Anda di halaman 1dari 51

1

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI


KERJA PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) CABANG MEDAN

PROPOSAL

Diajukan Untuk Memenuhi


Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian

Oleh :

Siti Reza Nazli


1805160077

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2021

BAB I
2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Transportasi merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dan sangat
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam menunjang
pembangunan nasional dan merupakan sarana penting dalam memperlancar roda
perekonomian serta mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan.
Semua aspek kehidupan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam aspek ekonomi.
Perekonomian yang semakin berkembang ke arah globalisasi membutuhkan mobilitas
yang tinggi, sehingga masyarakat akan semakin jeli dalam memilih sarana transportasi
yang akan digunakan. Banyak perusahaan transportasi yang menawarkan dan berusaha
merebut minat konsumen untuk menggunakan produk dan atau jasa yang ditawarkan dari
sebuah perusahaan transportasi.
Dalam aspek perekonomian transportasi yang ada di negara Indonesia, sudah
memiliki peran yang sangat tinggi persaingan karena semakin tinggi perkembangan
ekonomi Negara tersebut semakin tinggi pula mobilitas masyarakat di dalamnya sehingga
masyarakat semakin teliti dalam menentukan pilihan jasa transportasi, didukung pula
dengan banyaknya perusahaan transportasi yang bermunculan dan menawarkan berbagai
macam produk yang berbeda, dengan pelayanan yang berbeda dan harga yang berbeda.
Oleh karena itu, pelanggan akan semakin kritis dalam menilai suatu perusahaan
transportasi.
Di Indonesia sudah banyaknya persaingan pasar khususnya persaingan pasar jasa
transportasi. Seperti contohnya jasa angkutan dengan pemesanan melalui online yang
dapat mempermudah konsumen untuk melakukan transaksi. Beberapa jasa transportasi
sudah melakukan pemesanan dengan online seperti GOJEK, GRAB, UBER dan lainnya
yang dimiliki oleh perusahaan swasta.
Perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (persero) adalah perusahaan yang mengelola
perkeretaapian di Indonesia yang telah mengoperasikan Kereta Api untuk para
penumpang. Baik kereta lokal di jawa dan sumatra. Yang memiliki berbagai macam
fasilitas yang sesuai harga dan pereknomian masyarakat yaitu fasilitas PT. Kereta Api
Indonesia terdiri dari: KA Eksekutif, KA Bisnis, KA Campuran(Eksekutif, bisnis dan
ekonomi), KA ekonomi, KA lokal, KRL. Di setiap macam kereta tersebut, memiliki
fasilitas yang berbeda mulai dari yang murah dan mahal untuk harga tiket perorangnya
dan harga tersebut sudah sesuai dengan fasilitas yang berbeda. Di rangkaian kereta api
memiliki restorasi, yaitu yang siap melayani makanan dan minuman dalam perjalanan
3

pengguna jasa kereta api. Terdapat menu-menu khas kereta api yang dapat di nikmati oleh
pelanggan. Kru restorasi terdiri dari: koki, prama dan prami yang siap melayani
pelanggan pengguna kereta api Indonesia dalam perjalanannya. Dan tidak hanya itu saja
Kru KA ada juga bagian bertugas sebagai petugas Kereta Api yang bertanggung jawab
selama dalam perjalanan. Kru KA terdiri dari: Masinis, Assisten Masinis, Kondektur,
Teknisi KA dan Runner AC. Mereka secara profesional terlatih untuk melayani
pelanggan Kereta Api. Setiap kereta memiliki seorang Customer Service On Train
sebagai Customer Service kereta api yang menemani perjalanan penumpang Kereta Api.
Siap menerima kritik, saran, komplain guna memenuhi kebutuhan pelanggan akan
pelayanan yang prima. Dan yang terakhir yang bertugas melayani perjalanan penumpang
kereta api yaitu petugas On Train Cleaning (OTC) yang bertugas menjaga kebersihan
Kereta Api selama dalam perjalanan. Terdapat dua petugas OTC di setiap Kereta yang
siap melayani pelanggan kereta api.
Akan tetapi, perusahaan ini sebenarnya juga memperhatikan pula aspek pelanggan
dimana selalu dilakukan peningkatan kualitas produk, peningkatan pelayanan terhadap
penumpang agar nilai yang dirasakan penumpang atas jasa yang mereka berikan menjadi
lebih baik disetiap kali penggunaan karena jika penumpang merasakan apa yang sudah
mereka berikan sesuai dengan apa yang mereka terima maka penumpang juga sendiri
akan lebih puas dengan apa yang mereka dapatkan sesuai harga yang di order oleh
penumpang. Maka dari itu, tujuan penelitian ingin mengetahui kepuasan pelanggan PT.
Kereta Api Indonesia (persero) agar menjadi suatu gambaran yang dapat menunjukkan
penilaian masyarakat terhadap kinerja PT. KAI. (Fikri dkk, 2018)
Temuan awal pada objek yang diteliti PT. Kereta Api (Persero) Medan ditemukan
berbagai permasalahan antara lain kedisiplinan yang ditetapkan perusahaan untuk
karyawan yang berbuat salah masih kurang tegas seperti karyawan terlambat akan
diberikan sanksi dengan potongan gaji dan lain –lain, masih banyaknya karyawan yang
tidak disiplin akan peraturan yang diterapkan oleh perusahaan seperti datang terlambat
dan keluar jam istirahat kerja lebih awal, dan terlambatt masuk pada jam istirahat.
Karyawan merasa tidak diperhatikan oleh pimpinan dan kurang memberikan arahan kepada
karyawan dalam melaksanakan tugas, ini bisa berakibat membuat karyawan sering
melakukan kesalahan yang tidak seharusnya terjadi, seperti tidak mematuhi peraturan jam
kerja, masuk dan pulang kerja sesuka hati, sehingga masyarakat yang membutuhkan tidak
terlayani dengan baik. Kurangnya arahan dari atasan kepada karyawan tentang pemahanan
terhadap karakter masayarak, sehingga karyawan terlihat tidak sabar dalam menghadapi
4

