Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KERJA PROYEK

Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

BAB IV
PERENCANAAN TANGGA

4.1 Dasar Perencanaan


Tangga merupakan salah satu sarana penghubung dari dua tempat
yang berbeda level/ketinggiannya. Pada bangunan bertingkat, umumnya
tangga digunakan sebagai sarana penghubung antara lantai tingkat satu
dengan lantai tingkat yang lain.
Menurut Djojowirono (1984), penentuan sudut kemiringan tangga (α)
bergantung pada fungsi/keperluan tangga yang akan dibangun. Sebagai
pedoman dapat diambil ketentuan berikut :
1. Untuk tangga mobil masuk garasi, diambil sudut maksimal 12,50 atau
dengan kemiringan 1:4,5.
2. Untuk tangga diluar bangunan, diambil sudut 200 atau kemiringan
1:2,75.
3. Untuk tangga perumahan dan bangunan gedung pada umumnya,
diambil sudut kemiringan 300 sampai dengan 350, atau kemiringan
1:1,7 dan 1:1,4.
4. Untuk tangga dengan sudut kemiringan sama atau lebih besar dari 410,
disebut tangga curam. Misalnya tangga untuk basement dapat diambil
sudut 450,sedangkan untuk menara atau tendon air boleh diambil lebih
curam lagi, yaiti 750 sampai dengan 900.
Melihat fungsi serta kondisi bangunan gedung ini, maka struktur
bangunan gedung ini menggunakan tangga sebagai alternatif lain selain lift
sebagai transportasi vertikal. Perencanaan tangga pada gedung ini meliputi :
1. Tangga penghubung lantai 1 sampai dengan lantai 2 (Tipe 1).
2. Tangga penghubung lantai 2 sampai dengan lantai 3 (Tipe 1).
3. Tangga Penghubung lantai 3 sampai dengan lantai 4 (Tipe 1).
Tujuan pembagian tipe tangga tersebut adalah berdasarkan beda tinggi
antar lantai yang bervariasi sedangkan ruang yang ada untuk penempatan
konstruksi tangga terbatas.

Bab IV – Perencanaan Tangga 1


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

Ananlisa momen pada tangga dilakukan dengan bantuan program SAP


2000 v.14. Beban yang diperhitungkan yaitu beban mati akibat berat sendiri
dan beban hidup orang untuk lantai perkantoran serta kombinasi
pembebanan yang diperhitungkan berdasarkan SK SNI-03-2847-2002
adalah sebagai berikut :
U= 1,2 DL + 1,6 LL
Dimana :
DL : dead load (beban mati)
LL : live load (beban hidup)

4.2 Analisa Beban


1. Data Perencanaan Tangga :

Gambar 4.1 Spesifikasi Tangga

Direncanakan dengan bentang pelat tangga yang terpanjang yaitu :


Tangga Tipe 1
Tinggi antar lantai = 4,1 m
Lebar Tangga = 2,1 m
Panjang Bordes = 6,3 m
Lebar Bordes = 2,325 m
Tinggi Bordes = 2,05 m
Berat jenis Beton = 24 KN/m3
Mutu Baja (fy) = 240 Mpa

Bab IV – Perencanaan Tangga 2


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

Mutu beton (fc') = 25 Mpa


Berat jenis Spesi = 21 KN/m3
Berat jenis Keramik = 20 KN/m3

2. Perhitungan Ukuran Tangga


Rencana tinggi Optride (O) = 17,1 cm
205 cm
Jumlah Optride = = 12 cm ≈ 13 buah
17,1cm
Jumlah Antride = 13 -1 = 12 buah
Lebar Antride (A) = 27 cm
Syarat :
A+2xO = 60 - 65 cm
27 + ( 2 x 17,1 ) = 60 - 65 cm
61,2 = 60 - 65 cm  OK MEMENUHI SYARAT

3. Menghitung Tebal Pelat Tangga dan Bordes


Sudut Kemiringan Tangga yang (α)
TinggiOptrade
α =arc tan ( )
Lebar Optrade
17,1
α = arc tan( )
27
α = 32,320

