Anda di halaman 1dari 5

PROSES PENYUSUNAN RI JLLAJ ANTAR KOTA

N
TAHAPAN RI-JLLAJ NASIONAL RI-JLLAJ PROPINSI RI-JLLAJ KABUPATEN
O.
Pengumpulan
1.
Data
a. Kebijakan :
1) Umum RPJP kabupaten, RPJM
RPJP nasional, RPJM nasional RPJP propinsi, RPJM propinsi
kabupaten
1) RTRWN; 1) RTRWN; 1) RTRWN;
2) Rencana Rinci Tata Ruang 2) RTRW Provinsi; 2) RTRW Provinsi;
Pulau; 3) Rencana Tata Ruang 3) RTRW Kabupaten;
3) Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Propinsi. 4) Rencana Rinci Tata Ruang
Kabupaten.
Kawasan Strategis Nasional;
4) RTRW Provinsi.
2) Sektoral RPJP nasional untuk sektor- RPJP propinsi untuk sektor- RPJP kabupaten untuk sektor-
sektor yang membutuhkan sektor yang membutuhkan sektor yang membutuhkan
pelayanan transportasi pelayanan transportasi pelayanan transportasi
3) Rencana Induk a) Rencana Induk Nasional a) Rencana Induk Nasional a) Rencana Induk Nasional
moda lain: Pelabuhan Pelabuhan Pelabuhan
b) Rencana Induk Nasional b) Rencana Induk Nasional b) Rencana Induk Nasional
Bandar Udara Bandar Udara Bandar Udara
c) Rencana Induk c) Rencana Induk c) Rencana Induk
Perkeretapapian Nasional Perkeretaapian Propinsi Perkeretaapian kabupaten
d) RI-JLLAJ Nasional d) RI-JLLAJ Nasional
e) RI-JLLAJ Propinsi
b. Data
1) Sekunder a) Kependudukan, a) Kependudukan, a) Kependudukan,
b) Pendapatan nasional, b) Pendapatan propinsi, b) Pendapatan kabupaten,

1
N
TAHAPAN RI-JLLAJ NASIONAL RI-JLLAJ PROPINSI RI-JLLAJ KABUPATEN
O.
c) Pendapatan daerah, c) PDB, c) PDB,
d) PDRB, d) Tingkat inflasi, d) Tingkat inflasi,
e) Tingkat inflasi, e) Data prasarana dan sarana e) Data prasarana dan sarana
f) Data prasarana dan sarana transportasi, transportasi,
transportasi, f) Data angkutan, f) Data angkutan,
g) Data angkutan, g) Data lalu lintas. g) Data lalu lintas.
h) Data lalu lintas.
2) Primer a) pergerakan orang menurut a) pergerakan orang menurut a) pergerakan orang menurut
asal tujuan perjalanan (dari asal tujuan perjalanan (dari asal tujuan perjalanan (dari
kota) lingkup nasional; kota) lingkup propinsi; kota) lingkup kabupaten;
b) pergerakan barang menurut b) pergerakan barang menurut b) pergerakan barang menurut
asal tujuan perjalanan (dari asal tujuan perjalanan (dari asal tujuan perjalanan (dari
kota) lingkup nasional; kota) lingkup propinsi; kota) lingkup kabupaten;
c) pergerakan asal tujuan c) pergerakan asal tujuan c) pergerakan asal tujuan
orang dari simpul orang dari simpul orang dari simpul
(pelabuhan, bandara, (pelabuhan, bandara, (pelabuhan, bandara,
setasiun kereta api, setasiun kereta api, setasiun kereta api,
terminal); terminal); terminal);
d) pergerakan asal tujuan d) pergerakan asal tujuan d) pergerakan asal tujuan
barang dari simpul barang dari simpul barang dari simpul
(pelabuhan, bandara, (pelabuhan, bandara, (pelabuhan, bandara,
setasiun kereta api, terminal setasiun kereta api, setasiun kereta api,
barang); terminal barang); terminal barang);
e) volume lalu lintas jalan pada e) volume lalu lintas jalan e) volume lalu lintas jalan
ruas jalan nasional. pada ruas jalan propinsi. pada ruas jalan kabupaten.
c. Peta 1) Tata guna lahan 1) Tata guna lahan 1) Tata guna lahan
(Pemanfaatan Ruang); (Pemanfaatan Ruang); (Pemanfaatan Ruang);
2) RUTRWN; 2) RUTRWN; 2) RUTRWN;

2
N
TAHAPAN RI-JLLAJ NASIONAL RI-JLLAJ PROPINSI RI-JLLAJ KABUPATEN
O.
3) RUTRW Pulau; 3) RUTRW Propinsi; 3) RUTRW Kabupaten;
4) RUTRW Provinsi, 4) RDTR Kabupaten & Kota 4) RDTR Kabupaten & Kota
5) RDTR Pulau; 5) Garis pantai, 5) Garis pantai,
6) Wilayah, 6) Wilayah,
6) Garis pantai,
7) Jalan, 7) Jalan,
7) Wilayah, 8) Lokasi simpul. 8) Lokasi simpul.
8) Jalan,
9) Lokasi simpul.

