2023
PENGKAJI
WIDIANSYAH, ST
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan pembuatan Laporan Pemeriksaan Kelayakan Bangunan Gedung sebagai syarat
terbitnya Sertifikat Laik Fungsi pada pekerjaan Perumahan Central Cidayu City Type 36 Blok B1 dengan No
Kontrak 047/14/SPK-SLF/PERUMAHAN-B1/2023
Sertifikat Laik Fungsi (SLF) adalah Sertifikat yang diterbitkan Pemerintah Daerah ( kecuali Bangunan
Gedung Fungsi Khusus ) untuk menyatakan kelaikan fungsi Bangunan Gedung baik secara administratif maupun
teknis sebelum pemanfaatannya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 dan PERMEN PUPR No. 27/PRT/M/2018 , maka
Tujuan dari peraturan sertifikat laik fungsi bangunan gedung adalah untuk memastikan bahwa bangunan gedung
telah memenuhi standar keselamatan, kelayakan, dan kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah. Sertifikat laik
fungsi merupakan bukti bahwa sebuah bangunan gedung telah diselesaikan pembangunannya sesuai dengan
peraturan yang berlaku dan dapat digunakan sesuai dengan fungsi yang ditentukan.
Laporan ini akan menyajikan temuan pemeriksaan yang meliputi aspek Keselamatan, kesehatan, kenyamaan
dan kemudahan. Temuan tersebut akan dianalisis secara mendalam, dan berbagai rekomendasi akan diberikan
untuk tindakan perbaikan, pemeliharaan, atau penyesuaian kebijakan yang relevan.
Akhirnya, kami berharap laporan ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan menjadi dasar untuk
pengambilan keputusan yang tepat terkait dengan kelayakan dan pemeliharaan bangunan gedung ini. Segala
saran, tanggapan, dan tindak lanjut yang konstruktif sangat kami harapkan
Hormat Kami
Konsultan Perseorangan
WIDIASNYAH, ST
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PENDAHULUAN iii
I. PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG
1.1 Pemeriksaan Persyaratan Peruntukan Bangunan Gedung 1 - 13
1.2 Pemeriksaan Persyaratan Intensitas Bangunan Gedung 1 - 13
1.3 Pemeriksaan Penampilan Bangunan Gedung 1 - 13
1.4 Pemeriksaan Tata Ruang Dalam Bangunan Gedung 1 - 13
1.5 Pemeriksaan Tata Ruang Luar Bangunan Gedung 1 - 13
1.6 Pemeriksaan Dokumen Bangunan Gedung 14
1.7 Data Visual Bangunan 15
1.8 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan 16
V. ASPEK KEMUDAHAN
5.1 Sarana Hubungan Horizontal Antar Ruang / Antar Bangunan 52 - 53
5.2 Sarana Hubungan Vertikal Antar Lantai 54 - 55
5.3 Kelengkapan Prasarana dan Sarana Bangunan Gedung 56 - 57
VI. KESIMPULAN
6.1 Hasil Berita Acara Pemeriksaan Kelaikan Syarat Laik Fungsi 58 - 74
6.2 Surat Pernyataan Laik Fungsi
A. Surat Penyataan Laik Fungsi Pengkaji Teknis 75
B. Surat Penyataan Laik Fungsi Pemohon Bangunan 76
6.3 Data Tenaga Ahli Pengkaji Teknis Bersertifikat 77
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
DOKUMEN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI ( SLF ) BANGUNAN GEDUNG
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
PENDAHULUAN
A. DASAR PERATURAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (SLF)
◦ Pedoman Teknis Pengawasan Produksi dan Peredaran Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Tahun 2022
◦ PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
◦ PP No. 25 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Energi dan SDM (Kelistrikan) :
◦ SNI 1726 - 2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung dan non Gedung
◦ SNI 2847 - 2019 Persyaratan Beton Struktur untuk Bangunan Gedung
◦ Permen PUPR 30/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
◦ SNI 8640 - 2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik
◦ SNI 1729 - 2015 Spesifikasi Untuk Bangunan Gedung Baja Struktural
◦ PERMEN PU No. 11 Th. 2014 tentang Pengolahan Air Hujan pada Bangunan dan Persilnya :
◦ PERMENKES No.2306 Th.2011 tentang Persyaratan Teknis Prasarana Instalasi Elektrikal Rumah Sakit :
◦ SNI 0225-2011 Persyaratan Umum Instalasi Listrik
◦ UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
◦ PERMEN PU No. 26 Th. 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran
◦ PERMEN PU No. 20 Th. 2008 tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran
◦ PERMEN PU No. 30 Th. 2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
◦ SNI 7018-2004 Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat dan Siaga, BSN.
◦ SNI 7019-2004 Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat Energi Tersimpan ( SPDDT )
◦ SNI 03 - 1729 - 2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung
◦ SNI 03-6652-2002 Tata Cara Perencanaan Proteksi Bangunan dan Peralatan
◦ Kepmenperindag No. 167 Tahun 1997 tentang Persyaratan Teknis Industri dan Perdagangan Air Minum Dalam Kemasan
◦ Permenkes 416 Tahun 1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air
◦ SNI (Standar Nasional Indonesia) Keselamatan, Kesehatan, Kenyamanan dan Kemudahan
PENDAHULUAN
DOKUMEN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI ( SLF ) BANGUNAN GEDUNG
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
C. PROSEDUR PEMERIKSAAN
1) Mencocokan gambar as built drawing dengan kenyataan di lapangan, memeriksa dokumen legalitas yang dibutuhkan sebagai syarat laik fungsi dan
memeriksa serta melakukan pengukuran atau pengujian tanpa merusak.
2) Mengkaji dan analisis kondisi lapangan dengan peraturan, SNI dan NSPK sesuai kebutuhan agar memenuhi syarat laik fungsi berjalan dengan baik
3) Pemeriksaan dapat disimpulkan dan dibuat berita acara dengan 2 kondisi sbb :
- Bila sudah memenuhi syarat laik fungsi dari : keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan, maka dibuat surat pernyataan laik fungsi diatas
meterai oleh pengkaji teknis
- Bila ada yang belum memenuhi syarat sebagian gedung, maka dibuat surat pernyataan laik fungsi sebagian gedung / parsial dan yang belum memenuhi
syarat laik fungsi akan diperbaiki dalam waktu tertentu sesuai komitmen pemohon
4) Pengajuan Sertifikat Laik Fungsi secara manual ke PTSP dan tembusan ke PU oleh pemohon dengan lampiran surat pernyataan laik fungsi dari pengkaji
teknis dan proses selanjutnya dikeluarkan melalui dinas PU Gedung
5) Pengajuan SLF secara online melaui OSS yang ter link dengan SIM-BG di Dinas PU Daerah dan apabila tidak ada tanggapan selama 3 hari kerja, maka
sistem akan mengeluarkan secara otomatis SLF
Persyaratan SLF untuk Bangunan Gedung yang sudah ada (existing) berupa bangunan gedung tidak sederhana, Bangunan Gedung khusus, Bangunan
Gedung rumah tinggal tunggal, dan rumah tinggal deret yang pengkajian teknisnya menggunakan penyedia jasa dan sudah memiliki IMB/PBG.
1) Persyaratan Administratif
2) Persyaratan Teknis
a. Laporan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung berupa:
◦ Daftar Simak Pemeriksaan Kelaikan Fungsi dari Pengkaji Teknis
◦ Surat Pernyataan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung dari Pengkaji Teknis
b. SK IMB terakhir beserta lampiran rencana teknis bangunan gedungnya, antara lain:
◦ Rencana teknis arsitektur Bangunan Gedung
◦ Rencana teknis struktur Bangunan Gedung
◦ Rencana teknis utilitas Bangunan Gedung
c. Gambar terbanguan (as built drawings)
d. Dokumen ikatan kerja dengan Pengkaji Teknis:
Dokumen pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung, yang dapat meliputi (bila ada)
◦ Laporan pemeriksaan berkala Bangunan Gedung;
◦ Laporan pengetesan dan pengujian peralatan dan perlengkapan Bangunan Gedung dalam proses pemeliharaan dan perawatan
◦ Laporan hasil perbaikan dan/atau penggantian peralatan dan perlengkapan Bangunan
e. Hasil pengujian material (bila ada)
f. Manual pengoperasian, pemeliharaan dan perawatan Bangunan Gedung serta peralatan dan perlengkapan Bangunan Gedung (bila ada)
d. Laporan pengawasan selama konstruksi (bila ada)
PENDAHULUAN
DOKUMEN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI ( SLF ) BANGUNAN GEDUNG
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
1 Miring / Deformasi ✓
2 Terdapat Kerusakan
a. rusak ringan ✓
b. rusak sedang
c. rusak berat
3 Bangunan Dimanfaatkan ✓
PENDAHULUAN
I. PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG
1.1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN PERUNTUKAN BANGUNAN GEDUNG
1. Teras Terdapat keretakan pada teras dikarenakan kolom menggunakan tiang besi Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
dan lapisan grc sesuai
2. Ruang Tamu Tidak terdapat kerusakan pada ruang tamu dengan pengamatan secara visual Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
sesuai
3. Kamar Tidur 1 Tidak terdapat kerusakan pada Kamar Tidur 1 dengan pengamatan secara Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
visual sesuai
4. Kamar Tidur 2 Tidak terdapat kerusakan pada Kamar Tidur 2 dengan pengamatan secara Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
visual sesuai
5. Dapur Tidak terdapat kerusakan pada dapur dengan pengamatan secara visual Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
sesuai
6. KM/WC Tidak terdapat kerusakan pada Km/Wc dengan pengamatan secara visual Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
sesuai
1. Halaman Depan Terdapat halaman depan pada Bangunan Perumahan Central Cidayu City Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
Type 36 Blok B1 sesuai
2. Halaman Belakang Terdapat halaman belakang pada Bangunan Perumahan Central Cidayu City Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
Type 36 Blok B1 sesuai
3. Taman Terdapat taman pada Bangunan Perumahan Central Cidayu City Type 36 Blok Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
B1 sesuai
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 1
1.2 PEMERIKSAAN PERSYARATAN INTENSITAS BANGUNAN GEDUNG
Luas lantai dasar bangunan adalah 33 m² Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
sesuai
Luas total lantai bangunan adalah 33 m² Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
sesuai
Jumlah lantai bangunan adalah 1 Lantai Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
sesuai
6. KETINGGIAN BANGUNAN
Ketinggian bangunan adalah 4,5 m Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
sesuai
Luas daerah hijau dalam persil lebih dari 10 % Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Hasil pemeriksaan sudah
sesuai
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 2
8. JARAK SEMPADAN JALAN/SUNGAI/PANTAI/REL KERETA API/JALUR TEGANGAN TINGGI
1. Jarak Sempadan Jalan Hasil : 6 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu KKPR
2. Jarak Sempadan Sungai Hasil : 0 Meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak Terdapat
3. Jarak Sempadan Pantai Hasil : 0 Meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak Terdapat
4. Jarak Sempadan Danau Hasil : 0 Meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak Terdapat
5. Jarak Sempadan Rel Kereta Api Hasil : 0 Meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak Terdapat
6. Jarak Sempadan Jalur Tegangan Tinggi Hasil : 0 Meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak Terdapat
1. Jarak Bangunan dengan Batas Kiri Hasil : 0 Meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Batas Tanah
2. Jarak Bangunan dengan Batas Kanan Hasil : 3 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Jalan Lingkungan
3. Jarak Bangunan dengan Batas Belakang Hasil : 5,40 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Batas Tanah
4. Jarak Bangunan dengan Batas Depan Hasil : 2 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Jalan Lingkungan
1. Jarak dengan Bangunan Sebelah Kiri Hasil : 1 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Dinding pembatas rumah
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan Rencana Teknis dan Gambar Terbangun Keterangan
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 3
2. BENTUK DENAH BANGUNAN GEDUNG
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan Rencana Teknis dan Gambar Terbangun Keterangan
3. TAMPAK BANGUNAN
