Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Route Planning and Optimatization

Oleh:

Kadek Yudha Dwiguna

2102065

Dosen Pengampu:

Tangguh Wicaksono Pusjaka, M.Eng.

PROGRAM STUDI D-III MANAJEMEN LOGISTIK


POLITEKNIK TRANSPORTASI DARAT BALI
TAHUN AJARAN 2021 / 2022
PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan perusahaan logistic di Indonesia semakin berkembang


dengan pesat seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang juga meningkat. Hal ini membuat
kini banyaknya keberadaan perusahaan-perusahaan yang berbisnis di sector logistic di negara
ini. Seperti yang kita ketahui logistic merupakan suatu system manajemen perencanan,
implementasi dan integrasi keseluruhan komponen industri guna mencapai ke tangan terakhir
yakni konsumen. Tujuan logistic adalah untuk menciptakan proses pemindahan aliran barang
yang efektif dan efisien serta tepat baik waktu, kondisi, harga sehingga dapat meminimalisir
biaya sehingga dapat memaksimalkan keuntungan.

Logistik dalam prosesnya tentu sangat erat kaitannya dengan sektor transportasi,
karena disetiap aktivitasnya baik dalam penerimaan barang ataupun distribusi barang akan
selalu menggunakan sarana berupa transportasi. Dalam hal ini penggunaan transportasi
berupa angkutan barang menjadi penunjang dan penyokong kelancaran kinerja suatu proses
logistic. Dimana pada sector logistik pada umumnya didominasi oleh transportasi moda
angkutan barang jalan, hal ini didukung dengan data yang diperoleh Kementrian
Perhubungan, bahwa pada tahun 2018, modal share nasional untuk angkutan barang
didominasi pada moda Jalan Raya dengan keunggulan persentase 90,4% dari moda pada
matra lainnya. Namun, dengan adanya dominasi pada transportasi angkutan moda jalan raya
tentunya akan ada tantangantantangan yang akan dihadapi khusunya bagi para penggiat
ataupun perusahaan di sector logistic.

Adanya permasalahan kemacetan pada rute perjalanan, kecepatan yang kurang


konsisten sehingga mengakibatkan keterlambatan pengiriman, ketidakoptimalan perencanaan
dan pemilihan rute, ketidakefektifan pengoperasian armada yang dimiliki, permintaan
(demand) di setiap lokasi yang berbeda-beda, tuntutan biaya jasa logistic yang murah oleh
konsumen merupakan tantangan-tantangan yang harus dihadapi dan ditemukan solusinya oleh
perusahaan di sector logistic. Apabila hal tersebut dibiarkan begitu saja maka akan membuat
biaya logistic yang semakin tinggi karena hampir separuh biaya logistic merupakan biaya
pengiriman dengan transportasi. Salah satu tantangan yang disebutkan adalah
ketidakoptimalan pemelihan rute, dimana hal ini sebenarnya merupakan poin yang sangat
krusial dalam proses aliran barang pada logistic, pemilihan rute yang tepat akan menghasilkan
jarak tempuh yang minim, biaya operasional kendaraan berkurang serta akan menciptakan
efisiensi waktu.

Sebaliknya apabila ada kesalahan dalam pemilihan rute maka akan menyebabkan
meningkatnya biaya transportasi yang akan berujung pada naiknya biaya logistic. Setiap
perusahaan di sektor logistic tentunya sudah paham betul bagaimana sulitnya mengatasi
tingginya biaya rute perjalanan yang tidak dioptimalkan. Oleh karena itu perlunya
pemahaman dalam penyusunan rencana dalam pemilihan dan optimalisasi rute yang tepat
bagi perusahaan guna menyokong proses logistiknya. Karenanya disini ada beberapa metode
yang dapat digunakan perusahaan dalam perencanaan dan pemilihan rute yang optimal guna
meminimalkan jarak tempuh, sehingga dapat mengurangi biaya operasional kendaraan dan
secara tidak langsung akan meminimalkan biaya transportasi yang tentunya akan
meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaanya. Dalam makalah ini penulis akan
memaparkan beberapa metode dalam dalam mengatasi dan menganalisis perencanaan serta
pengoptimalan rute dalam proses logistic. Adapun dua metode yang pada umumnya
digunakan yaitu VRP (Vehicle Routing Problem), dan TSP (Travelling Salesman Problem).

