Anda di halaman 1dari 22

Rencana Kerja dan Syarat (RKS)

Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1


Tumbudadio
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN

A. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan meliputi semua jenis pekerjaan yang tercantum dalam :
a. Gambar-gambar rencana pelaksanaan
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Berita Acara Penjelasan serta agenda-agenda.
Kekurang lengkapan salah satu tersebut di atas tidak dapat mengakibatkan berkurangnya
lingkup pekerjaan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor.
B. Uraian Pekerjaan
Pekerjaan adalah Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya
SDN 1 Tumbudadio (DAK)

Pasal 2
SITUASI DAN LOKASI
A. Lokasi bangunan yang akan dilaksanakan terletak di Kabupaten Desa Tumbudadio, Kec. Tirawuta
Kolaka timur.
B. Lokasi Pembangunan Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta
Perabotnya SDN 1 Tumbudadio (DAK) akan diserahkan kepada Kontraktor Pelaksana/Pemborong
sebagaimana adanya pada waktu rapat penjelasan (Aanwijzing), untuk itu para calon pemborong
wajib meneliti situasi medan terutama kondisi tanah bangunan, sifat dan luasnya serta pekerjaan
lainnya yang berpengaruh terhadap Pembangunan Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3
Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1 Tumbudadio (DAK)
C. Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan claim
dikemudian hari.
D. Setelah rapat penjelasan (Aanwijzing) akan diadakan peninjauan lokasi sebagai patokan
dasar untuk menghitung anggaran/penawaran yang akan diajukan.
Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan ini meliputi :
1. Pembongkaran
2. Penyediaan Air Kerja, Air Minum, P3K
3. Pembuatan Barak Kerja dan Gudang
4. Pembuatan Papan Nama Proyek
5. Biaya Sistem Managemen Keselamatan Konstruksi (SMKK)
6. Administrasi, dokumentasi dan pelaporan
B. Pembongkaran

1
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio
Pekerjaan Pembongkaran mencakup Pembongkaran eksisting serta komponen-komponen yang
tidak dapat digunakan lagi atau diganti dengan komponen baru

C. Pekerjaan Penyediaan air kerja dan P3K


1. Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di
Tapak proyek atau disuplai dari luar atas persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas
Lapangan.
2. Air harus bersih, bebas dari bau, lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya yang
merusak.
3. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan
sementara PLN setempat selama masa Pembangunan Rumah jabatan kecamatan
Uesi Kab Kolaka Timur.
4. Jika tidak ada sambungan listrik dari PLN, Kontraktor dapat menggunakan Mesin
Diesel
pembangkit tenaga listrik atas persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan.
5. Kontraktor harus menyediakan Kotak P3K beserta obat-obatan dan
kelengkapannya.

D. Pembuatan Barak Kerja Dan Gudang


1. Ukuran luas kantor Kontraktor los kerja, serta tempat simpan bahan, disesuaikan
dengan kebutuhan Kontraktor, dengan tidak mengabaikan keamanan dan kebersihan.
2. Khusus untuk tempat simpan bahan-bahan seperti : pasir, kerikil harus dibuatkan
kotak
simpan yang dipagari dinding papan yang cukup rapat, sehingga masing-masing
bahan tidak tercampur.

E. Pembuatan Papan Nama Proyek


Kontraktor harus menyediakan Papan Nama Proyek yang mencantumkan nama
Pemberi
Tugas, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan
Kontraktor.
Ukuran, layout dan peletakan papan nama harus dipasang sesuai dengan
pengarahan
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.
F. Penyediaan Keselamatan kerja
Selama Pekerjaan Berlangsung Kontraktor harus menyediakan peralatan P3K, Helm Pengaman,
Rompi Pengaman, Sarung Tangan Pengaman, Sepatu Pengaman dan Alat-alat
Keselamatan Kerja Lainnyayang dipandang perlu selama proses Pekerjaan.
G. Administrasi dan Pelaporan
1. Laporan harian Kontraktor adalah :

2
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio
a. Buku harian yang berisi catatan harian mengenai : jumlah Tenaga Kerja, bahan-
bahan bangunan yang masuk. Post-post pekerjaan yang dikerjakan pada setiap hari
kerja.

3
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio
b. Perintah teguran dan peringatan tertulis Konsultan Pengawas dan Pengelola
Teknis mengenai semua hal-hal yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan.
c. Buku harian tersebut setiap hari harus ditanda tangani oleh Pemborong dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas.

2. Berdasarkan laporan harian pemborong, Konsultan Pengawas harus menyusun laporan


mingguan yang merupakan rangkuman dari isi laporan harian.

3. Konsultan pengawas harus menyusun laporan mingguan tersebut pada poin 2 diatas
yang ditanda tangani oleh pengelola teknis Kegiatan, untuk dilaporkan kepada
Penanggung Jawab Kegiatan dan tembusannya kepada Pengelola Teknik Kegiatan.

4. Sebagai kelengkapan laporan mingguan tersebut pada point 1 di atas maka pemborong
harus membuat foto-foto Dokumentasi untuk tiap jenis/post pekerjaan yang telah
dilaksanakan yang disusun dalam 3 tahapan yaitu 0 %, 50% dan 100 %. Pengambilan titik
pemotretan harus tetap sama pada saat mengambil gambar 0%. 50 % dan 100 %.

Pasal 4
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
1 Pekerjaan Urugan Pasir Rabat Keliling

B. Pekerjaan Urugan Kembali Rabat Keliling luar Bangunan


1 Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur, kotoran, sampah dan sebagainya yang
merusak konstruksi bangunan.
2 Pengisian/urugan kembali dengan tanah (batuan) bekas galian, dilakukan selapis
demi selapis dan ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh
dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.
3 Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan 25 cm material
lepas, dipadatkan sampai mencapai kepadatan maksimum dengan alat pemadat dan
mencapai peil permukaan yang direncanakan sesuai Gambar Kerja.
4 Bagian permukaan tanah yang telah dinyatakan padat, harus dipertahankan dan
dijaga jangan sampai rusak, akibat pengaruh luar dan tetap menjadi tanggung jawab
Kontraktor sampai dengan masa pemeliharaan.

