PERHITUNGAN
STRUKTUR
Tahun 2022
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
DAFTAR ISI
I. PENJELASAN UMUM
1.1 Lokasi Pekerjaan
1.2 Sistem Struktur
1.3 Standar dan Peraturan
1.4. Mutu Bahan Struktur
DAFTAR PUSTAKA
2
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
I. PENJELASAN UMUM
1.1. Lokasi Pekerjaan
Perumahan Cikago Residence I, berlokasi di Blok Rancagoci Desa Cikancas
Kecamatan Beber, Kabupaten Cirebon.
1.2. Sistem Struktur
Bangunan yang direncanakan merupakan bangunan gedung rumah 1 tingkat,
berfungsi sebagai bangunan rumah tinggal.
Tabel 1. Elevasi & Ketinggian Struktur Tipe 32
Tinggi Tingkat
Lantai Struktur Elevasi (m)
(m)
Atap +5.4 2.2
Balok +3.20 3.2
Lantai Dasar +0.00 0.00
3
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
Sistem struktur atas terdiri atas sloof, kolom praktis dan balok, balok anak,
dari bahan beton bertulang. Struktur beton bertulang menggunakan sistem
konvensional, yaitu Pengecoran Site Mix. Sistem struktur penahan beban
lateral terdiri atas balok- kolom, sebagai rangka portal arah-X dan arah-Y
sebagai Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa Beton Bertulang (R=5) sesuai
yang disyaratkan oleh SNI yang berlaku.
1.3. Standar dan Peraturan
Perencanaan struktur bangunan ini berdasarkan peraturan, standar dan
ketentuan yang berlaku di Indonesia, khususnya yang tercantum dalam
peraturan-peraturan sebagai berikut.
Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non Gedung, SNI 1726:2019,
Persyaratan beton struktural untuk bangunan Gedung, SNI 2847:2019,
Persyaratan Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung, SNI-
1727-2019,
1.4. Mutu Bahan Struktur
Mutu bahan yang digunakan untuk struktur beton bertulang adalah sebagai
berikut.
Mutu beton struktur sloof, kolom praktis dan balok, : fc’= 10,375
Mpa (K-125).
Mutu baja tulangan : fyD=420 MPa (d ≥ 10 mm); fy=240 MPa (d <10
mm).
Konstanta bahan sebagai berikut digunakan untuk perencanaan:
Modulus elastisitas Ec = 4700 √f’c = 15138,816 MPa,
Koefisien muai panjang 1.0e-5 per derajat Celcius,
Konstanta Poisson =0.20,
Berat jenis beton wc = 2400 kg/m3.
4
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
5
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
Beban Hidup :
Beban hidup yang bekerja pada pelat lantai mengacu pada SNI 1727-
2019 tentang pembebanan. Beban hidup tersebut berbeda-beda untuk
tiap fungsi ruangan yang berbeda. Berikut adalah beban hidup merata
yang digunakan dalam analisis struktur.
o Kantor = 2,40 kN/m2 ≈ 250 kg/m2,
o Lobby di atas lt. 1 = 3,83 kN/m2 ≈ 400 kg/m2,
o Ruang Rapat = 2,87 kN/m2 ≈ 300 kg/m2,
o Ruang Auditorium = 4,79 kN/m2 ≈ 480 kg/m2,
o Ruang Penyimpanan = 4,79 kN/m2 ≈ 480 kg/m2,
o Ruang Laboratorium = 3,83 kN/m2 ≈ 400 kg/m2,
o Rumah Tinggal = 1,92 kN/m2 ≈ 200 kg/m2,
6
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
Mutu beton struktur sloof, kolom praktis dan balok, : fc’= 10,375
Mpa (K-125).
7
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
8
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
9
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
= 70 kg/m2
= 70 kg/m2 x 3 m1
= 210 kg/m1
1
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
1
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
= 600 kg.
= 300 kg.
