Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji sukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, atas izin-Nya, Laporan Pelaksanaan
Kegiatan Penyelenggaraan Press Background Dengan Tema : Kesiapan Ditjen Perketaapian
Dalam Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2014 ini dapat disusun. Penyampaian
laporan ini menandai terselesaikannya keseluruhan pekerjaan sebagaimana tahapan-tahapan
yang telah ditetapkan. Buku laporan ini berisi latar belakang pelaksanaan pekerjaan, deskripsi
pelaksanaan pekerjaan serta evaluasi pelaksanaan pelaksaanaan kegiatan. Kegiatan ini
diprakarsai oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan
dan pelaksanaan kegiatannya diserahkan kepada CV. TIKA UTAMA selaku pihak penyedia
jasa.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi secara menyeluruh kepada
kalangan wartawan dan media massa, mengenai peranan pemerintah khususnya Ditjen
Perketaapian dalam dalam persiapan angkutan lebaran pada sektor Perketaapian.
Kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan kegiatan ini, semoga kerjasama ini terus berlanjut dalam kadar kualitas
penyelenggaraan yang semakin baik sebagaimana komitmen kami untuk semaksimal
mungkin dapat berpartisipasi secara baik dalam penyenggaraan pembangunan nasional
khususnya sektor transportasi.
Demikian, laporan ini disampaikan, atas kerjasama dan dukungan semua pihak
disampaikan terima kasih.
Jakarta, Juli 2014
CV. TIKA UTAMA

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2. Tujuan..................................................................................................................3
1.3. Sasaran.................................................................................................................3
1.4. Dasar Hukum.......................................................................................................3
1.5. Ruang Lingkup Kegiatan.....................................................................................4
1.5.1. Tahap Persiapan.......................................................................................4
1.5.2. Tahap Pelaksanaan...................................................................................4
1.5.3. Tahap Dokumentasi dan Pelaporan.........................................................4
1.6. Peserta Kegiatan..................................................................................................5
1.6.1. Jumlah Peserta.........................................................................................6
1.6.2. Unsur/Elemen Peserta..............................................................................7
1.7. Pelaksana Kegiatan..............................................................................................5
1.8. Pembiayaan..........................................................................................................5
BAB 2 PELAKSANAAN KEGIATAN..................................................................................6
2.1. Gambaran Umum................................................................................................6
2.2. Ringkasan Penyampaian Materi dan Diskusi......................................................6
2.2.1. Penyampaian Materi................................................................................6
2.2.2. Sesi Tanya Jawab...................................................................................10
BAB 3 EVALUASI................................................................................................................12
1.1. Materi................................................................................................................12
1.2. Narasumber........................................................................................................12
1.3. Peserta................................................................................................................13
BAB 4 PENUTUP..................................................................................................................14
4.1. Kesimpulan........................................................................................................14
4.2. Saran..................................................................................................................15

ii

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG
Transportasi mempunyai peran sangat penting dalam mendukung mobilitas

masyarakat dan mobilitas barang. Untuk menunjang kegiatan/aktivitas tersebut, maka


diperlukan sarana untuk melakukan pergerakan/perjalanan orang maupun barang untuk
mencapai suatu tujuan. Peranan yang sangat penting yaitu terjadi dalam hampir semua
aspek kegiatan masyarakat, seperti memperlancar roda pembangunan, mempererat
persatuan dan kesatuan bangsa serta menciptakan stabilitas nasional. Peranan transportasi
akan sangat terlihat menonjol pada saat periode angkutan lebaran dikarenakan masyarakat
akan menggunakan seluruh moda yang tersedia untuk mudik ke tempat tujuan masing
masing. Periode ini adalah kegiatan yang sangat besar terjadi yang mengakibatkan
pergerakan transportasi akan melebihi dan jauh diatas rata-rata pergerakan transportasi
sehari-hari. Terkait kegiatan ini perlu diambil antisipasi untuk mengambil langkah langkah
konkrit agar pergerakan transportasi yang sangat besar pada periode angkutan lebaran 2014
berjalan lancar.
Berdasarkan hasil Analisa dan Evaluasi pada masa Angkutan Lebaran Tahun
2012/433 H diperoleh jumlah pemudik hasil pantauan pada 44 Terminal Angkutan jalan, 9
DAOP, 2 Divisi Regional Kereta Api, 7 Lintasan Utama Penyeberangan, 52 Pelabuhan
Angkutan Laut dan 24 bandara di seluruh Indonesia serta Mudik gratis (Kemenhub,
Pemda, BUMN, beberapa Perusahaan dan Partai) adalah sebagai berikut :
1.

