Anda di halaman 1dari 244

LAPORAN PEMERIKSAAN KELAIKAN

FUNGSI BANGUNAN GEDUNG


BIDANG STRUKTUR

Bangunan Gedung PT. Eben Haezer Trimegah Sukses


Taman Tekno BSD Sektor XI H.06 No.01, Kel. Setu, Kec. Setu, Kota
Tangerang Selatan
DAFTAR ISI

1. Pendahuluan ......................................................................................................... 1
1.1. Data Umum Bangunan Gedung ....................................................................... 1
1.2. Gambaran Umum PT. Eben Haezer Trimegah Sukses .................................... 2
1.3. Informasi Lokasi Bangunan ............................................................................. 2
2. Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung ............................................... 4
2.1. Dokumen untuk Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung ................ 4
2.2. Lingkup Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung ............................. 4
2.3. Komponen dan Metodologi Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan 4
Gedung .............................................................................................................
3. Hasil Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung ..................................... 5
4. Kesimpulan .......................................................................................................... 5
5. Rekomendasi ........................................................................................................ 6

LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumen untuk Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung
Lampiran 2 Hasil Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung
Lampiran 3 1. Surat Pernyataan Menggunakan Perencana Konstruksi Bersertifikat
2. Surat Pernyataan Menggunakan Pelaksana Konstruksi Bersertifikat
3. Surat Pernyataan Menggunakan Pengawas Konstruksi Bersertifikat
4. Surat Pernyataan bahwa IMB sesuai Dokumen Rencana Teknis
5. Surat Pernyataan bahwa As Built Drawings sesuai Dokumen
Rencana Teknis
6. Surat Pernyataan bahwa Kondisi Aktual Bangunan Gedung sesuai
dengan As Built Drawings

i
LAPORAN PEMERIKSAAN KELAIKAN FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
BIDANG ARSITEKTUR

1. Pendahuluan

1.1. Data Umum Bangunan Gedung

Data umum bangunan gedung yang menjadi obyek pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan
gedung bidang arsitektur sebagai berikut::
1. Nama bangunan gedung : Bangunan Gedung PT. Eben Haezer
Trimegah Sukses
2. Jenis bangunan gedung :
a. Sistem struktur atas : Bangunan gedung beton bertulang
konvensional
b. Sistem struktur bawah : Sistem pondasi menggunakan tiang
pancang
3. Lokasi bangunan gedung : Taman Tekno BSD Sektor XI H.06 No.01,
Kel. Setu, Kec. Setu, Kota Tangerang
Selatan
4. Koordinat bangunan gedung : 6°19'46.8"S 106°40'42.4"E
5. Fungsi bangunan gedung : Usaha (industri)
6. Jumlah lapis bangunan gedung :
a. Lantai : 3 lantai
b. Basement : -
7. Riwayat bangunan gedung :
a. Tahun direncanakan : 2017
b. Tahun konstruksi : 2018
c. No & Tanggal IMB : Nomor 647/307-DPMPTSP/OL/2018, Tgl.
17 April 2018
d. Mulai dimanfaatkan : 2019
8. Perencana struktur atas :
a. Nama : ..........
b. No & Tanggal SKA : ..........

1
9. Perencana struktur bawah :
a. Nama : ..........
b. No & Tanggal SKA : ..........

1.2. Gambaran Umum PT. Eben Haezer Trimegah Sukses

PT. Eben Haezer Trimegah Sukses merupakan produsen, importir dan eksportir obat dan
suplemen ternak yang berusaha keras menyediakan produk berkualitas tinggi untuk
memastikan kesehatan ternak dan berkomitmen untuk melayani dan memberikan yang
terbaik kepada pelanggan. PT. Eben Haezer Trimegah Sukses bercitacita untuk menjadi
yang terdepan dalam industri obat-obatan dan suplemen ternak.
PT. Eben Haezer Trimegah telah mendapatkan sertifikasi Good Manufacturing Practices
(GMP) dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Bangunan gedung PT. Eben
Haezer Trimegah Sukses dimanfaatkan menghasilkan produk sebagai berikut:
1. Eh-Hepa Plus (Supllemen Unggas)
2. Eh-Cyro (Antelmintik)
3. Eh-Des (Antidiuretik)
4. Eh-Des (Penghambat Jamur)
5. Eh-Grow (Mulitvitamin, Elemen Jejak dan Asam Amino)
6. Vomisit (Antemintik spektrum luas)
7. Cuat (Disinfektan)
8. PSe-300 (Vitamin-Mineral Premix)

1.3. Informasi Lokasi Bangunan

Bangunan gedung PT. Eben Haezer Trimegah Sukses beralamat di Taman Tekno BSD
Sektor XI H.06 No.01, Kel. Setu, Kec. Setu, Kota Tangerang Selatan, dengan koordinat
6°19'46.8"S 106°40'42.4"E. Sketsa lokasi bangunan gedung PT. Eben Haezer Trimegah
Sukses sebagaiman tercantum dalam Gambar 1.

2
Gambar 1 Sketsa lokasi Bangunan Gedung PT. Eben Haezer Trimegah

PT. Eben Haezer


Trimegah Sukes

3
2. Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung

2.1. Dokumen untuk Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung

Dokumen yang diperlukan untuk pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan bidang struktur
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 laporan ini meliputi:
1. Laporan hasil penyelidikan tanah;
2. Gambar terbangun (as built drawings) struktur;
3. Perhitungan struktur;
4. Laporan hasil pengujian rebar scanning;
5. Dokumentasi pelaksanaan konstruksi;
6. Hasil uji mutu beton; dan
7. Katalog mutu baja profil.

2.2. Lingkup Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung

Lingkup Pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung PT. Eben Haezer Trimegah
Sukses berupa pemeriksaan pemenuhan persyaratan teknis bangunan gedung yaitu
pemeriksaan pemenuhan persyaratan sistem struktur bangunan gedung.

2.3. Komponen dan Metodologi Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung

Komponen pemeriksaan sistem struktur bangunan gedung PT. Eben Haezer Trimegah
Sukses yaitu komponen struktur utama, meliputi:
1. Pondasi;
2. Kolom;
3. Balok; dan
4. Pelat lantai.

Pemeriksaan sistem struktur BG dilakukan dengan metode:


1. pengamatan visual terhadap kondisi dan kerusakan;
2. pengukuran menggunakan peralatan;
3. pemeriksaan kesesuaian kondisi aktual dengan rencana teknis dan gambar sesuai
terbangun;
4. penggunaan peralatan nondestruktif; dan
5. pendokumentasian.

4
Selain metode tersebut, pengkaji teknis dapat menambahkan metode:
1. penggunaan peralatan destruktif;
2. pengujian kekuatan material, kemampuan struktur mendukung beban, dan/atau daya
dukung tanah; dan/atau
3. analisis pemodelan struktur BG.

3. Hasil Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung

Hasil pemeriksaan sistem struktur bangunan gedung PT. Eben Haezer Trimegah Sukses
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2 laporan ini meliputi:
1. Pemeriksaan kesesuaian kondisi aktual dengan gambar terbangun;
2. Pemeriksaan tingkat kerusakan komponen struktur;
3. Pemeriksaan pemenuhan persyaratan teknis; dan
4. Dokumentasi kondisi sistem struktur bangunan gedung.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung bidang struktur


sebagiamana telah diuraikan dalam angka 3 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
kondisi aktual sistem struktur Bangunan Gedung PT. Eben Haezer Trimegah Sukses:

1. As built drawings struktur bangunan gedung sesuai dengan IMB.

2. Kondisi aktul sistem struktur bangunan gedung sesuai dengan as built drawing
struktur.

3. Bangunan gedung belum pernah mengalami:


a. Perubahan sistem struktur dan/atau elemen selama masa layanan;
b. Perubahan fungsi bangunan gedung selama masa layanan; dan
c. Perubahan sistem struktur akibat bencana (gempa dan kebakaran) selama masa
layanan.

4. Pembebanan, ketahanan terhadap gempa bumi, dan perhitungan struktur bangunan


gedung telah mengikuti pedoman dan standar teknis berlaku;

5. Kemampuan sistem struktur memikul beban telah memperhitungkan:


a. Beban tetap, meliputi:
1) Beban mati (berat sendiri bangunan gedung; dan
2) Beban hidup.
5
b. Beban sementara yaitu beban gempa; dan
c. Beban khusus (lift).

6. Seluruh komponen struktur meliputi pondasi, kolom, balok dan pelat lantai mampu
memikul gaya-gaya yang bekerja akibat pembebanan sehingga kondisi struktur
bangunan gedung kuat/kokoh dan stabil.

5. Rekomendasi

Rekomendasi hasil Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung bidang struktur yaitu
pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung PT. Eben Haezer Trimegah Sukses harus:
1. melakukan pemeriksaan berkala bangunan gedung terhadap seluruh komponen
struktur agar sistem struktur bangunan gedung selalu dalam kondisi laik fungsi dengan
jadwal pemeriksaan berkala sebagai berikut:

Komponen Rentang Pemeriksaan


Keterangan
Struktur 6 bulanan Tahunan 3-5 tahun
1. Pondasi √ Pemeriksaan khusu harus dilakukan
2. Kolom √ setelah gempa bumu, kebakaran atau
3. Balok √ bencana alam lainnya
4. Pelat √
5. Rangka atap √
2. Melakukan pengukuran elevasi bangunan gedung untuk mengetahui penurunan elevasi
tanah dasar akibat pembebanan di atasnya.

3. Melakukan evaluasi kekuatan struktur bangunan gedung untuk mengetahui


kemungkinan terjadinya perubahan kualitas struktur akibat kesalahan pelaksanaan
konstruksi atau perbedaan spesifikasi teknisk yang direncanakan sebelumnya. Evaluasi
kekuatan struktur dapat dilakukan dengan cara uji NDT (Non Destructive Test)
meliputi:

a. Hammer Test, yaitu untuk mengetahui nilai kuat tekan beton terpasang
berdasarkan pada kekerasan permukaan beton pada seluruh komponen struktur;
atau

b. Ultra Sonic Pundit (UPV), yaitu untuk mengetahui kualitas beton terpasang
dengan cara menghantarkan gelombang (pulse velocity) ultrasonic ke dalam
beton, di mana kualitas beton dapat diketahui dari kecepatan hantaran gelombang.

6
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

BAGIAN- 1
PERATURAN DAN STANDAR
PERENCANAAN STUKTUR BANGUNAN
I. IDENTITAS BANGUNAN
1. Peruntukan Bangunan : FACTORY & WAREHOUSE
2. Nama Pemilik Bangunan : PT. EBEN HAEZER-TRIMEGAH SUKSES
3. Alamat Bangunan : Taman Tekno Blok H6- No.1 Serpong Kota Tangsel

II. PERATURAN PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN


1. Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung SNI 2947-2013
2. Spesisifikasi untuk bangunan gedung baja struktural SNI 1729-2015
3 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung
SNI 1726-2012
4. Beban minimum untuk perencanaan bangunan gedung dan struktur lain SNI 1727-2013

III. DATA DAN STANDAR PERENCANAAN STRUKTUR BANGUNAN


1. Data Perencanaan
a. Rencana Bahan Struktur
Mutu Beton
- Dipakai mutu beton : fc 25 MPa = K300
Baja Tulangan Beton
- D 10 mm : BJTD fy 400 Mpa,
- D <10mm BJTP fy 240 Mpa
Portal Baja
- WF.250.125.6.9 : fy 240 Mpa,
- WF.200.100.5,5.8 : fy 240 Mpa,
- CNP.125.50.20.2,3 : fy 240 Mpa
b. Daya Dukung Tanah
Dari hasil penyelidikan tanah bahwa daya dukung ijin tanah sesuai dengan geoteknik
terlampir
c. Type Struktur Bangunan
- Kolom : Konstruksi Beton Bertulang dan Portal Baja
- Balok : Konstruksi Beton Bertulang
- Plat Lantai : Konstruksi Beton Bertulang
- Atap : Rangka Baja
- Pondasi : Tiang Pancang
2. Parameter Perencanaan Analisis
a. Analisis pemograman desain dan perhitungan struktur bangunan menggunakan alat bantu
program aplikasi SAP 2000 Ver.22 dan untuk pengolahan data dan perhitungan desain
manual menggunakan program microsoft exel.
b. Parameter standar nilai :
Beban struktur bangunan :
1. Beban Mati (DL)
Sesuai dengan Peraturan Pembebanan Indonesia dan berat jenis bahan yang dipakai
- Beban Mati plat lantai t=13 cm : 312 kg/m2
- Beban Mati Dinding asumsi t = 3,5 : 875 kg/m2
- Beban Mati Penutup atap seng gelombang : 10 kg/m2
(BWG 24) tanpa gordeng
- Beban Mati Plat Tangga t =10 cm : 240 kg/m2
- Berat Rangka Baja Struktur Atas : 9543 Kg (analisa SAP)
2. Beban Mati Tambahan (SDL)
- Beban Mati Tambahan Plat lantai : 125 Kg/m2
- Beban Mati Tambahan Tandon Air : 310 Kg/m2 pada plat 305
- Beban Mati Tambahan Mezzanine : 50 Kg/m2 pada plat 305
3. Beban Hidup (LL)
Beban Hidup yang dipakai adalah sebagai berikut :
- Beban hidup : 5,88 kN/m2 atau 600 kg/m2
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

- Beban Hidup tangga : 4,5 kN/m2 atau 450 kg/m2


- Beban Hidup (air hujan) : 20 kg/m2
- Beban Hidup atap (orang & : 150 kg
peralatan)
Beban non-struktur bangunan :
c. Beban Angin (WL)
Ketentuan beban angin yang bekerja pada struktur bangunan dapat dilihat pada SNI 1727-
2013. Pasal 26 - Persyaratan Umum: Penggunaan menentukan parameter dasar
untukpenentuan beban angin pada SPBAU dan K&K. Parameter-parameter dasar adalah:
- Kecepatan angin dasar, V
- Faktor arah angin, Kd, lihat Pasal 26.6
- Kategori eksposur, lihat Pasal 26.7
- Faktor topografi, Kzt, lihat Pasal 26.8
- Faktor Pengaruh Tiupan Angin, lihat Pasal 26.9
- Klasifikasi Ketertutupan, lihat Pasal 26.10
- Koefisien tekanan internal, (GCpi), lihat Pasal 26-11
Berikut disampaikan hasil analisis perhitungan beban angin pada lokasi PT.Eben Haezer.
Rumus Beban angin yang diterapkan pada h < 60 feet ( 18,3 meter). sni 1727-2013
qh . [G.Cpf – (G.Cpi)]
qh = 0.613 x Kz x Kzt x Kd x
G.Cpf
G.Cpi
Keterangan :
Kd = Faktor pengarah angin
Kz = Koefisien eksposur tekanan velositas
Kzt = Faktor topografi
V = Kecepatan angin dasar

Perhitungan Tekanan Velositas


Data satuan keterangan
Kec.Angin (V) = 2,41 (m/s) https://www.bmkg.go.id
Kz = 0,85 (kategori eksposur)
Kd = 0,85 Faktor arah angin
Kzt = 1 fator topografi
qh = 2,57236 N/m2 (tekanan velositas)
Perhitungan Tekanan Velositas
Data satuan keterangan
G = 0,85 Faktor efek tiupan angin
Cpi = 0,18 Koefisien tekanan internal
Cpf = 0,8 Koefisien tekanan eksternal
(bervariasi lihat tabel dibawah)
Gcpi = 0,153
GCpf = 0,68
Perhitungan Tekanan angin per tingkat
p = 1,35564 N/m2 di ketinggian 18m (Windward)
= 0,00136 kN/m2

Arah angin Tinggi V Kz Kd Kzt Tek.Velositas G cpi cpf Gcpi Gcpf p


SPBAU qh Tek.internal Tek.Eksternal (tek.angin)
(m) (m/2) (N/m2) (N/m2)
4,4 2,41 0,85 0,85 1 2,5724 0,85 0,18 0,8 0,153 0,68 1,356
Dinding (Angin Datang)
9,4 2,41 0,85 0,85 1 2,5724 0,98 0,18 0,8 0,1764 0,78 1,563
Tepi X 9,4 2,41 0,85 0,85 1 2,5724 0,98 0,18 -0,7 0,1764 -0,69 -2,218
Tepi Y 9,4 2,41 0,85 0,85 1 2,5724 0,98 0,18 -0,7 0,1764 -0,69 -2,218
4,4 2,41 0,85 0,85 1 2,5724 0,85 0,18 -0,3 0,153 -0,26 -1,050
Dinding (Angin Pergi)
9,4 2,41 0,85 0,85 1 2,5724 0,98 0,18 -0,3 0,1764 -0,29 -1,210

Hasil Analisis
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

d. Beban Gempa
Beban gempa yang dipakai berdasarkan SNI 1726 -2012:
- Kategori Risiko : II (Bangunan Industri)
- Faktor Keutamaan ( I ) : 1,0
- Faktor Penahan Gaya Gempa (R) : Nilai = 8
Rangka beton bertulang pemikul momen (Tabel 9 Faktor R , Cd , dan ῼ0 untuk
Khusus) sistem penahan gaya gempa)SNI 1726
f. Nilai SDS dan SD1 dapat ditentukan berdasarkan web desain spektra Indonesia. Dimana
lokasi PT.Eden Haezer berada pada :
- Wilayah Gempa : (-6.324450532429334;106.68401424437059)
- Jenis Tanah (SD) : Tanah Sedang (D)
- Nilai Ss : 0,8939
- Nilai S1 : 0,4250
- Nilai TL : 20
- T0 : 0,16 Detik
- SDs : 0,68
- SD1 : 0,53
- Tmax : 0,58

g. Kombinasi Pembebanan
a. Kombinasi Dasar
- 1.4 D
- 1.2 D + 1.6 L + 0.5 SDL
- 1.2 D + 1.6 SDL + L
- 1.2 D + 1.0 W + L + 0.5 SDL
- 1.2 D + 1.0 E + L
- 0.9 D + 1.0 W
- 0.9 D + 1.0 E
b. Kombinasi Beban Gempa
Kombinasi dasar untuk desain kekuatan dengan faktor lebih
- 1.4 D + 1,4 SDL
- 1.2 D + 1.2 SDL + 1,6 L
- 1.37 D + 1.37 SDL + 1 L+ 1 Edx + 0,3 Edy
- 1.37 D + 1.37 SDL + 1 L+ 1 Edx - 0,3 Edy
- 1.37 D + 1.37 SDL + 1 L-1 Edx + 0,3 Edy
- 1.37 D + 1.37 SDL + 1 L- 1 Edx - 0,3 Edy
- 1.37 D + 1.37 SDL + 1 L + 1Edy + 0,3 Edy
- 1.37 D + 1.37 SDL + 1 L + 1Edy - 0,3 Edy
- 1.37 D + 1.37 SDL + 1 L - 1Edy + 0,3 Edy
- 1.37 D + 1.37 SDL + 1 L - 1Edy - 0,3 Edy
- 0,76 D + 0,76 SDL + 1 Edx + 0,3 Edy
- 0,76 D + 0,76 SDL + 1 Edx - 0,3 Edy
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

- 0,76 D + 0,76 SDL - 1 Edx + 0,3 Edy


- 0,76 D + 0,76 SDL - 1 Edx - 0,3 Edy
- 0,76 D + 0,76 SDL + 1 Edy + 0,3 Edx
- 0,76 D + 0,76 SDL + 1 Edy - 0,3 Edx
- 0,76 D + 0,76 SDL - 1 Edy + 0,3 Edx
- 0,76 D + 0,76 SDL - 1 Edy - 0,3 Edx
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

BAGIAN- 2
PEMODELAN STRUKTUR, PEMBEBANAN DAN ANALISIS
SAP 2000 Ver.22

I. PEMODELAN STRUKTUR
Struktur Bangunan, dimodelkan sebagai struktur Open Frame (Struktur Rangka Pemikul Momen).
Dimana struktur terdiri atas rangka yang tersusun atas balok dan kolom serta portal baja yang
menyangga beban dinding, pelat lantai dan beban dari atap. Pemodelan struktur bangunan PT. EBEN
HAEZER-TRIMEGAH SUKSES di modelkan menjadi 2 bagian yaitu :
- Pemodelan struktur beton 2 lt

Gambar – Perspektif Struktur 3 Dimensi

II. PEMODELAN BALOK DAN KOLOM STRUKTUR


Balok struktur dimodelkan dengan elemen frame biasa dengan dimensi dan material sesuai dengan
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

yang tercantum dalam gambar rencana.


