Tugas Ke-2 Kelompok 4 Manjemen Transportasi
Tugas Ke-2 Kelompok 4 Manjemen Transportasi
MANAJEMEN TRANSPORTASI
PASCA COVID 19
DISUSUN OLEH :
BATAM
2023
DAFTAR ISI
BAB I : Pendahuluan........................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................4
BAB II : IS ...........................................................................................................................5
2.1 Sejarah Jasa Transportasi ................................................................................................. 5
2.2 Pengaruh Pandemi Covid – 19 Terhadap Serktor Jasa Transportasi, Termasuk Jasa
Transportasi Udara, Darat, dan Laut ...............................................................................6
2.3 Perilaku Konsumen Dalam Memilih Jasa Transportasi Pasca Covid-19………………8
2.4 Tujuan Strategis Yang Diperhatikan Oleh Perusahaan Jasa Transportasi Dalam
Menghadapi Era Pasca Covid-19 .....................................................................................9
2.5 Cara Perusahaan Jasa Transportasi Untuk Meningkatkan Efisiensi Operasional
Setelah Dampak Pandemi ................................................................................................10
BAB III : PENUTUP ...........................................................................................................12
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................12
Daftar Pustaka
2
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Strategis dan Persaingan Jasa Transportasi Pasca COVID-19 adalah pentingnya
memahami dampak pandemi COVID-19 terhadap industri jasa transportasi dan
perubahan yang terjadi dalam persaingan di sektor ini. Pandemi COVID-19 telah
menyebabkan gangguan besar dalam sektor transportasi di seluruh dunia, termasuk
transportasi udara, darat, dan laut.
Dalam makalah ini, akan dibahas mengenai tujuan strategis yang perlu diperhatikan
oleh perusahaan jasa transportasi pasca COVID-19. Tujuan tersebut meliputi faktor-
faktor seperti keberlanjutan, efisiensi operasional, penggunaan teknologi baru,
3
diversifikasi layanan, peningkatan pengalaman pelanggan, dan strategi pemasaran yang
efektif. Makalah ini juga akan mengeksplorasi persaingan yang terjadi di sektor
transportasi pasca COVID-19 dan bagaimana perusahaan dapat menghadapinya.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang tujuan strategis dan persaingan dalam jasa
transportasi pasca COVID-19, diharapkan perusahaan dapat mengambil langkah-
langkah yang tepat untuk mengoptimalkan kinerja mereka dan menghadapi tantangan
yang ada.
4
BAB II
ISI
Sejarah jasa transportasi telah melibatkan perkembangan yang signifikan seiring waktu,
mulai dari metode transportasi yang sederhana hingga kemajuan teknologi modern yang
kita miliki saat ini. Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah jasa transportasi:
1. Transportasi Prasejarah:
Pada periode prasejarah, manusia menggunakan kaki mereka sebagai sarana
transportasi utama. Mereka berpindah tempat dengan berjalan kaki atau berlari.
Kemudian, manusia mulai menggunakan hewan seperti kuda, unta, dan gajah
sebagai alat transportasi. Penemuan roda juga menjadi tonggak penting dalam
sejarah transportasi.
2. Transportasi Air Kuno:
Manusia telah menggunakan transportasi air sejak ribuan tahun yang lalu. Perahu
dan rakit kayu digunakan untuk berlayar di sungai dan danau. Peradaban kuno
seperti Mesir kuno dan Romawi kuno membangun kapal besar untuk perdagangan
dan penjelajahan laut. Teknik-teknik pembuatan kapal terus berkembang,
memungkinkan perjalanan yang lebih jauh dan aman.
3. Transportasi Darat:
Dalam sejarah transportasi darat, penggunaan kuda sebagai alat transportasi menjadi
terkenal di berbagai budaya. Pengenalan rel kereta api pada abad ke-19 mengubah
cara transportasi darat. Kereta api memberikan kecepatan dan efisiensi yang belum
pernah terjadi sebelumnya dalam perpindahan barang dan penumpang.
