Anda di halaman 1dari 100

Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam dunia teknik sipil, terdapat berbagai macam konstruksi bangunan
seperti gedung, jembatan, drainase, waduk, perkerasan jalan dan sebagainya. Semua
konstruksi bangunan tersebut akan direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Pada tahap perencanaan dan pelaksanaan diperlukan suatu
disiplin ilmu (teknik sipil) yang mantap supaya menghasilkan suatu konstruksi
bangunan yang aman dan ekonomis. Pada kesempatan ini, saya mencoba untuk
merencanakan dan mendesain suatu konstruksi bangunan gedung dua lantai.

1.2 Ruang Lingkup Perencanaan


Perencanaan Bangunan Gedung I merupakan bagian dari kurikulum Fakultas
Teknik Jurusan Sipil Universitas Syiah Kuala, dimana dalam tugas perencanaan ini
mencakup 3 sub perencanaan, diantaranya : Struktur Kayu, Struktur Baja, dan Struktur
Beton. Pada perencanaan suatu konstruksi bangunan harus dilakukan analisa struktur
yang harus diperhatikan perilaku struktur dan ketelitiannya. Hal ini dilakukan dengan
tujuan untuk mendapatkan suatu konstruksi bangunan yang aman dan ekonomis sesuai
dengan yang diharapkan.
Pada bagian ketiga perencanaan konstruksi gedung I, berisikan perencanaan
struktur beton. Disini akan digunakan kuda – kuda baja yang telah direncanakan pada
bagian kedua dan akan dihitung pembebanan pada kuda- kuda, pembebanan tangga,
lantai, pelimpahan beban pada portal, analisa struktural, serta pendimensian tulangan.
Untuk gambar denah, tampak dan potongan dapat dilihat secara rinci pada lampiran.

1.3 Tujuan
Tujuan perhitungan dari konstruksi gedung ini adalah untuk menerapkan
ilmu-ilmu yang telah dipelajari agar dapat dipergunakan di lapangan dan juga sebagai
perbandingan antara teori dengan penerapannya di lapangan, sehingga memberikan
wawasan yang lebih luas bagi para mahasiswa.

Muhammad Ikram / 08041010100383- 1


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

1.4 Rangka Kuda-kuda

Direncanakan :
Panjang bentang kuda-kuda = 10 m
Sudut kemiringan atap = 31o
Jarak antar kuda-kuda =3m

Rangka kuda-kuda = Baja profil double siku sama kaki (┘└ )


Berat gording (q) = 4,06 kg/m (Lihat tabel baja)
Berat penutup atap (Seng Genteng) = 10 kg/m2
Plafond + penggantung = 18 kg/m2 (PPI 1983)

Mutu baja yang digunakan = Bj 34 (f y = 2100 )

Tegangan dasar izin ( σ ) = 1400 kg/m2

1.5 Peraturan yang Digunakan


Perhitungan didasarkan pada Peraturan Pembebanan Indonesia (PPI) 1983,
Standar Nasional Indonesia (SK-SNI) 1991-01, Peraturan Perencanaan Bangunan
Baja Indonesia (PPBBI) 1984, dan Struktur Beton Bertulang (Istimawan Dipohusodo).

1.6 Peninjauan Pembebanan


- Pembebanan kuda-kuda
- Pembebanan tangga
- Pembebanan lantai
- Pembebanan top gevel

Muhammad Ikram / 08041010100383- 2


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

BAB II
PERHITUNGAN PEMBEBANAN

2.1 Pembebanan Kuda-kuda

Tabel 2.1 Panjang Batang Kuda-kuda


Nama Batang Panjang Batang (m)
H1 2,000
H2 1,500
H3 1,500
H4 1,500
H5 1,500
H6 2,000
V1 1,202
V2 2,103
V3 3,000
V4 2,103
V5 1,202
D1 1,922
D2 2,583
D3 2,583
D4 1,922
A1 2,333
A2 1,750
A3 1,750
A4 1,750
A5 1,750
A6 2,333

2.1.1 Beban Mati (WD)


1. Beban atap
Berat Seng genteng = 2 x{ jarak kuda-kuda x( panjang kaki kuda-kuda +
tritisan) x berat penutup atap}
= 2 x {3 m x (5,833 m + 1,17 m) x 10 kg/m2}
= 420,18 kg
Berat plafond = jarak kuda-kuda x (panjang balok bint + 2 (panjang tritisan))
x (berat plafond + penggantung)
= 3 m x (10 m + 2 (1,00 m)) x 18 kg/m2
= 648 kg

Muhammad Ikram / 08041010100383- 3


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

2. Berat gording = Berat gording x jarak kuda-kuda x jumlah gording


= 4,06 kg/m x 3 m x 16
= 194,88 kg

3. Berat rangka
Rangka kuda-kuda yang digunakan adalah rangka baja.
Berat total profil = 452 kg → dari berat total rangka Baja
Dari perencanaan konstruksi baja, berat rangka kuda-kuda adalah :
= 125 % x Berat total profil
= 125 % x 452 kg
= 531,25 kg

Beban Mati (WD) = Berat Seng genteng + berat plafond + berat gording + berat
rangka kuda-kuda
= 420,18 kg + 648 kg + 194,88 kg + 531,25 kg
= 1794,31 kg

2.1.2 Beban Hidup (WL)


Menurut PPI-1983, beban hidup diambil yang terbesar antara :
a. Beban terpusat
Pekerja ( P = 100 kg), beban pekerja pada 12 titik buhul atas
P = 12 x 100 = 1200 kg
b. Beban air hujan
q = (40 – 0,8α) = (40 – 0,8(31)) = 15,2 kg/m2
P = jarak kuda-kuda x (panjang kaki kuda-kuda + tritisan) x berat air
hujan
= 3 x 2 x (5,833 + 1,17) x 15,2 = 638,68 kg

Dari perhitungan, beban hidup terbesar berasal dari beban terpusat seorang
pekerja dan peralatannya yaitu P = 1200 kg (WL) .

Muhammad Ikram / 08041010100383- 4


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

2.1.3 Kombinasi Beban


Agar struktur dan komponen memenuhi syarat ketentuannya layak dipakai
terhadap berbagai bermacam-macam kombinasi beban, maka harus memenuhi
ketentuan :
Wu = 1,2 WD + 1,6 WL (SK – SNI – 1991 – 01)

Wu = 1,2 WD + 1,6 WL
= 1,2 (1794,31) + 1,6 (1200)
= 2035,278 + 1920
= 4073,17 kg
Jadi, masing-masing tumpuan menerima beban kuda-kuda sebesar :
½ Wu = ½ (3977,65) = 2036,59 kg

2.2 Pembebanan Tangga

2,00 m

1,25 m
2,00 m

3,00 m Bordes 27,15°

1,25 m 3,00 m 3,90 m

3,00 m 3,90 m

Panjang tangga : Kemiringan tangga :


3,90 2
x= = 4,38 m α = arc tg ( ) = 27,150
cos 27,15 3,90

2.2.1 Plat Tangga


Tangga bawah sama dengan tangga atas
Direncanakan :
- Tebal plat tangga = 20 cm
- Lebar tangga = 125 cm
- Langkah datar/antrade (P) = 30 cm
- Langkah naik /optrade (T) = 16,65 cm

Muhammad Ikram / 08041010100383- 5


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

o Tebal rata-rata plat tangga :

S = √ P 2 +T 2
= √ 302+16 ,652
= 34,31 cm
( 1 2 x 30 x 16 , 65 )
=7,3≈8 cm
Y = 34 , 31

Tebal rata-rata = 20 + 8 = 28 cm

a. Beban Mati (WD)


- Berat plat tangga (t = 28 cm) = 1,25 x 0,28 x 2400* = 840 kg/m
- Berat spesi (t = 2 cm) = 1,25 x 0,02 x 2200* = 55 kg/m
- Berat keramik (t = 2 cm) = 1,25 x 0,02 x 2200* = 55 kg/m
WD = 950 kg/m
* Dari tabel 2.1 (PPI – 1983 hal 11) di peroleh berat sendiri bahan bangunan
b. Beban Hidup (WL)
Beban hidup yang timbul pada sebuah tangga adalah sebesar 300 kg/m2 (PPI-
1983 tabel 3.1) dengan koefisien reduksi 0,75 (PPI-1983 tabel 3.3).
WL = 1,25 x 300 x 0,75 = 281,25 kg/m
Kombinasi beban (WU)
Beban yang diterima oleh tangga :
WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= 1,2 (950) + 1,6 (281,25)
= 1728 kg/m

2.2.2 Pembebanan Plat Bordes


Direncanakan :
Tebal plat bordes = 20 cm

Muhammad Ikram / 08041010100383- 6


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Lebar plat bordes = 300 cm

a. Beban Mati (WD)


* Dari tabel 2.1 (PPI – 1983 hal 11) di peroleh berat sendiri bahan bangunan

 Berat sendiri plat (t = 20 cm) = 0,20  2400 × 3,00 = 1440 kg/m


 Berat spesi (t = 2 cm) = 0,02  2200 × 3,00 = 132 kg/ m
 Berat keramik (t = 2 cm) = 0,02  2200 × 3,00 = 132 kg/ m +
WD = 1702 kg/ m
b. Beban Hidup (WL)
Beban hidup yang timbul pada sebuah tangga adalah sebesar 300 kg/m2 (PPI-
1983 tabel 3.1) dengan koefisien reduksi 0,75 (PPI-1983 tabel 3.3).
WL = 3,00 x 300 x 0,75 = 675 kg/m

c. Kombinasi Beban (WU)


Beban total yang diterima plat bordes :
WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= 1,2 (1702) + 1,6 (675)
= 3297,6 kg/m

2.2.3 Balok Bordes

- Berat sendiri balok bordes = 0,2 x 0,35 x 2400 = 168 kg/m


- Berat plat bordes = ½ Wu = ½ (3297,6) = 1648,8 kg/m
WU = 1816,8 kg/m

2.3 Pembebanan Top Gevel


2.3.1 Berat dinding top gevel

Muhammad Ikram / 08041010100383- 7


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

 Luas dinding :
A = 2 ( ½ tinggi kuda-kuda  ½ bentang kuda-kuda)
= 2 {(½ . 3,00)  (½ . 10,00 )}
= 15 m2

 Berat dinding top gevel


Dari tabel 2.1 (PPI-1983 hal 11) diperoleh berat sendiri bahan bangunan untuk
dinding pasangan batu merah (setengah batu) adalah 250 kg/m2.
Dari tabel 2.1 (PPI-1983)
P=A.q
= 15 m2  250 kg/m2 = 3750 kg

2.3.2 Berat pengaku top gevel


Direncanakan :
- Ukuran pengaku top gevel = 15/15 cm
- Berat beton bertulang = 2400 kg/m3

 Balok kaki top gavel


- Panjang balok kaki top gevel = 2  panjang kaki kuda-kuda
= 2  5,833 m
= 11,666 m
- Berat balok kaki top gevel = 0,15 m  0,15 m  11,666 m  2400 kg/m3
= 629,964 kg

 Kolom top gevel


- Panjang kolom top gevel = tinggi kuda-kuda
= 3,00 m
- Berat kolom top gevel = 0,15 m  0,15 m  3,00 m  2400 kg/m3
=162 kg

 Berat total pengaku top gevel

Muhammad Ikram / 08041010100383- 8


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Berat total pengaku top gevel = 629,964 kg + 162 kg

= 791,964 kg

 Berat total top gevel

P = Berat dinding top gevel + Berat pengaku top gevel


= 3750 kg + 791,964 kg
= 4541,964 kg

 Berat equivalen/rata-rata top gevel

P 4541,964
q = L = 10 = 454,196 kg/m

2.4 Pembebanan Lantai


2.4.1 Beban Mati

Direncanakan tebal plat lantai 12 cm


- Berat sendiri plat lantai = 0,12 x 2400 x 1 = 288 kg/m
- Berat spesi (t = 2 cm) = 0,02 x 2200 x 1 = 42 kg/m
- Berat keramik (t = 2 cm) = 0,02 x 2400 x 1 = 48 kg/m
WD = 378 kg/m

2.4.2 Beban Hidup


Beban hidup yang timbul pada lantai sekolah adalah 250 kg/m2 dan koefisien
reduksi beban hidup = 0,90 (PPI-1983 tabel 3.3).
WL = 250 x 0,90 x 1 = 225 kg/m

2.4.3 Kombinasi Beban


WU untuk lantai sekolah sama dengan lantai gang.
WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= 1,2 (378) + 1,6 (225)
= 871,2 kg/m

Muhammad Ikram / 08041010100383- 9


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

2.4.4 Distribusi beban lantai


Denah distribusi beban

Diketahui : Wu = 871,2 kg/m


Beban lantai didistribusikan dalam bentuk segitiga dan trapesium yang dijadikan
beban merata equivalen, dengan rumus :
 Bentuk Segitiga
1
qeq = 3 Lx Wu

 Bentuk Trapesium
Lx (3 Ly 2 −Lx 2 )Wu
qeq = 6 Ly 2

Tabel 2.2 Besar Pelimpahan beban lantai (Beban equivalent)

Lx Ly qeq
Type
(m) (m) (kg/m)

Muhammad Ikram / 08041010100383- 10


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

A 3,00 4,00 1061,8


B 3,00 - 871,2
C 2,00 - 580,8
D 2,00 3,00 742,1

SAMBUNGAN DI FILE LAIN


3.PELIMPAHAN BEBAN PADA PORTAL
HAL DIMULAI BAB 3 : 23

Muhammad Ikram / 08041010100383- 11


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

BAB III
ANALISA STATIKA

3.1 Momen Tangga


Tangga dianggap terletak di atas 2 tumpuan, yaitu jepit-jepit
Direncanakan:

2,00 m

1,25 m

3,00 m Bordes
2,00 m
1,25 m
27,15°

3,00 m 3,90 m 3,00 m 3,90 m

Panjang tangga : Kemiringan tangga :


3,90 2
x= = 4,38 m α = arc tg ( ) = 27,150
cos 27,15 3,90

Tangga atas direncanakan sama dengan tangga bawah jadi untuk perencanaan di
ambil tangga bawah.

3.1.1 Plat Tangga


Diketahui : W = 1728 kg/m
a. Tangga bagian bawah

Wu = W cos α
= 1728 kg/m cos 27,15
= 1537,6 kg/m

Muhammad Ikram / 08041010100383- 12


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

M = 1/8 Wu L2
= 1/8 (1537,6 kg/m) (4,38 m)2
= 3687,242 kgm

 Momen tumpuan (Mtu)


Mtu1 = Mtu2
= 1/12 Wu L2
= 1/12 (1537,6 kg/m) (4,38m)2
= 2458,161 kgm
 Momen lapangan (Mlap)
Mlap = M – Mtu
= 3687,242 kgm – 2458,161 kgm
= 1229,081 kgm

b. Tangga bagian atas


Tangga bagian atas di rencanakan sama dengan tangga bagian bawah
Sehingga : Mlap atas = Mlap bawah = 1229,081 kgm

3.1.2 Plat Bordes


Momen plat bordes dihitung berdasarkan tabel 4.2b hal 26 buku grafik dan
tabel perhitungan beton bertulang Standar Nasional Indonesia (SK – SNI)
1991 – 01 (jilid 4).
Rumus yang digunakan :
MLx = 0,001 . Wu . Lx2 x
MLy = 0,001 . Wu . Lx2 x
Mtx = 0,001 . Wu . Lx2 x
Mty = - 0,001 . Wu . Lx2 x
Mtiy = ½ MLx
Ly
Dimana, x : koef. Pengali ( dimana nilai x berdasarkan Lx , bisa dilihat tabel 14)

Muhammad Ikram / 08041010100383- 13


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Ly 3 m
= =1
Lx 3 m
Wu = 3297,6 kg/m
MLx = 0,001 . Wu . Lx2. x ↔ x = 33
= 0,001 x 3297,6 x 32 x 33
= 979,387 kgm
MLy = 0,001 . Wu . Lx2. x ↔ x = 24
= 0,001 x 3297,6 x 32 x 24
= 712,282 kgm
Mtx = - 0,001 . Wu . Lx2. x ↔ x = 69
= - 0,001 x 3297,6 x 32 x 69
= - 2047,8096 kgm
Mtiy = ½ MLx
= ½ x 979,387
= 489,694 kgm

3.1.3 Balok Bordes


Diketahui : Wu = 1816,8 kg/m

Momen Statis Tertentu


M = 1/8 Wu L2 = 1/8 x 1816,8 kg/m x (3 m)2 = 2043,9 kgm

Momen Statis Tak Tentu


Mtu1 = Mtu2 = 1/12 Wu L2 = 1/12 x 1816,8 kg/m x (3 m)2 = 1362,6 kgm

MLap = M – Mtu1
= 2043,9 kgm – 1362,6 kgm
= 681,3 kgm

3.2 Momen Pada Ringbalk

Muhammad Ikram / 08041010100383- 14


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Rumus yang digunakan berdasarkan Gambar 7.1 “Struktur Beton Bertulang”


(Istimawan) halaman 209.
3.2.1 Ringbalk Memanjang

Berat sendiri (15/20) = 0,15 m x 0,20 m x 2400 kg/m3 = 72 kg/m

q = 72 kg/m

Untuk perhitungan momen, panjang bentang diambil yang maksimum.


