Anda di halaman 1dari 8

LATSAR KABUPATEN KUNINGAN ANGKATAN IV KELOMPOK 1

TUGAS KELOMPOK TENTANG KOMITMEN MUTU


Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS 2021
Angkatan : IV
Kelompok : 1A
Nama Anggota Kelompok : drg. Suhermawan
Tika Novianti, S.Pd.
Oleivia Natasuni, S.Pd.
Riska Fitriani, S.Pd.
Nama Mata Pelajaran : Akuntabilitas
Lembaga Penyelenggara : BKPSDM Kabupaten Kuningan
Pelatihan
Widyaiswara : Dra. Nurdialis, M.Si.

“PENERAPAN KOMITMEN MUTU DI PT. KAI”

PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) adalah jenis perusahaan perseroan yang
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara(BUMN), yang memberikan jasa di
bidang angkutan penumpang dan barang melalui kereta api. Berkat kepemimpinan
Direktur Utama Ignasius Jonanyang autentik dan original, serta kerjasama dari
semua pihak, saat ini PT. KAI menjadi salah satu perusahaan jasa tersukses
dibandingkan dengan BUMN lainnya. Ignasius Jonan membawa perubahan yang
begitu signifikan. Tidak hanya yang berdimensi kekinian, namun menjadi landasan
untuk perkembangan perusahaan ke depan.Ignasius Jonan menyatakan bahwa
perubahan besar bisa dilakukan sesulit dan serumit apapuntantangan dan
kendalanya.

A. Identifikasi Masalah
PT. KAI sebagai perusahaan jasa perkeretaapian tidak terlepas dari
berbagai permasalahan, seperti persoalan internal yang demikian kompleks dan
kondisi eksternal yang tidak sepenuhnya kondusif.Hiruk pikuk penataan angkutan
kereta api listrik di jabodetabek juga menjadi salah satu faktor keterpurukan yang
dialami oleh PT. KAI. Berikut ini merupakan permasalahan-permasalahan PT.
KAI.
1. Kurangnya armada mengingat terus bertambahnya jumlah penumpang setiap
harinya.
2. Keterlambatan kereta akibat terganggunya pantograf atau masalah sinyal.
3. Kurang baiknya sistem keamanan pada kereta api.
4. Kurangnya perawatan fasilitas kereta api yang menyangkut keamanan dan
keselamatan.
5. Tingkat kedisiplinan karyawan yang rendah.
6. PT. KAI memiliki aset yang sangat besar dan tersebar di berbagai lokasi yang
strategis.Namun, karena terbengkalai, banyak aset yang tidak terurus dan
berpindah tangan secara tidak wajar.
B. Solusi kreatif atau inovatif yang ditempuh
Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PT. KAI
melaksanakan pengembanganyang agresif dan inovatif dalam pembenahan
korporasi selama empat tahun terakhir, sehingga sukses mengembalikan ke jati
diri sebagai perusahaan jasa (service company).Hal itu terbukti dari berbagai
perbaikan fundamental pada kinerja keuangan, manajemen, dan pelayanan
kepada pengguna jasa kereta api. Berikut merupakan solusi inovatif yang
ditempuh PT. KAI dalam upaya bangkit dari keterpurukan.
1. Perubahan mindset product orientedmenjadi customer oriented. Product
oriented yaitu perusahaan berfokus pada pembuatan produk. Sedangkan
customer oriented menempatkan pelanggan sebagai tingkatan tertinggi dalam
suatu prioritas, dimana suatu perusahaan memberikan dan mencurahkan
segala pemikiran dengan mengedepankan hal-hal yang dibutuhkan oleh
pelanggan.
2. Meningkatkan pelayanan kepada penumpang dengan melakukan penataan
angkutan massal yang manusiawi untuk mengurangi lonjakan jumlah
penumpang lima tahun ke depan.
3. Meningkatkan budaya savety dimana PT. KAI mempunyai prinsip “Lebih baik
kereta tidak berangkat daripada tidak pernah sampai”. Hal tersebut sangat
membawa perubahan yang signifikan dengan terus menurunnya angka
kecelakaan kereta api dalam empat tahun terakhir.
4. Pengadaan mushola, toilet bersih, dan kursi duduk yang lebih nyaman bagi
penumpang.
5. Revitalisasi aset-aset perusahaan.
6. Penegakkan sistem rewarddan punishment secara konsisten dan transparan.
Dimana reward diberikan kepada karyawan yang disiplin, dan punishment
diberikan kepada karyawan yang melanggar peraturan. Hal ini bertujuan agar
aturan yang saat ini diterapkan menjadi lebih ketat.
7. Pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan mengirim sebanyak
mungkin karyawan untuk studi banding perkeretaapian di luar negeri.
8. Koreksi total terhadap sistem remunerasi yang memungkinkan penghasilan
karyawan PT. KAI disesuaikan berdasarkan kontribusi dan kedudukannya di
perusahaan.
9. Menerapkan teknologi informasi atau digitalisasi layanan PT. KAI ke tingkat
pencapaian yang lebih modern dan mengikuti perkembangan zaman.
Dapat disimpulkan bahwa dalam membangun inovasi pelayanan haruslah
bersifat inklusif, berkelanjutan, dan menggunakan sumber daya lokal, dengan
maksud agar adanya rasa memiliki diantara warga masyarakat, para pemangku
kepentingan, dan pihak pemerintah sebagai penyedia jasa layanan publik.

