1.5. KELUARAN
Keluaran hasil kegiatan ini adalah produk kajian yang didasarkan atas pemeriksaan
persyaratan kelaikan fungsi bangunan gedung baik administrasi maupun teknis yang
didukung dengan Surat Pernyataan Kelaikan Fungsi Bangunan.
Telepon : 081548029123
Email : citravastu_kons@yahoo.co.id
CV. CITRA VASTU VIDYA Merupakan perusahaan swasta yang memiliki sejarah dan
pengalaman SLF (Sertifikat Laik Fungsi).
CV. CITRA VASTU VIDYA Saat ini beroperasi di kantor yang beralamat Jl. Dr cipto Mangunkusumo
II No. 24 RT. 01/01 Kaligangsa, Kec. Margadana, Kota Tegal
CV. CITRA VASTU VIDYA Pada saat ini berkomitmen untuk meningkatkan kinerja perusahaan
melalui penerapan manajemen teknologi dan meningkatkan keterampilan SDM agar
keterampilan mereka semakin bertambah, Komitken perusahaan tersebut dibangun dengan
tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan secara nyata dengan menghasilkan karya
konstruksi berkualitas dan tepat waktu.
Berdasarkan Perda Kabupaten Brebes No. 1 Tahun 2021 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Tahun 2011-2031, Kecamatan Wanasari termasuk bagian dari sentra Industri Kabupaten Brebes
yang merupakan salah satu upaya pemberdayaan kecil dan menengah.
Gudang Penyimampanan Barang ini digunakan untuk menyimpan barang dalam jangka
waktu yang lama, dalam prosesnya harus memperhatiakan mutu pengemasan, hindari
penumpukan barang beresiko, memakai palet dengan kualitas terbaik, jangan simpan barang
berbahaya tanpa izin dan mengamati proses pengambilan barang.
Wilayah kajian bangunan Gudang Penyimpanan Bahan berada di Jl. Raya Klampok,
Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah 52252. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
a. Diketahuinya tingkat pelayanan prasarana (siapa/ apa dan berapa banyak yang
menggunakan) sesuai kebutuhan, termasuk mengetahui apakah ada keterkaitan kesatuan
fungsi pelayanan dengan infrastruktur lainnya);
b. Diketahuinya kelengkapan sistem/komponen bangunan sesuai standar teknis bangunan
tersebut;
c. Adanya perhitungan dimensi konstruksi sesuai tingkat pelayanan (bila perlu), termasuk bila
kondisi tanah dasar jelek;
d. Diketahuinya tata letak (termasuk keadaan sekitar) dimana bangunan akan dibuat sesuai
kebutuhan;
e. Diketahuinya ukuran-ukuran bagian bangunan/konstruksi secara detail, seperti, jenis
perkerasan, ukuran lantai bangunan, tebal plat beton dan lain-lain, sesuai persyaratan
teknis bangunan;
4) Klasifikasi gedung berdasarkan zonasi gempa meliputi tingkat zonasi gempa yangditetapkan
oleh instansi yang berwenang.
5) Klasifikasi gedung berdasarkan lokasi
Dalam PP ini juga dijelaskan tentang penetapan fungsi bangunan gedung yaitu
1) Fungsi Hunian
2) Fungsi Keagamaan
3) Fungsi Usaha
Mempunyai fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan usaha, seperti gedungperkantoran,
gedung perdagangan, gedung perindustrian dan lain sebagainya.
4) Fungsi sosial dan budaya
Mempunyai fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan sosial dan budaya.
5) Fungsi khusus
Mempunyai fungsi utama sebagai tempat melakukan kegiatan yang mempunyai tingkat
kerahasia’an tinggi tingkat nasional atau yang penyelenggaraannya dapat membahayakan
masyarakat di sekitarnya dan atau mempunyai resiko tinggi.
Dari klasifikasi yang ada di dalam PP untuk Bangunan CV Agro Mulia merupakan jenis
bangunan tidak sederhana dengan fungsi sebagai bangunan usaha yaitu Pergudangan
Dapat disimpulkan KDB yang dimiliki oleh CV Agro Mulia Memenuhi Peraturan yang ada yaitu 60%,
dengan demikian untuk luasan bangunan sesuai dengan yang ada dalam peraturan daerah setempat.
Untuk fungsi-fungsi ruang yang ada di CV AGRO MULIA sebagian dari luas bangunan
digunakan untuk area Gudang.
Melihat denah diatas, fungsi ruang terlihat sekali adanya keterkaitan dan kesesuaian dengan
aktivitas kegiatan utama yang ada di CV AGRO MULIA. Struktur Kerja yang ada adalah sebagai
berikut:
Pengaturan ruang luar yang ada tidak terlepas dari landasan pengertian yang ada di
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 29/PRT/M/2006 Tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung, dimana bentuk bangunan gedung harus dirancang dengan
mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan yang nyaman dan serasi terhadap
lingkungannya.