 Momen
- Momen tumpuan :
M1 = 1/16 q L2 = 1/16 x 72 kg/m x (3,0 m)2 = 40,50 kgm
M2 = 1/10 q L2 = 1/10 x 72 kg/m x (3,0 m)2 = 64,80 kgm
M3 = 1/11 q L2 = 1/11 x 72 kg/m x (3,0 m)2 = 58,91 kgm
- Momen lapangan :
M12 = 1/14 q L2 = 1/14 x 72 kg/m x (3,0 m)2 = 46,29 kgm
M13 = 1/16 q L2 = 1/16 x 72 kg/m x (3,0 m)2 = 40,50 kgm

Mdesign tumpuan = 64,80 kgm


Mdesign lapangan = 46,29 kgm
Bidang geser = ½ q L = ½ (72 kg/m) (3,0 m) =108 kg

3.2.2 Ringbalk Melintang

Berat sendiri (15/20) = 0,15 m x 0,20 m x 2400 kg/m3 = 72 kg/m

q = 72 kg/m

Muhammad Ikram / 08041010100383- 15


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Untuk perhitungan momen, panjang bentang diambil yang maksimum.


 Momen
- Momen tumpuan :
M1 = 1/16 q L2 = 1/16 x 72 kg/m x (4,00 m)2 = 72 kgm
M2 = 1/10 q L2 = 1/10 x 72 kg/m x (4,00 m)2 = 115,2 kgm

- Momen lapangan :
M5 = 1/14 q L2 = 1/14 x 72 kg/m x (4,00 m)2 = 82,29 kgm
M6 = 1/16 q L2 = 1/16 x 72 kg/mx (4,00 m)2 = 72 kgm

Mdesign tumpuan = 115,2kgm


Mdesign lapangan = 82,29 kgm
Bidang geser = ½ q L = ½ (72 kg/m) (4,0 m) = 144 kg

3.3 Momen Pada Sloof


3.2.3 3.3.1 Sloof Memanjang

Berat sendiri (25/30) = 0,25 x 0,30 x 2400 = 180 kg/m


Berat dinding = 0,15 x 4,0 x 1700 = 1020 kg/m
q = 1200 kg/m

Untuk perhitungan momen, panjang bentang diambil yang maksimum.


 Momen
- Momen tumpuan :
M1 = 1/16 q L2 = 1/16 x 1200 kg/m x (3,0 m)2 = 675 kgm
M2 = 1/10 q L2 = 1/10 x 1200 kg/m x (3,0 m)2 = 1080 kgm
M3 = 1/11 q L2 = 1/11 x 1200 kg/m x (3,0 m)2 = 981,82 kgm

Muhammad Ikram / 08041010100383- 16


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

- Momen lapangan :
M12 = 1/14 q L2 = 1/14 x 1200 kg/m x (3,0 m2) = 771,43 kgm
M13 = 1/16 q L2 = 1/16 x 1200 kg/m x (3,0 m2) = 675 kgm
Mdesign tumpuan = 1080 kgm
Mdesign lapangan = 771,43 kgm
Bidang geser = ½ q L = ½ (1200 kg/m) (3,00 m) = 1800 kg

3.2.4 3.3.2 Sloof Melintang

Berat sendiri (25/30) = 0,25 x 0,30 x 2400 = 180 kg/m


Berat dinding = 0,15 x 4,0 x 1700 = 1020 kg/m
q = 1200 kg/m
Untuk perhitungan momen, panjang bentang diambil yang maksimum.

 Momen
- Momen tumpuan :
M1 = 1/16 q L2 = 1/16 x 1200 kg/m x (4,0 m)2 = 1200 kgm
M2 = 1/10 q L2 = 1/10 x 1200 kg/m x (4,0 m)2 = 1920 kgm

- Momen lapangan :
M5 = 1/14 q L2 = 1/14 x 1200 kg/m x (4,0 m)2 = 1371,43 kgm
M6 = 1/16 q L2 = 1/16 x 1200 kg/m x (4,0 m)2 = 1200 kgm

Mdesign tumpuan = 1920 kgm


Mdesign lapangan = 1371,43 kgm
Bidang geser = ½ q L = ½ (1200) (4,0) = 2400 kg

Muhammad Ikram / 08041010100383- 17


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

3.4 Momen pada Plat Lantai


Momen plat lantai dihitung berdasarkan tabel 4.2.b pada buku grafik dan
tabel perencanaan beton bertulang SK – SNI – 1991 – 01.

Dik : Wu = 871,2 kg/m


Tipe 1

Ly 4 m
= =1, 33
Lx 3 m

masing-masing x didapat dengan interpolasi :


MLx = 0,001 . Wu . Lx2. x = 0,001 x 871,2 x 32 x 39,20 = 307,359 kg.m
MLy = 0,001 . Wu . Lx2. x = 0,001 x 871,2 x 32 x 19,40 = 152,112 kg.m
Mtx = - 0,001 . Wu . Lx2. x = - 0,001 x 871,2 x 32 x 68,85= - 539,839 kg.m
Mty = - 0,001 . Wu . Lx2. x = - 0,001 x 871,2 x 32 x 54,65 = - 428,499 kg.m

Tipe 2

Muhammad Ikram / 08041010100383- 18


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Ly 3 m
= =1,5
Lx 2 m
masing-masing x didapat dengan interpolasi :
MLx = 0,001 . Wu . Lx2. x = 0,001 x 871,2 x 22 x 45,5 = 158,558 kg.m
MLy = 0,001 . Wu . Lx2. x = 0,001 x 871,2 x 22 x 16,5 = 57,499 kg.m
Mtx = - 0,001 . Wu . Lx2. x = - 0,001 x 871,2 x 22 x 75 = - 261,36 kg.m
Mty = - 0,001 . Wu . Lx2. x = - 0,001 x 871,2 x 22 x 54,5 = - 189,922 kg.m

3.5 Perhitungan Momen Portal


Perhitungan dilakukan dengan metode cross/distribusi momen, dimana metode
ini dapat digunakan untuk menganalisa semua jenis balok atau kerangka kaku statis
tak tentu (Chu Kia Wang, 1991).
Direncanakan : - kolom bawah : 30/50
- balok lantai : 30/50

 Momen Inersia (I)

Ikolom = 1/12 bh3 = 1/12 (30) (50)3 = 312500 cm4


Ibalok = 1/12 bh3 = 1/12 (30) (50)3 = 312500 cm4
I kolom 312500
= =1
I balok 312500
Ikolom = Ibalok
EIkolom = EIbalok = 1

Portal dipilih 1 buah portal melintang dan 1 buah portal memanjang masing-
masing diambil 1 portal dengan beban maksimal.

3.5.1 Portal D (1-4) Melintang


P1 = 3458,56 kg = 3,458 t
P2 = 1566,00 kg = 1,566 t
P3 = 1636,00 kg = 1,636 t
P4 = 3530,56kg = 3,530 t

Muhammad Ikram / 08041010100383- 19


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

q1 = 3439,85 kg/m = 3,439 t/m


q2 = 2477,85 kg/m = 2,477 t/m
a. Angka Kekakuan (k)

EI
K=
L

K
Batang
Absolut Relatif
AB = BC = DH = CG = BF = AE EI 0,25
4
DC EI 0,50
2

b. Faktor Distribusi (FD)


K1
FD=
K 1+ K 2+ K 3
 Titik A
Batang AE = AB
K AE 0 , 25
FD= = =0,5
K AE + K AB 0 , 25+0 ,25
 Titik B

Batang BA = BC = BF

Muhammad Ikram / 08041010100383- 20


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

K BA 0 ,25
FD= = =0 ,3333
K BA + K BC +K BF 0 , 25+0 ,25+0 ,25
 Titik C
Batang CB = CG
K CB 0 ,25
FD= = =0 , 250
K CB +K CG + K CG 0 ,25+ 0 , 25+ 0 ,50

Batang CD

K CD 0 ,50
FD= = =0 ,500
K CB+K CG +K CG 0 ,25+0 , 25+0 ,50
 Titik D
Batang DC
K DG 0 ,25
FD= = =0 , 3333
K DG + K DH 0 , 25+ 0,5
Batang DH
K DH 0,5
FD= = =0 , 6667
K DH + K DG 0 , 25+0,5

c. Momen Primer (MF)


 MFAB = 1/12 (q1) (L2) = 1/12 (3,439) (4,0)2 = 4,586 tm
 MFBA = - 4,586 tm
 MFBC = 1/12 (q1) (L2) = 1/12 (3,439) (4,0)2 = 4,586 tm
 MFCB = - 4,586 tm
 MFCD = 1/12 (q2) (L2) = 1/12 (2,477) (2,0)2 = 0,413 tm
 MFDC = - 0,413 tm

Muhammad Ikram / 08041010100383- 21


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

d. Tabel Cross
Portal D (1-4) dan G (1-4)Melintang
Titik A B C D H G F E
Batang AB AE BA BC BF CB CD CG DC DH HD GC FB EA
FD 0,5000 0,5000 0,3333 0,3333 0,3333 0,2500 0,5000 0,2500 0,3333 0,6667        
MF 4,5860   -4,5860 4,5860   -4,5860 0,4130   -0,4130          
Bal -2,2930 -2,2930 0,0000 0,0000 0,0000 1,0433 2,0865 1,0433 0,1377 0,2753 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0000 -1,1465 0,5216 0,0000 0,0000 0,0688 0,0000 1,0433 0,0000 0,1377 0,5216 0,0000 -1,1465
Bal 0,0000 0,0000 0,2083 0,2083 0,2083 -0,0172 -0,0344 -0,0172 -0,3477 -0,6955 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,1041 0,0000 0,0000 -0,0086 0,0000 0,1041 -0,1739 0,0000 -0,0172 0,0000 -0,3477 -0,0086 0,1041 0,0000
Bal -0,0521 -0,0521 0,0029 0,0029 0,0029 0,0174 0,0349 0,0174 0,0057 0,0115 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0014 0,0000 -0,0260 0,0087 0,0000 0,0014 0,0029 0,0000 0,0174 0,0000 0,0057 0,0087 0,0014 -0,0260
Bal -0,0007 -0,0007 0,0058 0,0058 0,0058 -0,0011 -0,0022 -0,0011 -0,0058 -0,0116 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0029 0,0000 -0,0004 -0,0005 0,0000 0,0029 -0,0029 0,0000 -0,0011 0,0000 -0,0058 -0,0005 0,0029 -0,0004
Bal -0,0014 -0,0014 0,0003 0,0003 0,0003 0,0000 0,0000 0,0000 0,0004 0,0007 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0001 0,0000 -0,0007 0,0000 0,0000 0,0001 0,0002 0,0000 0,0000 0,0000 0,0004 0,0000 0,0001 -0,0007
Bal -0,0001 -0,0001 0,0002 0,0002 0,0002 -0,0001 -0,0002 -0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0001 0,0000 0,0000 -0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0001 0,0000
Bal -0,0001 -0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0001 0,0000 0,0000 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
TOTAL 2,3474 -2,3474 -5,5422 5,3247 0,2175 -3,4350 2,3927 1,0423 0,4195 -0,4195 -0,2098 0,5212 0,1087 -1,1737
KONTRO
L 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000        

Ket : Bal = Balance / pendistribusian = ΣMF , (-FD)


Bal
Co = Carry Over / induksi = 2 , ke batang lainnya (silang)
Mtot = MF + Bal + Co

Muhammad Ikram /08041010100383- 22


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

e. Reaksi Statis Tertentu


RA = ½ (q1) L + P4 = ½ (3,493) (4,0) + 3,530 = 10,518 t
RB = ½(q1) L + ½(q1)L + P3 = (½ (3,493)(4,0)) + (½ (3,493)(4,0)) + 1,636
= 15,611 t
RC = ½(q2) L + ½(q1)L + P2 = (½ (2,477)(2,0)) + (½ (3,493)(4,0)) + 1,566
= 11,031 t
RD = ½ (q2) L + P1 = ½ (2,477) (2,0) + 3,458 = 5,936 t

f. Reaksi Statis Tak Tentu

RE = R A +
( )
M A−B +M B− A
L (
= 10,518 + 4,0)
2, 3747+(−5 , 5422)
= 9,719 t

RF = R B -
( M +M
B− A
L ) ( L )
A−B M +M
+
B−C C−B

= 15,611 -
( (−5 ,54224,0)+2, 3747 ) ( 5 ,3247+(−3
4,0+
, 4350)
) = 16,882 t

RG = R C -
( L ) ( L )
M +M C− B B−C M +M
+
C− D D −C

= 11,031 -
(
−3 , 4350+5 , 3247
4,0 + 2,0 ) (
2, 3927+0 , 4195
= 11,965 t
)
RH = R D -
( M D−C +M C−D
L )
= 5,936 -
( 0 , 4195+2, 3927
2,0 ) = 4,530 t

g. Reaksi Horizontal

HA =
( M A−E +M E− A
h ) ( −2 ,3474 +(−1
= 4,0
,1737 )
) = - 0,8802 t

Muhammad Ikram /0804101010038 3-23


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

HB =
( M B−F +M F−B
h ) (
= 4,0 )
0 ,2175+0,1088
= 0,0815 t

HC =
(M C−G +M G−C
h ) ( 4,0 )
=
1,0423+0 ,5211
= 0,3908 t

HD =
( M D− H +M H −D
h ) ( −0 , 4195+(−0
= 4,0
, 2098 )
) = - 0,1573 t

h. Gaya Lintang

DA = RE – P4 = 9,719 – 3,530 = 6,987 t


DB-A = DA – q1 L = 6,987 – 3,493 (4,0) = - 7,786 t
DB = RF + DB-A – P3 = 16,882 – 7,786 – 1,636 = 7,460 t
DC-B = DB – q1 L = 7,460 – 3,493 (4,0) = - 6,515 t
DC = RG + DC-B – P2 = 11,965 – 6,515 – 1,566 = 3,884 t
DD-C = DC – q2 L = 3,884 – 2,477 (2,0) = - 1,072 t
DD = RH + DD-C – P1 = 4,530 – 1,072 – 3,458 = 0

i. Momen Maksimum Portal


 Batang AB

RA = 10,518 t
MAB = 2,3474 tm
MBA = 5,5422 tm (-)
Jarak Mmaks dari A (x)

x D x 6 ,987
= A
L−x D B−A  4,0−x = 7,786
7,786 x = 27,984 – 6,987x
x = 1,894 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RA – P4 ).x – ½.qAB.x2

Muhammad Ikram /0804101010038 3-24


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

= ((10,518 – 3,530 )  1,894) – (½  3,439  1,8942)


= 7,067 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(4,0−x)
× ( M A −B−M B− A )
M- = MB-A + 4,0
(4,0−1 ,894 )
× (2,347−5 ,542)
M = 5,542 +
- 4,0 = 3,944 tm
Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 7,098 tm – 3,944 tm = 3,123 tm

 Batang BC

RB = 15,611 t
MBC = 5,3247 tm
MCB = 3,4350 tm (-)
Jarak Mmaks dari A (x)

x DB x 7 ,460
=
L−x D C−B  4,0−x = 6,515
6,515 x = 29,840 – 7,460x
x = 2,135 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RB – P3 ).x – ½.qBC.x2
= ((15,611 – 1,636 )  2,135) – (½  3,439  2,1352)
= 21,998 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(4,0−x )
× ( M B−C −M C−B )
M- = MC-B + 4,0
(4,0−2 ,135 )
× (5 , 324−3 ,435 )
M- = 3,435 + 4,0 = 4,379 tm
Maka :

Muhammad Ikram /0804101010038 3-25


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Mmaks = M+ - M-
= 21,998 tm – 4,379 tm = 17,619 tm

