Anda di halaman 1dari 20

Humas: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat

Volume 3, Nomor 4, 2020, 369-388


DOI: 10.15575/reputation.v3i4.2138
Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
https://jurnal.fdk.uinsgd.ac.id/index.php/humas

Strategi PT. Kereta Api Indonesia (Persero) dalam


Mempertahankan Aplikasi KAI Access
Resna Handayani1*, Imron Rosyidi 11, Betty Tresnawaty 22
1Jurusan Ilmu Komunikasi Humas, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung
Djati, Bandung
*Email : resnahandayani01@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai strategi yang dilakukan oleh
PT.Kereta Api Indonesia dalam mempertahankan eksistensi aplikasi KAI Access ditengah-
tengah persaingan teknologi digitalisasi seperti saat ini, yaitu melalui konten dan fitur yang
disajikan. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunkan metode deskriptif
kualitatif. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma
konstruktivisme, dan pendekatannya menggunakan pendekatan interpretive.Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara mendalam. Teori yang
digunakan adalah teori konstruksi realitas sosial dan teori determinisme teknologi komunikasi
serta konsep strategi PR dan Eksistensi. Hasil penelitian menunjukan konsep dan rancangan
program aplikasi KAI Access memudahkan pelanggan dalam melakukan pembelian tiket
secara online, program KAI Access dirancang pula dengan penyediaan beragam fitur dan
konten yang dapat memudahkan pelanggan dalam memperoleh tiket, Aplikasi KAI Access
dilengkapi dengan Proses Booking Aplikasi KAI Access yang dinilai dapat memudahkan
pelanggan dalam memperoleh tiket, konsep E-boarding pass Aplikasi KAI Access ikut hadir
sebagai fitur untuk mempercepat proses boarding tiket, proses E-boarding pass pada aplikasi
KAI Access dapat memberikan kenyamanan kepada pelanggan karena tidak perlu cetak
boarding yang relatif mengantre, serta dilengkapi dengan fitur refund yang dinilai
paling efektif.
Kata Kunci : Strategi, Aplikasi KAI Access, Ekisistensi.

ABSTRACT
The research is to obtain information on strategies conducted by the Indonesian railways in
keeping the application of kai access in the digital technology competition that today is through.
Concepts and designs are done by PT. Kereta Api Indonesia (Persero), booking process, E-
boarding pass process, refund process in KAI Access Application by PT. Kereta Api Indonesia
(Persero), in an effort to maintain the existence of a KAI Access Application.The methods used
in this study employ qualitative descriptive methods. The paradigm used in this study is a
constructive paradigm, and its approach USES a interpretive approach. The data-gathering
Diterima: Oktober 2020. Disetujui: November 2020. Dipublikasikan: Desember 2020 369
R. Handayani, I. Rosyidi, B. Tresnawaty
technique used was through deep interviews. The theories used are the constructs of social reality
and the determinism of communication technologies and the concepts of pr and existence strategies.
Research shows the concept and design of a kai access application makes it easier for customers
to purchase a ticket online, the kai access program is designed as well as providing a wide range
of features and content that make it easier for customers to obtain a ticket, the kai access
application is furnished with the preferred application of a kai access, The concept of e-boarding
pass of a kai access application is present as a feature for expediting the boarding of tickets
process, the e-boarding pass on a kai access application can provide comfort to customers since
there is no need for a relatively queesing print, and it comes with a highly effective printed
boarding.
Keywords : Strategics, KAI Access Application, Existence

PENDAHULUAN
Strategi merupakan perencanaan dan management sebuah perusahaan untuk
mencapai suatu tujuan. Perusahaan memiliki strategi masing-masing untuk terus
meningkatkan kualitas dari perusahaannya seperti meningkatkan pelayanan jasa
yang lebih baik kepada konsumen. Perlunya strategi serta pendekatan yang sesuai
dengan kebutuhan yang diperlukan perusahaan akan dapat mencapai tujuan utama
dari perusahaan yaitu untuk tetap eksis dalam melakukan bisnis ditengan
persaingan yang sangat ketat terutama banyaknya kompetitor.
Strategi PR merupakan atlernatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna
mencapai tujuan humas dalam kerangka suatu rencana humas dan dianggap
sebagai cara paling efektif untuk pencapaian program kerja yang pada akhirnya
akan diraih sebuah evaluasi dan eksistensi dari hasil kerja tersebut.
Eksistensi sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuannya menjaga
kredibilitas dan meningkatkan corporate image-nya. Pondasi untuk mendapatkan
pengakuan terhadap sebuah eksistensi perusahaan adalah kemandirian, etika,
reputasi, profesionalitas, kepercayaan dan tanggungjawabsosial perusahaan.
Reputasi perusahaan yang baik akan mudah diterima oleh publiknya, penerimaan
yang baik secara berkelanjutan akan menciptakan eksistensi perusahaan.
Strategi yang dilakukan oleh perusahaan PT. Kereta Api Indonesia Persero
yaitu dengan membuat inovasi. Pembuatan inovasi ini diperlukannya rencana
jangka panjang demi berlangsungnya inovasi yang telah direncanakan ataupun
mempertahankan eksistensi dari inovasi yang telah dilakukan untuk dapat terus
bersaing dengan perusahaan lain. Perkembangan PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) dibuktikan dengan banyaknya inovasi yang telah dikembangkan selama
ini.