Dalam pemanfaatan Ruang Luar terkait dengan beberapa fungsi ruangan dan Persyaratan
Ruang Terbuka Hijau (RTHP), yaitu antara lain
Ruang Terbuka Hijau (RTH) secara makro berfungsi untuk kepentingan ekologis, sosial,
ekonomi maupun estetika dari suatu kota. Secara ekologis dimaksudkan sebagai upaya
konservasi air tanah, paru-paru kota, dan dapat menjadi tempat hidup dan berkembangnya plasma
nutfah (flora fauna dan ekosistemnya).
Ruang Terbuka Hijau yang berhubungan langsung dengan bangunan gedung SPBU dan
terletak pada persil yang sama disebut Ruang Terbuka Hijau Pekarangan (RTHP). Untuk perhitungan
luasan diatas dapat disajikan sebagai berikut sesuai kondisi eksisting:
Standart untuk daerah hijau menurut Perda Kabupaten Brebes No. 5 Tahun 2021 untuk Ruang
Terbuka Hijau adalah 30%. Dengan demikian untuk area hijau di CV AGRO MULIA Sudah
sesuai dengan peraturan daerah yang ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar siteplan
dibawah ini.
.
Gambar 5.10. Kondisi Lantai 1 dan 2 CV Agro Mulia
Dalam Peraturan Daerah yang ada No. 5 Tahun 2021 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah pada pasal 64 pada point a berisi untuk ruang terbuka hijau privat yaitu 10% yang meliputi:
a. Ruang terbuka hijau pekarangan
b. Ruang terbuka hijau halaman perkantoran, pertokoan dan tempat usaha
Melihat Ruang Terbuka Hijau di CV AGRO MULIA seluas 11.700 m2 dengan prosentase 57 %.
Jarak Sempadan Bangunan Gedung Terhadap Jalan Garis sempadan Bangunan (GSB) adalah
suatu aturan oleh pemerintah daerah setempat yang mengatur batasan lahan yang boleh dibangun.
Bangunan yang akan didirikan tidak boleh melampaui batasan garis ini, GSB ini berfungsi untuk
menyediakan lahan sebagai daerah hijau dan resapan air, yang pada akhirnya menciptakan kondisi
lingkungan yang sehat. Karena bangunan yang didirikan tersebut akan memiliki halaman yang
memadai sehingga penetrasi udara kedalam akan lebih optimal. Selain itu, dengan adanya jarak
bangunan dengan jalan di depannya, privasi tentunya akan lebih terjaga. Untuk bangunan CV AGRO
Penutup atap bangunan bagian belakang menggunakan bahan bangunan dari jenis dak Beton
untuk bagian depan menggunakan beton. Atap yang ada kuat dan tidak terjadi bocor.
Untuk penutup lantai pada bagian office menggunakan bahan beton yang dilapis dengan
epoxy , sedangkan pada bagian produksi sebagian besar menggunakan lantai beton. Untuk ruang
tertentu di bagian produksi menggunakan lantai keramik, hal ini untuk memudahkan dalam
perawatan.
Selain ruang-ruang diatas terdapat juga ruang kantor yang berada di Lt. 2 dan juga fasilitas
penunjang yang berada di Lt. 1, yaitu R. kantin, musholla, R. Locker dan klinik.
5.3.2.3. Dinding
Dinding yang ada di CV AGRO MULIA Batu bata merah dengan pleasteran finishing cat.
Dinding ini membatasi antar ruang di lantai 1 antara ruang 1 dan ruang lainya hanya untuk ruang.
Pintu Gudang Pintu dan jendela kaca office Gerbang pintu utama
Gambar 5.20 Kondisi Pintu dan jendela
Untuk detail dari masing-masing pintu ada dalam As Build Drawing. Jendela yang ada di gedung
PT. JASA MIGAS SEJAHTERA , antara lain yaitu:
Tabel 5.3. Pintu dan jenndela CV Agro Mulia
No JENIS SPESIFIKASI
1
Bahan : Besi Baja
Dimensi : Lebar 6,35 Tinggi 5 m
Pintu Geser
Pada Area Bangunan Gudang CV Agro Mulia Belum memiliki jalur Pedestrian.
BAB VI
HASIL ANALISIS PEMERIKSAAN
PERSYARATAN KEANDALANBANGUNAN ASPEK ARSITEKTUR
Rencana evakuasi yang ada di gedung CV AGRO MULIA, untuk kondisi di lapangan sudah
ada. Rencana evakuasi yang berupa denah jalur evakuasi ini sangat diperlukan terutama pada saat
kondisi darurat.
