Anda di halaman 1dari 91

LAPORAN PEMERIKSAAN

JASA PEMBUATAN DOKUMEN


UNTUK SERTIFIKAT LAIK FUNGSI
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1
Jl. Tama Roban, Kelurahan Singkawang Tengah

2023

PENGKAJI
WIDIANSYAH, ST
KATA PENGANTAR

Singkawang, 21 Agustus 2023

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan pembuatan Laporan Pemeriksaan Kelayakan Bangunan Gedung sebagai syarat
terbitnya Sertifikat Laik Fungsi pada pekerjaan Perumahan Central Cidayu City Type 36 Blok B1 dengan No
Kontrak 047/14/SPK-SLF/PERUMAHAN-B1/2023

Sertifikat Laik Fungsi (SLF) adalah Sertifikat yang diterbitkan Pemerintah Daerah ( kecuali Bangunan
Gedung Fungsi Khusus ) untuk menyatakan kelaikan fungsi Bangunan Gedung baik secara administratif maupun
teknis sebelum pemanfaatannya.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 dan PERMEN PUPR No. 27/PRT/M/2018 , maka
Tujuan dari peraturan sertifikat laik fungsi bangunan gedung adalah untuk memastikan bahwa bangunan gedung
telah memenuhi standar keselamatan, kelayakan, dan kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah. Sertifikat laik
fungsi merupakan bukti bahwa sebuah bangunan gedung telah diselesaikan pembangunannya sesuai dengan
peraturan yang berlaku dan dapat digunakan sesuai dengan fungsi yang ditentukan.

Laporan ini akan menyajikan temuan pemeriksaan yang meliputi aspek Keselamatan, kesehatan, kenyamaan
dan kemudahan. Temuan tersebut akan dianalisis secara mendalam, dan berbagai rekomendasi akan diberikan
untuk tindakan perbaikan, pemeliharaan, atau penyesuaian kebijakan yang relevan.
Akhirnya, kami berharap laporan ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menjadi dasar untuk
pengambilan keputusan yang tepat terkait dengan kelayakan dan pemeliharaan bangunan gedung ini. Segala
saran, tanggapan, dan tindak lanjut yang konstruktif sangat kami harapkan

Hormat Kami

Konsultan Perseorangan
WIDIASNYAH, ST

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PENDAHULUAN iii
I. PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG
1.1 Pemeriksaan Persyaratan Peruntukan Bangunan Gedung 1 - 13
1.2 Pemeriksaan Persyaratan Intensitas Bangunan Gedung 1 - 13
1.3 Pemeriksaan Penampilan Bangunan Gedung 1 - 13
1.4 Pemeriksaan Tata Ruang Dalam Bangunan Gedung 1 - 13
1.5 Pemeriksaan Tata Ruang Luar Bangunan Gedung 1 - 13
1.6 Pemeriksaan Dokumen Bangunan Gedung 14
1.7 Data Visual Bangunan 15
1.8 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan 16

II. ASPEK KESELAMATAN


2.1 Sistem Struktur Bangunan Gedung 17 - 18
2.2 Sistem Proteksi Bahaya Kebakaran 19
2.3 Sistem Penangkal Petir 20
2.4 Sistem Instalasi Listrik 21 - 24

III. ASPEK KESEHATAN


3.1 Sistem Penghawaan 25 - 28
3.2 Sistem Pencahayaan 29 - 33
3.3 Sistem Penyediaan Air Bersih / Air Minum 34 - 35
3.4 Sistem Pengelolaan Air Kotor dan/atau Air Limbah ( Black Water ) 36 - 37
3.5 Sistem Pengolaan Kotoran dan Sampah 38
3.6 Sistem Pengelolaan Air Hujan 39
3.7 Penggunaan Bahan Bangunan Gedung 40 - 41

IV. ASPEK KENYAMANAN


4.1 Ruang Gerak Dalam Bangunan Gedung 42 - 44
4.2 Kondisi Udara Dalam Ruang 45 - 47
4.3 Pandangan dari dan ke Dalam Bangunan Gedung 48 - 49
4.4 Kondisi Getaran dan Kebisingan Dalam Bangunan Gedung 50 - 51

V. ASPEK KEMUDAHAN
5.1 Sarana Hubungan Horizontal Antar Ruang / Antar Bangunan 52 - 53
5.2 Sarana Hubungan Vertikal Antar Lantai 54 - 55
5.3 Kelengkapan Prasarana dan Sarana Bangunan Gedung 56 - 57

VI. KESIMPULAN
6.1 Hasil Berita Acara Pemeriksaan Kelaikan Syarat Laik Fungsi 58 - 74
6.2 Surat Pernyataan Laik Fungsi
A. Surat Penyataan Laik Fungsi Pengkaji Teknis 75
B. Surat Penyataan Laik Fungsi Pemohon Bangunan 76
6.3 Data Tenaga Ahli Pengkaji Teknis Bersertifikat 77

LAMPIRAN

DAFTAR ISI
DOKUMEN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI ( SLF ) BANGUNAN GEDUNG
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

PENDAHULUAN
A. DASAR PERATURAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)

◦ Pedoman Teknis Pengawasan Produksi dan Peredaran Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Tahun 2022
◦ PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
◦ PP No. 25 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi dan SDM (Kelistrikan) :
◦ SNI 1726 - 2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung dan non Gedung
◦ SNI 2847 - 2019 Persyaratan Beton Struktur untuk Bangunan Gedung
◦ Permen PUPR 30/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
◦ SNI 8640 - 2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik
◦ SNI 1729 - 2015 Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural
◦ PERMEN PU No. 11 Th. 2014 tentang Pengolahan Air Hujan pada Bangunan dan Persilnya :
◦ PERMENKES No.2306 Th.2011 tentang Persyaratan Teknis Prasarana Instalasi Elektrikal Rumah Sakit :
◦ SNI 0225-2011 Persyaratan Umum Instalasi Listrik
◦ UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
◦ PERMEN PU No. 26 Th. 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran
◦ PERMEN PU No. 20 Th. 2008 tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran
◦ PERMEN PU No. 30 Th. 2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
◦ SNI 7018-2004 Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat dan Siaga, BSN.
◦ SNI 7019-2004 Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat Energi Tersimpan ( SPDDT )
◦ SNI 03 - 1729 - 2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung
◦ SNI 03-6652-2002 Tata Cara Perencanaan Proteksi Bangunan dan Peralatan
◦ Kepmenperindag No. 167 Tahun 1997 tentang Persyaratan Teknis Industri dan Perdagangan Air Minum Dalam Kemasan
◦ Permenkes 416 Tahun 1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air
◦ SNI (Standar Nasional Indonesia) Keselamatan, Kesehatan, Kenyamanan dan Kemudahan

Sejarah Peraturan tentang SLF Bangunan Gedung


Permen PU 25/PRT/M/2007 tentang Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung yang dikelompokkan menjadi Bidang Arsitektur, Struktur,
Mekanikal, Elektrikal dan Teknik Lingkungan.
Permen PUPR 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
Permen PUPR 11/PRT/M/2018 tentang TABG Pengkaji Teknis dan Pemilik Bangunan
- Gedung sederhana 1 lantai dan 2 lantai tunggal atau deret kewenangan Tim Penilai Teknis
- Gedung sedang berjalan (on going) kewenangan Pengawas/ Manajemen Konstruksi
- Gedung yang sudah ada (eksisting) kewenangan Pengkaji Teknis
PP 16/2021 : PP UU No. 28 Bangunan Gedung
- Gedung sederhana 1 lantai dan 2 lantai tunggal atau deret kewenangan Tim Penilai Teknis
- Gedung sedang berjalan (on going) kewenangan Pengawas/ Manajemen Konstruksi
- Gedung yang sudah ada (eksisting) kewenangan Pengkaji Teknis

PENDAHULUAN
DOKUMEN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI ( SLF ) BANGUNAN GEDUNG
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

B. IMPLEMENTASI DASAR PERATURAN


1) Syarat Laik Fungsi Gedung yang sudah ada ( eksisting ) diperiksa, dilaporankan dan direkomendasikan oleh Pengkaji Teknis
2) Sertifikat Laik Fungsi ( SLF ) Bangunan Gedung diajukan secara konvensional / manual ke OPD Gedung atau melalui OSS yang ter link dengan SIM-BG
dengan cara meng upload Dokumen Pemeriksaan SLF, Berita Acara Pemeriksaan dan Surat Pernyataan Laik Fungsi
3) Berita Acara Syarat Laik Fungsi berisi : Bagian Pemeriksaan Yang Sudah Memenuhi Standar atau Sudah Laik Fungsi dan Ada yang Belum Memenuhi
Standar dengan Pemenuhan Komitmen Dalam Waktu Tertentu di upload ke SIM-BG
4) Dokumen SLF yang sudah diajukan secara manual telah dibahas maupun telah diajukan melalui OSS dan SIM-BG, maka akan dikeluarkan SLF nya atau
melalui aplikasi OSS - SIM-BG secara sistem akan keluar secara otomatis dalam waktu 3 hari kerja
5) Dalam rangka melihat kesesuaian antara laporan pemeriksaan dan kenyataan di lapangan dipercayakan ke Pengkaji Teknis dan akan diperiksa oleh
Pemilik Bangunan dalam waktu tertentu

C. PROSEDUR PEMERIKSAAN
1) Mencocokan gambar as built drawing dengan kenyataan di lapangan, memeriksa dokumen legalitas yang dibutuhkan sebagai syarat laik fungsi dan
memeriksa serta melakukan pengukuran atau pengujian tanpa merusak.
2) Mengkaji dan analisis kondisi lapangan dengan peraturan, SNI dan NSPK sesuai kebutuhan agar memenuhi syarat laik fungsi berjalan dengan baik

3) Pemeriksaan dapat disimpulkan dan dibuat berita acara dengan 2 kondisi sbb :
- Bila sudah memenuhi syarat laik fungsi dari : keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan, maka dibuat surat pernyataan laik fungsi diatas
meterai oleh pengkaji teknis
- Bila ada yang belum memenuhi syarat sebagian gedung, maka dibuat surat pernyataan laik fungsi sebagian gedung / parsial dan yang belum memenuhi
syarat laik fungsi akan diperbaiki dalam waktu tertentu sesuai komitmen pemohon
4) Pengajuan Sertifikat Laik Fungsi secara manual ke PTSP dan tembusan ke PU oleh pemohon dengan lampiran surat pernyataan laik fungsi dari pengkaji
teknis dan proses selanjutnya dikeluarkan melalui dinas PU Gedung
5) Pengajuan SLF secara online melaui OSS yang ter link dengan SIM-BG di Dinas PU Daerah dan apabila tidak ada tanggapan selama 3 hari kerja, maka
sistem akan mengeluarkan secara otomatis SLF

Persyaratan SLF untuk Bangunan Gedung yang sudah ada (existing) berupa bangunan gedung tidak sederhana, Bangunan Gedung khusus, Bangunan
Gedung rumah tinggal tunggal, dan rumah tinggal deret yang pengkajian teknisnya menggunakan penyedia jasa dan sudah memiliki IMB/PBG.
1) Persyaratan Administratif
2) Persyaratan Teknis
a. Laporan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung berupa:
◦ Daftar Simak Pemeriksaan Kelaikan Fungsi dari Pengkaji Teknis
◦ Surat Pernyataan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung dari Pengkaji Teknis
b. SK IMB terakhir beserta lampiran rencana teknis bangunan gedungnya, antara lain:
◦ Rencana teknis arsitektur Bangunan Gedung
◦ Rencana teknis struktur Bangunan Gedung
◦ Rencana teknis utilitas Bangunan Gedung
c. Gambar terbanguan (as built drawings)
d. Dokumen ikatan kerja dengan Pengkaji Teknis:
Dokumen pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, yang dapat meliputi (bila ada)
◦ Laporan pemeriksaan berkala Bangunan Gedung;
◦ Laporan pengetesan dan pengujian peralatan dan perlengkapan Bangunan Gedung dalam proses pemeliharaan dan perawatan
◦ Laporan hasil perbaikan dan/atau penggantian peralatan dan perlengkapan Bangunan
e. Hasil pengujian material (bila ada)
f. Manual pengoperasian, pemeliharaan dan perawatan Bangunan Gedung serta peralatan dan perlengkapan Bangunan Gedung (bila ada)
d. Laporan pengawasan selama konstruksi (bila ada)

PENDAHULUAN
DOKUMEN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI ( SLF ) BANGUNAN GEDUNG
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

D. IDENTITAS BANGUNAN GEDUNG


Nama Bangunan : Perumahan Central Cidayu City Type 36 Blok B1
Alamat Bangunan : Jl. Tama, RT 031 RW 08 Roban Singkawang Tengah, Singkawang
No. IMB : Belum Memiliki IMB

Nama Pemilik Bangunan : Riko Saputra

Status Hak atas Tanah : Hak Milik No 11700

Fungsi Bangunan Gedung : Rumah Hunian


Kualifikasi Bangunan Gedung : Real Estet Yang Dimiliki Sendiri Atau Sewa ( 68110 )
Jumlah Lantai Bangunan : 1 lantai
Total Luas Lantai Bangunan : 33 m²
Penggunaan Gedung : -

Kondisi Bangunan Gedung

No Kondisi Bangunan Gedung Ya Tidak

1 Miring / Deformasi ✓

2 Terdapat Kerusakan
a. rusak ringan ✓

b. rusak sedang
c. rusak berat
3 Bangunan Dimanfaatkan ✓

4 Bangunan terawat dengan baik ✓

PENDAHULUAN
I. PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG
1.1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN PERUNTUKAN BANGUNAN GEDUNG

1. FUNGSI BANGUNAN GEDUNG

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan


Pengamatan Visual Keterangan
Rencana Teknis dan Gambar Terbangun

Sesuai dengan gambar


Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
terbangun/gambar abd
dan kondisi di lapangan

2. PEMANFAATAN SETIAP RUANG DALAM BANGUNAN GEDUNG

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi


Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun

1. Teras Terdapat keretakan pada teras dikarenakan kolom menggunakan tiang besi Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
dan lapisan grc sesuai

2. Ruang Tamu Tidak terdapat kerusakan pada ruang tamu dengan pengamatan secara visual Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
sesuai

3. Kamar Tidur 1 Tidak terdapat kerusakan pada Kamar Tidur 1 dengan pengamatan secara Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
visual sesuai

4. Kamar Tidur 2 Tidak terdapat kerusakan pada Kamar Tidur 2 dengan pengamatan secara Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
visual sesuai

5. Dapur Tidak terdapat kerusakan pada dapur dengan pengamatan secara visual Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
sesuai

6. KM/WC Tidak terdapat kerusakan pada Km/Wc dengan pengamatan secara visual Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
sesuai

3. PEMANFAATAN SETIAP RUANG LUAR PADA PERSIL BANGUNAN GEDUNG

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi


Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun

1. Halaman Depan Terdapat halaman depan pada Bangunan Perumahan Central Cidayu City Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
Type 36 Blok B1 sesuai

2. Halaman Belakang Terdapat halaman belakang pada Bangunan Perumahan Central Cidayu City Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
Type 36 Blok B1 sesuai

3. Taman Terdapat taman pada Bangunan Perumahan Central Cidayu City Type 36 Blok Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
B1 sesuai

PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 1
1.2 PEMERIKSAAN PERSYARATAN INTENSITAS BANGUNAN GEDUNG

1. LUAS LANTAI DASAR BANGUNAN

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi


Pengukuran Kondisi Faktual Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun

Luas lantai dasar bangunan adalah 33 m² Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
sesuai

2. LUAS DASAR BASEMENT

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi


Pengukuran Kondisi Faktual Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun

- Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak Terdapat


Basement

3. LUAS TOTAL LANTAI BANGUNAN

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi


Pengukuran Kondisi Faktual Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun

Luas total lantai bangunan adalah 33 m² Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
sesuai

4. JUMLAH LANTAI BANGUNAN

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi


Pengukuran Kondisi Faktual Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun

Jumlah lantai bangunan adalah 1 Lantai Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
sesuai

5. JUMLAH LANTAI BASEMENT

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi


Pengukuran Kondisi Faktual Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun

- Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak Terdapat


Basement

6. KETINGGIAN BANGUNAN

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi


Pengukuran Kondisi Faktual Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun

Ketinggian bangunan adalah 4,5 m Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
sesuai

7. LUAS DAERAH HIJAU DALAM PERSIL

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi


Pengukuran Kondisi Faktual Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun

Luas daerah hijau dalam persil lebih dari 10 % Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
sesuai

PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 2
8. JARAK SEMPADAN JALAN/SUNGAI/PANTAI/REL KERETA API/JALUR TEGANGAN TINGGI

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi


Komponen Pengukuran Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun

1. Jarak Sempadan Jalan Hasil : 6 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu KKPR

2. Jarak Sempadan Sungai Hasil : 0 Meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak Terdapat

3. Jarak Sempadan Pantai Hasil : 0 Meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak Terdapat

4. Jarak Sempadan Danau Hasil : 0 Meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak Terdapat

5. Jarak Sempadan Rel Kereta Api Hasil : 0 Meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak Terdapat

6. Jarak Sempadan Jalur Tegangan Tinggi Hasil : 0 Meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak Terdapat

9. JARAK BANGUNAN GEDUNG DENGAN BATAS PERSIL

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi


Komponen Pengukuran Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun

1. Jarak Bangunan dengan Batas Kiri Hasil : 0 Meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Batas Tanah

2. Jarak Bangunan dengan Batas Kanan Hasil : 3 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Jalan Lingkungan

3. Jarak Bangunan dengan Batas Belakang Hasil : 5,40 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Batas Tanah

4. Jarak Bangunan dengan Batas Depan Hasil : 2 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Jalan Lingkungan

10. JARAK ANTAR BANGUNAN

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi


Komponen Pengukuran Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun

1. Jarak dengan Bangunan Sebelah Kiri Hasil : 1 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Dinding pembatas rumah

Sesuai Tidak Sesuai, yaitu


2. Jarak dengan Bangunan - Hasil : 0 Meter Tidak Terdapat

Sesuai Tidak Sesuai, yaitu


3. Jarak dengan Bangunan - Hasil : 0 Meter Tidak Terdapat

Sesuai Tidak Sesuai, yaitu


4. Jarak dengan Bangunan - Hasil : 0 Meter Tidak Terdapat

1.3 PEMERIKSAAN PENAMPILAN BANGUNAN GEDUNG

1. BENTUK BANGUNAN GEDUNG

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan Rencana Teknis dan Gambar Terbangun Keterangan

Sesuai dengan gambar


Sesuai
terbangun / gambar abd
Tidak Sesuai, yaitu dan kondisi di lapangan

PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 3
2. BENTUK DENAH BANGUNAN GEDUNG

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan Rencana Teknis dan Gambar Terbangun Keterangan

Sesuai dengan gambar


Sesuai
terbangun / gambar abd
Tidak Sesuai, yaitu dan kondisi di lapangan

3. TAMPAK BANGUNAN

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan Rencana Teknis dan Gambar Terbangun Keterangan

Sesuai dengan gambar


Sesuai
terbangun / gambar abd
Tidak Sesuai, yaitu dan kondisi di lapangan

4. BENTUK DAN PENUTUP ATAP BANGUNAN GEDUNG


Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
Tidak Rusak
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan dan kondisi di lapangan

Rusak Sedang

Rusak Berat

PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 4
5. PROFIL, DETAIL DAN MATERIAL BANGUNAN
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Teras Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan
Terdapat retak rambut pada teras dikarenakan kolom menggunakan
tiang besi dan lapisan grc

6. BATAS FISIK ATAU PAGAR PEKARANGAN


Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Pekarangan Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan
Tidak terdapat keretakan pada batas pagar pekarangan

7. KULIT ATAU SELUBUNG BANGUNAN


Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1 Kulit Atau Selubung Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
bangunan terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan
Tidak terdapat kerusakan pada kulit atau selubung bangunan

PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 5
1.4 PEMERIKSAAN TATA RUANG DALAM BANGUNAN GEDUNG

1. KEBUTUHAN RUANG UTAMA

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan Rencana Teknis dan Gambar Terbangun Keterangan

Sesuai dengan gambar


Sesuai
terbangun / gambar abd
Tidak Sesuai, yaitu dan kondisi di lapangan

2. BIDANG-BIDANG DINDING
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Ruang Tamu Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan

2. Kamar Tidur 1 Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan

PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 6
3. Kamar Tidur 2 Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan

4 Ruang Dapur Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan

5. Km/Wc Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan

3. DINIDNG - DINDING PENYEKAT


Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Ruang Tamu Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan

PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 7
2. Kamar Tidur 1 Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan

4. PINTU / JENDELA
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Pintu/jendela Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan

5. TINGGI RUANG
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Ruang Tamu Tinggi Ruang Tamu adalah 4 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
dan kondisi di lapangan

2. Kamar Tidur 1 Tinggi Kamar Tidur 1 adalah 2,7 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
dan kondisi di lapangan
3. Kamar Tidur 2 Tinggi Kamar Tidur 2 adalah 2,7 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
dan kondisi di lapangan
4. Dapur Tinggi Dapur adalah 2,7 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
dan kondisi di lapangan
5. KM/WC Tinggi KM/WC adalah 3 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
dan kondisi di lapangan

PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 8
6. TINGGI LANTAI DASAR
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Lantai Dasar Tinggi Lantai Dasar adalah 4 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
dan kondisi di lapangan

7. RUANG RONGGA ATAP


Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Ruang Rongga Atap Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan

8. PENUTUP LANTAI
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Penutup lantai Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan

PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 9
9. PENUTUP LANGIT-LANGIT
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Penutup langit-langit Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan

1.5 PEMERIKSAAN TATA RUANG LUAR BANGUNAN GEDUNG

1. TINGGI (PEIL) PEKARANGAN

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan Rencana Teknis dan Gambar Terbangun Keterangan

Sesuai dengan gambar


Sesuai
terbangun / gambar abd
Tidak Sesuai, yaitu dan kondisi di lapangan

2. RUANG TERBUKA HIJAU PERKARANGAN

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan Rencana Teknis dan Gambar Terbangun Keterangan

Sesuai dengan gambar


Sesuai
terbangun / gambar abd
Tidak Sesuai, yaitu dan kondisi di lapangan

PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 10
3. PEMANFAATAN RUANG SEMPADAN BANGUNAN

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan Rencana Teknis dan Gambar Terbangun Keterangan