4. Transportasi Udara:
Penerbangan manusia pertama terjadi pada awal abad ke-20, ketika pesawat terbang
pertama dikembangkan dan digunakan. Bersamaan dengan perkembangan teknologi
pesawat, penerbangan komersial pun berkembang pesat. Pesawat terbang menjadi
salah satu alat transportasi utama dalam perjalanan jarak jauh dan waktu yang lebih
cepat.
5. Transportasi Laut:
5
Kapal laut telah menjadi alat transportasi penting dalam perdagangan dan
penjelajahan dunia sejak zaman dahulu. Dari kapal layar tradisional hingga kapal
penumpang modern dan kapal kargo, transportasi laut terus berkembang untuk
memenuhi kebutuhan perdagangan global.
6. Perkembangan Teknologi Transportasi:
Dalam beberapa dekade terakhir, teknologi transportasi telah mengalami kemajuan
yang pesat. Kendaraan bertenaga mesin, seperti mobil dan bus, menjadi pilihan
utama dalam transportasi darat. Kemajuan dalam teknologi komputer juga telah
menghasilkan pengembangan sistem transportasi cerdas, seperti transportasi
berbasis GPS dan aplikasi pemesanan daring.
Pandemi COVID-19 memiliki dampak yang signifikan terhadap sektor jasa transportasi
di seluruh dunia, termasuk transportasi udara, darat, dan laut. Berikut adalah pengaruh
utama pandemi COVID-19 terhadap masing-masing sektor tersebut:
1. Transportasi Udara:
- Penurunan drastis jumlah penumpang: Pembatasan perjalanan, penutupan
perbatasan, dan ketakutan akan penyebaran virus telah menyebabkan penurunan
tajam dalam jumlah penumpang pesawat. Maskapai penerbangan menghadapi
tantangan ekonomi yang besar akibat penurunan permintaan yang drastis.
- Pembatalan dan penundaan penerbangan: Banyak penerbangan dibatalkan atau
ditunda karena peraturan perjalanan yang berubah dan perubahan permintaan
penumpang. Ini berdampak pada jadwal perjalanan dan ketersediaan penerbangan.
- Pengetatan protokol kesehatan dan keamanan: Maskapai penerbangan harus
menerapkan protokol kesehatan dan keamanan yang ketat, seperti penggunaan
6
masker wajib, peningkatan kebersihan pesawat, dan pengurangan layanan
makanan di pesawat.
2. Transportasi Darat:
- Penurunan jumlah penumpang: Penurunan mobilitas dan pembatasan perjalanan
telah menyebabkan penurunan jumlah penumpang pada transportasi darat, seperti
bus, kereta api, dan taksi.
- Perubahan kebutuhan transportasi: Banyak orang beralih ke bekerja dari rumah
atau belajar jarak jauh, mengurangi kebutuhan untuk menggunakan transportasi
darat sehari-hari. Permintaan transportasi umum dan jasa taksi juga menurun
secara signifikan.
- Pengetatan protokol kebersihan: Operator transportasi darat harus meningkatkan
protokol kebersihan dan mengambil langkah-langkah untuk memastikan
kenyamanan dan keamanan penumpang, seperti membersihkan dan mendisinfeksi
kendaraan secara rutin.
3. Transportasi Laut:
- Pembatasan perjalanan dan penurunan permintaan: Penutupan perbatasan dan
pembatasan perjalanan internasional telah berdampak pada industri perjalanan
pesiar dan feri. Permintaan untuk perjalanan laut menurun drastis, menyebabkan
pembatalan perjalanan dan pengurangan jadwal pelayaran.
- Pengetatan protokol kesehatan: Operator perjalanan laut harus menerapkan
protokol kesehatan yang ketat, seperti pemeriksaan kesehatan sebelum naik kapal,
peningkatan kebersihan kapal, dan pengurangan kapasitas penumpang untuk
menjaga jarak sosial.