HAL VI - 1
KONSULTAN PENGKAJI TEKNIS
CV. CITRA VASTU VIDYA
BAB VI HASIL ANALISIS PEMERIKSAAN PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN ASPEK ARSITEKTUR
Penyusunan Dokumen Pengkajian SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
CV AGRO MULIA 2023
HAL VI - 2
KONSULTAN PENGKAJI TEKNIS
CV. CITRA VASTU VIDYA
BAB VI HASIL ANALISIS PEMERIKSAAN PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN ASPEK ARSITEKTUR
Penyusunan Dokumen Pengkajian SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
CV AGRO MULIA 2023
HAL VI - 3
KONSULTAN PENGKAJI TEKNIS
CV. CITRA VASTU VIDYA
BAB VI HASIL ANALISIS PEMERIKSAAN PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN ASPEK ARSITEKTUR
Penyusunan Dokumen Pengkajian SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
CV AGRO MULIA 2023
Jumlah lantai bangunan gedung CV AGRO MULIA sebanyak 2 lantai. Untuk lantai 1 digunakan
untuk area Penyimpanan, area parkir dan area penunjang, sedangkan lantai 2 digunakan untuk area
office/Kantor. Jumlah pengguna bangunan keseluruhan 48 orang, jumlah pengguna atau batasan
okupansi ini terkait dengan aktifitas yang dilaksanakan dan juga kenyamanan ruang gerak untuk para
karyawan. Karyawan yang bekerja di CV AGRO MULIA berlangsung dalam 1 shift, jam kerja dari jam
08.00-16.00 WIB.
Mendasarkan pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Pengkajian dari segi pandangan yang berdasar dari
peraturan tersebut, dalam bangunan CV AGRO MULIA yaitu:
a. Pandangan dari Dalam Bangunan
Berkaitan dengan kegiatan yang ada di bangunan CV AGRO MULIA, karyawan bekerja.
Dengan melihat sistem kerjanya maka bangunan dari CV AGRO MULIA tidak banyak menggunakan
jendela, dengan pertimbangan akan mengganggu dalam bekerja. Pandangan dari dalam
bangunan hanya ada di area office di lantai 2. Disetiap ruang terdapat banyak pembukaan (jendela)
untuk mengurangi kejenuhan dalam bekerja, dan juga untuk kesehatan mata, terutama yang
bekerja setiap hari didepan computer untuk mengurangi radiasi atau kelelahan mata.
HAL VI - 4
KONSULTAN PENGKAJI TEKNIS
CV. CITRA VASTU VIDYA
BAB VI HASIL ANALISIS PEMERIKSAAN PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN ASPEK ARSITEKTUR
Penyusunan Dokumen Pengkajian SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
CV AGRO MULIA 2023
b. Pandangan dari Luar Bangunan
Pandangan dari luar ke dalam bangunan kondisi sama dengan pandangan dari dalam ke luar
bangunan. Sehingga untuk yang diluar bangunan tidak dapat melihat apa kegiatan yang ada di dalam
bangunan. Untuk area office terdapat banyak pembukaan hanya pendangan satu arah dari dalam
keluar.
Gambar 6. 5 Pandangan dari dalam Bangunan Gambar 6. 6 Pandangan dari luar ke Bangunan
Bangunan CV AGRO MULIA merupakan bangunan 2 lantai untuk hubungan antar ruang horizontal
yang ada berupa pintu. Untuk hubungan horizontal antar ruang tersebut diatur dalam Peraturan Menteri
PU No. 29/PRT/M/2006, tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Dalam peraturan
dijelaskan mengenai beberapa persyaratan tersebut antara lain:
a. Kemudahan hubungan ke, dari, dan di dalam bangunan gedung meliputi tersedianya fasilitas dan
aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman bagi semua orang, termasuk penyandang cacat
dan lansia.
c. Kelengkapan prasarana dan sarana disesuaikan dengan fungsi bangunan gedung dan persyaratan
lingkungan lokasi bangunan gedung.
d. Setiap bangunan gedung harus memenuhi persyaratan kemudahan hubungan horizontal berupa
HAL VI - 5
KONSULTAN PENGKAJI TEKNIS
CV. CITRA VASTU VIDYA
BAB VI HASIL ANALISIS PEMERIKSAAN PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN ASPEK ARSITEKTUR
Penyusunan Dokumen Pengkajian SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
CV AGRO MULIA 2023
tersedianya pintu dan/atau koridor yang memadai untuk terselenggaranya fungsi bangunan
gedung tersebut.
e. Jumlah, ukuran, dan jenis pintu, dalam suatu ruangan dipertimbangkan berdasarkan besaran ruang,
fungsi ruang, dan jumlah pengguna ruang.
f. Arah bukaan daun pintu dalam suatu ruangan dipertimbangkan berdasarkan fungsi ruang dan
aspek keselamatan;
g. Beberapa pengamatan dilapangan terkait dengan persyaratan tersebut untuk hubungan horizontal yang ada
berupa pintu, yaitu:
1. Pintu
Pintu Utama
Pintu utama yang ada di CV AGRO MULIA berupa pintu ganda bahan dari kaca jenis pintu
swing. Pintu tersebut yang menghubungkan dari dalam ke luar bangunan. Dan digunakan juga
sebagai pintu exit.
