Berdasarkan laporan kajian teknis kegagalan gedung BEI Tower 2, dapat kita ketahui
skema pembuatan laporan tersebut mengguna kan urutan tahap investigasi sebagai berikut :
Menjelaskan Tujuan
Investigasi
Pengumpulan Info
Penyusunan Rencana
Investigasi & Tim Investigasi
Penyusunan Hipotesis
1
Rangkuman Laporan
Metodologi yang digunakan oleh tim Investigasi LPPM UGM yang terdiri dari Prof. Dr.
Ir. Danang Parikesit, M.Sc, Dr. Adhy Kurniawan, ST dan Ir. M. Noer Ilham, MT untuk
mengumpulkan data kajian, yaitu :
Jembatan Mahakam II dibangun pada tahun 1995 dan diresmikan pada tahun 2001.
Jembatan tersebut dikerjakan oleh :
2
2. ABN SPL OECF, APBN
1999/2000, bantuan kabel dan
rangka baja
3. DAK pemeliharaan : 2005,
2008,2011
4. Pelaksana pemeliharaan 2011 : PT.
Bukaka
8. Lift Gedung -
3
11. Struktur Utama Beton bertulang
4
2. Tidak adanya 2. Tim BPB-DJCK hanya 2.AKBP Maruli
pemeliharaan struktur, sempat mengambil membantu tim
hanya pemeliharaan 2(dua) gambar, yaitu : BPB-DJCK untuk
ME dan kebersihan - Gb. Denah plafon masuk TKP
Lt.dasar
Tower 2
- Gb. Denah plafon
lantai 1 Tower 2
5
IV. Analisis terhadap Foto dan Video CCTV
6
Setelah dilakukan beberapa analisis diatas, dapat diambil kesimpulan sementara terjadinya
kegagalan bangunan gedung selasar Lobi Gedung BEI, antara lain :
a. Putusnya sling
b. Terlepasnya penjepit sling
c. Baut tidak kencang
d. Baut patah
e. Penurunan kekuatan sling, baut, atau penjepit akibat korosi
f. Robeknya pertemuan baja dengan beton kolom dan atau balok
Tindak lanjut kasus ini , tim BPB-DJCK memperoleh saran sebagai berikut :
a. Perlu dilakukan pengamatan lebih teliti , pada area yang diperkirakan sebagai titik
pemicu kegagalan bangunan.
b. Kajian lebih dalam perlu dilakukan terhadap dokumen pembangunan gedung.
c. Simulasi rekonstruksi pembebanan perlu dilakukan guna menilai kemampuan
struktur dalam memikul beban yang telah direncanakan sebelumnya.