Adapun secara umum elemen frem terdiri dari:
Struktur Beton Dimensi (cm2) Tulangan Sengkang
K1 40 x 40 16 D 16 D 10 - 150
K1A 40 x 40 20 D 16 D 10 - 150
Kolom
K2 45 x 45 20 D 16 D 10 - 150
K3 50 x 50 24 D 16 D 10 – 150
25 x 50
25 x 60
25 x 100
Balok
20 x 50
20 x 40
30 x 60
Struktur Baja
Coloumn WF.250.125.6.9
Rafter WF.200.100.5.5.8
Purlin CNP 125.50.20.2.3
Salah satu contoh frame section Balok dan Kolom tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar – Frame Section Kolom Beton Gambar – Frame Section Balok

Gambar – Frame Section Kolom dan Rafter Gambar – Frame Section Purlin

III. PEMODELAN PONDASI


Pondasi footplate dimodelkan berperilaku sebagai jepit sehingga mampu mengekang translasi dan
rotasi searah sumbu lokal 1, 2, dan 3.
Adapun pemodelan sistem pondasi tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar – Pemodelan Section Pondasi


IV. PEMODELAN RESPON SPECTRUM (GEMPA)
Perencanaan beban gempa pada b angunan PT. EBEN HAEZER-TRIMEGAH SUKSES diatur dalam
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

SNI 1726 : 2012


1. Kategori Resiko : II (Jenis Pemanfaatan : Bangunan Industri)
2. Faktor Keutamaan Gempa Ie : 1,00
3. Skala Faktor Gempa arah X = 3,27 dan Y = 3,27

Gambar – Section Response Spectrum

V. PEMODELAN PEMBEBANAN
Pemodelan Beban Plat Lantai, Beban Dinding dan Beban Atap
Nilai beban plat yang didistribusikan ke seluruh plat lantai dalam bentuk beban merata (shell load),
sedangkan untuk beban atap didistribusikan seperti tampak pada diagram grafis berikut ini :

VI. ANALISIS
Kontrol Beban Gempa Dinamis
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

Analisa Linier Dinamik


Analisa dilakukan untuk menentukan ragam getar alami untuk struktur. Analisa harus menyertakan
jumlah ragam yang cukup untuk mendapatkan partisipasi massa ragam terkombinasi sebeser 100%
dari massa struktur. Untuk mencapai ketentuan ini, untuk ragam satu badan kaku (single rigid body)
dengan periode 0,05 detik. Diizinkan untuk mengambil semua ragam dengan periode dibawah 0,05
detik. Pengecualian Sebagai alternatif, analisis diizinkan untuk memasukan jumlah ragam yang
minimum untuk mencapai massa ragam terkombinasi paling sedikit 90% dari massa aktual dalam
masing-masing arah horizontal ortogonal dari respons yang ditinjau modal. Berikut tinjauan
persyaratan partisipasi massa dari hasil analisis SAP 2000.
TABLE: Modal Participating Mass Ratios
OutputCase StepType StepNum Period UX UY UZ SumUX SumUY SumUZ RX RY RZ SumRX SumRY SumRZ
Text Text Unitless Sec Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless Unitless
MODAL Mode 1 0,390242 0,0009543 0,86 0,000003754 0,000954 0,86 3,75E-06 0,01281 3,72E-05 0,002829 0,01281 3,72E-05 0,002829
MODAL Mode 2 0,357942 0,81 0,001991 0,000009521 0,81 0,86 1,33E-05 5,2E-05 0,02349 0,05933 0,01286 0,02352 0,06216
MODAL Mode 3 0,308254 0,06957 0,001758 8,17E-07 0,88 0,86 1,41E-05 2,65E-05 0,000677 0,81 0,01289 0,0242 0,88
MODAL Mode 4 0,126492 0,0002307 0,13 0,000009202 0,88 1 2,33E-05 0,08143 0,000199 0,000632 0,09432 0,0244 0,88
MODAL Mode 5 0,122533 0,12 0,0002067 0,00000865 1 1 3,19E-05 0,000215 0,17 0,00157 0,09453 0,19 0,88

SYARAT PARTISIPASI MASSA HARUS > 90% .......OK .......0K

kontrol Perbandingan Gaya Geser Dasar Dan Dinamis


TABLE: Base Reactions
OutputCase CaseType StepType GlobalFX GlobalFY GlobalFZ GlobalMX GlobalMY GlobalMZ
Text Text Text N N N N-mm N-mm N-mm
Eqsx LinStatic -120649,62 9,55E-10 -2,65E-10 -0,00001101 -9,3E+08 1,61E+09
Eqsy LinStatic 1,45E-09 -120649,62 1,73E-10 934382369 9,2E-06 -1,1E+09
Eqdx LinRespSpec Max 121919,03 4733,45 419,48 42224874,65 9,53E+08 1,8E+09
Eqdy LinRespSpec Max 25913,63 692007,02 1556,29 5380834066 2,08E+08 6,94E+09

Dinamik (VD) Statik (VS) Faktor Skala Kontrol


BASE SHEAR
Geser Dasar Geser Dasar VS/VD (VD) > = 100% Vs
(N-mm) (N-mm)
arah x 121919,03 120649,62 0,98959 OK
arah y 692007,02 120649,62 0,17435 OK

Simpangan antar lantai tingkat dan deformasi


TABLE: Joint Displacements
Joint OutputCase CaseType StepType U1 U2 U3 R1 R2 R3
Text Text Text Text mm mm mm Radians Radians Radians
520 Eqdx LinRespSpec Max 0 0 0 0 0 0
520 Eqdy LinRespSpec Max 0 0 0 0 0 0
431 Eqdx LinRespSpec Max 1,861885 0,327289 0,009693 0,000047 0,0004 0,000048
431 Eqdy LinRespSpec Max 0,652194 11,488393 0,009166 0,001635 0,000154 0,000065
537 Eqdx LinRespSpec Max 4,243506 0,817674 0,014452 0,000028 0,000186 0,00012
537 Eqdy LinRespSpec Max 1,54961 26,353851 0,013713 0,00088 0,000078 0,000143

SIMPANGAN LANTAI ARAH X (Δ X )


Hsx dx ΔX Δ a (Ijin) Kontrol
LANTAI
(mm) (mm) (mm) (mm)
LT 2 9400 4,243506 13,0989155 235 OK
LT 1 5000 1,861885 10,2403675 125 OK
DASAR 0 0 0 0

SIMPANGAN LANTAI ARAH y (Δ y)


Hsx dy Δy Δ a (Ijin) Kontrol
LANTAI
(mm) (mm) (mm) (mm)
LT 2 9400 26,353851 81,760019 235 OK
LT 1 5000 11,488393 63,1861615 125 OK
DASAR 0 0 0 0

KONTROL TULANGAN BALOK UTAMA


PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

DAN TULANGAN BALOK GESER


PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

ACI 318-14 BEAM SECTION DESIGN Type:Sway Special Units: KN, m, C (Summary)

Element : 615 D=0,6 B=0,25 bf=0,25


Section ID : B.25/60 ds=0, dct=0,05 dcb=0,05
Combo ID : COMB6 E=24149037,2 fc=26400, Lt.Wt. Fac.=1,
Station Loc : 5,5 L=5,5 Fy=390000, fys=240000,

Phi(Bending): 0,9
Phi(Shear): 0,75
Phi(Seis Shear): 0,6
Phi(Torsion): 0,75

Design Moments, M3
Positive Negative Special Special
Moment Moment +Moment -Moment
17,718 -35,436 17,718 -35,436

Flexural Reinforcement for Moment, M3


Required +Moment -Moment Minimum
Rebar Rebar Rebar Rebar
Top (+2 Axis) 2,477E-04 0, 1,857E-04 2,477E-04
Bottom (-2 Axis) 1,231E-04 9,232E-05 0, 1,231E-04

Shear Reinforcement for Shear, V2


Rebar Shear Shear Shear Shear
Av/s Vu phi*Vc phi*Vs Vp
0, 38,475 87,994 0, 15,188

Reinforcement for Torsion, T


Rebar Rebar Torsion Critical Area Perimeter
At/s Al Tu Phi*Tth Ao Ph
0, 0, 0,154 4,219 0,07 1,344
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

ACI 318-14 BEAM SECTION DESIGN Type:Sway Special Units: KN, m, C (Summary)

Element : 651 D=0,5 B=0,2 bf=0,2


Section ID : B.20/50 ds=0, dct=0,04 dcb=0,04
Combo ID : COMB10 E=24149037,2 fc=26400, Lt.Wt. Fac.=1,
Station Loc : 0, L=5,5 Fy=390000, fys=240000,

Phi(Bending): 0,9
Phi(Shear): 0,75
Phi(Seis Shear): 0,6
Phi(Torsion): 0,75

Design Moments, M3
Positive Negative Special Special
Moment Moment +Moment -Moment
7,462 -14,923 7,462 -14,923

Flexural Reinforcement for Moment, M3


Required +Moment -Moment Minimum
Rebar Rebar Rebar Rebar
Top (+2 Axis) 1,243E-04 0, 9,325E-05 1,243E-04
Bottom (-2 Axis) 6,189E-05 4,642E-05 0, 6,189E-05

Shear Reinforcement for Shear, V2


Rebar Shear Shear Shear Shear
Av/s Vu phi*Vc phi*Vs Vp
0, 16,871 58,876 0, 5,977

Reinforcement for Torsion, T


Rebar Rebar Torsion Critical Area Perimeter
At/s Al Tu Phi*Tth Ao Ph
0, 0, 0,514 2,286 0,039 1,044
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

KONTROL TULANGAN KOLOM DAN TULANGAN GESER KOLOM


PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

ACI 318-14 COLUMN SECTION DESIGN Type: Sway Special Units: Kgf, m, C (Summary)

Element : 583 B=0,4 D=0,4 dc=0,058


Section ID : K.40/40 E=2,463E+09 fc=2692050,75 Lt.Wt. Fac.=1,
Combo ID : COMB10 L=4,4 Fy=39768931, fys=24473188,6
Station Loc : 4,4 RLLF=1,

Phi(Compression-Spiral): 0,75 Overstrength Factor: 1,25


Phi(Compression-Tied): 0,65
Phi(Tension Controlled): 0,9
Phi(Shear): 0,75
Phi(Seismic Shear): 0,6
Phi(Joint Shear): 0,85

AXIAL FORCE & BIAXIAL MOMENT CHECK FOR PU, M2, M3


Capacity Design Design Design Minimum Minimum
Ratio Pu M2 M3 M2 M3
0,732 123675,5 -11010,033 3368,921 3368,921 3368,921

AXIAL FORCE & BIAXIAL MOMENT FACTORS


Cm Delta_ns Delta_s K L
Factor Factor Factor Factor Length
Major Bending(M3) 0,521 1, 1, 1, 4,4
Minor Bending(M2) 0,943 1,258 1, 1, 4,4

SHEAR DESIGN FOR V2,V3


Rebar Shear Shear Shear Shear
Av/s Vu phi*Vc phi*Vs Vp
Major Shear(V2) 0, 4681,496 13834,682 0, 4681,496
Minor Shear(V3) 5,746E-04 7649,332 13834,682 3606,747 7649,332

JOINT SHEAR DESIGN


Joint Shear Shear Shear Shear Joint
Ratio VuTop VuTot phi*Vc Area
Major Shear(V2) 0,3 4681,496 26651,826 88750,53 0,16
Minor Shear(V3) 0,865 7649,332 61428,681 71000,424 0,16

(6/5) BEAM/COLUMN CAPACITY RATIOS


Major Minor
Ratio Ratio
0,269 0,443
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

`Kontrol Tulangan Balok Utama, Balok Anak dan Balok Geser

Jarak dari
serat tekan Tulangan Jarak
Dimensi Balok Tinggi Efektif Tulangan As Syarat As Syarat As Syarat Md
Daerah Mu terjauh ke As min 1 As min 2 As max As Perlu yang Spasi Bersih >= Mn Md
Nama Balok (mm) Balok Pokok Terpasang terpasang terpasang terpasang
pusat (mm2) (mm2) (mm2) (mm2) diperlukan db dan 25 2 x 10 6 (Nmm) (kNm)
(mm ) >= As min >= As Perlu >= Mu
tulangan mm?
B x H d (mm) (KN) ds (mm) Ø (mm) n (buah) s (mm)

250 x 600 532 Tumpuan -35,44 68 415,63 465,50 3325 -187,46 16 2 98 OK 850,16 OK OK 166,59 149,93 OK
BALOK INDUK
615
250 x 600 532 Lapangan 17,72 68 415,63 465,50 3325 95,48 16 2 98 OK 567,29 OK OK 19,69 17,72 OK

Dimensi Balok Tinggi Efektif Luas


Vu Jumlah
Nama Balok (mm) Balok Daerah Ø mm Tulangan Spasi 1 Spasi 2 S max DiPasang
Kaki
B x H d (mm) (KN/m) Geser
250 x 600 532 Tumpuan 26,00 10 2 157,08 154,59 266,00 600 2 D 10 - 150
BALOK INDUK
615
250 x 600 532 Lapangan 0,09 10 2 157,08 176,34 266,00 600 2 D 10 - 150

DESAIN
`Kontrol TULANGAN UTAMA KOLOM LENTUR SRPMK
Tulangan Kolom
Syarat Gaya dan Geometri
Cek Rasio Tulangan
Ukuran Kolom SNI 2847 -2013
Syarat As
As Syarat Rasio
As Perlu Luas Jumlah terpasang Syarat Sisi
Nama Ø mm Terpasang DIPASANG Syarat Gaya Dimensi
mm2 mm2 Tulangan >= As Terpendek Cek ρ min & ρ max
(b x h ) mm2 Axial Pasal Penampang
Perlu Pasal Pasal 18.7.4.1
21.6.1 Pasal
18.7.2.1
18.7.2.1
K 583 400 x 400 599,35 16 200,96 16 3215,36 OK 16 D 16 OK OK OK 2,62% OK
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

KONTROL TULANGAN PELAT

DESAIN TULANGAN PELAT LANTAI SRPMK


Mutu Mutu Jarak Tebal Efektif
Tebal Mu Ø Jarak Luas Mn Rn Rmax Cek
Nama Tulangan Daerah Beton Baja Tulangan Luar Plat (d)
Pelat kNm kNm Kapasitas
Kn/m mm mm mm2 fc' fy kNm mm mm
120 Tulangan Arah X (m1) Tumpuan 0,262 10 100 785,00 26 240 0,33 25,00 95,00 0,036 7,772 OK
Lapangan 0,29 10 150 523,33 26 240 0,36 25,00 95,00 0,040 7,772 OK
Tulangan Arah Y (m2) Tumpuan 0,142 10 100 785,00 26 240 0,18 25,00 95,00 0,020 7,772 OK
Lapangan 0,202 10 150 523,33 26 240 0,25 25,00 95,00 0,028 7,772 OK

KONTROL JOINT
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

Analisysis Results (Elemen Output)

Frame Station OutputCase CaseType StepType P V2 V3 T M2 M3


Text m Text Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
499 0 COMB10 Combination Max 6,699 1,677 0,133 3,0628 0,2252 62,9023
499 0,46429 COMB10 Combination Max 6,699 4,293 0,133 3,0628 0,1638 61,5187
499 0,92857 COMB10 Combination Max 6,699 6,909 0,133 3,0628 0,1026 58,9218
499 1,39286 COMB10 Combination Max 6,699 9,525 0,133 3,0628 0,0427 55,1135
499 1,85714 COMB10 Combination Max 6,699 12,141 0,133 3,0628 0,0473 50,0991
499 2,32143 COMB10 Combination Max 6,699 14,757 0,133 3,0628 0,133 43,8951
499 2,78571 COMB10 Combination Max 6,699 17,373 0,133 3,0628 0,2202 36,5172
499 3,25 COMB10 Combination Max 6,699 19,989 0,133 3,0628 0,3077 27,9498
499 3,25 COMB10 Combination Max 6,693 31,919 0,188 -0,8545 0,3266 27,9814
499 3,71429 COMB10 Combination Max 6,693 34,535 0,188 -0,8545 0,24 22,49
499 4,17857 COMB10 Combination Max 6,693 37,151 0,188 -0,8545 0,1541 28,7737
499 4,64286 COMB10 Combination Max 6,693 39,767 0,188 -0,8545 0,0714 33,8572
499 5,10714 COMB10 Combination Max 6,693 42,383 0,188 -0,8545 0,0422 37,7412
499 5,57143 COMB10 Combination Max 6,693 44,999 0,188 -0,8545 0,0942 40,4226
499 6,03571 COMB10 Combination Max 6,693 47,615 0,188 -0,8545 0,1528 41,8964
499 6,5 COMB10 Combination Max 6,693 50,231 0,188 -0,8545 0,2123 42,1596
499 0 COMB10 Combination Min -1,26 -46,433 -0,189 0,9581 -0,3063 -106,2262
499 0,46429 COMB10 Combination Min -1,26 -43,817 -0,189 0,9581 -0,2189 -85,2775
499 0,92857 COMB10 Combination Min -1,26 -41,201 -0,189 0,9581 -0,1316 -65,5448
499 1,39286 COMB10 Combination Min -1,26 -38,585 -0,189 0,9581 -0,0458 -47,0298
499 1,85714 COMB10 Combination Min -1,26 -35,969 -0,189 0,9581 -0,0244 -29,7378
499 2,32143 COMB10 Combination Min -1,26 -33,353 -0,189 0,9581 -0,0841 -13,6854
499 2,78571 COMB10 Combination Min -1,26 -30,737 -0,189 0,9581 -0,1453 1,1117
499 3,25 COMB10 Combination Min -1,26 -28,121 -0,189 0,9581 -0,2067 14,6691
499 3,25 COMB10 Combination Min -1,26 -17,585 -0,13 -2,1362 -0,2121 14,7063
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

499 3,71429 COMB10 Combination Min -1,26 -14,969 -0,13 -2,1362 -0,1524 12,3279
499 4,17857 COMB10 Combination Min -1,26 -12,353 -0,13 -2,1362 -0,0934 -4,2548
499 4,64286 COMB10 Combination Min -1,26 -9,737 -0,13 -2,1362 -0,0376 -22,0665
499 5,10714 COMB10 Combination Min -1,26 -7,121 -0,13 -2,1362 -0,0354 -41,1078
499 5,57143 COMB10 Combination Min -1,26 -4,505 -0,13 -2,1362 -0,1144 -61,3756
499 6,03571 COMB10 Combination Min -1,26 -1,889 -0,13 -2,1362 -0,1999 -82,8651
499 6,5 COMB10 Combination Min -1,26 0,727 -0,13 -2,1362 -0,2863 -105,573
534 0 COMB10 Combination Max 0,25 -2,815 0,004067 0,0001817 0,0105 -3,5709
534 0,5 COMB10 Combination Max 0,25 -1,25 0,004067 0,0001817 0,0085 -2,5122
534 1 COMB10 Combination Max 0,25 0,315 0,004067 0,0001817 0,0065 -2,22
534 1,5 COMB10 Combination Max 0,25 1,88 0,004067 0,0001817 0,0045 -2,6877
534 2 COMB10 Combination Max 0,25 3,446 0,004067 0,0001817 0,0026 -3,709
534 2,5 COMB10 Combination Max 0,25 5,011 0,004067 0,0001817 0,0018 -5,466
534 3 COMB10 Combination Max 0,25 6,576 0,004067 0,0001817 0,0036 -7,9817
534 3,5 COMB10 Combination Max 0,25 8,141 0,004067 0,0001817 0,0061 -11,2618
534 4 COMB10 Combination Max 0,25 9,706 0,004067 0,0001817 0,0086 -15,3116
534 4,5 COMB10 Combination Max 0,25 11,271 0,004067 0,0001817 0,0111 -20,1351
534 5 COMB10 Combination Max 0,25 12,836 0,004067 0,0001817 0,0136 -25,735
534 0 COMB10 Combination Min -0,552 -3,708 -0,005097 -0,0678 -0,0119 -5,4737
534 0,5 COMB10 Combination Min -0,552 -2,143 -0,005097 -0,0678 -0,0094 -4,0532
534 1 COMB10 Combination Min -0,552 -0,578 -0,005097 -0,0678 -0,0069 -3,4315
534 1,5 COMB10 Combination Min -0,552 0,987 -0,005097 -0,0678 -0,0044 -3,615
534 2 COMB10 Combination Min -0,552 2,552 -0,005097 -0,0678 -0,002 -4,81
534 2,5 COMB10 Combination Min -0,552 4,117 -0,005097 -0,0678 -0,0006988 -6,8344
534 3 COMB10 Combination Min -0,552 5,682 -0,005097 -0,0678 -0,0019 -9,6653
534 3,5 COMB10 Combination Min -0,552 7,248 -0,005097 -0,0678 -0,0039 -13,297
534 4 COMB10 Combination Min -0,552 8,813 -0,005097 -0,0678 -0,0059 -17,7241
534 4,5 COMB10 Combination Min -0,552 10,378 -0,005097 -0,0678 -0,0079 -22,9427
534 5 COMB10 Combination Min -0,552 11,943 -0,005097 -0,0678 -0,0099 -28,9499
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

TABLE: Joint Reactions


Joint OutputCase CaseType F1 F2 F3 M1 M2 M3
Text Text Text KN KN KN KN-m KN-m KN-m
495 COMB2 Combination 1,04 6,425 407,992 -11,6974 0,25 0,0458
497 COMB2 Combination -0,339 3,517 691,322 -6,8685 -2,2376 0,0659
499 COMB2 Combination 2,156 4,845 724,767 -9,8242 2,2457 0,0515
501 COMB2 Combination -4,34 6,964 444,944 -14,1121 -9,4647 0,0575
503 COMB2 Combination 4,443 3,225 683,992 -5,7961 5,731 0,0757
505 COMB2 Combination -4,359 0,041 1204,741 -0,5921 -10,1255 0,0508
507 COMB2 Combination 3,313 0,047 1146,117 -1,1643 3,6893 0,0659
512 COMB2 Combination 5,513 3,013 720,198 -4,2506 4,7712 0,0624
513 COMB2 Combination 6,835 9,211 736,103 -13,1133 5,9387 0,0946
514 COMB2 Combination 4,126 -13,854 287,513 20,5199 1,2773 0,0756
515 COMB2 Combination -12,433 -20,31 682,268 28,165 -29,5696 0,1576
516 COMB2 Combination -3,9 -2,265 678,073 2,1573 -10,4192 0,0592
517 COMB2 Combination 3,684 -5,268 592,611 5,9649 0,6203 0,0667
518 COMB2 Combination -6,742 9,065 1348,132 -13,7042 -13,8226 0,0582
519 COMB2 Combination -4,911 1,229 1131,968 -2,94 -11,1519 0,0676
520 COMB2 Combination 13,098 2,499 1009,754 -5,3475 15,0586 0,0588
521 COMB2 Combination -5,876 -0,215 1270,566 -0,228 -11,8017 0,0701
522 COMB2 Combination -1,527 -0,064 1117,553 -1,0752 -5,4784 0,0584
523 COMB2 Combination 1,727 -6,791 968,925 8,177 -0,753 0,0635

TABLE: Element Forces – Frames struktur baja

Station Output P V2 V3 T M2 M3
Frame Case Type
mm Case N N N N-mm N-mm N-mm
52 0 COMB2 Combination -33553,45 44502,38 -3849,13 3750,78 -2554392,88 56135950,3
52 1000 COMB2 Combination -33217,01 44502,38 -3849,13 3750,78 1294737,42 11633575,19
52 2000 COMB2 Combination -32880,56 44502,38 -3849,13 3750,78 5143867,72 -32868800
98 0 COMB2 Combination -90121,05 -115546,64 42,22 364,19 24207,58 -129332819
98 1000 COMB2 Combination -89784,6 -115546,64 42,22 364,19 -18007,45 -13786183,5
98 2000 COMB2 Combination -89448,16 -115546,64 42,22 364,19 -60222,49 101760452,3
132 0 COMB2 Combination -34039,88 -46798,29 106,76 6788,1 -70208,95 -58043219
132 1000 COMB2 Combination -33703,44 -46798,29 106,76 6788,1 -176971,02 -11244931
132 2000 COMB2 Combination -33367 -46798,29 106,76 6788,1 -283733,1 35553356,5
133 0 COMB2 Combination -35361,76 46948,65 4338,37 -4778,24 2810467,19 59233478,39
133 1000 COMB2 Combination -35025,32 46948,65 4338,37 -4778,24 -1527905 12284825,04
133 2000 COMB2 Combination -34688,87 46948,65 4338,37 -4778,24 -5866277,2 -34663828
141 0 COMB2 Combination -47970,1 6774,72 -269,07 -782,98 332603,68 8590506,62
141 735,16 COMB2 Combination -47925 6946,28 -269,07 -782,98 530409,59 3546952,13
141 1470,32 COMB2 Combination -47879,9 7117,84 -269,07 -782,98 728215,5 -1622725,61
144 0 COMB2 Combination -47959,76 -6792,42 574,17 1477,77 1088165,15 -1664267,13
144 754,87 COMB2 Combination -48006,13 -6616,28 574,17 1477,77 654744,64 3396644,46
144 1509,74 COMB2 Combination -48052,5 -6440,13 574,17 1477,77 221324,13 8324590,33
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

BAG- 3 PERHITUNGAN MANUAL

Model Name: FACTORY & WAREHOUSE


Prepared by
Computers and Structures, Inc.

Pemilik :
PT. EBEN HAEZER-TRIMEGAH SUKSES
Komplek TCI Cluster Catalonia Blok F8 No.14
Taman Tekno Blok H6- No.1 Serpong Kota
Tangerang Selatan - Banten
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

Perhitungan Tanki Air

1. Kapasitas Tanki : 1.000 liter


2. Bentuk : bulat silinder tegak ke atas, tinggi silinder sama dengan
diameter silinder, tutup bagian atas dan bawah
berbentuk elepsoidal dengan tinggi 1/6 diameter
silinder
3. Bahan : baja stainless steel 304 kekuatan tarik sebesar :
40kg/mm2
4. Tinggi Kaki : 60 cm dari permukaan lantai

Penentuan Spesifikasi
V1 = 80% × 1000 = 0,785 D3 ; diameter tangki D = 100 cm
Tinggi elepsoidal:
te = 1/6 D = 1/6 × 100 = 16 cm
Tinggi cairan dalam tangki H adalah tinggi silinder ditambah 2 kali tinggi elepsoidal :
H = D + 2. te = 100 + 2 × 16 = 132 cm
Tekanan yang bekerja pada tangki dihitung:
p = H. / 10 = 1,32 x 1 / 10 = 0,312 Kg/cm2
Pelat tangki dari baja SS 304 tegangan tarik b = 40 kg / mm2
Tebal pelat t =
t = (P . D x / 2. Z.b)+ 1
= (0,132 x 1000 x 4,5) / 2 x 60 x 40)+ 1 = 1,2 mm
Luas dinding silinder A1 :
A1 =  D2 = 3,14 X (10)2 = 314 dm2
Luas dinding elepsoidal A2 ditafsir 0,6 kali luas setengah bola
A2 = 0,6 × 0,5 ×  × D2 = 0,95 × (10)2 = 95 dm2
Luas dinding tangki A adalah luas silinder tangki ditambah 2 luas dinding elepsoidal
A = A1 + 2 A2 = 314 + 2 (95) = 504 dm2
Volume pelat tangki adalah luas dinding tangki V dikalikan tebal pelat tangki
V = A × a = 504 × 0,03 = 15,12 dm3
Berat pelat tangki G1 adalah volume pelat tangki dikalikan dengan berat jenis SS 304,
berat jenis SS304 adalah  = 7,6kg/dm2 :
G1 = V × = 156,12 × 7,6 = 115 kg
Volume elepsoidal
V2 = 0,1309 D3 = 0,1309 (10)3 = 130,9 dm3
Volume isi tangki Vadalah volume silinder ditambah dua kali volume elepsoidal :
V = V1 + 2 V2 = 800+2 × 130,9 = 1062 dm3
Berat air dalam tangki G2 adalah volume cairan dikalikan berat jenis air,berat jenis air 
=1kg/dm3:
G2 = V. =1062 × 1= 1062 kg
Berat peralatan tangki meliputi : flendes, tutup lubang kontrol, katup, saluran, ditaksir
beratnya G3 = 75 kg
Berat tangki dan isi G adalah :
G = G1 + G2 + G3 = 115 + 1062 + 75 = 1252 kg
Jumlah kaki penyangga tangki 4 buah, maka gaya pada tiap kaki F adalah:
F = G / 4 = 1252 / 4 = 313 Kg.
Untuk Perhitungan dibuat F = 320 Kg
PERHITUNGAN STRUKTUR BANGUNAN

Perhitungan Tanki Air

1. Kapasitas Tanki : 2.300 liter


2. Bentuk : bulat silinder tegak ke atas, tinggi silinder sama dengan
diameter silinder, tutup bagian atas dan bawah
berbentuk elepsoidal dengan tinggi 1/6 diameter
silinder
3. Bahan : Fiberglass warna biru

Penentuan Spesifikasi
V1 = 80% × 2300 = 0,785 D3 ; diameter tangki D = 150 cm
Tinggi elepsoidal:
te = 1/6 D = 1/6 × 150 = 25 cm
Tinggi cairan dalam tangki H adalah tinggi silinder ditambah 2 kali tinggi elepsoidal :
H = D + 2. te = 150+ 2 × 16 = 182 cm
Tekanan yang bekerja pada tangki dihitung:
p = H. / 10 = 1,82 x 1 / 10 = 0,1,82 Kg/cm2
Pelat tangki tegangan tarik b = 20 kg / mm2
Tebal pelat t =
t = (P . D x / 2. Z.b)+ 1
= (0,132 x 1000 x 4,5) / 2 x 60 x 20)+ 1 = 2,5 mm
Luas dinding silinder A1 :
A1 =  D2 = 3,14 X (10)2 = 314 dm2
Luas dinding elepsoidal A2 ditafsir 0,6 kali luas setengah bola
A2 = 0,6 × 0,5 ×  × D2 = 0,95 × (15)2 = 213,75 cm2
Luas dinding tangki A adalah luas silinder tangki ditambah 2 luas dinding elepsoidal
A = A1 + 2 A2 = 314 + 2 (213) = 741,5 cm2
Volume pelat tangki adalah luas dinding tangki V dikalikan tebal pelat tangki
V = A × a = 741,5 × 0,03 = 22,25 cm3
Berat pelat tangki G1 adalah volume pelat tangki dikalikan dengan berat jenis fiber,
berat jenis adalah  = 2,3 kg/dm2 :
G1 = V × = 22,25 × 2,3 = 51,16 kg
Volume elepsoidal
V2 = 0,1309 D3 = 0,1309 (15)3 = 441,78 cm3
Volume isi tangki Vadalah volume silinder ditambah dua kali volume elepsoidal :
V = V1 + 2 V2 = 1840+2 × 441,78 = 2723,58 cm3
Berat air dalam tangki G2 adalah volume cairan dikalikan berat jenis air,berat jenis air 
=1kg/dm3:
G2 = V. =2723,58 × 1= 2723,58 kg
Berat peralatan tangki meliputi : flendes, tutup lubang kontrol, katup, saluran, ditaksir
beratnya G3 = 75 kg
Berat tangki dan isi G adalah :
G = G1 + G2 + G3 = 51,16 + 2723,58 + 75 = 2849,74 kg
PERHITUNGAN BALOK LANTAI (BEAM )

FRAME 615

A. DATA BALOK LANTAI

BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 25,0 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 400 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 240 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 250 mm
Tinggi balok h= 600 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 16 mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, P= 10 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 50 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
+
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu = 17,718 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 35,436 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 38,475 kN

B. PERHITUNGAN TULANGAN

Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = 0,85


Untuk : fc' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = -
Faktor bentuk distribusi tegangan beton,  b1 = 0,85
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,0271
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1 – ½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 6,5736
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,90
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts +  + D/2 = 68,00 mm
Jumlah tulangan dlm satu baris, ns = ( b - 2 * ds) / ( 25 + D ) = 2,78
Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris, ns = 2 bh
Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,
x = ( b - ns * D - 2 * d s ) / ( n s - 1 ) = 82,00 mm
Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan, y = D + 25 = 41,00 mm

1. TULANGAN MOMEN POSITIF

Mn = M u / f =
+
Momen positif nominal rencana, 19,687 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 68 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 532,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0,2782
Rn < Rmax  (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -  * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00070
Rasio tulangan minimum, rmin =  fc' / ( 4 * fy ) = 0,00313
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0,00350
Rasio tulangan yang digunakan,  r= 0,00350
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 466 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = A s / ( p / 4 * D2 ) = 2,315
Digunakan tulangan, 2 D 16
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D =
2
402 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 1,00
nb < 3  (OK)
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak
ke ni yi ni * yi
1 2 68,00 136,00
2 0 0,00 0,00
3 0 0,00 0,00
n= 2 S [ ni * yi ] = 136
Letak titik berat tulangan,  d' = S [ ni * yi ] / n = 68,00 mm
68,00 < 68  perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 532,00 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 30,278 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 83,137 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 74,823 kNm
Syarat : f * Mn ≥ Mu
+

74,823 > 17,718  AMAN (OK)