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan Rencana Teknis dan Gambar Terbangun Keterangan
Rusak Sedang
Rusak Berat
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 4
5. PROFIL, DETAIL DAN MATERIAL BANGUNAN
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Teras Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan
Terdapat retak rambut pada teras dikarenakan kolom menggunakan
tiang besi dan lapisan grc
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 5
1.4 PEMERIKSAAN TATA RUANG DALAM BANGUNAN GEDUNG
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan Rencana Teknis dan Gambar Terbangun Keterangan
2. BIDANG-BIDANG DINDING
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Ruang Tamu Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan
2. Kamar Tidur 1 Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 6
3. Kamar Tidur 2 Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan
4 Ruang Dapur Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan
5. Km/Wc Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 7
2. Kamar Tidur 1 Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan
4. PINTU / JENDELA
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Pintu/jendela Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan
5. TINGGI RUANG
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Ruang Tamu Tinggi Ruang Tamu adalah 4 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
dan kondisi di lapangan
2. Kamar Tidur 1 Tinggi Kamar Tidur 1 adalah 2,7 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
dan kondisi di lapangan
3. Kamar Tidur 2 Tinggi Kamar Tidur 2 adalah 2,7 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
dan kondisi di lapangan
4. Dapur Tinggi Dapur adalah 2,7 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
dan kondisi di lapangan
5. KM/WC Tinggi KM/WC adalah 3 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
dan kondisi di lapangan
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 8
6. TINGGI LANTAI DASAR
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Lantai Dasar Tinggi Lantai Dasar adalah 4 meter Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
dan kondisi di lapangan
8. PENUTUP LANTAI
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Penutup lantai Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 9
9. PENUTUP LANGIT-LANGIT
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
Nama Ruang Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Penutup langit-langit Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan Rencana Teknis dan Gambar Terbangun Keterangan
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan Rencana Teknis dan Gambar Terbangun Keterangan
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 10
3. PEMANFAATAN RUANG SEMPADAN BANGUNAN
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan Rencana Teknis dan Gambar Terbangun Keterangan
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual dengan Rencana Teknis dan Gambar Terbangun Keterangan
5. TATA TANAMAN
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual
Pengamatan Visual terhadap Kerusakan dengan Rencana Teknis dan Gambar Keterangan
Terbangun
Tidak Rusak Sesuai dengan gambar
Sesuai
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Tidak Sesuai, yaitu dan kondisi di lapangan
Rusak Sedang
Rusak Berat
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 11
6. TATA PERKERASAN PEKARANGAN
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Faktual
Pengamatan Visual terhadap Kerusakan dengan Rencana Teknis dan Gambar Keterangan
Terbangun
Sesuai dengan gambar
Tidak Rusak Sesuai terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Tidak Sesuai, yaitu dan kondisi di lapangan
Rusak Sedang
Rusak Berat
2. Sirkulasi Kendaraan Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Sesuai dengan gambar
terbangun / gambar abd
Rusak Ringan Rusak Berat dan kondisi di lapangan
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 12
8. JALUR UTAMA PEDESTRIAN
Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi
PEMERIKSAAN Pengamatan Visual terhadap Kerusakan Faktual dengan Rencana Teknis Keterangan
dan Gambar Terbangun
1. Jalur Utama Tidak Rusak Rusak Sedang Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak terdapat
Pedestrian
Rusak Ringan Rusak Berat
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 13
1.6 PEMERIKSAAN DOKUMEN BANGUNAN GEDUNG
2. Fungsi gedung sesuai informasi yang ada di KRK / PBG / KKPR Tersedia Tidak Tersedia
3. Luas gedung sesuai informasi yang ada di KRK / PBG / KKPR Tersedia Tidak Tersedia
4. Ketinggian gedung sesuai informasi yang ada di KRK / PBG / KKPR Tersedia Tidak Tersedia
5. Jumlah lantai gedung sesuai informasi yang ada di KRK / PBG / KKPR Tersedia Tidak Tersedia
2. Fungsi gedung sesuai informasi yang ada di Rencana Teknis Ada Tidak Ada
3. Luas gedung sesuai informasi yang ada di Rencana Teknis Ada Tidak Ada
4. Ketinggian gedung sesuai informasi yang ada di Rencana Teknis Ada Tidak Ada
5. Jumlah lantai gedung sesuai yang ada di Rencana Teknis Ada Tidak Ada
6. Kondisi struktur sesuai informasi yang ada di Rencana Teknis Ada Tidak Ada
7. Kondisi arsitektur sesuai informasi yang ada di Rencana Teknis Ada Tidak Ada
8. Kondisi Mekanikal - Elektrikal dan Perpipaan sesuai yang di Rencana Teknis Ada Tidak Ada
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 14
1.7 DATA VISUAL BANGUNAN
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 15
1.8. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
MINGGU KE-
NO DESKRIPSI KEGIATAN
1 2
1 Persiapan Data Sekunder
2 Survey Lapangan
PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1 PEMERIKSAAN PERSYARATAN TATA BANGUNAN GEDUNG | 16
2.1 ASPEK KESELAMATAN TERHADAP SISTEM STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. SNI 1726 - 2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung dan non Gedung
3. SNI 2847 - 2019 Persyaratan Beton Struktur untuk Bangunan Gedung
4. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
5. SNI 8640 - 2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik
6. SNI 1729 - 2015 Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural
7. SNI 1727 - 2013 Peraturan Pembebanan untuk Gedung
8. SNI 03 - 1729 - 2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung
B. KOLOM
Dimensi : 1. Lubang-lubang yang relatif Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan Kolom sesuai dengan
Tidak Rusak
dalam dan lebar pada beton dan pengujian menggunakan alat persyaratan teknis dan
(voids atau honeycomb ) kondisi di lapangan
Rusak Ringan
2. Pecah pada beton dalam
garis-garis yang relatif
Rusak Sedang
panjang dan sempit (retak)
3. Pengelupasan dangkal Rusak Berat
pada permukaan beton
(scalling atau spalling )
4. Korosi pada baja tulangan
beton
5. Korosi pada baja profil
untuk struktur baja
6. Korosi pada baja tulangan
beton
7. Korosi baja profil pada
struktur baja
C. BALOK LANTAI
Dimensi : 1. Lubang-lubang yang relatif Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan Balok Lantai sesuai
dalam dan lebar pada beton dan pengujian menggunakan alat dengan persyaratan
(voids atau honeycomb ) Rusak Ringan teknis dan kondisi di
2. Pecah pada beton dalam Rusak Sedang lapangan
garis-garis yang relatif
Rusak Berat
panjang dan sempit (retak)
3. Pengelupasan dangkal
pada permukaan beton
(scalling atau spalling )
4. Korosi pada baja tulangan
beton
5. Korosi pada baja profil
untuk struktur baja
6. Korosi pada baja tulangan
beton
7. Korosi baja profil pada
struktur baja
ASPEK KESELAMATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG |17
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
ASPEK KESELAMATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG |18
2.2 ASPEK KESELAMATAN TERHADAP SISTEM PROTEKSI BAHAYA KEBAKARAN
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
3. Permen PU 26 Tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran
4. Permen PU 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran
5. SNI 03-6652-2002 Tata Cara Perencanaan Proteksi Bangunan dan Peralatan
6. SNI 03-3985-2002 Tata Cara Perencanaan, Pemasangan dan Pengujian Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran
ASPEK KESELAMATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PROTEKSI BAHAYA KEBAKARAN |19
2.3 ASPEK KESELAMATAN TERHADAP SISTEM PENANGKAL PETIR
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
3. Permen PU 26 Tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran
4. SNI 03-6652-2002 Tata Cara Perencanaan Proteksi Bangunan dan Peralatan
Rusak Berat
2. Jumlah dan jarak antara
masing-masing penerima
harus diatur sedemikian
rupa sehingga dapat
menjamin keseluruhan
bangunan itu termasuk
dalam radius daerah
perlindungan
b) Sistem Hantaran Kabel konduktor disusun Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Hantaran
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Penangkal Petir sedemikian rupa dari pengujian menggunakan alat Penangkal Petir
terminal udara ke tanah: Rusak Ringan
a) terdapat beberapa
Rusak Sedang
saluran paralel;
b) panjang saluran arus Rusak Berat
dijaga minimum.
c) Sistem Untuk menyebarkan arus Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Sistem
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Pembumian petir menuju tanah tanpa pengujian menggunakan alat Pembumian
menyebabkan tegangan Rusak Ringan
lebih yang berbahaya,
Rusak Sedang
bentuk dan dimensi terminal
udara lebih penting dari Rusak Berat
harga tahanan elektroda
pembumian tertentu.
Namun, secara umum,
dianjurkan.tahanan tanah
rendah maksimal 5 Ohm.
ASPEK KESELAMATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENANGKAL PETIR |20
2.4 ASPEK KESELAMATAN TERHADAP SISTEM INSTALASI LISTRIK
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
3. SNI 0225-2011 Persyaratan Umum Instalasi Listrik
4. UU No. 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
5. SNI 7018-2004 Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat dan Siaga, BSN.
6. SNI 7019-2004 Sistem Pasokan Daya Listrik Darurat Energi Tersimpan ( SPDDT )
7. SNI 03-6652-2002 Tata Cara Perencanaan Proteksi Bangunan dan Peralatan
2. Genset Utama Generator set harus Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Genset
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
(KVA) mempunyai kapasitas yang pengujian menggunakan alat Utama (KVA)
cukup untuk mengangkat Rusak Ringan
beban dan memenuhi
Rusak Sedang
persyaratan frekuensi dan
tegangan yang stabil dari Rusak Berat
sistem darurat di dalam
waktu 10 detik setelah
hilangnya daya normal
3. UPS (KVA) UPS digunakan agar dapat Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat UPS
Tidak Rusak
mencegah terjadinya pengujian menggunakan alat (KVA)
kegagalan pada peralaratan
listrik yang terjadi padam Rusak Ringan
secara tiba-tiba.
UPS juga dapat Rusak Sedang
membackup sementara
sebelum genset. Rusak Berat
B. PANEL LISTRIK
1. Panel MDP Sirkit distribusi terpisah Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Panel
harus disediakan untuk pengujian menggunakan alat MDP
bagian instalasi yang perlu Rusak Ringan
ASPEK KESELAMATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM INSTALASI LISTRIK | 21
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
3. Panel Sirkit 1. Setiap instalasi harus dibagi Tidak Rusak Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Panel
Sesuai
(Penerangan, dalam sirkit, jika diperlukan, pengujian menggunakan alat Sirkit (Penerangan,
Tenaga dan Alat- ◦ untuk: Rusak Ringan Tenaga dan Alat-Alat)
Alat) Mencegah bahaya dan Rusak Sedang
meminimalkan kesulitan jika
◦ terjadi gangguan; Rusak Berat
Memfasilitasi inspeksi,
◦ pengujian dan pemeliharan
yang aman
Memperhitungkan bahaya
yang mungkin timbul dari
◦ kegagalan sirkit tunggal
seperti sirkit pencahayaan
Mencegah energisasi tak
langsung pada sirkit yang
dimaksudkan akan diisolasi.
