LAPORAN
ANALISIS & DESAIN STRUKTUR BANGUNAN
GEDUNG LAYANAN BMKG KUPANG
Ahli Struktur:
Rani Hendrikus
CV DESAKON
Jl. Damai No 33 Kupang - NTT
Kata Pengantar
Analisis dan Desain Struktur Bangunan Kantor Layanan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika NTT dilaksanakan berdasarkan ikatan kerja sama antara pihak Stasiun Geofisika Kampung
Baru Kupang dengan CV Desakon melalui surat perintah kerja no. KU.103/048/BM/KUG/VI/2017
Acuan dasar yang digunakan dalam mengembangkan proses analisis dan desain struktur
bangunan ini adalah: gambar pra-rencana yang diberikan pemilik, hasil penyelidikan tahan dan
permintaan lisan pemilik, agar bangunan ini menggunakan struktur baja komposit. Sedangkan acuan
formalnya adalah regulasi teknis yang berlaku di Indonesia seperti SNI 1727 : 2012, SNI 1727 : 2013,
SNI 1729 : 2015 dan SNI 2847 : 2013.
Laporan desain ini dikemas secara sederhana dalam 5 bab. Bab I, Pendahuluan,
membicarakan konsep, tujuan dan acuan perencanaan. Bab-II, Data Umum Bangunan, membicarakan
data lingkungan bangunan, data fisik bangunan, data tanah dan bahan utama kostruksi bangunan.
Bab-III Analisis dan Pra-desain, disini diuraikan proses analisis dan desain sampai dengan evaluasi
kinerja bangunan. Bab-IV, Desain Akhir, menguraikan secara menyeluruh hasil desain mulai dari
desain struktur atap, balok lantai, pelat lantai, kolom, pedestal, dan pondasi. Dan Bab-V Penutup,
menyajikan ringkasan proses ananlisis dan desain yang telah dikerjakan.
Laporan ini dapat diselesaikan berkat dukungan banyak pihak, teristimewa dukungan dari
Pimpinan dan Staf Stasiun Geofisika Kampung Baru Kupang, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Propinsi NTT, Pimpinan CV Desakon serta rekan-rekan tim kerja yang telah dengan tekun dan
bahu-membahu menyelesaikan seluruh tahapan desain mulai dari fase perencanaan sampai dengan
penggambaran dan penyiapan laporan.
Atas dukungan dan partisipasi dari semua pihak, baik yang telah kami sebutkan di atas
maupun yang tidak dapat disebutkan satu per satu, melalui kesempatan istimewa ini kami sampaikan
limpah terima kasih.
Demikian laporan perencanaan ini kamis sampaikan, semoga laporan ini dan seluruh dokumen
yang menyertainya bermanfaat bagi pemilik pekerjaan, pemerintah dan masyarakat NTT dalam
mendaptkan kemudahan layanan informasi yang akurat.
Kata Pengantar
Daftar Isi `
Bab-I Pendahuluan : 1.01 1.03
1.1 Latar Belakang : 1.01
1.2 Tujuan : 1.01
1.3 Regulasi yang digunakan : 1.02
Bab-II Data Umum : 2.01 -2.8
2.1 Topografi : 2.01
2.1 Geologi : 2.01
2.3 Sistem Pondasi : 2.04
2.4 Data Gempa : 2.04
2.5 Data Umum Bangunan : 2.5
Bab-III Analisisi dan Pra-desain : 3.01 3.16
3.1 Umum : 3.01
3.2 Pemodelan Struktur Utama : 3.02
3.3 Keluaran : 3.7
3.4 Evaluasi Kinerja Bangunan : 3.11
Bab-IV Desain Akhir : 4.01 4-31
4.1 Umum : 4.01
4.2 Desain atap : 4.01
4.3 Desain Tangga : 4.03
4.4 Desain Bangunan Utama : 4.06
Bab-V Penutup : 5-01
Referensi
Bab I
PENDAHULUAN
1.1. Latarbelakang
Bangunan Kantor Layanan Meteorologi dan Geofisikan NTT akan dibangunan di jalan R. W.