Sesuai dengan gambar


Sesuai
terbangun / gambar abd
Tidak Sesuai, yaitu dan kondisi di lapangan

4. DAERAH HIJAU BANGUNAN

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan Rencana Teknis dan Gambar Terbangun Keterangan

Sesuai dengan gambar


Sesuai
terbangun / gambar abd
Tidak Sesuai, yaitu dan kondisi di lapangan

5. TATA TANAMAN
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual
Pengamatan Visual terhadap Kerusakan dengan Rencana Teknis dan Gambar Keterangan
Terbangun
Tidak Rusak Sesuai dengan gambar
Sesuai
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Tidak Sesuai, yaitu dan kondisi di lapangan
Rusak Sedang

Rusak Berat

PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 11
6. TATA PERKERASAN PEKARANGAN
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual
Pengamatan Visual terhadap Kerusakan dengan Rencana Teknis dan Gambar Keterangan
Terbangun
Sesuai dengan gambar
Tidak Rusak Sesuai terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Tidak Sesuai, yaitu dan kondisi di lapangan

Rusak Sedang

Rusak Berat

7. SIRKULASI MANUSIA DAN KENDARAAN


Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
PEMERIKSAAN Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Sirkulasi Manusia Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan

2. Sirkulasi Kendaraan Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan

PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 12
8. JALUR UTAMA PEDESTRIAN
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
PEMERIKSAAN Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Jalur Utama Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak terdapat
Pedestrian
Rusak Ringan Rusak Berat

9. PERABOT LANDSCAPE ( LANDSCAPE FURNITURE )


Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
PEMERIKSAAN Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Perabot Landscape Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak terdapat

Rusak Ringan Rusak Berat

10. PERTANDAAN ( SIGNAGE )


Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
PEMERIKSAAN Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Signage Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak terdapat

Rusak Ringan Rusak Berat

11. PENCAHAYAAN RUANG LUAR BANGUNAN GEDUNG


Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
PEMERIKSAAN Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Pencahayaan Ruang Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak terdapat
Luar Bangunan
Rusak Ringan Rusak Berat

PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 13
1.6 PEMERIKSAAN DOKUMEN BANGUNAN GEDUNG

1. DOKUMEN KRK / PBG / KKPR

No Pemeriksaan Dokumen Keterangan

1. Dokumen KRK / PBG / KKPR Tersedia Tidak Tersedia

2. Fungsi gedung sesuai informasi yang ada di KRK / PBG / KKPR Tersedia Tidak Tersedia

3. Luas gedung sesuai informasi yang ada di KRK / PBG / KKPR Tersedia Tidak Tersedia

4. Ketinggian gedung sesuai informasi yang ada di KRK / PBG / KKPR Tersedia Tidak Tersedia

5. Jumlah lantai gedung sesuai informasi yang ada di KRK / PBG / KKPR Tersedia Tidak Tersedia

2. DOKUMEN RENCANA TEKNIS

No Pemeriksaan Dokumen Keterangan

1. Dokumen Rencana Teknis Ada Tidak Ada

2. Fungsi gedung sesuai informasi yang ada di Rencana Teknis Ada Tidak Ada

3. Luas gedung sesuai informasi yang ada di Rencana Teknis Ada Tidak Ada

4. Ketinggian gedung sesuai informasi yang ada di Rencana Teknis Ada Tidak Ada

5. Jumlah lantai gedung sesuai yang ada di Rencana Teknis Ada Tidak Ada

6. Kondisi struktur sesuai informasi yang ada di Rencana Teknis Ada Tidak Ada

7. Kondisi arsitektur sesuai informasi yang ada di Rencana Teknis Ada Tidak Ada

8. Kondisi Mekanikal - Elektrikal dan Perpipaan sesuai yang di Rencana Teknis Ada Tidak Ada

3. AS BUILD DRAWING ( ABD )

No Pemeriksaan Dokumen Keterangan

1. Dimensi dan perletakan balok Ada Tidak Ada

2. Dimensi dan perletakan kolom Ada Tidak Ada

3. Jalur Evakuasi / Mean of egress Ada Tidak Ada

4. Sistem Proteksi Kebakaran Ada Tidak Ada

5. Sistem Proteksi Petir Ada Tidak Ada

6. Sistem Instalasi Listrik Ada Tidak Ada

PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 14
1.7 DATA VISUAL BANGUNAN

PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 15
1.8. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

MINGGU KE-
NO DESKRIPSI KEGIATAN
1 2
1 Persiapan Data Sekunder

2 Survey Lapangan

3 Mengecek Gambar ABD dan Kondisi Lapangan

4 Laporan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan


Gedung

PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 16
2.1 ASPEK KESELAMATAN TERHADAP SISTEM STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. SNI 1726 - 2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung dan non Gedung
3. SNI 2847 - 2019 Persyaratan Beton Struktur untuk Bangunan Gedung
4. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
5. SNI 8640 - 2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik
6. SNI 1729 - 2015 Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural
7. SNI 1727 - 2013 Peraturan Pembebanan untuk Gedung
8. SNI 03 - 1729 - 2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual Pengujian Kekuatan


Pengamatan Visual
Pengukuran Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar dan Material Keterangan
terhadap Kerusakan
Terbangun dan Persyaratan Teknis ( Apabila Diperlukan )
A. PONDASI ( Apabila Dapat Diamati )
Dimensi : 1. Dari luar gedung terlihat Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan Pondasi sesuai dengan
Tidak dapat diamati secara visual adanya dan pengujian menggunakan alat persyaratan teknis dan
kemiringan bangunan Rusak Ringan kondisi di lapangan
gedung
Rusak Sedang
2. Terdapat celah antar
bangunan di bagian bawah Rusak Berat
dan permukaan didekat
gedung
3. Terdapat kemiringan dari
dalam gedung (pada lantai)
4. Analisis Dokumen
a) Gambar terbangun (shop
drawing)
b) Perhitungan Pondasi
c) Hasil penyelidikan tanah

B. KOLOM
Dimensi : 1. Lubang-lubang yang relatif Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan Kolom sesuai dengan
Tidak Rusak
dalam dan lebar pada beton dan pengujian menggunakan alat persyaratan teknis dan
(voids atau honeycomb ) kondisi di lapangan
Rusak Ringan
2. Pecah pada beton dalam
garis-garis yang relatif
Rusak Sedang
panjang dan sempit (retak)
3. Pengelupasan dangkal Rusak Berat
pada permukaan beton
(scalling atau spalling )
4. Korosi pada baja tulangan
beton
5. Korosi pada baja profil
untuk struktur baja
6. Korosi pada baja tulangan
beton
7. Korosi baja profil pada
struktur baja
C. BALOK LANTAI
Dimensi : 1. Lubang-lubang yang relatif Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan Balok Lantai sesuai
dalam dan lebar pada beton dan pengujian menggunakan alat dengan persyaratan
(voids atau honeycomb ) Rusak Ringan teknis dan kondisi di
2. Pecah pada beton dalam Rusak Sedang lapangan
garis-garis yang relatif
Rusak Berat
panjang dan sempit (retak)
3. Pengelupasan dangkal
pada permukaan beton
(scalling atau spalling )
4. Korosi pada baja tulangan
beton
5. Korosi pada baja profil
untuk struktur baja
6. Korosi pada baja tulangan
beton
7. Korosi baja profil pada
struktur baja

ASPEK KESELAMATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG |17
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual Pengujian Kekuatan


Pengamatan Visual
Pengukuran Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar dan Material Keterangan
terhadap Kerusakan
Terbangun dan Persyaratan Teknis ( Apabila Diperlukan )
D. PELAT LANTAI
Dimensi : 1. Lubang-lubang yang relatif Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan Pelat Lantai sesuai
dalam dan lebar pada beton dan pengujian menggunakan alat dengan persyaratan
(voids atau honeycomb ) Rusak Ringan teknis dan kondisi di
2. Pecah pada beton dalam Rusak Sedang lapangan
garis-garis yang relatif
Rusak Berat
panjang dan sempit (retak)
3. Pengelupasan dangkal
pada permukaan beton
(scalling atau spalling )
4. Korosi pada baja tulangan
beton
5. Korosi pada baja profil
untuk struktur baja
6. Korosi pada baja tulangan
beton
E. RANGKA ATAP
Dimensi : 1. Adanya korosi pada baja Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan Rangka Atap sesuai
profil untuk struktur baja dan pengujian menggunakan alat dengan persyaratan
Rusak Ringan
teknis dan kondisi di
2. Terdapat kayu yang rapuh
Rusak Sedang lapangan
akibat rayap pada struktur
kayu Rusak Berat

F. DINDING LANTAI DASAR


Dimensi : 1. Lubang-lubang yang relatif Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan Dinding Lantai Dasar
dalam dan lebar pada beton dan pengujian menggunakan alat sesuai dengan
(voids atau honeycomb ) Rusak Ringan persyaratan teknis dan
Rusak Sedang kondisi di lapangan
2. Pecah pada beton dalam
garis-garis yang relatif Rusak Berat

panjang dan sempit (retak)


3. Pengelupasan dangkal
pada permukaan beton
(scalling/spalling )
4. Korosi pada baja tulangan
beton
5. Korosi pada baja profil
untuk struktur baja
6. Korosi pada baja tulangan
beton

ASPEK KESELAMATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG |18
2.2 ASPEK KESELAMATAN TERHADAP SISTEM PROTEKSI BAHAYA KEBAKARAN

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
3. Permen PU 26 Tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran
4. Permen PU 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran
5. SNI 03-6652-2002 Tata Cara Perencanaan Proteksi Bangunan dan Peralatan
6. SNI 03-3985-2002 Tata Cara Perencanaan, Pemasangan dan Pengujian Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pengukuran Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
A. SISTEM PROTEKSI PASIF
a) Pintu 1. Tidak ada lubang atau Tidak Rusak Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan Pintu sesuai dengan
Sesuai
keretakan pada pintu atau dan pengujian menggunakan alat persyaratan teknis dan
bingkai pintu Rusak Ringan kondisi di lapangan
2. Bukaan pintu mengarah ke Rusak Sedang
arah jalur jalan ke luar
3. Pintu dapat menutup sendiri Rusak Berat
atau menutup secara
otomatis
4. Pintu mengunci secara
mandiri dalam keadaan
tertutup
5. Jenis pegangan pintu tahan
api menggunakan "panic
bar ''
6. Jenis engsel pintu yang
digunakan dari jenis engsel
sisi atau pintu ayun untuk
pintu pada sarana jalan
keluar

ASPEK KESELAMATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PROTEKSI BAHAYA KEBAKARAN |19
2.3 ASPEK KESELAMATAN TERHADAP SISTEM PENANGKAL PETIR

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
3. Permen PU 26 Tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran
4. SNI 03-6652-2002 Tata Cara Perencanaan Proteksi Bangunan dan Peralatan

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pengukuran Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
a) Sistem Kepala 1. Terminal udara dapat terdiri Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Sistem
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Penangkal Petir dari kombinasi elemen pengujian menggunakan alat Kepala Penangkal Petir
batang, kawat gantung, dan Rusak Ringan
konduktor jaring.
Rusak Sedang

Rusak Berat
2. Jumlah dan jarak antara
masing-masing penerima
harus diatur sedemikian
rupa sehingga dapat
menjamin keseluruhan
bangunan itu termasuk
dalam radius daerah
perlindungan

b) Sistem Hantaran Kabel konduktor disusun Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Hantaran
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Penangkal Petir sedemikian rupa dari pengujian menggunakan alat Penangkal Petir
terminal udara ke tanah: Rusak Ringan
a) terdapat beberapa
Rusak Sedang
saluran paralel;
b) panjang saluran arus Rusak Berat
dijaga minimum.

c) Sistem Untuk menyebarkan arus Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Sistem
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Pembumian petir menuju tanah tanpa pengujian menggunakan alat Pembumian
menyebabkan tegangan Rusak Ringan
lebih yang berbahaya,
Rusak Sedang
bentuk dan dimensi terminal
udara lebih penting dari Rusak Berat
harga tahanan elektroda
pembumian tertentu.
Namun, secara umum,
dianjurkan.tahanan tanah
rendah maksimal 5 Ohm.

ASPEK KESELAMATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENANGKAL PETIR |20
2.4 ASPEK KESELAMATAN TERHADAP SISTEM INSTALASI LISTRIK

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
3. SNI 0225-2011 Persyaratan Umum Instalasi Listrik
4. UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
5. SNI 7018-2004 Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat dan Siaga, BSN.
6. SNI 7019-2004 Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat Energi Tersimpan ( SPDDT )
7. SNI 03-6652-2002 Tata Cara Perencanaan Proteksi Bangunan dan Peralatan

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pengukuran Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
A. SUMBER LISTRIK
1. PLN (KVA) Karakteristik berikut dari Tidak terdapat hasil pengetesan dan Terdapat PLN (KVA)
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
suplai harus ditentukan pengujian menggunakan alat
dengan perhitungan, Rusak Ringan
pengukuran, investigasi
Rusak Sedang
atau inspeksi:
1) Voltase nominal Rusak Berat
2) Sifat arus dan frekuensi
3) Arus hubung pendek
prospektif di awal instalasi
4) Impedans lingkar
gangguan bumi dari bagian
sistem yang eksternal
terhadap instalasi
5) Kesesuaian untuk
persyaratan instalasi,
termasuk kebutuhan
maksimum, dan
6) Jenis dan peringkat
gawai proteksi arus lebih
yang beroperasi di awal
instalasi

2. Genset Utama Generator set harus Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Genset
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
(KVA) mempunyai kapasitas yang pengujian menggunakan alat Utama (KVA)
cukup untuk mengangkat Rusak Ringan
beban dan memenuhi
Rusak Sedang
persyaratan frekuensi dan
tegangan yang stabil dari Rusak Berat
sistem darurat di dalam
waktu 10 detik setelah
hilangnya daya normal

3. UPS (KVA) UPS digunakan agar dapat Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat UPS
Tidak Rusak
mencegah terjadinya pengujian menggunakan alat (KVA)
kegagalan pada peralaratan
listrik yang terjadi padam Rusak Ringan

secara tiba-tiba.
UPS juga dapat Rusak Sedang
membackup sementara
sebelum genset. Rusak Berat

B. PANEL LISTRIK
1. Panel MDP Sirkit distribusi terpisah Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Panel
harus disediakan untuk pengujian menggunakan alat MDP
bagian instalasi yang perlu Rusak Ringan

dikendalikan secara Rusak Sedang


terpisah, sedemikian
sehingga sirkit tersebut Rusak Berat

tidak dipengaruhi oleh


kegagalan sirkit lain

ASPEK KESELAMATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM INSTALASI LISTRIK | 21
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pengukuran Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
2. Sub Panel Sirkit distribusi terpisah Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Sub
harus disediakan untuk pengujian menggunakan alat Panel
bagian instalasi yang perlu Rusak Ringan

dikendalikan secara Rusak Sedang


terpisah, sedemikian
sehingga sirkit tersebut Rusak Berat

tidak dipengaruhi oleh


kegagalan sirkit lain

3. Panel Sirkit 1. Setiap instalasi harus dibagi Tidak Rusak Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Panel
Sesuai
(Penerangan, dalam sirkit, jika diperlukan, pengujian menggunakan alat Sirkit (Penerangan,
Tenaga dan Alat- ◦ untuk: Rusak Ringan Tenaga dan Alat-Alat)
Alat) Mencegah bahaya dan Rusak Sedang
meminimalkan kesulitan jika
◦ terjadi gangguan; Rusak Berat
Memfasilitasi inspeksi,
◦ pengujian dan pemeliharan
yang aman
Memperhitungkan bahaya
yang mungkin timbul dari
◦ kegagalan sirkit tunggal
seperti sirkit pencahayaan
Mencegah energisasi tak
langsung pada sirkit yang
dimaksudkan akan diisolasi.
4. Ruang Panel ◦ Penentuan Jenis dan Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Ruang
(Cahaya, Ventilasi jumlah Panel Listrik pengujian menggunakan alat Panel (Cahaya, Ventilasi
dan APAR) tergantung dari kapasitas Rusak Ringan dan APAR)
◦ listrik Rusak Sedang
Luas ruangan
◦ menyesuaikan kebutuhan Rusak Berat

kapasitas pelayanan.
◦ Ruangan harus terhindar
dari banjir
◦ Tersedia Alat Pemadam
Api Ringan (APAR).
Terdapat Ventilasi udara
C. INSTALASI LISTRIK
1. Instalasi Tegangan 1. Karakteristik berikut dari Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Instalasi Penerangan
Menengah suplai harus ditentukan pengujian menggunakan alat dan Stop Kontak tidak
dengan perhitungan, Rusak Ringan Berfungsi
pengukuran, investigasi Rusak Sedang
atau inspeksi:
1) Voltase nominal Rusak Berat

2) Sifat arus dan frekuensi


3) Arus hubung pendek
prospektif di awal instalasi
4) Impedans lingkar
gangguan bumi dari bagian
sistem yang eksternal
terhadap instalasi
5) Kesesuaian untuk
persyaratan instalasi,
termasuk kebutuhan
maksimum, dan
6) Jenis dan peringkat
gawai proteksi arus lebih
yang beroperasi di awal
instalasi

ASPEK KESELAMATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM INSTALASI LISTRIK | 22
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pengukuran Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
2. Instalasi Distribusi Karakteristik berikut dari Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Instalasi
Tegangan Rendah suplai harus ditentukan pengujian menggunakan alat Distribusi Tegangan
dengan perhitungan, Rusak Ringan Rendah
pengukuran, investigasi Rusak Sedang
atau inspeksi:
1) Voltase nominal Rusak Berat

2) Sifat arus dan frekuensi


3) Arus hubung pendek
prospektif di awal instalasi
4) Impedans lingkar
gangguan bumi dari bagian
sistem yang eksternal
terhadap instalasi
5) Kesesuaian untuk
persyaratan instalasi,
termasuk kebutuhan
maksimum, dan
6) Jenis dan peringkat
gawai proteksi arus lebih
yang beroperasi di awal
instalasi

3. Instalasi Karakteristik berikut dari Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Instalasi Penerangan
Penerangan dan suplai harus ditentukan pengujian menggunakan alat dan Stop Kontak tidak
Stop Kontak dengan perhitungan, Rusak Ringan Berfungsi
pengukuran, investigasi Rusak Sedang
atau inspeksi:
1) Voltase nominal Rusak Berat

2) Sifat arus dan frekuensi


3) Arus hubung pendek
prospektif di awal instalasi
4) Impedans lingkar
gangguan bumi dari bagian
sistem yang eksternal
terhadap instalasi
5) Kesesuaian untuk
persyaratan instalasi,
termasuk kebutuhan
maksimum, dan
6) Jenis dan peringkat
gawai proteksi arus lebih
yang beroperasi di awal
instalasi

4. Instalasi Tenaga 1. Instalasi pada saklar, panel, Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat Instalasi
dan Alat-Alat kotak sirkuit, dan peralatan Tenaga dan Alat-Alat
listrik harus diletakkan di Rusak Ringan

ruang yang sesuai. Rusak Sedang

Rusak Berat
2. Menggunakan kabel tray
atau conduit untuk
melindungi dan mengatur
kabel dengan rapi.
Perletakkan kabel dijauhkan
dari sumber panas dan
bahan yang mudah
terkorosi
3. Dapat diberikan
perlindungan fisik pada
instalasi alat-alat seperti
menggunakan kotak listrik,
panel listrik atau peralatan
pelindung lainnya yang
sesuai untuk melindungi
komponen listrik.

ASPEK KESELAMATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM INSTALASI LISTRIK | 23
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pengukuran Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
5. Sarana Shaft 1. Penempatan pemasangan Tidak Rusak Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Sarana
Sesuai
Kabel (Kabel Tray kabel diantara instalasi pengujian menggunakan alat Shaft Kabel (Kabel Tray
dan Kabel Ladder) listrik, pemasangan dapat Rusak Ringan dan Kabel Ladder)
pada dinding, pemasangan Rusak Sedang
pada pipa dan pemasangan
plafond Rusak Berat

2. Kabel tray dan kabel ladder


ditempatkan pada tinggi
tertentu di atas lantai sekitar
2-3 meter dari lantai.
3. Jarak penopang tidak
terlalu jauh sehingga kabel-
kabel tidak terlalu lentur dan
berayun-ayun. Jarak antara
penopang pada kabel
sekitar 1,5-2 meter.
4. Memiliki sistem penutup
untuk melindungi kabel dari
kerusakan fisik, debu dan
kelembapan.
D. SISTEM PEMBUMIAN/TERMINASI BUMI
1. Pembumian Panel 1. Tidak diizinkan adanya Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat
hubungan langsung dari titik pengujian menggunakan alat Pembumian Panel
netral transformator atau Rusak Ringan

titik bintang generator ke Rusak Sedang


2. bumi
Pembumian tambahan dari Rusak Berat

PE pada instalasi dapat


2. Pembumian Netral Konduktor interkoneksi Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat
antara titik-titik netral pengujian menggunakan alat Pembumian Netral
transformator atau titik-titik Rusak Ringan

bintang generator harus Rusak Sedang


diinsulasi. Fungsi konduktor
ini adalah seperti PEN; Rusak Berat

namun titik ini tidak boleh


dihubungkan ke
perlengkapan pemanfaat
listrik

3. Elektroda Elektroda Batang Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Elektroda
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Pembumian Pembumian ialah elektroda pengujian menggunakan alat Pembumian
dari pipa atau besi baja Rusak Ringan
profit yang dipancangkan ke Rusak Sedang
dalam tanah.
Rusak Berat
4. Resistensi Pembumian harus bisa Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat
Pembumian memiliki nilai tahanan pengujian menggunakan alat Resistensi Pembumian
sebaran atau resistansi Rusak Ringan

maksimal 5 ohm (bila Rusak Sedang


dibawah 5 ohm lebih baik)
Rusak Berat

5. Box Kontrol Perletakkan grounding Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Box
Pembumian control box pada lokasi pengujian menggunakan alat Kontrol Pembumian
yang mudah diakses dan Rusak Ringan

terlindungi dari risiko Rusak Sedang


kerusakan atau paparan
kelembaban yang Rusak Berat

berlebihan dan tidak


terkena gangguan fisik yang
dapat merusak atau
mengganggu konektivitas
grounding.

