Anda di halaman 1dari 7

PERANAN STRATEGI ROUND TRIP TIME TERHADAP TINGKAT PERSAINGAN USAHA

ANGKUTAN BUS AKAP PT. PRIMAJASA PERDANARAYA UTAMA RUTE


JAKARTA - GARUT

Chando Martua Situmeang


Staff Operasional Perum Damri SBU Transjakarta Busway
Jalan Raya Daan Magat, Pesing. Jakarta - Barat.
email: situmenng@rocket111nil. co111

ABSTRAK
PT. Primajasa Perdanaraya Utama merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa
transportasi bus AKAP ( Antar kota antar Propinsi ). Adapun permasalahan adalah bagaimana strategi
round trip time dapat unggul pada rute Jakarta - Garut? Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor
internal dan faktor ekstemal serta untuk mengetahui bagaimana strategi untuk dapat unggul dalam
persaingan usaha sehingga dapat meningkatkan pendapatan perusahaan. Analisis yang digunakan adalah
SWOT ( strengths, weaknesses, opportunities, threats ). Berdasarkan hasil analisis SWOT diketahui bahwa PT.
Primajasa Perdanaraya Utama memiliki kekuatan yaitu; disiplin waktu, armada bus yang banyak, waktu
tempuh yang cepat, kenyamanan dan keamanan, jumlah keberangkatan bus yang tinggi. Kelemahan yaitu;
armada bus desain lama, kemacetan lalu lintas, perbaikan bus (storing), kecelakaan, biaya maintenance
yang tinggi. Peluang yaitu ; lokasi terminal/ pool yang terjangkau, promosi yang baik kepada masyarakat,
kepercayaan konsumen terhadap PO. Primajasa dalam hal pelayanan, awak bus yang ramah, sopan,
dan disiplin. Ancaman yaitu ; munculnya PO lain yang melayani di rute yang sama, PO yang
mengggunakan strategi yang sama, PO pesaing yang memberikan pelayanan lebih bervariatif, medan
jalan yang sering terjadi perbaikan, awak bus yang berpotensi di rekrut pesaing. Maka posisi perusahaan
setelah dilakukan analisis SWOT yaitu pada kuadran I. adapun strategi altematif yang mungkin dapat
dilakukan adalah meningkatkan promosi yang lebih komunikatif dan bervariatif kepada masyarakat,
memberikan pendidikan dan latihan kepada para awak bus agar mematuhi peraturan perusahaan,
Mendisiplinkan keberangkatan bus agar tepat waktu.
Kata Kunci : strategi round trip time

ABSTRACT
PT. Primajasa Perdanaraya Utama is one company engaged in the service AKAP bus (Inter-city inter-province). The
problem of this research is how the round trip time strategy can excel on the route Jakarta - Garut? The research
objective was to determine the internal and external factors as well as to find out how the strategy to be able to excel in
the competition so as to increase the company's revenue. SWOT analysis is used (strengths, weaknesses, opportunities,
threats). Based on the results of the SWOT analysis known that. Primajasa Perdanaraya Utama have the strength;
discipline of time, a lot of bus fleet, afast travel time, comfort and safety, a high number of bus departures. Weakness
namely buses old design, traffic congestion, improving bus (storing), accidents, maintenance costs are high. Opportu-
nities namely station location/ pool of affordable, good promotion to the public, consumer confidence in the Primajasa
in terms of service, friendly crew bus, and discipline. The threat; Another emergence serving the same route, which use
traditional same strategy, Competitors who provide services more varied, frequent road terrain improvements, bus
crew recruited potential competitors. Then position the company as a SWOT analysis is in quadrant I (one). As for
alternative strategies that may be done is to increase the promotion ofa more communicative and varied to the commu-
nity, provide education and training to the crew bus in order to comply with company rules, Disciplining bus depar-
ture order on time.
Keywords: strategy round trip time

