Manajemen
Operasional
dan
Pemeliharaa
n
Metode Pemeliharaan
Konstruksi
04
Teknik Teknik Sipil MK 11031 Mirnayani, ST, MT
Abstract Kompetensi
Modul ini memberikan pengetahuan Mahasiswa mampu menjelaskan
kepada mahasiswa mengenai metode tentang metode pemeliharaan
pemeliharaan konstruksi konstruksi
Pemeliharaan (Maintenance)
Di Indonesia, istilah pemeliharaan itu sendiri telah dimodifikasi oleh Kementrian Tekhnologi
(sekarang Departemen Perdagangan dan Industri) pada bulan april 1970, menjadi
teroteknologi. Kata teroteknologi ini diambil dari bahasa Yunani Terein yang berarti merawat,
memelihara, dan menjaga. Teroteknologi adalah kombinasi dari manajemen, keuangan,
perekayasaan dan kegiatan lain yang diterapkan bagi asset fisik untuk mendapatkan biaya
siklus hidup ekonomis. Hal ini berhubungan dengan spesifikasi dan rancangan untuk
keandalan serta mampu pemelihara dari pabrik, mesin-mesin, peralatan, bangunan, dan
struktur dan instalasinya, pengetesan, pemeliharaan modifikasi, dan penggantian, dengan
umpan balik informasi untuk rancangan, untuk kerja dan biaya ( Corder,1992 ).
Pemeliharaan Bangunan
Bangunan dapat diartikan sebagai bangunan konstruksi yaitu berupa gedung, jembatan,
bendungan dan lain sebagainya. Tujuan dari bangunan yaitu untuk mendukung kegiatan
atau sebagai prasara bagi pemilik bangunan atau pengguna bangunan dalam
melaksanakan kegiatannya sehari—hari secara optimal. Bangunan diharapkan dapat
Untuk mempertahankan fungsi dan kegunaan bangunan secara utuh, maka upaya yang
harus dilakukan adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan bangunan yang dikelola
secara baik dan teratur. Pemeliharaan yang sesuai akan menjadikan bangunan tersebut
sebagai tempat yang baik pula bagi pemilik atau pengguna bangunan dalam berkegiatan.
Kegiatan pemeliharaan bangunan yang memadai juga akan menghasilkan umur bangunan
yang panjang sesuai dengan perencanaan, nilai ekonomis, serta kegunaan ekonomis dari
bangunan dan komponen—komponen didalamnya. Tanpa adanya kegiatan pemeliharaan
bangunan, fungsi suatu bangunan akan mengalami degradasi seiring berjalannya waktu.
3. Perubahan Standar
Tingkat degradasi bergantung pada perubahan—perubahan konstruksi rencana
berdasarkan kebutuhan dan selera yang berkembang pada pemilik atau pengguna.
Tujuan Pemeliharaan
Secara umum, tujuan utama dari proses pemeliharaan adalah :
1. Untuk memperpanjang usia bangunan
2. Untuk menjamin ketersediaan perlengkapan yang ada dan juga mendapatkan
keuntungan dari investasi yang maksimal
3. Untuk menjamin keselamatan manusia yang menggunakan bangunan tersebut.
Untuk menjamin kesiapan
4. Operasianal dari setiap peralatan atau perlengkapan dalam menghadapi situasi
darurat seperti kebakaran
Hubungan antara proses pekerjaan, dan pemeliharaan akan digambarkan oleh gambar—
gambar berikut:
Masa pemeliharaan proyek adalah masa perawatan pasca pembangunan selesai dalam
waktu yang telah disepakati antara pemilik bangunan dan kontraktor dalam kontrak kerja
konstruksi. Waktunya bervariasi antara proyek yang satu dengan lainnya, tergantung
kesepakatan atau berdasar peraturan undang-undang jika bangunan yang dikerjakan milik
negara dengan biaya pemerintah. Pada proyek swasta biasaya pemilik proyek mengiginkan
adanya masa perawatan dalam waktu selama mungkin agar apabila ada kerusakan
bangunan maka dapat langsung meminta kontraktor untuk memperbaiki.
Yang dimaksud penyedia jasa konstruksi dalam hal ini adalah kontraktor dan konsultan
(perencana dan pengawas). Kegagalan bangunan yang disebabkan bukan karena keadaan
force majeur bisa menjadi kewajiban bagi kontraktor maupun konsultan untuk mengganti
atau memperbaiki kegagalan bangunan. Kegagalan bangunan sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Jasa Konstruksi (UUJK) ditetapkan oleh pihak ketiga selaku penilai
ahli. Kegagalan bangunan bisa terjadi akibat kesalahan perencanaan maupun kesalahan
dalam pelaksanaan serta pengawasan. Sedangkan ketentuan lebih lanjut mengenai
pemberian ganti kerugian akibat kegagalan bangunan diatur di dalam Peraturan Pemerintah.
Dalam proses tender, pemilik proyek yang diwakili oleh panitia proyek harus menekankan
pentingnya jaminan konstruksi. Hal ini dimaksudkan supaya peserta tender berhati-hati
dalam melakukan penawaran, tidak asal memenangkan tender saja. Peserta tender harus
diingatkan bahwa tanggungjawab kontraktor tidak hanya sampai masa pemeliharaan
berakhir tetapi sampai maksimal 10 tahun setelahnya. Selama ini yang sering terjadi adalah
penyedia jasa tidak pernah dibebani tanggungjawab perbaikan suatu pekerjaan yang rusak
setelah masa pemeliharaan berakhir. Padahal banyak pekerjaan yang rusak akibat kualitas
yang kurang baik, atau kualitasnya hanya bertahan sampai masa pemeliharaan berakhir.
Biasanya pemerintah akan mengeluarkan biaya lagi untuk perbaikan, bukannya meminta
pertanggungjawaban penyedia jasa. Hal ini tentu menyebabkan terjadinya ekonomi biaya
tinggi.
Menurut Assauri ( 2004 ), semua tugas dan kegiatan pemeliharaan dapat digolongkan
kedalam salah satu dari lima tugas pokok, yaitu
Prosedur Pemeliharaan
Sebelum melakukan pemeliharaan terhadap asset atau fasilitas yang digunakan dalam
produksi, sebaiknya terlebih dahulu telah disusun rencana akan hal-hal atau kegiatan apa
Daftar Pustaka
Asiyanto. 2011. Metode Konstruksi Jalan. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta
Deitiana,Titi. 2011. Manajemen Operasional Strategi dan Analisa. Penerbit Mitra Wacana
Media. Jakarta