Tebal selimut beton = 2 cm


H x sin α
Tebal Pelat Tangga (hmin) =
Lebar Antride
205 cm x sin32,32
=
27
= 14,2003 cm
= 15 cm
Untuk mempermudah pelaksanaan, maka tebal pelat tangga dan bordes
yang digunakan adalah 15 cm
h' = h +( Op/2) x cos α
h' = 15 + ( 17,1/2 ) x cos 32,32

Bab IV – Perencanaan Tangga 3


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

= 22,22 cm
Tebal anak tangga = 22,22 cm - 15 cm
= 7,22 cm

h
27 cm

17,1
cm

h' α = 32,32°

Gambar 4.2 Penentuan h'

Beban Pelat Tangga


a. Beban Mati (D)
berat pelat tangga = 0,15 m x 24 KN/m3 = 3,60 KN/m2
berat anak tangga = 0,0722 m x 24 KN/m3 = 1,73 KN/m2
berat spesi = 0,02 m x 21 KN/m3 = 0,42 KN/m2
berat Keramik = 0,01 m x 20 KN/m3 = 0,20 KN/m2
berat handrill (perkirakan sendiri) = 0,15 KN/m2
DL = 6,10 KN/m2
b. Beban Hidup (LL)
Untuk beban tangga LL = 3,00 KN/m2

Beban Pelat Bordes


a. Beban Mati (D)
berat pelat bordes = 0,15 m x 24 KN/m3 = 3,60 KN/m2
berat spesi = 0,02 m x 21 KN/m3 = 0,42 KN/m2
berat Keramik = 0,01 m x 20 KN/m3 = 0,20 KN/m2
DL = 4,22 KN/m2

Bab IV – Perencanaan Tangga 4


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

b. Beban Hidup (LL)


Untuk beban tangga LL = 3,00 KN/m2

Selanjutnya beban dimasukkan sebagai beban merata (unifrom shell)


dalam program SAP 2000 dan karena beban pelat tangga dan bordes sudah
dihitung dengan KN/m2, maka pada saat pembebanan (load pattern)
dimasukkan faktor pengali 0 pada self weight multiplier.

4.3 Analisa Struktur


Analisa struktur tangga dilakukan dengan program SAP v.14
(Structure Analysis Program) yaitu dengan langkah sebagai berikut :
1. Dari menu File, Pilih New Model. Pada kotak New Model dengan
pemilihan bentuk struktur Staircase Type 2.

Gambar 4.3 Menyusun bentuk staircase type 2

Bab IV – Perencanaan Tangga 5


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

Gambar 4.4 Pemodelan bentuk tangga 3D

2. Mendefinisikan material dengan cara pilih menu Define-Materials, pada


kotak define materials, pilih add new materials, kemudian isikan seperti
gambar berikut :

Gambar 4.5 Define material beton fc’ 25


Kemudian klik OK

Bab IV – Perencanaan Tangga 6


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

3. Mendefinisikan Dimensi Elemen dengan cara pilih menu Define - section


properties - Area sections, kemudian isikan seperti gambar berikut:

Gambar 4.6 Define dimensi elemen Area Sections pada Bordes

Gambar 4.7 Define dimensi elemen Area Sections pada Pelat Tangga

Bab IV – Perencanaan Tangga 7


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

Kemudian klik/blok/drag area bordes dan pelat tangga pada SAP


kemudian ganti tipe penampangnya masing-masing dengan cara dari
menu Assign - Area - Area Sections, kemudian pilih jenis Sections, lalu
klik OK.

Gambar 4.8 Mendefinisikan penampang area sections

4. Mendefinisikan tumpuan dengan cara klik tumpuan yang akan diganti lalu
pilih menu Assign-joint-restraint, kemudian pilih tumpuan jepit,Klik OK.

