Disusun Oleh :
Agung Jamaludin
41155020180030
Teknik Sipil Reguler B
1
BAB 1
PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
2
1C.2. Data Fisik
Data-data sehubungan dengan ketinggian tanah yang ada, tinggi muka air tanah, dan lain-lain
yang diterangkan pada gambar-gambar dimaksudkan sebagai informasi umum bagi
Pemilik/Ketua Tim Pembangunan dalam melaksanakan pekerjaan.
1F.2. Terhadap pekerjaan yang harus dilakukan setelah pekerjaan lain selesai, harus
dilaksanakan tanpa merusak fisik konstruksi dan tanpa mengakibatkan pengurangan terhadap
kestabilan konstruksi pekerjaan lain tersebut, baik langsung maupun tidak langsung.
3
1G. PENUNDAAN LINGKUP PEKERJAAN
Apabila terjadi suatu keadaan dimana konstruksi tidak dapat dibangun sekaligus secara utuh,
maka konstruksi yang telah dibangun harus dibuat aman dan stabil terhadap beban tetap dan
beban sementara. Guna memperlancar tahap pelaksanaan yang selanjutnya, maka Ketua Tim
Pembangunan dan Pelaksana harus juga mempelajari kemungkinan adanya sambungan dengan
konstruksi yang akan datang tersebut. Pemilik/Ketua Tim Pembangunan harus menyediakan
sarana penyambungan dengan konstruksi selanjutnya dan sarana tersebut harus dilindungi
terhadap kerusakan yang mungkin terjadi sebelum pelaksanaan selanjutnya dimulai.
PEKERJAAN SIPIL
BAB 2
PEKERJAAN SITE
4
pendapat/revisi pada lembar gambar tersebut dan mengembalikannya kepada
Pemilik/Ketua Tim Pembangunan.
Setelah diperbaiki, Pemilik/Ketua Tim Pembangunan harus mengajukan kembali
gambar yang oleh Tim perencana dan pengawas diminta untuk direvisi.
2A.2. Pembersihan
Ketua Tim Pembangunan harus membersihkan dan menyingkirkan semua semak, pohon
dan rumput di dalam daerah pekerjaan. Dalam pembersihan ini semua tunggul dan akar
harus dimusnahkan dan disingkirkan sampai diyakini bahwa semak-semak, pohon-
pohon dan rumput-rumput tidak tumbuh kembali.
Lubang bekas penyingkiran tunggul harus diisi atau ditimbun kembali dengan bahan-
bahan yang cocok dan memenuhi syarat, kemudian didapatkan kembali.
Sampah dan bahan lain yang tidak dipergunakan harus dibakar di daerah yang lapang
sehingga selama pembakaran tidak akan merusak/membahayakan daerah sekitarnya.
Semua bara api hasil pembakaran harus dipadamkan sebelum ditinggalkan.
BAB 3
PEKERJAAN BETON
3A.2. Pelaksanaan
3A.2.1. Proporsi
Campuran dari beton yang dispesifikasikan beton struktural harus sedemikian
sehingga mencapai kekuatan tekan karakteristik benda uji kubus pada 28 hari sebesar
175 kg/cm2.
5
Beton dispesifikasikan sebagai boton non struktural harus diklasifikasikan sebagai
B0 dalam NI-2, Bab 4.2 dan mempunyai campuran seperti tersebut dalam NI-2, Bab
4.3.1. dimana sebelum dilaksanakan Ketua Pembangunan harus mengadakan trial
test yang dapat membuktikan bahwa mutu beton yang disyaratkan dapat tercapai..
3A.2.3. Slump
Slump yang diizinkan untuk beton dalam keadaan mix yang normal adalah 7,5-10
cm. Slump yang terjadi di luar batas tersebut di atas akan ditolak oleh Tim perencana
dan pengawas.
6
Penulangan harus dimatikan pada posisinya, diperiksa sebelum pengecoran
dilakukan, agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada waktunya.
Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan dalam PBI 1971 kecuali
dipersyaratkan lain. Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,5
m kalau tinggi jatuhnya lebih dari 1,5 m harus memakai tremine pipa.
Bagian yang akan dicor harus bersih dari air, dan penulangan harus dimatikan
pada posisinya dengan beton dekking sesuai PBI 1971 yang disetujui Tim
perencana dan pengawas dan diperiksa sebelum pengecoran berlangsung.
Untuk menyambung beton lama dan baru, harus menggunakan bahan additive
“bonding agent”, seperti calbon atau bahan setara lainnya.
3B Penulangan
Baja penulangan yang dipakai adalah besi kualitas U 40 untuk ø > 12 mm. Khusus
untuk ø ≤ 12 mm dapat dipakai kualitas tulangan U-24 dan BRC M-9 produksi BHP
untuk pelat lantai beton.
Sesuai dengan NI-2, Bab 3.7 dan SK SNI T-15-1991-03, yaitu bahan harus
mempunyai jaminan tertulis mengenai kualitasnya.
Guna meyakinkan mutu tulangan baja, Ketua Rehab harus melakukan test yang
dilakukan oleh suatu badan resmi untuk pekerjaan tersebut.
Batang-batang tulangan harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah. Batang
tulangan dari berbagai jenis baja harus diberi tanda yang jelas dan ditimbun terpisah
jenis yang satu dari jenis yang lainnya, sehingga tidak mungkin saling tertukar.
Penimbunan batang-batang tulangan di udara terbuka untuk jangka waktu yang
panjang harus dicegah.
Kawat pengikat : harus berukuran minimal ø 1 mm seperti yang disyaratkan dalam
NI-2, bab 3.7.
3C. BEKISTING
3C.1. Uraian umum
Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar pada
waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan cacat, gelombang maupun
7
perubahan bentuk, ukuran, ketinggian serta posisi dari beton yang dicetak/tercetak.
Perencanaan, pelaksanaan serta pembongkaran bekisting harus sesuai dengan cara-cara
yang disarankan dan permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus benar-
benar bersih sebelum penggunaannya.
Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat mencegah lendutan dan
perubahan bentuk bahan-bahan bekisting. Bekisting beserta sambungan-sambungan
harus dapat mencegah terjadinya kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang
pembukaan sementara harus disediakan di dalam bekisting untuk memungkinkan
pembersihan bekisting. Bekisting yang langsung berhubungan dengan tanah dan tidak
dapat dibongkar harus dipakai dari pasangan bata atau bahan yang kedap, kuat dan tidak
mudah lapuk.
3.C.3. Bahan-bahan
Bahan bekisting harus terbuat dari kayu jenis “plywood” tebal 9 mm dengan rangka kuat
atau jenis lain yang setaraf yang disetujui oleh Tim perencana dan pengawas.
3.C.4. Pemasangan
Ketua Pembangunan dan Pelaksana baru diperbolehkan untuk mulai melaksanakan
pekerjaan setelah mendapat persetujuan atas rencana bekisting yang dibuatnya.
8
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu
yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
baik
3D.2. Pelaksanaan Pekerjaan
Permukaan dasar galian harus di timbun dengan pasir urug minimum 10 cm , disiram
dan diratakan, pemadatan tanah dassar harus sedikitnya mencapai 80%.
Pondasi batu kali mengguanak dengan campuran 1:5. Untuk kepala pondasi digunakan
adukan kedap air 1:2 setinggi 20 cm dihitung dari atas pondasi kebawah. Adukan
harus mengisi rongga dan harus padat.
BAB 4
PEKERJAAN DINDING
4A.3. Bahan-bahan
4A.3.1. Bata
Bata harus baru, dibakar, matangnya merata, keras, terbuat dari tanah liat yang terpilih
sesuai dengan persyaratan-persyaratan dalam NI-10-1973. Bila tidak terdapat bahan
yang sesuai standar tersebut di atas, maka Tim perencana dan pengawas yang
ditentukannya.
4A.3.2. Adukan/Spesi
9
Adukan/spesi untuk seluruh dinding bata harus berupa campuran 1 semen : 5 pasir.
Spesi khusus berupa “trasram” dengan campuran 1 semen : 2 pasir digunakan
permukaan sloof sampai setinggi 50 cm di atas permukaan lantai, sedangkan untuk
dinding kamar mandi/WC setinggi 160 cm. Kualitas beton untuk sloof, kolom praktis
dan ring balok lihat bab 3.
4A.3.3. Contoh-contoh
Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada Konsultan Tim
perencana dan pengawas dan persetujuan atas bahan tersebut harus sudah didapat
sebelum bahan yang dimaksud dibawa ke lapangan kerja untuk dipasang. Pengambilan
contoh atas bahan yang telah berada di lapangan akan dilakukan sewaktu-waktu sesuai
dengan kebutuhan Tim perencana dan pengawas guna keperluan pengujian. Bahan yang
tidak sesuai akan ditolak dan harus segera disingkirkan dari lapangan dalam waktu 2 x
24 jam.
4A.4. Penyimpanan
Bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan dengan cara-cara yang disetujui Tim
perencana dan pengawas, untuk menghindarkan dari segala hal yang dapat
mengakibatkan kerusakan terhadap bahan tersebut.
4A.5. Pelaksanaan
Pemasangan batu bata harus rata, tegak dan lajur penaikannya diukur tepat dengan tiang
lot, dan kecuali bila tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar, maka setiap lajur naik,
bata harus putus sambungan dengan lajur di bawahnya.
Sebelum dipasang, bata harus direndam sampai gelembung airnya habis. Beton untuk
sloof, kolom praktis dan ring balok dipasang untuk setiap luas dinding maksimal 12 m2
dengan pembesian sesuai dengan persyaratan penulangan kolom praktis. Disamping
persyaratan di atas, maka di setiap akhir pemasangan dinding bata harus diperkuat
dengan kolom praktis, dan setiap kusen pintu maupun jendela juga harus diperkuat
dengan kolom praktis dan ring balok. Cara pelaksanaannya mengikuti persyaratan
dalam gambar yang tertera dengan kode Ars, sesuai terlampir.
4A.6 Perlindungan
10
Mengikuti jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang belum selesai, harus ditutup
(dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang disetujui oleh Tim
perencana dan pengawas.
4B. PLESTER DAN ACIAN
4B.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plester dan acian seperti yang dijelaskan dalam
gambar-gambar pelaksanaan.
4B.3. Bahan-bahan
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :
4B.3.1. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, dan bebas dari tanah liat, lumpur atau campuran-
campuran lain sesuai dengan :
- NI-3 pasal 14
- NI-2 pasal 3.3
4B.3.4. Air
11
Air harus bersih segar dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti : minyak,
asam, dan unsur organik, kecuali ditunjukan lain.
4B.4. Perancangan
4B.4.1. Campuran Adukan dan Plester
Perbandingan campuran dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1
minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.
a. Plester/adukan dengan campuran 1 pc : 5 ps digunakan pada daerah-daerah seluruh
dinding bata seperti ditunjukan dalam gambar.
b. Plester/adukan dengan campuran 1 pc : 2 ps digunakan pada daerah-daerah basah
untuk kedap air, seperti daerah toilet setinggi 160 cm dari lantai dan daerah lainnya
setinggi 50 cm dari lantai sebagaimana ditunjukan dalam gambar.
c. Plester/adukan harus dicampur dengan bahan “additive” untuk mencegah keretakan
yang tidak diinginkan dan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan ahli.
4B.4.2. Acian
Acian dibuat dalam campuran 1 pc : 2 air (volume air) dan digunakan hanya pada
dinding-dinding yang akan dicat.
4B.5. Pelaksanaan
4B.5.1. Umum
Bersihkan semua permukaan yang akan diplester dan disiram air hingga jenuh.
Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah Tim perencana dan pengawas, dengan
tebal plesteran kecuali bila dinyatakan lain adalah 20 mm dengan toleransi minimal 15
mm dan maksimal 25 mm.
4B.5.2. Pencampuran
Membuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dilaksanakan bila ada
izin Tim perencana dan pengawas.
12
a. Bersihkan permukaan dinding bata dari noda-noda debu, minyak, cat, dan bahan-
bahan lain yang dapat mengurangi daya ikat plester. Basahkan sebelum pekerjaan
dimulai.
b. Pasang lapisan plester setebal yang disyaratkan (20 mm), ratakan dengan roskam
kayu/aluminium dengan panjang minimal 1,2 m. Basahkan terus selama lebih
kurang 3 hari.