 Batang CD
RC = 11,031 t
MCD = 2,3927 tm
MDC = 0,4195 tm
Jarak Mmaks dari A (x)

x DC x 3,884
=
L−x D D−C  2,0−x = 1,072
1,072 x = 7,768 – 3,884x
x = 1,567 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RC – P2 ).x – ½.qCD.x2
= ((11,031 – 1,566 )  1,567) – (½  2,477  1,5672)
= 11,790 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(2,0−x )
× ( M C−D−M D−C )
M- = MD-C + 2,0
(2,0−1 , 567)
× (2 ,392−0 , 419 )
M- = 3,435 + 2,0 = 4,421 tm
Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 11,790 tm – 4,421 tm = 7,369 tm

Muhammad Ikram /0804101010038 3-26


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

3.5.2 Portal B (1-4) Melintang


P1 = 3458,56 kg = 3,458 t
P2 = 1710,00 kg = 1,710 t
P3 = 3674,56 kg = 3,674 t
q1 = 3439,85 kg/m = 3,439 t/m
q2 = 2477,85 kg/m = 2,477 t/m

a. Angka Kekakuan (k)

EI
K=
L

K
Batang
Absolut Relatif
AB EI 0,50
2
BC EI 0,125
8
AD = BD = CF EI 0,25
4

b. Faktor Distribusi (FD)


K1
FD=
K 1+ K 2+ K 3

 Titik A

Muhammad Ikram /0804101010038 3-27


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Batang AB
K AB 0 , 50
FD= = =0 ,667
K AB + K AD 0 ,50+ 0 ,25
Batang AD
K AD 0 , 25
FD= = =0 ,333
K AB + K AD 0 ,50+ 0 ,25
 Titik B
Batang BA
K BA 0 , 50
FD= = =0 , 571
K BA + K BC + K BD 0 , 50+0 , 125+0 , 250

Batang BC

K BC 0 , 125
FD= = =0 , 142
K BC +K BA + K BE 0 , 125+0 , 50+0 , 250

Batang BE

K BE 0 , 250
FD= = =0 ,285
K BE +K BA + K BC 0 , 250+0,5+0 ,125

 Titik C
Batang CB
K CB 0 , 125
FD= = =0 ,333
K CB+ K CF 0 ,125+ 0 ,25
Batang CF
K CF 0 , 250
FD= = =0 ,667
K CF + K CB 0 ,250+ 0 ,125

c. Momen Primer (MF)


 MFAB = 1/12 (q2) (L2) = 1/12 (2,477) (2,0)2 = 0,825 tm
 MFBA = - 0,825 tm
 MFBC = 1/12 (q1) (L2) = 1/12 (3,439) (8,0)2 = 18,341 tm

Muhammad Ikram /0804101010038 3-28


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

 MFCB = - 18,341 tm

Muhammad Ikram /0804101010038 3-29


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)
d. Tabel Cross
Portal D (1-4) dan G (1-4)Melintang
Titik A B C D E F
Batang AB AD BA BC BE CB CF DA EB FC
FD 0,6667 0,3333 0,5714 0,1429 0,2857 0,3333 0,6667      
MF 0,8250   -0,8250 18,3410   -18,3410        
12,227
-0,5500 -0,2750 -10,0091 -2,5023 -5,0046 6,1137 0,0000 0,0000 0,0000
Bal 3
co -5,0046 0,0000 -0,2750 3,0568 0,0000 -1,2511 0,0000 -0,1375 -2,5023 6,1137
Bal 3,3364 1,6682 -1,5896 -0,3974 -0,7948 0,4170 0,8341 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,7948 0,0000 1,6682 0,2085 0,0000 -0,1987 0,0000 0,8341 -0,3974 0,4170
Bal 0,5299 0,2649 -1,0724 -0,2681 -0,5362 0,0662 0,1325 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,5362 0,0000 0,2649 0,0331 0,0000 -0,1341 0,0000 0,1325 -0,2681 0,0662
Bal 0,3575 0,1787 -0,1703 -0,0426 -0,0852 0,0447 0,0894 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,0852 0,0000 0,1787 0,0223 0,0000 -0,0213 0,0000 0,0894 -0,0426 0,0447
Bal 0,0568 0,0284 -0,1149 -0,0287 -0,0575 0,0071 0,0142 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,0575 0,0000 0,0284 0,0035 0,0000 -0,0144 0,0000 0,0142 -0,0287 0,0071
Bal 0,0383 0,0192 -0,0182 -0,0046 -0,0091 0,0048 0,0096 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,0091 0,0000 0,0192 0,0024 0,0000 -0,0023 0,0000 0,0096 -0,0046 0,0048
Bal 0,0061 0,0030 -0,0123 -0,0031 -0,0062 0,0008 0,0015 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,0062 0,0000 0,0030 0,0004 0,0000 -0,0015 0,0000 0,0015 -0,0031 0,0008
Bal 0,0041 0,0021 -0,0020 -0,0005 -0,0010 0,0005 0,0010 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,0010 0,0000 0,0021 0,0003 0,0000 -0,0002 0,0000 0,0010 -0,0005 0,0005
Bal 0,0007 0,0003 -0,0013 -0,0003 -0,0007 0,0001 0,0002 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,0007 0,0000 0,0003 0,0000 0,0000 -0,0002 0,0000 0,0002 -0,0003 0,0001
Bal 0,0004 0,0002 -0,0002 -0,0001 -0,0001 0,0001 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000
13,309
-1,8900 1,8900 -11,9256 18,4208 -6,4952 -13,3099 0,9449 -3,2476 6,6549
TOTAL 9
KONTRO 0,0000 0,0000 0,0000      

Muhammad Ikram /0804101010038 3-29


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)
L

Muhammad Ikram /0804101010038 3-30


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

e. Reaksi Statis Tertentu

RA = ½ (q2) L + P1 = ½ (2,477) (2,0) + 3,458 = 5,935 t


RB = ½(q2) L + ½(q1)L + P2 = (½ (2,477)(2)) + (½ (3,439)(8,0)) + 1,710
= 17,934 t
RC = ½ (q1) L + P3 = ½ (3,439) (8,0) + 3,674 = 17,430 t

f. Reaksi Statis Tak Tentu

RD = R A +
( M A−B−M B−A
L ) = 5,953 +
( 1, 890−(−11,925
2,0
)
) = 12,842 t

RE = R B -
( M B− A −M A −B
L ) ( M
+
B−C −M C−B
L )
= 17,943 -
((−11,9252,0)−1,890 ) (18 ,420−(−13
+ 8,0
,309 )
) = 15,001 t

Rf = R D -
( M C− B −M B−C
L )
= 17,430 -
( −13 ,309−18 ,420
8,0 ) = 13,463 t

g. Reaksi Horizontal

HA =
( M A−D +M D− A
h ) (
=
1,890+(0 ,944 )
4,0 )
= 0,708 t

) ( )
−6 , 922+(3 , 247 )
HB =
( M B−E + M E−B
h = 4,0 = - 2,435 t

) ( )
13 , 309+6 , 654
HC =
( M C− F + M F −C
h = 4,0 = 4,991 t

Muhammad Ikram /0804101010038 3-30


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

h. Gaya Lintang

DA = RE - P1 = 12,842 – 3,458 = 9,384 t


DB-A = DA – q2 L = 9,384 – 2,477 (2,0) = 4,430 t
DB = RE + DB-A – P2 = 15,011 + 2,477 – 1,710 = 17,722 t
DC-B = DB – q1 L = 17,722 – 3,439 (8,0) = - 9,789 t
DC = RF + DC-B – P3 = 13,463 – 9,789 – 3,674 = 0,00 t

i. Momen Maksimum Portal

 Batang AB
RA = 5,935 t
MAB = -1,890 tm
MBA = -11,925 tm
Jarak Mmaks dari A (x)

x DA x 9,348
=
L−x D B−A  2,0−x = 4,430
4,430 x = 18,698 – 9,348x
x = 1,35 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RA – P1 ).x – ½.qAB.x2
= ((5,953 – 3,458 )  1,35) – (½  2,477  1,352)
= 5,625 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(2,0−x )
× ( M A−B −M B− A )
M- = MB-A + 2,0
(2,0−1, 350)
× (1,890−11, 925)
M- = 11,925 + 2,0 = 6,907 tm
Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 5,625 tm – 6,907 tm = - 1,283 tm
Muhammad Ikram /0804101010038 3-31
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

 Batang BC

RB = 17,934 t
MBC = 18,4208 tm
MCB = 13,3099 tm (-)
Jarak Mmaks dari B (x)

x DB x 17,722
=
L−x D C−B  8,0−x = 9 ,789
9,789 x = 141,776 – 17,722x
x = 5,153 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RB – P2 ).x – ½.qBC.x2
= ((17,934 – 1,710 )  5,153) – (½  3,439  5,1532)
= 37,990 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(8,0−x )
× ( M B−C −M C−B )
M- = MC-B + 8,0
(8,0−5 ,153)
× (18,420−13,309)
M- = 13,309 + 8,0 = 15,127 tm
Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 37,990 tm – 15,127 tm = 22,862 tm

3.5.3 Portal 4 (A-K) Memanjang

P1 = P11 = 5756,54 kg = 5,756 t


P2= P3 = P4 = P5 = P6 = P7 = P8 = P9 = P10 = 3603,56 kg = 3,603 t
q1 = 2187,45 kg/m = 2,187 t/m
q2 = 360 kg/m = 0,360 t/m

Muhammad Ikram /0804101010038 3-32


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

a. Angka Kekakuan (k)

EI
K=
L

K
Batang
Absolut Relatif

AB = BC = CD = DE = EF = FG = GH = HI = IJ = JK EI 0,333
3,0
AL = BM = CN = DO = EP = FQ = GR = HS = IT = JU = KV EI 0,250
4,0

b. Faktor Distribusi (FD)

K1
FD=
K 1+ K 2+ K 3
 Titik A = K
Batang AB = KJ
K AB 0 , 333
FD= = =0 ,571
K AB + K AL 0 ,333+ 0 ,25
Batang AL = KV
K AL 0 , 250
FD= = =0 , 428
K AL + K AB 0 ,250+ 0 ,333

 Titik B = C = D = E = F = G = H = I = J
Batang Batang BA = CB = DC = ED = FE = GF = HG =IH = JI

Muhammad Ikram /0804101010038 3-33


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

K BA 0 , 333
FD= = =0 , 363
K BA + K BC + K BM 0 , 333+0 , 333+0 , 250

Batang BC = CD = DE = EF = FG = GH = HI = IJ = JK
K BC 0 , 333
FD= = =0 , 363
K BC + K BA + K BM 0 , 333+0 , 333+0 , 250

Batang BM = CN = DO = EP = FQ = GR = HS = IT = JU
K BM 0 , 250
FD= = =0 , 272
K BM + K BA + K BC 0 , 250+0 , 333+0 , 250

c. Momen Primer (MF)


MFAB = MFBC = MFCD = MFDE = MFEF = MFFG = MFGH = MFHI = MFIJ
= 1/12 (q1) (L2) = 1/12 (2,187) (3,00)2 = 1,640 tm
MFBA = MFCB = MFDC = MFED = MFFE = MFGF = MFHG = MFIH = MFJI
= - 1,640 tm
MFJK = 1/12 (q2) (L2) = 1/12 (0,360) (3,00)2 = 0,270 tm
MFKJ = - 0,270 tm

Muhammad Ikram /0804101010038 3-34


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)
d. Tabel Cross
Portal 4 (A-K) memanjang
Titik A B C D
Batang AB AL BA BC BM CB CD CN DC DE DO
FD 0,5712 0,4288 0,3635 0,3635 0,2729 0,3635 0,3635 0,2729 0,3635 0,3635 0,2729
MF 1,6400 0,0000 -1,6400 1,6400 0,0000 -1,6400 1,6400 0,0000 -1,6400 1,6400 0,0000
Bal -0,9367 -0,7033 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0000 -0,4684 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,1703 0,1703 0,1278 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0851 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0851 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Bal -0,0486 -0,0365 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0309 -0,0309 -0,0232 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0000 -0,0243 -0,0155 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0155 0,0000 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0145 0,0145 0,0109 0,0000 0,0000 0,0000 0,0056 0,0056 0,0042
co 0,0072 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0072 0,0028 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Bal -0,0041 -0,0031 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0037 -0,0037 -0,0027 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0000 -0,0021 -0,0018 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0018 -0,0005 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0014 0,0014 0,0011 0,0000 0,0000 0,0000 0,0008 0,0008 0,0006
co 0,0007 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0007 0,0004 0,0000 0,0000 -0,0001 0,0000
Bal -0,0004 -0,0003 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0004 -0,0004 -0,0003 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0000 -0,0002 -0,0002 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0002 -0,0001 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0001 0,0001 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0001 0,0001 0,0001
co 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0001 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000

Muhammad Ikram /0804101010038 3-35


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)
TOTAL 0,7432 -0,7432 -1,9487 1,8088 0,1399 -1,5819 1,6083 -0,0263 -1,6509 1,6459 0,0050
KONTRO
0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
L
Titik E F G H
Batang ED EF EP FE FG FQ GF GH GR HG HI HS
FD 0,3635 0,3635 0,2729 0,3635 0,3635 0,2729 0,3635 0,3635 0,2729 0,3635 0,3635 0,2729
MF -1,6400 1,6400 0,0000 -1,6400 1,6400 0,0000 -1,6400 1,6400 0,0000 -1,6400 1,6400 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0453 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0165 0,0165 0,0124
co 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0082 0,0000 0,0000 0,0025 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0030 -0,0030 -0,0022 -0,0009 -0,0009 -0,0007
co 0,0028 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0030 0,0000 0,0000 -0,0005 0,0000 -0,0015 -0,0053 0,0000
Bal -0,0010 -0,0010 -0,0008 0,0011 0,0011 0,0008 0,0002 0,0002 0,0001 0,0025 0,0025 0,0019
co 0,0000 0,0005 0,0000 -0,0010 0,0002 0,0000 0,0005 0,0012 0,0000 0,0001 0,0003 0,0000
Bal -0,0002 -0,0002 -0,0001 0,0003 0,0003 0,0002 -0,0006 -0,0006 -0,0005 -0,0001 -0,0001 -0,0001
co 0,0004 0,0002 0,0000 -0,0002 -0,0006 0,0000 0,0002 -0,0001 0,0000 -0,0003 -0,0006 0,0000
Bal -0,0002 -0,0002 -0,0002 0,0003 0,0003 0,0002 0,0000 0,0000 0,0000 0,0003 0,0003 0,0003
co 0,0000 0,0002 0,0000 -0,0002 0,0000 0,0000 0,0002 0,0002 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Bal -0,0001 -0,0001 0,0000 0,0001 0,0001 0,0001 -0,0001 -0,0001 -0,0001 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0001 0,0000 0,0000 -0,0001 -0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0001 -0,0001 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0001 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
TOTAL -1,6382 1,6394 -0,0012 -1,6397 1,6382 0,0014 -1,6427 1,6455 -0,0027 -1,6236 1,6099 0,0137
KONTRO
0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
L

Muhammad Ikram /0804101010038 3-36


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Titik I J K
Batang IH IJ IT JI JK JU KJ KV
FD 0,3635 0,3635 0,2729 0,3635 0,3635 0,2729 0,5712 0,4288
MF -1,6400 1,6400 0,0000 -1,6400 0,2700 0,0000 -0,2700 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,4980 0,4980 0,3739 0,1542 0,1158
co 0,0000 0,2490 0,0000 0,0000 0,0771 0,0000 0,2490 0,0000
Bal -0,0905 -0,0905 -0,0680 -0,0280 -0,0280 -0,0210 -0,1422 -0,1068
co 0,0000 -0,0140 0,0000 -0,0453 -0,0711 0,0000 -0,0140 0,0000
Bal 0,0051 0,0051 0,0038 0,0423 0,0423 0,0318 0,0080 0,0060
co 0,0082 0,0212 0,0000 0,0025 0,0040 0,0000 0,0212 0,0000
Bal -0,0107 -0,0107 -0,0080 -0,0024 -0,0024 -0,0018 -0,0121 -0,0091
co -0,0005 -0,0012 0,0000 -0,0053 -0,0060 0,0000 -0,0012 0,0000
Bal 0,0006 0,0006 0,0005 0,0041 0,0041 0,0031 0,0007 0,0005
co 0,0012 0,0021 0,0000 0,0003 0,0003 0,0000 0,0021 0,0000
Bal -0,0012 -0,0012 -0,0009 -0,0002 -0,0002 -0,0002 -0,0012 -0,0009
co -0,0001 -0,0001 0,0000 -0,0006 -0,0006 0,0000 -0,0001 0,0000
Bal 0,0001 0,0001 0,0001 0,0004 0,0004 0,0003 0,0001 0,0000
co 0,0002 0,0002 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0002 0,0000
Bal -0,0001 -0,0001 -0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0001 -0,0001
co 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0001 -0,0001 0,0000 0,0000 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
TOTAL -1,7277 1,8003 -0,0727 -1,1741 0,7880 0,3861 -0,0055 0,0055
KONTROL 0,0000 0,0000     0,0000  

