Anda di halaman 1dari 40

Perencanaan Konstruksi Gedung I 3

BAB II
PEMBEBANAN

2.1 Pembebanan Pada Konstruksi Kuda-Kuda Baja

Direncanakan :
Panjang bentang kuda-kuda = 9 m
Sudut kemiringan atap = 27 o
Penutup atap = Genteng Metal (5,38 kg/m2)
Jarak antar kuda-kuda = 3,5 m = 3500 mm
Jarak antar gording = 1 m = 1000 mm
Plafond + penggantung = 18 kg/m2 (SNI - 2013)
Mutu baja yang digunakan = Bj 55
Tegangan leleh (fy) = 4100 kg/cm2 = 410 MPa
Tegangan dasar izin (  ) = 2733 kg/cm2 = 273,3 MPa
Modulus elastisitas baja = 2 x 106 kg/cm2 = 200000 MPa

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 4

2.2 Perhitungan Panjang Batang


❖ Batang A
1,08
𝐴1 = 𝐴8 = = 1,212 𝑚
𝑐𝑜𝑠 27
1,80
𝐴2 = 𝐴7 = = 2,020 𝑚
𝑐𝑜𝑠 27
1,35
𝐴---3 = 𝐴6 = 𝐴---4 = 𝐴5 = = 1,515 𝑚
𝑐𝑜𝑠 27

❖ Batang H
𝐻1 = 𝐻6 = 1,80 m
𝐻---2 = 𝐻5 = 𝐻---3 = 𝐻4 = 1,35 𝑚

❖ Batang Vertikal

V1=V5 = tan 27 x 1,80


V1=V5 = 0,917 m

V2=V4 = tan 27 x (H1 + H2)


V2=V4 = 1.605 m

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 5

V3 = tan 27 x (H1 + H2 + H3)


V3 = 2,292 m

❖ Batang Diagonal

D1 = D2 = D3 = D4 = √(𝑉22 + 𝐻22 ) = √2,576 + 1,823 = 2,097 m

Tabel 2.1 Panjang Batang Kuda-kuda


Nama Batang Panjang Batang (m)
A1 1,212
A2 2,020
A3 1,515
A4 1,515
A5 1,515
A6 1,515
A7 2,020

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 6

Nama Batang Panjang Batang (m)


A8 1,212
V1 0,917
V2 1,605
V3 2,292
V4 1,605
V5 0,917
H1 1,80
H2 1,35
H3 1,35
H4 1,35
H5 1,35
H6 1,80
D1 2,097
D2 2,097
D3 2,097
D4 2,097

2.3 Perencanaan Gording


Direncanakan :
Jarak antar kuda-kuda = 3,5 m = 3500 mm
Jarak gording = 1 m = 1000 mm
Atap yang digunakan = Genteng Metal (5,38 kg/m2)
Mutu baja = Bj 55
Tegangan leleh (fy) = 4100 kg/cm2 = 410 MPa
Tegangan dasar izin (  ) = 2733 kg/cm2 = 273,3 MPa
Modulus elastisitas baja (E) = 2 x 106 kg/cm2 = 200000 MPa
Kemiringan kuda-kuda (𝛼) = 27 o

Profil baja rencana : CNP 100 x 50 x 20 x 3,2


Dari tabel baja, diperoleh data profil :
Ix = 1060000 mm4 Iy = 240000 mm4

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 7

Wx = 21,3 cm3 Wy = 7,8 cm3


F = 7,01 cm2 q = 5,5 kg/m

Rumus yang digunakan :


• Beban terpusat
Bidang momen :M = ¼ PL
Bidang geser :D =½P
PL3
Lendutan :f =
48 EI
• Beban terbagi rata
Bidang momen :M = 1/8 qL2
Bidang geser :D = ½ qL
5qL4
Lendutan :f =
384 EI

2.4 Perhitungan Momen Akibat Beban


2.4. 1 Beban Mati
Berat sendiri gording = (CNP 100 x 50 x 20 x 3,2) = 5,50 kg/m
Berat atap = berat genteng x jarak gording
= 5,38 kg/m2 x 1 m
= 5,38 kg/m
q = (Berat sendiri gording + Berat atap) = 10,88 x 10 kg/m = 108,80 N/m

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 8

qx = q cos α = 108,80 cos 27 = 96,942 N/m


qy = q sin α = 108,80 sin 27 = 49,394 N/m
Mx = 1/8 qx L2 = 1/8 (96,942)(3,5)2 = 148,442 N/m
My = 1/8 qy L2 = 1/8 (49,394)(3,5)2 = 75,635 N/m
Dx = ½ qx L = ½ (96,942)(3,5) = 169,648 N
Dy = ½ qy L = ½ (49,394)(3,5) = 86,440 N

Lendutan yang timbul :


5q x L4 5(96,942)(3500)4
fx = = = 0,893 mm
384 EI x 384(200000)(1060000)

5q y L4 5(49,394)(3500)4
fy = = = 2,011 mm
384 EI y 384(200000)(240000)

2.4.2 Beban Hidup


a. Beban Terpusat ( P = 100 kg) → P = 1000 N)
Beban terpusat berasal dari seorang pekerja dengan peralatannya adalah
sebesar minimum 100 kg atau 1000 N.

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 9

Px = P cos α = 1000 cos 27 = 891,007 N


Py = P sin α = 1000 sin 27 = 453,990 N
Mx = ¼ Px L = ¼ (891,007) (3,5) = 779,631 Nm
My = ¼ Py L = ¼ (453,990) (3,5) = 397,242 Nm
Dx = ½ Px = ½ (891,007) = 445,503 N
Dy = ½ Py = ½ (453,990) = 226,995 N

Lendutan yang timbul :


Px L3 891,007 (3500)3
fx = = = 3,754 mm
48 EI x 48(200000)(1060000)

PyL3 453,990 (3500)3


fy = = = 8,448 mm
48 EI y 48(200000)(240000)

b. Beban Terbagi Rata


Beban terbagi rata per m2 bidang datar berasal dari beban air hujan
yang besarnya R=0,0098 x (ds+ dn) kN/m2 (SNI 1727:2020 Pasal 8.3-1si).
Keterangan:
ds = kedalaman air pada atap yang tidak melendut meningkat ke lubang
masuk sistem drainase sekunder apabila sistem drainase primer tertutup
(yakni, tinggi statis) = 20 mm.