masyarakat, karyawan terlihat tidak menguasai produk perusahaan yang membuat informasi
yang disampaikan tidak memenuhi harapan yang dibutuhkan oleh masyarakat pengguna jasa,
ini akan berakibat pada kekecewaan yang diterima pelanggan dan berdampak pada nama baik
perusahaan. (Sinaga, Trifena Setiawaty, and Rahmat Hidayat , 2020)
Berbagai permasalahan pada PT. Kereta Api (Persero) Medan, menjadi dasar penelitian untuk
menganalisis sebab atau faktor yang muncul. Hal ini dapat dijadikan sebagai perbaikan dalam
meningkatkan kedisiplinan karyawan kerja pegawai. Banyak permasalahan yang terjadi pada
objek penelitian, namun penulis membatasi masalah penelitian mengenai motivasi,
kedisiplinan, kepemimpinan.
Kedisipinan adalah kualitas inti dari tanggung jawab pribadi kedisipinan diri terlihat melalui
kerapian, ketepatan waktu, hemat dan lain-lain. Kedisipinan memotivasi orang-orang untuk
melakukan apa yang mereka tahu mereka harus lakukan, dan dimana mereka menginginkan
itu atau tidak. Hal tersebut didasarkan pada penerimaan mereka akan tanggung jawab pribadi
mereka dan setiap aspek dalam hidupnya. Disiplin diri adalah instruksi pribadi yang
diberikan dan diterima oleh disiplin itu sendiri. Menurut sejarah, keadaan ini diasumsikan
bahwa pemerintah itu dibutuhkan untuk belajar, dan perintah membawa hasil pembelajaran.
(Garmo, John 2013)
Kedisipinan dalam bahasa Arab artinya aindibat yang merupakan pembinaan disiplin. Seperti
didalam Surah An- Nisa Ayat 59 yang berbunyi :

<‫س<< و< َل< َو< أُ< و<لِ< ي‬ <ُ <َّ<‫ط< ي< ُع< و<ا< ا<ل<ر‬ <ِ <َ‫ط< ي< ُع< و<ا< هَّللا َ< َو< أ‬ <ِ <َ‫ا< أَ< ي<ُّ< هَ< ا< ا<لَّ< ِذ< ي< َ<ن< آ< َم< نُ< و<ا< أ‬
<ِ ‫ي< ٍء< فَ<<< ُر< ُّد< و<هُ< إِ< لَ< ى< هَّللا‬ <ْ <<‫ش‬ <َ <‫ا<أْل َ< ْم<<< ِر< ِم< ْن< ُك< ْم< ۖ< فَ<<< إِ< ْ<ن< تَ< نَ<<< ا< َز< ْع< تُ< ْم< فِ< ي‬
َ <<ِ‫َو< ا<ل<ر<َّ< ُس< < و< ِ<ل< إِ< ْ<ن< ُك< ْن< تُ< ْم< تُ< ْ<ؤ< ِم< نُ< < و< َ<ن< بِ< ا<هَّلل ِ< َو< ا< ْل< يَ< < ْ<و< ِ<م< ا<آْل ِخ<< ِر< ۚ< ٰ< َذ< ل‬
<‫ك‬
‫َخ< ْي< ٌر< َو< أَ< ْ<ح< َس< ُ<ن< تَ< أْ< ِو< ي<اًل‬

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih
baik akibatnya. (Q.S An-Nisa : 59)
5

Ayat diatas dapat kita ketahui bahwa kedisiplinan adalah Orang-orang yang beriman wajib
taat kepada Allah dan Rasulullah secara mutlak. Yakni mengamalkan Al Quran dan Sunnah
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Wajib taat kepada ulil amri selama tidak bertentangan
dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi orang lain sehingga orang lain ittu
bersikap dan berlaku sesuai tujuan pemimpin. ( Ranoh : 2006)
Motivasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan
organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa
kebutuhan individual. ( Menurut Robbins :2001. Dalam jurnal Silitonga: 2020). Pada PT
Kereta Api Indonesia Medan cabang Menemukan bahwa terdspat peningkatan antara
kedisipinan dengan kepemimpinan terhadap motivasi kerja pada karyawan PT Kereta Api
Indonesia cabang Medan.
Berdasarkan uraian diatas, bahwa kedisiplinan , kepemimpinan dan motivasi keja
mempunyai keterkaitan satu sama lain . Maka penulis tertarik untuk meneliti tentang
kedisiplinan, kepemimpinan dan motivasi kerja. Untuk itu penulis menetapkan judul “
Pengaruh Kedisiplinan dan Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja pada PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) Cabang Medan”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil penelitian tersebut permasalahan – permasalahan yang berkaitan
dengan yang penulis identifikasi, sebagai brikut :
1. Kurangnya kedisipinnya karyawan terhadap peraturan yang sudah dibuat oleh
perusahaan
2. Karyawan merasa kurang diperhatikan oleh pimpinan dan Pimpinan kurang
memberikan arahan kepada karyawan
3. Masyarakat merasa tidak terlayani dengan baik.

