Anda di halaman 1dari 63

UJIAN TENGAH SEMESTER

PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL 2 LANTAI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan Daerah Irigasi

Disusun Oleh :
Agung Jamaludin
41155020180030
Teknik Sipil Reguler B

Dosen : Fauzia Mulyawati, Dra., ST., MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA BANDUNG
Jl. Karapitan No.116, Cikawao, Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat 40261
2022
I. LINGKUP PEKERJAAN
I.1. Nama proyek/Pekerjaan/Kegiatan
Rumah Tinggal 2 Lantai Type 173/122 m2
I.2. Lokasi Pekerjaan
Kp. Sinom Kab. Bandung
I.3. Lingkup Pekerjaan meliputi
I. Pembangunan Rumah Tinggal 2 Lantai Type 173/122 m2
A. Pek. Persiapan
B. Pek. Beton dan Pondasi
C. Pek. Pasangan Dinding
D. Pek. Kusen Pintu dan jendela
E. Pek. Atap & Plafond
F. Pek. Instalasi air
G. Pek. Pasangan Lantai
H. Pek. Instalasi Listrik
I. Pek. Finishing
J. Pek. Lain-lain

1
BAB 1
PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN

1A. STANDAR YANG BERLAKU


Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI),
Standar Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan nasional maupun peraturan-peraturan
setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain :
NI - 2 (1971) PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA
NI - 3 (1970) PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN BANGUNAN DI INDONESIA
NI - 8 (1972) PERATURAN SEMEN PORTLAND INDONESIA
NI - 10 (1978) BATA MERAH SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
PERATURAN PLUMBING INDONESIA
PERATURAN UMUM INSTALASI LISTRIK
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar yang tersebut di atas maupun
standar nasional lainnya, maka diperlukan standar internasional yang berlaku atas pekerjaan
tersebut atau setidak-tidaknya berlaku standar persyaratan teknis dari Negara asal
bahan/pekerjaan yang bersangkutan.

1B. MEREK DAGANG


Kecuali ditentukan lain, maka nama atau merek dagang dari bahan yang disebutkan dalam
Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk maksud perbandingan terutama dalam hal mutu, model,
bentuk, jenis dan sebagainya, dan hendaknya tidak diartikan sebagai persyaratan (merek) yang
mengikat.

1C. DATA UMUM LAPANGAN KERJA


1C.1. Titik-titik Ukur
Seluruh titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran setempat, yaitu
titik-titik ukur yang ada di lapangan proyek.

2
1C.2. Data Fisik
Data-data sehubungan dengan ketinggian tanah yang ada, tinggi muka air tanah, dan lain-lain
yang diterangkan pada gambar-gambar dimaksudkan sebagai informasi umum bagi
Pemilik/Ketua Tim Pembangunan dalam melaksanakan pekerjaan.

1D. PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN


Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen
tanpa telebih dahulu mendapat persetujuan dari Tim perencana dan pengawas. Pemberitahuan
yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada Tim perencana dan pengawas
dalam jangka waktu yang cukup sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan itu, agar Tim
perencana dan pengawas mempunyai waktu yang cukup bila dipertimbangkan bahwa perlu
mengadakan penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan tersebut.

1E. PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN


Bila Pemilik/Ketua Tim Pembangunan atau sejenisnya tidak berada di tempat pekerjaan
dimana Tim perencana dan pengawas bermaksud untuk memberikan petunjuk-petunjuknya,
maka petunjuk-petunjuk harus diturut dan dilaksanakan oleh pelaksana atau orang-orang yang
ditunjuk untuk itu, oleh Ketua Tim Pembagunan .

1F. PERSIAPAN PEKERJAAN


1F.1. Selama masa pembangunan, semua konstruksi penahan sementara baik untuk kontruksi
beton bertulang maupun konstruksi lain, harus diperhitungkan terhadap kemungkinan
terjadinya faktor-faktor alam, misalnya : angin, gempa bumi. Ketua Tim Pembangunan dan
Pelaksana bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan pekerja apabila terjadi faktor-
faktor di atas.

1F.2. Terhadap pekerjaan yang harus dilakukan setelah pekerjaan lain selesai, harus
dilaksanakan tanpa merusak fisik konstruksi dan tanpa mengakibatkan pengurangan terhadap
kestabilan konstruksi pekerjaan lain tersebut, baik langsung maupun tidak langsung.

3
1G. PENUNDAAN LINGKUP PEKERJAAN
Apabila terjadi suatu keadaan dimana konstruksi tidak dapat dibangun sekaligus secara utuh,
maka konstruksi yang telah dibangun harus dibuat aman dan stabil terhadap beban tetap dan
beban sementara. Guna memperlancar tahap pelaksanaan yang selanjutnya, maka Ketua Tim
Pembangunan dan Pelaksana harus juga mempelajari kemungkinan adanya sambungan dengan
konstruksi yang akan datang tersebut. Pemilik/Ketua Tim Pembangunan harus menyediakan
sarana penyambungan dengan konstruksi selanjutnya dan sarana tersebut harus dilindungi
terhadap kerusakan yang mungkin terjadi sebelum pelaksanaan selanjutnya dimulai.

1H. PENYESUAIAN DOKUMEN


Pada waktu pelaksanaan, Ketua Tim Pembangunan dan Pelaksana harus menyesuaikan kembali
dokumen-dokumen pelaksanaannya dengan dokumen perancangan, termasuk antara lain
kualitas, sistem dan jenis konstruksi. Penambahan/pengurangan volume kerja dengan seijin
pemilik bangunan dapat diperhitungkan kemudian.

PEKERJAAN SIPIL
BAB 2
PEKERJAAN SITE

2A. PENGUKURAN, PEMBERSIHAN DAN PEMBUANGAN LAPISAN TANAH


ATAS
2A.1. Pengukuran
Ketua Tim Pembangunan harus memulai pekerjaan dari garis-garis dasar dan patok-
patok yang telah disetujui oleh Tim perencana dan pengawas dan bertanggung jawab
penuh atas pengukuran-pengukuran yang dibuatnya.
Pemilik/Ketua Tim Pembangunan harus menyediakan semua bahan, peralatan dan
tenaga kerja temasuk juru-juru ukur (surveyor) yang dibutuhkan sesuai dengan
pengukuran dan pematokan untuk setiap bagian pekerjaan yang memerlukannya.
Pemilik/Ketua Tim Pembangunan diwajibkan untuk memelihara patok-patok serta tugu-
tugu ukur utama selama masa pelaksanaan.
Pada keadaan dimana ada penyimpangan dari gambar pelaksanaan, Ketua Tim
Pembangunan harus mengajukan 3 (tiga) gambar penampang dari daerah yang dipatok
itu. Tim perencana dan pengawas akan membubuhkan tanda tangan persetujuan atau

4
pendapat/revisi pada lembar gambar tersebut dan mengembalikannya kepada
Pemilik/Ketua Tim Pembangunan.
Setelah diperbaiki, Pemilik/Ketua Tim Pembangunan harus mengajukan kembali
gambar yang oleh Tim perencana dan pengawas diminta untuk direvisi.
2A.2. Pembersihan
Ketua Tim Pembangunan harus membersihkan dan menyingkirkan semua semak, pohon
dan rumput di dalam daerah pekerjaan. Dalam pembersihan ini semua tunggul dan akar
harus dimusnahkan dan disingkirkan sampai diyakini bahwa semak-semak, pohon-
pohon dan rumput-rumput tidak tumbuh kembali.
Lubang bekas penyingkiran tunggul harus diisi atau ditimbun kembali dengan bahan-
bahan yang cocok dan memenuhi syarat, kemudian didapatkan kembali.
Sampah dan bahan lain yang tidak dipergunakan harus dibakar di daerah yang lapang
sehingga selama pembakaran tidak akan merusak/membahayakan daerah sekitarnya.
Semua bara api hasil pembakaran harus dipadamkan sebelum ditinggalkan.

BAB 3
PEKERJAAN BETON

3A. BETON SITE MIX


3A.1. Uraian Umum
Ketua Pembangunandan Pelaksana disarankan mempergunakan adukan beton site mix
plan, Cara penanganan adukan harus sedemikian sehingga tidak akan menimbulkan
kerusakan pada konstruksi dan adukannya sendiri.
Tim perencana dan pengawas bisa menangguhkan pengadaan dan pengecoran adukan
bila peralatan yang dipersiapkan oleh Ketua Pembangunan dianggap tidak mencukupi,
sampai peralatan tersebut ditambah sesuai dengan jumlah yang telah disetujui.

3A.2. Pelaksanaan
3A.2.1. Proporsi
Campuran dari beton yang dispesifikasikan beton struktural harus sedemikian
sehingga mencapai kekuatan tekan karakteristik benda uji kubus pada 28 hari sebesar
175 kg/cm2.

5
Beton dispesifikasikan sebagai boton non struktural harus diklasifikasikan sebagai
B0 dalam NI-2, Bab 4.2 dan mempunyai campuran seperti tersebut dalam NI-2, Bab
4.3.1. dimana sebelum dilaksanakan Ketua Pembangunan harus mengadakan trial
test yang dapat membuktikan bahwa mutu beton yang disyaratkan dapat tercapai..

3A.2.2. Ketentuan Jumlah Air


Campuran-campuran harus dalam perbandingan berat, kecuali bila digunakan bahan
campuran (additive) yang mempersyaratkan perbandingan dalam volume. Specimen
dibuat sesuai dengan NI – 2, Bab 4.4. dan dites sesuai dengan NI – 2, Bab 4.4.
 Bahan additive yang korektif untuk mengisi kekurangan dalam gradasi agregat,
hanya dipakai atas persetujuan tertulis. Bahan hendaknya diukur terpisah untuk
setiap adukan beton.
 Air Satu liter diperhitungkan sebagai satu kilogram berat.
Perbandingan hendaknya ditentukan sesuai dengan rekomendasi dari perusahaan
admixture.

3A.2.3. Slump
Slump yang diizinkan untuk beton dalam keadaan mix yang normal adalah 7,5-10
cm. Slump yang terjadi di luar batas tersebut di atas akan ditolak oleh Tim perencana
dan pengawas.

3A.2.4. Pengecoran Beton


 Sebelum pengecoran dimulai, Ketua Pembangunan dan Pelaksana harus sudah
menyiapkan seluruh stek maupun anker yang diperlukan pada kolom-kolom,
balok-balok beton, dan kecuali dinyatakan lain pada gambar-gambar, maka stek-
stek dan anker-anker dipasang dengan jarak setiap 1 meter. Apabila diperlukan
untuk memasang stek tulangan kolom praktis pada suatu permukaan beton
existing, maka pemasangan dapat dilaksanakan dengan cara yang disetujui Tim
perencana dan pengawas.
Beton yang telah mengeras, kotoran-kotoran dan bahan-bahan lain harus
dibuang dari dalam bekisting, alat-alat pengaduk (beton molen), alat-alat
pembawa maupun dari stek-stek tulang dan anker-anker.

6
Penulangan harus dimatikan pada posisinya, diperiksa sebelum pengecoran
dilakukan, agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan pada waktunya.
Pengecoran harus sesuai dengan persyaratan dalam PBI 1971 kecuali
dipersyaratkan lain. Beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,5
m kalau tinggi jatuhnya lebih dari 1,5 m harus memakai tremine pipa.
 Bagian yang akan dicor harus bersih dari air, dan penulangan harus dimatikan
pada posisinya dengan beton dekking sesuai PBI 1971 yang disetujui Tim
perencana dan pengawas dan diperiksa sebelum pengecoran berlangsung.
Untuk menyambung beton lama dan baru, harus menggunakan bahan additive
“bonding agent”, seperti calbon atau bahan setara lainnya.

3B Penulangan
 Baja penulangan yang dipakai adalah besi kualitas U 40 untuk ø > 12 mm. Khusus
untuk ø ≤ 12 mm dapat dipakai kualitas tulangan U-24 dan BRC M-9 produksi BHP
untuk pelat lantai beton.
 Sesuai dengan NI-2, Bab 3.7 dan SK SNI T-15-1991-03, yaitu bahan harus
mempunyai jaminan tertulis mengenai kualitasnya.
 Guna meyakinkan mutu tulangan baja, Ketua Rehab harus melakukan test yang
dilakukan oleh suatu badan resmi untuk pekerjaan tersebut.
 Batang-batang tulangan harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah. Batang
tulangan dari berbagai jenis baja harus diberi tanda yang jelas dan ditimbun terpisah
jenis yang satu dari jenis yang lainnya, sehingga tidak mungkin saling tertukar.
 Penimbunan batang-batang tulangan di udara terbuka untuk jangka waktu yang
panjang harus dicegah.
 Kawat pengikat : harus berukuran minimal ø 1 mm seperti yang disyaratkan dalam
NI-2, bab 3.7.