7
2.3 Perilaku Konsumen Dalam Memilih Jasa Transportasi Pasca Covid-19
1. Keamanan dan Kesehatan: Keamanan dan kesehatan menjadi prioritas utama bagi
konsumen dalam memilih jasa transportasi pasca COVID-19. Konsumen lebih
cenderung memilih penyedia jasa transportasi yang menerapkan protokol
kebersihan yang ketat, seperti pembersihan dan sanitasi yang rutin, penggunaan
masker wajib, dan penerapan jarak sosial.
2. Fleksibilitas Pembatalan: Konsumen cenderung mencari penyedia jasa transportasi
yang memberikan fleksibilitas dalam pembatalan atau perubahan jadwal. Pandemi
telah meningkatkan ketidakpastian perjalanan, sehingga konsumen ingin memiliki
opsi untuk mengubah atau membatalkan perjalanan jika situasi berubah.
3. Pemesanan Daring: Permintaan untuk pemesanan daring atau melalui aplikasi telah
meningkat secara signifikan. Konsumen cenderung menggunakan platform daring
untuk membandingkan harga, memilih opsi perjalanan, dan melakukan pembayaran
secara mudah dan aman.
4. Kebersihan dan Kualitas Layanan: Konsumen memperhatikan tingkat kebersihan
dan kualitas layanan yang disediakan oleh penyedia jasa transportasi. Mereka
mencari pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan menyenangkan.
5. Preferensi Transportasi Pribadi: Beberapa konsumen mungkin lebih memilih
transportasi pribadi seperti mobil pribadi atau sepeda, daripada menggunakan
transportasi umum, untuk menghindari kerumunan dan kontak dengan orang lain.
6. Penyesuaian Pola Perjalanan: Pandemi telah mengubah pola perjalanan konsumen.
Banyak orang beralih ke bekerja dari rumah atau belajar jarak jauh, yang berdampak
pada permintaan untuk perjalanan harian. Konsumen lebih mempertimbangkan
kebutuhan dan manfaat sebenarnya dari perjalanan sebelum memutuskan untuk
menggunakan jasa transportasi.
8
memahami perubahan ini dan mengadaptasi strategi mereka untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan konsumen pasca pandemi.
2.4 Strategis Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Jasa Transportasi Dalam Menghadapi
Era Pasca Covid-19
1. Keamanan dan Kesehatan: Keamanan dan kesehatan menjadi prioritas utama bagi
konsumen dalam memilih jasa transportasi pasca COVID-19. Konsumen lebih
cenderung memilih penyedia jasa transportasi yang menerapkan protokol
kebersihan yang ketat, seperti pembersihan dan sanitasi yang rutin, penggunaan
masker wajib, dan penerapan jarak sosial.
2. Fleksibilitas Pembatalan: Konsumen cenderung mencari penyedia jasa transportasi
yang memberikan fleksibilitas dalam pembatalan atau perubahan jadwal. Pandemi
telah meningkatkan ketidakpastian perjalanan, sehingga konsumen ingin memiliki
opsi untuk mengubah atau membatalkan perjalanan jika situasi berubah.
3. Pemesanan Daring: Permintaan untuk pemesanan daring atau melalui aplikasi telah
meningkat secara signifikan. Konsumen cenderung menggunakan platform daring
untuk membandingkan harga, memilih opsi perjalanan, dan melakukan pembayaran
secara mudah dan aman.
4. Kebersihan dan Kualitas Layanan: Konsumen memperhatikan tingkat kebersihan
dan kualitas layanan yang disediakan oleh penyedia jasa transportasi. Mereka
mencari pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan menyenangkan.
5. Preferensi Transportasi Pribadi: Beberapa konsumen mungkin lebih memilih
transportasi pribadi seperti mobil pribadi atau sepeda, daripada menggunakan
transportasi umum, untuk menghindari kerumunan dan kontak dengan orang lain.