4
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio
5 Pekerjaan urugan dan pemadatan dianggap cukup, setelah mendapat persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.

C. Persyaratan Bahan/Material
1 Pasir yang dipergunakan untuk pengurukan harus pasir yang baik dan memenuhi syarat
teknis, bebas dari akar, bahan organis, sampah dan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan dari Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.
2 Material timbunan/urugan harus didatangkan dari lokasi lain yang disetujui oleh
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.
3 Tanah bekas galian pondasi hanya dapat dipergunakan dengan persetujuan
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.
Pasal 5
PEKERJAAN BETON
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
1 Rabat Lantai Beton 1 : 3 : 5. T = 5 + Acian air Semen

B. Spesifikasi Bahan/Material
1. Semen Portland (PC)
Semua semen yang digunakan adalah Semen Portland (PC) yang sesuai
dengan syarat - syarat :
a. Peraturan Semen Portland Indonesia ( NI.8-1972 ).
b. Peraturan Beton Indonesia ( NI.2-1971 ).
c. Mempunyai sertifikat Uji ( test sertificate ).
d. Mendapat Persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan.
e. Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama (tidak
diperkenankan menggunakan bermacam - macam jenis/merk semen untuk suatu
konstruksi/struktur yang sama), dalam keadaan baru dan asli, dikirim dalam kantong-
kantong semen yang masih disegel dan tidak pecah.
f. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Harus diterimakan dalam
sak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat, dan harus
disimpan digudang yang cukup ventilasinya dan diletakkan tidak kena air, diletakan
pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Zak - zak semen
tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m atau maximum 10
zak, setiap pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan dengan maksud agar
pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya.
g. Untuk semen yang diragukan mutunya dan kerusakan-kerusakan akibat
salah penyimpanan dianggap rusak, membantu, dapat ditolak
penggunaannya tanpa melalui test lagi. Bahan yang telah ditolak harus
segera dikeluarkan dari lapangan paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.

5
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio

2. Agregat
Semua pemakaian koral (kerikil), batu pecah (aggregat kasar) dan pasir beton,
harus memenuhi syarat-syarat :
a. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI.3-1956)
b. Peraturan Beton Indonesia ( NI.2-1971 ).
c. Tidak Mudah Hancur ( tetap keras ) , tidak porous.
d. Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur dengan tanah/tanah liat atau kotoran
- kotoran lainnya.
e. Koral (kerikil) dan batu pecah (aggregat kasar) yang mempunyai ukuran lebih besar
dari 30 mm , untuk penggunaannya harus mendapat persetujuan Direksi/Pengawas
Lapangan.
f. Gradasi dari aggregat - aggregat tersebut secara keseluruhan harus
dapat
menghasilkan mutu beton yang baik, padat dan mempunyai daya kerja yang
baik dengan semen dan air, dalam proporsi campuran yang akan dipakai.
g. Direksi/Pengawas lapangan dapat meminta kepada Kontraktor untuk
mengadakan test kwalitas dari aggregat - aggregat tersebut dari tempat penimbunan
yang ditunjuk oleh Direksi / Pengawas Lapangan, setiap saat dalam laboratorium
yang diakui atas biaya Kontraktor.
h. Dalam hal adanya perubahan sumber dari mana aggregat tersebut disupply
maka
Kontraktor diwajibkan untuk memberitahukan kepada Direksi / Pengawas Lapangan.
3. Agregat harus disimpan di tempat yang bersih, yang keras permukaannya dan
dicegah supaya tidak terjadi pencampuran satu sama lain dan terkotori.
4. Air
Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan - pekerjaan di lapangan adalah
air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam alkali) tidak
mengandung organisme yang dapat memberikan efek merusak beton, minyak atau
lemak. Memenuhi syarat-syarat Peraturan Beton Indonesia (NI. 2-1971) dan diuji oleh
Laboratorium yang diakui sah oleh yang berwajib dengan biaya ditanggung pihak
Kontraktor.Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai.

5. Mutu dan Campuran/Adukan Beton


a. Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat PBI-1971. Kecuali ditentukan lain
pada gambar kerja, kekuatan dan penggunaan beton adalah sebagai berikut :
b. Beton Struktural K175 atau Campuran/Adukan PC : 7,42 Zak 0,499 m3 Psr Beton
: 0,776 m3 Split/Krikil Per 1 m3, meliputi Sloof, Kolom, Balok dan Ring Balk.
c. Beton non struktural K125 atau Campuran 1PC : 3Psr : 5Krkl, meliputi Beton
Lantai Kerja dan Beton Rabat.
d. Adukan beton yang disyaratkan untuk struktur memakai Ready Mix kecuali
untuk yang non struktur.