Jumlah pemudik dengan menggunakan moda angkutan umum meningkat sebesar


1,26% (dari jumlah 1.6436.107 pemudik pada tahun 2012 menjadi 16.643.083
pemudik pada tahun 2013);

2.

Jumlah pemudik melalui program mudik gratis meningkat sebesar 64.7% (dari jumlah
81.024 pemudik pada tahun 2012 menjadi 133.442 pemudik pada tahun 2013);

3.

Jumlah total pemudik dengan menggunakan moda angkutan umum dan melalui
program mudik gratis meningkat sebesar 7.8% (dari jumlah 15.202.878 pemudik pada
tahun 2011 menjadi 16.395.813 pemudik pada tahun 2012);
Tahun 2014 diperkirakan pertumbuhan penumpang angkutan lebaran sekitar 3,83

persen dibanding tahun lalu. Jumlah penumpang angkutan lebaran yang menggunakan
1

transportasi massal akan naik menjadi 19,29 juta penumpang dari sebelumnya 18,59 juta
orang. peningkatan itu terjadi di seluruh moda angkutan. Terdiri dari angkutan jalan
sebanyak 5,59 juta penumpang atau naik 0,9 persen, angkutan sungai danau penyeberangan
sebanyak 3,54 juta orang atau naik 1,73 persen. Selain itu, angkutan kereta api meningkat
3,1 persen atau sebanyak 4,49 juta orang, angkutan laut 1,57 juta orang naik 3 persen dan
angkutan udara melonjak 11,48 persen menjadi 4,1 juta penumpang
Kementerian Perhubungan telah menyiapkan sejumlah rencana terkait angkutan
lebaran terpadu tahun 2014 dengan melibatkan pihak terkait antara lain; Menteri Pekerjaan
Umum, Menteri Kesehatan, Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Kapolri serta 12
Gubernur. Rencana angkutan terpadu lebaran meliputi transportasi 12 provinsi di darat,
angkutan ASDP di 8 lintasan utama di penyeberangan, angkutan laut di 52 pelabuhan,
angkutan udara di 32 bandara serta Sedangkan angkutan kereta api di 9 daerah operasi di
pulau Jawa dan di pulau Sumatera.
Untuk menghadapi angkutan Lebaran 2014 ini, Ditjen Perkeretaapian telah
melakukan beberapa persiapan dari berbagai aspek. Dari aspek sarana, telah disiapkan 293
rangkaian KA Reguler, 18 KA Tambahan Komersial serta 16 KA Ekonomi Subsidi (PSO),
dan 416 unit lokomotif, meliputi lokomotif dinas sebanyak 368 unit dan cadangan 48 unit.
Sedangkan dari aspek prasarana, pengecekan jalur diintensifkan dengan menambah
personil Juru Periksa Jalan (JPJ). Sementara itu, untuk memaksimalkan pelayanan kepada
penumpang, telah dijalin kerjasama dengan TNI dan Polri untuk menjaga keamanan di
stasiun dan di atas KA. Pemeriksaan calon penumpang saat boarding pun diperketat. Hal
ini dilakukan selain untuk meningkatkan keamanan, juga sebagai salah satu cara untuk
meminimalisir praktek percaloan. Seluruh personel PT KAI pun diturunkan untuk
membantu pelayanan di stasiun selama angkutan Lebaran 2014 ini lewat beberapa posko
yang didirikan di stasiun, seperti posko operasional, posko data, kesehatan, dan humas.
Selain itu, kebijakan pembelian tiket KA H-90 dan banyaknya channel eksternal pembelian
tiket yang telah ditetapkan beberapa tahun terakhir membuat tidak ada lagi antrian panjang
pembelian tiket di stasiun. Kini, masyarakat yang datang ke stasiun hanyalah mereka yang
sudah mendapatkan tiket. fasilitas mesin Cetak Tiket Mandiri (CTM) telah di beberapa
stasiun. Penambahan mesin CTM ini dilakukan untuk mengurangi antrian para calon
penumpang yang hendak mencetak tiketnya.
Melihat dari permasalahan di atas khususnya mengenai persiapan angkutan lebaran
melalui sarana Perketaapian, perlu diselenggarakan kegiatan press background dengan

tema Kesiapan Ditjen Perketaapian Dalam Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun


2014 sebagai bagian dari program bidang media massa Pusat Komunikasi Publik tahun
2014 dalam menyampaikan informasi kepada media massa mengenai persiapan angkutan
lebaran melalui sarana kereta api.