Plesteran Permukaan Beton
a. Bersihkan permukaan beton dari sisa-sisa bekisting, debu, minyak-minyak, cat,
dan bahan lain yang dapat mengurangi daya ikat plesteran. Kasarkan permukaan
beton dengan cara dichipping. Basahi beton dengan air hingga jenuh. Tunggu
sampai aliran air berhenti.
b. Pasangkan acian setelah 2-3 mm, kasarkan permukaan kemudian pasangkan
plester sebelum acian mengering.
c. Bila acian diperlukan, laksanakan sesuai bab “Plester dan Acian”.
BAB 5
PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU DAN DAUN JENDELA.
5A LINGKUP PEKERJAAN
5.A.1 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
5.A.2 Pekerjaan ini meliputi pembuatan kosen, daun pintu dan daun jendela seperti yang
dinyatakan/ditunjukan dalam gambar.
- Kusen Pintu dan Jendela
- Daun pintu panel
- Daun pintu kaca
- Daun jendela kaca
- DlL
13
5.B.1. Bahan Rangka Kayu
a. Harus benar - benar kayu mutu terbaik dari jenisnya masing – masing.
b. Dihindarkan adanya cacat - cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah -
pecah, melengkung, melintir, urat kapur ,basah dan lapuk, melebihi yang diperkenankan
sesuai dengan PUBI- 1982. Pasal 37.tabel 2.
c. Syarat - syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat PKKI. Pasal 37.
Dengan kadar air maksimal 24%.( clean and dry )
d. Semua kayu yang dipasang/dipakai ialah kayu Kamper Samarinda (Drybalanops
lanceolata ) Kelas kuat I – II atau yang disetujui oleh Pengawas.
e. Penimbunan kayu ditempat pekerjaan sebelum pemasangan, harus diletakkan
di tempat/ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang baik. tidak terkena cuaca
langsung dan harus dilindungi dari kerusakan.
f. Seluruh kayu harus dianti rayap, lihat Pasal 05 Spesifikasi ini.
g. Ukuran kusen adalah 50 x 150 atau sesuai dengan gambar.
h. Tebal rangka kayu daun atau sesuai dengan gambar / Door Schedule.
- Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik merk Rakol
- Semua permukaan rangka kayu harus diserut, harus rata, lurus dan siku.
Daun pintu dengan konstruksi teak plywood/plastic laminated dengan bahan - bahan :
a. Plastic laminated ketebalan 0.5 (nol koma lima) mm, mutu terbaik buatan merk Formica
atau setara.
b. Kayu yang dipakai adalah kayu Kamper samarinda seperti telah disebutkan terdahulu,
yang telah disetujui oleh Perencana Pengawas.
c. Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus rata, lurus dan siku.
d. List akhiran daun pintu, lis kaca digunakan kayu Kamper samarinda, Sesuai dengan
gambar detail.
14
5.B.4 Bahan finishing :
Finishing untuk permukaan kusen dan daun pintu / jendela lihat Door Schedule,
15
benturan-benturan benda – benda lain dan dari kelembaban ataupun terkena cuaca
langsung.
8. Apabila terjadi cacat atau kerusakan-kerusakan baik yang terlihat maupun yang
tersembunyi, Kontraktor wajib memperbaiki ataupun mengganti dengan yang baru
sampai dengan disetujui oleh Perencana atau Pengawas dengan seluruh biaya
ditanggung oleh Kontraktor.
BAB 6
PEKERJAAN ATAP
16
diameter min 10 mm dimana posisi balok kunci berada di atas balok tarik
menggunakan cowakan dada dengan kedalaman 1/6 T, panjang balok kunci min 80
cm dengan ukuran penampang sama dengan ukuran penampang balok tarik.
- Pada ujung bagian atas tiang kuda-kuda harus di cowak selebar penampang balok
ruiter untuk penempatan balok ruiter tersebut perkuatan menggunakan paku tembus
atau paku 12 cm, sedangkan balok ruiter tersebut pada bagian atasnya arah tebal
dibuat camper dengan kemiringan sesuai dengan kemiringan atap berguna untuk
penempatan usuk atau kaso dimana kedua ujung kaso tersebut sampai menjepit papan
ruiter perkuatan menggunakan paku 10 cm.
17
- Genting yang didunakan harus sama warna dan bentuk
- Genting yang digunakan harus sama ukuran
- Genting yang digunakan harus kering oven
6.D.2 . Pelaksanaan
Profil metal furing dipasang dengan jarak menyesuaikan dengan ukuran
gypsum/kalsiboard.
Penyambungan rangka metal furing menggunakan paku ulir / sekrup .
Rangka metal furing digantung dengan menggunakan penggantung dari bahan kawat
baja.
Ukuran dan pola plafond harus sama dengan gambar atau mendapat persetujuan Direksi.
Sedangkan antara penutup langit-langit dengan tembok diberi list plafond dengan
ukuran sesuai dengan gambar kerja.
18
a. Pola sesuai dengan rencana atau petunjuk Direksi.
b. Plafond rata, tidak bergelombang dan retak.
c. Garis-garis alur, lurus, rapi, dengan jarak alur seragam
BAB 7
PEKERJAAN PLUMBING (AIR BERSIH, KOTOR, DAN AIR BUANGAN)
19
d. Pengadaan dan pemasangan Deepwell kapasitas ±150 lt/mnt, lengkap dengan pompa
submersible, casing, bak control, valve-valve, meter air dan peralatan Bantu
lainnya.
e. Pengadaan dan pemasangan jaringan pemipaan air bersih lengkap dengan flange,
elbow, reducer, dan lain-lain sampai ke setiap fixtures outlet serta pengadaan dan
pemasangan faucet.
f. Pengadaan dan pemasangan fondasi pompa, penggantung dan support pipa dan
peralatan penunjang lainnya.
g. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan air kotor, pipa air hujan, pipa
ventilasi, roof drain, floor drain, clean out, instalasi buangan air
bekas/air kotor, sistem drain, U-trap dan dan peralatan penunjang lainnya.
h. Pengadaan dan pemasangan sistem Sewage Treatment Plan tipe Packaged lengkap
dengan fondasi/pekerjaan fan/blower, pompa submersible, panel kontrol dan
accessories lainnya.
i. Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi listrik dari setiap peralatan pompa
sampai ke panel termasuk unit panelnya.
j. Mengadakan Testing and Commissioning terhadap seluruh peralatan maupun
pekerjaan dalam paket pekerjaan plumbing ini hingga berfungsi dengan baik dan
memenuhi persyaratan/standard yang telah ditentukan didalam spesifikasi teknis ini.