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 10

dn = tambahan kedalam air pada atap yang tidak melendut di atas lubang
masuk sistem drainase sekunder pada aliran desainnya (yakni, kepala
hidraulik) = 5 mm.
R = 0,0098 x (ds+dn) = 0,0098 x (20+5)
= 0,245 KN/m2 x 103 = 245 N/m2

Gambar 2.2 Beban merata pada gording

Beban akibat air hujan yang diterima gording :


q = Beban air hujan x jarak gording
= 245 x 1 = 245 N/m
qx = q cos α = 245 cos 27 = 218,297 N/m
qy = q sin α = 245 sin 27 = 111,228 N/m
Mx = 1/8 qx L = 1/8 (218,297) (3,5)2 = 334,267 Nm
My = 1 / 8 qy L = 1/8 (111,228) (3,5)2 = 170,317 Nm
Dx = ½ qx L = ½ (218,297) (3,5) = 382,019 N
Dy = ½ qy L = ½ (111,228) (3,5) = 194,648 N

Lendutan yang timbul :


5q x L4 5(218,297)(10−2 )(3500)4
fx = = = 2,012 mm
384 EI x 384(200000)(1060000)

5q y L4 5(111,228)(10−2)(3500)4
fy = = = 4,528 mm
384 EI y 384(200000)(240000)

Momen akibat beban terpusat :


Mx = 779,631 Nm
My = 397,242 Nm
Momen akibat beban terbagi rata :
Mx = 334,267 Nm
My = 170,317 Nm

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 11

Karena momen akibat beban terpusat > momen akibat beban terbagi
rata, maka tegangan yang timbul ditentukan oleh beban terpusat.

2.4.3 Beban Angin

Pada SNI 1727-2020 pada pasal 27.2 terdapat langkah-langkah untuk


menghitung beban angin SPGAU untuk bangunan gedung tertutup, tertutup
sebagian, dan terbuka dari semua ketinggian. Berikut tahapan menghitung beban
angin :
a. Menentukan kecepatan angin dasar
Untuk kecepatan angin dasar , V ditentukan sebesar 40 m/s
b. Menentukan faktor arah angin (Kd)
Faktor arah angin ditentukan berdasarkan tabel di bawah ini:
Tabel 2.4.3.1 Faktor Arah Angin, kd

Dapat dilihat dari pasal 26.6 dan tabel 26.6-1 faktor arah angin Kd = 0,85
c. Menentukan kategori eksposur
Kategori eksposur dijelaskan dalam SNI 03-1727-2020 Pasal 26.7.3. yang
diperoleh berdasarkan kategori kekasaran permukaan pada pasal 26.7.2.
Berdasarkan pasal 26.7.2 diperoleh kategori kekasaran permukaan B sehingga
didapatkan kategori eksposur B, yaitu daerah perkotaan dan pinggiran kota.

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 12

d. Menentukan koefisien faktor topografi (Kzt)


Koefisien faktor topografi didasarkan efek peningkatan kecepatan angin. Pada
bangunan ini diambil asumsi dengan tidak memperhitungkan efek peningkatan
kecepatan angin , sehingga Kzt diambil sebesar = 1,0 .

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 13

e. Menentukan koefisien faktor efek tiupan angin (G)


Ditentukan untuk bangunan gedung dan struktur lain yang kaku, nilai G
diambil = 0,85. (Pasal 26.9 SNI 1727:2020)

f. Menentukan koefisien tekanan internal, (GCpi)


Koefisien tekanan internal ditentukan berdasarkan klsifikasi ketertutupan
bangunan. (SNI 03-1727-2020 Pasal 26.13)
Tabel 2.4.3.2. Koefisien Tekanan Internal
Klasifikasi Ketertutupan GCpi
Bangunan Gedung Terbuka 0
Bangunan Gedung Tertutup Sebagian 0,55
-0,55
Bangunan Gedung Tertutup 0,18
-0,18
Sumber:SNI 03-1727-2013 Tabel 26.11-1

Catatan:
1. Tanda positif dan negatif menandakan tekanan yang bekerja menuju dan
menjauhi dari permukaan internal.
2. Nilai (GCpi) harus digunakan dengan qz atau qh seperti yang ditetapkan.
3. Dua kasus harus dipertimbangkan untuk menentukan persyaratan beban
kritis untuk kondisi yang sesuai:
a. nilai positif dari (GCpi) diterapkan untuk seluruh permukaan internal
b. nilai negatif dari (GCpi) diterapkan untuk seluruh permukaan
internal
Bangunan ini direncanakan dengan bangunan gedung tertutup, diambil
koefisien GCpi sebesar : -0,18 (SNI 03-1727-2020 Pasal 26.10.1)

g. Menentukan koefisien eksposur tekanan velositas, Kz atau Kh ;


Berdasarkan kategori eksposur yang ditentukan dalam Pasal 26.7.3, koefisien
eksposur tekanan velositas Kz atau Kh sebagaimana yang berlaku, harus
ditentukan dari Tabel 26.10-1 SNI 03-1727-2020.
Karena bangunan ini kategori eksposur B, dan dengan ketinggian 10,92 m
maka pada Tabel 26.10-1 SNI 1727:2020 didapat koefisien eksposur tekanan
velositas sebagai berikut:

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 14

Tabel 2.4.3.3 koefisien eksposur tekanan velositas kh

Maka untuk mencari nilai kh pada eksposur B pada ketinggian 10,92 m,


maka dilakukan interpolasi antara tinggi di atas level tanah 9,1 m dan 12,2 m.

y2 = y1 + (((y2 - y1)/( x2- x1 )) x (x - x1))


= 0,70 +((( 0,76 – 0,70)/(12,2 – 9,1)) x (10,92 – 9,1))
y2 = 0,735

Dari hasil interpolasi di atas, didapatkan nilai koefisien eksposur tekanan


velositas :
kh = 0,735

h. Menentukan tekanan velositas, q atau qh


Tekanan velositas, qh, dievaluasi pada ketinggian z harus dihitung dengan
persamaan berikut:
qh = 0,613 Kh.Kzt.Kd.KeV2 (N/m2) ………….26.10-1.si (SNI 1727-
2020)
Dimana :
Kd = faktor arah angin

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 15

Kh = koefisien eksposur tekanan velositas


Kzt = faktor topografi tertentu
V = kecepatan angin dasar (m/s)
Ke = Faktor elevasi permukaan tanah
qh = tekanan velositas dihitung menggunakan Persamaan 27.3-1 SNI 1727
2020 pada ketinggian atap rata-rata h.
Maka :
qh = 0,613 x Kh x Kzt x Kd x Ke x V^2
qh = 0,613 x 0,735 x 1,0 x 0,85 x 1 x 11,112
qh = 47,280 N/m2

i. Menentukan koefisien eksternal, Cp, untuk permukaan atap

Gambar 2.4.3.1 Koefisien Tekanan Angin Eksternal, Cp


Sumber : SNI 1727-2013 Gambar 27.4-1

Tabel 2.4.3.4 Koefisien Tekanan Dinding, Cp

Sumber: SNI 1727-2020

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 16

Tabel 2.4.3.5 Koefisien Tekanan Atap, Cp, untuk digunakan dengan qh

Sumber: SNI 1727-2020

Di sisi angin datang ;