ASPEK KESELAMATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM INSTALASI LISTRIK | 24
3.1 ASPEK KESEHATAN TERHADAP SISTEM PENGHAWAAN

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
3. SNI 03-6572-2001 Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Gedung

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
1. Nama Ruang : Ruang Tamu
a) Ventilasi Alami 1. Ruang yang diventilasi bukan Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Berdasarkan pengamatan Ventilasi Alami sesuai
kompartemen sanitasi visual dengan persyaratan
2. Jendela, bukaan, pintu dan sarana Rusak Ringan Hasil : Terdapat Jendela Ventilasi
lainnya dengan luas ventilasi tidak Rusak Sedang
kurang dari 5% terhadap luas
lantai dari ruangan yang diventilasi Rusak Berat

3. Ruangan yang bersebelahan


memiliki jendela, bukaan, pintu
atau sarana lainnya dengan luas
ventilasi tidak kurang dari 5%
terhadap kombinasi luas lantai dari
kedua ruangan

b) Ventilasi Mekanik 1. Sistem ventilasi mekanis harus Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Berdasarkan pengamatan Ventilasi Mekanik tidak
diberikan jika ventilasi alami yang visual sesuai dengan
Rusak Ringan Hasil : Tidak Terdapat Ventilasi Mekanik
memenuhi syarat tidak memadai persyaratan teknis
2. Penempatan Fan harus Rusak Sedang
memungkinkan pelepasan udara Rusak Berat
secara maksimal dan juga
memungkinkan masuknya udara
segar atau sebaliknya
3. Sistem ventilasi mekanis bekerja
terus menerus selama ruang
tersebut dihuni
c) Pengkondisian 1. Kondisi termal dalam gedung Terdapat hasil pengetesan Pengkondisian Udara
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Udara terkait temperatur udara, daerah dan pengukuran tidak sesuai dengan
kenyamanan termal untuk daerah Rusak Ringan Hasil : Tidak terdapat Pengkondisian Udara menggunakan alat persyaratan teknis
tropis dapat dibagi menjadi : Rusak Sedang
a. sejuk nyaman, antara
temperatur efektif 20,5°C~22,8°C Rusak Berat

b. nyaman optimal, antara


temperatur efektif 22,8°C~25,8 °C
c. hangat nyaman, antara
temperatur efektif 25,8°C~27,1°C
2. Kondisi termal dalam gedung *data pengujian terdapat
terkait kelembaban udara relatif pada 4.2 Kondisi Udara
Untuk daerah tropis, kelembaban Pada Ruangan
udara relatif yang dianjurkan
antara 40%~50%, tetapi untuk
ruangan yang jumlah orangnya
padat seperti ruang pertemuan,
kelembaban udara relatif masih
diperbolehkan berkisar antara
55%~60%.

2. Nama Ruang : Kamar Tidur 1


a) Ventilasi Alami 1. Ruang yang diventilasi bukan Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Berdasarkan pengamatan Ventilasi Alami sesuai
kompartemen sanitasi visual dengan persyaratan
Rusak Ringan Hasil : Terdapat Jendela Ventilasi teknis
2. Jendela, bukaan, pintu dan sarana
lainnya dengan luas ventilasi tidak Rusak Sedang
kurang dari 5% terhadap luas
Rusak Berat
lantai dari ruangan yang diventilasi
3. Ruangan yang bersebelahan
memiliki jendela, bukaan, pintu
atau sarana lainnya dengan luas
ventilasi tidak kurang dari 5%
terhadap kombinasi luas lantai dari
kedua ruangan

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENGHAWAAN | 25
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
b) Ventilasi Mekanik 1. Sistem ventilasi mekanis harus Tidak Rusak
Berdasarkan pengamatan Ventilasi Mekanik tidak
Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
diberikan jika ventilasi alami yang visual sesuai dengan
memenuhi syarat tidak memadai Rusak Ringan Hasil : Tidak Terdapat Ventilasi Mekanik persyaratan teknis
2. Penempatan Fan harus Rusak Sedang
memungkinkan pelepasan udara
Rusak Berat
secara maksimal dan juga
memungkinkan masuknya udara
segar atau sebaliknya
3. Sistem ventilasi mekanis bekerja
terus menerus selama ruang
tersebut dihuni
c) Pengkondisian 1. Kondisi termal dalam gedung Tidak Rusak
Terdapat hasil pengetesan Pengkondisian Udara
Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Udara terkait temperatur udara, daerah dan pengukuran tidak sesuai dengan
kenyamanan termal untuk daerah Rusak Ringan Hasil : Tidak terdapat Pengkondisian Udara menggunakan alat persyaratan teknis
tropis dapat dibagi menjadi : Rusak Sedang
a. sejuk nyaman, antara
temperatur efektif 20,5°C~22,8°C Rusak Berat

b. nyaman optimal, antara


temperatur efektif 22,8°C~25,8 °C
c. hangat nyaman, antara
temperatur efektif 25,8°C~27,1°C
2. Kondisi termal dalam gedung *data pengujian terdapat
terkait kelembaban udara relatif pada 4.2 Kondisi Udara
Untuk daerah tropis, kelembaban Pada Ruangan
udara relatif yang dianjurkan
antara 40%~50%, tetapi untuk
ruangan yang jumlah orangnya
padat seperti ruang pertemuan,
kelembaban udara relatif masih
diperbolehkan berkisar antara
55%~60%.

3. Nama Ruang : Kamar Tidur 2


a) Ventilasi Alami 1. Ruang yang diventilasi bukan Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Berdasarkan pengamatan Ventilasi Alami sesuai
kompartemen sanitasi visual dengan persyaratan
Rusak Ringan Hasil : Terdapat Jendela Ventilasi teknis
2. Jendela, bukaan, pintu dan sarana
lainnya dengan luas ventilasi tidak Rusak Sedang
kurang dari 5% terhadap luas
Rusak Berat
lantai dari ruangan yang diventilasi
3. Ruangan yang bersebelahan
memiliki jendela, bukaan, pintu
atau sarana lainnya dengan luas
ventilasi tidak kurang dari 5%
terhadap kombinasi luas lantai dari
kedua ruangan

b) Ventilasi Mekanik 1. Sistem ventilasi mekanis harus Tidak Rusak


Berdasarkan pengamatan Ventilasi Mekanik tidak
Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
diberikan jika ventilasi alami yang visual sesuai dengan
memenuhi syarat tidak memadai Rusak Ringan Hasil : Tidak Terdapat Ventilasi Mekanik persyaratan teknis
2. Penempatan Fan harus Rusak Sedang
memungkinkan pelepasan udara
Rusak Berat
secara maksimal dan juga
memungkinkan masuknya udara
segar atau sebaliknya
3. Sistem ventilasi mekanis bekerja
terus menerus selama ruang
tersebut dihuni

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENGHAWAAN | 26
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
c) Pengkondisian 1. Kondisi termal dalam gedung Tidak Rusak
Terdapat hasil pengetesan Pengkondisian Udara
Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Udara terkait temperatur udara, daerah dan pengukuran tidak sesuai dengan
kenyamanan termal untuk daerah Rusak Ringan Hasil : Tidak terdapat Pengkondisian Udara menggunakan alat persyaratan teknis
tropis dapat dibagi menjadi : Rusak Sedang
a. sejuk nyaman, antara
temperatur efektif 20,5°C~22,8°C Rusak Berat

b. nyaman optimal, antara


temperatur efektif 22,8°C~25,8 °C
c. hangat nyaman, antara
temperatur efektif 25,8°C~27,1°C
2. Kondisi termal dalam gedung *data pengujian terdapat
terkait kelembaban udara relatif pada 4.2 Kondisi Udara
Untuk daerah tropis, kelembaban Pada Ruangan
udara relatif yang dianjurkan
antara 40%~50%, tetapi untuk
ruangan yang jumlah orangnya
padat seperti ruang pertemuan,
kelembaban udara relatif masih
diperbolehkan berkisar antara
55%~60%.

4. Nama Ruang : Ruang Dapur


a) Ventilasi Alami 1. Ruang yang diventilasi bukan Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Berdasarkan pengamatan Ventilasi Alami sesuai
kompartemen sanitasi visual dengan persyaratan
Rusak Ringan Hasil : Terdapat Jendela Ventilasi teknis
2. Jendela, bukaan, pintu dan sarana
lainnya dengan luas ventilasi tidak Rusak Sedang
kurang dari 5% terhadap luas
Rusak Berat
lantai dari ruangan yang diventilasi
3. Ruangan yang bersebelahan
memiliki jendela, bukaan, pintu
atau sarana lainnya dengan luas
ventilasi tidak kurang dari 5%
terhadap kombinasi luas lantai dari
kedua ruangan

b) Ventilasi Mekanik 1. Sistem ventilasi mekanis harus Tidak Rusak


Berdasarkan pengamatan Ventilasi Mekanik tidak
Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
diberikan jika ventilasi alami yang visual sesuai dengan
memenuhi syarat tidak memadai Rusak Ringan Hasil : Tidak Terdapat Ventilasi Mekanik persyaratan teknis
2. Penempatan Fan harus Rusak Sedang
memungkinkan pelepasan udara
Rusak Berat
secara maksimal dan juga
memungkinkan masuknya udara
segar atau sebaliknya
3. Sistem ventilasi mekanis bekerja
terus menerus selama ruang
tersebut dihuni
c) Pengkondisian 1. Kondisi termal dalam gedung Tidak Rusak
Terdapat hasil pengetesan Pengkondisian Udara
Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Udara terkait temperatur udara, daerah dan pengukuran tidak sesuai dengan
kenyamanan termal untuk daerah Rusak Ringan Hasil : Tidak terdapat Pengkondisian Udara menggunakan alat persyaratan teknis
tropis dapat dibagi menjadi : Rusak Sedang
a. sejuk nyaman, antara
temperatur efektif 20,5°C~22,8°C Rusak Berat

b. nyaman optimal, antara


temperatur efektif 22,8°C~25,8 °C
c. hangat nyaman, antara
temperatur efektif 25,8°C~27,1°C
2. Kondisi termal dalam gedung *data pengujian terdapat
terkait kelembaban udara relatif pada 4.2 Kondisi Udara
Untuk daerah tropis, kelembaban Pada Ruangan
udara relatif yang dianjurkan
antara 40%~50%, tetapi untuk
ruangan yang jumlah orangnya
padat seperti ruang pertemuan,
kelembaban udara relatif masih
diperbolehkan berkisar antara
55%~60%.

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENGHAWAAN | 27
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
5. Nama Ruang : WC/KM
a) Ventilasi Alami 1. Ruang yang diventilasi bukan Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Berdasarkan pengamatan Ventilasi Alami sesuai
kompartemen sanitasi visual dengan persyaratan
Rusak Ringan Hasil : Terdapat Ventilasi teknis
2. Jendela, bukaan, pintu dan sarana
lainnya dengan luas ventilasi tidak Rusak Sedang
kurang dari 5% terhadap luas
Rusak Berat
lantai dari ruangan yang diventilasi
3. Ruangan yang bersebelahan
memiliki jendela, bukaan, pintu
atau sarana lainnya dengan luas
ventilasi tidak kurang dari 5%
terhadap kombinasi luas lantai dari
kedua ruangan

b) Ventilasi Mekanik 1. Sistem ventilasi mekanis harus Tidak Rusak


Berdasarkan pengamatan Ventilasi Mekanik tidak
Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
diberikan jika ventilasi alami yang visual sesuai dengan
memenuhi syarat tidak memadai Rusak Ringan Hasil : Tidak Terdapat Ventilasi Mekanik persyaratan teknis
2. Penempatan Fan harus Rusak Sedang
memungkinkan pelepasan udara
Rusak Berat
secara maksimal dan juga
memungkinkan masuknya udara
segar atau sebaliknya
3. Sistem ventilasi mekanis bekerja
terus menerus selama ruang
tersebut dihuni
c) Pengkondisian 1. Kondisi termal dalam gedung Tidak Rusak
Terdapat hasil pengetesan Pengkondisian Udara
Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Udara terkait temperatur udara, daerah dan pengukuran tidak sesuai dengan
kenyamanan termal untuk daerah Rusak Ringan Hasil : Tidak terdapat Pengkondisian Udara menggunakan alat persyaratan teknis
tropis dapat dibagi menjadi : Rusak Sedang
a. sejuk nyaman, antara
temperatur efektif 20,5°C~22,8°C Rusak Berat

b. nyaman optimal, antara


temperatur efektif 22,8°C~25,8 °C
c. hangat nyaman, antara
temperatur efektif 25,8°C~27,1°C
2. Kondisi termal dalam gedung *data pengujian terdapat
terkait kelembaban udara relatif pada 4.2 Kondisi Udara
Untuk daerah tropis, kelembaban Pada Ruangan
udara relatif yang dianjurkan
antara 40%~50%, tetapi untuk
ruangan yang jumlah orangnya
padat seperti ruang pertemuan,
kelembaban udara relatif masih
diperbolehkan berkisar antara
55%~60%.

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENGHAWAAN | 28
3.2 ASPEK KESEHATAN TERHADAP SISTEM PENCAHAYAAN

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
1. Nama Ruang : Ruang Tamu
a) Sistem 1. Cahaya alami siang hari harus Tidak Rusak Tidak Sesuai, yaitu
Berdasarkan Sistem Pencahayaan
Sesuai
Pencahayaan dimanfaatkan sebaik-baiknya pengamatan visual Alami sesuai dengan
Alami Rusak Ringan Hasil : Terdapat Jendela dan Ventilasi persyaratan teknis
2. Dalam pemanfaatan cahaya alami,
masuknya radiasi matahari Rusak Sedang
langsung ke dalam bangunan
Rusak Berat
harus dibuat seminimal mungkin.
Cahaya langit harus diutamakan
dari pada cahaya matahari
langsung

b) Sistem a. Lampu Penerangan Umum Berdasarkan Sistem Pencahayaan


Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Pencahayaan Pasang lampu langit-langit yang pengamatan visual Alami sesuai dengan
Buatan memberikan pencahayaan merata Rusak Ringan Hasil : Belum dilakukan pemasangan lampu persyaratan teknis
di seluruh ruangan Rusak Sedang
b. Lampu Tugas
Lampu meja, lampu baca, atau Rusak Berat
lampu dinding untuk pencahayaan
yang fokus di area kerja atau
fungsi khusus
c. Lampu Sorot
Gunakan lampu sorot untuk
menerangi objek atau area yang
ingin ditonjolkan (lukisan, dekorasi,
atau area khusus di dalam
ruangan hotel)
d. Lampu Pemandangan
Lampu aksen untuk menciptakan
efek pencahayaan yang menarik
dan memberikan nuansa tertentu
pada ruangan
ILUMINASI Persyaratan Teknis Pengukuran menggunakan peralatan Pengetesan dan Pengujian Keterangan

c) Iluminasi 1. Pencahayaan alami siang hari Hasil : 874 Lux Terdapat hasil Terdapat hasil ukur
Pencahayaan dapat dikatakan baik apabila pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Alami a) pada siang hari antara jam pengukuran Alami sesuai dengan
08.00 sampai dengan jam 16.00 menggunakan alat persyaratan teknis
waktu setempat terdapat cukup
banyak cahaya yang masuk ke
dalam ruangan
b) distribusi cahaya di dalam
ruangan cukup merata dan atau
tidak menimbulkan kontras yang
mengganggu

d) Iluminasi 2. Pencahayaan dengan intensitas Hasil : - Tidak Terdapat hasil Tidak terdapat hasil ukur
Pencahayaan peneranagan tidak menyilaukan pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Buatan mata pada rumah tinggal; pengukuran Buatan sesuai dengan
a) Teras min. 60 Lux menggunakan alat persyaratan teknis
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan
dibawah 50 lux untuk tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250
Lux

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENCAHAYAAN | 29
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
2. Nama Ruang : Ruang Kamar Tidur 1
a) Sistem 1. Cahaya alami siang hari harus Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Berdasarkan Sistem Pencahayaan
Pencahayaan dimanfaatkan sebaik-baiknya pengamatan visual Alami sesuai dengan
Alami Rusak Ringan Hasil : Terdapat Jendela dan Ventilasi persyaratan teknis
2. Dalam pemanfaatan cahaya alami,
masuknya radiasi matahari Rusak Sedang
langsung ke dalam bangunan
Rusak Berat
harus dibuat seminimal mungkin.
Cahaya langit harus diutamakan
dari pada cahaya matahari
langsung

b) Sistem a. Lampu Penerangan Umum Berdasarkan Sistem Pencahayaan


Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Pencahayaan Pasang lampu langit-langit yang pengamatan visual Alami sesuai dengan
Buatan memberikan pencahayaan merata Rusak Ringan Hasil : Belum dilakukan pemasangan lampu persyaratan teknis
di seluruh ruangan Rusak Sedang
b. Lampu Tugas
Rusak Berat
Lampu meja, lampu baca, atau
lampu dinding untuk pencahayaan
yang fokus di area kerja atau
fungsi khusus
c. Lampu Sorot
Gunakan lampu sorot untuk
menerangi objek atau area yang
ingin ditonjolkan (lukisan, dekorasi,
atau area khusus di dalam
ruangan hotel)
d. Lampu Pemandangan
Lampu aksen untuk menciptakan
efek pencahayaan yang menarik
dan memberikan nuansa tertentu
pada ruangan

ILUMINASI Persyaratan Teknis Pengukuran menggunakan peralatan Pengetesan dan Pengujian Keterangan

c) Iluminasi 1. Pencahayaan alami siang hari Terdapat hasil Terdapat hasil ukur
Hasil : 872 Lux
Pencahayaan dapat dikatakan baik apabila pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Alami a) pada siang hari antara jam pengukuran Alami sesuai dengan
08.00 sampai dengan jam 16.00 menggunakan alat persyaratan teknis
waktu setempat terdapat cukup
banyak cahaya yang masuk ke
dalam ruangan
b) distribusi cahaya di dalam
ruangan cukup merata dan atau
tidak menimbulkan kontras yang
mengganggu

d) Iluminasi 2. Pencahayaan dengan intensitas Tidak Terdapat hasil Tidak terdapat hasil ukur
Pencahayaan peneranagan tidak menyilaukan Hasil : pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Buatan mata pada rumah tinggal; pengukuran Buatan sesuai dengan
a) Teras min. 60 Lux menggunakan alat persyaratan teknis
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan
dibawah 50 lux untuk tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250
Lux

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENCAHAYAAN | 30
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
3. Nama Ruang : Ruang Kamar Tidur 2
a) Sistem 1. Cahaya alami siang hari harus Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Berdasarkan Sistem Pencahayaan
Pencahayaan dimanfaatkan sebaik-baiknya pengamatan visual Alami sesuai dengan
Alami Rusak Ringan Hasil : Terdapat Jendela dan Ventilasi persyaratan teknis
2. Dalam pemanfaatan cahaya alami,
masuknya radiasi matahari Rusak Sedang
langsung ke dalam bangunan
Rusak Berat
harus dibuat seminimal mungkin.
Cahaya langit harus diutamakan
dari pada cahaya matahari
langsung

b) Sistem a. Lampu Penerangan Umum Berdasarkan Sistem Pencahayaan


Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Pencahayaan Pasang lampu langit-langit yang pengamatan visual Alami sesuai dengan
Rusak Ringan Hasil : Belum dilakukan pemasangan lampu
Buatan memberikan pencahayaan merata persyaratan teknis
di seluruh ruangan Rusak Sedang
b. Lampu Tugas
Lampu meja, lampu baca, atau Rusak Berat

lampu dinding untuk pencahayaan


yang fokus di area kerja atau
fungsi khusus
c. Lampu Sorot
Gunakan lampu sorot untuk
menerangi objek atau area yang
ingin ditonjolkan (lukisan, dekorasi,
atau area khusus di dalam
ruangan hotel)

d. Lampu Pemandangan
Lampu aksen untuk menciptakan
efek pencahayaan yang menarik
dan memberikan nuansa tertentu
pada ruangan

ILUMINASI Persyaratan Teknis Pengukuran menggunakan peralatan Pengetesan dan Pengujian Keterangan

c) Iluminasi 1. Pencahayaan alami siang hari Hasil : 872 Lux Terdapat hasil Terdapat hasil ukur
Pencahayaan dapat dikatakan baik apabila pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Alami a) pada siang hari antara jam pengukuran Alami sesuai dengan
08.00 sampai dengan jam 16.00 menggunakan alat persyaratan teknis
waktu setempat terdapat cukup
banyak cahaya yang masuk ke
dalam ruangan
b) distribusi cahaya di dalam
ruangan cukup merata dan atau
tidak menimbulkan kontras yang
mengganggu

d) Iluminasi 2. Pencahayaan dengan intensitas Hasil : - Tidak Terdapat hasil Tidak terdapat hasil ukur
Pencahayaan peneranagan tidak menyilaukan pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Buatan mata pada rumah tinggal; pengukuran Buatan sesuai dengan
a) Teras min. 60 Lux menggunakan alat persyaratan teknis
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan
dibawah 50 lux untuk tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250
Lux

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENCAHAYAAN | 31
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
4. Nama Ruang : Ruang Dapur
a) Sistem 1. Cahaya alami siang hari harus Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Berdasarkan Sistem Pencahayaan
Pencahayaan dimanfaatkan sebaik-baiknya pengamatan visual Alami sesuai dengan
Alami Rusak Ringan Hasil : Terdapat Jendela dan Ventilasi persyaratan teknis
2. Dalam pemanfaatan cahaya alami,
masuknya radiasi matahari Rusak Sedang
langsung ke dalam bangunan
Rusak Berat
harus dibuat seminimal mungkin.
Cahaya langit harus diutamakan
dari pada cahaya matahari
langsung

b) Sistem a. Lampu Penerangan Umum Berdasarkan Sistem Pencahayaan


Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Pencahayaan Pasang lampu langit-langit yang pengamatan visual Alami sesuai dengan
Rusak Ringan Hasil : Belum dilakukan pemasangan lampu
Buatan memberikan pencahayaan merata persyaratan teknis
di seluruh ruangan Rusak Sedang
b. Lampu Tugas
Lampu meja, lampu baca, atau Rusak Berat

lampu dinding untuk pencahayaan


yang fokus di area kerja atau
fungsi khusus
c. Lampu Sorot
Gunakan lampu sorot untuk
menerangi objek atau area yang
ingin ditonjolkan (lukisan, dekorasi,
atau area khusus di dalam
ruangan hotel)

d. Lampu Pemandangan
Lampu aksen untuk menciptakan
efek pencahayaan yang menarik
dan memberikan nuansa tertentu
pada ruangan