240 Volume25,Nomor 4,April 2013


PENDAHULUAN mengambil langkah, hal itu lah yang merupakan
Transportasi merupakan salah satu bagian yang kunci kemenangan perusahaan agar dapat
terpenting bagi masyarakat untuk memenuhi bersaing dengan perusahaan lain.
kebutuhan hidup. Tranportasi juga merupakan Pelayanan yang baik terhadap penumpang yang
sarana pelayanan untuk membantu mobilitas diberikan perusahaan, akan menimbulkan
masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa kepercayaan penumpang kepada perusaahan
sesungguhnya aktivitas masyarakat berkaitan erat angkutan tersebut karena penumpang merasa puas
dengan transportasi. Gambaran lebih lanjut pada atas jasa yang diberikan oleh perusahaan tersebut
perekonomian Indonesia, transportasi merupakan dan tidak menutup kemungkinan penumpang
urat nadi dari perekonomian Indonesia. Semakin tersebut akan menyampaikan kepuasannya itu
hari kebutuhan masyarakat akan transportasi kepada orang lain, hal ini akan memperluas pangsa
meningkat, maka kebutuhan akan transportasi pun pasar dan tentunya perusahaan tersebut akan
semakin meningkat dan memerlukan moda unggul dari pesaingnya.
transportasi yang dinamis untuk melakukan
aktivitas. Hal ini memancing banyak perusahaan Berdasarkan uraian di atas, maka masalah yang
yang bergerak di bidang angkutan umum untuk akan di teliti adalah bagaimana faktor-faktor
memenuhi kebutuhan masyarakat akan jasa lingkungan internal yang terdiri dari kekuatan dan
transportasi tersebut. kelemahan pada Perusahaan Otobus Primajasa
Perdanaraya Utama Rute Jakarta - Garut ?
Kecepatan, ketepatan waktu dan keselamatan
merupakan bagian yang terpenting dalam Faktor- faktor lingkungan ekstemal yang terdiri dari
perusahaan yang bergerak di bidang angkutan. Hal peluang dan ancaman serta strategi yang tepat
ini lah yang menyebabkan perusahaan - perusahaan digunakan oleh Perusahaan Otobus Primajasa
transportasi semakin bersaing ketat untuk memenuhi Perdanaraya Utama untuk meningkatkan
kebutuhan masyarakat. Pertumbuhan kendaraan pelayanan Rute Jakarta - Garut ?
bermotor yang meningkat setiap tahun membuat Mengingat masalah yang begitu luas, maka
kondisi jalan raya semakin padat dan menimbulkan penelitian ini dibatasi pada peranan strategi round
kemacetan lalu lintas terutama pada pagi dan sore trip time terhadap tingkat persaingan usaha
hari, tentunya hal ini dapat mengganggu lalu lintas angkutan bus kota antar kota - antar propinsi
operasional angkutan umum yang dimana Perusahaan Otobus Primajasa Perdanaraya Utama
perjalanan menjadi lebih lama dari waktu yang telah Rute Jakarta - Garut.
diperkirakan. Disamping itu, kondisi jalan yang
sering diperbaiki yang memakan badan jalan pun Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor
dapat menyebabkan kemacetan lalu lintas dimana - faktor lingkungan internal yang terdiri dari
karena adanya penyempitan ruas jalan. kekuatan dan kelemahan pada Perusahaan Otobus
Primajasa Perdanaraya Utama. Faktor - faktor
Begitu banyak perusahaan angkutan sejenis yang
lingkungan ekstemal yang terdiri dari peluang dan
bermunculan saat ini membuat setiap perusahaan
ancaman pada Perusahaan Otobus Primajasa
angkutan membuat strategi-strategi yang dapat
Perdanaraya Utama serta bagaimana peranan
menarik minat konsumen agar menggunakan jasa
strategi round trip time terhadap tingkat persaingan
transportasi pada perusaahaan tersebut. Hal ini lah
usaha di rute Jakarta - Garut pada Perusahaan
yang memacu setiap Perusahaan Otobus untuk
Otobus Primajasa Perdanaraya Utama periode No-
memberikan pelayanan yang terbaik agar
vember 2011-Januari 2012
memenangkan persaingan usaha di bidang
angkutan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan
pendapatan perusahaan dan memberikan kepuasan masukan bagi perusahaan untuk meningkatkan
kepada pengguna jasa. kualitas kinerja operasional awak bus Perusahaan
Untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dan Otobus Primajasa Perdanaraya Utama dalam
meningkatkan kepuasaan pengguna jasa, mencapai tujuan perusahaan.
perusahaan harus menerapkan strategi agar dapat
lebih unggul dari perusahaan pesaing yang sejenis TINJAUAN PUSTAKA
dan mendapat pangsa pasar lebih luas yang dimana
1. Pengertian Transportasi
sebelum itu diperlukan perhitungan dan
perencanaan yang matang agar tidak salah Transportasi sebagai dasar untuk pembangunan