No JENIS SPESIFIKASI
1 Pintu Gudang
Bahan : Baja
Dimensi : Lebar 6.35m
Tinggi 5.00m
Sistem Geser
2 Pintu Office
Bahan : Kaca
Dimensi : Lebar 2.05 m
Tinggi : 2.10m
Sistem Swing
HAL VI - 6
KONSULTAN PENGKAJI TEKNIS
CV. CITRA VASTU VIDYA
BAB VI HASIL ANALISIS PEMERIKSAAN PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN ASPEK ARSITEKTUR
Penyusunan Dokumen Pengkajian SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
CV AGRO MULIA 2023
Jalur Pedestrian
Jalur pedestrian pada lingkungan bangunan CV AGRO MULIA Sudah disediakan. Sehingga
para karyawan dan pelangan terasa nyaman dan aman bila berada di lingkungan SPBU tersebut.
Namun perlu diperhatikan untuk jalur disabilitas, karena diarena CV AGRO MULIA belum
disediakan jalur disabilitas.
b. Jumlah, ukuran, dan konstruksi sarana hubungan vertikal harus berdasarkan fungsi bangunan
gedung, luas bangunan, dan jumlah pengguna ruang, serta keselamatan pengguna bangunan
gedung.
c. Setiap bangunan gedung dengan ketinggian di atas lima lantai harus menyediakan sarana
hubungan vertikal berupa lif.
d. Bangunan gedung umum yang fungsinya untuk kepentingan publik, baik berupa fungsi keagamaan,
fungsi usaha, maupun fungsi sosial dan budaya harus menyediakan fasilitas dan kelengkapan
saran hubungan vertikal bagi semua orang, termasuk penyandang cacat dan lansia.
e. Jumlah, kapasitas, dan spesifikasi lif sebagai sarana hubungan vertikal dalam bangunan gedung
harus mampu melakukan pelayanan yang optimal untuk sirkulasi vertikal pada bangunan, sesuai
dengan fungsi dan jumlah pengguna bangunan gedung.
f. Setiap bangunan gedung yang menggunakan lif harus tersedia lif kebakaran yang dimulai dari
lantai dasar bangunan (ground floor).
g. Lif kebakaran dapat berupa lif khusus kebakaran atau lif penumpang biasa atau lif barang yang
dapat diatur pengoperasiannya sehingga dalam keadaan darurat dapat digunakan secara khusus
oleh petugas kebakaran
HAL VI - 7
KONSULTAN PENGKAJI TEKNIS
CV. CITRA VASTU VIDYA
BAB VI HASIL ANALISIS PEMERIKSAAN PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN ASPEK ARSITEKTUR
Penyusunan Dokumen Pengkajian SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
CV AGRO MULIA 2023
Pada bangunan CV AGRO MULIA mempunyai sarana hubungan vertikal berupa tangga.
Untuk dimensi yang ada sudah sesuai dengan Peraturan Menteri PU No. 14 Tahun 2017. Kondisi untuk
tangga maupun lift masih bagus dan berfungsi dengan baik.
1. Guna memberikan kemudahan bagi pengguna bangunan gedung untuk beraktivitas di dalamnya,
setiap bangunan gedung untuk kepentingan umum harus menyediakan kelengkapan prasarana
dan sarana pemanfaatan bangunan gedung, meliputi: ruang ibadah, ruang ganti, ruang bayi,
toilet, tempat parkir, tempat sampah, serta fasilitas komunikasi dan informasi.
2. Penyediaan prasarana dan sarana disesuaikan dengan fungsi dan luas bangunan gedung, serta
jumlah pengguna bangunan gedung
HAL VI - 8
KONSULTAN PENGKAJI TEKNIS
CV. CITRA VASTU VIDYA
BAB VI HASIL ANALISIS PEMERIKSAAN PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN ASPEK ARSITEKTUR
Penyusunan Dokumen Pengkajian SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
CV AGRO MULIA 2023
1. SNI 03-1735-2000 Tata cara perencanaan akses bangunan dan akses lingkungan untuk
pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung, atau edisi terbaru;
2. SNI 03-1746-2000 Tata cara perencanaan dan pemasangan sarana jalan keluar untuk
penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung, atau edisi terbaru;
3. SNI 03-6573-2001 Tata cara perancangan sistem transportasi vertikal dalam gedung (lif), atau
edisi terbaru;
6.4.2.1. Ruang Ibadah
Sebagai sarana penunjang pengelolaan dalam proses Penyimpanan, dalam hal ini dapat
mengontrol pemasukan dan pengeluaran dalam proses Penyimpanan. Di CV AGRO MULIA berada di
lantai 1.
