Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN TRANSPORTASI

TUJUAN STRATEGIS DAN PERSAINGAN JASA TRANSPORTASI

PASCA COVID 19

DOSEN PENGAMPU : M. ARPAH, S.Pd., MM

DISUSUN OLEH :

1. ADITHIYA OKTA NUGRAHA (201 061 201 267)

2. CITRAWATY SITORUS (211 062 010 13)

3. FATRA EKA SILVA (201 061 201 078)

UNIVERSITAS IBU SINA

BATAM

2023
DAFTAR ISI

BAB I : Pendahuluan........................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................4
BAB II : IS ...........................................................................................................................5
2.1 Sejarah Jasa Transportasi ................................................................................................. 5
2.2 Pengaruh Pandemi Covid – 19 Terhadap Serktor Jasa Transportasi, Termasuk Jasa
Transportasi Udara, Darat, dan Laut ...............................................................................6
2.3 Perilaku Konsumen Dalam Memilih Jasa Transportasi Pasca Covid-19………………8

2.4 Tujuan Strategis Yang Diperhatikan Oleh Perusahaan Jasa Transportasi Dalam
Menghadapi Era Pasca Covid-19 .....................................................................................9
2.5 Cara Perusahaan Jasa Transportasi Untuk Meningkatkan Efisiensi Operasional
Setelah Dampak Pandemi ................................................................................................10
BAB III : PENUTUP ...........................................................................................................12
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................12
Daftar Pustaka

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan Strategis dan Persaingan Jasa Transportasi Pasca COVID-19 adalah pentingnya
memahami dampak pandemi COVID-19 terhadap industri jasa transportasi dan
perubahan yang terjadi dalam persaingan di sektor ini. Pandemi COVID-19 telah
menyebabkan gangguan besar dalam sektor transportasi di seluruh dunia, termasuk
transportasi udara, darat, dan laut.

Dalam beberapa bulan pertama pandemi, industri transportasi menghadapi tantangan


yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti penutupan perbatasan, penurunan
permintaan penumpang, pembatalan penerbangan, dan peningkatan peraturan kesehatan
dan keamanan. Banyak maskapai penerbangan mengalami kerugian besar, sementara
perusahaan transportasi darat dan laut juga merasakan dampak negatif yang signifikan.

Namun, dengan adanya vaksinasi massal dan langkah-langkah pengendalian yang


diterapkan oleh pemerintah, sektor transportasi perlahan mulai pulih. Hal ini
memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi tujuan strategis yang baru dalam jasa
transportasi pasca COVID-19. Perubahan pola perjalanan, kekhawatiran tentang
kebersihan dan keamanan, serta adopsi teknologi baru telah menjadi faktor yang
mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih penyedia jasa transportasi.

Dalam persaingan di sektor transportasi pasca COVID-19, perusahaan harus


menghadapi tantangan baru dan mencari peluang untuk mengoptimalkan tujuan
strategis mereka. Mereka perlu menyesuaikan diri dengan perubahan perilaku
konsumen, meningkatkan kualitas layanan, memperkenalkan inovasi teknologi, dan
menyesuaikan model bisnis mereka untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar yang
berubah.

Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai tujuan strategis yang perlu diperhatikan
oleh perusahaan jasa transportasi pasca COVID-19. Tujuan tersebut meliputi faktor-
faktor seperti keberlanjutan, efisiensi operasional, penggunaan teknologi baru,

3
diversifikasi layanan, peningkatan pengalaman pelanggan, dan strategi pemasaran yang
efektif. Makalah ini juga akan mengeksplorasi persaingan yang terjadi di sektor
transportasi pasca COVID-19 dan bagaimana perusahaan dapat menghadapinya.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang tujuan strategis dan persaingan dalam jasa
transportasi pasca COVID-19, diharapkan perusahaan dapat mengambil langkah-
langkah yang tepat untuk mengoptimalkan kinerja mereka dan menghadapi tantangan
yang ada.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pandemi COVID-19 telah mempengaruhi sektor jasa transportasi,


termasuk transportasi udara, darat, dan laut?
2. Apa saja perubahan perilaku konsumen dalam memilih jasa transportasi pasca
COVID-19?
3. Apa saja tujuan strategis yang harus diperhatikan oleh perusahaan jasa transportasi
dalam menghadapi era pasca COVID-19?
4. Bagaimana perusahaan jasa transportasi dapat meningkatkan efisiensi operasional
mereka setelah dampak pandemi?