20
Dipasang pada reservoir .
c. Pompa Penguras
Type pompa : Portable Submersible Drain Pump
Kapasitas : 1.000 liter/menit
Head pompa : 7.5 m
Putaran pompa : 2.900 rpm
Daya pompa : 6.0 kW
Jumlah : 1 unit
d. Pompa Booster (Packaged)
Type pompa : Centrifugal Pump
Kapasitas : 50 liter/menit
Head pompa : 15 m
Putaran pompa : 1.450 rpm
Daya pompa : 1,1 kW
Jumlah : 2 unit
Lengkap dengan Pressure Tank dan Panel Kontrol
Data pompa dan peralatan lainnya, lihat pada Gambar perencanaan.
21
Influent SS : 200 mg / l
Dan menghasilkan air hasil pengolahan
Effluent BOD : 20 mg / l
Effluent SS : 30 mg / l
22
Tipe : Y pattern stainless steel perforated screen bolted bonnet flanged
end untuk strainer lebih besar dari diameter 50 mm.
Flexible Connection
Flexible connection memakai model double
sphere dengan material Neoprene Rubber yang dapat menahan tekanan
sampai 10 kg/cm2.
Tekanan kerja valve-valve untuk peralatan pompa delivery adalah minimum
220 psi.
Tekanan kerja valve-valve untuk pipa-pipa distribusi selain tersebut di atas
bisa dipakai valve dengan tekanan kerja 150 psi.
23
f. Air kerja dan listrik kerja untuk keperluan test merupakan tanggung Pemborong dan
sudah termasuk dalam item penawarannya.
g. Lapangan yang dipergunakan setiap hari harus dibesihkan setelah selesai bekerja.
Pemborong hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk koordinasi
pembersihan lapangan.
h. Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa
bahan pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama
pemeliharaan.
24
- Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang pipa pada
pipa lurus.
- Untuk memperkuat terhadap kebocoran penyambungan pipa dengan ulir harus
terlebih dulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes.
- Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi rubber set/ring seal dari karet
secara homogen.
2. Pipa Air Kotor/Buangan, Air Hujan dan Ventilasi :
- Memakai sistem lem/solvens cemend untuk pengikatnya terutama untuk pipa-pipa
cabang atau pipa yang berdiameter kecil.
- Sistem penyambungan uPVC harus memenuhi standard JIS 101 1967 dimana untuk
ukuran nominal pipa 50 mm kebawah menggunakan solvens
cement dan untuk pipa 65 mm keatas menggunakan solvens cement Joint.
- Khususnya untuk pemakaian di-lapangan (site) jumlah maupun takaran solvens
cement harus memenuhi antara lain :
- Pada penggunaan pipa 50 mm kebawah dipakai minimaì sebanyak 20 gram
pada setiap penyambungan.
- Untuk pemipaan 65 mm keatas dipakai bahan solvens cement minimal sebanyak
120 gram pada setiap penyambungan.
- Pemakaian bahan perekat pada sistem penyambungan pipa uPVC ini harus benar-
benar mengikuti petunjuk pabrik dan minimal pada pelaksanaannya dilapangan
Kontraktor harus menyertakan tenaga ahli/supervisor dari pabrik pembuatnya.
- Sistem penyambungan pipa induk dan pipa cabang (Jointing pipe) uPVC
menggunakan sistem Flanged diberi rubber ring set gasket dan di-bout .Hal
ini berlaku pula untuk sistem pencabangan pipa air hujan dan ventilasi.
25
- Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur
dengan jarak maksimum tidak lebih dari 2,0 meter.
- Pipa-pipa yang menembus dinding harus diberikan Sleeve dengan rongga 10 mm.
Rongga pipa karena adanya sleeve harus diberi bahan khusus rubber eal yang elastis.
- Pemasangan pipa harus rata dan rapih serta rigid baik untuk pipa horizontal
maupun untuk sistem pemipaan vertikal.
- Untuk mencegah getaran pada penggantung harus dipakai dudukan terbuat dari karet
getas.
- Penggantung atau penumpu pipa adalah product pabrik dan harus disekrup/terikat pada
konstruksi bangunan dengan insert angker yang dipasang pada waktu pengecoran
beton atau dengan Ramset.
- Pipa-pipa ditumpu dengan clem clam dan dibuat dengan jarak tidak lebih dari 250
cm untuk setiap clam.
c. Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya
- Semua fixture harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang
akan mengganggu aliran atau kebersihan air dan harus terpasang dengan kokoh
(Rigid) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
- Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak
mengganggu waktu pemasangan-pemasangan/dinding porselen dan sebagainya.
- Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi juga kuat kedudukannya
untuk komponen misalnya fixtures, fittings dan sebagainya.
- Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di dalam
kelengkapan jaringan instalasi tersebut.
- Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk dipasang balok-balok dari
beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee, elbow,
valve dan sebagainya.
26
- Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan
pada lubang-lubang yang sama.
- Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan setelah diperiksa oleh
Pengawas/Perencana yang ditunjuk semua kotorar dibuang dari lubang
galian ditimbun kembali dengan baik pasir urug atau tanah bekas galian atau
dengan bahan yang di tentukan Pengawas/Perencana dengan mendapatkan
izin tertulis.
- Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis
tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan/tanah asli atau bila tidak akan
digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan minimal menurut buku petunjuk
Pedoman Plumbing Indonesia Tahun 1971 untuk dalamnya galian.
- Pipa-pipa yang melewati jalan ditambah lapisan beton tebal 10 cm.