Muhammad Ikram /0804101010038 3-37


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Titik L M N O P Q R S T U V
Batang LA MB NC OD PE QF RG SH TI UJ VK
FD                      
MF                      
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,3516 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,1870 0,0579
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0639 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0340 -0,0105 -0,0534
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,0183 0,0000 -0,0116 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0062 0,0019 0,0159 0,0030
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0054 0,0000 0,0021 0,0000 0,0000 -0,0011 -0,0003 -0,0040 -0,0009 -0,0045
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,0016 0,0000 -0,0014 0,0000 -0,0004 0,0004 0,0001 0,0009 0,0002 0,0016 0,0003
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0005 0,0000 0,0003 -0,0001 0,0001 -0,0002 -0,0001 -0,0005 -0,0001 -0,0004
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,0002 0,0000 -0,0002 0,0000 -0,0001 0,0001 0,0000 0,0001 0,0000 0,0002 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0001 0,0000 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
TOTAL -0,3716 0,0699 -0,0132 0,0025 -0,0006 0,0007 -0,0014 0,0069 -0,0363 0,1931 0,0028
KONTROL                      

Muhammad Ikram /0804101010038 3-38


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Ket : Bal = Balance / pendistribusian = ΣMF , (-FD)


Bal
Co = Carry Over / induksi = 2 , ke batang lainnya (silang)
Mtot = MF + Bal + Co

e. Reaksi Statis Tertentu


RA = P1 + ½ q1L = 5,756 + ½ (2,187) (3,0) = 9,036 t
RB = R C = R D = R E = R F = R G = R H = R I
= (q1 L) + P2 = (2,187) (3,0) + 3,602
= 10,163 t
RJ = ½ (q1) L + ½ (q2) L + P10
= ½ (2,187) (3,00) + ½ (0,360) (3,00) + 3,602
= 7,422 t
RK = ½ (q2) L + P11
= ½ (0,360) (3,0) + 5,756
= 6,296 t

f. Reaksi Statis Tak Tentu

RL = R A +
(M A−B +M B− A
L ) = 9,036 +
( 0 ,743+(−1, 948 )
3 ,00 ) = 8,634 t

RM = R B -
( M +M
B− A
L
A−B
) ( L )
+
M +MB−C C−B

= 10,163 -
( −1,948+00
3 , 00
,743
) (
+
1,808+(−1, 581)
3 ,00 ) = 10,489 t

RN = R C -
( L ) ( L )
M +M
C− B B−C

+
M +M
C− D D −C

= 10,163 -
( 3 ,00 ) ( 3 ,00 )
−1 ,581+1,808
+
1,608+(−1, 650)
= 10,102 t

RO = R D -
( L ) ( L )
M +M
D−C C−D

+
M +M
D− E E− D

Muhammad Ikram /0804101010038 3-39


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

= 10,163 -
(
−1,650+1 ,608
3,00 +
) (
1,645+(−1,638)
3 ,00 ) = 10,174 t

) ( L )
M +M
RP = R E -
( M E− D+ M D− E
L +
E−F F− E

= 10,163 -
( 3,00 ) ( 3, 00 )
−1,650+1 ,608 1, 639+(−1 , 639)
+ = 10,160 t

RQ = R F -
( L ) ( L )
M +M
F− E E− F

+
M +M F−G G−F

= 10,163 -
( 3 ,00 ) ( 3,00 )
−1 ,639+1,639 1,638+(−1,642)
+ = 10,164 t

RR = R G -
( M +M
G −F
L )
F −G
(
+
M +M
L
G −H
)H −G

= 10,163 -
( 3, 00 ) ( 1,609+(−1,
−1 ,642+1 ,638
+ 3 ,00
623)
) = 10,157 t

RS = R H -
( L ) ( L )
M H −G +M G −H

+
M +M H −I I −H

= 10,163 -
( −1 ,623+1
3, 00
,602
) ( 1, 609+(−1 , 727)
+ 3 , 00 ) = 10,194 t

RT = R I -
( L ) ( L )
M +M
I −H H −I

+
M +M I −J J −I

= 10,163 -
( −1 ,727+1
3 , 00
, 609
) ( 1,800+(−1 ,174 )
+ 3 ,00 ) = 9,993 t

RU = R J -
( L ) ( L )
M +M
J −I I −J

+
M +M J −K K−J

= 7,423 -
( −1 ,174+1,800
3,00 ) ( 0 ,787+(−0 ,005)
+ 3 , 00 ) = 6,952 t

RV = R K -
( L )
M +M
K− J J− K

Muhammad Ikram /0804101010038 3-40


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

= 6,296 -
(
−0 , 005+0 , 787
3 ,00 ) = 7,0351 t
g. Reaksi Horizontal

HA =
( M A−L +M L− A
h ) ( −0 , 743+(−0, 371)
= 4,0 ) = - 0,278t

) ( )
0 ,1389+0 ,069
HB =
( M B−M +M M−B
h = 4,0 = 0,052 t

) ( )
−0 , 026+(−0, 013 )
HC =
( M C− N +M N −C
h = 4,0 = - 0,0098 t

)= ( )
0 , 0049+0 , 0024
HD =
( M D−O + M O−D
h 4,0 = 0,0018 t

HE =
( M E−P +M P−E
h ) (
=
−0 , 0011+(−0 , 0005)
4,0 ) = - 0,0004 t

HF =
( M F−Q +M Q−F
h ) ( 0 , 0014+0
= 4,0
, 0007
) = 0,0005 t

HG =
( M G −R + M R−G
h )=
( −0, 0027+(−0 , 0013 )
4,0 ) = - 0,001 t

) ( 4,0 )
0, 0013+0 , 0068)
HH =
( M H −S +M S−H
h = = 0,0051 t

) ( 4,0 )
−0 , 0726+(−0 ,363 )
HI =
( M I −T + M T −I
h = = - 0,0272 t

) ( 4,0 )
0 ,3861+0 ,1930
HJ =
( M J −U +M U −J
h = = 0,1447 t

) ( 4,0 )
0 ,0055+0 ,0027
HK =
( M K−V + M V − K
h = = 0,0020 t

h. Gaya Lintang

Muhammad Ikram /0804101010038 3-41


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

DA = RL – P1 = 8,634 – 5,756 = 2,878 t


DA-B = DA – q1 L = 2,878 – 2,187 (3) = -3,683 t
DB = DB-A + RM – P2 = -3,683 + 10,489 – 3,602 = 3,204 t
DB-C = DB – q2 L = 3,204 – 2,187 (3) = -3,357 t
DC = DC-B + RN - P3 = - 3,357 + 10,101 – 3,602 = 3,142 t
DC-D = DC – q3 L = 3,142 – 2,187 (3) = -3,419 t
DD = DD-C + RO – P4 = -3,149 + 10,174 – 3,602 = 3,153 t
DD-E = DD – q4 L = 3,153– 2,187 (3) = -3,408 t
DE = DE-D + RP – P5 = -3,408 + 10,160 - 3,602 = 3,150 t
DE-F = DE – q5 L = 3,150 – 2,187 (3) = -3,411 t
DF = DF-E + RQ – P6 = -3,411 + 10,164 – 3,602 = 3,151 t
DF-G = DF – q6 L = 3,151 – 2,187 (3) = -3,410 t
DG = DG-F + RR – P7 = -3,410 + 10,157 – 3,602 = 3,145 t
DG-H = DG – q7 L = 3,145 – 2,187 (3) = -3,416 t
DH = DH-G + RS – P8 = -3,416 + 10,194 – 3,602 = 3,176 t
DH-I = DH – q8 L = 3,176 – 2,187 (3) = -3,385 t
DI = DI-H + RT – P9 = -3,385 + 9,993 – 3,602 = 3,006 t
DI-J = DI – q9 L = 3,006 – 2,187 (3) = -3,555 t
DJ = DJ-I + RU – P10 = -3,555 + 6,952- 3,602 = - 0,205 t
DJ-K = DJ – q10 L = -0,205 – 0,360 (3) = -1,285 t
DK = DK-J + RV – P11 = -1,285+ 7,035 – 5,756 = 0,000

i. Momen Maksimum Portal


 Batang AB

RA = 9,036 t
MAB = 0,743 tm
MBA = 1,948 tm (-)
Jarak Mmaks dari A (x)

x DA x 2,878
=
L−x D B−A  3,0−x = 3,693

Muhammad Ikram /0804101010038 3-42


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

3,693 x = 8,634 – 2,874x


x = 1,314 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RA – P1 ).x – ½.qAB.x2
= ((9,036 – 5,756 )  1,314) – (½  2,187  1,3142)
= 2,421 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(3,0−x)
× ( M A−B − M B− A )
M- = MB-A + 3,0
(3,0−1 , 314 )
× (0, 749−1 , 984)
M- = 1,984 + 3,0 = 1,289 tm
Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 2,421 tm – 1,289 tm = 1,131 tm

 Batang BC

RB = 10,163 t
MBC = 1,808 tm
MCB = 1,581 tm (-)
Jarak Mmaks dari B (x)

x DB x 3,204
=
L−x D C−B  3,0−x = 3,357
3,357 x = 9,612 – 3,204x
x = 1,465 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RB – P2 ).x – ½.qBC.x2
= ((10,163 – 3,602 )  1,456) – (½  2,187  1,4562)
= 7,234 tm

Muhammad Ikram /0804101010038 3-43


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Momen statis tak tertentu (M-)


(3,0−x)
× ( M B−C −M C−B )
M- = MC-B + 3,0
(3,0−1, 456)
× (1,808−1 , 581)
M- = 1,581 + 3,0 = 1,697 tm
Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 7,234 tm – 1,697 tm = 5,536 tm

 Batang CD

RC = 10,163 t
MCD = 1,608 tm
MDC = 1,650 tm (-)
Jarak Mmaks dari C (x)

x D x 3,142
= C
L−x DC−D  3,0−x = 3, 417
3,417 x = 9,441 – 3,142x
x = 1,439 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RC – P3 ).x – ½.qCD.x2
= ((10,163 – 3,602 )  1,439) – (½  2,187  1,4392)
= 7,176 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(3,0−x )
× ( M C−D−M D−C )
M- = MD-C + 3,0
(3,0−1, 439)
× (1,608−1,650)
M = 1,650 +
- 3,0 = 1,628 tm
Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 7,176 tm – 1,628 tm = 5,547 tm

Muhammad Ikram /0804101010038 3-44


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

 Batang DE

RD = 10,163 t
MDE = 1,645 tm
MED = 1,638 tm (-)
Jarak Mmaks dari D (x)

x DD x 3,155
=
L−x D D−E  3,0−x = 3, 405
3,405 x = 9,465 – 3,155x
x = 1,442 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RD – P4 ).x – ½.qDE.x2
= ((10,163 – 3,602 )  1,442) – (½  2,187  1,4422)
= 7,187 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(3,0−x )
× ( M D −E−M E−D )
M- = ME-D + 3,0
(3,0−1,442)
× (1,645−1, 638)
M- = 1,638+ 3,0 = 1,641 tm
Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 7,187 tm – 1,641 tm = 5,545 tm

 Batang EF

RE = 10,163 t
MEF = 1,639 tm
MFE = 1,639 tm (-)
Jarak Mmaks dari E (x)

Muhammad Ikram /0804101010038 3-45


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

x DE x 3,152
=
L−x D E−F  3,0−x = 3, 408
3,408 x = 9,456 – 3,152x
x = 1,441 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RE – P5 ).x – ½.qDE.x2
= ((10,163 – 3,602 )  1,441) – (½  2,187  1,4412)
= 7,185 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(3,0−x )
× ( M E− F−M F−E )
M- = MF-E + 3,0
(3,0−1,441 )
× (1,639−1,639 )
M = 1,639+
- 3,0 = 1,639 tm
Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 7,185 tm – 1,639 tm = 5,546 tm

 Batang FG

RF = 10,163 t
MFG = 1,638 tm
MGF = 1,642 tm (-)
Jarak Mmaks dari F (x)

x D x 3,154
= F
L−x D F−G  3,0−x = 3, 406
3,406 x = 9,452 – 3,154x
x = 1,442 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RF – P6 ).x – ½.qFG.x2
Muhammad Ikram /0804101010038 3-46
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

= ((10,163 – 3,602 )  1,442) – (½  2,187  1,4422)


= 7,187 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(3,0−x)
× ( M F −G −M G−F )
M- = MG-F + 3,0
(3,0−1,442 )
× (1 ,638−1,642)
M = 1,642+
- 3,0 = 1,639 tm
Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 7,187 tm – 1,639 tm = 5,547 tm

 Batang GH

RG = 10,163 t
MGH = 1,645 tm
MHG = 1,623 tm (-)
Jarak Mmaks dari G (x)

x DG x 3,148
=
L−x DG− H  3,0−x = 3, 412
3,412 x = 9,444 – 3,148x
x = 1,439 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RG – P7 ).x – ½.qGH.x2
= ((10,163 – 3,602 )  1,439) – (½  2,187  1,4392)
= 7,176 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(3,0−x)
× ( M G−H −M H−G )
M- = MH-G + 3,0
(3,0−1 ,439)
× (1,645−1,623)
M- = 1,623+ 3,0 = 1,635 tm

Muhammad Ikram /0804101010038 3-47


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 7,176 tm – 1,635 tm = 5,541 tm

 Batang HI

RH = 10,163 t
MHI = 1,609 tm
MIH = 1,727 tm (-)
Jarak Mmaks dari H (x)

x D x 3,180
= H
L−x D H −I  3,0−x = 3,380
3,380 x = 9,540 – 3,180x
x = 1,454 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RH – P8 ).x – ½.qHI.x2
= ((10,163 – 3,602 )  1,454) – (½  2,187  1,4542)
= 7,227 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(3,0−x )
× ( M H − I−M I −H )
M- = MI-H + 3,0
(3,0−1 ,439)
× (1,609−1,727)
M- = 1,727+ 3,0 = 1,665 tm
Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 7,227 tm – 1,665 tm = 5,561 tm

 Batang IJ

RI = 10,163 t

Muhammad Ikram /0804101010038 3-48


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

MIJ = 1,800 tm
MJI = 1,174 tm (-)
Jarak Mmaks dari I (x)

x DI x 3,010
=
L−x D I−J  3,0−x = 3,550
3,550 x = 9,030 – 3,010x
x = 1,376 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RI – P9 ).x – ½.qIJ.x2
= ((10,163 – 3,602 )  1,376) – (½  2,187  1,3762)
= 7,700 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(3,0−x )
× ( M I −J −M J− I )
M- = MJ-I + 3,0
(3,0−1,376)
× (1 ,800−1 ,174 )
M- = 1,174+ 3,0 = 1,512 tm
Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 7,700 tm – 1,512 tm = 6,187 tm

 Batang JK

RJ = 7,425 t
MJK = 0,787 tm
MKJ = 0,005 tm (-)
Jarak Mmaks dari K (x)

x D x 0,199
= K
L−x DJ − K  3,0−x = 1,279
1,279 x = 0,597 – 0,199x
x = 0,403 m

Muhammad Ikram /0804101010038 3-49


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RJ – P10 ).x – ½.qJK.x2
= ((7,425 – 3,602 )  0,403) – (½  0,360  0,4032)
= 1,511 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(3,0−x )
× ( M J −K −M K −J )
M- = MK-J + 3,0
(3,0−0 , 403)
× (0 ,787−0 ,005 )
M- = 0,005+ 3,0 = 0,681 tm
Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 1,511 tm – 0,681 tm = 0,829 tm

3.5.4 Portal 3 (A-E) Memanjang

P1 = 1674,00 kg = 1,674 t
P2 = P3 = 2034,00 kg = 2,034 t
P4 = 1782,00 kg = 1,782 t
P5 = 1458,00 kg = 1,458 t
q1 = 3058,65 kg/m = 3,058 t/m
q2 = 360 kg/m = 0,360 t/m

a. Angka Kekakuan (k)

Muhammad Ikram /0804101010038 3-50


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

EI
K=
L

K
Batang
Absolut Relatif
AB = BC = CD EI 0,111
9
AF = BG = CH = DI = EJ EI 0,250
4
DE EI 0,333
3
b. Faktor Distribusi (FD)
K1
FD=
K 1+ K 2+ K 3

