Anda di halaman 1dari 4

Tugas 4

FENOMENA ANGKUTAN UMUM

NAMA : ALVIRA DAMAYANTI


NIM : 5213250045
KELAS : REGULER A S1 TEKNIK SIPIL 2021
DOSEN PENGAMPU : Syahreza Alvan, S.T., M.Si.
Dody Taufik Sibuea, ST., MT

PROGRAM STUDI - S1 TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2022
Angkat suatu fenomena mengenai angkutan umum yg ada di Indonesia, lalu identifikasi
diantaranya pengguna, operator, dan regulator yang berkaitan didalamnya. Selanjutnya
deskripsikan permasalahan (jika ada) serta alternatif solusi penanangannya menurut anda.

Fenomena Angkutan Umum Menjelang Hari Raya atau Mudik di Setiap Tahunnya.
Fenomena mudik lebaran meningkatkan kebutuhan alat transportasi terutama dalam
transportasi umum. Mudik merupakan fenomena sosial yang rutin setiap tahun terjadi. Mudik
di sini di fahami sebagai liburan massal warga kotakota besar di daerah asal mereka (desa atau
kota-kota yang lebih kecil). Kegiatan ini biasanya di lakukan menjelang hari raya Idul Fitri,
natal dan tahun baru. Jumlah warga kota yang mudik setiap tahun diperkirakan berkisar sekitar
sepuluh hingga enampuluh persen.
Transportasi umum sangat diandalkan oleh masyarakat luas yang akan berpergian dekat
mapun jauh, seperti saat akan melakukan mudik lebaran, masyarakat berbondong-bondong
mencari transportasi mudik lebaran yang akan mereka gunakan saat mudik. Perpindahan orang
dan barang menggunakan moda transportasi darat, penyeberangan, laut dan udara. Pengiriman
barang meningkat sejak awal datangnya bulan puasa, sementara pemudik mulai ramai H-7
sampai dengan H+7 lebaran. Dengan banyaknya minat penggunaan moda transportasi umum
saat mudik lebaran juga harus diimbangi dengan jumlah transportasi yang beroperasi untuk
mengangkut penumpang maupun barang bawaannya, serta fasilitas yang tersedia yang
digunakan oleh pemudik lebaran, mulai dari kesiapan transportasi yang beroperasi dan juga
kesiapan jalur atau rute yang digunakan.
Tiga Pihak Yang Memiliki Peranan Penting Dalam Transportasi Umum Menjelang
Mudik
1. Pengguna yaitu warga yang ingin mudik
2. Operator, pemilik dan pengelola yang harus memberikan pelayanan dan pengadaan
sarana transportasi secara optimal contoh operator antara lain :
a. Transportasi darat
PT Kereta Api Indonesia, Jasa penyedia bus seperti Bus ALS
b. Transportasi Udara
Badan Usaha Angkutan Udara, Perusahaan Angkutan Udara Asing
c. Transportasi Laut
Perusahaan Angkutan Laut Nasional dan/atau Perusahaan Angkutan Laut Asing
3. Regulator, pemerintah yang memberi dan mengeluarkan kebijakan bagi pihak user
dan operator dalam sistem transportasi tersebut contoh regularornya adalah
KEMENHUB
Permasalahan Angkutan Umum Pada Saat Menjelang Hari Raya/ Mudik
Banyaknya warga yang ingin mudik maka meningkatlah permintaan angkutan umum. Namun
meningkatnya permintaan tidak sesuai dengan kapasitas dan layanannya. Pada tahun 2022
umlah penumpang angkutan umum naik sebanyak 209% selama mudik Lebaran 2022 di
bandingkan waktu normal. Permasalahan umum pada Angkutan Umum pada saat menjelang
hari raya/mudik
1. Rendahnya aspek keselamatan dalam transportasi umum.
2. Aspek pengawasan dari pihak regulator dan penegak hukum cenderung menurun
sehingga muncul berbagai toleransi pelanggaran karena alasan kemanusiaan.
3. Menurunnya aspek kenyamanan seperti bandara yang dipenuhi padatnya jadwal
penerbangan sehingga menyebabkan delay.
4. Mayoritas moda transportasi umum melakukan pelanggaran terhadap Standar
Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
5. Adanya pelanggaran tarif batas oleh operator transportasi umjm. Potensi pelanggaran
tarif batas atas (celling price) sangat besar khususnya oleh bus umum bahkan tarif
pesawat.
6. Buruknya infrastruktur jalan.
7. Kelebihan kapasitas penumpang, khususnya untuk angkutan penyeberangan terutama
angkutan perintis.
8. Kemacetan yang menghantui setiap ruas jalan.