370 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388
Strategi PT. KAI dalam Mempertahankan Eksistensi Aplikasi KAI Access
Berdasarkan data pra observasi penulis mencermati inovasi terus dilakukan
oleh perusahaan PT. Kereta Api Indonesia (Persero)antara lain, pengembangan
pemesanan tiket yang dapat diakses secara online, yang diimplementasikan untuk
mempermudah para pelanggan yang ingin menggunakan kereta api, dengan hanya
menggunakan sebuah aplikasi bernama KAI Access untuk memesan tiket baik tiket
KA lokal maupun tiket untuk perjalanan jarak jauh.
Berdasarkan data pra penelitian yang diakses melalui website resmi PT.
Kereta Api Indonesia (Persero), KAI Access merupakan aplikasi resmi milik PT.
Kereta Api Indonesia (Persero) yang diluncurkan sebagai pemenuhan kebutuhan
para penumpang baik kereta api jarak jauh, menengah, maupun dekat (lokal).
Aplikasi KAI Access diluncurkan pada tanggal 4 september 2014. Aplikasi ini pada
awalnya hanya menyediakan fitur pemesanan tiket jarak jauh dan menengah saja,
tetapi saat ini aplikasi KAI Access sudah menyediakan fitur layanan pemesanan
tiket KA Lokal serta pembatalan dan pengubahan jadwal keberangkatan, serta
penggunaan konsep fitur e-boarding pass sebagai bukti pembelian tiket tanpa
harus mencetaknya ke loket. Teknologi pada aplikasi KAI Access dapat diakses
disemua jaringan internet, selama internet tersebut dapat memuat data. Gawai
yang dapat mengunduh aplikasi ini dari mulai android versi
5.0 dan tentunya hal ini sangat menunjang bagi pengguna moda transportasi
kereta api, dimana saat ini semua gawai hampir sudah melewati android versi 5.0.
Berdasarkan data pra penelitian yang diakses dari Pusat Pengelolaan
informasi dan Dokumentasi didapatkan data yang mengakses aplikasi KAI Access
dari tahun 2016-2019 sebagai berikut : pada tahun 2016 data transaksi di aplikasi
KAI Access terdapat sebanyak 1.488.459 transaksi dengan peningkatan dan
penurunan di setiap bulannya. Data transaksi pada tahun 2017 terdapat
1.970.553 transaksi, mengalami peningkatan dan penurunan di setiap
bulannya.
Transaksi pada tahun 2018 tercatat 2.738.311 transaksi dan ada peningkatan
serta penurunan di setiap bulannya. Data transaksi tahun 2019 tercatat ada
9.592.261 transaksi dengan peningkatan di setiap bulannya.
Strategi yang dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero) ini
bertujuan untuk mempertahankan eksistensinya ditengah persaingan bersama
aplikasi-aplikasi pemesanan tiket kereta online lainnya. Mempertahankan
eksistensi ini maksudnya mempertahankan keberadaan atau pengakuan baik dari
masyarakat maupun dari perusahaan lainnya, supaya aplikasi KAI Access terus
digunakan sebagai aplikasi pemesanan tiket secara online, sebab persaingan saat
ini bukan publik yang butuh perusahaan melainkan perusahaan yang
Humas: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388 371
R. Handayani, I. Rosyidi, B. Tresnawaty
membutuhkan publik.
Penelitian terdahulu dengan tema yang sama adalah salah satunya oleh
Inayatul Fitriah tahun 2014 dengan judul Strategi Kreatif Produser dalam
mempertahankan eksistensi program dakwah mamah dan aa Ber-aksi di stasiun
televisi Indosiar. Hasil penelitian ini adalah terdapat 13 elemen strategi kreatif
Naratama yang dilakukan oleh pihak produser pada acara tersebut. perbedaanya
adalah dari pemilihan objek yang diteliti, jika penelitian yang dilakukan oleh
Inayatul Fitriah objeknya adalah program tayangan disebuah televisi sedangkan
penelitian yang sedang peneliti lakukan saat ini adalah perusahaan dibidang
trasportasi PT KAI. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di PT. Kereta
Api Indonesia (Persero) Jl. Perintis Kemerdekaan Sumur Bandung No. 1 Kota
Bandung. Alasan melakukan penelitian ini karena PT. KAI merupakan sebuah
perusahaan yang telah mengalami transformasi secara pesat, dan selalu banyak
inovasi-inovasi yang berkembang salah satunya adalah inovasi digital dengan
dibuatnnya aplikasi pemesanan tiket yakni aplikasi KAI Access. Bagaimana cara
PT. KAI bersaing dengan OTA-OTA yang lainnya seingga aplikasi KAI Access
tidak mengalami kemunduran dan tetap eksis dibidangnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut : (1) Bagaimana Konsep dan Rancangan Program Aplikasi
KAI Access oleh PT. Kereta Api (Persero) Dalam Mempertahankan Eksistensi
Aplikasi KAI Access? (2) Bagaimana Proses Booking Aplikasi KAI Access oleh PT.
Kereta Api (Persero) Dalam Mempertahankan Eksistensi Aplikasi KAI Access? (3)
Bagaimana Konsep E-Boarding Pass Aplikasi KAI Access oleh PT. Kereta Api
(Persero) Dalam Mempertahankan Eksistensi Aplikasi KAI Access? (4) Bagaimana
Proses Refund Tiket Pada Aplikasi KAI Access oleh PT. Kereta Api (Persero)
Dalam Mempertahankan Eksistensi Aplikasi KAI Access?
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif
kualitatif, dengan alasan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu objek
penelitian yang ada pada masa sekarang. Metode deskriptif memusatkan perhatian
pada masalah-masalah yang actual sebagaimana pada saat penelitian dilaksanakan.
Dalam buku jalaludin Rahmat (1999: 25) bahwa penelitian deskriptif ditunjukan
untuk mengumpulkan informasi yang actual secara rinci yang melikiskan gejala
yang ada. Mengidentifikasi masalah atau memriksa kondisi atau praktek-praktek
yang berlaku, membuat perbandingan atas evaluasi dan menentukan apa yang
dilakukan dari pengalaman mereka kemudian menentukan serta mendapatkan
rencana dan mengambil keputusan dalam memecahkan suatu persoalan pada
waktu yang akan datang.

LANDASAN TEORITIS
372 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388
Strategi PT. KAI dalam Mempertahankan Eksistensi Aplikasi KAI Access
Teori yang dijdikan landasan pada penelitian ini adalah teori Realitas Sosial yang
digagas oleh Berger dan Luckman menerangkan bahwa agama sebagai bagian dari
kebudayaan merupakan konstruksi manusia. Ini artinya, bahwa terdapat proses
dialektika antara masyarakat dengan agama. Agama yang merupakan entitas
objektif (karena berada di luar diri manusia) akan mengalami proses objektivasi
sebagaimana juga ketika agama berada dalam teks dan norma. Teks atau norma
tersebut kemudian mengalami proses internalisasi ke dalam diri individu karena
telah diinterpretasi oleh manusia untuk menjadi guidance atau way of life.
Teori konstruksi sosial dalam penelitian ini dijadikan sebagai guidance untuk
melihat realitas sosial, karena menurut Berger dan Luckmann kontsruksi sosial
dibangun melalui dua cara: Pertama, mendefinisikan tentang kenyataan atau
realitas dan pengetahuan. Realitas sosial adalah sesuatu yang tersirat di dalam
pergaulan sosial yang diungkapkan secara sosial melalui komunikasi bahasa,
kerjasama melalui bentuk-bentuk organisasi sosial dan seterusnya. Realitas sosial
ditemukan dalam pengalaman intersubjektif, sedangkan pengetahuan mengenai
realitas sosial adalah berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat dengan segala
aspeknya, meliputi ranah kognitif, psikomotorik, emosional dan intuitif.
Kedua, untuk meneliti sesuatu yang intersubjektif tersebut, Berger
menggunakan paradigma berpikir Durkheim mengenai objektivitas, dan
paradigma Weber mengenai subjektivitas. Durkheim memposisikan objektivitas
di atas subjektivitas (masyarakat di atas individu), sementara Weber menempatkan
subjektivitas di atas objektivitas (individu di atas masyarakat), maka Berger melihat
keduanya sebagai entitas yang tidak terpisahkan. Masyarakat menurut Berger
merupakan realitas objektif sekaligus subjektif. Sebagai realitas objektif,
masyarakat berada di luar diri manusia dan berhadapan dengannya. Sedangkan
sebagai realitas subjektif, individu berada di dalam masyarakat sebagai bagian yang
tak terpisahkan. Dengan kata lain, bahwa individu adalah pembentuk masyarakat
dan masyarakat juga pembentuk individu. Realitas sosial bersifat ganda (plural)
dan bukan tunggal, yaitu realitas objektif dan subjektif.
Realitas sosial, merupakan kehidupan manusia yang terbentuk dalam proses
yang terus-menerus, yakni gejala sosial sehari-hari, yang dalam pengertian sehari-
hari dinamakan pengalaman bermasyarakat. Dengan kata lain, realitas sosial itu
tersirat dalam pergaulan sosial yang diungkapkan secara sosial melalui tindakan
sosial seperti komunikasi lewat bahasa, bekerjasama lewat organisasi- organisasi
sosial. Pengalaman bermasyarakat inilah sebenarnya esensi masyarakat itu. Realitas
sosial seperti ini ditemukan dalam pengalaman intersubjektif (intersubjektivitas).
Karena yang dicoba dipahami di sini adalah kesadaran kenyataan
sebagaimana yang dipersepsi pengarang maka sebagaimana yang dikemukakan

