Oleh:
2102065
Dosen Pengampu:
Latar Belakang
Logistik dalam prosesnya tentu sangat erat kaitannya dengan sektor transportasi,
karena disetiap aktivitasnya baik dalam penerimaan barang ataupun distribusi barang akan
selalu menggunakan sarana berupa transportasi. Dalam hal ini penggunaan transportasi
berupa angkutan barang menjadi penunjang dan penyokong kelancaran kinerja suatu proses
logistic. Dimana pada sector logistik pada umumnya didominasi oleh transportasi moda
angkutan barang jalan, hal ini didukung dengan data yang diperoleh Kementrian
Perhubungan, bahwa pada tahun 2018, modal share nasional untuk angkutan barang
didominasi pada moda Jalan Raya dengan keunggulan persentase 90,4% dari moda pada
matra lainnya. Namun, dengan adanya dominasi pada transportasi angkutan moda jalan raya
tentunya akan ada tantangantantangan yang akan dihadapi khusunya bagi para penggiat
ataupun perusahaan di sector logistic.
Sebaliknya apabila ada kesalahan dalam pemilihan rute maka akan menyebabkan
meningkatnya biaya transportasi yang akan berujung pada naiknya biaya logistic. Setiap
perusahaan di sektor logistic tentunya sudah paham betul bagaimana sulitnya mengatasi
tingginya biaya rute perjalanan yang tidak dioptimalkan. Oleh karena itu perlunya
pemahaman dalam penyusunan rencana dalam pemilihan dan optimalisasi rute yang tepat
bagi perusahaan guna menyokong proses logistiknya. Karenanya disini ada beberapa metode
yang dapat digunakan perusahaan dalam perencanaan dan pemilihan rute yang optimal guna
meminimalkan jarak tempuh, sehingga dapat mengurangi biaya operasional kendaraan dan
secara tidak langsung akan meminimalkan biaya transportasi yang tentunya akan
meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaanya. Dalam makalah ini penulis akan
memaparkan beberapa metode dalam dalam mengatasi dan menganalisis perencanaan serta
pengoptimalan rute dalam proses logistic. Adapun dua metode yang pada umumnya
digunakan yaitu VRP (Vehicle Routing Problem), dan TSP (Travelling Salesman Problem).
Rumusan Masalah
Tujuan
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Survei dan Analisis Rute
tentang Route Planning and Optimatization dan menambah wawasan serta
pengetahuan penulis tentang metode-metode dalam perencanaan dan pengoptimalan
rute untuk menunjang kegiatan perkuliahaan pada pertemuan selanjutnya.
PEMBAHASAN
Rute merupakan beberapa jalur yang harus dilewati guna mencapai lokasi pengiriman
suatu produk atau barang. Dimana dalam perusahaan di sector logistic kata “rute” tentunya
tak asing lagi didengar baik bagi penyedia atau penggiat jasa logistic. Pastinya tujuan
diberlakukannya dari perencanaan dan pengoptimalan rute adalah untuk mengefisiensikan
biaya transportasi guna menekan biaya logistic sehingga mampu meraup keuntungan yang
lebih besar sekaligus memberikan kepuasan kepada konsumen. Hal ini tentunya sejalan
dengan tujuan dari logistic itu sendiri, karenanya. Perencanaan dan pengoptimalan dalam
pemilihan rute meliputi beberapa aktivitas yakni penyiapan jalur cadangan/alternatif, analisis
resiko rute yang dilewati, perhitungan biaya operasional kendaraan hingga pengontrolan dan
pengawasan tenaga kerja dalam hal ini pengemudi dalam mengoperasikan kendaraan serta
estimasi waktu yang diperlukan dalam mencapai lokasi konsumen. Oleh karena lingkup
kegiatan yang kompleks, maka ditemukannya beberapa metode yang mampu mempersingkat
dan menyederhanakan proses perencanaan dan pengoptimalan rute, yaitu sebagai berikut:
Metode vehicle routing problem ditemukan pada tahun 1959 oleh dua orang peneliti
asal Amerika Serikat yang bernama Dantzig dan Ramzer yang pada saat itu sedang meneliti
mengenai. Metode ini merupakan optimasi dalam penentuan rute yang dapat diterapkan
dalam proses pendistribusian barang dalam logistik. Dimana pada permasalahan ini, tentunya
suatu perusahaan memiliki endcustomer (konsumen akhir) yang mempunyai demand
(permintaan) berbeda-beda baik jumlah ataupun jenisnya, demand (permintaan) yang
berfluktatif, keterbatasan armada dan tenaga kerja, serta lokasi-lokasi pelanggan yang juga
berbeda, karena itu VRP (Vehicle Routing Problem) memiliki peranan yang penting dalam
mengontrol dan memanajemen suatu proses aliran barang baik itu saat barang masuk ataupun
saat barang keluar. Sederhananya VRP (vehicle routing problem) ini merupakan penyusunan
solusi yang melibatkan rute-rute dari beberapa kendaraan yang beroperasi dari suatu lokasi
(depot) utama menuju beberapa konsumen tergantung kuantitas demand (permintaan) yang
diinginkan/diminta. Metode ini juga disebut sebagai program integer dalam kategori NP-
Hard yang artinya dalam perhitungan untuk menyelesaikannya, nilainya akan semakin naik
secara langsung seiring juga bertambahnya kapasitas permasalahan. VRP juga dapat dibagi
lagi menjadi beberapa jenis yaitu VRP with Multiple trips, VRP with Time Windows
(VRTPW), VRP with pickup delivery (VRPDP), VRP with Multiple Product, VRP with
Multiple Depot, Periodic Menurut (Belfiore dan Yoshizaki, 2009) mengurangi biaya tetap
kendaraan dan biaya variable yang dikeluarkan merupakan tujuan dari VRP ini. Pada masa
sekarang ini perkembangan teknologi juga membantu memudahkan untuk mencari solusi
VRP dimana dengan pengembangan-pengembangan software aplikasi pendukung seperti
Advotics, Google Maps, Mathlab dan Minitab. Namun meski metode yang dalam perhitungan
dan analisisnya harus tetap menggunakan metode dan formula manual dan dilakukan dengan
menggunakan kemampuan manusia.