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF

Mn = M u / f =
-
Momen negatif nominal rencana, 39,373 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 68 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 532,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0,5565
Rn < Rmax  (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -  * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00141
Rasio tulangan minimum, rmin =  fc' / ( 4 * fy ) = 0,00313
Rasio tulangan minimum, r min = 1.4 / fy = 0,00350
Rasio tulangan yang digunakan,  r= 0,00350
As = r * b * d =
2
Luas tulangan yang diperlukan, 466 mm
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = A s / ( p / 4 * D2 ) = 2,315
Digunakan tulangan, 2 D 16
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D =
2
402 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 1,00
nb < 3  (OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak


ke ni yi ni * yi
1 2 68,00 136,00
2 0 0,00 0,00
3 0 0,00 0,00
n= 2 S [ ni * yi ] = 136
Letak titik berat tulangan,  d' = S [ ni * yi ] / n = 68,00 mm
68,00 < 68  perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 532,0 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 30,278 mm
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10-6 = 83,137 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 74,823 kNm
Syarat : f * Mn ≥ Mu
-

74,823 > 35,436  AMAN (OK)

3. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana, Vu = 38,475 kN


Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0,60
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 240 MPa
Vc = (√ fc') / 6 * b * d * 10 =
-3
Kuat geser beton, 110,833 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 66,500 kN
 Hanya perlu tul.geser min
Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = - kN
Kuat geser sengkang, Vs = 38,475 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 2 P 10
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P =2
157,08 mm2
3
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 10 ) = 521,27 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 266,00 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = 150,00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 150,00 mm
Diambil jarak sengkang :  s= 150 mm
Digunakan sengkang, 2 P 10 150

4. KONTROL LENDUTAN BALOK


Panjang Balok yang di tinjau 1/2 L = 3250 mm
Modulus elastis beton, Ec = 4700*√ fc' = 23500 MPa
Modulus elastis baja tulangan, Es = 2,10E+05 MPa
Beban pada setengah bentang Q = 6699 N/mm
Panjang bentang Balok, L = 6500 mm
Batas lendutan maksimum yang diijinkan, L / 240 = 27,083 mm
3 3
Momen inersia balok, IX = 1/12 * b * h = 4500000000 mm
Lendutan total, d = 5*Q*L4/384 E * IX = 10,298 mm
Syarat : d ≤ Lx / 240
10,298 < 27,083  AMAN (OK)
PERHITUNGAN BALOK LANTAI (BEAM )

FRAME 651

A. DATA BALOK LANTAI

BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 25,0 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 400 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 240 MPa
DIMENSI BALOK
Lebar balok b= 200 mm
Tinggi balok h= 500 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, D= 16 mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, P= 10 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 40 mm
MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA
+
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu = 7,462 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 14,923 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 16,871 kN

B. PERHITUNGAN TULANGAN

Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = 0,85


Untuk : fc' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = -
Faktor bentuk distribusi tegangan beton,  b1 = 0,85
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
rb = b1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,0271
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [1 – ½*0.75* rb * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 6,5736
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,90
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, ds = ts +  + D/2 = 58,00 mm
Jumlah tulangan dlm satu baris, ns = ( b - 2 * ds) / ( 25 + D ) = 2,05
Digunakan jumlah tulangan dalam satu baris, ns = 2 bh
Jarak horisontal pusat ke pusat antara tulangan,
x = ( b - ns * D - 2 * d s ) / ( n s - 1 ) = 52,00 mm
Jarak vertikal pusat ke pusat antara tulangan, y = D + 25 = 41,00 mm

1. TULANGAN MOMEN POSITIF

Mn = M u / f =
+
Momen positif nominal rencana, 8,291 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 60 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 440,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0,2141
Rn < Rmax  (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -  * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00054
Rasio tulangan minimum, rmin =  fc' / ( 4 * fy ) = 0,00313
Rasio tulangan minimum, rmin = 1.4 / fy = 0,00350
Rasio tulangan yang digunakan,  r= 0,00350
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 308 mm2
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = A s / ( p / 4 * D2 ) = 1,532
Digunakan tulangan, 2 D 16
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D =
2
402 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 1,00
nb < 3  (OK)
Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak
ke ni yi ni * yi
1 2 58,00 116,00
2 0 0,00 0,00
3 0 0,00 0,00
n= 2 S [ ni * yi ] = 116
Letak titik berat tulangan,  d' = S [ ni * yi ] / n = 58,00 mm
58,00 < 60  perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 442,00 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 37,847 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 = 68,052 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 61,246 kNm
Syarat : f * Mn ≥ Mu
+

61,246 > 7,462  AMAN (OK)

2. TULANGAN MOMEN NEGATIF

Mn = M u / f =
-
Momen negatif nominal rencana, 16,581 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 60 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 440,00 mm
6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0,4282
Rn < Rmax  (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -  * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00108
Rasio tulangan minimum, rmin =  fc' / ( 4 * fy ) = 0,00313
Rasio tulangan minimum, r min = 1.4 / fy = 0,00350
Rasio tulangan yang digunakan,  r= 0,00350
As = r * b * d =
2
Luas tulangan yang diperlukan, 308 mm
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = A s / ( p / 4 * D2 ) = 1,532
Digunakan tulangan, 2 D 16
Luas tulangan terpakai, As = n * p / 4 * D =
2
402 mm2
Jumlah baris tulangan, nb = n / ns = 1,00
nb < 3  (OK)

Baris Jumlah Jarak Juml. Jarak


ke ni yi ni * yi
1 2 58,00 116,00
2 0 0,00 0,00
3 0 0,00 0,00
n= 2 S [ ni * yi ] = 116
Letak titik berat tulangan,  d' = S [ ni * yi ] / n = 58,00 mm
58,00 < 60  perkiraan d' (OK)
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 442,0 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 37,847 mm
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10-6 = 68,052 kNm
Tahanan momen balok, f * Mn = 61,246 kNm
Syarat : f * Mn ≥ Mu
-

61,246 > 14,923  AMAN (OK)

3. TULANGAN GESER

Gaya geser ultimit rencana, Vu = 16,871 kN


Faktor reduksi kekuatan geser, f= 0,60
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 240 MPa
Vc = (√ fc') / 6 * b * d * 10 =
-3
Kuat geser beton, 73,333 kN
Tahanan geser beton, f * Vc = 44,000 kN
 Hanya perlu tul.geser min
Tahanan geser sengkang, f * Vs = Vu - f * Vc = - kN
Kuat geser sengkang, Vs = 16,871 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 2 P 10
Luas tulangan geser sengkang, Av = ns * p / 4 * P =2
157,08 mm2
3
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 10 ) = 983,20 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = d / 2 = 221,00 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = 150,00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 150,00 mm
Diambil jarak sengkang :  s= 150 mm
Digunakan sengkang, 2 P 10 150

4. KONTROL LENDUTAN BALOK


Panjang Balok yang di tinjau 1/2 L = 3250 mm
Modulus elastis beton, Ec = 4700*√ fc' = 23500 MPa
Modulus elastis baja tulangan, Es = 2,10E+05 MPa
Beban pada setengah bentang Q = 6699 N/mm
Panjang bentang Balok, L = 6500 mm
Batas lendutan maksimum yang diijinkan, L / 240 = 27,083 mm
3 3
Momen inersia balok, IX = 1/12 * b * h = 2083333333 mm
Lendutan total, d = 5*Q*L4/384 E * IX = 22,244 mm
Syarat : d ≤ Lx / 240
22,244 < 27,083  AMAN (OK)
KONTROL PENULANGAN KOLOM (40x40)
FREEM 584

Beban Aksial P = 11370,87 kg


Beban Moment M = 3368,92 kg.m
Tinggi Kolom lk = 440 cm

Lebar Penampang b = 40 cm
Tinggi Penampang ht = 40 cm

M 3.368,92
eo1 = = = 0,30 = 29,63 cm
P 11.370,87

1 40
eo2 = ht = = 1,333 cm
30 30

eo = eo1 + eo2 = 30,96 cm

eo 30,96
= = 0,77402 cm
ht 40

C2 = 7,66 7,66
C1 = 1 (1 kolom segi empat, 1.15 kolom bulat)

2
e1 = C1 C2 ( lk / 100.ht ) . ht

2
= 1 7,664 ( 440 / 100 40 ) 40
= 3,709 cm

e2 = 0.15 ht = 6,00 cm

eu = eo + e1 + e2
= 30,96 + 3,709 + 6 = 40,67 cm

eau = eu + ( 1/2 ht )
= 40,67 + 20,0
= 60,67 cm

P . eau = 11.370,87 x 60,67 = 689.874,84 kg.cm


= 6.898,75 kg.m
Pembesian kolom :
- lebar kolom (b) = 400 mm
- beton decking (ds) = 40 mm
- tebal efektif d = 360 mm
- Mutu beton fc' = 25 MPa
- Mutu baja fy = 400 MPa

m = fc / (0,85 .fy)
= 400 / (0.85 . 25)
= 18,82

2
Rn = M / (f b d )
= 68.987.484/(0.85.400.360,360)
= 1,566

r = (1/m) * (1 - ( 1 - ((2 Rn m)/fy)) )

= (1/18,82)*(1- ( 1 - ((2 . 1,566.18,82)/400)))

= 0,00407

Aperlu = r .b .d = 0,00407 400 360 = 586,07 mm2

Dipasang tulangan (Aact = 16 D 16 ( Aact = 3215 mm2) Ok


Pembesian begel :
Dsengkang D10 - 250 mm

S1 = 48x10 = 480 mm (48 x Diameter tulangan Sengkang)


S2 = 16x16 = 256 mm (16 x Diameter tulangan Longitudinal)
S3 = 400 mm (Sisi terpendek penampang)
Smin = 256 mm (Dipilih terpendek)
Spakai = 250 mm (Dibulatkan ke bawah)

16 D16
D10 - 250

D10
250

400

400

Detail Penulangan Kolom


PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )
PLAT LENTUR DUA ARAH (TWO WAY SLAB )

DATA BAHAN STRUKTUR

Kuat tekan beton, fc' = 25 MPa


Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur, fy = 400 MPa

DATA PLAT LANTAI

Panjang bentang plat arah x, Lx = 5,50 m


Panjang bentang plat arah y, Ly = 6,00 m
Tebal plat lantai, h= 130 mm

Diameter tulangan yang digunakan, = 10 mm


Tebal bersih selimut beton, ts = 20 mm

MOMEN PLAT AKIBAT BEBAN TERFAKTOR

Momen lapangan arah x, = 0,290 kNm/m


Momen lapangan arah y, = 0,202 kNm/m
Momen tumpuan arah x, = 0,262 kNm/m
Momen tumpuan arah y, = 0,142 kNm/m
Momen rencana (maksimum) plat,  Mu = 0,262 kNm/m

D. PENULANGAN PLAT

Untuk : fc' ≤ 30 MPa, b1 = 0,85


Untuk : fc' > 30 MPa, b1 = 0.85 - 0.05 * ( fc' - 30) / 7 = -
Faktor bentuk distribusi tegangan beton,  b1 = 0,85
Rasio tulangan pada kondisi balance ,
rb = b1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0,0271
Faktor tahanan momen maksimum,
Rmax = 0.75 * rb * fy * [ 1 – ½* 0.75 * rb * fy / ( 0.85 * fc') ] = 6,5736
Faktor reduksi kekuatan lentur, f = 0,80
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d s = ts +  / 2 = 25,0 mm
Tebal efektif plat lantai, d = h - ds = 105,0 mm
Ditinjau plat lantai selebar 1 m,  b= 1000 mm
Momen nominal rencana, Mn = Mu / f = 0,328 kNm
-6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0,02971
Rn < Rmax  (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
r = 0.85 * fc' / fy * [ 1 -  [ 1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) ] = 0,0001
Rasio tulangan minimum, rmin = 0,0025
Rasio tulangan yang digunakan,  r= 0,0025
Luas tulangan yang diperlukan, As = r * b * d = 263 mm2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = p / 4 *  2 * b / As = 299 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 2 * h = 260 mm
Jarak tulangan maksimum, smax = 200 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s= 200 mm
Diambil jarak sengkang :  s= 200 mm
Digunakan tulangan,  10 - 200
Luas tulangan terpakai, As = p / 4 *  * b / s =
2
392,70 mm2

E. KONTROL LENDUTAN PLAT


Mpa = N/mm2
Modulus elastis beton, Ec = 4700*√ fc' = 23500 MPa
Modulus elastis baja tulangan, Es = 2,10E+05 MPa
Beban merata (tak terfaktor) padaplat, Q = QD + QL = 1,323 N/mm
Panjang bentang plat, Lx = 6000 mm
Batas lendutan maksimum yang diijinkan, Lx / 240 = 25,000 mm
Momen inersia brutto penampang plat, Ig = 1/12 * b * h3 = 183083333 mm3
Modulus keruntuhan lentur beton, fr = 0.7 * √ fc' = 3,5 MPa
Nilai perbandingan modulus elastis, n = Es / Ec = 8,94
Jarak garis netral terhadap sisi atas beton, c = n * As / b = 3,509 mm
Momen inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sbb. :
Icr = 1/3 * b * c3 + n * As * ( d - c )2 = 36160755 mm4
yt = h / 2 = 65 mm
Momen retak : Mcr = fr * Ig / yt = 9858333 Nmm
Momen maksimum akibat beban (tanpa faktor beban) :
Ma = 1 / 8 * Q * Lx2 = 5953500 Nmm
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan,
Ie = ( Mcr / Ma )3 * Ig + [ 1 - ( Mcr / Ma )3 ] * Icr = 703246965 mm4
Lendutan elastis seketika akibat beban mati dan beban hidup :
de = 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) = 1,351 mm
Rasio tulangan slab lantai : r = As / ( b * d ) = 0,0037
Faktor ketergantungan waktu untuk beban mati (jangka waktu > 5 tahun), nilai :
z= 2,0
l = z / ( 1 + 50 * r ) = 1,6849
Lendutan jangka panjang akibat rangkak dan susut :
dg = l * 5 / 384 * Q * Lx4 / ( Ec * Ie ) = 2,276 mm
Lendutan total, dtot = de + dg = 3,627 mm
Syarat : dtot ≤ Lx / 240
3,627 < 25,000  AMAN (OK)
PERHITUNGAN TUMPUAN (BEARING )
BASE PLATE DAN ANGKUR

Control Freem 133

ht
h

Pu
f f
Mu

Vu

1. DATA TUMPUAN

BEBAN KOLOM DATA BEBAN KOLOM


Gaya aksial akibat beban terfaktor, Pu = 35361,76 N
Momen akibat beban terfaktor, Mu = 59233478 Nmm
Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = 46948,65 N
PLAT TUMPUAN (BASE PLATE) DATA PLAT TUMPUAN
Tegangan leleh baja, fy = 400 MPa
Tegangan tarik putus plat, fup = 400 MPa
Lebar plat tumpuan, B= 500 mm
Panjang plat tumpuan, L= 500 mm
Tebal plat tumpuan, t= 30 mm
KOLOM PEDESTRAL DATA KOLOM BETON
Kuat tekan beton, fc' = 26,4 MPa
Lebar penampang kolom, I= 400 mm
Panjang penampang kolom, J= 500 mm
DIMENSI KOLOM BAJA DATA KOLOM BAJA
Profil baja : WF.250.125.6.9
Tinggi total, ht = 250 mm
Lebar sayap, bf = 250 mm
Tebal badan, tw = 6 mm
Tebal sayap, tf = 9 mm
ANGKUR BAUT DATA ANGKUR BAUT
Jenis angkur baut, Tipe : A-307
Tegangan tarik putus angkur baut, fub = 518 MPa
Tegangan leleh angkur baut, fy = 60 MPa
Diameter angkur baut, d= 10 mm
Jumlah angkur baut pada sisi tarik, nt = 3 bh
Jumlah angkur baut pada sisi tekan, nc = 3 bh
Jarak baut terhadap pusat penampang kolom, f= 300 mm
Panjang angkur baut yang tertanam di beton, La = 500 mm

2. EKSENTRISITAS BEBAN
Eksentrisitas beban,
ht e = Mu / Pu = 1675,07 mm
h
L/6= 83,33 mm
Pu
e >L/6 (OK)
f e
ec h = h t - tf = 241 mm
et = f + h / 2 = 421 mm
ec = f - h / 2 = 179,5 mm
t

Jumlah angkur baut total,


f cu
n = n t + nc = 6 bh

et Y/3
Pu + Pt
Y
Pt
L

3. TAHANAN TUMPU BETON

Gaya tarik pada angkur baut, Pt = Pu * ec / et = 15095 N


Gaya tekan total pada plat tumpuan, Puc = Pu + Pt = 50457 N
Panjang bidang tegangan tekan beton, Y=3*(L-h)/2= 388,50 mm
Luas plat tumpuan baja, A1 = B * L = 250000 mm2
Luas penampang kolom pedestral, A2 = I * J = 200000 mm2
Tegangan tumpu nominal, fcn = 0.85 * fc' * √ ( A2 / A1 ) = 20,071 MPa
fcn = 1.70 * fc' = 44,880 MPa
Tegangan tumpu nominal beton yg digunakan, fcn = 20,071 MPa
Faktor reduksi kekuatan tekan beton, f= 0,65
Tegangan tumpu beton yg diijinkan, f * fcn = 13,046 MPa
Tegangan tumpu maksimum yang terjadi pada beton,
fcu = 2 * Puc / ( Y * B ) = 0,520 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
fcu ≤ f * fcn
0,520 < 13,046  AMAN (OK)

4. KONTROL DIMENSI PLAT TUMPUAN

Lebar minimum plat tumpuan yang diperlukan,


Bp min = Puc / ( 0.5 * f * fcn * Y ) = 20 mm
Lebar plat yang digunakan, B= 500 mm
Syarat yang harus dipenuhi :
Bp min  B
20 < 500  AMAN (OK)
Panjang bagian plat tumpuan jepit bebas,
a = ( L - 0.95 * ht ) / 2 = 131,25 mm
fcu1 = ( 1 - a / Y ) * fcu = 0,344 MPa
Modulus penampang plastis plat, Z = 1/4 * B * t2 = 112500 mm3
Momen yang terjadi pada plat akibat beban terfaktor,
Mup = 1/2 * B * fcu1 * a2 + 1/3 * B * ( fcu - fcu1 ) * a2 = 1985363 Nmm
Faktor reduksi kekuatan lentur, fb = 0,90
Tahanan momen nominal plat, Mn = fy * Z = 45000000 Nmm
Tahanan momen plat, fb * Mn = 40500000 Nmm
Syarat yang harus dipenuhi :
Mup  fb * Mn
1985363 < 40500000  AMAN (OK)