Solusi Permasalahannya
Kebijakan Pemerintah
Kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah akan berdampak pada pemanfaatan
infrastruktur yang tersedia guna membentuk suatu sistem transportasi yang mendukung
kelancaran transportasi. Kebijakan pemerintah tersebut mencakup dua hal berikut:
1. Regulasi
Kebijakan dalam penanganan arus mudik terbagi atas kebijakan yang bersifat panjang
dan kebijakan yang bersifat responsif, yaitu:
- Kebijakan jangka panjang.
Jalan sebagai prasarana transportasi yang sangat dominan tidak hanya saat mudik
lebaran. Amanat UU No.38 Tahun 2004 Tentang Jalan, pembangunan jalan setiap tahun,
kegiatan pemeliharaan, peningkatan, dan pembangunan jalan baru. Jalur Denpasar, Pantura,
dan Jalur Lintas Timur Sumatera masuk ke dalam jaringan jalan Trans-Asia maka tanggung
jawab pemerintah dan pengguna jalan untuk selalu dalam keadaan mantap. Namun
demikian, yang terjadi saat ini adalah perbaikan jalan yang terus menerus menjelang lebaran
sehingga ada kemungkinan ketika waktu yang ditentukan 10 hari sebelum lebaran,
perbaikan tersebut belum selesai.
-Kebijakan responsif
Pemberian batas pengerjaan prasarana transportasi H-4 lebaran. Pemberhentian
kegiatan pengerjaan berikut pengosongan tempat dari alat berat dan material pengerjaan
2. Pemberian Subsidi
Pengguna sepeda motor diperkirakan sebanyak 2,37 juta orang. Pemerintah
memberikan mudik gratis untuk pengendara motor. Bus disiapkan untuk mengangkut
pemudik dan motor diangkut menggunakan bus. Pemerintah bekerja sama dengan TNI AL
memberangkatkan pemudik dengan sepeda motor menggunakan kapal milik TNI AL. Hal
ini dianggap dapat mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas.
Pemerintah melalui fasilitas PSO memberikan subsidi kepada kereta ekonomi jarak
jauh sebesar Rp1,2 triliun untuk tahun 2014. Pemberian subsidi memberikan gambaran
mengenai keberpihakan pemerintah terhadap kereta api sebagai amgkutan masal.
Konsekuensi yang didapat dari subsidi tersebut adalah mengembalikan kemampuan
kemampuan bayar masyarakat yang ingin menggunakan kereta api sebagai pelayanan
umum.
Kesiapan Prasarana dan Sarana Transportasi
Pemerintah khususnya Kementerian Perhubungan diharapkan mampu menyediakan
moda transportasi yang nyaman dan memadai sesuai persentase lonjakan jumlah pemudik, baik
itu transportasi darat, udara dan laut. Khusus untuk transportasi darat, pemerintah harus
memastikan infrastruktur transportasinya memadai, khususnya penyebaran jalur mudik agar
tidak semua kendaraan mudik melewati titik-titik utama jalan.
Untuk mengurangi jumlah kecelakaan maka pemerintah dibantu pihak swasta
melakukan mitigasi dengan jalan menyediakan mudik gratis untuk pengguna motor. Armada
yang digunakan adalah kereta api, bus dan kapal. Diharapkan pengendara motor dapat
mengurangi beban jalan dan lebih nyaman.
Untuk transportasi udara pun demikian, pemerintah harus menyediakan armada
penerbangan dengan jumlah peswat yang memadai sesuai persentase kecenderungan pemudik
tahun ini dengan pesawat yang naik sebesar 12%. Hal ini juga dalam rangka merevitalisasi
masalah ontime performance pesawat agar tidak menganggu jadwal penerbangan dan
tumpukan penumpang di bandara. Pemerintah menyediakan 430 pesawat dengan kapasitas
58.585 penumpang.
Terkait transportasi laut; Pemerintah perlu menambah jumlah kapal/moda transportasi
laut antar pulau dan provinsi di musim lebaran dalam rangka mengantisipasi lonjakan pemudik.
Dan juga agar tidak menggangu sirkulasi bongkar muat barang di pelabuhan. Mengingat
menjelang lebaran permintaan barang/kebutuhan meningkat sehingga jalur distribusi ekonomi
khsusnya lewat transportasi laut tidak tersumbat akibat menumpuknya pemudik dan barang
bongkar muat di pelabuhan.

Anda mungkin juga menyukai