C. Batasan dan Rumusan Masalah


1. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi kesalapahaman dalam pembahasan serta untuk mempelajari pokok
bahasan dalam penelitian ini, dengan meningkat keterbatasan kemampuan analis, waktu,
biaya, dan tenaga maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini mengenai
kedisiplinan, kepemimpinan dan motivasi kerja pada PT Kereta Api Indonesia ( Persero)
Cabang Medan.
6

2. Rumusan Masalah
Untuk memperjelas sebagai dasar dalam pembahasan penelitian ini, maka penelitian
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
a. Apakah ada pengaruh kedisiplinan terhadap motivasi kerja pada PT Kereta Api
Indonesia (Persero) Cabang Medan?
b. Apakah ada pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja pada PT. Kereta Api
Indonesia (Persero ) Cabang Medan ?
c. Apakah ada pengaruh kedisiplinan dan kepemimpinan secara efektif terhadap
motivasi kerja pada karyawan pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero ) Cabang
Medan ?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini yang ingin dicapai penulis adalah :
a. Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan terhadap motivasi kerja pada PT. Kereta
Api Indonesia (Persero ) Cabang Medan.
b. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja pada PT. Kereta
Api Indonesia (Persero ) Cabang Medan.
c. Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan dan kepemimpinan terhadap motivasi kerja
karyawan pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero ) Cabang Medan.

2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian yaitu :
a. Bagi penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai kedisiplinan
terhadap kepemimpinan dengan motivasi
b. Bagi perusahaan
Memberikan sumbangan pikiran bagi perusahaan yang bersangkutan dalam
hubungan jasa pelayanan.
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi
perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan memberikan komitmen yang baik
dan konsisten dari perusahaan untuk menjaga pelayanan.
c. Bagi perguruan tinggi
7

Untuk Seorang dosen dapat mengembangkan materi yang diajarkan kepada


mahasiswanya.

d. Bagi Penelitian Selanjutnya


Hasil dijadikan sebagai bahan acuan bagi rekan peneliti lain dalam penelitian
selanjutnya

.
8

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Uraian Teoritis
1. Kedisiplinan
Kedisiplinan suatu kondisi dimana seseorang mematuhi dan melaksanakan ketentuan,
tata tertib, peraturan, nilai serta kaidah yang berlaku dengan kesadaran diri tanpa ada
paksaan.

a. Pengertian Kedisiplinan
Pengertian kedisiplinan menurut Garmo, Jhon (2013) Kedisiplinan adalah
suatu perhatian dan tujuan hidup dari kualitas karakter, kedisiplinan memampukan
seorang untuk berkonsentrasi dalam mencapai tujuan, baik dibidang pendidikan, olah
raga, musik, bisnis, atau hubungan antar pribadi. Walaupun tanpa penyemangat dari
luar atau larangan-larangan, seorang yang disiplin dapat mengatasi kelemahannya,
dan berkembang menjadi kekuatan.
Kedisiplinan adalah disiplin kerja sebagai suatu sikap, tingkah laku, dan
perbuatan yang sesuai peraturan dari organisasi dalam bentuk tertulismaupun tidak.
Menurut (Dermawan (2013 : 41 dalam jurnal Assagaf,dkk :2015) . mengemukakan
disiplin merupakan tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi
memenuhi tuntunan berbagai ketentuan. Uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
disiplin kerja sangat penting dan harus dimiliki oleh seluruh pegawai baik atasan
maupun bawahannya, karena kedisiplinan yang baik merupakan cerminan dari rasa
tanggung jawab seseorang terhadap tugas – tugas yang diberikan kepadanya dan
ketaatan terhadap peraturan pada suatu organisasi. Menurut Siagian (2007:32 dalam
jurnal Assagaf, dkk : 2015).
Kedisiplinan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap produktivitas
kerja pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Manado Karena disiplin dipengaruhi
oleh budaya kerja dan gaya kepemimpinan, hal ini menunjukkan bahwa semakin
9

tinggi tingkat kedisiplinan pegawai tidak mempengaruhi untuk meningkatkan


produktivitas kerja. . ( Assagaf, dkk : 2015)
Kedisiplinan adalah satu-satunya sarana yang membuat orang dapat
memfokuskan pikirannya pada objek tujuan utama yang pasti, sampai hukum daya
kebiasaannya semesta mengambil alih pola tujuan itu dan mulai menerjemahkan
menjadi padanan materialnya. Kedisiplinan adalah kunci utama untuk memperoleh
kekuatan kehendak dan emosi jiwa, karena ia karena ia adalah sarapan yang
mungkinkan kedua faktor ini dikuasai dan diseimbangkan satu sama lain. Dan
diarahkan ke tujuan yang pasti dengan pemikiran yang akurat. Kedisiplinan adalah
sumber segala kegigihan dan sarana untuk mengembangkan kebiasaan bertindak
berdasarkan rencana dan tujuan. ( Hell’s : 2009 ) dijumpai beberapa ayat dalam Al-
qur’an salah satunya, yaitu
Surah Al-Ashr ayat 1-3