6
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio
e. Kontraktor diharuskan membuat adukan percobaan (Trial Mix) untuk
mengontrol daya kerjanya sehingga tidak ada
kelebihan pada permukaan ataupun menyebabkan terjadinya pengendapan
(Segregation) dari aggregat.
6. Pekerjaan pembuatan adukan percobaan (Trial Mix) tersebut diatas harus dilakukan untuk
menentukan mutu beton yang harus dimulai.
a. Pengecoran Beton
b. Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat - tempat yang akan dicor terlebih
dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran (potongan kayu, batu, tanah dan lain
- lain) dan dibasahi dengan air semen.
c. Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran
dengan menggunakan cara (metode) yang sepraktis mungkin, sehingga tidak
memungkinkan adanya pengendapan aggregat dan tercampurnya kotoran-kotoran
atau bahan lain dari luar. Penggunaan alat-alat pengangkutan
mesin haruslah mendapat persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan,
sebelum alat-alat tersebut didatangkan ketempat pekerjaan. Semua alat - alat
pengangkutan yang digunakan pada setiap waktu harus dibersihkan dari sisa-sisa
adukan yang mengeras.
d. Pengecoran dilakukan secara terus menerus (kontinyu / tanpa berhenti).
Adukan yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar
dari mesin adukan beton, dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan,
tidak diperkenankan untuk dipakai lagi.
7. Perawatan Beton
a. Secara umum harus memenuhi persyaratan dalam PBI 1971 Bab 6.6.
b. Perawatan beton dimulai segera setelah pengecoran beton selesai dilaksanakan
dan harus berlangsung terus menerus selama paling sedikit 2 minggu, jika
tidak ditentukan lain.
c. Dalam jangka waktu tersebut cetakan beton harus tetap dalam keadaan basah.
d. Apabila cetakan beton dibuka sebelum selesai masa perawatan, maka selama sisa
waktu tersebut pelaksanaan perawatan beton tetap dilakukan dengan membasahi
permukaan beton terus menerus atau dengan menutupinya dengan karung
basah
atau dengan cara lain yang disetujui Direksi/Pengawas Lapangan.
Pasal 6
PEKERJAAN PASANGAN BATU DAN PLASTERAN
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
1 Pekerjaan Pasangan Bata Merah dengan campuran 1pc : 3psr.
2 Plasteran Dinding Campuran 1 : 3
3 Saluran Air Hujan Keliling Bangunan
4 Plesteran Profil Kolom Teras

7
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio

B. Spesifikasi Bahan/Material
1 Batu Bata
Batu Bata harus matang pembakarannya, bila direndam dalam air akan tetap utuh,
tidak pecah atau hancur. Ukuran batu bata dapat disesuaikan dengan ketentuan
tebal dinding yang disyaratkan dalam Gambar Kerja. Kontraktor harus memberikan
contoh pada Pengawas Lapangan sebelumnya untuk diperiksa kualitasnya. Apabila
bahan-bahan yang datang, oleh Pengawas Lapangan dianggap tidak memenuhi
syarat, Pengawas Lapangan berhak menolak bahan-bahan tersebut dan kontraktor
wajib mengangkutnya ke luar lokasi .
2 Semen
Semen yang dapat dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah jenis Semen Portland
(PC) harus memenuhi persyaratan yang tersebut dalam NI-8 satu dan lain hal
sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton dengan pasangan bata.
3 Pasir Pasang
Pasir yang digunakan dalam pekerjaan ini jenis pasir pasang, yang memenuhi syarat-
syarat yang ditentukan dalam NI-3 pasal 14 ayat 2. Harus bersih atau bebas dari
kotoran,lumpur, dan bahan organik/kimia yang dapat merusak pasangan.
4 Air
Air yang dipergunakan harus air tawar dan bersih yang bebas dari garam atau zat kimia
lain yang merusak pasangan.

C. Pekerjaan Pasangan Dinding Bata


1. Sebelum dimulai pemasangan, maka batu batanya harus direndam lebih dahulu
di dalam air selama setengah jam atau sampai jenuh dan permukaan yang akan
dipasang harus juga basah.
2. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu yang
besarnya memenuhi syarat. Mencampurnya semen dan pasir harus di dalam
keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran plastis. Adukan
yang sudah mengering / kering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.
3. Dalam satu hari pasangan tidak boleh lebih tinggi dari 1 (satu meter). Dari
pengakhiran pasangan satu hari tersebut harus dibuat bertangga menurun dan
tidak tegak berdiri untuk menghindari retak dikemudian hari. Tebalnya siar batu
bata tidak boleh kurang dari 1 (satu) cm atau 10 mm dan siarnya harus benar-
benar pada adukannya.
4. Tempat-tempat yang harus dibuat lubang harus dipersiapkan dulu
dengan menyumbatnya memakai batang pisang untuk diameter besar, sedangkan
untuk diameter lebih kecil dipakai potongan bambu.
5. Semua pasangan bata harus rata (Horizontal) dan tiap-tiap kali diukur dari lantai,
dengan menggunakan benang. Pemasangan benang tidak boleh lebih dari 30 cm
di atas pasangan di bawahnya. Pada semua pasangan bata setengah batu
satu

8
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio
sama lain harus terdapat pengikat yang sempurna. Tidak dibenarkan menggunakan
batu bata pecahan separo panjang, kecuali sesuai peraturannya (di sudut). Lapisan
yang satu dengan lapisan yang diatasnya harus berbeda setengah panjang bata.
Pada pasangan satu batu dan pasangannya lebih tebal harus disusun sesuai
dengan petunjuk / peraturan seharusnya.
6. Pada tiap-tiap pertemuan dinding pasangan bata tegak lurus, di atas setiap lubang
pintu dan jendela atau lubang lain serta dimana luas dinding tidak lebih dari
12 m2, baik tergambar maupun tidak, dipasang kolom / balok beton praktis yang
merupakan bingkai, kecuali satu dan lain hal disesuaikan dengan gambar. Ukuran
untuk balok/kolom praktis tersebut setebal dinding bata dengan pembesian 4 Ø10
sengkang Ø6 - 150. Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut 90
derajat.
7. Bilamana didalam pemasangan ternyata terdapat batu bata yang cacat atau tidak
sempurna, maka batu bata ini harus diganti dengan yang baik atas biaya
kontraktor.

D. Pekerjaan Plesteran Dinding, Plesteran Pondasi dan Plasteran Profil


1. Sebelum diplester pasangan dinding bata perlu dibersihkan dari sisa-sisa Bekisting
dan dilakukan penggerokan siar sehingga adukan plesteran akan cukup mengikat
dengan baik pada dinding.
2. Semua jenis aduk plesteran tersebut di atas harus disiapkan sedemikian
rupa sehingga selalu segar, belum mengering pada waktu pelaksanaan
pemasangan.
3. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/beton yang
dinyatakan dalam Gambar Kerja dan/atau sesuai peil-peil yang diminta
dalam
Gambar Kerja.
4. Semua permukaan yang akan menerima bahan Finishing, misalnya ubin keramik
dan lainnya, maka permukaan plesterannya harus diberi alur-alur garis horizontal
untuk memberi ikatan yang lebih baik terhadap bahan/material Finishing tersebut.
5. Plesteran yang tidak lurus, berombak dan retak harus dibongkar dan diperbaiki
atas biaya pemborong.