HAL VI - 9
KONSULTAN PENGKAJI TEKNIS
CV. CITRA VASTU VIDYA
BAB VI HASIL ANALISIS PEMERIKSAAN PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN ASPEK ARSITEKTUR
Penyusunan Dokumen Pengkajian SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
CV AGRO MULIA 2023
Tempat sampah CV Agro Mulia Belum Memiliki Tempat Sampah Khusus yang harus dibedakan
antara sampah kering dan sampah basah. Untuk sampah yang ada masih menjadi satu hal ini tidak sesuai
dengan Peraturan yang ada yaitu Per Men PU No. 14 Tahun 2006. Hal ini perlu adanya pemisahan anatar
sampah kering dan basah. Pada CV AGRO MULIA perlu penambahan tempat sampah pada
setiap area gedung 20m dan tempat sampah yang dibedakan antara sempah organik,
nonorganik dan B3 sampah medis.
6.4.2.5. Toilet
Untuk toilet yang ada sudah dipisahkan antara toilet laki-laki dan perempuan untuk lokasi berada
di lantai 1 dengan jumlah toilet Wanita 1 toilet sedangkan untuk laki-laki ada 1 toilet. Dengan jumlah
karyawan sebanyak 15 orang. Dari standart PerMenkes No. 5 Th. 2018 dari Departemen Tenaga
Ketenagakerjaan untuk bangunan industri standart kebutuhan KM/WC adalah 1-150 orang membutuhkan 6
KM/WC, untuk jumlah lebih dari 150 orang setiap penambahan 40 orang ditambah 1 KM/WC. Kondisi yang ada
bagus bisa berfungsi dengan baik. Hanya perlu perawatan rutin untuk kedepannya, sehingga tetap terjaga
kebersihannya.
Persyaratan untuk titik kumpul adalah sebagai lokasi akhir yang dituju di ruang terbuka dan tidak
menghalangi dan mudah dijangkau oleh kendaraan atau tim medis, jarak yang aman dari bahaya
HAL VI - 10
KONSULTAN PENGKAJI TEKNIS
CV. CITRA VASTU VIDYA
BAB VI HASIL ANALISIS PEMERIKSAAN PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN ASPEK ARSITEKTUR
Penyusunan Dokumen Pengkajian SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
CV AGRO MULIA 2023
reruntuhan bangunan gedung, sesuai dengan Per Men PU No. 14 Th 2017. Titik kumpul yang ada di
CV AGRO MULIA Belum memiliki rambu titik kumpul
Kondisi eksisting:
Posisi titik kumpul yang ada di CV AGRO MULIA berada di bagian samping bangunan.
Kondisi yang ada di daerah yang aman, dekat dengan area parkir mobil tamu.
Pada saat kondisi darurat, untuk mobil ambulance posisi berada di sebelah kiri. Hal ini dikarenakan
area sebelah kiri lebih mudah untuk area putar.
Luasan area yang ada + 50 m2 tiap titik kumpul, dengan luasan yang ada dapat menampung
sejumlah +50 orang. Dengan jumlah karyawan yang ada tempat titiksudah mencukupi.
6.4.2.8. Parkir
Hasil pengamatan di lapangan untuk tempat parkir yang disediakan oleh CV AGRO MULIA
yaitu parkir kendaraan angkut barang. Untuk ruang parkir angkut barang berada pada depan yaitu
pada teras bangunan.
a. Kendaraan angkut barang ( 5 kendaraan )
Untuk Satuan Ruang Parkir (SRP) kendaraan roda 2 adalah 0.75 x 2.00 = 1.5 Kebutuhan luas
parkir untuk 5 kendaraan = 1.5 x 12 = 18 m2 Lahan yang tersedia 25 m2 dengan demikian
untuk 12 kendaraan sudah mencukupi.
HAL VI - 11
KONSULTAN PENGKAJI TEKNIS
CV. CITRA VASTU VIDYA
BAB VI HASIL ANALISIS PEMERIKSAAN PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN ASPEK ARSITEKTUR
Penyusunan Dokumen Pengkajian SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
CV AGRO MULIA 2023
Untuk semua area ruang yang dimanfaatkan CV Agro Mulia dapat dilihat dibawah ini .
Teras/Parkir kendaraan
Gudang Agro Mulia
HAL VI - 12
KONSULTAN PENGKAJI TEKNIS
CV. CITRA VASTU VIDYA
BAB VII HASIL ANALISIS PEMERIKSAAN PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN ASPEK STRUKTUR
Penyusunan Dokumen Pengkajian SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
CV. ARGO MULIA
2023
BAB VII
ANALISIS PEMERIKSAAN KEANDALAN BANGUNAN ASPEK STRUKTUR
7.1. PENDAHULUAN
7.1.1. Latar Belakang
Penilaian Struktur terhadap Gudang Penyimpanan Barang Kering ini dilakukan berdasarkan
kebutuhan yang tidak saja untuk penilaian Sertifikat Laik Fungsi (SLF), namun untuk jangka panjang juga
untuk mengetahui tingkat kelayakan struktur eksisting. Hal ini perlu dilakukan, mengingat terus
berkembangnya regulasi mengenai bangunan gedung, tentunya untuk mengetahui bahwa
bangunan sudah sesuai rencana awal atau bahkan mengetahui kekuatan untuk tahun–tahun selanjutnya
terdapat beberapa aspek perubahan struktur atau tidak pada saat ini. Perubahan struktur yang dimaksud
dapat berupa pelapukan elemen struktur yang diakibatkan oleh perubahan cuaca yang ekstrim, atau
mungkin adanya perubahan fungsi lantai bangunan jika ada.