Catatan: butir 6 s/d 9 harus mempunyai butir 5 s/d 8 harus mempunyai butir 5 s/d 8 harus mempunyai
referensi koordinat (GIS). referensi koordinat (GIS). referensi koordinat (GIS).

2. Analisis a. Perpindahan orang a. Perpindahan orang a. Perpindahan orang


(menurut asal dan tujuan (menurut asal dan tujuan (menurut asal dan tujuan
melebihi wilayah Propinsi); dalam wilayah Propinsi); dalam wilayah kabupaten);
b. Perpindahan barang; b. Perpindahan barang; b. Perpindahan barang;
c. Skenario pembagian peran c. Skenario pembagian peran c. Skenario pembagian peran
moda untuk angkutan orang moda untuk angkutan orang moda untuk angkutan orang
masing-masing koridor; masing-masing koridor; masing-masing koridor;
d. Skenario pembagian peran d. Skenario pembagian peran d. Skenario pembagian peran
moda untuk angkutan moda untuk angkutan moda untuk angkutan
barang masing-masing jenis barang masing-masing jenis barang masing-masing jenis
/obyek yang diangkut /obyek yang diangkut /obyek yang diangkut
menurut asal tujuan; menurut asal tujuan; menurut asal tujuan;
e. Beban Jaringan Jalan e. Beban Jaringan Jalan e. Beban Jaringan Jalan
nasional; propinsi; kabupaten;
f. Beban Terminal Angkutan f. Beban Terminal Angkutan f. Beban Terminal Angkutan
Orang nasional; Orang propinsi; Orang kabupaten;

3
N
TAHAPAN RI-JLLAJ NASIONAL RI-JLLAJ PROPINSI RI-JLLAJ KABUPATEN
O.
g. Beban Terminal Angkutan g. Beban Terminal Angkutan g. Beban Terminal Angkutan
Barang nasional. Barang propinsi. Barang kabupaten.
3. Keluaran a. Prakiraan perpindahan a. Prakiraan perpindahan a. Prakiraan perpindahan
orang dan barang menurut orang dan Barang menurut orang dan barang menurut
asal tujuan perjalanan asal dan tujuan dalam asal dan tujuan dalam
lingkup nasional (dalam wilayah Provinsi (dalam wilayah Kabupaten (dalam
bentuk tabel untuk bentuk tabel untuk bentuk tabel untuk
pergerakan antar kota antar pergerakan antar kota pergerakan antar kota
propinsi); dalam propinsi); dalam kabupaten);
b. Arah dan kebijakan peranan b. Arah dan kebijakan b. Arah dan kebijakan
LLAJ nasional dalam pembagian peran moda pembagian peran moda
keseluruhan moda untuk angkutan orang untuk angkutan orang
transportasi nasional masing-masing Koridor masing masing koridor;
(dalam bentuk tabel untuk
pergerakan antar kota antar
propinsi);
c. Rencana lokasi simpulc. Arah dan kebijakan c. Arah dan kebijakan
(lokasi belum sampai lokasi pembagian peran moda pembagian peran moda
tapak); untuk angkutan barang untuk angkutan barang
masing-masing jenis / masing-masing jenis / obyek
obyek yang diangkut yang diangkut menurut asal
menurut asal tujuan; tujuan;
d. Rencana kebutuhan simpul d. Rencana Kebutuhan d. Rencana kebutuhan
nasional (kapasitas terminal Jaringan Jalan Provinsi; jaringan jalan kabupaten
transportasi jalan baik dan jalan desa;
untuk orang maupun
barang); dan
e. Rencana kebutuhan Ruang e. Rencana Kebutuhan e. Rencana kebutuhan

4
N
TAHAPAN RI-JLLAJ NASIONAL RI-JLLAJ PROPINSI RI-JLLAJ KABUPATEN
O.
Lalu Lintas nasional Terminal Angkutan Orang terminal angkutan orang
(kapasitas jalan yang Provinsi; kabupaten;
menghubungkan antar kota
dan simpul transportasi
dengan hinterlandnya).
f. Rencana Kebutuhan f. Rencana kebutuhan
Terminal Angkutan Barang terminal angkutan barang
Provinsi. kabupaten.

Anda mungkin juga menyukai