3C. BEKISTING
3C.1. Uraian umum
Bekisting harus direncanakan, dilaksanakan dan diusahakan sedemikian rupa agar pada
waktu pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan cacat, gelombang maupun

7
perubahan bentuk, ukuran, ketinggian serta posisi dari beton yang dicetak/tercetak.
Perencanaan, pelaksanaan serta pembongkaran bekisting harus sesuai dengan cara-cara
yang disarankan dan permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus benar-
benar bersih sebelum penggunaannya.
Penyangga-penyangga harus diberi jarak antara yang dapat mencegah lendutan dan
perubahan bentuk bahan-bahan bekisting. Bekisting beserta sambungan-sambungan
harus dapat mencegah terjadinya kebocoran adukan selama pengecoran. Lubang-lubang
pembukaan sementara harus disediakan di dalam bekisting untuk memungkinkan
pembersihan bekisting. Bekisting yang langsung berhubungan dengan tanah dan tidak
dapat dibongkar harus dipakai dari pasangan bata atau bahan yang kedap, kuat dan tidak
mudah lapuk.

3.C.2. Pengendalian Pekerjaan.


Seluruh bekisting harus mengikuti persyaratan dalam normalisasi di bawah ini :
- NI – 2 – 1971
- NI – 3 – 1982

3.C.3. Bahan-bahan
Bahan bekisting harus terbuat dari kayu jenis “plywood” tebal 9 mm dengan rangka kuat
atau jenis lain yang setaraf yang disetujui oleh Tim perencana dan pengawas.

3.C.4. Pemasangan
Ketua Pembangunan dan Pelaksana baru diperbolehkan untuk mulai melaksanakan
pekerjaan setelah mendapat persetujuan atas rencana bekisting yang dibuatnya.

3C.4.1. Pembongkaran Bekisting


Bekisting harus dibongkar dengan cara yang sedemikian rupa sehingga dapat menjamin
keselamatan penuh atas struktur-struktur yang dicetak.

3D. PEKERJAAN PONDASI BATU KALI


3D.1. Lingkup Pekerjaan

8
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu
yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang
baik
3D.2. Pelaksanaan Pekerjaan
Permukaan dasar galian harus di timbun dengan pasir urug minimum 10 cm , disiram
dan diratakan, pemadatan tanah dassar harus sedikitnya mencapai 80%.
Pondasi batu kali mengguanak dengan campuran 1:5. Untuk kepala pondasi digunakan
adukan kedap air 1:2 setinggi 20 cm dihitung dari atas pondasi kebawah. Adukan
harus mengisi rongga dan harus padat.

BAB 4
PEKERJAAN DINDING

4A. PEKERJAAN BATU BATA


4A.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan dan pemasangan semua
pekerjaan pasangan batu bata seperti yang tertera pada gambar-gambar.
Pelaksanaan pemasangan harus benar-benar mengikuti garis-garis ketinggian, bentuk-
bentuk seperti yang terlihat dalam gambar dan Persyaratan Teknis ini.

4A.2. Pengendalian Pekerjaan


Persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada PUBI, NI-3-1982, NI-11-1973
dan SII-0021,1978, NI-8-1972, NI-10-1978.

4A.3. Bahan-bahan
4A.3.1. Bata
Bata harus baru, dibakar, matangnya merata, keras, terbuat dari tanah liat yang terpilih
sesuai dengan persyaratan-persyaratan dalam NI-10-1973. Bila tidak terdapat bahan
yang sesuai standar tersebut di atas, maka Tim perencana dan pengawas yang
ditentukannya.

4A.3.2. Adukan/Spesi

9
Adukan/spesi untuk seluruh dinding bata harus berupa campuran 1 semen : 5 pasir.
Spesi khusus berupa “trasram” dengan campuran 1 semen : 2 pasir digunakan
permukaan sloof sampai setinggi 50 cm di atas permukaan lantai, sedangkan untuk
dinding kamar mandi/WC setinggi 160 cm. Kualitas beton untuk sloof, kolom praktis
dan ring balok lihat bab 3.

4A.3.3. Contoh-contoh
Contoh bahan yang diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada Konsultan Tim
perencana dan pengawas dan persetujuan atas bahan tersebut harus sudah didapat
sebelum bahan yang dimaksud dibawa ke lapangan kerja untuk dipasang. Pengambilan
contoh atas bahan yang telah berada di lapangan akan dilakukan sewaktu-waktu sesuai
dengan kebutuhan Tim perencana dan pengawas guna keperluan pengujian. Bahan yang
tidak sesuai akan ditolak dan harus segera disingkirkan dari lapangan dalam waktu 2 x
24 jam.

4A.4. Penyimpanan
Bahan untuk pekerjaan pasangan harus disimpan dengan cara-cara yang disetujui Tim
perencana dan pengawas, untuk menghindarkan dari segala hal yang dapat
mengakibatkan kerusakan terhadap bahan tersebut.

4A.5. Pelaksanaan
Pemasangan batu bata harus rata, tegak dan lajur penaikannya diukur tepat dengan tiang
lot, dan kecuali bila tidak diperlihatkan dalam gambar-gambar, maka setiap lajur naik,
bata harus putus sambungan dengan lajur di bawahnya.
Sebelum dipasang, bata harus direndam sampai gelembung airnya habis. Beton untuk
sloof, kolom praktis dan ring balok dipasang untuk setiap luas dinding maksimal 12 m2
dengan pembesian sesuai dengan persyaratan penulangan kolom praktis. Disamping
persyaratan di atas, maka di setiap akhir pemasangan dinding bata harus diperkuat
dengan kolom praktis, dan setiap kusen pintu maupun jendela juga harus diperkuat
dengan kolom praktis dan ring balok. Cara pelaksanaannya mengikuti persyaratan
dalam gambar yang tertera dengan kode Ars, sesuai terlampir.

4A.6 Perlindungan

10
Mengikuti jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang belum selesai, harus ditutup
(dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang disetujui oleh Tim
perencana dan pengawas.
4B. PLESTER DAN ACIAN
4B.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plester dan acian seperti yang dijelaskan dalam
gambar-gambar pelaksanaan.

4B.2. Pengendalian Pekerjaan


Seluruh pekerjaan dan bahan harus sesuai persyaratan dalam :
- NI-2 1971
- NI-3 1982
- NI-8 1972
- ASTM C 90-72
- AXTM B 615-72

4B.3. Bahan-bahan
Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini terdiri dari :

4B.3.1. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, dan bebas dari tanah liat, lumpur atau campuran-
campuran lain sesuai dengan :
- NI-3 pasal 14
- NI-2 pasal 3.3

4B.3.2. Portland Cement


Portland cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membantu dan
dalam zat yang tertutup seperti disyaratkan dalam NI-8.
Hanya sebuah merk dari satu jenis semen yang boleh dipakai dalam pekerjaan. Semen
merk Tiga Roda

4B.3.4. Air

11
Air harus bersih segar dan bebas dari bahan-bahan yang merusak seperti : minyak,
asam, dan unsur organik, kecuali ditunjukan lain.
4B.4. Perancangan
4B.4.1. Campuran Adukan dan Plester
Perbandingan campuran dan pengetesannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1
minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.
a. Plester/adukan dengan campuran 1 pc : 5 ps digunakan pada daerah-daerah seluruh
dinding bata seperti ditunjukan dalam gambar.
b. Plester/adukan dengan campuran 1 pc : 2 ps digunakan pada daerah-daerah basah
untuk kedap air, seperti daerah toilet setinggi 160 cm dari lantai dan daerah lainnya
setinggi 50 cm dari lantai sebagaimana ditunjukan dalam gambar.
c. Plester/adukan harus dicampur dengan bahan “additive” untuk mencegah keretakan
yang tidak diinginkan dan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan ahli.
4B.4.2. Acian
Acian dibuat dalam campuran 1 pc : 2 air (volume air) dan digunakan hanya pada
dinding-dinding yang akan dicat.

4B.5. Pelaksanaan
4B.5.1. Umum
Bersihkan semua permukaan yang akan diplester dan disiram air hingga jenuh.
Pekerjaan plesteran harus rata sesuai perintah Tim perencana dan pengawas, dengan
tebal plesteran kecuali bila dinyatakan lain adalah 20 mm dengan toleransi minimal 15
mm dan maksimal 25 mm.

4B.5.2. Pencampuran
Membuat campuran adukan/plester tanpa mesin pengaduk hanya dilaksanakan bila ada
izin Tim perencana dan pengawas.

4B.5.3. Pelaksanaan Adukan/Plesteran


1. Adukan pasangan bata : lihat bab “Pekerjaan Batu Bata”.
2. Plesteran
Plesteran ke Dinding Bata Biasa/Bata Hebel

12
a. Bersihkan permukaan dinding bata dari noda-noda debu, minyak, cat, dan bahan-
bahan lain yang dapat mengurangi daya ikat plester. Basahkan sebelum pekerjaan
dimulai.
b. Pasang lapisan plester setebal yang disyaratkan (20 mm), ratakan dengan roskam
kayu/aluminium dengan panjang minimal 1,2 m. Basahkan terus selama lebih
kurang 3 hari.
Plesteran Permukaan Beton
a. Bersihkan permukaan beton dari sisa-sisa bekisting, debu, minyak-minyak, cat,
dan bahan lain yang dapat mengurangi daya ikat plesteran. Kasarkan permukaan
beton dengan cara dichipping. Basahi beton dengan air hingga jenuh. Tunggu
sampai aliran air berhenti.
b. Pasangkan acian setelah 2-3 mm, kasarkan permukaan kemudian pasangkan
plester sebelum acian mengering.
c. Bila acian diperlukan, laksanakan sesuai bab “Plester dan Acian”.

BAB 5
PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU DAN DAUN JENDELA.

5A LINGKUP PEKERJAAN

5.A.1 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

5.A.2 Pekerjaan ini meliputi pembuatan kosen, daun pintu dan daun jendela seperti yang
dinyatakan/ditunjukan dalam gambar.
- Kusen Pintu dan Jendela
- Daun pintu panel
- Daun pintu kaca
- Daun jendela kaca
- DlL

5.B. PERSYARATAN BAHAN

13
5.B.1. Bahan Rangka Kayu

a. Harus benar - benar kayu mutu terbaik dari jenisnya masing – masing.
b. Dihindarkan adanya cacat - cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah -
pecah, melengkung, melintir, urat kapur ,basah dan lapuk, melebihi yang diperkenankan
sesuai dengan PUBI- 1982. Pasal 37.tabel 2.
c. Syarat - syarat kelembaban kayu yang dipakai harus memenuhi syarat PKKI. Pasal 37.
Dengan kadar air maksimal 24%.( clean and dry )
d. Semua kayu yang dipasang/dipakai ialah kayu Kamper Samarinda (Drybalanops
lanceolata ) Kelas kuat I – II atau yang disetujui oleh Pengawas.
e. Penimbunan kayu ditempat pekerjaan sebelum pemasangan, harus diletakkan
di tempat/ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang baik. tidak terkena cuaca
langsung dan harus dilindungi dari kerusakan.
f. Seluruh kayu harus dianti rayap, lihat Pasal 05 Spesifikasi ini.
g. Ukuran kusen adalah 50 x 150 atau sesuai dengan gambar.
h. Tebal rangka kayu daun atau sesuai dengan gambar / Door Schedule.

5.B.2 Bahan perekat

- Untuk perekat digunakan lem kayu yang bermutu baik merk Rakol

- Semua permukaan rangka kayu harus diserut, harus rata, lurus dan siku.

5.B.3 Bahan Panil Daun Pintu.

Daun pintu dengan konstruksi teak plywood/plastic laminated dengan bahan - bahan :

a. Plastic laminated ketebalan 0.5 (nol koma lima) mm, mutu terbaik buatan merk Formica
atau setara.
b. Kayu yang dipakai adalah kayu Kamper samarinda seperti telah disebutkan terdahulu,
yang telah disetujui oleh Perencana Pengawas.
c. Semua permukaan rangka kayu harus diserut halus rata, lurus dan siku.
d. List akhiran daun pintu, lis kaca digunakan kayu Kamper samarinda, Sesuai dengan
gambar detail.