Rasio dimensi tinggi terhadap dimensi horizontal ; h/L
L = 9 m ; h = 10,92 m ; h/L = 1,213
Untuk Cp pada h/L ≥ 1 dengan arah angin 27° = -0,42 ; 0,08

Di sisi angin pergi


Untuk arah angin ≥ 20° nilai Cp untuk sisi angin pergi adalah -0,6.

j. Menentukan tekanan angin, P


P = q G Cp - qi ( G Cpi )
Tekanan angin datang (windward)
𝑃= 𝑞ℎ𝐺𝐶𝑝(𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔)−𝑞ℎ(𝐺𝐶𝑝𝑖)
𝑃= (47,280 x 0,85 x (0,08)) - (47.280 x (-0,18)
P= 11,726 N/m2
Tekanan angin pergi (leeward)
𝑃= 𝑞ℎ(𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑛𝑔𝑖𝑛 pergi)−𝑞ℎ(𝐺𝐶𝑝𝑖)
𝑃= (47,280 x 0,85 x (−0,6)) - (47,280 x (-0,18)
P= -15,603 N/m2

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 17

Nilai tekanan angin negatif (-) = angin pergi dari permukaan

Nilai P untuk angin datang sebesar 11,726 N/m2 dan untuk angin pergi sebesar
-15,603 N/m2. Tetapi menurut SNI 1727:2020 Pasal 27.1.5 tentang beban
angin desain minimum diambil sebesar :
380 N/m²
untuk windward (angin datang) dan leeward (angin pergi) .
qx = P (sisi angin datang) x jarak gording
= 38,0 x 1
= 380 N/m
qy = 0 N/m
Mx = 1/8 x qx x L² = 1/8 x 380 x 3,5² = 581,875 Nm
My = 1/8 x qy x L² = 1/8 x 0 x 3,5² = 0 Nm
Dx = ½ x qx x L = ½ x 380 x 3,5 = 665,000 N
Dy = ½ x qy x L = ½ x 0 x 3,5 =0N
Lendutan yang timbul :
5q x L4 5 × 380 × (3500)4
fx = = = 3,502 mm
384 EI x 384 × (200000 ) × 1060000

5q y L4 5 × 0 × (3500)4
fy = = = = 0 mm
384 EI y 384 × (200000 ) × 240000

Catatan :
Di dalam perhitungan, hanya angin tekan saja yang diperhitungkan
sedangkan angin hisap tidak. Ini dikarenakan angin hisap hanya akan
memperkecil tegangan pada batang., sehingga :
Mx = 1/8 x qx x L² = 1/8 x 380 x 3,5 ² = 580 Nm

2.4.4 Beban Gempa


Rumus: Vc = C x K x I x Wd

Keterangan :

Vc = Beban gempa (Kg)

c = Koefisien daerah gempa (Aceh = 0,6)

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 18

k = Faktor jenis struktur ( baja = 1)

I = Faktor reduksi beban hidup untuk peninjauan gempa (kantor = 0,3)


Wd = Beban mati total (Kg)
Vc = (Beban sendiri gording + beban sendiri penutup atap) x 0,6 x 1 x 0,3
= (5,50 + 5,38) x 0,6 x 1 x 0,3
= 19,584 N
Px = P cos α = 19,584 cos 27 = 17,449 N
Py = P sin α = 19,584 sin 27 = 8,890 N
Mx = 1/4 Px L = 1/4 (17,449) (3,5) = 15,268 Nm
My = 1/4 Py L = 1/4 (8,890) (3,5) = 7,779 Nm
Dx = ½ Px = ½ (17,449) = 8,724 N
Dy = ½ Py = ½ (8,890) = 4,445 N

Lendutan yang timbul :


𝑃𝑥 𝐿3 17,449 × (3500)3
fx =
48𝐸𝐼𝑥
=
48 × (200000)×1060000
= 0,073 mm
𝑃𝑦𝐿3 8,890 × (3500)3
fy = = = 0,165 mm
48𝐸𝐼𝑦 48 × (200000 )× 240000

2.4.5 Kombinasi Momen Pembebanan


1. 1.4 D
Mux = 1,4 x 148,442 = 207,818 Nm
Muy = 1,4 x 75,635 = 105,889 Nm
2. 1.2 D + 1.6 L
Mux = (1,2 x 148,442) + (1,6 x 779,631) = 1425,539 Nm
Muy = (1,2 x 75,635) + (1,6 x 397,241) = 726,348 Nm
3. 1.2 D + 1.6 L + 0.5 R
Mux = (1,2 x 148,442) + (1,6 x 779,631) + (0,5 x 334,267) = 1592,672
Nm
Muy = (1,2 x 75,635) + (1,6 x 397,241) + (0,5 x 170,317) = 811,507
Nm
4. 1.2 D + 1.6 L + 0.5 W

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 19

Mux = (1,2 x 148,442) + (1,6 x 779,631) + (0,5 x 581,875) = 1716,477


Nm
Muy = (1,2 x 75,635) + (1,6 x 397,241) + (0,5 x 0) = 726,348
Nm
5. 1.2 D + 1.0 W + L + 0.5 R
Mux = (1,2 x 148,442) + (1 x 581,875) + 779,631+ (0,5 x 334,267) =
1706,769 Nm
Muy = (1,2 x 75,635) + (1 x 0) + 397,241 + (0,5 x 170,317) = 573,162
Nm
6. 0.9 D + 1.0 W
Mux = (0.9 x 148,442) + (1 x 581,875) = 715,473 Nm
Muy = (0.9 x 75,635) + (1 x 0) = 68,071 Nm
7. 1.2 D ± 1.0 E + yl . L
Mux = (1,2 x 148,442) + (1 x 15,268) + 0 = 193,398 Nm
Muy = (1,2 x 75,635) + (1 x 7,779) + 0 = 98,541 Nm
8. 0.9 D + 1.0 E
Mux = (0,9 x 148,442) + (1 x 15,268) = 148,865 Nm
Muy = (0,9 x 75,635) + (1 x 7,779) = 75,850 Nm

Dipilih kombinasi pembebanan 4 dan 3 yaitu :

Mux = (1,2 x 148,442) + (1,6 x 779,631) + (0,5 x 581,875) = 1716,477


Nm
Muy = (1,2 x 75,635) + (1,6 x 397,241) + (0,5 x 170,317) = 811,507
Nm

2.5 Kontrol Kekuatan Gording


a. Cek Kelangsingan
Data profil baja diperoleh :
Bf atau B = 50 mm
tf atau tw = 3,2 mm
d atau h = 100 mm
Ag = 7,01 cm2

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 20

Iy = 240000 mm4
Sx = 21,3 cm3 = 21300 mm3
Direncanakan gording menggunakan profil CNP, dengan ketentuan
penampang sesuai SNI 03-1729-2020 Tabel B4.1a adalah :
1. Sayap

= 50/3,2
= 15,625

√200000
= 1,0 410

= 22,086

√200000
= 0,38
410

= 8,393 (TIDAK KOMPAK)

Karena , dimana :

15,625 ≥ 8,393 ; maka penampang tidak kompak.

