Anda di halaman 1dari 14

Seminar Penelitian Arsitektur Angkatan.

53 1
Universitas Katolik St.Thomas,Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 JUDUL
“PERUBAHAN POLA RUANG DALAM RUMAH ADAT KARO DESA DOKAN”
Study kasus : Rumah Adat karo di Desa dokan.
I.2 LATAR BELAKANG
Seiring berkembangnya zaman dan arus globalisasi, budaya lokal atau daerah semakin
tergeser eksistensinya. Pergeseran budaya ini tidak hanya terjadi di daerah kota saja namun juga
di desa. Adanya fakta masyarakat pribumi terutama generasi muda lebih memilih untuk tinggal
di rumah tinggal tembok dengan dinding plesteran batu bata. Hal ini dapat mengakibatkan lama
kelamaan rumah adat bergeser eksistensi dan keasliannya. Perhatian terhadap situs rumah adat di
Kabupaten Karo, khususnya Desa Budaya Dokan. ini dinilai masih jauh dari harapan. Beberapa
rumah adat di Desa Budaya Dokan kondisinya rusak berat karena ditinggalkan pemiliknya atau
tidak ada lagi ahli waris yang mengurusi. Sifat kayu dan bambu sebagai bahan utama pembuatan
rumah adat mudah rusak oleh pengaruh cuaca dingin dataran tinggi Karo. Sudah tidak ada lagi
keinginan untuk menghuni apalagi membangun rumah adat dikarenakan friksi masalah kecurian,
hubungan sosial antar keluarga yang kurang selaras, anak – anak tidak bisa belajar karena
kondisi rumah yang ribut dan ramai, serta kelengkapan interior yang tidak memungkinkan.
Beberapa faktor tersebutlah yang mengakibatkan berkurangnya civil pride masyarakat suku Karo
terhadap rumah adatnya, yang pada akhirnya timbul beberapa perubahan pola ruang pada rumah
adat Karo. Dewasa ini rumah adat di Desa Budaya Dokan dapat diketahui bahwa pola ruangnya
terjadi beberapa perubahan, salah satunya adalah terdapat dinding sekat pembatas antara ruang
sebagai pembatas zona publik dengan zona pribadi. Hal ini sangat bertolak belakang dengan ciri
khusus Rumah Adat Karo, yaitu rumah tanpa dinding sekat pembatas. Dari latar belakang diatas,
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana kondisi rumah adat Desa Budaya Dokan
saat ini? Apa saja pergeseran pola ruang yang terjadi pada rumah adat Karo di Desa Budaya
Dokan jika dibandingkan dengan aslinya dulu? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui kondisi rumah adat Desa Budaya Dokan saat ini dan mengetahui apa saja pergeseran
pola ruang yang terjadi pada rumah adat tersebut.

“PERUBAHAN POLA RUANG DALAM RUMAH ADAT KARO DESA DOKAN” 1


Seminar Penelitian Arsitektur Angkatan.53 2
Universitas Katolik St.Thomas,Sumatera Utara

I.3 RUMUSAN MASALAH

a) Apa saja ruang-ruang yang ada pada rumah adat karo desa dokan.?
b) Bagaimana fungsi ruang-ruang rumah adat karo desa dokan dulu dan sekarang.?

I.4 KERANGKA BERPIKIR


PERUBAHAN RUMAH
POLA RUANG DALAM
RUMAH ADAT KARO
DESA,DOKAN.

Adanya fakta masyarakat pribumi terutama generasi muda


lebih memilih untuk tinggal di rumah tinggal tembok dengan
dinding plesteran batu bata. Hal ini dapat mengakibatkan
lama kelamaan rumah adat bergeser eksistensi dan
keasliannya. Perhatian terhadap situs rumah adat di
Kabupaten Karo, khususnya Desa Budaya Dokan.

Apa saja ruang-ruang yang ada Bagaimana fungsi ruang rumah


pada rumah adat karo desa adat karo desa dokan dulu dan
dokan sekarang

Rumah adat Mbelin Rumah adat mberu

ANALISA

kesimpulan

“PERUBAHAN POLA RUANG DALAM RUMAH ADAT KARO DESA DOKAN” 2


Seminar Penelitian Arsitektur Angkatan.53 3
Universitas Katolik St.Thomas,Sumatera Utara

I.5 TINJAUAAN PUSTAKA

1.5.1 Definisi Rumah Adat

Menurut Budihardjo (1997) rumah adat adalah bangunan yang memiliki ciri khas khusus,
digunakan untuk tempat hunian oleh suatu suku bangsa tertentu. Rumah adat merupakan
salah satu representasi kebudayaan yang paling tinggi dalam sebuah komunitas suku atau
masyarakat. Keberadaan rumah adat di Indonesia sangat beragam dan mempunyai arti yang
penting dalam perspektif sejarah, warisan, dan kemajuan masyarakat dalam sebuah
peradaban.