‫ت‬ِ ‫صل ِٰح‬ َ ‫ص ِر اِنَّ ااۡل ِ ۡن َس‬


ّ ٰ ‫ان َلف ِۡى ُخ ۡس ۙ ٍر ِااَّل الَّذ ِۡي َن ٰا َم ُن ۡوا َو َع ِملُوا ال‬ ۡ ‫َو ۡال َع‬
َ ‫ص ۡوا ِب ۡال َح ِّق ۙ َو َت َوا‬
‫ص ۡوا ِبالص َّۡب ِر‬ َ ‫َو َت َوا‬
Artinya : 1. Demi masa. 2. Sesungguhnya seluruh manusia itu bener-bener dalam
kerugian. 3. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih, dan saling
berpesan dengan kebenaran dan saling berpesan dengan kesabaran. (Q.S. Al-Ashr :
1-3)
Isi kandungan surat Al Ashr ayat 1, Allah SWT bersumpah demi masa yang
dimaksud sebagai umur. Sebab, umur merupakan nikmat terbesar yang diberikan
Allah SWT kepada manusia. ayat kedua adalah peringatan Allah SWT mengenai
kerugian yang dialami oleh manusia bila tak beriman kepada Allah SWT. ayat ketiga
dijelaskan bahwa ada empat golongan orang yang tak merugi, yakni orang yang
beriman, orang yang beramal soleh, orang-orang yang saling menasihati dalam
kebenaran, dan orang yang menasihati dalam kesabaran.
Berdasarkan berbagai pengertian tentang kedisiplinan di atas dapat disimpulkan,
bahwa suatu sikap yang sangat diperlukan untuk semua karyawan yang ada di
perusahaan dan bekerja secara efektif dan efisien sehingga dapat mencapai tujuan
yang diinginkan perusahaan. sumber segala kegigihan dan sarana untuk
mengembangkan kebiasaan bertindak berdasarkan rencana dan tujuan.
10

b. Tujuan Kedisiplinan
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap
tugas – tugas yang diberikan kepadanya. Karena hal ini akan mendorong gairah
atau semangat kerja, dan mendorong terwujudnya tujuan organisasi. ( Afandi :
2016)
Tujuan disiplin kerja menurut Simamora (Permatasari,2015) :
1) Tujuan utama disiplin kerja adalah untuk memastikan perilaku karyawan konsisten
sesuai dengan aturan perusahaan
2) Tujuan disiplin yang kedua adalah untuk menumbuhkan atau mempertahankan rasa
hormat dan saling percaya diantara penyelia dan bawahannya
3) Tindakan disipliner dapat pula membantu karyawan supaya menjadi lebih
produktif frngan demikian menguntungkan dalam jangka panjang
4) Tindakan disipliner yang efektif dapat memacu individu karyawan untuk
meningkatkan prestasi kerja yang pada akhirnya menghasilkan pencapain bagi
individu bersangkutan.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan


Menurut Afandi : 2016 Faktor yang mempengaruhi tingkat kedisiplinan pada pegawai
atau karyawan adalah
1. Fakror kepemimpinan
2. Faktor sistem penghargaan
3. Faktor kemampuan
4. Faktor balas jasa
5. Faktor keadilan
6. Faktor pengawasan melekat
7. Faktor sanksi hukuman
8. Faktor ketegasan
9. Faktor hubungan kemanusiaan

d. Indikator Kedisiplinan
Menurut Hasibuan, 2002:195 dalam jurnal Yugusna, dkk tujuan dan kemampuan,
kepemimpinan, bala jasa, keadilan, pengawasan melekat, ketegasan, sangsi. Adapun
indikator
11

Disiplin Kerja menurut Sastrohadiwiryo (2013:291) dalam jurnal Saleh, dkk yaitu :
a) Frekuensi Kehadiran

b) Tingkat Kewaspadaan

c) Ketaatan pada standar kerja

d) Ketaaatan pada peraturan kerja

e) Etika Kerja

Menurut Afandi : 2016 Indikator disiplin kerja adalaah :


a. Masuk kerja tepat waktu
b. Penggunaan waktu secara efektif
c. Tidak pernahmangkir / tidak kerja
d. Mematuhi semua peraturan organisasi atau perusahaan
e. Target pekerjaan
f. Membuat laporan kerja harian

2. Kepemimpinan
a. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah interaksi saling memengaruhi antara pemimpin
dengan para pengikutnya.(Hermanto : 2020) kepemimpinan dapat diartikan
sebagai proses pemimpin menciptakan visi dan melakukan interaksi saling
memengaruhi dengan para pengikut untuk merealisasikan visi (Wirawan, 2014
dalam jurnal Hermanto :2020 ) untuk menjadi pemimpin seseorang harus
mempunyai visi mengenai sistem sosial yang dipimpinnya. Visi adalah segala hal
yang ingin dicapai, keadaan yang ingin diciptakan dimasa yang akan datang.
Pemimpin. Inti pemimpin adalah pemimpin organisasi atau sistem
sosial yang mempunyai sebutan atau predikat berbeda. Dalam kepemimpinan
politik pemimpin disebut presiden, raja, ratu, perdana mentri, ketua partai, dst.
Pada kepemimpinan dunia bisnis pemimpin disebut direktur utama, direktur, chief
executive official. Pada kepemimpinan pendidikan pemimpin disebut mentri
pendidikan, rektor, kepala dinas pendidikan,dan kepala sekolah. Pada
kepemimpinan militer pemimpin disebut mentri pertahanan, panglima dan
12

komandan. (Hermanto : 2020) Kepemimpian adalah proses mengarahkan dan


memengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan tugas. (menurut Stoler (2006)
dalam buku kepemimpinan integratif : 2020) Kepemimpinan dalam islam harus
sesuai dengan ajaran Al-qur’an dan Hadist
Kepemimpinan dalam islam terkandung dalam Surah An-Nisa ayat (04) yang
114 yang berbunyi :