14
5.B.4 Bahan finishing :

Finishing untuk permukaan kusen dan daun pintu / jendela lihat Door Schedule,

5C. SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN

1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-


gambar yang ada kondisi di lapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk
mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail sesuai
dengan gambar detail dari perencana.
2. Seluruh pekerjaan kusen dan daun pintu/ jendela harus dikerjakan diworkshop,
penyimpanan kusen, pintu/ jendela di workshop atau ditempat pekerjaan harus
ditempatkan pada ruang/ tempat dengan sirkulasi yang baik, tidak terkena suaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
3. Harus diperhatikan semua sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat lain
yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga
kerapihan terutama untuk bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau
cacat bekas penyetelan.
4. Semua kayu tampak harus diserut rata, halus, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-
sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk penyetelan/pemasangan.
5. Semua ukuran harus sesuai gambar dan merupakan ukuran jadi.
6. Daun Pintu :
 Daun pintu sesuai door dan window schedule yang dipasang pada rangka kayu
adalah dengan cara lem, tanpa pemakuan, jika diperlukan, harus digunakan
skrup galvanized atas persetujuan Perencana dan Pengawas. tanpa
meninggalkan bekas cacat pada permukaan yang tampak. Khususnya untuk
formica direkatkan dengan lem pada permukaan bidang plywood (9 mm) yang
telah dipasang pada kerangka daun pintu, perekatan ini harus dilakukan dengan
press di work shop.
 Pada bagian daun pintu lapis teak plywood, harus dipasang rata, tidak
bergelombang, dan merekat dengan sempurna dengan dipress di workshop.
 Permukaan teak plywood tidak boleh didempul.
7. Setelah pemasangan kusen atau daun pintu Kontraktor diwajibkan memberikan
perlindungan sedemkian rupa sehingga terhindar dari kerusakan – kerusakan oleh

15
benturan-benturan benda – benda lain dan dari kelembaban ataupun terkena cuaca
langsung.
8. Apabila terjadi cacat atau kerusakan-kerusakan baik yang terlihat maupun yang
tersembunyi, Kontraktor wajib memperbaiki ataupun mengganti dengan yang baru
sampai dengan disetujui oleh Perencana atau Pengawas dengan seluruh biaya
ditanggung oleh Kontraktor.

BAB 6
PEKERJAAN ATAP

6A. Persyaratan Bahan-Bahan


6A.1. Uraian Umum
- Untuk kuda kuda dan gordeng digunakan kayu klas kelas II dengan ukuran 8 x 12
cm untuk bentang kuda < 8 m , dan ukuran 8 x 15 cm untuk bentang kuda kuda > 8
cm, dengan kualitas baik, kering, tidak cacat atau tidak ada mata kayu dan balok
harus lurus.
- Untuk ikatan angin dan silang gempa digunakan kayu klas II dengan ukuran 6 x 12
dengan kualitas baik dan panjang ikatan angin tidak melebihi 4 m, kering tidak cacat
, atau tidak ada mata, tidak kropos dan balok harus lurus.
- Untuk rangka atap menggunakan jenis kayu kelas II berkualitas baik, kering tidak
cacat atau tidak ada mata kayu dan kayu harus lurus.
- Untuk lisplank menggunakan jenis kayu Borneo Super dengan ukuran sesuai dengan
gambar rencana kayu harus berkualitas baik, kering tidak cacat atau tidak ada mata
kayu dan kayu harus lurus.
- Perkuatan konstruksi kuda-kuda pada setiap sambungan harus menggunakan purus
dan lubang termasuk gigi dengan perkuatan beugel ais untuk pertemuan sambungan
kaki kuda-kuda dan balok tarik dipasang pada kedua pertemuannya sistim
pemasangan bersudut 45 derajat atau tegak lurus terhadap kaki kuda-kuda, pada
bagian bawah balok tarik harus dicowak sedikit supaya posisi beugel ais bisa mengait
dan tidak bergeser sehingga perkuatan sambungan lebih terkunci, sedangkan untuk
sambungan yang lainnya diperkuat dengan plat strip dengan tebal min 3 mm,
dipasang dengan menggunakan mur bout dengan diameter min 10 mm, sedangkan
perkuatan balok kunci pada sambungan balok tarik diperkuat dengan mur bout

16
diameter min 10 mm dimana posisi balok kunci berada di atas balok tarik
menggunakan cowakan dada dengan kedalaman 1/6 T, panjang balok kunci min 80
cm dengan ukuran penampang sama dengan ukuran penampang balok tarik.
- Pada ujung bagian atas tiang kuda-kuda harus di cowak selebar penampang balok
ruiter untuk penempatan balok ruiter tersebut perkuatan menggunakan paku tembus
atau paku 12 cm, sedangkan balok ruiter tersebut pada bagian atasnya arah tebal
dibuat camper dengan kemiringan sesuai dengan kemiringan atap berguna untuk
penempatan usuk atau kaso dimana kedua ujung kaso tersebut sampai menjepit papan
ruiter perkuatan menggunakan paku 10 cm.

6.B Persyaratan Pelaksanaan


- Untuk konstruksi kuda-kuda atap digunakan kayu klas II dan penyambungan
dipergunakan balok kayu kelas II dan dibout dengan diameter min 10 mm
- Antar rangka kuda-kuda diikat dengan ikatan angin dan silang gempa dengan kayu
borneo super.
- Untuk gording dan murplat digunakan balok kayu klas II ukuran 8/12.
- Rangka atap digunakan kaso kayu klas II ukuran 5/7 cm dipasang dengan jarak min
40 cm pemasangan ujung bagian atas harus sampai menempel ke papan ruiter dan
perkuatan dipaku pada setiap bertemu dengan gording dan balok ruiter.
- Rangka yang digunakan untuk konstruksi kayu klas II ukuran 3 x 4 cm jika penutup
yang digunakan genting beton dan ukuran 2 x 3 cm jika penutup yang digunakan
genting dari tanah.
- Lisplank yang digunakan kayu Borneo super, diserut, dipasang lurus dan waterpass
dengan bantuan tarik benang sebelum pekerjaan dimulai dan penyambungan
lisplank menggunakan takikan dan dipaku.
- Penutup atap genting dipasang setelah rangka atap kaso dan reng terpasang
sempurna dengan rapi, baik, dan rata.

6C. Genting sebagai Penutup atap


- Digunakan genting merk Kanmuri M-Class warna silver black
- Genting yang digunakan tidak boleh ada retak-retak

17
- Genting yang didunakan harus sama warna dan bentuk
- Genting yang digunakan harus sama ukuran
- Genting yang digunakan harus kering oven

6C.1 Syarat Pemasangan


Pemasangan genting harus lurus baik kearah horizontal maupun arah vertical
Pemasangan genting harus mengikuti prosedur urutan
Genting yang terpasang pada bagian telinga di ujung belakang harus mengait kepada
reng.
Ketua Tim Pembangunan disarankan mempergunakan adukan beton site mix plan, Cara
penanganan adukan harus sedemikian sehingga tidak akan menimbulkan kerusakan
pada konstruksi dan adukannya sendiri.
Tim perencana dan pengawas bisa menangguhkan pengadaan dan pengecoran adukan
bila peralatan yang dipersiapkan oleh Ketua Pembangunan dianggap tidak mencukupi,
sampai peralatan tersebut ditambah sesuai dengan jumlah yang telah disetujui.
6D. PEKERJAAN PLAFOND
6.D.1. Bahan
 Bahan Metal furing
 Ukuran disesuaikan dengan gambar rencana
 Penutup : bentuk penutup plafond sesuai dengan gambar rencana. Penutup plafond
memakai Gypsum tebal 9,0 mm atas petunjuk dan persetujuan Direksi.

6.D.2 . Pelaksanaan
 Profil metal furing dipasang dengan jarak menyesuaikan dengan ukuran
gypsum/kalsiboard.
 Penyambungan rangka metal furing menggunakan paku ulir / sekrup .
 Rangka metal furing digantung dengan menggunakan penggantung dari bahan kawat
baja.
 Ukuran dan pola plafond harus sama dengan gambar atau mendapat persetujuan Direksi.
 Sedangkan antara penutup langit-langit dengan tembok diberi list plafond dengan
ukuran sesuai dengan gambar kerja.

6.D.3. Hasil Akhir Yang Dikehendaki

18
a. Pola sesuai dengan rencana atau petunjuk Direksi.
b. Plafond rata, tidak bergelombang dan retak.
c. Garis-garis alur, lurus, rapi, dengan jarak alur seragam

BAB 7
PEKERJAAN PLUMBING (AIR BERSIH, KOTOR, DAN AIR BUANGAN)

7A. PERSYARATAN TEKNIS UMUM


7.A.1. PERATURAN-PERATURAN / PERSYARATAN
 Peraturan Daerah (PERDA) setempat.
 Peraturan-peraturan Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum
 Perencanaan & Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan Nurbambang & Morimura.
 Pedoman Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000
 Standard Nasional Indonesia Th. 2000
 SNI 03-6481-2000, Sistem Plumbing 2000

7.B. PERSYARATAN TEKNIK KHUSUS


7B.1 LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan pada paket pekerjaan sistem Plumbing adalah Sistem
Plumbing pada areal Pengembangan Pusdiklat Dept. Perdagangan sawangan Depok, meliputi
dan tidak terbatas pada penguraian tersebut dibawah ini, antara lain adalah sebagai berikut
:
a. Pengadaan dan pemasangan Pompa Delivery air bersih, Pompa Penguras, pompa
sirkulasi, drain pump, Sand & carbon Filter, Elektrik Water Heater pada gedung
Asrama Existing lengkap dengan pemipaan dan peralatan pemipaan (gate valve, check
valve, strainer, dll.).
b. Pengadaan dan pemasangan pemipaan dari Pipa Induk PDAM ke Ground Water
Tank (GWT)
c. Pengadaan dan pemasangan Booster Pump tipe Packaged dengan kapasitas sesuai
dengan gambar perencanaan, lengkap dengan panel kontrol pemipaan dan valve-
valve.

19
d. Pengadaan dan pemasangan Deepwell kapasitas ±150 lt/mnt, lengkap dengan pompa
submersible, casing, bak control, valve-valve, meter air dan peralatan Bantu
lainnya.
e. Pengadaan dan pemasangan jaringan pemipaan air bersih lengkap dengan flange,
elbow, reducer, dan lain-lain sampai ke setiap fixtures outlet serta pengadaan dan
pemasangan faucet.
f. Pengadaan dan pemasangan fondasi pompa, penggantung dan support pipa dan
peralatan penunjang lainnya.
g. Pengadaan dan pemasangan sistem pemipaan air kotor, pipa air hujan, pipa
ventilasi, roof drain, floor drain, clean out, instalasi buangan air
bekas/air kotor, sistem drain, U-trap dan dan peralatan penunjang lainnya.
h. Pengadaan dan pemasangan sistem Sewage Treatment Plan tipe Packaged lengkap
dengan fondasi/pekerjaan fan/blower, pompa submersible, panel kontrol dan
accessories lainnya.
i. Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi listrik dari setiap peralatan pompa
sampai ke panel termasuk unit panelnya.
j. Mengadakan Testing and Commissioning terhadap seluruh peralatan maupun
pekerjaan dalam paket pekerjaan plumbing ini hingga berfungsi dengan baik dan
memenuhi persyaratan/standard yang telah ditentukan didalam spesifikasi teknis ini.

7C. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN UTAMA DAN INSTALASI


7.C.1. PERALATAN UTAMA
a. Pompa Delivery
 Type pompa : Centrifugal End Suction
 Kapasitas : 250 / menit
 Total head : 50 m
 Putaran pompa : 2.900 RPM
 Daya pompa : 4.0 kW
 Karakteristik listrik : 380 V, 3 ph, 50 Hz
 Jumlah : 5 (LIMA) unit (1 unit standby).
b. Level Switch Pump Control
 Type : electric dengan sistem relay ex Jerman
 Control voltage : 220 V, 1 ph, 50 Hz

20
 Dipasang pada reservoir .
c. Pompa Penguras
 Type pompa : Portable Submersible Drain Pump
 Kapasitas : 1.000 liter/menit
 Head pompa : 7.5 m
 Putaran pompa : 2.900 rpm
 Daya pompa : 6.0 kW
 Jumlah : 1 unit
d. Pompa Booster (Packaged)
 Type pompa : Centrifugal Pump
 Kapasitas : 50 liter/menit
 Head pompa : 15 m
 Putaran pompa : 1.450 rpm
 Daya pompa : 1,1 kW
 Jumlah : 2 unit
Lengkap dengan Pressure Tank dan Panel Kontrol
Data pompa dan peralatan lainnya, lihat pada Gambar perencanaan.

