplin adalah sebagai berikut:
Tabel III. 2
Indikator Kedisiplinan
3. Motivasi Kerja
Motivasi sebagai suatu kerelaan berusahaa seoptimal mungkin dalam
pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha memuaskan
beberapa kebutuhan individu. Dengan adanya motivasi karyawan akan melaksanakan
tugas yang dibebankan. (Hasibuan, 2011)
Adapun indikator motivasi adalah sebagai berikut:
Tabel III.3
Indikator Motivasi Kerja
Variabel Indikator Item Pernyataan
Motivasi 1. Kerja keras 1, 2
(Y) 2. Orientasi masa depan 3, 4
3. Tingkat cita-cita yang 5
tinggi
4. Orientasi tugas/sasaran 6
19
Tabel III-2
Jadwal Kegiatan Penelitian
2 Penentuan judul
3 Bimbingan
proposa
4 Seminar proposal
5 Revisi proposal
6 Pengesahan
2.Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang akan dijadikan sebagai objek
ataupun responden penelitian, dalam hal ini peneliti menentukan sampel dengan teknik
sampel jenuh yaitu mengambil seluruh populasi sebagai sampel. Adapun sampel yang
digunakan adalah sebanyak 30 orang.
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
1. Kuesioner
Kuesioner adalah lembar kerja yang diberikan kepada responden dengan skala
Likert yang terdiri dari lima pernyataan dengan rentang mulai dari “sangat setuju
sampai tidak setuju “ dan setiap jawaban diberikan bobot nilai.
n ∑ xy −( ∑ x )( ∑ y )
r=
√ { n ∑ x −(∑ x ) 2 }{ n ∑ y −(∑ y ) 2 }
2 2
¿ ∑ σ b2
r=
[ k
][
( k−1 )
1−
σ 21 ]
Dimana :
r = reliabilitas instrumen
b2 = jumlah varian butir
k = banyaknya butir pertanyaan
12 = varians total
Jika nilai koefisien reliabilitas ≥ 0,6, maka instrument merupakan instrument yang
reliabel (Juliandi dkk , 2014,hal 82).
a. Uji asumsi klasik regresi linier berganda bertujuan untuk menganalisis apakah modal
regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang terbaik. Jika model adalah
model yang baik, maka data dianalisis layak untuk dijadikan sebagai rekomendasi untuk
22
pengetahuan atau untuk tujuan pemecahan masalah praktis. (Juliandi & Irfan, 2013) Adapun
pengujian asumsi klasik yang di gunakan adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
heterokedastisitas.
b. Uji Multikoliniaritas Uji ini digunakan untuk menemukan apakah terdapat korelasi diantara
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya bebas multikolinearitas
atau tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolineritas juga terdapat
beberapa ketentuan, yaitu jika nilai tolerance and value inflation factor (VIF) lebih besar dari
0, 1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas
pada data yang akan diolah
DAFTAR PUSTAKA
JIKA BUKU SISTEMATIKA PENULISANNYA SEBAGAIA BERIKUT:
Juliandi, A., & Irfan. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu
Bisnis (Citapustak). Bandung.
Sinaga, Trifena Setiawaty, and Rahmat Hidayat. "Pengaruh Motivasi dan Kompensasi
terhadap kinerja Karyawan pada PT. Kereta Api
Indonesia." Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu Manajemen 8.1 (2020): 15-22.
Fikri dkk, “analisis kepuasan pelanggan pt kereta api indonesia (persero)”. Jurnal
working paper keuangan pablik islam. (2018) : 1-11
Permatasari, dkk. “pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja
karyawan”. Jurnal Administrasi bisnis studentjournal.ub.ac.id. (2015) 20.1
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
HALAMAN DEPAN JURNAL SINAGA, TRIFENA SETIAWATY, AND
RAHMAT HIDAYAT
27
LAMPIRAN 3
HALAMAN DEPAN BUKU GARNO JHON
29
LAMPIRAN 4
HALAMAN DEPAN BUKU RANOH
33
LAMPIRAN 5
HALAMAN DEPAN BUKU SILITONGA
35
LAMPIRAN 6
HALAMAN DEPAN JURNAL ASSAGAF,DKK
]
37
LAMPIRAN 7
42
LAMPIRAN 8
HALAMAN DEPAN BUKU HERMANTO
44
LAMPIRAN 9
HALAMAN DEPAN JURNAL YUGUSNA, DKK
47
LAMPIRAN 10
HALAMAN DEPAN BUKU AFANDI
49
LAMPIRAN 11