Volume25,Nomor 4,April 2013 241


ekonomi dan perkembangan masyarakat serta propinsi (AKAP) adalah mobil penumpang umum.
pertumbuhan industrialisasi. b. Prasarana
Menurut Abbas Salim ( 2008 : 6 ) mendefinisikan Prasarana utama dalam menciptakan lalu lintas
Transportasi adalah " Untuk mengangkut teratur, aman dan lancar adalah sebagai berikut :
penumpang dari satu tempat ke tempat lainnya". 1) Jalan
Dalam transportasi ada 2 kategori yaitu :
2) Terminal
a. Pemindahan bahan - bahan dan hasil - hasil
3) Pool
produksi dengan menggunakan alat angkutan;
b. Mengangkut penumpang dari suatu tempat ke Dalam UU No.14 Tahun 1992 Bab 1 Ketentuan
tempat lain. Umum Pasal 1 butir 10, menjelaskan :
a. Pengguna jasa adalah setiap orang dan atau
Rustian Kamaludin ( 2003 : 13 ) mendefinisikan
badan hukum yang menggunakan jasa
transportasi sebagai berikut : Transportasi berasal
angkutan, baik untuk angkutan orang maupun
dari kata lain yaitu transpore, dimana trans berarti
barang.
seberang atau sebelah lain dan portare berarti
mengangkut atau membawa. Jadi, transportasi b. Penumpang merupakan setiap orang yang
berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke diangkut dalam suatu armada dengan suatu
sebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat persetujuan pengangkutan.
lainnya. Transportasi merupakan suatu jasa yang c. Penumpang adalah orang yang diangkut dengan
diberikan, guna menolong orang dan barang untuk angkutan.
dibawa dari satu tempat ke tempat lainnya. Dengan 3. Pengertian Bus
demikian, transportasi dapat diberi definisi sebagai
usaha dan kegiatan mengangkut atau membawa Dalam Peraturan Pemerintah No.41Tahun1993,
barang dan atau penumpang dari suatu tempat ke tentang Angkutan Jalan pasal 1 dalam ketentuan
tempat lainnya. umum butir 7, menjelaskan; Mobil Bus adalah setiap
kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari
2. Pengertian Angkutan delapan (8) tempat duduk tidak termasuk tempat
Dalam keputusan Menteri Perhubungan KM 84/ duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa
1999, menjelaskan pengertian angkutan antar kota perlengkapan pengangkutan bagasi.
adalah : angkutan dari suatu kota ke kota lain dengan 4. Waktu bolak - balik perjalanan bus ( Round
menggunakan mobil bus umum atau mobil trip time)
penumpang umum yang terkait dalam trayek tetap
a. Jumlah bus antar terminal
dan teratur. Dalam Undang - Undang No. 22
Tahun 2009, pasal 1 dalam ketentuan umum butir Pengusaha angkutan bus harus memperhatikan
3, menjelaskan : Angkutan adalah pemindahan kebutuhan masyarakat pengguna dan tingkat
orang dan atau barang dari satu tempat ke tempat persaingan di lapangan. Sehingga kebutuhan
lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu masyarakat pengguna jasa terpenuhi dengan
lintas jalan. kekuatan bus yang dimliki.
b. Headway ( jarak antar bus )
Unsur - unsur angkutan yang terdapat dari
pengertian menurut Nasution (2004: 27) Jarak antar bus dengan pengertian penumpang
mampu mengukur keberangkatan dan kedatangan
a. Manusia yang membutuhkan
bus.
b. Barang yang dibutuhkan
c. Waiting time ( waktu tunggu )
c. Kendaraan sebagai alat sarana angkut
Waktu yang menjadi tolak ukur penumpang yang
d. Jalan dan terminal sebagai prasarana angkutan menunggu kedatangan bus baik di terminal maupun
e. Organisasi ( pengelola angkutan ) di halte.
Menurut Abdul Gani K. (2004:92) Dalam d. Lead time ( waktu tempuh )
mengoperasikan angkutan jalan harus memenuhi
Waktu tempuh tiap armada yang harus ditetapkan
persyaratan umum, antara lain :
perusahaan, sehingga standarisasi kecepatan rata -
a. Sarana ( armada ) rata menjadi terukur. Hal ini dilakukan agar dapat
Sarana yang digunakan untuk angkutan kota antar memenuhi kebutuhan stock bus, headway tidak

