Anda di halaman 1dari 16

LABORATORIUM HIDRAULIKA

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

PERCOBAAN I
OPEN CHANNEL

I. TUJUAN
Percobaan open channel dilakukan dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui apa itu hydraulic jump pada saluran terbuka
2. Untuk mengetahui pembendungan atau back water pada saluran terbuka
3. Untuk mengetahui pengukuran di saluran terbuka berupa tinggi aliran sub-
kritis, super kritis, dan kritis
4. Untuk mengetahui bentuk aliran sub-kritis, super kritis, dan kritis pada
saluran terbuka

II. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini ialah :
1. Penggaris
2. Meteran
3. Stopwatch
4. Model bendung
a. Ambang Lebar
b. Ambang Segitiga
c. Ambang Tipis
5. Hydraulics Bench F1 – 10
6. C4 Tilting Flume

III. CARA KERJA


1. Cek alat berfungsi dengan baik atau tidak.
2. Isi tempat air dengan air bersih.

19
Kelompok 8 Open Channel
LABORATORIUM HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

3. Atur debit air yang akan digunakan dengan mengatur katup kontrol debit air
yang ada di alat Hydraulic Bench F1-10, pastikan katup kontrol aliran dalam
keadaan tertutup.
4. Ukur dimensi ambang yang akan digunakan.
5. Atur sudut kemiringan dasar saluran yang dikehendaki. Ada tiga perubahan
kemiringan dasar dalam satu ambang.
6. Letakkan ambang di atas saluran dan kunci dengan pengait besi agar tidak
bergeser, ukur jarak dari ambang ke pintu air.
7. Lalu, nyalakan Hydraulic Bench F1-10.
8. Nyalakan stopwatch dan catat waktu yang diperlukan air untuk melewati
ambang dari pintu air.
9. Tunggu hingga air stabil dan ukur h1(aliran normal), h2 (sub kritis), h3 (kritis),
dan h4 (super kritis).
10. Ulangi dari langkah pertama dengan ambang yang berbeda hingga 15
percobaan.
11. Setelah digunakan, matikan pompa sehingga air dapat mengalir ke reservoir
tank (Hydraulic Bench F1-10).

20
Kelompok 8 Open Channel
LABORATORIUM HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

IV. DATA DAN PERHITUNGAN


Ambang yang digunakan dalam percobaan open channel ini ada tiga jenis yaitu
ambang lebar, ambang segitiga, dan ambang tipis. Ambang lebar adalah model
bending yang berbentuk persegi panjang dengan dua sisi yang berbeda, satu sisi
berbentuk siku dan sisi yang lainnya berbentuk melengkung. Ambang segitiga
adalah segitiga yang memiliki Panjang sisi yang berbeda. Ambang tipis adalah
model bending yang memiliki permukaan tipis.

1. Ambang Lebar
Panjang = 35 cm
Lebar = 7,5 cm
Tinggi = 10 cm
Volume = Jarak bendung x l x t
= 60 cm x 7.5 cm x 10 cm
= 4500 cm3

a. Gambar Ambang Lebar arah A

a.1.Kemiringan dasar 0 %
Waktu (t) = 5,90 s
Volume (V)
Debit (Q) =
Waktu (t)
4500
=
5,9

21
Kelompok 8 Open Channel
LABORATORIUM HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

= 762,71 cm3/s = 7,627 × 10- 4 m3/s


a.2. Kemiringan dasar 1 %
Waktu (t) = 5,63 s
Volume (V)
Debit (Q) =
Waktu (t)
4500
=
5,63
= 799,28cm3/s = 7,992 × 10-4 m3/s
a.3. Kemiringan dasar 2 %
Waktu (t) = 5,30 s
Volume (V)
Debit (Q) =
Waktu (t)
4500
=
5,30
= 849,05 cm3/s = 8,490 × 10- 4 m3/s

b. Gambar Ambang Lebar arah B

b.1. Kemiringan dasar 0 %


Waktu (t) = 5,89 s
Volume (V)
Debit (Q) =
Waktu (t)
4500
=
5,89
= 764,006 cm3/s 7,640 × 10-4 m3/s