7.C.2. SEWAGE TREATMENT PLAN


1. Lingkup Pekrjaan
Lingkup pekerjaan Sewage Treatment Plan meliputi dan tidak terbatas dari apa yang
disesuaikan dan apa yang di uraikan tersebut dibawah ini.
Pekerjaan meliputi pengadaan pemasangan, pengujian dan bekerjanyaa sistem sehingga
out put yang dihasilkan dapat memenuhi persyaratan umum yang berlaku serta ketentuan yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pengawasan Lingkungan Hidup (KLH).
Pengadaan dan pemasangan instalasi pengolahan air limbah ( STP ) dengan sistem
packaged dengan kapasitas : 2unit x 4 m3/ hari.
Jaminan spare parts dan pemeliharaan selama masa berlakunya pemeliharaan yang
diterakan dalam kontrak pekerjaan.
2. Persyaratan Septic Tank
Septic Tank direncanakan untuk mengolah air buangan domestik dengan asumsi :
Kapasitas : 20 m3 / hari
Influent BOD : 300 mg / l

21
Influent SS : 200 mg / l
Dan menghasilkan air hasil pengolahan
Effluent BOD : 20 mg / l
Effluent SS : 30 mg / l

7.C.3. PEMIPAAN DAN PERALATAN PEMIPAAN AIR BERSIH


a. Pemipaan Air Bersih / Air Panas
Bahan : GIP, Medium Clss, / Copper pipe ASTM B.88
Standard : Standard yang berlaku umum
b. Pipa Air Kotor/buangan
Bahan : PVC, Klas AW, 10 kg/cm2
Standard : Standard Industri Indonesia (SII) 034 -82/ISO 4065, JIS.K.674 979
dan JIS.K.6742-1979.
c. Valve – valve
Working Pressure : 100 psi
 Gate Valve :
Tipe bronze body non rising stem screwed bonnet solid wedge disk
screwed end untuk valve sampai dengan Diam. 50 mm danbisa digunakan tipe
Butterfly untuk diameter 12 s/d 25 mm
Tipe flanged or lugged body stainless steel disk stainless steel
shaft hand wheel operated with position indicator untuk valve lebih besar
dari 50 mm dengan body material cast iron untuk tekanan 150 psi.
 Check Valve :
Material : bronze body swing type Y pattern screwed cup metal disk screwed
end untuk valve sampai dengan diameter 50 mm.
Tipe : swing silent type dengan stainless steel disk dengan body material cast
iron untuk tekanan 150 psi dan carbon steel untuk tekanan 200 psi.
Khusus untuk pompa-pompa hydrophor digunakan dual plate water type
check valve.
 Strainer :
Tipe bronze body screwed cap stainless steel mess end untuk
strainer sampai dengan diameter 50 mm

22
Tipe : Y pattern stainless steel perforated screen bolted bonnet flanged
end untuk strainer lebih besar dari diameter 50 mm.
 Flexible Connection
Flexible connection memakai model double
sphere dengan material Neoprene Rubber yang dapat menahan tekanan
sampai 10 kg/cm2.
Tekanan kerja valve-valve untuk peralatan pompa delivery adalah minimum
220 psi.
Tekanan kerja valve-valve untuk pipa-pipa distribusi selain tersebut di atas
bisa dipakai valve dengan tekanan kerja 150 psi.

7D. SYARAT-SYARAT PEMASANGAN


7.D.1. PERSYARATAN UMUM
a. Pemborong harus membuat jadwal/schedule waktu yang terperinci untuk
setiap pekerjaannya dan diserahkan kepada pemilik proyek/Pengawas/
Perencana atau pihak yang ditunjuk untuk mendapatkan persetujuannya.
b. Pemborong harus melaporkan hasil kemajuan peker-
jaannya setiap minggu serta perbandingannya dengan jadwal yang telah tersusun.
Bilamana terjadi perbedaan harus disertakan juga alasan-alasan serta cara-
cara penanggulangannya.
c. Bagi setiap tahap-tahap instalasi yang telah selesai dikerjakannya Pemborong
harus mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak pemilik proyek/Pengawas/
Perencana dan pihak yang ditunjuk bahwa tahap instalasi ini telah selesai
dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada. Tahap-tahap instalasi ini ditentukan
kemudian berdasarkan jadwal perincian wakta yang diserah kan oleh Pemborong.
d. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan trial run sistem instalasi ini
haruslah pula dihadiri pihak pemilik proyek/Pengawas /Perencana dan Ahli
serta pihak-pihak lain yang bersangkutan. Untuk ini hendaklah diberikan pula
sertifikat pernyataan hasil pengujian oleh yang berwenang memberikannya.
e. Pemborong wajib melaporkan kepada pemilik proyek/Pengawas/ Perencana atau
Ahli yang ditugaskan bilamana sekiranya terjadi kesulitan atau gangguan-
gangguan yang mungkin ada.

23
f. Air kerja dan listrik kerja untuk keperluan test merupakan tanggung Pemborong dan
sudah termasuk dalam item penawarannya.
g. Lapangan yang dipergunakan setiap hari harus dibesihkan setelah selesai bekerja.
Pemborong hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk koordinasi
pembersihan lapangan.
h. Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan semua sisa
bahan pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih diperlukan selama
pemeliharaan.

7.D.2. PEMASANGAN PERALATAN UTAMA


a. Sebelum unit-unit pompa dipasang pada lokasi yang telah ditentukan, pemborong
diwajibkan untuk membuat gambar shop-drawing yang menunjukkan detail
penempatan, detail pemasangan, potongan-potongan gambar. Shop-drawing tersebut
harus dimintakan persetujuannya kepada Pengawas dan Perencana.
b. Seluruh unit pompa harus di pasang pada dudukan/fondasi dan diberi peredam getaran
pada bagian baseplate pompa.
c. Alignment antara motor dan pompa harus betul-betul segaris sehinggan dapat
memperkecil proses keausan dan getaran yang ditimbulkan akibat dari perputaran motor
pompa. Pemasangan pengkabelan dari Panel pompa ke tiap-tiap unit harus
menggunakan konduit dari jenis high-impact
d. Pada masing-masing fondasi pompa harus dibuatkan tali air untuk menampung drainase
dari tetesan-tetesan yang mungkin timbul dari pompa.
e. Pemborong harus membuat pemipaan dari pompa penguras sampai ke saluran
pembuangan

7.D.3. INSTALASI PEMIPAAN


a. Sistem Penyambungam Pipa
1. Pipa Air Bersih
- Memakai sambungan ulir/secrewed atau las untuk pipa berdiameter 32 mm ke
bawah dan menggunakan sambungan flanged untuk diameter pipa 75 mm
ke atau dari bahan yang sesuai dengan jenis bahan pipanya.
- Pembuatan ulir harus dengan peralatan tap dan dies berpresisi tinggi
(bermesin) pada sambungan ulir yang sering kali dibuka harus dipasang water mour.

24
- Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan dan pada setiap dua batang pipa pada
pipa lurus.
- Untuk memperkuat terhadap kebocoran penyambungan pipa dengan ulir harus
terlebih dulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes.
- Sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi rubber set/ring seal dari karet
secara homogen.
2. Pipa Air Kotor/Buangan, Air Hujan dan Ventilasi :
- Memakai sistem lem/solvens cemend untuk pengikatnya terutama untuk pipa-pipa
cabang atau pipa yang berdiameter kecil.
- Sistem penyambungan uPVC harus memenuhi standard JIS 101 1967 dimana untuk
ukuran nominal pipa 50 mm kebawah menggunakan solvens
cement dan untuk pipa 65 mm keatas menggunakan solvens cement Joint.
- Khususnya untuk pemakaian di-lapangan (site) jumlah maupun takaran solvens
cement harus memenuhi antara lain :
- Pada penggunaan pipa 50 mm kebawah dipakai minimaì sebanyak 20 gram
pada setiap penyambungan.
- Untuk pemipaan 65 mm keatas dipakai bahan solvens cement minimal sebanyak
120 gram pada setiap penyambungan.
- Pemakaian bahan perekat pada sistem penyambungan pipa uPVC ini harus benar-
benar mengikuti petunjuk pabrik dan minimal pada pelaksanaannya dilapangan
Kontraktor harus menyertakan tenaga ahli/supervisor dari pabrik pembuatnya.
- Sistem penyambungan pipa induk dan pipa cabang (Jointing pipe) uPVC
menggunakan sistem Flanged diberi rubber ring set gasket dan di-bout .Hal
ini berlaku pula untuk sistem pencabangan pipa air hujan dan ventilasi.

b. Penggantung / Penumpu Pipa


- Semua pipa harus diikat/ditetapkan dan dibout dengan kuat lengkap dengan
penggantung atau angker yang kokoh (rigid) agar inklinasinya tetap untuk
mencegah timbulnya getaran Standard merk yang dipersyaratkan harus
buatan pabrik .

25
- Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur
dengan jarak maksimum tidak lebih dari 2,0 meter.
- Pipa-pipa yang menembus dinding harus diberikan Sleeve dengan rongga 10 mm.
Rongga pipa karena adanya sleeve harus diberi bahan khusus rubber eal yang elastis.
- Pemasangan pipa harus rata dan rapih serta rigid baik untuk pipa horizontal
maupun untuk sistem pemipaan vertikal.
- Untuk mencegah getaran pada penggantung harus dipakai dudukan terbuat dari karet
getas.
- Penggantung atau penumpu pipa adalah product pabrik dan harus disekrup/terikat pada
konstruksi bangunan dengan insert angker yang dipasang pada waktu pengecoran
beton atau dengan Ramset.
- Pipa-pipa ditumpu dengan clem clam dan dibuat dengan jarak tidak lebih dari 250
cm untuk setiap clam.
c. Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya
- Semua fixture harus dipasang dengan baik dan di dalamnya bebas dari kotoran yang
akan mengganggu aliran atau kebersihan air dan harus terpasang dengan kokoh
(Rigid) ditempatnya dengan tumpuan yang mantap.
- Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air dilaksanakan harus rapi tidak
mengganggu waktu pemasangan-pemasangan/dinding porselen dan sebagainya.
- Dengan pemasangan fixtures yang baik dan serasi juga kuat kedudukannya
untuk komponen misalnya fixtures, fittings dan sebagainya.
- Kontraktor bertanggung jawab untuk melengkapi komponen tersebut di dalam
kelengkapan jaringan instalasi tersebut.
- Untuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk dipasang balok-balok dari
beton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee, elbow,
valve dan sebagainya.

d. Pipa-pipa Dalam Tanah


- Galian pipa dalam tanah harus dibuat dengan ke dalamam 60 cm untuk pipa diameter
100 mm ke bawah dan 80 -100 cm untuk pipa diameter 125 mm keatas.
- Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak
tertumpu dengan baik.

26
- Untuk pipa-pipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan
pada lubang-lubang yang sama.
- Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan setelah diperiksa oleh
Pengawas/Perencana yang ditunjuk semua kotorar dibuang dari lubang
galian ditimbun kembali dengan baik pasir urug atau tanah bekas galian atau
dengan bahan yang di tentukan Pengawas/Perencana dengan mendapatkan
izin tertulis.
- Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis
tengah pipa (as pipa) sampai kepermukaan jalan/tanah asli atau bila tidak akan
digunakan ketentuan-ketentuan persyaratan minimal menurut buku petunjuk
Pedoman Plumbing Indonesia Tahun 1971 untuk dalamnya galian.
- Pipa-pipa yang melewati jalan ditambah lapisan beton tebal 10 cm.
- Harus dibuat tanda-tanda dari balok beton atau tanah untuk memudahkan
Indentifikasi pipa di dalam tanah.