E. Pekerjaan Pasangan Saluran Keliling Air Hujan


1. Sebelum dimulai pemasangan, maka batu batanya harus direndam lebih dahulu di
dalam air selama setengah jam atau sampai jenuh dan permukaan yang akan
dipasang harus juga basah.
2. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu yang
besarnya memenuhi syarat. Mencampurnya semen dan pasir harus di dalam
keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran plastis. Adukan
yang sudah mengering / kering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.
3. Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu melakukan pengukuran jatuhnya titik
air hujan sesuai dengan gambar rencana yang telah ditentukan.

9
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio
4. Melakukan penggalian saluran keliling sedalam 20 cm dengan masing-masing
pertemuan sudut dibuat galian bak kontrol seluas 40 x 40 cm.
5. Semua pasangan bata harus rata (Horizontal) dan tiap-tiap kali diukur dari lantai,
dengan menggunakan benang. Pemasangan benang.
6. Setelah proses pemsangan bata telah selesai maka tahap selanjutnya melakukan
pengecoran lantai saluran keliling dengan menggunakan cor beton campuran 1pc :
2ps
:3kr
7. Tahap akhir Plasteran dinding saluran keliling air hujan menggunakan campuran 1pc 3 psr

8. Adukan pasangan harus dibuat secara hati-hati, diaduk di dalam bak kayu yang
besarnya memenuhi syarat. Mencampurnya semen dan pasir harus di dalam
keadaan kering yang kemudian diberi air sampai didapat campuran plastis. Adukan
yang sudah mengering / kering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.
9. Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu melakukan pengukuran tiang yang
akan dipasangkan batu alam.
10. Semua pasangan bata harus rata (Horizontal) dan tiap-tiap kali diukur dari dasar
tiang, dengan menggunakan benang.
Pasal 7
PEKERJAAN KAP DAN ATAP
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
1 Pekerjaan Kuda – Kuda 8/12 Cm Kayu Ponto,tipulu,meranti ( Sejenisnya )
2 Pekerjaan Gording 6/12 Cm Kayu Ponto,tipulu,meranti ( Sejenisnya )
3 Penutup Atap Bahan Spandeck 0,25 mm
4 Nok
5 Pekerjaan Listplank Kalsiplank 3 mm x 30 cm
B. Persyaratan Bahan
1 Semua kayu yang terpakai harus kering, berumur cukup tua, lurus dan tidak retak,
tidak bengkok serta mempunyai derajat kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi
persyaratan yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5.
2 Semua jenis kayu untuk tiap bagian pekerjaan terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan dari direksi.
3 Jenis kayu yang dipergunakan terdiri dari :
 Pekerjaan kuda-kuda : kayu kls II ; kayu Ponto,tipulu,/sejenisnya
 Pekerjaan gording : kayu kls II ; kayu Pontoh/sejenisnya
 Pekerjaan balok angin : kayu kls II ; kayu Ponto/sejenisnya
 Pekerjaan Kaso/Reng : kayu kls II ; kayu Ponto/sejenisnya
 Pekerjaan listplank : kalsiplank
4 Ukuran kayu yang dipergunakan terdiri dari :

1
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio

 Pek. Kuda-kuda : 8 x 12 cm
 Pek. Balok jepit : 6 x 12 cm
 Pek. Balok angin : 6 x 12 cm
 Pek. Gording : 6 x 12 cm
 Pek. Listplank : 3 x 30 cm
 Pek. Besi strip Tebal : 5 mm
Semua ukuran kayu yang tercantum diatas adalah ukuran setelah terpasang/jadi sesuai
Gambar Kerja.

C. Persyaratan Pelaksanaan
1 Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Kontraktor agar meneliti gambar-
gambar dan kondisi di lapangan.
2 Sebelum melaksanakan pemotongan kayu maka kontraktor harus terlebih
dahulu mengadakan penelitian mengenai ukuran untuk masing-masing fungsi.
3 Pekerjaan kap/kuda-kuda harus mengikuti gambar dan detail yang tercantum dalam
Gambar Kerja (Bestek).
4 Pemasangan kuda-kuda kecuali ditentukan lain oleh pengawas harus 28 hari
setelah pengecoran ringbalk.
5 Kuda-kuda yang dipasang hanya dapat dipasang mati setelah sebahagian besar
struktur kuda-kuda terpasang dan ketepatan garis vertikal dan horizontal telah disetujui
oleh konsultan pengawas.
6 Kuda-kuda yang dipasang harus dilengkapi dengan pembautan, besi plat, besi beugel
dan lain-lain sesuai dengan jumlah dan kondisi dalam gambar kerja.
7 Baut-baut yang dipasang harus berkualitas tinggi yang drat/ulirnya tidak mudah
rusak, disamping itu diperlukan pemasangan cincin baja tegangan tinggi untuk baut.
8 Pemasangan gording harus rata dan benar sehingga dijamin bahwa kedudukan
penutup atap mempunyai landasan yang bagus.
9 Penyambungan kayu gording harus tepat diatas tumpuan kuda-kuda dan
tidak diperkenankan menyambung gording pada bagian tengah antara kuda-kuda.
10 Antara gording dipasang balok pengikat gording dengan cara ditakik dan dipaku
(sesuai dengan gambar kerja).
11 Pemasangan listplank dipasang ganda bersusun sesuai dengan gambar kerja.
12 Penyambungan papan listplank secara horizontal harus benar-benar rapat dan
tidak dibenarkan memasang papan yang pecah atau yang mempunyai permukaan yang
melengkung.