- Harus dibuat tanda-tanda dari balok beton atau tanah untuk memudahkan
Indentifikasi pipa di dalam tanah.
b. Pipa Ventilasi
Untuk pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding dengan diameter pipa 25 mm 65 mm.
Pada akhir pipa ventilasi dipasang vent cup pada lokasi paling atau (ceiling lantai atap atau
di atap bangunan). Instalasi harus rapih tidak bocor dan untuk sistem maupun layoutnya bisa
dilihat pada detail gambar perencanaan.
PEKERJAAN ARSITEKTUR
BAB 8
PEKERJAAN LANTAI
27
Ini meliputi pengadaan dan pemasangan ubin keramik seperti yang disebut atau yang
ditunjukan dalam gambar pelaksanaan.
8A.2. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan disesuaikan menurut standar :
- NI-2 1971
- NI-3 1970
- NI-8 1972
- SII-0241 -1970
8A.3.1. Ubin Keramik
Ubin keramik , ukuran 30 x 30 cm dan 20 x 20 cm produksi “Roman”, kaisar atau
yang setaraf, dipasang pada daerah-daerah seperti tertera dalam gambar, terutama
untuk pejalan kaki. Warna dan pola-pola ditentukan kemudian oleh Ahli.
8A.3.2. Bahan Perekat
Bahan perekat ubin keramik/porselen yang akan dipergunakan untuk pemasangan
pada dinding dan lantai adalah Portland Cement biasa yang disaring/ayak dengan
ayakan halus dan disetujui Tim perencana dan pengawas.
8A.3.3. Contoh-Contoh
Sebelum dilakukan pemasangan, Pemilik/Ketua Tim Pembangunan harus memberikan
contoh bahan-bahan yang akan dipakai untuk disetujui oleh Tim perencana dan
pengawas.
8.A.4. Pemasangan
Sebelum lapisan ubin keramik dipasang, permukaan beton/bata harus diberi plester
yang rata. Pengisi celah antara ubin digunakan acian Portland Cement putih dengan
diberi warna sesuai ubin yang dipasang yang dicampur dengan pasta khusus pengisi
nat/celah untuk keramik dan atas persetujuan Tim perencana dan pengawas.
Pemasangan harus dilakukan oleh tukang yang ahli untuk pekerjaan ini. Pemasangan
ubin keramik harus rata dan toleransi nat 2-3 mm arah horizontal maupun vertikal tapi
tidak kumulatif. Tim perencana dan pengawas berhak menolak tukang yang
dianggapnya tidak mampu/ahli untuk pekerjaan dimaksud dan Pemilik/Ketua Tim
Pembangunan harus segera menggantinya dengan tukang yang sesuai dan ahli serta
disetujui oleh Tim perencana dan pengawas.
Keramik yang sudah terpasang (di lantai) tidak boleh dibebani/diinjak sebelum
berumur minimal 7 hari. Keramik dilindungi dengan plastic selama periode konstruksi.
28
BAB 9
TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
9.A UMUM
9A.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan, peralatan, tenaga kerja, pemasangan,
pengujian-pengujian, penyelesaian seluruh pekerjaan dan perbaikan-perbaikan selama
masa pemeliharaan untuk perkerjaan instalasi listrik, seperti disyaratkan dalam gambar-
gambar perencanaan dan perlengkapan teknik perkerjaan elektrikal. Dalam pekerjaan
ini harus sudah termasuk juga perlengkapan dan alat bantu yang diperlukan agar sistem
dapat beroperasi dengan baik sesuai yang diinginkan dalam spesifikasi teknis ini.
Pekerjaan tersebut terdiri dari :
a. Sistem distribusi daya listrik
b. Sistem penerangan
29
serta harus termasuk seluruh peralatan-peralatan bantu yang dibutuhkan untuk
kesempurnaan sistem instalasi listrik.
1.3. Peralatan Penunjang Instalasi
Pekerjaan ini meliputi conduit, sparing, doos outlet daya, doos saklar, doos
penyambung, doos pencabangan, elbow, flexible conduit, klem dan peralatan-
peralatan lain yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem distribusi listrik
meskipun peralatan-peralatan ini tidak disebutkan dengan jelas di dalam gambar
perencanaan.
Kabel tray/Rak kabel.
Meliputi pekerjaan pengadaan dan pemasangan kabel tray dengan ukuran dan
lokasi sesuai gambar, lengkap dengan penggantung dan alat bantunya.
9.C. STANDAR DAN PERATURAN
Seluruh pekerjaan instalasi listrik harus dilaksanakan mengikuti standar dalam PUIL
terbitan terakhir atau standar-standar Internasional. Kabel listrik yang digunakan harus
sesuai dengan standar SII dan DPLN atau standar lainnya yang diakui di Indonesia serta
mendapat rekomendasi dari LMK. Surat ijin bekerja sebagai instalasi listrik dengan
kelas yang sesuai dengan pekerjaan ini dan masih berlaku harus dimiliki secara sah oleh
Pemilik/Ketua Tim Pembangunan, satu copy dari surat ijin tersebut harus diserahkan
kepada Tim perencana dan pengawas. Hal-hal khusus mengenai standar dan peraturan
dapat dilihat di masing-masing sub pekerjaan.
30
untuk dalam pekerjaaninstalasi listrik ini adalah : MERLIN GERIN (asli dibuktikan
dengansegel pabrik), HAGER, ABB, LEGRAND, CLIPSAL dengan ketentuansebagai berikut
:
§ MCCB arus mempunyai breaking capacity 25 kA.
§ MCB 3 phase harus mempunyai breaking capacity sebesar10 kA.
§ MCB 1 phase breaking capasity sebesar 10 kA.
` Setiap panel harus dilengkapi dengan :
§ Pilot Lamp 3(tiga) warna untuk indikasi di tiap phasa
§ Bus Bar untuk Phasa netral dan Grounding dengan ukuranyang sesuai dengan kapasitas dari
tiap panel.
§ Volt meter dan Amp. Meter (hanya untuk Panel UtamaGedung).
§ Kunci Pintu Panel.