 Rumusan Masalah

Beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:

1. Apa itu perencanaan dan pengoptimalan rute dalam proses logistic?


2. Apa tujuan dari adanya perencanaan dan pengoptimalan rute dalam proses
logistic?
3. Mengapa perlu melakukan perencanaan dan pengoptimlaan rute dalam
proses logistik?
4. Apa saja metode yang dapat dilakukan dalam perencanaan dan
pengoptimalan rute?
5. Bagaimana konsep dari masing-masing metode dalam perencanaan dan
pengoptimalan rute?

 Tujuan

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Survei dan Analisis Rute
tentang Route Planning and Optimatization dan menambah wawasan serta
pengetahuan penulis tentang metode-metode dalam perencanaan dan pengoptimalan
rute untuk menunjang kegiatan perkuliahaan pada pertemuan selanjutnya.
 PEMBAHASAN

Rute merupakan beberapa jalur yang harus dilewati guna mencapai lokasi pengiriman
suatu produk atau barang. Dimana dalam perusahaan di sector logistic kata “rute” tentunya
tak asing lagi didengar baik bagi penyedia atau penggiat jasa logistic. Pastinya tujuan
diberlakukannya dari perencanaan dan pengoptimalan rute adalah untuk mengefisiensikan
biaya transportasi guna menekan biaya logistic sehingga mampu meraup keuntungan yang
lebih besar sekaligus memberikan kepuasan kepada konsumen. Hal ini tentunya sejalan
dengan tujuan dari logistic itu sendiri, karenanya. Perencanaan dan pengoptimalan dalam
pemilihan rute meliputi beberapa aktivitas yakni penyiapan jalur cadangan/alternatif, analisis
resiko rute yang dilewati, perhitungan biaya operasional kendaraan hingga pengontrolan dan
pengawasan tenaga kerja dalam hal ini pengemudi dalam mengoperasikan kendaraan serta
estimasi waktu yang diperlukan dalam mencapai lokasi konsumen. Oleh karena lingkup
kegiatan yang kompleks, maka ditemukannya beberapa metode yang mampu mempersingkat
dan menyederhanakan proses perencanaan dan pengoptimalan rute, yaitu sebagai berikut:

 VRP (Vehicle Routing Problem)

Metode vehicle routing problem ditemukan pada tahun 1959 oleh dua orang peneliti
asal Amerika Serikat yang bernama Dantzig dan Ramzer yang pada saat itu sedang meneliti
mengenai. Metode ini merupakan optimasi dalam penentuan rute yang dapat diterapkan
dalam proses pendistribusian barang dalam logistik. Dimana pada permasalahan ini, tentunya
suatu perusahaan memiliki endcustomer (konsumen akhir) yang mempunyai demand
(permintaan) berbeda-beda baik jumlah ataupun jenisnya, demand (permintaan) yang
berfluktatif, keterbatasan armada dan tenaga kerja, serta lokasi-lokasi pelanggan yang juga
berbeda, karena itu VRP (Vehicle Routing Problem) memiliki peranan yang penting dalam
mengontrol dan memanajemen suatu proses aliran barang baik itu saat barang masuk ataupun
saat barang keluar. Sederhananya VRP (vehicle routing problem) ini merupakan penyusunan
solusi yang melibatkan rute-rute dari beberapa kendaraan yang beroperasi dari suatu lokasi
(depot) utama menuju beberapa konsumen tergantung kuantitas demand (permintaan) yang
diinginkan/diminta. Metode ini juga disebut sebagai program integer dalam kategori NP-
Hard yang artinya dalam perhitungan untuk menyelesaikannya, nilainya akan semakin naik
secara langsung seiring juga bertambahnya kapasitas permasalahan. VRP juga dapat dibagi
lagi menjadi beberapa jenis yaitu VRP with Multiple trips, VRP with Time Windows
(VRTPW), VRP with pickup delivery (VRPDP), VRP with Multiple Product, VRP with
Multiple Depot, Periodic Menurut (Belfiore dan Yoshizaki, 2009) mengurangi biaya tetap
kendaraan dan biaya variable yang dikeluarkan merupakan tujuan dari VRP ini. Pada masa
sekarang ini perkembangan teknologi juga membantu memudahkan untuk mencari solusi
VRP dimana dengan pengembangan-pengembangan software aplikasi pendukung seperti
Advotics, Google Maps, Mathlab dan Minitab. Namun meski metode yang dalam perhitungan
dan analisisnya harus tetap menggunakan metode dan formula manual dan dilakukan dengan
menggunakan kemampuan manusia.