Bab IV – Perencanaan Tangga 8


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

Gambar 4.9 Mendefinisikan tumpuan jepit

Gambar 4.10 Pemodelan Penempatan Tumpuan Sesuai dengan Gambar Kerja

5. Mendefinisikan pembebanan dengan cara dari menu Define-Load


Patterns, kemudian buat seperti gambar berikut :

Bab IV – Perencanaan Tangga 9


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

Gambar 4.11 Mendefinisikan Beban

6. Mendefinisikan pembebanan dengan cara dari menu Define-Load


Combinations-Add New Combo, kemudian buat seperti gambar berikut :

Gambar 4.12 Menfenisikan Kombinasi

7. Mendefinisikan beban mati dan beban hidup pada struktur,yaitu dengan


cara klik masing-masing pelat tangga dan bordes kemudian pilih Assign-
Area Loads-Uniform (shell), masukkan data seperti gambar berikut sesuai
dengan Beban Mati (Dead Load) dan Beban Hidup (Live Load) yang
telah dihitung di excel :

Bab IV – Perencanaan Tangga 10


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

Gambar 4.13 Mendefinisikan beban hidup pada struktur (ex. Bordes)

Gambar 4.14 Mendefinisikan beban mati pada struktur (ex. Bordes)

Kemudian pilih Analyze - Run Analysis atau tekan F5, selanjutnya akan
muncul dilaog Set Load Cases to Run kemudian pada MODAL klik Do
Not Run Case. Selanjutnya Klik Run Now dan tunggu sampai proses
Analysis Compelete.

Bab IV – Perencanaan Tangga 11


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

Gambar 4.15 Memlih Analysis Options pada Space Frame

Gambar 4.16 Proses Run analysis

Bab IV – Perencanaan Tangga 12


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

Gambar 4.17 Hasil Run analysis

8. Kemudian untuk dapat dipakai perhitungan tulangan maka diperlukan


data Momen 1-1 (Tulangan bagi) dan Momen 2-2 (Tulangan Pokok),
yaitu dengan cara klik Display – Show Table kemudian pilih seperti
gambar berikut dan klik OK :

Bab IV – Perencanaan Tangga 13


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

Gambar 4.18 Print Table

4.4 Penulangan Tangga


Dari Hasil SAP 2000 didapatkan data berikut :

Tabel 4.1 Momen Penulangan Pelat Tangga


Momen 1-1 Momen 2-2
Jenis Arah tulangan Keterangan
(KNm) (KNm)
Tumpuan Arah x - -7,539 Pokok
Lapangan Arah x - 3,639 Pokok
Bordes
Tumpuan Arah y -8,8652 - Bagi
Lapangan Arah y 4,667 - Bagi
Tumpuan Arah x - -14,2481 Pokok
Pelat Lapangan Arah x - 6,1911 Pokok
Tangga Tumpuan Arah y -8,886 - Bagi
Lapangan Arah y 4,219 - Bagi

Untuk Perhitungan penulangan dijelaskan di bawah ini :

Bab IV – Perencanaan Tangga 14


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

PELAT BORDES
Tulangan Tumpuan arah x
Mu = 7,539 KNm
Diameter tulangan digunakan (ϕx) = 10 mm
Panjang Efektif (dx) = h-decking- 1/2 x ϕx
= 150 – 20 - ( 0,5 x 10 )
= 125 mm
Mu 7,539 x 106
Rn = = =0,603 Mpa
ϕ x b x d2 0,8 x 1000 x 1252
fy 240
m = = = 11,294
0,85 x fc ' 0,85 x 25
Karena mutu baja tulangan = 240 Mpa , Maka didapatkan ρ min = 0,0025
ρ perlu = 1
¿)
m

1 2 x 0,603 x 11,294
=
11,294
(1− 1−
√ 240
)

= 0,00255
0,85 x fc' 600
ρb = β1 x
fy 600+ fy
0,85 x 25 600
= β1 x
240 600+ 240
= 0,0538
ρ max = 0,75. ρb
= 0,75 x 0,0538
= 0,040
karena, ρ min > ρ perlu < ρ max
0,0025 > 0,00255 < 0,040  pakai ρ perlu
As = ρ perlu x b x d
= 0,0025 x 1000 x 125
= 318,710 mm2
0.25 x π x 102 x 1000
Sada =
318,7
= 246,431 mm
Spakai = 200 mm