§ Label Nama Panel
§ Diagram pengkabelan Panel yang harus dipasang/ditempelpada bagian dalam pintu panel.
e. Kabel-kabel yang akan digunakan baik untuk kabel feedermaupun untuk kabel instalasi ke
tiap titik penerangan atau stopkontak harus dari kabel 7(tujuh) besar seperti : SUPREME,
JEMBO,VOKSEL, TRANKA, KABELMETAL dengan ketentuan sebagai berikut :
§ Kabel Feeder untuk ke setiap Panel Menggunakan tipe NYYdengan ukuran sesusai gambar
wiring diagram panel, danjika feeder ke Panel utama harus menggunakan kabelbawah tanah,
maka kabel yang digunakan adalah kabelNYFGbY.
§ Jika kabel NYFGbY melintas jalan maka harus dimasukkankedalam pipa pelindung dengan
ukuran yang sesuai. Jenispipa adalah Galvanis schedule 40.
§ Kabel Instalasi Menggunakan Kabel NYM didalam pipaKonduit Hi-Impact merk CLIPSAL
atau LEGRAND. Ukurankabel diseusaikan dengan gambar dalam wiring diagrampanel.
Ukuran minimum kabel adalah ukuran 2.5 mm2.
f. Armatur lampu, Saklar, dan stop Kontak disesuaikan dengan jenis yang akan
digunakan/ditentukan oleh perencana arsitek denganketentuan sebagai berikut :
§ Tebal plat yang digunakan untuk armature adalah 0.7 mm
§ Komponen lampu seperti ballast/trafo dan lampu harus darimerek yang sudah dikenal baik.
Merek yangdirekomendasikan untuk digunakan adalah PHILIPS, OSRAM,NAIS, GE
§ Fitting plafond yang digunakan untuk lampu pijar harus daribahan yang mempunyai kualitas
baik bukan dari bahanplastic, dan harus tahan temperature tinggi dan tidak akanmeleleh jika
dipasang lampu pijar 60Watt.
31
§ Stop Kontak digunakan stop kontak 16A, sedangkan saklardigunakan saklar 10A dan harus
mempunyai kualitas yangbaik.
§ Stop Kontak lantai, jiga digunakan, harus menggunakanstop kontak khusus yang didesain
sebagai stop kontak lantai,terbuat dari bahan logam dan harus dapat dibuka/ditutup.
g. Armature lampu TL 2 x 36 Watt yang digunakan di dalamgedung/bangunan penunjang yang
diberi plafond menggunakanTipe V-Shape, sedangkan untuk area produksi dan bangunan
lainyang tidak diberi plafond menggunakan tipe TKO.
h. Pemasangan lampu TL type simbad untuk di Ruang Utilitas, Tribun,kontraktor harus sudah
memperhitungkan gantungan lampu yangakan digunakan.
i. Pentanahan/Grounding dari setiap panel harus dikerjakan denganmaksimal tahanan adalah
sebesar 2 ohm. Untuk pentanahandigunakan kabel BC atau NYA dengan ukuran sesuai
kapasitas tiappanel.
BAB 10
PEKERJAAN FINISHING
10A.3. Bahan-bahan
Cat serta pelapis-pelapis lain yang akan digunakan disini, adalah produksi “Pacific
Paint” merk Paton atau yang setaraf.
Semua cat dasar dan cat akhir yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dari satu
pabrik.
32
Warna-warna akan ditentukan kemudian oleh Tim perencana dan pengawas. Cat
dinding luar harus memenuhi persyaratan tahan terhadap cuaca.
10A.4. Persetujuan
Semua cat yang dipakai harus mendapatkan persetujuan Tim perencana dan pengawas
sebelum dipakai di dalam pekerjaan. Cat didatangkan ke lapangan pekerjaan dalam
kaleng-kaleng asli dari pabrik lengkap dengan cap perusahaan, merek dan sebagainya.
10A.5. Pelaksanaan
Laksanakan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai yang
dijelaskan oleh pabrik pembuat cat. Pemilik/Ketua Tim Pembangunan harus
menyerahkan kepada Tim perencana dan pengawas aturan pemakaian cat dari pabrik
pembuat cat yang disetujui Tim perencana dan pengawas. Apabila diperlukan,
Pemilik/Ketua Tim Pembangunan harus melakukan konsultasi kepada pabrik/Tim
perencana dan pengawas teknis pabrik sesuai yang disaranakan dan disetujui Tim
perencana dan pengawas.
BAB 11
ATURAN PELAKSANAAN
33
Pembangunan dan Pelaksana tidak dapat menuntut perpanjangan waktu kontrak
akibat perbaikan gambar-gambar tersebut.
b. Jika terdapat perbedaan antara gambar satu dengan yang lainnya, atau antara gambar
dengan spesifikasi ini, Ketua Tim Pembangunan dan Pelaksana harus
memberitahukan hal ini kepada Tim perencana dan pengawas lapangan untuk
mendapatkan keputusan.
c. Gambar Kerja dibuat berdasarkan Gambar Rencana dengan penyesuaian terhadap
kondisi lapangan. Untuk membuat gambar kerja Ketua Tim Pembangunan dan
Pelaksana harus melakukan pengecekan terhadap gambar-gambar Arsitektur,
Struktur, dan gambar lain yang relevan, untuk menentukan dimensi dan area bebas
yang diperlukan. Gambar harus dibuat cukup lengkap dan memasukan semua detail
yang diperlukan.
d. Gambar Kerja dapat berubah dari Gambar rencana karena penyesuaian dengan
kondisi lapangan atau hal lain. Perubahan dapat terjadi karena permintaan Pemberi
Tugas, atau diusulkan oleh Tim perencana dan pengawas Lapangan, Perancang atau
Pemilik/Ketua Tim Pembangunan. Gambar Kerja ini harus disetujui oleh pemberi
Tugas dan Tim perencana dan pengawas.
e. Ketua Tim Pembangunan dan Pelaksana harus melakukan pengecekan lokasi kerja
dengan cermat dengan Pemilik/Ketua Tim Pembangunan lain yang mungkin bekerja
di tempat yang sama, untuk memastikan bahwa seluruh peralatan dapat dipasang
dengan benar di lokasi yang diperuntukan baginya, tanpa mengganggu peralatan lain.