 Titik A
Batang AB
K AB 0 , 111
FD= = =0 , 307
K AB + K AF 0 ,111+0 , 250
Batang AF
K AF 0 , 250
FD= = =0 , 692
K AF + K AB 0 ,250+ 0 ,111
 Titik B = C
Batang BA
K BA 0 , 111
FD= = =0 , 235
K BA + K BC + K BG 0 , 111+0 , 111+0 ,250

Batang BC

K BC 0 , 111
FD= = =0 , 235
K BC + K BA + K BG 0 , 111+0 , 111+0 ,250

Batang BG

Muhammad Ikram /0804101010038 3-51


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

K BG 0 , 250
FD= = =0 ,529
K BG + K BA + K BC 0 , 250+0 , 111+0 , 111

 Titik D
Batang DC
K DC 0 ,111
FD= = =0 , 160
K DC + K DE + K DI 0 ,111+0 , 333+0 , 250

Batang DE

K DE 0 ,333
FD= = =0 , 480
K DE + K DC + K DI 0 ,333+ 0 ,111+0 , 250

Batang DI

K DI 0 , 250
FD= = =0 , 360
K DI + K DC + K BC 0 , 250+0 , 111+0 , 333

 Titik E
Batang ED
K ED 0 , 333
FD= = =0 ,571
K ED + K EJ 0 ,333+ 0 ,250
Batang EJ
K EJ 0 , 250
FD= = =0 , 428
K EJ + K ED 0 ,250+ 0 ,333

c. Momen Primer (MF)


 MFAB = 1/12 (q1) (L2) = 1/12 (3,058) (9,0)2 = 20,641 tm
 MFBA = - 20,641 tm
 MFBC = 1/12 (q1) (L2) = 1/12 (3,058) (9,0)2 = 20,641 tm
 MFCB = - 20,641 tm
 MFCD = 1/12 (q1) (L2) = 1/12 (3,058) (9,0)2 = 20,641 tm

Muhammad Ikram /0804101010038 3-52


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

 MFDC = - 20,641 tm
 MFDE = 1/12 (q2) (L2) = 1/12 (0,360) (3,0)2 = 0,270 tm
 MFED = - 0,270 tm

Muhammad Ikram /0804101010038 3-53


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)
d. Tabel Cross
Portal 2 (A-E) Memanjang
Titik A B C D
Batang AB AF BA BC BG CB CD CH DC DE DI
FD 0,3077 0,6923 0,2353 0,2353 0,5294 0,2353 0,2353 0,5294 0,1600 0,4800 0,3600
MF 20,6415   -20,6415 20,6415   -20,6415 20,6415   20,6415 0,27  
Bal -6,3512 -14,2903 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 -3,3458 -10,0375 -7,5281
co 0,0000 0,0000 -3,1756 0,0000 0,0000 0,0000 -1,6729 0,0000 0,0000 0,0771 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,7472 0,7472 1,6812 0,3936 0,3936 0,8857 -0,0123 -0,0370 -0,0278
co 0,3736 0,0000 0,0000 0,1968 0,0000 0,3736 -0,0062 0,0000 0,1968 1,4339 0,0000
Bal -0,1150 -0,2586 -0,0463 -0,0463 -0,1042 -0,0865 -0,0865 -0,1945 -0,2609 -0,7828 -0,5871
co -0,0232 0,0000 -0,0575 -0,0432 0,0000 -0,0232 -0,1305 0,0000 -0,0432 0,0053 0,0000
Bal 0,0071 0,0160 0,0237 0,0237 0,0533 0,0361 0,0361 0,0813 0,0061 0,0182 0,0137
co 0,0118 0,0000 0,0036 0,0181 0,0000 0,0118 0,0030 0,0000 0,0181 0,1118 0,0000
Bal -0,0036 -0,0082 -0,0051 -0,0051 -0,0115 -0,0035 -0,0035 -0,0079 -0,0208 -0,0623 -0,0468
co -0,0025 0,0000 -0,0018 -0,0018 0,0000 -0,0025 -0,0104 0,0000 -0,0018 -0,0026 0,0000
Bal 0,0008 0,0018 0,0008 0,0008 0,0019 0,0030 0,0030 0,0068 0,0007 0,0021 0,0016
co 0,0004 0,0000 0,0004 0,0015 0,0000 0,0004 0,0003 0,0000 0,0015 0,0089 0,0000
Bal -0,0001 -0,0003 -0,0005 -0,0005 -0,0010 -0,0002 -0,0002 -0,0004 -0,0017 -0,0050 -0,0038
co -0,0002 0,0000 -0,0001 -0,0001 0,0000 -0,0002 -0,0008 0,0000 -0,0001 -0,0003 0,0000
Bal 0,0001 0,0002 0,0000 0,0000 0,0001 0,0002 0,0002 0,0006 0,0001 0,0002 0,0001
co 0,0000 0,0000 0,0000 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0001 0,0007 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0001 -0,0004 -0,0003
co 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
Bal 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
TOTAL 14,5395 -14,5395 -23,1526 21,5328 1,6198 -19,9386 19,1670 0,7716 17,1781 -8,9997 -8,1784
KONTRO
0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
L

Muhammad Ikram /0804101010038 3-53


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Titik E F G H I J
Batang ED EJ FA GB HC ID JE
FD 0,5714 0,4286          
MF -0,27            
Bal 0,1543 0,1157 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co -5,0188 0,0000 -7,1451 0,0000 0,0000 -3,7641 0,0579
Bal 2,8679 2,1509 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,0185 0,0000 0,0000 0,8406 0,4428 -0,0139 1,0754
Bal 0,0106 0,0079 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,3914 0,0000 -0,1293 -0,0521 -0,0973 -0,2935 0,0040
Bal 0,2236 0,1677 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0091 0,0000 0,0080 0,0267 0,0407 0,0068 0,0839
Bal -0,0052 -0,0039 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,0312 0,0000 -0,0041 -0,0057 -0,0039 -0,0234 -0,0020
Bal 0,0178 0,0134 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0010 0,0000 0,0009 0,0009 0,0034 0,0008 0,0067
Bal -0,0006 -0,0004 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,0025 0,0000 -0,0001 -0,0005 -0,0002 -0,0019 -0,0002
Bal 0,0014 0,0011 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co 0,0001 0,0000 0,0001 0,0000 0,0003 0,0001 0,0005
Bal -0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
co -0,0002 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 -0,0002 0,0000
Bal 0,0001 0,0001 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000
TOTAL -2,4524 2,4524 -7,2697 0,8099 0,3858 -4,0892 1,2262
KONTRO
0,0000          
L

Muhammad Ikram /0804101010038 3-54


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Ket : Bal = Balance / pendistribusian = ΣMF , (-FD)


Bal
Co = Carry Over / induksi = 2 , ke batang lainnya (silang)
Mtot = MF + Bal + Co

e. Reaksi Statis Tertentu

RA = P1 + ½ q1L = 1,674 + ½ (3,058) (9,0) = 15,435 t


RB = R C
= (q1 L) + P2 = (3,058) (9,0) + 2,034
= 29,556 t
RD = ½ (q1) L + ½ (q2) L + P4
= ½ (3,058) (9,00) + ½ (0,360) (3,00) + 1,782
= 16,083 t
RK = ½ (q2) L + P5
= ½ (0,360) (3,0) + 1,458
= 1,998 t

f. Reaksi Statis Tak Tentu

RF = R A +
( )
M A−B +M B− A
L (
= 15,435 +
)
14 , 539+(−23 , 152)
9 , 00 = 14,477 t

RG = R B -
( M +M
L
B− A
) ( L )M +M
A−B

+
B−C C−B

= 29,556 -
( 9 , 00 ) ( 9 , 00 )
−23,152+14 ,539 21 ,532+(−19 , 938 )
+ = 30,336 t

RH = R C -
( M +M
C− B
L ) ( M
B−C +M
L +
)
C− D D −C

= 29,556 -
( 9 ,00 ) ( 9, 00 )
−19,938+21 ,532 19, 167+17 ,178
+ = 25,340 t

Muhammad Ikram /0804101010038 3-55


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

RI = R D -
( M D−C +M C−D
L ) ( L )
+
M D− E + M E− D

= 16,083 -
(17 , 178+19,167
9, 00 ) ( −8, 999+(−2, 452)
+ 3, 00 ) = 15,862 t

RJ =R -
E
( M E− D + M D− E
L )
= 1,998 -
( −2 , 455+(−8
3 ,00
, 999 )
) = 6,611 t

g. Reaksi Horizontal

HA =
( M A−F +M F− A
h ) ( =
−14 , 539+(−7 , 269)
4,0 ) = - 5,452t

HB =
( M B−G+ M G −B
h ) ( 1, 619+04,0 , 809 )
= = 0,607 t

HC =
( M C− H +M H −C
h ) ( 4,0 )
0 ,771+0 ,385
= = 0,289 t

HD =
( M D− I + M I− D
h ) ( 4,0 )
−8 , 178+(−4 ,098 )
= = - 3,069 t

HE =
( M E−J +M J −E
h ) ( 4,0 )
=
2, 452+1 , 226
= 0,913 t

h. Gaya Lintang

DA = RF - P1 = 14,477 – 1,679 = 12,803 t


DB-A = DA – q1 L = 12,803 – 3,085 (9,0) = - 14,718 t
DB = RG + DB-A – P2 = 30,335 – 14,718 – 2,034 = 13,583 t
DC-B = DB – q1 L = 13,583 – 3,085(9,0) = - 13,938 t
DC = RH + DC-B – P3 = 25,340 – 13,938 – 2,034 = 9,368 t
Muhammad Ikram /0804101010038 3-56
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

DD-C = DC – q1 L = 9,368 – 3,085(9,0) = - 18,153 t


DD = RI + DD-C – P4 = 15,862 – 18,153 – 1,728 = - 4,074
DD-E = DD – q2 L = -4,074 – 0,3605(3,0) = -5,154 t
DE = RJ + DD-E – P5 = 6,611 – 5,154 – 1,458 = 0000 t

i. Momen Maksimum Portal


 Batang AB

RA = 15,435 t
MAB = 14,439 tm
MBA = 23,153 tm (-)
Jarak Mmaks dari A (x)

x DA x 12,804
=
L−x D B−A  9,0−x = 14,718
14,718 x = 115,236 – 12,804x
x = 4,187 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RA – P1 ).x – ½.qAB.x2
= ((15,435 – 1,674 )  4,187) – (½  3,085  4,1872)
= 30,576 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(9,0−x )
× ( M A− B−M B− A )
M- = MB-A + 9,0
(9,0−4 , 187 )
× (14 , 439−23 , 153)
M- = 23,153 + 9,0 = 18,493 tm
Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 30,576 tm – 18,493 tm = 12,083 tm

 Batang BC

Muhammad Ikram /0804101010038 3-57


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

RB = 29,453 t
MBC = 21,533 tm
MCB = 19,938 tm (-)
Jarak Mmaks dari B (x)

x DB x 13,584
=
L−x D C−B  9,0−x = 13,932
13,923 x = 122,256 – 13,584x
x = 4,445 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RB – P2 ).x – ½.qBC.x2
= ((29,556 – 2,034 )  4,445) – (½  3,085  4,4452)
= 91,858 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(9,0−x )
× ( M B−C −M C−B )
M- = MC-B + 9,0
(9,0−4 , 445)
× (21, 533−19 , 938 )
M- = 19,938 + 9,0 = 20,745 tm
Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 91,858 tm – 20,754 tm = 71,113 tm

 Batang CD

RC = 29,556 t
MCD = 19,167 tm
MDC = 17,178 tm
Jarak Mmaks dari C (x)

x D x 9 ,368
= C
L−x DC−D  9,0−x = 18,153
18,153 x = 84,312 – 9,368x

Muhammad Ikram /0804101010038 3-58


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

x = 3,063 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RC – P3 ).x – ½.qCD.x2
= ((29,556 – 1,782 )  3,063) – (½  3,085  3,0632)
= 70,600 tm

Momen statis tak tertentu (M-)


(9,0−x )
× ( M C−D −M D−C )
M = MD-C +
- 9,0
(9,0−3 ,063 )
× (19,167−17 , 178)
M- = 17,178 + 9,0 = 18,490 tm
Maka :
Mmaks = M+ - M-
= 70,600 tm – 18,490 tm = 52,110 tm

 Batang DE

RD = 15,863 t
MDE = 8,999 tm (-)
MED = 2,453 tm (-)
Jarak Mmaks dari D (x)

x DD x 4,074
=
L−x D D−E  3,0−x = 5,154
5,154 x = 12,222 – 4,074x
x = 1,324 m

Momen statis tertentu (M+)


M+ = (RD – P4 ).x – ½.qDE.x2
= ((16,083 – 1,782 )  1,324) – (½  0,360  1,3242)
= 18,619 tm

Momen statis tak tertentu (M-)

Muhammad Ikram /0804101010038 3-59


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

(3,0−x )
× ( M D −E−M E−D )
M = ME-D +
- 3,0
(3,0−1, 324 )
× (8 , 999−2 , 459)
M- = 2,459+ 3,0 = 6,112 tm

Muhammad Ikram /0804101010038 3-60


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)
Maka :
Mmaks = M+ - M-
=18,619 tm – 6,112 tm = 12,506 tm

3.6 Momen pada Pondasi


3.6.1 Beban Normal pada Pondasi

Portal 3 (A-E) Memanjang


GAYA NORMAL PADA KOLOM BAWAH BERAT SLOOF (25/40) JUMLAH
PONDASI
KG KG KG
0,25
1 RF - P1 = 14,477 - 1,674 = 12,803 x 0,400 x 2400 x 1/2 ( 9 ) = 1,080 13,883
0
0,25
2 RG - P2 = 30,336 - 2,034 = 28,302 0
x 0,400 x 2400 x 1/2 ( 9 + 9 ) = 9,720 38,022
0,25
3 RH - P3 = 25,340 - 2,034 = 23,306 x 0,400 x 2400 x 1/2 ( 9 + 9 ) = 9,720 33,026
0
0,25
4 RI - P4 = 15,862 - 1,782 = 14,080 x 0,400 x 2400 x 1/2 ( 9 + 3 ) = 3,240 17,320
0
0,25
5 RJ - P5 = 6,611 - 1,458 = 5,153 x 0,400 x 2400 x 1/2 ( 3 ) = 0,360 5,513
0

Muhammad Ikram /0804101010038 3-60


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Portal D (1-4) melintang

GAYA NORMAL PADA KOLOM BAWAH BERAT SLOOF (25/40)


PONDASI
TON TON
3,45 1/
1 RD - P1 = 12,842 - = 9,384 0,250 x 0,400 x 2400 x
2
( 2 ) = 0,240
8
13,29 1/
2 RE - P2 = 15,001 - 1,71 = 0,250 x 0,400 x 2400 x ( 2 + 8 ) = 1,920
1 2
3,67 1/
3 RF - P3 = 13,453 - = 9,779 0,250 x 0,400 x 2400 x
2
( 8 ) = 0,960
4

BERAT KOLOM BAWAH (30/50) JUMLAH


PONDASI
TON KG
1 0,300 x 0,500 x 2400 x 4,00 = 1,440 11,064
2 0,300 x 0,500 x 2400 x 4,00 = 1,440 16,651
3 0,300 x 0,500 x 2400 x 4,00 = 1,440 12,179

Muhammad Ikram /0804101010038 3-61


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

3.6.2 Perhitungan Momen pada Pondasi

Tekanan tanah izin :


σ tan ah = 1,4 kg/cm2 = 14 t/m2 (PPI-1983 tabel 1,1 hal 9)

Tekanan tanah efektif untuk mendukung beban total :


σ tanah efektif
= σ tanah - (kedalaman pondasi x γrata-rata)
γrata-rata = ½ (γbeton + γtanah)
= ½ (2,4 + 1,7)
= 2,05 t/m3
Kedalaman pondasi direncanakan 2,0 m, sehingga :
σ tanah efektif = 14 – (2,0 x 2,05) = 9,90 t/m3

Menentukan Luas Tapak (F) :


P
F=
σ tan ah efektif
dimana, P = berat konstruksi yang harus ditahan pondasi
Direncanakan ukuran pondasi berdasarkan Pmaks
Pmax 38,022
F1 = = =3 , 840
σ tan ahefektif 9 , 90 t/m2

Ukuran B dan L pondasi = 3,840 = 1,959 m → 2,00 m √


Tebal pondasi tapak biasanya ditentukan berdasarkan persyaratan kuat geser,
Ketebalan pondasi harus mampu mendukung “tegangan geser pons”.