Bab IV – Perencanaan Tangga 15


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

0.25 x π x 122 x 1000


As ada = = 392,70 mm2  OK
200
maka digunakan tulangan ϕ 10 - 200

Tulangan Tumpuan Arah y


Mu = 8,865 KNm
Diameter tulangan digunakan (ϕy) = 10 mm
Panjang Efektif (dy) = h-decking- 1/2 x ϕy - ϕ x
= 150 - 20 - ( 0,5 x 10 ) - 10
= 115 mm
Mu 8,865 x 10 6
Rn = = = 0,838 mpa
ϕ x b x d2 0,8 x 1000 x 115 2
fy 240
m = = = 11,294
0,85 x fc ' 0,85 x 25
Karena mutu baja tulangan = 240 Mpa, maka ρ min = 0,0025
1 2 Rn. m
ρ perlu =
m
(1− 1−
√ Fy
)

1 2 x 0,838 x 11,294
=
11,294
(1− 1−
√ 240
)

= 0,0036
0,85 x fc' 600
ρb = β1 x
fy 600+ fy
0,85 x 25 600
= β1 x
240 600+ 240
= 0,0538
ρ max = 0,75. ρb = 0,75 x 0,0538 = 0,040

karena, ρ min < ρ perlu < ρ max


0,0025 < 0,0036 < 0,040  pakai ρ perlu
As = ρ perlu x b x d
= 0,0036 x 1000 x 115
= 409,748 mm2
0.25 x π x 102 x 1000
Sada = = 191,678 mm
409,748

Bab IV – Perencanaan Tangga 16


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

Spakai = 150 mm
0.25 x π x 102 x 1000
As ada = = 523,599 mm2  OK
150
maka digunakan tulangan ϕ 10 – 150

Tulangan Lapangan arah x


Mu = 3,639 KNm
Diameter tulangan digunakan (ϕx) = 10 mm
Panjang Efektif (dx) = h-decking- 1/2 x ϕx
= 150 - 20 - ( 0,5 x 10 )
= 125 mm
Mu 3,639 x 106
Rn = = =0,291 Mpa
ϕ x b x d2 0,8 x 1000 x 1252
fy 240
m = = = 11,294
0,85 x fc ' 0,85 x 25
Karena mutu baja tulangan = 240 Mpa , Maka didapatkan ρ min = 0,0025
1 2 Rn x m
ρ perlu =
m
(1− 1−
√ Fy
)

1 2 x 0,291 x 11,294
=
11,294
(1− 1−
√ 240
)

= 0,00122
0,85 x fc' 600
ρb = β1 x
fy 600+ fy
0,85 x 25 600
= 0,85 x
240 600+240
= 0,0538
ρ max = 0,75. ρb
= 0,75 x 0,0538
= 0,040

karena, ρ min < ρ perlu < ρ max


0,0025 < 0,00122 < 0,040  pakai ρ min

As = ρ min x b x d

Bab IV – Perencanaan Tangga 17


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

= 0,0025 x 1000 x 125


= 312,5 mm2
0.25 x π x 102 x 1000
Sada =
312,5
= 251,327 mm
Spakai = 250 mm
0.25 x π x 102 x 1000
As ada = = 314,159 mm2  OKmaka
250
digunakan tulangan ϕ 10 - 250

Tulangan Lapangan Arah y


Mu = 4,667 KNm
Diameter tulangan digunakan (ϕy) = 10 mm
Panjang Efektif (dy) = h-decking- 1/2 x ϕy - ϕ x
= 150 - 20 - ( 0,5 x 10 ) - 10
= 115 mm
Mu 4,667 x 106
Rn = = = 0,441 Mpa
ϕ x b x d 2 0,8 x 1000 x 115 2
fy 240
m = = = 11,294
0,85 x fc ' 0,85 x 25
Karena mutu baja tulangan = 240 Mpa, maka ρ min = 0,0025
1 2 Rn. m
ρ perlu =
m √
(1− 1−
Fy
)

1 2 x 0,441 x 11,294
=
11,294
(1− 1−
√ 240
)

= 0,0019
0,85 x fc' 600
ρb = β1 x
fy 600+ fy
0,85 x 25 600
= β1 x
240 600+ 240
= 0,0538
ρ max = 0,75. ρb = 0,75 x 0,0538 = 0,040
karena, ρ min > ρ perlu < ρ max
0,0025 > 0,0019 < 0,040  pakai ρ min