7.D.4. PEKERJAAN AIR KOTOR


a. Air Kotor dan Buangan
Diadakan pemisahan antara air kotor, buangan dari closed/WC dan air buangan dari urinoir
dengan air buangan dari Wastafel atau floor drain. Pengumpulan digunakan sistem bercabang
yang berupa pipa-pipa horizontal kemudian disalurkan ke Sewage Treatment Plant.

b. Pipa Ventilasi
Untuk pipa ventilasi dipasang bersatu dengan dinding dengan diameter pipa 25 mm 65 mm.
Pada akhir pipa ventilasi dipasang vent cup pada lokasi paling atau (ceiling lantai atap atau
di atap bangunan). Instalasi harus rapih tidak bocor dan untuk sistem maupun layoutnya bisa
dilihat pada detail gambar perencanaan.

PEKERJAAN ARSITEKTUR
BAB 8
PEKERJAAN LANTAI

8A PASANGAN UBIN KERAMIK


8A.1. Lingkup Pekerjaan

27
Ini meliputi pengadaan dan pemasangan ubin keramik seperti yang disebut atau yang
ditunjukan dalam gambar pelaksanaan.
8A.2. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan disesuaikan menurut standar :
- NI-2 1971
- NI-3 1970
- NI-8 1972
- SII-0241 -1970
8A.3.1. Ubin Keramik
 Ubin keramik , ukuran 30 x 30 cm dan 20 x 20 cm produksi “Roman”, kaisar atau
yang setaraf, dipasang pada daerah-daerah seperti tertera dalam gambar, terutama
untuk pejalan kaki. Warna dan pola-pola ditentukan kemudian oleh Ahli.
8A.3.2. Bahan Perekat
Bahan perekat ubin keramik/porselen yang akan dipergunakan untuk pemasangan
pada dinding dan lantai adalah Portland Cement biasa yang disaring/ayak dengan
ayakan halus dan disetujui Tim perencana dan pengawas.
8A.3.3. Contoh-Contoh
Sebelum dilakukan pemasangan, Pemilik/Ketua Tim Pembangunan harus memberikan
contoh bahan-bahan yang akan dipakai untuk disetujui oleh Tim perencana dan
pengawas.
8.A.4. Pemasangan
Sebelum lapisan ubin keramik dipasang, permukaan beton/bata harus diberi plester
yang rata. Pengisi celah antara ubin digunakan acian Portland Cement putih dengan
diberi warna sesuai ubin yang dipasang yang dicampur dengan pasta khusus pengisi
nat/celah untuk keramik dan atas persetujuan Tim perencana dan pengawas.
Pemasangan harus dilakukan oleh tukang yang ahli untuk pekerjaan ini. Pemasangan
ubin keramik harus rata dan toleransi nat 2-3 mm arah horizontal maupun vertikal tapi
tidak kumulatif. Tim perencana dan pengawas berhak menolak tukang yang
dianggapnya tidak mampu/ahli untuk pekerjaan dimaksud dan Pemilik/Ketua Tim
Pembangunan harus segera menggantinya dengan tukang yang sesuai dan ahli serta
disetujui oleh Tim perencana dan pengawas.
Keramik yang sudah terpasang (di lantai) tidak boleh dibebani/diinjak sebelum
berumur minimal 7 hari. Keramik dilindungi dengan plastic selama periode konstruksi.

28
BAB 9
TEKNIS PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

9.A UMUM
9A.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup pengadaan bahan, peralatan, tenaga kerja, pemasangan,
pengujian-pengujian, penyelesaian seluruh pekerjaan dan perbaikan-perbaikan selama
masa pemeliharaan untuk perkerjaan instalasi listrik, seperti disyaratkan dalam gambar-
gambar perencanaan dan perlengkapan teknik perkerjaan elektrikal. Dalam pekerjaan
ini harus sudah termasuk juga perlengkapan dan alat bantu yang diperlukan agar sistem
dapat beroperasi dengan baik sesuai yang diinginkan dalam spesifikasi teknis ini.
Pekerjaan tersebut terdiri dari :
a. Sistem distribusi daya listrik
b. Sistem penerangan

9A.2. Gambar-gambar Rencana


Gambar-gambar rencana adalah gambar yang menunjukan tata letak secara umum dari
peralatan yaitu lampu-lampu, panel-panel, kabel, detail peralatan, cara pemasangan dan
ketentuan-ketentuan lain. Gambar ini dibuat oleh Tim Perencana dan digunakan untuk
gambar pelaksanaan.

9.B PEKERJAAN SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK


9.B.1. Lingkup Pekerjaan
Item-item pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1.1. Panel-panel Daya tegangan Rendah
Pekerjaan ini meliputi Sub Main Distribution Panel (SMDP), panel-panel daya
(PP), panel-panel penerangan (LP), pada tempat-tempat seperti yang ditunjukan
pada gambar rencana, termasuk seluruh peralatan-peralatan Bantu yang
dibutuhkan untuk kesempurnaan system.
1.2. Kabel-kabel Daya Tegangan Rendah
Pekerjaan ini meliputi kabel dari panel MDP ke Panel PP dan LP, kabel-kabel
yang digunakan untuk menghubungkan panel satu dengan panel yang lainnya

29
serta harus termasuk seluruh peralatan-peralatan bantu yang dibutuhkan untuk
kesempurnaan sistem instalasi listrik.
1.3. Peralatan Penunjang Instalasi
Pekerjaan ini meliputi conduit, sparing, doos outlet daya, doos saklar, doos
penyambung, doos pencabangan, elbow, flexible conduit, klem dan peralatan-
peralatan lain yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem distribusi listrik
meskipun peralatan-peralatan ini tidak disebutkan dengan jelas di dalam gambar
perencanaan.
Kabel tray/Rak kabel.
Meliputi pekerjaan pengadaan dan pemasangan kabel tray dengan ukuran dan
lokasi sesuai gambar, lengkap dengan penggantung dan alat bantunya.
9.C. STANDAR DAN PERATURAN
Seluruh pekerjaan instalasi listrik harus dilaksanakan mengikuti standar dalam PUIL
terbitan terakhir atau standar-standar Internasional. Kabel listrik yang digunakan harus
sesuai dengan standar SII dan DPLN atau standar lainnya yang diakui di Indonesia serta
mendapat rekomendasi dari LMK. Surat ijin bekerja sebagai instalasi listrik dengan
kelas yang sesuai dengan pekerjaan ini dan masih berlaku harus dimiliki secara sah oleh
Pemilik/Ketua Tim Pembangunan, satu copy dari surat ijin tersebut harus diserahkan
kepada Tim perencana dan pengawas. Hal-hal khusus mengenai standar dan peraturan
dapat dilihat di masing-masing sub pekerjaan.

9.D SPESIFIKASI TEKNIS DAN PRODUK


a. Panel-panel yang digunakan menggunakan panel dari bahanplastic dan metal. Panel-
panel plastik digunakan untuk bangunanpenunjang seperti pos jaga, kantor, kantin, dan
mushola,sedangkan Panel Metal digunakan untuk bangunan produksi.
b. Panel dari bahan logam menggunakan plat dengan ketebalanyang cukup sehingga panel
kokoh dan kaku dan di finish dengancat bakar. Ukuran diseusaikan dengan jumlah komponen
yangada di dalamnya serta memudahkan dalam pekerjaanpemasangan kabel di dalam panel.
c. Untuk panel dari bahan plastik, menggunakan tipe inbow (ditanamdalam dinding), dari
merk Berker, Clipsal, atau setara, denganukuran disesuaikan dengan jumlah komponen yang
dipergunakan.
d. Komponen Panel berupa MCCB, MCB, harus dari merk yang sudahdikenal dan harus
mempunyai kualitas yang baik. Merk Komponen yang direkomendasikan untuk digunakan

30
untuk dalam pekerjaaninstalasi listrik ini adalah : MERLIN GERIN (asli dibuktikan
dengansegel pabrik), HAGER, ABB, LEGRAND, CLIPSAL dengan ketentuansebagai berikut
:
§ MCCB arus mempunyai breaking capacity 25 kA.
§ MCB 3 phase harus mempunyai breaking capacity sebesar10 kA.
§ MCB 1 phase breaking capasity sebesar 10 kA.
` Setiap panel harus dilengkapi dengan :
§ Pilot Lamp 3(tiga) warna untuk indikasi di tiap phasa
§ Bus Bar untuk Phasa netral dan Grounding dengan ukuranyang sesuai dengan kapasitas dari
tiap panel.
§ Volt meter dan Amp. Meter (hanya untuk Panel UtamaGedung).
§ Kunci Pintu Panel.
§ Label Nama Panel
§ Diagram pengkabelan Panel yang harus dipasang/ditempelpada bagian dalam pintu panel.
e. Kabel-kabel yang akan digunakan baik untuk kabel feedermaupun untuk kabel instalasi ke
tiap titik penerangan atau stopkontak harus dari kabel 7(tujuh) besar seperti : SUPREME,
JEMBO,VOKSEL, TRANKA, KABELMETAL dengan ketentuan sebagai berikut :
§ Kabel Feeder untuk ke setiap Panel Menggunakan tipe NYYdengan ukuran sesusai gambar
wiring diagram panel, danjika feeder ke Panel utama harus menggunakan kabelbawah tanah,
maka kabel yang digunakan adalah kabelNYFGbY.
§ Jika kabel NYFGbY melintas jalan maka harus dimasukkankedalam pipa pelindung dengan
ukuran yang sesuai. Jenispipa adalah Galvanis schedule 40.
§ Kabel Instalasi Menggunakan Kabel NYM didalam pipaKonduit Hi-Impact merk CLIPSAL
atau LEGRAND. Ukurankabel diseusaikan dengan gambar dalam wiring diagrampanel.
Ukuran minimum kabel adalah ukuran 2.5 mm2.
f. Armatur lampu, Saklar, dan stop Kontak disesuaikan dengan jenis yang akan
digunakan/ditentukan oleh perencana arsitek denganketentuan sebagai berikut :
§ Tebal plat yang digunakan untuk armature adalah 0.7 mm
§ Komponen lampu seperti ballast/trafo dan lampu harus darimerek yang sudah dikenal baik.
Merek yangdirekomendasikan untuk digunakan adalah PHILIPS, OSRAM,NAIS, GE
§ Fitting plafond yang digunakan untuk lampu pijar harus daribahan yang mempunyai kualitas
baik bukan dari bahanplastic, dan harus tahan temperature tinggi dan tidak akanmeleleh jika
dipasang lampu pijar 60Watt.

31
§ Stop Kontak digunakan stop kontak 16A, sedangkan saklardigunakan saklar 10A dan harus
mempunyai kualitas yangbaik.
§ Stop Kontak lantai, jiga digunakan, harus menggunakanstop kontak khusus yang didesain
sebagai stop kontak lantai,terbuat dari bahan logam dan harus dapat dibuka/ditutup.
g. Armature lampu TL 2 x 36 Watt yang digunakan di dalamgedung/bangunan penunjang yang
diberi plafond menggunakanTipe V-Shape, sedangkan untuk area produksi dan bangunan
lainyang tidak diberi plafond menggunakan tipe TKO.
h. Pemasangan lampu TL type simbad untuk di Ruang Utilitas, Tribun,kontraktor harus sudah
memperhitungkan gantungan lampu yangakan digunakan.
i. Pentanahan/Grounding dari setiap panel harus dikerjakan denganmaksimal tahanan adalah
sebesar 2 ohm. Untuk pentanahandigunakan kabel BC atau NYA dengan ukuran sesuai
kapasitas tiappanel.

BAB 10
PEKERJAAN FINISHING

10A. PEKERJAAN CAT


10A.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan cat dan pegecatan pada seluruh permukaan dinding atau
yang lainnya sesuai yang tertera dalam gambar dan petunjuk Tim perencana dan
pengawas.

10A.2. Pengendalian Pekerjaan


Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar sebagai berikut :
- NI-3-1970
- NI-4

10A.3. Bahan-bahan
Cat serta pelapis-pelapis lain yang akan digunakan disini, adalah produksi “Pacific
Paint” merk Paton atau yang setaraf.
Semua cat dasar dan cat akhir yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dari satu
pabrik.

32
Warna-warna akan ditentukan kemudian oleh Tim perencana dan pengawas. Cat
dinding luar harus memenuhi persyaratan tahan terhadap cuaca.

10A.4. Persetujuan
Semua cat yang dipakai harus mendapatkan persetujuan Tim perencana dan pengawas
sebelum dipakai di dalam pekerjaan. Cat didatangkan ke lapangan pekerjaan dalam
kaleng-kaleng asli dari pabrik lengkap dengan cap perusahaan, merek dan sebagainya.