30

Ma

a' = 30

b' = 50 200
200

Mb
c' = 75

50
35 200

200

Muhammad Ikram /0804101010038 3-62


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Beban di atas pondasi P = 38022 kg


Berat sendiri stek kolom = 0,3 x 0,5 x 1,5 x 2400 = 540 kg
Berat sendiri tapak = ((2,0 + 0,3) / 2) x 0,5 x 2,0 x 2400 = 2760 kg
Beban total (Wu) = 41322 kg
W u 38022
= =9 , 505
σytb = B×L 200×200 t/m2 = 0,950 kg/cm2....... < 1,4 kg/cm2 (aman)

Direncanakan : Tebal pondasi (h) : 500 mm


Selimut beton (s) : 40 mm
Diameter tulangan : 18 mm untuk masing-masing arah
Maka, tinggi efektif (d) = 500 – 40 – 18 = 442 mm
B' = lebar kolom + 2 (½d) = 30 + 44,2 = 74,2 cm
Gaya geser total yang bekerja pada penampang kritis adalah :
Vu = σytb (B2 – B' 2) = 0,950 (2002 – 74,22) = 32769,65 kg

Kuat geser beton (Vc)

Vc =
( )
1+
1 1
√f ' . b . d
βc 6 c o
; Pers . SK SNI T-15-1991-03 (3.4-36 a)
Tetapi nilai tersebut tidak boleh lebih besar dari :

Vc =
4 √ f ' c . bo d ; Pers . SK SNI T-15-1991-03 (3.4-36 c)
φ Vc > Vu
Untuk :
βc = Perbandingan antara sisi kolom terpanjang dan sisi kolom terpendek
(βc = 1,0)
bo = keliling penampang yang terdapat tegangan geser
bo = 2.(b + d) + 2.(a + d)
bo = 2.(50 + 44,2) + 2.(30 + 44,2) = 336,8 cm = 3368 mm
φ = 0,6 (untuk gaya geser)
f c ' = Kuat tekan beton yang direncanakan. f c ' = 25 MPa = 250 kg/cm2

Muhammad Ikram /0804101010038 3-63


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Maka :

V =
c
( 1+ )2 √ 25 . (3368)( 442). 10
2
1
−3
=44659 ,68
kN
Ø Vn = Ø Vc = 0,6 (44659,68) = 26795,80 kN
−3
Vc = 4 √ 25 . (3368 )(442).10 =29773 ,12 kN → < Vc = 44659,68 kN
Ø Vn = Ø Vc = 0,6 (29773,12) = 17863,88 kN

persyaratan geser

a. Momen pada arah a


Ma = ½ . b' . c' 1/3c' . σytb + ½ b' . c' 2/3c' . σytb
= ½ (50) (75) 1/3 (75) (0,950) + ½ (50) (75) 2/3 (75) (0,950)
= 133593,75 kg.cm = 1,335 tm
b. Momen pada arah b
Mb = ½ . a' . c' 1/3c' . σytb + ½ a' . c' 2/3c' . σytb
= ½ (30) (75) 1/3 (75) (0,950) + ½ (30) (75) 2/3 (75) (0,950)
= 80156,25 kg.cm = 0,801 tm

Muhammad Ikram /0804101010038 3-64


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

BAB IV
PENDIMENSIAN TULANGAN

Mutu bahan yang digunakan dalam perencanaan ini adalah :


Baja (fy) = 400 MPa = 4000 kg/cm2
Beton (f’c) = 25 MPa = 250 kg/cm2

Perhitungan perencanaan didasarkan pada peraturan SK SNI-T-15-1991-03


Rumus-rumus yang digunakan :
3.2.4.1.1.1.1 Luas tulangan pokok
As = ρ . b . d
3.3 Luas tulangan pembagi
0,25 b h
As = 100
3.4 Luas tulangan tekan
As' = 0,5 As
3.5 Koefisien ketahanan :
M
2
k = φ bd
3.6 Kontrol tegangan
Mu
Mn φ
a
=
As ( d− a 2 )
fy = As( d− 2 )
Mu
Mn φ
=
0 ,85 . a . b .(d− 2 ) 0 , 85 . a. b .(d− a 2 )
a
f’c =
C = 0,85 a.b.f’c
T = As. fy
3.7 Batas max rasio penulangan
ρmaks = 0,75 ρb

Muhammad Ikram /0804101010038 3-65


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

(0 , 85 f ' c β 1 ) 600
ρb =
fy (600+f y )

3.8 Batas min rasio penulangan


1,4
f
ρmin = y
3.9 Eksentrisitas
Agr = b.h
Atot = ρ.Agr
Mu
e = Pu
3.10Geser
Vu
Vu = a.b

[ (V u−φ V c ).b . y ]
As = φfy

Keterangan :
a = tinggi balok (m)
Agr = luas bruto penampang (mm2)
As = luas tulangan tarik (mm2)
b = lebar daerah tekan komponen terstruktur
e = eksentrisitas gaya terhadap sumbu
f’c = kuat tekan beton (MPa)
fy = tegangan luluh baja tulangan (MPa)
h = tebal atau tinggi total komponen terstruktur (mm)
Mn = kuat momen nominal penampang (Nm)
Mu = momen terfaktor pada penampang (Nm)

Pu = beban aksial terfaktor pada eksentrisitas yang diberikan < φ Pn


Vu = Gaya geser terfaktor (MPa)
Vc = Gaya geser izin beton (MPa)

Muhammad Ikram /0804101010038 3-66


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

As
ρ = bd = rasio penulangan tarik
φ = faktor reduksi kekuatan untuk balok = 0,8
φ = faktor reduksi kekuatan untuk kolom = 0,6
4.1 Pendimensian Tangga
4.1.1 Plat Tangga
Tangga atas = tangga bawah

Direncanakan plat tangga :


 Tebal (h) = 20 cm = 200 mm
 Lebar (b) = 125 cm = 1250 mm
 Diperkirakan diameter tulangan utama :  12 mm
 Tebal penutup beton/selimut beton (berdasarkan buku Dasar-Dasar
Perencanaan Beton Bertulang tabel.3 hal. 44) p = 20 mm
Tinggi efektif (d) =h–s–½
= 200 – 20 – ½ (12)
= 174 mm
 Dari perhitungan momen plat tangga diperoleh :
Mlap = 1229,081 kgm = 1229,081  104 N.mm
Mtu = 2458,161 kgm = 2458,161  104 N.mm

 Pembesian pada Daerah Lapangan


Menentukan nilai k (koef ketahanan) :
M lap (1229 , 081)(10 4 )
2
= =0 , 406
k = 0,8 bd 0,8(1250 )(1742 )
- Direncanakan fc = 25 MPa, fy = 400 MPa, berdasarkan tabel A-28
halaman 491 buku Struktur Beton Bertulang (Istimawan Dipohusodo)
diperoleh nilai :
ρmin = 0,0035
ρmax = 0,0203

Muhammad Ikram /0804101010038 3-67


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

- Dari tabel tabel A-28 buku Struktur Beton Bertulang (Istimawan


Dipohusodo), untuk nilai k = 0,406, diperoleh nilai ρ yang terlalu kecil,
oleh karenanya digunakan ρmin = 0,0035

- Luas tulangan yang dibutuhkan :


As = ρ.b.d = 0,0035 x 1250 x 174 = 761,25 mm2

Dari tabel A-5 Struktur Beton Bertulang (Istimawan) digunakan tulangan :


 12 – 100 (As = 1131 mm2)
- Tulangan pembagi :
0 , 25 b h 0 , 25(1250)(200 )
A s= = =625
100 100 mm2
Digunakan tulangan :  12 – 150 (As = 754 mm2)

 Pembesian Momen Tumpuan


Menentukan nilai k (koef ketahanan) :
M tu (2 458 , 161)(10 4 )
2
= =0 , 812
k = 0,8 bd 0,8(1250 )(174 )2
- Direncanakan fc = 25 MPa, fy = 400 MPa, berdasarkan tabel A-28 buku
Struktur Beton Bertulang (Istimawan Dipohusodo) diperoleh nilai :
ρmin = 0,0035
ρmax = 0,0203
- Dari Tabel A-28 buku Struktur Beton Bertulang (Istimawan Dipohusodo),
untuk nilai k = 0,812, diperoleh nilai ρ yang terlalu kecil, oleh karenanya
digunakan ρmin = 0,0035

- Luas tulangan yang dibutuhkan :


As = ρmin.b.d = 0,0035  1250  174 = 761,25 mm2
digunakan tulangan :  12 – 100 (As = 1131 mm2)

- Tulangan pembagi

Muhammad Ikram /0804101010038 3-68


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

0 ,25 ×b ×h 0 , 25 ×1250×200
= =625
As = 100 100 mm2
Digunakan tulangan :  12 – 150 (As = 754,0 mm2)

4.1.2 Plat Bordes


Direncanakan plat bordes :
Tebal (h) = 20 cm = 200 mm
Lebar (b) = 300 cm = 3000 mm
Tebal selimut beton (s) = 20 mm
Diameter tulangan utama direncanakan :  12 mm

Tinggi efektif (d) :


dx = h – s – ½  = 200 – 20 – ½ (12) = 174 mm
dy = h – s –  – ½  = 200 – 20 – 12 – ½ (12) = 162 mm

Tabel 4.1. Penulangan Plat Bordes

  M u .10 6
**) ***)  
M Mu k ρhitung * )
ρmin As = ρ.b.d Tulangan As
0,8 (b)( d ) 2
(kNm) (MPa) (mm2)   (mm2)
MLx 9,794 0,135 0,0003 0,0035 1827 12-100 2261,9
MLy 7,123 0,113 0,0002 0,0035 1701 12-100 2261,9
Mtx 20,478 0,282 0,0007 0,0035 1827 12-100 2261,9
Mtiy 4,897 0,078 0,0001 0,0035 1701 12-100 2261,9

ρhitung =
1
m [ √ ]
x 1 − 1−
2mk
fy

Muhammad Ikram /0804101010038 3-69


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

fy 400
= =18 , 824
'
c 0 ,85 x 25
m = 0 ,85 f
**) Dalam perhitungan As = ρ.b.d, jika :
ρhitung < ρmin  digunakan ρmin
ρhitung > ρmin  digunakan ρhitung
***) Tulangan yang digunakan diambil berdasarkan tabel A-5 buku
Struktur Beton Bertulang (Istimawan Dipohusodo)

 Tulangan pembagi
Untuk tulangan pembagi, menurut SK-SNI-T-15-1991-03 adalah :
0 ,25 .b . h 0 ,25 (1250 mm)(200 mm)
= =625
As = 100 100 mm2
Dipilih tulangan :  12 – 150 (As = 754 mm2)

4.1.3 Balok Bordes


 Direncanakan balok bordes :
Tebal (h) = 35 cm = 350 mm
Lebar (b) = 20 cm = 200 mm
Diameter tulangan utama : u = 12 mm
Diameter tulangan sengkang : s = 10 mm
Tebal selimut beton (s) = 40 mm
 Dari perhitungan momen pada balok bordes diperoleh:
Mlap = 681,3 kg.m = 681,32  104 N.mm
Mtu = 1362,6 kg.m = 13,626  104 N.mm
 Tinggi efektif (d)
d = h – s - s – ½ u
= 350 – 40 – 10 – ½.(12)
=294 mm

 Pembesian Momen Lapangan


Menentukan nilai k (koef ketahanan) :

Muhammad Ikram /0804101010038 3-70


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

M lap (6 , 813)(106 )
2
= 2
=0 , 492
k= 0,8 bd 0,8(200 )(294 )
- Berdasarkan tabel A-28 (untuk fc = 25 MPa, fy = 400 MPa) buku Struktur
Beton Bertulang (Istimawan Dipohusodo), diperoleh nilai :
ρmin = 0,0035
ρmax = 0,0203

- Dari Tabel A-28 buku Struktur Beton Bertulang (Istimawan Dipohusodo),


untuk nilai k = 0,492, diperoleh nilai ρ yang terlalu kecil, oleh karenanya
digunakan ρmin = 0,0035

- Luas tulangan yang dibutuhkan :

As = ρ.b.d = 0,0035 x 200 x 294 = 205,8 mm2


Berdasarkan Tabel A-4 halaman 458 buku Struktur Beton Bertulang
(Istimawan Dipohusodo), maka digunakan tulangan : 2  12 (As = 226,2
mm2).

- Cek jarak tulangan :


b = 2 (selimut beton) + 2 (sengkang) + 2(tul, utama) + (x)
200 = 2 (40) + 2 (10) + 2 (12) + (x)
x = 76 mm > 25 mm (ukuran agregat) .................. (memenuhi)
- Tulangan tekan :
As' = 0,5 As = 0,5 x 205,8 = 102,9 mm2
Berdasarkan tabel A-4, digunakan tulangan : 2  12 (As = 226,2
mm2)

 Pembesian Momen Tumpuan


Menentukan nilai k (koef ketahanan) :
M tu (13 ,626 )(106 )
2
= 2
=0 , 985
k = 0,8 bd 0,8(200 )(294 )
- Berdasarkan tabel A-28 (untuk fc = 25 MPa, fy = 400 MPa) buku Struktur
Muhammad Ikram /0804101010038 3-71
Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Beton Bertulang (Istimawan Dipohusodo), diperoleh nilai :


ρmin = 0,0035
ρmax = 0,0244

- Dari tabel tabel A-28 buku Struktur Beton Bertulang (Istimawan


Dipohusodo), untuk nilai k = 0,985 merupakan di bawah nilai kmin, karena
nilai k yang di dapat lebih kecil dari nilai k min = 1,3537, maka digunakan
ρmin = 0,0035

- Luas tulangan yang dibutuhkan :


As = ρ.b.d = 0,0035 x 200 x 294 = 205,8 mm2
Berdasarkan tabel A-4 digunakan tulangan tarik : 2  12 (As = 226,2
mm2)

Cek jarak tulangan :


b = 2 (selimut beton) + 2 (sengkang) + 2(tul, utama) + (x)
200 = 2 (40) + 2 (10) + 2 (12) + (x)
x = 76 mm > 25 mm (ukuran agregat) ..........................
(memenuhi)
Tulangan tekan :
As' = 0,5 As = 0,5 x 205,8 = 102,9 mm2
Berdasarkan tabel A-4, digunakan tulangan : 2  12 (As = 226,2
mm2)

4.2 Pembesian Plat Lantai


Direncanakan plat lantai :
Tebal (h) = 12 cm = 120 mm
Lebar (b) = 1 m = 1000 mm (ditinjau per meter)
Tebal selimut beton (s) = 20 mm
Direncanakan : diameter tulangan utama : u = 12 mm
Tinggi efektif (d) :
dx = h – s – ½  = 120 – 20 – ½ (12) = 94 mm

Muhammad Ikram /0804101010038 3-72


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

dy = h – s –  – ½  = 120 – 20 – 12 – ½ (12) = 82 mm
Penulangan plat lantai dari berbagai tipe dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tipe 1

  **) ***)  
M u .10 6
k As =
M 0,8 (b)( d ) 2 ρhitung *) ρmin
Mu ρ.b.d Tulangan As
(kNm) (MPa) (mm2)   (mm2)
MLx 3,074 0,435 0,0010 0,0035 329 12-150 754
MLy 1,521 0,283 0,0007 0,0035 287 12-150 754
Mtx 5,398 0,764 0,0019 0,0035 329 12-150 754
Mtiy 4,285 0,797 0,0020 0,0035 287 12-150 754

  **) ***)  
M u .10 6
k As =
M 0,8 (b)( d ) 2 ρhitung *) ρmin
Mu ρ.b.d Tulangan As
(kNm) (MPa) (mm )
2
  (mm2)
MLx 1,586 0,224 0,0004 0,0035 329 12-150 754
MLy 0,575 0,107 0,0002 0,0035 287 12-150 754
Mtx 2,614 0,369 0,0009 0,0035 329 12-150 754
Mtiy 1,899 0,353 0,0008 0,0035 287 12-150 754
Tipe 2

Ket :

*) ρhitung =
1
m [ √ ]
× 1 − 1−
2mk
fy

Muhammad Ikram /0804101010038 3-73


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

fy 400
= =18 , 824
c
' 0 ,85 ×25
m = 0 ,85 f
**) Dalam perhitungan As = ρ.b.d, jika :
ρhitung < ρmin  digunakan ρmin
ρhitung > ρmin  digunakan ρhitung
*** Tulangan yang digunakan diambil berdasarkan tabel A-5 buku
)

Struktur Beton Bertulang (Istimawan Dipohusodo)

4.3 Pendimensian Balok Lantai (Portal)


4.3.1 Portal Memanjang
Direncanakan :
Tebal (h) = 50 cm = 500 mm
Lebar (b) = 30 cm = 300 mm
Tebal selimut beton (s) = 40 mm
Direncanakan : diameter tulangan utama : u = 16 mm
Diameter tulangan sengkang : s = 10 mm
fy = 400 MPa
fc = 25 MPa
Berdasarkan Tabel A-28 (fc = 25 MPa, fy = 400 MPa) buku Struktur Beton
Bertulang (Istimawan Dipohusodo), diperoleh : min = 0,0035
maks = 0,0203

 Tinggi efektif (d) = h – s - s – ½ u


= 500 – 40 – 10 – ½ (16)
= 442 mm

 Pembesian Momen Lapangan


Mu = 2,220 t.m = 22,20 kN.m (diperoleh dari perhitungan Mmaks portal
memanjang yang terbesar).
 Menentukan nilai k (koefisien ketahanan)

Muhammad Ikram /0804101010038 3-74


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

M u lap 22 , 20 ×106 Nmm


2
= 2
=0 , 473 N/mm 2
k = 0,8. b . d 0,8 .(300 mm) . (442 mm ) = 0,473 MPa
Dari Tabel A-28, nilai  untuk k = 0,473 sangat kecil ( < min < maks),
maka dalam perhitungan digunakan min = 0,0035.