2. Badan

100−(2 𝑥 3,2)
=
3,2

= 29,250

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 21

200000
= 3,76 √
410

= 83,045 (KOMPAK)

b. Kontrol Lentur
Berdasarkan SNI 1729-2020 Bab F, Pasal F2 dan F3 :
1. Pelelehan
Berdasarkan SNI 1729-2020, pasal F2
1
𝑍𝑥 = 𝑏. 𝑡𝑓 (𝑑 − 𝑡𝑓 ) + 𝑡𝑤 (𝑑 − 2𝑡𝑓 )2
4
1
= 50 x 3,2 (100 – 3,2) + 4 × 3,2 (100 − (2 𝑥 3,2))2

= 22496,77 mm3
Mp = Zx.Fy
= 22496,77 x 410
= 9223674,88 Nmm

= 0,9 x 9223674,88
= 8301307,39 Nmm

2. Tekuk torsi lateral


Berdasarkan SNI 1729-2020 Pasal F2.2
Bila Lb ≤ Lp, keadaan batas dari tekuk torsi lateral tidak boleh digunakan
Bila Lp ≤ Lb ≤ Lr
𝐿𝑏 − 𝐿𝑝
𝑀𝑛 = 𝐶𝑏 (𝑀𝑝 − (𝑀𝑝 − 0,7 𝐹𝑦𝑆𝑥) ( )) ≤ 𝑀𝑝
𝐿𝑟 − 𝐿𝑝

Bila Lb > Lr

Dimana:
Lb = Panjang antara titik-titik, baik yang dibreising melawan perpindahan
lateal sayap tekan atau dibreising melawan punter penampang melingtang.

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 22

240000
= √7,01 𝑥 100

= 18,503 mm

200000
= 1,76 x 18,503 √ 410

= 719,25 mm

1
= 3 (2 𝑥 50 𝑥 3,23 + (100 − 3,2)3,23 )

= 2149,581 mm4

= 100 – 3,2
= 96,8 mm

= 240000 x 96,82 / 4
= 562214400 mm6

96,8 240000
= √562214400
2

=1

50
=
1 100 𝑋 3,2
√ 12(1+ 𝑥 )
6 50 𝑋 3,2

= 12,50 mm

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 23

(200000)
= 1,95 x 12,50 x 0,7 𝑥 (410) x

2149,581 𝑥 1 2149,581 𝑥 1 0,7 𝑥 410


√ + √(21300 𝑥 96,8)2 + 6,76 ( 200000 )2
21300 𝑥 96,8

= 1191,02 mm
Dimisalkan Lb = 3500 mm
Dari hitungan di atas didapatkan :
Lb = 3500 mm
Lp = 719,25 mm
Lr = 1191,02 mm
Jadi Lb ˃ Lr

Mencari Koefisien Cb

L = 3,5 m

q (qx beban mati) = 96,942 N/m

Rav = Rbv = ½ . q . L

= ½ x 96,942 x 3,5

= 169,647 N

Mmaks = Rav . ½ L – q ½ . L . ½ ½ . L

= 169,647 x ½ x 3,5 – 96,942 x ½ x 3,5 x ½ x ½ x 3,5

= 148,441 Nm = 148441 Nmm

Ma = Rav . ¼ L – q ¼ . L . ½ ¼ . L

= 169,647 x ¼ x 3,5 – 96,942 x ¼ x 3,5 x ½ x ¼ x 3,5

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 24

= 111,331 Nm = 111331 Nmm

Mb = Rav . ½ L – q ½ . L . ½ ½ . L

= 169,647 x ½ x 3,5 – 96,942 x ½ x 3,5 x ½ x ½ x 3,5

= 148,441 Nm = 148441 Nmm

Mc = Rab . ¼ L – q ¼ . L . ½ ¼ . L

= 169,647 x ¼ x 3,5 – 96,942 x ¼ x 3,5 x ½ x ¼ x 3,5

= 111,331 Nm = 111331 Nmm

12,5 (148441)
= 2,5 (148441) + 3 (111331) + 4 (148441) + 3(111331)

= 1,14 ≤ 2,3 (OK)

Sehingga nilai Mn :

1,14 𝑥 𝜋2 200000 2149,581 𝑥 1 3500


= 3500 2 √1 + 0,078 𝑥 (21300 𝑥 96,8) 𝑥 (12,50)2
( )
12,50

= 28,934 Mpa

Mn = Fcr x Sx

= 28,934 x 21300

= 616310,36 Nmm

Mn = 616310,36 Nmm < 92236748 Nmm (OK)

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 25

3). Tekuk local sayap tekan


𝑏𝑓
𝜆= 𝑡𝑓
50
= 3,2

= 15,625

200000
= 0,38√
410

= 8,393

200000
= 1,0 √ 410

= 22,086
Untuk penampang dengan sayap non kompak
Mp = 92236748
Maka

𝜆 − 𝜆𝑝𝑓
𝑀𝑛 = 𝑀𝑝 − (𝑀𝑝 − 0,7 𝐹𝑦𝑆𝑥) ( )
𝜆𝑟𝑓 − 𝜆𝑝𝑓

7,813−8,393
= 92236748– (92236748– 0,7 x 410 x 21300) x (22,086 − 8,393)

= 46750687,6 Nmm

Mn diambil nilai terkecil antara Mn pelelehan dengan Mn tekuk torsi lokal sayap
tekan.

Mn = 616310,36 Nmm

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 26

c. Kontrol Lendutan

Dimana
qx = 96,942 N/m = 0,10 N/mm
qy = 49,394 N/m = 0,05 N/mm
Px = 891,007 N
Py = 453,99 N
α = 27° = 0,47 rad
L = 3,5 m = 3500 mm
E = 2 𝑥 106 MPa = 200000 MPa
Ix = 106 cm4 = 1060000 mm4
Iy = 24 cm4 = 240000 mm4

5 0,10 𝑥 35004 1 891,007 𝑥 35004


= (384 𝑥 ) + (48 𝑥 )
(200000) 𝑥 1060000 (200000) 𝑥 1060000

= 4,648 mm

5 0,05 𝑥 35004 1 453,99 𝑥 35004


= (384 𝑥 (200000) 𝑥 240000
) + (48 𝑥 (200000) 𝑥 240000
)

= 10,459 mm
Lendutan izin :
1/240*L = 1/240*3500
= 14,583 mm

= √(4,6482 + 10,4592
= 11,445
11,445 ≤ 14,583 OK
d. Kontrol geser
Berdasarkan SNI 1729-2002 Bab G
Kuat geser :