4. Ruang Panel ◦ Penentuan Jenis dan Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Ruang
(Cahaya, Ventilasi jumlah Panel Listrik pengujian menggunakan alat Panel (Cahaya, Ventilasi
dan APAR) tergantung dari kapasitas Rusak Ringan dan APAR)
◦ listrik Rusak Sedang
Luas ruangan
◦ menyesuaikan kebutuhan Rusak Berat
kapasitas pelayanan.
◦ Ruangan harus terhindar
dari banjir
◦ Tersedia Alat Pemadam
Api Ringan (APAR).
Terdapat Ventilasi udara
C. INSTALASI LISTRIK
1. Instalasi Tegangan 1. Karakteristik berikut dari Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Instalasi Penerangan
Menengah suplai harus ditentukan pengujian menggunakan alat dan Stop Kontak tidak
dengan perhitungan, Rusak Ringan Berfungsi
pengukuran, investigasi Rusak Sedang
atau inspeksi:
1) Voltase nominal Rusak Berat
ASPEK KESELAMATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM INSTALASI LISTRIK | 22
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
3. Instalasi Karakteristik berikut dari Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Instalasi Penerangan
Penerangan dan suplai harus ditentukan pengujian menggunakan alat dan Stop Kontak tidak
Stop Kontak dengan perhitungan, Rusak Ringan Berfungsi
pengukuran, investigasi Rusak Sedang
atau inspeksi:
1) Voltase nominal Rusak Berat
4. Instalasi Tenaga 1. Instalasi pada saklar, panel, Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat Instalasi
dan Alat-Alat kotak sirkuit, dan peralatan Tenaga dan Alat-Alat
listrik harus diletakkan di Rusak Ringan
Rusak Berat
2. Menggunakan kabel tray
atau conduit untuk
melindungi dan mengatur
kabel dengan rapi.
Perletakkan kabel dijauhkan
dari sumber panas dan
bahan yang mudah
terkorosi
3. Dapat diberikan
perlindungan fisik pada
instalasi alat-alat seperti
menggunakan kotak listrik,
panel listrik atau peralatan
pelindung lainnya yang
sesuai untuk melindungi
komponen listrik.
ASPEK KESELAMATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM INSTALASI LISTRIK | 23
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
3. Elektroda Elektroda Batang Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Elektroda
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Pembumian Pembumian ialah elektroda pengujian menggunakan alat Pembumian
dari pipa atau besi baja Rusak Ringan
profit yang dipancangkan ke Rusak Sedang
dalam tanah.
Rusak Berat
4. Resistensi Pembumian harus bisa Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat
Pembumian memiliki nilai tahanan pengujian menggunakan alat Resistensi Pembumian
sebaran atau resistansi Rusak Ringan
5. Box Kontrol Perletakkan grounding Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Tidak terdapat hasil pengetesan dan Tidak terdapat Box
Pembumian control box pada lokasi pengujian menggunakan alat Kontrol Pembumian
yang mudah diakses dan Rusak Ringan
ASPEK KESELAMATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM INSTALASI LISTRIK | 24
3.1 ASPEK KESEHATAN TERHADAP SISTEM PENGHAWAAN
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
3. SNI 03-6572-2001 Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara Pada Bangunan Gedung
b) Ventilasi Mekanik 1. Sistem ventilasi mekanis harus Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Berdasarkan pengamatan Ventilasi Mekanik tidak
diberikan jika ventilasi alami yang visual sesuai dengan
Rusak Ringan Hasil : Tidak Terdapat Ventilasi Mekanik
memenuhi syarat tidak memadai persyaratan teknis
2. Penempatan Fan harus Rusak Sedang
memungkinkan pelepasan udara Rusak Berat
secara maksimal dan juga
memungkinkan masuknya udara
segar atau sebaliknya
3. Sistem ventilasi mekanis bekerja
terus menerus selama ruang
tersebut dihuni
c) Pengkondisian 1. Kondisi termal dalam gedung Terdapat hasil pengetesan Pengkondisian Udara
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Udara terkait temperatur udara, daerah dan pengukuran tidak sesuai dengan
kenyamanan termal untuk daerah Rusak Ringan Hasil : Tidak terdapat Pengkondisian Udara menggunakan alat persyaratan teknis
tropis dapat dibagi menjadi : Rusak Sedang
a. sejuk nyaman, antara
temperatur efektif 20,5°C~22,8°C Rusak Berat
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENGHAWAAN | 25
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENGHAWAAN | 26
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENGHAWAAN | 27
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENGHAWAAN | 28
3.2 ASPEK KESEHATAN TERHADAP SISTEM PENCAHAYAAN
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
c) Iluminasi 1. Pencahayaan alami siang hari Hasil : 874 Lux Terdapat hasil Terdapat hasil ukur
Pencahayaan dapat dikatakan baik apabila pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Alami a) pada siang hari antara jam pengukuran Alami sesuai dengan
08.00 sampai dengan jam 16.00 menggunakan alat persyaratan teknis
waktu setempat terdapat cukup
banyak cahaya yang masuk ke
dalam ruangan
b) distribusi cahaya di dalam
ruangan cukup merata dan atau
tidak menimbulkan kontras yang
mengganggu
d) Iluminasi 2. Pencahayaan dengan intensitas Hasil : - Tidak Terdapat hasil Tidak terdapat hasil ukur
Pencahayaan peneranagan tidak menyilaukan pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Buatan mata pada rumah tinggal; pengukuran Buatan sesuai dengan
a) Teras min. 60 Lux menggunakan alat persyaratan teknis
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan
dibawah 50 lux untuk tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250
Lux
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENCAHAYAAN | 29
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
ILUMINASI Persyaratan Teknis Pengukuran menggunakan peralatan Pengetesan dan Pengujian Keterangan
c) Iluminasi 1. Pencahayaan alami siang hari Terdapat hasil Terdapat hasil ukur
Hasil : 872 Lux
Pencahayaan dapat dikatakan baik apabila pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Alami a) pada siang hari antara jam pengukuran Alami sesuai dengan
08.00 sampai dengan jam 16.00 menggunakan alat persyaratan teknis
waktu setempat terdapat cukup
banyak cahaya yang masuk ke
dalam ruangan
b) distribusi cahaya di dalam
ruangan cukup merata dan atau
tidak menimbulkan kontras yang
mengganggu
d) Iluminasi 2. Pencahayaan dengan intensitas Tidak Terdapat hasil Tidak terdapat hasil ukur
Pencahayaan peneranagan tidak menyilaukan Hasil : pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Buatan mata pada rumah tinggal; pengukuran Buatan sesuai dengan
a) Teras min. 60 Lux menggunakan alat persyaratan teknis
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan
dibawah 50 lux untuk tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250
Lux
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENCAHAYAAN | 30
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
d. Lampu Pemandangan
Lampu aksen untuk menciptakan
efek pencahayaan yang menarik
dan memberikan nuansa tertentu
pada ruangan
ILUMINASI Persyaratan Teknis Pengukuran menggunakan peralatan Pengetesan dan Pengujian Keterangan
c) Iluminasi 1. Pencahayaan alami siang hari Hasil : 872 Lux Terdapat hasil Terdapat hasil ukur
Pencahayaan dapat dikatakan baik apabila pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Alami a) pada siang hari antara jam pengukuran Alami sesuai dengan
08.00 sampai dengan jam 16.00 menggunakan alat persyaratan teknis
waktu setempat terdapat cukup
banyak cahaya yang masuk ke
dalam ruangan
b) distribusi cahaya di dalam
ruangan cukup merata dan atau
tidak menimbulkan kontras yang
mengganggu
d) Iluminasi 2. Pencahayaan dengan intensitas Hasil : - Tidak Terdapat hasil Tidak terdapat hasil ukur
Pencahayaan peneranagan tidak menyilaukan pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Buatan mata pada rumah tinggal; pengukuran Buatan sesuai dengan
a) Teras min. 60 Lux menggunakan alat persyaratan teknis
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan
dibawah 50 lux untuk tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250
Lux
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENCAHAYAAN | 31
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
d. Lampu Pemandangan
Lampu aksen untuk menciptakan
efek pencahayaan yang menarik
dan memberikan nuansa tertentu
pada ruangan
ILUMINASI Persyaratan Teknis Pengukuran menggunakan peralatan Pengetesan dan Pengujian Keterangan
c) Iluminasi 1. Pencahayaan alami siang hari Hasil : 874 Lux Terdapat hasil Terdapat hasil ukur
Pencahayaan dapat dikatakan baik apabila pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Alami a) pada siang hari antara jam pengukuran Alami sesuai dengan
08.00 sampai dengan jam 16.00 menggunakan alat persyaratan teknis
waktu setempat terdapat cukup
banyak cahaya yang masuk ke
dalam ruangan
b) distribusi cahaya di dalam
ruangan cukup merata dan atau
tidak menimbulkan kontras yang
mengganggu
d) Iluminasi 2. Pencahayaan dengan intensitas Hasil : - Tidak Terdapat hasil Tidak terdapat hasil ukur
Pencahayaan peneranagan tidak menyilaukan pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Buatan mata pada rumah tinggal; pengukuran Buatan sesuai dengan
a) Teras min. 60 Lux menggunakan alat persyaratan teknis
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan
dibawah 50 lux untuk tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250
Lux
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENCAHAYAAN | 32
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
d. Lampu Pemandangan
Lampu aksen untuk menciptakan
efek pencahayaan yang menarik
dan memberikan nuansa tertentu
pada ruangan
ILUMINASI Persyaratan Teknis Pengukuran menggunakan peralatan Pengetesan dan Pengujian Keterangan
c) Iluminasi 1. Pencahayaan alami siang hari Hasil : 85 Lux Terdapat hasil Terdapat hasil ukur
Pencahayaan dapat dikatakan baik apabila pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Alami a) pada siang hari antara jam pengukuran Alami sesuai dengan
08.00 sampai dengan jam 16.00 menggunakan alat persyaratan teknis
waktu setempat terdapat cukup
banyak cahaya yang masuk ke
dalam ruangan
b) distribusi cahaya di dalam
ruangan cukup merata dan atau
tidak menimbulkan kontras yang
mengganggu
d) Iluminasi 2. Pencahayaan dengan intensitas Hasil : - Tidak Terdapat hasil Tidak terdapat hasil ukur
Pencahayaan peneranagan tidak menyilaukan pengetesan dan Iluminasi Pencahayaan
Buatan mata pada rumah tinggal; pengukuran Buatan sesuai dengan
a) Teras min. 60 Lux menggunakan alat persyaratan teknis
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan
dibawah 50 lux untuk tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250
Lux
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENCAHAYAAN | 33
3.3 ASPEK KESEHATAN TERHADAP SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH/MINUM
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
3. PERMEN PU No. 12 th 2014 tentang Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan
b) Sumur bor
Beberapa bangunan memiliki
sumur bor yang merupakan
sumber air bawah tanah. Air dari
sumur bor harus diuji secara
teratur untuk memastikan
kualitasnya sesuai dengan standar
kebersihan yang ditetapkan.
c) Sistem pengolahan air internal
Beberapa bangunan mungkin
memiliki sistem pengolahan air
internal, seperti penyaringan atau
pemurnian, untuk memastikan air
yang diperoleh berkualitas tinggi
2. Kapasitas pasokan air mencukupi
untuk memenuhi kebutuhan
seluruh tamu dan operasional
bangunan.
