FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2021
A. Data Perencanaan
Data Data Jembatan
Diketahui data-data jembatan sebagai berikut:
Tebal Slab Jembatan ts = 0.25 m
Tebal Lapisan Aspal + Overlay ta = 0.1 m
Tebal Genangan Air Hujan th = 0.05 m
Jarak Antar Girder S= 2 m
Lebar Jalur Lalu Lintas B= 8 m
Lebar Kerb b1= 0.6 m
Lebar Total Jembatan b2= 9.2 m
H400.600.30.30 Build Up L= 5 m
Material
Mutu baja BJ 52
Kuat Leleh Fy = 390 Mpa
Mutu Beton Fc' = 35 Mpa
Mutu Tulangan Fyt = 390 Mpa
Modulus elastisitas beton Ec = 27806 Mpa
Modulus Elastisitas Baja Es = 200000 Mpa
B. Analisa Pembebanan
Dicoba WF 400.200.8.13
A= 84.1 cm iy = 4.54 cm
4
W= 66 kg/m Ix = 23700 cm
4
h= 400 mm Iy = 1740 cm
3
bf = 200 mm Sx = 1910 cm
tf = 8 mm Sy = 214 cm3
3
tw = 13 mm Zx = 1490 cm
r= 16 mm zy = 187 cm3
ix = 16.8 cm
1. Beban Mati
Pembebanan akibat beban mati yang beekrja pada gelagar memanjang adalah meliputi
beban dari pelat beton dan berat dari aspal yang dipikul oleh gelagar memanjang ditambah
dengan berat sendiri dari profil gelagar memanjang. Adapun besarnya faktor-faktor beban
terhadap beban-beban tersebut mengacu pada SNI 1725:2016 Tabel 3 mengenai faktor
beban untuk berat sendiri adalah sebagai berikut:
Maka besarnya beban yang dipikul oleh gelagar memanjang akibat beban mati adalah
dihitung sebagai berikut:
2. Beban Hidup
Mengacu pada SNI 1725:2016, beban hidup yang bekerja pada elemen struktur jembatan
adalah terdiri atas beban lajur “D” dan beban truk “T” dimana mengacu pada SNI
1725:2016 Tabel 12 dan 13 faktor beban untuk beban tersebut adalah:
γUTD Beban Lajur “D” untuk gelagar baja = 2.0
γUTT Beban Lajur “T” untuk gelagar baja = 2.0
Besarnya beban akibat beban hidup adalah dipilih dari pengaruh yang terbesar antara
beban lajur “D” dan beban truk “T” dengan perhitungan sebagai berikut:
= 45 kN.m
Besarnya momen maksimum dan gaya geser maksimum dari beban terpusat “T” adalah
dihitung sebagai berikut:
Momen Akibat beban Truk
Mu-L = ¼ x PL-T x L = 393.75 kN.m
Geser Akibat beban truk
Vu-L = ½ x PL-T = 157.5 kN
Dari hasil perhitungan terhadap beban hidup didapatkan bahwa keduanya memberikan pengaruh
paling besar terhadap gelagar memanjang yaitu beban hidup “D” yang terdiri atas BTR dan BGT
dengan gaya geser maksimum sedangkan beban hidup “T” dengan momen maksimum. Gaya-gaya
yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Mu = MU-D + MU-L
= 555.6 kN.m
Vu = VU-D + VU-L
= 499.4 kN
C. Kontrol Penampang
1.Kontrol Terhadap Tekuk Lokal
Perhitungan kuat momen nominal penampang terhadap tekuk lokal adalah mengacu pada RSNI T-03
2005 Pasal 7.2 yang merupakan fungsi dari λ, λp, dan λr dimana nilai λp dan λr didapatkan dari tabel
4 pada RSNI T-03-2005 dan merupakan fungsi dari jenis penampang profil. Perhitungan kontrol
terhadap tekuk lokal adalah sebagai berikut:
• Kontrol Pelat Sayap
l = 𝑏𝑓 / 2𝑡𝑓 = 12.5
` l > λp
λp = 170 / √𝑓𝑦 = 8.6083 Non Kompak
λ =(ℎ−2(𝑡𝑤+𝑟)) / 𝑡𝑤 = 26.308
l < λp
λp = 1680 / √𝑓𝑦 = 85.07 Kompak
Dari hasil kontrol terhadap pelat sayap dan pelat badan maka didapatkan bahwa penampang
termasuk penampang kompak, sehingga mengacu pada RSNI T-03 2005 Pasal 7.2.1 dan 7.2.3
besarnya momen nominal penampang adalah:
Mn = Mp < 1,5 My
Mn = Zx . Fy < 1,5 . Sx . Fy
Mn = 581.1 kN.m < 1117.4 kN.m
• Lb = 200 cm
• Lp = 200.13 cm
• Lr = 565.46 cm
Untuk balok yang termasuk pada bentang menengah maka mengacu pada RSNI T-03 2005
Pasal 7.3.4 besarnya momen nominal adalah dihitung sebagai berikut:
𝐿𝑟 − 𝐿
Mn = 𝐶𝑏 𝑀𝑟 + 𝑀𝑝 − 𝑀𝑟 Mp
𝐿𝑟 − 𝐿𝑝
Mp = Zx.Fy < 1.5Sx.Fy
Mp = 581.1 kN.m
Mr = Sx (fy – fr)
Mr = 649.4 kN.m
Momen ½ bentang (MB) = 555.6 kN.m
2
M1/4 Bentang (MA) = Vu x L/4 – (qD +qL-BTR) x L /32
M1/4 Bentang (MA) = 581.2
M3/4 Bentang (MC) = M1/4 Bentang
M3/4 Bentang (MC) = 581.2 kN.m
6945.047
Cb = < 2.3
7098.611
𝐿𝑟 − 𝐿
Mn = 𝐶𝑏 𝑀𝑟 + 𝑀𝑝 − 𝑀𝑟 Mp
𝐿𝑟 − 𝐿𝑝
Mn = 568.505 kN.m > 581.1 kN.m
ℎ ℎ − 2(𝑡𝑤 + 𝑟) 342
= = = 26.308
𝑡𝑤 𝑡𝑤 13
5
5+ = 6 Nilai Kn diambil sebesar 7
𝑎
ℎ
Vn = 0,6 x fy x Aw
= 1E+06 N
= 1070.8 kN
Besarnya lendutan yang terjadi adalah diperhitungkan terhadap beban layan (tanpa faktor beban).
Besarnya lendutan yang terjadi pada gelagar memanjang adalah dihitung terhadap beban hidup tanpa
faktor beban sebagai berikut:
1 P𝐿−𝑇 .λ3
Δtotal = x
48 𝐸 . 𝐼𝑥
1 4E+10
Δtotal = x = 0.0865 cm
48 5E+09