Humas: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388 373
R. Handayani, I. Rosyidi, B. Tresnawaty
Berger dan Luckmann (1990: 29) metodennya yang representatif adalah metode
fenomenologis. Metode yang berlandaskan pada pemikiran fenomenologi Husserl
ini mencoba memahami gejala-gejala yang tampak atau fenomena- fenomena yang
berupa kesadaran yang ada dalam masyarakat. Metode fenomenologi adalah suatu
metode yang secara sistematis berpangkal pada pengalaman, sehingga metode ini
mengharuskan terus-menerus mengadakan kontak dengan pengalaman. Maka itu,
secara metodis, pengguna metode ini melakukan tiga tingkat pembebasan diri
berupa: (1) Pembebasan diri dari unsur- unsur subjektif, (2) Pembebasan diri dari
kungkungan hipotesis, (3) Pembebasan diri dari doktrin-doktrin tradisional.
Dengan demikian, kebenaran kenyataan dan pengetahuan, nantinya hanya
diperoleh dari pengalaman.
Pada teori ini menekankan bahwa sesuatu peristiwa atau fenomena sosial itu
tidak langsung terjadi melainkan dikonstruks atau terjadi akibat pemikiran dan
kebiasan manusia itu sendiri. Pada peristiwa eksistensi aplikasi KAI Access ini
merupakan sebuah hasil dari konstruksi dan kebiasaan yang dilakukan oleh
manusia. Semakin banyak aplikasi KAI Access dibicarakan oleh orang-orang (Word
of mouth), maka akan semakin banyak pula orang yang mengetahui apa itu dan
bagaimana cara kerja dari aplikasi KAI Access itu sendiri. Dari hasil konstruksi ini
lah eksistensi aplikasi KAI Access semakin meningkat, karena semakin banyak
orang membicarakan maka akan semakin banyak pula orang mengetahui dan
menggunakan aplikasi tersebut bisa disebabkan oleh rasa penasaran atau karena
sudah tau kemudahan dan kelebihan dari aplikasi KAI
Access.
Teori yang digunakan selanjutnya adalah teori determinisme komunikasi,
Teori ini pertama kali dikemukankan oleh Marshall Mc Luhan pertama kali pada
tahun 1962 dalam tulisannya The Guttenberg Galaxy: The Making of Typographic Man.
Menurut Nurudin (2007 : 184-185) Ide dasar teori ini bahwa perubahan yang
terjadi pada berbagai macam cara berkomunikasi akan membentuk pula
keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi membentuk individu bagaimana cara,
berperilaku dalam masyarakat dan teknologi tersebut akhirnya mengarahkan
manusia untuk bergerak dari suatu abad teknologi ke abad teknologi yang lainnya.
Misanya dari masyarakat yang suku yang belum mengenal huruf menuju
masyarakat yang memakai peraltan komunikasi cetak, ke masyarakat yang
memakai peralatan komunikasi elektronik.
Bungin (2015:25) berpendapat Keberadaan teknologi komunikasi telah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia modern seperti
saat ini. Bahkan dapat dikatakan, hampir seluruh aspek kehidupan manusia seperti
bidang pendidikan, sosial, politik, dan ekonomi, bahkan seni dan budaya telah
bersentuhan dengan teknologi. Konsep akan globalisasi menurut Robertson,
374 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388
Strategi PT. KAI dalam Mempertahankan Eksistensi Aplikasi KAI Access
mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran
manusia akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman
manusia akan koneksi tersebut.
Menurut Baran & Davis dalam buku Santoso (2010:105) Mc Luhan
mengatakan bahwa teknologilah yang telah mengubah bentuk media, mulai dari
yang paling alamiah dengan bahasa lisan, hingga yang paling canggih dengan
perangkat elektronik. Mcluhan mengasumsikan bahwa perkembangan teknologi
adalah niscaya. Dia sangat optimis dengan temuan-temuan teknologi komunikasi
tanpa memperhatikan dampak-dampak negatif yang akan muncul pada perubahan
pengalaman personal, struktur sosial, dan budaya yang mengiringinya.
Menurut Nurudin (2011: 189) Mcluhan memiliki pandangan mengenai
teknologi sebagai suatu perpanjangan dari manusia dan kebutuhannya, dan
teknologi yang selama ini dibuat bermaksud untuk mempermudah semua
kegiatan manusia dan pandangan dari panca indera seseorang. Mcluhan
percaya bahwa ciptaan-ciptaan manusia menyebabkan perubahan kebudayaan
didalam masyarkat. Seperti contohnya yaitu awal mulanya manusia membuat
mesin yaitu untuk membantu meringankan pekerjaan manusia. Selain itu, manusia
juga mendominasi dunia dengan cara memperluas cara berkomunikasi mereka,
yang didukung oleh perkembangan teknologi alat-alat berkomunikasi yang terus
berkembang sampai sekarang. Namun sampai akhirnya saat ini, mesin itu
sendirilah yang mengontrol terhadap manusia.
Akhirnya seperti saat ini dapat dirasakan bahwa sistem sosial bahwa sistem
dimasyarakat memiliki basis yang sangat kuat dengan penggunaan teknologi.
Hampir semua kegiatan dipengaruhi dan membutuhkan teknologi untuk
mempermudahnya. Ini lah yang mendukung pernyataan Mcluhan bahwa teknologi
adalah perpanjangan manusia, namun pada akhirnya kemudahan yang diberikan
oleh teknologi itu memudahkan manusia dan memberikan ketergantungan
teknologi.
Kehidupan manusia pada era globalisasi dan digitalisasi saat ini sudah
terpengaruhi oleh teknologi, dimana hampir setiap individu manusia selalu
mengingnkan semua hal serba instan, mudah, efektif dan efisien. Seperti contonya
saat ini sudah ada pemesanan makanan secara online, belanja secara online, hingga
pemesanan tiket transportasi saat ini sudah dapat diakses dan dilakukan dimana
saja tidak harus selalu melakukan transaksi pembelian tiket diloket. Perkembangan
teknologi seperti saat ini manusia semakin terpengaruh dan terbawa arus
teknologi, dimana kehidupan manusia pada saat ini tidak lepas dari teknologi.
Pemenuhan kebutuhan dibidang teknologi ini, PT. Kereta Api Indonesia