4
BAB II

ISI

2.1 Sejarah Jasa Transportasi

Sejarah jasa transportasi telah melibatkan perkembangan yang signifikan seiring waktu,
mulai dari metode transportasi yang sederhana hingga kemajuan teknologi modern yang
kita miliki saat ini. Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah jasa transportasi:

1. Transportasi Prasejarah:
Pada periode prasejarah, manusia menggunakan kaki mereka sebagai sarana
transportasi utama. Mereka berpindah tempat dengan berjalan kaki atau berlari.
Kemudian, manusia mulai menggunakan hewan seperti kuda, unta, dan gajah
sebagai alat transportasi. Penemuan roda juga menjadi tonggak penting dalam
sejarah transportasi.
2. Transportasi Air Kuno:
Manusia telah menggunakan transportasi air sejak ribuan tahun yang lalu. Perahu
dan rakit kayu digunakan untuk berlayar di sungai dan danau. Peradaban kuno
seperti Mesir kuno dan Romawi kuno membangun kapal besar untuk perdagangan
dan penjelajahan laut. Teknik-teknik pembuatan kapal terus berkembang,
memungkinkan perjalanan yang lebih jauh dan aman.
3. Transportasi Darat:
Dalam sejarah transportasi darat, penggunaan kuda sebagai alat transportasi menjadi
terkenal di berbagai budaya. Pengenalan rel kereta api pada abad ke-19 mengubah
cara transportasi darat. Kereta api memberikan kecepatan dan efisiensi yang belum
pernah terjadi sebelumnya dalam perpindahan barang dan penumpang.
4. Transportasi Udara:
Penerbangan manusia pertama terjadi pada awal abad ke-20, ketika pesawat terbang
pertama dikembangkan dan digunakan. Bersamaan dengan perkembangan teknologi
pesawat, penerbangan komersial pun berkembang pesat. Pesawat terbang menjadi
salah satu alat transportasi utama dalam perjalanan jarak jauh dan waktu yang lebih
cepat.
5. Transportasi Laut:

5
Kapal laut telah menjadi alat transportasi penting dalam perdagangan dan
penjelajahan dunia sejak zaman dahulu. Dari kapal layar tradisional hingga kapal
penumpang modern dan kapal kargo, transportasi laut terus berkembang untuk
memenuhi kebutuhan perdagangan global.
6. Perkembangan Teknologi Transportasi:
Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi transportasi telah mengalami kemajuan
yang pesat. Kendaraan bertenaga mesin, seperti mobil dan bus, menjadi pilihan
utama dalam transportasi darat. Kemajuan dalam teknologi komputer juga telah
menghasilkan pengembangan sistem transportasi cerdas, seperti transportasi
berbasis GPS dan aplikasi pemesanan daring.

Sejarah jasa transportasi mencerminkan kemajuan peradaban manusia dan kebutuhan


untuk menghubungkan orang-orang dan barang-barang dari satu tempat ke tempat
lainnya. Dengan perkembangan teknologi yang terus berlanjut, jasa transportasi terus
beradaptasi dan meningkatkan efisiensi serta kenyamanan perjalanan bagi masyarakat
modern.