7.1.2. Tujuan
Adapun Tujuan Investigasi keadaan struktur terhadap Gudang Penyimpanan Barang Kering ini
sebagai berikut :
a. Mengetahui kondisi struktur eksisting secara material, baik secara visual maupun pengujian yang
sifatnya non-destruktif yaitu Uji Hammer.
b. Mengetahui kondisi elemen struktur, apakah mengalami perubahan bentuk, deformasi, yang dapat
mengakibatkan penurunan tingkat keamanan struktur.
PENGAMATAN VISUAL
PENGUJIAN HAMMER
2) Beban desain minimum dan kriteria terkait untuk bangunan gedung dan struktur lain, SNI
17272020
3) Spesifikasi untuk bangunan gedung baja struktural, SNI 1729 2020
4) Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dan penjelasan, SNI 2847-2019
9) Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung,
SNI-1726-2019
pl
sl
lk lk
tk
No Dokumentasi Keterangan
250
200
150
100
50
0
TITIK PENGUJIAN
Berdasarkan hasil pengujian hammer pada permukaan beton dengan nilai rata – rata total hasil K
250 kg/cm2. sesuai dengan SNI 2847 2019 untuk beton yang diperuntukan untuk sistem rangka pemikul
momen dengan nilai minimum 250 kg/cm2.
Tampak Depan
Titik Temuan - Tampak Depan Bangunan Gudang tampak bersih dan terawat
Penyebab -
Rekomendasi -
Tampak
Samping
Titik Temuan - Tampak Samping Bangunan Gudang dalam kondisi baik tidak ada tanda penurunan
tanah
Penyebab -
Rekomendasi -
Kolom Selasar
Titik Temuan - Kolom teras baja kondisi kaku, tanpa lendutan dengan Dimensi 20 x 10 ketebalan 0,8
Penyebab -
Rekomendasi -
Balok Anak
Titik Temuan Balok anak baja kondisi baik dengan Diameter 15 x 7,5 kemudian tebal 0,8
Penyebab -
Rekomendasi -
Balok Induk
Titik Temuan - Balok induk baja kondisi baik dengan Diameter 15 x 12,2 kemudian tebal 0,8
KONSULTAN PENGKAJI TEKNIS
CV. CITRA VASTU VIDYA HAL VII - 14
BAB VII HASIL ANALISIS PEMERIKSAAN PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN ASPEK STRUKTUR
Penyusunan Dokumen Pengkajian SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
CV. ARGO MULIA
2023
Penyebab -
Rekomendasi -
Kolom Induk
Titik Temuan - Kolom induk baja kondisi baik Dimensi 25 x 12,2 tidak ada lendutan ketebalan 0,8
Penyebab -
Rekomendasi -
Plat Gudang
Titik Temuan - Plat lantai beton tidak ada keretakan dan kerusakan dengan ketebalan 10 cm
Penyebab -
Rekomendasi -
Plat Kantor
Titik Temuan - Plat lantai kantor tidak ada keretakan dan kerusakan dengan ketebalan 10 cm
Penyebab -
Rekomendasi -
Atap
Titik Temuan - Kondisi sambungan kuda – kuda pada bangunan gedung sesuai dengan
standar
Penyebab -
Rekomendasi -
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko rendah terhadap jiwa
manusia pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi
untuk, antara lain:
- Fasilitas pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan
- Fasilitas sementara
I
- Gudang penyimpanan
- Pasar
- Gedung perkantoran
- Fasilitas manufaktur
- Bangunan Industri
- Pabrik
Bioskop
Gedung pertemuan
Stadion III
Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki unit bedah dan
unit gawat darurat
Fasilitas penitipan anak
Penjara
Bangunan untuk orang jompo
Gedung dan non gedung, tidak termasuk dalam kategori IV, yang
memiliki potensi untuk menyebabkan dampak ekonomi yang besar
Pusat telekomunikasi
Berdasarkan data dari peraturan Tata cara perencanaan ketahanan Gempa Untuk struktur
bagunan gedung dan non gedung SNI 1726-2019 maka struktur yang dianalisis masuk pada
kategori resiko I.