22
Kelompok 8 Open Channel
LABORATORIUM HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

b.2. Kemiringan dasar 1 %


Waktu (t) = 5,58 s
Volume (V)
Debit (Q) =
Waktu (t)
4500
=
5,58
= 806,451 cm3/s = 8,064× 10-4 m3/s
b.3. Kemiringan dasar 2 %
Waktu (t) = 5,82 s
Volume (V)
Debit (Q) =
Waktu (t)
4500
=
5,82
= 773,19 cm3/s = 7,731 × 10- 4 m3/s

2. Ambang Segitiga
a. Gambar Ambang Segitiga arah A

Panjang (p) = 37cm


Panjang segitiga 1 = 9 cm
Lebar (l) = 7.5 cm
Tinggi (t) = 5 cm
Volume = ¿) – (1/2× p segitiga 1× l × t)
= (78× 7.5 × 5 ) – (1/2 × 9 × 7.5 × 5 )
= 2925 – 168,75
= 2756,25cm3

23
Kelompok 8 Open Channel
LABORATORIUM HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

a.1. Kemiringan dasar 0 %


Waktu (t) = 2,09 s
Volume (V)
Debit (Q) =
Waktu (t)
2756,25
=
2,09
= 1318,77 cm3/s = 1,318 × 10- 3 m3/s
a.2. Kemiringan dasar 1 %
Waktu (t) = 1,37 s
Volume (V)
Debit (Q) =
Waktu (t)
2756,25
=
1,37
= 2011,86 cm3/s = 2,011 × 10- 3 m3/s
a.3. Kemiringan dasar 2 %
Waktu (t) = 1,18 s
Volume (V)
Debit (Q) =
Waktu (t)
2756,25
=
1,18
= 2335,80 cm3/s = 2,335 × 10- 3 m3/s

b. Gambar Ambang Segitiga arah B


Panjang (p) = 37cm
Panjang segitiga 1 = 28 cm
Lebar (l) = 7.5 cm
Tinggi (t) = 5 cm
Volume = ¿) – (1/2× p segitiga 2 × l × t)

24
Kelompok 8 Open Channel
LABORATORIUM HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

= (80 × 7.5 × 5 ) – (1/2 × 27 × 7.5 × 5 )


= 3000 – 506,25
= 2493,75 cm3

b.1. Kemiringan dasar 0 %


Waktu (t) = 1,58 s
Volume (V)
Debit (Q) =
Waktu (t)
2493,75
=
1,58
= 2492,17 cm3/s = 2,4921 × 10- 3 m3/s
b.2. Kemiringan dasar 1 %
Waktu (t) = 1,57 s
Volume (V)
Debit (Q) =
Waktu (t)
2493,75
=
1,57
= 2492,18 cm3/s = 2,4921 × 10- 3 m3/s
b.3. Kemiringan dasar 2 %
Waktu (t) = 1.24 s

25
Kelompok 8 Open Channel
LABORATORIUM HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

Volume (V)
Debit (Q) =
Waktu (t)
2493,75
=
1.24
= 2492,51 cm3/s = 2,4925 × 10- 3 m3/s

3. Ambang Tipis
Jarak bendung = 74 cm
Lebar (l) = 7,5 cm
Tinggi(t) = 11,5 cm
Volume = jarak bendung × lebar × tinggi
= 74 cm x 7,5 cm x 11.5 cm
= 6382,5 cm3
a. Gambar Ambang Tipis arah A

a.1. Kemiringan dasar 0.5 %


Waktu (t) = 6,17 s
Volume (V)
Debit (Q) =
Waktu (t)
6382,5
=
6,17
= 1034,44 cm3/s = 1,034 × 10- 3 m3/s