1.2.

TUJUAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah terselenggaranya kegiatan press background dengan

tema Kesiapan Ditjen Perketaapian Dalam Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun


2014.

1.3.

SASARAN

Sasaran kegiatan ini adalah :


2.

Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman kalangan pers dan media massa


mengenai peranan kereta api khususnya Ditjen Perketaapian dalam upaya persiapan

3.

dan mendukung penyelenggaraan angkutan lebaran melalui kerata api.


Mendorong pemberitaan yang proporsional di kalangan media massa akan peranan
sarana Perketaapian dalam upaya persiapan dan mendukung penyelenggaraan

4.

angkutan lebaran melalui kereta api.


Meningkatkan kerjasama dan saling pengertian antara kalangan pers dan media massa
dengan jajaran Kementerian Perhubungan.

1.4.

DASAR HUKUM

Dasar hukum kegiatan ini adalah :


1. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan
2.

Tata Kerja Kementerian Perhubungan


Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 63 Tahun 2008 tentang Tata Cara Tetap
Pelaksanaan Komunikasi Publik/Hubungan Masyarakat di Lingkungan Departemen

3.

Perhubungan
Kerangka Acuan Kegiatan Penyelenggaraan Press Background, Program Kerja Bidang
Media Massa dan Opini Publik, Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan
tahun 2014.

1.5.

RUANG LINGKUP KEGIATAN


Kegiatan Press Background ini melingkupi serangkaian proses kegiatan meliputi

tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap dokumentasi pelaporan. Selengkapnya


penjabarannya adalah sebagai berikut :
1.5.1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan meliputi penyusunan dan penyempurnaan materi, penyiapan
narasumber dalam hal ini unit kerja yang terkait adalah Direktorat Jenderal Perkeretaapian,
Kementerian Perhubungan.
1.5.2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan kegiatan meliputi 2 hal yaitu penyampaian materi oleh
narasumber dan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab dengan para wartawan yang
serta ramah tamah dan buka pusa bersama. Kegiatan buka puasa bersama merupakan
rangkaian kegiatan yang tidak terpisahkan dari kegiatan Press Background ini dan
memiliki nilai penting tersendiri dalam rangka membangun hubungan dengan media
(media relation). Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal hari Senin, tanggal 14 Juli 2014
di Hotel Millenium Jakarta.
1.5.3. Tahap Dokumentasi dan Pelaporan
Tahap ini berupa penyusunan dokumentasi kegiatan baik berupa foto dan video
serta penyusunan laporan baik laporan hasil kegiatan maupun laporan yang sifatnya
administrasi.

1.6.

PESERTA KEGIATAN

1.6.1. Jumlah Peserta


Jumlah peserta kegiatan penyelenggaraan press background Kesiapan Ditjen
Perkeretaapian Dalam Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2014 seluruhnya
berjumlah 80 orang.
1.6.2. Unsur/Elemen Peserta
Peserta kegiatan press background ini meliputi unsur-unsur sebagai berikut :
1) Wartawan media cetak dan elektronik (termasuk online)
2) Pejabat dan Staff Direktorat Jenderal Perkeretaapian
3) Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan

1.7.

PELAKSANA KEGIATAN
Penyelenggaraan kegiatan dilaksanakan oleh CV. TIKA UTAMA dengan proses

sesuai dengan ketentuan peraturan pengadaan barang dan jasa Pemerintah yang berlaku.

1.8.

PEMBIAYAAN
Pembiayaan bersumber dari DIPA Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal

Kementerian Perhubungan Tahun 2014.

BAB 2
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1.