3. Bangunan perlu memiliki tangki
penyimpanan air yang cukup besar
untuk menyimpan cadangan air
jika terjadi gangguan pasokan atau
pemeliharaan jaringan air. Tangki
penyimpanan harus dirawat
dengan baik untuk mencegah
kontaminasi dan menjaga
kebersihan air.
b) Sistem Distribusi 1. Pembersihan atau pencucian Berdasarkan pengamatan Sistem Distribusi Air
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Air Bersih seharusnya dilengkapi dengan visual Bersih tidak sesuai
sarana yang cukup untuk Rusak Ringan Hasil : dengan persyaratan
pembersihan atau pencucian: teknis
Rusak Sedang
bahan pangan, peralatan,
perlengkapan dan bangunan Rusak Berat
(lantai, dinding dan Iain-lain)
2. Sarana pembersihan yang umum
digunakan antara lain vacuum
cleaner/mesin penyedot debu, mop
dan ember, pembersih permukaan,
lap kain mikrofiber, pembersih
vakum uap, penghisap debu
portabel dan peralatan kebersihan
kamar mandi
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENYEDIA AIR BERSIH/MINUM | 34
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
perpipaan.
b) Sumur Gali
Sumur gali biasanya digali hingga
mencapai airtanah dan bisa
menyediakan air untuk konsumsi
dan keperluan lainnya.
c) Sistem Penyadapan Air Hujan
Air hujan dikumpulkan dan diolah
sehingga bisa digunakan sebagai
air minum atau untuk keperluan
non-potable lainnya.
b) Sistem Distribusi 1. Jaringan pipa yang Berdasarkan pengamatan Sistem Distribusi Air
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Air Minum menghubungkan sumber air visual Minum tidak sesuai
dengan titik penggunaan air terbuat Rusak Ringan Hasil : dengan persyaratan
dari bahan yang tahan terhadap Rusak Sedang
teknis
tekanan dan korosi agar dapat
mempertahankan integritas dan Rusak Berat
kualitas air.
2. Sistem distribusi air, dilakukan
penyaringan dan pengolahan
tambahan untuk memastikan
kualitas air tetap sesuai dengan
standar kesehatan dan keamanan.
3. Terdapat tangki penyimpanan yang
berfungsi untuk menyimpan air
dalam jumlah tertentu dan
menyediakan pasokan air dari
sumber air utama
c) Kualitas Air Minum 1. Standar baku mutu air untuk Berdasarkan pengamatan Kualitas Air Minum tidak
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
keperluan higiene sanitasi sesuai visual sesuai dengan
dengan ketentuan Peraturan Rusak Ringan Hasil : persyaratan teknis
Menteri Kesehatan yang mengatur Rusak Sedang
mengenai standar baku mutu air
untuk keperluan higiene sanitasi. Rusak Berat
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENYEDIA AIR BERSIH/MINUM | 35
3.4 ASPEK KESEHATAN TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN AIR KOTOR DAN/ATAU AIR LIMBAH ( BLACK WATER )
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
3. PERMEN PU No. 12 th 2014 tentang Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan
Rusak Berat
2. Lantai terbuat dari bahan yang Berdasarkan pengamatan Finishing Lantai pada
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
kuat, kedap air, tidak licin, visual Saniter sesuai dengan
berwarna terang, mudah Rusak Ringan Hasil : Menggunakan lantai unpolish persyaratan teknis
dibersihkan dan tidak boleh Rusak Sedang
menyebabkan genangan
Rusak Berat
b) Instalasi 1. Pembuangan air limbah dari toilet Berdasarkan pengamatan Instalasi Inlet / Outlet
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Inlet/Outlet dan kamar mandi dilengkapi visual sesuai dengan
dengan penahan bau (water seal) Rusak Ringan Hasil : Terdapat Floor Drain persyaratan teknis
Rusak Sedang
Rusak Berat
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENGELOLA AIR KOTOR/LIMBAH | 36
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
d) Sistem 1. Desain kapasitas olah IPAL harus Berdasarkan pengamatan Sistem Penampungan
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Penampungan dan sesuai dengan perhitungan debit visual dan Pengolahan sesuai
Pengolahan maksimal limbah cair yang Rusak Ringan Hasil : dengan persyaratan
dihasilkan ditambah faktor Rusak Sedang
teknis
keamanan (safety factor) + 10%
Rusak Berat
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENGELOLA AIR KOTOR/LIMBAH | 37
3.5 ASPEK KESEHATAN TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN KOTORAN DAN SAMPAH
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
3. PERMEN PU No. 12 th 2014 tentang Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENGELOLAAN KOTORAN DAN SAMPAH | 38
3.6 ASPEK KESEHATAN TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN AIR HUJAN ( GREY WATER )
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
3. PERMEN PU No. 12 th 2014 tentang Tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan
b) Sistem Penyaluran 1. Saluran dan pipa digunakan untuk Berdasarkan pengamatan Sistem Penyaluran Air
Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu
Air Hujan, mengalirkan air hujan dari visual Hujan, termasuk Pipa
termasuk Pipa permukaan penangkapan ke Rusak Ringan Hasil : Tegak dan Drainase
Tegak dan tempat penyimpanan. Pipa ini Rusak Sedang
Dalam Persil sesuai
Drainase Dalam harus dirancang agar air mengalir dengan persyaratan
Persil dengan lancar tanpa terjadi Rusak Berat teknis
genangan air yang berlebihan
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 SISTEM PENGELOLAAN AIR HUJAN | 39
3.7 ASPEK KESEHATAN TERHADAP PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN GEDUNG
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. PERMEN PUPR RI No. 27/PRT/M/2018 tentang Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
2 Dinding a) Permukaan dinding harus kuat, rata, Berdasarkan pengamatan Dinding sesuai dengan
Ada Tidak Ada
berwarna terang dan menggunakan cat visual persyaratan teknis
yang tidak luntur serta tidak mengunakan
cat yang mengandung logam berat
3 Plafon a) Langit-langit harus kuat, berwarna terang, Berdasarkan pengamatan Plafon sesuai dengan
Ada Tidak Ada
dan mudah dibersihkan. visual persyaratan teknis
b) Permukaan tidak memiliki kandungan
bahan berbahaya dan beracun bagi
kesehatan manusia seperti beberapa
kandungan logam berat Timbal, Merkuri,
Cadmium serta Kromium
4 Fasade a) Memiliki ventilasi alamiah harus dapat Berdasarkan pengamatan Fasade sesuai dengan
Ada Tidak Ada
menjamin aliran udara di dalam visual persyaratan teknis
kamar/ruang dengan baik
b) Permukaan tidak memiliki kandungan
bahan berbahaya dan beracun bagi
kesehatan manusia seperti beberapa
kandungan logam berat Timbal, Merkuri,
Cadmium serta Kromium
c) Pemeriksaan diutamakan pada
komponen /elemen yang bersentuhan
langsung dengan pengguna bangunan
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN GEDUNG | 40
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
ASPEK KESEHATAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN GEDUNG | 41
4.1 ASPEK KENYAMANAN TERHADAP RUANG GERAK DALAM BANGUNAN GEDUNG
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. SNI 03-1979-1990 Spesifikasi Matra Ruang untuk Rumah dan Gedung
b) Kapasitas dan 1. Dapat memperhatikan; Hasil : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Kapasitas dan Tata Letak Perabot tidak sesuai
Tata Letak Perabot a) ukuran luasan ruangan dengan persyaratan teknis
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata
letak perabot
2. Ruangan dapat mengambil sekitar
40-60% dari total luas lantai
ruangan. Ruangan dengan space
yang cukup untuk sirkulasi yang
nyaman antara perabot dan
menjaga keseimbangan visual
dalam tata letak ruangan.
b) Kapasitas dan 1. Dapat memperhatikan; Hasil : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Kapasitas dan Tata Letak Perabot tidak sesuai
Tata Letak Perabot a) ukuran luasan ruangan dengan persyaratan teknis
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata
letak perabot
2. Ruangan dapat mengambil sekitar
40-60% dari total luas lantai
ruangan. Ruangan dengan space
yang cukup untuk sirkulasi yang
nyaman antara perabot dan
menjaga keseimbangan visual
dalam tata letak ruangan.
ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 RUANG GERAK DALAM BANGUNAN GEDUNG | 42
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
b) Kapasitas dan 1. Dapat memperhatikan; Hasil : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Kapasitas dan Tata Letak Perabot tidak sesuai
Tata Letak Perabot a) ukuran luasan ruangan dengan persyaratan teknis
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata
letak perabot
2. Ruangan dapat mengambil sekitar
40-60% dari total luas lantai
ruangan. Ruangan dengan space
yang cukup untuk sirkulasi yang
nyaman antara perabot dan
menjaga keseimbangan visual
dalam tata letak ruangan.
b) Kapasitas dan 1. Dapat memperhatikan; Hasil : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Kapasitas dan Tata Letak Perabot tidak sesuai
Tata Letak Perabot a) ukuran luasan ruangan dengan persyaratan teknis
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata
letak perabot
2. Ruangan dapat mengambil sekitar
40-60% dari total luas lantai
ruangan. Ruangan dengan space
yang cukup untuk sirkulasi yang
nyaman antara perabot dan
menjaga keseimbangan visual
dalam tata letak ruangan.
ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 RUANG GERAK DALAM BANGUNAN GEDUNG | 43
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
b) Kapasitas dan 1. Dapat memperhatikan; Hasil : Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Kapasitas dan Tata Letak Perabot tidak sesuai
Tata Letak Perabot a) ukuran luasan ruangan dengan persyaratan teknis
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata
letak perabot
2. Ruangan dapat mengambil sekitar
40-60% dari total luas lantai
ruangan. Ruangan dengan space
yang cukup untuk sirkulasi yang
nyaman antara perabot dan
menjaga keseimbangan visual
dalam tata letak ruangan.
ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 RUANG GERAK DALAM BANGUNAN GEDUNG | 44
4.2 ASPEK KENYAMANAN TERHADAP KONDISI UDARA DALAM RUANG
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. SNI 03-6572-2001 Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung
b) Kelembapan 1. Kelembaban udara relatif dalam ruangan Terdapat hasil pengetesan dan pengujian Kelembapan Ruang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
Ruang adalah perbandingan antara jumlah uap air menggunakan alat
yang dikandung oleh udara tersebut Dokumentasi Foto :
dibandingkan dengan jumlah kandungan uap
air pada keadaan jenuh pada temperatur 85,7 %RH
udara ruangan tersebut
2. Kelembaban udara relatif yang dianjurkan
antara 40% ~ 50%, tetapi untuk ruangan yang
jumlah orangnya padat seperti ruang
pertemuan, kelembaban udara relatif masih
diperbolehkan berkisar antara 55% ~ 60%.
b) Kelembapan 1. Kelembaban udara relatif dalam ruangan Terdapat hasil pengetesan dan pengujian Kelembapan Ruang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
Ruang adalah perbandingan antara jumlah uap air menggunakan alat
yang dikandung oleh udara tersebut Dokumentasi Foto :
dibandingkan dengan jumlah kandungan uap
air pada keadaan jenuh pada temperatur 85,8 %RH
udara ruangan tersebut
2. Kelembaban udara relatif yang dianjurkan
antara 40% ~ 50%, tetapi untuk ruangan yang
jumlah orangnya padat seperti ruang
pertemuan, kelembaban udara relatif masih
diperbolehkan berkisar antara 55% ~ 60%.
ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 KONDISI UDARA DALAM RUANG | 45
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
b) Kelembapan 1. Kelembaban udara relatif dalam ruangan Terdapat hasil pengetesan dan pengujian Kelembapan Ruang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
Ruang adalah perbandingan antara jumlah uap air menggunakan alat
yang dikandung oleh udara tersebut Dokumentasi Foto :
dibandingkan dengan jumlah kandungan uap
air pada keadaan jenuh pada temperatur 86,0 %RH
udara ruangan tersebut
2. Kelembaban udara relatif yang dianjurkan
antara 40% ~ 50%, tetapi untuk ruangan yang
jumlah orangnya padat seperti ruang
pertemuan, kelembaban udara relatif masih
diperbolehkan berkisar antara 55% ~ 60%.
b) Kelembapan 1. Kelembaban udara relatif dalam ruangan Terdapat hasil pengetesan dan pengujian Kelembapan Ruang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
Ruang adalah perbandingan antara jumlah uap air menggunakan alat
yang dikandung oleh udara tersebut Dokumentasi Foto :
dibandingkan dengan jumlah kandungan uap
air pada keadaan jenuh pada temperatur 85,7 %RH
udara ruangan tersebut
2. Kelembaban udara relatif yang dianjurkan
antara 40% ~ 50%, tetapi untuk ruangan yang
jumlah orangnya padat seperti ruang
pertemuan, kelembaban udara relatif masih
diperbolehkan berkisar antara 55% ~ 60%.
ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 KONDISI UDARA DALAM RUANG | 46
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
b) Kelembapan 1. Kelembaban udara relatif dalam ruangan Terdapat hasil pengetesan dan pengujian Kelembapan Ruang tidak sesuai dengan persyaratan teknis
Ruang adalah perbandingan antara jumlah uap air menggunakan alat
yang dikandung oleh udara tersebut Dokumentasi Foto :
dibandingkan dengan jumlah kandungan uap
air pada keadaan jenuh pada temperatur 85,8 %RH
udara ruangan tersebut
2. Kelembaban udara relatif yang dianjurkan
antara 40% ~ 50%, tetapi untuk ruangan yang
jumlah orangnya padat seperti ruang
pertemuan, kelembaban udara relatif masih
diperbolehkan berkisar antara 55% ~ 60%.
ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 KONDISI UDARA DALAM RUANG | 47
4.3 ASPEK KENYAMANAN TERHADAP PANDANGAN DARI DAN KE DALAM BANGUNAN GEDUNG
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
a) Pandangan dari 1. Orientasi dari dalam ke luar Tidak Menganggu Mengganggu, yaitu
Orientasi dari dalam ke luar sesuai persyaratan teknis
Dalam Ruang ke Pemandangan dan lanskap yang terlihat dari
Luar Bangunan dalam ruangan. Jendela yang dirancang dapat
memaksimal pandangan alam, taman atau
fitur luar bangunan yang menarik
b) Pandangan dari 1. Pemanfaatan Potensi Ruang Luar Gedung Tidak Menganggu Mengganggu, yaitu
Pemanfaatan Potensi Ruang Luar Gedung sesuai
Luar Bangunan Potensi ruang luar gedung dengan meng persyaratan teknis
optimalkan penggunaan area eksternal
bangunan. Pandangan yang dapat mencakup
berupa area sekitar bangunan, taman, teras,
halaman, rooftop dan fasilitas luar ruangan.
ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 PANDANGAN DARI DAN KE DALAM BANGUNAN GEDUNG | 48
ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 PANDANGAN DARI DAN KE DALAM BANGUNAN GEDUNG | 49
4.4 ASPEK KENYAMANAN TERHADAP KONDISI GETARAN DAN KEBISINGAN DALAM BANGUNAN GEDUNG
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan
3. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 49 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Getaran
b) Tingkat Kebisingan 1. Tingkat kebisingan di atas 55 - 70 dB(a) Nama Ruang : Ruang Tamu Tingkat Kebisingan sesuai dengan persyaratan
diketahui dapat menyebabkan kerusakan Hasil : 40,3 dB teknis
pendengaran
Nama Ruang : Ruang Kamar Tidur 1 Tingkat Kebisingan sesuai dengan persyaratan
Hasil :37,5
Hasil : dB teknis
ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 KONDISI GETARAN DAN KEBISINGAN DALAM BANGUNAN | 50
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
Nama Ruang : Ruang Kamar Tidur 2 Tingkat Kebisingan sesuai dengan persyaratan
Hasil :47,9
Hasil : dB teknis
ASPEK KENYAMANAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 KONDISI GETARAN DAN KEBISINGAN DALAM BANGUNAN | 51
5.1 ASPEK KEMUDAHAN TERHADAP SARANA HUBUNGAN HORIZONTAL ANTAR RUANG / ANTAR BANGUNAN
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. Permen PUPR 30/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
3. PERMEN PU No. 30 Th. 2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
Rusak Berat
2. Kamar Tidur 1 Dimensi : Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Terdapat hasil pengetesan Kondisi Bukaan Pintu pada
Lebar pintu 80 cm dan pengukuran Kamar Tidur 1 sesuai
Rusak Ringan
dan Tinggi pintu 200 Hasil : - menggunakan alat dengan persyaratan teknis
cm Rusak Sedang
Rusak Berat
3. Kamar Tidur 2 Dimensi : Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Terdapat hasil pengetesan Kondisi Bukaan Pintu pada
Lebar pintu 80 cm dan pengukuran Kamar Tidur 2 sesuai
Rusak Ringan
dan Tinggi pintu 200 Hasil : - menggunakan alat dengan persyaratan teknis
cm Rusak Sedang
Rusak Berat
4. Dapur Dimensi : Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Terdapat hasil pengetesan Kondisi Bukaan Pintu pada
Lebar pintu 80 cm dan pengukuran Dapur sesuai dengan
Rusak Ringan
dan Tinggi pintu 200 Hasil : - menggunakan alat persyaratan teknis
cm Rusak Sedang
Rusak Berat
ASPEK KEMUDAHAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 HUBUNGAN HORIZONTAL ANTAR RUANG / ANTAR BANGUNAN | 52
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
Rusak Berat
2. KONDISI KORIDOR
1. Koridor Dimensi : Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Tidak Terdapat hasil Tidak terdapat koridor
Rusak Ringan
pengetesan dan
Hasil : - pengukuran menggunakan
Rusak Sedang
alat
Rusak Berat
Rusak Berat
ASPEK KEMUDAHAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 HUBUNGAN HORIZONTAL ANTAR RUANG / ANTAR BANGUNAN | 53
5.2 ASPEK KEMUDAHAN TERHADAP SARANA HUBUNGAN VERTIKAL ANTAR LANTAI
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. Permen PUPR 30/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
3. PERMEN PU No. 30 Th. 2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
B. RAMP
1. Ukuran, 1. Ram harus memiliki kelandaian 6°, Dimensi : Tidak Rusak Sesuai Tidak Sesuai, yaitu Berdasarkan Tidak Terdapat
Perletakkan, sedangkan ramp di luar bangunan pengamatan visual Ramp
kelengkapan gedung harus paling besar Jenis ramp untuk Rusak Ringan
Ramp memiliki 5° sirkulasi masuk
Rusak Sedang
kendaraan
2. Lebar efektif ram tidak boleh Rusak Berat
kurang dari 95 cm tanpa tepi Kemiringan __
pengaman/kanstin (low curb ) dan
120 cm dengan tepi pengaman/ Panjang ramp __ cm
kanstin (low curb ).
Lebar ramp _____ cm
3. Tepi pengaman (kanstin/low curb )
paling rendah memiliki ketinggian
10 cm yang berfungsi sebagai
pemandu arah bagi penyandang
disabilitas netra
4. Permukaan datar awalan dan
akhiran ram harus bertekstur, tidak
licin, dilengkapi dengan ubin
peringatan dan paling sedikit
memiliki panjang permukaan yang
sama dengan lebar ram yaitu 120
cm.
ASPEK KEMUDAHAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 HUBUNGAN VERTIKAL ANTAR LANTAI | 54
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
ASPEK KEMUDAHAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 HUBUNGAN VERTIKAL ANTAR LANTAI | 55
5.3 ASPEK KEMUDAHAN TERHADAP KELENGKAPAN PRASARANA DAN SARANA BANGUNAN GEDUNG
Dasar Pemeriksaan : 1. PP No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
2. Permen PUPR 30/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
3. PERMEN PU No. 30 Th. 2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
ASPEK KEMUDAHAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 KELENGKAPAN PRASARANA DAN SARANA BANGUNAN GEDUNG | 56
Jenis Bangunan : PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TYPE 36 BLOK B1
ASPEK KEMUDAHAN PERUMAHAN CENTRAL CIDAYU CITY TIPE 36 BLOK B1 KELENGKAPAN PRASARANA DAN SARANA BANGUNAN GEDUNG | 57
6.1. HASIL BERITA ACARA PEMERIKSAAN KELAIKAN SYARAT LAIK FUNGSI
A ASPEK KESELAMATAN
A.1. SISTEM STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG
1 Pondasi data di lapangan ◦ Apabila dapat diamati, dari luar gedung terlihat secara → Tidak terdapat tanda - tanda miring, keretakan, penurunan dan Laik
visual adanya kemiringan dan terdapat celah antar kerusakan pada pondasi rumah
bangunan dibagian bawah dan permukaan didekat
gedung.
2 Kolom data di lapangan ◦ Lubang-lubang yang relatif dalam dan lebar pada → Tidak terdapat tanda - tanda miring, keretakan, penurunan serta Laik
beton (voids atau honeycomb ) kerusakan pada kolom
◦ Pecah pada beton dalam garis-garis yang relatif → Tidak terdapat pecah pada beton dalam garis - garis yang relatif
panjang dan sempit (retak) panjang
3 Balok Lantai data di lapangan ◦ Lubang-lubang yang relatif dalam dan lebar pada → Tidak terdapat lubang - lubang yang relatif dalam dan lebar pada Laik
beton (voids atau honeycomb ) beton
◦ Pecah pada beton dalam garis-garis yang relatif → Tidak terdapat pecah pada beton dalam garis - garis yang relatif
panjang dan sempit (retak) panjang
4 Pelat Lantai data di lapangan ◦ Lubang-lubang yang relatif dalam dan lebar pada → Tidak terdapat lubang - lubang pada pelat lantai bangunan Laik
beton (voids atau honeycomb )
◦ Pecah pada beton dalam garis-garis yang relatif → Tidak terdapat pecah pada beton dalam garis - garis yang relatif
panjang dan sempit (retak) panjang
5 Rangka Atap data di lapangan ◦ Adanya korosi pada baja profil untuk struktur baja → Tidak terdapat korosi pada struktur rangka atap rangka atap Laik
menggunakan rangka atap hollow
6 Dinding data di lapangan ◦ Pecah pada beton dalam garis-garis yang relatif → Tidak terdapat Pecah pada beton dalam garis-garis yang relatif Laik
panjang dan sempit (retak) panjang dan sempit (retak)
7 Komponen Struktur Lainnya, data di lapangan ◦ Pecah pada beton dalam garis-garis yang relatif → Terdapat keretakan pada teras dikarenakan kolom Laik dengan Syarat
a.) Teras panjang dan sempit (retak) menggunakan tiang besi dan lapisan grc Perbaikan
A
A.2 SISTEM PROTEKSI BAHAYA KEBAKARAN
1 Pintu Keluar data di lapangan Tidak ada lubang atau keretakan pada pintu atau Tidak terdapat lubang atau keretakan pada pintu atau bingkai Laik
◦
bingkai pintu pintu
◦ Bukaan pintu mengarah ke arah jalur jalan ke luar Terdapat Bukaan pintu yang menjadi jalur evakuasi ke luar"
1 Sistem Kepala Penangkal Petir data di lapangan ◦ Terminal udara dapat terdiri dari kombinasi elemen → Tidak terdapat Sistem Kepala Penangkal Petir Laik
batang, kawat gantung, dan konduktor jaring.
2 Sistem Hantaran Penangkal Petir data di lapangan ◦ Kabel konduktor disusun sedemikian rupa dari → Tidak terdapat Hantaran Penangkal Petir Laik
terminal udara ke tanah:
a) terdapat beberapa saluran paralel;
b) panjang saluran arus dijaga minimum.