Monginsidi kota Kupang. Bangunan ini berukuran 20X10 meter denga jumlah lantai sebanyak 5, termasuk
lantai pelat atap. Dengan tinggi per-lantai 4 meter, maka dimensi bangunan ini menjadi: 20X10X20 meter,
dengan rasio tinggi/lebar = 2. Walaupun rasio tinggi per lebar masih lebih kecil dari 3, namun bangunan
ini sudah termasuk dalam kategori bangunan langsing. Sistem struktur yang digunakan adalag Rangka
Beton Bertulang Daktail atau yang dikenal dengan Sistem Rangka Beton Bertulang Pemikul Momen Khusus
(SRPMK).
Kota Kupang dan sekitarnya termasuk dalam daerah resiko gempa tinggi, dimana sesuai dengan
SNI 03-176-2002 wialyah ini masuk dalam wilayah gempa-5. Jika ditinjau menurut SNI 1726:2012 daerah
ini juga termasuk daerah rawan gempa dimana koefisien percepatan gempa pada batuan dasar Ss =
1.113g dan S1 = 0.296. Dengan nilai Ss dan S1 sebesar ini Seismic Design Categori yang harus digunakan
adalah SDC-D dengan demikian jika menggunakan sistem struktur rangka maka pada daerah ini harus
menggunakan SRPMK
Mempertimbangkan kondisi fisik bangunan dan kondisi lingkungan dimana bangunan di dirikan
(aspek gempa) maka bangunan ini sebaiknya dianalisis dengan menggunakan metode analisis dinamis 3-
Dimensi. Metode Statik Equivalen hanya digunakan sebagai pembanding. Sedangkan metode desain
elemen struktur beton bertulang, khususnya pada elemen kolom dan balok utama harus menggunakan
metode desain kapasitas.
1.2. Tujuan
Tujuan umum dari desain bangunan ini adalah untuk mendapakan suatu struktur bangunan yang
memiliki kinerja baik, baik pada kondisi layan (keadaan sehari-hari) maupun pada kondisi ektrim yakni
ketika mengalami gempa kuat. Adapun tujuan khusus dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung, SNI 03-2847-2013
2) Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan no
gedung, SNI 03-1726-2012
3) Tata cara perencanaan perencanaan struktur baja untuk bangunan geung, SNI 03-1729-
2002
4) Peraturan muatan Indonesia (SNI 1727: 2013)
2.1. Topografi
Bangunan berada di atas lahan matang yang telah diratakan seperti yang ditunjukan dalam
gambaran 2.01.
2.2. Geologi
Kondisi geplogi di bawah bangunan diamati melalui penyelidikan lapangan (SPT). Penyelidikan
tanah lapangan (boring) dilakukan pada 2 titik, masing masing 1 titik di sayap kiri bangunan, dan 1 titik di
sayap kanan bangunan. Lokasi titi pengeboran termasud ditunjykan dalam gamba 2.02. Data hasil
pengeboran di ketiga titik pengeboran ditunjukan pada gambar 2.03 dan 2.04
(a) Pelaksanaan Pengeboran (b) Data pengeboran titik-1 (c) Data pengeboran titik-2
Daya dukung tanah dihitung dengan menggunakan formula pedekatan dari Burland. Formula yang digunakan adalah
(60 )1.4
sbagia berikut: = . Dengan menggunakan formula tersebut maka daya dukung tanah dapat
1.60.75
Berdasarkan data geologi seperti yang telah diuraikan di atas, dan berdasarkan estimasi daya dukung tanag dapat
dipastikan bahwa sistem pondasi yang digunakan adalah pondasi dangkang persegi panjang atau bujur sangkar.