GAMBARAN UMUM

Pelaksanaan kegiatan press background ini telah berlangsung pada :


Hari/Tanggal
Pukul
Tempat
Tema

:
:
:
:

Senin, 14 Juli 2014


15.00 WIB s/d selesai
Mutiara Ballroom, Hotel Millenium Jakarta
Kesiapan Ditjen Perkeretaapian Dalam

Narasumber

Angkutan Lebaran Tahun 2014


: Hermanto Dwi Atmoko (Dirjen Perkeretaapian, Kementerian

Penyelenggaraan

Perhubungan)
Moderator
: Yohanes Sirait (Suara Pembaharuan)
Peserta
: 80 orang
Adapun rundown acara dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
WAKTU

AKTIFITAS

KETERANGAN

15.00 - 15.45 Registrasi Peserta

Panitia

15.45 - 16.00 Acara Pembukaan

Panitia

16.00 - 17.00 Penyampaian Materi Kesiapan Dirjen Perkeretaapian


Ditjen Perkeretaapian Dalam
Penyelenggaraan
Angkutan
Lebaran Tahun 2014
17.00 - 18.00 Tanya Jawab

Dirjen Perkeretaapian
dipandu moderator

18.00 - 19.00 Buka Puasa Bersama

Ramah Tamah antara


wartawan dengan
Pejabat Kementerian
Perhubungan

2.2.

RINGKASAN PENYAMPAIAN MATERI DAN DISKUSI


Penyampaian materi oleh Dirjen Perkeretaapian dan para wartawan diuraikan

sebagai berikut :
2.2.1. Penyampaian Materi
Pembicara : Hermanto Dwi Atmoko (Dirjen Perkeretaapian)
Kami memperkirakan, tahun ini total penumpang kereta api selama periode
Lebaran mencapai 4,48 juta pemudik. Jumlah ini lebih tinggi 3% dibandingkan pada tahun
2013. Masa angkutan Lebaran ditetapkan selama 22 hari, yaitu dari pra-Lebaran selama 10
hari, yaitu pada 18-27 Juli 2014, masa Lebaran pada 28-29 Juli 2014, dan pasca-Lebaran,
pada 30 Juli-8 Agustus 2014. Diperkirakan, puncak arus mudik terjadi pada H-2 Lebaran
atau pada 26 Juli 2014 dan puncak arus balik pada H+2 Lebaran atau 31 Juli
2014. Sementara mengenai posko terpadu, kita siapkan posko terpadu dan pemantauan
penumpang dari mulai tanggal 1 juli sampai masa arus balik yaitu tanggal 5 Agustus 2014.
21 Juli 27 Juli 2014 adalah masa arus mudik, kemudian 28 dan 29 Juli adalah masa
lebaran dan masa arus balik yaitu 30 Juli 5 Agustus 2014, jadi total posko terpadu dan
pemantaun penumpang adalah selama 16 hari.
Selanjutnya kita berbicara tentang perkiraan penumpang yang memanfatkan sara
kereta api untuk mudik lebaran tahun ini. Tahun ini perkiraan jumlah penumpang
diperkirakan meningkat sebesar 3% atau sebanyak 4.488.551 penumpang, meningkat dari

