Gambar 1.1 Grafik Hubungan Antara Berat Jenis Tanah Dan Kadar Air
1.3 Kesimpulan
Penambahan air pada sampel tanah yang dipadatkan akan menaikkan kadar
air pada sampel tanah. Peningkatan kadar air tersebut akan meningkatkan berat
volume sampel tanah. Peningkatan kadar air akan meningkatkan berat volumenya
hingga pada suatu saat peningkatan kadar air justru menurunkan berat volumnya.
Nilai kadar air yang mengakibatkan berat volume mencapai nilai maksimum
(akibat penambahan kadar air) disebut kadar air optimum. Dari percobaan yang
telah dilakukan diperoleh kadar air optimum (w optimum) sebesar 34 % . Nilai
kadar air
optimum dan berat isi kering diperoleh dari grafik hubungan antara berat jenis
tanah dan kadar air.
DOKUMENTASI OMC
NO. GAMBAR KETERANGAN
Pengambilan
Gambar 1.1 sampel tanah
Pencampuran
pasir, kerikil,
Gambar 1.2 dan tanah dengan
air
Sampel tanah
kering dan cawan
Gambar 1.4
ditimbang
Nilai CBR dipengaruhi oleh gradasi dan kekuatan batuan. Ada dua macam
pengukuran CBR yaitu :
1. Nilai CBR untuk tekanan penetrasi pada 0.254 cm (0,1”) terhadap penetrasi
standard besarnya 70,37 kg/cm2 (1000 psi).
Nilai CBR = beban 0,1 } over {3×1000} ×100 ¿ ( beban 0,1” dalam lbs )
2. Nilai CBR untuk tekanan penetrasi pada penetrasi 0,508 cm (0,2”)
terhadap penetrasi standard yang besarnya 105,56 kg/cm2 (1500 psi)
Nilai CBR = beban 0,2 } over {3×1500} ×100 ¿ ( beban 0,2” dalam lbs )
Dalam melakukan pengujian CBR ada 2 macam yaitu :
a. CBR lapangan
CBR lapangan merupakan perbandingan antara beban penetrasi pada suatu
lapisan/bahan tanah atau lapisan perkerasan terhadap bahan standar dengan
kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Pengujian CBR lapangan pada
umumnya menggunakan alat berat ataupun mobil. Penggunaan alat berat
tambahan seperti mobil, truck maupun alat berat yang lain berguna untuk
beban tambahan karena pada test CBR ini fokus pada aktifitas penetrasi pada
tanah, yang memerlukan beban ekstra besar. Permukaan tanah yang akan diuji
harus rata levelnya dan tidak ada kemiringan dan bersih dari semua debu, pasir,
kerikil yang lepas/berserakan. Pengujian CBR lapangan diatur dalam SNI
1738-2011.
Ga
mbar 2.1 Pelaksanaan uji CBR Lapangan
Gambar 2.4 Pelaksanaan CBR Laboratorium dimana sampel diberi air sesuai
ketentuan kemudian sampel tanah dipadatkan
Apabila nilai CBR tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan, maka jalan
yang dibuat akan cepat rusak dan harus dicari solusi agar CBR terpenuhi. Untuk
itu setiap lapisan jalan haruslah dicek nilai CBRnya. Bila tidak memenuhi maka
perlu adanya pemadatan agar CBR yang diinginkan terpenuhi. Setiap lapis dalam
perkerasan juga memiliki syarat nilai CBR yang berbeda-beda. Berikut gambar
lapisan jalan dengan tebal perkerasan dan nilai CBR-nya masing-masing.
Campuran sampel:
Tanah = 4 kg
Kerikil = 1 kg
Pasir = 0,5 kg
Tabel 2.1 Pembacaan dial dengan alat CBR untuk pengujian soaked
Standar Bacaan
Penurunan Beban Koreksi Beban
Waktu Bacaan Dial Beban Proving
(inch) (lb) (lb)
(lb) Ring
Perhitungan CBR:
Beban terkoreksi
Beban 0,1” = 13,2 lbs
Beban 0,2” = 17,2 lbs
CBR 0,1” = beban 0,1} over { 3× 1000 } ×100 % ¿
13,2
= ×100%
3×1000
= 0,440 %
CBR 0,2” = beban 0, 2 } over { 3× 1 5 00 } × 100 % ¿
17,2
= ×100%
3×1500
= 0,382%
Tabel 2.2 Nilai CBR
Tabel 2.4 Kapasitas Tanah Terendam Yang Dapat Memikul Beban Roda
2.4 Kesimpulan
1. Setelah dihitung dan diolah dalam grafik pada uji CBR soaked ,
didapatkan beban terkoreksi untuk beban pada penetrasi 0,1” sebesar 13,2
lbs dan untuk beban pada penetrasi 0,2” sebesar 17,2 lbs.
2. Dari percobaan CBR soaked yang sudah dilakukan didapatkan hasil
sebagai berikut:
a. CBR 0,1” = 0,440 %
b. CBR 0,2” = 0,382 %
Karena CBR 0,2” lebih kecil dari CBR 0,1” maka pengujian OK. Oleh
karena itu tidak perlu adanya pengujian ulang.
3. Beban yang dapat ditopang oleh tanah terendam hanya mampu memikul
beban roda truck sebesar 0,1267 ton.
4. Untuk mengurangi kesalahan pengujian pemutaran alat penetrasi haruslah
konstan. Jika nilai CBR tidak memenuhi syarat minimum, peningkatan
nilai CBR dapat dilakukan dengan memberikan bahan tambahan pada lapis
tanah tersebut, salah satunya yaitu dengan memberikan bahan kimiawi
yang dapat berupa kapur atau semen. Dengan begitu nilai CBR akan
bertambah dan daya dukung lapis tanah tersebut.