Humas: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388 375
R. Handayani, I. Rosyidi, B. Tresnawaty
(Persero) membuat inovasi dengan mengeluarkan sebuah aplikasi bernama KAI
Access. Tidak dapat dipungkiri hadirnya aplikasi KAI Access ini sangat membantu
para calon penumpang pengguna moda transportasi KA. Aplikasi KAI Access
menyediakan berbagai fitur yang akan sangat memudahkan para calon penumpang
dalam melakukan pemesanan tiket secara online, karena aplikasi KAI Access dapat
diakses dimana saja dan kapan saja.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini dilakukan di PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Jl. Perintis
Kemerdekaan Sumur Bandung No. 1 Kota Bandung mengenai strategi eksitensi
aplikasi KAI Access. Aplikasi KAI Access merupakan sebuah aplikasi resmi milik
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) untuk melakukan pemesanan tiket secara
online. Saat ini aplikasi KAI Access tidak hanya digunakan untuk pemesanan tiket
secara online saja, melainkan bisa digunakan untuk keperluan yang lain pula, sebab
fitur yang disajikan saat ini sangatlah beragam seperti : Booking tiket, Refund tiket,
pemesanan bagasi sepeda serta dilengkapi dengan fitur E-Boarding Pass yang akan
memudahkan penumpang memasuki kereta.
Aplikasi KAI Access terdapat juga konten berita jika penumpang ingin
mengetahui lebih banyak mengenai berita terbaru dari PT. KAI. Data hasil
penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara mendalam dengan tiga informan yang
berkaitan dengan strategi eksistensi aplikasi KAI Access.
Konsep dan Rancangan Program Aplikasi KAI Access oleh PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) dalam Mempertahankan Eksistensi Aplikasi KAI
Access
Aplikasi KAI Access dirancang sesuai dengan pasar saat ini, dan sesuai dengan
permintaan & kebutuhan pelanggan karena unit CPD terus melakukan survey.
Tidak hanya survey kepada pelanggan, aplikasi KAI Access pun melihat
perkembangan aplikasi yang sedang booming saat ini, maka dari itu aplikasi KAI
Access dapat dengan cepat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar saat ini. Kritik
dan saran pada media sosial sangat berpengaruh terhadap perkembangan fitur
yang dimiliki KAI Access karena menjadi bahan evaluasi untuk perkembangan
aplikasi kedepannya.
Aplikasi KAI Access memiliki tampilan yang cukup menarik dan fitur yang
sangat beragam serta dilengkapi konten berita tentang perkereta apian yang sangat
lengkap sehingga membuat pengguna tetap mengguankan aplikasi KAI Access
karena dirasa sudah memenuhi keinginan pengguna. Peran pengguna dalam
perancangan dan pengkonsepan aplikasi KAI Access sangat dipertimbangkan,
karena pengguna berperan dalam memberikan timbal balik yang baik dan aplikasi

376 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388
Strategi PT. KAI dalam Mempertahankan Eksistensi Aplikasi KAI Access
yang dibentuk selanjutnya seperti apa.
“kalo kita bikin aplikasi istilahnya untuk memberikan kemudahan kepada
pelanggan si pastinya dengan adanya fitur-fitur yang ditampilkan, layanan-layanan
tambahan yang ada di KAI Access ya mungkin dari kita memberikan kemudahan
pelanggan dalam melakukan pemesanan tiket ” (Kamis, 15 Juli 2020 di Kantor
Unit CPD)
Berdasarkan paparan diatas, bahwa PT. KAI melalui unit CPD terus
melakukan inovasi untuk layanan-layanan tambahan yang akan memudahkan
pelanggan untuk memperoleh tiket. Sebelum aplikasi KAI Access resmi
diluncurkan, pembelian tiket KA lokal maupun KA jarak jauh hanya dapat
dilakukan secara manual diloket. Namun, setelah aplikasi KAI Access dapat
digunakan pelanggan tidak perlu antre untuk membeli tiket karena sudah dapat
dilakukan pembelian melalui aplikasi KAI Access. Menariknya lagi pembelian tiket
KA lokal tidak dapat dilakukan di e-commerce lain hanya dapat dilakukan pada
aplikasi KAI Access saja.
Berdasarkan temuan dilapangan bahwa PT. KAI merancang Aplikasi KAI
Access sesuai dengan pasar saat ini, dan sesuai dengan permintaan & kebutuhan
pelanggan karena unit CPD terus melakukan survey. Tidak hanya survey kepada
pelanggan, aplikasi KAI Access pun melihat perkembangan aplikasi yang sedang
booming saat ini, maka dari itu aplikasi KAI Access dapat dengan cepat menyesuaikan
dengan kebutuhan pasar saat ini. Selaras dengan teori determinisme komunikasi
menurut Bungin (2015:25) bahwa Keberadaan teknologi komunikasi telah
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia modern seperti
saat ini. Bahkan dapat dikatakan, hampir seluruh aspek kehidupan manusia seperti
bidang pendidikan, sosial, politik, dan ekonomi, bahkan seni dan budaya telah
bersentuhan dengan teknologi.
Humas pada saat ini berperan penting sebab humas memiliki tugas untuk
menjalin hubungan baik dengan publiknya, mengidentifikasi pendapat, opini serta
tanggapan masyarakat terhadap organisasi yang diwakilinya. Memberikan
pelayanan maksima kepda publiknya, dan memberikan ide, gagasan dan saran-
saran kepada pimpinan apa yang dibutuhkan publiknya pada saat ini. (Rosyada,
2018 : 116). Berangkat dari hal tersebut aplikasi KAI Access dapat berkembang
sesuai dengan keinganan dan kebutuan masyarakat.
Program Aplikasi KAI Access Dirancang untuk Memudahkan Penumpang
dalam Melakukan Pembelian Tiket Secara Online Tujuan utama
pembuatanaplikasi KAI Access adalah untuk mempermudah pelanggan
dalam memperoleh tiket selain dari loket. Seiring perkembangan Zaman, aplikasi
KAI Access melakukan banyak inovasi dan perkembangan dengan banyaknya
Humas: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388 377
R. Handayani, I. Rosyidi, B. Tresnawaty
layanan tambahan yang disediakan sehingga mempermudah pelanggan dalam
memperoleh tiket secara online, Pembelian tiket KA lokal pula menjadi keunggulan
aplikasi KAI Access karena pada aplikasi penjualan tiket online lainnya layanan
pembelian tiket KA lokal tidak tersedia.
Sistem pembayaran ketika memesan tiket KA lokal pada aplikasi KAI Access
melalui e-wallet. Kita akan langsung disambungkan dengan aplikasi e-wallet tersebut
untuk dapat melakukan pembayaran. Dengan banyaknya layanan tambahan
tersebut, aplikasi KAI Access memberikan banyak kemudahan kepada pelanggan
untuk memperoleh tiket secara cepat.
Program Aplikasi KAI Access Oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Dirancang Dengan Penyediaan Beragam Fitur Dan Konten Yang Dapat
Memudahkan Penumpang Dalam Melakukan Pembelian Tiket Secara
Online
Penyediaan beragam fitur pada aplikasi KAI Access dapat mempermudah
penumpang dalam menggunakan aplikasi tersebut. Penyediaan fitur-fitur aplikasi
yang sangat beragam sesuai dengan kebutuhan penumpang saat ini.
Perkembangan fitur-fitur pada aplikasi KAI Access saat ini tidak lepas dari evaluasi
yang sering dilakukan seiring dengan permintaan pelanggan dari hari ke hari.
Fitur yang disediakan oleh aplikasi KAI Access tidak terbatas pada pembelian
tiket atau jasa pengankutan orang. Fitur utama yang disajikan pada aplikasi KAI
Access adalah pemesanan tiket antar kota dan pemesanan tiket KA lokal. Layanan
tambahan seperti proses Refund, E-Boarding Pass yang hanya ada pada aplikasi KAI
Access. Hal ini merupakan strategi yang dilakukan oleh PT.
KAI sebagai daya saing melalui pemesanan memberlakukan tiket KA lokal
di KAI Access tiket KA lokal dan fitur yang lainnya hanya ada diKAI Access.
Pemesanan tiket bandara, Fitur pembelian makanan diatas kereta yang
dikelola oleh anak perusahaan pun hadir sebagai fitur tambahan pada aplikasi KAI
Access. Saat ini telah hadir fitur lainnya seperti pemesanan bagasi sepeda yang akan
sangat membantu pelanggan jika akan pergi ke luar daerah. Aplikasi KAI Access
hadir untuk mempermudah pelanggan, jika pelanggan akan melakukan apapun
dapat dengan satu aplikasi dan hanya dengan sentuhan jari di ponsel.
Program aplikasi KAI Access Dirancang Sebagai Strategi PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) Mempertahankan Penumpang Dalam Melakukan
Pembelian Tiket Secara Online
Salah satu upaya yang dilakukan oleh PT. KAI dalam mempertahankan
penumpang untuk tetap membeli tiket pada perusahaan PT. KAI adalah dengan