ILUMINASI Persyaratan Teknis Pengukuran menggunakan peralatan Pengetesan dan Pengujian Keterangan

c) Iluminasi 1. Pencahayaan alami siang hari Hasil : 874 Lux Terdapat hasil Terdapat hasil ukur
Pencahayaan dapat dikatakan baik apabila pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Alami a) pada siang hari antara jam pengukuran Alami sesuai dengan
08.00 sampai dengan jam 16.00 menggunakan alat persyaratan teknis
waktu setempat terdapat cukup
banyak cahaya yang masuk ke
dalam ruangan
b) distribusi cahaya di dalam
ruangan cukup merata dan atau
tidak menimbulkan kontras yang
mengganggu

d) Iluminasi 2. Pencahayaan dengan intensitas Hasil : - Tidak Terdapat hasil Tidak terdapat hasil ukur
Pencahayaan peneranagan tidak menyilaukan pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Buatan mata pada rumah tinggal; pengukuran Buatan sesuai dengan
a) Teras min. 60 Lux menggunakan alat persyaratan teknis
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan
dibawah 50 lux untuk tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250
Lux

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENCAHAYAAN | 32
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
5. Nama Ruang : WC/KM
a) Sistem 1. Cahaya alami siang hari harus Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Berdasarkan Sistem Pencahayaan
Pencahayaan dimanfaatkan sebaik-baiknya pengamatan visual Alami sesuai dengan
Alami Rusak Ringan Hasil : Terdapat Ventilasi persyaratan teknis
2. Dalam pemanfaatan cahaya alami,
masuknya radiasi matahari Rusak Sedang
langsung ke dalam bangunan
Rusak Berat
harus dibuat seminimal mungkin.
Cahaya langit harus diutamakan
dari pada cahaya matahari
langsung

b) Sistem a. Lampu Penerangan Umum Berdasarkan Sistem Pencahayaan


Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Pencahayaan Pasang lampu langit-langit yang pengamatan visual Alami sesuai dengan
Buatan memberikan pencahayaan merata Rusak Ringan Hasil : Belum dilakukan pemasangan lampu persyaratan teknis
di seluruh ruangan Rusak Sedang
b. Lampu Tugas
Lampu meja, lampu baca, atau Rusak Berat

lampu dinding untuk pencahayaan


yang fokus di area kerja atau
fungsi khusus
c. Lampu Sorot
Gunakan lampu sorot untuk
menerangi objek atau area yang
ingin ditonjolkan (lukisan, dekorasi,
atau area khusus di dalam
ruangan hotel)

d. Lampu Pemandangan
Lampu aksen untuk menciptakan
efek pencahayaan yang menarik
dan memberikan nuansa tertentu
pada ruangan

ILUMINASI Persyaratan Teknis Pengukuran menggunakan peralatan Pengetesan dan Pengujian Keterangan

c) Iluminasi 1. Pencahayaan alami siang hari Hasil : 85 Lux Terdapat hasil Terdapat hasil ukur
Pencahayaan dapat dikatakan baik apabila pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Alami a) pada siang hari antara jam pengukuran Alami sesuai dengan
08.00 sampai dengan jam 16.00 menggunakan alat persyaratan teknis
waktu setempat terdapat cukup
banyak cahaya yang masuk ke
dalam ruangan
b) distribusi cahaya di dalam
ruangan cukup merata dan atau
tidak menimbulkan kontras yang
mengganggu

d) Iluminasi 2. Pencahayaan dengan intensitas Hasil : - Tidak Terdapat hasil Tidak terdapat hasil ukur
Pencahayaan peneranagan tidak menyilaukan pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Buatan mata pada rumah tinggal; pengukuran Buatan sesuai dengan
a) Teras min. 60 Lux menggunakan alat persyaratan teknis
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan
dibawah 50 lux untuk tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250
Lux

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENCAHAYAAN | 33
3.3 ASPEK KESEHATAN TERHADAP SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH/MINUM

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
3. PERMEN PU No. 12 th 2014 tentang Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH
a) Sumber Air Bersih 1. a) Sistem air kota Tidak Rusak Tidak Sesuai, yaitu
Berdasarkan pengamatan Sumber Air Bersih tidak
Sesuai
Bangunan mengandalkan sistem visual sesuai dengan
air kota sebagai sumber air utama. Rusak Ringan Hasil : persyaratan teknis
Air dari sistem ini harus memenuhi Rusak Sedang
standar kualitas air yang
ditetapkan oleh otoritas setempat. Rusak Berat

b) Sumur bor
Beberapa bangunan memiliki
sumur bor yang merupakan
sumber air bawah tanah. Air dari
sumur bor harus diuji secara
teratur untuk memastikan
kualitasnya sesuai dengan standar
kebersihan yang ditetapkan.
c) Sistem pengolahan air internal
Beberapa bangunan mungkin
memiliki sistem pengolahan air
internal, seperti penyaringan atau
pemurnian, untuk memastikan air
yang diperoleh berkualitas tinggi
2. Kapasitas pasokan air mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan
seluruh tamu dan operasional
bangunan.
3. Bangunan perlu memiliki tangki
penyimpanan air yang cukup besar
untuk menyimpan cadangan air
jika terjadi gangguan pasokan atau
pemeliharaan jaringan air. Tangki
penyimpanan harus dirawat
dengan baik untuk mencegah
kontaminasi dan menjaga
kebersihan air.
b) Sistem Distribusi 1. Pembersihan atau pencucian Berdasarkan pengamatan Sistem Distribusi Air
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Air Bersih seharusnya dilengkapi dengan visual Bersih tidak sesuai
sarana yang cukup untuk Rusak Ringan Hasil : dengan persyaratan
pembersihan atau pencucian: teknis
Rusak Sedang
bahan pangan, peralatan,
perlengkapan dan bangunan Rusak Berat
(lantai, dinding dan Iain-lain)
2. Sarana pembersihan yang umum
digunakan antara lain vacuum
cleaner/mesin penyedot debu, mop
dan ember, pembersih permukaan,
lap kain mikrofiber, pembersih
vakum uap, penghisap debu
portabel dan peralatan kebersihan
kamar mandi

3. Pipa air untuk keperluan higiene


dan sanitasi dan fasilitas
pendukungnya harus
menggunakan bahan yang tidak
menimbulkan bahaya korosif pada
air dan tanpa timbal (ramah
lingkungan).

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENYEDIA AIR BERSIH/MINUM | 34
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
c) Kualitas Air Bersih 1. Standar baku mutu air untuk Berdasarkan pengamatan Kualitas Air Bersih tidak
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
keperluan higiene sanitasi sesuai visual sesuai dengan
dengan ketentuan Peraturan Rusak Ringan Hasil : persyaratan teknis
Menteri Kesehatan yang mengatur
Rusak Sedang
mengenai standar baku mutu air
untuk keperluan higiene sanitasi. Rusak Berat
2. Bangunan sebaiknya secara
teratur menguji kualitas air mereka
dengan laboratorium yang
akreditasi. Pengujian ini dapat
memeriksa keberadaan bakteri,
logam berat, atau kontaminan
lainnya yang dapat berdampak
buruk pada kesehatan tamu

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM


a) Sumber Air Minum a) Perusahaan Daerah Air Minum Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Berdasarkan pengamatan Sumber Air Minum tidak
PDAM menyediakan air bersih dari visual sesuai dengan
sumber mata air, sungai, atau Rusak Ringan Hasil : persyaratan teknis
sumur yang diolah dan Rusak Sedang
didistribusikan ke rumah dan
bangunan melalui sistem Rusak Berat

perpipaan.

b) Sumur Gali
Sumur gali biasanya digali hingga
mencapai airtanah dan bisa
menyediakan air untuk konsumsi
dan keperluan lainnya.
c) Sistem Penyadapan Air Hujan
Air hujan dikumpulkan dan diolah
sehingga bisa digunakan sebagai
air minum atau untuk keperluan
non-potable lainnya.

b) Sistem Distribusi 1. Jaringan pipa yang Berdasarkan pengamatan Sistem Distribusi Air
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Air Minum menghubungkan sumber air visual Minum tidak sesuai
dengan titik penggunaan air terbuat Rusak Ringan Hasil : dengan persyaratan
dari bahan yang tahan terhadap Rusak Sedang
teknis
tekanan dan korosi agar dapat
mempertahankan integritas dan Rusak Berat

kualitas air.
2. Sistem distribusi air, dilakukan
penyaringan dan pengolahan
tambahan untuk memastikan
kualitas air tetap sesuai dengan
standar kesehatan dan keamanan.
3. Terdapat tangki penyimpanan yang
berfungsi untuk menyimpan air
dalam jumlah tertentu dan
menyediakan pasokan air dari
sumber air utama

c) Kualitas Air Minum 1. Standar baku mutu air untuk Berdasarkan pengamatan Kualitas Air Minum tidak
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
keperluan higiene sanitasi sesuai visual sesuai dengan
dengan ketentuan Peraturan Rusak Ringan Hasil : persyaratan teknis
Menteri Kesehatan yang mengatur Rusak Sedang
mengenai standar baku mutu air
untuk keperluan higiene sanitasi. Rusak Berat

2. Bangunan sebaiknya secara


teratur menguji kualitas air mereka
dengan laboratorium yang
akreditasi. Pengujian ini dapat
memeriksa keberadaan bakteri,
logam berat, atau kontaminan
lainnya yang dapat berdampak
buruk pada kesehatan tamu

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENYEDIA AIR BERSIH/MINUM | 35
3.4 ASPEK KESEHATAN TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN AIR KOTOR DAN/ATAU AIR LIMBAH ( BLACK WATER )

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
3. PERMEN PU No. 12 th 2014 tentang Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
SISTEM PENGELOLAAN AIR KOTOR DAN/ATAU AIR LIMBAH ( BLACK WATER )
a) Peralatan Saniter 1. Harus tersedia toilet atau kamar Berdasarkan pengamatan Peralatan Saniter sesuai
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
mandi dan selalu terpelihara serta visual dengan persyaratan
dalam keadaan bersih Rusak Ringan Hasil : Kloset duduk dan Bak plastik penampung air teknis
Rusak Sedang

Rusak Berat

2. Lantai terbuat dari bahan yang Berdasarkan pengamatan Finishing Lantai pada
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
kuat, kedap air, tidak licin, visual Saniter sesuai dengan
berwarna terang, mudah Rusak Ringan Hasil : Menggunakan lantai unpolish persyaratan teknis
dibersihkan dan tidak boleh Rusak Sedang
menyebabkan genangan
Rusak Berat

b) Instalasi 1. Pembuangan air limbah dari toilet Berdasarkan pengamatan Instalasi Inlet / Outlet
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Inlet/Outlet dan kamar mandi dilengkapi visual sesuai dengan
dengan penahan bau (water seal) Rusak Ringan Hasil : Terdapat Floor Drain persyaratan teknis
Rusak Sedang

Rusak Berat

2. Septic Tank Berdasarkan pengamatan Septic Tank sesuai


Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
- Tinggi septic tank minimal adalah visual dengan persyaratan
1,5 meter sehingga galian tanah Rusak Ringan Hasil : teknis
yang harus Anda buat minimal 2 Rusak Sedang
meter.
- Pipa yang digunakan harus kedap Rusak Berat
air, anti korosi, dan sebisa mungkin
tanpa sambungan.Pipa juga
berposisi miring dari toilet hingga
ke pembuangan.

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENGELOLA AIR KOTOR/LIMBAH | 36
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
c) Sistem Jaringan 1. Jaringan pipa penyaluran limbah Berdasarkan pengamatan Sistem Jaringan
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Pembuangan cair dari sumber menuju unit visual Pembuangan sesuai
pengolahan air limbah melalui Rusak Ringan Hasil : dengan persyaratan
jaringan pipa tertutup dan Rusak Sedang
teknis
dipastikan tidak mengalami
mengalami kebocoran Rusak Berat

d) Sistem 1. Desain kapasitas olah IPAL harus Berdasarkan pengamatan Sistem Penampungan
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Penampungan dan sesuai dengan perhitungan debit visual dan Pengolahan sesuai
Pengolahan maksimal limbah cair yang Rusak Ringan Hasil : dengan persyaratan
dihasilkan ditambah faktor Rusak Sedang
teknis
keamanan (safety factor) + 10%
Rusak Berat

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENGELOLA AIR KOTOR/LIMBAH | 37
3.5 ASPEK KESEHATAN TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN KOTORAN DAN SAMPAH

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
3. PERMEN PU No. 12 th 2014 tentang Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
SISTEM PENGELOLAAN KOTORAN DAN SAMPAH
a) Penampungan 1. Penempatan tong sampah harus Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Berdasarkan pengamatan Penampungan
Sementara dalam dilokasi yang aman dan strategis visual Sementara dalam Persil
Rusak Ringan
Persil baik di ruangan indoor, semi indoor tidak sesuai dengan
dan lingkungan outdoor, dengan Rusak Sedang persyaratan teknis
jumlah dan jarak penempatan yang
Rusak Berat
memadai.
2. Menyediakan tong sampah dengan
jumlah dan volume yang memadai
pada setiap rumah.
3. Limbah padat domestik dilakukan
pengangkutan ke tempat
penyimpanan sementara.

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENGELOLAAN KOTORAN DAN SAMPAH | 38
3.6 ASPEK KESEHATAN TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN AIR HUJAN ( GREY WATER )

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
3. PERMEN PU No. 12 th 2014 tentang Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Keterangan
terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
Terbangun dan Persyaratan Teknis
SISTEM PENGELOLAAN AIR HUJAN ( GREY WATER )
a) Sistem Penangkap 1. Talang biasanya terbuat dari Berdasarkan pengamatan Sistem Penangkap Air
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Air Hujan, logam (seperti baja atau visual Hujan, termasuk talang
termasuk talang aluminium), plastik, atau bahan Rusak Ringan Hasil : sesuai dengan
lain yang tahan terhadap cuaca persyaratan teknis
Rusak Sedang
dan korosi
Rusak Berat

b) Sistem Penyaluran 1. Saluran dan pipa digunakan untuk Berdasarkan pengamatan Sistem Penyaluran Air
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Air Hujan, mengalirkan air hujan dari visual Hujan, termasuk Pipa
termasuk Pipa permukaan penangkapan ke Rusak Ringan Hasil : Tegak dan Drainase
Tegak dan tempat penyimpanan. Pipa ini Rusak Sedang
Dalam Persil sesuai
Drainase Dalam harus dirancang agar air mengalir dengan persyaratan
Persil dengan lancar tanpa terjadi Rusak Berat teknis
genangan air yang berlebihan

c) Sistem 1. Prasarana Pengelolaan Air Hujan : Berdasarkan pengamatan Sistem Penampungan,


Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Penampungan, a) Sumur Resapan yang berfungsi visual Pengolahan, Peresapan
Pengolahan, untuk meresapkan air hujan dari Rusak Ringan Hasil : dan/atau Pembuangan
Peresapan atap bangunan gedung ke dalam Rusak Sedang
Air Hujan sesuai dengan
dan/atau tanah melalui lubang sumuran persyaratan teknis
Pembuangan Air b) Kolam Tandon yang berfungsi Rusak Berat
Hujan untuk menampung air hujan agar
dapat digunakan sebagai sumber
air baku
c) Kolam Retensi yang berfungsi
untuk menampung dan
meresapkan air hujan di suatu
wilayah

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENGELOLAAN AIR HUJAN | 39
3.7 ASPEK KESEHATAN TERHADAP PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN GEDUNG

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pengetesan dan Pengujian


Pemeriksaan Persyaratan Teknis Pengukuran menggunakan peralatan Keterangan
( Apabila Diperlukan )
PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN GEDUNG
A. Bahan Bangunan yang Mengandung Bahan Berbahaya /Beracun
1 Lantai a) Permukaan lantai harus terbuat dari Berdasarkan pengamatan Lantai sesuai dengan
Ada Tidak Ada
bahan yang kuat, kedap air, permukaan visual persyaratan teknis
rata, tidak licin, berwarna terang dan
mudah dibersihkan
b) Permukaan tidak memiliki kandungan
bahan berbahaya dan beracun bagi
kesehatan manusia seperti beberapa
kandungan logam berat Timbal, Merkuri,
Cadmium serta Kromium
c) Pemeriksaan diutamakan pada
komponen /elemen yang bersentuhan
langsung dengan pengguna bangunan

2 Dinding a) Permukaan dinding harus kuat, rata, Berdasarkan pengamatan Dinding sesuai dengan
Ada Tidak Ada
berwarna terang dan menggunakan cat visual persyaratan teknis
yang tidak luntur serta tidak mengunakan
cat yang mengandung logam berat

b) Permukaan tidak memiliki kandungan


bahan berbahaya dan beracun bagi
kesehatan manusia seperti beberapa
kandungan logam berat Timbal, Merkuri,
Cadmium serta Kromium
c) Pemeriksaan diutamakan pada
komponen /elemen yang bersentuhan
langsung dengan pengguna bangunan

3 Plafon a) Langit-langit harus kuat, berwarna terang, Berdasarkan pengamatan Plafon sesuai dengan
Ada Tidak Ada
dan mudah dibersihkan. visual persyaratan teknis
b) Permukaan tidak memiliki kandungan
bahan berbahaya dan beracun bagi
kesehatan manusia seperti beberapa
kandungan logam berat Timbal, Merkuri,
Cadmium serta Kromium

c) Pemeriksaan diutamakan pada


komponen /elemen yang bersentuhan
langsung dengan pengguna bangunan

4 Fasade a) Memiliki ventilasi alamiah harus dapat Berdasarkan pengamatan Fasade sesuai dengan
Ada Tidak Ada
menjamin aliran udara di dalam visual persyaratan teknis
kamar/ruang dengan baik
b) Permukaan tidak memiliki kandungan
bahan berbahaya dan beracun bagi
kesehatan manusia seperti beberapa
kandungan logam berat Timbal, Merkuri,
Cadmium serta Kromium
c) Pemeriksaan diutamakan pada
komponen /elemen yang bersentuhan
langsung dengan pengguna bangunan

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN GEDUNG | 40
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pengetesan dan Pengujian


Pemeriksaan Persyaratan Teknis Pengukuran menggunakan peralatan Keterangan
( Apabila Diperlukan )

B. Bahan Bangunan yang Menyebabkan Efek Silau dan Pantulan


1. Bahan Bangunan Sistem pencahayaan buatan harus Berdasarkan pengamatan Bahan Bangunan yang
yang direncanakan berdasarkan tingkat visual Menyebabkan Efek Silau
Menyebabkan iluminasi yang dipersyaratkan dengan dan Pantulan sesuai
Efek Silau dan mempertimbangkan efisiensi, dengan persyaratan
Pantulan penghematan energi yang digunakan, teknis
dan penempatannya tidak menimbulkan
efek silau atau pantulan.

ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN GEDUNG | 41
4.1 ASPEK KENYAMANAN TERHADAP RUANG GERAK DALAM BANGUNAN GEDUNG

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. SNI 03-1979-1990 Spesifikasi Matra Ruang untuk Rumah dan Gedung

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Terbangun Keterangan
terhadap Kerusakan
dan Persyaratan Teknis
1. Nama Ruang : Ruang Tamu
a) Jumlah Pengguna 1. Okupansi pada ruangan pada Luas Ruang : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Jumlah Pengguna atau Batas Okupansi sesuai
atau Batas suatu bangunan memperhatikan 7,7m² dengan persyaratan teknis
Okupansi jarak fisik, luasan ruangan dan
penempatan peralatan Luas Batas Okupansi :
4 Orang
2. Persentase sirkulasi manusia pada
ruangan dapat dilihat dari;
a) ruangan dapat memenuhi
sekitar 20-30% sirkulasi manusia
dari total luas lantai bangunan.
b) ruang kerja memiliki persentase
sirkulasi manusia yang lebih
rendah, sekitar 10-20% dari total
luas lantai bangunan.

b) Kapasitas dan 1. Dapat memperhatikan; Hasil : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Kapasitas dan Tata Letak Perabot tidak sesuai
Tata Letak Perabot a) ukuran luasan ruangan dengan persyaratan teknis
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata
letak perabot
2. Ruangan dapat mengambil sekitar
40-60% dari total luas lantai
ruangan. Ruangan dengan space
yang cukup untuk sirkulasi yang
nyaman antara perabot dan
menjaga keseimbangan visual
dalam tata letak ruangan.

2. Nama Ruang : Ruang Kamar Tidur 1


a) Jumlah Pengguna 1. Okupansi pada ruangan pada Luas Ruang : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Jumlah Pengguna atau Batas Okupansi sesuai
atau Batas suatu bangunan memperhatikan 8,4 m² dengan persyaratan teknis
Okupansi jarak fisik, luasan ruangan dan
penempatan peralatan Luas Batas Okupansi :
2 Orang
2. Persentase sirkulasi manusia pada
ruangan dapat dilihat dari;
a) ruangan dapat memenuhi
sekitar 20-30% sirkulasi manusia
dari total luas lantai bangunan.
b) ruang kerja memiliki persentase
sirkulasi manusia yang lebih
rendah, sekitar 10-20% dari total
luas lantai bangunan.

b) Kapasitas dan 1. Dapat memperhatikan; Hasil : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Kapasitas dan Tata Letak Perabot tidak sesuai
Tata Letak Perabot a) ukuran luasan ruangan dengan persyaratan teknis
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata
letak perabot
2. Ruangan dapat mengambil sekitar
40-60% dari total luas lantai
ruangan. Ruangan dengan space
yang cukup untuk sirkulasi yang
nyaman antara perabot dan
menjaga keseimbangan visual
dalam tata letak ruangan.

ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 RUANG GERAK DALAM BANGUNAN GEDUNG | 42
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Terbangun Keterangan
terhadap Kerusakan
dan Persyaratan Teknis
3. Nama Ruang : Ruang Kamar Tidur 2
a) Jumlah Pengguna 1. Okupansi pada ruangan pada Luas Ruang : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Jumlah Pengguna atau Batas Okupansi sesuai
atau Batas suatu bangunan memperhatikan 7,2 m² dengan persyaratan teknis
Okupansi jarak fisik, luasan ruangan dan
penempatan peralatan Luas Batas Okupansi :
2 Orang
2. Persentase sirkulasi manusia pada
ruangan dapat dilihat dari;
a) ruangan dapat memenuhi
sekitar 20-30% sirkulasi manusia
dari total luas lantai bangunan.
b) ruang kerja memiliki persentase
sirkulasi manusia yang lebih
rendah, sekitar 10-20% dari total
luas lantai bangunan.

b) Kapasitas dan 1. Dapat memperhatikan; Hasil : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Kapasitas dan Tata Letak Perabot tidak sesuai
Tata Letak Perabot a) ukuran luasan ruangan dengan persyaratan teknis
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata
letak perabot
2. Ruangan dapat mengambil sekitar
40-60% dari total luas lantai
ruangan. Ruangan dengan space
yang cukup untuk sirkulasi yang
nyaman antara perabot dan
menjaga keseimbangan visual
dalam tata letak ruangan.