total penumpang yang menggunakan jasa kereta api pada tahun 2013 yaitu sebanyak
4.355.662 penumpang. Prediksi arus puncak sendiri kita perkirakan terjadi pada H-1 atau
minggu, 27 Agustus 2014 untuk arus mudik sebanyak 220.027 penumpang dan H+5 atau
minggu, 4 Agustus 2014 untuk puncak arus balik sebanyak 227.900 penumpang.
Dukungan sarana adalah aspek penting mendapat perhatian dari kita karena tanpa
dukungan sarana yang optimal mustahil program kita dapat berjalan dengan baik, tahun ini
jumlah total rangkain kereta api yang kita siapkan sebanyak 325 rangkaian meningkat dari
tahun 2013 sebanyak 307 rangkaian kereta api. Hal ini selalu kita upayakan karena trend
mudik masyarakat menggunakan jasa kereta api selalu meningkat karena dengan
pertimbangan terhidar dari kemacetan jika mengunakan mobil. Ini adalah ketersediaan
lokomotif di wilayah jawa dan sumatera kemudian rangkaian armadanya juga kita siapkan
seoptimal mungkin. Tahun ini kita menambah fasilitas berupa 2 rangkaian kereta api baru
dan tambahan sekitar 24 ribu tempat duduk per hari dibanding angkutan lebaran tahun lalu.
Ada dua kereta baru yang kita beli dari PT INKA di Madiun dan akan kita operasikan
mulai tanggal 18 Juli nanti. Kereta tersebut akan melayani jalur Pasar Senen - Poncol
(Semarang) dan Pasar Senen - Kutoarjo (Purworejo). Selain menambah dua rangkaian KA,
kita akan menambah jumlah kursi untuk penumpang arus mudik dan balik. Penambahan
yang dilakukan cukup signifikan sehingga diharapkan mampu mengangkut penumpang
yang diperkirakan tahun ini akan bertambah jumlahnya dibanding tahun lalu. Tambahan
kursinya mencapai 21 ribu tempat duduk, jika dibanding operasional akhir pekan. Kalau
dibanding tahun lalu, lebaran per lebaran, nambahnya per hari sekitar 24 ribu tempat duduk
per hari. Tiket kelas ekonomi tetap dijual dengan harga normal. Kami sudah memperoleh
kepastian untuk mendapatkan subsidi atau Public Service Obligation dari Kementerian
Keuangan. Kita memastikan seluruh lintasan kereta api di Jawa Tengah dalam kondisi
aman. Namun memang ada beberapa lokasi di Jawa Barat yang masih sedikit memerlukan
perhatian khusus karena karena kontur tanah yang mudah bergeser sehingga berpotensi
rawan longsor. Jalur tersebut meliputi Bandung hingga Banjar.
Kita juga juga menggelar angkutan gratis motor menggunakan Kereta Api Kutojaya
Utara dan Kereta Mantab Lebaran mulai H-7 sampai H-3. Kuota angkutan motor total
6300 unit yang dibagi menjadi dua: untuk arus mudik 3150 unit motor dan arus balik
adalah 3150 unit. Kota tujuan mencakup Cirebon, Tegal, Semarang Poncol, Kutoarjo,
Yogyakarta dan Solo Jebres. Pendaftaran tiket penumpang sendiri sudah dilakukan mulai
14-23 Mei 2014 dan pendaftaran angkutan motor dilakukan 1-11 Juli 2014 di Kantor

Kementerian Perhubungan. Kita telah siap sepenuhnya menghadapi arus mudik dan balik
lebaran pada 18 Juli hingga 8 Agustus 2014.
Dukungan pemerintah dalam aspek sistem informasi kita upayakan menggunakan
berbagai media sistem informasi yang dapat diakses oleh masyarakat luas, pertama, sistem
informasi berbasis web yaitu penyajian informasi kepada masyarakat yang meliputi;
Rencana Operasi Angkutan Lebaran; 1) Jadwal perjalanan kereta api, 2) Angkutan sepeda
motor gratis, 3) Jumlah penumpang per stasiun, 4) Jumlah penumpang per koridor (Utara
dan Selatan). Sistem informasi berikutnya adalah streaming CCTV di 45 stasiun yang
meliputi jawa dan sumatera, kita telah memasang CCTV (212 kamera) di 45 stasiun di
Jawa dan Sumatera, masing-masing stasiun terdapat 4 titik CCTV yang dipasang ditempattempat strategis seperti peron, ruang tunggu, pintu masuk stasiun dan beberapa perlintasan
sebidang yang dekat dengan stasiun. CCTV dapat diakses oleh masyarakat melalui
website. Ada juga GPS Tracking yang kita siapkan untuk memantau posisi dan kecepatan
perjalanan kereta api di Jawa dan Sumatera. Sistem informasi yang lain adalah aplikasi
komunikasi Berbasis RoIP atau Radio Over Internet Protocol merupakan sarana
komunikasi antara Posko Pusat Bidang Perkeretaapian dengan Posko Daerah sebagai
upaya untuk menyajikan data dan informasi yang cepat dan akurat dari 9 (sembilan)
Pusdalopka. Seperti tahun-tahun sebelumnya kita juga tetap menerima layanan pengaduan
masyarakat melalui sms, kita dapat menampung dan menanggapi keluhan maupun
masukan dari masyarakat kepada pemerintah terkait pelayanan kereta api pada masa
angkutan lebaran 2014. Leaflet mengenai perjalanan kereta api juga kita bagikan gratis
kepada masyarakat, disini masyarakat dapat mengetahui jadwal yang memuat nama kereta
api, stasiun pemberhentian dan waktu kereta api tiba/berangkat. Pemasangan Spanduk
Keselamatan di Perlintasan Sebidang Yang Rawan Kecelakaan (Jawa-Sumatera) juga kita
siapkan lebih dibanding pada hari-hari biasa, ini adalah salah satu upaya pencegahan
kecelakaan khususnya di perlintasan sebidang yang rawan kecelakaan. Secara lengkap
masyarakat dapat Masyarakat dapat mengetahui situasi stasiun kereta api dengan
mengakses melalui http://cctv-stasiun.dephub.go.id dan info angkutan lebaran dan
pengaduan masyarakat moda kereta api melalui twitter @perkeretaapian.
Pelayanan penumpang kereta api meliputi 3 aspek yaitu; pelayanan penumpang di
stasiun, pelayanan penumpang di atas kereta api dan pelayanan terkait kemudahan dalam
reservasi tiket. Pelayanan penumpang di stasiun meliputi beberapa aspek yaitu; 1) Tersedia
Toilet Gratis di Zona 2 dan Zona 3 disetiap Stasiun Besar, 2) Tersedia Standar Boarding