C. Nilai-nilai komitmen mutu yang diterapkan


Komitmen mutu merupakan sikap menjaga efektivitas, efisiensi, dan
inovasi kerja demi mencapai mutu atau kualitas tertentu. Nilai-nilai dasar
komitmen mutu yang diterapkan PT. KAI adalah sebagai berikut.
1. Efektivitas (Sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan)
PT. KAI melalui kepemimpinan Direktur Ignasius Jonan mengedepankan
kebutuhan pasar dan mutu pelayanan kepada pengguna jasa kereta api
sebagai etos utama seluruh korporasi. Perubahan mendasar yang diiringi
lonjakan korporasi tersebut mendapat apresiasi luas dari publik, tercermin dari
serangkaian penghargaan yang diterima oleh PT KAI dan Direktur Utama,
Ignasius Jonan.Berbagai perbaikan fundamental pada kinerja keuangan,
manajemen, serta pelayanan kepada pengguna jasa kereta api dilakukan,
sehingga mampu meningkatkan kualitas SDMserta pelayanan sesuai dengan
kebutuhan pengguna jasa kereta api.
2. Efisiensi (Jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
organisasi)
Pengembangan kualitas sumber daya manusia telah dilakukan dengan
mengirim sebanyak mungkin karyawan untuk studi banding perkeretaapian di
luar negeri yang memiliki transportasi yang lebih canggih. Sehingga tenaga
kerja di PT. KAI sudah tidak diragukan lagi kualitasnya dalam melayani
pengguna jasa kereta api.
3. Inovasi (Muncul karena adanya dorongan kebutuhan perusahaan untuk
beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya)
Seiring dengan perkembangan zaman, PT. KAI mulai melakukan
digitalisasi layanan, seperti penggunaan E-Tiket yang dapat meminimalkan
terjadinya penumpukan penumpang di stasiun kereta api. Penumpang hanya
cukup melakukan registrasi atau pemesanan tiket secara online di gadget
mereka masing-masing tanpa perlu lagi mengantri panjang untuk mendapatkan
tiket.
4. Berorientasi pada mutu (Kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai harapan konsumen)
PT. KAI saat ini sudah meningkatkan mutunya sebagai perusahaan jasa
dengan pelayanan yang baik. Dengan cepat dan tanggap pengembangan mutu
SDM juga dilakukan ditandai dengan meningkatnya kredibilitas karyawan PT.
KAI. Perbaikan fasilitas-fasilitas, infrastruktur, serta keamanan kereta api terus
ditingkatkan, sehingga pada saat ini kereta api menjadi angkutan yang sangat
diminati oleh masyarakat.

Program Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS 2021


Angkatan : IV
Kelompok : 1A
Nama Anggota Kelompok : dr. Muhammad Reza, Sp.U
Sumarni, S.Pd.
Nurhidayah, S.Pd.
Shafira Marliana, S.Pd
Nama Mata Pelajaran : Akuntabilitas
Lembaga Penyelenggara : BKPSDM Kabupaten Kuningan
Pelatihan
Widyaiswara : Dra. Nurdialis, M.Si.