3 Sistem Pembumian data di lapangan ◦ Untuk menyebarkan arus petir menuju tanah tanpa → Tidak terdapat Sistem Pembumian Laik
menyebabkan tegangan lebih yang berbahaya, bentuk
dan dimensi terminal udara lebih penting dari harga
tahanan elektroda pembumian tertentu
A.4. SISTEM INSTALASI LISTRIK
A
B ASPEK KESEHATAN
◦ Jendela, bukaan, pintu dan sarana lainnya dengan ◦ Terdapat jendela, bukaan , pintu dan sarana lainnya pada
luas ventilasi tidak kurang dari 5% terhadap luas lantai ruang tamu
dari ruangan yang diventilasi
b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Ruang yang diventilasi bukan kompartemen sanitasi ◦ Terdapat ventilasi alami pada kamar tidur 1 Laik
◦ Jendela, bukaan, pintu dan sarana lainnya dengan ◦ Terdapat jendela, bukaan , pintu dan sarana lainnya pada
luas ventilasi tidak kurang dari 5% terhadap luas lantai kamar tidur 1
dari ruangan yang diventilasi
c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Ruang yang diventilasi bukan kompartemen sanitasi ◦ Terdapat ventilasi alami pada kamar tidur 2 Laik
◦ Jendela, bukaan, pintu dan sarana lainnya dengan ◦ Terdapat jendela, bukaan , pintu dan sarana lainnya pada
luas ventilasi tidak kurang dari 5% terhadap luas lantai kamar tidur 2
dari ruangan yang diventilasi
d. Dapur data di lapangan ◦ Ruang yang diventilasi bukan kompartemen sanitasi ◦ Terdapat ventilasi alami pada dapur Laik
◦ Jendela, bukaan, pintu dan sarana lainnya dengan ◦ Terdapat jendela, bukaan , pintu dan sarana lainnya pada dapur
luas ventilasi tidak kurang dari 5% terhadap luas lantai
dari ruangan yang diventilasi
e. KM/WC data di lapangan ◦ Ruang yang diventilasi bukan kompartemen sanitasi ◦ Terdapat ventilasi alami pada Km/Wc Laik
A d. Dapur data di lapangan ◦ Sistem ventilasi mekanis harus diberikan jika ventilasi → Tidak terdapat ventilasi mekanik pada dapur Laik dengan Syarat
alami yang memenuhi syarat tidak memadai Perbaikan
A d. Dapur data di lapangan ◦ Kondisi termal dalam gedung terkait temperatur → Terdapat pengondisian udara yang tinggi Laik dengan Syarat
udara, daerah kenyamanan termal untuk daerah tropis hasil ukur suhu udara pada ruang Dapur sebesar 29,7°C Perbaikan
dapat dibagi menjadi :
a. sejuk nyaman, antara temperatur efektif Disarankan untuk memaksimalkan suhu udara pada ruangan
20,5°C~22,8°C dengan menggunakan penghawaan buatan
b. nyaman optimal, antara temperatur efektif
22,8°C~25,8 °C
c. hangat nyaman, antara temperatur efektif
25,8°C~27,1°C
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Kondisi termal dalam gedung terkait temperatur → Terdapat pengondisian udara yang tinggi Laik dengan Syarat
udara, daerah kenyamanan termal untuk daerah tropis hasil ukur suhu udara pada ruang Km/Wc sebesar 29,8°C Perbaikan
dapat dibagi menjadi :
a. sejuk nyaman, antara temperatur efektif Disarankan untuk memaksimalkan suhu udara pada ruangan
20,5°C~22,8°C dengan menggunakan penghawaan buatan
b. nyaman optimal, antara temperatur efektif
22,8°C~25,8 °C
c. hangat nyaman, antara temperatur efektif
25,8°C~27,1°C
B.2. SISTEM PENCAHAYAAN
A c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Cahaya alami siang hari harus dimanfaatkan sebaik- → Terdapat cukup cahaya yang masuk ke dalam ruangan, dan Laik
baiknya distribusi cahaya di dalam ruangan cukup merata dan atau tidak
menimbulkan kontras yang mengganggu
◦ Dalam pemanfaatan cahaya alami, masuknya radiasi → Terdapat pemanfaatan cahaya alami, masuknya radiasi matahari
matahari langsung ke dalam bangunan harus dibuat langsung ke dalam bangunan
seminimal mungkin. Cahaya langit harus diutamakan
dari pada cahaya matahari langsung
d. Dapur data di lapangan ◦ Cahaya alami siang hari harus dimanfaatkan sebaik- → Terdapat cukup cahaya yang masuk ke dalam ruangan, dan Laik
baiknya distribusi cahaya di dalam ruangan cukup merata dan atau tidak
menimbulkan kontras yang mengganggu
◦ Dalam pemanfaatan cahaya alami, masuknya radiasi → Terdapat pemanfaatan cahaya alami, masuknya radiasi matahari
matahari langsung ke dalam bangunan harus dibuat langsung ke dalam bangunan
seminimal mungkin. Cahaya langit harus diutamakan
dari pada cahaya matahari langsung
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Cahaya alami siang hari harus dimanfaatkan sebaik- → Terdapat pencahayaan alami masuk pada Km/wc Laik
baiknya
1.2 Sistem Pencahayaan Buatan
a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit → Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit yang Laik dengan Syarat
yang memberikan pencahayaan merata di seluruh memberikan pencahayaan merata di seluruh ruangan masih Perbaikan
ruangan dalam proses pengerjaan
b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit → Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit yang Laik dengan Syarat
yang memberikan pencahayaan merata di seluruh memberikan pencahayaan merata di seluruh ruangan masih Perbaikan
ruangan dalam proses pengerjaan
c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit → Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit yang Laik dengan Syarat
yang memberikan pencahayaan merata di seluruh memberikan pencahayaan merata di seluruh ruangan masih Perbaikan
ruangan dalam proses pengerjaan
d. Dapur data di lapangan ◦ Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit → Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit yang Laik dengan Syarat
yang memberikan pencahayaan merata di seluruh memberikan pencahayaan merata di seluruh ruangan masih Perbaikan
ruangan dalam proses pengerjaan
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit → Lampu Penerangan Umum Pasang lampu langit-langit yang Laik dengan Syarat
yang memberikan pencahayaan merata di seluruh memberikan pencahayaan merata di seluruh ruangan masih Perbaikan
ruangan dalam proses pengerjaan
1.3 Iluminasi Pencahayaan Alami
a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Pencahayaan alami siang hari dapat dikatakan baik → Terdapat hasil ukur intensitas pencahayaan 297 Lux, Laik
apabila pencahayaan dapat berubah menyesuaikan keadaan sekitar dan
a) pada siang hari antara jam 08.00 sampai dengan berada diarea terbuka
jam 16.00 waktu setempat terdapat cukup banyak
cahaya yang masuk ke dalam ruangan
A b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Pencahayaan alami siang hari dapat dikatakan baik → Terdapat hasil ukur intensitas pencahayaan 297 Lux, Laik
apabila pencahayaan dapat berubah menyesuaikan keadaan sekitar dan
a) pada siang hari antara jam 08.00 sampai dengan berada diarea terbuka
jam 16.00 waktu setempat terdapat cukup banyak
cahaya yang masuk ke dalam ruangan
c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Pencahayaan alami siang hari dapat dikatakan baik → Terdapat hasil ukur intensitas pencahayaan 312 Lux, Laik
apabila pencahayaan dapat berubah menyesuaikan keadaan sekitar dan
a) pada siang hari antara jam 08.00 sampai dengan berada diarea terbuka
jam 16.00 waktu setempat terdapat cukup banyak
cahaya yang masuk ke dalam ruangan
d. Dapur data di lapangan ◦ Pencahayaan alami siang hari dapat dikatakan baik → Terdapat hasil ukur intensitas pencahayaan 297 Lux, Laik
apabila pencahayaan dapat berubah menyesuaikan keadaan sekitar dan
a) pada siang hari antara jam 08.00 sampai dengan berada diarea terbuka
jam 16.00 waktu setempat terdapat cukup banyak
cahaya yang masuk ke dalam ruangan
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Pencahayaan alami siang hari dapat dikatakan baik → Terdapat hasil ukur intensitas pencahayaan 295 Lux, Laik
apabila pencahayaan dapat berubah menyesuaikan keadaan sekitar dan
a) pada siang hari antara jam 08.00 sampai dengan berada diarea terbuka
jam 16.00 waktu setempat terdapat cukup banyak
cahaya yang masuk ke dalam ruangan
A c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Pencahayaan dengan intensitas peneranagan tidak → Iluminasi Pencahayaan Buatan belum dapat dilakukan Laik dengan Syarat
menyilaukan mata pada rumah tinggal; pengecekan karena masih dalam proses pengerjaan Perbaikan
a) Teras min. 60 Lux
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan dibawah 50 lux untuk
tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250 Lux
d. Dapur data di lapangan ◦ Pencahayaan dengan intensitas peneranagan tidak → Iluminasi Pencahayaan Buatan belum dapat dilakukan Laik dengan Syarat
menyilaukan mata pada rumah tinggal; pengecekan karena masih dalam proses pengerjaan Perbaikan
a) Teras min. 60 Lux
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan dibawah 50 lux untuk
tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250 Lux
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Pencahayaan dengan intensitas peneranagan tidak → Iluminasi Pencahayaan Buatan belum dapat dilakukan Laik dengan Syarat
menyilaukan mata pada rumah tinggal; pengecekan karena masih dalam proses pengerjaan Perbaikan
a) Teras min. 60 Lux
b) Ruang Tamu min. 120 - 250 Lux
c) Ruang Tidur min. 150 dan dibawah 50 lux untuk
tidur
d) Dapur min. 250 Lux
e) Ruang Makan min. 120 - 250 Lux
B.3. AIR BERSIH MINUM
A
1.2 Sistem Penyediaan Air Minum
a) Sumber Air Minum data di lapangan ◦ Perusahaan Daerah Air Minum → Tidak terdapat sumber air bersih karena bangunan Rumah masih Laik dengan Syarat
PDAM menyediakan air bersih dari sumber mata air, belum di tempati Perbaikan
sungai, atau sumur yang diolah dan didistribusikan ke
rumah dan bangunan melalui sistem perpipaan
b) Sistem Distribusi Air Minum data di lapangan ◦ Jaringan pipa yang menghubungkan sumber air → Tidak terdapat sumber air bersih karena bangunan Rumah masih Laik dengan Syarat
dengan titik penggunaan air terbuat dari bahan yang belum di tempati Perbaikan
tahan terhadap tekanan dan korosi agar dapat
mempertahankan integritas dan kualitas air.
c) Kualitas Air Minum data di lapangan ◦ Standar baku mutu air untuk keperluan higiene → Tidak terdapat sumber air bersih karena bangunan Rumah masih Laik dengan Syarat
sanitasi sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri belum di tempati Perbaikan
Kesehatan yang mengatur mengenai standar baku
mutu air untuk keperluan higiene sanitasi.
B.4. SISTEM PENGELOLAAN AIR KOTOR DAN/ATAU AIR LIMBAH ( BLACK WATER )
1 Peralatan Saniter data di lapangan ◦ Harus tersedia toilet atau kamar mandi dan selalu → Terdapat Peralatan Saniter Laik
terpelihara serta dalam keadaan bersih
Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak
licin, berwarna terang, mudah dibersihkan dan tidak
boleh menyebabkan genangan
2 Instalasi Inlet/Outlet data di lapangan ◦ Pembuangan air limbah dari toilet dan kamar mandi → Tidak terdapat Peralatan Saniter dan Septic Tank Laik dengan Syarat
dilengkapi dengan penahan bau (water seal) Perbaikan
Septic Tank
- Tinggi septic tank minimal adalah 1,5 meter
sehingga galian tanah yang harus Anda buat minimal
2 meter.