5. GAYA TARIK PADA ANGKUR BAUT

Gaya tarik pada angkur baut, Tu1 = Pt / nt = 5032 N


Tegangan tarik putus angkur baut, fub = 518 MPa
Luas penampang angkur baut, Ab = p / 4 * d2 = 79 mm2
Faktor reduksi kekuatan tarik, ft = 0,90
Tahanan tarik nominal angkur baut, Tn = 0.75 * Ab * fub = 30513 N
Tahanan tarik angkur baut, ft * Tn = 27461 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1  ft * Tn
5032 < 27461  AMAN (OK)
6. GAYA GESER PADA ANGKUR BAUT

Gaya geser pada angkur baut, Vu1 = Vu / n = 7825 N


Tegangan tarik putus baut, fub = 518 MPa
Jumlah penampang geser, m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0,4
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d2 = 79 mm2
Faktor reduksi kekuatan geser, ff = 0,75
Tahanan geser nominal, Vn = r1 * m * Ab * fub = 16273 N
Tahanan geser angkur baut, ff * Vn = 12205 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Vu1  ff * Vn
7825 < 12205  AMAN (OK)

7. GAYA TUMPU PADA ANGKUR BAUT

Gaya tumpu pada angkur baut, Ru1 = Vu1 = 7825 N


Diameter baut, d= 10 mm
Tebal plat tumpu, t= 30 mm
p
Tegangan tarik putus plat, fu = 400 MPa
Tahanan tumpu nominal, Rn = 2.4 * d * t * fup = 288000 N
Tahanan tumpu, ff * Rn = 216000 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Ru1  ff * Rn
7825 < 216000  AMAN (OK)

8. KOMBINASI GESER DAN TARIK

Konstanta tegangan untuk baut mutu tinggi, f1 = 807 MPa


f2 = 621 MPa
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r2 = 1,9
Tegangan geser akibat beban terfaktor, fuv = Vu / ( n * Ab ) = 99,63 MPa
Kuat geser angkur baut, ff * r1 * m * fub = 155,40 MPa

Syarat yang harus dipenuhi :


fuv = Vu / ( n * Ab )  ff * r1 * m * fub
99,63 < 155,40  AMAN (OK)
Gaya tarik akibat beban terfaktor, Tu1 = 5032 N
Tahanan tarik angkur baut, ff * Tn = ff * f1 * Ab = 47536 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1  ff * f1 * Ab
5032 < 47536  AMAN (OK)
Kuat tarik angkur baut, ft = 0.75 * fub = 388,50 MPa
Batas tegangan kombinasi, f1 - r2 * fuv = 617,71 MPa
f2 = 621,00 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
ft  f1 - r2 * fuv
388,50 < 617,71  AMAN (OK)
Syarat yang harus dipenuhi :
ft  f2
388,50 < 621,00  AMAN (OK)

9. KONTROL PANJANG ANGKUR BAUT

Panjang angkur tanam yang digunakan, La = 500 mm


Kuat tekan beton, fc' = 26
Tegangan leleh baja, fy = 60
Diameter angkur baut, d= 10
Panjang angkur tanam minimum yang diperlukan,
Lmin = fy / ( 4 *  fc' ) * d = 29 mm
Syarat yang harus dipenuhi :
Lmin  La
29 < 500  AMAN (OK)
PERHITUNGAN SAMBUNGAN LENTUR DAN GESER

[C]2011 : M. Noer Ilham

1. DATA SAMBUNGAN

Gaya geser akibat beban terfaktor, Vu = -13912204 N


Momen akibat beban terfaktor, Mu = -34612257 Nmm

1.1. BAUT

Jenis baut yang digunakan, Tipe baut : A-307


Tegangan tarik putus baut, fub = 518 MPa
Diameter baut d= 16 mm
Jarak antara baut, a= 80 mm
Jumlah baut dalam satu baris, nx = 2 bh
Jumlah baris baut, ny = 5 baris
Faktor reduksi kekuatan tarik baut, ft = 0,75
Faktor reduksi kekuatan geser baut, ff = 0,75
1.2. PLAT SAMBUNG

Tegangan leleh plat, fy = 240 MPa


Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa
Lebar plat sambung, b= 170 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm

2. LETAK GARIS NETRAL

Jumlah baut total, n = nx * ny = 10 bh


Tinggi plat sambung, h = ny * a = 400 mm
Lebar plat sambung ekivalen sebagai pengganti baut tarik,
d = n x * ( p / 4 * D2 ) / a = 5,0265 mm
Lebar efektif plat sambung bagian tekan, b' = 0.75 * b = 127,5 mm
Misal garis netral terletak pada jarak x dari sisi atas plat sambung.
Momen statis luasan terhadap garis netral,
1/2 * b' * (h - x)2 = 1/2. d * x2
(b' - d) / 2 * x2 - b' * h * x + 1/2 * b' * h2 = 0
(b' - d) / 2 * x2 - b' * h * x + 1/2 * b' * h2 = 0 ( persamaan kuadrat dalam x )
Ax = (b' - d)/2 = 61
Bx = - b' * h = -51000
2
Cx = 1/2 * b' * h = 10200000
Dx = Bx2 - 4 * Ax * Cx = 102541584
→ x = [ - Bx -  Dx ] / ( 2 * Ax ) = 333,74 mm
3. TEGANGAN YANG TERJADI PADA BAUT

Persamaan hubungan tegangan, s3 = (h - x) / x * s1 ← pers. (1)


s 2 = ( x - a / 2 ) / x * s1 ← pers. (2)
Persamaan momen :
1/2 * (h - x) * b' * s3 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * s1 * 2/3 * x = Mu
1/2 * (h - x) * b' * (h - x) / x * s1 * 2/3 * ( h - x ) + 1/2 * x * d * s1 * 2/3 * x = Mu
maka diperoleh : s1 = 3 * Mu / [ ( h - x )3 / x * b' + x2 * d ] ← pers. (3)

Tegangan pada masing-masing baris baut dihitung sebagai berikut :


Tegangan tarik pada sisi atas plat sambung,
Dari pers. (3) : s1 = 3 * Mu / [ ( h - x )3 / x * b' + x2 * d ] = -154,75 MPa
Tegangan tekan pada sisi bawah plat sambung,
Dari pers. (1) : s3 = ( h - x ) / x * s 1 = -30,73 MPa
Tegangan tarik pada baut baris teratas,
Dari pers. (2) : s2 = ( x - a / 2 ) / x * s 1 = -136,20 MPa
Tegangan tarik putus pada baut dan plat :
Tegangan tarik putus baut, fub = 518 MPa
Tegangan tarik putus plat, fup = 370 MPa

4. GAYA TARIK PADA BAUT

Gaya tarik yang terjadi pada baut baris teratas, Tu = s2 * a * d = -54769 N


Gaya tarik yang ditahan satu baut, Tu1 = Tu / nx = -27384 N
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d2 = 201 mm2
Tahanan tarik nominal satu baut, Tn = 0.75 * Ab * fub = 78113 N
Tahanan tarik satu baut, ft * Tn = 58584 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1  ft * Tn
-27384 < 58584  AMAN (OK)
5. GAYA GESER PADA BAUT

Gaya geser yang ditahan oleh satu baut, Vs1 = Vu / n = -1391220 N


Kondisi sambungan baut geser tunggal, maka nilai m= 1
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r1 = 0,4
Luas penampang baut, Ab = p / 4 * d =
2
201 mm2
Tahanan geser nominal baut, Vn = r1 * m * Ab * fub = 41660 N
Tahanan geser baut, ff * Vn = 31245 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Vs1  ff * Vn
-1391220 < 31245  AMAN (OK)

6. GAYA TUMPU PADA BAUT

Gaya tumpu yang ditahan satu baut, Rs1 = Vs1 = -1391220 N


Diameter baut, d= 16 mm
Tebal plat sambung, t= 10 mm
p
Tegangan tarik putus plat, fu = 370 MPa
p
Tahanan tumpu nominal, Rn = 2.4 * d * t * fu = 142080 N
Tahanan tumpu, ff * Rn = 106560 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Rs1  ff * Rn
-1391220 < 106560  AMAN (OK)

7. KOMBINASI GESER DAN TARIK

Konstanta tegangan (f1) untuk baut mutu tinggi, f1 = 807 MPa


Konstanta tegangan (f2) untuk baut mutu tinggi, f2 = 621 MPa
Faktor pengaruh ulir pada bidang geser, r2 = 1,9
Tegangan geser yang terjadi, fuv = Vu / ( n * Ab ) = -6919,36 MPa
Tahanan geser baut, ff * r1 * m * fub = 155,40 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
fuv = Vu / ( n * Ab )  ff * r1 * m * fub
-6919,36 < 155,40  AMAN (OK)
Gaya tarik yang tejadi, Tu1 = -27384 N
Tahanan tarik baut, ff * Tn = ff * f1 * Ab = 121693 N
Syarat yang harus dipenuhi :
Tu1  ff * Tn
-27384 < 121693  AMAN (OK)

Tegangan tarik, ft = 0.75 * fub = 388,50 MPa


Nilai tegangan kombinasi, f1 - r2 * fuv = 13953,79 MPa
Syarat yang harus dipenuhi :
ft  f1 - r2 * fuv
388,50 < 13953,79  AMAN (OK)
Syarat yang harus dipenuhi :
ft  f2
388,50 < 621,00  AMAN (OK)
DATA LAPANGAN
Profil kolom = WF.250.125.6.9
Profil Rafter = WF.200.100.5,5.8
Jarak antar kuda-kuda = 6,5 m
Bentang kuda-kuda = 14,81 m
Sudut kemiringan = 30 o
Gording = CNP.125.50.20.2,3
Jarak antar gording = 150 cm
Atap = Alderon

`
KONTROL KEKUATAN PROFIL KOLOM
Dari hasil Output SAP-2000 didapat :
Momen max terjadi pada element no. : 22431
- Momen max (M) = 6.062,70 kg.m
- Gaya Tekan (P) = - 3.604,88 kg
- panjang tekuk (lk) = 923,00 cm
- WF.250.125.6.9 A = 37,66 cm2
w = = 324 cm3
ix = 10,4 cm
iy = 2,79 cm
Cek tekuk :
terhadap sumbu x : lx= lk / ix
923,00
= = 88,8
10,4
terhadap sumbu x : lx= lk / ix
923,00
= = 330,8
2,79

Cek terhadap syarat PPBBI ps 4.9.1 utk portal dimana ujungnya bergoyang
P M nx
(1) s = wx + 0.85 q < s
A w nx - 1
P M nx
(2) s = wy + 0.85 q < s
A w nx - 1
P M
(3) s = + q < s
A w
karena sumbu lentur (sb x) tegak lurus thd sumbu tekuk (sb y) maka
faktor amplifikasi nx
=1
nx - 1
q = ambil 1
lx= 88,8 ---> wx = 1,13
ly= 330,8 ---> wy = 4,01

syarat PPBBI :
3.604,88 606.270
(1) s = 1,13 + 0.85 1
37,66 324
= 108,17 + 1.590,52
= 1.698,69 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 (ok)

3.604,88 606.270
(2) s = 4,01 + 0.85 1
37,66 324
= 383,84 + 1.590,52
= 1.974,37 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 (ok)

3.604,88 606.270
(3) s = + 1
37,66 324
= 95,72 + 1.871,20
= 1.966,93 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 (OK)
KONTROL KEKUATAN RAFTER
Dari hasil Output SAP-2000 didapat :
Momen max terjadi pada element no. 22716 :
- Momen max (M) = 1.175,61 kg.m
- Gaya Tekan (P) = - 5.266,83 kg
- WF.200.100.5,5.8 = luas (A) = 27,16 cm2
w = = 184 cm3

P M
s = +
A w

5.266,83 117.561
+
27,16 184

= 193,92 + 638,92

= 832,84 kg/cm2

s < sijin = 1600 kg/cm2 --------> OK !


KONTROL KEKUATAN GORDING
Data teknik :

- Jarak antar kuda-kuda (l ) = 6,50 m


- Jarak antar gording = 1,50 m
- Sudut kemiringan atap = 30 o
- Berat atap = 10,00 kg/m2
- Ukuran gording = CNP 125.50.20.2,3
Ix = 137 cm4 ; Wx = 219 cm3
Iy = 20,6 cm4 ; Wy = 6,22 cm3

Beban gording :
- Berat sendiri gording = 4,51 kg/m'
- Berat atap = = 10,00 kg/m'
- Berat lain-lain 10% = = 0,45 kg/m'
- Berat air hujan = = 20 kg/m'
34,96 kg/m'
- Beban pekerja P = 150 kg ditengah bentang

Momen pada gording :

qy = q sin a

α qy = q sin a

akibat beban mati :


panjang bentang gording lx = 6,50 m'
qx = 34,96 cos11 = 30,28 kg/m
qy = 34,96 sin 11 = 17,48 kg/m
Mx = 1/8 (qx) . lx2 = 159,90 kg.m

untuk arah y, dipasang 2 bh penggantung gording, sehingga bentang gording


ly = 2,17 m'
My = 1/8 (qy) . ly2 = 10,26 kg.m

akibat beban hidup :


Mx = 1/4 (100 cos a ) lx = 140,73 kg.m
My = 1/4 (100 sin a ) ly = 27,08 kg.m

Mx total = 159,90 + 140,73 = 300,63 kg.m


My total = 10,26 + 27,08 = 37,34 kg.m

Cek Tegangan
Mx My
s = +
Wx Wy

= 30063,01372 3734,098785
+
219 6,22
= 137,27 + 600,34

= 737,61 < 1,600 -----> OK


Cek Lendutan
5 qx l4 1 Px l3
dx = +
384 EIx 48 EIx

= 270.232.705.312,91 + 23.783.222.651,43
110.476.800.000,00 13.809.600.000,00

= 2,4461 + 1,7222
= 4,1683 cm

5 qy l4 1 Py l3
dy = +
384 EIy 48 EIy

= 1.926.159.569,83 + 508.564.814,81
16.611.840.000,00 2.076.480.000,00

= 0,1160 + 0,2449
= 0,3609 cm

d = dx + dy

= ( 4,1683 + 0,3609 )

= 2,128 cm

d = 1/250 (600) = 2,6 cm

dtotal < d ------> OK


PERHITUNGAN KEKUATAN TIANG PANCANG

A. DATA TANAH

DATA HASIL PENGUJIAN SONDIR


No Kedalaman qf
z1 (m) z2 (m) (kN/m2)
1 0,00 2,00 1645,45
2 2,00 4,00 1781,82
3 4,00 6,00 1181,82
4 6,00 8,00 1300,00
5 8,00 10,00 2472,73
6 10,00 12,00 2972,73

B. DATA BAHAN

Jenis tiang pancang : Beton bertulang tampang Persegi


Diameter tiang pancang D= 0,40 m
Panjang tiang pancang L= 12,00 m
Kuat tekan beton tiang pancang fc' = 25,00 MPa
Berat beton bertulang wc = 24 kN/m 3

C. TAHANAN AKSIAL TIANG PANCANG


1. Berdasarkan Kekuatan Bahan

Luas penampang tiang pancang A= p*l= 0,1600 m2


Berat tiang pancang Wp = A * L * wc = 46,08 kN
Kuat tekan beton tiang pancang fc' = 25000 kPa
Kapasitas dukung nominal tiang pancang
P n = 0.30 * f c ' * A - 1.2 * W p = 1145 kN
Faktor reduksi kekuatan f = 0,60
Tahanan aksial tiang pancang f * Pn = 686,82 kN
2. Berdasarkan Uji Sondir
a. Tahanan ujung
Tahanan ujung nominal dihitung dengan rumus : Pb = w * Ab * qc
w = faktor reduksi nilai tahanan ujung nominal tiang
2
A b = luas ujung bawah tiang (m )
q c = tahanan penetrasi kerucut statis yang merupakan nilai rata-rata dihitung dari 8.D di
atas dasar tiang sampai 4.D di bawah dasar tiang (kN/m2)
Diameter tiang pancang D= 0,40 m
Luas tampang tiang pancang Ab = p / 4 * D 2
= 0,1257 m2
Tahanan penetrasi kerucut statis rata-rata dari 8.D di atas dasar s.d. 4.D di bawah dasar
tiang pancang, qc = 21,047 kg/cm 2 → qc = 2104,7 kN/m 2
Faktor reduksi nilai tahanan ujung nominal tiang w = 0,60
Tahanan ujung nominal tiang pancang : Pb = w * Ab * qc = 158,694 kN

b. Tahanan gesek
Tahanan gesek nominal menurut Skempton dihitung dg rumus : Ps = S [ As * qf ]
A f = Luas permukaan segmen dinding tiang (m2) As = p * D * L1
q f = tahanan gesek kerucut statis rata-rata (kN/m)
Kedalaman L1 As qf Ps
No
z1 (m) z2 (m) (m) (m2) (kN/m ) 2
(kN)
1 0,00 2,00 2,0 2,5133 1645,45 4135,48
2 2,00 4,00 2,0 2,5133 1781,82 4478,20
3 4,00 6,00 2,0 2,5133 1181,82 2970,23
4 6,00 8,00 2,0 2,5133 1300,00 3267,26
5 8,00 10,00 2,0 2,5133 2472,73 6214,64
6 10,00 12,00 2,0 2,5133 2972,73 7471,28
Ps = S [ As * qf ] = 28537,09

c. Tahanan aksial tiang pancang


Tahanan nominal tiang pancang Pn = Pb + Ps = 28695,78 kN
Faktor reduksi kekuatan f = 0,60
Tahanan aksial tiang pancang → f * Pn = 17217,47 kN
5. Rekap Tahanan Aksial Tiang Pancang

No Uraian Tahanan Aksial Tiang Pancang f * Pn


1 Berdasarkan kekuatan bahan 686,82
3 Berdasarkan hasil uji sondir (Bagemann) 17217,47
Daya dukung aksial terkecil f * Pn = 686,82 kN
Diambil tahanan aksial tiang pancang → f * Pn = 680,00 kN