Dari tabel diatas maka faktor keutamaan Gempa dari struktur tersebut yaitu 1
3. Parameter Percepatan Gempa
Dalam penentuan gaya gempa menggunakan peraturan Tata Cara Perencanaan Ketahanan
Gempa Untuk Bangunan Gedung dan Non-Gedung, SNI-1726-2019 dengan Peta gempa sebagai
berikut:
Kelas Situs ̅
V
s (m/detik)
̅ 𝑎𝑡𝑎𝑢 N
N ̅ 𝐶𝐾 s̅ 𝑢 (kPa)
750 Sampai
SB (Batuan) 1500 N/A N/A
0,5 ≤ SDS D D
Berdasarkan kategori resiko nilai untuk resiko I dan SDS ≥ 0,5 yaitu D
Tabel 7. 9 Desain seismik berdasarkan parameter respon percepatan pada perioda 1 detik
Berdasarkan kategori resiko nilai untuk resiko I dan SD1 ≥ 0,2 yaitu D
Tipe struktur Ct X
Rangka baja pemikul momen 0,0724 0,8
Rangka beton pemikul momen 0,0466 0,9
Rangka beton dengan bresing eksentris 0,0731 0,75
Rangka baja dengan bresing terkekang terhadap tekuk 0,0731 0,75
Semua sistem struktur lainnya 0,0488 0,75
Dari data tabel diatas karena bangunan merupakan beton bertulang maka Ct = 0,0724 dan x = 0,8
T min = Ct . hnx^0.8
= 0.0724 x 9.65^0.8 meter
= 0.444 detik
T maks = Cu.Ta
= 1.4 x 0.444 detik
= 0.622 detik
Prosedur analisis yang boleh digunakan
Tabel 7. 12 Prosedur analisis yang boleh digunakan
Dari tabel diatas karena bangunan terdiri dari 1 lantai dan ketinggian bangunan 8.95 meter dan
desain seismik D maka digunakan desain gempa Statik Ekivalen
BAB VIII
ANALISIS PEMERIKSAANKEANDALAN
PENDAHULUAN
Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan untuk
menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudian komunikasi
dan mobilitas dalam bangunan. Berdasarkan UU No 28 Tahun 2002, utilitas atau sebagai prasarana
dan sarana bangunan gedung bertujuan untuk mendukung pemenuhan terselenggaranya fungsi
bangunan gedung, baik yang berada di dalam maupun di luar bangunan gedung.
Utilitas Bangunan pada suatu bangunan Gedung diatur oleh PermenPU No.29 Tahun 2006
tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung. Tujuan dari Permen PU tersebut adalah
agar terselenggaranya fungsi bangunan gedung yang selamat, sehat, nyaman, dan memberikan
kemudahan bagi penghuni dan/atau pengguna bangunan gedung, serta efisien, serasi, dan selaras
dengan lingkungannya.
Utilitas bangunan Gudang ditinjau dari beberapa aspek, yaitu :
1. Aspek Mekanikal
2. Aspek Elektrikal
3. Aspek Isyarat Elektronis
4. Aspek Plambing
8.1. ASPEK MEKANIKAL
Sistem mekanikal bangunan gedung adalah sarana dan prasarana bangunan gedung untuk
mendukung pemenuhan terselenggaranya fungsi bangunan gedung, yang berkerja berdasarkan
prinsip-prinsip hukum mekanikal. Sistem mekanikal yang terdapat di Gudang Lanny antara lain
adalah :
1. Sistem Proteksi Kebakaran Aktif;
2. Sistem Penghawaan Mekanis;
3. Sistem Transportasi Vertikal.
Nantinya hasil pengujian udara ambien akan disesuaikan dengan baku mutu KepGub Jateng
No.8 Tahun 2001 dan hasil pengujian udara lingkungan kerja telah sesuai dengan baku mutu
PP RI Nomor 22 Tahun 2021. Kemudian hasil laporan pengujian sistem penghawaan di CV.
Agro Mulia akan terbit dalam bentuk dokumen.
1. AC Window, adalah jenis AC non sentral, dimana bagian heat exchanger dan
evaporatornya berada dalam satu kotak.
KONSULTAN PENGKAJI TEKNIS
CV. CITRA VASTU VIDYA HAL VIII - 5
BAB VIII HASIL ANALISIS PEMERIKSAAN PERSYARATAN KEANDALAN BANGUNAN ASPEK UTILITAS
Penyusunan Dokumen Pengkajian SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
2023
CV. Agro Mulia
2. AC Split, adalah jenis AC non sentral, di mana unit pendingin di tempatkan di dalam
ruangan dan unit pembuang panas ditempatkan di luar ruangan.
Biasanya penempatan AC non sentral hanya dipasang pada ruang office dan admin.
Secara visual sistem penangkal petir dalam keadaan baik. Berikut merupakan kondisi
eksisting dari sistem penangkal petir pada CV. Agro Mulia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan secara visual, terlihat bahwa sistem pencahayaan dalam dan
luar ruangan pada CV. Agro Mulia dalam keadaan belum dialiri listrik, jadi masih mengandalkan
pencahayaan alami..
Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan suara
(terutama pesan yang berbentuk percakapan). Kebanyakan telepon beroperasi dengan
menggunakan transmisi sinyal listrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna
telepon untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya. Sistem telephon dalam bangunan gedung
terdiri dari PABX, Pesawat Telephon dan Kabel Instalasi.