D. Pasangan Atap dan Nok ;


Jenis : Spandeck 0,25 mm
Type : -
Produk : -

1
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio
Ukuran : -
Berat : -
E. Persyaratan Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Kontraktor harus meneliti gambar-
gambar dan kondisi di lapangan (ukuran, dan type atap).
2. Pasangan atap ini harus mengikuti kemiringan dan kerataan rangka atap atau sesuai
dengan gambar kerja.
3. Penyelesaian bumbungan / nok menggunakan nok genteng metal dari bahan sejenis dan
dipasang rata.
4. Pemasangan nok yang tidak rata atau berombak harus dibongkar dan diperbaiki atas
biaya pemborong.
5. Lapisan bawah nok dan jurai harus terlebih dahulu dipasng lapisan papan dan karet 3
mm atau sesuai dengan gambar kerja untuk mencegah kebocoran.
6. Pekerjaan talang menggunakan plat seng lebar 40 cm terlebih dahulu dipasang lapisan
papan dan karet talang, dipasang rapi, sehingga tidak mengalami kebocoran.
Pasal 8
PEKERJAAN PLAFOND
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi :
1 Pekerjaan Rangka Plafond Balok 5 / 7 Kayu Ponto,tipulu,Meranti ( Sejenisnya )
2 Pekerjan Kalsiboard
3 Pekerjaan Pasangan Listplafond Profil
B. Persyaratan Bahan
1 Untuk Rangka Plafond dari bahan Kayu atau sejenisnya dengan ukuran 5/7 sesuai
Gambar Kerja.
Untuk bahan Penutup Plafond
Jenis : Kalci Board
Tebal : 3 mm
Untuk List Plafond dari bahan kayu kelas II yang diprofil halus dengan ukuran
sesuai
Gambar Kerja.
C. Persyaratan Pelaksanaan
1. Sebelum dilaksanakan pemasangan plafond, pekerjan lain yang terletak diatas plafond
tersebut harus sudah terpasang dengan sempurna antara lain instalasi elektrikal, AC,
Sound System, dan lain-lain.
2. Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Kontraktor agar meneliti gambar-gambar
dan kondisi di lapangan (ukuran, type plafon, peil, lubang dan membuat contoh jadi
untuk semua detail sambungan).
3. Semua rangka plapond menggantung pada rangak induk yang dipasang ada pada sisi tembok
dan diatas balok kuda-kuda sehingga rangka plapond benar-benar terpasang dengan rapi.
Tidak dibenarkan menggantung rangka plafond langsung pada balok gording.

1
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio
4. Semua rangka batang profil untuk rangka plafond telah diseleksi dengan baik, lurus
dan rata. Tidak ada bagian yang bengkok, melengkung dan cacat-cacat lainnya, semua
bahan-bahan yang dipasang agar mendapatkan persetujuan dari Direksi/Pengawas
Lapangan.
5. Seluruh plafond yang terpasang harus rata, lurus dan tidak ada bagian-bagian yang
bergelombang dan batang-batang rangka harus saling tegak lurus.
6. Pemasangan List Plafond harus pada semua tepi bidang plafond atau sesuai Gambar Kerja.
7. Penggantung Rangka Plafond memakai besi beton 08 mm yang ujung lainnya tertanam pada
plat/balok beton.
Pasal 9
PEKERJAAN LANTAI KERAMIK
A. Bahan keramik yang digunakan adalah :

1
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio
Jenis dan Ukuran : Keramik Polos 40 x 40 cm, Keramik 25 x 25 Anti Slip
(KM/WC) Keramik Dinding 25 x 40 cm, (KM/WC)
Sesuai Gambar Kerja
Ukuran : -Sudut, jenis dan ukuran disesuaikan dengan jenis
Produk keramik

Ketebalan : Minimum 5 mm
Daya resap : 1%
Kekerasan : minimum 5 scala Mohs
Kekuatan tekan : minimum 900 kg/cm
Daya tahan lengkung : Minimum 350 kg/m2
: Tingkat I extruded single firing, tahan terhadap asam
Mutu dan basa
: Konsisten terhadap PVBB 1970 NI-3
Chemical resistant Grout semen berwarna /IGI grout
Bahan pengisi : Adukan dengan campuran 1 PC : 3 Pasir ditambah
bahan perekat/Carofix
Bahan perekat Akan ditentukan kemudian
Warna :
1 Campuran adukan perekat/spesi menggunakan campuran 1PC : 3 Pasir dan
ditambahkan perekat seperti yang telah disyaratkan di atas atau dapat juga
menggunakan aci PC murni dengan ditambahkan bahan perekat.
2 Pada saat pemasangan bahan Granit/ keramik harus merupakan satu bidang
permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang.
3 Pola arah awal pemasangan dinding Granit/ keramik harus sesuai dengan yang tertera
dalam Gambar Kerja atau sesuai dengan petunjuk Direksi / Konsultan Pengawas
Lapangan. Pada saat pemasangan keramik agar diperhatikan lubang instalasi dan
drainase.
4 Jarak antara unit pemasangan Granit /keramik satu sama lainnya (siar-siar) harus sama
lebarnya maksimum 3 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus, yang sama
lebar dan sama dalamnya. Untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut
siku-siku yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
5 Granit /Keramik yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, tidak retak,
cacat dan bernoda.
6 Semen Portland yang digunakan harus memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam
PVBB 1970 NI-3, PBI 1971 dan ASTM.
7 Bahan-bahan yang digunakan sebelum dilakukan pemasangan, terlebih
dahulu Kontraktor menyerahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan, baik mengenai mutu/kualitas maupun
terhadap warna.