D. TAHANAN LATERAL TIANG PANCANG


1. Berdasarkan Defleksi Tiang Maksimum (Broms)
Tahanan lateral tiang (H) kategori tiang panjang, dapat dihitung dengan persamaan :
H = yo * kh * D / [ 2 * b * ( e * b + 1 ) ]
dengan, b = [ k h * D / ( 4 * E c * I c ) ] 0.25
D= Diameter tiang pancang (m) D= 0,40 m
L=panjang tiang pancang (m) L= 12,00 m
3
k h = modulus subgrade horisontal (kN/m ) kh = 26720 kN/m 3
E c = 4700 *  f c ' * 10
2
Ec = modulus elastis tiang (kN/m ) 3
= 23500000 kN/m 2
Ic = momen inersia penampang (m4) I c = p / 64 * D 4 = 0,001257 m4
e= Jarak beban lateral terhadap muka tanah (m) e= 0,20 m
yo = defleksi tiang maksimum (m) yo = 0,006 m
b = koefisien defleksi tiang b = [ kh * D / ( 4 * Ec * Ic ) ] 0.25
= 0,548453335 m
b *L= 6,58 > 2.5 maka termasuk tiang panjang (OK)
Tahanan lateral nominal tiang pancang
H = yo * kh * D / [ 2 * b * ( e * b + 1 ) ] = 52,68 kN
Faktor reduksi kekuatan f = 0,60
Tahanan lateral tiang pancang → f * Hn = 31,61 kN

3. REKAP TAHANAN LATERAL TIANG

No Uraian Tahanan Lateral Tiang Pancang f * Hn


1 Berdasarkan defleksi tiang maksimum (Broms) 31,61
Tahanan lateral tiang terkecil f * Hn = 31,61 kN
Diambil tahanan lateral tiang pancang → f * Hn = 30,00 kN
PERHITUNGAN KEKUATAN FONDASI

DATA BAHAN PILECAP


Kuat tekan beton fc' = 26,40 MPa
Kuat leleh baja tulangan deform (  > 12 mm ) fy = 400 MPa
Kuat leleh baja tulangan polos (  ≤ 12 mm ) fy = 240 MPa
Berat beton bertulang wc = 24 kN/m 3
DATA DIMENSI FONDASI
Lebar kolom arah x bx = 0,40 m
Lebar kolom arah y by = 0,40 m
Jarak tiang pancang tepi terhadap sisi luar beton a= 0,375 m
Tebal pilecap h= 0,70 m
Tebal tanah di atas pilecap z= 1,50 m
Berat volume tanah di atas pilecap ws = 17,60 kN/m 3
Posisi kolom (dalam = 40, tepi = 30, sudut = 20) as = 40

DATA BEBAN FONDASI


Gaya aksial kolom akibat beban terfaktor P uk = 682,27 kN
Momen arah x akibat beban terfaktor M ux = 28,17 kNm
Momen arah y akibat beban terfaktor M uy = 29,57 kNm
Gaya lateral arah x akibat beban terfaktor H ux = 12,43 kN
Gaya lateral arah y akibat beban terfaktor H uy = 20,31 kN
Tahanan aksial tiang pancang f * Pn = 680,00 kN
Tahanan lateral tiang pancang f * Hn = 30,00 kN
DATA SUSUNAN TIANG PANCANG
Susunan tiang pancang arah x : Susunan tiang pancang arah y :
2
No. Jumlah x n*x No. Jumlah y n * y2
n (m) (m2) n (m) (m2)
1 1 0,38 0,14 1 1 0,50 0,25
2 1 0,00 0,00 2 2 0,25 0,13
3 1 0,38 0,14
n= 3 Sx = 2
0,28 n= 3 S y2 = 0,38
Lebar pilecap arah x Lx = 1,50 m
Lebar pilecap arah y Ly = 1,50 m

1. GAYA AKSIAL PADA TIANG PANCANG

Berat tanah di atas pilecap Ws = Lx * Ly * z * ws = 59,40 kN


Berat pilecap Wc = Lx * Ly * h * wc = 37,80 kN
Total gaya aksial terfaktor P u = P uk + 1.2 * W s + 1.2 * W c = 798,91 kN
Lengan maksimum tiang pancang arah x thd. Pusat x max = 0,38 m
Lengan maksimum tiang pancang arah y thd. Pusat y max = 0,50 m
Lengan minimum tiang pancang arah x thd. Pusat x min = 0,00 m
Lengan minimum tiang pancang arah y thd. Pusat y min = 0,25 m
Gaya aksial maksimum dan minimum pada tiang pancang
p umax = P u / n + M ux * x max / S x 2 + M uy * y max / S y 2 = 343,29 kN
p umin = P u / n + M ux * x min / S x 2 + M uy * y min / S y 2 = 286,02 kN
Syarat : p umax ≤ f * Pn
343,29 < 680,00 → AMAN

2. GAYA LATERAL PADA TIANG PANCANG

Gaya lateral arah x pada tiang h ux = H ux / n = 4,14 kN


Gaya lateral arah y pada tiang h uy = H uy / n = 6,77 kN
Gaya lateral kombinasi dua arah h umax =  ( h ux 2
+ h uy 2
)= 7,94 kN
Syarat : h umax ≤ f * Hn
7,94 < 30,00 → AMAN
3. TINJAUAN GESER ARAH X

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 0,100 m


Tebal efektif pilecap d = h - d' = 0,600 m
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar cx = ( Lx - bx - d ) / 2 = 0,250 m
Berat beton W1 = cx * Ly * h * wc = 6,300 kN
Berat tanah W2 = cx * Ly * z * ws = 9,900 kN
Gaya geser arah x V ux = p umax - W 1 - W 2 = 327,089 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah x, b = Ly = 1500 mm
Tebal efektif pilecap, d= 600 mm
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom, bc = bx / by = 1,0000
Kuat geser pilecap arah x, diambil nilai terkecil dari Vc yang diperoleh dari pers.sbb. :
V c = [ 1 + 2 / b c ] * √ f c ' * b * d / 6 * 10 -3 = 2312,142 kN
V c = [ a s * d / b + 2 ] * √ f c ' * b * d / 12 * 10 -3 = 6936,426 kN
V c = 1 / 3 * √ f c ' * b * d * 10 =
-3
1541,428 kN
Diambil, kuat geser pilecap,  Vc = 1541,428 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0,75
Kuat geser pilecap, f * Vc = 1156,071 kN
Syarat yang harus dipenuhi,
f * Vc ≥ V ux
1156,071 > 327,089  AMAN
4. TINJAUAN GESER ARAH Y

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 0,100 m


Tebal efektif pilecap d = h - d' = 0,600 m
Jarak bid. kritis terhadap sisi luar cy = y1 + a - ( by + d ) / 2 = 0,375 m
Berat beton W1 = cy * Lx * h * wc = 9,450 kN
Berat tanah W2 = cy * Lx * z * ws = 14,850 kN
Gaya geser arah y V uy = p umax - W 1 - W 2 = 318,989 kN
Lebar bidang geser untuk tinjauan arah y b = Lx = 1500 mm
Tebal efektif pilecap d= 600 mm
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom bc = bx / by = 1,0000
Kuat geser pilecap arah y, diambil nilai terkecil dari Vc yang diperoleh dari pers.sbb. :
V c = [ 1 + 2 / b c ] * √ f c ' * b * d / 6 * 10 -3 = 2312,142 kN
V c = [ a s * d / b + 2 ] * √ f c ' * b * d / 12 * 10 -3
= 6936,426 kN
V c = 1 / 3 * √ f c ' * b * d * 10 =-3
1541,428 kN
Diambil, kuat geser pilecap,  Vc = 1541,428 kN
Faktor reduksi kekuatan geser, f = 0,75
Kuat geser pilecap, f * Vc = 1156,071 kN
Syarat yang harus dipenuhi,
f * Vc ≥ V ux
1156,071 > 318,989  AMAN
5. TINJAUAN GESER DUA ARAH (PONS)

Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton d' = 0,100 m


Tebal efektif pilecap d = h - d' = 0,600 m
Lebar bidang geser pons arah x Bx = bx + d = 1,000 m
Lebar bidang geser pons arah y By = by + d = 1,000 m
Gaya geser pons akibat beban terfaktor pada kolom P uk = 682,268 kN
Luas bidang geser pons Ap = 2 * ( Bx + By ) * d = 2,400 m2
Lebar bidang geser pons bp = 2 * ( Bx + By ) = 4,000 m
Rasio sisi panjang thd. sisi pendek kolom bc = bx / by = 1,0000
Tegangan geser pons, diambil nilai terkecil dari fp yang diperoleh dari pers.sbb. :
fp = [ 1 + 2 / bc ] * √ fc' / 6 = 2,569 MPa
f p = [ a s * d / b p + 2 ] * √ f c ' / 12 = 3,425 MPa
fp = 1 / 3 * √ fc' = 1,713 MPa
Tegangan geser pons yang disyaratkan fp = 1,713 MPa
Faktor reduksi kekuatan geser pons f = 0,75
Kuat geser pons f * V np = f * A p * f p * 10 = 3
3082,86 kN
Syarat : f * V np ≥ P uk
3082,856 > 682,268  AMAN
6. PEMBESIAN PILECAP
6.1. Tulangan Lentur Arah X

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pilecap cx = ( Lx - bx ) / 2 = 0,550 m


Jarak tiang thd. sisi kolom ex = cx - a = 0,175 m
Berat beton W1 = cx * Ly * h * wc = 13,860 kN
Berat tanah W2 = cx * Ly * z * ws = 21,780 kN
Momen yang terjadi pada pilecap
M ux = p umax * e x - W 1 * c x / 2 - W 2 * c x / 2 = 50,275 kNm
Lebar pilecap yang ditinjau b = Ly = 1500 mm
Tebal pilecap h= 700 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton d' = 100 mm
Tebal efektif plat d = h - d' = 600 mm
Kuat tekan beton fc' = 26 MPa
Kuat leleh baja tulangan fy = 400 MPa
Modulus elastis baja Es = 2,00E+05 MPa
Faktor distribusi teg. Beton b1 = 0,85
r b = b 1 * 0.85 * f c ’/ f y * 600 / ( 600 + f y ) = 0,028611
Faktor reduksi kekuatan lentur f = 0,80
R max = 0.75 * r b * f y * [1-½*0.75* r b * f y / ( 0.85 * f c ’ ) ] = 6,942
M n = M ux / f = 62,843 kNm
6 2
R n = M n * 10 /(b*d )= 0,11638
Rn < R max  OK
Rasio tulangan yang diperlukan
r = 0.85 * f c ’ / f y * [ 1 -  {1 – 2 * R n / ( 0.85 * f c ’ ) } ] = 0,0003
Rasio tulangan minimum r min = 0,0025
Rasio tulangan yang digunakan  r = 0,0025
Luas tulangan yang diperlukan As = r * b * d = 2250,00 mm 2
Diameter tulangan yang digunakan D = 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan s= p /4*D 2
* b / As = 134 mm
Jarak tulangan maksimum s max = 200 mm
Jarak tulangan yang digunakan  s= 134 mm
Digunakan tulangan D 16 - 130
2
Luas tulangan terpakai As = p / 4 * D * b / s = 2319,95 mm 2

6.2. Tulangan Lentur Arah Y

Jarak tepi kolom terhadap sisi luar pilecap cy = y1 + a - by / 2 = 0,675 m


Jarak tiang thd. sisi kolom ey = cy - a = 0,300 m
Berat beton W1 = cy * Lx * h * wc = 17,010 kN
Berat tanah W2 = cy * Lx * z * ws = 26,730 kN
Momen yang terjadi pada pilecap
M uy = p umax * e y - W 1 * c y / 2 - W 2 * c y / 2 = 88,225 kNm
Lebar pilecap yang ditinjau b = Lx = 1500 mm
Tebal pilecap h= 700 mm
Jarak pusat tulangan thd. sisi luar beton d' = 100 mm
Tebal efektif plat d = h - d' = 600 mm
Kuat tekan beton fc' = 26 MPa
Kuat leleh baja tulangan fy = 400 MPa
Modulus elastis baja Es = 2,00E+05 MPa
Faktor distribusi teg. Beton b1 = 0,85
r b = b 1 * 0.85 * f c ’/ f y * 600 / ( 600 + f y ) = 0,028611
Faktor reduksi kekuatan lentur f = 0,80
R max = 0.75 * r b * f y * [1-½*0.75* r b * f y / ( 0.85 * f c ’ ) ] = 6,942
M n = M uy / f = 110,281 kNm
6 2
R n = M n * 10 /(b*d )= 0,20422
Rn < R max  OK
Rasio tulangan yang diperlukan
r = 0.85 * f c ’ / f y * [ 1 -  {1 – 2 * R n / ( 0.85 * f c ’ ) } ] = 0,0005
Rasio tulangan minimum r min = 0,0025
Rasio tulangan yang digunakan  r = 0,0025
Luas tulangan yang diperlukan As = r * b * d = 2250,00 mm 2
Diameter tulangan yang digunakan D 16 mm
Jarak tulangan yang diperlukan s= p /4*D 2
* b / As = 134 mm
Jarak tulangan maksimum s max = 150 mm
Jarak tulangan yang digunakan  s= 134 mm
Digunakan tulangan D 16 - 130
Luas tulangan terpakai As = p / 4 * D 2
*b/s = 2319,95 mm 2

3. Tulangan Susut

Rasio tulangan susut minimum r smin = 0,0014


Luas tulangan susut arah x A sx = r smin * b * d = 1260 mm 2
Luas tulangan susut arah y A sy = r smin * b * d = 1260 mm 2
Diameter tulangan yang digunakan  10 mm
Jarak tulangan susut arah x sx = p / 4 *  2
* b / A sx = 93 mm
Jarak tulangan susut maksimum arah x s x,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah x yang digunakan  sx = 93 mm
Jarak tulangan susut arah y sy = p / 4 *  2
* b / A sy = 93 mm
Jarak tulangan susut maksimum arah y s y,max = 200 mm
Jarak tulangan susut arah y yang digunakan  sy = 93 mm
Digunakan tulangan susut arah x  10 - 90
Digunakan tulangan susut arah y  10 - 90
LAPORAN

PENGUJIAN TITIK PEMBESIAN


DI GEDUNG EBEN HAEZER
LEMBAR PENGESAHAN

PENGUJIAN TITIK PEMBESIAN


DI GEDUNG EBEN HAEZER

Tangerang Selatan, 10 November 2020

NAMA POSISI TANDA TANGAN

DISIAPKAN

DIPERIKSA

DIKETAHUI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Lingkup

Prosedur ini menjelaskan teknik yang digunakan untuk pengujian titik pembesian pada
beton bertulang. Teknik pengujian posisi pembesian yang dimaksud meliputi :

a. Teknik pengambilan data, dilakukan pada struktur beton bertulang yang terpasang
pada bangunan.
b. Teknik analisis, dilakukan untuk mendapatkan titik pembesian pada struktur beton
bertulang.
c. Teknik profoscope umumnya digunakan untuk menentukan titik pembesian pada beton
bertulang yang kemudian hasilnya digambar dalam bentuk sketsa titik pembesian.
2. Tujuan Pengujian
a. Pengujian ini dilakukan untuk menginspeksi titik pembesian pada bangunan gedung
yang telah terpasang baik itu kolom ataupun balok..
3. Faktor yang Mempengaruhi Pengujian
a. Permukaan beton yang tidak rata.
b. Proses pengecoran yang tidak baik, sehingga mengakibatkan pergeseran pembesian
pada strultur beton.
4. Acuan
a. BS 1881 Part 204, Testing Concrete. Recommendation on the use of electromagnetic
Covermeters.
b. SN 505 262, Structure of Swiss Standars for Concrete.
c. DIN EN 1045, as Basis for Design of Durable Constructions.
5. Personil
a. Inspektur yang melakukan pengujian/pemeriksaan harus mempunyai sertifikat ET
(Eddy Current Testing) for Concrete Level II SNT-TC-1A.
b. Inspektur yang memiliki sertifikat ET (Eddy Current Testing) for Concrete Level I ASNT
yang diawasi oleh inspektur Level II II SNT-TC-1A.
6. Peralatan dan Bahan
Satu set perlengkapan alat uji titik pembesian adalah sebagai berikut :
Profoscope Specification

Power source 2 x 1.5 V AA (LR6) batteries

Voltage Range 3.6 V to 1.8 V

Power on, backlight off ~ 50 mA

Power on, backlight on ~ 200 mA

Sleep mode ~ 10 mA

Power off < 1 uA

Backlight off > 50 h

Backlight on > 15 h

Sleep mode 90 s

Auto shut down 120 s

Operating Temperature -10°C – 60°C

Humidity Range 0 to 100 % rH

IP Classification IP54
Conformity CE, RoHS and WEEE

Memory Capacity 49'500 Measurements

Gambar 1. Profoscope
BAB II
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
1. Teknik Pengabilan data menggunakan metode elektromagnetic testing;
Pengukuran ini dilakukan di berbagai struktur bangunan dengan ketentuan dilakukan
pengambilan data minimal 5 titik pengambilan di setiap bangunan. Proses pengambilan data
disetiap kolom/balok adalah sebagai berikut :
a. Dipersiapkan alat Profoscope dan alat pendukung lainya.
b. Dilakukan setting alat (corection jarak antar tulangan, selimut beton maksimum dan
standar diameter besi).
c. Kemudian dilakukan proses kalibrasi untuk mendapatkan hasil yang optimal.
d. Alat didekatkan ke permukaan beton untuk dilakukan penetuan posisi pembesian. Posisi
pembesian dapat terdeteksi bila penunjuk posisi sudah berada pada garis horizontal yang
terdapat pada display profoscope.
e. Pengambilan posisi pembesian pada poin D dilakukan pada posisi horizontal dan vertikal
beton sehingga didapat posisi pembesian dan sengkangan.
f. Dibuat sketsa sesuai dengan titik titik pembesian dan sengkang yang telah ditentukan
pada poin E.
g. Prosedur poin D s/d F dilakukan pada tiga permukaan Kolom yang sama, sehingga akan
didapat sketsa pembesian dan sengkang pada kolom tersebut.