378 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388
Strategi PT. KAI dalam Mempertahankan Eksistensi Aplikasi KAI Access
dibuatnya aplikasi KAI Access. Upaya yang dilakukan aplikasi KAI Access untuk
tetap mempertahankan pelanggan adalah dengan cara melakukan evaluasi.
Evaluasi yang dilakukan adalah dari kritik dan saran yang ada di media sosial
milik PT.KAI, jika masih banyak kekurangan pada aplikasi tersebut maka akan
segera dilakukan perbaikan, sesuai dengan kebijakan dan keinginan pelanggan.
Keterlibatan pelanggan dalam perkembangan aplikasi KAI Access pun sangat
diperlukan sebab PT. KAI membuat sebuah aplikasi sesuai dengan kebutuhan
pasar saat ini.
Pembuatan aplikasi pula disusun semenarik mungkin yang akan menjadi
daya tarik pelanggan untuk tetap menggunakan aplikasi KAI Access. Pembuatan
aplikasi KAI Access langsung dibuat oleh pihak internal PT. KAI tetapi tetap
melakukan kerjasama dengan beberapa developer yang lebih ahli dibidangnya,
Pembuatan aplikasi yang dilakukan oleh pihak internal PT. KAI dan juga bekerja
sama dengan beberapa developer, merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh
aplikasi KAI Access supaya menjadikan aplikasinya lebih menarik dan tentunya
lebih diminati oleh masyarakat luas.
Upaya PT. KAI supaya aplikasi KAI Access tetap digunkan sebagai aplikasi
pemesanan tiket secara online adalah dengan tetap melakukan survey baik kepada
masyarakat maupun kepada aplikasi pesaing. Hal seperti apa yang sedang
berkembang di OTA (online travel Agency) supaya aplikasi KAI Access pun tetap
berkembang sesuai kebutuhan pasar.
Proses Booking Aplikasi KAI Access oleh PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) Dalam Mempertahankan Eksistensi Aplikasi KAI Access
Eksistensi pada dasarnya merupakan sebuah keberadaan yang diakuiMenurut
Zaenal Abidin (2007:16) eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, suatu
menjadi atau mengada. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri yakni
exsistere yang artinya keluar dari, melampaui atau mengatasi. Jadi eksistensi tidak
bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur atau kenyal dan mengalami
perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung pada kemampuan
potensi-potensinya.
Selaras dengan pengertian eksistensi menurut Zaenal Abidin bahwa
eksistensi tidak bersifat kaku, disini PT. KAI membuat aplikasi KAI Access
semakin berkembang dengan adanya fitur-fitur yang akan mempermudah
penumpang dalam memperoleh tiket. Semakin mudah pengaksesan aplikasi KAI
Access, semakin banyak penumpang merasa dimudahkan dengan aplikasi KAI
Access, semakin banyak pula penumpang yang menggunakan aplikasi KAI Access
sebagai pemesanan tiket kereta api maka eksistensi aplikasi KAI Access semakin