۞ ‫ف‬ َ ‫اَل َخي َْر ِف ْي َكثِي ٍْر ِّم ْن نَّجْ ٰوىهُ ْم اِاَّل َم ْن اَ َم َر ِب‬
ٍ ‫ص َدقَ ٍة اَ ْو َم ْعر ُْو‬
‫ف‬ َ ‫ت هّٰللا ِ فَ َس ْو‬
ِ ‫ضا‬ َ ْ‫ك ا ْبتِ َغ ۤا َء َمر‬
َ ِ‫اس َو َم ْن يَّ ْف َعلْ ٰذل‬
ِ ۗ َّ‫ح بَي َْن الن‬ٍ ۢ ‫اَ ْو اِصْ اَل‬
‫نُ ْؤتِ ْي ِه اَجْ رًا َع ِظ ْي ًما‬
Artinya: “Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali
bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau
berbuat ma'ruf, atau Mengadakan perdamaian di antara manusia. dan Barangsiapa
yang berbuat demikian karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak Kami
memberi kepadanya pahala yang besar”. (Q.S. An-Nisa (04):114)
Berdasarkan berbagai penjelasan tentang definisi kepemimpinan diatas dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah saling interaksi memengaruhi antara
pemimpin dengan para karyawan perusahaan kepemimpinan dapat diartikan
sebagai proses pemimpin menciptakan visi dan melakukan interaksi saling
memengaruhi dengan para pengikut untuk merealisasikan visi.
b. Tujuan Kepemimpinan
Tujuan kepemimpinan adalah merealisasikan visi dan misi dari pemimpin dan
pengikutnya. (Hermanto : 2020)

c. Indikator Kepemimpinan
Menurut Siagian 2002:121 dalam jurnal Yugusna, dkk mengemukakan bahwa
terdapat or gaya kepemimpinan demokratis adalah : Pengawasan dilakukan secara
wajar, menghargai ide dari bawahan, memperhitungkan perasaan bawahan, perhatian
pada kenyamanan kerja bawahan, menjalin hubungan baik dengan bawahan, bisa
beradaptasi dengan kondisi, teliti dengan keputusan yang akan diambil, bersahabat
dan ramah, memberikan pengarahan pada tugas-tugas yang diberikan, komunikasi
13

yang baik dengan bawahan, pengambilan keputusan bersama, mendorong bawahan


meningkatkan keterampilan.

3. Motivasi
motivasi merupakan keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Dengan demikian motivasi merupakan variabel penting untuk mendapatkan produktivitas
kerja pegawai yang optimal.
a. Pengertian Motivasi
Menurut (Suwatno & Priansa 2011:171 dalam jurnal Assagaf, dkk : 2015)
mengemukakan motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan, daya
penggerak atau kekuatan yang menyebabkan suatu tindakan atau perbuatan. Hasibuan
(2009:141) mengemukakan motivasi mempersoalkan bagaimana caranya
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Uraian sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah pendorong atau penggerak seseorang untuk
bertindak dan bekerja dengan giat dalam melaksanakan pekerjaan dan kewajibannya
dengan rasa tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan yang maksimal.
Menurut (Rivai 2009:838 dalam Jurnal Assagaf, dkk : 2015) mengemukakan
sumber motivasi ada tiga faktor, yakni: (1) kemungkinan untuk berkembang, (2) jenis
pekerjaan dan (3) apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari
perusahaan tempat mereka bekerja. Di samping itu terdapat beberapa aspek yang
berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai, yakni: rasa aman dalam bekerja,
mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif, lingkungan kerja yang menyenangkan,
penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil.
Berbagai penjelasan diatas dapat disimpulkan motivasi kerja merupakan
dorongan yang diberikan pemimpin kepada bawahan agar mampu bekerja lebih baik,
bekerja sama dengan tim dan sebagai upaya dalam mencapai kepuasan kerja. Dan
mendorong pribadi seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu
tujuan.

b. Tujuan Motivasi
14

Tujuan dalam memberikan motivasi kerja terhadap pegawai agar pegawai


dapat melaksanakan tugasnya secara efektif dan efisien. Dengan demikian berarti
juga mampu memelihara dan meningkatkan moral, semangat dan gairah kerja,
karena dirasakan sebagai pekerjaan yang menantang. Tetapi dalam individu setiap
manusia tidak semua pegawai termotivasi lewat lingkungan kerjanya yang biasa
disebut dengan motivasi eksternal, tetapi ada juga pegawai yang termotivasi dari
dalam dirinya sendiri (motivasi internal) tanpa ada motivasi khusus yang dia
dapatkan dalam lingkungan kerjanya. (Assaqaf, dkk : 2015)

c. Manfaat Motivasi
Motivasi bermanfaat bagi manajemen karena motivasi berfungsi sebagai
penggerak, pengarah dan pendorong terjadinya kelakuan, tindakan atau perbuatan.
Motivasi kerja karyawan berperan penting dalam menciptakan produktivitas kerja
karyawan. Karyawan yang memiliki motivasi yang baik akan menghasilkan
produktivitas kerja yang baik pula. ( Purnama : 2008 )

d. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi


Faktor lain yang juga mempengaruhi produktivitas kerja adalah semangat
kerja. (Menurut Purwanto 2005:83 dalam jurnal Assagaf, dkk : 2015 ) mengemukakan
bahwa semangat kerja merupakan sesuatu yang membuat orang – orang senang
mengabdi kepada pekerjaannya, dimana kepuasaan bekerja dan hubungan – hubungan
kekeluargaan yang menyenangkan menjadi bagian dari padanya. Dengan semangat
kerja pegawai yang tinggi pekerjaan akan lebih cepat dapat diselesaikan, absensi
dapat diperkecil, keluhan dapat dihindari, sehingga efisiensi kerja dan efektivitas kerja
dapat stabil. Oleh karena itu peningkatan disiplin kerja, motivasi kerja, dan semangat
kerja merupakan faktor yang perlu diperhatikan dalam usaha mencapai produktivitas
kerja yang tinggi. Bagi pegawai, tingkat produktivitas kerja yang tinggi dapat
memberikan keuntungan tersendiri, seperti kenaikan gaji atau mendapatkan
penghargaan dalam bentuk bonus, memperluas kesempatan untuk dipromosikan,
kepuasan tersendiri akan hasil kerja, serta membuat ia semakin ahli dan
berpengalaman dalam bidang pekerjaannya.