Gbr. 2-07 Peta gempa NTT (Nilai Ss untuk 2% terlapau untuk umur bangunan 50 tahun)
Lokasi bangunan Kantor Pelayanan Meteorologi yang di analisis ini berada di kota Kupang, dimana wilayah
ini masuk dalam daerah dengan intensitas gempa tinggi, sebagai akibat dari aktivitas geologis pada Megathrust
Timor. Menurut peta gempa Indonesia 2011, lokasi tersebut terletak pada daerah dengan nilai Ss = 1.113g dan S1 =
0.296g. Gambaran peta gempa dari lokasi yang dimaksud dapat dilihat pada gambar 2-07. Dan kurva respon
spectrum gempa untuk berbagai jenis tanah dilokasi tersebut dapat dilihat pada gambar 2-8.
GUDANG/ OB
TOILET PRIA
- 0,03
NAIK NAIK
TERAS
CANOPY
TOILET WANITA
NAIK NAIK
GUDANG/ OB
TOILET PRIA
TOILET WANITA
NAIK NAIK
TOILET WANITA
TURUN NAIK
R. SOUND SYSTEM
GUDANG/ OB
TOILET PRIA
TOILET WANITA
NAIK
AULA PERTEMUAN
R. MUSHOLA R. WUDHU
PANTRY
R. VIP
BALKON / R. PEMANTAU
3.1.U m u m
Analisis struktur dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan software SANS FOR WINDOW VER.
5. Pemodelan struktur, asumsi-asumsi yang digunaka dan beban-beban, mengacuh pada peraturan yang
berlaku khususnya : (1) Peraturan Muatan Indonesia tahun 2013 (SNI 1717:2013); (2) SNI 03-2847-2013
untuk beton bertulang (3) SNI03-1726-2012 untuk gempa, dan SNI 1729 : 2015 untuk struktur baja.
Prosedure pemodelan, analisis dan evaluasi kinerja bangunan mengikuti di diagram alir
gambar 3.01
ANALISIS
(a)
(b)
(a) Momen
(b) Gaya geser
(c) (c) Gaya Normal
(c)
Gbr. 3.13 Gaya Lintang akibat beban gravitasi pada elemen balok dan kolom Pot. Memanjang Bngunan
Gbr. 3.15 Momen akibat beban gravitasi pada elemen balok dan kolom Pot. Melintang Bngunan
Gbr. 3.17 Gaya Normal akibat beban gravitasi pada elemen balok dan kolom Pot. Melintang Bngunan
Eigen Value ( w2 )
Mode Eigen-Value Omega Time-Period
1 2.72715429610E+0001 5.222216E+0000 1.203165E+0000
2 2.77913066885E+0001 5.271746E+0000 1.191860E+0000
3 3.11415726899E+0001 5.580463E+0000 1.125925E+0000
4 2.59361690545E+0002 1.610471E+0001 3.901458E-0001
5 2.71826463256E+0002 1.648716E+0001 3.810957E-0001
6 2.92994557077E+0002 1.711708E+0001 3.670710E-0001
7 6.75153755335E+0002 2.598372E+0001 2.418124E-0001
8 7.23251932749E+0002 2.689334E+0001 2.336335E-0001
9 7.73866849861E+0002 2.781846E+0001 2.258639E-0001
10 1.07293853431E+0003 3.275574E+0001 1.918194E-0001
11 1.26100723177E+0003 3.551066E+0001 1.769380E-0001
12 1.33235121392E+0003 3.650139E+0001 1.721355E-0001
13 1.45107363816E+0003 3.809296E+0001 1.649435E-0001
14 1.65011696031E+0003 4.062163E+0001 1.546758E-0001
15 1.78650631643E+0003 4.226708E+0001 1.486543E-0001
() Ket
Struktur rangka beton 0.046 0.9 0.0.736 1.032 = 1.191 TDK
Formula umum 0.1 0.6 1.4 0.84 = 1.213 TDK
Kesimpulan : waktu getar bangunan hasil analisis > dari Tmax, 15% dan 16% di atas Tmax, masing-
masing dalam arah-X dan arah-Y
Catatan: 1) H : Tinggi bangunan (m); 2) N : Jumlah lantai
Dari tabel evaluasi di atas dapat dilihat bahwa baik dalam arah-X ( ) maupun dalam arah-Z ( ), waktu
getar bangunan hasil analisis lebih besar dari nilai , indikasi awal dari informasi ini adalah bahwa
bangunan ini cenderung kurang kaku. Alternatip penyelesaian yang mudah adalah dengan meningkatkan
dimensi elemen vertikal, namun karena perbedaannya relatip tidak terlalu besar (< 20%) maka dimensi
bangunan yang ada tetapa dipertahannkan dan selanjutnya akan dievaluasi lebih lanjut pada nilai drift
Dari aspek partisipasi massa bangunan pada respon dinamis juga sudah memenuhi syarat, karena nilai
partisipasi massa yang diperlihatkan dengan angka massa effektip sudah lebih besar dari 90%, dengan
demikian gaya-gaya dinamis yang terjadi di setiap elemen struktur sudah memperhitungkan pengaruh
massa bangunan secara memadahi.