Metode TSP (Traveling Salesman Problem) ditemukan pertama kali oleh dua orang
matematikawan yaitu Sir William Rowan Hamilton (Irlandia) dan Thomas Kirkman (Inggris)
pada tahun sekitar 1800-an. Travelling Salesman Problem merupakan metode yang
digunakan perusahaan untuk melakukan optimasi pendistribusiaan sumber daya
produk/barang ke tangan konsumen akhir (end customer). Sederhananya metode ini
mengharuskan suatu distributor untuk melalui satu rute dengan cakupan seluruh konsumen
namun hanya dengan sekali pergerakan. Maka dalam metode ini yang diteknkan adalah
mendapatkan output berupa keputusan dalam memilih jarak paling terpendek dalam sekali
proses pengiriman diantara beberapa pilihan rute yang ada. Metode ini mengharuskan untuk
mencoba keseluruhan kemungkinan-kemungkinan agar penyelesaian yang didapatkan optimal
(non-deterministic polynomial time complete). Dalam prosesnya metode TSP ini diawali
dengan pihak perusahaan yang menggambarkan jaringan distribusinya (network distribution)
dengan dilengkapi oleh titik-titik simpul (nodes) yang mennghubungkan titik asal produksi
dengan titik-titik tujuan distribusinya melalui graf (graph), dimana graf merupakan
representasi dari hubungan beberapa obyek yang disambungkan dengan garis-garis ataupun
sisi (Sisper, 2013). Setelah mendapatkan gambaran graf dari jaringan distribusi tersebut maka
dilakukan proses perhitungan dengan beberapa metode, sebagai contoh penggunaan algoritma
exhaustive yakni berisi beberapa rangkaian kemungkinan rute optimal yang dapat menjadi
pilihan. Dimana algoritma ini memliliki rumusan: (n-1)! Dan jumlah jalur yang kemungkinan
dimiliki yaitu: (n1)! /2. Setelah mendapatkan kemungkinan-kemungkinan dari rute yang
dipilih dan dilakukan percobaan ke semua opsi rute maka dapat diputuskan rute yang
memiliki jumlah jarak paling minimum untuk menghemat biaya dan waktu dalam
pengiriman. Selain algoritma exhaustive, adapun algoritma Nearest Neighbour yang cukup
populer dalam menyelesaikan TSP ini, dimana pada algoritma ini mampu memberikan
penyelesaian yang efektif dan efisien yang lebih baik disbanding metode lainnya, khusunya
dalam proses pemilihan rute yang tepat dan optimal. Metode Nearest Neighbour termasuk
metode heuristic dimana cukup realististis dan memiliki ketepatan yang cukup tinggi apabila
digunakan untuk membuat keputusan dalam perencanaan dan sebagai optimasi suatu rute
perjalanan, masih banyak lagi metode-metode dalam Travelling Salesman Problem seperti :
Metode Insertion, Brute-Force, K-Means, Greddy dan Evolusi Fuzzy yang dapat dijadikan
solusi dalam TSP tergantung pada karakteristik dan jenis permasalahan rutenya.
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Auliasari, Karina. 2018. Optimalisasi Rute Distribusi Produk Menggunakan Metode
Traveling Salesman Problem. Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 16, No. 1,
Desember 2018.
Arvianto, A., Setiawan, A. H., & Saptadi, S. (2014). Model Vehicle Routing Problem dengan
Karakteristik Rute Majemuk, Multiple Time Windows, Multiple Products dan
Heterogeneous Fleet untuk Depot Tunggal. Jurnal Teknik Industri, 16(2).