1.5.2 Definisi Ruang

Secara visual menurut Ching (1979), ruang dimulai dari titik, kemudian dari titik tersebut
membentuk garis, dan dari garis membentuk bidang. Dari bidang ini kemudian
dikembangkan menjadi bentuk ruang. Dengan demikian pengertian ruang di sini
mengandung suatu dimensi yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Pengertian ruang berkaitan
dengan disiplin ilmu arsitektur menurut Ashihara (1983) adalah sebagai suatu area yang
secara fisik dibatasi oleh tiga elemen pembatas, yaitu : lantai, dinding, dan langit-langit.
Pengertian tersebut tentunya tidak secara langsung menjadi pengertian melalui pembatasan
yang jelas secara fisik yang berpengaruh pada pembatasan secara visual. Elemen pembatas
tersebut tidak selalu bersifat nyata dan utuh akan tetapi dapat bersifat partial dan simbolik.

1.5.3 Pengertiang Pola Ruang Dalam.

Dilihat dari sudu pandang umum, ruang merupakan bagian dari semesta yang memiliki
dimensi 3 (panjang, lebar dan tinggi) dan dapat dihuni oleh bagian terkecil suatu benda
(atom).
Dari segi Arsitektur, ruang merpakan bagian tiga dimensi (memiliki panjang, lebar dan
tinggi) dibatasi oleh elemen penyusun bawah, samping dan atas sebagai pembatas
keluar/masuk ruangan tersebut. Ruang berbeda dengan ruangan, ruangan hanalah dalam
konteks ruang dalam, sedangkan ruang meliputi inerior dan eksteriosnya.

“PERUBAHAN POLA RUANG DALAM RUMAH ADAT KARO DESA DOKAN” 3


Seminar Penelitian Arsitektur Angkatan.53 4
Universitas Katolik St.Thomas,Sumatera Utara

Organisasi Ruang
Penataan ruang dalam suatu wilayah atau dalam suatu bangunan sendiri memiliki beberapa
metode organisasi, diantaranya :

a) Organisasi Linier

Suatu urutan dalam satu garis dan ruang-ruang yang berulang. Linier artinya garis
lurus yang menata ruang berjejer mengikuti arah garis tersebut. Pada organisasi ruang
linier, ruang atau masa selalu mengacu pada garis linier yang menjadi patokannya

Dalam organisasi ruang linier yang biasanya menjadi patokan adalah jalan lurus yang
membagi dan menata ruang. Contoh organisasi linier adalah pola bangunan yang ada
di pinggir sebuah jalan lurus yang memiliki pola masa linier.

b) Organisasi Axial

Organisasi ruang yang terbentuk berdasarkan garis axis tertentu yang


menghubungkan antar ruang dan membuat sebuah pola. Pola axial ini bisa juga

“PERUBAHAN POLA RUANG DALAM RUMAH ADAT KARO DESA DOKAN” 4


Seminar Penelitian Arsitektur Angkatan.53 5
Universitas Katolik St.Thomas,Sumatera Utara

merupakan pengembangan dari beberapa pola organisasi ruang linier. Axial berasal
dari garis axis atau sumbu tertentu yang membentuk pola ruang.
Contoh organisasi axial adalah pola permukiman di sebuah desa, dimana rumah-
rumah penduduk akan terbangun di sepanjang tepi jalan, sementara area yang tidak
dilalui oleh jalan biasanya merupakan sawah atau tegalan.

c) Organisasi grib

Organisasi ruang-ruang dalam daerah struktural grid atau struktur tiga dimensi. Grid
dapat ditentukan oleh beberapa faktor, seperti letak massa atau ruang, posisi struktur,
posisi jalan dan sebagainya.
Contoh organisasi grid misalnya dalam sebuah bangunan hotel, maka pola ruang
ditentukan oleh grid struktur yang berupa jarak antar kolom struktur. Penggunaan grid
struktur dalam bangunan memudahkan kontraktor meletakan kolom dalam
kenyataannya.

d) Organisai Terpusat

Sebuah ruang dominan terpusat dengan pengelompokan sejumlah ruang sekunder.