Desk di Stasiun Gambir, Ps.Senen, Lempuyangan, Solo Jebres, Surabaya Pasar Turi, 3)
Tersedia Pos Kesehatan Gratis di Stasiun Perhentian, 4) Tersedia Kipas Angin di ruang
tunggu penumpang dan Bancik di Peron, 5) Tersedia Tenda (jika diperlukan). Selama
berada di atas kereta api kami juga berupaya memberikan pelayanan yang optimal kepada
para penumpang, diantaranya adalah Peningkatan kebersihan toilet diseluruh kereta,
termasuk penyediaan sabun cair, tissue, air selama perjalanan dan kantung plastik sampah
dalam tempat sampah tertutup; Fumigasi & Pest Control dilakukan untuk semua kereta api;
Cuci kereta dan OTC disetiap kereta tambahan lebaran serta Pemasangan Stop kontak pada
sebagian K2 dan K3 (Untuk charger HP). Sebagai upaya untuk lebih memudahkan
masyarakat reservasi tiket kita berlakukan 90 hari sebelum keberangkatan jadi jauh-jauh
hari masyarakat sudah bisa membeli tiket tanpa harus menunggu hari-hari menjelang
lebaran. Ini adalah layanan streaming yang kita sediakan di 45 stasiun yang meliputi
wilayah jawa dan sumatera dari mulai merak sampai medan. Ini adalah rekapitulasi
sementara jumlah angkutan mudik motor gratis dan penumpang, ada 3 periode pendaftaran
14-23 mei, 2-8 juni dan 1-12 juli 2014.
Demikian berbagai data serta upaya-upaya pemerintah dalam menyongsong tradisi
tahunan mudik lebaran semuanya tidak lain adalah upaya kita untuk memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang mau berlebaran di kampung halaman, ini juga tentunya
merupakan bahan bagi rekan-rekan wartawan dalam menyampaian informasi yang valid
dan akurat kepada masyarakat.
2.2.2. Sesi Tanya Jawab
1) Pertanyaan
a) Elen Piri (Sinar Harapan)
Adanya pembangunan double track lintas utara jawa tentunya tidak bisa
dipungkiri akan meningkatkan intensitas kereta api yang lewat dan ini tidak
bisa dipungkiri menjadi sangat rawan kecelakaan terutama di lintasan kereta
api yang melewati permukiman penduduk. Bagaimana untuk mengantisipasi
hal tersebut?
b) Ichsan Amin (Koran Sindo)
Penambahan gerbong sudah dimulai kapan?
c) Dwi Antoro (Pos Kota)

10

Untuk angkutan gratis penumpang yang menggunakan sepeda motor sudah


dilaksanakan tahun-tahun sebelumnya, bagaimana evaluasi pemerintah
terhadap program tersebut?
d) Rizki (Media Indonesia)
Tahun ini kereta api mendapatkan porsi yang cukup besar untuk angkutan
gratis bagi para pemudik yang menggunakan sepeda motor, bagaimana
langkah-langkah yang dilakukan agar program ini dapat berjalan dan
mencapai target terutama apabila dikaitkan dengan kemacetan dan beban
jalan raya?
e) Joko Haryanto (Smart FM)
Untuk angkutan gratis motor tentunya sebagai persyaratan harus adanya ktp
dan stnk, bagaimana jika nama di ktp berbeda dengan di stnk?