2.2 Pengaruh Pandemi Covid-19 Terhadap Sektor Jasa Transportasi, Termasuk


Transportasi Udara, Darat, Dan Laut

Pandemi COVID-19 memiliki dampak yang signifikan terhadap sektor jasa transportasi
di seluruh dunia, termasuk transportasi udara, darat, dan laut. Berikut adalah pengaruh
utama pandemi COVID-19 terhadap masing-masing sektor tersebut:

1. Transportasi Udara:
- Penurunan drastis jumlah penumpang: Pembatasan perjalanan, penutupan
perbatasan, dan ketakutan akan penyebaran virus telah menyebabkan penurunan
tajam dalam jumlah penumpang pesawat. Maskapai penerbangan menghadapi
tantangan ekonomi yang besar akibat penurunan permintaan yang drastis.
- Pembatalan dan penundaan penerbangan: Banyak penerbangan dibatalkan atau
ditunda karena peraturan perjalanan yang berubah dan perubahan permintaan
penumpang. Ini berdampak pada jadwal perjalanan dan ketersediaan penerbangan.
- Pengetatan protokol kesehatan dan keamanan: Maskapai penerbangan harus
menerapkan protokol kesehatan dan keamanan yang ketat, seperti penggunaan
6
masker wajib, peningkatan kebersihan pesawat, dan pengurangan layanan
makanan di pesawat.
2. Transportasi Darat:
- Penurunan jumlah penumpang: Penurunan mobilitas dan pembatasan perjalanan
telah menyebabkan penurunan jumlah penumpang pada transportasi darat, seperti
bus, kereta api, dan taksi.
- Perubahan kebutuhan transportasi: Banyak orang beralih ke bekerja dari rumah
atau belajar jarak jauh, mengurangi kebutuhan untuk menggunakan transportasi
darat sehari-hari. Permintaan transportasi umum dan jasa taksi juga menurun
secara signifikan.
- Pengetatan protokol kebersihan: Operator transportasi darat harus meningkatkan
protokol kebersihan dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan
kenyamanan dan keamanan penumpang, seperti membersihkan dan mendisinfeksi
kendaraan secara rutin.
3. Transportasi Laut:
- Pembatasan perjalanan dan penurunan permintaan: Penutupan perbatasan dan
pembatasan perjalanan internasional telah berdampak pada industri perjalanan
pesiar dan feri. Permintaan untuk perjalanan laut menurun drastis, menyebabkan
pembatalan perjalanan dan pengurangan jadwal pelayaran.
- Pengetatan protokol kesehatan: Operator perjalanan laut harus menerapkan
protokol kesehatan yang ketat, seperti pemeriksaan kesehatan sebelum naik kapal,
peningkatan kebersihan kapal, dan pengurangan kapasitas penumpang untuk
menjaga jarak sosial.

Secara keseluruhan, pandemi COVID-19 telah mengganggu sektor jasa transportasi


secara luas. Penurunan permintaan, pembatasan perjalanan, dan pengetatan protokol
kesehatan telah menyebabkan dampak ekonomi yang signifikan bagi industri
transportasi. Namun, sektor transportasi sedang beradaptasi dengan
mengimplementasikan langkah yang diperlukan untuk menjaga kebersihan, keamanan,
dan memulihkan kepercayaan konsumen.

7
2.3 Perilaku Konsumen Dalam Memilih Jasa Transportasi Pasca Covid-19

Pasca COVID-19, perilaku konsumen dalam memilih jasa transportasi mengalami


perubahan signifikan. Berikut adalah beberapa perilaku konsumen yang dapat diamati:

1. Keamanan dan Kesehatan: Keamanan dan kesehatan menjadi prioritas utama bagi
konsumen dalam memilih jasa transportasi pasca COVID-19. Konsumen lebih
cenderung memilih penyedia jasa transportasi yang menerapkan protokol
kebersihan yang ketat, seperti pembersihan dan sanitasi yang rutin, penggunaan
masker wajib, dan penerapan jarak sosial.
2. Fleksibilitas Pembatalan: Konsumen cenderung mencari penyedia jasa transportasi
yang memberikan fleksibilitas dalam pembatalan atau perubahan jadwal. Pandemi
telah meningkatkan ketidakpastian perjalanan, sehingga konsumen ingin memiliki
opsi untuk mengubah atau membatalkan perjalanan jika situasi berubah.
3. Pemesanan Daring: Permintaan untuk pemesanan daring atau melalui aplikasi telah
meningkat secara signifikan. Konsumen cenderung menggunakan platform daring
untuk membandingkan harga, memilih opsi perjalanan, dan melakukan pembayaran
secara mudah dan aman.
4. Kebersihan dan Kualitas Layanan: Konsumen memperhatikan tingkat kebersihan
dan kualitas layanan yang disediakan oleh penyedia jasa transportasi. Mereka
mencari pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan menyenangkan.
5. Preferensi Transportasi Pribadi: Beberapa konsumen mungkin lebih memilih
transportasi pribadi seperti mobil pribadi atau sepeda, daripada menggunakan
transportasi umum, untuk menghindari kerumunan dan kontak dengan orang lain.
6. Penyesuaian Pola Perjalanan: Pandemi telah mengubah pola perjalanan konsumen.
Banyak orang beralih ke bekerja dari rumah atau belajar jarak jauh, yang berdampak
pada permintaan untuk perjalanan harian. Konsumen lebih mempertimbangkan
kebutuhan dan manfaat sebenarnya dari perjalanan sebelum memutuskan untuk
menggunakan jasa transportasi.

Dalam memilih jasa transportasi pasca COVID-19, konsumen lebih memperhatikan


faktor-faktor seperti keamanan, kesehatan, fleksibilitas, kebersihan, kualitas layanan,
dan penyesuaian dengan perubahan pola perjalanan. Penyedia jasa transportasi perlu

8
memahami perubahan ini dan mengadaptasi strategi mereka untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan konsumen pasca pandemi.

2.4 Strategis Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Jasa Transportasi Dalam Menghadapi
Era Pasca Covid-19

Pasca COVID-19, perilaku konsumen dalam memilih jasa transportasi mengalami


perubahan signifikan. Berikut adalah beberapa perilaku konsumen yang dapat diamati:

1. Keamanan dan Kesehatan: Keamanan dan kesehatan menjadi prioritas utama bagi
konsumen dalam memilih jasa transportasi pasca COVID-19. Konsumen lebih
cenderung memilih penyedia jasa transportasi yang menerapkan protokol
kebersihan yang ketat, seperti pembersihan dan sanitasi yang rutin, penggunaan
masker wajib, dan penerapan jarak sosial.
2. Fleksibilitas Pembatalan: Konsumen cenderung mencari penyedia jasa transportasi
yang memberikan fleksibilitas dalam pembatalan atau perubahan jadwal. Pandemi
telah meningkatkan ketidakpastian perjalanan, sehingga konsumen ingin memiliki
opsi untuk mengubah atau membatalkan perjalanan jika situasi berubah.
3. Pemesanan Daring: Permintaan untuk pemesanan daring atau melalui aplikasi telah
meningkat secara signifikan. Konsumen cenderung menggunakan platform daring
untuk membandingkan harga, memilih opsi perjalanan, dan melakukan pembayaran
secara mudah dan aman.
4. Kebersihan dan Kualitas Layanan: Konsumen memperhatikan tingkat kebersihan
dan kualitas layanan yang disediakan oleh penyedia jasa transportasi. Mereka
mencari pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan menyenangkan.
5. Preferensi Transportasi Pribadi: Beberapa konsumen mungkin lebih memilih
transportasi pribadi seperti mobil pribadi atau sepeda, daripada menggunakan
transportasi umum, untuk menghindari kerumunan dan kontak dengan orang lain.
6. Penyesuaian Pola Perjalanan: Pandemi telah mengubah pola perjalanan konsumen.
Banyak orang beralih ke bekerja dari rumah atau belajar jarak jauh, yang berdampak
pada permintaan untuk perjalanan harian. Konsumen lebih mempertimbangkan
kebutuhan dan manfaat sebenarnya dari perjalanan sebelum memutuskan untuk
menggunakan jasa transportasi.