1
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
1
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
1
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
1
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
1
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
1
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
1
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
1
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
2
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
2
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
2
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
2
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
∆ = 0,020 x Hx
∆ = 0,020 x 3000 mm
∆ = 60 mm
2
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
A. DATA BEAM
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc ' = 10,38
MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 240
MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 240
MPa
DIMENSI BEAM
Lebar b= 150
mm
Tinggi h= 200
mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, Ø = 10
mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, Ø= 8
mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 25
mm
MOMEN DAN GESER RENCANA OUTPUT ANALISIS SAP2000
+
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu = 3,885 kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 4,135 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 18,435 kN
1. TULANGAN LAPANGAN
+
Momen positif nominal rencana, Mn = Mu / = 4,32 kNm
2
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
2
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 10 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 240 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 240 MPa
DIMENSI KOLOM
Lebar x b= 150 mm
Lebar y h= 150
mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, Ø= 10
mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, Ø= 8
mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 25
mm
GAYA-GAYA DALAM OUTPUT DARI ANALISIS SAP2000
Gaya aksiak rencana akibat beban terfaktor, Pu = 32272,000
N
Momen rencana akibat beban terfaktor, Mu = 252900,000
Nmm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 1803,00
N
TULANGAN KOLOM
e = Mu/Pu = 7,837 mm
ds = ts + + D/2 = 38,000 mm
d = h - ds = 112,0 mm
ds/h = 0,253 mm
e/h = 0,052 mm
Ag = b/h = 22500 mm
Digunakan tulangan,
4 D 10
As = n * / 2 * D2 = 314 mm2
2
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
Syarat : ɸPu ≥ Pu
TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana, Vu = 1803,000 N
Faktor reduksi kekuatan geser, = 0,75
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 240
Kuat geser beton, Vc = (√ fc') / 6 * b * d = 9018,869 N
Tahanan geser beton, Vc = 6764,152 N
Tetap perlu tulangan geser
Tahanan geser sengkang, Vs = Vu - Vc = - N
Kuat geser sengkang, Vs = 1803,000 N
Digunakan sengkang berpenampang 2 D 8 2
Luas tulangan perlu geser per 1 meter panjang balok, Av = b*S /3*fy = 208,333 mm
2
Av/s perlu = 0,208 mm /mm
Luas tulangan sengkang, diameter Ø10, A = 2 * 1/4 * Π * Ø^2 = 100 mm2
v D10
Jarak sengkang, s = Av * fy * d / ( Vs ) = 1498,00 mm
s= 1498 mm
Digunakan Jarak Sengkang, s= 200 mm
2
502 mm
Luas tulangan pakai geser, per 1 meter panjang balok, Av = 2 * 1/4 * Π * Ø^2 * (1000/200) =
0,502 2
Av/s pakai = mm /mm
2
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
A. DATA BEAM
BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc ' = 10,38 MPa
Tegangan leleh baja (deform) untuk tulangan lentur, fy = 240 MPa
Tegangan leleh baja (polos) untuk tulangan geser, fy = 240 MPa
DIMENSI BEAM
Lebar b= 150 mm
Tinggi h= 200 mm
Diameter tulangan (deform) yang digunakan, Ø= 10
mm
Diameter sengkang (polos) yang digunakan, Ø= 8
mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 25
mm
MOMEN DAN GESER RENCANA OUTPUT ANALISIS SAP2000
+
Momen rencana positif akibat beban terfaktor, Mu = 3,230
kNm
Momen rencana negatif akibat beban terfaktor, Mu - = 5,440
kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 9,189
kN
1. TULANGAN LAPANGAN
+ 3,59
Momen positif nominal rencana, Mn = Mu / = 38,00 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, ds = ts + Ø + D/2 = 162,00 mm
Tinggi efektif balok, d = h - ds = mm
0,91
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 106 / ( b * d2 ) =
Rn < Rmax AMAN (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
= 0.85 * fc’ / fy * [ 1 - * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] = 0,00402
Rasio tulangan minimum, min = fc' / ( 4 * fy ) = 0,00336
Rasio tulangan minimum, max = 0.75*ρb = 0,01673
Rasio tulangan yang digunakan, = 0,00402
2
Luas tulangan yang diperlukan, As = * b * d = 98 mm
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / ( / 4 * D2 ) = 1,24 2,00
Digunakan tulangan, 2 Ø 10
2
Luas tulangan terpakai, As = n * / 3 * D2 = 157 mm
2
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
3
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
3
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
Sistem Pondasi untuk rumah tinggal 1 tingkat, memakai jenis pondasi batu
kali lajur, dengan rata-rata kedalaman pondasi 0,4-0,8 m.
3
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
(B)
= 299,628 / 95,8125
= 3,13 ≥ 3 OK !
DAFTAR PUSTAKA
3
Laporan Perhitungan Struktur
Perencanaan Pembangunan Rumah Tinggal 1 Lantai Tipe 32 36 dan 45
http://www.purbolaras.wordpress.com
Di buat,
Subhan Manthofani, ST