PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI) adalah jenis perusahaan perseroan yang
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara(BUMN), yang memberikan jasa di
bidang angkutan penumpang dan barang melalui kereta api. Berkat kepemimpinan
Direktur Utama Ignasius Jonanyang autentik dan original, serta kerjasama dari
semua pihak, saat ini PT. KAI menjadi salah satu perusahaan jasa tersukses
dibandingkan dengan BUMN lainnya. Ignasius Jonan membawa perubahan yang
begitu signifikan. Tidak hanya yang berdimensi kekinian, namun menjadi landasan
untuk perkembangan perusahaan ke depan.Ignasius Jonan menyatakan bahwa
perubahan besar bisa dilakukan sesulit dan serumit apapuntantangan dan
kendalanya.
A. Identifikasi Masalah
PT. KAI sebagai perusahaan jasa perkeretaapian tidak terlepas dari
berbagai permasalahan, seperti persoalan internal yang demikian kompleks dan
kondisi eksternal yang tidak sepenuhnya kondusif.Hiruk pikuk penataan angkutan
kereta api listrik di jabodetabek juga menjadi salah satu faktor keterpurukan yang
dialami oleh PT. KAI. Berikut ini merupakan permasalahan-permasalahan PT.
KAI.
1. Kurangnya armada mengingat terus bertambahnya jumlah penumpang setiap
harinya.
2. Keterlambatan kereta akibat terganggunya pantograf atau masalah sinyal.
3. Kurang baiknya sistem keamanan pada kereta api.
4. Kurangnya perawatan fasilitas kereta api yang menyangkut keamanan dan
keselamatan.
5. Tingkat kedisiplinan karyawan yang rendah.
6. PT. KAI memiliki aset yang sangat besar dan tersebar di berbagai lokasi yang
strategis.Namun, karena terbengkalai, banyak aset yang tidak terurus dan
berpindah tangan secara tidak wajar.
B. Solusi kreatif atau inovatif yang ditempuh
Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa angkutan, PT. KAI
melaksanakan pengembanganyang agresif dan inovatif dalam pembenahan
korporasi selama empat tahun terakhir, sehingga sukses mengembalikan ke jati
diri sebagai perusahaan jasa (service company).Hal itu terbukti dari berbagai
perbaikan fundamental pada kinerja keuangan, manajemen, dan pelayanan
kepada pengguna jasa kereta api. Berikut merupakan solusi inovatif yang
ditempuh PT. KAI dalam upaya bangkit dari keterpurukan.
1. Perubahan mindset product orientedmenjadi customer oriented. Product
oriented yaitu perusahaan berfokus pada pembuatan produk. Sedangkan
customer oriented menempatkan pelanggan sebagai tingkatan tertinggi dalam
suatu prioritas, dimana suatu perusahaan memberikan dan mencurahkan
segala pemikiran dengan mengedepankan hal-hal yang dibutuhkan oleh
pelanggan.
2. Meningkatkan pelayanan kepada penumpang dengan melakukan penataan
angkutan massal yang manusiawi untuk mengurangi lonjakan jumlah
penumpang lima tahun ke depan.
3. Meningkatkan budaya savety dimana PT. KAI mempunyai prinsip “Lebih baik
kereta tidak berangkat daripada tidak pernah sampai”. Hal tersebut sangat
membawa perubahan yang signifikan dengan terus menurunnya angka
kecelakaan kereta api dalam empat tahun terakhir.
4. Pengadaan mushola, toilet bersih, dan kursi duduk yang lebih nyaman bagi
penumpang.
5. Revitalisasi aset-aset perusahaan.
6. Penegakkan sistem rewarddan punishment secara konsisten dan transparan.
Dimana reward diberikan kepada karyawan yang disiplin, dan punishment
diberikan kepada karyawan yang melanggar peraturan. Hal ini bertujuan agar
aturan yang saat ini diterapkan menjadi lebih ketat.
7. Pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan mengirim sebanyak
mungkin karyawan untuk studi banding perkeretaapian di luar negeri.
8. Koreksi total terhadap sistem remunerasi yang memungkinkan penghasilan
karyawan PT. KAI disesuaikan berdasarkan kontribusi dan kedudukannya di
perusahaan.
9. Menerapkan teknologi informasi atau digitalisasi layanan PT. KAI ke tingkat
pencapaian yang lebih modern dan mengikuti perkembangan zaman.
Dapat disimpulkan bahwa dalam membangun inovasi pelayanan haruslah
bersifat inklusif, berkelanjutan, dan menggunakan sumber daya lokal, dengan
maksud agar adanya rasa memiliki diantara warga masyarakat, para pemangku
kepentingan, dan pihak pemerintah sebagai penyedia jasa layanan publik.