- Pipa yang digunakan harus kedap air, anti korosi,
dan sebisa mungkin tanpa sambungan.Pipa juga
berposisi miring dari toilet hingga ke pembuangan.
3 Sistem Jaringan Pembuangan data di lapangan ◦ Jaringan pipa penyaluran limbah cair dari sumber → Tidak terdapat Sistem Jaringan Pembuangan Laik
menuju unit pengolahan air limbah melalui jaringan
pipa tertutup dan dipastikan tidak mengalami
mengalami kebocoran
4 Sistem Penampungan dan Pengolahan data di lapangan ◦ Desain kapasitas olah IPAL harus sesuai dengan → Tidak Terdapat Sistem Penampungan dan Pengolahan Laik
perhitungan debit maksimal limbah cair yang
dihasilkan ditambah faktor keamanan (safety factor) +
10%
B.5. SISTEM PENGELOLAAN KOTORAN DAN SAMPAH
1 Penampungan Sementara dalam Persil data di lapangan ◦ Penempatan tong sampah harus dilokasi yang aman → Tidak terdapat Penampungan Sementara dalam Persil Laik
dan strategis baik di ruangan indoor, semi indoor dan
lingkungan outdoor, dengan jumlah dan jarak
penempatan yang memadai.
A
B.6. SISTEM PENGELOLAAN AIR HUJAN ( GREY WATER )
1 Sistem Penangkap Air Hujan, termasuk data di lapangan ◦ Saluran dan pipa digunakan untuk mengalirkan air → Terdapat Sistem Penangkap Air Hujan, termasuk talang Laik
talang hujan dari permukaan penangkapan ke tempat
penyimpanan. Pipa ini harus dirancang agar air
mengalir dengan lancar tanpa terjadi genangan air
yang berlebihan.
2 Sistem Penyaluran Air Hujan, termasuk data di lapangan ◦ Untuk mempertahankan siklus air dan kondisi → Terdapat penyaluran air hujan termasuk pipa tegaK Laik
Pipa Tegak dan Drainase Dalam Persil hidrologi alami, serta pemenuhan kebutuhan air pada
bangunan gedung, perlu dilakukan pemanfaatan air
hujan dan pengelolaan air hujan pada bangunan
gedung dan persilnya
3 Sistem Penampungan, Pengolahan, data di lapangan ◦ Penyelenggaraan sarana dan prasarana Pengelolaan → Terdapat Sistem Penampungan, Pengolahan, Peresapan Laik
Peresapan dan/atau Pembuangan Air Air Hujan Pada Bangunan Gedung dan Persilnya dan/atau Pembuangan Air Hujan
Hujan harus mempertimbangkan karakteristik tanah,
topografi, dan muka air tanah pada Persil Bangunan
Gedung
B.7. PENGGUNAAN BAHAN BANGUNAN GEDUNG
c. Plafon data di lapangan ◦ Permukaan tidak memiliki kandungan bahan → Tidak terdapat bahan bangunan yang mengandung bahan Laik
berbahaya dan beracun bagi kesehatan manusia berbahaya/beracun pada plafon
seperti beberapa kandungan logam berat Timbal,
Merkuri, Cadmium serta Kromium
d. Fasade data di lapangan ◦ Memiliki ventilasi alamiah harus dapat menjamin → Iluminasi Pencahayaan Buatan belum dapat dilakukan Laik
aliran udara di dalam kamar/ruang dengan baik pengecekan karena masih dalam proses pengerjaan
1.2 Bahan Bangunan yang Menyebabkan data di lapangan ◦ Sistem pencahayaan buatan harus direncanakan → Tidak terdapat Bahan Bangunan yang Menyebabkan Efek Silau Laik
Efek Silau dan Pantulan berdasarkan tingkat iluminasi yang dipersyaratkan dan Pantulan
dengan mempertimbangkan efisiensi, penghematan
energi yang digunakan, dan penempatannya tidak
menimbulkan efek silau atau pantulan.
A
C ASPEK KENYAMANAN
A d. Dapur data di lapangan ◦ Dapat memperhatikan; → Tidak terdapat Kapasitas dan Tata Letak Perabot karena rumah Laik
a) ukuran luasan ruangan belum ditempati
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata letak perabot
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Dapat memperhatikan; → Tidak terdapat Kapasitas dan Tata Letak Perabot karena rumah Laik
a) ukuran luasan ruangan belum ditempati
b) fungsi ruangan
3) kebutuhan pengguna
4) skala perabotan
5) sirkulasi dan ruang gerak
6) fleksibiltas dan adaptabilitas tata letak perabot
C.2. KONDISI UDARA DALAM RUANG
A d. Dapur data di lapangan ◦ Daerah kenyamanan termal untuk daerah tropis dapat → Terdapat hasil temperatur ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
dibagi menjadi hasil ukur suhu udara pada ruang Dapur sebesar 29,7°C Perbaikan
a) sejuk nyaman, antara temperatur efektif 20,5°C -
22,8°C Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang
b) nyaman optimal, antara temperatur efektif 22,8°C -
25,8°C
c) hangat nyaman, antara temperatur efektif 25,8°C -
27,1°C
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Daerah kenyamanan termal untuk daerah tropis dapat → Terdapat hasil temperatur ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
dibagi menjadi hasil ukur suhu udara pada ruang Km/Wc sebesar 29,8°C Perbaikan
a) sejuk nyaman, antara temperatur efektif 20,5°C -
22,8°C Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang
b) nyaman optimal, antara temperatur efektif 22,8°C -
25,8°C
c) hangat nyaman, antara temperatur efektif 25,8°C -
27,1°C
1.2 Kelembapan Ruang
a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Kelembaban udara relatif yang dianjurkan antara 40% → Terdapat hasil kelembapan ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
~ 50%, tetapi untuk ruangan yang jumlah orangnya hasil ukur suhu udara pada ruang Ruang Tamu sebesar 86,7 Perbaikan
padat seperti ruang pertemuan, kelembaban udara %RH
relatif masih diperbolehkan berkisar antara 55% ~
60%. Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang
b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Kelembaban udara relatif yang dianjurkan antara 40% → Terdapat hasil kelembapan ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
~ 50%, tetapi untuk ruangan yang jumlah orangnya hasil ukur suhu udara pada ruang Kamar Tidur 1 sebesar 86,8 Perbaikan
padat seperti ruang pertemuan, kelembaban udara %RH
relatif masih diperbolehkan berkisar antara 55% ~
60%. Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang
c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Kelembaban udara relatif yang dianjurkan antara 40% → Terdapat hasil kelembapan ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
~ 50%, tetapi untuk ruangan yang jumlah orangnya hasil ukur suhu udara pada ruang Ruang Kamar Tidur 2 sebesar Perbaikan
padat seperti ruang pertemuan, kelembaban udara 86,0 %RH
relatif masih diperbolehkan berkisar antara 55% ~
60%. Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang
d. Dapur data di lapangan ◦ Kelembaban udara relatif yang dianjurkan antara 40% → Terdapat hasil kelembapan ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
~ 50%, tetapi untuk ruangan yang jumlah orangnya hasil ukur suhu udara pada ruang Ruang Dapur sebesar 86,7 Perbaikan
padat seperti ruang pertemuan, kelembaban udara %RH
relatif masih diperbolehkan berkisar antara 55% ~
60%. Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Kelembaban udara relatif yang dianjurkan antara 40% → Terdapat hasil kelembapan ruang yang tinggi Laik dengan Syarat
~ 50%, tetapi untuk ruangan yang jumlah orangnya hasil ukur suhu udara pada ruang Ruang Km/Wc sebesar 85,8 Perbaikan
padat seperti ruang pertemuan, kelembaban udara %RH
relatif masih diperbolehkan berkisar antara 55% ~
60%. Disarankan untuk menambah pengkondisian udara pada ruang
A
C.3. PANDANGAN DARI DAN KE DALAM BANGUNAN GEDUNG
a. Pemanfaatan Potensi Ruang Luar data di lapangan ◦ Pemanfaatan Potensi Ruang Luar Gedung → Pemanfaatan Potensi Ruang Luar Gedung sesuai persyaratan Laik
Gedung Potensi ruang luar gedung dengan meng optimalkan teknis
penggunaan area eksternal bangunan. Pandangan
yang dapat mencakup berupa area sekitar bangunan,
taman, teras, halaman, rooftop dan fasilitas luar
ruangan.
b. Penyediaan Ruang Tata Hijau data di lapangan ◦ Bangunan atau lingkungan menyediakan ruang tata → Penyediaan Ruang Tata Hijau sesuai persyaratan teknis Laik
hijau yang mencakup area dengan vegetasi seperti
taman, taman atap, taman vertikal, area hijau komunal
dan elemen alam lainnya.
C.4. KONDISI GETARAN DAN KEBISINGAN DALAM BANGUNAN GEDUNG
1.1 Tingkat Getaran data di lapangan ◦ Sumber Getaran → Tidak terdapat tingkat getaran Laik
a) Getaran mekanik (getaran yang ditimbulkan oleh
saranna dan peralatan kegiatan manusia)
b) Getaran seismik (getaran tanah yang disebabkan
oleh peristiwa alam dan kegiatan manusia)
c) Getaran kejut (getaran yang berlangsung secara
tiba-tiba dan sesaat)
1.2 Tingkat Kebisingan
a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Tingkat kebisingan di atas 55 - 70 dB(a) diketahui → Terdapat tingkat kebisingan pada ruang tamu 40,3 dB serta tidak Laik
dapat menyebabkan kerusakan pendengaran menyebabkan gangguan
b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Tingkat kebisingan di atas 55 - 70 dB(a) diketahui → Terdapat tingkat kebisingan pada ruang kamar tidur 1 37,5 dB Laik
dapat menyebabkan kerusakan pendengaran serta tidak menyebabkan gangguan
A c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Tingkat kebisingan di atas 55 - 70 dB(a) diketahui → Terdapat tingkat kebisingan pada ruang kamar tidur 2 47,9 dB Laik
dapat menyebabkan kerusakan pendengaran serta tidak menyebabkan gangguan
d. Dapur data di lapangan ◦ Tingkat kebisingan di atas 55 - 70 dB(a) diketahui → Terdapat tingkat kebisingan pada ruang dapur 40,3 dB serta Laik
dapat menyebabkan kerusakan pendengaran tidak menyebabkan gangguan
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Tingkat kebisingan di atas 55 - 70 dB(a) diketahui → Terdapat tingkat kebisingan pada ruang wc 37,7 dB serta tidak Laik
dapat menyebabkan kerusakan pendengaran menyebabkan gangguan
D ASPEK KEMUDAHAN
a. Ruang Tamu data di lapangan ◦ Dimensi dan Lebar Pintu: Pintu harus dirancang → Ukuran pintu masuk utama Lebar pintu 80 cm dan Tinggi pintu Laik
dengan dimensi yang memadai untuk memfasilitasi 200 cm dengan satu daun pintu, dapat menjadi pintu akses
lalu lintas manusia dan barang. Lebar pintu harus utama karena terletak di pintu paling depan.