26
Kelompok 8 Open Channel
LABORATORIUM HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

a.2. Kemiringan dasar 1 %


Waktu (t) = 5,96 s
Volume (V)
Debit (Q) =
Waktu (t)
6382,5
=
5,96
= 1070,88 cm3/s = 1,070 × 10- 3 m3/s
a.3. Kemiringan dasar 2 %
Waktu (t) = 5,62 s
Volume (V)
Debit (Q) =
Waktu (t)
6382,5
=
5.62
= 1135,65 cm3/s = 1,132 x 10-3 m3/s
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka didapat data pada pengukuran
bendung ambang lebar seperti pada tabel 1.1.
Tabel 1.1 Pengukuran Bendung Ambang Lebar dengan Kemiringan Dasar
Panjang
Dimensi Bendung Volume Waktu Debit
Arah Kemiring Ketinggian ( cm ) dari Pintu 3
(cm) (cm ) (detik) (cm3/s)
bendung an dasar Air (cm)
h1 h2 h3 p L T
A 0% 14,5 4 3 5,90 762,71
A 1% 14 4,5 2 5,63 799,28
A 2% 14 4,5 3 5,30 849,05
35 7.5 10 60 4500
B 0% 14 4 2,5 5,89 764,00
B 1% 14,3 4,1 2 5,58 806,45
B 2% 14,5 4 2 5,82 773,19

Gambar Arah Bendung Ambang Lebar

27
Kelompok 8 Open Channel
LABORATORIUM HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

Keterangan :
t : Tinggi bendung
h1 : H sub kritis
h2 : H kritis
h3 : H super kritis

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka didapat data pada pengukuran
bendung ambang segitiga seperti pada tabel 1.2.
Tabel 1.2 Pengukuran Bendung Ambang Segitiga dengan Kemiringan Dasar
Dimensi Panjang
Arah Kemiring Ketinggian ( cm ) Bendung dari Pintu Volume Waktu Debit
3
bendung an dasar (cm) Air (cm) (cm ) (detik) (cm3/s)
h1 h2 h3 p l t
A 0% 11,5 3 3,5 2,09 1318,77
A 1% 9,3 3,3 0 78 2756,75 1,37 2011,86
A 2% 8,8 3,3 0 7. 1,18 2335,80
37 5
B 0% 9,5 2,5 3,5 5 1,58 2492,17
B 1% 9 2,7 0 80 2493,75 1,47 2492,18
B 2% 8,8 2,7 0 1,24 2492,51

Gambar Arah Bendung Ambang Segitiga

Keterangan :

28
Kelompok 8 Open Channel
LABORATORIUM HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

t : Tinggi bendung
h1 : H sub kritis
h2 : H kritis
h3 : H super kritis

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka didapat data pada pengukuran
bendung ambang tipis seperti pada tabel 1.3.
Panjang
Dimensi Bendung dari Volume Waktu Debit
Arah Kemiringa Ketinggian ( cm ) 3
(cm) Pintu Air (cm ) (detik) (cm3/s)
bendung n dasar
(cm)
h1 h2 h3 p l T
A 0% 14,5 2,8 4 6,17 1034,44
A 1% 14,8 2,6 3,5 10,7 7,5 11.5 74 6382,5 5,96 1070,88
A 2% 14,8 2 4 5,62 1135,67
Tabel 1.3 Pengukuran Bendung Ambang Tipis dengan Kemiringan Dasar