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 27

- h / tw = (100 – (2 x 3,2))/3,2 = 29,25


- Aw = 100 x 3,2 = 320 mm2
• Mencari Kv
Menurut SNI 1729 : 2020 G2.3, pengaku transversal tidak diperlukan
bila

29,25 ≤ 2,46 √200000 / 410


29,25 ≤ 54,33
pengaku transversal tidak diperlukan
Karena badan tanpa pengaku transversal dan dengan h/tw < 260, maka
nilai Kv adalah Kv = 5,34
• Mencari Cv
Menurut SNI 1729 : 2020 G2.1.b, nilai Cv ditentukan berdasarkan
ketentuan berikut

= 1,10 √5,34 𝑥 200000/410


= 56,142

Karena :
29,25 ≤ 56,142 OK Cv = 1,0
Maka nilai Cv adalah : Cv = 1
• Mencari kekuatan geser nominal dan kekuatan geser desain

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 28

= 0,6 x 410 x 320 x 1


= 78720 N

Kekuatan geser desain :


= 0,9 x 78720
= 70848 N
• Mencari kekuatan geser beban terfaktor

Beban Dx (kg) Dy (kg)


D (beban mati) 169.648 86.440
L ( Beban Hidup 445.503 226.995
R (Beban Hujan) 382.019 194.648
W (Beban Angin) 665 0
E (Beban Gempa) 8.725 4.445
Kombinasi Vx (kg) Vy (kg)
1.4 D 237.507 121.016
1.2 D + 1.6 L + 0.5 R 1107.392 564.244
1.2 D + 1.6 L + 0.5 W 1248.882 466.920
1.2 D + 1.0 W + L + 0.5 R 1505.090 428.047
0.9 D + 1.0 W 817.683 77.796
1.2 D + 1.0 E + yl . L 212.302 108.173
0.9 D +1.0 E 161.408 82.241
Vux Vuy
1505.090 564.244

Berdasarkan table diatas diperoleh gaya geser akibat beban terfaktor


Vu = 15050,90 N
𝜙𝑉𝑛= 70848 N

15050,90 ≤ 70848 OK
Jadi, gording dengan profil CNP 100 x 50 x 20 x 3.2 dapat
digunakan

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 29

2.6 Beban Mati


2.6.1 Berat Rangka Kuda-kuda
• Beban rangka kuda-kuda dihitung didasarkan rumus Ir. Loa Wan Kiong
q = (L – 2) s/d (L + 5)
= (9 – 2) s/d (9 + 5)
= 7 kg/m2 s/d 14 kg/m2
Diambil yang maksimum yaitu 14 kg/m2 = 0,14 kN/m2

• Pelimpahan berat rangka kuda-kuda ke titik buhul


𝑞𝑚𝑎𝑥 × Panjang bentang kuda − kuda × Jarak antar kuda − kuda
P𝑘𝑢𝑑𝑎−𝑘𝑢𝑑𝑎 =
Jumlah titik buhul
0,14 kN/m2 × 9 𝑚 × 3,5 𝑚
=
12
= 0,37 kN
Jadi, beban rangka kuda-kuda yang diterima sama besar untuk semua titik
buhul.

• Beban masing-masing rangka


𝑞𝑚𝑎𝑥 ×Panjang bentang kuda−kuda ×Jarak antar kuda−kuda
P =
Panjang total rangka kuda−kuda

0,14 𝑘𝑁⁄ 2 × 9 𝑚 × 3,5 𝑚


𝑚
=
37,25

= 0,12 KN/m

❖ Berat Balok kaki kuda-kuda


A1 = A8 = 1,212 m
P = 1,212 x 0,12 = 0,14 kN
A2 = A7 = 2,020 m
P = 2,020 x 0,12 = 0,24 kN
A3 = A6 = A4 = A5 = 1,515 m
P = 1,515 x 0,12 = 0,18 kN

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 30

❖ Berat Balok Vertikal


V1 = V5 = 0,917 m
P = 0,917 x 0,12 = 0,11 kN
V2 = V4 = 1,605 m
P = 1,605 x 0,12 = 0,19 kN
V3 = 2,292 m
P = 2,292 x 0,12 = 0,27 kN

❖ Berat Balok Diagonal


D1 = D2 = D3 = D4 = 2,097 m
P = 2,097 x 0,12 = 0,25 kN

❖ Berat Balok Horizontal


H1 = H6 = 1,80 m
P = 1,80 x 0,12 = 0,21 kN
H2 = H5 = H3 = H4 = 1,35 m
P = 1,35 x 0,12 = 0,16 kN

• Pelimpahan Muatan
❖ Titik A = B = A1 + ½ (A2 + H1)
= 0,14 + ½ ( 0,24 + 0,21 )
= 0,37 kN

❖ Titik C = K = ½ (A2 + A3)


= ½ (0,24 + 0,18)
= 0,21 kN

❖ Titik E = I = ½ (A3 + A4 + D1 + D2)


= ½ (0,18 + 0,18 + 0,25 + 0,25)
= 0,43 kN

❖ Titik G = ½ (A4 + A5)


= ½ (0,18 + 0,18)

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 31

= 0,18 kN

❖ Titik D = L = V1 + ½ (H1 + H2 + D1)


= 0,11 + ½ (0,21 + 0,16 + 0,25)
= 0,42 Kn

❖ Titik F = J = V2 + ½ (H2 + H3)


= 0,19 + ½ (0,16 + 0,16)
= 0,35 kN

❖ Titik H = V3 + ½ (H3 + H4 + D2 + D3)


= 0,27 + ½ (0,16 + 0,16 + 0,25 +0,25)
= 0,68 kN

• Bracing / ikatan angin


Diambil 25% dari berat sendiri kuda-kuda
P = 25 % x 0,37 = 0,092 kN

2.6.2 Berat Penutup Atap + Berat Gording

Penutup atap = Genteng metal (0,0538 kN/m2)


Gording = 0,055 kN/m

P1 = Berat genteng metal x jarak kuda-kuda x jarak gording

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 32

= 0,0538 x 3,5 x 1
= 0,188 kN
P2 = Berat genteng metal x jarak kuda-kuda x jarak gording
= 0,0538 x 3,5 x 0,26
= 0,048 kN
P3 = Berat gording x jarak kuda-kuda
= 0,055 x 3,5
= 0,193 kN
P4 = 2 x panjang talang x lebar talang x tebal talang x jarak antar kuda-kuda
x (7800 kg/m3 atau 76,5 kN/m3)
= 2 x 0,2 x 0,15 x 0,002 x 3,5 x 76,5
= 0,032 kN
P = P1 + P3 = 0,188 + 0,193= 0,380 Kn
P = ½ P1 + ½ P2 + P3 = 0,311 Kn
P = P2 + P3 = 0,048 + 0,193 = 0,241 Kn
P′ = ½ P1 + P2 + P3 = ½ (0,188) + 0,193 + 0,032 = 0,318 kN
Catatan :
P1 = Berat penutup atap
P2 = Berat gording
P3 = Berat talang air
P = Berat penutup atap + Berat gording
P’ = Berat penutup atap di tritisan + Berat gording + Berat talang air