1
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio
B. Persyaratan Pelaksanaan
1 Sebelum memulai pelaksanaan pemasangan, Kontraktor agar meneliti gambar-
gambar dan kondisi/keadaan di lapangan, dan diwajibkan kepada Kontraktor untuk
membuat Shop Drawing menggambarkan mengenai system pemasangan dan juga pola-
pola pemasangan keramik.
2 Sebelum memulai pemasangan Granit/ keramik, maka harus dilakukan
perendaman terlebih dahulu dengan air hingga jenuh.
3 Siar - siar diisi dengan bahan pengisi yang bermutu baik, dari bahan seperti
yang disyaratkan di atas, warna ditentukan kemudian.
4 Pemotongan unit Granit/ keramik harus menggunakan alat pemotong khusus sesuai
dengan yang dipersyaratkan dari pabrik atau alat pemotong keramik yang telah
disetujui oleh Direksi/ Konsultan Pengawas Lapangan.
5 Granit /Keramik yang telah terpasang harus dibersihkan dari segala kotoran/ noda yang
menempel pada permukaan keramik hingga benar-benar bersih.Granit/Keramik yang
telah terpasang agar dihindarkan dari beban/sentuhan selama 2 x 24 jam dan
dihindarkan dari kemungkinan cacat-cacat akibat pekerjaan lain.
PASAL 10
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini meliputi:
1. Pekerjaan Kusen Kayu, pintu, dan Jendela kayu bitti ( setara )
2. Pasangan daun Pintu Panil kayu bitti ( setara )
3. Pekerjaan Daun Jendela Kayu bitti ( setara)
4. Pekerjaan Kaca Bingkai Jendela T = 3 mm

B. Spesifikasi Bahan
1. Untuk Kusen kayu yang dipakai adalah Kayu Kelas II jenis kayu Ponto,tipulu Dan Meranti
atau sejenisnya solid dengan Finishing cat melamik. Semua kayu yang dipakai harus
tua, benar-benar kering, warna sama, lurus, tanpa cacat mata kayu, putih kayu dan
retak. Ukuran kayu adalah ukuran jadi seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
2. Untuk Pintu Panil dan Bingkai Jendela kayu yang dipakai adalah kayu mutu kelas A, kelas
kekuatan I dan keawetan I atau Jenis Kayu Jati Lokal yang dipakai berwarna coklat
kekuning-kuningan merata, sesuai standard yang digunakan. Ukuran kayu adalah ukuran
jadi seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
3. Kelembaban
 Untuk ketebalan kayu < 3 cm, disyaratkan kelembaban kayu tidak lebih dari
14% terpasang.
 Untuk ketebalan > 7 cm, diijinkan kelembaban kayu 25% maksimum.
 Untuk ketebalan kayu < 7 cm sampai 3 cm diijinkan kelembaban kayu 18%
maksimal.

1
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio
4. Semua kayu yang dipergunakan harus sudah melalui proses pengeringan/ Dry Klin,
diberi bahan anti rayap sebelum pelaksanaan Finishing. Ukuran rangka kayu daun
pintu minimum tebal 3,20 cm
5. Penimbunan kayu di tempat pekerjaan sebelum pelaksanaan pekerjaan ini harus
diletakkan di satu tempat, di dalam ruangan yang kering dengan sirkulasi udara yang
baik, tidak terkena cuaca langsung dan harus dilindungi dari kerusakan. Timbunan kayu
harus diberi alas sehingga tidak langsung menyentuh lantai.
6. Bahan dempul yang dipakai adalah tipe B dengan referensi SII N0. 0282/80
7. Bahan meni kayu adalah Wood Filler, sesuai dengan spesifikasi pabrik.
8. Bahan perekat adalah lem putih untuk kayu, produk HENKEL, AICA AIBON atau setaraf.
9. Semua pengikat berupa paku, sekrup, baut, Dynabolt, kawat dan lain-lain harus
digalvanisasi sesuai dengan NI-5.

C. Persyaratan Pelaksanaan
1. Semua pekerjaan kayu halus khususnya permukaan kayu yang akan diperlihatkan dan
permukaan kayu yang akan dilapis dengan bahan finishing harus diserut halus dan rata.
2. Proses pengerjaan semua kayu untuk pekerjaan kayu halus harus menggunakan mesin
tanpa kecuali dan tidak diperkenankan mengejakan di tempat pemasangan.
3. Setelah penyerutan mesin, baru kemudian diperkenankan dengan penyerutan tangan.
4. Semua kayu yang telah terpasang harus dilindungi dari segala kerusakan baik berupa
benturan, pecah, retak, noda dan cacat-cacat lain. Apabila hal tersebut di atas ditemui,
maka Kontraktor harus membongkar dan mengganti tanpa mengurangi mutu. Biaya untuk
pekerjaan ini adalah menjadi tanggungjawab Kontraktor dan tidak dapat diklaim sebagai
pekerjaan tambah.
5. Kusen lama yang akan di pergunakan kembali (sesuai gambar kerja) harus mendapat
persetujuan Direksi/Pengawas Lapangan, hati-hati dalam pembongkaran, dibersihkan dari
noda semen dan lain-lain sehingga kondisinya masih dalam keadaan utuh.
6. Rangka pintu dan jendela harus benar-benar kaku, lurus, kokoh dan rata agar dapat mudah
dibuka dan ditutup
7. Ukuran Kusen, Daun pintu panil, dan Jendela dibuat harus sesuai dengan gambar kerja.
8. Penyambungan daun pintu dan daun jendela harus menggunakan pasak dan lem, pekerjaan
yang tidak rapi kasar dan bengkok dan tidak menggunakan bahan yang telah
9. Pemasangan kaca harus tertanam rapih dan kokoh ke dalam rangkanya, setiap pasangan
kaca harus diberi list, didempul dan difinishing rapi.
10. Kaca yang pecah/retak atau yang ada goresan harus diganti atas biaya Kontraktor.