e. Indikator Motivasi
15

Adapun indikator Motivasi Kerja menurut Sastrohadiwiryo (2013:268) dalam jurnal


Saleh, dkk yaitu :
a. Kinerja

b. Penghargaan
c. Tantangan dan tanggung jawab

d. Pengembangan

e. Keterlibatan dan kesempatan

Menurut Komaruddin (1994:306) dalam jurnal Purnama menyatakan bahwa


kebutuhan ini dijabarkan dalam sub indikator yang meliputi:
1. Semangat kerja
2. Loyalitas kerja
3. Perasaan bangga dengan tercapainya sasaran/ target
4. Kebebasan menyampaikan pendapat dan gagasan
5. Pengembangan potensi dan kemampuan

B. KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual merupakan suatu kerangka yang menghubungkan
variabel bebas dengan variabel terikat dengan tujuan untuk mengukur hubungan antar
variabel.
1. Pengaruh kedisiplinan terhadap motivasi kerja
Kedisiplinan dan kepemimpinan mempunyai pengaruh positif antara satu sama
lain, karena disiplin kerja merupakan kesadaaran untuk menaati aturan aturan
perusahaan. Apabila disiplin yang diterapkan dalam perusahaan terjalin dengan baik
maka karyawan senantiasa bekerja dan semangat karena termotivasi menjadi
karyawan teladan dan membuat kinerja yang dihasilkan karyawan meningkat serta
optimal. Hal ini sejalan yang dilakukan oleh (Hasibuan & Handayani, 2017).

KEDISIPLINAN MOTIVASI KERJA


X Y
16

2. kepemimpinan Pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja


kepemimpinan dan motivasi kerja mempunyai pengaruh positif antara satu sama lain.
Karena kepemimpinan dan motivasi kerja bekerja di PT. KAI yang berarti bahwa gaya
pemimpin dalam memimpin bawahannya mampu mendorong karyawan bekerja lebih
baik hal ini terlihat dari besarnya pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja
pegawai PT.KAI.

KEPEMIMPINAN MOTIVASI KERJA


X Y

C. HIPOTESIS
Berdasarkan hasil dari penulisan yang telah dijabarkan diatas, dugaan sementara
hipotesis penulisannya adalah :
1. Adanya pengaruh kedisiplinan terhadap motivasi kerja pada PT Kereta Api
(Persero) Cabang Medan
2. Adanya pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja pada PT Kereta Api
(Persero) Cabang Medan
3. Adanya pengaruh tidak kedisiplinan terhadap kepemimpinan dan motivasi kerja
pada PT Kereta Api (Persero) Cabang Medan
17

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini dilihat dari cara penjelasannya dan bertujuan untuk
membuktikan adanya pengaruh antar variabel bebas ( Kedisiplinan X dan kepemimpinan
X ) terhadap variabel terikat ( motivasi kerja Y ). Menggambarkan jenis / bentuk
penelitian yang mendasari penelitian. Dalam pendekatan penelitian ini menggunakan
pendekatan kausal untuk mendapatkan bukti hubungan sebab akibat yaitu untuk
memahami variabel mana yang mempengaruhi (variabel independen) dan variabel mana
yang merupakan akibat (variabel dependen) pada fenomena tertentu dan untuk
menentukan sifat hubungan antara variabel independen dan pengaruh yang akan
diperkirakan (Setiawan, 2013) Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif.

B. Defenisi Operasi Variabel


Defenisi operasional adalah penjabaran lebih lanjut tentang defenisi konsep yang
dalam bentuk variabel sebagai petunjuk untuk mengukur dan untuk mengetahui baik
buruknya pengukuran terhadap variabel-variabel yang diteliti.
Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini dapat dikemukakan pada tabel
dibawah ini :
1. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah merupakan norma yang digunakan sewaktu mencoba
mempengaruhi orang lain seperti yang dilihat oleh orang lain tersebut. (Thoha, 2010).
Adapun indikator kepemimpinan adalah sebagai berikut:

Tabel III. 1
Indikator Kepemimpinan
Variabel Indikator No. Item
Kepemimpinan 1. Sifat 1,2
(X) 2. Kebiasaan 3
3. Tempramen 4,5
4. Watak 6,7
5. Kepribadian 8
18

Sumber : (Agustini, 2011)

2. Kedisiplinan
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan sesorang menaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. (Hasibuan, 2011)
Adapun indikator disiplin adalah sebagai berikut:

Tabel III. 2
Indikator Kedisiplinan

Variabel Indikator Item pernyataan


Kedisiplinan 1. Tingkat kehadiran 1,2
(X) 2. Tata cara kerja 3
3. Ketaatan pada atasan 4,5
4. Kesadaran bekerja 6
5. Tanggung jawab 7,8

Sumber Thoha (2010)

3. Motivasi Kerja
Motivasi sebagai suatu kerelaan berusahaa seoptimal mungkin dalam
pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha memuaskan
beberapa kebutuhan individu. Dengan adanya motivasi karyawan akan melaksanakan
tugas yang dibebankan. (Hasibuan, 2011)
Adapun indikator motivasi adalah sebagai berikut:

Tabel III.3
Indikator Motivasi Kerja
Variabel Indikator Item Pernyataan
Motivasi 1. Kerja keras 1, 2
(Y) 2. Orientasi masa depan 3, 4
3. Tingkat cita-cita yang 5
tinggi
4. Orientasi tugas/sasaran 6
19