34
11C. Tenaga Kerja
a. Ketua Tim Pembangunan dan Pelaksana harus membuat daftar bahan dan peralatan
yang akan digunakan, dan menyerahkannya kepada Tim perencana dan pengawas
Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
b. Ketua Tim Pembangunan dan Pelaksana harus menyerahkan contoh bahan, data
teknis bahan dan peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini kepada Tim
perencana dan pengawas, paling lambat 14 hari sebelum pemasangan di lapangan
untuk mendapatkan persetujuan.
c. Bahan-bahan dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru, dalam kondisi
baik, bebas cacat, dan sesuai dengan yang dimaksud pada gambar rencana dan
spesifikasi teknik. Bahan harus dilengkapi dengan label, data teknis, dan data lain
yang diperlukan.
d. Sebelum dipasang pada tempatnya, seluruh bahan (material) dan peralatan harus
tetap dalam kotak penyimpannya dan harus dijaga dari kerusakan maupun
kelembaban.
e. Jika terdapat bahan atau peralatan yang tidak disebutkan dengan tegas tipe dan
mereknya pada gambar rencana maupun spesifikasi teknik maka bahan atau peralatan
tersebut harus disetujui oleh Tim perencana dan pengawas.
f. Jika bahan (material) atau peralatan yang diajukan berbeda dengan yang ditentukan
pada dokumen kontrak, Pemilik/Ketua Tim Pembangunan harus menyampaikan
perbedaan ini dalam bentuk surat kepada Tim perencana dan pengawas, bersamaan
dengan permintaan penggantian dan alasan untuk itu.
Jika permintaan tersebut disetujui, hal-hal yang berhubungan dengan penggantian
tersebut dan perhitungan tambah kurang nilai pekerjaan harus segera disesuaikan.
Jika permintaan tersebut ditolak, Pemilik/Ketua Tim Pembangunan tidak terlepas
dari tanggung jawabnya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Gambar Kontrak.
g. Tim perencana dan pengawas berhak menolak bahan (material) yang didatangkan
atau yang dipasang yang tidak sesuai dengan yang ditentukan dalam Gambar
dan/atau Spesifikasi Teknis. Pemilik/Ketua Tim Pembangunan harus segera
memperbaiki atau mengganti material atau peralatan tersebut tanpa pergantian biaya
dari Pemberi Tugas.
h. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh
ini adalah tanggung jawab Pemilik/Ketua Tim Pembangunan.
35
• Nama Proyek : Pembangunan Rumah Tinggal Type 150/200 m2
• Mata Kuliah : Rekayasa Pelaksanaan Bangunan
• Dosen Pengampu : Dra. Fauzia Mulyawati
• Schedule Proyek : 150 hari kalender ( 5 bulan )
• Luas site : -/+ 200 m2
• Pekerjaan Persiapan,
• Pekerjaan Struktur Bawah,
• Pekerjaan Struktur Atas,
• Pekerjaan Arsitektur,
• Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal,
• Pekerjaan Lain
START
PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN
PEKERJAAN STRUKTUR ATAS PEKERJAAN ARSITEKTUR
MEKANIKAL /ELEKTRIKAL
FINISH
Untuk mencegah ketidak sesuaian pekerjaan disetiap tahap melakukan pengendalian
mutu seperti berikut :
Incoming Inspection:
Pengendalian Pada Setiap
Permulaan Kerja dan keda-
Tangan bahan
Inprocess Inspection
Pengendalian Pada setiap
Proses Pekerjaan
Final Inspection
Pengendalian Pada Akhir
Proses Pekerjaan
Incoming Inspection
Bila ada ketidak sesuaian spesifikasi maka akan dibuat berita acara penolakan bahan
Inprogress Inspection
2. Pekerjaan -Cek -Ukuran & letak sesu -Maks 1 cm. -Setiap 15 m2/per -Meteran
Pasangan -Cek Ai gbr kerja. - 0.5 cm Bidang/per as -Siku
Batu bata -Diukur -Kelurusan dinding -Unting2.
-Diukur Lurus.
-Visual -Siku
-Visual -Spesi tebal 20 cm.
-Nad & tegak & zig-zag
-Ketegakan&vertikal
Bila ada ketidak sesuaian spesifikasi maka akan Direnovasi bahkan dibongkar
Final Inspection
2. Pengecoran -VISUAL -Fisik hasil cor – -Jika terjadi pe – -Akhir bongkar - VISUAL
Kolom/ kolom tidak pecah Cah siku tidak Bekisting
balok. & Retak. Sampai mengura
-Hasil mulus Ngi decking/terli
Hat tulangan.
Mulai
A
Persiapan - Survey Persiapan Ya
Panel Bekisting - Shop drawing Pembesian
Pengecoran
Tidak
Pengecekan Diperbaiki
Bongkar
Bekisting
Ya Fabrikasi
Pasang
Curing
Tulangan
Selesai
Inspeksi 1 Diperbaiki
Tidak
Ya
Pasang
Bekisting
Inspeksi 2 Diperbaiki
Tidak
Ya
A
Mulai
A
Tidak Curing
Inspeksi 1 Diperbaiki
Ya Pembongkaran
Pasang Bekisting
Tulangan
Selesai
Inspeksi 2 Diperbaiki
Tidak
Ya
A
Marking Posisi
Kolom & Dinding
PEKERJAAN
LANTAI
PEMASANGAN
PARTISI
PEMASANGAN
PINTU & JENDELA
PENGECATAN
SELESAI
A
BENANG NILON
A
TAMPAK
As
Tiang kayu Benang nylon
DENAH As bangunan
1
1M
PAKU BESAR
KEPALAN
PAKU BESAR A B
TITIK KEPALAN
METERAN
A BENANG LOT
LOTAN C D
DINDING TEMBOK
METERAN
C
LOTAN D
C
MARKING PINJAMAN
+1000
MARKING
LINE
MARKING UNTUK
STARTING POINT
PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK
SIAPKAN PEMASANGAN KERAMIK DENGAN ACUAN YANG BERAWAL,
DARI GARIS BENANG KEPALAAN YANG TELAH DIBUAT.