Ruang pusat biasanya merupakan ruang dengan hierarki yang tinggi dan sering
dianggap penting atau utama. Organisasi terpusat bisa dengan bentuk persegi atau
radial.
Contoh organisasi terpusat misalnya pada desain sekolah, dimana terdapat banyak
gedung-gedung kelas yang semuanya menghadap ke bagian tengah yang berupa
lapangan upacara. Posisi tengah tidak harus merupakan bangunan, bisa saja ruang
terbuka yang memiliki nilai penting yang bisa mengikat semua masa di sekitarnya.

e) Organisasi Radial

Sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisasi ruang-ruang Iinier yang
berkembang menurut arah jari-jari. Organisasi radial memiliki kemiripan dengan
sistem organisasi central, hanya saja perletakannya adalah lingkaran.
Contoh sederhana organisasi radial bisa dilihat pada beberapa stadion sepak bola
yang menggunakan tribun melingkar. Pada tribun ini, letak semua pandangan adalah
ke tengah, berorientasi pada lapangan yang dianggap paling bernilai.

“PERUBAHAN POLA RUANG DALAM RUMAH ADAT KARO DESA DOKAN” 5


Seminar Penelitian Arsitektur Angkatan.53 6
Universitas Katolik St.Thomas,Sumatera Utara

f) Organisasi cluster

Kelompok ruang berdasarkan kedekatan hubungan atau bersama-sama


memanfaatkan satu cirii atau hubungan visual. Organisasi cluster disebut juga
organisasi kelompok ruang homogen yang artinya memanfaatkan ciri fisik yang
sama misalnya bentuk, ukuran atau fungsi.
Contoh organisasi cluster adalah pada desain kompleks perumahaan dimana rumah-
rumah dengan type dan ukuran yang sama dikelompokkan dalam satu cluster dan
dipisahkan dengan rumah lain yang berbeda type dan ukurannya.

I.6 TUJUAN PENELITIAN.

a) Mengetahui apa saja ruang-ruang yang ada pada rumah adat karo desa dokan.

b) Mengetahui fungsi ruang pada rumah adat karo desa dokan dulu dan sekarang.

I.4. RUANG LINGKUP PENELITIAN

a) Rumah adat karo Desa dokan , rumah mbelin(raja) dan rumah mberu(rakyat biasa).

b) Fungsi Ruang dalam rumah adat karo desa dokan,kabupaten karo.

I.7 MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun
manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.7.1 Manfaat teoritis
a) Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat yaitu:
Memberikan sumbangan pemikiran bagi pendidikan Arsitektur diunika
santo Thomas sumatera utara.

b) Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya


yang berhubungan dengan Perubahan Pola Ruang pada rumah adat karo
siwauh jabu desa dokan.

“PERUBAHAN POLA RUANG DALAM RUMAH ADAT KARO DESA DOKAN” 6


Seminar Penelitian Arsitektur Angkatan.53 7
Universitas Katolik St.Thomas,Sumatera Utara

1.7.2 Manfaat praktis


a) bagi penduduk desa dokan.
Agar membertikan pemahaman tentang Fungsi ruang dalam setiap rumah
adat karo dan pengaruh terhadap budaya masyarakat sekitar sehingga
penduduk desa dokan dapat melestarikan dan menjaga rumah adat karo.

1.8 JENIS PENELITIAN


Pada Penelitian ini, Metode yang digunakan adalah metode Penelitian
Kualitatif, Penelitian kualitatif adalah penelitian dengan focus multi metode,
Melibatkan pendekatan interpretive dan naturalistic terhadap materi pokok.
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisi,landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar focus penelitian sesuai
dengan fakta di lapangan.

1.8 METODE PENELITIAN (Observasi,Wawancara,Dokumentasi)


1.8.1 Data Primer
adalah data yang diproleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari
sumber datanya.Data primer disebut juga data asli atau data bary yang
memiliki sifat up to date .Untuk Mendapatkan data primer , peneliti harus
mengumpulkan secara langsng . teknik yang digunakan untuk mengumpulkan
data primer adalah:
table 1.8.1 Kebutuhan data primer
No Ruang -ruang fungsi adat
mbein Mberu dulu sekarang

“PERUBAHAN POLA RUANG DALAM RUMAH ADAT KARO DESA DOKAN” 7


Seminar Penelitian Arsitektur Angkatan.53 8
Universitas Katolik St.Thomas,Sumatera Utara

Diagram 1.8.1 metode penelitian

Pengumpulan Reduksi Analisa & Kesimpulan


data Identifikasi

 Kesimpulan  Memilih  Membandingkan  Mengetahui


melalui informasih dan fungsi ruang-
observasi yang sesuai mendeskripsikan ruang yang ada
langsung dan dan tidak variable pada rumah adat
studi literatur sesuai dengan penelitian yang mbelin dan
masalah ada berdasarkan mberu dulu dan
penelitian teori dan data sekarang.
observasi
1.9 TAPAK SITE