5. Usaha untuk maju 7, 8


6. Ketekunan 9
7. Rekan kerja 10
8. Pemanfaatan waktu 11, 12

Sumber Mangkunegara (2013)

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat Penelitian :PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Cabang Medan
beralamat di Jl. Perjuangan Ujung, Kota Medan Sumatera Utara, Kode Pos 22389
Waktu Penelitian : Direncanakan Juli 2020 s/d Desember 2020

Tabel III-2
Jadwal Kegiatan Penelitian

Jenis Jul-20 Agust - 20 Sept -20 Okt -20 Nov-20 Des - 20


No
penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Riset awal

2 Penentuan judul

3 Bimbingan
proposa
4 Seminar proposal

5 Revisi proposal

6 Pengesahan

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek /subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono, 2007) Adapun populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional I Sumatera Utara
yang berjumlah 42 orang. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. (Sugiyono, 2007)
20

2.Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang akan dijadikan sebagai objek
ataupun responden penelitian, dalam hal ini peneliti menentukan sampel dengan teknik
sampel jenuh yaitu mengambil seluruh populasi sebagai sampel. Adapun sampel yang
digunakan adalah sebanyak 30 orang.

E.Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara sebagai berikut :
1. Kuesioner
Kuesioner adalah lembar kerja yang diberikan kepada responden dengan skala
Likert yang terdiri dari lima pernyataan dengan rentang mulai dari “sangat setuju
sampai tidak setuju “ dan setiap jawaban diberikan bobot nilai.

2. Studi Dokumentasi Mempelajari data-data yang ada dalam perusahaan yang


berhubungan dengan peneliti ini.
Tabel III. 4
Skala Likert

Sangat Setuju (SS) 5


Setuju 4
Kurang setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1

F.Uji Validitas dan Reliabilitas


a) Uji validitas data
Validitas memiliki nama lain seperti sahih, tepat, benar. Menguji validitas berarti
menguji sejauh mana ketepatan atau kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur
variabel penelitian. Jika instrumen valid benar maka hasil pengukuranpun kemungkinan
akan benar (Juliandi dkk , 2014,hal 76). Uji validitas penelitian ini dilakukan pada
karyawan PT. Kereta Api Indonesia ( Persero ) Cabang Medan. Apabila instrumen telah
disusun, maka dapat dilakukan pengujian validitas secara statistik. Teknik statistik dapat
digunakan adalah korelasi.
21

n ∑ xy −( ∑ x )( ∑ y )
r=
√ { n ∑ x −(∑ x ) 2 }{ n ∑ y −(∑ y ) 2 }
2 2

Langkah–langkah pengujian validitas dengan korelasi adalah sebagai berikut :


1. Korelasikan skor skor suatu nomor angket dengan skor total seluruh item
2. Jika nilai korelari (r) yang diperoleh adalah positif, kemungkinan butir yang diuji
tersebut adalah valid
3. Namun walaupun positif, perlu pula nilai korelasi (r) yang dihitung tersebut dilihat
signifikan tidaknya. Caranya adalah dengan membandingkan nilai korelasi yakni r
hitung dengan r tabel. Apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir
instrumen tersebut adalah signifikan (Juliandi dkk , 2014,hal 77)
b. Uji reabilitas data
Tujuan uji reabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian
merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga dapat
dipercaya. Jika variabel penelitian menggunakan instrumen yang handal dan dapat
dipercaya maka hasil penelitian juga dapat memiliki tingkat keterpercayaan yang tinggi
(Juliandi dkk , 2014,hal 77). Pengujian reliabilitas dengan dapat dilakukan dengan teknik
Cronbach Alpha dengan rumus :

¿ ∑ σ b2
r=
[ k
][
( k−1 )
1−
σ 21 ]
Dimana :
r = reliabilitas instrumen
b2 = jumlah varian butir
k = banyaknya butir pertanyaan
12 = varians total
Jika nilai koefisien reliabilitas ≥ 0,6, maka instrument merupakan instrument yang
reliabel (Juliandi dkk , 2014,hal 82).

G.Uji Asumsi Klasik

a. Uji asumsi klasik regresi linier berganda bertujuan untuk menganalisis apakah modal
regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang terbaik. Jika model adalah
model yang baik, maka data dianalisis layak untuk dijadikan sebagai rekomendasi untuk
22

pengetahuan atau untuk tujuan pemecahan masalah praktis. (Juliandi & Irfan, 2013) Adapun
pengujian asumsi klasik yang di gunakan adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
heterokedastisitas.

b. Uji Multikoliniaritas Uji ini digunakan untuk menemukan apakah terdapat korelasi diantara
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya bebas multikolinearitas
atau tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Uji multikolineritas juga terdapat
beberapa ketentuan, yaitu jika nilai tolerance and value inflation factor (VIF) lebih besar dari
0, 1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas
pada data yang akan diolah

H. Teknis Analisis Data


1. Korelasi Sederhana
Teknik analisis data korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui
apakah ada hubungan diantara kedua variabel. Berikut ini adalah rumus
teknik analisis data dengan teknik korelasi sederhana :
rxy =n ∑ xy−( ∑ x ) ¿ ¿

Juliandi dan Irfan (2013, hal. 79)


Dimana :
n = banyaknya pasangan pengamatan
∑ X = jumlah pengamatan variabel x
∑ Y =jumlah pengamatan variabel y
∑ x 2= jumlah kuadrat pengamatan variabel x
(y2) = jumlah kuadrat pengamaan variabel y
(x)2 = kuadrat jumlah pengamatan variabel x
(y)2 = kuadrat jumlah pengamatan variabel y
23

DAFTAR PUSTAKA
JIKA BUKU SISTEMATIKA PENULISANNYA SEBAGAIA BERIKUT:

Hermanto, 2020. Kepemimpinan integratif, Yogyakarta : PT Kanisius 1-119

Silitonga, 2020. Peningkatan Kinerja SDM Melalui motivasi, kepemimpinan,


komitmen dan lingkungan kerja. Yogyakarta : Penebar media pustaka

Ranoh, 2006. Kepemimpinan Kharismatis. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.