242 Volume25,Nomor 4,April 2013


terganggu, dan waktu yang dibutuhkan meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman
penumpang dapat terukur. (threats) . Proses pengambilan keputusan strategis
selalu berkaitan dengan pengembangan misi,
tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan
METODOLOGI
demikian perencana strategis (Strategic Planner)
Dalam penyusunan penelitian ini jenis data yang harus menganalisis faktor-faktor strategis
digunakan penulis adalah data kualitatif dan perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan
kuantitatif, sedangkan sumber data yang diperoleh ancaman).
penulis dalam penelitian adalah berasal dari data
primer dan sekunder yaitu data yang diperoleh dari Diagram analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti,
hasil wawancara dengan penumpang Perusahaan (2006:19-20)
Otobus Primajasa Perdanaraya Utama, literatur Analisis SWOT membandingkan antara faktor
perpustakaan dan data pendukung lainnya. eksternal peluang (opportunities) dan ancaman
A. Metode Pengumpulan Data (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths)
dan kelemahan (weakness).
1. Field research (penelitian lapangan)
Analisis menurut diagram ini terdiri dari 4 kuadran,
Metode ini dilakukan untuk mendapatkan data antara lain :
yang diperlukan secara langsung dari objek Berbagai Peluang
penelitian. Riset dilakukan dengan 2 (dua) cara,
yaitu: 3. Mendukung 1. Mendukung
a. Observasi (pengamatan) Strate gi turn arro und Stategi
Metode pengumpulan data ini dilakukan
dengan pengamatan langsung oleh penulis. Kelemahan Internal Kekuatan Internal
b. Interview (wawancara)
4. :M:endukung 2. :M:endukung
Metode pengumpulan data ini dilakukan oleh Strategi Difensif Strategi Diversifikasi
penulis melalui tanya jawab secara langsung
kepada Manager pada PT Primajasa Perdanaraya
Utama Berbagai Ancaman

c. Angket ( kuesioner ) Sumber: Freddy Rangkuti,(2006:19)


Angket merupakan alat pengumpulan data Gambar 1. Diagram Analisis SWOT
yang diajukan pada responden secara tertulis.
Data yang ingin dikumpulkan tersebut Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat
dijabarkan dalam bentuk pertanyaan tertulis menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki
dan responden memberikan jawaban secara peluang dan kekuatan sehingga dapat
tertulis. memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang
harus diterapkan dalam kondisi ini adalah
2. Library research (studi literatur) mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif
Penulis juga melakukan penelitian melalui buku- (growth oriented strategy).
buku bacaan, jurnal, diktat, bahan-bahan Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai
perkuliahan, serta sumber-sumber tertulis lainnya ancaman, perusahaan ini masih mernilikikekuatan
yang berhubungan dengan pokok pembahasan yang dari segi internal. Strategi yang hams ditetapkan
diteliti. adalah menggunakan kekuatan untuk
B. Teknik Analisis Data memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara
strategi diversifikasi (produk/ pasar).
Analisis SWOT
Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar
Analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti, yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi
(2006:18). Analisis SWOT adalah identifikasi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus
berbagai faktor secara sistematis untuk strategi perusahaan ini adalah meminimalkan
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini masalah-masalah internal perusahaan sehingga
didasarkan pada logika yang dapat dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang
(opportunities), namun secara bersamaan dapat Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat

Volume25,Nomor 4,April 2013 243


tidak menguntungkan, perusahaan terse but Tabel 3. Evaluasi Faktor Internal
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan in- I Nc'l~ l · N-K .. --JIAl<H .. $l'M I K;it ~JEll ~I llW!ndl llNJal.11
ternal. Kekuatan Perusahaan (Stren!(lh)
1 Disip]in waktu 0,10 3 0,30
HASIL DAN PEMBAHASAN 2 Armada bus yang l:nf"o/ak 0,11 \ 4 I 0,44

1. Faktor Internal 3 Waktu tffl1JJllh yang c~t 0,11 3 0,33


4 l<enyarranan dan kearranan 0,11 4 0,44
Analisis internal merupakan suatu analisis yang
5 Jumlah kererangkatan h.is yarg tirggi
terdapat didalam perusahaan. Pada dasarnya 0,10 3 0,30
lingkungan internal ini dapat dikendalikan oleh n -~'bllKdti.allln~ 11 IL ll.i1 ll II 17 11 11 1.81 11
perusahaan. Yang terdapat di dalam lingkungan in- KelerahanPerusahaan (Wnkness)
1 Armada bus dtsi~ lama 0,10 4 0,40
ternal perusahaan adalah kekuatan (strength) dan
2 Kerrac:etan lalu lintas 0,10 4 0,40
kelemahan (weakness). Untuk mengendalikan 3 ~ring ( rerbaikan h.is ) 0,10 4 0,40
perusahaan dapat dilakukan dengan memaksimalkan 4 Kerelakaaan 0,0) 3 0,27
kekuatan dan menimalkan kelemahan pada 5 Biava mainfl?rnrrr annada yang tinPPi 0 ffi 3 024
perusahaan. II # ab
. II 11 u47JI II 18 11 11 171 11