Humas: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388 379
R. Handayani, I. Rosyidi, B. Tresnawaty
berkembang.
Salah satu fitur utama yang mendukung perkembangan eksistensi aplikasi
KAI Access adalah dengan sistem Booking online yang mudah. Proses Booking pada
aplikasi KAI Access menggunakan sistem online, maksudnya jika diakses dimanapun
datanya akan tetap sama karena tetap satu sumber.
Proses Booking melalui Aplikasi KAI Access Dinilai Dapat Memudahkan
Penumpang dalam Mempeoleh Tiket
Proses Booking merupakan langkah pertama bagi penumpang untuk mendapatkan
tiket. Alur proses Booking pembelian tiket pada aplikasi KAI Access pertama yaitu
memilih jadwal keberangkatan, memilih tanggal, nomor duduk penumpang, isi
identitas penumpang, lalu akan diarahkan untuk melakukan pembayaran.
Berdasarkan wawancara dengan pak Akbar bahwa pembayaran Booking tiket
pada aplikasi KAI Access dapat dilakukan dibeberapa mitra yang telah melakukan
kerjasama, yakni :
“ini kita banyak si untuk mitra-mitranya. kan klo dikita istilahnya tuh mitra
channel pembayaran ya yang pasti kita kerjasama dengan perbankan dengan gerai,
maksud gerai seperti diketahui ada alfamart, indomaret kan ya yang bisa
melakukan pembayaran kemudian kita juga kerjasama dengan mitra yang
merupakan produk e-wallet electronic money salah satunya link aja. Kemudian ya
kurang lebih seperti itu ya sistemnya ada perbankan, gerai terus ada produk e-
money.” (Kamis, 15 Juli 2020 di Kantor Unit CPD)
Banyaknya kerjasama dengan berbagai mitra pembayaran pada aplikasi KAI
Access akan mempermudah pelanggan untuk memperoleh tiket. Pembayaran dapat
dilakukan diberbagai gerai seperti alfamart dan indomaret, melalui perbankan
seperti atm, e-banking, sms banking dll, lalu pembayaran dapat dilakukan melalui
e-wallet yang bermitra yaitu link aja. Tentu saja dengan banyaknya mitra seperti ini
pelanggan akan sangat mudah untuk melakukan pembayaran secara tunai maupun
non tunai.
Pemesanan dan pembayaran tiket melalui aplikasi KAI Access dapat
dilakukan hingga tiga jam sebelum keberangkatan KA dengan batas pembayaran
satu jam. Jika pembelian setelah tiga jam sebelum keberangkatan KA maka
maksimal waktu pembayaran adalah 15 menit, jika melebihi waktu yang ditentukan
maka transaksi gagal. Pembelian melalui aplikasi KAI Access pun tidak ada sistem
keep, jika sudah melakukan pemesanan tiket maka harus segera dilakukan
pembayaran sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.
Proses Booking Pada Aplikasi KAI Access Dinilai Masih Memiliki
Kekurangan
380 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388
Strategi PT. KAI dalam Mempertahankan Eksistensi Aplikasi KAI Access
Setiap aplikasi atau sistem pasti memiliki kendala dalam keberlangsungannya baik
ketika digunakan maupun sebelum digunakan, yang membedakan adalah ketika
sistem bermasalah apakah langsung diperbaiki supaya tidak banyak kekurangan
atau dibiarkan sehingga nampak kekurangnnya. Proses Booking pada aplikasi KAI
Access pun dinilai masih mempunyai kendala, Kendala yang sering terjadi ketika
melakukan proses Booking melalui aplikasi KAI Access adalah antara sistem pada
aplikasi KAI Access tidak sejalan dengan sistem milik mitra pembayaran ataupun
sebaliknya. Demikianlah yang menjadi kendala, ketika salah satu sistem tidak
menangkap informasi dari satu sama lain.
Terjadinya sebuah kendala pada suatu aplikasi dapat disebabkan oleh human
error atau bahkan sistemnya yang mengalami kendala tersebut. Hal yang sering
terjadi ketika sistem pada aplikasi KAI Access tidak sinkron dengan sistem pada
mitra pembayaran dipacu oleh jaringan yang kurang stabil atau benar-benar
sistemnya yang menglami kerusakan.
Evaluasi yang dilakukan oleh PT. KAI adalah dari media sosial. Kritik dan
saran apa saja yang dilontarkan oleh penumpang di media sosial milik PT. KAI.
Keinginan dan keluhan dari penumpang akan dievaluasi dan diperbaiki apa saja
yang menjadi masalah bagi penumpang sehingga kekurangan dan kendala pada
aplikasi KAI Access dapat diminimalisir dan segera diatasi.
Teknologi baru telah menghasilkan berbagai teknolgi media yang menjadi
sarana bagi partispasi warga. Ada banyak teknologi yang menjadi sarana bagi
masyarakat untuk bersuara seperti pada media sosial pribadi, blog, website dll,
yang dapat disebarkan melalui internet, TV, radio dan banyak sarana lainnya.
Diantara berbagai teknologi internet menjadi teknologi yang paling
berkredibilitas, sehingga internet menjadi teknologi yang efektif bagi
pasrtispasi warga membantu atau meningkatan sebuah perusahaan. (Burhan,
2017:120)
Konsep E-Boarding Pass Aplikasi KAI Access oleh PT. Kereta Api
Indonesia (Persero) dalam Mempertahankan Eksistensi Aplikasi KAI
Access
E-Boarding Pass merupakan boarding elektronik yang diterbitkan melalui aplikasi
KAI Access. Adanya E-Boarding Pass membuat penumpang lebih nyaman sebab
penumpang tidak perlu antre cetak boarding ketika check in. PT. KAI
menghadirkan Fasilitas E-Boarding Pass untuk memberikan kebutuhan pelanggan
di era digital yang serba efisien dan instan seperti saat ini. Hadirnya E-Boarding Pass
diharapkan penumpang dapat lebih nyaman menggunakan aplikasi KAI Access.
E-Boarding Pass resmi diluncurkan oleh PT. KAI pada tahun 2017. Bagi
Humas: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388 381
R. Handayani, I. Rosyidi, B. Tresnawaty
penumpang yang ingin menikmati layanan E-Boarding Pass harus mengunduh
terlebih dahulu apliaksi terbaru yang tersedia saat ini.
Berdasarkan data hasil wawancara dengan pak Nauval didapatkan
kemudahan menggunakan E-Boarding Pass :
“Kemudahannya gak perlu cetak tiket aja , gak perlu antri untuk cetak tiket
aja, jadi kita bisa hemat kertas. pada prinsipnya sama sih sama boarding pass yang
fisik jadi di aplikasi hp tinggal ditunjukan aja berupa barcode nya nanti petugas
tinggal memverifikasi apakah datanya sesuai atau enggak dengan keberangkatan
kereta.” (Kamis, 15 Juli 2020 di Kantor Unit CPD)
Dengan adanya E-Boarding Pass para pengguna transportasi kereta api
semakin dimudahkan sebab penumpang hanya perlu menunjukan E-Boarding Pass
yang terpampang pada layar ponsel dan diserahkan kepada petugas boarding,
tanpa harus cetak boarding ketika check in keberangkatan kereta.
Kemajuan teknologi telah membuat perubahan pada diri manusia karena
teknologi membentuk diri manuasia, dimana mereka berfikir, bersikap dalam
suatu masyarakat atau menetukan piihan berdasarkan teknologi yang
mempengaruhinya. Menurut Nurudin (2011 : 68) Dalam teori determinsme
teknologi dikatakan bahwa perubahan yang terjadi pada berbagai macam cara
berkomunikasi akan membentuk pula keberadaan manusia itu.
E-Boarding Pass resmi diluncurkan oleh PT. KAI pada tahun 2017. Bagi
penumpang yang ingin menikmati layanan E-Boarding Pass harus mengunduh
terlebih dahulu apliaksi terbaru yang tersedia saat ini. Layanan e-boarding pass hanya
dapat dinikmati oleh penumpang yang memesan tiket melalui aplikasi KAI Access.
Fitur E-Boarding Pass Pada Aplikasi KAI Access Dapat Mempercepat
Proses Boarding Tiket
Fitur E-Boarding Pass pada aplikasi KAI Access tersedia dan dapat di unduh dua
jam sebelum keberangkatan kereta api. Dengan adanya E-Boarding Pass para
pengguna transportasi kereta api semakin dimudahkan sebab penumpang hanya
perlu menunjukan E-Boarding Pass yang terpampang pada layar ponsel dan
diserahkan kepada petugas boarding, tanpa harus cetak boarding ketika check in
keberangkatan kereta, lalu petugas akan memverfikasi apakah data sesuai sebelum
diberangkatkan. E-Boarding Pass pula merupakan dokumen yang sah dapat
digunakan untuk melakukan proses selanjutnya ketika akan menaiki kereta api.
E-Boarding Pass pula terdapat fitur reprint yaitu fitur untuk cetak tiket jika
mengalami kendala pada ponsel penumpang. Jika penumpang berada distasiun
yang tidak sesuai dengan relasi e-tiket atau sebelum 7x24 jam, maka e-ticket diproses
menjadi bukti transaksi (blanko putih) dan selanjutnya dilakukan pembatalan
382 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388
Strategi PT. KAI dalam Mempertahankan Eksistensi Aplikasi KAI Access
(batal pembeli) atau ubah jadwal, selanjutnya jika penumpang berada di stasiun
sesuai dengan relasi e-tiket pada periode 7x24 jam, maka e-tiket diproses menjadi
boarding pass di counter dan selanjutnya dilakukan proses pembatalan atau ubah
jadwal.
Jika sudah masuk 2 jam sebelum jadwal keberangkatan kereta api dan
penumpang telah memproses e-tiket menjadi e-boarding, maka E-Boarding Pass di
reprint untuk selanjutnya dilakukan proses pembatalan atau ubah jadwal.
Sebelum melakukan pembatalan atau ubah jadwal petugas loket wajib
memeriksa kode Booking untuk mengetahui status pencetakan boarding pass.
Proses E-Boarding Pass Pada Aplikasi KAI Access Dapat
MemberikanKenyamanan Kepada Penumpang Karena Tidak Perlu Cetak
Boarding Yang Relatif Mengantre
E-Boarding Pass yang secara resmi dirilis pada 2 0ktober 2017 ini membuat proses
pelayanan penumpang di stasiun keberangkatan menjadi praktis. E-Boarding Pass
ini memudahkan para penumpang kereta api, tidak perlu antre check in dan tidak
perlu repot cetak di counter. Penumpang cukup melakukan scan barcode boarding
pass pada aplikasi KAI Access yang tertera pada ponsel pada saat pemerikasaan
dan tetap membawa identitas yang sesuai dengan e-tiket.
PT. KAI mengklaim bahwa dengan adanya fitur E-Boarding Pass pada
aplikasi KAI Access diharapkan akan sangat memudahkan penumpang, karena
penumpang tidak perlu berdesakan dan mengantre untuk cetak boarding ketika
akan check in keberangkatan. Fitur E-Boarding Pass ini menjadikan layanan pada
aplikasi menjadi semakin baik, selain itu proses E-Boarding Pass menjadi salah satu
cara untuk mengurangi sampah kertas dan menghemat biaya operasional yang
dikeluarkan oleh PT. KAI.
Fitur E-Boarding Pass selain menguntungkan untuk penumpang karena tidak
perlu cetak boarding ketika check in, E-Boarding Pass menguntungkan pula bagi PT.
KAI karena tidak banyak mengeluarkan biaya operasional untuk cetak boarding
pada tiket. Fitur e-boarding membantu dalam mencegah keterlambatan penumpang
ketika akan menaiki kereta karena terhindar dari antrean cetak boarding pada tiket.
Karena E-Boarding Pass dapat diunduh dua jam sebelum keberangkatan, PT. KAI
berharap penumpang dapat lebih nyaman ketika melakukan perjalanan
menggunakan moda transportasi kereta api, dari mulai keberangkatan hingga
sampai pada tujuan penumpang.
Proses Refund Tiket Pada Aplikasi KAI Access oleh PT.Kereta Api
Indonesia (Persero) dalam Mempertahankan Eksistensi Aplikasi KAI
Access
Humas: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388 383
R. Handayani, I. Rosyidi, B. Tresnawaty
Proses Refund pada aplikasi KAI Access merupakan layanan tambahan yang sangat
membantu penumpang dalam menggunakan aplikasi KAI Access. Proses Refund
pada aplikasi KAI Access dinilai sangat efektif karena dapat dilakukan kapan saja
dan dimana saja tidak terikat waktu dan tempat. Proses Refund pada aplikasi KAI
Access pula mencakup dari seluruh pembelian di loket, di OTA (Online Travel
Agency) serta pembelian di gerai semua dapat melakukan proses Refund di aplikasi
KAI Access.
“kalau misalnya Refund kalau sekarang untuk Refund atau pembatalan di kai
Access itu batas waktunya sama 3 jam sebelum keberangkatan, 3 jam sebelum kereta
dia bisa dibatakan ataupun di ubah jadwalnya di KAI Access, tapi kalau misalkan
udah 3 jam sebelum ke bawah itu tidak bisa di batalkan di kai Access harus
membatalkannya di stasiun gitu atau ubah jadwalnya harus di stasiun gitu. nah
kalau misalnya dia belinya di luar kai Access maka penumpang harus menambahkan
tiketnya dulu di kai Access.” (Kamis, 15 Juli 2020 di Kantor Unit CPD)
Berdasarkan pemaparan diatas bisa dilihat bahwa maksimal untuk
melakukan pembatalan atau ubah jadwal pada aplikasi KAI Access adalah hingga
tiga jam sebelum pemberangkatan KA.
Proses Refund pada aplikasi KAI Access merupakan layanan tambahan yang
sangat membantu penumpang dalam menggunakan aplikasi KAI Access. Proses
Refund pada aplikasi KAI Access dinilai sangat efektif karena dapat dilakukan kapan
saja dan dimana saja tidak terikat waktu dan tempat. Menurut Baran & Davis
dalam buku Santoso (2010:105) Mc Luhan mengatakan bahwa teknologilah yang
telah mengubah bentuk media, mulai dari yang paling alamiah dengan bahasa lisan,
hingga yang paling canggih dengan perangkat elektronik. Teknologi membentuk
individu bagaimana cara berpikir, berperilaku dalam masyarakat dan teknologi
tersebut akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi
ke abad teknologi yang lain.
Keterikatan dengan teori yang dikemukakan oleh Mcluhan bahwa sejatinya
manusia saat ini tidak dapat lepas dari teknologi dalam pemenuhan kebutuhan
sehari-harinya seperti contohnya ketika manusia akan melakukan perjalanan
menggunakan moda transportasi kereta api, tentunya mereka harus memiliki tiket
untuk dapat melakukan perjalanan. Dulu ketika manusia ingin melakukan
perjalanan menggunakan kereta api, tiket hanya dapat didapatkan melalui loket.
Saat ini telah hadir aplikasi pemesanan tiket yang akan mempermudah penumpang
mendapatkan tiket.
Proses Refund Tiket Pada Aplikasi KAI Access Dinilai Paling Efektif
Karena Dapat Dilakukan Hingga Tiga Jam Sebelum Pemberangkatan KA
Pembatalan dan ubah jadwal melalui aplikasi KAI Access dapat dilakukan
384 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388
Strategi PT. KAI dalam Mempertahankan Eksistensi Aplikasi KAI Access
hingga tiga jam sebelum keberangkatan. Jika setelah tiga jam keberangkatan itu
dapat dilakukan diloket. Satu jam sebelum keberangkatan untuk ubah jadwal
pemberangkatan yang dapat dilakukan di loket dan setengah jam untuk melakukan
pembatalan. Pada mitra tidak dapat dilakukan ubah jadwal maupun pembatalan.
Keuntungan melakukan Refund pada aplikasi KAI Access adalah dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja tidak terpaku pada waktu dan tempat.
Adapun langkah-langkah untuk melakukan Refund pada aplikasi KAI Access adalah
memasukan identitas yang sama dengan identitas yang ada pada aplikasi KAI
Access.
Pembatalan atau ubah jadwal setelah tiga jam sebelum keberangkatan KA
tidak dapat dilakukan pada aplikasi KAI Access, pembatalan atau ubah jadwal harus
dilakukan diloket. Pengembalian dana pada penumpang yang melakukan Refund
pada aplikasi KAI Access akan langsung dikembalikan langsung kepada rekening
milik penumpang dengan nama yang sama.
Pada menu pembatalan masukan nomor rekening yang memiliki nama
sesuai dengan nama yang ada pada tiket. Saat ini untuk pengembalian uang untuk
pengembalian tiket dilakuakan lebih cepat yakni selama tiga hari kerja dari yang
biasanya 45 hari kerja. Pengembalian dana pada aplikasi KAI Access saat ini tidak
dikenakan potongan yaitu pengembalian secara utuh sebanyak 100%.
Proses Refund Pada aplikasi KAI Access mencakup Seluruh Pembelian
Termasuk Dari Loket Maupun Penyedia Layanan Pembelian Tiket Online
Lainnya
Kelebihan menggunakan aplikasi KAI Access, selain proses Booking yang gampang,
dilengkapi dengan fitur E-Boarding Pass yang membuat penumpang lebih nyaman,
aplikasi KAI Access pun dilengkapi dengan fitur Refund yang dapat menampung
peembatalan atau ubah jadwal keberangkatan KA dari seluruh pembelian tiket
melalui loket maupun OTA (Online Travel Agency) lainnya.
Melakukan pembatalan atau ubah jadwal pada aplikasi KAI Access jika
melakukan pembelian tiket diluar aplikasi KAI Access yaitu telah mengunduh
aplikasi KAI Access lalu buka fitur “tambahkan tiket” setelah itu akan muncul kode
Booking/ nomor tiket lalu masukan sesuai dengan yang tertera pada tiket. Syarat
dapat dilakukannya Refund pada aplikasi KAI Access adalah jika nomor identitas
yang terdaftar pada aplikasi KAI Access dan nomor identitas pada tiket itu sama,
jika berbeda maka tidak akan bisa dilakukan proses ubah jadwal atau pembatalan
keberangkatan KA.
Pembelian tiket di loket pun dapat melakukan Refund pada aplikasi KAI
Access dengan syarat belum mencetak boarding, jika sudah mencetak boarding
Humas: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388 385
R. Handayani, I. Rosyidi, B. Tresnawaty
maka proses Refund pada aplikasi KAI Access tidak dapat dilakukan. Kendala proses
Refund pada aplikasi KAI Access sering terjadi karena penumpang yang kurang tahu
terhadap kebijakan Refund pembelian diluar aplikasi KAI Access.

PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Strategi PT. Kereta Api Indonesia
(Persero) dalam mempertahankan eksistensi aplikasi KAI Access dan melakukakn
wawancara langsung dengan unit CPD PT. KAI dihasilakan beberapa temuan,
yaitu : Konsep dan Rancangan Program Aplikasi KAI Access memudahkan
pelanggan dalam Melakukan pembelian tiket secara online, program KAI Access
dirancang pula dengan penyediaan beragam fitur dan konten yang dapat
memudahkan pelanggan dalam memperoleh tiket, program aplikasi KAI Access
dirancang sebagai upaya PT. Kereta Api Indonesia (Persero) mempertahankan
pelanggan dalam melakukan pembelian tiket secara online.
Aplikasi KAI Access dilengkapi dengan Proses Booking Aplikasi KAI Access
yang dinilai dapat memudahkan pelanggan dalam memperoleh tiket, tetapi proses
booking pada aplikasi KAI Access dinilai masih memiliki kekurangan juga. Konsep
E-boarding pass Aplikasi KAI Access ikut hadir sebagai fitur untuk mempercepat
proses boarding tiket, proses E-boarding pass pada aplikasi KAI Access dapat
memberikan kenyamanan kepada pelanggan karena tidak perlu cetak boarding
yang relatif mengantre.
Aplikasi KAI Access pun dilengkapi dengan proses Refund Tiket. Proses refund
pada aplikasi KAI Access dinilai paling efektif krena dapat dilakukan Hingga 3 jam
sebelum pemberangkatan. Proses Refund pada aplikasi KAI Access mencakup
seluruh pembelian termasuk dari loket maupun penyedia layanan pembelian tiket
online lainnya.
Adapun saran yang ingin dsampaikan dan insyaallah akan bermanfaat untuk
perkembangan aplikasi KAI Access kedepannya, yakni : terus lakukan inovasi
supaya aplikasi KAI Access dapat selalu bertahan diantara pesaing-pesaing yang
lainnya , jangan abaikan kendala sekecil apapun, sebab keluhan dari satu
penumpang yang menggunakan aplikasi KAI Access jika diabaikan akan merembet
kepada hal lainnya dan dapat menyebabkan citra aplikasi KAI Access bahkan citra
perusahaan terbawa buruk, pertahankan semua layanan-layanan yang dirasa sudah
baik dan harus selalu ditingkatkan, sering adakan evaluasi untuk perbaikan sistem
yang error supaya hal serupa tidak terjadi lagi.
Peneliti memahami betul masih banyak kekurangan dalam penulisan ini.
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi peneliti lain dalam
membahas tentang sosialisasi suatu program. Tahapan yang dibahas oleh peneliti