3.4.2.Drift
Data simpangan antar tingkat (drift) bangunan ditunjukan pada tabel berikut. Bagian pertama
menunjukan nilai drift pada master node, dan bagian kedua nilai drift ekstrim yang terjadi pada titi/node
bangunan.
Dari data tersebut dapat diliha bahwa nilai drif pada semua master node memenuhi syarat dan semua
titik-titik kontrol elemen struktur baik dalam arah-X maupun dalam arah-Z memenuhi persyaratan SNI
1726:2012. Dengan data ini maka dapat disimpulkan bahwa walaupun waktu getar bangunan sedikit
melampaui waktu getar bangunan maksimum yang disyaratkan tetapi karena nilai driftnya masih berada
dibawah nilai drift maksimum maka dimensi elemen bangunan yang ada dapat diterima.
DRIFT X-DIRECTION, MASTER NODES
-------------------------------------------------------------------------------------------
| Drift X-Direction Node Load Scaled Drift Maximum Drift
Floor | Min Max Id Comb Min Max Service Ultimate STATUS
-------------------------------------------------------------------------------------------
1 -0.075 0.083 2041,2041 5,10 -0.376 0.413 3.600 3.600 OK
2 -0.691 0.704 2042,2042 5,10 -3.454 3.522 8.000 8.000 OK
3 -0.769 0.790 2043,2043 13, 2 -3.846 3.948 8.000 8.000 OK
4 -0.652 0.675 2044,2044 13, 2 -3.261 3.376 8.000 8.000 OK
5 -0.484 0.515 2045,2045 13, 2 -2.422 2.575 8.000 8.000 OK
6 -0.291 0.358 2046,2046 12, 3 -1.455 1.788 8.000 8.000 OK
-------------------------------------------------------------------------------------------
Maximum Displacement (Service) : Min= -2.963, Max= 3.124
Maximum Displacement (Ultimate) : Min=-14.813, Max= 15.622
3.5.Deformasi Vertikal
Deformasi vertikal perlu dikontrol untuk mecegah lendutan berlebihan yang dapat merusak elemen
nonstruktural yang beada di bawahnya, seperti tembok, partisis dan ornamen arsitektural lainnya. Secara
umum modul bangunan tergolong kecil ( 4.0X4.0m). Dengan dimensi tinggi balok yang melampau syarat
minimum yang diatu dalam SNI 2847:2013 maka secara teoritis lendutan tidak perlu dihitung.
Potensi lendutan dapat melampau batas nilai lendutan maksimum hanya mungkin terjadi pada balok atap,
khusnya pada posisi bukaan atap dan daerah tangga. Data lendutan kedua titik yang dimaksud dan tabel
evaluasinya dapat dilihat pada gambar
Dari kedua gambar tersebut dapat dilihat bahwa lendutan masih berada di bawah syarat yang ditetapkan
baik untuk syarat L/480 maupun untuk L/240.