Gambar Arah Bendung Ambang Tipis

Keterangan :
t : Tinggi bendung
h1 : H sub kritis
h2 : H kritis

29
Kelompok 8 Open Channel
LABORATORIUM HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

h3 : H super kritis

V. KESIMPULAN
Dari percobaan open channel yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Bentuk model bendung mempengaruhi suatu aliran air,
2. Aliran terbuka dengan ambang lebar memiliki debit paling besar,
3. Aliran terbuka dengan ambang tipis memiliki debit paling kecil dengan
waktu pengaliran yang paling lama,
4. Aliran terbuka dengan ambang segitiga memiliki waktu pengaliran paling
cepat,
5. Kemiringan berpengaruh dalam lontaran air, hal ini dapat dilihat dari
perbedaan tinggi H sub kritis, kritis, dan super kritis. Debit juga
mempengaruhi kecepatan aliran. Semakin kecil debit air semakin cepat air
mengalir,
6. Pada ketiga ambang yang telah dilakukan percobaan ketika kemiringan
dasarnya diatur lebih tinggi, maka waktu yang diperlukan air untuk melewati
ambang akan lebih singkat,
7. Pada ketiga ambang yang telah dilakukan percobaan saat kemiringan
dasarnya diatur lebih rendah, maka waktu yang diperlukan air untuk
melewati ambang akan lebih lama,
8. Di kehidupan nyata, ambang lebar digunakan dalam pembuatan bendungan,
ambang segitiga digunakan dalam pembuatan saluran irigasi dan bendungan,
dan ambang tipis dalam pembuatan saluran irigasi dan drainase.

30
Kelompok 8 Open Channel
LABORATORIUM HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

Berikut kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis ambang diatas bila


direalisasikan di lapangan:

Jenis Bendungan Kelebihan Kekurangan


1. Bentuknya hidrolis
Hanya dapat dipakai
luwes dan sederhana
sebagai bangunan pengukur
Ambang Lebar 2. Konstruksinya kuat
saja, agar pengukuran teliti
3. Biaya pembuatannya
aliran tidak boleh tenggelam
tidak mahal
1. Tidak mudah untuk
Dengan debit yang kecil
mengikis
aliran yang dihasilkan
Ambang Segitiga 2. Mudah dan tidak mahal
sangat turbulen sehingga
dalam pembuatannya
tidak memenuhi syarat
3. Bentuknya sederhana
Terjadi banyak sedimentasi,
Ambang Tipis 1. Harganya relatif murah lantai belakang harus
terbuat dari bahan yang kuat

31
Kelompok 8 Open Channel
LABORATORIUM HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

DOKUMENTASI

NO GAMBAR KETERANGAN

Hydraulics Bench F1 – 10
Berfungsi sebagai alat untuk penampung
1. air dan juga untuk mengatur debit air yang
akan digunakan.

(sumber : Dokumentasi pribadi)

(
s
u C4 Tilting Plume

2. m Berfungsi sebagai tempat aliran air yang


b e akan di amati pada percobaan open
r : channel
Dokumentasi pribadi)

(sumber : Dokumentasi pribadi)

Ambang Lebar

3 Berfungsi sebagai model bendung yang


berbentuk lebar.

32
Kelompok 8 Open Channel
LABORATORIUM HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

NO GAMBAR KETERANGAN

Ambang Segitiga
Berfungsi sebagai model bendung yang
4.
berbentuk lebar.

(sumber : Dokumentasi pribadi)

Ambang Tipis
5. Berfungsi sebagai model bendung yang
berbentuk segitiga.

(sumber : Dokumentasi pribadi)

Meteran
Berfungsi sebagai alat untuk mengukur
6.
panjang air tenang dan mengukur panjang
antara ambang dengan pintu air.

(sumber : Dokumentasi pribadi)

33
Kelompok 8 Open Channel
LABORATORIUM HIDRAULIKA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
JL. PAWIYATAN LUHUR IV/1 BENDAN DUWUR
TELP. (024) 8441555 SEMARANG

NO GAMBAR KETERANGAN

Mistar
Berfungsi untuk mengukur tinggi h1, h2,
7.
h3, dan dimensi bendung

(sumber : Dokumentasi pribadi)

Stopwatch
Berfungsi untuk mengukur waktu yang
8.
diperlukan air dari pintu air untuk
melewati ambang

(sumber : Dokumentasi pribadi)

34
Kelompok 8 Open Channel

Anda mungkin juga menyukai