Adapun formula penggunaan VRP memiliki banyak metode seperti heuristic,


pendekatan eksak dan matheuristics, namun pada kenyataanya yang sering digunakan yaitu
metode matheuristics dengan model Tabu Search (TS) karena terbilang lebih efektif dan
memiliki fleksibelitas yang cukup tinggi. Konsep dasar dari model ini adalah bagaimana
mengefektifkan suatu proses dalam mengatasi serta menemukan solusi terbaik pada setiap
proses distribusi. Model Tabu Search ini telah banyak dilakukan diberbagai hal seperti
resource planning, telekomunikasi, penjadwalan, space planning dan tentunya di sector
logistic. Langkah-langkah penggunaanya yakni dengan menentukan solusi awal yang
kemudian dilanjutkan dengan solusi-solusi lainnya (neighbourhood) hingga kemudian
berhenti saat tujuan telah dicapai (stopping condition) sehingga bila diaplikasikan dengan
proses distribusi maka output yang dihasilkan yakni prioritas rute terbaik dalam memenuhi
permintaan-pemintaan (demand) konsumen di lokasi yang berbeda-beda dengan biaya dan
jarak yang ditempuh telah diminimumkan.

Dalam perkembangan permasalahan untuk distribusi, diikuti juga dengan rangkaian


strategi yang berhasil ditemukan seiring kompleksnya masalah yang dihadapi. Salah satu
strategi yang akan dibahas kali ini yakni strategi Milk Run. Dalam startegi ini dilakukan
penyatuan pesanan konsumen yang jumlah demand (permintaanya) ada dibawah jumlah
kapasitas maksimum kendaraan yang dimiliki. Beberapa konsumen yang telah digabungkan
permintaanya nantinya akan dikirimkan dengan satu pengiriman sesuai dengan maksimum
kapasitas kendaraan yang dimiliki. Dalam hal ini kapasitas kendaraan yang dimiliki pun terisi
dengan optimal dan biaya yang dikeluarkan akan lebih minimum dan konsumen pun akan
lebih hemat untuk biaya yang harus dikeluarkan. Adapun metode perhitungan yang
digunakan untuk mendapatkan solusi pada strategi Milk Run ini yaitu dengan metode Saving
Matrix. Perhitungan dengan metode ini dilakukan perhitungan jarak tempuh, waktu tempuh,
serta biaya pengiriman sehingga mampu menghasilkan solusi berupa rute terbaik yang
direkomendasikan untuk perusahaan. Menurut (Istantiningrum, 2010) ada beberapa tahapan
dalam penggunaan metode Saving Matrix ini yakni pertama harus menentukan jarak antar
matriks, kemudian setelah menentukan jarak matriks maka dicari jarak paling efisien antar
matriks-matriks tersebut (Saving Matrix) dalam hal ini digunakan untuk penghematan rute
bagi setiap kendaraan, setelah itu melakukan pengalokasian kendaraan berdasarkan rute-rute
yang akan ditempuh, hingga urutan perjalanan dalam suatu rute dan terakhir penjadwalan
pengiriman. Tentunya dengan metode ini akan membantu penggunaan strategi Milk Run
dalam VRP yang nantinya hasil yang diberikan berupa rute terbaik dari segi waktu kondisi,
jarak serta biaya sehingga akan tercapainya minimalisasi jarak tempuh dan biaya transportasi
guna menekan biaya dalam hal ini biaya logistic suatu perusahaan.

 TSP (Travelling Salesman Problem)