Gambar 2. Prosedur Pengambilan data di lapangan


LAMPIRAN

PENGUJIAN TITIK PEMBESIAN


DI GEDUNG EBEN HAEZER
Hasil Uji Titik Pembesian Beton Bertulang

Nomer Pengujian : 1
Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER
Nama Alat Uji NDT : Profoscope
Struktur : KOLOM Lt.1 K-F3

KOLOM SISI TIMUR


Hasil Uji Titik Pembesian Beton Bertulang

Nomer Pengujian : 2
Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER
Nama Alat Uji NDT : Profoscope
Struktur : KOLOM Lt.1 K-E3

KOLOM SISI TIMUR


Hasil Uji Titik Pembesian Beton Bertulang

Nomer Pengujian : 3
Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER
Nama Alat Uji NDT : Profoscope
Struktur : KOLOM Lt.1 K-E3

KOLOM SISI SELATAN


Hasil Uji Titik Pembesian Beton Bertulang

Nomer Pengujian : 4
Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER
Nama Alat Uji NDT : Profoscope
Struktur : KOLOM Lt.1 K-F3

KOLOM SISI UTARA


Hasil Uji Titik Pembesian Beton Bertulang

Nomer Pengujian : 5
Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER
Nama Alat Uji NDT : Profoscope
Struktur : KOLOM Lt. Basment K.B8

KOLOM SISI UTARA


Hasil Uji Titik Pembesian Beton Bertulang

Nomer Pengujian : 6
Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER
Nama Alat Uji NDT : Profoscope
Struktur : KOLOM Lt. Basment K.B8

KOLOM SISI SELATAN


Hasil Uji Titik Pembesian Beton Bertulang

Nomer Pengujian : 7
Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER
Nama Alat Uji NDT : Profoscope
Struktur : KOLOM Lt. Basment K.B8

KOLOM SISI TIMUR


Hasil Uji Titik Pembesian Beton Bertulang

Nomer Pengujian : 8
Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER
Nama Alat Uji NDT : Profoscope
Struktur : KOLOM Lt. Basment K.B8

KOLOM SISI BARAT


Hasil Uji Titik Pembesian Beton Bertulang

Nomer Pengujian : 9
Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER
Nama Alat Uji NDT : Profoscope
Struktur : KOLOM Lt. Basment K.B8

KOLOM SISI UTARA


Hasil Uji Titik Pembesian Beton Bertulang

Nomer Pengujian : 10
Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER
Nama Alat Uji NDT : Profoscope
Struktur : KOLOM Lt. Basment K.B8

KOLOM SISI SELATAN


Hasil Uji Titik Pembesian Beton Bertulang

Nomer Pengujian : 11
Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER
Nama Alat Uji NDT : Profoscope
Struktur : KOLOM Lt. Basment K.B8

KOLOM SISI TIMUR


Hasil Uji Titik Pembesian Beton Bertulang

Nomer Pengujian : 12
Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER
Nama Alat Uji NDT : Profoscope
Struktur : KOLOM Lt. Basment K.B8

KOLOM SISI BARAT


Hasil Uji Titik Pembesian Beton Bertulang

Nomer Pengujian : 13
Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER
Nama Alat Uji NDT : Profoscope
Struktur : KOLOM Lt. Basment K.B8

KOLOM SISI UTARA


Hasil Uji Titik Pembesian Beton Bertulang

Nomer Pengujian : 14
Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER
Nama Alat Uji NDT : Profoscope
Struktur : KOLOM Lt. Basment K.B8

2D
Hasil Uji Titik Pembesian Beton Bertulang

Nomer Pengujian : 15
Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER
Nama Alat Uji NDT : Profoscope
Struktur : KOLOM Lt. Basment K.B8

KOLOM SISI TIMUR


Hasil Uji Titik Pembesian Beton Bertulang

Nomer Pengujian : 16
Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER
Nama Alat Uji NDT : Profoscope
Struktur : KOLOM Lt. Basment K.B8

KOLOM SISI BARAT


DOKUMENTASI

Lokasi Proyek : GEDUNG EBEN HAEZER


Nama Alat Uji NDT : Profoscope
PROGRESS PEKERJAAN
PROYEK FACTORY PT. EBEN HAEZER TRIMEGAH SUKSES
Periode: S/D - 6 OKT 2018

PEKERJAAN PEMANCANGAN PEKERJAAN PEMANCANGAN

PEKERJAAN PEMANCANGAN PEMASANGAN PEMANCANGAN

PENYEMPROTAN ANTI RAYAP GALIAN PONDASI PEKERJAAN BOBOKAN TIANG PANCANG


PROGRESS PEKERJAAN
PROYEK FACTORY PT. EBEN HAEZER TRIMEGAH SUKSES
Periode: S/D - 6 OKT 2018

PEKERJAAN BEKISTING PILE CAP & TIE BEAM PEKERJAAN PEMBESIAN PILE CAP & TIE BEAM

PEKERJAAN PENGECORAN PILE CAP & TIE BEAM PEKERJAAN TES SLUMP

PEMBUATAN BENDA UJI PEKERJAAN PENGECORAN PILE CAP & TIE BEAM
PROGRESS PEKERJAAN
PROYEK FACTORY PT. EBEN HAEZER TRIMEGAH SUKSES
Periode: 7 OKT - 17 NOP 2018

PEKERJAAN BEKISTING KOLOM LT. DASAR PEKERJAAN BEKISTING KOLOM LT. DASAR

PEKERJAAN KOLOM LT. DASAR PEMASANGAN BEKISTING BALOK & PELAT LT. 2

PEKERJAAN PEMBESIAN BALOK LT. 2 PEKERJAAN PEMBESIAN PELAT LT. 2


PROGRESS PEKERJAAN
PROYEK FACTORY PT. EBEN HAEZER TRIMEGAH SUKSES
Periode: 7 OKT - 17 NOP 2018

PEKERJAAN PENGECORAN BALOK & PELAT LT. 2 PEKERJAAN PENGECORAN BALOK & PELAT LT. 2

PEKERJAAN TROWEL PELAT LT. 2 PEKERJAAN TROWEL PELAT LT. 2

PEKERJAAN BEKISTING KOLOM LT. 2 KOLOM LT. 2 YANG TELAH DICOR


PROGRESS PEKERJAAN
PROYEK FACTORY PT. EBEN HAEZER TRIMEGAH SUKSES
Periode: 18 NOP - 15 DEC 2018

PEKERJAAN BEKISTING BALOK & PELAT LT. 3 PEKERJAAN BEKISTING BALOK & PELAT LT. 3

PEKERJAAN PERANCAH BALOK & PELAT LT. 3 PEKERJAAN BEKISTING BALOK & PELAT LT. 3

PEKERJAAN PEMBESIAN BALOK LT. 3 PEKERJAAN PEMBESIAN PELAT LT. 3


PROGRESS PEKERJAAN
PROYEK FACTORY PT. EBEN HAEZER TRIMEGAH SUKSES
Periode: 18 NOP - 15 DEC 2018

PEKERJAAN PENGECORAN BALOK & PELAT LT. 3 PEKERJAAN PENGECORAN BALOK & PELAT LT. 3

PEKERJAAN PENGECORAN PELAT & BALOK LT. 3 PEKERJAAN PENGECORAN BALOK & PELAT LT. 3

PEKERJAAN TROWEL PELAT LT. 3 PEKERJAAN TROWEL PELAT LT. 3


PROGRESS PEKERJAAN
PROYEK FACTORY PT. EBEN HAEZER TRIMEGAH SUKSES
Periode: 16 DEC 2018 - 16 FEB 2019

PEKERJAAN URUGAN TANAH LT. DASAR PEKERJAAN GALIAN PIT LIFT

PEKERJAAN BEKISTING PIT LIFT PEKERJAAN PENGECORAN PIT LIFT

PEKERJAAN PEMBESIAN PELAT LT. DASAR PEKERJAAN PENGECORAN PELAT LT. DASAR
PROGRESS PEKERJAAN
PROYEK FACTORY PT. EBEN HAEZER TRIMEGAH SUKSES
Periode: 16 DEC 2018 - 16 FEB 2019

PEKERJAAN ERECTION KONSTRUKSI BAJA ATAP PEKERJAAN ERECTION KONSTRUKSI BAJA ATAP

PEKERJAAN ERECTION KONSTRUKSI BAJA ATAP PEKERJAAN ERECTION KONSTRUKSI BAJA ATAP

PEKERJAAN PEMASANGAN ATAP PEKERJAAN PEMASANGAN ATAP


PROGRESS PEKERJAAN
PROYEK FACTORY PT. EBEN HAEZER TRIMEGAH SUKSES
Periode: 17 FEB - 4 MAY 2019

PEKERJAAN PEMASANGAN BATA FASAD PEKERJAAN PEMASANGAN BATA FASAD

PEKERJAAN PEMASANGAN BATA LT. 3 PEKERJAAN PEMASANGAN BATA LT. 1

PEKERJAAN PEMASANGAN BATA LT. 3 PEKERJAAN PEMASANAGAN BATA LT. 3


PEKERJAAN PEMASANGAN BATA FASAD PEKERJAAN PEMASANGAN BATA FASAD

PEKERJAAN PEMASANGAN ACP FASAD PEKERJAAN PEMASANGAN ACP FASAD

PEKERJAAN ACP FASAD PEKERJAAN PLESTER ACI DINDING SAMPING


PROGRESS PEKERJAAN
PROYEK FACTORY PT. EBEN HAEZER TRIMEGAH SUKSES
Periode: 5 May - 3 AUG 2019

PEKERJAAN PEMASANGAN ACP FASAD PEKERJAAN PEMASANGAN ACP FASAD

PEKERJAAN PEMASANGAN ACP FASAD PEKERJAAN PEMASANGAN ACP FASAD

PEKERJAAN EPOXY LANTAI 2 PEKERJAAN EPOXY LT. 2


PROGRESS PEKERJAAN
PROYEK FACTORY PT. EBEN HAEZER TRIMEGAH SUKSES
Periode: 5 May - 3 AUG 2019

PEKERJAAN PENGECORAN CARPORT PEKERJAAN PEMASANGAN RAILING TANGGA

PEKERJAAN EPOXY LT. 3 PEKERJAAN PEMASANGAN PINTU OFFICE

PEKERJAAN ACP CAT PEKERJAAN RAK BAHAN BAKU


Konstruksi Tiang Pancang
Konstruksi Kolom dan Sloof
Pekerjaan Dinding dan Atap
Lampiran 2 Laporan Pemeriksaan Kelaikan Fungsi Bangunan Gedung PT. Eben Haezer Trimegah Sukses

DAFTAR SIMAK PEMERIKSAAN KELAIKAN FUNGSI BANGUNAN GEDUNG


PEMERIKSAAN PEMENUHAN PERSYARATAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG BIDANG STRUKTUR

Nama BG : Bangunan Gedung PT. Eben Haezer Trimegah Sukses


Alamat BG : Taman Tekno BSD Sektor XI H.06 No.01, Kel. Setu, Kec. Setu, Kota Tangerang Selatan
Koordinat BG : 6°19'46.8"S 106°40'42.4"E

Pemeriksaan Sistem Struktur Bangunan Gedung

1 Pemeriksaan Kesesuaian Kondisi Aktual dengan Gambar Terbangun

1 1 Pondasi

Sampel
Kondisi Aktual Gambar Terbangun Kesesuaian Mutu Material Keterangan
Tipe Sampel
Tiang PC2A 1 Tiang pancang Denah titik pancang √ Sesuai Material beton: Kapasitas tiang
pancang a Jumlah 2 buah Detail pile cap 1 Tidak sesuai yaitu ..... Mutu beton K-450 pancang:
b Dimensi 200x200 mm Mutu baja tulangan: SQ 20 cm 30 ton
c Kedalaman 14 m' 1 D > 10 mm BJTD 40 SQ 25 cm 40 ton
2 Dimensi pilecap PxLxT 1200x600x600 fy = 400 Mpa
mm 2 D < 10 mm BJTP 24
PC 2B 1 Tiang pancang √ Sesuai fy = 240 Mpa
a Jumlah 2 buah Tidak sesuai yaitu .....
b Dimensi 250x250 mm
c Kedalaman 14 m'
2 Dimensi pilecap PxLxT 1500x750x700
mm
PC 3A 1 Tiang pancang √ Sesuai
a Jumlah 3 buah Tidak sesuai yaitu .....
b Dimensi 200x200 mm
c Kedalaman 14 m'
2 Dimensi pilecap PxLxT 1200x1120x600
mm
PC 3B 1 Tiang pancang Denah titik pancang √ Sesuai
a Jumlah 3 buah Detail pile cap 2 Tidak sesuai yaitu .....
b Dimensi 250x250 mm
c Kedalaman 14 m'
2 Dimensi pilecap PxLxT 1500x1400x700
mm
Sampel
Kondisi Aktual Gambar Terbangun Kesesuaian Mutu Material Keterangan
Tipe Sampel
PC 4A 1 Tiang pancang √ Sesuai
a Jumlah 4 buah Tidak sesuai yaitu .....
b Dimensi 200x200 mm
c Kedalaman 14 m'
2 Dimensi pilecap PxLxT 1200x1200x600
mm
PC 4B 1 Tiang pancang √ Sesuai
a Jumlah 4 buah Tidak sesuai yaitu .....
b Dimensi 250x250 mm
c Kedalaman 14 m'
2 Dimensi pilecap PxLxT 1500x1500x700
mm

1 2 Kolom

Sampel
Kondisi Aktual Gambar Terbangun Kesesuaian Mutu Material Keterangan
Type Lokasi
K1 Lt.1 (El. - Dimensi 400x400 mm Denah kolom √ Sesuai Material beton:
0,55) Tulangan vertikal 16D16 Penulangan kolom Tidak sesuai yaitu ..... Mutu beton K-450
Sengkang: Mutu baja tulangan:
1 Tumpuan D10-150 1 D > 10 mm BJTD 40
2 Lapangan D10-200 fy = 400 Mpa
Tulangan pengikat D10-200 2 D < 10 mm BJTP 24
Lt.1 (El. - Dimensi 400x400 mm √ Sesuai fy = 240 Mpa
0,05) Tulangan vertikal 16D16 Tidak sesuai yaitu .....
Sengkang:
1 Tumpuan D10-150
2 Lapangan D10-200
Tulangan pengikat D10-200
Lt.2 (El. Dimensi 400x400 mm √ Sesuai
+4.15) Tulangan vertikal 16D16 Tidak sesuai yaitu .....
Sengkang:
1 Tumpuan D10-150
2 Lapangan D10-200
Tulangan pengikat D10-200
Sampel
Kondisi Aktual Gambar Terbangun Kesesuaian Mutu Material Keterangan
Type Lokasi
K1A Lt.1 (El. - Dimensi 400x400 mm √ Sesuai
0,05) Tulangan vertikal 20D16 Tidak sesuai yaitu .....
Sengkang:
1 Tumpuan D10-150
2 Lapangan D10-200
Tulangan pengikat D10-200
Lt.2 (El. Dimensi 400x400 mm √ Sesuai
+4.15) Tulangan vertikal 16D16 Tidak sesuai yaitu .....
Sengkang:
1 Tumpuan D10-150
2 Lapangan D10-200
Tulangan pengikat D10-200
K2 Lt.1 (El. - Dimensi 450x450 mm √ Sesuai
0,55) Tulangan vertikal 20D16 Tidak sesuai yaitu .....
Sengkang:
1 Tumpuan D10-150
2 Lapangan D10-200
Tulangan pengikat D10-200
Lt.1 (El. - Dimensi 400x400 mm √ Sesuai
0,05) Tulangan vertikal 16D16 Tidak sesuai yaitu .....
Sengkang:
1 Tumpuan D10-150
2 Lapangan D10-200
Tulangan pengikat D10-200
Lt.2 (El. Dimensi 400x400 mm √ Sesuai
+4.15) Tulangan vertikal 16D16 Tidak sesuai yaitu .....
Sengkang:
1 Tumpuan D10-150
2 Lapangan D10-200
Tulangan pengikat D10-200
Sampel
Kondisi Aktual Gambar Terbangun Kesesuaian Mutu Material Keterangan
Type Lokasi
K3 Lt.1 (El. - Dimensi 500x500 mm √ Sesuai
0,05) Tulangan vertikal 24D16 Tidak sesuai yaitu .....
Sengkang:
1 Tumpuan D10-150
2 Lapangan D10-200
Tulangan pengikat D10-200
Lt.2 (El. Dimensi 400x400 mm √ Sesuai
+4.15) Tulangan vertikal 16D16 Tidak sesuai yaitu .....
Sengkang:
1 Tumpuan D10-150
2 Lapangan D10-200
Tulangan pengikat D10-200
PD1 Lt.3 PL.200x300x10 mm Denah balok dan pelat Lt.3 √ Sesuai Material baja profil:
Lubang 4D18 mm Detail kontruksi baja kolom LT.3 Tidak sesuai yaitu ..... fy = 240 Mpa
Angkur 4D16 mm fu = 370 Mpa
Pedestal T=500 mm
Kolom WF 250x125x6x9
PD2 PL.200x300x10 mm √ Sesuai
Lubang 4D18 mm Tidak sesuai yaitu .....
Angkur 4D16 mm
Pedestal T=500 mm
Kolom WF 250x125x6x9