24

Garmo, Jhon.2007. Pengembangan karakter untuk anak. Panduan pendidik. Jakarta :


Kesaint Blance – anggota IKAPI

Afandi. 2016. Concept & Indikator. Yogyakarta ; CV Budi Utama.

Hasibuan, M. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Juliandi, A., & Irfan. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu
Bisnis (Citapustak). Bandung.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta. Sunyoto.

(2013). Teori, Kuesioner, dan Analisis Data Sumber Daya Manusia

JIKA JURNAL SISTEMATIKA PENULISANNYA SEBAGAIA BERIKUT:

Sinaga, Trifena Setiawaty, and Rahmat Hidayat. "Pengaruh Motivasi dan Kompensasi
terhadap kinerja Karyawan pada PT. Kereta Api
Indonesia." Jurnal Ilman: Jurnal Ilmu Manajemen 8.1 (2020): 15-22.

Fikri dkk, “analisis kepuasan pelanggan pt kereta api indonesia (persero)”. Jurnal
working paper keuangan pablik islam. (2018) : 1-11

Assagaf,dkk. “pengaruh disiplin, motivasi dan semangat kerja terhadap produktivitas


kerja pegawai dinas pendapatan daerah kota manado” Jurnal EMBA. (2015) : 639 –
649.

Yugusna , dkk, “pengaruh gaya kepemimpinan demokratis dan lingkungan kerja


terhadap kinerja dan kedisiplinan karyawan”. Jurnal of management. (2016). 2.2

Permatasari, dkk. “pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap prestasi kerja
karyawan”. Jurnal Administrasi bisnis studentjournal.ub.ac.id. (2015) 20.1

LAMPIRAN 1

HALAMAN DEPAN JURNAL FIKRI,DKK


25

HALAMAN YANG DIKUTIP DALAM JURNAL FIKRI, DKK


26

SUMBER KUTIPAN FIKRI

LAMPIRAN 2
HALAMAN DEPAN JURNAL SINAGA, TRIFENA SETIAWATY, AND
RAHMAT HIDAYAT
27

HALAMAN YANG DIKUTIP DALAM JURNAL SINAGA, TRIFENA


SETIAWATY, AND RAHMAT HIDAYAT
28

SUMBER KUTIPAN SINAGA, TRIFENA SETIAWATY, AND


RAHMAT HIDAYAT

LAMPIRAN 3
HALAMAN DEPAN BUKU GARNO JHON
29

HALAMAN YANG DIKUTIP DALAM BUKU GARMO JHON


30

SUMBER KUTIPAN GARMO JHON

HALAMAN YANG DIKUTIP DALAM BUKU GARMO JHON


31

SUMBER KUTIPAN GARMO JHON


32

LAMPIRAN 4
HALAMAN DEPAN BUKU RANOH
33

HALAMAN YANG DIKUTIP DALAM BUKU RANOH

SUMBER KUTIPAN RAHON


34

LAMPIRAN 5
HALAMAN DEPAN BUKU SILITONGA
35

HALAMAN YANG DIKUTIP BUKU SILITONGA

SUMBER KUTIPAN SILITONGA


36

LAMPIRAN 6
HALAMAN DEPAN JURNAL ASSAGAF,DKK

]
37

HALAMAN YANG DIKUTIP DARI JURNAL ASSAGAF,DKK

SUMBER KUTIPAN ASSAGAF,DKK


38

HALAMAN YANG DIKUTIP DARI JURNAL ASSAGAF,DKK

SUMBER KUTIPAN ASSAGAF,DKK


39

HALAMAN YANG DIKUTIP DARI JURNAL ASSAGAF, DKK

SUMBER KUTIPAN ASSAGAF,DKK


40

HALAMAN YANG DIKUTIP DALAM JURNAL ASSAGAF, DKK

SUMBER KUTIPAN ASSAGAF,DKK

HALAMAN YANG DIKUTIP DALAM JURNAL ASSAGAF, DKK


41

SUMBER KUTIPAN ASSAGAF,DKK

LAMPIRAN 7
42

HALAMAN DEPAN BUKU HEEL’S

HALAMAN DYANG DIKUTIP DARI BUKU HEEL’S


43

SUMBER KUTIPAN HELL’S

LAMPIRAN 8
HALAMAN DEPAN BUKU HERMANTO
44

HALAMAN YANG DIKUTIP DALAM BUKU HERMANTO


45

SUMBER KUTIPAN HERMANTO


46

LAMPIRAN 9
HALAMAN DEPAN JURNAL YUGUSNA, DKK
47

HALAMAN YANG DIKUTIP DARI JURNAL YUGUSNA, DKK

SUMBER KUTIPAN YUGUSNA. DKK


48

LAMPIRAN 10
HALAMAN DEPAN BUKU AFANDI
49

HALAMAN YANG DIKUTIP DARI BUKU AFANDI

SUMBER KUTIPAN AFANDI


50

LAMPIRAN 11

HALAMAN DEPAN JURNAL PERMATASARI


51

HALAMAN YANG DIKUTIP DALAM JURNAL PERMATASARI

SUMBER KUTIPAN DARI PERMATASARI

Anda mungkin juga menyukai