Bab IV – Perencanaan Tangga 18


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

As = ρ min x b x d
= 0,0025 x 1000 x 115
= 287,500 mm2
0.25 x π x 102 x 1000
Sada = = 273,182 mm
287,500
Spakai = 250 mm
0.25 x π x 102 x 1000
As ada = = 314,159 mm2  OK
250
maka digunakan tulangan ϕ 10 – 250

PELAT TANGGA
Tulangan Tumpuan arah x
Mu = 14,248 KNm
Diameter tulangan digunakan (ϕx) = 10 mm
Panjang Efektif (dx) = h-decking- 1/2 x ϕx
= 150 - 20- ( 0,5 x 10 )
= 125 mm
Mu 14,248 x 106
Rn = = = 1,140 Mpa
ϕ x b x d 2 0,8 x 1000 x 1252
fy 240
m = = = 11,294
0,85 x fc ' 0,85 x 25
Karena mutu baja tulangan = 240 Mpa , maka didapatkan ρ min = 0,0025
1 2 Rn. m
ρ perlu =
m √
(1− 1−
Fy
)

1 2 x 1,14 x 11,294
=
11,294 √
(1− 1−
240
)

= 0,00488
0,85 x fc' 600
ρb = β1 x
fy 600+ fy
0,85 x 25 600
= β1 x
240 600+ 240
= 0,0538
ρ max = 0,75. ρb
= 0,75 x 0,0538

Bab IV – Perencanaan Tangga 19


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

= 0,040
karena, ρ min < ρ perlu < ρ max
0,0025 < 0,00488 < 0,040  pakai ρ perlu
As = ρ perlu x b x d
= 0,0049 x 1000 x 125
= 610,509 mm2
0.25 x π x 102 x 1000
Sada =
610,5
= 128,646 mm
Spakai = 100 mm
0.25 x π x 102 x 1000
As ada = = 785,398 mm2  OK
100
maka digunakan tulangan ϕ 10 – 100

Tulangan Tumpuan Arah y


Mu =8,886 KNm
Diameter tulangan digunakan (ϕy) = 10 mm
Panjang Efektif (dy) = h-decking- 1/2 x ϕy - ϕ x
= 150 - 20 - ( 0,5 x 10 ) - 10
= 115 mm
Mu 8,886 x 106
Rn = = = 0,840 Mpa
ϕ x b x d 2 0,8 x 1000 x 115 2
fy 240
m = = = 11,294
0,85 x fc ' 0,85 x 25
Karena mutu baja tulangan = 240 Mpa, maka ρ min = 0,0025
1
ρ perlu = ¿
m
1 2 x 0,84 x 11,294
=
11,294
(1− 1−
√ 240
)

= 0,0036
0,85 x fc' 600
ρb = β1 x
fy 600+ fy
0,85 x 25 600
= β1 x
240 600+ 240
= 0,0538

Bab IV – Perencanaan Tangga 20


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

ρ max = 0,75. ρb = 0,75 x 0,0538 = 0,040


karena, ρ min < ρ perlu < ρ max
0,0025 < 0,0036 < 0,040  pakai ρ perlu
As = ρ perlu x b x d
= 0,0036 x 1000 x 115
= 410,734 mm2
0.25 x π x 102 x 1000
Sada = = 191,218 mm
410,734
Spakai = 150 mm
0.25 x π x 102 x 1000
As ada = = 523,599 mm2  OK
150
maka digunakan tulangan ϕ 10 – 150

Tulangan Lapangan arah x


Mu = 6,191 KNm
Diameter tulangan digunakan (ϕx) = 10 mm
Panjang Efektif (dx) = h-decking- 1/2 x ϕx
= 150 - 20 - ( 0,5 x 10 )
= 125 mm
Mu 6,191 x 106
Rn = = = 0,495 Mpa
ϕ x b x d2 0,8 x 1000 x 1252
fy 240
m = = = 11,294
0,85 x fc ' 0,85 x 25

Karena mutu baja tulangan = 240 Mpa , Maka didapatkan ρ min = 0,0025
1
ρ perlu = ¿
m
1 2 x 0,495 x 11,294
=
11,294 √
(1− 1−
240
)

