OLEH
M. SARWANI
(NPM. 20.22.201.00016)
DOSEN PENGAJAR
Dr. Hj. DEWI YUNIAR, M.T.
i
BAB I
PENDAHULUAN
Terminal Banua Lima memiliki tipe terminal B dengan luas kawasan sekitar 75 x
400 meter. Dalam perencanaan kota, masalah Transportasi tidak dapat diabaikan. Masalah
ini menjadi syarat penting artinya karena menyangkut hubungan antar daerah perencanaan
di daerah perkotaan, transportasi berperan menghubungkan kegiatan antar lahan
sebagaimana yang ditetapkan dalam rencana. Peranan sistem jaringan transportasi sebagai
prasarana perkotaan mempunyai dua tujuan utama :
b. Sebagai prasarana bagi pergerakan orang dan barang yang timbul akibat adanya
kegiatan di daerah perkotaan tersebut.
ii
tinggi pula tingkat urbanisasi yang pada gilirannya akan menimbulkan permasalahan
perkotaan, khususnya disektor transportasi.
Melihat keadaan tersebut diatas perlu diperhatikan apakah prasarana transportasi yang
ada sekarang ini masih sesuai dengan tuntutan keadaan seperti yang disebutkan di atas. Hal
ini sangat berhubungan erat dengan sistem transportasi kota khususnya simpul-simpul
pelayanan transportasi yaitu terminal.
iii
iv
v
BAB II
SYSTEM DAN MANAJEMEN
OPERASI SEBELUM COVID-19
vi
transformasi dialokasikan ke berbagai aktivitas di berbagai bagian operasi. Sumber daya
yang diubah bergerak melalui aktivitas ini sampai diubah menjadi campuran produk dan
layanan. Pengaturan sumber daya transformasi dan cara sumber daya transformasi
bergerak melaluinya, disebut 'proses'. Jadi manajer operasi bertanggung jawab untuk
mengelola dua rangkaian masalah yang saling berinteraksi (Slack & Lewis, 2017):
1. Sumber daya – jenis bahan, informasi, orang (sebagai pelanggan atau staf),
teknologi, bangunan, dan lain-lain, yang sesuai untuk memenuhi tujuan organisasi
dengan sebaik-baiknya.
2. Proses – bagaimana sumber daya diatur untuk menciptakan campuran produk dan
layanan yang dibutuhkan.
vii
BAB III
SYSTEM DAN MANAJEMEN OPERASI SELAMA COVID
viii
dipastikan dengan penyediaaan peralatan pelindung yang memadai selain pemeriksaan
kesehatan lainnya, jarak sosial, dan penyediaan lingkungan kerja yang aman di mana staf
terlindung dari potensi paparan virus.
Tindakan keselamatan staf di terminal dapat mencakup:
c. Penyediaan segregasi dengan layar yang jelas kepada staf yang menghadap
penumpang (check in manual, imigrasi, keamanan, dan bea cukai)
a. Pemeriksaan kesehatan di titik masuk sisi darat dan sisi darat terminal untuk
penumpang yang berangkat dan datang.
b. Membatasi bagasi jinjing hanya diperuntukkan barang bawaan laptop dan tas tangan.
f. Komunikasi isolasi dan karantina dan kesadaran publik termasuk pesan suara dan
tanda-tanda.
ix
i. Menyediakan penghitung informasi tambahan untuk saran terkait kesehatan
BAB IV
SYSTEM DAN MANAJEMEN OPERASI SESUDAH COVID-19
2) Mendorong orang untuk menggunakan fasilitas otomatis atau jarak jauh termasuk
check-in jarak jauh.
Pemeriksaan kesehatan saat masuk ke terminal dapat membuktikan cara yang efisien
untuk memberikan tingkat kepercayaan yang lebih besar bagi penumpang dan staf.
Kemampuan untuk menyediakan ini di dalam terminal mungkin menantang di
terminal tertentu dan pertimbangan yang cermat diperlukan untuk memastikan bahwa
jalur penolakan yang tepat dipenuhi. Perlu juga dicatat bahwa ketentuan ini perlu
dikembangkan oleh konsultan profesional untuk memastikan bahwa hal itu tidak
akan mempengaruhi strategi evakuasi terminal dalam keadaan darurat.
x
DAFTAR PUSTAKA
xi