6. Penyesuaian Pola Perjalanan: Pandemi telah mengubah pola perjalanan konsumen.
Banyak orang beralih ke bekerja dari rumah atau belajar jarak jauh, yang berdampak
pada permintaan untuk perjalanan harian. Konsumen lebih mempertimbangkan
kebutuhan dan manfaat sebenarnya dari perjalanan sebelum memutuskan untuk
menggunakan jasa transportasi.
9
Dalam memilih jasa transportasi pasca COVID-19, konsumen lebih memperhatikan
faktor-faktor seperti keamanan, kesehatan, fleksibilitas, kebersihan, kualitas layanan,
dan penyesuaian dengan perubahan pola perjalanan. Penyedia jasa transportasi perlu
memahami perubahan ini dan mengadaptasi strategi mereka untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan konsumen pasca pandemi.
10
4. Optimasi Rantai Pasokan: Perusahaan jasa transportasi dapat berkolaborasi
dengan mitra rantai pasokan, seperti pemasok dan produsen, untuk
mengoptimalkan rantai pasokan mereka secara keseluruhan. Ini melibatkan
koordinasi yang lebih baik, perencanaan yang efisien, dan peningkatan
penggunaan teknologi dalam manajemen rantai pasokan.
5. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan: Karyawan yang terlatih dengan baik dan
memiliki pengetahuan yang mendalam dalam operasional akan membantu
meningkatkan efisiensi. Perusahaan dapat menginvestasikan waktu dan sumber
daya dalam pelatihan dan pengembangan karyawan, termasuk memberikan
pengetahuan tentang praktik terbaik dalam operasional dan memberikan peluang
untuk meningkatkan keterampilan mereka.
6. Penilaian dan Perbaikan Berkelanjutan: Perusahaan harus secara terus-menerus
mengevaluasi kinerja operasional mereka dan mencari cara untuk melakukan
perbaikan berkelanjutan. Ini dapat dilakukan melalui penggunaan metrik kinerja
yang relevan, seperti penggunaan bahan bakar, tingkat ketepatan waktu, atau
penggunaan armada. Melibatkan karyawan dalam proses perbaikan berkelanjutan
juga dapat meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keamanan dan kesehatan menjadi prioritas utama bagi perusahaan jasa transportasi
dalam memulihkan kepercayaan konsumen. Protokol kebersihan yang ketat,
pengetatan protokol kesehatan, dan penggunaan teknologi akan membantu
menciptakan lingkungan perjalanan yang aman.
Selain itu, keberlanjutan dan penilaian berkelanjutan juga menjadi tujuan strategis
yang harus diperhatikan oleh perusahaan jasa transportasi. Perusahaan perlu
12
mempertimbangkan dampak lingkungan dan menerapkan praktik yang ramah
lingkungan serta melakukan evaluasi dan perbaikan terus-menerus.
Dalam kesimpulan ini, penting bagi perusahaan jasa transportasi untuk mengadopsi
tujuan strategis yang relevan dan mengadaptasi operasional mereka untuk
menghadapi tantangan dan persaingan pasca COVID-19. Dengan mengutamakan
keamanan, fleksibilitas, efisiensi, pengalaman pelanggan, dan keberlanjutan,
perusahaan dapat memulihkan dan meningkatkan kinerja mereka dalam industri jasa
transportasi.
13
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, M. (2021). The Impact of COVID-19 on the Indonesian Aviation Industry. Journal of
Air Transport Studies, 12(1), 25-35.
Handayani, R., & Pradipta, N. (2021). The Transformation of Public Transport in Indonesia
during the COVID-19 Pandemic. Journal of Public Transportation, 24(2), 39-55.
Mulia, F. A., & Ayuningtyas, D. (2021). The Impact of COVID-19 on the Indonesian
Maritime Industry. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 13(2), 113-124.
Bakti, I. G. M., & Widyatama, Y. A. (2020). The Impact of COVID-19 on the Indonesian
Rail Transportation Sector. Journal of Sustainable Transportation, 3(2), 97-110.
14