BAB IV
RENCANA KERJA DAN SYARAT
4.1. PENJELASAN UMUM
1. Penjelasan tentang pekerjaan meliputi :
Mendatangkan, mengolah, mengangkut semua bahan, pengerahan tenaga
kerja, pengadaan semua alat-alat bantu dan lain sebagainya yang pada
umumnya langsung atau tidak langsung termasuk didalam upaya
menyelesaikan dengan baik dan menyerahkan pekerjaan dengan
sempurna serta lengkap sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
2. Lingkup pekerjaan/pembangunan yang dilaksanakan :
Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah Pembangunan
Gedung Dormitory Ungaran, Kota Semarang
Dengan lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan meliputi :
a. Pembangunan Pembangunan Gedung Dormitory Ungaran, Kota
Semarang dengan tata ruang seperti yang tertera dalam Gambar.
4.2. SITUASI
1. Lokasi pekerjaan Pembangunan Kantor Pembangunan Gedung
Dormitory Ungaran, Kota Semarang ini terletak di Jalan Sirot,Candi
Rejo, Ungaran Semarang, Jawa Tengah, 50512.
2. Kondisi tapak diserahkan kepada penyedia jasa sebagaimana adanya
pada waktu rapat penjelasan, terutama kondisi tanah dan bangunan
eksisting disekitarnya (penyedia jasa harus memperhitungkan dengan
teliti sebelum membuat estimasi pekerjaan persiapan lahan).
3. Luas tapak untuk pembangunan disediakan sesuai dengan keadaan
seperti pada gambar rencana atau menyesuaikan keadaan yang ada
dilapangan sesuai petunjuk dari Direksi maupun Pengawas.
3. Bekisting
a. Diharapkan bahan bekisting menggunakan multipleks yang
memenuhi persyaratan (tebal menyesuaikan keperluan) dengan
rangka kayu Kalimantan Kualitas-II. Untuk penggunaannya harus
dengan persetujuan direksi.
b. Pasangan bekisting harus dilaksanakan dengan rapi, kuat dan kaku
untuk menahan getaran dan kejutan gaya yang diterima tanpa
berubah bentuk. Kerapihan dan ketelitian pemasangan bekisting
harus diperhatikan agar setelah bekisting dibongkar memberikan
bidang- bidang yang rata.
c. Celah-celah yang ada harus rapat agar pada waktu mengecor air
tidak merembes keluar. sebelum pengecoran bagian dalam bekisting
harus bersih dari kotoran.
4. Adukan / mutu beton
a. Mutu beton yang harus dicapai adalah K300 untuk beton struktur,
dan mutu beton K300 untuk beton non struktur, atau sesuai dengan
aturan PBI 1971 .
5. Test mutu beton.
Test mutu beton harus dilakukan oleh penyedia jasa pekerjaan ini dengan
diawasi direksi lapangan. Pelaksana harus menyiapkan segalanya agar
semua proses pengawasan dan pengambilan sample dapat diawasi
dengan baik dan mudah selama periode pelaksanaan
e. Semua struktur balok penopang dengan kondisi rata air (water level)
untuk dilakukan pemasangan kuda-kuda sesuai dengan disain
system rangka atap.
f. Struktur bangunan untuk perletakan kuda-kuda harus dikontrol
kekuatannya terlebih dahulu dan terjamin kekuatannya.
g. Penyedia Jasa harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua
struktur yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan
itu, pihak Konsultan Perencana dan Pengawas Struktur berhak
mendapatkan informasi mengenai reaksi perletakan kuda-kuda ini.
h. Pengawas berhak menolak/menunda pemasangan kuda-kuda jika
struktur yang dipakai untuk tumpuan kuda-kuda tidak kuat/tidak
layak dibebani kuda-kuda. Pemasangan / Erection :
1) Penyedia Jasa harus menyediakan seluruh perancah dan alat-alat
yang diperlukan untuk pekerjaan pemasangan. Semua pekerjaan
harus dilakukan hati-hati dan teliti, setelah terpasang semua,
sambungan-sambungan harus dicek ulang, baik yang
menggunakan las atau mur baut.
2) Tidak diperkenankan penggunaan martil yang berlebihan yang
dapat merusak material, setiap kesalahan pada pekerjaan
bengkel yang menyulitkan pengepasan bagian-bagian pekerjaan
dapat diatasi dengan cara yang disetujui oleh direksi.
6. Gambar Pabrik ( Shop Drawing ).
Gambar yang diberikan berupa gambar kerja yang belum terdetail,
gambar pabrik (shop drawing) yang terperinci harus dibuat oleh
pelaksana secara teliti dan detail dengan memperhatikan working
drawing, Gambar Shop Drawing yang diberikan harus mendapat
persetujuan Direksi/pengawas lapangan/perencana terlebih dahulu
sebelum dilaksanakan.
7. L a i n – L a i n :