10A.5. Pelaksanaan
Laksanakan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai yang
dijelaskan oleh pabrik pembuat cat. Pemilik/Ketua Tim Pembangunan harus
menyerahkan kepada Tim perencana dan pengawas aturan pemakaian cat dari pabrik
pembuat cat yang disetujui Tim perencana dan pengawas. Apabila diperlukan,
Pemilik/Ketua Tim Pembangunan harus melakukan konsultasi kepada pabrik/Tim
perencana dan pengawas teknis pabrik sesuai yang disaranakan dan disetujui Tim
perencana dan pengawas.

BAB 11
ATURAN PELAKSANAAN

11A. Gambar-gambar Kerja (SHOP DRAWINGS)


a. Ketua Tim Pembangunan dan Pelaksana harus membuat Gambar Kerja untuk
Pekerjaan Elektrikal, dam meminta persetujuan dari Tim perencana dan pengawas.
Gambar-gambar tersebut harus diserahkan dengan tenggang waktu yang cukup bagi
Tim perencana dan pengawas untuk melakukan pengecekan. Ketua Tim

33
Pembangunan dan Pelaksana tidak dapat menuntut perpanjangan waktu kontrak
akibat perbaikan gambar-gambar tersebut.
b. Jika terdapat perbedaan antara gambar satu dengan yang lainnya, atau antara gambar
dengan spesifikasi ini, Ketua Tim Pembangunan dan Pelaksana harus
memberitahukan hal ini kepada Tim perencana dan pengawas lapangan untuk
mendapatkan keputusan.
c. Gambar Kerja dibuat berdasarkan Gambar Rencana dengan penyesuaian terhadap
kondisi lapangan. Untuk membuat gambar kerja Ketua Tim Pembangunan dan
Pelaksana harus melakukan pengecekan terhadap gambar-gambar Arsitektur,
Struktur, dan gambar lain yang relevan, untuk menentukan dimensi dan area bebas
yang diperlukan. Gambar harus dibuat cukup lengkap dan memasukan semua detail
yang diperlukan.
d. Gambar Kerja dapat berubah dari Gambar rencana karena penyesuaian dengan
kondisi lapangan atau hal lain. Perubahan dapat terjadi karena permintaan Pemberi
Tugas, atau diusulkan oleh Tim perencana dan pengawas Lapangan, Perancang atau
Pemilik/Ketua Tim Pembangunan. Gambar Kerja ini harus disetujui oleh pemberi
Tugas dan Tim perencana dan pengawas.
e. Ketua Tim Pembangunan dan Pelaksana harus melakukan pengecekan lokasi kerja
dengan cermat dengan Pemilik/Ketua Tim Pembangunan lain yang mungkin bekerja
di tempat yang sama, untuk memastikan bahwa seluruh peralatan dapat dipasang
dengan benar di lokasi yang diperuntukan baginya, tanpa mengganggu peralatan lain.

11B. Gambar-gambar sesuai Pelaksanaan (AS BUILT DRAWING)


Ketua Tim Pembangunan dan Pelaksana harus membuat catatan yang cermat dari
pelaksanaan dan penyesuaian-penyesuaian di lapangan. Catatan-catatan tersebut harus
dituangkan dalam 1 set lengkap sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan di lapangan
(As Built Drawing). Ketua Tim Pembangunan dan Pelaksana harus menyerahkan As
Built Drawing kepada Tim perencana dan pengawas setelah pekerjaan yang
bersangkutan selesai, dalam rangkap 3. Gambar-gambar ini beserta dokumen
pendukung lainnya menjadi persyaratan untuk serah terima pekerjaan yang pertama.

34
11C. Tenaga Kerja
a. Ketua Tim Pembangunan dan Pelaksana harus membuat daftar bahan dan peralatan
yang akan digunakan, dan menyerahkannya kepada Tim perencana dan pengawas
Lapangan untuk mendapatkan persetujuan.
b. Ketua Tim Pembangunan dan Pelaksana harus menyerahkan contoh bahan, data
teknis bahan dan peralatan yang digunakan untuk pekerjaan ini kepada Tim
perencana dan pengawas, paling lambat 14 hari sebelum pemasangan di lapangan
untuk mendapatkan persetujuan.
c. Bahan-bahan dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru, dalam kondisi
baik, bebas cacat, dan sesuai dengan yang dimaksud pada gambar rencana dan
spesifikasi teknik. Bahan harus dilengkapi dengan label, data teknis, dan data lain
yang diperlukan.
d. Sebelum dipasang pada tempatnya, seluruh bahan (material) dan peralatan harus
tetap dalam kotak penyimpannya dan harus dijaga dari kerusakan maupun
kelembaban.
e. Jika terdapat bahan atau peralatan yang tidak disebutkan dengan tegas tipe dan
mereknya pada gambar rencana maupun spesifikasi teknik maka bahan atau peralatan
tersebut harus disetujui oleh Tim perencana dan pengawas.
f. Jika bahan (material) atau peralatan yang diajukan berbeda dengan yang ditentukan
pada dokumen kontrak, Pemilik/Ketua Tim Pembangunan harus menyampaikan
perbedaan ini dalam bentuk surat kepada Tim perencana dan pengawas, bersamaan
dengan permintaan penggantian dan alasan untuk itu.
Jika permintaan tersebut disetujui, hal-hal yang berhubungan dengan penggantian
tersebut dan perhitungan tambah kurang nilai pekerjaan harus segera disesuaikan.
Jika permintaan tersebut ditolak, Pemilik/Ketua Tim Pembangunan tidak terlepas
dari tanggung jawabnya untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Gambar Kontrak.
g. Tim perencana dan pengawas berhak menolak bahan (material) yang didatangkan
atau yang dipasang yang tidak sesuai dengan yang ditentukan dalam Gambar
dan/atau Spesifikasi Teknis. Pemilik/Ketua Tim Pembangunan harus segera
memperbaiki atau mengganti material atau peralatan tersebut tanpa pergantian biaya
dari Pemberi Tugas.
h. Semua biaya yang berkenaan dengan penyerahan dan pengembalian contoh-contoh
ini adalah tanggung jawab Pemilik/Ketua Tim Pembangunan.

35
• Nama Proyek : Pembangunan Rumah Tinggal Type 150/200 m2
• Mata Kuliah : Rekayasa Pelaksanaan Bangunan
• Dosen Pengampu : Dra. Fauzia Mulyawati
• Schedule Proyek : 150 hari kalender ( 5 bulan )
• Luas site : -/+ 200 m2

• Pekerjaan Persiapan,
• Pekerjaan Struktur Bawah,
• Pekerjaan Struktur Atas,
• Pekerjaan Arsitektur,
• Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal,
• Pekerjaan Lain

START

PEKERJAAN PERSIAPAN

BANGUNAN PENUNJANG STRUKTUR UTAMA LANDSCAPE

PEKERJAAN POS JAGA

PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

PEKERJAAN
PEKERJAAN STRUKTUR ATAS PEKERJAAN ARSITEKTUR
MEKANIKAL /ELEKTRIKAL

TESTING/COMMISIONING PEKERJAAN LAIN-LAIN FINISHING

FINISH
Untuk mencegah ketidak sesuaian pekerjaan disetiap tahap melakukan pengendalian
mutu seperti berikut :

Incoming Inspection:
Pengendalian Pada Setiap
Permulaan Kerja dan keda-
Tangan bahan

Inprocess Inspection
Pengendalian Pada setiap
Proses Pekerjaan

Final Inspection
Pengendalian Pada Akhir
Proses Pekerjaan

Incoming Inspection

JENIS CARA KRITERIA/ TOLERANSI FREKUENSI ALAT YANG


PEMERIKSAAN STANDART PENERIMAAN DIGUNAKAN

1. Besi beton -Visual -Tidak berkarat - Jika berkarat – -Setiap kedatangan


-Dibaca di mill -Mutu disesuaikan tidak mengura- -Random -Millsheet
Sheet Dengan barang da- Ngi diameter be- -Setiap kedatangan -Meteran
Tang Si dan karat ti Min 15 ton
-Diukur -Panjang 12 m Dak berbentuk
Serpihan.

2. Semen -Visual -Jenis/type pc - -Setiap kantong -


-Dipegang -Semen belum menge -Setiap kantong
-Visual Ras -Setiap kantong
-Dihitung -Kantong zak tidak -Setiap kedatangan
Rusak
-Jumlah sesuai per
Mintaan

Bila ada ketidak sesuaian spesifikasi maka akan dibuat berita acara penolakan bahan
Inprogress Inspection

JENIS CARA KRITERIA/STANDART TOLERANSI FREKUENSI ALAT YANG


PEMERIKSAAN PENERIMAAN DIGUNAKAN

1.Pembesian -Visual -Ukuran dan jumlah - -


Kolom/ -Diukur Besi tulangan uta- -Meteran
balok -Diukur Ma sesuai gambar -Visual
-Diukur -Jarak begel sesuai -Visual
-Ditarik/ Gambar
didorong -Overlap dan stek be
Si min 40 d.
-Ketebalan beton de
Cking sesuai gambar
-Ikatan kawat ben
Drat harus kuat. -

2. Pekerjaan -Cek -Ukuran & letak sesu -Maks 1 cm. -Setiap 15 m2/per -Meteran
Pasangan -Cek Ai gbr kerja. -  0.5 cm Bidang/per as -Siku
Batu bata -Diukur -Kelurusan dinding -Unting2.
-Diukur Lurus.
-Visual -Siku
-Visual -Spesi tebal 20 cm.
-Nad & tegak & zig-zag
-Ketegakan&vertikal

Bila ada ketidak sesuaian spesifikasi maka akan Direnovasi bahkan dibongkar

Final Inspection

JENIS CARA KRITERIA/ TOLERANSI FREKUENSI ALAT YANG


PEMERIKSAAN STANDART PENERIMAAN DIGUNAKAN

1. Test -Visual -Sistem berjalan - -Akhir pemasangan


Commisioning Dengan baik Sistem fire alarm -VISUAL
Fire alarm

2. Pengecoran -VISUAL -Fisik hasil cor – -Jika terjadi pe – -Akhir bongkar - VISUAL
Kolom/ kolom tidak pecah Cah siku tidak Bekisting
balok. & Retak. Sampai mengura
-Hasil mulus Ngi decking/terli
Hat tulangan.

Bila ada ketidak sesuaian spesifikasi maka akan dilakukan perbaikan


• Pengukuran
– Pengukuran batas-batas bangunan dan penentuan elevasinya, pembersihan
juga dilakukan terhadap material yang mengganggu pelaksanaan
pengukuran

Mulai

A
Persiapan - Survey Persiapan Ya
Panel Bekisting - Shop drawing Pembesian
Pengecoran

Tidak
Pengecekan Diperbaiki
Bongkar
Bekisting
Ya Fabrikasi
Pasang
Curing
Tulangan

Selesai
Inspeksi 1 Diperbaiki
Tidak
Ya
Pasang
Bekisting

Inspeksi 2 Diperbaiki
Tidak
Ya
A
Mulai
A

- Survey (uitzet) Persiapan


Persiapan
- Shop drawing Pembesian Pembersihan
Bekisting
Dibersihkan
Cek
Engineer Inspeksi 3
Tidak
Ya Ya
Fabrikasi
Pasang Bekisting Pengecoran
Balok

Tidak Curing
Inspeksi 1 Diperbaiki

Ya Pembongkaran
Pasang Bekisting
Tulangan

Selesai
Inspeksi 2 Diperbaiki
Tidak
Ya

A
Marking Posisi
Kolom & Dinding

Vertikal Kolom & Dinding


Sebelum Pengecoran -
SETELAH PEK. STRUKTUR DAN PEK. ME (sebagian)
TELAH DIKERJAKAN

PASANG BATU BATA


DAN KOLOM PRAKTIS

PLESTER & ACIAN DINDING &


ORNAMEN
PEMASANGAN PEMASANGAN
KUSEN ALUMUNIUM PLAFOND

PEKERJAAN
LANTAI

PEMASANGAN
PARTISI

PEMASANGAN
PINTU & JENDELA

PENGECATAN

SELESAI

1. RENCANA POSISI PASANGAN BATA 2. BUAT TIANG KAYU / PROFILAN PADA


SESUAI SHOP DRAWINGS KOLOM-KOLOM STRUKTUR DENGAN
POSISI SEPERTI GAMBAR DI BAWAH INI

BATU BATA BATU BATA


3. HUBUNGAN SKALA PADA PROFIL
TERSEBUT YANG SAMA ELEVASINYA POTONGAN A - A
DIUSAHAKAN JARAK ANTARA SKALA
SETIAP KELIPATAN 3 LAPIS BATA
KOLOM
PROFIL KAYU
POSISI BENANG
.
PROFIL KAYU
KOLOM

A
BENANG NILON

A
TAMPAK
As
Tiang kayu Benang nylon
DENAH As bangunan

1
1M
PAKU BESAR
KEPALAN
PAKU BESAR A B
TITIK KEPALAN
METERAN
A BENANG LOT

LOTAN C D
DINDING TEMBOK

BENANG LOT GAMBAR 1 GAMBAR 3


1
1M
BIDANG PLESTERAN
A B
A=C 1 JIDAR PENGGESEK

METERAN
C
LOTAN D
C

POTONGAN 1-1 GAMBAR 2 GAMBAR 4


BIDANG PLESTERAN
PENGUKURAN
SURVEYOR MELAKUKAN MARKING UNTUK STARTING POINT,
SEMUA KEGIATAN INI MENGACU PADA LEVEL DAN AS RUANGAN AWAL.