Metode TSP (Traveling Salesman Problem) ditemukan pertama kali oleh dua orang
matematikawan yaitu Sir William Rowan Hamilton (Irlandia) dan Thomas Kirkman (Inggris)
pada tahun sekitar 1800-an. Travelling Salesman Problem merupakan metode yang
digunakan perusahaan untuk melakukan optimasi pendistribusiaan sumber daya
produk/barang ke tangan konsumen akhir (end customer). Sederhananya metode ini
mengharuskan suatu distributor untuk melalui satu rute dengan cakupan seluruh konsumen
namun hanya dengan sekali pergerakan. Maka dalam metode ini yang diteknkan adalah
mendapatkan output berupa keputusan dalam memilih jarak paling terpendek dalam sekali
proses pengiriman diantara beberapa pilihan rute yang ada. Metode ini mengharuskan untuk
mencoba keseluruhan kemungkinan-kemungkinan agar penyelesaian yang didapatkan optimal
(non-deterministic polynomial time complete). Dalam prosesnya metode TSP ini diawali
dengan pihak perusahaan yang menggambarkan jaringan distribusinya (network distribution)
dengan dilengkapi oleh titik-titik simpul (nodes) yang mennghubungkan titik asal produksi
dengan titik-titik tujuan distribusinya melalui graf (graph), dimana graf merupakan
representasi dari hubungan beberapa obyek yang disambungkan dengan garis-garis ataupun
sisi (Sisper, 2013). Setelah mendapatkan gambaran graf dari jaringan distribusi tersebut maka
dilakukan proses perhitungan dengan beberapa metode, sebagai contoh penggunaan algoritma
exhaustive yakni berisi beberapa rangkaian kemungkinan rute optimal yang dapat menjadi
pilihan. Dimana algoritma ini memliliki rumusan: (n-1)! Dan jumlah jalur yang kemungkinan
dimiliki yaitu: (n1)! /2. Setelah mendapatkan kemungkinan-kemungkinan dari rute yang
dipilih dan dilakukan percobaan ke semua opsi rute maka dapat diputuskan rute yang
memiliki jumlah jarak paling minimum untuk menghemat biaya dan waktu dalam
pengiriman. Selain algoritma exhaustive, adapun algoritma Nearest Neighbour yang cukup
populer dalam menyelesaikan TSP ini, dimana pada algoritma ini mampu memberikan
penyelesaian yang efektif dan efisien yang lebih baik disbanding metode lainnya, khusunya
dalam proses pemilihan rute yang tepat dan optimal. Metode Nearest Neighbour termasuk
metode heuristic dimana cukup realististis dan memiliki ketepatan yang cukup tinggi apabila
digunakan untuk membuat keputusan dalam perencanaan dan sebagai optimasi suatu rute
perjalanan, masih banyak lagi metode-metode dalam Travelling Salesman Problem seperti :
Metode Insertion, Brute-Force, K-Means, Greddy dan Evolusi Fuzzy yang dapat dijadikan
solusi dalam TSP tergantung pada karakteristik dan jenis permasalahan rutenya.

 PENUTUP
 Kesimpulan

Perkembangan-perkembangan perusahaan logistic kini semakin pesat dengan


didukung adanya pertumbuhan ekonomi yang juga semakin tinggi. Logistik merupakan
Tujuan logistic yaitu meminimalkan setiap biaya yang ada guna memperoleh keuntungan
serta memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Dimana salah satu tantangan yang harus
dihadapi untuk mencapai tujuan tersebut yaitu perencanaan dalam pemilihan dan
pengoptimalan rute. Peerencanaan pemilihan rute memiliki peranan sangat penting dalam
setiap aliran barang logistic guna mencapai hasil yang optimal. Dimana dalam perencanaan
rute meliputi beberapa aktivitas yakni penyiapan jalur cadangan/alternatif, analisis resiko rute
yang dilewati, perhitungan biaya operasional kendaraan hingga pengontrolan dan pengawasan
tenaga kerja dalam hal ini pengemudi dalam mengoperasikan kendaraan serta estimasi waktu
yang diperlukan dalam mencapai lokasi konsumen. Seiring berjalannya permasalahan
tersebut maka ditemukannya beberapa metode yang mampu mengatasi dan memberikan
solusi yaitu VRP (Vehicle Routing Problem) dan TSP (Travelling Salesman Problem),
dengan adanya kedua metode ini dan metode-metode lainnya diharapkan mampu memberikan
rute yang optimal sehingga mengurangi biaya transportasi, sekaligus meningkatkan kinerja
perusahaan

 DAFTAR PUSTAKA
Auliasari, Karina. 2018. Optimalisasi Rute Distribusi Produk Menggunakan Metode
Traveling Salesman Problem. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 16, No. 1,
Desember 2018.

Arvianto, A., Setiawan, A. H., & Saptadi, S. (2014). Model Vehicle Routing Problem dengan
Karakteristik Rute Majemuk, Multiple Time Windows, Multiple Products dan
Heterogeneous Fleet untuk Depot Tunggal. Jurnal Teknik Industri, 16(2).

Anda mungkin juga menyukai