PEKERJAAN PLAFOND
1. Pengukuran Elevasi
4. Pemasangan Penggantung
5. Penyetelan Elevasi
6. Pemasangan Panel
PEKERJAAN KUSEN
JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN
(Rp)
DIBULATKAN Rp 750,000,000
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
PEKERJAAN RUMAH TINGGAL TYPE 150/200 M2
TUGAS UTS REKAYASA PELAKSANAAN BANGUNAN
Summarecon Bekasi
I PEKERJAAN PERSIAPAN
2 Pengadaan alat kerja, scafolding dan mobilisasi material proyek ls 1.00 Rp 2,500,000 Rp 2,500,000
3 Direksi Keet/ Bedeng/ Los Kerja Tenaga Kerja/ Material Proyek ls 1.00 Rp 7,500,000 Rp 7,500,000
8 Pembersihan lahan dan pembuangan berangkal sisa pekerjaan ls 1.00 Rp 7,500,000 Rp 7,500,000
TOTAL 1 Rp 29,500,000
B BANGUNAN LANTAI 1
I PEKERJAAN TANAH
1 Pekerjaan Timbunan area Kerja Seluas Bangunan (Perataan) m3 150.00 Rp 350,000 Rp 52,500,000
2 Pekerjaan Galian Pondasi Footplat Uk. 110 x 110 cm m3 11.26 Rp 65,000 Rp 731,900
3 Pekerjaan Timbunan Kembali Bekas Galian m3 8.71 Rp 60,000 Rp 522,720
TOTAL 1 Rp 53,754,620
8 Pekerjaan Plat Lantai Beton Bertulang t. 12 cm + Beton Anak Tangga m3 1.21 Rp 5,150,000 Rp 6,210,900
#REF! Pekerjaan Plat Beton Bertulang Pantry/Dapur t. 8-10 cm m3 0.26 Rp 4,500,000 Rp 1,161,000
TOTAL 2 Rp 198,979,750
2 Pas. Daun Jendela Alumunium + Kaca 5 mm Uk. 65 x 135 cm unit 4.00 Rp 1,250,000 Rp 5,000,000
3 Pas. Daun Jendela Alumunium + Kaca 5 mm Uk. 60 x 120 cm unit 6.00 Rp 1,125,000 Rp 6,750,000
Pintu
1 Pas. Daun Pintu Utama Type Swing Multiplek Fin. HPL unit 2.00 Rp 3,437,500 Rp 6,875,000
3 Pas. Daun Pintu Type Swing Fin. HPL unit 2.00 Rp 3,437,500 Rp 6,875,000
TOTAL 4 Rp 30,721,250
V PEKERJAAN LANTAI
VI PEKERJAAN PLAFOND
1 Pekerjaan Plafond Flat Gypsum (Uk. 2400 x 1200 x 9 mm) + Rangka Besi Hollow m² 92.84 Rp 150,000 Rp 13,926,000
TOTAL 6 Rp 13,926,000
1 Instalasi Kabel Penerangan + Instalasi Kabel Power ttk 32.00 Rp 200,000 Rp 6,400,000
IX PEKERJAAN SANITARY
Kamar Mandi
Dapur/ pantry
TOTAL 9 Rp 29,003,161
X PEKERJAAN LAIN-LAIN
II PEKERJAAN PASANGAN
Pintu
1 Pas. Daun Pintu Type Swing Fin. HPL unit 2.00 Rp 3,437,500 Rp 6,875,000
4 Pas. Daun Pintu Alumunium Type Swing dan Sliding - Pintu KM unit 2.00 Rp 2,500,000 Rp 5,000,000
TOTAL 3 Rp 21,829,500
IV PEKERJAAN LANTAI
V PEKERJAAN PLAFOND
1 Pekerjaan Plafond Flat Gypsum (Uk. 2400 x 1200 x 9 mm) + Rangka Besi Hollow m² 92.84 Rp 150,000 Rp 13,926,000
TOTAL 5 Rp 13,926,000
VI PEKERJAAN ATAP
1 Pekerjaang Rangka Konstruksi Atap Baja Ringan 0.75 mm m2 60.11 Rp 250,000 Rp 15,026,559
4 Pas. Skylight Kaca Tempered Glass 8 mm + Rangka Besi Hollow m2 8.73 Rp 1,552,500 Rp 13,553,325
TOTAL 6 Rp 35,837,134
1 Instalasi Kabel Penerangan + Instalasi Kabel Power ttk 12.00 Rp 200,000 Rp 2,400,000
IX PEKERJAAN SANITARY
Kamar Mandi
2 Pas. Aksesoris Kloset Duduk ex. TOTO/ Setara bh 1.00 Rp 455,000 Rp 455,000
#NAME?
TIME SCHEDULE/ KURVA S
PEKERJAAN RUMAH TINGGAL TYPE 150/200 M2
TUGAS UTS REKAYASA PELAKSANAAN BANGUNAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
JUMLAH BOBOT APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS
NO URAIAN PEKERJAAN KETERANGAN
(Rp) % M-1 M-2 M-3 M-4 M-5 M-6 M-7 M-8 M-9 M-10 M-11 M-12 M-13 M-14 M-15 M-16 M-17 M-18 M-19 M-20
0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20%
A PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 29,500,000 3.93%
1.55% 1.55% 1.55% 1.55% 1.55% 1.55% 1.55% 1.55% 1.55% 1.55%
III PEKERJAAN PASANGAN Rp 116,227,825 15.50%
PROGRESS RENCANA 1.99% 6.37% 7.19% 8.74% 6.95% 6.12% 6.61% 8.74% 8.74% 4.54% 4.05% 7.42% 7.42% 3.57% 4.83% 1.95% 1.95% 1.95% 0.68% 0.20%
TOTAL KUMULATIF PROGRESS RENCANA 1.99% 8.35% 15.54% 24.28% 31.23% 37.35% 43.96% 52.70% 61.44% 65.98% 70.03% 77.45% 84.87% 88.44% 93.27% 95.22% 97.17% 99.12% 99.80% 100.00%
PROGRESS AKTUAL #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
TOTAL KUMULATIF PROGRESS AKTUAL #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
*) Catatan :