MARKING PINJAMAN
+1000

MARKING
LINE

MARKING UNTUK
STARTING POINT
PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK
SIAPKAN PEMASANGAN KERAMIK DENGAN ACUAN YANG BERAWAL,
DARI GARIS BENANG KEPALAAN YANG TELAH DIBUAT.

KERAMIK YANG AKAN DIPASANG TELAH DISORTIR TERLEBIH


DAHULU YANG MELIPUTI UKURAN DAN WARNA, KEMUDIAN DIRENDAM AIR

TABURKAN SEMEN KHUSUS KERAMIK DIATAS MORTAR YANG SUDAH RATA,


BERTUJUAN AGAR AIR DIPERMUKAAN MORTAR BERUBAH MENJADI
PASTA. HAL INI AKAN MEMPERKUAT IKATAN KERAMIK DGN MORTAR.
SEM E N
GROUTING NAAD DILAKSANAKAN SETELAH DILAKUKAN PENGECEKAN,
DAN PERBAIKAN KERAMIK

GROUTING DILAKUKAN SETELAH PEMASANGAN ± 1 MINGGU

PEKERJAAN PLAFOND

1. Pengukuran Elevasi

2. Pengecekan terhadap sudut dinding

3. Penempatan Lokasi Penggantung

4. Pemasangan Penggantung

5. Penyetelan Elevasi

6. Pemasangan Panel
PEKERJAAN KUSEN

1. Pemasangan Kusen jadi 2. Check kelurusan kusen 3. Pengeboran dinding


dengan dinding

4. Pemasangan Baut 6. Pelapisan sealant &


5. Pemasangan Daun Jendela mortar

PEKERJAAN ME & PLUMBING


1. RANGKA ATAP RABUNG 1 KOMPLIT YANG
AKAN DIBUAT SEPERTI INI.

2. PEMBUATAN KUDA –KUDA RANGKA BAJA


RINGAN :
a. Sambungan Atas ( Top Chord )
b. Tumpuan pada dinding atau ring balk (
Pitching Point ).
c. Skor Pengaku ( Web )

a. SAMBUNGAN ATAS BAJA


RINGAN ( TOP CHORD ).

b. TUMPUAN BAJA RINGAN PADA DINDING


/ RING BALOK ( PITCHING
POINT ).
C. SKOR PENGAKU ( WEB ).

3.MEMASANG RENG BAJA RINGAN,


dipasang di atas kuda-kuda baja ringan,
dengan jarak pemasangan disesuaikan
dengan jenis atap penutup yang akan di
pakai, bila memakai aluminium foil
dipasang dibawah reng.

3. MENDUDUKKAN BAJA RINGAN


PADA RING BALOK MEMAKAI
BRACET L ( dipasang pada daerah
pitching Point, Bracket L bisa juga
dibentuk sendiri dengan menggunakan
profil C, dipasang di dinding / ring
balok menggunakan dynabolt )

4.MEMASANG ATAP PENUTUP, dapat


menggunakan genteng kerami, genteng
batu, genteng metal, seng dan sebagainya.
REKAPITULASI

RENCANA ANGGARAN BIAYA

PEKERJAAN RUMAH TINGGAL TYPE 150/200 M2

TUGAS UTS REKAYASA PELAKSANAAN BANGUNAN

JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN
(Rp)

A PRELIMINARIES LANTAI 1 & LANTAI 2 Rp 29,500,000

B BANGUNAN LANTAI 1 Rp 484,896,121

C BANGUNAN LANTAI 2 Rp 235,616,880

GRAND TOTAL Rp 750,013,001

DIBULATKAN Rp 750,000,000
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
PEKERJAAN RUMAH TINGGAL TYPE 150/200 M2
TUGAS UTS REKAYASA PELAKSANAAN BANGUNAN
Summarecon Bekasi

HARGA SATUAN JUMLAH


NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME
(Rp) (Rp)
A LANTAI 1 & LANTAI 2

I PEKERJAAN PERSIAPAN

1 Pekerjaan Persiapan dan Pengukuran Site ls 1.00 Rp 1,000,000 Rp 1,000,000

2 Pengadaan alat kerja, scafolding dan mobilisasi material proyek ls 1.00 Rp 2,500,000 Rp 2,500,000

3 Direksi Keet/ Bedeng/ Los Kerja Tenaga Kerja/ Material Proyek ls 1.00 Rp 7,500,000 Rp 7,500,000

4 Koordinasi dan Keamanan ls 1.00 Rp 5,000,000 Rp 5,000,000

5 Mobilisasi Demobilisasi ls 1.00 Rp 2,500,000 Rp 2,500,000

6 Penyediaan Listrik dan Air Kerja bln 3.00 Rp 500,000 Rp 1,500,000

7 As-Build Drawing ls 1.00 Rp 2,000,000 Rp 2,000,000

8 Pembersihan lahan dan pembuangan berangkal sisa pekerjaan ls 1.00 Rp 7,500,000 Rp 7,500,000
TOTAL 1 Rp 29,500,000

B BANGUNAN LANTAI 1

I PEKERJAAN TANAH

1 Pekerjaan Timbunan area Kerja Seluas Bangunan (Perataan) m3 150.00 Rp 350,000 Rp 52,500,000
2 Pekerjaan Galian Pondasi Footplat Uk. 110 x 110 cm m3 11.26 Rp 65,000 Rp 731,900
3 Pekerjaan Timbunan Kembali Bekas Galian m3 8.71 Rp 60,000 Rp 522,720
TOTAL 1 Rp 53,754,620

II PEKERJAAN STRUKTUR BETON

1 Pekerjaan Lantai Kerja Pondasi Footplat Rasio 1 : 2 : 3 m3 0.35 Rp 1,250,000 Rp 437,500


3
2 Pekerjaan Pondasi Footplat 80 x 80 cm m 3.08 Rp 5,500,000 Rp 16,940,000

3 Pekerjaan Pondasi Footplat 80 x 80 cm m3 1.28 Rp 5,750,000 Rp 7,360,000


3
4 Pekerjaan Sloof Beton Bertulang 15/25 m 4.13 Rp 6,150,000 Rp 25,368,750

5 Pekerjaan Kolom Beton 15/30 m3 1.19 Rp 5,950,000 Rp 7,068,600

6 Pekerjaan Kolom Beton 15/15 m3 0.55 Rp 6,250,000 Rp 3,445,313


3
7 Pekerjaan Plat Lantai Beton Bertulang t. 12 cm - Lantai 2 m 16.92 Rp 5,250,000 Rp 88,830,000

8 Pekerjaan Plat Lantai Beton Bertulang t. 12 cm + Beton Anak Tangga m3 1.21 Rp 5,150,000 Rp 6,210,900

9 Pekerjaan Balok Induk Beton Bertulang 15/40 m3 6.60 Rp 5,850,000 Rp 38,610,000

10 Pekerjaan Balok Anak Beton Bertulang 15/25 m3 0.43 Rp 5,950,000 Rp 2,565,938


3
11 Pekerjaan Balok Tangga Beton Bertulang 15/25 m 0.17 Rp 5,950,000 Rp 981,750

#REF! Pekerjaan Plat Beton Bertulang Pantry/Dapur t. 8-10 cm m3 0.26 Rp 4,500,000 Rp 1,161,000
TOTAL 2 Rp 198,979,750

III PEKERJAAN PASANGAN

1 Pekerjaan Dinding 1/2 Bata Rasio 1 pc : 4 ps m² 203.00 Rp 165,000 Rp 33,495,000

2 Pekerjaan Plesteran Dinding Rasio 1 pc : 4 ps m² 203.00 Rp 62,500 Rp 12,687,500

3 Pekerjaan Acian Dinding Halus m² 203.00 Rp 43,750 Rp 8,881,250


TOTAL 3 Rp 55,063,750

IV PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA DAN KACA

Kusen, Jendela & Kaca

1 Pas. Kusen Alumunium 4 inch m' 16.50 Rp 172,500 Rp 2,846,250

2 Pas. Daun Jendela Alumunium + Kaca 5 mm Uk. 65 x 135 cm unit 4.00 Rp 1,250,000 Rp 5,000,000

3 Pas. Daun Jendela Alumunium + Kaca 5 mm Uk. 60 x 120 cm unit 6.00 Rp 1,125,000 Rp 6,750,000

Pintu

1 Pas. Daun Pintu Utama Type Swing Multiplek Fin. HPL unit 2.00 Rp 3,437,500 Rp 6,875,000

2 Pas. Aksesoris ex. Paloma/ Setara unit 2.00 Rp 1,187,500 Rp 2,375,000

3 Pas. Daun Pintu Type Swing Fin. HPL unit 2.00 Rp 3,437,500 Rp 6,875,000
TOTAL 4 Rp 30,721,250

V PEKERJAAN LANTAI

1 Pekerjaan Lantai Granit Abu-abu Uk. 60 x 60 cm m² 21.52 Rp 270,000 Rp 5,809,320


2 Pekerjaan Lantai Granit Abu-abu Uk. 15 x 60 cm m² 47.88 Rp 390,000 Rp 18,674,370

3 Pekerjaan Top Table Granit Wastafel - KM Utama m² 1.00 Rp 378,000 Rp 378,000

4 Pekerjaan Top Table Granit m' 4.30 Rp 2,070,000 Rp 8,901,000


TOTAL 5 Rp 33,762,690

VI PEKERJAAN PLAFOND

1 Pekerjaan Plafond Flat Gypsum (Uk. 2400 x 1200 x 9 mm) + Rangka Besi Hollow m² 92.84 Rp 150,000 Rp 13,926,000

TOTAL 6 Rp 13,926,000

VII PEKERJAAN PENGECATAN

1 Pekerjaan Cat Dinding Interior m² 203.00 Rp 65,000 Rp 13,195,000

2 Pekerjaan Cat Dinding Eksterior m² 52.65 Rp 75,000 Rp 3,948,750

3 Pekerjaan Cat Plafond m² 92.84 Rp 35,000 Rp 3,249,400


TOTAL 7 Rp 20,393,150

VIII PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

1 Instalasi Kabel Penerangan + Instalasi Kabel Power ttk 32.00 Rp 200,000 Rp 6,400,000

2 Pas. Downlight + Lampu SL LED White bh 15.00 Rp 175,000 Rp 2,625,000

3 Pas. Uplight LED Warm White bh 4.00 Rp 188,500 Rp 754,000

4 Pas. Kap + Hanging Light LED bh 2.00 Rp 562,500 Rp 1,125,000

5 Pas. LED Stripe + Trafo ttk 1.00 Rp 437,500 Rp 437,500

6 Saklar Tunggal ex. Panasonic/ Setara bh 2.00 Rp 50,000 Rp 100,000

7 Saklar Double ex. Panasonic/ Setara bh 6.00 Rp 65,000 Rp 390,000

8 Stop Kontak ex. Panasonic/ Setara bh 9.00 Rp 45,000 Rp 405,000


TOTAL 8 Rp 12,236,500

IX PEKERJAAN SANITARY

Kamar Mandi

1 Pas. Kloset ex. TOTO bh 1.00 Rp 3,200,000 Rp 3,200,000

2 Pas. Jet Washer ex. TOTO/ Setara bh 1.00 Rp 312,500 Rp 312,500

3 Pas. Shower Set ex. Wasser/ Setara bh 1.00 Rp 2,875,000 Rp 2,875,000

4 Pas. Wastafel ex Toto + Set Aksesoris bh 1.00 Rp 2,500,000 Rp 2,500,000

5 Pas. Cermin bh 1.00 Rp 500,000 Rp 500,000

6 Pas. Kran Air ex. Paloma ttk 3.00 Rp 240,000 Rp 720,000

Dapur/ pantry

1 Pas. Sink Stainless Steel Double bh 1.00 Rp 977,500 Rp 977,500

2 Pas. Aksesoris Sink bh 1.00 Rp 187,500 Rp 187,500

3 Pas. Kran Air bh 1.00 Rp 312,500 Rp 312,500


Pekerjaan Plumbing
Instalasi Saluran Air Kotor Pipa PVC type D ø 1/2 Combine 3/4" + Aksesoris (Soket, Knee dll) +
1 m' 57.89 Rp 20,125 Rp 1,165,036
Instalasi Air
Instalasi Saluran Air Kotor Pipa PVC type D ø 2" combine 2.5" + Aksesoris (Soket, Knee dll) +
2 m' 45.00 Rp 54,625 Rp 2,458,125
Instalasi Air
Instalasi Saluran Air Kotor Pipa PVC type D ø 3" combine 4" + Aksesoris (Soket, Knee dll) +
3 m' 22.00 Rp 172,500 Rp 3,795,000
Instalasi Air