2) Jawaban

a) Jadi memang betul pembangunan double track ini mengakibatkan frekuensi


meningkat menjadi 2 kali lipat nantinya dari 90 per hari menjadi 200 perhari,
walaupun sekarang realisasinya masih belum sampai pada angkat tadi. Untuk ini
kami sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan sudah ada MoU
antara kementerian perhubungan dengan Kementerian Dalam Negeri agar
pemerintah daerah nantinya dapat membantu apakah dalam bentuk penjagaan,
ataupun nantinya membangun flay over atau under pass, saat ini kita sedang
dalam tahap inventarisasi dulu kemudian kita buat master plannya dalam 5 tahun
mana yang diprioritaskan untuk ditutup dan sebagainya.
b) Penambahan gerbong sudah kita mulai H-10 atau tanggal 18 besok.
c) Alhamdulilah di tahun kedua untuk kereta api, kalau tahun lalu di tahun pertama
program kita ini kita belum bisa mengangkut penumpang dalam jumlah besar,
pada tahun ini kita mendapat kuota kurang lebih 6300, dengan komposisi 3150
untuk arus mudik dan 3150 untuk arus baliknya.
d) Jadi perhari kita menyiapkan 2 kereta api khusus sementara untuk utara sampai
semarang dan yang selatan sampai ke solo, jadi kereta api ini khusus untuk barang
dan kita jamin kelancarannya makanya kita tidak bisa berhenti di banyak tempat,
11

jadi hanya cirebon, pekalongan tegal di utara dan di selatannya di kutoharjo, jogja,
solo sehingga kita harapkan dengan 6 stasiun tadi masyarakat sudah bisa
terakomodir kepentingannya. Jadi upaya kita sudah cukup optimal untuk angkutan
motor ini kita siapkan fasilitas packaging kemudian diasuransikan, kita tidak mau
nantinya ada komplain dari masyarakat.
e) Pada prinsipnya kita tidak mempersulit hal seperti itu bisa saja, jadi perkara ganti
nama itu sendiri bukan domain kita, itu sudah masuk domain kepolisian, tapi kami
hanya memfasilitasi angkutan motor gratis ini tujuannya supaya masyarakat dapat
berpindah dari menggunakan langsung sepeda motor iu di jalan dengan
menitipkan di kereta api.

12

BAB 3
EVALUASI
3.1.

MATERI
Kegiatan Press Background dengan tema : Kesiapan Ditjen Perhubungan
Perkeretaapian Dalam Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2014 ini
diselenggarakan sesuai spesifikasi teknis dengan fasilitas akomodasi dan standar
ruang pertemuan publik (public meeting) di lokasi sasaran.
Fasilitas ruang pertemuan yaitu Mutiara Ballroom, Hotel Millenium Jakarta
dilengkapi podium, stage, infocus dan screen, maupun standing mic sehingga
memudahkan narasumber/pembicara dalam penyampaian materi sekaligus proses
pendalaman materi saat sesi dialog/tanya jawab. Sesuai dengan bentuk acaranya,
yaitu diskusi, fasilitas teknis penyelenggaraan kegiatan tersebut, penataannya juga
disesuaikan

dengan

kebutuhan,

mulai

dari

model

tempat

duduk

para

narasumber/pembicara, fasilitasi media penyampaian materi, dan pengaturan


tempat duduk peserta. Penataan, fasilitas dan pengaturan perlengkapan teknis
penyelenggaraan tersebut, memiliki kesan membaur dan santai, tanpa mengurangi
penyampaian substansi acaranya secara optimal. Dengan demikian, semua standar
tersebut terpenuhi, baik spesifikasi lokasi, akomodasi dan kualifikasi teknis
maupun perlengkapan.

3.2.

NARASUMBER
Narasumber yang hadir dalam kegiatan adalah Dirjen Perkeretaapian, Kementerian
Perhubungan sebagai narasumber utama untuk menyampaikan informasi-informasi
mengenai persiapan Ditjen Perkeretaapian dalam menghadapi angkutan lebaran
tahun 2014 melalui angkutan perkeretaapian.
Materi yang disampaikan, secara khusus dikemas dalam tema yang disesuaikan
dengan muatan sasaran kegiatan, yakni kalangan media massa. Penyesuaian ini
juga memiliki bobot tersendiri karena mampu secara khusus mengeksplorasi
permasalahan-permasalan angkutan lebaran melalui angkutan kereta api sehingga
diharapkan kalangan media massa dapat menerima informasi yang valid terkait
13

aspek-aspek yang berkaitan dengan angkutan lebaran khususnya angkutan kereta


api, dan yang paling penting adalah masyarakat dapat merasakan manfaat-manfaat
dari kebijakan dan program-program Kementerian Perhubungan dalam persiapan
angkutan lebaran tahun 2014.