❖ Batang A’ - G = B’ – G

Pelimpahan berat gording ke titik buhul :

• Batang A’- A - C = Batang B’- B – K

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 33

∑ 𝑀𝐶 = 0
(𝑅𝐴𝐶 𝑥 2,02) − (𝑃′ 𝑥 3,23) − (𝑃 𝑥 2,23) − (𝑃 𝑥 1,23) −
(𝑃 𝑥 0,23) = 0
𝑅𝐴𝐶 =
(0,318 𝑥 3,23) + (0,380 𝑥 2,23) − (0,380 × 1,23) − (0,380 𝑥 0,23)
2,02
= 0,653 kN

∑ 𝑀𝐴 = 0
(− 𝑅𝐶𝐴 𝑥 2,02) + (𝑃 𝑥 1,79) + (𝑃 𝑥 0,79) − (𝑃 𝑥 0,21) −
(𝑃 𝑥 1,21) = 0
𝑅𝐶𝐴 =
−(0,318 𝑥 1,21)−(0,380 𝑥 0,21)+(0,380 𝑥 0,79)+(0,380 × 0,79)
2,02
= 0,067 kN
∑𝑉 = 0
(𝑅𝐴𝐶 + 𝑅𝐶𝐴 ) – (2P) =0
(0,653 + 0,067 ) – (2 x 0,380) = 0
0 = 0 (OK)

• Batang C - E = Batang K – I

∑ 𝑀𝐸 = 0
(𝑅𝐶𝐸 𝑥 1,52) − (𝑃 𝑥 0,77) = 0
(0,380 𝑥 0,77)
𝑅𝐶𝐸 = 1,52
= 0,1925 Kn

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 34

∑ 𝑀𝐶 = 0
(− 𝑅𝐸𝐶 𝑥 1,52) + (𝑃 𝑥 0,75) = 0
(0,380 𝑥 0,75)
𝑅𝐸𝐶 =
1,52
= 0,1875 kN
∑𝑉 = 0
(𝑅𝐶𝐸 + 𝑅𝐸𝐶 ) – (P) =0
(0,1925 + 0,1875 ) – (0,380) = 0
0 = 0 (OK)

• Batang E - G = Batang I – G

∑ 𝑀𝐺 = 0
(𝑅𝐸𝐺 𝑥 1,52) − (𝑃 𝑥 1,26) − (𝑃 𝑥 0,26) = 0
(0,380 𝑥 1,26)+(0,311 × 0,26)
𝑅𝐸𝐺 = 1,52
= 0,36 Kn

∑ 𝑀𝐸 = 0
(− 𝑅𝐺𝐸 𝑥 1,52) + (𝑃 𝑥 1,26) + (𝑃 𝑥 0,26) + (𝑃 𝑥 1,52) = 0
(0,311 𝑥 1,26) + (0,380 × 0,26) + (0,241 𝑥 1,52)
𝑅𝐺𝐸 =
1,52
= 0,56 kN
∑𝑉 = 0
(𝑅𝐸𝐺 + 𝑅𝐺𝐸 ) – (2P) =0
(0,36 + 0,56 ) – (2 x 0,380) = 0
0 =0 (OK)

Jadi, pelimpahan beban penutup atap + gording pada masing-masing titik buhul :
• Titik A = B = 𝑅𝐴𝐶 = 0,653 = 0,653 kN
• Titik C = K = 𝑅𝐶𝐴 + 𝑅𝐶𝐸 = 0,067 + 0.1925 = 0,259 kN
• Titik E = I = 𝑅𝐸𝐶 + 𝑅𝐸𝐺 =0,1875 + 0,36 = 0,548 kN

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 35

• Titik G = RGE . 2 = 0,56 x 2 = 1,12 kN

2.6.3 Berat Plafond + Penggantung


Beban plafond dan penggantung = 18 kg/m2 = 0,1765197 kN/m2 (SNI–
1727:2020). Jarak antar kuda-kuda = 3,5 m.
Pelimpahan beban plafond dan penggantung pada masing- masing titik
buhul sebagai berikut :
• Titik A = B = (1/2 H1) x Jarak kuda-kuda x (Beban plafond dan penggantung)
= (½ x 1,80) x 3,5 x 0,1765197
= 0,556 kN
• Titik D = L = 1/2 (H1 + H2) x Jarak kuda-kuda x (Beban plafond dan penggantung)
= ½ (1,80 + 1,35) x 3,5 x 0,1765197
= 0,972 kN
• Titik F = J = 1/2 (H2 + H3) x Jarak kuda-kuda x (Beban plafond dan penggantung)
= ½ (1,35 + 1,35) x 3,5 x 0,1765197
= 0,834 kN
• Titik H = 1/2 (H3 + H4) x Jarak kuda-kuda x (Beban plafond dan penggantung)
= ½ (1,35 +1,35) x 3,5 x 0,1765197
= 0,834 kN

2.7 Beban Hidup


2.7.1 Beban Orang / Pekerja
Beban terpusat berasal dari seorang pekerja dengan peralatannya adalah
sebesar minimum 100 kg = 1 kN ( SNI-2013 ).

2.7.2 Beban Air Hujan


Diasumsikan :
Ds = 20 mm
Dn = 5 mm
R = 0,0098(ds+dn) = 0,0098 x (20 + 5) = 0,245 kN/m2
(Pasal 8,3 SNI-1727-2020)

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 36

Pelimpahan beban air hujan pada titik buhul :


• Titik A = B = R x (A1 + (½ A2)) x Jarak antar kuda-kuda
= 0,245 x (1,212 + (½ x 2,020)) x 3,5
= 1,905 kN
• Titik C = K = R x ½ (A2 + A3) x Jarak antar kuda-kuda
= 0,245 x ½ (2,020 + 1,515) x 3,5
= 1,515 kN
• Titik E = I = R x ½ (A3 + A4) x Jarak antar kuda-kuda
= 0,245 x ½ (1,515+ 1,515) x 3,5
= 1,299 kN
• Titik G = R x ½ (A4 + A5) x Jarak antar kuda-kuda
= 0,245 x ½ (1,515 + 1,515) x 3,5
= 1,299 kN

2.8 Beban Angin


Tekanan angin P(ω) = 380 N/m2 = 0,38 kN/m2 …………..(SNI 1727:2020)
Sudut kemiringan atap (α) = 27o