4 Pekerjaan Septiktank ls 1.00 Rp 10,000,000 Rp 10,000,000

TOTAL 9 Rp 29,003,161

X PEKERJAAN LAIN-LAIN

1 Pekerjaan Landscaping Rumput Taman m² 80.75 Rp 102,000 Rp 8,236,500

2 Pekerjaan Pagar Besi Hollow m² 11.50 Rp 862,500 Rp 9,918,750


3
3 Pekerjaan Rabat Beton + Flooring Area Carport m 6.00 Rp 3,150,000 Rp 18,900,000
TOTAL 10 Rp 37,055,250
TOTAL BIAYA LANTAI 1 Rp 484,896,121
C BANGUNAN LANTAI 2

I PEKERJAAN STRUKTUR BETON

1 Pekerjaan Kolom Beton 15/30 m3 1.40 Rp 5,950,000 Rp 8,330,000

2 Pekerjaan Kolom Beton 15/15 m3 0.60 Rp 6,250,000 Rp 3,750,000

3 Pekerjaan Dak Beton Bertulang t. 12 cm m3 3.00 Rp 5,150,000 Rp 15,450,000

4 Pekerjaan Balok Induk Beton Bertulang 15/30 m3 5.89 Rp 5,950,000 Rp 35,045,500


5 Pekerjaan Balok Lintel Beton Bertulang 13/13 m3 0.17 Rp 6,150,000 Rp 1,045,500
TOTAL 1 Rp 63,621,000

II PEKERJAAN PASANGAN

1 Pekerjaan Dinding 1/2 Bata Rasio 1 pc : 4 ps m² 234.43 Rp 165,000 Rp 38,680,950

2 Pekerjaan Plesteran Dinding Rasio 1 pc : 4 ps m² 234.43 Rp 62,500 Rp 14,651,875

3 Pekerjaan Acian Dinding Halus m² 179.00 Rp 43,750 Rp 7,831,250


TOTAL 2 Rp 61,164,075

III PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA DAN KACA

Kusen, Jendela & Kaca

1 Pas. Kusen Alumunium 4 inch m' 14.40 Rp 172,500 Rp 2,484,000

2 Pas. Kusen Alumunium 4 inch m' 6.00 Rp 172,500 Rp 1,035,000

3 Pas. Kusen Alumunium 4 inch m' 1.80 Rp 172,500 Rp 310,500

Pintu

1 Pas. Daun Pintu Type Swing Fin. HPL unit 2.00 Rp 3,437,500 Rp 6,875,000

2 Pas. Aksesoris ex. Paloma/ Setara unit 4.00 Rp 937,500 Rp 3,750,000

3 Pas. Aksesoris ex. Paloma/ Setara unit 2.00 Rp 1,187,500 Rp 2,375,000

4 Pas. Daun Pintu Alumunium Type Swing dan Sliding - Pintu KM unit 2.00 Rp 2,500,000 Rp 5,000,000
TOTAL 3 Rp 21,829,500

IV PEKERJAAN LANTAI

1 Pekerjaan Lantai Granit Abu-abu Uk. 60 x 60 cm m² 78.25 Rp 270,000 Rp 21,128,580

2 Pekerjaan Lantai Keramik Abu-abu Uk. 40 x 40 cm m² 8.31 Rp 240,000 Rp 1,993,200

3 Pekerjaan Dinding Keramik Uk. 10 x 20 cm m² 22.00 Rp 210,000 Rp 4,620,000

4 Pekerjaan Top Table Granit Wastafel - KM Utama m² 1.00 Rp 378,000 Rp 378,000


TOTAL 4 Rp 28,119,780

V PEKERJAAN PLAFOND

1 Pekerjaan Plafond Flat Gypsum (Uk. 2400 x 1200 x 9 mm) + Rangka Besi Hollow m² 92.84 Rp 150,000 Rp 13,926,000

TOTAL 5 Rp 13,926,000

VI PEKERJAAN ATAP

1 Pekerjaang Rangka Konstruksi Atap Baja Ringan 0.75 mm m2 60.11 Rp 250,000 Rp 15,026,559

2 Pekerjaan Listplank m' 30.00 Rp 78,000 Rp 2,340,000

3 Pas. Alumunium Foil m2 75.65 Rp 65,000 Rp 4,917,250

4 Pas. Skylight Kaca Tempered Glass 8 mm + Rangka Besi Hollow m2 8.73 Rp 1,552,500 Rp 13,553,325
TOTAL 6 Rp 35,837,134

VII PEKERJAAN PENGECATAN

1 Pekerjaan Cat Dinding Interior m² 234.00 Rp 65,000 Rp 15,210,000

2 Pekerjaan Cat Dinding Eksterior m² 32.80 Rp 75,000 Rp 2,460,000

3 Pekerjaan Cat Plafond m² 92.84 Rp 35,000 Rp 3,249,400


TOTAL 7 Rp 20,919,400

VIII PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

1 Instalasi Kabel Penerangan + Instalasi Kabel Power ttk 12.00 Rp 200,000 Rp 2,400,000

2 Pas. Downlight + Lampu SL LED White bh 6.00 Rp 175,000 Rp 1,050,000

3 Pas. Lampu Dinding LED Warm White bh 1.00 Rp 188,500 Rp 188,500

4 Pas. Kap + Hanging Light LED bh 2.00 Rp 562,500 Rp 1,125,000

5 Pas. LED Stripe + Trafo ttk 1.00 Rp 437,500 Rp 437,500

6 Saklar Tunggal ex. Panasonic/ Setara bh 5.00 Rp 50,000 Rp 250,000

7 Saklar Double ex. Panasonic/ Setara bh 4.00 Rp 65,000 Rp 260,000

8 Stop Kontak ex. Panasonic/ Setara bh 8.00 Rp 45,000 Rp 360,000


TOTAL 8 Rp 6,071,000

IX PEKERJAAN SANITARY

Kamar Mandi

1 Pas. Kloset Jongkok ex. TOTO bh 1.00 Rp 937,500 Rp 937,500

2 Pas. Aksesoris Kloset Duduk ex. TOTO/ Setara bh 1.00 Rp 455,000 Rp 455,000

3 Pas. Jet Washer ex. TOTO/ Setara bh 1.00 Rp 312,500 Rp 312,500

4 Pas. Shower Set ex. Wasser/ Setara bh 1.00 Rp 2,875,000 Rp 2,875,000


5 Pas. Hanging Handuk bh 1.00 Rp 350,000 Rp 350,000

6 Pas. Wastafel ex Toto + Set Aksesoris bh 1.00 Rp 2,500,000 Rp 2,500,000

7 Pas. Floor Drain ex. Paloma bh 3.00 Rp 350,000 Rp 1,050,000

9 Pas. Kran Air ex. Paloma ttk 2.00 Rp 240,000 Rp 480,000


Pekerjaan Plumbing
Instalasi Saluran Air Kotor Pipa PVC type D ø 1/2 Combine 3/4" + Aksesoris (Soket, Knee dll) +
1 m' 30.00 Rp 20,125 Rp 603,750
Instalasi Air
Instalasi Saluran Air Kotor Pipa PVC type D ø 2" combine 2.5" + Aksesoris (Soket, Knee dll) +
2 m' 27.00 Rp 54,625 Rp 1,474,875
Instalasi Air
Instalasi Saluran Air Kotor Pipa PVC type D ø 3" combine 4" + Aksesoris (Soket, Knee dll) +
3 m' 30.00 Rp 172,500 Rp 5,175,000
Instalasi Air

4 Roof Drain ttk 9.00 Rp 172,500 Rp 1,552,500

5 Pas. Torn 1000L bh 1.00 Rp 2,200,000 Rp 2,200,000


TOTAL 9 Rp 19,966,125
TOTAL BIAYA LANTAI 2 Rp 271,454,014
GRAND TOTAL LANTAI 1 & 2 Rp 785,850,135
DIBULATKAN Rp 785,800,000

#NAME?
TIME SCHEDULE/ KURVA S
PEKERJAAN RUMAH TINGGAL TYPE 150/200 M2
TUGAS UTS REKAYASA PELAKSANAAN BANGUNAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
JUMLAH BOBOT APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS
NO URAIAN PEKERJAAN KETERANGAN
(Rp) % M-1 M-2 M-3 M-4 M-5 M-6 M-7 M-8 M-9 M-10 M-11 M-12 M-13 M-14 M-15 M-16 M-17 M-18 M-19 M-20
0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20% 0.20%
A PEKERJAAN PERSIAPAN Rp 29,500,000 3.93%

B BANGUNAN LANTAI 1 & 2


1.79% 1.79% 1.79% 1.79%
I PEKERJAAN TANAH Rp 53,754,620 7.17%

4.38% 4.38% 4.38% 4.38% 4.38% 4.38% 4.38% 4.38%


II PEKERJAAN STRUKTUR BETON Rp 262,600,750 35.01%

1.55% 1.55% 1.55% 1.55% 1.55% 1.55% 1.55% 1.55% 1.55% 1.55%
III PEKERJAAN PASANGAN Rp 116,227,825 15.50%

1.75% 1.75% 1.75% 1.75%


IV PEKERJAAN KUSEN PINTU, JENDELA DAN KACA Rp 52,550,750 7.01%

2.06% 2.06% 2.06% 2.06%


V PEKERJAAN LANTAI Rp 61,882,470 8.25%

0.93% 0.93% 0.93% 0.93%


VI PEKERJAAN PLAFOND Rp 27,852,000 3.71%

1.38% 1.38% 1.38% 1.38%


VII PEKERJAAN PENGECATAN Rp 41,312,550 5.51%

0.49% 0.49% 0.49% 0.49% 0.49%


VIII PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL Rp 18,307,500 2.44%

1.31% 1.31% 1.31% 1.31% 1.31%


IX PEKERJAAN SANITARY Rp 48,969,286 6.53%

0.82% 0.82% 0.82% 0.82% 0.82% 0.82%


X PEKERJAAN LAIN-LAIN Rp 37,055,250 4.94%

GRAND TOTAL Rp 750,013,001 100.00%

PROGRESS RENCANA 1.99% 6.37% 7.19% 8.74% 6.95% 6.12% 6.61% 8.74% 8.74% 4.54% 4.05% 7.42% 7.42% 3.57% 4.83% 1.95% 1.95% 1.95% 0.68% 0.20%
TOTAL KUMULATIF PROGRESS RENCANA 1.99% 8.35% 15.54% 24.28% 31.23% 37.35% 43.96% 52.70% 61.44% 65.98% 70.03% 77.45% 84.87% 88.44% 93.27% 95.22% 97.17% 99.12% 99.80% 100.00%
PROGRESS AKTUAL #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
TOTAL KUMULATIF PROGRESS AKTUAL #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!

*) Catatan :

Anda mungkin juga menyukai