-0.174 -0.182 -0.224 -0.232 -0.237 -0.242 -0.239 -0.234 -0.243 -0.293 -0.199 -0.205
-0.171 -0.193 -0.274 -0.221 -0.228 -0.222 -0.241 -0.278 -0.225 -0.213
-0.572 -0.671
-0.630 -0.728
-0.887 -1.022
-0.143 -0.172 -0.318 -0.190 -0.187 -0.189 -0.192 -0.202 -0.230 -0.186 -0.183
-0.748 -0.390
-0.844 -0.440
-1.205 -0.628
-0.191
-0.196 -0.195 -0.210 -0.204 -0.200 -0.204 -0.202 -0.206 -0.207 -0.197 -0.205
800 CM
-0.748 -0.390
-0.844 -0.440
-1.205 -0.628
Dari hari diatasa dapat dilihat bahwa baik dalam arah-X maupun dalam arah-Y nilai rasio >
85% jadi gaya-gaya dalam hasil analisis dinamis sudah dapat digunakan untuk proses desain lebih lanjut.
4.1. U m u m
Proses final desain meliputi desain elemen-elemen struktur seperti: rangka atap pelat atap, pelat
lantai, balok lanta, kolom dan pondasi. Seluruh proses desain tersebut menggunakan soft-ware SANS FOR
WINDOW V.5
(a) Momen
(1.2DL _1.6LL)
Gambar 4.03 menunjukan rasio tegangan pada elemen struktur (freme utama, ikatan angin dan gording).
Dari gambar tersebut terlihat bahwa semua elemen memiliki rasio tegan lebih kecil dari 1.0, dengan kata
lain dimensi elemen yang ditetapkan memenuhi syarat keamanan.
4.3.Desain Tangga
4.3.1. Model tangga
Data
1. Tebal pelat : 150MM
2. LL : 300 kg/m2
3. Tul utama: D12 MM
TANDON
AIR
PELAT ATAP
T=130MM
(TERBUKA) FAS ME
LINNYA
GUDANG TOILET
CORIDOR
KANTOR
RUANG
PERTEMUAN
KANTOR TOILET
CORIDOR
Hasil desain tulangan pelat atap, pelat lantai-4 (rang pertemuan) dan pelat lantai-tipikal
(3,2 dan1) diperlihatkan pada gambar diperlihatkan pada gambar 4.11, 4.12 dan 4.13. Dari gambir
tersebut terlihat bahwa tulangan pelat umumnya menggunakan d10 225 mm.
Dari aspek pendekatan desain, kedua sistem balok ini didesain dengan pendekatan yang berbeda.
Balok anak di desain dengan lebih memperhatikan pengaruh dari beban gravitasi (DL dan LL) sedangkan
bolok induk juga dipengaruhi oleh beban gempa yang bekerja pada kedua arah utama bangunan.
Walaupun pendekatan desain berbeda, namun penyajian hasil desain akan dilakukan secara besamaan.
Prosedure desain balok anak dan balok induk ditunjukan dalam gambar 14 dan 15
Gbr. 14 Posedure desain balok anak Gbr. 15 Posedure desain balok induk
Pada kasus balok lantai, mulai dari lanta-1 sampai dengan lantai pelat atap, sebaran tulangan tidak merata.
Pada balok anak (30/40) sebagiam besar balok memiliki sebaran tulangan: 2/2D16 baik di tumpuan maupun
dilapangan, sedangkan sebagainya bervariasi khusunya di daerah tumpauan muali dari 3/2 D16, 4/2D16 dan 5/3D16.