Gambar 1.9.1 : site plan desa dokan


Sumber : Dokument pribadi

“PERUBAHAN POLA RUANG DALAM RUMAH ADAT KARO DESA DOKAN” 8


Seminar Penelitian Arsitektur Angkatan.53 9
Universitas Katolik St.Thomas,Sumatera Utara

1.9.1 rumah mbelin

Gambar 4.1. Rumah Adat Mbelin


Sumber : Dokumentasi Pribadi

“PERUBAHAN POLA RUANG DALAM RUMAH ADAT KARO DESA DOKAN” 9


Seminar Penelitian Arsitektur Angkatan.53 10
Universitas Katolik St.Thomas,Sumatera Utara

Gambar 4.8. Denah Kolom dan Balok Rumah Mbelin


Sumber : Dokumen Pribadi

“PERUBAHAN POLA RUANG DALAM RUMAH ADAT KARO DESA DOKAN” 10


Seminar Penelitian Arsitektur Angkatan.53 11
Universitas Katolik St.Thomas,Sumatera Utara

1.9.2 Rumah Mberu

Gambar 4.10. Rumah Adat Mbaru


Sumber : Dokumen Pribadi

“PERUBAHAN POLA RUANG DALAM RUMAH ADAT KARO DESA DOKAN” 11


Seminar Penelitian Arsitektur Angkatan.53 12
Universitas Katolik St.Thomas,Sumatera Utara

Gambar 4.17. Denah Pola Lantai Rumah Mbaru


Sumber : Dokumen Pribadi

“PERUBAHAN POLA RUANG DALAM RUMAH ADAT KARO DESA DOKAN” 12


Seminar Penelitian Arsitektur Angkatan.53 13
Universitas Katolik St.Thomas,Sumatera Utara

1.10 Observasi
Merupakan suatu Observasi dimna peneliti terjun langsung kelapangan
guna mengamati prilaku dan kegiatan partisipan dilokasi penelitia, pada observasi
ini peneliti dapat merekam,mencatat bail secara terstuktur maupun tidak terstruktur
.Biasanya, peneliti terlibat dalam peran yang beragam , yang dapat sebagai
partisipan utuh maupun non-partisipan.

1.10.1 Wawancara
Pada Wawancara, Peneliti kualitatif dapat mewawancarai secara berhadap-
hadapan secara langsung atau face to face dengan partisipan, Melalui telepon, atau
wawancara kelompok.Pertanyaannya berupa pertanyaan yang tidak terstruktur
dan terbuka karena tujuannya untuk menjaring opini dan pandangan partisipan
terhadap suatu isu tertentu.

1.10.2 Dokumentasi
Menurut Meleong(2001), Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis atau film yang
dapat digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal
dokument dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan meramalkan,
Dokumentasi dilakukan untuk melengkapi dan menambah validitas data yang diproleh
melalui pengamatan, penggambaran,pengukuran,dan pemetaan.

 DATA SKUNDER
Adalah data yang diproleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari berbagai sumber yang
telah ada (Peneliti sebagai tangan kedua). Data skunder dalam penelitian ini diproleh dari
berbagai sumber,laporan,jurnal,Dll.baik media cetak maupun media elektronik.

1.11 JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN


Penelitian ini diharapkan untuk di selesaikan dalam waktu 4(empat) bulan,yaitu :

Terhitung dari tanggal 29 November 2019 s/d 14 Februari 2020.

Tabel 1.7.1 : jadwal pelaksanaan peneitian

“PERUBAHAN POLA RUANG DALAM RUMAH ADAT KARO DESA DOKAN” 13


Seminar Penelitian Arsitektur Angkatan.53 14
Universitas Katolik St.Thomas,Sumatera Utara

Kegiatan PELAKSANAAN
NOV DES JAN FEB
Penyusunan proposal
Pengumpulan data
Analisis Data
Penulis Laporan
Pelaksana Seminar

DAFTAR PUSTAKA
 https://www.arsitur.com/2017/11/pengertian-dan-organisasi-ruang-dalam.html
 http://gilangsyiwi.blogspot.com/
 https://www.gurupendidikan.co.id/rumah-adat-pengertian-ciri-contoh-fungsi-manfaat/
 http://dveraux.blogspot.com/2013/11/pengertian-ruang-dalam-arsitektur.html
 http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/196002051987031-
R._IRAWAN_SURASETJA/Hand_Out/FUNGSI_RUANG_BENTUK_DAN_EKSPRESI.pdf

“PERUBAHAN POLA RUANG DALAM RUMAH ADAT KARO DESA DOKAN” 14

Anda mungkin juga menyukai