2.8.1 Angin Tekan


Cp = 0,08 (SNI 1727:2020)
Pelimpahan beban angin tekan pada titik buhul :
• Titik A = B = c x ω x (A1 + (½ A2)) x Jarak antar kuda-kuda
= 0,08 x 0,38 x (1,212 + (½ x 2,020)) x 3,5
= 0,236 kN
• Titik C = K = c x ω x ½ (A2 + A3) x Jarak antar kuda-kuda
= 0,08 x 0,38 x ½ (2,020 + 1,515) x 3,5
= 0,188 kN
• Titik E = I = c x ω x ½ (A3 + A4) x Jarak antar kuda-kuda
= 0,08 x 0,38 x ½ (1,515 + 1,515) x 3,5
= 0,161 kN
• Titik G = c x ω x ½ (A4) x Jarak antar kuda-kuda
= 0,08 x 0,38 x ½ (1,515) x 3,5
= 0,080 kN

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 37

2.8.2 Angin Hisap


Koef. Angin hisap (c) = - 0,6 (SNI 1727:2020)
Pelimpahan beban angin hisap pada titik buhul :
• Titik A = B = c x ω x (A1 + (½ A2)) x Jarak antar kuda-kuda
= -0,6 x 0,38 x (1,212 + (½ x 2,020)) x 3,5
= -1,773 kN

• Titik C = K = c x ω x ½ (A2 + A3) x Jarak antar kuda-kuda


= -0,6 x 0,38 x ½ (2,020 + 1,515) x 3,5
= -1,410 Kn
-
• Titik E = I = c x ω x ½ (A3 + A4) x Jarak antar kuda-kuda
= -0,6 x 0,38 x ½ (1,515+ 1,515) x 3,5
= -1,208 kN

• Titik G = c x ω x ½ (A4) x Jarak antar kuda-kuda


= -0,6 x 0,38 x ½ (1,515) x 3,5
= -0,604 kN

2.9 Beban Gempa

Rumus: Vc = C x K x I x Wd

Ket: Vc = Beban gempa (Kg)

c = Koefisien daerah gempa (Aceh = 0,6)

k = Faktor jenis struktur ( baja = 1)

I = Faktor reduksi beban hidup untuk peninjauan gempa (kantor = 0,3)

Wd = Beban mati total (Kg)

• Titik A = B = 0,6 x 1 x 0,3 x (berat rangka kuda-kuda + berat penutup atap


gording + berat plafon + penggantung)

= 0,6 x 1 x 0,3 x (0,37 + 0,653 + 0,556)

= 0,284 kN

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 38

• Titik C = K = 0,6 x 1 x 0,3 x (berat rangka kuda-kuda + berat penutup atap


gording)

= 0,6 x 1 x 0,3 x (0,21 + 0,259)

= 0,084 kN

• Titik E = I = 0,6 x 1 x 0,3 x (berat rangka kuda-kuda + berat penutup atap


gording)

= 0,6 x 1 x 0,3 x (0,43 + 0,548)

= 0,176 kN

• Titik G = 0,6 x 1 x 0,3 x (berat rangka kuda-kuda + berat penutup atap


gording)

= 0,6 x 1 x 0,3 x (0,42 + 1,120)

= 0,277 kN

• Titik D = L = 0,6 x 1 x 0,3 x (berat rangka kuda-kuda + berat plafon +


penggantung)

= 0,6 x 1 x 0,3 x (0,42 + 0,972)

= 0,250 kN

• Titik F = J = 0,6 x 1 x 0,3 x (berat rangka kuda-kuda + berat plafon +


penggantung)

= 0,6 x 1 x 0,3 x (0,35 + 0.834)

= 0,213 kN

• Titik H = 0,6 x 1 x 0,3 x (berat rangka kuda-kuda + berat plafon +


penggantung)

= 0,6 x 1 x 0,3 x (0,68 + 0,834)

= 0,272 kN

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 39

Tabel 2.3 Pembebanan pada masing – masing titik

Beban Mati Beban Hidup


Beban Atap + Berat Plafond + Jumlah Pembulatan
Titik Buhul Berat Sendiri Hujan Pekerja
Gording Penggantung
(kN) (kN) (kN) (kN) (kN) (kN) (kN)
A 0.37 0.653 0,556 1.905 1 3.93 4
B 0.37 0.653 0,556 1.905 1 3.93 4
C 0.21 0.259 1.515 1 2.98 3
D 0.42 0.972 1 2.39 3
E 0.43 0.548 1.299 1 3.28 4
F 0.35 0,834 1 1.35 2
G 0.42 1.120 1.299 1 3.84 4
H 0.68 0,834 1 1.68 2
I 0.43 0.548 1.299 1 3.28 4
J 0.35 0,834 1 1.35 2
K 0.21 0.259 1.515 1 2.98 3
L 0.42 0.972 1 2.39 3

Tabel 2.4 Pembebanan gempa pada masing – masing titik

Titik C K I Beban Gempa (kN)


A 0,6 1 0,3 0,284
B 0,6 1 0,3 0,284
C 0,6 1 0,3 0,084
D 0,6 1 0,3 0,250
E 0,6 1 0,3 0.176
F 0,6 1 0,3 0,213
G 0,6 1 0,3 0,277
H 0,6 1 0,3 0,272
I 0,6 1 0,3 0.176
J 0,6 1 0,3 0,213
K 0,6 1 0,3 0,084
L 0,6 1 0,3 0,250

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 40

Tabel 2.5 Muatan Angin


Muatan Angin Muatan Angin
Titik Buhul Tekan Kiri Hisap Kanan Tekan Kanan Hisap Kiri
(kN) (kN) (kN) (kN)
A 0.236 -1.773
C 0.188 -1.41
E 0.161 -1.208
G 0.08 -0.604 0.080 -0.604
I -1.208 0.161
K 1.41 0.188
B -1.773 0.236