Tabel 1. Analisis Faktor Internal


II Tdlil~ -· --~·
1111 1 ITi ll II f.V'.'11 +O 10

ANAUSIS FAKTrn INTERNAL


Tabel 4. Evaluasi Faktor Ekstemal

SlRENGill ( I<EKl.JATAN) WEAKNESS ( KELEMAHAN)

a. AmBda Bus dengpn J:esain larra


a. Kedisiplinandallin Kererangkatan 2 Prorrcsi yang bail< keplda rrasyaral<at 0,11 4 0,44
h Karacetan lalu lintas
b. Jumlah Arrrada yang Banvak
3 KflJeTCayaan l<Vrsunai terhadap ID Prirrajasa 0,11 3 0,33
c. Perbaikan Bus (~<ring)
c. Waktu TemvuhyargC~at 4 u 0,11 4 0,44
d Kerelakaan lalu Untas
d. Kenyarranan dan Keamanan 5 AWik lus yang rarrah, sopm dan disiplin
e. Biaya Mllntenanceyangmahal.
e. Jumlah Kdierargkatan yang tinggj

2. Faktor Eksternal
Analisis Eksternal merupakan suatu analisis yang 1
terdapat diluar perusahaan. Pada dasarnya
lingkungan eksternal ini dapat sulit dikendalikan oleh
perusahaan. Yang terdapat di dalam lingkungan
ekstemal perusahaan adalah kesempatan (opportu-
nities) dan ancaman (threats).
Tabel 5. Selisih Nilai PT. Primajasa Perdanaraya Utama
Tabel 2. Analisis Faktor Eksternal p
ANAL15IS FAKiffi EKSTERNAL
lHREATS( AM:AMAN)
CFPamJNITIFS ( PELU~)
a Munculnya Kompetitrr - Kmipetitor
a ld<asi Tenninal I Pool TerianOOiu
b. Korrpetitcr mnggunakan strategi
h Prcrrosi yang rail< kejX!da Ml.syarakat
yang lel:ih un"rnl
c. Korrpetitcr irerri:eril<an pelayamn
c. Keperrayaan dan i.q'alitas Km5urren
yang lel:ih bervariasi
d Medan Jalan yang sering terjadi
d TarifyangT~u
Pa-bail<an Keterangan Gambar :
e. Awak Bus di Fekrut Pesaing
e Aw.lk Bus yang Hmdal
Posisi bus AKAP PT. Primajasa Perdanaraya Utama
3. Tahap Analisis Data Rute Jakarta - Garut menurut diagram SWOT yang
diolah oleh penulis berada di Kuadran I pada
Setelah skor faktor internal dan eksternal telah perpotongan sumbu horizontal positif (kekuatan
diketahui, dapat diaplikasikan kedalam selisih nilai perusahaan) sebesar 0,10 dan sumbu vertikal positif
tertimbang (tabel 5) (peluang bisnis) sebesar 0,64. Pada titik tersebut PT.
Hasil selisih nilai PT. Primajasa Perdanaraya Utama Primajasa Perdanaraya Utama mendukung untuk
yang dituangkan kedalam diagram SWOT berada menggunakan strategi pertumbuhan yang agresif
pada koordinat ( 0,10 ; 0, 64 ). karena perusahaan memiliki kekuatan yang