sesuai dengan kebutuhan aksesibilitas dan evakuasi
darurat. Standar internasional umumnya
merekomendasikan lebar minimal pintu antara 80-90
cm untuk pintu dalam dan 100-110 cm untuk pintu luar
atau pintu evakuasi
b. Kamar Tidur 1 data di lapangan ◦ Dimensi dan Lebar Pintu: Pintu harus dirancang → Ukuran pintu masuk utama Lebar pintu 80 cm dan Tinggi pintu Laik
dengan dimensi yang memadai untuk memfasilitasi 200 cm dengan satu daun pintu, dapat menjadi pintu akses
lalu lintas manusia dan barang. Lebar pintu harus menuju kamar
sesuai dengan kebutuhan aksesibilitas dan evakuasi
darurat. Standar internasional umumnya
merekomendasikan lebar minimal pintu antara 80-90
cm untuk pintu dalam dan 100-110 cm untuk pintu luar
atau pintu evakuasi
c. Kamar Tidur 2 data di lapangan ◦ Dimensi dan Lebar Pintu: Pintu harus dirancang → Ukuran pintu masuk utama Lebar pintu 80 cm dan Tinggi pintu Laik
dengan dimensi yang memadai untuk memfasilitasi 200 cm dengan satu daun pintu, dapat menjadi pintu akses
lalu lintas manusia dan barang. Lebar pintu harus menuju kamar.
sesuai dengan kebutuhan aksesibilitas dan evakuasi
darurat. Standar internasional umumnya
merekomendasikan lebar minimal pintu antara 80-90
cm untuk pintu dalam dan 100-110 cm untuk pintu luar
atau pintu evakuasi
A d. Dapur data di lapangan ◦ Dimensi dan Lebar Pintu: Pintu harus dirancang → Ukuran pintu masuk utama Lebar pintu 80 cm dan Tinggi pintu Laik
dengan dimensi yang memadai untuk memfasilitasi 200 cm dengan satu daun pintu, dapat menjadi pintu akses
lalu lintas manusia dan barang. Lebar pintu harus menuju pintu belakang
sesuai dengan kebutuhan aksesibilitas dan evakuasi
darurat. Standar internasional umumnya
merekomendasikan lebar minimal pintu antara 80-90
cm untuk pintu dalam dan 100-110 cm untuk pintu luar
atau pintu evakuasi
e. Km/Wc data di lapangan ◦ Dimensi dan Lebar Pintu: Pintu harus dirancang → Ukuran pintu masuk utama Lebar pintu 80 cm dan Tinggi pintu Laik
dengan dimensi yang memadai untuk memfasilitasi 190 cm dengan satu daun pintu, dapat menjadi pintu akses
lalu lintas manusia dan barang. Lebar pintu harus menuju pintu wc
sesuai dengan kebutuhan aksesibilitas dan evakuasi
darurat. Standar internasional umumnya
merekomendasikan lebar minimal pintu antara 80-90
cm untuk pintu dalam dan 100-110 cm untuk pintu luar
atau pintu evakuasi
1.2 Kondisi Koridor data di lapangan ◦ Setiap bangunan gedung harus memenuhi → Tidak terdapat koridor Laik
persyaratan kemudahan hubungan horizontal berupa
tersedianya pintu dan/atau koridor yang memadai
dalam jumlah, ukuran dan jenis pintu, arah bukaan
pintu yang dipertimbangkan berdasarkan besaran
ruangan, fungsi ruangan dan jumlah pengguna
bangunan gedung
D.2. SARANA HUBUNGAN VERTIKAL ANTAR LANTAI
1 Tangga data di lapangan ◦ Bordes tangga memiliki ukuran 110 cm dan 90 cm, → Tidak terdapat tangga pada bangunan rumah Laik
apabila total beban hunian dari semua lantai-lantai
yang dilayani oleh jalur tangga kurang dari 50
2 Ramp ◦ Ram harus memiliki kelandaian 6°, sedangkan ramp
data di lapangan → Tidak terdapat ramp pada bangunan rumah Laik
di luar bangunan gedung harus paling besar memiliki
5°
D.3. KELENGKAPAN PRASARANA DAN SARANA BANGUNAN GEDUNG
1.1 Toilet
Persyaratan Toilet data di lapangan ◦ Penempatan toilet sebaiknya merupakan satu → Terdapat Toilet dengan luasan 1,40m x 1,75m Laik
kesatuan dengan ruang utamanya.
Jenis dan Ukuran Pintu data di lapangan ◦ Lebar bersih pintu toilet paling sedikit 70 cm kecuali → Terdapat jenis pintu menggunakan pintu plastik dengan ukuran Laik
untuk toilet penyandang disabilitas 90 cm. pintu 80cm x 190cm
1.2 Wastafel data di lapangan ◦ Pemasangan bak cuci tangan harus dapat → Tidak terdapat Persyatan Bak Cuci Tangan Laik
menghindari percikan air ke sekitar bak cuci tangan,
pengguna, dan lantai.
1 Tangga data di lapangan ◦ Bordes tangga memiliki ukuran 110 cm dan 90 cm, → Tidak terdapat tangga pada bangunan rumah Laik
apabila total beban hunian dari semua lantai-lantai
yang dilayani oleh jalur tangga kurang dari 50
2 Ramp data di lapangan ◦ Ram harus memiliki kelandaian 6°, sedangkan ramp → Tidak terdapat ramp pada bangunan rumah Laik
di luar bangunan gedung harus paling besar memiliki
5°
D.3. KELENGKAPAN PRASARANA DAN SARANA BANGUNAN GEDUNG
1.1 Toilet
Persyaratan Toilet data di lapangan Penempatan toilet sebaiknya merupakan satu → Terdapat Toilet dengan luasan 1,40m x 1,75m Laik
kesatuan dengan ruang utamanya.
Jenis dan Ukuran Pintu data di lapangan Lebar bersih pintu toilet paling sedikit 70 cm kecuali → Terdapat jenis pintu menggunakan pintu plastik dengan ukuran Laik
untuk toilet penyandang disabilitas 90 cm. pintu 80cm x 190cm
1.2 Wastafel data di lapangan Pemasangan bak cuci tangan harus dapat → Tidak terdapat Persyatan Bak Cuci Tangan Laik
menghindari percikan air ke sekitar bak cuci tangan,
pengguna, dan lantai.
1.3 Tempat Sampah data di lapangan Tempat sampah di dalam bangunan setidaknya → Tidak terdapat tempat sampah karena rumah belum di tempat Laik
disediakan 1 buah di setiap fungsi ruang seperti toilet, tinggal
ruang kerja, ruang tunggu, dan lain sebagainya.
1.4 Persyaratan Sistem Kamera Pengawas data di lapangan Sistem kamera pengawas harus dilengkapi dengan → Tidak terdapat Sistem Kamera Pengawas Laik
digital video recording (DVR) yang berfungsi
merekam gambar dan/atau suara ke dalam format
digital
Konsultan Peseorangan
Pengkaji Teknis
Widiansyah, ST
Nomor : 19/S-P.SLF/KP/VIII/2023
Tanggal :
Lampiran :
Pada hari Senin 21 - 08 - 2023, yang bertanda tangan dibawah ini Pelaksana pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan
gedung:
a) Nama : Widiansyah, ST
b) Nomor Identitas : 1993 17276 2022 0005020 S1 01
c) Nomor kontrak : 047/14/SPK-SLF/PERUMAHAN-B1/2023
Widiansyah, ST
1993 17276 2022 0005020 S1 01
SURAT PERNYATAAN KELAIKAN
FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
Berdasarkan hasil pemeriksaan kelaikan fungsi yang telah dilakukan oleh Pengkaji Teknis yang
bersertifikat.
F6852165
WIDIANSYAH, ST
Jasa Konstruksi
Construction Services
Klasifikasi : Sipil
Classification : CIVIL
Subklasifikasi : Gedung
Subclassification : Building
Kualifikasi : Ahli
Qualification : Expert
Jenjang : 9 (Sembilan)
Level : 9 (Nine)
Ahli Penilai Kelaikan Bangunan Gedung (Aspek
Okupasi :
Arsitektur dan Tata Ruang Luar)
Reliability appraser expert for Building
Occupation : (Architectural Aspects and Outdoor Spatial
Planning)
WIDIANSYAH, ST
Keterangan / Remarks :
1. Sertifikat ini sah berlaku setelah tercatat yang dibuktikan dengan nomor registrasi Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi. /
This certificate is valid upon being registered as evidenced by registration number of Certificate of Competency of Contruction
Works.
2. QR Code dan Data yang tertera dalam sertifikat ini dapat diverifikasi melalui sistem informasi jasa konstruksi terintegrasi. /
QR Code and Data contained herein may be verified through an integrated information system of construction service.
6(57,),.$7.($+/,$1
%HUGDVDUNDQ8QGDQJ8QGDQJ1R7DKXQWHQWDQJ-DVD.RQVWUXNVLGHQJDQLQL/HPEDJD3HQJHPEDQJDQ-DVD.RQVWUXNVLPHQHWDSNDQ
EDKZD
1DPD :,',$16<$+67
'LQ\DWDNDQPHPLOLNLNRPSHWHQVLGDQNHPDPSXDQXQWXNPHODNVDQDNDQSHNHUMDDQNRQVWUXNVLGLVHOXUXKZLOD\DK1HJDUD.HVDWXDQ5HSXEOLN
,QGRQHVLDVHEDJDL
.ODVLbNDVLGDQ.XDOLbNDVL7HQDJD$KOL
$56,7(.0$'<$
1RPRU5HJLVWUDVL
6HUWLbNDWLQLGLWHUELWNDQSDGDWDQJJDO6HSWHPEHUGDQEHUODNXVDPSDLGHQJDQWDQJJDO6HSWHPEHU
'LWHWDSNDQGL 3RQWLDQDN
3DGDWDQJJDO 6HSWHPEHU
/HPEDJD3HQJHPEDQJDQ-DVD.RQVWUXNVL
3URYLQVL.DOLPDQWDQ%DUDW
%DGDQ3HODNVDQD
0DQDMHU(NVHNXWLI
+6XSDUGLRQR000+
.HWHUDQJDQ
45&RGHGDQ'DWD\DQJWHUWHUDGDODP6.$LQLGDSDWGLYHULbNDVLPHODOXL$SOLNDVL/3-.&HUWLbFDWH6FDQQHU
6HUWLbNDWLQLWLGDNPHPHUOXNDQWDQGDWDQJDQEDVDKNDUHQDWHODKGLWDQGDWDQJDQLVHFDUDHOHNWURQLN 'LJLWDO6LJQDWXUH
3(51<$7$$1
'HQJDQLQLPHQ\DWDNDQEDKZDGDODPEHUSUDNWHNVHEDJDL
$56,7(.0$'<$
6D\DEHUMDQML
$NDQSDWXKPHODNVDQDNDQ.RGH(WLN$VRVLDVL3URIHVLGLPDQDVD\DPHQMDGLDQJJRWDQ\D
$NDQPHPDWXKLVHJDODNHWHQWXDQKXNXP\DQJVDKGDQEHUODNXGLWHPSDWGLODNVDQDNDQQ\DNDU\DVD\D
'HQJDQLQLVD\DPHQ\DWDNDQEDKZD
6D\D
D PHQJDNXLGDQPHQHULPDVHSHQXKQ\DZHZHQDQJ$VRVLDVL3URIHVLGLPDQDVD\DPHQMDGLDQJJRWDQ\D
XQWXNPHQLODLSHQJDGXDQGDQDWDXNHOXKDQDSDSXQGDULPDV\DUDNDW\DQJPHQ\DQJNXWMDQML
WHUVHEXWGLDWDV
E PHQHULPDVDQNVLDSDSXQDSDELODVD\DPHODQJJDUMDQMLWHUVHEXW
6D\D\DQJEHUMDQML
:,',$16<$+67
$QJJRWD$VRVLDVL3URIHVL$37$.,1'2
1R$37.'.%,;
$OL\DV$IULDQV\DK6+
.(78$8080