Dibandingkan balok anak, sebaran tulangan pada balok indul lebih bervariasi lagi. Sebagian besar memiliki sebaran
tulangan: 4/3D19 di tumpuan dan 2/2D19 dilapangan, sedangkan sebagaiannya 5/3D19 di tumpumpuan, 2/3D19 di
lapangan, serta 6/4D19 di tumpuan dan 3/4D19 di lapangan. Gambaran sebaran tulangan tersebut dapat dilihat
pada gambar 4.16 sampai dengan 4.21 dan dan secara lebi terinci dapat juga dilihat pada tabel-4.1
Gambar 14, sampai dengan 19 memperlihatkan tulangan balok baik pada balok induk maupun
balok anak. Data tulangan balok selengkapya dapat dilihat pada tabel-4-1
-----------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Flr No. Id Set | H | Nbt Nbf %As Atr ntr spc | Nx Ny | Atx Aty | spcx spcy
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
6 68 157 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.00 0 5.70 | 8 12 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 78 158 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.00 0 5.70 | 8 12 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 59 159 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.00 0 5.70 | 8 8 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 60 160 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.00 0 5.70 | 8 8 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 66 161 2 | 400.00 | 8 0 d19 1.4 0.00 0 5.64 | 8 8 | 0.00 0.00 | 5.64 5.64
6 67 162 2 | 400.00 | 8 0 d19 1.4 0.00 0 5.64 | 8 8 | 0.00 0.00 | 5.64 5.64
6 3 163 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.00 0 5.70 | 8 8 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 10 164 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.00 0 5.70 | 12 8 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 17 165 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.00 0 5.70 | 12 8 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 23 166 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.00 0 5.70 | 12 12 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 30 167 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.00 0 5.70 | 12 12 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 38 168 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.00 0 5.70 | 8 8 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 4 169 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.00 0 5.70 | 8 12 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 24 170 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.00 0 5.70 | 8 12 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 31 171 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.00 0 5.70 | 12 12 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 39 172 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.00 0 5.70 | 8 12 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 5 173 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.00 0 5.70 | 8 12 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 19 174 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.02 0 5.70 | 12 12 | 0.02 0.00 | 5.70 5.70
6 25 175 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.00 0 5.70 | 8 12 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 32 176 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.02 0 5.70 | 12 12 | 0.02 0.00 | 5.70 5.70
6 6 177 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.00 0 5.70 | 8 8 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 9 178 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.00 0 5.70 | 12 8 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 40 179 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.00 0 5.70 | 8 12 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 41 180 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.00 0 5.70 | 8 8 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
6 29 181 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.00 0 5.70 | 12 8 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
5 40 129 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.08 0 5.70 | 8 8 | 0.08 0.00 | 5.70 5.70
5 41 130 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.00 0 5.70 | 8 8 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
5 6 131 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.00 0 5.70 | 8 8 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
5 3 132 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.00 0 5.70 | 8 8 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
5 10 133 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.14 0 5.70 | 8 8 | 0.00 0.14 | 5.70 5.70