4. Nama Ruang : Ruang Dapur


a) Jumlah Pengguna 1. Okupansi pada ruangan pada Luas Ruang : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Jumlah Pengguna atau Batas Okupansi sesuai
atau Batas suatu bangunan memperhatikan 2,59 m² dengan persyaratan teknis
Okupansi jarak fisik, luasan ruangan dan
penempatan peralatan Luas Batas Okupansi :
1 Orang
2. Persentase sirkulasi manusia pada
ruangan dapat dilihat dari;
a) ruangan dapat memenuhi
sekitar 20-30% sirkulasi manusia
dari total luas lantai bangunan.
b) ruang kerja memiliki persentase
sirkulasi manusia yang lebih
rendah, sekitar 10-20% dari total
luas lantai bangunan.

b) Kapasitas dan 1. Dapat memperhatikan; Hasil : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Kapasitas dan Tata Letak Perabot tidak sesuai
Tata Letak Perabot a) ukuran luasan ruangan dengan persyaratan teknis
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata
letak perabot
2. Ruangan dapat mengambil sekitar
40-60% dari total luas lantai
ruangan. Ruangan dengan space
yang cukup untuk sirkulasi yang
nyaman antara perabot dan
menjaga keseimbangan visual
dalam tata letak ruangan.

ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 RUANG GERAK DALAM BANGUNAN GEDUNG | 43
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengamatan Visual
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Terbangun Keterangan
terhadap Kerusakan
dan Persyaratan Teknis
5. Nama Ruang : KM/WC
a) Jumlah Pengguna 1. Okupansi pada ruangan pada Luas Ruang : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Jumlah Pengguna atau Batas Okupansi sesuai
atau Batas suatu bangunan memperhatikan 2,45 m² dengan persyaratan teknis
Okupansi jarak fisik, luasan ruangan dan
penempatan peralatan Luas Batas Okupansi :
1 Orang
2. Persentase sirkulasi manusia pada
ruangan dapat dilihat dari;
a) ruangan dapat memenuhi
sekitar 20-30% sirkulasi manusia
dari total luas lantai bangunan.
b) ruang kerja memiliki persentase
sirkulasi manusia yang lebih
rendah, sekitar 10-20% dari total
luas lantai bangunan.

b) Kapasitas dan 1. Dapat memperhatikan; Hasil : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Kapasitas dan Tata Letak Perabot tidak sesuai
Tata Letak Perabot a) ukuran luasan ruangan dengan persyaratan teknis
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata
letak perabot
2. Ruangan dapat mengambil sekitar
40-60% dari total luas lantai
ruangan. Ruangan dengan space
yang cukup untuk sirkulasi yang
nyaman antara perabot dan
menjaga keseimbangan visual
dalam tata letak ruangan.

ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 RUANG GERAK DALAM BANGUNAN GEDUNG | 44
4.2 ASPEK KENYAMANAN TERHADAP KONDISI UDARA DALAM RUANG

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. SNI 03-6572-2001 Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Persyaratan Teknis Pengukuran menggunakan peralatan Keterangan

1. Nama Ruang : Ruang Tamu


a) Temperatur Ruang 1. Kondisi termal bangunan terkait temperatur Terdapat hasil pengetesan dan pengujian Temperatur Ruang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
udara kering sangat besar pengaruhnya menggunakan alat
terhadap besar kecilnya kalor yang dilepas Dokumentasi Foto :
melalui penguapan (evaporasi) dan melalui
konveksi 29,7 °C
2. Daerah kenyamanan termal untuk daerah
tropis dapat dibagi menjadi
a) sejuk nyaman, antara temperatur efektif
20,5°C - 22,8°C
b) nyaman optimal, antara temperatur efektif
22,8°C - 25,8°C
c) hangat nyaman, antara temperatur efektif
25,8°C - 27,1°C

b) Kelembapan 1. Kelembaban udara relatif dalam ruangan Terdapat hasil pengetesan dan pengujian Kelembapan Ruang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
Ruang adalah perbandingan antara jumlah uap air menggunakan alat
yang dikandung oleh udara tersebut Dokumentasi Foto :
dibandingkan dengan jumlah kandungan uap
air pada keadaan jenuh pada temperatur 85,7 %RH
udara ruangan tersebut
2. Kelembaban udara relatif yang dianjurkan
antara 40% ~ 50%, tetapi untuk ruangan yang
jumlah orangnya padat seperti ruang
pertemuan, kelembaban udara relatif masih
diperbolehkan berkisar antara 55% ~ 60%.

2. Nama Ruang : Ruang Kamar Tidur 1


a) Temperatur Ruang 1. Kondisi termal bangunan terkait temperatur Terdapat hasil pengetesan dan pengujian Temperatur Ruang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
udara kering sangat besar pengaruhnya menggunakan alat
terhadap besar kecilnya kalor yang dilepas Dokumentasi Foto :
melalui penguapan (evaporasi) dan melalui
konveksi 29,7 °C
2. Daerah kenyamanan termal untuk daerah
tropis dapat dibagi menjadi
a) sejuk nyaman, antara temperatur efektif
20,5°C - 22,8°C
b) nyaman optimal, antara temperatur efektif
22,8°C - 25,8°C
c) hangat nyaman, antara temperatur efektif
25,8°C - 27,1°C

b) Kelembapan 1. Kelembaban udara relatif dalam ruangan Terdapat hasil pengetesan dan pengujian Kelembapan Ruang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
Ruang adalah perbandingan antara jumlah uap air menggunakan alat
yang dikandung oleh udara tersebut Dokumentasi Foto :
dibandingkan dengan jumlah kandungan uap
air pada keadaan jenuh pada temperatur 85,8 %RH
udara ruangan tersebut
2. Kelembaban udara relatif yang dianjurkan
antara 40% ~ 50%, tetapi untuk ruangan yang
jumlah orangnya padat seperti ruang
pertemuan, kelembaban udara relatif masih
diperbolehkan berkisar antara 55% ~ 60%.

ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 KONDISI UDARA DALAM RUANG | 45
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Persyaratan Teknis Pengukuran menggunakan peralatan Keterangan

3. Nama Ruang : Ruang Kamar Tidur 2


a) Temperatur Ruang 1. Kondisi termal bangunan terkait temperatur Terdapat hasil pengetesan dan pengujian Temperatur Ruang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
udara kering sangat besar pengaruhnya menggunakan alat
terhadap besar kecilnya kalor yang dilepas Dokumentasi Foto :
melalui penguapan (evaporasi) dan melalui
konveksi 31,2 °C
2. Daerah kenyamanan termal untuk daerah
tropis dapat dibagi menjadi
a) sejuk nyaman, antara temperatur efektif
20,5°C - 22,8°C
b) nyaman optimal, antara temperatur efektif
22,8°C - 25,8°C
c) hangat nyaman, antara temperatur efektif
25,8°C - 27,1°C

b) Kelembapan 1. Kelembaban udara relatif dalam ruangan Terdapat hasil pengetesan dan pengujian Kelembapan Ruang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
Ruang adalah perbandingan antara jumlah uap air menggunakan alat
yang dikandung oleh udara tersebut Dokumentasi Foto :
dibandingkan dengan jumlah kandungan uap
air pada keadaan jenuh pada temperatur 86,0 %RH
udara ruangan tersebut
2. Kelembaban udara relatif yang dianjurkan
antara 40% ~ 50%, tetapi untuk ruangan yang
jumlah orangnya padat seperti ruang
pertemuan, kelembaban udara relatif masih
diperbolehkan berkisar antara 55% ~ 60%.

4. Nama Ruang : Ruang Dapur


a) Temperatur Ruang 1. Kondisi termal bangunan terkait temperatur Terdapat hasil pengetesan dan pengujian Temperatur Ruang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
udara kering sangat besar pengaruhnya menggunakan alat
terhadap besar kecilnya kalor yang dilepas Dokumentasi Foto :
melalui penguapan (evaporasi) dan melalui
konveksi 29,7 °C
2. Daerah kenyamanan termal untuk daerah
tropis dapat dibagi menjadi
a) sejuk nyaman, antara temperatur efektif
20,5°C - 22,8°C
b) nyaman optimal, antara temperatur efektif
22,8°C - 25,8°C
c) hangat nyaman, antara temperatur efektif
25,8°C - 27,1°C

b) Kelembapan 1. Kelembaban udara relatif dalam ruangan Terdapat hasil pengetesan dan pengujian Kelembapan Ruang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
Ruang adalah perbandingan antara jumlah uap air menggunakan alat
yang dikandung oleh udara tersebut Dokumentasi Foto :
dibandingkan dengan jumlah kandungan uap
air pada keadaan jenuh pada temperatur 85,7 %RH
udara ruangan tersebut
2. Kelembaban udara relatif yang dianjurkan
antara 40% ~ 50%, tetapi untuk ruangan yang
jumlah orangnya padat seperti ruang
pertemuan, kelembaban udara relatif masih
diperbolehkan berkisar antara 55% ~ 60%.

ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 KONDISI UDARA DALAM RUANG | 46
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Persyaratan Teknis Pengukuran menggunakan peralatan Keterangan

5. Nama Ruang : Ruang Wc


a) Temperatur Ruang 1. Kondisi termal bangunan terkait temperatur Terdapat hasil pengetesan dan pengujian Temperatur Ruang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
udara kering sangat besar pengaruhnya menggunakan alat
terhadap besar kecilnya kalor yang dilepas Dokumentasi Foto :
melalui penguapan (evaporasi) dan melalui
konveksi 29,8 °C
2. Daerah kenyamanan termal untuk daerah
tropis dapat dibagi menjadi
a) sejuk nyaman, antara temperatur efektif
20,5°C - 22,8°C
b) nyaman optimal, antara temperatur efektif
22,8°C - 25,8°C
c) hangat nyaman, antara temperatur efektif
25,8°C - 27,1°C

b) Kelembapan 1. Kelembaban udara relatif dalam ruangan Terdapat hasil pengetesan dan pengujian Kelembapan Ruang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
Ruang adalah perbandingan antara jumlah uap air menggunakan alat
yang dikandung oleh udara tersebut Dokumentasi Foto :
dibandingkan dengan jumlah kandungan uap
air pada keadaan jenuh pada temperatur 85,8 %RH
udara ruangan tersebut
2. Kelembaban udara relatif yang dianjurkan
antara 40% ~ 50%, tetapi untuk ruangan yang
jumlah orangnya padat seperti ruang
pertemuan, kelembaban udara relatif masih
diperbolehkan berkisar antara 55% ~ 60%.

ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 KONDISI UDARA DALAM RUANG | 47
4.3 ASPEK KENYAMANAN TERHADAP PANDANGAN DARI DAN KE DALAM BANGUNAN GEDUNG

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Persyaratan Teknis Pengamatan Visual Keterangan

a) Pandangan dari 1. Orientasi dari dalam ke luar Tidak Menganggu Mengganggu, yaitu
Orientasi dari dalam ke luar sesuai persyaratan teknis
Dalam Ruang ke Pemandangan dan lanskap yang terlihat dari
Luar Bangunan dalam ruangan. Jendela yang dirancang dapat
memaksimal pandangan alam, taman atau
fitur luar bangunan yang menarik

2. Rancangan Bukaan Tidak Menganggu Mengganggu, yaitu


Rancangan Bukaan sesuai persyaratan teknis
Ventilasi dan Sirkulasi Udara mempengaruhi
pandangan dari dalam ruang ke luar
bangunan. Aliran udara dari luar masuk ke
dalam ruangan dapat meningkatkan kualitas
udara dalam ruangan dan memberikan
kenyamanan bagi penghuni

b) Pandangan dari 1. Pemanfaatan Potensi Ruang Luar Gedung Tidak Menganggu Mengganggu, yaitu
Pemanfaatan Potensi Ruang Luar Gedung sesuai
Luar Bangunan Potensi ruang luar gedung dengan meng persyaratan teknis
optimalkan penggunaan area eksternal
bangunan. Pandangan yang dapat mencakup
berupa area sekitar bangunan, taman, teras,
halaman, rooftop dan fasilitas luar ruangan.

2. Penyediaan Ruang Tata Hijau Tidak Menganggu Mengganggu, yaitu


Penyediaan Ruang Tata Hijau sesuai persyaratan
Bangunan atau lingkungan menyediakan teknis
ruang tata hijau yang mencakup area dengan
vegetasi seperti taman, taman atap, taman
vertikal, area hijau komunal dan elemen alam
lainnya.

ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 PANDANGAN DARI DAN KE DALAM BANGUNAN GEDUNG | 48
ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 PANDANGAN DARI DAN KE DALAM BANGUNAN GEDUNG | 49
4.4 ASPEK KENYAMANAN TERHADAP KONDISI GETARAN DAN KEBISINGAN DALAM BANGUNAN GEDUNG

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
3. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 49 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Getaran

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Persyaratan Teknis Pengamatan Visual Keterangan

a) Tingkat Getaran 1. Sumber Getaran Tidak terdapat tingkat getaran


a) Getaran mekanik (getaran yang
ditimbulkan oleh saranna dan peralatan
kegiatan manusia)
b) Getaran seismik (getaran tanah yang
disebabkan oleh peristiwa alam dan kegiatan
manusia)
c) Getaran kejut (getaran yang berlangsung
secara tiba-tiba dan sesaat)
2. Baku tingkat getaran mekanik dan getaran
kejut adalah batas maksimal tingkat getaran
mekanik yang diperbolehkan dari usaha atau
kegiatan pada media padat sehingga tidak
menimbulkan gangguan terhadap
kenyamanan dan kesehatan serta keutuhan
bangunan;

b) Tingkat Kebisingan 1. Tingkat kebisingan di atas 55 - 70 dB(a) Nama Ruang : Ruang Tamu Tingkat Kebisingan sesuai dengan persyaratan
diketahui dapat menyebabkan kerusakan Hasil : 40,3 dB teknis
pendengaran

2. Tingkat kebisingan adalah ukuran energi


bunyi yang dinyatakan dalam satuan Desibel
disingkat dB;
3. Baku tingkat kebisingan adalah batas
maksimal tingkat kebisingan yang
diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari
usaha atau kegiatan sehingga tidak
menimbulkan gangguan kesehatan manusia
dan kenyamanan lingkungan;

Nama Ruang : Ruang Kamar Tidur 1 Tingkat Kebisingan sesuai dengan persyaratan
Hasil :37,5
Hasil : dB teknis

ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 KONDISI GETARAN DAN KEBISINGAN DALAM BANGUNAN | 50
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Persyaratan Teknis Pengamatan Visual Keterangan

Nama Ruang : Ruang Kamar Tidur 2 Tingkat Kebisingan sesuai dengan persyaratan
Hasil :47,9
Hasil : dB teknis

Nama Ruang : Ruang Dapur Tingkat Kebisingan sesuai dengan persyaratan


Hasil
Hasil :: 40,3 dB teknis

Nama Ruang : WC/KM Tingkat Kebisingan sesuai dengan persyaratan


Hasil :: 37,7
Hasil 32 DbdB teknis

ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 KONDISI GETARAN DAN KEBISINGAN DALAM BANGUNAN | 51
5.1 ASPEK KEMUDAHAN TERHADAP SARANA HUBUNGAN HORIZONTAL ANTAR RUANG / ANTAR BANGUNAN

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. Permen PUPR 30/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
3. PERMEN PU No. 30 Th. 2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengukuran Dimensi Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Nama Ruang dengan Rencana Teknis, Gambar Terbangun Keterangan
dan Arah Bukaan terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
dan Persyaratan Teknis
1. KONDISI BUKAAN PINTU
1. Ruang Tamu Dimensi : Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Terdapat hasil pengetesan Kondisi Bukaan Pintu pada
Lebar pintu 80 cm dan pengukuran Ruang Tamu sesuai
Rusak Ringan
dan Tinggi pintu 200 Hasil : - menggunakan alat dengan persyaratan teknis
cm Rusak Sedang

Rusak Berat

2. Kamar Tidur 1 Dimensi : Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Terdapat hasil pengetesan Kondisi Bukaan Pintu pada
Lebar pintu 80 cm dan pengukuran Kamar Tidur 1 sesuai
Rusak Ringan
dan Tinggi pintu 200 Hasil : - menggunakan alat dengan persyaratan teknis
cm Rusak Sedang

Rusak Berat

3. Kamar Tidur 2 Dimensi : Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Terdapat hasil pengetesan Kondisi Bukaan Pintu pada
Lebar pintu 80 cm dan pengukuran Kamar Tidur 2 sesuai
Rusak Ringan
dan Tinggi pintu 200 Hasil : - menggunakan alat dengan persyaratan teknis
cm Rusak Sedang

Rusak Berat

4. Dapur Dimensi : Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Terdapat hasil pengetesan Kondisi Bukaan Pintu pada
Lebar pintu 80 cm dan pengukuran Dapur sesuai dengan
Rusak Ringan
dan Tinggi pintu 200 Hasil : - menggunakan alat persyaratan teknis
cm Rusak Sedang

Rusak Berat

ASPEK KEMUDAHAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 HUBUNGAN HORIZONTAL ANTAR RUANG / ANTAR BANGUNAN | 52
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengukuran Dimensi Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Nama Ruang dengan Rencana Teknis, Gambar Terbangun Keterangan
dan Arah Bukaan terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
dan Persyaratan Teknis
5. KM/WC Dimensi : Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Terdapat hasil pengetesan Kondisi Bukaan Pintu pada
Lebar pintu 80 cm dan pengukuran KM/WC sesuai dengan
Rusak Ringan
dan Tinggi pintu 190 Hasil : - menggunakan alat persyaratan teknis
cm Rusak Sedang

Rusak Berat

2. KONDISI KORIDOR
1. Koridor Dimensi : Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak Terdapat hasil Tidak terdapat koridor
Rusak Ringan
pengetesan dan
Hasil : - pengukuran menggunakan
Rusak Sedang
alat
Rusak Berat

3. KONDISI BAN BERJALAN


1. Ban Berjalan Dimensi : Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak Terdapat hasil Tidak terdapat ban berjalan
pengetesan dan
Rusak Ringan Hasil : -
pengukuran menggunakan
Rusak Sedang alat

Rusak Berat

ASPEK KEMUDAHAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 HUBUNGAN HORIZONTAL ANTAR RUANG / ANTAR BANGUNAN | 53
5.2 ASPEK KEMUDAHAN TERHADAP SARANA HUBUNGAN VERTIKAL ANTAR LANTAI

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. Permen PUPR 30/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
3. PERMEN PU No. 30 Th. 2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual Pengetesan dan


Pengukuran Dimensi Pengamatan Visual
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Terbangun Pengujian Keterangan
dan Arah Bukaan terhadap Kerusakan
dan Persyaratan Teknis ( Apabila Diperlukan )
A. TANGGA
1. Ukuran, 1. Jika disediakan lebih dari 1 tangga Dimensi : Berdasarkan Tidak terdapat
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Perletakkan, umum, maka jarak antar tangga pengamatan visual tangga
kelengkapan diperhitungkan sesuai dengan Tangga Rusak Ringan
Tangga jumlah Pengguna dan Pengunjung
Bangunan gedung paling jauh 40 Jarak antar jenis tangga Rusak Sedang
m ___
Rusak Berat
2. Tinggi anak tangga (optride/riser) Antrade __ cm
tidak lebih dari 18 cm dan tidak Optrade __ cm
kurang dari 15 cm.
3. Lebar anak tangga (antride/tread) Ukuran Bordes __ cm
paling sedikit 30 cm
4. Kemiringan tangga umum tidak Kemiringan __
boleh melebihi sudut 35°.
Tinggi Railing __ cm
5. Jarak bebas antara dinding
dengan pegangan rambat pada
Jumlah Anak Tangga
tangga yang berhimpitan dengan
____
dinding paling besar 8 cm.

6. Tangga yang berhimpitan dengan


dinding harus dilengkapi dengan 2
lapis pegangan rambat (handrail)
dengan ketinggian 65 cm - 80 cm
yang menerus paling sedikit pada
1 sisi dinding.

7. Tangga dengan lebar lebih dari


220 cm harus dilengkapi dengan
pegangan rambat tambahan di
bagian tengah tangga.

8. Jumlah anak tangga sampai


dengan bordes (landing) paling
banyak 12 anak tangga.

B. RAMP
1. Ukuran, 1. Ram harus memiliki kelandaian 6°, Dimensi : Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Berdasarkan Tidak Terdapat
Perletakkan, sedangkan ramp di luar bangunan pengamatan visual Ramp
kelengkapan gedung harus paling besar Jenis ramp untuk Rusak Ringan
Ramp memiliki 5° sirkulasi masuk
Rusak Sedang
kendaraan
2. Lebar efektif ram tidak boleh Rusak Berat
kurang dari 95 cm tanpa tepi Kemiringan __
pengaman/kanstin (low curb ) dan
120 cm dengan tepi pengaman/ Panjang ramp __ cm
kanstin (low curb ).
Lebar ramp _____ cm
3. Tepi pengaman (kanstin/low curb )
paling rendah memiliki ketinggian
10 cm yang berfungsi sebagai
pemandu arah bagi penyandang
disabilitas netra
4. Permukaan datar awalan dan
akhiran ram harus bertekstur, tidak
licin, dilengkapi dengan ubin
peringatan dan paling sedikit
memiliki panjang permukaan yang
sama dengan lebar ram yaitu 120
cm.

5. Awalan/akhiran ram tidak


disarankan berhadapan langsung
dengan pintu masuk/keluar
Bangunan Gedung.

6. Setiap ram dengan panjang 900


cm atau lebih harus dilengkapi
dengan permukaan datar (bordes)
sebagai tempat beristirahat.