3.3.

PESERTA
Pada tingkat kepesertaan, kegiatan ini berhasil diikuti oleh 80 peserta yang terdiri
dari 60 orang dari kalangan media massa dan 20 orang berasal dari sub sektor
Perkeretaapian dan Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan.
Dilihat dari peserta yang hadir teruatama wartawan, respon sebagian peserta cukup
baik. Mereka cukup antusias menerima materi karena tema yang diangkat memiliki
nilai pemberitaan yang menarik dan penting bagi masyarakat. Baik wartawan
media cetak maupun media elektronik merespon dengan baik. Wartawan media
cetak antusias berdiskusi karena memang biasanya media cetak menugaskan
wartawan khusus meliput sektor transportasi.

BAB 4
PENUTUP

14

4.1.

KESIMPULAN
Secara umum, penyelenggaraan kegiatan press background dengan tema Kesiapan

Ditjen Perkeretaapian Dalam Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2014 ini


berlangsung dengan baik sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Sebagian peserta
merespon dengan baik terhadap penyampaian materi mengenai peranan Ditjen
Perkeretaapian Dalam Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2014. Tema yang
diangkat pun sudah sesuai dengan kebutuhan wartawan akan isu tersebut sehingga
wartawan baik wartawan cetak maupun elektronik antusias mengikuti kegiatan press
background tersebut.
Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dikemukakan di atas, serta dinamika dalam
kegiatan diskusi sebagaimana tergambar dari proses pelaksanaan dan penyampaian materi
maupun dialog/tanya jawab, maka secara umum dapat dikemukakan kesimpulankesimpulan tentang pelaksanaan kegiatan Press Background dengan Tema; Kesiapan
Ditjen Perkeretaapian Dalam Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2014 ini sebagai
berikut :
a)

Kegiatan Press Background dengan Tema; Kesiapan Ditjen Perkeretaapian Dalam


Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2014, yang dikemas dalam acara
pemaparan materi oleh narasumber yang dilanjutkan sesi tanya jawab dengan kalangan
media massa, memiliki kontribusi penting dalam upaya menyampaikan informasi dan
menyeluruh dan valid kepada para wartawan sebagai agen penyampai informasi
kepada msyarakat luas.

b) Kegiatan Press Background dengan Tema; Kesiapan Ditjen Perkeretaapian Dalam


Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2014 ini juga berfungsi sebagai media
pemetaan permasalahan seputar angkutan lebaran yang kerap terjadi, khususnya sektor
perkeretaapian. Hasil pemetaan akan dapat menjadi bahan masukan yang berharga
bagi pemerintah pusat, khususnya Kementerian Perhubungan, untuk kemudian
membuat kebijakan nasional dan program-program yang tepat sasaran.
c)

Kegiatan Press Background dengan Tema; Kesiapan Ditjen Perkeretaapian Dalam


Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2014, juga menjadi media tukar
pemikiran, dan masukan-masukan untuk pembangunan sistem transportasi yang lebih
baik.

4.2.

SARAN
Berkaitan dengan hal tersebut perlu dikemukakan rekomendasi sebagai berikut :

15

a)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal


Kementerian Perhubungan RI, merupakan model sosialisasi kebijakan yang efektif
untuk mentransformasikan spirit kebijakan dan aspek teknis implementasi kebijakan
transportasi, guna memberi pemahaman, membedah permasalahan mengenai angkutan

lebaran.
b) Oleh karena itu, kegiatan ini tetap strategis untuk dilakukan setiap tahun karena
c)

persoalan-persoalan angkutan mudik tentunya akan terus diterus berkembang.


Dengan semakin berkembangnya permasalahan angkutan lebaran, maka sasaran

diskusi sangat memungkinkan diperluas.


d) Pada aspek perencanaan perlu dilakukan peningkatan skala event (khususnya dari
aspek anggaran). Publisitas dari hasil diskusi ini sangat penting sehingga kegiatan ini
tidak hanya terjangkau secara terbatas, akan tetapi tersebarluaskan secara gencar
kepada khalayak luas.

16

Anda mungkin juga menyukai