5 17 134 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.10 0 5.70 | 8 8 | 0.00 0.10 | 5.70 5.70
5 23 135 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.09 0 5.70 | 8 8 | 0.00 0.09 | 5.70 5.70
5 30 136 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.09 0 5.70 | 8 8 | 0.00 0.09 | 5.70 5.70
5 38 137 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.00 0 5.70 | 8 8 | 0.00 0.00 | 5.70 5.70
5 4 138 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.09 0 5.70 | 8 8 | 0.09 0.00 | 5.70 5.70
5 24 139 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.16 0 5.70 | 12 12 | 0.16 0.15 | 5.70 5.70
5 31 140 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.09 0 5.70 | 8 12 | 0.06 0.09 | 5.70 5.70
5 39 141 1 | 400.00 | 12 0 d19 1.7 0.07 0 5.70 | 8 12 | 0.07 0.00 | 5.70 5.70
5 5 142 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.11 0 5.70 | 8 8 | 0.11 0.00 | 5.70 5.70
5 19 143 1 | 400.00 | 8 0 d19 1.1 0.09 0 5.70 | 8 8 | 0.07 0.09 | 5.70 5.70
Keterangan
Floor-1 : Kolom Pedestal
Floor-2 : Kolom LT-1
Floor-3 : Kolom LT-2
Floor-4 : Kolom LT-3
Floor-4 : Kolom Lt-4
Floor-5 : Kolom LT-Palat Atap
Floor-6 : Kolom Pemikul atap Ruang Lif dan tangga
SUPPORT REACTIONS:
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Floor Node Nmin Nmax Vx,max Vz,max Mx,min Mx,max Mz,min Mz,max
Id (kg) (kg) (kg) (kg) (kg.cm) (kg.cm) (kg.cm) (kg.cm)
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
0 15 2453.3 15917.3 907.9 1808.9 -43749.4 52164.8 -228759.2 235326.9
0 20 614.2 29395.9 766.4 1080.9 -131130.9 86211.8 -175735.3 172607.6
0 26 842.3 30082.7 760.6 1110.6 -130590.7 81732.0 -172998.5 175266.2
0 3 16216.3 91851.1 956.1 3466.1 -330260.3 312240.1 -177869.2 164356.0
0 10 35761.5 105629.4 1419.5 2301.8 -197744.7 184469.6 -263504.1 259298.1
0 17 47718.8 95839.5 1328.6 1179.0 -157216.4 118107.5 -254587.7 257686.6
0 23 50378.5 100957.6 1363.3 1183.1 -155847.2 115442.3 -259823.3 253933.8
0 30 39105.3 111115.6 1409.3 2304.9 -197599.0 184198.4 -258839.6 263061.2
0 38 17821.8 95328.9 941.4 3492.2 -331110.6 310589.7 -164447.4 177112.2
0 45 -7195.6 16318.2 952.4 980.7 -95859.9 92874.9 -81971.1 55589.2
0 11 22563.2 90327.3 977.1 2355.5 -248845.3 236940.3 -112722.7 112075.3
0 18 24566.7 96114.0 949.6 770.4 -127065.8 123316.6 -118730.3 121011.7
0 24 31288.0 105947.0 1008.8 764.3 -123651.2 120377.9 -124427.7 116771.6
0 31 39427.8 114467.4 988.1 2428.1 -251114.1 231032.3 -110844.9 113383.5
0 39 25023.4 93088.2 1551.2 3877.2 -393228.3 383330.9 -142842.2 199846.5
0 46 -6978.9 16686.9 1000.1 977.9 -95309.6 91721.9 -53883.9 84893.8
0 49 -7979.2 17437.3 804.3 959.4 -93794.5 94353.4 -67171.1 36303.1
0 5 23751.9 92281.9 1216.7 3890.5 -396388.2 381364.0 -121636.0 77507.7
0 12 33308.8 97530.6 1462.1 2335.8 -247330.8 235393.3 -74725.8 66915.5
0 19 34880.2 72986.8 1181.4 977.4 -145094.9 162503.4 -71599.2 76314.4
0 25 40415.3 74997.2 1235.0 1001.6 -139390.2 161009.8 -78721.3 70284.4
0 32 48758.7 120853.0 1439.3 2269.1 -240771.3 235783.3 -67786.7 74198.5
0 40 29973.1 99490.7 1297.1 3881.6 -393310.6 378003.9 -72813.2 127499.9
0 50 -7658.1 17726.2 842.4 951.1 -93173.9 93261.6 -34646.5 69540.0
0 6 14352.8 77597.7 2793.3 3559.1 -315021.9 333346.2 -126420.3 101048.2
0 9 36430.8 118027.4 2708.4 2337.0 -194549.8 186388.2 -121303.4 111831.9
0 59 7119.8 95851.1 14651.3 34241.5 -1292442.5 629118.0 4616.0 581893.8
0 58 9298.1 21602.4 18939.4 505.0 -50963.8 50371.3 -557051.0 578939.0
0 60 9891.6 99176.0 14515.5 34050.2 -1302416.9 597087.5 -594901.3 -18039.3
0 29 44335.6 129725.4 2723.1 2383.1 -196667.7 184045.0 -109888.4 122817.1
0 41 17130.4 77655.2 2819.4 3590.9 -314851.7 333524.5 -98635.7 128607.2
0 66 -59519.7 131323.2 17930.6 21943.0 -348750.8 232452.9 -1420649.1 3891452.3
0 67 -57650.9 132489.0 17626.9 21856.9 -347687.6 228072.6 -3876140.0 1409225.7
0 68 -21974.9 119362.3 23251.3 34020.8 -252773.0 1062549.7 -74667.8 836591.9
0 74 2590.3 35733.8 31585.4 499.3 -48449.7 50168.9 -690756.8 727340.2
0 4 18941.0 84471.9 1478.5 3860.0 -394710.9 388126.5 -195310.0 145676.1
0 253 4365.9 10632.5 50.1 202.7 -216150.2 200360.2 -27435.2 41811.5
Berikut ini disampaikan beberapa informasi penting sebagai rangkuman dari seluruh hasai
analisis dan desain Kantor Layanan BMKG Kupang:
1. Sistem sturktur yang digunakan adalah Sistem Rangka Beton Bertulang Pemikul Momen
Khusus dengan kategori desain gempa : SDC-D. Analisis terhadap sistem struktur ini
menggunakan metode Dinamis 3-D dan desain elemen struktur utamanya menggunakan
metode desain kapasitan.