ASPEK KEMUDAHAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 HUBUNGAN VERTIKAL ANTAR LANTAI | 54
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual Pengetesan dan


Pengukuran Dimensi Pengamatan Visual
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Terbangun Pengujian Keterangan
dan Arah Bukaan terhadap Kerusakan
dan Persyaratan Teknis ( Apabila Diperlukan )
7. Ram harus dilengkapi dengan 2
lapis pegangan rambat (handrail)
yang menerus di kedua sisi
dengan ketinggian 65 cm untuk
anak-anak dan 80 cm untuk orang
dewasa.

8. Pegangan rambat (handrail) harus


memenuhi standar ergonomis
yang aman dan nyaman untuk
digenggam serta bebas dari
permukaan tajam dan kasar.

9. Dalam hal pegangan rambat


(handrail) dipasang berhimpitan
dengan bidang dinding, jarak
bebas antara dinding dengan
pegangan rambat paling sedikit 5
cm.

10 Ram pada jalur pedestrian (curb


. ramp ) memiliki lebar paling sedikit
120 cm dengan kelandaian paling
besar 6°.
11 Ram dengan lebar lebih dari 220
. cm harus dilengkapi dengan
pegangan rambat (handrail)
tambahan di bagian tengah ram.
12 Ram yang berfungsi sebagai
. koridor di antara tempat duduk
misalnya pada gedung
pertunjukan, tidak harus
menyediakan pegangan rambat
(handrail).

ASPEK KEMUDAHAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 HUBUNGAN VERTIKAL ANTAR LANTAI | 55
5.3 ASPEK KEMUDAHAN TERHADAP KELENGKAPAN PRASARANA DAN SARANA BANGUNAN GEDUNG

Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. Permen PUPR 30/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
3. PERMEN PU No. 30 Th. 2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan

Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengukuran Dimensi Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Terbangun Keterangan
dan Arah Bukaan terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
dan Persyaratan Teknis
1. TOILET
Persyaratan Toilet 1. Akses menuju toilet laki-laki Dimensi : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Berdasarkan Toilet sesuai dengan
Tidak Rusak
dan perempuan perlu dibuat 1,40m x 1,75m pengamatan visual persyaratan teknis
terpisah untuk pertimbangan Rusak Ringan
keamanan.
2. Penempatan toilet sebaiknya Rusak Sedang
merupakan satu kesatuan
dengan ruang utamanya. Rusak Berat
3. Penutup lantai untuk toilet
dipilih dari material bertekstur
dan tidak licin.
4. Luas ruang dalam toilet paling
sedikit berukuran 80 cm x 155
cm.
5. Luas ruang dalam toilet
penyandang disabilitas paling
sedikit memiliki ukuran 152,5
cm x 227,5 cm dengan
mempertimbangkan ruang
gerak pengguna kursi roda.
6. Toilet perlu diberi sirkulasi
udara yang memadai melalui
jendela atau bovenlicht.
7. Pencahayaan di dalam toilet
harus memadai dengan
standar iluminasi paling sedikit
100 lux.
8. Kelembaban udara dalam
ruangan harus memadai
antara 40% - 50%.
9. Lantai toilet harus memiliki
ketinggian yang lebih rendah
daripada lantai ruangan di luar
toilet yang memadai.
10 Dinding dan lantai toilet diberi
. lapisan kedap air
(waterproofing).
Jenis dan Ukuran 1. Lebar bersih pintu toilet paling Dimensi : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Berdasarkan Jenis dan Ukuran Pintu
Tidak Rusak
Pintu sedikit 70 cm kecuali untuk 80cm x 190cm pengamatan visual Toilet sesuai dengan
toilet penyandang disabilitas Rusak Ringan persyaratan teknis
90 cm.
2. Daun pintu toilet penyandang Rusak Sedang
disabilitas pada dasarnya
membuka kearah luar toilet Rusak Berat
dan memiliki ruang bebas
sekurang-kurangnya 152,5 cm
antara pintu dan permukaan
terluar kloset
3. Pintu toilet penyandang
disabilitas perlu dilengkapi
dengan plat tendang di bagian
bawah pintu untuk pengguna
kursi roda dan penyandang
disabilitas netra
4. Pintu toilet penyandang
disabilitas dilengkapi dengan
engsel yang dapat menutup
sendiri.
B. RUANG WASTAFEL
Persyatan Bak Cuci 1. Pemasangan bak cuci tangan Dimensi : Tidak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Berdasarkan Tidak terdapat Ruang
Tangan harus dapat menghindari pengamatan visual Wastafel
Rusak
percikan air ke sekitar bak cuci
tangan, pengguna, dan lantai. Rusak Sedang
2. Ukuran bak cuci tangan
Rusak Berat
setidaknya 45 cm x 60 cm
3. Ketinggian bak cuci tangan
yang disarankan untuk orang
dewasa adalah 85 cm.
4. Ketinggian bak cuci tangan
yang disarankan untuk
pengguna kursi roda adalah
75 cm.
5. Ketinggian bak cuci tangan
untuk anak-anak yang
disarankan adalah 70 cm.
6. Disarankan menggunakan
kran dengan sistem sensor.
7. Ruang bebas untuk pengguna
bak cuci tangan setidaknya 60
cm dari tepi bak cuci tangan
dengan sirkulasi 60 cm.

ASPEK KEMUDAHAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 KELENGKAPAN PRASARANA DAN SARANA BANGUNAN GEDUNG | 56
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1

Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual


Pengukuran Dimensi Pengamatan Visual Pengetesan dan Pengujian
Pemeriksaan Persyaratan Teknis dengan Rencana Teknis, Gambar Terbangun Keterangan
dan Arah Bukaan terhadap Kerusakan ( Apabila Diperlukan )
dan Persyaratan Teknis
C. TEMPAT SAMPAH
Persyaratan Tempat 1. Tempat sampah di dalam Dimensi : Berdasarkan Tidak terdapat Tempat
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Sampah bangunan setidaknya pengamatan visual Sampah
disediakan 1 buah di setiap Rusak Ringan
fungsi ruang seperti toilet,
ruang kerja, ruang tunggu, dan Rusak Sedang

lain sebagainya. Rusak Berat


2. Tempat sampah terletak di
luar ruang bebas jalur pejalan
kaki dengan jarak antar tempat
sampah yaitu 20 meter
3. Tempat sampah dibuat
dengan dimensi sesuai
kebutuhan dan menggunakan
material yang memiliki
durabilitas tinggi seperti metal
dan beton cetak.
4. Tempat sampah setidaknya
dipisahkan berdasarkan
sampah organik dan
anorganik;
5. Tempat sampah di luar
bangunan dapat dipilah
berdasarkan jenis:
a) sampah yang mengandung
bahan berbahaya dan (B3);
b) sampah yang mudah
terurai;
c) sampah yang dapat
digunakan kembali;
d) sampah yang dapat didaur
ulang;
e) sampah lainnya.
6. Tempat sampah harus:
a) diberikan label atau tanda;
b) dibedakan bahan, bentuk
dan/atau warna wadah;
c) menggunakan wadah yang
tertutup;
d) kedap air dan udara; dan
e) mudah dibersihkan;
7. Penempatan tempat sampah
sebaiknya pada lokasi yang:
a) mudah dijangkau untuk
kemudahan pengangkutan;
b) tidak mengganggu estetika;
c) tidak berdekatan dengan
tempat pengolahan
makanan/minuman dan
tempat makan/minum; dan
d) tidak mengganggu
kesehatan Pengguna
Bangunan Gedung dan
Pengunjung Bangunan
Gedung.
8. Saf sampah harus dibuat
dengan konstruksi tahan api
untuk mencegah kebakaran.
9. Tempat pembuangan sampah
organik sementara berada
dalam ruangan yang
dikondisikan dengan suhu
maksimum 150°C untuk
memperlambat proses
pembusukan.
10 Saf sampah sampah dapat
. langsung dipisahkan
berdasarkan jenis
D. SISTEM KAMERA PENGAWAS
1. Persyaratan 1. Sistem kamera pengawas Dimensi : Tidak terdapat hasil Tidak terdapat Sistem
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Sistem Kamera harus dilengkapi dengan digital pengetesan dan Kamera Pengawas
Pengawas video recording (DVR) yang Rusak Ringan pengujian menggunakan
berfungsi merekam gambar alat
dan/atau suara ke dalam Rusak Sedang

format digital. Rusak Berat


2. Pemasangan kamera
pengawas dilakukan untuk
mengantisipasi dan/atau
mengurangi ancaman,
kerentanan dan risiko
kemanan tanpa melanggar
privasi pengguna dan
pengunjung Bangunan
Gedung.

ASPEK KEMUDAHAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 KELENGKAPAN PRASARANA DAN SARANA BANGUNAN GEDUNG | 57
6.1. HASIL BERITA ACARA PEMERIKSAAN KELAIKAN SYARAT LAIK FUNGSI

PEMERIKSAAN KONDISI KESESUAIAN


NO KOMPONEN PEMERIKSAAN FAKTUAL DAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
GAMBAR TERBANGUN STANDAR

A ASPEK KESELAMATAN
A.1. SISTEM STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG

1 Pondasi data di lapangan ◦ Apabila dapat diamati, dari luar gedung terlihat secara → Tidak terdapat tanda - tanda miring, keretakan, penurunan dan Laik
visual adanya kemiringan dan terdapat celah antar kerusakan pada pondasi rumah
bangunan dibagian bawah dan permukaan didekat
gedung.
2 Kolom data di lapangan ◦ Lubang-lubang yang relatif dalam dan lebar pada → Tidak terdapat tanda - tanda miring, keretakan, penurunan serta Laik
beton (voids atau honeycomb ) kerusakan pada kolom
◦ Pecah pada beton dalam garis-garis yang relatif → Tidak terdapat pecah pada beton dalam garis - garis yang relatif
panjang dan sempit (retak) panjang
3 Balok Lantai data di lapangan ◦ Lubang-lubang yang relatif dalam dan lebar pada → Tidak terdapat lubang - lubang yang relatif dalam dan lebar pada Laik
beton (voids atau honeycomb ) beton
◦ Pecah pada beton dalam garis-garis yang relatif → Tidak terdapat pecah pada beton dalam garis - garis yang relatif
panjang dan sempit (retak) panjang
4 Pelat Lantai data di lapangan ◦ Lubang-lubang yang relatif dalam dan lebar pada → Tidak terdapat lubang - lubang pada pelat lantai bangunan Laik
beton (voids atau honeycomb )
◦ Pecah pada beton dalam garis-garis yang relatif → Tidak terdapat pecah pada beton dalam garis - garis yang relatif
panjang dan sempit (retak) panjang
5 Rangka Atap data di lapangan ◦ Adanya korosi pada baja profil untuk struktur baja → Tidak terdapat korosi pada struktur rangka atap rangka atap Laik
menggunakan rangka atap hollow
6 Dinding data di lapangan ◦ Pecah pada beton dalam garis-garis yang relatif → Tidak terdapat Pecah pada beton dalam garis-garis yang relatif Laik
panjang dan sempit (retak) panjang dan sempit (retak)

7 Komponen Struktur Lainnya, data di lapangan ◦ Pecah pada beton dalam garis-garis yang relatif → Terdapat keretakan pada teras dikarenakan kolom Laik dengan Syarat
a.) Teras panjang dan sempit (retak) menggunakan tiang besi dan lapisan grc Perbaikan

Disarankan untuk melakuka perbaikan tiang kolom agar sesuai


dengan persyaratan teknis dan gambar terbangun"

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 58


PEMERIKSAAN KONDISI KESESUAIAN
NO KOMPONEN PEMERIKSAAN FAKTUAL DAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
GAMBAR TERBANGUN STANDAR

A
A.2 SISTEM PROTEKSI BAHAYA KEBAKARAN

1 Pintu Keluar data di lapangan Tidak ada lubang atau keretakan pada pintu atau Tidak terdapat lubang atau keretakan pada pintu atau bingkai Laik

bingkai pintu pintu
◦ Bukaan pintu mengarah ke arah jalur jalan ke luar Terdapat Bukaan pintu yang menjadi jalur evakuasi ke luar"

A.3. SISTEM PENANGKAL PETIR

1 Sistem Kepala Penangkal Petir data di lapangan ◦ Terminal udara dapat terdiri dari kombinasi elemen → Tidak terdapat Sistem Kepala Penangkal Petir Laik
batang, kawat gantung, dan konduktor jaring.
2 Sistem Hantaran Penangkal Petir data di lapangan ◦ Kabel konduktor disusun sedemikian rupa dari → Tidak terdapat Hantaran Penangkal Petir Laik
terminal udara ke tanah:
a) terdapat beberapa saluran paralel;
b) panjang saluran arus dijaga minimum.
3 Sistem Pembumian data di lapangan ◦ Untuk menyebarkan arus petir menuju tanah tanpa → Tidak terdapat Sistem Pembumian Laik
menyebabkan tegangan lebih yang berbahaya, bentuk
dan dimensi terminal udara lebih penting dari harga
tahanan elektroda pembumian tertentu
A.4. SISTEM INSTALASI LISTRIK

1.1 Sumber Listrik


1 a. PLN (KVA) data di lapangan ◦ Karakteristik berikut dari suplai harus ditentukan → Terdapat PLN (KVA) Laik
dengan perhitungan, pengukuran, investigasi atau
inspeksi:
1) Voltase nominal
2) Sifat arus dan frekuensi
3) Arus hubung pendek prospektif di awal instalasi
1.2 Instalasi listrik
1 a. Instalasi Distribusi Tegangan Rendah data di lapangan ◦ Karakteristik berikut dari suplai harus ditentukan → Instalasi Penerangan dan Stop Kontak tidak Berfungsi Laik
dengan perhitungan, pengukuran, investigasi atau
inspeksi:
1) Voltase nominal
2) Sifat arus dan frekuensi
3) Arus hubung pendek prospektif di awal instalasi
4) Impedans lingkar gangguan bumi dari bagian
sistem yang eksternal terhadap instalasi

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 59


PEMERIKSAAN KONDISI KESESUAIAN
NO KOMPONEN PEMERIKSAAN FAKTUAL DAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
GAMBAR TERBANGUN STANDAR

A
B ASPEK KESEHATAN

B.1. SISTEM PENGHAWAAN

1.1 Ventilasi Alami


a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Ruang yang diventilasi bukan kompartemen sanitasi ◦ Terdapat ventilasi alami pada ruang tamu Laik

◦ Jendela, bukaan, pintu dan sarana lainnya dengan ◦ Terdapat jendela, bukaan , pintu dan sarana lainnya pada
luas ventilasi tidak kurang dari 5% terhadap luas lantai ruang tamu
dari ruangan yang diventilasi
b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Ruang yang diventilasi bukan kompartemen sanitasi ◦ Terdapat ventilasi alami pada kamar tidur 1 Laik

◦ Jendela, bukaan, pintu dan sarana lainnya dengan ◦ Terdapat jendela, bukaan , pintu dan sarana lainnya pada
luas ventilasi tidak kurang dari 5% terhadap luas lantai kamar tidur 1
dari ruangan yang diventilasi
c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Ruang yang diventilasi bukan kompartemen sanitasi ◦ Terdapat ventilasi alami pada kamar tidur 2 Laik

◦ Jendela, bukaan, pintu dan sarana lainnya dengan ◦ Terdapat jendela, bukaan , pintu dan sarana lainnya pada
luas ventilasi tidak kurang dari 5% terhadap luas lantai kamar tidur 2
dari ruangan yang diventilasi
d. Dapur data di lapangan ◦ Ruang yang diventilasi bukan kompartemen sanitasi ◦ Terdapat ventilasi alami pada dapur Laik

◦ Jendela, bukaan, pintu dan sarana lainnya dengan ◦ Terdapat jendela, bukaan , pintu dan sarana lainnya pada dapur
luas ventilasi tidak kurang dari 5% terhadap luas lantai
dari ruangan yang diventilasi
e. KM/WC data di lapangan ◦ Ruang yang diventilasi bukan kompartemen sanitasi ◦ Terdapat ventilasi alami pada Km/Wc Laik

1.2 Ventilasi Mekanik


a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Sistem ventilasi mekanis harus diberikan jika ventilasi → Tidak terdapat ventilasi mekanik pada Ruang tamu Laik dengan Syarat
alami yang memenuhi syarat tidak memadai Perbaikan

◦ Penempatan Fan harus memungkinkan pelepasan


udara secara maksimal dan juga memungkinkan
masuknya udara segar atau sebaliknya
b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Sistem ventilasi mekanis harus diberikan jika ventilasi → Tidak terdapat ventilasi mekanik pada kamar tidur 1 Laik dengan Syarat
alami yang memenuhi syarat tidak memadai Perbaikan

◦ Penempatan Fan harus memungkinkan pelepasan


udara secara maksimal dan juga memungkinkan
masuknya udara segar atau sebaliknya
c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Sistem ventilasi mekanis harus diberikan jika ventilasi → Tidak terdapat ventilasi mekanik pada kamar tidur 2 Laik dengan Syarat
alami yang memenuhi syarat tidak memadai Perbaikan

◦ Penempatan Fan harus memungkinkan pelepasan


udara secara maksimal dan juga memungkinkan
masuknya udara segar atau sebaliknya

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 60


PEMERIKSAAN KONDISI KESESUAIAN
NO KOMPONEN PEMERIKSAAN FAKTUAL DAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
GAMBAR TERBANGUN STANDAR

A d. Dapur data di lapangan ◦ Sistem ventilasi mekanis harus diberikan jika ventilasi → Tidak terdapat ventilasi mekanik pada dapur Laik dengan Syarat
alami yang memenuhi syarat tidak memadai Perbaikan

◦ Penempatan Fan harus memungkinkan pelepasan


udara secara maksimal dan juga memungkinkan
masuknya udara segar atau sebaliknya
e. Km/wc data di lapangan ◦ Sistem ventilasi mekanis harus diberikan jika ventilasi → Tidak terdapat ventilasi mekanik pada Km/Wc Laik dengan Syarat
alami yang memenuhi syarat tidak memadai Perbaikan

◦ Penempatan Fan harus memungkinkan pelepasan


udara secara maksimal dan juga memungkinkan
masuknya udara segar atau sebaliknya
1.3 Pengkondisian Udara
a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Kondisi termal dalam gedung terkait temperatur → Terdapat pengondisian udara yang tinggi Laik dengan Syarat
udara, daerah kenyamanan termal untuk daerah tropis hasil ukur suhu udara pada ruang tamu sebesar 29,7°C Perbaikan
dapat dibagi menjadi :
a. sejuk nyaman, antara temperatur efektif Disarankan untuk memaksimalkan suhu udara pada ruangan
20,5°C~22,8°C dengan menggunakan penghawaan buatan
b. nyaman optimal, antara temperatur efektif
22,8°C~25,8 °C
c. hangat nyaman, antara temperatur efektif
25,8°C~27,1°C
b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Kondisi termal dalam gedung terkait temperatur → Terdapat pengondisian udara yang tinggi Laik dengan Syarat
udara, daerah kenyamanan termal untuk daerah tropis hasil ukur suhu udara pada ruang kamar tidur 1 sebesar 29,7°C Perbaikan
dapat dibagi menjadi :
a. sejuk nyaman, antara temperatur efektif Disarankan untuk memaksimalkan suhu udara pada ruangan
20,5°C~22,8°C dengan menggunakan penghawaan buatan
b. nyaman optimal, antara temperatur efektif
22,8°C~25,8 °C
c. hangat nyaman, antara temperatur efektif
25,8°C~27,1°C
c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Kondisi termal dalam gedung terkait temperatur → Terdapat pengondisian udara yang tinggi Laik dengan Syarat
udara, daerah kenyamanan termal untuk daerah tropis hasil ukur suhu udara pada ruang kamar tidur 2 sebesar 31,2°C Perbaikan
dapat dibagi menjadi :
a. sejuk nyaman, antara temperatur efektif Disarankan untuk memaksimalkan suhu udara pada ruangan
20,5°C~22,8°C dengan menggunakan penghawaan buatan
b. nyaman optimal, antara temperatur efektif
22,8°C~25,8 °C
c. hangat nyaman, antara temperatur efektif
25,8°C~27,1°C

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 61


PEMERIKSAAN KONDISI KESESUAIAN
NO KOMPONEN PEMERIKSAAN FAKTUAL DAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
GAMBAR TERBANGUN STANDAR

A d. Dapur data di lapangan ◦ Kondisi termal dalam gedung terkait temperatur → Terdapat pengondisian udara yang tinggi Laik dengan Syarat
udara, daerah kenyamanan termal untuk daerah tropis hasil ukur suhu udara pada ruang Dapur sebesar 29,7°C Perbaikan
dapat dibagi menjadi :
a. sejuk nyaman, antara temperatur efektif Disarankan untuk memaksimalkan suhu udara pada ruangan
20,5°C~22,8°C dengan menggunakan penghawaan buatan
b. nyaman optimal, antara temperatur efektif
22,8°C~25,8 °C
c. hangat nyaman, antara temperatur efektif
25,8°C~27,1°C
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Kondisi termal dalam gedung terkait temperatur → Terdapat pengondisian udara yang tinggi Laik dengan Syarat
udara, daerah kenyamanan termal untuk daerah tropis hasil ukur suhu udara pada ruang Km/Wc sebesar 29,8°C Perbaikan
dapat dibagi menjadi :
a. sejuk nyaman, antara temperatur efektif Disarankan untuk memaksimalkan suhu udara pada ruangan
20,5°C~22,8°C dengan menggunakan penghawaan buatan
b. nyaman optimal, antara temperatur efektif
22,8°C~25,8 °C
c. hangat nyaman, antara temperatur efektif
25,8°C~27,1°C
B.2. SISTEM PENCAHAYAAN

1.1 Sistem Pencahayaan Alami


a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Cahaya alami siang hari harus dimanfaatkan sebaik- → Terdapat cukup cahaya yang masuk ke dalam ruangan, dan Laik
baiknya distribusi cahaya di dalam ruangan cukup merata dan atau tidak
menimbulkan kontras yang mengganggu
◦ Dalam pemanfaatan cahaya alami, masuknya radiasi → Terdapat pemanfaatan cahaya alami, masuknya radiasi matahari
matahari langsung ke dalam bangunan harus dibuat langsung ke dalam bangunan
seminimal mungkin. Cahaya langit harus diutamakan
dari pada cahaya matahari langsung
b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Cahaya alami siang hari harus dimanfaatkan sebaik- → Terdapat cukup cahaya yang masuk ke dalam ruangan, dan Laik
baiknya distribusi cahaya di dalam ruangan cukup merata dan atau tidak
menimbulkan kontras yang mengganggu
◦ Dalam pemanfaatan cahaya alami, masuknya radiasi → Terdapat pemanfaatan cahaya alami, masuknya radiasi matahari
matahari langsung ke dalam bangunan harus dibuat langsung ke dalam bangunan
seminimal mungkin. Cahaya langit harus diutamakan
dari pada cahaya matahari langsung