TUGAS KELOMPOK TENTANG KOMITMEN MUTU

Penerapan Komitmen Mutu di PT.Kereta Api Indonesia

PT. Kereta Api Indonesia adalah dalah Badan Usaha Milik


Negara Indonesia yang menyelenggarakan jasa angkutan kereta api. Layanan PT
KAI meliputi angkutan penumpang dan barang. Pada saat ini PT.KAI menjadi salah
satu BUMN yang menunjukan keagresipan dan inovasi yang luar bisa. Banyak
pembenahan komprasi yang dilakukan selama 4 tahun kebelakang
A. Identifikasi Permasalahan PT.KAI (Persero)
PT.KAI (Persero) yang menyelenggarakan jasa angkutan umum tidak
terlepas dari berbagai permasalahan. Baik permasalahan yang berasal dari
internal (pengelola) maupun dari eksternal (Pengguna layanan KAI. Berikut
permasalahan yang ada dalam PT. KAI (Persero) :
1) Kurangnya armada kereta yang mengakibatkan penumpukan di stasiun
KAI.
2) Kerusakan pantograf. Pantograf ini terkait dengan masalah sinyal.
Apabila sinyal dalam pantograf terganggu, hal itu bisa menyebabkan
keterlambatan kereta.
3) Perawatan dan penyediaan fasilitas kereta yang kurang.
4) Tingkat kedisiplinan yang kurang dari para pengguna kereta api.
5) Penggunaan e-tiket pada kereta api yang dicanangkan oleh PT. KAI pun
belum begitu dirasakan hasilnya.
6) Angka kecelakaan kereta api di ndonesia tergolong cukup tinggi
7) Permasalahan KRL di Jabodetabek.
8) SDM pada internal PT. KAI masih kurang.
B. Solusi Kreatif dan Inovatif yang Ditempuh
PT. KAI (Persero) mulai melakukan pembenahan komporasi pada 4
tahun kebelakang dibawah kepemimpinan Direktur Utama Ignasius Jonan, S.E.,
M.A. Perbaikan dimulai pada dinerja keuangan, managemen dan pelayanan
public pengguna Kereta Api. Pada saat itu PT. KAI (Persero) mulai makukan
evolusi dengan Servis Company (Mengedepankan pelayanan sebagai etos kerja
utama). Berikut Solusi Kreatif Inovasi yang ditemput PT. KAI dalam
kepemimpinan Ignasius Jonan, S.E., M.A :
1) Menambah dan meningkatkan fasilitas yang ada di PT. KAI seperti
penyediaan Toilet bersih, Pengadaan Musola di dalam kereta api, fasilitas
kursi duduk bagi penumpang yang sudah diubah dengan kursi yang lebih
bersih dan nyaman.
2) Meningkatkan gaji pegawai agar kinerja mereka semakin meningkat.
Dengan konsekuensi, tak ada lagi yang melakukan pekerjaan sampingan
di KAI. Sehingga tidak ada kebocoran dana.
3) Melakukan perbaikan kinerja dengan memberikan reward and
punishment benar-benar diterapkan bagi seluruh pegawai KAI. Hal ini
meningkatkan kepercayaan stakeholder.
4) Merekrut ahli IT untuk menunjang peningkatan pelayanan pada pengguna
PT. KAI yang menggunakan e-tiket (digital). Dengan adanya ahli IT
pelayanan pada pelanggan PT. KAI lebih mudah dan tidak akan banyak
kendala teknis.
5) Infrastruktur perkeretaapian dibenahi. Stasiun dibuat steril dan
menggunakan gate elektronik.
6) Mengirimkan tiga ribu pegawainya ke China dan Perancis untuk melihat
sistem perkeretaapian di negara tersebut. Dari level menengah hingga 2
level di bawah direksi dikirimkan untuk menyaksikan sendiri pelayanan
kereta api di sana.
7) Mengedepankan “Budaya Safty” di lingkungan PT. KAI dengan
mengedepankan prinsip “Lebih baik Kereta Tidak Berangkat daripada
Kereta Tidak Sampai”. Dengan inovasi itu Nampak menurunnya angka
kecelakaan yang terjadi pada PT. KAI dalam 4 tahun terakhir.
8) Penumpukan penumpang PT. KAI pada hari raya tidak Nampak lagi
karena Pengadaan angkutan lebaran pada tahun 2012 menjadi solusi dari
product orientation (mengedepankan produk berkualitas untuk
menghasilkan penjualan) menjadi  Customer Service Orientation
(keinginan untuk membantu atau melayani orang lain untuk memenuhi
kebutuhan mereka).
9) Mengelola pendapatan dan mengembangkan Sumber-sumber
pendapatan. Menggaet BUMN lainnya untuk melakukan kerjasama
seperti Bank dan PT. Telkom.
10)Meningkatkan perbaikan pengelolaan dan penguatan kepemilikan asset-
aset PT. KAI.
11) Sebagai pemimpin Ignasius Jonan, S.E., M.A mampu menerapkan
leading by example  (pemimpin sebagai teladan yang baik bagi seluruh
anggotanya).

