Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN INVESTIGASI RUNTUHNYA JEMBATAN MAHAKAM II

TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PROPINSI KALIMANTAN TIMUR


Skema Pembuatan Laporan

Berdasarkan laporan kajian teknis kegagalan gedung BEI Tower 2, dapat kita ketahui
skema pembuatan laporan tersebut mengguna kan urutan tahap investigasi sebagai berikut :

Menjelaskan Tujuan
Investigasi

Pengumpulan Info

Kunjungan Awal ke site

Penyusunan Rencana
Investigasi & Tim Investigasi

Penyusunan Hipotesis

1
Rangkuman Laporan

Jembatan Mahakam II terletak di Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Propinsi


Kalimantan Timur mengalami keruntuhan pada Sabtu, 26 November 2011 sekitar pukul
16.20 WITA. Akibat dari keruntuhan jembatan Mahakam II mengakibatkan terputusnya
jalur penghubung antar kota Tenggarong dengan Tenggarong seberang yang menuju
Samarinda.

Metodologi yang digunakan oleh tim Investigasi LPPM UGM yang terdiri dari Prof. Dr.
Ir. Danang Parikesit, M.Sc, Dr. Adhy Kurniawan, ST dan Ir. M. Noer Ilham, MT untuk
mengumpulkan data kajian, yaitu :

1. Pengamatan secara visual

2.Mencatat dan mendokumentasikan fakta


temuan di lapangan untuk dikaji dan di
analisis

Deskripsi Jembatan Mahakam II

Jembatan Mahakam II dibangun pada tahun 1995 dan diresmikan pada tahun 2001.
Jembatan tersebut dikerjakan oleh :

Kontraktor Pelaksana PT. Hutama Karya

Konsultan Perencana PT. Perencana Djaja

Konsultan Pengawas PT. PCI Consultant

Biaya Konstruksi 120 M

Sumber Dana 1. APBD Kabupaten , APBD Provinsi

2
2. ABN SPL OECF, APBN
1999/2000, bantuan kabel dan
rangka baja
3. DAK pemeliharaan : 2005,
2008,2011
4. Pelaksana pemeliharaan 2011 : PT.
Bukaka

Hasil Pemeriksaan dari tim BPB DJCK meliputi :

1. Nama Gedung Bursa Efek Indonesia


2. Alamat Jl. Thamrin No.53 Gondangdia, Jakarta
Pusat
3. Pengelola Bangunan Cushman and Wakefield Indonesia
4. Luas Bangunan -m2
a. Luas Kotor -m2
b. Luas yang digunakan -m2
5. Tahun Pembangunan 1997-1998 (sedang dikonfirmasi)

6. Status SLF Berlaku s/d 25 Januari 2018 (inspeksi


terakhir Mei 2017-pernyaataan Gubernur
DKI Jakarta)

7. Jumlah Lantai 32 Lantai

8. Lift Gedung -

9. Batas Bangunan Gedung -

10. Fungsi Bangunan Gedung Perkantoran

3
11. Struktur Utama Beton bertulang

I. Data Teknis Bangunan

II. Hasil Wawancara

Berikut adalah hasil wawancara


oleh saksi:

Pengelola Narasumber di Lokasi AKBP Marull


(Bp.Anda-mengaku sebagai Polres Jakarta
anggota REI) Selatan

1. Bangunan tiba-tiba 1. Gambar as built 1.Arahan Dir.BPB,


runtuh dan terdengar drawing yang tergelar tim BPB-DJCK
suara dentuman dari dimeja tidak sempat berkoordinasi
jatuhnya lantai mezanin diperiksa dan dilihat dengan Maruli di
oleh tim BPB-DJCK di lokasi kejadian.
lokasi. Karena gambar
tersebut diambil
Bp.Anda.

4
2. Tidak adanya 2. Tim BPB-DJCK hanya 2.AKBP Maruli
pemeliharaan struktur, sempat mengambil membantu tim
hanya pemeliharaan 2(dua) gambar, yaitu : BPB-DJCK untuk
ME dan kebersihan - Gb. Denah plafon masuk TKP
Lt.dasar
Tower 2
- Gb. Denah plafon
lantai 1 Tower 2

3. Mezanin bukan sebagai 3.Bp. Anda menyampaikan 3. AKBP Marulli


banunan tambahan,. kepada tim BPB-DJCK, besok telah mengupayakan
akan ada gelar bersama agar tim BPB-DJCK

melainkan sudah ada dengan tim Puslabfor agar masuk ke TKP,


diawal perencanaan. kepolisian utuk memeriksa tapi pihak bareskim
dokumen. POLRI belum
mngizinkan.

III. Hasil Pengamatan Visual

5
IV. Analisis terhadap Foto dan Video CCTV

6
Setelah dilakukan beberapa analisis diatas, dapat diambil kesimpulan sementara terjadinya
kegagalan bangunan gedung selasar Lobi Gedung BEI, antara lain :

a. Putusnya sling
b. Terlepasnya penjepit sling
c. Baut tidak kencang
d. Baut patah
e. Penurunan kekuatan sling, baut, atau penjepit akibat korosi
f. Robeknya pertemuan baja dengan beton kolom dan atau balok

Tindak lanjut kasus ini , tim BPB-DJCK memperoleh saran sebagai berikut :

a. Perlu dilakukan pengamatan lebih teliti , pada area yang diperkirakan sebagai titik
pemicu kegagalan bangunan.
b. Kajian lebih dalam perlu dilakukan terhadap dokumen pembangunan gedung.
c. Simulasi rekonstruksi pembebanan perlu dilakukan guna menilai kemampuan
struktur dalam memikul beban yang telah direncanakan sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai