Anda di halaman 1dari 90

Laporan Kerja Proyek

Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja


Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

BAB III

PERHITUNGAN KONSTRUKSI

3.1 Data Perencanaan Jembatan


Data – Data Bangunan:

1. Bentang jembatan : 42 meter

2. Lebar jembatan : 11,15 meter (7,75 + (2 x 1,7))

3. Lebar lantai kendaraan : 7.75 meter

4. Lebar trotoar : 2 x 1,7 meter

5. Mutu baja : BJ 55

6. Sambungan : Baut

7. Mutu beton : f`c 30 Mpa

8. Mutu tulangan : fy 400 Mpa

9. Tinggi Jembatan : 6 meter

10. Konstruksi atas

a. Struktur atas : Rangka baja (Pratt Truss)

b. Lantai jembatan : Lapis aspal beton

c. Ikatan angin : Tertutup

3.2 Data Pembebanan


1. Lapisan aspal lantai kendaraan

a. Tebal aspal min = 0.05 m

b. Berat jenis aspal = 2240 kg/m3

c. Faktor beban = 1.3 (SNI 1725-2016)

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

2. Plat beton lantai trotoar

a. Tebal plat beton = 0.3 m

b. Berat jenis beton bertulang = 2400 kg/m3


c. Faktor beban = 1.3 (SNI 1725-2016)

3. Plat beton lantai kendaraan

a. Tebal plat beton


= 0.2 m
b. Berat jenis beton bertulang
= 2400 kg/m3
c. Faktor beban = 1.3 (SNI 1725-2016)

4. Air hujan (SNI 1725-2016)

a. Tebal genangan = 0.05 m (SNI 1725-2016)

b. Berat jenis = 1000 kg/m3


d. Faktor beban =2 (SNI 1725-2016)

5. Steel Deck (SNI 1725-2016)

a. Tebal steel deck union = 0.8 mm (SNI 1725-2016)

b. Berat jenis steel deck = 10,86 kg/m3


c. Faktor beban = 1.1 (SNI 1725-2016)

3.3 Analisa Elemen Struktur


3.3.1 Perhitungan Sandaran

Gambar 3.1 Sandaran pada Jembatan

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Railing atau sandaran merupakan pagar untuk pengamanan


pengguna jembatan khususnya pejalan kaki. Menurut Pedoman
Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya hal 10:
“Tiang-tiang sandaran pada setiap tepi trotoir harus
diperhitungkan untuk dapat menahan beban horizontal sebesar 100
kg/m` yang bekerja pada tinggi 90 cm diatas lantai trotoar.”
Jika gelagar melintang diasumsikan menggunakan WF 588 x 300
x 12 x 20 dan rangka induk diasumsikan menggunakan WF 350 x 350
x 12 x 19 maka tinggi sandaran dari sumbu bawah rangka induk
dihitung sebagai berikut:
a. Tinggi sandaran dari trotoar (h1) = 900 mm
b. Tinggi trotoar (h2) = 300 mm
c. Tinggi plat lantai kendaraan (h3) = 200 mm
d. Tinggi gelagar melintang (h4) = 588 mm
e. Tebal sayap gelagar melintang (h5) = 20 mm
f. Lebar profil rangka induk (h6) = 350 mm
1793

IWF 588 x 300 x 12 x 20

IWF 350 x 350 x 12 x 19

Gambar 3.2 Sandaran

1
hs = h1 + h2 + h3 + (h4 – h5 – 2 h6)
1
= 900 + 300 + 200 + (588 – 20 – 2
350)

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 1793 mm
Dengan menggunakan cara grafis dengan bantuan program autoCAD
diperoleh panjang sandaran:

6000

3681
1793

5250

Gambar 3.3 Perhitungan Ls (dicek)

a = tinggi jembatan – hs
= 6000 – 1793
= 4207 mm

𝑙𝑒𝑏𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 𝑥 𝑎


Ls = 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑗𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛

5250 𝑥 4207
=
6000
= 3681,125 mm
= 3,681 m

Sandaran diasumsikan menumpu sendi pada rangka utama dengan


panjang sandaran yang menumpu pada rangka utama (pada tengah
bentang):
Sandaran direncanakan menggunakan pipa Ø 76,3 mm
Pembebanan pada pipa sandaran:
a) Beban Horizontal (H) = 100 kg/m
b) Beban Vertikal (V) = 7,13 kg/m (berat sendiri pipa
sandaran)

1. Data Perencanaan :

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

σ ijin = 160 Mpa = 1600 kg/cm2

E baja = 2,1x105 Mpa

2. Data Teknis Profil

D = 7,63 cm I = 59,5 cm4

t = 0,4 cm i = 2,60 cm

F = 9,085 cm2 W = 15,6 cm3

G = 7,13 kg/m

R = √𝑉 2 + 𝐻 2

= √7,132 + 1002

= 100,254 kg/m

L = 3,681 m

q = 100,254 Kg/m
kg/m

A B
3,681 m

1
RAV = 2 x q x Ls

1
= 2 x 100,254 x 3,681

= 184,524 kg

Momen yang terjadi pada pipa sandaran:


1
Mu = 8 x q x Ls2

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

1
= 8 x 100,254 x 13,5512

= 169,814 kgm

Geser yang terjadi pada pipa sandaran:


1
D = 2 x q x Ls

1
= 2 x 100,254 x 3,681

= 184,524 kg

Kontrol Terhadap Bahan dan Tegangan yang Ada :

1) Terhadap lendutan
5×𝑞ℎ×𝑙 4 𝑙
<
384𝐸𝐼 180

5×1,00254× (368,1)4 368,1


<
384×2,1×106 ×59,5 180
1,918 < 2,045 cm OK

2) Terhadap momen
𝑀𝑢
< Tegangan ijin
𝑊

16981,4
< 1600 kg/cm2
15,6

1088,548 < 1600 kg/cm2 OK

3) Terhadap Geser
𝐷𝑥𝑊
< 0,5 x Tegangan ijin
𝐼

184,524 𝑥 15,6
< 0,5 x 1600 kg/cm2
59,5

48,378 < 800 kg/cm2 OK


Jadi Pipa Ø 76,3 (3 inchi) dapat dipakai untuk sandaran.

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

3.3.2 Perhitungan Lantai Trotoar


Fungsi utama trotoar adalah memberikan layanan yang optimal bagi
pejalan kaki baik dari segi keamanan maupun kenyamanan.
Berdasarkan SNI 1725-2016 tentang Pembebanan Jembatan, bahwa
semua komponen trotoar yang lebih besar dari 600 mm harus
direncanakan untuk memikul beban pejalan kaki dengan intensitas 5
kPa atau 500 kg/m2 dan dianggap bekerja secara bersamaan dengan
beban kendaraan pada masing-masing lajur kendaraan. Jika trotoar
dapat dinaiki maka beban pejalan kaki tidak perlu dianggap bekerja
secara bersamaan dengan beban kendaraan.

Gambar 3.4 Pola Pembebanan Pada Trotoar

1. Data Perencanaan
Data Perencanaan
Tebal trotoar (h) = 300 mm
Lebar trotoar = 1700 mm
Selimut beton (p) = 40 mm
Diameter Tulangan = 16 mm
Mutu beton (fc’) = 30 Mpa
Fy = 400 Mpa
Aspal lantai kendaraan
Tebal lantai aspal min = 0,05 m
γ aspal lantai = 2240 kg/m3

Faktor beban = 1,3 (SNI 1725-2016)

Beton lantai trotoar


Tebal beton trotoar = 0,3 m

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

γ beton trotoar = 2400 kg/m3

Faktor beban = 1,3 (SNI 1725-2016)

Beton lantai kendaraan


Tebal beton lantai = 0,2 m

γ beton lantai = 2400 kg/m3

Faktor beban = 1,3 (SNI 1725-2016)

Air hujan
Tebal genangan = 0,05 m

γ air hujan = 1000 kg/m3

Faktor beban = 2 (SNI 1725-2016)

Steel deck
Tebal steel deck = 0,7 m

Berat steel deck = 8,37 kg/m3

Faktor beban = 1,1 (SNI 1725-2016)

2. Pembebanan
d’ = tebal plat lantai kendaraan – selimut beton – (0,5 x Ø tulangan)
= ( 0,2 x 1000) – 40 – (0,5 x 16)
= 152 mm

a. Akibat Beban Mati

Berat lantai kendaraan = 0,20 x 1 x 2400 x 1,3 = 624 kg/m


Berat lantai trotoar = 0,30 x 1 x 2400 x 1,3 = 936 kg/m
Berat lantai aspal = 0,05 x 1 x 2240 x 1,3 = 145,6 kg/m
Berat steel deck = 0,8 x 1 x 10,86 x 1,1 = 9,56 kg/m
Berat air hujan = 0,05 x 1 x 1000 x 2 = 100 kg/m
∑qDL = 1815,16 kg/m

b. Akibat Beban Hidup

Faktor beban = 1,8 (SNI 1725-2016)

Q = 5 kPa
= 509,86 kg/m2

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

qL = 509,86 x 1 x 1,8
= 917,748 kg/m2

c. Beban Terfaktor

Qu = qD + qL
= 1815,16 + 917,748
= 2732,90 kg/m

Mu = 0,5 x Qu x L2
= 0,5 x 2732,90 x 1,72
= 3949,041 kgm
= 3949040,50 kgmm

3. Perhitungan Tulangan
d = tebal plat lantai kendaraan – selimut beton – (0,5 x Ø tulangan)
= ( 0,2 x 1000) – 40 – (0,5 x 16)
= 152 mm
𝑀𝑢
R =
ɸ x b x 𝑑′2
3949040,50
=
0,8 x 1700 x 1522

= 0,126 kg/mm2

0,85 𝐹′𝑐 2𝑅
ρ = x (1-√1 − )
𝐹𝑦 0,85 𝐹′𝑐

0,85 𝑥 30 2 𝑥 0,126
= x (1-√1 − )
400 0,85 𝑥 30

= 0.0003

1,4
ρ min =
Fy

1,4
=
400

= 0,0035

ρ max = 0,75 x β1 x ( 0,85Fy𝑥 𝐹′𝑐 x 600600


+ Fy
)

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 0,75 x 0,85 x ( 0,85400𝑥 30 x 600600


+ 400
)
= 0,024

Syarat ρ min < ρ < ρ maks, karena ρ < ρ min maka digunakan:

ρ dipakai = 0,0035

As perlu = ρ pakai x b x d’
= 0.0035 x 1700 x 152
= 904,4 mm2

Digunakan tulangan pokok : D16 – 250


1 𝑏
As = x π x d2 x
4 s
1 1700
= x π x 162 x
4 250

= 1367,221mm2

Checking:
𝐴𝑠 𝑎𝑑𝑎
ρ =
b x d′
1367,221
=
1700 x 152

= 0,00529 < ρ max = 0,024 OK

Menurut SKSNI T15-1991-03 pasal 3.16.12, dalam arah tegak lurus


terhadap tulangan utama harus disediakan tulangan pembagi (untuk
tegangan susut dan suhu)
→ Fy = 400 Mpa
As perlu = 25% As perlu tulangan pokok
= 25 % x 904,4
= 226,1 mm2

Digunakan tulangan bagi : D14 – 200


1 𝑏
As = x π x d2 x
4 s
1 1700
= x π x 142 x
4 200

= 1308,473 mm2
Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P
4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Checking:
𝐴𝑠 𝑎𝑑𝑎
ρ =
bxd

1308,473
=
1700 x 152

= 0,00506 < ρ max = 0,024 OK


3.3.3 Perhitungan Pelat Lantai Kendaraan

Gambar 3.5 Pelat Lantai Kendaraan

1. Data Perencanaan

a. Mutu Beton (f’c) = 30 MPa

b.Mutu Tulangan (fy) = 400 MPa

c. Tebal Pelat Lantai = 0,2 m

d.Tebal Perkerasan = 0,05 m

e. Tulangan rencana = 19 mm

f. Tulangan bagi = 16 mm

g.Tebal Selimut Beton (p) = 40 mm

h.Berat jenis beton (γc) = 2400 kg/m3

i. Berat jenis aspal (γa) = 2240 kg/m3

2. Perhitungan Momen Lentur Pada Pelat Lantai Kendaraan

a. Akibat Beban Mati:

Berat sendiri pelat = 0,20 x 1,00 x 2400 x 1,3 = 624 kg/m


Berat aspal = 0,05 x 1,00 x 2240 x 1,3 = 145,6 kg/m

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Berat steel deck = 1 x 10,86 x 1 x 1,1 = 11,95 kg/m


Berat air hujan = 0,05 x 1 x 1000 x 2 = 100 kg/m +

∑qDL = 881,55 kg/m

1,9375 1,9375 1,9375 1,9375

Gambar 3.6 Koefisien momen pada plat menerus

Momen Tumpuan = Momen Lapangan


= 1/10 x q x L2
= 1/10 x 881,55 x 1,93752
= 330,92 kgm

b. Akibat Beban Hidup T :

Beban truk “T” adalah satu kendaraan berat dengan 3 gandar yang
ditempatkan pada beberapa posisi dalam lajur lalu lintas rencana.
Tiap gandar terdiri dari atas dua bidang kontak pembebanan yang
dimaksud sebagai simulasi pengaruh roda kendaraan berat. Hanya
satu truk “T” diterapkan per lajur lalu lintas rencana.
Beban truk “T” tidak dapat digunakan bersamaan dengan beban

D. beban truk dapat digunakan untuk perhitungan struktur lantai.

Berat dari tiap-tiap gandar disebarkan menjadi 2 bebn merata sama

besar yang merupakan bidang kontak antara roda dengan

permukaan lantai. Jarak antara 2 gandar tersebut bisa diubah-ubah

dari 4.0 m sampai dengan 9.0 m untuk mendapatkan pengaruh

terbesar pada arah memanjang jembatan.

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Gambar 3.7 Beban ” T ” 500 kN

Beban T = 10 Ton
Bidang kontak pada sumbu pelat:

750 250

550

1050

Gambar 3.8 Penyebaran Beban “T” Kondisi 1


Beban “T” = 11,25 ton
Tx = (25 + ( 2 x 5 ) + 20 )
= 55 cm
= 0,55 m
Ty = (75+ ( 2 x 5) + 20 )
= 105 cm
= 1,05 m
Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P
4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Penyebaran beban T:

𝑇
T’ =
𝑡𝑥 𝑋 𝑡𝑦

11250
=
0,55 𝑋 1,05

= 19480,5195 kg/m2
1) Kondisi 1 (satu roda ditengah pelat)
tx = 0,55 m
ty = 1,05 m
Lx = 1,9375m
Ly = 5,25 m
tx 0,55
=
Lx 1,9375
= 0,284

ty 1,05
=
Lx 1,9375
= 0,542

Tabel 3.1 Tabel Bittner

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Dari tabel Bittner:


Fxm = 0,1703
Fym = 0,0736

Momen maks pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat):


Mxm = Fxm x T’ x tx x ty
= 0,1703 x 19480,519 x 0,55 x 1,05
= 1915,875 kgm

Mym = Fym x T’ x tx x ty
= 0,0736 x 19480,519 x 0,55 x 1,05
= 828 kgm
2) Kondisi 2 (dua roda berdekatan)

1750

750 750
2800 250

550

525 700 525

1750

Gambar 3.9 Penyebaran Beban “T” Kondisi 2

Luas bidang kontak diatas dapat dihitung menjadi 2 bagian,


yaitu:

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Gambar 3.10 Luas Bidang Kedua Bagian

Bagian 1:
tx = 1,9375 m
ty = 0,55 m
Lx = 1,9375 m
Ly = 5,25 m
tx 1,9375
=
Lx 1,9375
= 1,000

ty 0,55
=
Lx 1,9375
= 0,284

Dari tabel Bittner:


Fxm = 0,0910
Fym = 0,0608

Momen maks pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat):


Mxm 1 = Fxm x T’ x tx x ty
= 0,091 x 19480,519 x 1,9375 x 0,55
= 1889,0625 kgm

Mym 1 = Fym x T’ x tx x ty
= 0,0608 x 19480,519 x 1,9375 x 0,55
= 1262,14286 kgm
Bagian 2:
tx = 0.25 m
ty = 0,55 m
Lx = 1,9375 m
Ly = 5,25 m
tx 0,25
=
Lx 1,9375
= 0,129

ty = 0,55

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Lx 1,9375
= 0,284

Dari tabel Bittner:


Fxm = 0,2363
Fym = 0,1193

Momen maks pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat):


Mxm 2 = Fxm x T’ x tx x ty
= 0,2363 x 19480,52 x 0,25 x 0,55
= 632,946 kgm

Mym 2 = Fym x T’ x tx x ty
= 0,1193 x 19480,52 x 0,25 x 0,55
= 319,554 kgm
Momen maksimum pada kondisi 2:
Mxm = Mxm1 - Mxm2
= 1889,0625 – 632,946
= 1256,11607 kgm

Mym = Mym1 - Mym2


= 1262,14286 – 319,554
= 942,589 kgm

Momen maksimum akibat beban hidup “T” diambil dari momen


terbesar pada kondisi 1 dan kondisi 2, yaitu:

1) Momen maksimum pada kondisi 1 (satu roda ditengah


pelat) :
Mxm =1915,875 kgm
Mym = 828 kgm

2) Momen maksimum pada kondisi 2 (dua roda berdekatan):


Mxm = 1256,11607 kgm
Mym = 942,589 kgm

Dipilih momen pada kondisi 1 (satu roda ditengah pelat), karena

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

menghasilkan nilai momen yang terbesar untuk Mx dan My.

Momen total yang terjadi pada pelat tengah akibat beban mati
dan beban hidup adalah:

MX = MxDL + MxLL
= 330,92 + 1915,875
= 2246,799 kgm

MY = MyDL + MyLL
= 330,92 + 942,589
= 1273,513 kgm

3. Perhitungan Tulangan Pelat Lantai Kendaraan


a. Tulangan pada arah melintang jembatan (Ix)

𝑀𝑥
Mux = , θ = 0,8 (factor reduksi untuk menahan momen
𝜃
lentur)
2246,799
Mux =
0.8
= 2808,49888 kgm
= 27541,9936 N 1 kgm = 9,80666 N

∅ tulangan = 19 mm
b = 1000 mm
d’ = h – p – (1/2∅)
= 200 – 40 – (0,5 x 19)
= 150,5 mm
= 0,151 m
𝑀𝑢𝑥
R = 2
ɸ x b x 𝑑′

27541,9936
=
0,8 x 1000 x 150,52

= 0,002 N/mm2

0,85 𝐹′𝑐 2𝑅
ρ = x (1-√1 − )
𝐹𝑦 0,85 𝐹′𝑐

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

0,85 𝑥 30 2 𝑥 0,002
=
400
x (1-√1 −
0,85 𝑥 30
)
= 0,0000
1,4
ρ min =
Fy

1,4
=
400

= 0,0035

ρmax = 0,75 x β1 x ( 0,85Fy𝑥 𝐹′𝑐 x 600600


+ Fy
)
= 0,75 x 0,85 x ( 0,85400𝑥 30 x 600600
+ 400
)
= 0,024

Syarat, ρ min < ρ < ρ max , karena ρ < ρ min maka digunakan:
ρ pakai = 0,0035
As perlu = ρ pakai x b x d’
= 0.0035 x 1000 x 150,5
= 526,75 mm2

Digunakan tulangan pokok : D19 – 200


1 𝑏
As = x π x d2 x
4 s
1 1000
= x π x 192 x
4 200

= 1417,6 mm2 < As perlu = 526,75 mm2 OK

b. Tulangan pada arah memanjang jembatan (Iy)


𝑀𝑦
Muy = , θ = 0,8 (factor reduksi untuk menahan momen
𝜃

lentur)

1273,513
Muy =
0.8
= 1591,89174 kgm 1 kgm = 9,80666 N
= 15611,141 N

∅ tul = 16 mm

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

b = 1000 mm
d’ = h – p – (∅ melintang) - (1/2∅)
= 200 – 40 – 19 - (0,5 x 16)
= 133 mm
= 0,133 m

𝑀𝑢𝑦
R =
ɸ x b x 𝑑′2

15611,14102
=
0,8 x 1000 x 1332

= 0,001 N/mm2

0,85 𝐹′𝑐 2𝑅
ρ = x (1-√1 − )
𝐹𝑦 0,85 𝐹′𝑐

0,85 𝑥 30 2 𝑥 0,001
= x (1-√1 − )
400 0,85 𝑥 30

= 0,0000

1,4
ρ min =
Fy

1,4
=
400

= 0,0035

ρmax = 0,75 x β1 x ( 0,85Fy𝑥 𝐹′𝑐 x 600600+ Fy)


= 0,75 x 0,85 x ( 0,85400𝑥 30 x 600600
+ 400
)
= 0,024

Syarat, ρ min < ρ < ρ max , karena ρ < ρ min maka digunakan:
ρ pakai = 0,0035
As perlu = ρ pakai x b x d’
= 0.0035 x 1000 x 133
= 465,5 mm2

Digunakan tulangan pokok : D16 – 200


1 𝑏
As = 4 x π x d2 x
s

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

1 1000
= 4 x π x 162 x 200

= 1005,3 mm2 > As perlu = 465,5 mm2 OK


4. Cek Deck Slab
Direncanakan menggunakan dek baja type Ribdeck 80 dengan
dimensi sebagai berikut :
t = 1,2 mm A = 1,848 mm2
W = 14,8 kg/m2 I = 237,6 cm4
YNA = 42,5 mm

Mencari momen lawan (Wx)


y2 = 80^2 x 185 - 1.2(80 - 1.2)^2
x 3
2 x (80^2 x 185 - 1.2(80 - 1.2)
= 1,491 mm
= 0,149 cm

y1 = 80 - 1,491
= 78,509 mm
= 7,851 cm

W1 = 237,6
0,149
= 1593,904 cm3

W2 = 237,6
7,851
= 30,264 cm3

Untuk Wx dipakai W2 = 30,264 cm3

Cek tegangan yang terjadi :


σ terjadi = M < σ ijin
Wx
= 2246,799 < 1867 kg/cm2
30,264
= 74,2401818 kg/cm2 < 1867 kg/cm2 OK

3.3.4 Perhitungan Perataan Beban

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

5,25

5,25

1,00 1,94 1,94 1,94 1,94 1,00

Gambar 3.11 Pemodelan Perataan Beban

1. Perataan tipe A

0,97

1,00 1,00

Diketahui :
L = 5,25 m Tinggi Trapesium = 0,96875 m
a =1m b = 3,25 m
Q1 = 0,5 x alas x tinggi
= 0,5 x 1 x 0,96875
= 0,484 m2
Q2 = 0,5b x tinggi
= 0,5 x 3,25 x 0,96875

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 1,574 m2
Ra = Rb
= Q1 + Q2
= 0,484 + 1,574
= 2,059 m2
𝐿 1 1 1
M1 = (𝑅𝑎 𝑥 2) − (𝑄1 𝑥 [3 𝑎 + 𝑏]) − (𝑄2 𝑥 𝑏)
2 4
5,25 1 1
= (2,059 𝑥 ) − (0,484 𝑥 [3 𝑥1 + 3.25]) −
2 2
1
(1,574 𝑥 4 3.25)

= 3,176
1
M2 = 8 x h x L2
1
= 8 x h x 5,252

= 3,445 h
M1 = M2
3,176 = 3,445 h
3,176
h =
3,445

= 0,992 m < 0,969 m MEMENUHI

2. Perataan tipe B

1,7

1,7 1,85 1,7

Diketahui :
L = 5,25 m Tinggi Trapesium = 1,7 m
a = 1,7 m b = 1,85 m

Q1 = 0.5 x alas x tinggi


= 0,5 x 1,7 x 1,7

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 1,445 m2
Q2 = 0.5b x tinggi
= 0,5 x 1,85 x 1,7
= 1,573 m2
Ra = Rb
= Q1 + Q2
= 1,445 + 1,573
= 3,018 m2
𝐿 1 1 1
M1 = (𝑅𝑎 𝑥 2) − (𝑄1 𝑥 [3 𝑎 + 𝑏]) − (𝑄2 𝑥 𝑏)
2 4
5,25 1 1
= (3,018 𝑥 ) − (1,445 𝑥 [3 1,7 + 1,85]) −
2 2
1
(1,573 𝑥 4 1,85)

= 5,038
1
M2 = 8 x h x L2
1
= 8 x h x 5,252

= 3,445 h
M1 = M2
5,038 = 3,445 h
5,038
h = 3,445

= 1,462 m < 1,70 m MEMENUHI

3. Perataan tipe D

1,0

1,9375

Diketahui :
Tinggisegitiga = 1 m
L = 1,9375 m

Q1 = 0.5 x alas x tinggi

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 0.5 x 0,98675 x 1
= 0,484 m2
Ra = Rb = Q1
= 0,484 m2
𝐿 1
M1 = (𝑅𝑎 𝑥 2) − (𝑄1 𝑥 3 𝑎𝑙𝑎𝑠)
1,9375 1
= (0,484 𝑥 ) − (0,484 𝑥 3 0,98675)
2

= 0,313
1
M2 = 8 x h x L2
1
= 8 x h x 1,93752

= 0,469 h
M1 = M2
0,313 = 0,469 h
0,313
h = 0,469

= 0,667 m <1m MEMENUHI

4. Perataan tipe C

1,7

1,7

Diketahui :
tinggi segitiga = 1,7 m
L = 1,7 m

Q1 = 0.5 x alas x tinggi


= 0,5 x 1,7 x 1,7
= 1,445 m2
Ra = Rb = Q1
= 1,445 m2

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

𝐿 1
M1 = (𝑅𝑎 𝑥 2) − (𝑄1 𝑥 3 𝑎𝑙𝑎𝑠)
1,7 1
= (1,445 𝑥 ) − (1,445 𝑥 3 1,7)
2

= 0,409
1
M2 = 8 x h x L2
1
= 8 x h x 1,72

= 0,361 h
M1 = M2
0,409 = 0,361 h
0,409
h = 0,361

= 1,133 m < 1,7 m MEMENUHI

3.3.5 Perencanaan Gelagar Memanjang


Gelagar jembatan berfungsi untuk menerima beban-beban yang bekerja
diatasnya dan menyalurkannya ke bangunan dibawahnya. Pembebanan
pada gelagar memanjang meliputi:
a. Beban mati
Beban mati terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban-beban yang
bekerja diatasnya (pelat lantai jembatan, perkerasan, dan air hujan)
b. Beban hidup
Beban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban “D”
atau beban jalur, yang terdiri dari beban terbagi rata “q” ton per
meter panjang per jalur, dan beban garis “P” ton per jalur lalu lintas
tersebut.

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

5,25m

5,25m

1,7 1,93 1,93 1,93 1,93 1,7

Gambar 3.12 Pemodelan Beban Gelagar Memanjang

Data teknis perencanaan gelagar memanjang :


a. Mutu beton (f’c) = 30 Mpa

b. Mutu baja (fy) = 400 Mpa

c. Berat isi beton bertulang = 2400 kg/m3

d. Berat isi beton biasa = 2200 kg/m3

e. Berat isi aspal = 2240 kg/m3

f. Tebal pelat lantai kendaraan = 0,2 m

g. Tebal lapis perkerasan = 0,05 m

h. Tinggi trotoar = 0,3 m

i. Jarak gelagar melintang = 5,25 m

j. Jarak gelagar memanjang = 1,9375 m

k. Jumlah gelagar memanjang =5

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

1. Beban Mati

a. Akibat berat lantai trotoar (untuk gelagar tepi)


qu = (perataan tipe B x q plat trotoar) + (perataan tipe A x q plat
lantai kendaraan)
= (1,4623 x 936) + (0,9219 x 881,546)
= 2181,430 kg/m
qL = (beban hidup trotoar x perataan tipe B x faktor beban)
= (509,86 × 1,4623 × 1,8)
= 1342,054 kg/m

b. Akibat berat lantai kendaraan (untuk gelagar tengah)


qu = 2 x (perataan tipe A x q plat lantai kendaraan)
= 2 × (0,9219 × 881,546)
= 1625,371 kg/m

2. Beban Hidup
a. Beban terbagi rata (“q”)
Jika 𝐿 < 30 𝑚 ∶ 𝑞 = 9,0 kPa
15
Jika 𝐿 > 30 𝑚 ∶ 𝑞 = 9,0 (0,5 + ) 𝑘𝑃𝑎
𝐿

Bentang jembatan = 42 m
15
q = 9 x (0,5 + )
𝐿
15
= 9 x ( 0,5 + )
42

= 7,7143 kPa 1 kPa = 100 kg/m2


= 771,43 kg/m2

b. Beban garis P
P = 49 kN/m 1 kN/m = 101,972 kg/m
= 4996,628 kg/m
Pu = P x faktor reduksi (SNI 1725-2016)
= 4996,628 x 2
= 9993,256 kg/m
Faktor beban dinamis / koefisien kejut

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Berdasarkan SNI-1725-2016, nilai dari faktor beban dinamis


tergantung pada panjang bentang jembatan.

Gambar 3.13 Faktor Beban Dinamis

Untuk L = 42 m maka FBD = 0,4

k = 1 + FBD = 1 + 0,4 = 1,4


Perbandingan beban hidup gelagar memanjang yang diterima
a) Gelagar memanjang tipe B – B (tepi)
𝑞
qu = (2,75) 𝑥 (𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑝𝑒 𝐴 + 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑝𝑒 𝐵)

𝑥 1.8
771,4286
=( ) 𝑥 (0,922 + 1,462) 𝑥 1.8
2,75

= 1203,877 kg/m
Pu = (𝑃) 𝑥 (𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑝𝑒 𝐴 + 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑝𝑒 𝐵)
𝑥 1.8 𝑥 𝑘
= (3633,911) 𝑥 (0,922 + 1,462) 𝑥 1.8 𝑥 1.4
= 21833,399 kg

b) Gelagar melintang tipe A – A (tengah)


𝑞
qu = (2,75) 𝑥 (2 𝑥 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑝𝑒 𝐴)𝑥 1.8
771,4286
=( ) 𝑥 (2 𝑥 0,922)𝑥 1.8
2,75

= 930,986 kg/m
𝑃
Pu = (2,75) 𝑥 (2 𝑥 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑝𝑒 𝐴)𝑥 1.8 𝑥 𝑘
9993,256
=( ) 𝑥 (2 𝑥 0,922) 𝑥 1.8 𝑥 1.4
2,75

= 16884,277 kg

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Beban yang diambil adalah beban terbesar:


qLu = 1203,877 kg/m
PLu = 21833,399 kg

1. Gelagar Tepi
Gaya geser maksimum akibat beban mati ( Dmak DL)
Dmak DL = 1/2 x qDL x L
= 1/2 x 2181,43 x 5,25
= 5726,255 kg
Momen maksimum akibat beban mati ( Mmak DL)
Mmak DL = 1/8 x qDL x L2
= 1/8 x 2181,43 x 5,252
= 7515,709 kgm

Gaya geser maksimum akibat beban hidup ( Dmak LL)


Dmak LL = (1/2 x qLL x L) + (1/2 x qLu x L) + (1/2 x Plu)
= (1/2 x 1342,054 x 5,25) + (1/2 x 1203,877 x 5,25)
+ (1/2 x 21833,399)
= 17599,768 kg

Momen maksimum akibat beban hidup ( Mmak LL)


Mmak LL = (1/8 x qLL x L2) + (1/8 x qLu x L2) + (1/4 x P x L)
= (1/8 x 1342,054 x 5,252)+ (1/8 x 1203,877 x 5,252)
+ (1/4 x 21833,399 x 5,25)
= 37427,864 kgm

2. Gelagar Tengah
Gaya geser maksimum akibat beban mati ( Dmak DL)
Dmak DL = 1/2 x qDL x L
= 1/2 x 1625,371 x 5
= 4266,5996 kg

Momen maksimum akibat beban mati ( Mmak DL)


Mmak DL = 1/8 x qDL x L2
= 1/8 x 1625,371 x 5,252

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 5599,912 kgm

Gaya geser maksimum akibat beban hidup ( Dmak LL)


Dmak DL = (1/2 x qLu x L) + (1/2 x Plu)
= (1/2 x 1203,877 x 5,25) + (1/2 x 21833,399)
= 14076,876 kg

Momen maksimum akibat beban hidup (Mmak LL)


Mmak DL = (1/8 x qLu x L2) + (1/4 x Plu x L)
= (1/8 x 1203,877 x 5,252) + (1/4 x 21833,399x 5,25)
= 32804,07 kgm
Gaya geser total pada gelagar memanjang:
Dtot Gelagar Tepi = DmakDL + Dmak LL
= 5726,255 + 17599,77
= 23326,023 kg

Dtot Gelagar Tengah = DmakDL + Dmak LL


= 4266,5996 + 17599,77
= 18343,475 kg

Momen total pada gelagar memanjang:


Mtot Gelagar Tepi = Mmax DL + Mmax LL
= 7515,709 + 37427,86
= 44943,573 kgm

Mtot Gelagar Tengah = Mmax DL + Mmax LL


= 5599,912 + 32804,07
= 38403,980 kgm

Pendimensian Profil Gelagar Memanjang


Direncanakan baja : WF 400 x 400 x 18 x 18 - 66
Dengan faktor reduksi : 1,2

W = 172 kg/m Ix = 59700 cm4


A = 400 mm Iy = 20000 cm4
B = 400 mm ix = 16,7 cm

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

tw = 18 mm iy = 9,65 cm
tf = 18 mm Zx = 3030 cm3
r = 22 mm Zy = 985 cm3
F = 214,4 cm2

Mu = 1/8 x W x L2 x 1.2
= 1/8 x 172 x 5,252 x 1.2
= 711,113 kgm
Mu total = 711,113 + 44943,57 + 38403,980
= 84058,665 kgm
𝑀𝑢
Mn = 𝜑
84058,665
= 0.9

= 93398,517 kgm

BJ 55 (fy = 410 Mpa, fu = 550 Mpa, fr = 70 Mpa)

Dipakai baja profil : WF 400 x 400 x 18 x 18 - 66


Check penampaang profil: 1 Mpa = 0,1 kg/mm2
λp
170 170
λf = = = 8.396
√𝑓𝑦 √410
1680 1680
λw = = = 82.97
√𝑓𝑦 √410

λr
370 370
λf = = = 20.066
√𝑓𝑦−𝑓𝑟 √410−70
2550 2550
λw = = = 125.936
√𝑓𝑦−𝑓𝑟 √410−70

λr
𝑏 400
λf = 2 𝑥 𝑡𝑓 = = 11,111 > λp = 8,396
2 𝑥 18
ℎ 320
λw = 𝑡𝑤 = = 17,78 < λp = 82,97
18

Syarat penampang kompak, tanda merah harus sama


Rumus Penampang Tidak Kompak

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

1
Zx = (𝑏 𝑥 𝑡𝑓 𝑥 [𝑑 − 𝑡𝑓]) + (4 𝑥 𝑡𝑤 𝑥 [𝑑 − 2𝑡𝑓]2 )
= (400𝑥 18 𝑥 [400 − 18]) +
1
(4 𝑥 18 𝑥 [400 − 2𝑥18]2 )
= 3346632 mm3
Mp = Zx x fy
= 3346632 x 41
= 137211912 kg.mm
𝑀𝑢
= 137211,912 kg.m > = 62169.4 kg.m OK
𝜑

𝐼𝑥
Mr = ( fy – fr ) x
𝑑/2

597 𝑥 106
= ( 41 – 7 ) x
400/2

= 101490000 kg.mm

= 101490 kg.m

λr− 𝛌𝐟 λf− 𝛌𝐩
Mn = ( 𝛌𝐫− 𝛌𝐩 x Mp ) + ( x Mr )
𝛌𝐫− 𝛌𝐩

8,955 2,715
= ( 11,670 x 137211,9) + ( x 101490 )
11,670

= 128900,29 kgm

Kontrol lendutan:
𝐿 525
F ijin = 300 = 300 = 1,750 𝑐𝑚
5 𝑥 𝑞 𝑥 𝐿4 𝑃 𝑥 𝐿3
F max = +
384 𝑥 𝐸𝐼 48 𝑥 𝐸𝐼
5 𝑥 28,293 𝑥 5254 21833,4 𝑥 5253
= 384 𝑥 2100000 𝑥 59700 + 48 𝑥 2100000 𝑥 59700

= 0,748 cm < F ijin = 1,750 cm OK

Kontrol tegangan lentur yang terjadi:


σ ijin = 1867 𝑘𝑔/𝑐𝑚2
𝑀 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
σ = 𝑍𝑥
3840397,961
= 3346,632

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 1147,541 kg/cm2 < σ ijin = 1867 kg/cm2 OK


Kontrol tegangan geser yang terjadi:
Dmax = 18343,475 kg
A web = Aprofil – Aflens
= 214,4 - 144
= 70,4 cm2
τ ijin = 0.58 x σ ijin
= 0.58 x 1867
= 1082,86 kg/cm2
𝐷 𝑚𝑎𝑥
τ ada = 𝐴 𝑤𝑒𝑏
18343,475
= 70,4

= 260,561 kg/cm2 < τ ijin = 1082,86 kg/cm2 OK

3.3.6 Perencanaan Gelagar Melintang


Pembebanan pada gelagar melintang meliputi:
a. Beban Mati
Terdiri dari berat sendiri gelagar dan beban yang bekerja diatasnya
(gelagar memanjang, pelat lantai jembatan, perkerasan, dan air
hujan).
b. Beban Hidup
Beban hidup pada gelagar jembatan dinyatakan dengan beban “D“
atau beban jalur, yang terdiri dari beban terbagi rata “q” ton permeter
panjang perjalur lalu lintas tersebut.

Pada jembatan rangka baja, elemen struktur komposit terbentuk melalui


kerjasama antara gelagar melintang dengan pelat beton. Faktor penting
dalam struktur komposit adalah lekatan antara gelagar melintang dengan
pelat beton harus tetap ada. Untuk menjaga agar lekatan ini tetap ada,
perlu adanya penghubung geser (shear conector) yang berfungsi untuk
menahan gaya geser yang terjadi pada bidang pertemuan antara pelat
beton dengan gelagar melintang. Pemakain dek baja dibawah pelat
beton berfungsi sebagai cetakan tetap dan untuk menahan momen

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

positif yang terjadi pada pelat beton. Pemasangan dek baja sejajar
dengan gelagar melintang.

5,25m

5,25m

1,7 1,93 1,93 1,93 1,93 1,7

Gambar 3.14 Pemodelan Beban Gelagar Melintang

1. Beban Mati
q trotoar = 1815,16 kg/m
q Lantai kendaraan = 881,55 kg/m
Jarak gelagar melintang = 5,25 m
a. Akibat beban trotoar
qd = (Perataan tipe C x 2) x q trotoar
= (1,1 x 2) x 1815,16
= 4114,355 kg/m
1 1
Pd1 = 2 x ((2 x Perataan tipe A) + (2 x Perataan tipe A)) x
q trotoar
1 1
= 2 x ((2 x 0,922) +( 2 x 1,462)) x 1815,16
= 4327,735 kg
b. Akibat beban lantai kedaraan

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

qd2 = (Perataan tipe D x 2) x q Lantai


= (0,667x 2) x 881,55
= 1175,395 kg/m
1 1
Pd2 = 2 x ((2 x Perataan tipe A) + ( 2 x Perataan tipe B)) x q
Lantai
1 1
= 2 x ((2 x 0,992) + ( 2 x 1,462)) x 881,55
= 2101,8 kg/m

c. Akibat profil gelagar


memanjang

Faktor beban = 1,2

W = 172 kg/m
Pd3 = W x L x Faktor beban
= 172 x 5,25 x 1,2
= 1083,6 kg
2. Beban Hidup
a. Akibat beban lajur D
Beban lajur “D” terdiri dari beban tersebar merata (BTR)
yang digabungkan dengan beban garis ( BGT ).
1. Beban terbagi rata (“q”)
Jika 𝐿 ≤ 30 𝑚 ∶ 𝑞 = 9,0 kPa
15
Jika 𝐿 ≥ 30 𝑚 ∶ 𝑞 = 9,0 (0,5 + ) 𝑘𝑃𝑎
𝐿

Bentang Jembatan = 42 m
Jadi 𝐿 ≥ 30 𝑚
15
q = 9 x (0.5 + ) 𝑘𝑃𝑎
𝐿
15
= 9 x (0.5 + ) 𝑘𝑃𝑎
42

= 7,714 kPa
= 771,4 kg/m2
Beban terbagi rata sepanjang gelagar melintang untuk
lebar 5,5 meter:
q1 = 𝑞 𝑥 (2 𝑥 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑡𝑖𝑝𝑒 𝐷)𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑥 100%

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 771,4 x (2 x 0,667) x 1.8 x 100%


= 1851,429 kg/m
Beban terbagi rata sepanjang gelagar melintang untuk
lebar sisanya:
q2 = 𝑞1 𝑥 50%
= 1851,429 x 50%
= 925,714 kg/m
2. Beban garis “P”
Faktor beban dinamis / koefisien kejut
Berdasarkan SNI-1725-2016, nilai dari faktor beban
dinamis tergantung pada panjang bentang jembatan.

Gambar 3.15 Faktor Beban Dinamis

Untuk L = 42 m maka FBD = 0,4


k = 1 + FBD = 1 + 0,4 = 1,4
P = 49 kN/m = 4900 kg/m
Beban P sepanjang gelagar melintang untuk lebar 5,5 m :
P1 (100%) = P x (perataan beban) x k x Faktor beban
x 100%
= 4900 x 1,333 x 1.8 x 1.4 x 100%
= 16464 kg/m
Beban P untuk lebar sisanya:
P2 (50%) = P x (perataan beban) x k x Faktor beban
x 50%
= 4900 x 1,333 x 1.8 x 1.4 x 50%
= 8232 kg/m
Sehingga akibat beban lajur D:

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

qu1 (100%) = 1851,429 + 16464


= 18315,429 kg/m
qu2 (50%) = 925,714 + 8232
= 9157,714 kg/m
b. Akibat beban hidup trotoar
Faktor beban = 1,8
q = 5 kPa
= 500 kg/m2
qu3 (60%) = 500 x (2 x 1,133) x faktor beban x 60%
= 500 x 2,267 x 1,8 x 60%
= 1224 kg/m
3. Reaksi Perletakan
a. Reaksi perletakan akibat beban mati

Ra = Rb
(3 𝑥 (𝑃𝑑2+𝑃𝑑3))+ (2 𝑥 (𝑃𝑑1+𝑃𝑑3))+(2 𝑥 (𝑞𝑑1 𝑥 𝐿1))+(𝑞𝑑2 𝑥 𝐿2)
Ra =
2
9556,201 +10882,670+13988,808+9109,309
=
2

= 21738,494 kg

Momen maksimum akibat beban mati:


M max = (RA x jarak ke tengah ) - (qd1 x lebar trotoar x jarak
ke tengah) – ((pd1+pd3) x jarak ke tengah) –
((pd2+pd3) x jarak ke tengah) - (qd2 x 3.5 x jarak
ke tengah)
= (21738,494 x 5,575) – (4114,355 x 1,7 x 4,725)
- ((4327,735 + 1083,6) x 3,875) – ((2101,8 +
1083,6) x 1,9375) - (1175,395 x 3,875 x 1,9375)
= 121192,104 – 33048,56 – 20968,923 – 6171,713 –
8824,643

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 52178,265 kgm
b. Reaksi perletakan akibat beban hidup

Ra = Rb
(𝑙𝑏𝑟 𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛−5.5)
(𝑞𝑢1 𝑥 5.5) + 2(𝑞𝑢2 𝑥 ) + 2(𝑞𝑢3 𝑥 𝑙𝑏𝑟 𝑡𝑟𝑜𝑡𝑜𝑎𝑟)
2
Ra =
2

100734,857 + 20604,857 + 4161,6


=
2

= 62750,657
Momen maksimum akibat beban hidup:
M max = (RA x jarak ke tengah) - ((qu3 x lebar trotoar) x
Jarak ketengah) – ((qu2 x 0.75) x jarak ke tengah)
- ((qu1 x 2.75) x jarak ke tengah)
= 349834,914 – 9831,78 – 39916,116 – 69255,214
= 230831,804 kgm
c. Momen total akibat beban mati dan beban hidup
M max = 52178,265 + 230831,804
= 283010,069 kgm
d. Gaya geser total akibat beban mati dan beban hidup
V max = 21738,494 + 62750,657
= 84489,151 kg

4. Pendimensian profil gelagar melintang


Direncanakan baja WF 588 x 300 x 12 x 20
Dengan faktor reduksi 1,2

W = 151,11 kg/m Ix = 118000 cm4


A = 588 mm Iy = 9020 cm4
B = 300 mm ix = 24,76 cm
Tw = 12 mm iy = 6,85 cm
Tf = 20 mm Zx = 4309 cm3

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

R = 28 mm Zy = 920 cm3
F = 192,5 cm2

3.3.6.1 Kondisi Pre Komposit


Kondisi pre komposit adalah kondisi dimana pelat beton belum
mengeras dan beban hidup belum bekerja.

Mu = 1/8 x W x L2 x 1.2
= 1/8 x 151,11 x 11,152 x 1.2
= 2817,956 kgm
Mu total = 52178,265 + 2817,956
= 54996,221 kgm
𝑀𝑢
Mn =
𝜑
54996,221
=
0.9
= 61106,913 kgm

BJ 55 (fy = 410 Mpa, fu = 550 Mpa & fr = 70 Mpa)


Check penampaang profil:
λp
170 170
λf = = = 8,396
√𝑓𝑦 √410
1680 1680
λw = = = 82,97
√𝑓𝑦 √410

λr
370 370
λf = = = 20,066
√𝑓𝑦−𝑓𝑟 √410−70
2550 2550
λw = = = 125,936
√𝑓𝑦−𝑓𝑟 √410−70

λr
𝑏 300
λf = 2 𝑥 𝑡𝑓 = = 7,5 < λp = 8,396
2 𝑥 20
ℎ 492
λw = 𝑡𝑤 = = 41 < λp = 82,97
12

PENAMPANG KOMPAK

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

1
Zx = (𝑏 𝑥 𝑡𝑓 𝑥 [𝑑 − 𝑡𝑓]) + (4 𝑥 𝑡𝑤 𝑥 [𝑑 − 2𝑡𝑓]2 )

= (300 𝑥 20 𝑥 [588 − 20]) + (14 𝑥 12 𝑥 [588 − 2𝑥20]2 )


= 4308912 mm3
Mp = Zx x fy
= 4308912 x 41
= 176665392 kg.mm
𝑀𝑢
= 176665,392 kg.m > = 40619.44 kg.m OK
𝜑

3.3.6.2 Kondisi Post Komposit

Kondisi post komposit adalah kondisi dimana pelat beton telah


mengeras dan beban hidup telah bekerja.

Perhitungan gelagar komposit dan perhitungan lebar efektif.


Syarat:
1
b eff < 𝑥 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 melintang
4

1
< 4 𝑥 1115
< 278,75 cm
b eff < 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑔𝑒𝑙𝑎𝑔𝑎𝑟 melintang

< 525 𝑐𝑚
b eff < 12 𝑥 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡

< 12 𝑥 20 𝑐𝑚
< 240 cm

Diambil nilai b eff terkecil 240 cm.


Data teknis profil WF 588 x 300 x 12 x 20
Berat Ukuran (mm)
Profil WF
(kg/m) A B t1 t2 r

588 x 300 151,11 588 300 12 20 28

Momen inersia Jari Inersia Momen lawan


Luas
penampang Ix Iy ix iy Zx Zy

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

192,5 118000 9020 24,76 6,85 4309 920

Angka Ekivalen (n):

Luas baja ekivalen (𝐴 ekivalen):


𝑏 𝑒𝑓𝑓
b’ = 𝑛
240
= 8

= 29,4 cm
Aekivalen = b’ x t
= 29,4 x 20
= 588,41 cm2
Aprofil = 192,5 cm2

Luas baja komposit (A komposit):


Akomposit = Aekivalen + Aprofil

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 588,41 + 192,5
= 780,91 cm2
Lengan momen:
𝑡
Y1 pelat beton = 2
20
= 2

= 10 cm
𝐴
Y2 profil baja = 2 + 𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑡𝑎𝑖
58,8
= + 20
2

= 49,4 cm
Statis momen:
Beton = Aekivalen x Y1
= 588,41 x 10
= 5884,1 cm3
Baja = Aprofil x Y2
= 192,5 x 49,4
= 9509,5 cm3

Σ(A x Y) = 5884,1 + 9509,5


= 15393,6 cm3
Diukur dari bagian atas plat:
Σ(A x Y)
Ya =
𝐴 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑠𝑖𝑡
15393,6
=
780,91

= 19,712 cm
Yb = t + h – Ya
= 20 + 58,8 – 19,712
= 59,088 cm

Inersia beton (I01)= 1/12 x b’ eff x t3


= 1/12 x 29 x 203
= 19613,684 cm4

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Inersia profil (I02)= 1/12 x B x A3

= 1/12 x 30 x 58,83

= 508243,68 cm4

d1 = Ya – Y
= 19,712 – 10
= 9,712 cm
d2 = Yb – Y2/2
= 59,088 – (49,4/2)
= 34,388 cm
Ix1 = I01 + (A x d12)
= 19613,684 + 588,41 + 9,7122
= 75118,644 cm4
Ix2 = I02 + (A x d22)
= 508243,68 + 192,5 + 34,3882
= 735876,544 cm4
Σ Ix = 75118,644 + 735876,544
= 810995,188 cm4
Asumsi garis netral terletak di pelat beton:
Berdasarkan persamaan keseimbangan gaya C = T, maka diperoleh:
𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦
α =
0.85 𝑥 𝑓𝑐 𝑥 𝑏 𝑒𝑓𝑓
19250 𝑥 410
=
0.85 𝑥 30 𝑥 2400
= 129 mm
= 12,9 cm < t lantai = 20 cm
Karena nilai α < tebal pelat maka plat beton mampu mengimbangi
gaya tarik (As x fs) yang timbul pada baja.
Tegangan tekan pada serat beton:
Cc = 0.85 x fc x α x b eff
= 0,85 x 30 x 129 x 2400
= 7892500 N
Tegangan tarik pada serat baja:
Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P
4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

T = As x fy
= 19250 x 410
= 7892500 N
Kuat lentur nominal:
𝑑 𝑎
Mn = T x (2 + 𝑡 − 2)
588 128
= 7892500 x ( + 200 − )
2 2

= 3389977057 Nmm
= 338997,7057 kgm
Mnɸ = 0.85 x Mn
= 0.85 x 338997,706
= 288148,05 kgm > Mu = 283010,07 kgm OK
Kontrol geser:
Geser akibat berat sendiri gelagar melintang:
1
𝑅𝑝 = 2 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙 𝑥 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑙

= ½ x 151,11 x 11,15
= 842,438 kg
Geser total:
Vn = geser akibat beban mati dan hidup +
geser akibat berat sendiri
= 84489,151 + 842,438
= 85331,589 kg
Kapasitas geser penampang:
Vy = 0.55 x A x tw x fy
= 0.55 x 588 x 12 x 410
= 1591128 N
= 159112,8 kg > Vn = 85331,59 kg OK
Kontrol lendutan:
q = 33986,893 kg/m
P = 32209,135 kg/m
5 𝑥 𝑞 𝑥 𝐿4 𝑃 𝑥 𝐿3
Fmax = +
384 𝑥 𝐸 𝑥 𝐼 48 𝑥 𝐸 𝑥 𝐼

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

5 𝑥 339,869 𝑥 11154
= +
384 𝑥 2100000 𝑥 810995,188
322,091 𝑥 11153
48 𝑥 2100000 𝑥 810995,188

= 4 cm < Fijin = 4cm OK

3.3.7 Perhitungan Penghubung Geser


Shear Connector digunakan untuk menahan gaya geser memanjang
yang terjadi pada bidang pertemuan anatar pelat beton dengan belok baja.
Syarat teknis perencanaan shear connector dengan menggunakan stud
adalah:
a) Selimut lateral minimum = 25 mm, kecuali ada dek baja
b) Diameter maksimum = 2,5 x tebal flens profil baja
c) Jarak longitudinal minimum = 6 x diameter penghubung geser
d) Jarak longitudinal maksimum = 8 x tebal pelat beton
e) Jarak minimum dalam arah tega lurus sumbu longitudinal = 4 x
diameter penghubung geser
f) Jika digunakan dek baja gelombang, jarak minimum penghubung
geser dapat diperkecil menjadi 4 x diameter
Shear connector direncanakan menggunakan stud Ø 19,05 mm dengan
tinggi stud (H) = 100 mm, dan mutu stud = 6350 kg/cm2. Jumlah stud
dalam arah tegak lurus sumbu gelagar melintang = 2 buah.
Menggunakan BJ 55:
Fy = 410 Mpa
Fu = 550 Mpa
Fr = 70 Mpa
Kekuatan satu stud:
1
𝐴𝑠 = 𝑥 𝜋 𝑥 𝑑2
4
1
= 𝑥 𝜋 𝑥 19,052
4
= 285,023 𝑚𝑚2

𝐸𝑐 = 4700 𝑥 √𝑓′𝑐

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 4700 𝑥 √30
= 25742,960 𝑀𝑝𝑎
𝑄𝑛 = 0,5 𝑥 𝐴𝑠 𝑥 √𝑓 ′ 𝑐 𝑥 𝐸𝑐

= 0,5 𝑥 285,023 𝑥 √30 𝑥 25742,960


= 125239,036 𝑁

𝐴𝑠 𝑥 𝐹𝑢 = 285,023 𝑥 550
= 156762,626
Dikarenakan nilai Qn < As x Fu, maka digunakan nilai Qn
Qn = 125239,036 N
= 125,239 KN = 12523,904 Kg
Gaya Geser Horisontal:
𝑉ℎ = 0,85 𝑥 𝑓 ′ 𝑐 𝑥 𝑏𝑒𝑓𝑓 𝑥 𝑡 𝑝𝑙𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛
= 0,85 𝑥 30 𝑥 240 𝑥 200
= 1224000 𝑁
𝑉ℎ = 𝐶𝑚𝑎𝑥 = 1224000 𝑁
𝑇𝑚𝑎𝑥 = 𝐴𝑠 𝑥 𝑓𝑦
= 19250 𝑥 410
= 7892500 𝑁
Dari kedua rumus di atas dipilih nilai yang terkecil
Dipakai 𝑉ℎ = 1224000 𝑁
Banyaknya konektor yang harus dipasang pada flens gelagar
melintang:
𝑉ℎ
𝑛=
𝑄𝑛
1224000
=
125239,06
= 9,773 = 10 𝑏𝑢𝑎ℎ
Gunakan minimum 10 stud untuk ½ bentang balok, atau 20 untuk
keseluruhan bentang.
𝐿 𝑚𝑒𝑙𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑛𝑡𝑎𝑟 𝑠𝑡𝑢𝑑 =
𝑛

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

11150
=
10
= 1115 𝑚𝑚
Jarak Konektor geser yang harus dipasang pada gelagar melintang
Jarak minimum longitudinal
𝑆𝑚𝑖𝑛 = 6 𝑥 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑠𝑡𝑢𝑑
= 6 𝑥 19,05
= 114,3 𝑚𝑚 = 11,43 𝑐𝑚
Jarak maksimum longitudinal
𝑆𝑚𝑎𝑥 = 8 𝑥 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑝𝑙𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑡𝑜𝑛
= 8 𝑥 20
= 160 𝑐𝑚
Jarak transversal (jarak minimum tegak lurus sumbu longitudinal)
𝑆𝑡 𝑚𝑖𝑛 = 4 𝑥 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑠𝑡𝑢𝑑
= 4 𝑥 19,05
= 76,2 𝑚𝑚 = 7,62 𝑐𝑚
Jarak yang digunakan = 147,6 mm = 150 mm =15 cm

150 150 150 150 150

Gambar 3.16 Pemodelan Stud


Perhitungan Las Sudut
Sambungan antara sudut dan gelagar melintang menggunakan
sambungan las sudut:
1
𝑇𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑙𝑎𝑠 = 𝑎 ≤ 𝑥 𝑡𝑓 𝑥 √2
2

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

1
𝑎 ≤ 𝑥 2 𝑥 √2
2
𝑎 ≤ 1,414 𝑐𝑚
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑. 𝑙𝑎𝑠 = 0,25 𝑥 𝜋 𝑥 𝑑 2
= 0,25 𝑥 𝜋 𝑥 ((2 𝑥 1,414) − 1,905) 2
= 0,669 𝑐𝑚2
𝐾𝑒𝑘𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑠 = 𝐹 𝑥 𝜎′
= 0,669 𝑥 6350
= 4250,584 𝑘𝑔
𝐾𝑒𝑘𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑠𝑡𝑢𝑑 (12523,904) < 𝑘𝑒𝑘𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑠(4250,584) OK

3.3.8 Perhitungan Sambungan Gelagar


Untuk penyambungan antar gelagar melintang dengan gelagar
memanjang dan gelagar melintang dengan rangka induk digunakan pelat
penyambung profil L 100.100.10. Sambungan direncanakan
menggunakan baut Ø 2,3 cm. Tebal plat = 10 mm, Dmax terbesar pada
gelagar memanjang adalah 18343,4755 kg dan Ølubang 2,5 cm

IWF 400 x 200 x 8 x 13

IWF 588 x 300 x 12 x 19

Gambar 3.17 Sambungan Gelagar Melintang dan Rangka Induk


Jarak antar baut:
3𝑑 ≤ 𝑆 ≤ 6𝑑

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

75 ≤ 𝑆 ≤ 150
𝑆 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙 80 𝑚𝑚

Jarak baut ke tepi:


1,5𝑑 ≤ 𝑆 ≤ 3𝑑
37.5 ≤ 𝑆 ≤ 75
𝑆 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙 40 𝑚𝑚

Data baut :
mutu baut = A325
Fub = 825 Mpa
Fyb = 660 Mpa
Tegangan
ijin = 585 Mpa

Data pelat penyambung :


mutu = BJ 55
Fy = 410 Mpa
Fu = 550 Mpa
Tegangan
ijin = 273,333 Mpa

Luas Penampang Baut


1
𝐿𝐴𝑏 = 𝑥 𝜋 𝑥 𝑑𝑏 2
4
1
= 𝑥 𝜋 𝑥 232
4

= 415,476 𝑚𝑚2
Besarnya gaya yang bekerja pada gelagar memanjang
𝑃𝑢 = 18343,4755 𝑘𝑔 1N = 0,102 Kg
= 179837,995 𝑁 (D total pada gelagar memanjang)
1. Sambungan gelagar memanjang dan melintang
Sambungan irisan ganda (memanjang)
a. Kuat tarik desain baut sesuai LRFD
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝜑) = 0,75
𝜑𝑅𝑛 = 𝜑 𝑥 (0,75 𝑥 𝐹𝑢𝑏 𝑥 𝐴𝑏)
= 𝜑 𝑥 (0,75 𝑥 825 𝑥 415,476)
= 192806,659 𝑁

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

b. Kuat geser desain baut


𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝜑) = 0,75

𝜑𝑅𝑛 = 𝜑 𝑥 (𝑟2 𝑥 𝑚 𝑥 𝐹𝑢𝑏 𝑥 𝐴𝑏)


= 0,75 𝑥 (0,4 𝑥 2 𝑥 825 𝑥 415,476)
= 205660,436 𝑁
c. Kuat tumpu design baut
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝜑) = 0,75

𝜑𝑅𝑛 = 𝜑 𝑥 (2,4 𝑥 𝑑𝑏𝑎𝑢𝑡 𝑥 𝑡𝑝 𝑥 𝐹𝑢)


= 0,75 𝑥 (2,4 𝑥 23 𝑥 10 𝑥 550)
= 227700 𝑁

d. Jumlah baut
𝑃𝑢
𝑛 𝑏𝑎𝑢𝑡 =
𝜑𝑅𝑛
179837,995
=
227700
= 0,790 (diambil 3 buah)
e. Cek blok geser
𝐴𝑔𝑣 = 200 𝑥 𝑡𝑝
= 200 𝑥 10
= 2000 𝑚𝑚2
𝐴𝑛𝑣 = (200 − (2,5 𝑥 𝑑 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔))𝑥 𝑡𝑝
= (200 − (2,5 𝑥 25)) 𝑥 10
= 1375 𝑚𝑚2
𝐴𝑔𝑡 = 55 𝑥 𝑡𝑝
= 55 𝑥 10
= 550 𝑚𝑚2
𝐴𝑛𝑡 = (55 − (0,5 𝑥 𝑑 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔))𝑥 𝑡𝑝
= (55 − (0,5 𝑥 25))𝑥 10
= 425 𝑚𝑚2
𝐹𝑢 𝑥 𝐴𝑛𝑡 = 550 𝑥 425

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 233750 𝑁
0,6 𝑥 𝐹𝑢 𝑥 𝐴𝑛𝑣 = 0,6 𝑥 550 𝑥 1375
= 453750 𝑁
Apabila:
Fu x Ant = 233750 N < 0,6 x Fu x Anv = 453750 N
Maka, tahanan nominal:
𝑇𝑛 = (0,6 𝑥 𝐹𝑢 𝑥 𝐴𝑛𝑣) + (𝐹𝑦 𝑥 𝐴𝑔𝑡)
= 453750 + (410 𝑥 550)
= 679250 𝑁
𝜑𝑇𝑛 = 0,75 𝑥 679250
= 509437,5 𝑁 > Pu = 179838 N OK
Kontrol kuat tarik desain baut :
𝑃𝑢
𝜑𝑅𝑛 > 𝑅𝑢𝑡 =
𝑛 𝑏𝑎𝑢𝑡
179838
192806,7 >
3
192806,7 > 59946 𝐎𝐊
2. Sambungan gelagar melintang dengan rangka induk
Jarak antar baut:
3𝑑 ≤ 𝑆 ≤ 6𝑑
75 ≤ 𝑆 ≤ 150
𝑆 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙 75 𝑚𝑚

Jarak baut ke tepi:


1,5𝑑 ≤ 𝑆 ≤ 3𝑑
37.5 ≤ 𝑆 ≤ 75
𝑆 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑏𝑖𝑙 50 𝑚𝑚

Data baut :
mutu baut = A325
Fub = 825 Mpa
Fyb = 660 Mpa
Tegangan
ijin = 585 Mpa

Data pelat penyambung :


Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P
4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

mutu = BJ 55
Fy = 410 Mpa
Fu = 550 Mpa
Tegangan
ijin = 273,333 Mpa

Luas Penampang Baut


1
𝐿𝐴𝑏 = 𝑥 𝜋 𝑥 𝑑𝑏 2
4
1
= 𝑥 𝜋 𝑥 232
4

= 415,476 𝑚𝑚2
Besarnya gaya yang bekerja pada gelagar memanjang
𝑃𝑢 = 84489,1511 𝑘𝑔 1N = 0,102 Kg
= 844891,511 𝑁 (D total pada gelagar memanjang)

Sambungan irisan ganda (memanjang)


a. Kuat geser desain baut
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝜑) = 0,75
𝜑𝑅𝑛 = 𝜑 𝑥 (𝑟2 𝑥 𝑚 𝑥 𝐹𝑢𝑏 𝑥 𝐴𝑏)
= 𝜑 𝑥 (0,4 𝑥 2 𝑥 825 𝑥 415,48)
= 205660,436 𝑁

b. Kuat tumpu desain baut


𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝜑) = 0,75

𝜑𝑅𝑛 = 𝜑 𝑥 (2,4 𝑥 𝑑 𝑥 𝑡𝑝 𝑥 𝐹𝑢)


= 0,75 𝑥 (2,4 𝑥 23 𝑥 10 𝑥 550)
= 227700 𝑁
c. Kuat tarik desain baut sesuai LRFD
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 (𝜑) = 0,75

𝜑𝑅𝑛 = 𝜑 𝑥 (0,75 𝑥 𝐹𝑢𝑏 𝑥 𝐴𝑏)


= 0,75 𝑥 (0,75 𝑥 825 𝑥 415,476)
= 192806,659 𝑁

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

d. Jumlah baut
𝑃𝑢
𝑛 𝑏𝑎𝑢𝑡 =
𝜑𝑅𝑛
844891,511
=
227700
= 3,711 (diambil 6 buah)
e. Cek blok geser
𝐴𝑔𝑣 = 425 𝑥 𝑡𝑝
= 425 𝑥 10
= 4250 𝑚𝑚2
𝐴𝑛𝑣 = (200 − (2,5 𝑥 𝑑 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔))𝑥 𝑡𝑝
= (200 − (2,5 𝑥 25)) 𝑥 10
= 3625 𝑚𝑚2
𝐴𝑔𝑡 = 55 𝑥 𝑡𝑝
= 55 𝑥 10
= 550 𝑚𝑚2
𝐴𝑛𝑡 = (55 − (0,5 𝑥 𝑑 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔))𝑥 𝑡𝑝
= (55 − (0,5 𝑥 25))𝑥 10
= 425 𝑚𝑚2
𝐹𝑢 𝑥 𝐴𝑛𝑡 = 550 𝑥 425
= 233750 𝑁
0,6 𝑥 𝐹𝑢 𝑥 𝐴𝑛𝑣 = 0,6 𝑥 550 𝑥 3625
= 1196250 𝑁
Apabila:
Fu x Ant = 233750 N < 0,6 x Fu x Anv = 1196250 N
Maka, tahanan nominal:
𝑇𝑛 = (0,6 𝑥 𝐹𝑢 𝑥 𝐴𝑛𝑣) + (𝐹𝑦 𝑥 𝐴𝑔𝑡)
= 1196250 + (410 𝑥 550)
= 1421750 𝑁
𝜑𝑇𝑛 = 0,75 𝑥 1421750
= 1066312,5 𝑁 > Pu = 844891,5 N OK

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Kontrol kuat tarik desain baut :


𝑃𝑢
𝜑𝑅𝑛 > 𝑅𝑢𝑡 =
𝑛 𝑏𝑎𝑢𝑡
844891,5
192806,7 >
6
192806,7 > 140815,3 𝐎𝐊

IWF 588 x 300 x 12 x 19 IWF 350 x 350 x 12 x 19

Gambar 3.18 Sambungan Gelagar Melintang dan Rangka Umum

3.3.9 Perhitungan Pertambatan Angin


1. Data Perencanaan
Tekanan angin W = 150 kg/m2
Panjang sisi bawah jembatan = 42 m
Panjang sisi atas jembatan = 31,5 m
Tinggi rangka jembatan =6m
Luas bidang rangka = 220,5 m2

2. Pembebanan Ikatan Angin


a. Rangka Induk
Menurut Peraturan Pembebanan Jembatan jalan Raya: “Untuk
jembatan rangka diambil sebesar 30 % luas bidang sisi

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

jembatan yang langsung terkena angin, ditambah 15 % luas


bidang sisi lainnya”.
Q1 = 30% 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑒𝑘. 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛
= 30% 𝑥 220,5 𝑥 150
= 9922,5 kg
Q2 = 15% 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑒𝑘. 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛
= 15% 𝑥 220,5 𝑥 150
= 4961,25 kg
b. Beban Hidup (kendaraan)
Menurut Peraturan Pembebanan Jembatan Jalan Raya: “Bidang
vertical beban hidup ditetapkan sebagai suatu permukaan
bidang vertikal yang mempunyai tinggi menerus sebesar 2m
diatas lantai kendaraan”.
Q3 = 2 𝑥 𝑏𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝑡𝑒𝑘. 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛
= 2 𝑥 42 𝑥 150
= 12600 kg
3. Perencanaan Ikatan Angin
Q1+Q2 = 9922,5 + 4961,25
= 14883,75 kg
Q3 = 12600 kg
Beban angin pada sisi rangka ( s1 ):
1
S1 = 2 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑗𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛
1
=2 𝑥6

=3m
Beban angin pada muatan hidup setinggi 2m (s2):
Profil gelagar melintang WF 588 x 300 x 12 x 20
Profil gelagar rangka induk WF 350 x 350 x 12 x 19
Tinggi gelagar melintang (h1) = 58,8 cm
Tebal sayap gelagar melintang (h2) = 2,8 cm
Lebar sayap Rangka induk (h3) = 35 cm
Tebal plat lantai (h4) = 20 cm

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Tebal perkerasaan (h5) = 5 cm


Tinggi vertikal bidang beban hidup (h6) = 200 cm

ℎ3 ℎ6
S2 = (ℎ1 − ℎ2 − ) + ℎ4 + ℎ5 +
2 2
35 200
= (38,5 − 20 − ) + 20 + 5 +
2 2

= 163,5 cm
= 1,6350 m
11,15 m

1,7 1,9 1,9 1,9 1,9 1,7

Gambar 3.19 Titik tangkap beban angin

ΣMB =0
0 = (𝑅𝐴 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑔𝑖 𝑗𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛) − ((𝑄1 + 𝑄2)𝑥 𝑆2
+ (𝑄3 𝑋 𝑆1)
((𝑄1+𝑄2) 𝑥 3)+(𝑄3 𝑥 1,6350)
Ra =
6
((14883,75) 𝑥 3)+(12600 𝑥 1,6350)
=
6
= 10875,375 kg
Sehingga, masing-masing buhul menerima beban:
10875,375
P =
7
= 1553,625 kg

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Gambar 3.20 Analisis pembebanan ikatan angin pada SAP2000

Pendimensian pertambatan angin ats didasarkan pada batang yang


mempunyai gaya terbesar. Berdasarkan perhitungan SAP2000
diperoleh:
Tabel 3.2 Gaya Batang Ikatan Angin
Frame Gaya Batang (kgf)
Text Tekan Tarik
1 0 2064,87
2 -596,63 0
3 -1468,24 0
4 -1468,24 0
5 -596,63 0
6 0 2064,87
7 -2064,87 0
8 0 596,63
9 0 1468,24
10 0 1468,24
11 0 596,63
12 -2064,87 0
13 0 0
14 0 4506,9
15 0 2783,36
16 0 1808,51
17 0 2783,36
18 0 4506,9
19 0 0
20 -6190,52 0
21 0 6190,52
22 -3823,31 0
23 3823,31

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

24 -1242,27 0
25 0 1242,27
26 -1242,27 0
27 0 1242,27
28 -3823,31 0
29 0 3823,31
30 -6190,52 0
31 0 6190,52

Batang dengan gaya terbesar:


Tabel 3.3 Gaya Batang Ikatan Angin Terbesar
Frame Gaya Batang
Keterangan
Text Kgf
-2064,87 Tekan
Horizontal
2064,87 Tarik
-4506,9 Tekan
Vertikal
4506,9 Tarik
-6190,52 Tekan
Diagonal
6190,52 Tarik

Gambar 3.21 Nomor Batang Ikatan Angin

Pendimensian pertambatan angin ats didasarkan pada batang


yang mempunyai gaya terbesar. Berdasarkan perhitungan
SAP2000 diperoleh :

a. Batang diagonal tekan (tarik tekan sama)


Nu = -6190,52 kg
= -61905,2 N
L = 7,658 m
Digunakan profil L 100.100.20 dengan mutu baja BJ-55.

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Data profil:

W = 28,4 kg/m Ix = 311 cm4


A = 100 mm Iy = 311 cm4
B = 100 mm ix = 2,93 cm
Tw = 10 mm iy = 2,93 cm
Tf = 10 mm Zx = 29,5 cm3
R = 20 mm Zy = 29,5 cm3
F = 3620 mm2

Periksa kelangsingan penampang:


Flens
𝑏 100
= = 10
𝑡𝑓 10
200 200
= = 9,877
√𝑓𝑦 √410

Kondisi tumpuan sendi-sendi (k=1,0)


Arah sumbu X sama dengan arah sumbu Y karena
menggunakan profil L sama sisi.
𝑘 𝑥 𝐿𝑥
λx =
𝑖𝑥
1 𝑥 7658
=
29,3

= 261,365

𝜆𝑥 𝑓𝑦
λcx = ( ) 𝑥√
𝜆 𝐸

261,365 410
=(
3,142
) 𝑥√210000

= 3,676

Ketentuan:

λcx < 0,25 ω=1


0,25 < λcx < 1,2 1,43
ω=
1,6 − 0,67 𝑥 𝜆𝑐𝑥

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

λcx > 1,2 ω = 1,25 x λcx2

Karena λcx = 3,676 > 1,2 maka,


ω = 1,25 𝑥 𝜆𝑐𝑥 2
= 16,892
Maka:
𝑓𝑦
𝑁𝑛 = 𝐴𝑔 𝑥 𝜔
410
= 3620 𝑥 16,892

= 87866,255 𝑁
𝜑𝑁𝑛 = 0,85 𝑥 𝑁𝑛
= 74686,316 𝑁 > 61905,2 𝑁 OK
b. Batang 13 vertikal tekan
Nu = 4506,9 kg
= 45069 N
L = 5,575 m
Digunakan profil IWF 200 x 200 x 8 x 12 dengan mutu baja BJ-
55. Data profil:

W = 49,87 kg/m Ix = 47200000 mm4


A = 200 mm Iy = 16000000 mm4
B = 200 mm ix = 86,2 mm
Tw =8 mm iy = 50,2 mm
Tf = 12 mm Zx = 472000 mm3
R = 13 mm Zy = 160000 mm3
F = 6353 mm2

Periksa Kelangsingan Penampang


Flens
𝑏 200
= = 16,667
𝑡𝑓 12
250 250
= = 12,35
√𝑓𝑦 √410

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Web
ℎ 150
= = 18,750
𝑡𝑤 8
665 665
= = 32,842
√𝑓𝑦 √410

Kondisi tumpuan sendi-sendi (k=1,0):


Arah sumbu X

𝑘 𝑥 𝐿𝑥
λx =
𝑖𝑥
1 𝑥 5575
=
86,2

= 64,675

𝜆𝑥 𝑓𝑦
λcx = ( ) 𝑥√
𝜋 𝐸

64,675 410
=(
3,142
) 𝑥√210000

= 0,910
Ketentuan:
λcx < 0,25 ω=1
0,25 < λcx < 1,2 1,43
ω=
1,6 − 0,67 𝑥 𝜆𝑐𝑥
λcx > 1,2 ω = 1,25 x λcx2

Karena λcx = 0,910 < 1,2 maka,


1,43
ω = 1,6−0,67 𝑥 𝜆𝑐𝑥

= 1,444
Maka:
𝑓𝑦
𝑁𝑛 = 𝐴𝑔 𝑥 𝜔
410
= 6353 𝑥 1,444

= 1804259,218 𝑁
𝜑𝑁𝑛 = 0,85 𝑥 𝑁𝑛
= 1533620,335 𝑁 > 45069 𝑁 OK

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Arah sumbu Y

𝑘 𝑥 𝐿𝑦
λy =
𝑖𝑦
1 𝑥 10000
=
50,2

= 111,056

𝜆𝑦 𝑓𝑦
λcy =(
𝜋
) 𝑥√ 𝐸

111,056 410
=(
3,142
) 𝑥√210000

= 1,562
Ketentuan:
λcx < 0,25 ω=1
0,25 < λcx < 1,2 1,43
ω=
1,6 − 0,67 𝑥 𝜆𝑐𝑥
λcx > 1,2 ω = 1,25 x λcx2

Karena λcx = 1,562 > 1,2 maka,


ω = 1,25 𝑥 𝜆𝑐𝑥 2
= 3,050
Maka:
𝑓𝑦
𝑁𝑛 = 𝐴𝑔 𝑥 𝜔
410
= 6353 𝑥 3,050

= 854093,808 𝑁
𝜑𝑁𝑛 = 0,85 𝑥 𝑁𝑛
= 725979,737 𝑁 > 45069 𝑁 OK
c. Batang 19 Vertikal Tarik
Nu = 6190,52 kg
= 61905,2 N
L = 5,575 m
Digunakan profil IWF 200 x 200 x 8 x 12 dengan mutu baja BJ-
55.

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Data profil:

W = 49,87 kg/m Ix = 47200000 mm4


A = 200 mm Iy = 16000000 mm4
B = 200 mm ix = 86,2 mm
Tw =8 mm iy = 50,2 mm
Tf = 12 mm Zx = 472000 mm3
R = 13 mm Zy = 160000 mm3
F = 6353 mm2

Periksa syarat kelangsingan batag tarik:


Kuat Leleh
Tn leleh = 0,9 x Ag x Fy
= 0,9 x 6353 x 410
= 2344257 N
Kuat Fracture
An =Ag- (n x db x tf)
= 6353 - (1 x 23 x 12)
= 6077 mm2
An = 0,85 x Ag
= 0,85 x 6353
= 5400,05 mm2
Ae = 0,9 x An
= 0,9 x 5400,05 ( An dipilih yg kecil)
= 4860,045 mm2
Tn Fracture = 0,75 x Ae x Fu
= 0,75 x 4860,045 x 550
= 2004768,563 N > Nu = 61905,2 N OK

d. Batang Diagonal
Nu = 6190,52 kg
= 61905,2 N
L = 7,658 m

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Digunakan profil L 100 x 100 x 20 dengan mutu baja BJ-55.


Data profil:

W = 28,4 kg/m Ix = 3110000 mm4


A = 100 mm Iy = 3110000 mm4
B = 100 mm ix = 29,3 mm
Tw = 10 mm iy = 29,3 mm
Tf = 10 mm Zx = 29500 mm3
R = 20 mm Zy = 29500 mm3
F = 3620 mm2

Periksa syarat kelangsingan batag tarik:


Kuat Leleh
Tn leleh = 0,9 x Ag x Fy
= 0,9 x 3620 x 410
= 1335780 N
Kuat Fracture
An =Ag- (n x db x tf)
= 3620 - (1 x 23 x 10)
= 3390 mm2
An = 0,85 x Ag
= 0,85 x 3620
= 3077 mm2
Ae = 0,85 x An
= 0,85 x 3077 ( An dipilih yg kecil)
= 2615,45 mm2
Tn Fracture = 0,75 x Ae x Fu
= 0,75 x 2615,45x 550
= 1078873,125 N > Nu = 61905,2 N OK

4. Perencanaan Sambungan Ikatan Angin


Sambungan pertambatan angin direncanakan menggunakan pelat
10 mm, dengan alat penyambung baut Ø 25 mm
Jarak antar baut

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

3d ≤ S ≤ 6d
75 ≤ S ≤ 150
S diambil 100 mm
Jarak baut ke tepi:
1,5d ≤ S ≤ 3d
37,5 ≤ S ≤ 75
S diambil 50 mm
a. Ikatan Angin Atas
1) Profil IWF 200 x 200 x 8 x 12
Kuat Tarik desain baut sesuai LRFD
Faktor reduksi (φ) = 0,75
φRn = φ x (0,75 x Fub x Ab)
= 0,75 x (0,75 x 825 x 415,476)
= 192806,659 N
Kuat geser desain baut
Faktor reduksi (φ) = 0,75
φRn = φ x ( r2 x m x Fub x Ab)
= 0,75 x (0,4 x 1 x 825 x 415,476)
= 102830,218 N
Kuat tumpu desain baut
Faktor reduksi (φ) = 0,75
φRn = φ x (2,4 x db x tp x Fu)
= 0,75 x (2,4 x 25 x 12 x 550)
= 297000 N
Jumlah baut
𝑃𝑢
n baut =
𝜑𝑅𝑛
61905,2
=
102830,218
= 0,602 (diambil jumlah baut 4 buah)
Cek blok geser
Agv = 200 x tp
= 200 x 12
= 2400 mm2

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Anv = (200 - (2.5 x d lubang)) x tp


= (150 - (2,5 x 25)) x 12
= 1650 mm2
Agt = 130 x tp
= 130 x 12
= 1560 mm2
Ant = (130 - (1,5 x d lubang)) x tp
= (130 - (1,5 x 25)) x 12
= 1110 mm2
Fu x Ant = 550 x 1110
= 610500 N
0.6xFuxAnv = 0,6 x 550 x 1650
= 544500 N
Apabila:
Fu x Ant = 610500 N < 0,6 x Fu x An = 544500 N

Maka, tahanan nominal:


Tn = (0,6 x Fu x Agv) + (Fu x Ant)
= 590400 + 610500
= 1200900 N
ΦTn = 0,75 x 1200900
= 900675 N > Pu = 61905,2 N OK
Kontrol kuat tarik desain baut :

φRn > Rut = Pu/ n baut


61905.2
192806.7 >
4
192806.7 > 15476.300

OK karena Rn lebih besar

2) Profil L 100 x 100 x 20


Kuat Tarik desain baut sesuai LRFD
Faktor reduksi (φ) = 0,75
φRn = φ x (0,75 x Fub x Ab)
= 0,75 x (0,75 x 825 x 415,476)
= 192806,659 N
Kuat geser desain baut
Faktor reduksi (φ) = 0,75

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

φRn = φ x (r2 x m x Fub x Ab)


= 0,75 x (0,4 x 1 x 825 x 415,476)
= 102830,218 N
Kuat tumpu desain baut
Faktor reduksi (φ) = 0,75
φRn = φ x (2,4 x db x tp x Fu)
= 0,75 x (2,4 x 25 x 10 x 550)
= 247500 N
Jumlah baut
𝑃𝑢
n baut =
𝜑𝑅𝑛
61905,2
=
102830,218
= 0,602 (diambil jumlah baut 4 buah)
Cek blok geser
Agv = 200 x tp
= 200 x 10
= 2000 mm2
Anv = (200 - (2.5 x d lubang)) x tp
= (150 - (2,5 x 25)) x 10
= 1375 mm2
Agt = 55 x tp
= 55 x 10
= 550 mm2
Ant = (55 - (0,5 x d lubang)) x tp
= (55 - (0,5 x 25)) x 10
= 425 mm2
Fu x Ant = 550 x 425
= 233750 N
0.6xFuxAnv = 0,6 x 550 x 1375
= 453750 N
Apabila:
Fu x Ant = 233750 N < 0,6 x Fu x Anv = 453750 N

Maka, tahanan nominal:


Tn = (0,6 x Fu x Anv)+(Fy x Agt)
= 453750 + 225500
= 679250 N
ΦTn = 0,75 x 679250
= 509437,5 N > Pu = 61905,2 N OK
Kontrol kuat tarik desain baut :

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

φRn > Rut = Pu/ n baut


61905.2
192806.7 >
4
192806.7 > 15476.300

OK karena Rn lebih besar

3.3.10 Perencanaan Rangka Induk


1. Data Perencanaan
Bentang jembatan = 42 m
Tinggi jembatan = 6 m
Lebar jembatan = 11,15 m
Mutu baja = 410 Mpa
mutu beton = 30 Mpa
mutu tulangan = 400 Mpa
BJ beton = 2400 Kg/m3
BJ Aspal = 2240 Kg/m4
T Lantai Kendaraan = 20 cm
T Lantai aspal = 5 cm
T Genangan air = 5 cm
Lebar lantai kendaraan = 775 cm
Lebar trotoar = 170 cm
Tebal trotoar = 30 cm
tinggi sandaran = 90 cm
Profil Gelagar Memanjang = WF 400 x 400 x 18 x 18- 66
Berat jenis = 172 kg/m
Profil Gelagar Melintang = WF 588 x 300 x 12 x 20
Berat jenis = 151,11 kg/m
Profil Ikatan Angin 1 = L 100 x 100 x 20
Berat jenis = 28,4 kg/m
Profil Ikatan Angin 2 = IWF 200 x 200 x 8 x 12
Berat jenis = 49,87 kg/m
Profil Sandaran = pipa Ø 76,3 mm

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Berat jenis = 7.13 kg/m


Profil Rangka Utama = WF 350 x 350 x 12 x19
Berat jenis = 136,51 kg/m

Direncanakan baja WF 350 x 350 x 12 x 19


Dengan faktor reduksi 1,2

W = 136,51 kg/m Ix = 40300 cm4


A = 350 mm Iy = 13600 cm4
B = 350 mm ix = 15,22 cm
Tw = 12 mm iy = 8,84 cm
Tf = 19 mm Zx = 2493 cm3
R = 20 mm Zy = 1175 cm3
F = 173,9 cm2

2. Perhitungan Pembebanan
Asumsi beban antara rangka utama ditahan masing-masing ½ nya
oleh rangka utama. Dimensi rangka diasumsikan sama untuk semua
batang.
a. Beban Mati
1) Beban Rangka Utama

Gambar 3.22 Susunan Rangka Induk

Panjang Horizontal = 5,25 m


Tinggi Jembatan = 6 m
Panjang Diagonal = 7,973 m

# Buhul 1 dan 9
1 1
= (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙) + (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙)
2 2

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

1 1
= ( 𝑥 7,973 𝑥 136,51) + ( 𝑥 5,25 𝑥 136,51)
2 2
= 902,509 𝐾𝑔
# Buhul 10 dan 16
1 1
= (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙) + 2 (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙)
2 2
1 1
= ( 𝑥 7,973 𝑥 136,51) + 2. ( 𝑥 5,25 𝑥 136,51)
2 2
= 1260,848 𝐾𝑔
# Buhul 3-7 dan 11-15
1 1
= (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑡𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙) + 2 (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑡𝑔 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙)
2 2
1
+ (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑡𝑔 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙)
2

1 1
= ( 𝑥 5,25 𝑥 136,51) + 2. ( 𝑥 7,973 𝑥 136,51)
2 2
1
+ (2 𝑥 6 𝑥 136,51)

= 1670,378 𝐾𝑔

# Buhul 5 dan 13
1 1
= 2. (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑡𝑔 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙) + 2 (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑡𝑔 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙)
2 2
1
+ (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑡𝑔 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙)
2

1 1
= 2. ( 𝑥 5,25 𝑥 136,51) + 2. ( 𝑥 7,973 𝑥 136,51)
2 2
1
+ (2 𝑥 6 𝑥 136,51)

= 2214,548 𝐾𝑔

# Buhul 2 dan 8
1 1
= 2. (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑜𝑟𝑖𝑧𝑜𝑛𝑡𝑎𝑙) + (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙)
2 2
1 1
= ( 𝑥 7,973 𝑥 136,51) + ( 𝑥 6 𝑥 136,51)
2 2
= 1126,2075 𝐾𝑔
Penambahan beban sebesar 10% sebagai asumsi pelat buhul
dan baut:
Buhul 1 dan 9 = 1,1 x 902,509 = 992,760 Kg

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Buhul 10 dan 16 = 1,1 x 1260,848 = 1386,933 Kg


Buhul 3-7 & 11 - 15 = 1,1 x 1670,378 = 1837,416 Kg
Buhul 5 dan 13 = 1,1 x 2214,548 = 2436,003 Kg
Buhul 2 dan 8 = 1,1 x 1126,2075 = 1238,828 Kg

2) Beban Ikatan Angin Atas

Gambar 3.23 susunan Ikatan Angin Atas


Panjang vertikal = 11,15 m
Panjang horizontal = 5,25 m
Panjang diagonal = 7,658 m

# Buhul 10 dan 16
1 1
= (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙) + (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙)
2 2
1 1
= ( 𝑥 7,658 𝑥 28,4 ) + ( 𝑥 11,15 𝑥 49,87 )
2 2
= 386,769 𝐾𝑔
# Buhul 11-15
1 1
= 2. (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑑𝑖𝑎𝑔𝑜𝑛𝑎𝑙) + (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑖𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑣𝑒𝑟𝑡𝑖𝑘𝑎𝑙)
2 2

1 1
= 2. ( 𝑥 7,658 𝑥 28,4 ) + ( 𝑥 11,15 𝑥 49,87 )
2 2
= 495,512 𝐾𝑔
Penambahan beban sebesar 10% sebagai asumsi pelat buhul
dan baut:
# Buhul 10 dan 16 = 1,1 𝑥 386,769 = 425,446 Kg
# Buhul 11-15 = 1,1 𝑥 495,512 = 545,064 𝐾𝑔

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

3) Reaksi Tumpuan Gelagar Melintang


RAV = 21738,494 kg

Total beban mati yang bekerja pada buhul bawah:


W1 Buhul 1 dan 9 = 22731.25403 kg
W2 Buhul 2 dan 8 = 22977.32216 kg
W3 Buhul 3,4,6,7 = 23575.90966 kg
W4 Buhul 5 = 24174.49715 kg
Total beban mati yang bekerja pada buhul atas:
W5 Buhul 10 dan 16 = 1812.378482 kg
W6 Buhul 13 = 2382.479442 kg
W7

Buhul 11,12,14,15 = 1783.891945 kg

Gambar 3.24 Skema Pembebanan Akibat Beban Mati

b. Beban Hidup
1) Beban Terbagi Rata (BTR)
Jika L < 30 m : q = 9,0 kPa
15
Jika L > 30 m : q = 9 x (0.5 + 𝐿 ) kPA
Bentang jembatan = 42 m
15
q = 9,0 (0,5 + ) 𝑘𝑃𝑎
42
= 7,714 𝑘𝑃𝑎
= 771,4 𝑘𝑔/𝑚2
Beban terbagi rata sepanjang gelagar melintang untuk lebar
5,5 meter:
q1 (100%) = q x (perataan beban) x faktor ultimit x
100%
= 771,4 𝑥 (1,333) 𝑥 1,8 𝑥 100%
= 1851,429 𝑘𝑔/𝑚

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Beban terbagi rata untuk lebar sisanya kecuali trotoar:


q2 (50%) = q x (perataan beban) x faktor ultimit x 50%
= 771,4 x (1,333) x 1,8 x 50%
= 925,714 kg/m
Beban terbagi rata untuk trotoar:
Faktor beban = 1,8
q = 5 kPa
= 500 kg/m2
Q3 (50%) = q x (perataan beban) x faktor ultimit x 50%
= 500 x (2,267) x 1,8 x 50%
= 1224 kg/m
Qtotal = 1851,429 + 925,714 + 1224
= 4001,143 kg/m
Beban q yang diterima satu sisi rangka:
4001,143
q = 2

= 2000,571 kg/m

2) Beban Garis (BGT)


Faktor beban dinamis / koefisien kejut berdasarkan SNI-
1725-2016, nilai dari faktor beban dinamis tergantung pada
panjang bentang jembatan.

Gambar 3.25 Faktor beban dinamis

Untuk L = 60,5 m, maka FBD = 0,36


k = 1 + FBD = 1 + 0,36 = 1,36
P = 49 kN/m = 4900 kg/m

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Beban P sepanjang gelagar melintang untuk lebar 5,5 meter:


P1 (100%) = P x (perataan beban) x k x faktor
ultimit x 100%
= 4900 x (1,333) x 1,36 x 1.8 x 100%
= 15993,6kg/m
Beban P untuk lebar sisanya kecuali trotoar:
P2 (50%) = P x (perataan beban) x k x faktor
ultimit x 50%
= 4900 x (1,333) x 1,36 x 1.8 x 50%
= 7996,8 kg/m
Qtotal = 15993,6 + 7996,8
= 23990,4 kg/m
Beban q yang diterima satu sisi rangka:
23990,4
q = 2

= 11995,2 kg/m

3. Analisa Gaya Batang


Gambar 3.26 Susunan Rangka Batang
a. Beban Statis
Analisis perhitungan gaya batang akibat beban mati dianalisis
menggunakan bantuan software SAP2000.
Tabel 3.4 Gaya Batang Akibat Beban Mati

Akibat Beban Statis


Frame Tarik (kg) Tekan (kg)
1 19897.0 0
2 50459.9 0
3 73382.0 0
4 88663.5 0
5 96304.2 0
6 96304.2 0
7 88663.5 0

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

8 73382.0 0
9 50459.9 0
10 19897.0 0
11 0 -56075.4
12 46755.2 0
13 0 -39680.4
14 36112.9 0
15 0 -29038.1
16 25470.7 0
17 0 -18395.797
18 14828.372 0
19 0 -7753.514
20 4186.088 0
21 4186.088 0
22 0 -7753.514
23 14828.372 0
24 0 -18395.797
25 25470.7 0
26 0 -29038.1
27 36112.9 0
28 0 -39680.4
29 46755.2 0
30 0 -56075.4
31 0 -36448.3
32 0 -63190.8
33 0 -82292.6
34 0 -93753.7
35 0 -97574.0
36 0 -93753.7
37 0 -82292.6
38 0 -63190.8
39 0 -36448.3

b. Beban Dinamis
Analisis perhitungan gaya batang akibat beban hidup dianalisis
menggunakan bantuan garis pengaruh dari software SAP 2000.
Salah satu hasil analisa sebagai berikut:
Frame 1
Gaya Batang = (Luas bidang x qBTR) + (Influence
tertinggi x qBGT)

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

1
= ((2 𝑥0.346𝑥50)𝑥1674) + (0.3461𝑥10804.5)
= 18223.72 kg

Tabel 3.5 Gaya Batang Akibat Beban Hidup

Akibat Beban Dinamis


Frame Tarik (kg) Tekan (kg)
1 27638.040
2 27638.040
3 47648.1
4 59654.13
5 59654.13
6 47648.1
7 27638.04
8 27638.04
9 -42462.07
10 6982.65
11 30878.28
12 -16215.67
13 18723.43
14 -7068.22
15 6568.58
16 -1841.85
17 6568.58
18 -7068.22
19 18723.43
20 -15724.51
21 30878.28
22 6982.65
23 -42462.07
24 -47648.1
25 -59654.13
26 -63656.15
27 -63656.15
28 -59654.13
29 -47648.1

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

c. Rekapitulasi gaya batang.


Tabel 3.6 Rekapitulasi Gaya Batang
Gaya Batang (Kg) Gaya Batang
Batang Beban Statis Beban Dinamis (Kg) Ket
tarik tekan tarik tekan Total
1 110335.92 27638.040 137973.960 Tarik
2 110335.92 27638.040 137973.960 Tarik
3 190467.28 47648.1 238115.380 Tarik
4 238839.4 59654.13 298493.530 Tarik
5 238839.4 59654.13 298493.530 Tarik
6 190467.28 47648.1 238115.380 Tarik
7 110335.92 27638.04 137973.960 Tarik
8 110335.92 27638.04 137973.960 Tarik
9 -168701.32 -42462.07 -211163.390 Tekan
10 27957.92 6982.65 34940.570 Tarik
11 122832.9 30878.28 153711.180 Tarik
12 -63552 -16215.67 -79767.670 Tekan
13 74603.57 18723.43 93327.000 Tarik
14 -27255.72 -7068.22 -34323.940 Tekan
15 26374.23 6568.58 32942.810 Tarik
16 -7584.77 -1841.85 -9426.620 Tekan
17 26374.23 6568.58 32942.810 Tarik
18 -27255.72 -7068.22 -34323.940 Tekan
19 74603.57 18723.43 93327.000 Tarik
20 -63552 -15724.51 -79276.510 Tekan
21 122832.9 30878.28 153711.180 Tarik
22 27957.92 6982.65 34940.570 Tarik
23 -168701.32 -42462.07 -211163.390 Tekan
24 -190467.28 -47648.1 -238115.380 Tekan
25 -238839.4 -59654.13 -298493.530 Tekan
26 -255452.28 -63656.15 -319108.430 Tekan
27 -255452.28 -63656.15 -319108.430 Tekan
28 -238839.4 -59654.13 -298493.530 Tekan
29 -190467.28 -47648.1 -238115.380 Tekan

Tabel 3.7 Gaya Batang Rangka Induk Terbesar


NILAI MAX
Batang Bawah (Tarik) 298493.53 kg
Batang Atas (Tekan) -319108.43 kg
Batang tengah (Tarik) 153711.18 kg
Batang tengah (Tekan) -211163.39 kg

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

4. Pendimensian Batang Rangka Utama


Direncanakan baja WF 350 x 350 x 12 x19
Dengan faktor reduksi 1,2

W = 136,51 kg/m Ix = 40300 cm4


A = 350 Mm Iy = 13600 cm4
B = 350 Mm ix = 15,22 Cm
Tw = 12 Mm iy = 8,84 Cm
Tf = 19 Mm Zx = 2493 cm3
R = 20 Mm Zy = 1175 cm3
F = 173,9 cm2

a. Batang Horizontal Bawah ( Batang Tarik)


S = 298493,53 kg
Panjang batang = 5,25 m

Periksa syarat kelangsingan batang tarik:


Kuat Leleh
Tn leleh = 0,9 x Ag x Fy
= 0,9 x 17390 x 410
= 6416910 N
Kuat Fracture
An =Ag- (n x db x tf)
= 17390 - (1 x 25,4 x 12)
= 17085,2 mm2
An = 0,85 x Ag

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 0,85 x 17390
= 14781,5 mm2
Ae = 0,85 x An terkecil
= 0,85 x 14781,5
= 12564,275 mm2
Tn Fracture = 0,75 x Ae x Fu
= 0,75 x 12564,275 x 550
= 528641,871 N > Nu = 298493,53 N OK

b. Batang Horizontal Atas (Tekan)


S = -319108,43 kg
Panjang batang = 4,5 m

Periksa Kelangsingan Penampang


Flens
𝑏 350
= = 9,211
𝑡𝑓 2 𝑥 15
250 250
= = 12.35
√𝑓𝑦 √410

Web
ℎ 272
= = 22,667
𝑡𝑤 12
665 665
= = 32.84
√𝑓𝑦 √410

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Kondisi tumpuan sendi-sendi (k=1,0):


Arah sumbu X

𝑘 𝑥 𝐿𝑥
λx =
𝑖𝑥
1 𝑥 4500
=
152,2

= 29,566

𝜆𝑥 𝑓𝑦
λcx = ( ) 𝑥√
𝜋 𝐸

= 0,416
Ketentuan:
λcx < 0,25 ω=1
0,25 < λcx < 1,2 1,43
ω=
1,6 − 0,67 𝑥 𝜆𝑐𝑥
λcx > 1,2 ω = 1,25 x λcx2
Karena λcx = 0,416 < 1,2 maka,
1,43
ω =
1,6−0,67 𝑥 𝜆𝑐𝑥

= 1,082
Maka:
𝑓𝑦
𝑁𝑛 = 𝐴𝑔 𝑥 𝜔
410
= 17390 𝑥 1,082

= 5585765,565 𝑁
= 569748,088 Kg
𝜑𝑁𝑛 = 0,85 𝑥 569748,088
= 484285,874 𝑁 > 𝑁𝑢 = 319108,43 𝑁

OK

c. Batang Diagonal Utama


S Tekan max = -211163,39 Kg
Tarik max = 153711,18 Kg
Periksa Kelangsingan Penampang

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Flens
𝑏 350
= = 9,211
𝑡𝑓 2 𝑥 15
250 250
= = 12.35
√𝑓𝑦 √410

Web
ℎ 272
= = 22,667
𝑡𝑤 12
665 665
= = 32.84
√𝑓𝑦 √410

Kondisi tumpuan sendi-sendi (k=1,0):


Arah sumbu X

𝑘 𝑥 𝐿𝑥
λx =
𝑖𝑥
1 𝑥 7500
=
152,2

= 49,277

𝜆𝑥 𝑓𝑦
λcx = ( ) 𝑥√
𝜋 𝐸

= 0,693
Ketentuan:
λcx < 0,25 ω=1
0,25 < λcx < 1,2 1,43
ω=
1,6 − 0,67 𝑥 𝜆𝑐𝑥
λcx > 1,2 ω = 1,25 x λcx2
Karena λcx = 0,416 < 1,2 maka,
1,43
ω =
1,6−0,67 𝑥 𝜆𝑐𝑥

= 1,259
Maka:
𝑓𝑦
𝑁𝑛 = 𝐴𝑔 𝑥 𝜔
410
= 17390 𝑥 1,259

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 5662242,735 𝑁
= 577548,759 Kg
𝜑𝑁𝑛 = 0,85 𝑥 577548,759
= 490916,445 𝐾𝑔 > 𝑁𝑢 = 153711,18 𝐾𝑔

OK

Arah sumbu Y

𝑘 𝑥 𝐿𝑦
λy =
𝑖𝑦
1 𝑥7500
=
88,4

= 84,842

𝜆𝑦 𝑓𝑦
λcy =(
𝜋
) 𝑥√ 𝐸

= 1,193
Ketentuan:
λcx < 0,25 ω=1
0,25 < λcx < 1,2 1,43
ω=
1,6 − 0,67 𝑥 𝜆𝑐𝑥
λcx > 1,2 ω = 1,25 x λcx2
Karena λcx = 0.925 > 1,2 maka,
1,43
ω =
1,6−0,67 𝑥 𝜆𝑐𝑥

= 1,786
Maka:
𝑓𝑦
𝑁𝑛 = 𝐴𝑔 𝑥 𝜔
410
= 17390 𝑥 1,786

= 3991268,949 𝑁
𝜑𝑁𝑛 = 0,85 𝑥 407109,433
= 346043,018 𝑁 > 153711,18 𝑁 OK

Pengecekan Kemampuan menahan gaya Tarik


Data Baut db = 25,4 mm

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Kuat Leleh
Tn leleh = 0,9 x Ag x Fy
= 0,9 x 17390 x 410
= 6416910 N
Kuat Fracture
An =Ag- (n x db x tf)
= 17390 - (1 x 25,4 x 12)
= 17085,2 mm2
An = 0,85 x Ag
= 0,85 x 17390
= 14781,5 mm2
Ae = 0,9 x An terkecil
= 0,9 x 14781,5
= 12564,275 mm2
Tn Fracture = 0,75 x Ae x Fu
= 0,75 x 12564,275 x 550
= 51282763,438 N
= 528641,871 Kg > Nu = 153711,18 Kg
OK

d. Batang Vertikal Utama


S Tekan max = - 79276,51 Kg
Tarik max = 153711,18 Kg
Periksa Kelangsingan Penampang
Flens
𝑏 350
= = 9,211
𝑡𝑓 2 𝑥 15
250 250
= = 12.35
√𝑓𝑦 √410

Web
ℎ 272
= = 22,667
𝑡𝑤 12

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

665 665
= = 32.84
√𝑓𝑦 √410

Kondisi tumpuan sendi-sendi (k=1,0):


Arah sumbu X

𝑘 𝑥 𝐿𝑥
λx =
𝑖𝑥
1 𝑥 6000
=
152,2

= 39,422

𝜆𝑥 𝑓𝑦
λcx = ( ) 𝑥√
𝜋 𝐸

= 0,554
Ketentuan:
λcx < 0,25 ω=1
0,25 < λcx < 1,2 1,43
ω=
1,6 − 0,67 𝑥 𝜆𝑐𝑥
λcx > 1,2 ω = 1,25 x λcx2
Karena λcx = 0,416 < 1,2 maka,
1,43
ω =
1,6−0,67 𝑥 𝜆𝑐𝑥

= 1,164
Maka:
𝑓𝑦
𝑁𝑛 = 𝐴𝑔 𝑥 𝜔
410
= 17390 𝑥 1,164

= 6125296,286 𝑁
= 624780,211 Kg
𝜑𝑁𝑛 = 0,85 𝑥 624780,211
= 531063,188 𝐾𝑔 > 𝑁𝑢 = 79276,51 𝐾𝑔

OK

Arah sumbu Y

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

𝑘 𝑥 𝐿𝑦
λy =
𝑖𝑦
1 𝑥6000
=
88,4

= 67,873

𝜆𝑦 𝑓𝑦
λcy =(
𝜋
) 𝑥√ 𝐸

= 0,955
Ketentuan:
λcx < 0,25 ω=1
0,25 < λcx < 1,2 1,43
ω=
1,6 − 0,67 𝑥 𝜆𝑐𝑥
λcx > 1,2 ω = 1,25 x λcx2
Karena λcx = 0.925 > 1,2 maka,
1,43
ω =
1,6−0,67 𝑥 𝜆𝑐𝑥

= 1,139
Maka:
𝑓𝑦
𝑁𝑛 = 𝐴𝑔 𝑥 𝜔
410
= 17390 𝑥 1,139

= 6259081,958 𝑁
= 638426,26 Kg
𝜑𝑁𝑛 = 0,85 𝑥 638426,26
= 542662,406 𝑁 > 79276,51 𝑁 OK

Pengecekan Kemampuan menahan gaya Tarik


Data Baut db = 25,4 mm
Kuat Leleh
Tn leleh = 0,9 x Ag x Fy
= 0,9 x 17390 x 410
= 6416910 N
Kuat Fracture
An =Ag- (n x db x tf)

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 17390 - (1 x 25,4 x 12)


= 17085,2 mm2
An = 0,85 x Ag
= 0,85 x 17390
= 14781,5 mm2
Ae = 0,9 x An terkecil
= 0,9 x 14781,5
= 12564,275 mm2
Tn Fracture = 0,75 x Ae x Fu
= 0,75 x 12564,275 x 550
= 51282763,438 N
= 528641,871 Kg > Nu = 153711,18 Kg
OK

5. Sambungan Batang Rangka Utama


Sambungan pertambatan angin direncanakan menggunakan pelat
30 mm, dengan alat penyambung baut Ø 27 mm.
Jarak antar baut
3d ≤ S ≤ 6d
63,5 ≤ S ≤ 177,8
S diambil 100 mm
Jarak baut ke tepi:
1,5d ≤ S ≤ 3d
63,5 ≤ S ≤ 76,2
S diambil 40 mm
Perhitungan Sambungan

Kuat Tarik desain baut sesuai LRFD

Faktor reduksi (φ) = 0,75

φRn = φ x (0,75 x Fub x Ab)


= 0,75 x (0,75 x 825 x 506,707)
= 313525,253 N

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

Kuat geser desain baut


Faktor reduksi (φ) = 0,75
φRn = φ x (r2 x m x Fub x Ab)
= 0,75 x (0,4 x 2 x 825 x 506,707)
= 250820,202 N
Kuat tumpu desain baut
Faktor reduksi (φ) = 0,75
φRn = φ x (2,4 x db x tp x Fu)
= 0,75 x (2,4 x 27 x 19 x 550)
= 507870 N
a. Batang Bawah
Gaya Batang = 2984935,3 N

Jumlah baut
𝑃𝑢
n baut =
𝜑𝑅𝑛
2984935,3
=
250820,202

= 11,901 (diambil jumlah baut 12 buah)


Cek blok geser
Agv = 440 x tp
= 440 x 19
= 8360 mm2
Anv = 2. (440 - (1,5 x d lubang)) x tp
= (880 - (1,5 x 27)) x 19
= 15181 mm2
Agt = 250 x tp
= 250 x 19
= 4750 mm2
Ant = 2. (250 - (1,5 x d lubang)) x tp
= (500 - (1,5 x 27)) x 19
= 8987 mm2

Fu x Ant = 550 x 8987

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 4942850 N
0,6 x Fu x Anv = 0,6 x 550 x 15181
= 5009730 N
Apabila:
Fu x Ant = 4942850 N < 0,6 x Fu x Anv = 5009730 N
Maka, tahanan nominal:
Tn = (0,6 x Fu x Anv)+(Fy x Agt)
= 5009730 + 1947500
= 6957230 N
ΦTn = 0,75 x 6957230
= 5217922,5 N > Pu = 2984935,3 N
OK
Kontrol kuat tarik desain baut
Rut = Pu/ n
>
φRn baut
2984935.3
250820.2 >
12
250820.2 > 248744.608

b. Batang Atas
Gaya Batang = 3191084,3 N

Jumlah baut
𝑃𝑢
n baut =
𝜑𝑅𝑛
3191084,3
=
250820,202

= 12,723 (diambil jumlah baut 14 buah)


Cek blok geser
Agv = 480 x tp
= 480 x 19
= 9120 mm2
Anv = (480 - (2,5 x d lubang)) x tp
= (480 - (2,5 x 27)) x 19

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04
Laporan Kerja Proyek
Perencanaan Struktur Atas Jembatan Rangka Baja
Bentang 42 m Tipe Through Pratt Truss

= 16701 mm2
Agt = 150 x tp
= 150 x 19
= 2850 mm2
Ant = (150 - (1,5 x d lubang)) x tp
= (150 - (1,5 x 27)) x 19
= 1695,75 mm2

Fu x Ant = 550 x 1695,75


= 932662,5 N
0,6 x Fu x Anv = 0,6 x 550 x 16701
= 5511330 N
Apabila:
Fu x Ant = 932662,5 N < 0,6 x Fu x Anv = 5511330 N

Maka, tahanan nominal:


Tn = (0,6 x Fu x Anv)+(Fy x Agt)
= 5511330 + 1168500
= 6679830 N
ΦTn = 0,75 x 6679830
= 5009872,5 N > Pu = 3191084,3 N
OK

Rohmat Narowi / Aura Jannata W.P


4.12.17.0.23 / 4.12.18.0.04

Anda mungkin juga menyukai