 Tulangan tarik yang digunakan


As = ρmin.b.d
= 0,0035  300  442
= 464,1 mm2  Digunakan tulangan 3 D 16 (As = 603,2 mm2)

 Cek jarak tulangan


x = 0,5 (2 (selimut beton) + 2 (sengkang) + 3.(Dtul. utama) – b)
x = 0,5 ( 2 (40) + 2 (10) + 3.(16) – 300)
x = 76 mm > 25 mm ...... (memenuhi)

 Tulangan tekan
As' = 0,5.As
= 0,5  464,1
= 232 mm2  Digunakan tulangan 2 D 16 (As = 402,2 mm2)

 Pembesian Momen Tumpuan


Mu = 2,404 t.m = 24,04 kN.m (diperoleh dari perhitungan momen pada
tabel Cross yang terbesar dari portal memanjang).
 Menentukan nilai k (koefisien ketahanan)
M u lap 24 ,04 ×106 Nmm
2
= 2
=0 ,513 N/mm2
k = 0,8. b . d 0,8 .(300 mm) . (442 mm ) = 0,513
MPa
Dari Tabel A-28, nilai  untuk k = 0,513 sangat kecil ( < min < maks),
maka dalam perhitungan digunakan min = 0,0035.

 Tulangan tarik yang digunakan

Muhammad Ikram /0804101010038 3-75


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

As = ρmin.b.d
= 0,0035  300  442
= 464,1 mm2  Digunakan tulangan 3 D 16 (As = 603,2 mm2)

 Cek jarak tulangan


x = 0,5 (2 (selimut beton) + 2 (sengkang) + 3.(Dtul. utama) – b)
x = 0,5 ( 2 (40) + 2 (10) + 3.(16) – 300)
x = 76 mm > 25 mm ...... (memenuhi)

 Tulangan tekan
As' = 0,5.As
= 0,5  464,1
= 232 mm2  Digunakan tulangan 2 D 16 (As = 402,2 mm2)

 Perhitungan Geser
Vc adalah kemampuan beton tanpa penulangan geser untuk menahan gaya
geser, yang dihitung dengan :
1
Vc = 6 √ f c b. d
'

1
Vc = 6 √ 25× ( 300)× (442). 10−3 = 110,5 kN
Vu = 5,219 t = 52,19 kN (Vu adalah gaya geser yang bekerja, diambil dari
nilai gaya lintang maksimum pada portal memanjang).

Pemeriksaan kebutuhan tulangan geser

Jika : Vu > ½ φ Vc, maka diperlukan tulangan geser (sengkang)


Maka : 52,19 kN ... ½ (0,6) (110,5) kN
52,19 kN > 33,15 kN → diperlukan tulangan geser

(sengkang)

Gaya geser yang ditahan oleh sengkang (Vs)


Vu 52,19
−V c −110,5
Vs perlu = φ = 0,6 = 23,517 kN

Kontrol Vs

Muhammad Ikram /0804101010038 3-76


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

1
Vs = 3 √f c b . d
'
=
1
3 √ 25× ( 300)× ( 442).10−3 = 221 kN

Karena Vs perlu < Vs, maka s (jarak sengkang) tidak boleh lebih ½d .
Maka :
d 442
s = 2 = 2 = 221 mm, digunakan s = 200 mm
s . V s 200 (221 )
= =250
Av = f y . d 400 (442 ) 10−3
mm2
Digunakan sengkang : 10 - 150 (As = 754 mm2).

4.3.2 Portal Melintang


Direncanakan :
Tebal (h) = 50 cm = 500 mm
Lebar (b) = 30 cm = 300 mm
Tebal selimut beton (s) = 40 mm
Direncanakan : Diameter tulangan utama : u = 16 mm
Diameter tulangan sengkang : s = 10 mm
fy = 400 MPa
fc = 25 MPa
Berdasarkan Tabel A-28 (fc = 25 MPa, fy = 400 MPa) buku Struktur Beton
Bertulang (Istimawan Dipohusodo), diperoleh : min = 0,0035
maks = 0,0203

Tinggi efektif (d) = h – s - s – ½ u


= 500 – 40 – 10 – ½ (16)
= 442 mm

 Pembesian Momen Lapangan


Mu = 3,716 t.m = 37,16 kN.m (diperoleh dari perhitungan Mmaks portal
melintang yang terbesar)
 Menentukan nilai k (koefisien ketahanan)

Muhammad Ikram /0804101010038 3-77


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

M u lap 37 , 16 ×10 6 Nmm


2
= 2
=0 ,793 N/mm2
k = 0,8. b . d 0,8 .(300 mm) . (442 mm ) = 0,793 MPa
Dari Tabel A-29, nilai  untuk k = 0,793 sangat kecil ( < min < maks),
maka dalam perhitungan digunakan min = 0,0035.

 Tulangan tarik yang digunakan


As = ρ.b.d
= 0,0035  300  442
= 464,1 mm2  Digunakan tulangan 3 D 16 (As = 603,2 mm2)

 Cek jarak tulangan


x = 0,5 (2 (selimut beton) + 2 (sengkang) + 3.(Dtul. utama) – b)
x = 0,5 ( 2 (40) + 2 (10) + 3.(16) – 300)
x = 76 mm > 25 mm ...... (memenuhi)

 Tulangan tekan
As' = 0,5.As
= 0,5  464,1
= 232,05 mm2  Digunakan tulangan 2 D 16 (As = 402,2 mm2)

 Pembesian Momen Tumpuan


Mu = 6,829 t.m = 68,29 kN.m (diperoleh dari perhitungan momen pada
tabel Cross yang terbesar dari portal melintang)
 Menentukan nilai k (koefisien ketahanan) :
M u lap 68 , 29 ×106 Nmm
2
= 2
=1 , 456 N/mm2
k = 0,8. b . d 0,8 .(300 mm) . (442 mm ) = 1,456 MPa
Dari Tabel A-28, nilai  untuk k = 1,456 maka didapat  = 0,0038.

 Tulangan tarik yang digunakan


As = ρmin.b.d

Muhammad Ikram /0804101010038 3-78


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

= 0,0038  300  442


= 503,88 mm2  Digunakan tulangan 3 D 16 (As = 603,2 mm2)

 Cek jarak tulangan


x = 0,5 (2 (selimut beton) + 2 (sengkang) + 3.(Dtul. utama) – b)
x = 0,5 ( 2 (40) + 2 (10) + 3.(16) – 300)
x = 76 mm > 25 mm ...... (memenuhi)
 Tulangan tekan
As' = 0,5.As
= 0,5  503,88
= 251,94 mm2  Digunakan tulangan 2 D 16 (As = 402,2 mm2)

 Perhitungan Geser
Vc adalah kemampuan beton tanpa penulangan geser untuk menahan gaya
geser, yang dihitung dengan :
1
Vc = 6 √ f c b. d
'

1
Vc = 6 √ 25× ( 300)× (442). 10−3 = 110,5 kN
Vu = 9,486 t = 94,86 kN (Vu adalah gaya geser yang bekerja, diambil dari
nilai gaya lintang maksimum pada portal melintang).

 Pemeriksaan kebutuhan tulangan geser

Jika : Vu > ½ φ Vc, maka diperlukan tulangan geser (sengkang)


Maka : 94,86 kN ... ½ (0,6) (110,5) kN
94,86 kN > 33,15 kN → diperlukan tulangan geser

(sengkang)

 Gaya geser yang ditahan oleh sengkang (Vs)


Vu 94 ,86
−V c −110 ,5
Vs perlu = φ = 0,6 = 47,6 kN

Kontrol Vs
1
Vs = 3 √ c
f b.d 1
= 3 √ 25× ( 300)× ( 442).10 = 221 kN
−3
'

Karena Vs perlu < Vs, maka s (jarak sengkang) tidak boleh lebih ½d .

Muhammad Ikram /0804101010038 3-79


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Maka :
d 442
s = 2 = 2 = 221 mm, digunakan s = 200 mm
s . V s 200 (221 )
= =250
Av = f y . d 400 (442 ) 10
−3
mm2
Digunakan sengkang : 10 - 150 (As = 754 mm2)

4.4 Pendimensian Ringbalk


4.4.1 Ringbalk Memanjang
Direncanakan :
Tebal (h) = 20 cm = 200 mm
Lebar (b) = 15 cm = 150 mm
Tebal selimut beton (s) = 40 mm
Direncanakan : diameter tulangan utama : u = 12 mm
Diameter tulangan sengkang : s = 10 mm
fy = 400 MPa
fc = 25 MPa
Berdasarkan Tabel A-28 (fc = 25 MPa, fy = 400 MPa) buku Struktur Beton
Bertulang (Istimawan Dipohusodo), diperoleh : min = 0,0035
maks = 0,0203

Tinggi efektif (d) = h – s - s – ½ u


= 200 – 40 – 10 – ½ (12)
= 144 mm

 Pembesian Pada Daerah Lapangan


Mu = 46,29 kg.m = 0,4629 kN.m (diperoleh dari perhitungan momen ring

balok)

 Menentukan nilai k (koefisien ketahanan)

Muhammad Ikram /0804101010038 3-80


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

M lap 0 , 4629 ×106 Nmm


2
= 2
=0 , 186 N/mm2
k = 0,8. b . d 0,8 .(150 mm) (144 mm ) = 0,186 MPa
Dari Tabel A-28, nilai  untuk k = 0,186 sangat kecil ( < min < maks),
maka dalam perhitungan digunakan min = 0,0035.

 Tulangan tarik yang digunakan


As = ρmin.b.d
= 0,0035  150  144
= 75,6 mm2  Digunakan tulangan 2 D 12 (As = 226,2 mm2)

 Cek jarak tulangan


b = 2 (selimut beton) + 2 (sengkang) + 2.(Dtul. utama) + (x)
150 = 2 (40) + 2 (10) + 2.(12) + (x)
x = 26 mm > 25 mm ...... (memenuhi)

 Tulangan tekan
As' = 0,5.As
= 0,5  75,6
= 37,8 mm2  Digunakan tulangan 2 D 12 (As = 226,2 mm2)

 Pembesian pada Daerah Tumpuan


Mu = 64,80 kg.m = 0,648 kN.m (diperoleh dari perhitungan momen ring balok)

Menentukan nilai k (koefisien ketahanan)


M tu 0 ,648 ×106 Nmm
2
= 2
=0 ,260 N/mm 2
k = 0,8. b . d 0,8 .(150 mm ) . (144 mm ) = 0,260 MPa
Dari Tabel A-28, nilai  untuk k = 0,260 sangat kecil ( < min < maks), maka
dalam perhitungan digunakan min = 0,0035.

 Tulangan tarik yang digunakan


As = ρmin.b.d
= 0,0035  150  144
= 75,6 mm2  Digunakan tulangan 2 D 12 (As = 226,2 mm2)

Muhammad Ikram /0804101010038 3-81


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

 Cek jarak tulangan


b = 2 (selimut beton) + 2 (sengkang) + 2.(Dtul. utama) + (x)
150 = 2 (40) + 2 (10) + 2.(12) + (x)
x = 26 mm > 25 mm ...... (memenuhi).

 Tulangan tekan
As' = 0,5.As
= 0,5  75,6
= 37,8 mm2  Digunakan tulangan 2 D 12 (As = 226,2 mm2)

 Perhitungan Geser
Vc adalah kemampuan beton tanpa penulangan geser untuk menahan gaya
geser, yang dihitung dengan :
1
Vc = 6 √ f c b. d
'

1
Vc = 6 √ 25× (150)× ( 144 ). 10−3 = 18 kN

Vu = 108 kg = 1,08 kN (Vu adalah gaya geser yang bekerja).

 Pemeriksaan kebutuhan tulangan geser

Jika : Vu > ½ φ Vc, maka diperlukan tulangan geser (sengkang)


Maka : 1,08 kN ... ½ (0,6) (18) kN
1,08 kN < 5,4 kN → tidak diperlukan tulangan geser
(sengkang)
Namun demikian dalam perencanaan tetap digunakan sengkang sebagai
pengikat tulangan utama yaitu sengkang 10 – 200.

4.4.2 Ringbalk Melintang


Direncanakan :
Tebal (h) = 20 cm = 200 mm
Lebar (b) = 15 cm = 150 mm
Tebal selimut beton (s) = 40 mm

Muhammad Ikram /0804101010038 3-82


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Direncanakan : diameter tulangan utama : u = 12 mm


Diameter tulangan sengkang : s = 10 mm
fy = 400 MPa
fc = 25 MPa
Berdasarkan Tabel A-28 (fc = 25 MPa, fy = 400 MPa) buku Struktur Beton
Bertulang (Istimawan Dipohusodo), diperoleh : min = 0,0035
maks = 0,0203
Tinggi efektif (d) = h – s - s – ½ u
= 200 – 40 – 10 – ½ (12)
= 144 mm

 Pembesian Momen Tumpuan


Mu = 115,2 kg.m = 1,152 kN.m (diperoleh dari perhitungan momen ring balok)

Menentukan nilai k (koefisien ketahanan)


M tu 1 , 152 ×106 Nmm
2
= 2
=0 , 463 N/mm 2
k = 0,8. b . d 0,8 .(150 mm) (144 mm ) = 0,463 MPa
Dari Tabel A-28, nilai  untuk k = 0,463 sangat kecil ( < min < maks),
maka dalam perhitungan digunakan min = 0,0035.

 Tulangan tarik yang digunakan


As = ρmin.b.d
= 0,0035  150  144
= 75,6 mm2  Digunakan tulangan 2 D 12 (As = 226,2 mm2)

 Cek jarak tulangan


b = 2 (selimut beton) + 2 (sengkang) + 2.(Dtul. utama) + (x)
150 = 2 (40) + 2 (10) + 2.(12) + (x)
x = 26 mm > 25 mm ...... (memenuhi)

 Tulangan tekan
As' = 0,5.As
= 0,5  75,6

Muhammad Ikram /0804101010038 3-83


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

= 37,8 mm2  Digunakan tulangan 2 D 12 (As = 226,2 mm2)

 Pembesian Momen Lapangan


Mu = 82,29 kg.m = 0,8229 kN.m (diperoleh dari perhitungan momen ring

balok)

Menentukan nilai k (koefisien ketahanan)


M lap 0 , 8229 ×106 Nmm
2
= 2
=0 ,331 N/mm 2
k = 0,8. b .d 0,8 .(150 mm ) . (144 mm ) = 0,331 MPa
Dari Tabel A-28, nilai  untuk k = 0,331 sangat kecil ( < min < maks), maka
dalam perhitungan digunakan min = 0,0035.

 Tulangan tarik yang digunakan


As = ρmin.b.d
= 0,0035  150  144
= 75,6 mm2  Digunakan tulangan 2 D 12 (As = 226,2 mm2)

 Cek jarak tulangan


b = 2 (selimut beton) + 2 (sengkang) + 2.(Dtul. utama) + (x)
150 = 2 (40) + 2 (10) + 2.(12) + (x)
x = 26 mm > 25 mm ...... (memenuhi)
Tulangan tekan
As' = 0,5.As
= 0,5  75,6
= 37,8 mm2  Digunakan tulangan 2 D 12 (As = 226,2 mm2)

 Perhitungan Geser
Vc adalah kemampuan beton tanpa penulangan geser untuk menahan gaya
geser, yang dihitung dengan :
1
Vc = 6 √ f c b. d
'

1
Vc = 6 √ 25× (150)× ( 144 ). 10−3 = 18 kN

Muhammad Ikram /0804101010038 3-84


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Vu = 144 kg = 1,44 kN (Vu adalah gaya geser yang bekerja).