Sistem telephon dalam bangunan gedung dimulai dari saluran Provider ke fasilitas PABX
(Private Automatic Branch Exchange), selanjutnya dihubungkan ke kotak induk (MDF- Main
Distribution Frame). Melalui kabel distribusi (DC- Distribution Cable) jaringan telepon disebarkan ke
kotak terminal yang ada tiap lantai bangunan.
Berdasarkan pengecekan visual, saat ini Sistem Komunikasi Telephone pada Office CV.
Agro Mulia dalam keadaan belum tersedia.
Sistem pembuaangan air kotor adalah merupakan hal penting dalam suatu bangunan
gedung, di mana sistem ini harus direncanakan dengan baik. Hal ini disebabkan karena jika sistem
air kotor ini telah dibangun, maka tidak akan bisa diganti lagi setelah bangunan itu selesai dibangun.
Sistem pembuangan air kotor adalah suatu sistem instalasi yang menyalurkan dan mengolah air
kotor yang berasal dari tempat-tempat air yang berasal dari bangunan gedung.
Permen PU No. 29 Tahun 2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan gedung
menyatakan bahwa sistem pembuangan air kotor dan air limbah harus direncanakan dan dipasang
dengan mempertimbangkan jenis dan tingkat bahayanya. Pertimbangan jenis air kotor dan air
limbah diwujudkan dalam bentuk pemilihan sistem pengaliran dan pembuangan dan penggunaan
peralatan yang dibutuhkan.Pertimbangan tingkat bahaya air kotor dan air limbah diwujudkan dalam
bentuk sistem pengolahan dan pembuangannya. Instalasi sistem air kotor mengikuti peraturan,
antara lain :
1. SNI 03-6481-2000 Tentang Sistem Plambing.
2. SNI 03-2398-2002 Tentang Tata Cara Perencanaan Tangki Septik Dengan Sistem Resapan.
3. SNI 03-6379-2000 Spesifikasi Dan Pemasangan Perangkap Bau.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, secara visual sistem air hujan yang terpasang dan tersedia
pada CV. Agro Mulia dalam kondisi baik dan terawat, tanpa terdapat pipa saluran air hujan yang
mengalami kebocoran.
2023
Penyusunan Dokumen Pengkajian SLF (Sertifikat Laik Fungsi)
CV. Agro Mulia
BAB IX
ANALISIS PEMERIKSAANPERSYARATAN K3 DAN LINGKUNGAN
Secara eksisting pintu darurat di CV. Agro Mulia yang mana akses pintu darurat menjadi
satu dengan akses pintu fungsional dengan kondisi terbuka tanpa terkunci dengan lebar kurang lebih
3,5 meter dengan tinggi kurang 3 meter yang telah sesuai dengan standar berdasarkan SNI 03-
1746-2000 Tentang Tata Cara Perencanaan Dan Pemasangan Sarana Jalan Keluar Untuk
Penyelamatan Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gudang.
sign EXIT dan Emergency beserta panah sebagai penunjuk jalur evakuasi yang mengarah ke
titik kumpul di gudang CV. Agro Mulia belum tersedia.
Berdasarkan pemeriksaan visual, pengelolaan limbah padat domestik telah sesuai dengan
ketentuan, sebagai berikut :
1. Telah disediakan tong sampah dengan jumlah dan volume yang memadai pada setiap
ruangan yang terdapat aktivitas pelanggan dan karyawan.
2. Limbah tidak dibiarkan dalam wadahnya melebihi 1 x 24 jam atau apabila 2/3 bagian
kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus diangkut supaya tidak menjadi perindukan
vektor penyakit dan binatang pembawa penyakit.
3. Penempatan tong sampah berada pada di lokasi yang aman dan strategis baik di ruangan
indoor, dan lingkungan outdoor, dengan jumlah dan jarak penempatan yang memadai.
Berdasarkan hasil pengukuran di atas, terlihat bahwa kelembaban di CV. Agro Mulia
sebagian besar kurang sesuai dengan standar ketentuan tingkat kelembaban. Dari 7
sampel, hanya 2 sampel yang telah sesuai dengan tingkat kelembaban. Selebihnya 5
sampel tidak sesuai dengan standar ketentuan tingkat kelembaban. Berdasarkan hasil
pengukuran terlihat bahwa nilai ketidaksesuaian tidak berbeda secara signifikan dari
standar ketentuan sehingga perbaikan cukup dengan membuka jendela secara optimal
untuk memperlancar sirkulasi udara.
Berdasarkan hasil pengukuran di atas, terlihat bahwa tingkat kebisingan di CV. Agro
Mulia secara keseluruhan telah sesuai dengan ketentuan standar tingkat kebisingan. Dari 7
sampel, 100% telah sesuai dengan standar tingkat kebisingan.
Gambar di bawah menunjukkan dokumentasi pengukuran tingkat pencahayaan,
temperature, kelembaban, dan tingkat kebisingan dalam ruangan di CV. Agro Mulia