= 0,00209
0,85 x fc' 600
ρb = β1 x
fy 600+ fy
0,85 x 25 600
= β1 x
240 600+ 240

Bab IV – Perencanaan Tangga 21


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

= 0,0538
ρ max = 0,75. ρb
= 0,75 x 0,0538
= 0,040
karena, ρ min > ρ perlu < ρ max
0,0025 > 0,00209 < 0,040  pakai ρ min
As = ρ min x b x d
= 0,0025 x 1000 x 125
= 312,500 mm2
0.25 x π x 102 x 1000
Sada =
312,5
=251,327 mm
Spakai = 250 mm
0.25 x π x 102 x 1000
As ada = = 314,159 mm2  OK
250
maka digunakan tulangan ϕ 10 - 250

Tulangan Lapangan Arah y


Mu = 4,219 KNm
Diameter tulangan digunakan (ϕy) = 10 mm
Panjang Efektif (dy) = h-decking- 1/2 x ϕy - ϕ x
= 150 - 20 - ( 0,5 x 10 ) - 10
= 115 mm
Mu 4,219 x 106
Rn = = = 0,399 Mpa
ϕ x b x d2 0,8 x 1000 x 115 2
fy 240
m = = = 11,294
0,85 x fc ' 0,85 x 25
Karena mutu baja tulangan = 240 Mpa, maka ρ min = 0,0025
1
ρ perlu = ¿
m
1 2 x 0,399 x 11,294
=
11,294 √
(1− 1−
240
)

= 0,0017

Bab IV – Perencanaan Tangga 22


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

0,85 x fc' 600


ρb = β1 x
fy 600+ fy
0,85 x 25 600
= β1 x
240 600+ 240
= 0,0538
ρ max = 0,75. ρb = 0,75 x 0,0538 = 0,040
karena, ρ min > ρ perlu < ρ max
0,0025 > 0,0017 < 0,040  pakai ρ min
As = ρ min x b x d
= 0,0025 x 1000 x 115
= 287,500 mm2
0.25 x π x 102 x 1000
Sada = = 273,182 mm
287,500
Spakai = 250 mm
0.25 x π x 102 x 1000
As ada = = 314,159 mm2  OK
250
maka digunakan tulangan ϕ 10 – 250

Bab IV – Perencanaan Tangga 23


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

Tabel 4.2 Penulangan Pelat Bordes dan Pelat Tangga


S.
Mu h p ϕ tul B def Rn As S. Ada Paka As ada Penulangan
Tulangan i
Tipe m ρ perlu ρ pakai
Arah - ϕ
(mm (mm (mm 2 2
S
(KNm) (mm) (mm) Mpa (mm ) (mm) (mm) (mm ) (mm
) ) ) (mm)
)
11,29 318,71
  Tump- x 7,539 150 20 10 1000 125 0,603 4 0,0025 0,0025 0 246,431 200 3392,70 10 200
Pelat 11,29 312,50
Lap- x 3,639 150 20 10 1000 125 0,291 4 0,0012 0,0025 0 251,327 250 314,159 10 250
Bordes 11,29 409,74
Tump- y 8,865 150 20 10 1000 115 0,838 4 0,0036 0,0036 8 191,678 150 523,599 10 150
  11,29 287,50
Lap- y 4,667 150 20 10 1000 115 0,441 4 0,0019 0,0025 0 273,182 250 314,159 10 250
11,29 610,50
  Tump- x 14,248 150 20 10 1000 125 1,140 4 0,0049 0,0049 9 128,646 100 785,398 10 100
Pelat 11,29 312,50
Lap- x 6,191 150 20 10 1000 125 0,495 4 0,0021 0,0025 0 251,327 250 314,159 10 250
Tangga 11,29 410,74
Tump- y 8,886 150 20 10 1000 115 0,840 4 0,0036 0,0036 3 191,218 150 523,599 10 150
  11,29 287,50
Lap- y 4,219 150 20 10 1000 115 0,399 4 0,0017 0,0025 0 273,182 250 314,159 10 250

Bab IV – Perencanaan Tangga 24


LAPORAN KERJA PROYEK
Pembangunan Gedung Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Pekalongan

Bab IV – Perencanaan Tangga 25

Anda mungkin juga menyukai