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 62


PEMERIKSAAN KONDISI KESESUAIAN
NO KOMPONEN PEMERIKSAAN FAKTUAL DAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
GAMBAR TERBANGUN STANDAR

A c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Cahaya alami siang hari harus dimanfaatkan sebaik- → Terdapat cukup cahaya yang masuk ke dalam ruangan, dan Laik
baiknya distribusi cahaya di dalam ruangan cukup merata dan atau tidak
menimbulkan kontras yang mengganggu
◦ Dalam pemanfaatan cahaya alami, masuknya radiasi → Terdapat pemanfaatan cahaya alami, masuknya radiasi matahari
matahari langsung ke dalam bangunan harus dibuat langsung ke dalam bangunan
seminimal mungkin. Cahaya langit harus diutamakan
dari pada cahaya matahari langsung
d. Dapur data di lapangan ◦ Cahaya alami siang hari harus dimanfaatkan sebaik- → Terdapat cukup cahaya yang masuk ke dalam ruangan, dan Laik
baiknya distribusi cahaya di dalam ruangan cukup merata dan atau tidak
menimbulkan kontras yang mengganggu
◦ Dalam pemanfaatan cahaya alami, masuknya radiasi → Terdapat pemanfaatan cahaya alami, masuknya radiasi matahari
matahari langsung ke dalam bangunan harus dibuat langsung ke dalam bangunan
seminimal mungkin. Cahaya langit harus diutamakan
dari pada cahaya matahari langsung
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Cahaya alami siang hari harus dimanfaatkan sebaik- → Terdapat pencahayaan alami masuk pada Km/wc Laik
baiknya
1.2 Sistem Pencahayaan Buatan

a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit → Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit yang Laik dengan Syarat
yang memberikan pencahayaan merata di seluruh memberikan pencahayaan merata di seluruh ruangan masih Perbaikan
ruangan dalam proses pengerjaan
b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit → Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit yang Laik dengan Syarat
yang memberikan pencahayaan merata di seluruh memberikan pencahayaan merata di seluruh ruangan masih Perbaikan
ruangan dalam proses pengerjaan
c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit → Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit yang Laik dengan Syarat
yang memberikan pencahayaan merata di seluruh memberikan pencahayaan merata di seluruh ruangan masih Perbaikan
ruangan dalam proses pengerjaan
d. Dapur data di lapangan ◦ Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit → Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit yang Laik dengan Syarat
yang memberikan pencahayaan merata di seluruh memberikan pencahayaan merata di seluruh ruangan masih Perbaikan
ruangan dalam proses pengerjaan
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit → Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit yang Laik dengan Syarat
yang memberikan pencahayaan merata di seluruh memberikan pencahayaan merata di seluruh ruangan masih Perbaikan
ruangan dalam proses pengerjaan
1.3 Iluminasi Pencahayaan Alami
a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Pencahayaan alami siang hari dapat dikatakan baik → Terdapat hasil ukur intensitas pencahayaan 297 Lux, Laik
apabila pencahayaan dapat berubah menyesuaikan keadaan sekitar dan
a) pada siang hari antara jam 08.00 sampai dengan berada diarea terbuka
jam 16.00 waktu setempat terdapat cukup banyak
cahaya yang masuk ke dalam ruangan

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 63


PEMERIKSAAN KONDISI KESESUAIAN
NO KOMPONEN PEMERIKSAAN FAKTUAL DAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
GAMBAR TERBANGUN STANDAR

A b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Pencahayaan alami siang hari dapat dikatakan baik → Terdapat hasil ukur intensitas pencahayaan 297 Lux, Laik
apabila pencahayaan dapat berubah menyesuaikan keadaan sekitar dan
a) pada siang hari antara jam 08.00 sampai dengan berada diarea terbuka
jam 16.00 waktu setempat terdapat cukup banyak
cahaya yang masuk ke dalam ruangan
c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Pencahayaan alami siang hari dapat dikatakan baik → Terdapat hasil ukur intensitas pencahayaan 312 Lux, Laik
apabila pencahayaan dapat berubah menyesuaikan keadaan sekitar dan
a) pada siang hari antara jam 08.00 sampai dengan berada diarea terbuka
jam 16.00 waktu setempat terdapat cukup banyak
cahaya yang masuk ke dalam ruangan
d. Dapur data di lapangan ◦ Pencahayaan alami siang hari dapat dikatakan baik → Terdapat hasil ukur intensitas pencahayaan 297 Lux, Laik
apabila pencahayaan dapat berubah menyesuaikan keadaan sekitar dan
a) pada siang hari antara jam 08.00 sampai dengan berada diarea terbuka
jam 16.00 waktu setempat terdapat cukup banyak
cahaya yang masuk ke dalam ruangan
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Pencahayaan alami siang hari dapat dikatakan baik → Terdapat hasil ukur intensitas pencahayaan 295 Lux, Laik
apabila pencahayaan dapat berubah menyesuaikan keadaan sekitar dan
a) pada siang hari antara jam 08.00 sampai dengan berada diarea terbuka
jam 16.00 waktu setempat terdapat cukup banyak
cahaya yang masuk ke dalam ruangan

1.4 Iluminasi Pencahayaan Buatan


a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Pencahayaan dengan intensitas peneranagan tidak → Iluminasi Pencahayaan Buatan belum dapat dilakukan Laik dengan Syarat
menyilaukan mata pada rumah tinggal; pengecekan karena masih dalam proses pengerjaan Perbaikan
a) Teras min. 60 Lux
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan dibawah 50 lux untuk
tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250 Lux
b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Pencahayaan dengan intensitas peneranagan tidak → Iluminasi Pencahayaan Buatan belum dapat dilakukan Laik dengan Syarat
menyilaukan mata pada rumah tinggal; pengecekan karena masih dalam proses pengerjaan Perbaikan
a) Teras min. 60 Lux
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan dibawah 50 lux untuk
tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250 Lux

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 64


PEMERIKSAAN KONDISI KESESUAIAN
NO KOMPONEN PEMERIKSAAN FAKTUAL DAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
GAMBAR TERBANGUN STANDAR

A c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Pencahayaan dengan intensitas peneranagan tidak → Iluminasi Pencahayaan Buatan belum dapat dilakukan Laik dengan Syarat
menyilaukan mata pada rumah tinggal; pengecekan karena masih dalam proses pengerjaan Perbaikan
a) Teras min. 60 Lux
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan dibawah 50 lux untuk
tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250 Lux
d. Dapur data di lapangan ◦ Pencahayaan dengan intensitas peneranagan tidak → Iluminasi Pencahayaan Buatan belum dapat dilakukan Laik dengan Syarat
menyilaukan mata pada rumah tinggal; pengecekan karena masih dalam proses pengerjaan Perbaikan
a) Teras min. 60 Lux
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan dibawah 50 lux untuk
tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250 Lux
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Pencahayaan dengan intensitas peneranagan tidak → Iluminasi Pencahayaan Buatan belum dapat dilakukan Laik dengan Syarat
menyilaukan mata pada rumah tinggal; pengecekan karena masih dalam proses pengerjaan Perbaikan
a) Teras min. 60 Lux
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan dibawah 50 lux untuk
tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250 Lux
B.3. AIR BERSIH MINUM

1.1 Sistem Penyediaan Air Bersih


a) Sumber Air Bersih data di lapangan ◦ Sistem air kota → Tidak terdapat sumber air bersih karena bangunan Rumah masih Laik dengan Syarat
Bangunan mengandalkan sistem air kota sebagai belum di tempati. Perbaikan
sumber air utama. Air dari sistem ini harus memenuhi
standar kualitas air yang ditetapkan oleh otoritas
setempat.
b) Sistem Distribusi Air Bersih data di lapangan ◦ Pembersihan atau pencucian seharusnya dilengkapi → Tidak terdapat sumber air bersih karena bangunan Rumah masih Laik dengan Syarat
dengan sarana yang cukup untuk pembersihan atau belum di tempati. Perbaikan
pencucian: bahan pangan, peralatan, perlengkapan
dan bangunan (lantai, dinding dan Iain-lain)
c) Kualitas Air Bersih data di lapangan ◦ Standar baku mutu air untuk keperluan higiene → Tidak terdapat sumber air bersih karena bangunan Rumah masih Laik dengan Syarat
sanitasi sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri belum di tempati. Perbaikan
Kesehatan yang mengatur mengenai standar baku
mutu air untuk keperluan higiene sanitasi

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 65


PEMERIKSAAN KONDISI KESESUAIAN
NO KOMPONEN PEMERIKSAAN FAKTUAL DAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
GAMBAR TERBANGUN STANDAR

A
1.2 Sistem Penyediaan Air Minum
a) Sumber Air Minum data di lapangan ◦ Perusahaan Daerah Air Minum → Tidak terdapat sumber air bersih karena bangunan Rumah masih Laik dengan Syarat
PDAM menyediakan air bersih dari sumber mata air, belum di tempati Perbaikan
sungai, atau sumur yang diolah dan didistribusikan ke
rumah dan bangunan melalui sistem perpipaan
b) Sistem Distribusi Air Minum data di lapangan ◦ Jaringan pipa yang menghubungkan sumber air → Tidak terdapat sumber air bersih karena bangunan Rumah masih Laik dengan Syarat
dengan titik penggunaan air terbuat dari bahan yang belum di tempati Perbaikan
tahan terhadap tekanan dan korosi agar dapat
mempertahankan integritas dan kualitas air.
c) Kualitas Air Minum data di lapangan ◦ Standar baku mutu air untuk keperluan higiene → Tidak terdapat sumber air bersih karena bangunan Rumah masih Laik dengan Syarat
sanitasi sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri belum di tempati Perbaikan
Kesehatan yang mengatur mengenai standar baku
mutu air untuk keperluan higiene sanitasi.
B.4. SISTEM PENGELOLAAN AIR KOTOR DAN/ATAU AIR LIMBAH ( BLACK WATER )

1 Peralatan Saniter data di lapangan ◦ Harus tersedia toilet atau kamar mandi dan selalu → Terdapat Peralatan Saniter Laik
terpelihara serta dalam keadaan bersih
Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak
licin, berwarna terang, mudah dibersihkan dan tidak
boleh menyebabkan genangan
2 Instalasi Inlet/Outlet data di lapangan ◦ Pembuangan air limbah dari toilet dan kamar mandi → Tidak terdapat Peralatan Saniter dan Septic Tank Laik dengan Syarat
dilengkapi dengan penahan bau (water seal) Perbaikan
Septic Tank
- Tinggi septic tank minimal adalah 1,5 meter
sehingga galian tanah yang harus Anda buat minimal
2 meter.
- Pipa yang digunakan harus kedap air, anti korosi,
dan sebisa mungkin tanpa sambungan.Pipa juga
berposisi miring dari toilet hingga ke pembuangan.
3 Sistem Jaringan Pembuangan data di lapangan ◦ Jaringan pipa penyaluran limbah cair dari sumber → Tidak terdapat Sistem Jaringan Pembuangan Laik
menuju unit pengolahan air limbah melalui jaringan
pipa tertutup dan dipastikan tidak mengalami
mengalami kebocoran
4 Sistem Penampungan dan Pengolahan data di lapangan ◦ Desain kapasitas olah IPAL harus sesuai dengan → Tidak Terdapat Sistem Penampungan dan Pengolahan Laik
perhitungan debit maksimal limbah cair yang
dihasilkan ditambah faktor keamanan (safety factor) +
10%
B.5. SISTEM PENGELOLAAN KOTORAN DAN SAMPAH

1 Penampungan Sementara dalam Persil data di lapangan ◦ Penempatan tong sampah harus dilokasi yang aman → Tidak terdapat Penampungan Sementara dalam Persil Laik
dan strategis baik di ruangan indoor, semi indoor dan
lingkungan outdoor, dengan jumlah dan jarak
penempatan yang memadai.

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 66


PEMERIKSAAN KONDISI KESESUAIAN
NO KOMPONEN PEMERIKSAAN FAKTUAL DAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
GAMBAR TERBANGUN STANDAR

A
B.6. SISTEM PENGELOLAAN AIR HUJAN ( GREY WATER )

1 Sistem Penangkap Air Hujan, termasuk data di lapangan ◦ Saluran dan pipa digunakan untuk mengalirkan air → Terdapat Sistem Penangkap Air Hujan, termasuk talang Laik
talang hujan dari permukaan penangkapan ke tempat
penyimpanan. Pipa ini harus dirancang agar air
mengalir dengan lancar tanpa terjadi genangan air
yang berlebihan.
2 Sistem Penyaluran Air Hujan, termasuk data di lapangan ◦ Untuk mempertahankan siklus air dan kondisi → Terdapat penyaluran air hujan termasuk pipa tegaK Laik
Pipa Tegak dan Drainase Dalam Persil hidrologi alami, serta pemenuhan kebutuhan air pada
bangunan gedung, perlu dilakukan pemanfaatan air
hujan dan pengelolaan air hujan pada bangunan
gedung dan persilnya
3 Sistem Penampungan, Pengolahan, data di lapangan ◦ Penyelenggaraan sarana dan prasarana Pengelolaan → Terdapat Sistem Penampungan, Pengolahan, Peresapan Laik
Peresapan dan/atau Pembuangan Air Air Hujan Pada Bangunan Gedung dan Persilnya dan/atau Pembuangan Air Hujan
Hujan harus mempertimbangkan karakteristik tanah,
topografi, dan muka air tanah pada Persil Bangunan
Gedung
B.7. PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN GEDUNG

1.1 Bahan Bangunan yang Mengandung Bahan Berbahaya /Beracun


a. Lantai data di lapangan ◦ Permukaan lantai harus terbuat dari bahan yang kuat, → Tidak terdapat bahan bangunan yang mengandung bahan Laik
kedap air, permukaan rata, tidak licin, berwarna terang berbahaya/beracun pada lantai
dan mudah dibersihkan
b. Dinding data di lapangan ◦ Permukaan dinding harus kuat, rata, berwarna terang → Tidak terdapat bahan bangunan yang mengandung bahan Laik
dan menggunakan cat yang tidak luntur serta tidak berbahaya/beracun pada dinding
mengunakan cat yang mengandung logam berat

c. Plafon data di lapangan ◦ Permukaan tidak memiliki kandungan bahan → Tidak terdapat bahan bangunan yang mengandung bahan Laik
berbahaya dan beracun bagi kesehatan manusia berbahaya/beracun pada plafon
seperti beberapa kandungan logam berat Timbal,
Merkuri, Cadmium serta Kromium

d. Fasade data di lapangan ◦ Memiliki ventilasi alamiah harus dapat menjamin → Iluminasi Pencahayaan Buatan belum dapat dilakukan Laik
aliran udara di dalam kamar/ruang dengan baik pengecekan karena masih dalam proses pengerjaan

1.2 Bahan Bangunan yang Menyebabkan data di lapangan ◦ Sistem pencahayaan buatan harus direncanakan → Tidak terdapat Bahan Bangunan yang Menyebabkan Efek Silau Laik
Efek Silau dan Pantulan berdasarkan tingkat iluminasi yang dipersyaratkan dan Pantulan
dengan mempertimbangkan efisiensi, penghematan
energi yang digunakan, dan penempatannya tidak
menimbulkan efek silau atau pantulan.

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 67


PEMERIKSAAN KONDISI KESESUAIAN
NO KOMPONEN PEMERIKSAAN FAKTUAL DAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
GAMBAR TERBANGUN STANDAR

A
C ASPEK KENYAMANAN

C.1. RUANG GERAK DALAM BANGUNAN GEDUNG

1.1 Jumlah Pengguna atau Batas Okupansi


a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Okupansi pada ruangan pada suatu bangunan → Jumlah Pengguna atau Batas Okupansi sesuai dengan Laik
memperhatikan jarak fisik, luasan ruangan dan persyaratan teknis
penempatan peralatan
b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Okupansi pada ruangan pada suatu bangunan → Jumlah Pengguna atau Batas Okupansi sesuai dengan Laik
memperhatikan jarak fisik, luasan ruangan dan persyaratan teknis
penempatan peralatan
c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Okupansi pada ruangan pada suatu bangunan → Jumlah Pengguna atau Batas Okupansi sesuai dengan Laik
memperhatikan jarak fisik, luasan ruangan dan persyaratan teknis
penempatan peralatan
d. Dapur data di lapangan ◦ Okupansi pada ruangan pada suatu bangunan → Jumlah Pengguna atau Batas Okupansi sesuai dengan Laik
memperhatikan jarak fisik, luasan ruangan dan persyaratan teknis
penempatan peralatan
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Okupansi pada ruangan pada suatu bangunan → Jumlah Pengguna atau Batas Okupansi sesuai dengan Laik
memperhatikan jarak fisik, luasan ruangan dan persyaratan teknis
penempatan peralatan
1.2 Kapasitas dan Tata Letak Perabot
a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Dapat memperhatikan; → Tidak terdapat Kapasitas dan Tata Letak Perabot karena rumah Laik
a) ukuran luasan ruangan belum ditempati
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata letak perabot
b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Dapat memperhatikan; → Tidak terdapat Kapasitas dan Tata Letak Perabot karena rumah Laik
a) ukuran luasan ruangan belum ditempati
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata letak perabot
c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Dapat memperhatikan; → Tidak terdapat Kapasitas dan Tata Letak Perabot karena rumah Laik
a) ukuran luasan ruangan belum ditempati
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata letak perabot

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 68


PEMERIKSAAN KONDISI KESESUAIAN
NO KOMPONEN PEMERIKSAAN FAKTUAL DAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
GAMBAR TERBANGUN STANDAR

A d. Dapur data di lapangan ◦ Dapat memperhatikan; → Tidak terdapat Kapasitas dan Tata Letak Perabot karena rumah Laik
a) ukuran luasan ruangan belum ditempati
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata letak perabot
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Dapat memperhatikan; → Tidak terdapat Kapasitas dan Tata Letak Perabot karena rumah Laik
a) ukuran luasan ruangan belum ditempati
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata letak perabot
C.2. KONDISI UDARA DALAM RUANG

1.1 Temperatur Ruang


a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Daerah kenyamanan termal untuk daerah tropis dapat → Terdapat hasil temperatur ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
dibagi menjadi hasil ukur suhu udara pada ruang tamu sebesar 29,7°C Perbaikan
a) sejuk nyaman, antara temperatur efektif 20,5°C -
22,8°C Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang
b) nyaman optimal, antara temperatur efektif 22,8°C -
25,8°C
c) hangat nyaman, antara temperatur efektif 25,8°C -
27,1°C
b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Daerah kenyamanan termal untuk daerah tropis dapat → Terdapat hasil temperatur ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
dibagi menjadi hasil ukur suhu udara pada ruang Kamar Tidur 1 sebesar Perbaikan
a) sejuk nyaman, antara temperatur efektif 20,5°C - 29,7°C
22,8°C
b) nyaman optimal, antara temperatur efektif 22,8°C - Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang
25,8°C
c) hangat nyaman, antara temperatur efektif 25,8°C -
27,1°C
c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Daerah kenyamanan termal untuk daerah tropis dapat → Terdapat hasil temperatur ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
dibagi menjadi hasil ukur suhu udara pada ruang Kamar Tidur 2 sebesar Perbaikan
a) sejuk nyaman, antara temperatur efektif 20,5°C - 31,2°C
22,8°C
b) nyaman optimal, antara temperatur efektif 22,8°C - Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang
25,8°C
c) hangat nyaman, antara temperatur efektif 25,8°C -
27,1°C

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 69


PEMERIKSAAN KONDISI KESESUAIAN
NO KOMPONEN PEMERIKSAAN FAKTUAL DAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
GAMBAR TERBANGUN STANDAR

A d. Dapur data di lapangan ◦ Daerah kenyamanan termal untuk daerah tropis dapat → Terdapat hasil temperatur ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
dibagi menjadi hasil ukur suhu udara pada ruang Dapur sebesar 29,7°C Perbaikan
a) sejuk nyaman, antara temperatur efektif 20,5°C -
22,8°C Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang
b) nyaman optimal, antara temperatur efektif 22,8°C -
25,8°C
c) hangat nyaman, antara temperatur efektif 25,8°C -
27,1°C
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Daerah kenyamanan termal untuk daerah tropis dapat → Terdapat hasil temperatur ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
dibagi menjadi hasil ukur suhu udara pada ruang Km/Wc sebesar 29,8°C Perbaikan
a) sejuk nyaman, antara temperatur efektif 20,5°C -
22,8°C Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang
b) nyaman optimal, antara temperatur efektif 22,8°C -
25,8°C
c) hangat nyaman, antara temperatur efektif 25,8°C -
27,1°C
1.2 Kelembapan Ruang
a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Kelembaban udara relatif yang dianjurkan antara 40% → Terdapat hasil kelembapan ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
~ 50%, tetapi untuk ruangan yang jumlah orangnya hasil ukur suhu udara pada ruang Ruang Tamu sebesar 86,7 Perbaikan
padat seperti ruang pertemuan, kelembaban udara %RH
relatif masih diperbolehkan berkisar antara 55% ~
60%. Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang
b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Kelembaban udara relatif yang dianjurkan antara 40% → Terdapat hasil kelembapan ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
~ 50%, tetapi untuk ruangan yang jumlah orangnya hasil ukur suhu udara pada ruang Kamar Tidur 1 sebesar 86,8 Perbaikan
padat seperti ruang pertemuan, kelembaban udara %RH
relatif masih diperbolehkan berkisar antara 55% ~
60%. Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang
c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Kelembaban udara relatif yang dianjurkan antara 40% → Terdapat hasil kelembapan ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
~ 50%, tetapi untuk ruangan yang jumlah orangnya hasil ukur suhu udara pada ruang Ruang Kamar Tidur 2 sebesar Perbaikan
padat seperti ruang pertemuan, kelembaban udara 86,0 %RH
relatif masih diperbolehkan berkisar antara 55% ~
60%. Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang
d. Dapur data di lapangan ◦ Kelembaban udara relatif yang dianjurkan antara 40% → Terdapat hasil kelembapan ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
~ 50%, tetapi untuk ruangan yang jumlah orangnya hasil ukur suhu udara pada ruang Ruang Dapur sebesar 86,7 Perbaikan
padat seperti ruang pertemuan, kelembaban udara %RH
relatif masih diperbolehkan berkisar antara 55% ~
60%. Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Kelembaban udara relatif yang dianjurkan antara 40% → Terdapat hasil kelembapan ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
~ 50%, tetapi untuk ruangan yang jumlah orangnya hasil ukur suhu udara pada ruang Ruang Km/Wc sebesar 85,8 Perbaikan
padat seperti ruang pertemuan, kelembaban udara %RH
relatif masih diperbolehkan berkisar antara 55% ~
60%. Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 70