PASAL 11
PEKERJAAN PENGGANTUNG & KUNCI
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan ini meliputi :

1
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio
1 Pekerjaan Engsel Pintu
2 Pekerjaan Pemasangan Kunci Pintu Tanam Biasa
3 Pekerjaan Pemasangan Engsel Jendela Standar
4 Pekerjaan Pemasangan Slot Pintu Dan Jendela
5 Kait angin Biasa

B. Persyaratan Bahan
1 Semua kunci yang digunakan adalah Kunci Tanam Biasa
2 Engsel yang digunakan untuk 1 (satu) pintu yang berhubungan dengan luar, jenis
cabut panjang 6” merk sekualitas Lion eks luar negeri, sedangkan untuk pintu bagian
dalam dipakai engsel Nilon kupu – kupu sekualitas ”Arch” ukuran 21/2x3”
3 Grendel untuk pintu dan Jendela/Ventilasi dari bahan logam
4 Kait/Haak Angin panjang 30 cm type geser dari bahan logam
5 Bahan-bahan yang digunakan sebelum dilakukan pemasangan, terlebih dahulu
Kontraktor menyerahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan, mengenai mutu/kualitasnya.

C. Persyaratan Pelaksanaan
1 Sebelum pelaksanaan semua bahan dan peralatan yang akan dipakai dalam pekerjaan
ini harus diperlihatkan contoh/sampelnya oleh Kontraktor kepada Direksi/Konsultan
Pengawas untuk meminta persetujuan pemakaiannya.
2 Setiap daun pintu dipasang 3 (tiga) buah engsel dan tiap daun jendela dipasang 2 (dua)
buah engsel.
3 Kait/Haag Angin dipasang 2 (dua) buah tiap daun jendela bagian tengah, dan
dapat berfungsi sebagai seloot.
4 Hardware kunci gantungan, engsel harus diberi pelumas agar berfungsi dengan baik.
5 Bila kunci dan alat penggatung terpasang ternyata tidak berfungsi harus dibongkar /
atau diganti atas biaya Kontraktor.
Pasal 12
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Instalasi Listrik (sistem elektrikal) meliputi:
1. Pasangan Instalasi Listrik dalam gedung
2. Kabel Instalasi Lampu NYA 1 x 2,5 mm
3. Kabel Instalasi Stop Kontak NYA 1 x 2,5 mm
4. Saklar Ganda
5. Stop Kontak
6. Lampu Philips 24 Watt
7. Lampu Philips 18 Watt
8. Pasangan MCB Panel 1 Group otomatis

1
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio

B. Persyarat Bahan
1. Semua bahan/material yang disupply dan dipasang oleh Kontraktor/Pemborong
harus baru dan material tersebut harus cocok untuk dipasang didaerah tropis.
2. Semua bahan/material harus dari produk dengan kualitas baik dan dari produksi
yang terbaru. Untuk menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru maka
Kontraktor/Pemborong harus menunjukkan surat Order pengiriman dari
dealer/agen/pabrik.
3. Peralatan Panel meliputi : Switch, Circuitbreker, alat ukur dan kontaktor.
4. Peralatan Lampu meliputi : Armature, bola lampu, Ballast, kapasitas dan Fitting.
5. Peralatan Instalasi meliputi : stop kontak, saklar, dan Grid Switch.
6. Produk Pabrik yang harus digunakan :

No Jenis Merek
1. Kabel TR : NYA, NYM, NYY, NYFGBY Kabel Eterna
tahan api (FRC)
2. Box Panel TR : Komponen EGA EGA
3. Panel : Merlin Gerin, Siemens, Klocner Moeller Merlin
- Switch , CB, MCB Gerin, Siemens, Klocner Moeller
- MCCB, ACB Telemecanique
- HRC fuse, diazed fuse Alco Primalite
- Pilot lamp
- Perlengkapan , Asesories Primalite
- Saklar, Grid Switch, stop kontak
4. Fixture Lamp
Ballast low loss
Starter Fitting Lamp Holder
5. Capasitor Lamp
6. Kap lampu ( Lampu Armatur)

C.Persyaratan Pelaksanaan
1. Sebelum pemasangan instalasi listrik, Kontraktor/Pemborong harus membuat dan
menyerahkan gambar-gambar kerja (Shop Drawing) untuk mendapatkan persetujuan
Direksi/Konsultan Pegawas Lapangan.
2. Semua bahan dan peralatan sebelum dan sesudah pemasangan harus dilindungi
terhadap cuaca dan dijaga selalu dalam keadaan bersih. Semua pipa pelindung kabel
dalam tanah yang menembus keluar dinding pondasi batas luar bangunan, harus ditutup
rapat pada ujung-ujungnya dengan Sealant untuk mencegah masuknya air tanah
dan ujung kabelnya harus ditutup rapat.

1
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio
3. Kontraktor/Pemborong harus menyediakan peralatan tambahan (Accesories) yang tidak
ditunjukan dalam gambar dan persyaratan teknis ini, tetapi perlu untuk menunjang
terselenggaranya sistem secara lengkap, baik dan rapi sehingga sistem dapat beroperasi
dengan baik dan sempurna.
Pasal 13
PEKERJAAN PENGECATAN
A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan ini meliputi :
1 Pekerjaan Pengecetan Bidang Kayu baru
2 Pekerjaan Pegecatan Tembok Baru
3 Pekerjaan Pegecatan Langit – Langit ( plafond )
4 Pekerjaan Pengecetan List Plank
5 Residu Rangka atap

B. Persyaratan Bahan
1 Bahan untuk Pengecetan terdiri dari:
a) Cat Manie harus produk dari pabrik yang dijamin standar mutunya
oleh pemerintah.
b) Plamuur / Semen Putih harus produk dari pabrik yang dijamin standar mutumya
oleh pemerintah.
c) Cat Dasar Harus Produk dari pabrik yang dijamin mutunya oleh pemerintah
d) Cat penutup Harus Produk dari pabrik yang dijamin mutunya oleh
pemerintah e) Kuas
f) Pengencer / Tineer
g) Amplas / Kertas gosok yang pabrikan dan di jamin mutunya oleh pemerintah
2 Bahan untuk Cat Tembok/Dinding Bata
a) Wallfiller jenis acrylic wallfiller ex Dulux
b) Untuk Cat dasar jenis Alkali Resisting Primer Sealer ex Dulux
c) Untuk Cat finishing jenis Vinyl Acrylic Emulsion untuk interior, sedang exterior
dari jenis weathershield setara Dulux.

2 Bahan-bahan yang digunakan sebelumnya terlebih dahulu Kontraktor


menyerahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan, mengenai mutu/kualitasnya.

C. Persyaratan Pelaksanaan
1 Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib melakukan percobaan
pengecatan
(Mock up). Biaya percobaan ini ditanggung Kontraktor. Hasil percobaan
tersebut
harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan
Direksi/Konsultan
Pengawas Lapangan bagi pelaksanaan pekerjaan.

1
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio
2 Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas
yang menunjukkan tanda sapuan, roller maupun semprotan. Tebal minimum dari
tiap lapisan jadi/Finish minimum sama dengan syarat yang dispesifikasikan pabrik.
3 Apabila dari cat yang dipakai ada mengandung bahan dasar beracun
atau membahayakan keselamatan manusia, maka Kontraktor harus
menyediakan
peralatan pelindung misalnya Masker, sarung tangan dan sebagainya yang
harus dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
4 Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca
yang
lembab/hujan, berdebu. Terutama untuk pelaksanaan di dalam ruangan bagi cat
dengan
bahan dasar beracun atau membahayakan manusia, maka ruangan tersebut
harus
mempunyai ventilasi yang cukup atau pergantian udara berlangsung lancar.
Didalam
keadaan tertentu, misalnya untuk ruangan tertutup, Kontraktor harus memakai
kipas angin untuk memperlancar pergantian/aliran udara.
5 Peralatan seperti kuas, Roller, sikat kawat, kape, pompa udara
CeanerVacuum
tekan/ , semprotan dan sebagainya harus tersedia dari kualitas/mutu terbaik.
6 Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan
hanya
boleh dilakukan apabila disetujui Direksi /Konsultan Pengawas Lapangan.
7 Pemakaian amplas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan kain
kering
terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi
terkecuali
disyaratkan lain dalam spesifikasi ini.

D. Pekerjaan Pegecatan Tembok/Dinding Bata


1 Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak,
kotoran
atau noda lain, bekas-bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang pernah
dicat
dan dalam kondisi kering.
2 Lapisan Pertama
Wallfiller jenis Acrylic Wallfiller
Pelaksanaan pekerjaan dengan kape.
Ketebalan lapisan 25 – 150 micron atau daya sebar 10 m2/liter.
Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
3 Lapisan Kedua
Cat dasar jenis Alkali Resisting Primer Sealer
Pelaksanaan pekerjaan dengan Roller.
Ketebalan lapisan 25 – 40 micron atau daya sebar 13 – 15 m2/liter.
Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
4 Lapisan ketiga dan keempat
Cat jenis Vinyl Acrylic Emulsion untuk Interior, sedang Exterior dari jenis
Weathershield
setara Dulux.
5 Pelaksanaan pekerjaan dengan Roller.
Ketebalan lapisan 25 – 40 micron atau daya sebar 11 – 17 m2/liter per lapis.
Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam .

2
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio

Warna ditentukan kemudian.

E. Pekerjaan Pegecatan Permukaan Kayu pada Kusen, Pintu panil, Bingkai


1 Jendela/Ventilasi, Jalusi dan Listplank.
Kayu harus dalam keadaan kering.
Gosok dengan amplas nomor 1,5.
Beri Woodfiller (Ex Matex) yang dikerjakan dengan Spray Gun untuk menutupi pori-pori
dan celah kayu.
Setelah kering atau kira-kira setelah setengah hari, gosok dengan amplas halus
nomor 360 sampai dengan nomor 400.
Bila Woodfiller terlalu kental, dapat diencerkan dengan minyak Cat Thiner Super.
Pekerjaan Woodfiller ini harus dilaksanakan dengan baik agar tidak terjadi pemborosan
dalam pengecatan melamik.
Lap hingga bersih permukaan kayu lebih bersih dari bekas amplas, debu, minyak,
lemak, noda ataupun kotoran lainnya.
Tunggu hingga kayu dalam keadaan kering betul untuk pekerjaan pengecatan
melamik.
Sebelum pengecatan melamik, semua pekerjaan kayu telah didempul dengan baik dan
rapi, sesuai persyaratan yang terurai dalam pekerjaan kayu.

Pasal 14
PEKERJAAN AKHIR
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan Ini Mepliputi :
1. Pembersihan Akhir
B. Persyaratan Pelaksanaan
Pembersihan Akhir Dilaksanakan Apabila Pisik Pekerjaaan Telah Rampung dan mendapat
Persetujuan Dari Konsultan Pengawas.
Dan Telah Benar – Benar Di nyatakan Selesai Oleh Konsultan Pengawas.

PASAL 15

2
Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
Perencanaan Konsutruksi Rehabilitasi 3 Ruang Kelas Beserta Perabotnya SDN 1
Tumbudadio
PENUTUP
Meskipun dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini pada ukuran pekerjaan dan uraian bahan-
bahan tidak diuraikan yang harus dilaksanakan oleh kontraktor tetapi disebutkan dalam rapat penjelasan
pekerjaan. (Aanwizing) mempunyai hubungan dan kepentingan serta berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan, maka tetap harus dikerjakan oleh kontraktor dan merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dengan rencana kerja dan syarat-syarat ini.
Pihak kontraktor tidak dibenarkan untuk membuat interprestasi sendiri sebagai dasar
pelaksanaan pekerjaan yang belum terurai dalam RKS ini tanpa seizin pihak direksi. Segala bentuk akibat
dari kelalaian tersebut menjadi tanggung jawab kontraktor.

Anda mungkin juga menyukai