1 3 Balok

Sampel
Kondisi Aktual Gambar Terbangun Kesesuaian Mutu Material Keterangan
Type Lokasi
Tie beam Lt.1 (arah 1 Dimensi 250x500 mm 1 Denah pile cap, tie beam, √ Sesuai Material beton
x) 2 Tulangan & pelat lantai dasar Tidak sesuai yaitu ..... Mutu beton K-300
1 Tumpuan kiri Mutu baja tulangan:
1 Tul. Utama atas 5D16 2 Penulangan tie beam arah 1 D > 10 mm BJTD 40
2 Tul. Utama bawah 3D16 x 2 D < 10 mm BJTP 24
3 Sengkang D10-150
2 Tumpuan kanan
1 Tul. Utama atas 3D16
2 Tul. Utama bawah 2D16
3 Sengkang D10-150
3 Lapangan
1 Tul. Utama atas 2D16
2 Tul. Utama bawah 3D16
3 Sengkang D10-200
Sampel
Kondisi Aktual Gambar Terbangun Kesesuaian Mutu Material Keterangan
Type Lokasi
1 Dimensi 250x1000 mm √ Sesuai
2 Tulangan Tidak sesuai yaitu .....
1 Tumpuan kiri
1 Tul. Utama atas 4D16
2 Tul. Utama bawah 4D16
3 Sengkang D10-150
2 Tumpuan kanan
1 Tul. Utama atas 5D16
2 Tul. Utama bawah 4D16
3 Sengkang D10-150
3 Lapangan
1 Tul. Utama atas 4D16
2 Tul. Utama bawah 5D16
3 Sengkang D10-200
1 Dimensi 250x600 mm √ Sesuai
2 Tulangan Tidak sesuai yaitu .....
1 Tumpuan kiri
1 Tul. Utama atas 5D16
2 Tul. Utama bawah 4D16
3 Sengkang D10-150
2 Tumpuan kanan
1 Tul. Utama atas 6D16
2 Tul. Utama bawah 3D16
3 Sengkang D10-150
3 Lapangan
1 Tul. Utama atas 2D16
2 Tul. Utama bawah 5D16
3 Sengkang D10-200
Sampel
Kondisi Aktual Gambar Terbangun Kesesuaian Mutu Material Keterangan
Type Lokasi
Lt.1 (arah 1 Dimensi 250x600 mm 1 Denah pile cap, tie beam, √ Sesuai
y) 2 Tulangan & pelat lantai dasar Tidak sesuai yaitu .....
1 Tumpuan kiri
1 Tul. Utama atas 6D16 2 Penulangan tie beam arah
2 Tul. Utama bawah 3D16 y
3 Sengkang D10-150
2 Tumpuan kanan
1 Tul. Utama atas 7D16
2 Tul. Utama bawah 4D16
3 Sengkang D10-150
3 Lapangan
1 Tul. Utama atas 3D16
2 Tul. Utama bawah 8D16
3 Sengkang D10-200
1 Dimensi 300x600 mm √ Sesuai
2 Tulangan Tidak sesuai yaitu .....
1 Tumpuan kiri
1 Tul. Utama atas 10D16
2 Tul. Utama bawah 5D16
3 Sengkang D10-150
2 Tumpuan kanan
1 Tul. Utama atas 10D16
2 Tul. Utama bawah 5D16
3 Sengkang D10-150
3 Lapangan
1 Tul. Utama atas 4D16
2 Tul. Utama bawah 14D16
3 Sengkang D10-200
Sampel
Kondisi Aktual Gambar Terbangun Kesesuaian Mutu Material Keterangan
Type Lokasi
Balok Lt.2 (arah 1 Dimensi 250x500 mm 1 Denah balok & pelat Lt.2 √ Sesuai
x) 2 Tulangan Tidak sesuai yaitu .....
1 Tumpuan kiri 2 Penulangan balok lantai 2
1 Tul. Utama atas 4D16 arah x
2 Tul. Utama bawah 2D16
3 Sengkang D10-150
2 Tumpuan kanan
1 Tul. Utama atas 4D16
2 Tul. Utama bawah 2D16
3 Sengkang D10-150
3 Lapangan
1 Tul. Utama atas 2D16
2 Tul. Utama bawah 3D16
3 Sengkang D10-200
1 Dimensi 250x600 mm √ Sesuai
2 Tulangan Tidak sesuai yaitu .....
1 Tumpuan kiri
1 Tul. Utama atas 5D16
2 Tul. Utama bawah 3D16
3 Sengkang D10-150
2 Tumpuan kanan
1 Tul. Utama atas 5D16
2 Tul. Utama bawah 3D16
3 Sengkang D10-150
3 Lapangan
1 Tul. Utama atas 2D16
2 Tul. Utama bawah 4D16
3 Sengkang D10-200
Sampel
Kondisi Aktual Gambar Terbangun Kesesuaian Mutu Material Keterangan
Type Lokasi
Lt.2 (arah 1 Dimensi 300x600 mm 1 Denah balok & pelat Lt.2 √ Sesuai
y) 2 Tulangan Tidak sesuai yaitu .....
1 Tumpuan kiri 2 Penulangan balok lantai 2
1 Tul. Utama atas 6D16 arah y
2 Tul. Utama bawah 3D16
3 Sengkang D10-150
2 Tumpuan kanan
1 Tul. Utama atas 6D16
2 Tul. Utama bawah 3D16
3 Sengkang D10-150
3 Lapangan
1 Tul. Utama atas 3D16
2 Tul. Utama bawah 7D16
3 Sengkang D10-200
1 Dimensi 250x600 mm √ Sesuai
2 Tulangan Tidak sesuai yaitu .....
1 Tumpuan kiri
1 Tul. Utama atas 5D16
2 Tul. Utama bawah 3D16
3 Sengkang D10-150
2 Tumpuan kanan
1 Tul. Utama atas 5D16
2 Tul. Utama bawah 3D16
3 Sengkang D10-150
3 Lapangan
1 Tul. Utama atas 2D16
2 Tul. Utama bawah 4D16
3 Sengkang D10-200
Sampel
Kondisi Aktual Gambar Terbangun Kesesuaian Mutu Material Keterangan
Type Lokasi
Lt.3 (arah 1 Dimensi 250x500 mm 1 Denah balok & pelat Lt.3 √ Sesuai
x) 2 Tulangan Tidak sesuai yaitu .....
1 Tumpuan kiri 2 Penulangan balok lantai 3
1 Tul. Utama atas 5D16 arah x
2 Tul. Utama bawah 3D16
3 Sengkang D10-150
2 Tumpuan kanan
1 Tul. Utama atas 5D16
2 Tul. Utama bawah 3D16
3 Sengkang D10-150
3 Lapangan
1 Tul. Utama atas 3D16
2 Tul. Utama bawah 6D16
3 Sengkang D10-200
1 Dimensi 250x600 mm √ Sesuai
2 Tulangan Tidak sesuai yaitu .....
1 Tumpuan kiri
1 Tul. Utama atas 4D16
2 Tul. Utama bawah 3D16
3 Sengkang D10-150
2 Tumpuan kanan
1 Tul. Utama atas 6D16
2 Tul. Utama bawah 3D16
3 Sengkang D10-150
3 Lapangan
1 Tul. Utama atas 2D16
2 Tul. Utama bawah 4D16
3 Sengkang D10-200
Sampel
Kondisi Aktual Gambar Terbangun Kesesuaian Mutu Material Keterangan
Type Lokasi
Lt.3 (arah 1 Dimensi 300x600 mm 1 Denah balok & pelat Lt.3 √ Sesuai
y) 2 Tulangan Tidak sesuai yaitu .....
1 Tumpuan kiri 2 Penulangan balok lantai 3
1 Tul. Utama atas 7D16 arah y
2 Tul. Utama bawah 3D16
3 Sengkang D10-150
2 Tumpuan kanan
1 Tul. Utama atas 7D16
2 Tul. Utama bawah 4D16
3 Sengkang D10-150
3 Lapangan
1 Tul. Utama atas 3D16
2 Tul. Utama bawah 9D16
3 Sengkang D10-200
1 Dimensi 250x600 mm √ Sesuai
2 Tulangan Tidak sesuai yaitu .....
1 Tumpuan kiri
1 Tul. Utama atas 4D16
2 Tul. Utama bawah 3D16
3 Sengkang D10-150
2 Tumpuan kanan
1 Tul. Utama atas 4D16
2 Tul. Utama bawah 3D16
3 Sengkang D10-150
3 Lapangan
1 Tul. Utama atas 3D16
2 Tul. Utama bawah 5D16
3 Sengkang D10-200

1 4 Pelat

Sampel
Kondisi Aktual Gambar Terbangun Kesesuaian Mutu Material Keterangan
Type Lokasi
P1 Lt. 2 TP 12 cm 1 Denah balok & pelat Lt.2 √ Sesuai Material beton
Tulangan D10-200 (arah x & y) 2 Penulangan balok Lt. 2(arah x) Tidak sesuai yaitu ..... Mutu beton K-300
3 Penulangan balok Lt. 2(arah y) Mutu baja tulangan:
P2 Lt. 3 TP 12 cm 1 Denah balok & pelat Lt.3 √ Sesuai 1 D > 10 mm BJTD 40
Tulangan D10-200 (arah x & y) 2 Penulangan balok Lt. 3(arah x) Tidak sesuai yaitu ..... 2 D < 10 mm BJTP 24
3 Penulangan balok Lt. 3(arah y)
1 5 Rangka Atap

Sampel
Kondisi Aktual Gambar Terbangun Kesesuaian Mutu Material Keterangan
Type Lokasi
Rafter Lt.3 WF 200x200x5.5x8 mm 1 Denah atap √ Sesuai Material baja profil:
2 Rafter baja lt.3 Tidak sesuai yaitu ..... fy = 240 Mpa
Gording CNP 125x50x20x2.3 mm √ Sesuai fu = 370 Mpa
Tidak sesuai yaitu .....
Ikatan D16 mm √ Sesuai
angin Tidak sesuai yaitu .....
Trek-stang D12 mm √ Sesuai
Tidak sesuai yaitu .....

2 Pemeriksaan Tingkat Kerusakan Komponen Struktur

2 1 Kolom

Sampel Tingkat Kerusakan Kondisi pada


Jenis kerusakan Keterangan
Type Lokasi Material Tidak Rusak Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat Umumnya
K1 Lt.1 (El. -0,55) Beton 1 Kolom bengkok √ √ Baik
Lt.1 (El. -0,05) 2 Kolom terpuntir √ Sedang
Lt.2 (El. +4.15) 3 Kolom bergeser/miring √ Buruk
4 Kolom patah/putus √
5 Retak √
6 Kulit beton terkelupas √
7 Korosif √
K1A Lt.1 (El. -0,55) Beton 1 Kolom bengkok √ √ Baik
Lt.2 (El. +4.15) 2 Kolom terpuntir √ Sedang
3 Kolom bergeser/miring √ Buruk
4 Kolom patah/putus √
5 Retak √
6 Kulit beton terkelupas √
7 Korosif √
K2 Lt.1 (El. -0,55) Beton 1 Kolom bengkok √ √ Baik
Lt.1 (El. -0,05) 2 Kolom terpuntir √ Sedang
Lt.2 (El. +4.15) 3 Kolom bergeser/miring √ Buruk
4 Kolom patah/putus √
5 Retak √
6 Kulit beton terkelupas √
7 Korosif √
Sampel Tingkat Kerusakan Kondisi pada
Jenis kerusakan Keterangan
Type Lokasi Material Tidak Rusak Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat Umumnya
K3 Lt.1 (El. -0,55) Beton 1 Kolom bengkok √ √ Baik
Lt.2 (El. +4.15) 2 Kolom terpuntir √ Sedang
3 Kolom bergeser/miring √ Buruk
4 Kolom patah/putus √
5 Retak √
6 Kulit beton terkelupas √
7 Korosif √
PD1 Lt.3 Baja 1 Kolom bengkok √ √ Baik
2 Kolom terpuntir √ Sedang
3 Kolom bergeser/miring √ Buruk
4 Kolom patah/putus √
5 Retak √
6 Kulit beton terkelupas √
7 Korosif √
PD2 1 Kolom bengkok √ √ Baik
2 Kolom terpuntir √ Sedang
3 Kolom bergeser/miring √ Buruk
4 Kolom patah/putus √
5 Retak √
6 Kulit beton terkelupas √
7 Korosif √

2 2 Balok

Sampel Tingkat Kerusakan Kondisi pada


Jenis kerusakan Keterangan
Type Lokasi Material Tidak Rusak Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat Umumnya
Tie beam Lt.1 (arah x) Beton 1 Lapisan tidak kedap air √ √ Baik
2 Balok retak √ Sedang
3 Kerusakan pada sambungan √ Buruk
4 Kulit beton terkelupas √
5 Korosif √
6 Alat penyambung rusak √
7 Balok melendut √
Lt.1 (arah Y) 1 Lapisan tidak kedap air √ √ Baik
2 Balok retak √ Sedang
3 Kerusakan pada sambungan √ Buruk
4 Kulit beton terkelupas √
5 Korosif √
6 Alat penyambung rusak √
7 Balok melendut √
Sampel Tingkat Kerusakan Kondisi pada
Jenis kerusakan Keterangan
Type Lokasi Material Tidak Rusak Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat Umumnya
Balok Lt.2 (arah x) Beton 1 Lapisan tidak kedap air √ √ Baik
2 Balok retak √ Sedang
3 Kerusakan pada sambungan √ Buruk
4 Kulit beton terkelupas √
5 Korosif √
6 Alat penyambung rusak √
7 Balok melendut √
Lt.2 (arah y) 1 Lapisan tidak kedap air √ √ Baik
2 Balok retak √ Sedang
3 Kerusakan pada sambungan √ Buruk
4 Kulit beton terkelupas √
5 Korosif √
6 Alat penyambung rusak √
7 Balok melendut √
Lt.3 (arah x) Beton 1 Lapisan tidak kedap air √ √ Baik
2 Balok retak √ Sedang
3 Kerusakan pada sambungan √ Buruk
4 Kulit beton terkelupas √
5 Korosif √
6 Alat penyambung rusak √
7 Balok melendut √
Lt.3 (arah y) 1 Lapisan tidak kedap air √ √ Baik
2 Balok retak √ Sedang
3 Kerusakan pada sambungan √ Buruk
4 Kulit beton terkelupas √
5 Korosif √
6 Alat penyambung rusak √
7 Balok melendut √

2 3 Pelat

Sampel Tingkat Kerusakan Kondisi pada


Jenis kerusakan Keterangan
Type Lokasi Material Tidak Rusak Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat Umumnya
P1 Lt. 2 Beton 1 Lapisan tidak kedap air √ √ Baik
2 Pelat retak √ Sedang
3 Kulit beton terkelupas √ Buruk
4 Korosif √
5 Melendut √
6 Bergetar √
Sampel Tingkat Kerusakan Kondisi pada
Jenis kerusakan Keterangan
Type Lokasi Material Tidak Rusak Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat Umumnya
P2 Lt. 3 1 Lapisan tidak kedap air √ √ Baik
2 Pelat retak √ Sedang
3 Kulit beton terkelupas √ Buruk
4 Korosif √
5 Melendut √
6 Bergetar √

2 3 Rangka Atap

Sampel Tingkat Kerusakan Kondisi pada


Jenis kerusakan Keterangan
Type Sample Material Tidak Rusak Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat Umumnya
Rangka Baja 1 Korosif/rapuh √ √ Baik
atap 2 Kerusakan pada sambungan √ Sedang
3 Melendut √ Buruk
4 Miring √
5 Terpuntir √
6 Goyang √

3 Pemeriksaan Kondisi Aktual terhadap Pemenuhan Persyaratan Teknis

Aspek Komponen
Persyaratan Teknis Kondisi Aktual Pemenuhan Persyaratan Keterangan
Pemeriksaan Struktur
Pedoman & Pembebanan, ketahanan terhadap Pedoman & sandar teknis yang digunakan: √ Memenuhi syarat
standar teknis gempa bumi, & perhitungan struktur 1 Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung, SNI-03- Tidak memenuhi
BG mengikuti pedoman & standar 2847-2002 syarat yaitu .....
teknis berlaku 2 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI
03-1726-2002
3 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung, SNI-03-
1729-2002
4 Tata Cara Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung,
SNI.1727.1989-F
5 The ACI Building Code Requirements for Structural Concrete and
Commentary”, (ACI 318-08)
6 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 ( PBI 1971)
Aspek Komponen
Persyaratan Teknis Kondisi Aktual Pemenuhan Persyaratan Keterangan
Pemeriksaan Struktur
Pembeba-nan Kemampuan struktur memikul beban Pembebanan yang bekerja pada struktur BG terdiri dari: √ Memenuhi syarat
struktur diperhitungkan terhadap: 1 Beban mati Tidak memenuhi
1 Beban tetap: 1 Beban lt.2 - lt.3 (pelat, finishing, ME, plafond & rangka) syarat yaitu .....
1 Beban mati (berat sendiri BG) 2 Beban lt. Dasar
3 Tangga
2 Beban hidup 2 Beban hidup (gudang, office & laboratorium, ruang produksi, tangga)
2 Beban sementara (beban gempa)
3 Beban dinding
4 Beban khusus (lift)
5 Beban sendiri balok & kolom
6 Beban dinamis/beban gempa
7 Kombinasi beban
Kemampuan Pondasi Struktur BG harus: Kapasitas pondasi/tiang pancang mampu memikul gaya aksial yang bekerja √ Memenuhi syarat Uraian lebih
struktur 1 Kuat/kokoh yaitu kondisi struktur akibat pembebanan Tidak memenuhi lanjut ten-tang
memikul yang kemungkinan terjadinya syarat yaitu ..... kemam-puan
beban Kolom kegagalan struktur sangat kecil, Kapasitas seluruh kolom mampu memikul gaya geser, gaya aksial & momen √ Memenuhi syarat kom-ponen
yang kerusakan strukturnya masih biaksial akibat pembebanan Tidak memenuhi struk-tur
dalam batas-batas persyaratan syarat yaitu ..... memikul
Balok teknis yang masih dapat diterima Seluruh balok mampu memikul momen lentur & gaya geser yang bekerja √ Memenuhi syarat beban dapat
akibat pembebanan Tidak memenuhi dilihat dalam
2 Stabil yaitu kondisi struktur BG syarat yaitu ..... Bab III perhitu-
Pelat yang tidak mudah terguling, Seluruh pelat mampu memikul momen lentur & gaya geser yang bekerja √ Memenuhi syarat
ngan struktur
miring, atau tergeser akibat pembebanan Tidak memenuhi
syarat yaitu .....
DOKUMENTASI PEMERIKSAAN KELAIKAN FUNGSI BANGUNAN GEDUNG
BIDANG STRUKTUR

Nama BG : Bangunan Gedung PT. Eben Haezer Trimegah Sukses


Alamat BG : Taman Tekno BSD Sektor XI H.06 No.01, Kel. Setu, Kec. Setu, Kota Tangerang Selatan
Koordinat BG : 6°19'46.8"S 106°40'42.4"E

Pondasi

Kolom
Balok

Pelat

Rangka Atap

Anda mungkin juga menyukai