2.10 Gaya dan Lendutan Batang

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 41

Tabel 2.6 Tabel Gaya Batang


P (kN)
Nama
Gaya Batang Kombinasi Muatan Max Max Min Min
Batang Max Min
D Lr R W1 W2 E Cb1 Cb2 Cb3 Cb4 Cb5 Tarik Tekan Tarik Tekan
A2 -2.022 2.220 -1.357 -0.129 -1.267 -0.589 -2.831 -1.317 0.491 -2.584 -3.016 -3.016 -0.491
A3 -2.022 2.220 -1.357 -0.034 -0.548 -0.442 -2.831 -1.317 0.851 -1.865 -2.869 -2.869 -0.851
A4 -5.351 6.175 -4.211 -0.349 -2.914 -0.964 -7.492 -8.527 2.001 -6.248 -7.386 -8.527 -15.209 -2.001 -3.400
A5 -6.175 4.211 0.616 2.647 2.647 -0.964 -8.645 -7.102 0.651 -2.658 -8.374 -8.645 -0.651
A6 -9.672 10.964 -7.206 -0.609 -5.073 1.877 -13.540 -15.209 3.400 -11.197 -9.729 -15.209 -3.400
A7 -4.312 4.924 -3.287 -0.421 -2.044 1.083 -6.037 -6.818 1.682 -4.757 -4.091 -6.818 -1.682
V1 0.469 -1.000 1.515 0.211 1.583 0.084 0.657 0.063 3.779 2.904 0.647 3.779 0.063
V2 -0.350 1.000 0.000 0.000 0.000 -0.373 -0.490 0.080 1.180 0.080 -0.793 -1.180 -0.080
V3 1.540 -1.000 1.299 -0.050 0.731 0.692 2.156 2.498 4.292 3.229 2.540 4.292 4.292 -19.459 2.156 2.156 -4.873
V4 -0.350 1.000 0.000 0.000 0.000 -0.373 -0.490 0.080 1.180 0.080 -0.793 -1.180 -0.080
V5 -13.451 15.000 -9.309 -1.795 -5.971 -3.318 -18.831 -8.641 4.873 -14.612 -19.459 -19.459 -4.873
D1 -2.429 2.610 -1.977 -0.276 -2.067 -0.436 -3.400 -3.903 0.228 -3.676 -3.350 -3.903 -0.228
D2 2.185 -2.871 1.978 0.275 2.066 -15.880 3.058 1.186 -0.939 3.252 -13.259 13.259 0.939
22.889 -24.563 6.452 -1.162
D3 -5.082 5.481 -3.673 -0.210 -3.020 -18.465 -7.114 -7.935 1.162 -6.378 -24.563 -24.563 -1.162
D4 15.737 -18.270 12.149 2.342 7.792 4.004 22.032 9.750 -6.452 17.542 22.889 22.889 6.452
H1 1.705 -1.845 1.089 0.138 0.246 0.521 2.387 1.123 -0.783 1.369 2.566 2.566 0.783
H2 3.265 -3.522 2.360 0.315 1.573 0.601 4.571 2.157 -0.930 3.731 4.519 4.571 0.930
H3 3.265 -3.522 2.360 0.315 1.573 0.601 4.571 2.157 -0.930 3.731 4.519 4.571 0.930
12.191 -2.320 3.358 -0.787
H4 -1.404 1.845 -1.271 -0.357 -0.960 0.255 -1.965 -2.320 0.787 -1.722 -1.429 -2.320 -0.787
H5 -1.404 1.845 -1.271 -0.357 -0.960 0.255 -1.965 -2.320 0.787 -1.722 -1.429 -2.320 -0.787
H6 8.708 -9.894 6.535 1.147 4.046 -2.232 12.191 5.502 -3.358 9.549 8.217 12.191 3.358

Tabel 2.7 Tabel Lendutan Batang


∆L vertikal (cm)
Nama
Lendutan Batang Kombinasi Lendutan
Batang Max
D Lr R W1 W2 E MAX(Lr,R) MAX(W1,W2) Cb1 Cb2 Cb3 Cb4 Cb5
A2 2.02000 -0.00001 0.00001 -0.00001 0.00000 -0.00001 -0.00001 0.00000 2.82800 2.42399 2.42398 2.42399 2.42399 2.42398
A3 1.51500 -0.00002 0.00002 -0.00002 0.00000 -0.00001 -0.00002 0.00000 2.12100 1.81799 1.81796 1.81799 1.81799 1.81796
A4 1.51500 -0.00003 0.00004 -0.00002 0.00000 -0.00002 -0.00004 0.00000 2.12100 1.81798 1.81794 1.81798 1.81798 1.81794
A5 1.51500 -0.00002 0.00002 -0.00001 0.00000 -0.00001 -0.00002 0.00000 2.12100 1.81799 1.81797 1.81799 1.81799 1.81797
A6 1.51500 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 2.12100 1.81800 1.81800 1.81800 1.81800 1.81800
A7 2.02000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 2.82800 2.42400 2.42400 2.42400 2.42400 2.42400
V1 0.91700 -0.00001 0.00001 -0.00001 0.00000 -0.00001 -0.00001 0.00000 1.28380 1.10039 1.10038 1.10039 1.10039 1.10038
V2 1.60500 -0.00002 0.00002 -0.00002 0.00000 -0.00001 -0.00002 0.00000 2.24700 1.92599 1.92596 1.92599 1.92599 1.92596
V3 2.29200 -0.00003 0.00004 -0.00002 0.00000 -0.00002 -0.00004 0.00000 3.20880 2.75038 2.75034 2.75038 2.75038 2.75034
V4 1.60500 -0.00002 0.00002 -0.00001 0.00000 -0.00001 -0.00002 0.00000 2.24700 1.92599 1.92597 1.92599 1.92599 1.92597
V5 0.91700 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 1.28380 1.10040 1.10040 1.10040 1.10040 1.10040
H1 1.80000 -0.00001 0.00001 -0.00001 0.00000 -0.00001 -0.00001 0.00000 2.52000 2.15999 2.15998 2.15999 2.15999 2.15998
H2 1.35000 -0.00002 0.00002 -0.00002 0.00000 -0.00001 -0.00002 0.00000 1.89000 1.61999 1.61996 1.61999 1.61999 1.61996
H3 1.35000 -0.00003 0.00004 -0.00002 0.00000 -0.00002 -0.00004 0.00000 1.89000 1.61998 1.61994 1.61998 1.61998 1.61994
H4 1.35000 -0.00002 0.00002 -0.00001 0.00000 -0.00001 -0.00002 0.00000 1.89000 1.61999 1.61997 1.61999 1.61999 1.61997
H5 1.35000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 1.89000 1.62000 1.62000 1.62000 1.62000 1.62000
H6 1.80000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 2.52000 2.16000 2.16000 2.16000 2.16000 2.16000
D1 2.09700 -0.00001 0.00001 -0.00001 0.00000 -0.00001 -0.00001 0.00000 2.93580 2.51639 2.51638 2.51639 2.51639 2.51638
D2 2.09700 -0.00003 0.00004 -0.00002 0.00000 -0.00002 -0.00004 0.00000 2.93580 2.51638 2.51634 2.51638 2.51638 2.51634
D3 2.09700 -0.00003 0.00004 -0.00002 0.00000 -0.00002 -0.00004 0.00000 2.93580 2.51638 2.51634 2.51638 2.51638 2.51634
D4 2.09700 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 0.00000 2.93580 2.51640 2.51640 2.51640 2.51640 2.51640

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)


Perencanaan Konstruksi Gedung I 42

Konstruksi Kuda-Kuda Baja Atika Haura (2004101010005)

Anda mungkin juga menyukai