 Pemeriksaan kebutuhan tulangan geser

Jika : Vu > ½ φ Vc, maka diperlukan tulangan geser (sengkang)


Maka : 1,44 kN ... ½ (0,6) (18) kN
1,44 kN < 5,4 kN → tidak diperlukan tulangan geser
(sengkang)
Namun demikian dalam perencanaan tetap digunakan sengkang sebagai
pengikat tulangan utama yaitu sengkang 10 – 200.

4.5 Pendimensian Sloof


4.5.1 Sloof Memanjang
Direncanakan :
Tebal (h) = 30 cm = 300 mm
Lebar (b) = 25 cm = 250 mm
Tebal selimut beton (s) = 40 mm
Direncanakan : diameter tulangan utama : u = 12 mm
Diameter tulangan sengkang : s = 10 mm
fy = 400 MPa
fc = 25 MPa
Berdasarkan Tabel A-28 (fc = 25 MPa, fy = 400 MPa) buku Struktur Beton
Bertulang (Istimawan Dipohusodo), diperoleh : min = 0,0035
maks = 0,0203
Tinggi efektif (d) = h – s - s – ½ u
= 300 – 40 – 10 – ½ (12)
= 244 mm

 Pembesian Momen Lapangan


Mu = 771,43 kg.m = 7,714 kN.m (diperoleh dari perhitungan momen
sloof).

Muhammad Ikram /0804101010038 3-85


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

 Menentukan nilai k (koefisien ketahanan)


M lap 7 , 714 ×106 Nmm
2
= 2
=0 , 648 N/mm 2=0 ,648 MPa
k = 0,8. b . d 0,8 .(250 mm) . (244 mm )

Dari Tabel A-28, nilai  untuk k = 0,331 sangat kecil ( < min < maks),
maka dalam perhitungan digunakan min = 0,0035.

 Tulangan tarik yang digunakan


As = ρmin.b.d
= 0,0035  250  244
= 213,5 mm2  Digunakan tulangan 2 D 12 (As = 226,2 mm2)

 Cek jarak tulangan


b = 2 (selimut beton) + 2 (sengkang) + 2.(Dtul. utama) + .(x)
250 = 2 (40) + 2 (10) + 2.(12) + (x)
x = 126 mm > 25 mm ...... (memenuhi)

 Tulangan tekan
As' = 0,5.As
= 0,5  213,5
= 106,75 mm2  Digunakan tulangan 2 D 12 (As = 226,2 mm2)

 Pembesian pada Daerah tumpuan


Mu = 1080 kg.m = 10,80 kN.m (diperoleh dari perhitungan momen sloof)

 Menentukan nilai k (koefisien ketahanan)


M tump 10 , 80 ×106 Nmm
2
= 2
=0 , 907 N/mm2 =0 , 907 MPa
k = 0,8. b . d 0,8 .(250 mm ) . (244 mm )
Dari Tabel A-28, nilai  untuk k = 0,331 sangat kecil ( < min < maks), maka
dalam perhitungan digunakan min = 0,0035.

 Tulangan tarik yang digunakan

Muhammad Ikram /0804101010038 3-86


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

As = ρmin.b.d
= 0,0035  250  244
= 213,5 mm2  Digunakan tulangan 2 D 12 (As = 226,2 mm2)

 Cek jarak tulangan


b = 2 (selimut beton) + 2 (sengkang) + 2.(Dtul. utama) + .(x)
250 = 2 (40) + 2 (10) + 2.(12) + (x)
x = 126 mm > 25 mm ...... (memenuhi)

 Tulangan tekan
As' = 0,5.As
= 0,5  213,5
= 106,75 mm2  Digunakan tulangan 2 D 12 (As = 226,2 mm2).

 Perhitungan Geser
Vc adalah kemampuan beton tanpa penulangan geser untuk menahan gaya
geser, yang dihitung dengan :
1
Vc = 6 √ f c b. d
'

1
Vc = 6 √ 25× ( 250)× (244 ). 10−3 = 50,833 kN

Vu = 1800 kg = 18 kN (Vu adalah gaya geser yang bekerja).

Pemeriksaan kebutuhan tulangan geser

Jika : Vu > ½ φ Vc, maka diperlukan tulangan geser (sengkang)


Maka : 18 kN ... ½ (0,6) (50,833) kN
18 kN > 15,25 kN → diperlukan tulangan geser
(sengkang)
Gaya geser yang ditahan oleh sengkang (Vs)
Vu 18
−V c −50,833
Vs perlu = φ = 0,6 = 20,833 kN

Kontrol Vs

Muhammad Ikram /0804101010038 3-87


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

1
Vs = 3 √f c b . d
'
=
1
3 √ 25× ( 250)× ( 244 ). 10−3 = 101,667 kN

Karena Vs perlu < Vs, maka s (jarak sengkang) tidak boleh lebih ½d .
Maka :
d 244
s = 2 = 2 = 122 mm, digunakan s = 100 mm
s . V s 100 (101 , 667)
= =104 , 167
Av = f y .d 400 (244 ) 10 −3
mm2
Digunakan sengkang : 10 - 100

4.5.2 Sloof Melintang


Direncanakan :
Tebal (h) = 30 cm = 300 mm
Lebar (b) = 25 cm = 250 mm
Tebal selimut beton (s) = 40 mm
Direncanakan : diameter tulangan utama : u = 12 mm
Diameter tulangan sengkang : s = 10 mm

fy = 400 MPa
fc = 25 MPa
Berdasarkan Tabel A-28 (fc = 25 MPa, fy = 400 MPa) buku Struktur Beton
Bertulang (Istimawan Dipohusodo), diperoleh : min = 0,0035
maks = 0,0203
Tinggi efektif (d) = h – s - s – ½ u
= 300 – 40 – 10 – ½ (12)
= 244 mm

 Pembesian Momen Lapangan


Mu = 1371 kg.m = 13,71 kN.m (diperoleh dari perhitungan momen sloof).
 Menentukan nilai k (koefisien ketahanan)
M lap 13 , 71 ×106 Nmm
2
= 2
=1 , 151 N/mm2 =1 ,151 MPa
k = 0,8. b . d 0,8 .(250 mm) . (244 mm )

Muhammad Ikram /0804101010038 3-88


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

Dari Tabel A-28, nilai  untuk k = 1,151 sangat kecil ( < min < maks),
maka dalam perhitungan digunakan min = 0,0035.

 Tulangan tarik yang digunakan


As = ρmin.b.d
= 0,0035  250  244
= 213,5 mm2  Digunakan tulangan 2 D 12 (As = 226,2 mm2)

 Cek jarak tulangan


b = 2 (selimut beton) + 2 (sengkang) + 2.(Dtul. utama) + .(x)
250 = 2 (40) + 2 (10) + 2.(12) + (x)
x = 126 mm > 25 mm ...... (memenuhi)

 Tulangan tekan
As' = 0,5.As
= 0,5  213,5
= 106,75 mm2  Digunakan tulangan 2 D 12 (As = 226,2 mm2)

 Pembesian pada Daerah tumpuan


Mu = 1920 kg.m = 1920 kN.m (diperoleh dari perhitungan momen sloof)

 Menentukan nilai k (koefisien ketahanan)


M tump 19 , 20 ×106 Nmm
2
= 2
=1, 162 N/mm2 =1 , 162 MPa
k = 0,8. b .d 0,8 .(250 mm ) . (244 mm )
Dari Tabel A-28, nilai  untuk k = 1,162 sangat kecil ( < min < maks),
maka dalam perhitungan digunakan min = 0,0035.

 Tulangan tarik yang digunakan


As = ρmin.b.d
= 0,0035  250  244

Muhammad Ikram /0804101010038 3-89


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

= 213,5 mm2  Digunakan tulangan 2 D 12 (As = 226,2 mm2)

 Cek jarak tulangan


b = 2 (selimut beton) + 2 (sengkang) + 2.(Dtul. utama) + .(x)
250 = 2 (40) + 2 (10) + 2.(12) + (x)
x = 126 mm > 25 mm ...... (memenuhi)

 Tulangan tekan
As' = 0,5.As
= 0,5  213,5
= 106,75 mm2  Digunakan tulangan 2 D 12 (As = 226,2 mm2)

 Perhitungan Geser
Vc adalah kemampuan beton tanpa penulangan geser untuk menahan gaya
geser, yang dihitung dengan :
1
Vc = 6 √ f c b. d
'

1
Vc = 6 √ 25× ( 250)× (244 ). 10−3 = 50,833 kN

Vu = 2400 kg = 24 kN (Vu adalah gaya geser yang bekerja).

 Pemeriksaan kebutuhan tulangan geser

Jika : Vu > ½ φ Vc, maka diperlukan tulangan geser (sengkang)


Maka : 24 kN ... ½ (0,6) (50,833) kN
24 kN > 15,25 kN → diperlukan tulangan geser
(sengkang)
Gaya geser yang ditahan oleh sengkang (Vs)
Vu 24
−V c −50,833
Vs perlu = φ = 0,6 = 10,833 kN

Kontrol Vs

Muhammad Ikram /0804101010038 3-90


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

1
Vs = 3 √f c b . d
'
=
1
3 √ 25× ( 250)× ( 244 ). 10−3 = 101,667 kN

Karena Vs perlu < Vs, maka s (jarak sengkang) tidak boleh lebih ½d .
Maka :
d 244
s = 2 = 2 = 122 mm, digunakan s = 100 mm
s . V s 100 (101 , 667)
= =104 , 167
Av = f y .d 400 (244 ) 10 −3
mm2
Digunakan sengkang : 10 - 100

4.6 Pendimensian Kolom


Direncanakan :
Ukuran kolom : 30/50
f 'c = 25 MPa
fy = 400 MPa
Tebal selimut beton (s) = 40 mm
Diameter tulangan utama : Du = 25 mm
Diameter tulangan sengkang : s = 10 mm

Diketahui :
- Pu = 19,901 t = 199,01 kN
- Mu = 6,829 tm = 68,29 kN.m

Agr = b x h = 300 x 500 = 150000 mm2, Ditaksir rasio penulangan 1%


As
ρ= ρ'= =0 , 01
bd
d’ dianggap sejarak 0,15 h dari tepi penampang
d’ = 0,15 (500) = 75 mm
d = 500 – 75 = 425 mm
M u 68 , 29 . 10 3
e= = =343 ,149 mm
Pu 199 , 01

Muhammad Ikram /0804101010038 3-91


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

As = As’ = ρ b d = 0,01 x 300 x 425 = 1275 mm2


(nilai 0,01  ρ  0,08  Struktur Beton Bertulang (Istimawan, hal 292).
Dicoba menggunakan tulangan 8 Ø16 (As = 1608,5 mm2) pada masing-masing
sisi kolom,
1608 , 5
ρ= =0 , 0126
300 (425 )
0,01 < 0,0126 < 0,08...............OK

Pemeriksaan Pu terhadap beban seimbang Pub:


600 600
cb= (d )= (425 )=255 mm
600+f y 600+400
ab = β1 cb = 0,85 x 255 = 216,75 mm

ε s '=
( )
c b −d '
cb
(0 , 003 )=(255−75
255 )
(0 , 003 )=0 , 00212

f y 400
ε y= = =0 , 002
E s 200000
εy < εs’, maka baja tarik sudah luluh, fs’ = fy

Pnb = 0,85 fc’ ab b + As’ fy – Agr fy


= 0,85 (25) (216,75) (300) 10-3 = 1381,782 kN
ØPnb = 0,65 (1381,782) = 898,158 kN > Pu = 199,01 kN ……. OK

Periksa kekuatan penampang:


As ' f y b h f c'
Pn = +
e 3he
+0 , 50 +1 , 18
( d−d ' ) d2
(1275) ( 400) (300 ) (500) (25 )
Pn = +
343 , 149 3 (500 ) (343 , 149)
+ 0 ,50 + 1, 18
( 425−75 ) (425 )2
= 344495,5023 + 1315937,1 = 1660432,603 N = 1660,432 kN

Muhammad Ikram /0804101010038 3-92


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

ØPn = 0,65 (1660,432) = 1079,281 kN > Pu = 199,01 kN


Penampang kolom memenuhi syarat,

 Merencanakan sengkang
Tulangan geser (sengkang) direncanakan dengan daktilitas penuh
mengingat Nanggroe Aceh Darussalam berada pada kawasan zona gempa
tinggi yaitu wilayah gempa 2 dan 3. Struktur rangka beton bertulang dengan
daktilitas penuh sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
SKSNI T-15-1991-03.
tulangan geser kolom digunakan 10 dengan jarak maksimum sengkang
ditentukan dari nilai terkecil dari :
- 1/4 dimensi komponen struktur terkecil = 1/4 x 300 = 75 mm
- 6 kali diameter tulungan longitudinal = 6 x 18 = 108 mm

Atau dengan menggunakan rumus:

V=
(1+14PuAg )( √ f6' c ) b .d
w

(1+19914 ×150000 )( 6 ) 300×425


, 01×10 √25
3

=
= 1,09477 ¿ 0,833 ¿ 127500
= 116272,785 N =116,273 Kn

Av . fy . d
S = V
1
2 × 4 π × 102 ×400×425
3
= 116 , 273×10
= 229,546 mm

Maka digunakan tulangan geser (sengkang) : 10 – 75

Muhammad Ikram /0804101010038 3-93


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

4.7 Pendimensian Pondasi


4.7.1 Pondasi 1,3 m x 1,3 m

30
Ma

a' = 30

220 b' = 50 130

Mb
c' = 40
40
25

130
130

Direncanakan :
Ukuran pondasi : 130 x 130 cm
Tebal pondasi (h) : 400 mm
Selimut beton (s) : 40 mm
Diameter tulangan : 16 mm untuk masing-masing arah
VU : 13292,614 kg
Ma : 41281,376 kg.cm
Maka,
Tinggi efektif (d) = 400 – 40 – 16 = 344 mm
B = Lebar kolom + 2 (½ d) = 300 + 344 = 644 mm

 Tegangan tanah yang terjadi akibat Vu dan Mjepit adalah :


Vu M jepit
±1
Luas telapak × b × h2
σgr = 6

Muhammad Ikram /0804101010038 3-94


Perencanaan Konstruksi Gedung I (Beton)

13292 ,614 41281 , 376


+1 =0 , 787+0 ,112=0 ,899
130×130 × 130 ×130
2
σgr maks = 6

kg/cm2
σgr min = 0,787 – 0,112 = 0,675 kg/cm2
Untuk pondasi diambil wu = 0,899 kg/cm2

3.11 Momen pondasi :


Mu = wu .c' ( ½ c' ) (B)
= (0,899) (40) ( ½ x 40) (130)
= 93496 kgcm = 934,96 kgm = 9,3496 kNm
3.12 Perencanaan batang tulangan baja :
Mu 9 , 3496 .10 6
2
= =0 , 076
k = φb. d 0,8 (1300 )(344 )2

- Berdasarkan Tabel A-28 (fc’ = 25 MPa, fy = 400 MPa) buku Struktur Beton
Bertulang (Istimawan Dipohusodo), diperoleh nilai :
ρmin = 0,0035
ρmaks = 0,0203
untuk k =0,076 nilai ρ sangat kecil : ρ < ρmin < ρmaks
maka dalam perhitungan digunakan ρmin = 0,0035.

- Luas tulangan yang dibutuhkan :

As = ρ.b.d = 0,0035 x 1300 x 344 = 1565,2 mm2


Digunakan tulangan D16 – 100 (As = 2010,6 mm2) pada masing-masing
arah.

Muhammad Ikram /0804101010038 3-95


Perencanaan Bangunan Gedung I (Beton) )
3-96

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 1961, Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia, NI – 5 PKKI 1961,


Departemen Pekerjaan Umum Dirjen, Cipta Karya, Direktorat Penyelidikan
Masalah Bangunan, Bandung.
2. Anonim 1981, Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung,
Departemen PU Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan, Yayasan
Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Pnerbit Pertama (Stensil),
Bandung.
3. Gunawan Rudi, Ir, 1987, Tabel Konstruksi Baja, Kanisius, Yogyakarta.
4. Istimawan, 1999, Struktur Beton Bertulang, PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta.
5. Iswani MAR, Ir 2003, Buku Ajar Struktur Kayu I, Proyek Kerja Sama
Forum HEDS dan Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, Darussalam ,
Banda Aceh.
6. W. C. Vis, Ir, 1995, Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang Jilid I,
Erlangga, Jakarta.

Muhammad Ikram /0804101010038 3-96

Anda mungkin juga menyukai