9
Dalam memilih jasa transportasi pasca COVID-19, konsumen lebih memperhatikan
faktor-faktor seperti keamanan, kesehatan, fleksibilitas, kebersihan, kualitas layanan,
dan penyesuaian dengan perubahan pola perjalanan. Penyedia jasa transportasi perlu
memahami perubahan ini dan mengadaptasi strategi mereka untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan konsumen pasca pandemi.

2.5 Cara Perusahaan Jasa Transportasi Untuk Meningkatkan Efisiensi Operasional


Setelah Dampak Pandemi

Setelah dampak pandemi, perusahaan jasa transportasi dapat mengadopsi beberapa


langkah untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka. Berikut adalah beberapa
cara yang dapat dilakukan:

1. Analisis Kembali Rute dan Jadwal: Perusahaan dapat melakukan analisis


menyeluruh terhadap rute dan jadwal operasional mereka. Dalam menghadapi
perubahan permintaan dan pola perjalanan, perusahaan dapat menyesuaikan rute
dan jadwal untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya, seperti mengurangi
jumlah perjalanan yang tidak efisien atau mengkonsolidasikan rute dengan
permintaan yang rendah.
2. Peningkatan Pemanfaatan Kapasitas: Memaksimalkan pemanfaatan kapasitas
adalah kunci untuk meningkatkan efisiensi. Perusahaan dapat menggunakan
teknologi dan analisis data untuk memantau dan mengelola kapasitas kendaraan
dan fasilitas mereka dengan lebih efektif. Hal ini dapat melibatkan penggunaan
sistem informasi dan manajemen yang terintegrasi untuk mengoptimalkan jadwal,
mengatur beban kerja karyawan, dan memaksimalkan pemanfaatan kendaraan dan
fasilitas.
3. Automatisasi dan Digitalisasi: Mengadopsi teknologi otomatisasi dan digitalisasi
dalam operasional dapat membantu meningkatkan efisiensi. Perusahaan dapat
mengimplementasikan sistem yang otomatis untuk proses seperti reservasi, check-
in, pembayaran, dan pemrosesan dokumen. Digitalisasi juga memungkinkan
perusahaan untuk mengumpulkan dan menganalisis data secara real-time,
sehingga memudahkan pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan tepat waktu.

10
4. Optimasi Rantai Pasokan: Perusahaan jasa transportasi dapat berkolaborasi
dengan mitra rantai pasokan, seperti pemasok dan produsen, untuk
mengoptimalkan rantai pasokan mereka secara keseluruhan. Ini melibatkan
koordinasi yang lebih baik, perencanaan yang efisien, dan peningkatan
penggunaan teknologi dalam manajemen rantai pasokan.
5. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: Karyawan yang terlatih dengan baik dan
memiliki pengetahuan yang mendalam dalam operasional akan membantu
meningkatkan efisiensi. Perusahaan dapat menginvestasikan waktu dan sumber
daya dalam pelatihan dan pengembangan karyawan, termasuk memberikan
pengetahuan tentang praktik terbaik dalam operasional dan memberikan peluang
untuk meningkatkan keterampilan mereka.
6. Penilaian dan Perbaikan Berkelanjutan: Perusahaan harus secara terus-menerus
mengevaluasi kinerja operasional mereka dan mencari cara untuk melakukan
perbaikan berkelanjutan. Ini dapat dilakukan melalui penggunaan metrik kinerja
yang relevan, seperti penggunaan bahan bakar, tingkat ketepatan waktu, atau
penggunaan armada. Melibatkan karyawan dalam proses perbaikan berkelanjutan
juga dapat meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.