C. Nilai-nilai Komitmen Mutu yang Diterapkan


Komitmen mutu merupakan sikap menjaga efektivitas, efisiensi, inovasi kerja
demi mencapai mutu atau kualitas tertentu. Nilai-nilai dasar komitmen mutu
adalah efektivitas, efisiensi, inovasi, dan berorientasi pada mutu.
1) Efektivitas : sejauh mana sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Dalam tayangan video, PT. KAI yang mulai dipimpin oleh Ignasius
Jonan, S.E., M.A diawali dengan perubahan komporasi, perbaikan
pudamental pada tata kelola keuangan, managemen, dan pelayanan
public pengguna jasa kereta api. Dapat disimpulkan keefektivan pada nilai
mutu yang diterapkan PT. KAI sangat tercapai seperti meningkatnya
kualitas dari pekerja di PT. KAI, Pelayanan pada pengguna PT. KAI yang
semakin meningkat dan membuat nyaman para pengguna PT.KAI.
2) Efisiensi : Jumlah sumber daya (biaya, bahan baku, dan tenaga) yang
digunakan untuk mencapai tujuan organisasi.
Dalam hal ini PT. KAI mulai berbenah diri seperti pada penggunaan
E-Tiket yang menghasilkan tidak terjadinya penumpukan penumpang
distasiun KAI bagian loket penumpang, karena mereka sudah
mengantongi tiket elektronik. Efisiensi lainnya yaitu pada tenaga atau
SDM yang sudah mempuni karena dibekali dengan pelatihan maupun
study banding ke Negara-negara yang memiliki transportasi yang lebih
cangging. Maka dari dalam proses melayani pengguna PT. KAI tidak
sudah dapat berjalan dengan baik.
3) Inovasi : Muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan
yang terjadi disekitarnya.
Dunia yang semakin maju dibidang teknologi dan informasi
menuntut PT. KAI untuk terus berinovasi khususnya dibidang teknologi.
Perekrutan ahli IT salah satu awal dari perubahan, karena era sekarang
yang serba digital mengharuskan PT. KAI merubah sistem yang ada.
Salah satunya penggunaan E-Tiket, dimana para pengguna kereta api
tidak harus mengantri panjang untuk mendapatkan tiket. Mereka para
pengguna hanya cukup mengklik di android sudah mampu mendapatkan
e-tiket.
4) Berorientasi pada mutu : suatu kondisi dinamis berkaitan dengan
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang sesuai atau bahkan
melebihi harapan konsumen atau pengguna.
Terlihat dari terus meningkatnya pengguna Kereta Api menjadi
landasan awal bahwa PT. KAI saat ini sudah meningkatkan mutunya ke
arah yang lebih baik. Dilihat dari produk seperti armada yang semakin
dibenahi baik fasilitasnya maupun jumlahnya dan e-tiket yang sudah
dapat diakses oleh pengguna KAI, jasa berupa SDM yang ada di internal
PT. KAI yang sudah memiliki kredibilitas yang baik, kemudian proses
dilihat dari tata cara penggunaan angkutan kreta api yang sudah tertata
rapih tidak terjadi penumpukan baik dibagian tiket atau digerbong kereta
api, dan lingkungan sebagai pengakuan masyarakat terhadap PT. KAI
yang sudah banyak diminati oleh masyarakat untuk melaksanakan
perjalanan.

Anda mungkin juga menyukai