386 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388
Strategi PT. KAI dalam Mempertahankan Eksistensi Aplikasi KAI Access
adalah tahapan pencarian data, perencanaan dan pemrograman, aksi dan
komunikasi dan evaluasi. Dalam pembahasannya, semoga peneliti lain bisa
membahas lebih mendalam lagi dan bisa menyempurnakan hasil penelitiannya.

DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zaenal. 2007. Analisis Eksistensional. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Baran, Stanley J dan Dennis K. Davis. 2010. Teori Komunikasi Massa (Dasar,
Pergolokan dan Masa Depan). Jakarta : Salemba Humatika
Berger, Peter L. & Thomas Luckmann. 1990. Tafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah
tentang
Sosiologi Pengetahuan (diterjemahkan dari buku asli The Social Construction of Reality
oleh Hasan Basari). Jakarta: LP3ES
Bungin, Burhan. 2015. Sosiologi Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada. Nurudin.
2011. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Rahmat,
Jalaludin. 1999. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Santoso, Edi & Setiansyah, Mite.2010.Teori Komunikasi. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Jurnal

Burhan, A. B. (2017). Politik Strategis Berbasis Internet pada Akun Facebook


Komunitas Petani Indonesia. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 1(2)
Rosyada, A., Anugrah, D., & Cholidah, L.I. (2018). Aktivitas Public Relations Biro
Humas Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia. Reputations: Jurnal Ilmu
Hubungan Masyarakat, 3(1)
Wardani R.M.W. (2007). Strategi Komunikasi Badan Amil Zakat Nasional dalam
Pengumpulan Zakat Maal. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic studies.
11 (1)
Website
kai.id (diakses pada tanggal 04 Oktober 2020)

Humas: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388 387
R. Handayani, I. Rosyidi, B. Tresnawaty

388 Reputation: Jurnal Ilmu Hubungan Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2020) 369-388

Anda mungkin juga menyukai