PEMERIKSAAN KONDISI KESESUAIAN
NO KOMPONEN PEMERIKSAAN FAKTUAL DAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
GAMBAR TERBANGUN STANDAR

A
C.3. PANDANGAN DARI DAN KE DALAM BANGUNAN GEDUNG

1.1 Pandangan dari Dalam Ruang ke Luar Bangunan


a. Orientasi dari dalam ke luar data di lapangan ◦ Pemandangan dan lanskap yang terlihat dari dalam → Orientasi dari dalam ke luar sesuai persyaratan teknis Laik
ruangan. Jendela yang dirancang dapat memaksimal
pandangan alam, taman atau fitur luar bangunan yang
menarik
b. Rancangan Bukaan data di lapangan ◦ Ventilasi dan Sirkulasi Udara mempengaruhi → Rancangan Bukaan sesuai persyaratan teknis Laik
pandangan dari dalam ruang ke luar bangunan. Aliran
udara dari luar masuk ke dalam ruangan dapat
meningkatkan kualitas udara dalam ruangan dan
memberikan kenyamanan bagi penghuni
1.2 Pandangan dari Luar Bangunan

a. Pemanfaatan Potensi Ruang Luar data di lapangan ◦ Pemanfaatan Potensi Ruang Luar Gedung → Pemanfaatan Potensi Ruang Luar Gedung sesuai persyaratan Laik
Gedung Potensi ruang luar gedung dengan meng optimalkan teknis
penggunaan area eksternal bangunan. Pandangan
yang dapat mencakup berupa area sekitar bangunan,
taman, teras, halaman, rooftop dan fasilitas luar
ruangan.
b. Penyediaan Ruang Tata Hijau data di lapangan ◦ Bangunan atau lingkungan menyediakan ruang tata → Penyediaan Ruang Tata Hijau sesuai persyaratan teknis Laik
hijau yang mencakup area dengan vegetasi seperti
taman, taman atap, taman vertikal, area hijau komunal
dan elemen alam lainnya.
C.4. KONDISI GETARAN DAN KEBISINGAN DALAM BANGUNAN GEDUNG

1.1 Tingkat Getaran data di lapangan ◦ Sumber Getaran → Tidak terdapat tingkat getaran Laik
a) Getaran mekanik (getaran yang ditimbulkan oleh
saranna dan peralatan kegiatan manusia)
b) Getaran seismik (getaran tanah yang disebabkan
oleh peristiwa alam dan kegiatan manusia)
c) Getaran kejut (getaran yang berlangsung secara
tiba-tiba dan sesaat)
1.2 Tingkat Kebisingan
a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Tingkat kebisingan di atas 55 - 70 dB(a) diketahui → Terdapat tingkat kebisingan pada ruang tamu 40,3 dB serta tidak Laik
dapat menyebabkan kerusakan pendengaran menyebabkan gangguan

b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Tingkat kebisingan di atas 55 - 70 dB(a) diketahui → Terdapat tingkat kebisingan pada ruang kamar tidur 1 37,5 dB Laik
dapat menyebabkan kerusakan pendengaran serta tidak menyebabkan gangguan

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 71


PEMERIKSAAN KONDISI KESESUAIAN
NO KOMPONEN PEMERIKSAAN FAKTUAL DAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
GAMBAR TERBANGUN STANDAR

A c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Tingkat kebisingan di atas 55 - 70 dB(a) diketahui → Terdapat tingkat kebisingan pada ruang kamar tidur 2 47,9 dB Laik
dapat menyebabkan kerusakan pendengaran serta tidak menyebabkan gangguan

d. Dapur data di lapangan ◦ Tingkat kebisingan di atas 55 - 70 dB(a) diketahui → Terdapat tingkat kebisingan pada ruang dapur 40,3 dB serta Laik
dapat menyebabkan kerusakan pendengaran tidak menyebabkan gangguan

e. Km/Wc data di lapangan ◦ Tingkat kebisingan di atas 55 - 70 dB(a) diketahui → Terdapat tingkat kebisingan pada ruang wc 37,7 dB serta tidak Laik
dapat menyebabkan kerusakan pendengaran menyebabkan gangguan

D ASPEK KEMUDAHAN

D.1. SARANA HUBUNGAN HORIZONTAL ANTAR RUANG / ANTAR BANGUNAN

1.1 Kondisi Bukaan Pintu

a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Dimensi dan Lebar Pintu: Pintu harus dirancang → Ukuran pintu masuk utama Lebar pintu 80 cm dan Tinggi pintu Laik
dengan dimensi yang memadai untuk memfasilitasi 200 cm dengan satu daun pintu, dapat menjadi pintu akses
lalu lintas manusia dan barang. Lebar pintu harus utama karena terletak di pintu paling depan.
sesuai dengan kebutuhan aksesibilitas dan evakuasi
darurat. Standar internasional umumnya
merekomendasikan lebar minimal pintu antara 80-90
cm untuk pintu dalam dan 100-110 cm untuk pintu luar
atau pintu evakuasi
b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Dimensi dan Lebar Pintu: Pintu harus dirancang → Ukuran pintu masuk utama Lebar pintu 80 cm dan Tinggi pintu Laik
dengan dimensi yang memadai untuk memfasilitasi 200 cm dengan satu daun pintu, dapat menjadi pintu akses
lalu lintas manusia dan barang. Lebar pintu harus menuju kamar
sesuai dengan kebutuhan aksesibilitas dan evakuasi
darurat. Standar internasional umumnya
merekomendasikan lebar minimal pintu antara 80-90
cm untuk pintu dalam dan 100-110 cm untuk pintu luar
atau pintu evakuasi
c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Dimensi dan Lebar Pintu: Pintu harus dirancang → Ukuran pintu masuk utama Lebar pintu 80 cm dan Tinggi pintu Laik
dengan dimensi yang memadai untuk memfasilitasi 200 cm dengan satu daun pintu, dapat menjadi pintu akses
lalu lintas manusia dan barang. Lebar pintu harus menuju kamar.
sesuai dengan kebutuhan aksesibilitas dan evakuasi
darurat. Standar internasional umumnya
merekomendasikan lebar minimal pintu antara 80-90
cm untuk pintu dalam dan 100-110 cm untuk pintu luar
atau pintu evakuasi

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 72


PEMERIKSAAN KONDISI KESESUAIAN
NO KOMPONEN PEMERIKSAAN FAKTUAL DAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
GAMBAR TERBANGUN STANDAR

A d. Dapur data di lapangan ◦ Dimensi dan Lebar Pintu: Pintu harus dirancang → Ukuran pintu masuk utama Lebar pintu 80 cm dan Tinggi pintu Laik
dengan dimensi yang memadai untuk memfasilitasi 200 cm dengan satu daun pintu, dapat menjadi pintu akses
lalu lintas manusia dan barang. Lebar pintu harus menuju pintu belakang
sesuai dengan kebutuhan aksesibilitas dan evakuasi
darurat. Standar internasional umumnya
merekomendasikan lebar minimal pintu antara 80-90
cm untuk pintu dalam dan 100-110 cm untuk pintu luar
atau pintu evakuasi
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Dimensi dan Lebar Pintu: Pintu harus dirancang → Ukuran pintu masuk utama Lebar pintu 80 cm dan Tinggi pintu Laik
dengan dimensi yang memadai untuk memfasilitasi 190 cm dengan satu daun pintu, dapat menjadi pintu akses
lalu lintas manusia dan barang. Lebar pintu harus menuju pintu wc
sesuai dengan kebutuhan aksesibilitas dan evakuasi
darurat. Standar internasional umumnya
merekomendasikan lebar minimal pintu antara 80-90
cm untuk pintu dalam dan 100-110 cm untuk pintu luar
atau pintu evakuasi
1.2 Kondisi Koridor data di lapangan ◦ Setiap bangunan gedung harus memenuhi → Tidak terdapat koridor Laik
persyaratan kemudahan hubungan horizontal berupa
tersedianya pintu dan/atau koridor yang memadai
dalam jumlah, ukuran dan jenis pintu, arah bukaan
pintu yang dipertimbangkan berdasarkan besaran
ruangan, fungsi ruangan dan jumlah pengguna
bangunan gedung
D.2. SARANA HUBUNGAN VERTIKAL ANTAR LANTAI

1 Tangga data di lapangan ◦ Bordes tangga memiliki ukuran 110 cm dan 90 cm, → Tidak terdapat tangga pada bangunan rumah Laik
apabila total beban hunian dari semua lantai-lantai
yang dilayani oleh jalur tangga kurang dari 50
2 Ramp ◦ Ram harus memiliki kelandaian 6°, sedangkan ramp
data di lapangan → Tidak terdapat ramp pada bangunan rumah Laik
di luar bangunan gedung harus paling besar memiliki

D.3. KELENGKAPAN PRASARANA DAN SARANA BANGUNAN GEDUNG

1.1 Toilet
Persyaratan Toilet data di lapangan ◦ Penempatan toilet sebaiknya merupakan satu → Terdapat Toilet dengan luasan 1,40m x 1,75m Laik
kesatuan dengan ruang utamanya.
Jenis dan Ukuran Pintu data di lapangan ◦ Lebar bersih pintu toilet paling sedikit 70 cm kecuali → Terdapat jenis pintu menggunakan pintu plastik dengan ukuran Laik
untuk toilet penyandang disabilitas 90 cm. pintu 80cm x 190cm
1.2 Wastafel data di lapangan ◦ Pemasangan bak cuci tangan harus dapat → Tidak terdapat Persyatan Bak Cuci Tangan Laik
menghindari percikan air ke sekitar bak cuci tangan,
pengguna, dan lantai.

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 73


PEMERIKSAAN
KESESUAIAN
KONDISI
NO KOMPONEN PEMERIKSAAN STANDAR TEKNIS HASIL PEMERIKSAAN DENGAN
FAKTUAL DAN STANDAR
GAMBAR TERBANGUN
A
1.2 Kondisi Koridor data di lapangan Setiap bangunan gedung harus memenuhi → Tidak terdapat koridor Laik
persyaratan kemudahan hubungan horizontal berupa
tersedianya pintu dan/atau koridor yang memadai
dalam jumlah, ukuran dan jenis pintu, arah bukaan
pintu yang dipertimbangkan berdasarkan besaran
ruangan, fungsi ruangan dan jumlah pengguna
bangunan gedung

D.2. SARANA HUBUNGAN VERTIKAL ANTAR LANTAI

1 Tangga data di lapangan ◦ Bordes tangga memiliki ukuran 110 cm dan 90 cm, → Tidak terdapat tangga pada bangunan rumah Laik
apabila total beban hunian dari semua lantai-lantai
yang dilayani oleh jalur tangga kurang dari 50
2 Ramp data di lapangan ◦ Ram harus memiliki kelandaian 6°, sedangkan ramp → Tidak terdapat ramp pada bangunan rumah Laik
di luar bangunan gedung harus paling besar memiliki

D.3. KELENGKAPAN PRASARANA DAN SARANA BANGUNAN GEDUNG

1.1 Toilet
Persyaratan Toilet data di lapangan Penempatan toilet sebaiknya merupakan satu → Terdapat Toilet dengan luasan 1,40m x 1,75m Laik
kesatuan dengan ruang utamanya.
Jenis dan Ukuran Pintu data di lapangan Lebar bersih pintu toilet paling sedikit 70 cm kecuali → Terdapat jenis pintu menggunakan pintu plastik dengan ukuran Laik
untuk toilet penyandang disabilitas 90 cm. pintu 80cm x 190cm
1.2 Wastafel data di lapangan Pemasangan bak cuci tangan harus dapat → Tidak terdapat Persyatan Bak Cuci Tangan Laik
menghindari percikan air ke sekitar bak cuci tangan,
pengguna, dan lantai.
1.3 Tempat Sampah data di lapangan Tempat sampah di dalam bangunan setidaknya → Tidak terdapat tempat sampah karena rumah belum di tempat Laik
disediakan 1 buah di setiap fungsi ruang seperti toilet, tinggal
ruang kerja, ruang tunggu, dan lain sebagainya.

1.4 Persyaratan Sistem Kamera Pengawas data di lapangan Sistem kamera pengawas harus dilengkapi dengan → Tidak terdapat Sistem Kamera Pengawas Laik
digital video recording (DVR) yang berfungsi
merekam gambar dan/atau suara ke dalam format
digital

Konsultan Peseorangan
Pengkaji Teknis

Widiansyah, ST

BERITA ACARA PEMERIKSAAN | 74


BERITA ACARA PEMERIKSAAN SYARAT LAIK FUNGSI
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU TYPE 36 SEBANYAK 24 UNIT

Nomor : 19/S-P.SLF/KP/VIII/2023
Tanggal :
Lampiran :

Pada hari Senin 21 - 08 - 2023, yang bertanda tangan dibawah ini Pelaksana pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan
gedung:

a) Nama : Widiansyah, ST
b) Nomor Identitas : 1993 17276 2022 0005020 S1 01
c) Nomor kontrak : 047/14/SPK-SLF/PERUMAHAN-B1/2023

Telah melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung pada:


1) Nama Bangunan : Perumahan Central Cidayu City Type 36 Blok No.B1
2) Alamat Bangunan : Jl. Tama, RT 031 RW 08 Roban Singkawang Tengah, Singkawang

3) Posisi Koordinat : 0.9019461739808321N 19.017568921209E


4) Fungsi Bangunan : Rumah Hunian
5) Klasifikasi Kompleksitas : Rumah Tinggal
6) Ketinggian Bangunan : 4,5 Meter
7) Jumlah Lantai Bangunan : 1 lantai
8) Luas Lantai Bangunan : 33 m²
9) Jumlah Basemen : -
10) Luas Lantai Basemen : -
11) Luas Tanah : 150 m²

Dengan ini menyatakan bahwa:

BANGUNAN GEDUNG DINYATAKAN LAIK FUNGSI


Sesuai kesimpulan dari analisis dan evaluasi terhadap hasil pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan kondisi Bangunan
Gedung sebagaimana termuat dalam Laporan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung terlampir.
Surat pernyataan ini berlaku sepanjang tidak ada perubahan yang dilakukan oleh Pemilik/Pengguna terhadap
Bangunan Gedung atau penyebab gangguan lainnya yang dibuktikan kemudian.
Selanjutnya Pemilik/Pengguna bangunan dapat menggunakan surat pernyataan ini untuk keperluan permohonan
Sertifikat Laik Fungsi (SLF) bangunan gedung.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Apabila dikemudian hari ditemui bahwa penyataan kami
bertentangan dengan kondisi bangunan gedung secara factual, maka kami bersedia mengikuti proses hukum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Singkawang, 21 Agustus 2023


Konsultan Perseorangan
Pengkaji Teknis,

Widiansyah, ST
1993 17276 2022 0005020 S1 01
SURAT PERNYATAAN KELAIKAN
FUNGSI BANGUNAN GEDUNG

Pada hari ini, saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Riko Saputra


Nomor Identitas : 611209 280998 0008
Alamat : Jalan Selat Bantan RT.002 RW.005, Kelurahan Sungai Kupah,
Kabupaten Kubu Raya
Telepon : 0857 05624 610
Email : -

Telah melaksanakan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi pada Bangunan Gedung :

1) Nama Bangunan : Perumahan Central Cidayu City Type 36 Blok B1


2) Alamat Bangunan : Jl. Tama RT.031 RW.008, Kelurahan Roban, Kecamatan
Singkawang Tengah
3) Posisi Koordinat : 0.9019461739808321N 19.017568921209E
4) Fungsi Bangunan : Hunian
5) Klasifikaasi Kompleksitas : Rumah Tinggal
6) Ketinggian Bangunan : 4,5 meter
7) Jumlah Lantai Bangunan : 1 Lantai
8) Luas Lantai Bangunan : 33 m²
9) Jumlah Basement : -
10) Luas Lantai Basement : -
11) Luas Tanah : 150 m²

Berdasarkan hasil pemeriksaan kelaikan fungsi yang telah dilakukan oleh Pengkaji Teknis yang
bersertifikat.
F6852165

Nomor Sertifikat / Certificate Number


74321 2142.02 9 00017276 2022

Dengan ini menyatakan bahwa,


This is to certify that,

WIDIANSYAH, ST

No. Reg. F 1993 17276 2022 0005020 SI 01

Telah Kompeten pada bidang:


Is competent in the area of:

Jasa Konstruksi
Construction Services

Dengan Kualifikasi / Kompetensi:


With Qualification / Competency:

Ahli Penilai Kelaikan Bangunan Gedung (Aspek


Arsitektur dan Tata Ruang Luar)
Reliability appraser expert for Building (Architectural
Aspects and Outdoor Spatial Planning)
Sertifikat ini berlaku untuk 5 (lima) tahun
This certificate is valid for 5 (five) years

Atas nama Badan Nasional Sertifikasi Profesi


On Behalf of Indonesia Professional Certification Authority

Lembaga Sertifikasi Profesi Astekindo Konstruksi Mandiri


Astekindo Konstruksi Mandiri Professional Certification Agency

Arrachim Maulana Putera


Ketua LSP
Chairman PCA
LEMBAGA PENGEMBANGAN
JASA KONSTRUKSI
CONSTRUCTION SERVICES
DEVELOPMENT BOARD

Daftar Unit Kompetensi:


List of Unit(s) of Competency:

Klasifikasi : Sipil
Classification : CIVIL
Subklasifikasi : Gedung
Subclassification : Building
Kualifikasi : Ahli
Qualification : Expert
Jenjang : 9 (Sembilan)
Level : 9 (Nine)
Ahli Penilai Kelaikan Bangunan Gedung (Aspek
Okupasi :
Arsitektur dan Tata Ruang Luar)
Reliability appraser expert for Building
Occupation : (Architectural Aspects and Outdoor Spatial
Planning)

Ditetapkan di Jakarta, 26 September 2022


Enacted in Jakarta, September 26, 2022

WIDIANSYAH, ST

Keterangan / Remarks :

1. Sertifikat ini sah berlaku setelah tercatat yang dibuktikan dengan nomor registrasi Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi. /
This certificate is valid upon being registered as evidenced by registration number of Certificate of Competency of Contruction
Works.
2. QR Code dan Data yang tertera dalam sertifikat ini dapat diverifikasi melalui sistem informasi jasa konstruksi terintegrasi. /
QR Code and Data contained herein may be verified through an integrated information system of construction service.
6(57,),.$7.($+/,$1
%HUGDVDUNDQ8QGDQJ8QGDQJ1R7DKXQWHQWDQJ-DVD.RQVWUXNVLGHQJDQLQL/HPEDJD3HQJHPEDQJDQ-DVD.RQVWUXNVLPHQHWDSNDQ
EDKZD

1DPD  :,',$16<$+67

'LQ\DWDNDQPHPLOLNLNRPSHWHQVLGDQNHPDPSXDQXQWXNPHODNVDQDNDQSHNHUMDDQNRQVWUXNVLGLVHOXUXKZLOD\DK1HJDUD.HVDWXDQ5HSXEOLN
,QGRQHVLDVHEDJDL

.ODVLbNDVLGDQ.XDOLbNDVL7HQDJD$KOL
$56,7(.0$'<$

1RPRU5HJLVWUDVL


6HUWLbNDWLQLGLWHUELWNDQSDGDWDQJJDO6HSWHPEHUGDQEHUODNXVDPSDLGHQJDQWDQJJDO6HSWHPEHU

'LWHWDSNDQGL  3RQWLDQDN
3DGDWDQJJDO  6HSWHPEHU

/HPEDJD3HQJHPEDQJDQ-DVD.RQVWUXNVL
3URYLQVL.DOLPDQWDQ%DUDW
%DGDQ3HODNVDQD

0DQDMHU(NVHNXWLI

+6XSDUGLRQR000+
.HWHUDQJDQ
45&RGHGDQ'DWD\DQJWHUWHUDGDODP6.$LQLGDSDWGLYHULbNDVLPHODOXL$SOLNDVL/3-.&HUWLbFDWH6FDQQHU
6HUWLbNDWLQLWLGDNPHPHUOXNDQWDQGDWDQJDQEDVDKNDUHQDWHODKGLWDQGDWDQJDQLVHFDUDHOHNWURQLN 'LJLWDO6LJQDWXUH
3(51<$7$$1
'HQJDQLQLPHQ\DWDNDQEDKZDGDODPEHUSUDNWHNVHEDJDL

$56,7(.0$'<$

6D\DEHUMDQML

 $NDQSDWXKPHODNVDQDNDQ.RGH(WLN$VRVLDVL3URIHVLGLPDQDVD\DPHQMDGLDQJJRWDQ\D
 $NDQPHPDWXKLVHJDODNHWHQWXDQKXNXP\DQJVDKGDQEHUODNXGLWHPSDWGLODNVDQDNDQQ\DNDU\DVD\D

'HQJDQLQLVD\DPHQ\DWDNDQEDKZD

6D\D

D PHQJDNXLGDQPHQHULPDVHSHQXKQ\DZHZHQDQJ$VRVLDVL3URIHVLGLPDQDVD\DPHQMDGLDQJJRWDQ\D
XQWXNPHQLODLSHQJDGXDQGDQDWDXNHOXKDQDSDSXQGDULPDV\DUDNDW\DQJPHQ\DQJNXWMDQML
WHUVHEXWGLDWDV
E PHQHULPDVDQNVLDSDSXQDSDELODVD\DPHODQJJDUMDQMLWHUVHEXW

6D\D\DQJEHUMDQML

:,',$16<$+67

$QJJRWD$VRVLDVL3URIHVL$37$.,1'2

1R$37.'.%,;

$OL\DV$IULDQV\DK6+
.(78$8080

Anda mungkin juga menyukai