2. Bahan utama untuk elemen struktur:
a. Struktur Beton : fc = 22 MPA
b. Mutu baja : fy = 400 MPA untuk dimeter tulangan > 12 mm dan fy = 240 MPA
untuk diameter tulangan <= 12 mm
3. Mengingat pada bagian-bagian tertentu dari elemen struktur memiliki jaringan tulangan
yang relatip rapat maka ukuran agregat maksimum yang digunakan adalam : 25 mm
4. Faktor air semen untuk pekerjaan struktur utama kecuali untuk pelat atap menggungan :
FAS <= 0.6. Sedangkan untuk pelat dan balok atap menggunakan FAS <= 0.5. Untuk itu
khusus pekerjaan pelat atap harus menggunakan bahan tambahan untuk memperbaiki
kelecakan adukan beton
5. Seluruh detail pembesian mengikuti ketentuan SNI 2847:2013. Beberapa hal penting yang
harus diperhatikan antara lain:
a. Sambungan tulangan balok utama tidak boleh dilakukan di daerah 2XH (tinggi
balok) dari muka kolom. Dengan demikian sebagiknya dilakukan di sekitar
bentang balok. Sebaiknya lokasi penyambungan tulangan positip dan negatip
berselang-seling (tidak pada lokasi yang sama)
b. Sambungan tulangan kolom harus dilakukan di tengah-tengah tinggi kolom
c. Baik pada sambungan tulangan balok maupun sambungan tulangan kolom, harus
diberikan sengang rapat dengan jarak sebesar D/4 (tinggi effektip balok dibagi
empat)
d. Di setiap daerah join harus diberi sengkang dengan jarak yang sama dengan jarak
sengkang kolom yang terpasang di pangkal atau di ujung kolom yang bertemu
dengan join yang dimaksud.
e. Bengkokan sengkang harus menggunakan bengkan 135 derajat
6. Dimensi elemen struktur harus di cek silang dengan gambar arsitektur, jika ditemukan
perbedaan perlu dikonfirmasikan kepada pihak perencana
1. SNI 03-2487-2002, Tatacara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, Badan
Estndar Nasional Indonesia 2002
2. SIN 03-1726-2011, Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung dan non
gedung, Badan Stndar Nasional Indonesia, 2011
3. SIN 1729:2015, Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural , Badan Stndar Nasional
Indonesia 2015
4. SNI 1727 : 2015, Beban minimum untuk perencanaan bangunan gedung dan struktur lainnya,
BSN 2013
5. T. Paulay and M.N.J Priestley, Seismic Design of Reinforced Concrete and Masonry Building, John
Wiley & Son, Inc, 1992
6. Jack P. Moehle, John D. Hooper and Christ D Lubke, Seismic Design of Special Moment Frame,
NIST 2008
7. ACI 318M-11, Building Code Requirement for Structural Concrete (ACI 318M-11) and
Commentary, American Concrete Institute, 2011
8. U.S. Arrmy Corps of Engineers, Bearing Capacity of Soil EM 1110-1-1905, Department of Army
US Army Corps of Engineers, 1992