Meningkatkan efisiensi operasional adalah langkah penting dalam menghadapi


dampak pandemi dan memulihkan kinerja perusahaan jasa transportasi. Dengan
mengadopsi langkah-langkah ini, perusahaan jasa transportasi dapat meningkatkan
penggunaan sumber daya, mengoptimalkan proses operasional, dan mengurangi biaya,
sehingga meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pandemi COVID-19 telah memiliki dampak signifikan terhadap sektor jasa


transportasi, termasuk transportasi udara, darat, dan laut. Penurunan jumlah
penumpang, pembatalan penerbangan, dan perubahan perilaku konsumen menjadi
tantangan bagi perusahaan jasa transportasi. Namun, perusahaan dapat menghadapi
era pasca COVID-19 dengan mengadopsi tujuan strategis yang tepat.

Keamanan dan kesehatan menjadi prioritas utama bagi perusahaan jasa transportasi
dalam memulihkan kepercayaan konsumen. Protokol kebersihan yang ketat,
pengetatan protokol kesehatan, dan penggunaan teknologi akan membantu
menciptakan lingkungan perjalanan yang aman.

Diversifikasi layanan dan adaptasi dengan perubahan pola perjalanan merupakan


strategi yang efektif dalam menghadapi perubahan permintaan. Perusahaan jasa
transportasi dapat memperluas layanan, memanfaatkan teknologi, dan berkolaborasi
dengan penyedia jasa transportasi lain untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Meningkatkan efisiensi operasional adalah tujuan strategis penting untuk mengurangi


biaya dan meningkatkan daya saing. Perusahaan dapat menganalisis kembali rute dan
jadwal, memanfaatkan teknologi otomatisasi dan digitalisasi, serta melakukan
optimasi rantai pasokan.

Pelanggan menjadi fokus utama dalam strategi perusahaan. Peningkatan pengalaman


pelanggan, fleksibilitas pembatalan, dan pemesanan daring adalah aspek yang penting
untuk memenuhi harapan konsumen pasca pandemi.

Selain itu, keberlanjutan dan penilaian berkelanjutan juga menjadi tujuan strategis
yang harus diperhatikan oleh perusahaan jasa transportasi. Perusahaan perlu

12
mempertimbangkan dampak lingkungan dan menerapkan praktik yang ramah
lingkungan serta melakukan evaluasi dan perbaikan terus-menerus.

Dalam kesimpulan ini, penting bagi perusahaan jasa transportasi untuk mengadopsi
tujuan strategis yang relevan dan mengadaptasi operasional mereka untuk
menghadapi tantangan dan persaingan pasca COVID-19. Dengan mengutamakan
keamanan, fleksibilitas, efisiensi, pengalaman pelanggan, dan keberlanjutan,
perusahaan dapat memulihkan dan meningkatkan kinerja mereka dalam industri jasa
transportasi.

13
DAFTAR PUSTAKA

Aulia, M. (2021). The Impact of COVID-19 on the Indonesian Aviation Industry. Journal of
Air Transport Studies, 12(1), 25-35.

Handayani, R., & Pradipta, N. (2021). The Transformation of Public Transport in Indonesia
during the COVID-19 Pandemic. Journal of Public Transportation, 24(2), 39-55.

Mulia, F. A., & Ayuningtyas, D. (2021). The Impact of COVID-19 on the Indonesian
Maritime Industry. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 13(2), 113-124.

Bakti, I. G. M., & Widyatama, Y. A. (2020). The Impact of COVID-19 on the Indonesian
Rail Transportation Sector. Journal of Sustainable Transportation, 3(2), 97-110.

Hapsari, R. K., & Chodijah, U. (2020). The Transformation of Transportation Behavior


during the COVID-19 Pandemic in Indonesia. International Journal of Sustainable
Transportation Technology, 3(2), 61-73.

14

Anda mungkin juga menyukai