244 Volume25,Nomor 4,April 2013


Oppurtunnity (+) Y
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Ill I Berdasarkan pembahasan pada paparan
(Turn a round) (Agresive)
sebelumnya, maka penulis menyimpulkan sebagai
berikut:
Weakness( - ) !-------+~----- Strength (1-) X Faktor internal terdir dari kekuatan dengan variabel
. 0,10
disiplin waktu, armada bus yang banyak, waktu
tempuh yang cepat, kenyamanan dan keamanan,
IV II
(O.fensif) (Diver5ifika5i) dan jumlah keberangkatan bus yang tinggi. Serta,
kelemahan dengan variabel armada bus desain
lama, kemacetan lalu lintas, storing (perbaikan bus),
!Threats( ~ kecelakaan, dan biaya maintenance yang tinggi.
Garnbar 2. Analisis SWOT PT. Primajasa Perdanaraya Sedangkan faktor eksternal terdiri dari peluang
Utama Rute Jakarta-Garut dengan variabel lokasi terminal/ pool yang
terjangkau, promosi yang baik kepada masyarakat,
menguntungkan dan pada saat yang sama kepercayaan konsumen terhadap PO Primajasa,
memiliki peluang besar untuk dieksploitasi. Maka harga yang terjangkau dan awak bus yang ramah,
berdasarkan diagram analisis SWOT tersebut sopan dan disiplin. Serta ancaman dengan variabel
manajemen PT. Primajasa Perdanaraya Utama harus munculnya PO lain yang melayani di rute yang
menerapkan strategi pertumbuhan agresif untuk sama, PO yang menggunakan strategi yang sama,
meningkatkan kualitas atau mutu pelayanan bus PO pesaing yang menmberikan pelayanan yang
AKAP PT. Primajasa Perdanaraya Rute Jakarta - lebih variatif, medan jalan yang sering terjadi
Garut. perbaikan, dan awak bus yang berpotensi direkrut
4. Strategi Terapan pesaing.
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran B. Saran
perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh Berdasarkan pada kesimpulan diatas, maka penulis
kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan memberikan beberapa saran, yaitu ;
peluang sebesar-besarnya. Berdasarkan matriks
SWOT di atas, strategi yang dapat diterapkan PT. 1. Memperbaharui desain bus agar armada terlihat
Primajasa Perdanaraya Utama Rute Jakarta - Garut lebih menarik dan dapat menambah minat
yaitu: masyarakat untuk menggunakan jasa bus
AKAP Primajasa. Dan sebaiknya perusahaan
1. Meningkatkan promosi yang lebih komunikatif
menjaga dan meningkatkan keberangkatan bus
dan bervariatif kepada masyarakat.
dengan memperpendek headway, khususnya
2. Memberikan pendidikan dan latihan kepada pada saat hari libur atau akhir pekan.
para awak bus agar mematuhi peraturan
perusahaan 2. Sebaiknya perusahaan melakukan perawatan
bus lebih intensif, khususnya untuk bus yang
3. Mendisiplinkan keberangkatan bus agar tepat
sudah tua. Dan selain itu, perusahaan
waktu.
sebaiknya membuat jadwal untuk perbaikan
5. Round Trip Time Rute Jakarta- Garut tiap bus agar tidak mengganggu pola round trip
a. Stock Bus : 50 Bus SO (siap operasi) dimana 35 time, khususnya headway dan stock bus.
bus stock dari Terminal Garut, dan 15 stock 3. Sebaiknya perusahaan memperbaharui
keberangkatan dari Terminal Jakarta pelayanan dan fasilitas yang ada saaat ini, ha1 ini
b. Headway : headway pemberangkatan dari Ter- dilakukan agar dapat terus unggul dalam
minal Garut 15 menit, sedangkan dari Jakarta persaingan antar perusahaan bus. Selain itu,
30 menit dan 45 menit. Perusahaan memberikan stimulus kepada awak
c. Leadtime : 4 Jam (240 menit) bus yang selama 1 periode tidak melakukan
d. 55 Keberangkatan dari Terminal Garut, 33 kesalahan atau pelanggaran, dan memberikan
Keberangkatan dari Terminal Lebak bulus, dan punishment kepada awak bus yang melakukan
22 Keberangkatan dari terminal cililitan. pelanggaran peraturan.

Volume25,Nomor 4,April 2013 245


DAFTAR PUSTAKA Kamaludin, Abdul Gani, 2003, Manajemen
Abbas Salim, 2008, Manajemen Transportasi, PT Raja Perusahaan Bus, Jakarta.
Grafindo Persada, Jakarta. Nasution, M.Nur, 2004, Manajemen Transportasi,
Ginanjar, Deden Galih, 2008, Manajemen Angkutan Ghalia Indonesia, Jakarta.
kota dan Antar Kata, Jakarta. Undang-undang No.14 Tahun 1992
Rangkuti, Freddy, 2006, Analisis SWOT: teknik Undang-undang No. 22 Tahun 2009
membedah kasus bisnis, Gramedia Pustaka Utama
Jakarta. Peraturan Pemerintahan No.41 tahun 1993
Kammaludin, Rustian, 2003, Ekonomi Transportasi, Kepmen Perhubungan KM 84 / 1999
PT. Ghalia Indonesia, Jakarta.

-;

246 Volume25,Nomor 4,April 2013

Anda mungkin juga menyukai